Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu...

10
#142/XI Juli 2020 Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk Management Managing Rightsizing Organization with Safety Risk Management

Transcript of Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu...

Page 1: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

#142/XI Juli 2020

Mengelola Rightsizing Organi zation

dengan Safety Risk Management

Managing Rightsizing Organization with Safety Risk Management

Page 2: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

Di tengah kondisi pandemi COVID-19, aviation industry menjadi

salah satu industri yang sangat terdampak. GMF AeroAsia

sebagai salah satunya terus menjaga stabilitas bisnis

perusahaan. Untuk menjaga visi GMF Aeroasia sebagai worldclass

MRO, diperlukan gerak cepat dari organisasi sehingga perusahaan

melakukan penyesuaian organisasi yang paling pas dengan bisnis

proses perusahaan (Rightsizing Organization).

Perubahan organisasi secara besar-besaran ditambah dengan

penyesuaian jam kerja dan serta pengurangan tenaga ahli daya

efek pandemi menimbulkan hazard dan resiko yang cukup

signifikan. Industri MRO mengenal HIRAM sebagai metode

identifikasi hazard, resiko, serta mitigasinya. Metode ini harus

dilakukan sejak awal agar hazard dan resiko bisa dimitigasi

sehingga tidak menjadi gangguan operasional dan membahayakan

keselamatan.

Oleh karena itu, proses HIRAM dalam Rightsizing Organization

ini menjadi tema utama dalam Penity Edisi Juli 2020 agar setiap

personel GMF AeroAsia memiliki pemahaman yang sama terhadap

perubahan organisasi yang terjadi dan mendukung implementasi

HIRAM yang dibuat.

Selamat membaca!

Salam,

Redaksi Penity

Prolog : Memahami PentingnyaHIRAM RightsizingPersuasi : Mengelola RightsizingOrganization dengan Safety Risk ManagementKomunitas : Peranan CabinMaintenance dalam Penerbangan“New Normal”Selisik : Akibat Inisiatif Personil tanpaOtorisasi, Escape Slide DeployBest IOR : Improper PackagingPart/Component NLGOpini : Dukungan PersiapanRightsizing OrganisasiPojok K3 : 7 Faktor PenentuKeberhasilan Budaya K3Interpretasi : Empat Bagian UtamaSafety Risk ManagementSafety Quiz : Teka-Teki Safety

In the midst of the COVID-19 pandemic conditions, the aviation

industry is one of the industries that is badly affected. GMF

AeroAsia as one of them continues to maintain the stability of the

company's business. To maintain the vision of GMF Aeroasia as a

world class MRO, it requires fast movement from the organization

so that the company makes organizational adjustments that best

fit the company's business processes (Rightsizing Organization).

Massive organizational changes coupled with adjustments in

working hours and a reduction in the power of the pandemic

effects creates significant hazards and risks. The MRO industry

recognizes HIRAM as a method of hazard identification, risk, and

mitigation. This method must be done from the start so that

hazards and risks can be mitigated so that they do not become

operational disruptions and endanger safety.

Therefore, the HIRAM process in the Rightsizing Organization is

the main theme in Penity July 2020 edition so that every GMF

AeroAsia personnel have the same understanding of the

organizational changes that have occurred and support the

implementation of the HIRAM that was made.

Happy reading!

Regards,

Penity Editor

DAFTAR ISI

Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai 1 Ruang 1.13, Bandara InternationalSokarno-Hatta, Cengkareng Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130, Telepon: +62-21-5508190, Faximile: +62-21-

5501257. Redaksi menerima saran, masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk disampaikan melalui [email protected]

Understanding the Importance ofHIRAM Rightsizing

PROLOG

02

03 06

04 07

03

04

06

07

08

09

10

07

Memahami PentingnyaHIRAM Rightsizing

Page 3: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

Akibat COVID-19, industri penerbangan terimbaslockdown yang menyebabkan economic impactpada industri perawatan pesawat. GMF AeroAsiamerasakan dampaknya dari penurunan jumlahpenerbangan yang berpengaruh denganmenurunnya utilisasi kapasitas dan kapabilitasperusahaan yang berpengaruh pada aspek revenueperusahaan. Menanggapi hal tersebut, perusahaansegera berbenah dengan melakukan rightsizingorganisasi dengan menggabungkan unit yangmemiliki model bisnis yang tipikal. Menurut www.businessdictionary.com , "Rightsi-zing is the process of a corporation reorganizing orrestructuring their business by cost-cutting,reduction of workforce, or reorganizing upper-levelmanagement. The goal is to get the companymolded properly to achieve the maximum profit."Agar product quality tetap terjaga, maka rencanarightsizing organisasi harus memenuhi regulasiagar airworthiness pesawat-pesawat customer yangdirawat tetap terjaga. Sebelum melakukanrightsizing organisasi, seyogyanya manajemenharus melakukan HIRAM (Hazard Identification RiskAssessment & Mitigation), yakni proses identifikasibahaya dan penilaian risiko serta cara mitigasinya.HIRAM telah diatur di dalam SMM, AMOM, dan QPterkait setelah adanya hazard dari fasilitas baru,operasi keselamatan baru, business process baru,dan organisasi baru. HIRAM rightsizing organisasi bertujuan untukmengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengendali-kan risiko dari perubahan organisasi terhadapkegiatan operational yang bersifat rutin dan non-rutin. Potensi resiko ini dianalisis untuk dicariprobability dan severity yang berdampak padabisnis proses untuk memiminalisir potensi resiko.Dari penilaian ini kita dapat menentukan apakahsuatu risiko bisa diterima (acceptable risk) atautidak (unacceptable risk). Jika risiko tidak dapatditerima, manajemen harus menetapkan metodepenanganan hingga level risiko itu menjadi lebihkecil dan bisa diterima. Tujuannya supaya risiko itutidak memicu terjadinya incident/accident . Untukmenentukan suatu risiko dapat diterima, tentutergantung pada penilaian risk matrix sesuaitindakan pengendalian yang ada, ketersediaansumber daya, regulasi yang berlaku. Dengan mengenali proses identifikasi bahaya,mengelompokkan tingkat bahaya dan membuatmitigasi, diharapkan proses HIRAM rightsizingorganisasi, dapat tetap menjaga bisnis prosescomply terhadap quality dan safety , walaupunterpengaruh oleh pandemi COVID-19.

As an impact of COVID-19, the aviation industry isgoing through lockdowns resulting in an economicimpact on the MRO industry. GMF AeroAsia feelsthe impact of the decreasing number of flightswhich directly influences the decrease of capacityutilization and corporate capability whichimpacted corporate revenue. In response to thismatter, corporate immediately began to “clean-up”by rightsizing the organization by combining unitswith similar and typical business models.According to www.businessdictionary.com, "Right-sizing is the process of a corporation reorganizingor restructuring their business by cost-cutting,reduction of workforce, or reorganizing upper-levelmanagement. The goal is to get the companymolded properly to achieve the maximum profit. Toensure product quality is maintained, therightsizing plan must comply with the regulationsso the airworthiness of the customer’s aircraft iswell maintained. Before rightsizing the orga-nization, management should do HIRAM (HazardIdentification Risk Assessment & Mitigation), whichis the process of identifying the hazard and riskassessment and how to mitigate it. HIRAM hasbeen regulated in SMM, AMOM, and QP after thehazard from the new facility, new safety operations,new business processes, and new organization.HIRAM in organization rightsizing is intended toidentify, clarify, and control the risks from anorganizational change towards operationalactivities (routine and non-routine). Those riskpotentials are analyzed to find the probability andseverity which impact to business process tominimize risk potentials. From this assessment, wecan determine whether a risk is acceptable orunacceptable. If the risk is unacceptable,management should establish a mitigation methodso that the level of risk becomes lower andacceptable. The goal is so that the risk does nottrigger any incident/accident. To determineacceptable risk, it depends on the risk assessmentmatrix according to existing control measures,resource availability, and the applicable regulation.By understanding the process of identifying thehazard, grouping hazard level, and developing amitigation plan, it is hoped that the organizationrightsizing HIRAM process can continue tomaintain the business process compliance withquality and safety, even it is affected by the COVID-19 Pandemic.

M E N G E L O L A R I G H T S I Z I N GO R G A N I Z A T I O N D E N G A NS A F E T Y R I S K M A N A G E M E N T

PERSUASI

MANAGING RIGHTSIZ ING ORGANIZATION WITHSAFETY RISK MANAGEMENTGanis KristantoVice President of Quality Assurance & Safety

0 3 | P e n i t y | J U L I 2 0 2 0

Page 4: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

Awal Maret 2020 adalah titik dimulainyapandemi COVID-19 di Indonesia, dimana pandemiini membawa dampak yang luar biasa bagiindustri penerbangan, namun berdiam diri danmenyesali nasib tidak akan merubah keadaan. Cabin Maintenance Services sebagai dinas yangbertanggung jawab terhadap kenyamananpenumpang selama penerbangan berlangsungmerasa perlu melakukan suatu tindakan “newnormal” untuk mendukung kembaliberlangsungnya penerbangan dalam era newnormal ini. Tidak bisa dipungkiri bahwakebutuhan untuk melakukan perjalanan demikepentingan dan kelangsungan hidup harustetap berjalan. Tidak hanya berhenti pada penerapan protocolCOVID-19 seperti menggunakan personalprotective equipment seperti masker, face shield,sarung tangan dan hand sanitizer ataumelakukan improvisasi dengan menggandengteam engineering yang mencetuskan idemengganti chemical cleaning dengan chemicalyang mampu menghalau virus COVID-19, CabinMaintenance Services juga bekerja sama denganteam Aircraft Support & Power Services untukmenciptakan suatu alat disinfeksi yang efisien,efektif dan handal untuk melakukan disinfeksidengan waktu cepat. Alat ini dinamakan GSpartant (GMF SprayingDisinfectant) yang lahir dari kreativitas dankepedulian rekan-rekan GMF atas pandemi yangmelanda dunia penerbangan. GSpartan saat initelah mendisinfeksi puluhan pesawat narrowbody di saat transit. Alat ini mampu mendisinfeksiseluruh area cabin pesawat dengan waktu kurangdari 10 menit. Semoga segala usaha dan upaya yang dilaku-kan Cabin Maintenance Services ini tidak hanyamampu meyakinkan para penumpang akankebersihan dan higienitas ruang cabin pesawattetapi juga diikuti oleh pelaku industripenerbangan lainnya untuk bersama-samamemastikan penerbangan yang aman, bersih danhigienis di era new normal ini.

PERANAN CABIN MAINTENANCEDALAM PENERBANGAN“NEW NORMAL”

by: SAG Cabin Maintenance Services

KOMUNITAS

Early March of 2020 marked as the starting pointfor the Covid-19 pandemic in Indonesia, where thispandemic has brought a tremendous impact onthe aviation industry but being silent and regrettingfate will not change the situation. Cabin Maintenance Services as the responsibledepartment for passenger comfort during flights,feels the urge to take a "new normal" action tosupport the resumption of flights in this new normalera. It cannot be denied that people still need totravel for the sustainability of their lives. Not only the application of the Covid-19 protocol,such as using personal protective equipment e.gmasks, face shields, gloves and hand sanitizers, orimprovising by collaborating with the engineeringteam which sparked the idea of replacing cleaningchemical with another chemical capable ofdispelling the Covid-19 virus, Cabin MaintenanceServices also work closely with the Aircraft Support& Power Services team to create an efficient,effective, and reliable disinfection tool for fastdisinfection. GSpartant (GMF Spraying Disinfectant) was bornfrom the creativity and concern of GMF colleaguesfor the pandemic that has hit the world of aviation.GSpartan has disinfected dozens of narrow bodyplanes during transit. This tool is able to disinfectthe entire aircraft cabin area in less than 10minutes. It is hoped that all the efforts and efforts made byCabin Maintenance Services will not only be able toconvince passengers of the aircraft cabincleanliness and hygiene but also be followed byother aviation industry players to take part inensuring safe, clean and hygienic flights in this newnormal era.

THE ROLE OF CABIN MAINTENANCEIN "NEW NORMAL" FLIGHT

J U L I 2 0 2 0 | P e n i t y | 0 4

Page 5: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

Hazardidentification

and riskassessment

will be wastefulwithout

controlledmitigation.

0 5 | P e n i t y | J U L I 2 0 2 0

Page 6: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

Yang harus menjadi perhatian dari activefailure adalah complacency Aircraft Cleaner.Sesaat setelah tim aircraft cleaning berhasilmasuk kedalam cabin pesawat, prosesinterior cleaning mulai dilaksanakan sesuaidengan area yang telah ditentukan. Karenamendapatkan kesulitan saat hendakmelakukan pengambilan sampah di wastebox dikarenakan aksesnya terhalang olehcover dari escape slide door, tanpaberkompromi Aircraft Cleaner membukaservice door dengan tujuan agar akses wastebox dapat terbuka. Alhasil dari tindakantersebut secara tidak langsungmenyebabkan escape slide door deploy. Menarik untuk dibahas, sebelum memulaiaktivitas cleaning, briefing tim telahdilaksanakan dan dipimpin langsung olehLeader/Supervisor. Salah satu hal yangdisampaikan adalah larangan bekerja diluarotorisasi yang diberikan, diantaranya tidakboleh membuka pax/service door pesawat.Namun hal ini justru dilanggar oleh AircraftCleaning Leader yang secara tidak langsungjuga membangun persepsi anggota timbahwa hal ini diperbolehkan. Bak pepatahmengatakan “Guru kencing berdiri, muridkencing berlari”. Dari beberapa faktor-faktor yangberkontribusi diatas tentunya harus dapatdijadikan sebagai pembelajaran kedepannyaagar dikemudian hari kejadian serupa tidakterulang kembali. Tentunya tidak bosan-bosannya setiap personil harus salingmengingatkan agar selalu bekerja sesuaidengan prosedur yang ada serta aturan yangtelah ditentukan oleh perusahaan.

AKIBAT INISIATIF PERSONIL TANPA OTORISASI,ESCAPE SLIDE DEPLOY

by: Aviecenna Zulpareano

SELISIK

Di saat senja yang tenang di sebuahbandara, pihak maskapai penerbanganmaupun petugas teknik dikejutkan denganescape slide deployed di pesawat A320.Ketika ditelusuri lebih lanjut, diketahuiaircraft cleaner yang saat itu bertugasmencoba membuka aft service door untukmemudahkan akses pengambilan sampah didalam waste box saat melaksanakan dailyinterior cleaning. Namun sial baginya, kondisiservice door masih dalam keadaan “armed”sehingga escape slide deployed. Ibarat teori Swiss Cheese, di dalam prosesinvestigasi ditemukan beberapa faktor yangberkontribusi dan defenses yang terlewati.Pertama, distraction terhadap aircrew in-charge menyebabkan awareness menurun,dimana cockpit crew tidak melaksanakanParking Normal Procedure sesuai denganQuick Reference Handbook. Cabin crew tidakmelaksanakan prosedur crew deplaningsebelum meninggalkan pesawat yangmenyebabkan seluruh door tidak dilakukan“disarmed”. Kemudian terdapat complacency dilakukanoleh Aircraft Cleaner karena pengalamannyadengan bermodal ingatan saat melihataktivitas tersebut dilakukan oleh Engineersehingga memberanikan diri untuk membukapintu pesawat. Di lain itu, kondisi kantorpetugas teknik dengan jarak yang cukup jauhmembuat Supervisor Aircraft Cleaner tidakmenginformasikan aktivitas pekerjaannya.Hal ini membuktikan adanya kelemahanterkait faktor komunikasi yang seharusnyaterjadi antar department, yakni AircraftCleaning harus menghubungi Engineer untukmelakukan perkerjaan yang spesifikbersentuhan dengan sistem pesawat.

J U L I 2 0 2 0 | P e n i t y | 0 6

Source: www.trelleborg.com

Page 7: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

dengan kondisi bisnis saat ini dan rencana bisniske depannya.

Dalam industri aviasi yang sarat denganregulasi, melakukan perubahan organisasi inidapat menjadi salah satu sumber hazard barusehingga peran HIRAM sangat membantu untukdapat mengidentifikasi risiko yang mungkinterjadi dan menyusun mitigasi yang tepat. Dalampenyusunan HIRAM itu sendiri, berbagai faktordipertimbangkan, seperti perubahan bisnisproses, kesiapan manpower, kesiapan dukunganfasilitas dan IT, compliance terhadap regulasi,kesiapan operasional, dan lain sebagainya.

Namun sebaik apa pun kesiapan perencanaandan mitigasi risiko yang disusun, tidak akanberjalan efektif apabila tidak diimplementasikandengan tepat dan cepat, agar dapat segeraberadaptasi dengan perubahan yang terjadi.Disinilah pentingnya peran dari setiap personeluntuk memiliki pemahaman yang samaterhadap perubahan organisasi tersebut dandapat mendukung implementasi HIRAM.

Dengan demikian, seluruh personel GMF dapatmembantu perusahaan dalam mengembangkanbisnis dan menjalankan kegiatan dengan efektifdan efisien sehingga dapat menjadi perusahaanyang selalu tumbuh berkelanjutan.

DUKUNGAN PERSIAPAN RIGHTSIZING ORGANISASI

Untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik,setiap perusahaan dituntut untuk selaluberadaptasi dengan perubahan yang terjadi danmelakukan penyesuaian strategi bisnis dengancepat yang biasanya dikenal dengan adaptivestrategy. Upaya tersebut bertujuan untukpeningkatan efektivitas perusahaan, dengantujuan mengupayakan perbaikan berkelanjutandalam menyesuaikan diri terhadap perubahanlingkungan eksternal maupun internal.

Sebagai salah satu bentuk penyesuaian strategiperusahaan, PT GMF AeroAsia Tbk telah melakukanreorganisasi perusahaan yang sering kita dengardengan sebutan rightsizing organisasi. Istilahrightsizing digunakan karena perusahaanmencoba mencari bentuk organisasi yang sesuai

Ditemukan beberapa part LLP dan Component NLGB737-800 di-remove dari pesawat dan dikirim kelanding gear shop dalam kondisi improper packagingdan handling yang dapat menyebabkan damage padakomponen dan Cost of Poor Quality.

Responsible unit telah melakukan corrective actiondengan melakukan briefing kepada personnel di unittersebut agar selalu melakukan packaging, dan handlingsecara proper sehingga part yang dikirimkan diterimadalam kondisi baik.

Redaksi mengucapkan terimakasih kepada saudaraHerman Susilo yang telah melaporkan hazard ini melaluiIOR, sehingga potensi bahaya dapat dicegah sedinimungkin.

Improper Packaging Part/Component NLGBEST IOR

Herman Susilo529540/TCW-5

IOR No: 022/07/2020

Occurrence

Tanggapan Redaksi

Mitigation Action4C

2D

Eizora IzazayaS.M. Strategy Management Office

OPINI

0 7 | P e n i t y | J U L I 2 0 2 0

Page 8: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

Buat komunikasi dengan terbuka (transparan) sertajangan ragu minta saran pada pekerja. Sediakanwadah komunikasi antara top manajemen denganpekerja. Wadah komunikasi ini mendukung semuapekerja untuk memberi masukan mengenaipeningkatan keselamatan di perusahaan.

Komunikasi

Ketentuan dan ProsedurKeselamatan KerjaTujuannya untuk mengendalikan bahayayang ada di tempat kerja, melindungipekerja dari kemungkinan terjadikecelakaan dan untuk mengatur perilakupekerja sehingga tercipta budayakeselamatan yang baik.

Dengan melibatkan, memberdayakan danmendorong pekerja dalam penerapan K3ternyata dapat menimbulkan rasatanggung jawab pekerja untuk selalumengutamakan K3 dalam pekerjaannya.Para pekerja merasa dihargai denganketerlibatan mereka dalam membangunbudaya keselamatan di perusahaan.

Keterlibatan Pekerja

Lingkungan Sosial PekerjaBudaya keselamatan di perusahaan bisa dikatakanbaik bila tidak ada budaya saling menyalahkandiantara antar pekerja ataupun pekerja denganatasan saat terjadi kecelakaan kerja.

KepemimpinanKeselamatanPemimpin keselamatan harus menjadi rolemodel bagi para pekerja. Pemimpinmemiliki pengaruh dalam mengubahpersepsi pekerja, bagaimana cara merekaberpikir, bersikap dan berperilaku untukmembangun budaya keselamatan.

Perilaku Keselamatan KerjaDalam K3, perilaku lebih difokuskan pada unsafeact. Hal ini dikarenakan salah satu penyebabterjadinya kecelakaan kerja dikarenakan perilakutidak aman yang berupa kesalahan atau kelalaianyang dibuat oleh manusia.

Ibrahim RendraBy :

Prinsip Manajemen padaKeselamatan KerjaPrinsip manajemen diwujudkan dalam bentukkebijakan yang tercatat, jelas, mudah dipahamiserta diketahui oleh semua pekerja. Dukungan sertausaha riil dari manajemen juga diperlukan untukmenunjukkan jika perusahaan benar-benar memilikikomitmen pada keselamatan kerja.

Keberhasilan budaya K3 tidak terjadi begitusaja. Beberapa faktor menentukan kesuksesanimplementasinya hingga pencapaian tertinggiyaitu budaya K3 yang melekat, baik secaraindividu maupun organisasi.

7 Faktor PenentuKeberhasilanBudaya K3

J U L I 2 0 2 0 | P e n i t y | 0 8

POJOK K3

Page 9: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

Peran serta tanggung jawab pihak yang melakukan RiskAssessment diatur dalam SMM Section 2.3. Secara garisbesar, kegiatan penilaian risiko mencakup analisakemungkinan terjadinya hazard serta tingkatkeparahannya kalau bahaya itu sampai menimpapersonel, fasilitas, lingkungan dan produknya. Untukmemberikan panduan mitigasi, prosedur Safety RiskMitigation ditentukan secara jelas dalam SMM Section2.4. Mitigasi risiko yang terkait dengan basic safetydefense diatur secara lebih jelas di Quality Procedure QP107-03 Aircraft Maintenance Safety. Untuk memberikanpanduan yang lebih detail terkait Safety RiskManagement, GMF AeroAsia telah menyiapkan QP 225-02untuk mengawal perubahan di area masing-masingsehingga setiap risiko dapat dimitigasi dengan tepat.

Proses follow up dari HIRAM yang terdaftar dalamlangkah mitigasi perlu dikontrol untuk pelaksanaannya.Sangat disayangkan apabila proses identifikasi hazarddan langkah mitigasi telah direncanakan namunpelaksanaan follow up dari mitigasi tersebut tidaklakukan dengan baik dan konsisten, artinya resikotersebut berpotensi yang timbul didalam rencanaperubahan, management of change, sistem atau project.Sehingga komitmen dari management of change di GMFAeroasia menjadi perhatian didalam perkembanganperusahaan kedepannya.

Dunia sedang mengalami ujian yang berat dengan adanya pandemiCOVID-19, tak terkecuali Indonesia. Manajemen GMF Aeroasia melakukanserangkaian upaya dalam meresponse dampak dari pandemi COVID-19,salah satunya dengan melakukan Rightsizing Organization untuk mencaribentuk organisasi yang fit dengan proses bisnis perusahaan saat ini.Tentunya dengan adanya Rightsizing Organization bukan tanpa kendaladan resiko, dan itu perlu ditekankan untuk para Safety Action Group (SAG)dan Safety Inspection department dimana hal tersebut sangat kritikaldimana hal ini merupakan suatu trigger dalam mengelola resiko agarRightsizing Organization dapat berjalan dengan baik.

Untuk mengawal perubahan kapasitas, organisasi dan kapabilitas ini,Safety Management Manual (SMM) Part 2, Safety Risk Management telahmemberikan guidance dan prosedurnya. Bagaimana mengidentifikasihazard, melakukan risk analysis, juga risk assessment-nya dan sekaligusbagaimana memitigasi resiko tersebut atau dalam satu kata yang singkatdinamakan HIRAM (Hazard Identification, Risk Assessment & Mitigation).

Dalam SMM Section 2.2, Hazard Identification dapat dilakukan denganmelihat pengalaman organisasi lain, safety trend data, maupunbrainstorming untuk memprediksi bagaimana jika suatu sistem, projectatau perubahan seperti Rightsizing Organization tersebut dilakukan. Salahsatu tips untuk mempermudah dalam melakukan hazard identificationadalah dengan mempertimbangkan kesiapan organisasi melaluipendekatan 5M (Manpower, Method, Machine, Material, Measurement).

EMPAT BAGIAN UTAMASAFETY RISK MANAGEMENT

INTERPRETASI

by: Teguh Rahmadani Pamungkas

0 9 | P e n i t y | J U L I 2 0 2 0

Page 10: Mengelola Rightsizing Organization dengan Safety Risk … · 2020. 11. 1. · menentukan suatu risiko dapat diterima, tentu tergantung pada penilaian risk matrix sesuai tindakan pengendalian

Temukan 8 kata yang berhu-bungan dengan safety pada kotakdi samping. Jawaban dapat dicarisecara horizontal, vertical, atau-pun diagonal.

Jawaban dapat dikirimkan melalui email Penity ([email protected]).Jawaban ditunggu paling akhir 31 Oktober 2020. Pemenang akan dipilih untuk mendapatkan hadiah.

Silahkan kirimkan saran atau kritik Anda mengenai majalah Penity melalui email kami.

Batas pengambilan hadiah 31 Oktober2020 Unit TQY Hangar 2 Lt.1 R.13 denganmenghubungi Bpk. Triawan Ramadhansetiap hari kerja pukul 09.00-15.00 WIB.Pemenang menunjukan ID-Card pegawai.Pengambilan hadiah tidak dapat diwakilkan

Ketentuan Pemenang:1.

2.3.

Do No.9: "Supervisor / Managermemastikan setiap anggotanyamengikuti training dan memahamiinstruksi kerja yang akandilaksanakan"

Teka-Teki Safety

No. Telp:Unit:Nama / No. Peg:

SAFETY QUIZ

Saran untuk PENITY:

J U L I 2 0 2 0 | P e n i t y | 1 0

Nama Pemenang Teka-Teki Safety Edisi Juni 2020:

RIKI RIZKI / 581812 / TER-4

Jawaban Teka-Teki Safety Edisi Juni 2020:

GMF . . .KeselamatanPotensi bahayaInvestigasi

KesalahanPelanggaranRisikoPabrik pesawat

INSTRUCTION: