MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan...

12
MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANGKOKOH Oleh: Gunawan Abstrak Setelah suatu metode atau pendekatan yang terbaru diterapkan dalam pembelajaran bahasa kedua/asing, misalnya pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia, selalu saja ada kelemahan baru yang tidak teratasi, dan tampaknya keberhasilan pembelajaran bahasa kedua/asing secara umum belum juga beranjak dari kedudukan semula (kurang berhasil). Mengapa demikian? Tulisan ini mencoba memberikan rasionalnya. Setiap metoda selalu diturunkan dari sejumlah prinsip. Kebenar- an dan kekokohan prinsip-prinsip ini akan menentukan kualitas metoda atau pendekatan yang diturunkalmya. ladi, yang sesung- guhnya menjadi masalah adalahjustru pada seberapajauh kebenar- an dan kokokohan prinsip-prinsip yang selama ini dipakai untuk mengemballgkall sebuah metoda atau pelldekatan pembelajarall bahasa kedua/asing yang dikutip dalam tulisan tersebut dapat dipertanggung-jawabkan. Melalui tulisan Brown (1987), Larsen- Freemall (1986), Palmer (1974), dan Subyakto, (1988) dalam masillg-ma..~ingbukunya yallg terkait dengan keberadaan prinsip pembelajaran bahasa kedua/asing ini diharapkan akan didapat gambarall yallg memadai bagi para pihak yang terkait telltallg status prinsip-prinsip pembelajaran bahasa kedua/asing tersebut hingga waktu illi. A. Pendahuluan Komunikasi antarbangsa, negara, dan masyarakat internasional telah, se- dang, dan akan terus terjadi. Untuk itu, warga masyarakat tersebut perlu menguasai satu atau lebih bahasa asing, khususnya bahasa internasional. Kebutuhan ini akan makin meningkat dengan makin luasnya hubungan kerja sama antarbangsa, negara, dan masyarakat internasional yang telah makin sadar akan arti penting kerjasama itu sendiri. Konsep globalisasi merupakan salah satu bentuk perumusan sifat saling ketergantungan tersebut. Dengan makin meluasnya hubungan kerjasama antarbangsa, negara, dan masyarakat internasional, maka terasa makin perlu pula untuk meningkatkan I Mencari Prinsip Pembelajaran Tahap Kedua yang Kokoh

Transcript of MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan...

Page 1: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASAKEDUAYANGKOKOH

Oleh: Gunawan

AbstrakSetelah suatu metode atau pendekatan yang terbaru diterapkan

dalam pembelajaran bahasa kedua/asing, misalnya pembelajaranbahasa Inggris di Indonesia, selalu saja ada kelemahan baru yangtidak teratasi, dan tampaknya keberhasilan pembelajaran bahasakedua/asing secara umum belum juga beranjak dari kedudukansemula (kurang berhasil). Mengapa demikian? Tulisan ini mencobamemberikan rasionalnya.

Setiap metoda selalu diturunkan dari sejumlah prinsip. Kebenar-an dan kekokohan prinsip-prinsip ini akan menentukan kualitasmetoda atau pendekatan yang diturunkalmya. ladi, yang sesung-guhnya menjadi masalah adalahjustru pada seberapajauh kebenar-an dan kokokohan prinsip-prinsip yang selama ini dipakai untukmengemballgkall sebuah metoda atau pelldekatan pembelajarallbahasa kedua/asing yang dikutip dalam tulisan tersebut dapatdipertanggung-jawabkan. Melalui tulisan Brown (1987), Larsen-Freemall (1986), Palmer (1974), dan Subyakto, (1988) dalammasillg-ma..~ingbukunya yallg terkait dengan keberadaan prinsippembelajaran bahasa kedua/asing ini diharapkan akan didapatgambarall yallg memadai bagi para pihak yang terkait telltallgstatus prinsip-prinsip pembelajaran bahasa kedua/asing tersebuthingga waktu illi.

A. PendahuluanKomunikasi antarbangsa, negara, dan masyarakat internasional telah, se-

dang, dan akan terus terjadi. Untuk itu, warga masyarakat tersebut perlumenguasai satu atau lebih bahasa asing, khususnya bahasa internasional.Kebutuhan ini akan makin meningkat dengan makin luasnya hubungan kerjasama antarbangsa, negara, dan masyarakat internasional yang telah makinsadar akan arti penting kerjasama itu sendiri. Konsep globalisasi merupakansalah satu bentuk perumusan sifat saling ketergantungan tersebut.

Dengan makin meluasnya hubungan kerjasama antarbangsa, negara, danmasyarakat internasional, maka terasa makin perlu pula untuk meningkatkan

IMencari Prinsip Pembelajaran Tahap Kedua yang Kokoh

-- -- ----

Page 2: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

keefektifan dan efisiensi komunikasinya. Peningkatan tersebut antara lain

adaJabperlua,an [enra...an baba,a in'ern...o"a' f""f diiadikan ,ebauaisarana komunikasi. Ditinjau dari proses pembelajarannya bagi warga masyara-kat dunia, maka pembelajaran bahasa internasional akan jatuh pada bentukpembelajaran bahasa kedua/asing. Selanjutnya, usaha peningkatan penguasaanbahasa kedua/asing ini menuntut tersedianya metode atau pendekatan yangmakin efektif dan efisien. Namun, seberapa jauh hal itu dapat dijangkau selama, '?1m.

Tulisan ini mencoba melihat kedudukan metode, pendekatan, dan atau prin-sip pembelajaran bahasa kedua/asing ditinjau dari aspek keefektifan dalampembelajarannya.

B. Telaah BrownH. Douglas Brown, yang dengan jelas menggunakan kata principles of yang

dikaitkan dengan pembelajaran bahasa, bagi bukunya yang berjudul Principlesof Language Learning and Teaching (1987) ternyata sarna sekali tidak menye-diakan prinsip-prinsip yang jelas untuk membangun metode, teknik, atau caramelaksanakan pembelajaran bahasa. Hal itu, menurut Brown, memang belumdimungkinkan, mengingat sifat pembelajaran bahasa sendiri yang sangatkompleks di satu pihak, dan masih terlalu mudanya pengetahuan manusiatentang pemerolehan bahasa, khususnya bahasa kedua, di pihak yang lain.Belajar bahasa kedua merupakan proses rumit yang menyertakan jumlah faktoryang boleh dikata tak terbatas (Brown, 1987: 1). Isi buku Brown tidak dimak-sudkan untuk digunakan sebagai teori mengajar atau pembelajaran, melainkansebagai bahan pertimbangan utama dalam merumuskan suatu toori atau prinsippembelajaran (Brown, 1987: 7). '

Setiap pembelajar, pengajar, dan hubungan pengajar pembelajar adalahunik, dan tugas guru adalah menemukan, memahami, dan memanfaatkankeunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menurutBrown, bagaimanapun menarik, peka, dan praktisnya suatu metode yangdi,tawarkan namun bagi soorang guru, metode yang terbaik tetap juga metodeyang dirumuskannya sendiri secara cermat berdasar pengalaman mencobakan,merevisi, mwemperhalus, serta mempertajamnya. Kalau tidak demikian makaguru akan menjadi budak dari suatu pola berfikir tertentu bagai bayangan tanpakendali-diri (self-control) (Brown, 1987: 13).

Setelah mengupas secara panjang lebar hal-hal yang terkait dengan pembela-jar, di bagian akhir bukunya, Brown menuliskan bahwa teori pemerolehanbahasa kedua yang utuh masih harus dikembangkan. Hasil penelitian hinggawaktu ini baru mengarah pada ditemukannya pokok-pokok pikiran menujuterbentuknya teori umum pembelajaran bahasa kedua (Brown, 1987: 240).

2 DIKSI No.2. Th.1 Me; 1993

Page 3: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

Mekanismebarapannya adalah basil penelitian yangmenyaran pada pembelajar-an yang lebih efektif akan mendorong munculnya berbagai metode baru yangmakinbaik, sedang praktik-praktik penggunaan metode tersebut, akan memberi-kan dataesensial yang berkelanjutan untuk melaksanakanpenelitian lebih lanjut(Brown, 1987: 246).

Semacam revolusi dalam bidang pengetahuan pembelajaran bahasa keduayang tetjadi pada waktu ini adalah, penama, munculnyapandang eklektik yangmengakuiadanya variasi yang sangat beragam dalam diri pembelajar, sebinggatersimpul bahwa tidak akan ada satu metode tunggal yang dapat menjawabseluruh kebutuhan belajar bagi seluruh pembelajardan di setiap waktu. Kedua,iImuwan tidak lagi berusaha melibat adanya kemungkinan hubungan langsungantara linguistik, psikologi, dan pendidikan dengan pembelajaran bahasa,melainkanmembangun hubungan tak langsung melalui pandang dalam (insight)terhadap bahasa, perilaku manusia, dan pendidikan yang melandasi praktik-praktik pembelajaran bahasa. Ketiga, para iImuwan telah mencapai kesamaankerangka penelitian yang tepat dalam mengamati proses pemeroleban bahasakedua. Keempat, pembelajaran bahasa memperhatikan perbedaan individu,sehinggaranab afektif, sebagai faktor penting dalam komunikasi antarindividudalam interaksi sosial, mendapat perhatian yang besar. Kelima, terakhir dannampaknya terpenting, adalah praktik- praktik pembelajaran bahasa kinimemfokus pada aspek komunikasi sehingga fungsi bahasa yang alami danautentik masuk dalam kegiatan pembelajaran di kelas, walaupun cara menga-jarkan semua sisi komunikasi babasa ini masih sangat kabur (Brown, 1987:246).

Sisikhusus yang diajukan oleh Brown pada bagianakhir bukunya adalah artipenting intuisi dalam meneari kesesuaian (the search of relevance) antara duniateori dan praktik. Dikatakan bahwa intuisi dapat mendukung penangananmetode dalam situasi yang kritis. Situasi kritis di sini diartikan sebagai suatukeadaanyang menuntut diambilnya tindakan ataukeputusan dalam suatu sistemkegiatan, namun kemampuan dan data analisis tidak mencukupi untuk mem-bangun pertimbangan yang matang. Pada waktu atau keadaan seperti ini intuisitepat danbams digunakan. Kedudukan intuisi, pada hakikatnya, sejajar dengananalisis dalam memecahkan suatu masalah. Bedanya adalah babwa analisismemerIukan waktu relatif lama dan data pendukung yang akurat serta harustersedia pula kemampuan untuk melakukan analisis itu sendiri, sedangkan bilakeadaanberada dalam situasi sebaliknya pemecahanmasalah menuntut diguna-kannya dan memang hanya menggunakan intuisi saja yang mungkin dalammenyelesaikan masalah tersebut (Brown, 1987: 248-250). Dalam bal ini ter-simpu\ babwa penggunaan intuisi dalam mengembangkan dan menerapkansuatu metode adalah sah adanya.

3Mencari Prinsip Pembelajaran Tahap Kedua yang Kolwh

-- -- - - -

Page 4: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

Uraian di atas menunjukkan bah~¥9buku Brown, terbitan tahun 1987 yangmenyertakan kutipan clan 591 publikasi dan 313 ::.hIi,menyatakan bahwa prin-

sip yang baku dalam pembelajaran tiihasa keOu.<ibelum aaa. vengan dennlOan,metode Y.1ogmemadai yang diturunkannya juga belum ada. Dalam keadaanseperti ini, gUr1.\dipersilakan memilih sendiri metode yaIlg ada dan melakukanmodifikasi seperlunya berdasar situasi dan kondisi nyata kelas yang diasuhnya.

c. Telaah SubyaktoBuku Metodologi PengajaranBahasa araban Sri Utari Subyakto-N (1987)

menunjukkan, walaupun tidak sangat menonjol, aspek reaktif atau antisipatifkebadiran suatu metoda terhadap metoda lain yang telah ada sebelumnya.Subyakto menuJiskan, misalnya, menjelang abad ke 19 ada beberapa faktoryang menyebabkan penolakan atau ketidakpuasan terhadap metode tatabahasalterjemahan atau the Grammar-Translation Method. ... dst. Hal inimembuka jalan bagi usaha penggunaan Metode baru yang disebut "MetodeLangsung" atau Direct Method (Subyakto, 1987: 12). Menjelang tahun 1920-an, penggunaan Metode Langsung mulai berkurang. Di Amerika, MetodeLangsung dianggap kurang memuaskan karena waktu yang tersedia untukbahasa tujuan hanya sedikit. Karena itu tujuan utama program digeser keketrampilan mambaca. Dan sini muncullah Metode Membaca (Reading Meth-od) (Subyakto, 1987: 16-17). Pada waktu yang bersamaan, di negeri Inggrisdikembangkan Pendekatan Lisan (Oral Aproach) dan Pengajaran BahasaMenurut Situasi (Situasional Language 'leaching) (Subyakto, 1987: 18).

Alinea di atas menunjukkan bahwa para ahli metode telah banyak mencobamendapatkan metode-metode pembelajaran bahasa kedua yang lebih baik.Namun, cara yang ditempuh masih bersifat reaktif atau antisipatif terhadapkelemahan metode yang telah ada sebelumnya, dan bukan mencari ataumengembangkan pril1sip-prinsip umum pembelajaran bahasa kedua secarakomprehensif. Tentu saja metode yang dibasilkan masih bercorak sangat spesi-fik dan relatif sempit.

D. Telaah Larser-FreemanBuku berjudul Techniques and Principles in Language Teaching (1986)

araban Diane Larser-Freeman mencoba memunculkan pnnsip-prinsip pembela-jaran bahlll:l\ secara lebih operasional, dengan cara menarik jawaban darisepuluh peitanyaan penggali prinsip pembelajaran yang digunakan berbagaimetode atau pendekatan. Dalam buku tersebut Larsen-Freeman mengamatidelapan metode, yaitu, The Grammar-TranslationMethod, TheDirect Method,The Audio-Lingual Method, The Silent Way, Suggestopedia, CommullityLanguage Learning, The Total Physical Response Method, dan The Communi-

4 DIKSI No.2. 1h./ Me; 1993

Page 5: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

cative Approach (Larsen-Freeman, 1986: 4-138). Masing-masing metodedikenai sepuluh pertanyaan yang sarna. Jawaban atas sepuluh pertanyaan inidianggap sebagai prinsip pembelajaran yang digunakan oleh masing-masingmetode tersebut (Larsen-Freeman, 1986: 2). Jadi, yang didapat bukanlah prin-sip umum pembelajaran bahasa kedua.

Sepuluh pertanyaan penggali termaksud adalah: (1) Apa sasaran pembelajar-an yang hendak dicapai guru dengan menggunakan metode tersebut?; (2) Apaperanan guru dan apa peranan murid dalam metode tersebut?; (3) Apa cirikhusus pengajaran guru dan belajar siswa dalam metode tersebut?; (4) Bagai-mana sifat interaksi guru-murid dan murid-murid dalam metode tersebut?; (5)Bagaimana perasaan pembelajar dilayani dalam metode tersebut?; (6) Bagaima-nakah pandangan dasar metode tersebut terhadap bahasa dan terhadap budaya?;(7) Bagian bahasa dan ketrampilan bahasa yang mana yang mendapat tekanandalam metode tersebut?; (8) Apa peranan bahasa pertama pembelajar dalammetode tersebut?; (9) Bagaimana evaluasi dilakukan dalam metode tersebut?;dan (10) Bagaimana cara guru menanggapi kesalahan pembelajar? (Larsen-Freeman, 1986: 2-3). Dengan memberikanjawaban terhadap sepuluh perta-nyaan tersebut berdasar data pengamatan di kelas, Larsen-Freeman bukanlahbermaksud menunjukkan kelebihan dan/atau kelemahan masing-masing metodeataupun untuk membujuk guru agar menggunakan salah satu dari metode yangditampilkan, melainkan untuk memberikan berbagai informasi tentang prinsippembelajaran berbagai metode yang ada agar kemudian yang bersangkutandapat memetik manfaat dari padanya untuk memperkuat keyakinan terhadapperilaku pembelajarannya selama ini (Larsen-Freeman, 1986: 1).

Di sini tampak lagi bahwa buku termaksud, walaupun mencantumkan kataprinciples pada judulnya, ternyata tidak menyediakan prinsip umum pembelajar-an bahasa kedua, melainkan prinsip pembelajaran yang digunakan oleh masing-masing metode yang diamati. Sedangkan landasan umum digunakannya prinsiptertentu dalam suatu metode, nampaknya, merupakan hak prerogatif pengem-bang metode itu sendiri.

E. Telaah PalmerPrinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis dalam bukunya berjudul The

Pri1lciples of Language Study edisi cetak ulang tahun 1974 yang hampir tidakberubah dari terbitan pertamanya pada tahun 1921, dibliwaheditor R. Mackin.Alasan penerbitan ulang buku tersebut dalam bentuk yang sangat dekat denganaslinya, seperti yang dinyatakan sendiri oleh editornya, adalah karena relevan-sinya yang sangat kuat dengan masalah yang justru sekarang baru muncul danbanyak dibicarakan para abli. Editor buku tersebut menyatakan betapa tajamam..!!in Palmer yang 50 tahun lebih dulu dapat menjelaskan masalah prinsip

5Mencari Prinsip Pembelajaran Tahap KedllQ yullg Kokoh

Page 6: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

pembelajaran bahasa kedua. Dalam buku tersebut Palmer menyatakan bahwa. ..." .

IIII I!!IIIIIU 1IIIlI!!lIIJIIIIIIIIIIIIIIIIIII'!"!J I .pengetahuan yang masih muda. Namun, prinsip-prinsip yang telah banyakdisetujui oleh mereka yang telah melaksanakan studi-studi yang terkait denganpenyelenggaraan pengajaran bahasa adalah sebagaiberikut.a. Melaksanakan penyiapan awal bagi para pembelajar dalam hal melatih

kemampuan bahasa spontannya untuk mengasimilasi bahasa lisan yang dipe-lajari.

b. Melaksanakan pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru seeara tepat denganmemanfaatkankebiasaan-kebiasaan yang telah dimiliki sebelumnya.

e. Melaksanakan latihan-Iatihan dengan eermat untuk menghindari terjadinyapembentukan kebiasaan-kebiasaan yang buruk.

d. Melaksanakan penjenjangan, penahapan, dan pembobotan kegiatan sedemi-kian sehingga dapat menghasilkan kemajuan yang terus meningkat.

e. Memberikan proporsi pelatihan yang berimbang dalam berbagai aspek daneabang-cabang dari bahan ajar.

f. Mengutamakan presentasi bahan bahasa yang konkret dan sedapat mungkinmenjauhi yang bersifat abstrak.

g. Memastikan adanya dan menjaga minat pembelajar agar dapat mempereepatkemajuan belajamya.

b. Memegang urutan pertumbuhan kemajuan yang sesuai dengan prinsip-prin-sip psikologi percakapan.

1. Menggunakan berbagai pendekatan terhadap materi pembelajaran seearasimultan yang diambil dari berbagai sisi seeara tepat (Palmer, 1974: 131-132).Uraian yang lebih rinei dari masing-masing prinsip tersebut adalah sebagai

berikut.Penyiapan Awal (Initial Preparation). Pembelajar dewasa yang kemampuan

spontannya dalam membangun kebiasaan baru telah beku dapat dibangunkankembali dengan menggunakan latihan-Iatihan yang tepat. Latihan-Iatiban terse-but adalah sebagai berikut.a. Latihan mendengar, yang akan memberikan penguasaan penerimaan seeara

tepat apa yang didengar.b. Latihan artikulasi, yang melatih kegiatan otot-otot alat bieara bekerja secara

benar.e. Latihan mimikri, yang akan membangkitkan kemampuan untuk dapat

meniru dan mereproduksi seeara baik kata atau sekelompok kata yangdiueapkan oleh penutur asli yang dijadikan model pada proses pembelajaran.

d. Pemahaman langsung, yang melatih pembelajar untuk mengira-ira arti ataumaksud hal-hal yang didengarnya tanpa melakukan kegiatan penerjemahan

6 DIKsr No.2. Th.r Me; 1993

Page 7: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

secara mental atau melakukan analisis sebelumnya.e. Latihan membentuk hubungan yang benar antara kata dan arti yang dikan-

dungnya sehingga pembelajar mampu untuk mengekspresikan ide yang adadalam pikirannya.Gabungan dari kelima ragam latihan tersebut akan mengembangkan kemam-

puan pembelajar dalam hal menggunakan bahasa lisan. (Palmer, 1974: 133)Pembentukan Kebiasaan (Habit-forming and Habit-adapting). Seorang

pembelajar belum dapat dikatakan menguasai suatu kata atau kalimat bahasaasing kecuali bila dia telah dapat menggunakannya secara otomatis atau spon-tan. Pembelajar dewasa umumnya tidak menyukai latihan-Iatihan menguasaikebiasaan-kebiasaan baru, dan berusaba menggantikannya dengan bentuk-bentuk pembelajaran yang lebih berg antung pada kemampuan intelektual,karena mereka khawatir akan terjerumus dalam kegiatan yang hanya bersifatmekanistik. Kekhawatiran ini tentu saja tidak beralasan, karena walaupunkeotomatisan memang barus dicapai melalui pengulangan-pengulangan, namuntidak perlu berarti bahwa pengulangan-pengulangan tersebut akan selalumonoton seperti peniruan oleh burung boo atau kakaktua, karena banyak sekalicara-cara pengulangan yang secara psikologis dapat dipertanggungjawabkandan bervariasi sedemikian sehingga dapat menjamin terbentuknya keotomatisannamun teIjaga tetap menarik.

Pembelajar jangan hanya dituntut untuk membentuk kebiasaan-kebiasaanbam, melainkanjuga hams dibantu untuk menggunakan kemampuan-kemam-puan yang telah ada pada dirinya; bahkan hal ini merupakan kuajiban pengajaruntuk membantu para pembelajar untuk dapat memilih bagian-bagian kebiasaanyang telah dimiliki sebelumnya itu yang dirasakan dapat berguna sebagaipendukung proses belajarnya (Palmer, 1974: 134).

Kecermatan (Accuracy). Prinsip kecermatan atau accurac.ymengarah kepadapembel~ar jangan sampai berkesempatan membuat kesalahan sebelum merekasampai pada keadaan yang memaksa hal itu harus terjadi. Bila guru memaksasiswa mengucapkan kata asing sebelum mereka cukup menguasai bunyi-bunyiyang membentuk kata tersebut, atau bila guru memaksa siswa untuk menuliskarangan sebelum siswa cukup menguasai cara membuat kalimat, atau gurumemaksa siswa berbicara sebelum siswa mendapat cukup latihan berbicara,maka berarti guru tersebut memaksa siswa tersebut berbahasa yang buruk(pidgin form the language). Dalam memberikan latihan-Iatihan khusus untukmenanamkan kecermatan terhadap bagian-bagian bahasa tertentu, guru harusmempertimbangkan sejumlah aturan umum yang terkait dengan hal penahapanbobot (gradation). (Palmer, ]974: 135)

Tahapan Bobot (Gradation). BHa suatu program pembelajaran memilikipenahapan yang baik maka kecepatan kemajuan belajar pembelajar akan seiring

7Mencari Prinsip Pembelajaran Tahap Kedua yang Kokoh

Page 8: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

dengan kesertaannya dalam program tersebut. Dalam suatu program pembela-jaran dengan penahapan yang ideal maka pembelajar seharusnya cukup me-

, . .. . I I

tlll~l hAng re a I S 1: nam~ e~en mJn per JagJ k,jpertumbuhan, yang kalau dapat diasiniilasikan secara sempuma nantinya akanberkembang sendiri mengikuti semacamhukum bola salju yang menggelinding.

Prinsip-prinsip dalam penahapan adalah sebagai berikut.a. Telinga sebelum Matab. Resepsi scbelum Reproduksic. Pengulangan Lisan sebelum Membacad. Ingatan Sesaat sebelum Ingatan Berlanjute. Latihan Bersama sebelum Latihan Perseoranganf. Latihan Terpimpin sebelum Latihan Bebas

Masing-masing butir potongan pembelajaran harus ditahapkan, dan demiki-an pula pembelajaran secara keseluruhan harus ditahapkan menjadi tingkatanatau fase-fase sedemikain sehingga kegiatan pada suatu fase selalu mendu-kung kegiatan pada fase atau fase-faseberikutnya. (Palmer, 1974: 135-136)Proporsi (Proportion). Tujuan akhir pembelajar ada empat lapis, yaitu, a.

memahami apa yang dikatakan dalam bahasa asing oleh penutur aslinya, b.berbicara dalam bahasa asing seperti penutur aslinya, c. memahami tulisanseperti yang ditulis penutur aslinya, dan d. menulis dalam bahasa asing sepertipenutur aslinya. Peogertian proporsi di sini mengarah kepada perhatian secaracukup terbadaP masing-masing dari keempat bal tersebut di atas tanpa melebih-lebihkan yang satu terhadap yang lain.Kekonkretan (Co1lcrete1less).Araban prinsip kekonkretan dalam pembelajaran

bahasa kedua adalah sebaiknya pengajaran lebih ban yak menggunakancontohdaripada menggunakan penjelasan mentalistik. Namun hal ini pun belum cukup,karena contoh~ontoh sendiri masih dapat beragam dalam hal kekonkretannya, dankarena itu guru harus menyeleksi berbagai cara memberi contoh yang palingjelasdan menjelaskan masalah yang diajarkan dan cenderung menggunakan pengertianseman tis yang terdekat. Guru harus menggunakan sebanyak mungkin lingkungansiswa yang nyata, misalnya, tata bahasa bagi kata benda akan paling mudah dipa-hami bila menggunakankata-katabuku, pensil, kursi, dsb.; tata bahasabagikataketja akan paling mudah ditangkap bila contoh~ontohnya menggunakan kata-katakerja yang dapat dicobakan; demikian pula tata bahasa kata keadaan, maka misal-nya, kata-kata hitam, putih, bulat, bujursangkar akan lebih konkret daripada kata-kata kaya, miskin, bebal, rajin, dsb.

Ada empat cara untuk mengajarkanarti kata, yaitu, sebagai berikut.a. Dengan asosiasi langsung, seperti misalnya, menunjuk ke benda-benda yang

dimaksud oleh kata-kata benda yang diajarkanb. Dengan terjemahan, seperti misalnya, memberikan kata dalam bahasa si

D/KS/ No.2. 711./ Me; 19938

Page 9: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

pembelajar yang mempunyai arti paling dekat dengan kata yang dipelajari-nya.

c. Dengan mendefinisikan, seperti misainya, mendeskripsikan kata tersebutmenggunakan kata-kata lain yang bercorak sinonim terhaditp kata yangdipelajari. .

d. Dengan menggunakan konteks, seperti misalnya, memasukkan kata yangdipelajari ke dalam suatu kalimat contoh sehingga artinya dapat ditangkapoleh siswa.Keempat cara tersebut ditunjukkan di sini sesuai dengan tingkat kekon-

kretannya; dan perlu dicatat bahwa arti terjemahan dalam hal ini tidaklahsedekat seperti teljemahan (kata per kata) yang sangat dikhawatirkan oleh parapengikut direct method. Maka gurulah yang harus memutuskan manakah yangperlu digunakan dari keempat cara tersebut sesuai dengan kondisi nyata yangdihadapi di kelas. (Palmer, 1974: 137)

Kemenarikan (Interest). Nampaknya tidak akan ada hasil yang baik yangdapat dicapai bila pembelajar tidak tertarik akan pekeljaan yang dilakukannya,namun dalam usaha pengajar untuk menarik pembelajar ini haruslah selalumenjaga jangan sampai usaha tersebut sempat menodai kualitas dari pengajar-annya sendiri.

Ada enam unsur yang dapat diketengahkan untuk membuat pengajaran yangmenarik yang seiring dengan delapan prinsip yang lain, yaitu:a. Menekan kebingungan. Kebingungan tidak sarna dengan kesulitan. Pembela-

jar harus, dalam kegiatan umumnya,. dihadapkan pada kesulitan-kesulitan,tetapi mereka jangan sekali-kali menghadapi masalah yang tak terpecabkan.Penjelasan yang beralasan dan penahapan kegiatan secara baik akan mene-kan teljadinya kebingungan dan, dengan demikian, akan membuat programmenjadi menarik.

b. Merasa Mencapai Kemajuan. Bila pembelajar merasa bahwa merekamendapat kemajuan, mereka jarang tidak menyukai atau tidak tertarikdengan kegiatannya.

c. Lomba atau Persaingan Sehat. Semangat berlomba menambah kenikmatandalam segala bentuk pembelajaran.

d. Latihan berbentuk lomba. Banyak bentuk latihan-Iatihan ketrampilan yangdigarap sedemikian sehingga dirasakan oleh pembelajar sebagai hal yangmenarik semenarik berrnain catur atau permainan-perrnainan pengisi waktuyang lain.

e. Hubungan Pengajar dan Pembelajar. Sikap yang positif antara pengajarterhadap pembelajar akan menyumbang kemenarikan yang sangat besardalam kegiatan belajar.

9Mencari Prinsip Pembelajaran Tahap Kedlla yang Kokoh

- -- -

Page 10: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

f. Bervariasi. Pergantian kegiatau umumnya juga menambah kemenarikanprogram: memvariasikan pcJaksanaankegiatan yang sesungguhnya bercorak

monoton. Pelaksanaan kegiatan dril misalnya, haruslah disisipi dengankegiatan-kegiatan lain yang berwrak tidak atau kurang monoton. (Palmer,1974: 138)

Urutan Pefigembangan yang Rasional (A Rational Order Progression).Pengajar dapat me!a..lcukanpelatihan dari bentuk lisa..ike bentuk tuEs atau seba-liknya dari tertulis ke lis:n; mulai dari latihan mendengar dan latihan-latihanartikulasi atau lebih suka meiaks3nakanl1ya nanti dibagian akhir program;menganggap latihan penguasaan intonasi sebagai hal penting untuk didahulukanatau sebaliknya menunggu hingga tingkatan yang lebih lanjut; memulai penga-jaran dari kalimat baru kata atau sebaliknya; memasukkan ketidakteraturandalam latihan-Iatihan awal atau menyisihkannya; melatihkan terlebih dahulukecepatan dan kelancaran baru kemudian memperlambatnya atau sebaliknya.Pedagogi modern cenderung memilih yang depan dari masing-masing pasangantcrsebut (Palmer, 1974: 139- 140).

Pendekatan Beragam (The Multiple Line Approach). Istilah pendekatanberagam mengandung arti menuju kesatu akhir yang sama melalui berbagaititik awal secara serentak; menggunakan masil1g-masingcara, proses, latihan,dril, atau unsur-unsur lain yang akan membawa ke pencapaian tujuan-tujuanantara dan mendekatkan ke arah tujuan akhir; memanfaatkan setiap ide yangbagus dan tetap terbuka untuk segala kemungkinan pengembangan; tidakmenolak bentuk-bentuk kt:giatan apapun kecuali kegiatan yang tidak bergunaatau memsak.

Pendekatan beragam memberi bentuk bagi prinsip- prinsip eklektik, karenamendorong pengajar untuk memilih secara bijak tanpa prasangka semua halyang dirasakan mungkin dapat membantu mereka dalam tugas. Baik untuktujuan penguasaan yang tuntas, ataupun tujuan-tujuan yang lebih khusus tam-paknya prinsip tersebut akan sangat bermanfaat; pengajar mengadopsi cara-carayang terbaik untuk mencapai hasil yang direncanakan (Palmer, 1974: 140).

F. Kesimpulan1. Prinsip yang kokoh pembelajaran bahasa kedua/asing masih dalam keadaan

berkembang.

2. Prinsip pembelajaran bahasa kedua/asing yang umumnya digunakan untukmengembangkan metode atau pendekatan ada selama ini cenderung membe-rikan tekanan yang berlebihan pada aspek bentuk atau fungsi bahasa terten-tu.

10 DlKSl No.2. Th.l Me; 1993

Page 11: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

3. Semacam prinsip umum pembelajaran bahasa kedua yang telah ada adalahsembiIan prinsip pembelajaran bahasa kedua/asing karya Palmer, walaupunkehadirannya belum didukung oleh teori-teori yang dibangun dari hasilpenelitian.

4. Sebelum prinsip umum yang kokoh tentang pembelajaran bahasa kedua/-asing ada maka penerapan metode dan kualitas pembelajarannya sangat ter-gantung pada semangat dan tanggungjawab guru yang langsung menanganiproses belajar-mengajar di kelas dan tidak tergantung pada metode ataupendekatan apa yang digunakan.

Kepustakaan

Brown, H.D. (1987). Principles of Language Lear1ling and 1eaching. EnglewoodClifts, N.J.: Prentice-Hall.

Larsen-Freeman, Diane. (1986). Techniques and Principles in Language Teaching,New York: Oxford University Press.

Palmer, H.E. (1974). ThePrinciples of Language Study. Oxford: Oxford Universi-ty Press.

Subyakto, Sri Utari N. (1988). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Departe-men Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti P2LPTK.

Mencari Prinsip Pembelajaran Tahap Kedua yang Kolcoh JJ

- -- - -

Page 12: MENCARI PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA YANG … · keunikan-keunikan tersebut dalam kegiatan pembelajarannya. Jadi, menu rut Brown, ... Prinsip Pembelajaran Bahasa Palmer tertulis

i...ri III