Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

10
UDANG GALAH (Macrobrachium Rosenbergii de Man) Oleh : Erland Arfandi Rukka Profil Udang galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man) atau dikenal juga sebagai Giant Freshwater Shrimp merupakan salah satu jenis Crustacea, dari famili Palaemonidae yang mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya. Komoditas ini diklaim oleh berbagai negara sebagai fauna asli, antara lain oleh India dan Indonesia. Di Indonesia, udang galah dapat ditemukan di berbagai wilayah dan masing-masing memiliki varietas dengan ciri tersendiri. Misalnya, udang galah dari Sumatera dan Kalimantan memiliki ukuran kepala besar, capit panjang, dan berwarna hijau kuning. Udang galah dari Jambi memiliki ukuran kepala lebih kecil, capit kecil dan berwarna keemasan. Pada Foto 1. dapat dilihat bentuk udang galah jantan dan betina, yang secara fisik berbeda. Perbedaan terutama pada "galah" yang didapati hanya pada udang galah jantan. Udang galah jantan Lokasi Usaha

Transcript of Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

Page 1: Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

UDANG GALAH(Macrobrachium Rosenbergii de Man)

Oleh : Erland Arfandi Rukka

Profil

Udang galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man) atau dikenal juga sebagai Giant

Freshwater Shrimp merupakan salah satu jenis Crustacea, dari famili Palaemonidae yang

mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya. Komoditas ini

diklaim oleh berbagai negara sebagai fauna asli, antara lain oleh India dan Indonesia. Di

Indonesia, udang galah dapat ditemukan di berbagai wilayah dan masing-masing memiliki

varietas dengan ciri tersendiri. Misalnya, udang galah dari Sumatera dan Kalimantan

memiliki ukuran kepala besar, capit panjang, dan berwarna hijau kuning. Udang galah dari

Jambi memiliki ukuran kepala lebih kecil, capit kecil dan berwarna keemasan. Pada Foto 1.

dapat dilihat bentuk udang galah jantan dan betina, yang secara fisik berbeda. Perbedaan

terutama pada "galah" yang didapati hanya pada udang galah jantan.

Udang galah jantan

Lokasi Usaha

Udang galah merupakan komoditas perikanan air tawar yang dalam pembudidayaannya

memerlukan beberapa persyaratan dalam hal pemilihan lokasi kolam dan lingkungannya.

Untuk lokasi, persyaratan utamanya adalah ketinggian, jenis tanah dan adanya air mengalir.

Secara lengkap persyaratannya adalah sebagai berikut:

a. Syarat lokasi:

Page 2: Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

- Ideal di dataran rendah dengan ketinggian 400 M Dpl

- Tanah lumpur berpasir

- Terdapat sumber air mengalir

- Bebas banjir

- Bebas dari pencemaran

- Keamanan terjamin

- Mudah dijangkau

b. Syarat lingkungan:

- pH : 7-8

- Salinitas : 0-5 permil (namun sebaiknya air tawar)

- Tinggi genangan : 80-120 cm

- Temperatur air : 26°C-30°C

- Kecerahan air : 25-45 cm

- Oksigen terlarut : 5-7 ppm

- Karbondioksida : 2-12 ppm

- Amoniak (NH3) : < 2 ppm

Fasilitas Produksi dan Peralatan

a. Kolam

Bentuk kolam untuk budidaya udang galah sebaiknya memanjang sesuai aliran air masuk dan

keluar. Hal ini akan bermanfaat terhadap peng-gantian air yang sempurna sehingga

kandungan oksigen di dalam air akan tetap tinggi selama pemeliharaan. Ukuran kolam yang

ideal adalah lebar maksimum 20 m dan panjang 50 m atau luas maksimal 1000 m2. Ukuran

lebar ideal akan memudahkan dalam pemberian pakan, karena pakan udang dapat ditebar

secara merata dari pinggir sampai ke tengah kolam. Hal tersebut sangat penting agar

pendistribusian pakan dapat optimal karena udang galah hidup merayap dan tersebar ke

seluruh dasar kolam. Selain itu, kolam mudah dikeringkan pada saat pemanenan.

Dasar kolam sebaiknya tanah berpasir dan diusahakan agar jumlah lumpur sesedikit mungkin.

Hal ini untuk mencegah terjadinya pembusukan bahan organik sisa pakan atau kotoran udang

yang dapat menimbulkan racun dan menyebabkan udang yang dipelihara mabuk atau stress.

b. Pematang

Page 3: Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

Pematang atau tanggul pembatas kolam harus dibuat kokoh dan kuat agar tidak longsor dan

bocor. Lebar bagian atas dari pematang sebaiknya tidak kurang dari 1 m. Untuk memudahkan

pengelolaan kolam, maka perbandingan antara sisi tegak dan sisi mendatar adalah 1 : 2 untuk

tanah lempung dan minimal 1 : 1 untuk tanah berpasir.

c. Shelter

Udang galah selama hidupnya mengalami beberapa kali molting, dan pada saat itu udang

galah berada pada kondisi yang paling lemah. Di sisi lain udang galah juga mempunyai sifat

kanibal. Dengan demikian udang galah yang sedang molting perlu shelter yang diberikan

merata di sekeliling kolam, agar udang galah terhindar dari kejaran udang yang sehat yang

dapat memangsanya. Luas shelter sebaiknya kurang lebih 20% dari luas kolam. Shelter dapat

dibuat dari pelepah daun kelapa atau pucuk pohon bambu yang telah dibuang daunnya atau

anyaman bambu. Shelter diambangkan di dalam kolam, diikatkan pada patok bambu/kayu

dengan kedalaman 40 cm dari dasar kolam. Foto 3. berikut ini menampilkan kolam dengan

shelter berupa daun kelapa sedangkan shelter pada Foto 4. terbuat dari bambu yang dibentuk

seperti kerangka bangunan.

d. Lubang penangkapan

Pada saat panen, udang harus dapat ditangkap dengan mudah, sehingga perlu dibuat lubang

penangkapan yang disambung dengan selokan kecil (caren) memanjang di tengah kolam.

Ukuran lubang penangkapan adalah panjang 2 m, lebar 3 m dan tinggi 0,75 m, sedangkan

lebar caren adalah 0,5 m dengan kedalaman 0,4 m. Dengan adanya lubang penangkapan ini,

udang yang akan dipanen akan terkumpul di dalamnya melalui caren.

e. Aerasi

Aerasi adalah upaya untuk menambah oksigen terlarut di dalam air. Kebutuhan oksigen untuk

udang galah relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan. Semakin padat udang galah yang

dibudidayakan di kolam, semakin tinggi kelarutan oksigen yang diperlukan. Apabila debit air

kurang mencukupi maka untuk memperkaya kelarutan oksigen, dilakukan aerasi dengan

menggunakan kincir air. Apabila debit air cukup maka aerasi dilakukan dengan sistem air

Page 4: Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

f. Peluap dan drainase

Peluap diperlukan untuk mengatur tinggi permukaan air di kolam agar kedalamannya sesuai

dengan yang diharapkan dan juga tidak terjadi over topping yang dapat merusak pematang.

Lubang drainase digunakan untuk membuang kelebihan air di kolam, karena kolam yang

ideal adalah yang selalu ada aliran masuk dan keluar selama 24 jam. Lubang drainase ini

dapat dibuat dari pipa tanah liat (hong) yang menembus pematang menuju saluran drainase,

kemudian disambung dengan pipa PVC vertical sebagai peluap dengan sambungan berbentuk

"L" (siku) yang sewaktu-waktu dapat dilepas untuk mengurangi atau mengeringkan air saat

udang dipanen.

Sarana Produksi

a. Benih

Pembudidaya udang galah harus memperhatikan mutu benih yang akan ditebar, karena mutu

menentukan laju pertumbuhan selama pembesaran di kolam. Ciri-ciri benih bermutu :

(1). Murni monospecies (Macrobrachium Rosenbergii);

(2). Sama umur dan ukuran;

(3). Tidak cacad fisik (kelainan bentuk);

(4). Bereaksi cepat terhadap rangsangan cahaya/mekanik dan bergerak aktif;

(5). Bebas dari penyakit (jamur, parasit, bakteri dan virus);

(6). Cepat tumbuh.

b. Pakan

Pakan memegang peranan yang penting dalam budidaya udang galah. Pemberian pakan yang

berkualitas baik dan dalam takaran yang tepat dapat mendukung keberhasilan panen udang

galah. Pemberian pakan yang berkualitas jelek dan dalam jumlah yang kurang akan

mengakibatkan pertumbuhan udang tidak maksimal dan meningkatkan sifat kanibalisme.

Dilain pihak pemberian pakan yang berlebihan akan menyebabkan pemborosan dan pakan

yang tidak terkonsumsi akan membusuk di dasar kolam yang mengakibatkan lingkungan

kolam menjadi tidak sehat dan berdampak buruk pada pertumbuhan udang galah.

Page 5: Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

c. Kapur dan pupuk

Pengapuran dan pemupukan dilakukan pada saat persiapan kolam. Pengapuran dilakukan jika

tanah dasar kolam bereaksi masam (pH < 6,0) dengan cara dan dosis yang tepat agar tidak

merugikan kehidupan udang galah. Pengapuran dimaksudkan untuk meningkatkan pH tanah

dasar kolam menjadi netral (pH 7,0) dan dapat berfungsi sebagai desinfektan. Dosis

pengapuran harus disesuaikan dengan kondisi pH tanah dasar dan jenis kapur yang

digunakan. Jenis kapur yang digunakan dapat berupa kapur sirih, kapur tohor, kapur tembok

dan kapur karbonat/kapur giling.

d. Pemberantasan hama dan penyakit

Hama yang sering menyerang udang galah adalah predator dan ikan. Predator dalam

budidaya udang galah antara lain adalah lele, gabus, betok, betutu, anjing-anjing air, belut

dan ular serta ikan-ikan penyaing pakan seperti tawes, nila, mujair, dan ikan mas. Sedangkan

kepiting adalah hewan yang dianggap sebagai pengganggu atau perusak karena melubangi

pematang kolam. Untuk mencegah masuknya hewan-hewan tersebut, pada saluran air dapat

dipasang saringan dan di sekeliling pematang dipasang net setinggi 60 cm. Cara lain adalah

dengan penggunaan obat kimiawi seperti saponin (11-18 ppm), rotenan (0,2 ppm) atau

chemfish (4 ppm). Untuk mencegah masuknya hama seperti musang air dan ular maka sekitar

kolam harus bersih dari rumpun tanaman dan belukar.

Penyakit yang banyak menyerang udang galah adalah black spot, yaitu penyakit yang

disebabkan oleh bakteri dan menimbulkan jamur. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian

dan menurunkan mutu udang galah. Obat yang dipergunakan untuk mencegah penyakit ini

adalah obat anti bakterial yang diberikan secara oral melalui pakan.

Tenaga Kerja

Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk budidaya udang galah ditentukan

oleh pola teknologi yang diterapkan dan besarnya skala usaha.

Masalah Produksi Udang Galah

Dalam budidaya udang galah ditemukan berbagai permasalahan antara lain:

1. Teknis Budidaya

Page 6: Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

Berbeda dengan memelihara ikan, pemeliharaan udang galah memerlukan lingkungan yang

spesifik untuk tempat hidupnya. Kolam perlu didisain dengan dasar dan sedimen yang cocok

dan sehat karena udang galah adalah hewan yang merangkak di dasar habitatnya. Kedalaman

air, pemberian shelter tempat berlindung udang, sarana caren di dasar kolam, sirkulasi air

masuk-keluar harus mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan produksi dan

kemudahan dalam pemeliharaan. Pemberian pakan yang tepat jumlah, mutu, ukuran dan

waktu pemberian seringkali kurang mendapat perhatian khusus dan akibatnya produksi udang

tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Tahap persiapan kolam dan pemupukan berkala

selama pemeliharaan akan sangat membantu dalam efisiensi pemberian pakan, kestabilan

kualitas air dan kompetisi dari hewan air lainnya.

2. Variasi Pertumbuhan Tinggi

Udang galah mempunyai kekhasan dalam variasi tumbuhnya. Dominasi udang galah yang

cepat tumbuh terhadap yang lambat tumbuh merupakan penghambat dalam mengejar

produktivitas udang yang akan dipanen. Teknologi seleksi udang pada ukuran tokolan

merupakan satu pilihan untuk menghindari masalah tersebut. Udang yang cepat tumbuh

dipelihara terpisah dengan udang yang lambat tumbuhnya, sehingga efisiensi pemberian

pakan dapat terwujud dan pertumbuhan dapat lebih cepat.

3. Keterbatasan Benih Udang Galah

Jaminan pasokan benih yang lancar dan cukup merupakan masalah utama yang sering

dihadapi petani. Hal ini terjadi karena kurangnya hatchery dan cara pengoperasionalnya yang

belum optimal sebagai akibat keterbatasan induk. Sebagai gambaran pada tahun 2001,

permintaan benur udang galah mencapai sekitar 5.000.000 ekor, sementara kapasitas

produksi dari hatchery yang ada hanya berkisar 700.000 - 1.000.000 ekor per bulan.

4. Lokasi Budidaya Terpencar Tapi Dalam Skala Luasan Yang Kecil

Mencari lokasi pembesaran udang galah yang luas dengan kriteria sumber air dan kualitas

sedimen yang memenuhi syarat lebih sulit dibandingkan lokasi untuk udang windu (tempat

pemeliharaannya dipinggir pantai). Lokasi budidaya udang galah yang terpusat pada suatu

lokasi yang luas akan dapat meningkatkan efisiensi usaha budidaya. Biaya transportasi benih,

transportasi pakan/pupuk dan pemakaian tenaga akan menjadi lebih murah bila dibandingkan

dengan kondisi lokasi budidaya yang terpencar di banyak tempat tapi dalam luasan yang

Page 7: Mengenal lebih jauh tentang Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man)

kecil. Disamping itu, pengelolaan akan lebih mudah dan efisien serta jaminan produksi untuk

skala pasar yang besar dapat terlayani.

5. Belum Ada Studi Skala Usaha Optimum

Sampai saat ini belum dilakukan studi untuk skala usaha optimum bagi budidaya udang

galah. Akibatnya pembudidayaan yang dilakukan sifatnya hanya disesuaikan dengan luas

lahan. Bagi pembudidaya yang memiliki beberapa buah kolam, besarnya keuntungan yang

diperoleh tergantung pula pada manajemen pengelolaan kolam yang dimilikinya.

Produk udang dari pohon industri diatas yang disarankan adalah udang (galah) segar . alasan

pemilihan produk ini karena udang galah relatif lebih udah dalam pembudidayaannya

dibandingkan dengan lobster ataupun udang olahan. Disamping itu harga jual juga sangat

bagus dan memiliki pangsa pasar ekspor yang cukup tinggi di berbagai negara khususnya

jepang dan Amerika.