mengembangkan desain pembelajaran adalah prinsip-prinsip ...
Transcript of mengembangkan desain pembelajaran adalah prinsip-prinsip ...
DESAit',1 PEMBELAJA ILA'i\i
(Model dan Pengembangan Desain Pembelajaran)
Tujuan Pelatihan
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Memahami konsep dan prinsip setiap model desain pembelajaran
2. Mamahami prosedur setiap model desain pernbelajaran
3. Memahami keunggulan dan keterbatasan setiap model desain pembelajaran
,4. lv{amtr.ru mengembangkan desain pembelajaran dalam implernentasi
pembr:iajaran
Pedahuluan:
Seperti yang telah diuraikan dalam konsep, prinsip dan komponen desain
pembeiajaran, bahwa desain pembelajaran merupakan bagain penting dalam
pembelajaran. Banyak model-r,rodel desain pembelajaran yaxg telah dikemukakan
oleh paTa akhli, tetapi dalam kesempatan ini hanya ada beberapa model
pembelajaran yang akan dibahas sesuai dengan kebutuhan dalam pelatihan.
Dese.in pembelajaran merupakan srratu sistem pembelajaran )'ang berfungsi
sebagai acuan rjalain melaksanakan kegiatan p+mbclajaran. "fn'struciittnttl clesign
as a process l/ is the systemalic clevelopment of instructional specilicattolt^e tt,etng
lettrning and instruction theorry to ensure tlze qtta{ity oJ instntctioir ( Seels. B &
Glasgow Z. 1990; 4 )". Salah satu syarat yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan desain pembelajaran adalah prinsip-prinsip kuiikulum da,'l
konclisi peilbelajaran. Oleh karena itu, ingat kembali plinsipprinsip yallg
terkandung dalam pengembangan kurikulum-
A. ModelPengemtranganPembelajaran
pengembangan pembelajaran adalah teknik pengelolaan dalam rnencari
pemecahan masalah intruksional, oleh karena itu pengembangan pembelajaran perlu
dikembangkan secara sisternatis dan sistemik. Ada bebera contoh model Cesain
pembelajaran yang akan diuraikan di barvah ini:
l. Model Bela Banathy
Pengembangan desain yang dikemukakan Banathy memiliki perbedaan dengan
desain yang dikemukakan pada rnodel lain. Langkah yang ditempuh:
Kesatu, merumuskan tujuan (Jormulate objectives), yaitu merumuskan
pemyataan yang menyatakan apa yang kita harapkan dari Wserta didik untuk
dikerjakan, diketahui, dan dirasakan sebagai pengalaman belajarnya. Dalam
kurikulum berbasis kompetensi istilah ini disebut sebagai fl.rmusan kompetensi
dasar.
Kedua, mengembangkan tes ( develop test) yaitu dalam tahap ini dikembanglian
alat ies untuk mensukir tuiuan .,aag telah dir-*rnr:skan -sebelimnva- oengembangan
alat tes ini harus berdasarkan pada tujuan vang telah dirumuskan sebelumnva, dan
digunakan untnk mengetahui kompetensi apa yang sudah dicapai p€serta didik dan
seberapa tingkatan dapat dikuasai oleh peserta didk.
Ketiga, menganalisis kegiatan belajar (analyze learning task), 1'ailu
merumuskan apa yang harus dipeiajarisehingga dapat menunjukan tingkah lairu
riang diharapkan. Dalam tahapan ini sebaiknya karaklenstik kemampuan awd
peserta didik sudah dapat dideskripsikan oleh instruktur sehingga tidak akan teqadi
kegiatan atau proses yang dilakukan pesefia didik adalah proses yang sudah dikuasi
oleh peserta didik sebelumnya.
Keempat, mendesain sistem instruksionai ldesign svstemi -vaitu daiam langkah
ini perlu mempertimbangkan alternatif-altematif dan idenhtikasi apa -yang
seharusnya dikerjakan untrik menjamin peserta didik akan rnengua-sai kegiatan-
kegiatan yang telah dianalisis pada iangkah sebelumnya.
Kelima, melaksanakan kegiatan darr mengetes liasil {iiirplement and test output)
yaitu langkah sistem 1,ang sudah didesain atau pembeiajaran yang sudah diciesain
diu.licobakan sebelum dilaksanakan. SelanjutnSua dari kegiatan ini akan diperoleh
gambaran sistem yang perlu disempurna-ka.n.
F
Keenatn, mengadakan perbaikan (change to improve), yaitu dalam langkah rru
melakukan uman baiik dari hasil-hasil yang diperoleh pada langkah kelimq
kemungkinan akan te4adi perubahan sistem atau memperbaiki sistem pembelajaran.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
tFORMULATEOBJECTIVES
I
iltt\-.2
<-l>DEVELOP
TESTiI
2, Model Kemp
Model pengembangan pembelajaran menurut Kemp setiap tahap seialu diikuti
dengan kegiatan revisi yang terdiri dari 8 tahapan :
Kesatu, menentukan tujuan pembelajaran umum (TPK) yaitu tujuan yang ingin
dicapai dalam mengajarkan masing-masing pokok bahasan'
Kedua, membuat analisis tentang karakteristik- peserta didik, analisis ini
diperlukan untuk mengetahui anakah latar belakang pendidikan, kemampuarl
budaya , sosial yang dimilki peserta didik untuk diperlinrbzurglian dalam desain
pembelajaian.
Ketiga, menentukan tujuan pembelajaran khusus, operasional' dan terukur'
Dengan demikian peserta didik mergetahui apa yang haru*s dikerjakan, pelajari
IMPLEMENT; 1:+ t*^- t
AiYU it- r i
danb diukur keberhasilannya. Untuk instrukrut tujuan ini penting untukmelaksanakan kegiatan secara operasional dan dapat merumuskan kegiatan ransecara operasional.
Keempat, menentulian materiArahan pelajaran yang disesiraikan dengan TIKKelima, menetapkan penjajagan awal, yaitu diperlukan untuk mengetahui
sejaulunana peserta didik telah memenuhi syarai dalarn belajar yang telahditentukan sebeiumnya- Dengan demikian instruktur dapat memilih materi nanayang seharusnya diberikan atau dipelajari oreh peserta didik.
Keenam, menentukan strategi belajar yang sesuai, pemilihan strategi belajarperlu berdasarkan pada variabel pembelajaran. Seperti berdasarkan tujuan, aspekmeteri belajar dan kondisi kelas. Lebih dari itu harus m=lihat kepraktisan,efekti vitas, efesi ensi. dan mem un gkinkan d i terapkan dal am pemhel aj aran.
Ketujuh mengkoordinasikan, vaitu menganalis fungsional konrponen yang adadalam pnmbelajaran.
- Kedelapan, mengadakan evaluasi pembelajaran, kegiatan ini harus bercasarkanpada tujuan dan meteri yang telah diplajari peserta didik.
Setiap langl'iah dalam tahapan tersebut selalu diikuti dengan perbaikan sehinggadiharapkan menghasilkan desain yang sempurna. secara rinci dapat ditihat daribagan di bawah ini:
i
3. Model Taba
Prosedur rencana atau desain pembelajaran yang digunalcan dapat merujuk
pada model Inverted (Taba, 1962), desain .vang dikembangkan Taba diawali
dengan identifikasi atau mentliagnosis kebutuhan pesertq didik. artinva secara
prinsip model tersebut mernperhatikan laktor peseda didik sebagai individu, serta
menurut pengembangan kurikulum yang lebih mendorong inovasi dan kreativitas
instruktur adalah yang bersifat induktii yallg merupakart inversi atau arah terbalik
dari modei tradisional.
Prosedur dan komponen desain pembelajaran adalah sebagai berkut :
1). Mendiagnasis Kebuttthan Sis|+'a
5{endiagnosis kebutuhan dan identifikasi karakteristik pserta didik merupakan
langkah aw'al untuk melaksanakan pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan peserta didik. feknik yang dilakukan dapat menggunakan tes dan
non tes, observasi, tvalvancara dan studi dokumentasi yang berhubungan
dengan catatan pribadi dan akademik peserta didik.
2). Merumuskan Tuiuan
Setiap kegiatan pembeiajaran harus memihkt iuju,an .vang jelas karena tujuan
menrpakan sasaran yang akan ditempuh maupun acuan untuk menentukan isi,
kegiatan dan evaluasi pernbelaj atan. "Perltaps the ntost intportclnt one is that af
guiding decisions about the selection oJ content uru| o.f learning experiences and
of providing crtteria onwhat to teach and how to teach ll (Taba, 1962 .197)."
3). Memilih Isi
lvlateri pelajaran tidak hanya diambil dari buku pelajaran atau buku paket wajib
dan penunjang saja, tetapi dapat diarnbil dari lingkungan sekitar peserta didik
(contextual learning). Ada tiga aspek sebagai sutnber yang harus
dipertimbangkan dalam menyusun materi pelajaran (7) si,swu yang berhubungan
clengan minat cJan bokat. (2) lularyarakat dan kebudal,an (3) pengetalruan clan
sejum{ah disiplin ilmu.
Instruktur sebagai fasilitator harus dapat mengarahkan peserta didik secara
:{bktii da. eltsiei ielle'rg s-r;.:bsr belajer apa saja ;:ang dacat dpeiajari peserla
didik. Content refers _to the knowledge to be learn, content is related to broad
l.srile-s and themes that integrate diciplines {Coleman Laurence J. 1985 : 317).
4). Mengorgani,isasi Isi
Dalam mengorganisasi pelajaran perlu dikembangkan secara fleksibel
berdasarkan pada kemampuan peserta didik. Daiam kelas mungkin ada peserta
didik yang sudah menguasai atau men-setahui maten yang akan dipelajari oleh
peserta didik lain (Munandar U, 1999 :207), atau di keias ada peserta didik
yang dapat mempelajari materi tersebut dengan r"'aktu relatif lebrh cepat dari
yang ditentukan. Or^ganisasi isi yang perlu dilakukan adalah men-eklaritikasi
materi pelajaran untuk pesena didik berkenampuan urnum serta ada maten
peiajaran khusus sebagai alternatif untuk sis*'a -vang berkemampuan leoih dari
kelasnya. Menurut Taba kriteria yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan atau memilih materi pelajaran adalah :
(1) Bahan pelajaran harus sahih (valid) dan berarti (significant) .lcngan
perkembangan pengetahuan dan teknologi.
(2) Bahan pelajaran harus relevan dengan kenyataan sosial dan kultur
age,r sis$? lebih mampu memahami dunia tempat tinggaln3ra dengan
perubahan Yang terus menents.
r.
(3) Bahan pelajaran harus mengandung keseimbangan antara keluasaan
dan kedalaman.
(4) Bahan pelajaran harus mencakup berbagai ragam tujuan seperti
pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemampuan berpikir'
(5) Bahan pelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik
dan berhubungan dengan pengalamannya'
(6) Bahan pelajaran harus sesuai dengan kebrrtuhan dan minat peserta
didik (Nasution S' 1993 : 70).
Kriteria tersebut dapat drjadikan dasar dalam pemilihan dan penyusunan materi
pelajaran guna mengoptimalkan potensi peserta didik secara individu dalam
kernampuan berPikir dan sosial.
S)" I{*trit* ?e*ge!e:*e:i Beleinr
N{emilih pengalaman belajar adalah melakukan identifikasi dan penyeleksian
strategi atau penclekatan pembelajaran termasuk media dan sumber belajar yang
sesuai untuk membelajarkan peserta CiCik guna mencapai tujuan ,vang telah
ditetapkan. Memilih pengalaman beiajar identik dengan menentukan langkah-
langkah ploses pembeiajaran "' placess refers to development oi 'skill in
Iearners, The process are more higlzlv develop pattsrT?s oJ- thinking untl
creating (Coleman Laurence J. 1985 '.317).
Membentuk pengalaman belajar dilakukan melalui proses pembelajaran, karena
itu proses pembelajaran perlu direncanakan secara sistematis sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Selecting instructronal strctregtes IS ons of' the .final steps
in planningjbr instruction. Instructional slrategies are derrvecl from a nztmher
of sozrces, inclzrt{ing the obiectives, tlze suhlet:t mutter, tke ptpil, the
communitl', and the teaclter ( Olivia.P'F 1992:437)'
6). futerryarganisasikan Pengalaman Befu$or
Setelah rnenentukan strategi atau pendekatan yang akan digunakan dalam
pembelajaran" langkah berikutnya adalah mengorganisasi kegiatan-kegiatan
belajar menjadi proses pengalarnan belajar yang sistematis, efektif dan efisien.
Kegiatan belajar dapat dikembangkan secara beragam sesuai profil beiajar
peserta didik yang berkemampuan dan kecerdasan luar biasa (istilah yang
digunakan UUSPN untuk siswa berbakat dan bertalenta). peserta didik inisering menunjukan hasrat mendalami subjek yang d.iminati, kapasitas untuk
melakukan penelitian, dan keingrnan belajar mandiri (Munandar, U. 1999 :
20e). Sistem penyampaian (delivery ,ry,ytem) pembelajaran dapat
dikembangkan oleh guru berdasarkan kemampuan atau gaya beiajar siswa.
Bruner mengklasifikasi siswa yang tergolong tipe visual, ttuditrl ;irrrt motorik.
Gaya beiajar adalah suatu cara yang dilakukan peserta didik secara konsisten
dalam menangkap stimulus atau intbrmasi, cara mengingat, berpikir dan
memecahkan masalah, klasifikasinya ada siswa yang cepa! sedang dan lambat.
7). Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan komponen terakhir yang harus dikembangkan dalam
pembelaiaran. Pengembangan atau mrnusan e,.,a!up;r dalas: desj::pembelajaran harus berorientasi pada proses dan tujuan pembelajaran atau pada
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar: . Kegiatan evaluasi dan tindak lanjgt
merupakan salah satu prosedur yang harus ditempuh dalam pembelajaran. Dilihatdari sistem pembelajaran bahwa evaluasi merupakan bagian integral )'ang tidakdapat dipisahkan dari konteks kurikulum maupun pembelajaran. " Assessment is
ongoing and diagnostic to understand how to rnake instntction more re"sponsive fo
learner need' (Tomlinson C, 1999 . 16). Evaluasi pembelajaran perlu dilakukan
secara terus menerus mulai dari pra pernbelajarefi - proses pembelajaran - sampai
pada akhir pembelajaran sesuai dengan proses <1an tujuan -,-ang iiitetapkan.
Evaluasi pembelajaran dapat diartikan " the svs{ernatic process oJ-colleting
analyzing, and interpreting infbrmation fo de{ermine tlze e.ttent to wlticlt pipils are
achieving in-ttnrctionul ohjecrives" ( Gronlurd N F & Linn R 19g5 . ,5). Sejalan
dengan esensi evaluasi pembelajaran trahrva fuagsi vang menjaCi dasar pentingn_ya
evaluasi pembelajaran di antaranya adalah : firngsi akadenilt, fungsi administratif,
dan fungsi diagnostik. Hasii evaluasi pernbelajaran juga berfungsi untuk
membimbing belajar siswa, dan meningkatkan performance guru {Kissock c. 19gl
:96).
Tingkat kemajuan dan ketercapaian hasil belajar dan tujuan pembel3,is;3n
dapat dilihat melalui proses evaluasi pembelajaran. Dernikian pula urtuk menilai
terhadap anak berbakat harus mencakup kedudukannya dalam kelompok Qr{orrt-
reference) tetapi juga ketr'ntasan perolehan (Criterion-reference) dengan kualitas
serta tingkat ketuntasan kenerja (Semiawan C. . 1992).
Untuk memperoleh gambaran yang kornprehensif tentang kualitas pendidikan
yang diniiai, sekurang-kurangnya ada tiga dimensi yang drjadikan sasaran :
program, proses dan hasil-hasil yang dicapai (Sujana,N & Ibrai-^ia, R. 1989 '.220).
Seperti yang dikemukakan Stufflebeanr (1972) ada empat dimensi yang harus
dinilai dalam program pendidikan yaitu Context, lnput. Process, Product (CIPP).
Menurut Gronlund & Linn (1990 : 20) bah''va tipe evaluasi yang dapat
digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah : 1). Placement evaluation
(measures entry behavior), 2). Formutive e,saluulion (monitors leaming progress),
3\, Diosnostie evalustion (identifies eaLses of lear-ning trcblems). 4\. Surystrve
evaluation (measures end of course achrevement). Penerapan ernpat tipe evaluasi
tersebut harus disesuaikan dengan prinsipprinsip dalam evaluasi pembelajaran atau
dapat berdasarkan pada komponen proses pengembangan pembelajaran.
B. Contoh desain, silabus dan SaP
Pengembangan format desain pembelajaran, siiabus dan SAP dikembangkan
secara fleksibel, efelaif, sistematis dan sistemik yang disesuaikan dengan kebutuhan
model pembelajaran atau model pelatihan. Seperti yang dicontohkan pada tayangan
power pint.
I
RUJUKAN
Banathy, Bela H, (1972),Instructional technology in Higher Education"McGraw-hill, New york
Gagne & and Briggs, l.(L986). Principtes of Instructional Design New York: Holt, Rinehart and Wiston,
Gronlund N.E & Liffr R. (1990). Mesurement and Eoaluation Teaching. NewYork : Macmillan publishing comPany.
Hamalik, Oemar. (1986). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan
sistem. Bandung : Martiana.
Jolrce, Bruce and Weil Marsha. {1996). Models of Teaching, New }ersey :
Prentice Hall.
Munandar, Utari. (1999). Kreativitas dan keberbakatan, strategt mewujudkan
potensikreatif danbakat. ]akarta : PT Gramedia.
Reiser, Robeit A. & Dick, Walter. (1996), Instructinal Planning, A Giudefor Teachers. Florida : Florida State University, Allyn andBacon.
Regeluth CM, (1983), Instructional Design Theorbs and, Models : AnOverview of Their Cu:rent Status. London : Lawren ErlbaumAssociates Publishers
Seels, Barbara & Glasgow Z (1990). Exercises in Intentctional Dessign.Columbus Ohio: Merrill Publishing Companv.
Taba, Hilda. (1962). Currianlunt Draelopment (theory and practiceJ. NervYork : Harcourt, Brace & n'orld, Inc Atlanta.
10
MODEL DESAIN PEM BELAJARAN
r Reiser and Dick Systematic Planning
Model
I ASSURE MODEL
I TEACHER DECISION CYCLE
ASSURE MODEL
AnalisaPeserta Didik
Tujuan Khusus
Pemilihan Metode, Media dan Bahan
Penggunaan Media dan Bahan
Melibatkan partisipasi peserLa Didik
Evaluasi dan Revisi
E-
Reiser and Dick Systematic Planning Model
Tujuan UmumMerencanakan
KegiatanPembelajaran
PemilihanMedia Pembelajaran
PengembanganAlat Evaluasi
MengimplementasikanPembelajaran
Revisi Pembelajaran
TEACHER DECISION CYCLE
1
Hasil BelajarSiswa
4Bagaimana
Teknologi MembantuSiswa Belajar
Bagaimana mengetahuiSiswa belajar
(Penilaian)
Bagaimana MembantuSiswa Belajar
(Pembelajaran)
PENGERTIAN
I atau proyeksi mengenaiapa yang akan dilakukan pada
Perki raanti ndakansaat melaksana ka n kegiata n pembelaja ran
r Pembelajaran adalah proses yang ditatadan diatur menurut langkah-langkahtertentu agar da la m pelaksanaan nyadapat mencapai hasil yang diharapkan
r Memberikan
TUJUAN DAN MANFAAT
siswa dalamindikator
r Memberi gambaran mengenai acuan kerjajangka pendek
r Karena disusun dengan menggunakanpendekatan sistem, memberi pengaruh terhadappengembangan individu siswa
r Karena dirancang secara matang sebelumpembelajaran, berakibat terhad ap nurfuranfeffect
landasan pokok bagi guru danmencapai kompetensi dasar dan
PRINSIP PENYUSUNAN
Spesifi k
Operasional
IIr Sistematisr Jangka pendek (1-3 kali pertemuan)
PROSEDUR PENYUSUNAN
Baca Kerangka DasarKurikulum
Baca silabus
Lihat KDl, Lihat Buku
Langkah 1TULISKAN IDENTITAS
MATA PELAJARAN
Langkah 2TULISKAN STANDAR KOMPETENSI,
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Langkah 3 TENTUKAN MATERI PEMBELAJARAN
Langkah 4KEMBANGKAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Langkah 5TENTUKAN ALAT, MEDIADAN SUMBER RUJUKAN
Langkah 6 RUMUSKAN PROSEDUR EVALUASI
teks, atau bahan lainnya
Perhatikan KDl, sifatmateri dan metode
Perhatikan KDl, materidan Keg. Pembelajaran
Perhatikan KDl, materidan Keg. Pembelajaran
L .
SATUAN PEMBELAJARAN
Mata PelajaranMateri PokokKelas/SemesterWaktu
r. sK/KD/r
rt la l a r a lrr r lr r ltaa aaa !a ta ! la aa a tl I tatlll
rr rr rr rr rar r I t a ltt I lt tlt I ta a ta taa ttata t al
RUJUKAN
rI. MATERI PEMBELAJARAN
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN
IV. ALAT, MEDI& DAN SUMBER
V. EVALUASI
SK-KDrIndikator
r Tuliskan standar kompetensi, kompetensidasar dan indikator yang hendak dicapai.Tuliskan juga nomor kompetensi dasarnyaffika ada)
MATERI PEMBELAJARAN
r Tuliskan materi pembelajaran (besertauraian singkat) yang perlu dipelajaridalam rangka mencapai kompetensidan indikator
SISWA
dasar
KEGIATAN PEMBELAJARAN
r Tuliskan kegiatan pembelajaran berupakegiatan pernbelajaran secara konkretyang harus dilakukan siswa dalamberinteraksi dengan materi pembelajarandan sumber belajar untuk menguasaikompetensi dasar, mencakup kegiatantatap muka dan non tatap muka
I
I
I
ALAT, MEDI& SUMBER RUJUKAN
Tuliskan berbagai alat dan media atau sumberbelajar lain yang digunakan dalam kegiatanpembelajaran yang sesuai untuk pencapaiankompetensi dasar
Tuliskan sumber bahanlrujukan yang digunakandalam kegiatan pembelajaran sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai. Gunakancara penulisan yang sudah baku, tuliskan jugabagia nlbab dan halamannya
I
PENILAIAN PEM BELAJARAN
r Tuliskan prosedur,jeniS, bentuk, danalatllnstrumen yang digunakan untuk menilaipencapaian kompetensi dasar oleh siswa, sertatindak lanjut hasil penilaian, seperti :
pengayadh, atau percepatan,remedial,
r Sesuaikan dengan teknik penilaian berbasiskelas, seperti : penilaian portofolio, hasil ka rya(producQ, pen ugasan (project), kinerja(performance), dan tes tertulis (paper & pen).
I
Rum usan Keg iata n Pem belaja ra n
Siswa dibagi ke dalam tiga kelompok kecil (4-5 orang)mendiskusikan tentang faktor-faktor penyebabkecelakaan kereta api akibat human error
siswa memperhatikan uraian guru tentang prosespemesanan tiket
Setlap siswa mengamati proses lokomotif berjalanmelalui penayangan slow motion media video
?.ngan bantuan peta Indonesia, siswa menunjukkandan menandai daerah-daerah rawan kecelakaan keretaapi.Dsb.
Contoh Menentukan MateriPembelajaran
1.
2,
3.
INDIKATOR
Siswa dapat menjelaskanminimal 3 faktor penyebabkecelakaan kereta api akibathuman errorSiswa dapat menjelaskanproses pemesanan tiketSiswa dapat menunjukkandaerah-daerah rawankecelakaan kereta api dipulau Jawa
Materi Pembelajaran
1. Faktor-faktor penyebabkecelakaan kereta api akibathuman error
2. Proses Pemesanan Tiket
3, Daerah-daerah rawankecelakaan kereta api diPulau Jawa
A
Contoh Rumusan KegiatanPembelajaran
No.Ind Kegiatan Pembelajaran
Siswa memperhatikan uraian guru
tentang faktor-faktor penyebab kece-
lakaan kereta api akibat human error
Siswa memperhatikan uraian guru
tentang proses Pemesanan tiket
Siswa secara berkelompok mencaridan menandai dalam Peta daerah-daerah rawan kecelakaan kereta api
di Pulau Jawa
L.
2.
3.
No.Materi
r*ffiewe RmsfrAN s[sTElH Fm]*ffi*,**ffiAd'x* FregA & &e]*A?ffiV
IIII
Femekte ObjectivesT
Bw}Meditost,@s*
Y
, Ch**ge to improvew
Fcodbrck
Analyze learning task k*fun $ystemIV
Develop test
r40Fsl" pagAlrl fwrrunLAJtF+N_WqLrL9LD g. FSilF, gd. p
Goal,topics and
general
purp{)$es
Learueroharacterist
icsEvaluatiott
Learnerobjectives
Sr-rpport
services
Pre-ars$s$srnsnt
Teaching/learning
activities,resources