Mendaulatkan SAWIT Indonesia” - Pusat Penelitian Kelapa ... · Kebun Negeri Lama membuktikan...

30
“Mendaulatkan SAWIT Indonesia” 2 nd INDONESIAN PALM OIL STAKEHOLDER FORUM ( I P O S - F o r u m ) By: Ir. Edison P Sihombing, MP Santika Dyandra Premiere Convention Center Medan, 28 – 29 September 2017

Transcript of Mendaulatkan SAWIT Indonesia” - Pusat Penelitian Kelapa ... · Kebun Negeri Lama membuktikan...

“Mendaulatkan SAWIT Indonesia”2nd INDONESIAN PALM OIL STAKEHOLDER FORUM

( I P O S - F o r u m )

By: Ir. Edison P Sihombing, MP

Santika Dyandra Premiere Convention Center

Medan, 28 – 29 September 2017

Lintas Sejarah Sawit Indonesia.

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

Repr. bedr, Top.D. 1927, 62 - 4 pi. a 700 ex.

1925 = 29.417 HA

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

AREA OPERATIONAL PT SOCFIN INDONESIA

Negeri lama

zMilestone Kebun Negeri Lama

1919 Kebun Negri Negeri Lama mulai dibuka (1)

1922 Luas tanaman Kebun negeri lama yakni 1,875 Acres atau 750 Ha (2)

1925/27Luas tanaman Kebun negeri lama tahun 1925 yakni 1,302 Ha. Tahun1927 – 1941 mulai menanam sawit di lahan Gambut

1968 Replanting, Generasi II di Lahan Gambut

1989 Replanting, Generasi III di lahan Gambut

2012 Replanting, Generasi IV di lahan Gambut

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

Sejarah Gambut

Istilah Gambut muncul sebagai padanan kata “peat” setelah peninjauan

oleh tim Prof. Tejoyuwono N. pada tahun 1967 dalam rangka Perencanaan

Pengembangan Lahan Pasang Surut untuk pertanian di Kecamatan

Gambut, di Kalimantan Selatan (sebelah tenggara Banjarmasin).

Luas lahan gambut tropica yang terdapat di Indonesia sekitar 20 juta

hektar atau 52,4% dari lahan gambut tropica.

Penduduk lokal sejak 1920-an di Idonesia dan Malaysia sudah

memanfaatkan lahan gambut untuk budidaya tanaman. Umumnya masih

memanfaatkan bagian tepi kubah (dome) gambut. Pemanfaatan dalam

skala besar di Indonesia baru dimulai pada akhir tahun 1970-an untuk

pemukiman transmigran berpola pertanian.

(Rajagukguk, B., 2001)

1957 = 1.685 Ha 1957

Area Statement 1957

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

Menyebrang Sei Bilah dengan PONTON RAMAH LINGKUNGAN, hanya menggunakan tenaga arus sungai yang terjadi akibat pengaruh pasang/surut

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

Kebun Negeri Lama

KONSESI = 2,165 HaPlanted area ’17 = 2,142 HaLuas TM = 1,960 Ha (91%)Luas TBM = 182 Ha (8%)

Prediksi 2017 = 25 ton FFB/ha

Bund = 15 km

Elevasi : 10 – 15 mdpl

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

average

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

Cross-section Kebun Negeri Lama .

Gambut

• Kualuh series, saprik, 1 – 1.5 mtr.• Panai Series, saprik lebih matang, < 1 mtr.

Paramananthan, S. 2004

Profil Tanah Gambut Negeri Lama

Kedalaman gambut dengan ketebalan

70 cm – 150 cm

Tingkat kematangan gambut Saprik

Didominasi oleh humus.

Bulk Density = 0,39 – 0,44 gr.cm-3

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

JADI...Agar Budidaya Sawit di Gambut

SUSTAINABLE

maka

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh Note :

Gambut Negeri Lama selama ± 89 tahun mengalami penurunan subsiden hanya sebesar 70 – 80 cm.

Laju Subsiden, dan sifat Irreversible drying

harus dapat DIKENDALIKAN dengan cara

menjaga tinggi permukaan air.

WATER Management

Tujuan:

Mampu menekan terjadinya penurunan

fungsi lingkungan lahan gambut

Menjaga level air pada 40-45 cm di

piezometer dan 50 – 55 cm saluran air.

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

Water Management

Alur Parit / Saluran air : Blok 16, 9, 5 pintu 3

Blok 21 & 26 pintu 6

Blok 32, 33 pintu 8.

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

Tepat Dosis ( keakuratan analisadaun dan analisa tanah)

Tepat Jenis

Tepat Waktu

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

Aplikasi I

NPK : 2.5 kg/pokok

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Periode Pengambilan

Contoh Daun

Dosis pupuk, NPK : 7.25 kg/pokok/tahun (3 x aplikasi)

Aplikasi III

NPK : 2.25 kg/pokok

Aplikasi II

NPK : 2.5 kg/pokok

Aplikasi pemupukan TM di lahan Gambut Negeri Lama

Produktivitas di Lahan GambutKebun Negeri Lama

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

Kg/Ha/Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Avg 1

siklus

01 016 1996 21 20.00 IL-4927 1929 Generasi III < 100 25,603 25,185 26,283 27,937 26,425 25,837 26,040 23,142 22,158 22,667 24,731 24,802 27,978 25,063 14%

01 017 1990 27 19.00 IL-4924/IL-5005 1929 Generasi III < 100 26,852 26,390 27,205 32,425 30,527 27,260 26,509 24,631 22,525 23,961 26,158 27,148 30,641 26,442 16%

01 021 1996 21 51.71 IL-4905/IL-5005 1929 Generasi III 80 - 120 25,408 25,661 24,683 28,233 28,217 28,508 28,390 28,061 25,236 24,358 27,696 25,677 28,822 26,114 13%

02 032 1990 27 54.97 IL-4906/IL-4905 1927 Generasi III 150 27,676 22,870 22,324 25,009 24,153 24,830 24,289 23,370 23,356 21,436 20,367 20,506 24,934 24,835 31%

02 026 1993 24 56.06 IL-6305 1928 Generasi III 120 - 150 27,437 21,391 19,880 23,753 24,310 22,301 22,908 20,828 21,213 22,772 20,915 20,945 23,857 22,228 34%

02 038 1989 23 56.16 S-0509 1927 Generasi III 150 23,838 21,318 16,941 19,771 20,695 19,805 17,414 22,492

23,900 22%

02 038 2012 5 56.16 S-0509 1927 Generasi IV 150 12,784 19,199 23,560 18,514 1%

Kategory

Sub Total Generasi III

TBM

Replanting tahun 2012

Umur

2017

% Serangan

GanoKedalaman

Gambut

(cm)

Awal

Generasi

Div. Block Thn.

Tanam

Generasi

Tanam

Luas

(Ha)

Perkebunan Sawit BerkelanjutanSustainable Oil Palm

Pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang

memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa membahayakan

kemampuan generasi mendatang mengenyam taraf hidup yang

memuaskan.

Ciri pertanian berkelanjutan :

Produktif dan menguntungkan

Melakukan pengawetan SDA dan perlindungan thd lingkungan.

Meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan manusia.

Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, lahan gambut

tropika akan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk budidaya

tanaman sawit, dengan pengertian bahwa yang hendak dilestarikan

adalah fungsi lingkungan dan bukan semata-mata wujudnya.

UmurTBS ton/ha/tahun

A B NL S3

3 12,8 14,7

4 8,7 18,9 20,1

5 4,5 9,4 23,2 22,6

6 7,8 11,3 25,2 24,1

7 6,2 12,7 26,4 25,1

8 8,8 24,2 25,8

9 6,7 24,2 26,3

10 9,4 26,5 26,8

11 8,4 26,7 27,1

12 8,7 28,0 27,4

13 9,1 27,7 27,6

14 14,4 26,2 27,7

15 14,5 26,4 27,7

16 18,5 25,0 27,6

17 17,1 22,8 27,5

18 19,2 22,6 27,2

19 18,8 23,5 27,0

20 17,8 24,0 26,8

21 19,8 22,9 26,5

22 19,3 20,6 26,3

23 17,0 22,2 26,1

24 21,4 25,7

25 20,4 24,9

Rerata 12,9 11,1 23,9 26,4

Ket :

A : kebun lahan gambut di Sumatera dengan water management

yang buruk (30cm ), produksi TBS 12.9 T/Ha/Thn

B : kebun lahan gambut di KALBAR dengan perbaikan water

management pada tahun ke-3 (air dikondisikan 50-60 cm).

Dimana pada umur 1 – 3 tahun water management buruk (20-30 cm)

NL : Produktivitas lahan gambut di Negeri Lama pada generasi ke-3

S3 : Potensi produksi material Socfindo di lahan kelas S3

Sawit Generasi IV Kebun Negeri Lama Umur 4 tahun.

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

N20 - Generasi III

N4 – Generasi IV

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

nP

engusa

ha

Kela

pa

Saw

itIn

done

sia

(GA

PK

I), Sum

ut

-A

ceh

Kesimpulan

Agar budidaya sawit di gambut sustainable, maka laju subsiden, dan sifat irreversible

drying harus dapat dikendalikan dengan cara menjaga tinggi permukaan air.

Kunci keberhasilan budidaya sawit di lahan gambut adalah water management yang

konsisten dan pemupukan yang tepat waktu.

Kebun Negeri Lama membuktikan bahwa budidaya kelapa sawit di lahan gambut

dapat sustainable dengan peningkatan produksi dari generasi ke generasi.

Dengan pengelolaan gambut yang benar (tepat, terpadu dan terencana dengan baik),

maka GAPKI pasti dapat “Mendaulatkan sawit Indonesia”.

Pengalaman PT Socfindo, mengajarkan kita bahwa untuk mengelola lahan gambut

diperlukan etika yang baik. Karena ini menentukan sustainability lahan gambut sebagai

ekosistem, sumberdaya, lingkungan lokal, regional dan global, serta usaha

perkebunan itu sendiri.

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

“Lahan Gambut Tropika : Bukan warisan nenek

moyang, tetapi Titipan Anak Cucu”

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

TERIMA KASIH

Daftar Pustaka

Luytjes, A. 1927. Rapport naar aanleiding van een Onderzoek in de maand September 1926. De Stand Van De Oliepalmcultuur Op De Oostkust Van Sumatra En Atjeh. Landsdrukkerij – Weltevreden. NIJVERHEID EN HANDEL. Page. 5.

Rutgers, AAL. 1922. The History of The Oil palm in Netherlands India. Investigations On Oil palms. Ruygrok & Co. Batavia. Chapter 1. Page 4. Appendix 1.

Socfin SA Medan, 1949. Annual Report 1949.Radjagukguk, B. 2001. Perspektif Permasalahan dan Konsepsi Pengelolaan Lahan

Gambut Tropika untuk Pertanian Berkelanjutan. Pidato Pengukuhan JabatanGuru Besar UGM.

IPO

S F

oru

m -

Gabunga

n P

engusa

ha K

ela

pa S

aw

it Indone

sia

(GA

PK

I), Sum

ut -

Aceh

Standard Fertilization Rate

Age

NPK

12-12-17-2 Urea Rock Phosfat KCl Borax CuZn Total

gr/plm apli. gr/plm apli. gr/plm apli. gr/plm apli. gr/plm apli. gr/plm apli. gr/plm apli.

Immature Planting

N0 300 2x 450 2x 500 1x - 10 1x 165 2x 1,425 8x

N1 2,500 2x 500 2x - - 150 4x 150 1x 3,300 9x

N2 3,000 2x 1,000 2x - 2,000 2x 175 2x 200 1x 6,375 9x

Mature Planting

N3 4,000 2x - - 2,750 2x 200 1x - 6,950 5x

N4 4,000 2x - - 3,000 2x 100 1x - 7,100 5x

N5 4,000 2x - - 3,250 2x 100 1x - 7,350 5x

PropertySoil Analysis

Standard Results

pH 4.5 - 5.5 4.4 - 4.6 Masam

Total N (%) > 0.5 1 High

Available P (mg/kg) > 35 400 High

Exch. K (meq/100g) 1 1.2 High

Exch. Mg (meq/100g) 1 3 High

Exch. Ca (meq/100g) 20 4.5 Low

NutrientLeaf Analysis

Standard Results

N (%) 2.5 2.6 - 2.7 Sufficient

P (%) 0.15 0.155 Sufficient

K (%) 0.9 0.95 Sufficient

B (mg/kg) 12 15 Sufficient

Cu (mg/kg) 5 8-9 Sufficient

Zn (mg/kg) 10 13 Sufficient