Mencoba Membahas Bagaimana Anak

12
Mencoba membahas bagaimana anak-anak yang lahir diluar negeri atau dengan pernikahan campuran. Bagaimana Status Kewarganegaraan Anak yang Lahir di Amerika Serikat? Q: Bagaimana status kewarganegaraan anak yang lahir di Amerika Serikat? A: Jika seorang anak lahir di Amerika Serikat setelah 1 Agustus 2006: 1. Dari Ayah warga negara Indonesia dan Ibu warga negara asing, 2. Dari Ayah warga negara asing dan Ibu Warga Negara Indonesia, 3. Di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin, 4. Di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan, 5. Dari Warga Negara Indonesia di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing, 6. Dari Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 ( lima ) tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan, 7. Dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia, 8. Di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

Transcript of Mencoba Membahas Bagaimana Anak

Page 1: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

Mencoba membahas bagaimana anak-anak yang lahir diluar negeri atau dengan pernikahan campuran. Bagaimana Status Kewarganegaraan Anak yang Lahir di Amerika Serikat?

Q: Bagaimana status kewarganegaraan anak yang lahir di Amerika Serikat?

A: Jika seorang anak lahir di Amerika Serikat setelah 1 Agustus 2006:

1. Dari Ayah warga negara Indonesia dan Ibu warga negara asing,

2. Dari Ayah warga negara asing dan Ibu Warga Negara Indonesia,

3. Di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin,

4. Di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan,

5. Dari Warga Negara Indonesia di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing,

6. Dari Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 ( lima ) tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan,

7. Dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia,

8. Di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia,

berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.01-HL.03.01 Tahun 2006 serta Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007, maka anak tersebut berhak untuk mendapatkan status kewarganegaraan ganda terbatas.

Q: Bagaimanakah tata cara pendaftaran untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia bagi anak yang lahir di Amerika Serikat?

A: Tata cara pendaftaran anak untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia bagi anak yang berdomisili di Amerika Serikat adalah:

Page 2: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

1. Salah seorang dari orang tuanya mengajukan permohonan tertulis dalam bahasa Indonesia yang ditandatangani di atas kertas bermeterai yang cukup. Adapun bentuk Formulir Permohonan Pedaftaran Anak untuk Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia tersebut bisa didapatkan (download) melalui website KBRI yaitu: www.embassyofindonesia.org

2. Memperlihatkan Akta Kelahiran asli, dan fotocopynya harus disahkan oleh Perwakilan Republik Indonesia.

3. Orangtua membuat Surat Pernyataan yang isinya menyatakan bahwa anak belum kawin. Adapun bentuk Formulir Surat Pernyataan Orangtua bahwa Anak Belum Menikah tersebut bisa didapatkan (download) melalui website KBRI yaitu: www.embassyofindonesia.org

4. Memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk asli atau Paspor orang tua anak yang asli dan masih berlaku, dan fotocopynya harus disahkan oleh Perwakilan Republik Indonesia.

5. Menyerahkan pas foto anak terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 6 (enam) lembar.

6. Memperlihatkan dokumen asli kutipan Akta Perkawinan/Buku Nikah atau Akta Perceraian/Surat Talak/Perceraian atau Keterangan/Kutipan Akta Kematian salah seorang dari orang tuanya, dan fotocopynya disahkan oleh Perwakilan Republik Indonesia.

7. Biaya Pendaftaran US$ 106.00

8. Biaya Legalisasi fotocopy Kutipan Akta Kelahiran US$ 20.00

9. Biaya Legalisasi fotocopy Kutipan Akta Perkawinan/Buku Nikah atau Akta Perceraian/Surat Talak/Perceraian atau Keterangan/Kutipan Akta Kematian US$ 20.00

10. Setelah semua formulir dan dokumen terpenuhi, maka pihak KBRI akan mengirimkan berkas-berkas tersebut ke pihak Departement Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk diproses.

Biaya pemberian salinan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang menyatakan memilih Kewarganegaraan RI US$ 53.00 dibayar pada waktu menerima salinan Surat Keputusan tersebut.

Q: Apakah anak lahir di Amerika Serikat setelah tanggal 1 Agustus 2006 diijinkan memiliki paspor Indonesia?

A: Anak yang lahir di Amerika Serikat setelah tanggal 1 Agustus 2006 diijinkan memiliki paspor Indonesia sampai anak berumur 18 tahun dengan memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan.Q: Apakah persyaratan membuat paspor Indonesia bagi anak yang lahir di Amerika Serikat setelah tgl 1 Agustus 2006?

Page 3: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

A: Persyaratan membuat paspor Indonesia bagi anak yang lahir di Amerika Serikat setelah tanggal 1 Agustus 2006 adalah:

1. Mengisi Formulir Data Diri dan Formulir Perdim: 14 secara jelas dan lengkap dengan huruf cetak. Adapun formulir-formulir tersebut bisa didapatkan (download) melalui website KBRI yaitu: www.embassyofindonesia.org

2. Pas foto pemohon 2 (dua) lembar berwarna ukuran paspor (2x2 inci).

3. Biaya (Fee) $ 22.00 per pemohon dalam bentuk Tunai (Cash) atau Money Order payable to: The Embassy of Indonesia.

4. Fotocopy Akta Kelahiran (Birth Certificate) anak.

5. Fotocopy paspor ayah dan ibu yang masih berlaku (valid). Catatan: jika paspor orang tua habis masa berlakunya (expired) maka paspor tersebut harus di perpanjang/diperbaharui terlebih dahulu.

6. Fotocopy Akta Nikah (Marriage Certificate) orang tua.

7. Orang tua mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan/Statement atau Form: A.1 (dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris), disertai fotocopy salah satu dokumen yang dimiliki seperti berikut ini:

o Kartu Identitias (Identification Card) yang dikeluarkan oleh DMV (Department of Motor Vehicle),

o Surat Izin Mengemudi (Driver License) yang dikeluarkan oleh DMV (Department of Motor Vehicle),

o Surat Bukti Domisili (Proof of Residency) lainnya:

§ Laporan Saldo Bank(Bank Statement).

§ Tagihan Tilpun/Listrik/Gas/Air (Utility Bills)

§ Surat Perjanjian/Kontrak Apartemen (Apartment Lease Agreement).

Upayakan untuk selalu membuat fotocopy paspor yang telah dimiliki dan disimpan di tempat yang aman.Q: Bagaimanakah status kepemilikan Paspor Republik Indonesia yang telah terlanjur diberikan kepada anak yang lahir sebelum tanggal 1 Agustus 2006 di Amerika Serikat?

A: Paspor Republik Indonesia yang telah terlanjur diberikan kepada anak yang lahir di Amerika Serikat sebelum tanggal 1 Agustus 2006 didasarkan pada pertimbangan kebijakan pada saat itu mengingat Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2006 belum diberlakukan, dan masih menganut Undang- Undang Nomor 62 Tahun 1958. Kepada anak-anak tersebut masa berlaku paspornya hingga 5 ( lima ) tahun saja (sesuai masa berlaku yang ditentukan dalam paspor tersebut). Jika anak tersebut akan mengajukan perpanjangan/pembaruan paspor nantinya, maka harus merujuk pada prosedur pemberian paspor RI

Page 4: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

sesuai Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2006, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.01-HL.03.01 Tahun 2006 serta Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 yang telah berlaku.

Q: Hingga Kapan pendaftaran untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia bagi anak yang lahir sebelum 1 Agustus 2006 bisa dilakukan?

A: Pendaftaran untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia bagi anak yang lahir sebelum 1 Agustus 2006, dibatasi hingga 31 Juli 2010. Setelah tanggal 31 Juli 2010, bagi anak-anak yang ingin mendaftar harus melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi) biasa yang hanya bisa dilakukan di wilayah Republik Indonesia.

Q: Apakah masih perlu mendaftar kewarganegaraan Indonesia, jika anak yang lahir di Amerika Serikat sebelum 1 Agustus 2006 telah memiliki (pernah dibuatkan) paspor Indonesia?

A: Bagi anak yang lahir sebelum 1 Agustus 2006 namun telah memiliki (pernah dibuatkan) paspor Indonesia dihimbau untuk segera mendaftar kewarganegaraan Indonesia sebelum masa berakhir pendaftaran tersebut habis (31 Juli 2010).

Q: Setelah masa pendaftaran kewarganegaraan Indonesia bagi anak yang lahir di Amerika Serikat sebelum 1 Agustus 2006 (pasal 41 UU No. 12 tahun 2006) ditutup pada tanggal 1 Agustus 2010, bagaimana cara mendaftarkan kewarganegaraan Indonesia bagi satu anak yang lagi di Amerika Serikat selanjutnya?

A: Cara pendaftaran kewarganegaraan Indonesia bagi anak yang lahir di Amerika Serikat setelah 31 Juli 2010 untuk selanjutnya dilakukan langsung di Indonesia melalui proses pewarganegaraan (pasal 8 UU No. 12 tahun 2006) dan salah satu syaratnya adalah bahwa pemohon harus tinggal di Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut (pasal 9 UU No. 12 tahun 2006).

Q: Bagaimanakah bentuk Affidavit dan tujuan penggunaannya?

Page 5: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

A: Affidavit berbentuk selembar pernyataan tertulis yang sah yang ditempelkan (attach) pada paspor asing si anak. Affidavit digunakan pada saat si anak berkunjung dan tinggal di Indonesia untuk waktu tertentu dalam statusnya sebagai warga negara Indonesia terbatas. Affidavit hanya berlaku untuk sekali kunjungan (sekali masuk dan sekali keluar) wilayah Republik Indonesia. Q: Apakah persyaratan untuk mendapatkan Fasilitas Keimigrasian?

A: Persyaratan untuk mendapatkan fasilitas keimigrasian yaitu:

1. Mengisi formulir Pendaftaran untuk mendapatkan Fasilitas Keimigrasian. Adapun bentuk Formulir Pendaftaran untuk mendapatkan Fasilitas Keimigrasian tersebut bisa di dapatkan di website KBRI yaitu: www.embassyofindonesia.org

2. Menyerahkan fotocopy Kutipan Akte Kelahiran anak, dan memperlihatkan aslinya.

3. Menyerahkan fotocopy Akta Perkawinan/Buku Nikah atau Akta Perceraian Orang Tua anak, dan memperlihatkan aslinya.

4. Menyerahkan fotocopy paspor asing anak (bagi anak yang telah memiliki paspor asing), dan memperlihatkan aslinya.

Pas foto anak terbaru yang berwarna, menghadap lurus ke depan dan berukuran (4x6 cm) sebanyak 4 (empat) lembar.

Q: Jika seorang anak memiliki dua paspor, misalnya paspor Republik Indonesia dan paspor asing (Amerika Serikat), dapatkah kedua paspor itu digunakan secara bersamaan ketika keluar-masuk wilayah Republik Indonesia?

A: Tidak dapat . Seorang anak harus menggunakan salah satu dari paspor yang dimilikinya ketika keluar-masuk wilayah Republik Indonesia.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kewarganegaraan di Indonesia.

setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang-undang no. 12 tahun 2006 berlaku, telah menjadi Warga Negara Indonesia;

anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI;

anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu Warga Negara Asing ( selanjutnya disingkat WNA )

Page 6: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan ibu WNI;

anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang seorang ibu WNI, tetapi ayahnya tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;

anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya itu seorang WNI;

anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI;

anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin;

anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;

anak yang baru lahir yang ditemukan diwilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;

anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;

anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;

anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Selain itu, tetap diakui pula sebagai Warga Negara Indonesia bagi:

anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing;

anak WNI yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan.

Kewarganegaraan juga diperoleh bagi anak sebagai berikut:

Page 7: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia;

Anak WNA yang belum berusia 5 tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh Warga Negara Indonesia.

Disamping status kewarganegaraan diperoleh melalui cara di atas, dimungkinkan pula perolehan Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. WNA yang kawin secara sah dengan WNI dan telah tinggal diwilayah negara Republik Indonesia sedikitnya 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut, juga dapat memperoleh Kewarganegaraan Indonesia dengan menyampaikan pernyataan menjadi warganegara dihadapan Pejabat yang berwenang. Perolehan kewarganegaraan melalui kedua proses ini tidak boleh mengakibatkan berkewarganegaraan ganda.

Dwikewarganegaraan terbatas

Khusus bagi anak sebagaimana kriteria diatas, dalam hal status Kewarganegaraan Indonesia bagi anak tersebut berakibat anak berkewarganegaraan ganda, maka setelah berusia 18 tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya. Pernyataan ini harus disampaikan secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin (Pasal 60 Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2007). Apabila anak tersebut tidak mengajukan pernyataan memilih kewarganegaraan Indonesia, termasuk akibat lali, maka kewarganegaraan Indonesia-nya menjadi gugur sejak ia berusia 21 tahun atau 3 tahun sejak menikah. Ia diwajibkan untuk mengembalikan kepada Pemerintah RI segala keputusan, dokumen atau surat lain yang membuktikan identitas anak sebagai WNI dalam waktu 14 hari sejak ia kehilangan kewarganegaraan Indonesia tersebut. (lihat Ps. 65 PP no. 2/2007)

Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

WNI kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan:

memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;

tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;

dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luarnegeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;

masuk kedalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;(tidak berlaku bagi mereka yang mengikuti program pendidikan dinegara lain yang mengharuskan wajib militer);

Page 8: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh WNI;

secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;

tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang besifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing;

mempunyai paspor atau surat bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negaralain atas namanya; atau

bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI kepada Perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan RI tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

Kehilangan kewarganegaraan Indonesia dapat terjadi pula akibat perkawinan dikarenakan bekerjanya hukum kewarganegaraan negara pasangannya tersebut. Bagi mereka ini, jika ingin tetap berkewarganegaraan Indonesia, dapat mengajukan pernyataan tertulis kepada Pejabat atau Perwakilan RI kecuali berakibat berkewarganegaraan ganda.

Dapatkah kembali berkewarganegaraan RI

Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan RI dapat memperoleh kembali kewarganegaraannya melalui proses pewarganegaraan. Khusus bagi mereka yang kehilangan kewarganegaraan RI akibat perkawinan atau karena tinggal lebih dari 5 tahun secara terus menerus di luar negeri, dapat memperoleh status WNI melalui proses memperoleh kembali kewarganegaraan tersendiri

Kasus dalam pergantian kewarganegaraan

Ada kekhawatiran upaya Pemerintah Indonesia menangkap tersangka/terpidana korupsi yang lari ke Singapura tidak akan maksimal walau perjanjian ekstradisi sudah diteken. Salah satu penyebabnya, ada buronan yang sudah berganti kewarganegaraan. Bisa menjadi warga negara Singapura, bisa juga negara lain.

Tetapi bagi Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, kekhawatiran semacam itu tidak perlu. Sebab, perjanjian ekstradisi sudah melingkupi kemungkinan perubahan kewarganegaraan tersebut. Lagipula, kata Jaksa Agung, hukum Indonesia masih bisa menjangkau mereka yang berganti baju kenegaraan. Soal warga negara, tadinya kan maunya bila pindah warga negara tidak bisa. Sekarang yang berlaku, pada saat dia

Page 9: Mencoba Membahas Bagaimana Anak

(koruptor) melakukan kejahatan kalau dia orang Indonesia meskipun mengganti kewarganegaraannya beberapa kali tetap saja dapat tersentuh hukum Indonesia, ujarnya.

Pendapat Abdul Rahman Saleh diperkuat oleh pakar hukum pidana dari UII, Mudzakir. Meskipun sekarang mereka menjadi warga negara Singapura, dulu pada saat melakukan korupsi berkewarganegaraan Indonesia, koruptor tersebut dapat dimintai pertanggungjawaban, ujarnya terkait kekhawatiran berpindah kewarganegaraannya koruptor Indonesia yang ada di Singapura.

Tetapi Mudzakir menambahkan bahwa syaratnya, kejahatan tersebut sama-sama diarang di kedua negara. Syarat tersebut sudah terpenuhi dalam perjanjian ekstradisi Indonesia dengan Singapura. Hendarman Supandji, Plt. Jampidsus, pada berita sebelumnya mengatakan bahwa Singapura telah menerima definisi korupsi yang ada di Indonesia.

Namun yang menjadi masalah adalah bila para koruptor Indonesia yang bermukim di Singapura tersebut merubah kewarganegaraannya menjadi warga negara selain Singapura, dan negara tersebut belum memiliki perjanjian ekstradisi dengan Indonesia.

Mudzakir mengakui bahwa Indonesia akan mengalami kesulitan bila terjadi seperti kasus di atas. Penyelesaian yang dapat dilakukan menurutnya melalui penyelesaian secara kasuistis. Contohnya dengan menukar tersangka antarnegara dengan negara yang belum memiliki perjanjian ekstradisi dengan Indonesia tersebut.

Penyelesaian lain yang lebih mudah adalah bila korupsi telah ditetapkan sebagai kejahatan internasional. Cuma sampai sekarang, Korupsi belum ditetapkan sebagai kejahatan internasional, ujarnya.

KUHP anut asas territorial

Mudzakir juga menjelaskan bahwa pada prinsipnya Indonesia menganut asas teritorial (wilayah). Artinya, semua kejahatan yang berlaku di wilayah Indonesia, akan diadili dan dihukum berdasarkan hukum Indonesia, baik pelakunya warga negara Indonesia maupun pelakunya warga negara asing.

Asas nasionalitas menurut Mudzakir hanya sebagai pengecualian saja. Mudzakir menjelaskan bahwa asas nasionalitas pasif yang juga dianut oleh Indonesia berguna untuk memburu para koruptor.

Prinsip dari asas nasionalitas pasif adalah manakala kepentingan nasional menghendaki atau dirugikan, walaupun tindak pidananya dilakukan di luar Indonesia dan dilakukan oleh warga negara asing, tindakan tersebut dapat dimintai pertanggungjawaban oleh hukum Indonesia. Dengan syarat kita memiliki perjanjian dengan negara yang bersangkutan.

Oleh sebab itu, berbekal asas ini, koruptor Indonesia yang telah mengubah kewarganegaraannya menjadi warga negara Singapura dapat diadili dan dihukum oleh hukum Indonesia, dengan instrumen perjanjian ekstradisi yang sudah ditandatangani beberapa hari yang lalu.