Menata desa, menyembuhkan indonesia r. yando zakaria

111
Selamat Datang di @RumahJambon Ruang Kerja-Belajar dan Kamar Tamu 1

Transcript of Menata desa, menyembuhkan indonesia r. yando zakaria

Page 1: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Selamat Datang di

@RumahJambon

Ruang Kerja-Belajar dan Kamar Tamu

1

Page 2: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Menata Desa, Menyembuhkan Indonesia:Peluang dan Tantangan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

2

R. Yando ZakariaPengampu #KongkowDesa @RumahJambon

Page 3: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

JANJI KONSTITUSI

Page 4: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Penjelasan Pasal 18:

• II. Dalam territoir Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 “Zelfbesturende landschappen” dan“Volksgemeenschappen”, seperti desa di Jawa dan Bali, negeri di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang dan sebagainya. Daerah-daerah itu mempunyai susunan asli dan oleh karenanya dapat dianggap sebagai daerah yang bersifat istimewa. Negara Republik Indonesia menghormati kedudukan daerah-daerah istimewatersebut dan segala peraturan negara yang mengenai daerah itu akan mengingati hak-hak asal-usul daerah tersebut”.

Tiga sub-sistem Volksgemeenschappenatau susunan asli atau masy hukum adat

Tatanansosial-politikdan hukum

Tatanan Sosial-ekonomi & Ulayat

Tatanansosial-budaya

Page 5: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Implementasi Pengakuan terhadap ‘hak asal-usul’ (sebelum amandemen)

3 Elemen ‘hak asal-usul’ dari ‘Susunan asli’ ‘hak bawan’, bukan ‘hak berian’

Tatanansosial-politikdan hukum

Tatanan Sosial-ekonomi & ulayat

Tatanansosial-budaya

Pengaturan pasca-Konstitusi

• Aspek Sosial-Budaya:

– Masih ada sejumlah diskriminasi dalam hal religi, kependudukan, dll. proyek-proyek pemukiman kembali

• Aspek Sosial-Ekonomi:

– UU No. 5/1960 Hak Ulayat cq, Hak MHA diakui Tapi tidak ada instrumen operasionalnya PP 24/2007, MHA belum jadi subyek huku; Hak ulayat belum menjadi jenis hak Permen Agraria No. 5/1999 baru soal penyelesaian konflik; kriiteria MHA bersifat akumulatif

– Orde Baru: Membekukan Hak MHA

• Aspek Sosial-Politik:

– Hingga reformasi ada 7 UU sebelum ini mengaturnya secara berbeda-beda terakhir adalah UU 5/79 ttg Pemdes yang disebutkan tidak sesuai dengan amanat konstitusi desa sbg unit politik (IGO/IGOB) menjadi sekedar unit adminitrasi MHA sbg subyek hukum makin lemah

Page 6: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Konstitusionalisme Pengaturan Masyarakat Hukum Adat atau disebut desaatau disebut dengan nama lain Pasca-reformasi

• Tahun 2000 terjadi amandemen Pasal 18 Melalui perdebatan yang panjang Pasal 18 dikembang menjadi 3 pasal: Pasal 18 (7 ayat), Pasal 18A (2 ayat), dan Pasal 18B (2 ayat).

• Pasal 18B ayat 2:

Negara mengakui dan menghormatikesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnyasepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang

• UU 32/2009 cq. PP 72/2005 dianggapa belum memenuhi amanat Pasal 18B ayat (2)

• 2012 Putusan MK 35/2012 UU No. 6/2014

Tatanansosial-politikdan hukum

Tatanan Sosial-ekonomi & ulayat

Tatanansosial-budaya

Page 7: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Lima Pelajaran Penting Keputusan MK 35/2012 terhadap PendefenisianMasyarakat Hukum Adat dan Pengakuan Atas Hak-haknya

• Kali pertama MK menggunakan kriteria ttg MHA yang telahdirumuskannya sendiri sebelumnya;

• MHA sebagai subyek hukum Legal standing MHA diterima;• Ditegaskan bahwa pengakuan dan penghormatan hak-hak MHA ini

diatur DALAM undang-undang Keberadaan MHA cukup didukungperaturan perundang-undangan tingkat kabupaten; bahkan bisa‘hanya’ berupa SK Bupati (Kasus Kasepuhan Cisitu); dan bisa jugakebijakan daerah yang hanya mengakui salah satu unsur MHA itucq. pengakuan tanah ulaya (Kasus Kenegerian Kuntu);

• MHA ‘berdaulat’ atas Ulayatnya; pengakuan atas ulayat MHA tidakbertentangan dengan Psal 33: 3 Tp ‘tidak boleh seenaknya’ Rumusan AMAN tentang ‘MA dapat menentukan nasibnya sendiri’ ditolak MK;

• MHA itu dinamis dan tidak statis.

Page 8: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Tentang Pengertian ‘Masyarakat Adat’ dan Unit Sosialnya:Tumpang tindih atau ‘kerancuan berpikir’?

(Kesatuan/Persekutuan)

Masyarakat Hukum Adat

Desa atau disebutdgn nama lain cq. Desa Adat vs Desa

Dinas

Masyarakat Adat

MasyarakatTradisional

Komunitas AdatTerpencil

• Manan (2000 & 2002); Ashaddiqqie (2006); dan Sodiki (2012): ‘Desaatau disebut dengannama lain’

• Adakah unit sosial lain yang dirujuk oleh Pasal18: 2?– Isra (2012, komunikasi

pribadi): Perlupendalaman lebih lanjut!

Page 9: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Implikasi Pengakuan terhadap ‘hak asal-usul’ (sebelum amandemen) atau ‘hak-haktradisional’ (pasca-amandemen)

3 Elemen ‘hak asal-usul’ ‘hakbawan’, bukan ‘hak berian’

Tatanansosial-politikdan hukum

Tatanan Sosial-ekonomi & Ulayat

Tatanansosial-budaya

Implikasi pengakuan ‘kesatuanmasyarakat hukum adat’

• Pengakuan terhadap eksistensi organisasi dr ‘susunan asli’ ;

• Pengakuan atas sistem nilai dan aturan-aturan yang mengatur kehidupan bersama dalam ‘susunan asli’, termasuk aturan-aturan yang mengatut ‘sumber-sumber kehidupan’nya;

• Pengakuan terhadap ‘hak penguasaan’ ‘hak pertuanan’ atas apa yang disebut sebagai ulayat (baca: wilayah kehidupan) susuna asli yang bersangkutan. Pengakuan atas ulayat mensyaratkan perubahan pada berbagai UU Sektoral yang selama ini tdk mengakui hak-hak masyarakat adat, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh TAP MPR IX/2001)

• Dikaitkan dengan Pasal 18 dan 18A, maka desa atau disebut dgn nama lain juga diberi kewenangan untuk menyelenggarakan ‘pemerintahan nasional’!

Page 10: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Implikasi terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Nasional di Tingkat Desa atau disebut dengan nama lain

• Pengaturan yang berdasarkanPengakuan terhadap hak asal-usuldesa:– Susunan asli– Norma dan aturan– Ulayat

• Pengaturan yang mempertimbangkanciri-ciri keberagaman sosial-danbudaya masyarakat yang ada;– Sistem penyelenggaraan pemerintahan

nasional yang beragam– Kewenangan cq. hak dan kewajiban

yang beragam pula

• Pengaturan yg mengutamakanprinsip-prinsip rekognisi & subsidiariti– Kewenangan lokal cq. hak untuk turut

menentukan kewenangan yang menjaditanggung jawabnya;

– Kewajiban pokok yang tidak bolehmemberatkan desa.

PenyelenggaraanPemerintahan

danPembangunan

Nasional diTingkat Desa

Sistem DesaAdat/Desa

Asli

SistemDesa/Desa

Praja

Sistem ‘DesaPerbantuan’

Page 11: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

MASALAH PEMBANGUNAN DI DESA

11

Page 12: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pembangunan sektor ekonomi

Pembangunan sektor lingkungan

Pembangunan Pertanian Perbaikan sektor gizi

sektor etc.

Tata Kelola Pembangunan di Tingkat Desa –Eksisting

PemerintahanDesa

Kelompok

Desa Sebagai OBYEKPembangunan:

Di tingkat makro

• Pembangunan bersifat proyek -> tidak berkesinambungan.

• Lokasi tidak merata -> faktorpolitik sangat berperan.

Di Tingkat Mikro

• Fragmentasi/tumpang tindih kegiatan

• Fragmentasi kelembagaan

• Fragmentasi perencanaan

• Fragmentasi keuangan

• Tumpang tindih kelompok sasaran

Penguatan Sistem pemerintahan DesaKelompok

Kelompok

Kelompok

?

12

Page 13: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

13

PEMDES

SUPRA DESA

Dana Bantuan Langsung untuk

Masyarakat

MASYARAKAT

SUPRA DESA

ADD

PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT(eksisting)

Page 14: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

14

BIAS PROYEK SEKTORAL DALAM PEMIKIRAN TENTANG DESA

1. Masih adanya pola pikir yang mengkotak-kotakan desa sebagai kategori-kategori sektoral (bias sektoral).

2. Bias proyek sektoral ini menjadikan “Desa sebagai tata kelola komunitas” yang merupakan”bejana kuasa rakyat” diberlakukan sebagai salah satu sektor tersendiri yang lepas dari sektor-sektor lainnya.

3. Desa, yang diberlakukan sebagai sektor, cenderung menciptakan fragmentasi kepentingan.

4. Berhadapan dengan fakta Desa yang terfragmentasi, penerapan program-program pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui jalan pintas ”mobilisasi partisipasi” dalam skala proyek-proyek. Pemberdayaan masyarakat pun diberlakukan sebagai sebuah ”sektor” tersendiri.

Page 15: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

15

DAMPAK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG BERSKALA PROYEK

1. Keberdayaan masyarakat dalam batas-batas ruang dan waktu berskala proyek yang bersifat eksklusif berdasarkan prosedur proyek.

2. Eksklusivitas proyek pemberdayaan masyarakat berkarakter apolitis karena pelaksanaan kegiatannya membatasi diri pada prosedur proyek sehingga menjauhkan masyarakat desa dengan kewajibannya sebagai warga negara di segala bidang kehidupan.

3. Ketika proyek berakhir, masyarakat desa yang keberdayaannya terbatas dalam skala proyek itu mudah jatuh kembali ke dalam situasi ketidakberdayaan. Karena, desa senyatanya berada dalam situasi yang tidak berdaya.

Page 16: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

16

Page 17: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

17

1. Tata-negara (RI) adalah realitas legal-formal baru, sedangkan desa adalah realitas organis sosio-kultural yang secara historis terjadi jauh sebelum tata-negara modern.

2. Desa sebagai realitas historis sosio-kultural itu kini beroperasi dalam tata kedaulatan & jurisdiksi tata-negara modern.

3. Desa sbg komunitas sosio-kultural dan keanggotaan seorang di dalamnya tidak lenyap, namun dalam kedaulatan tata-negara modern dengan „kewarganegaraan‟ (citizenship) sbg identitas keanggotaan, status komunitas sosio-kultural desa secara legalformal “di-absorbsi” dalam bangunan kedaulatan baru ini.

4. Maka, persoalan „desa‟ dalam konsep kedaulatan tata-negara modern (a) bukan apakah secara legal-formal desa merupakan bagian kedaulatan negara, (b) melainkan skema institusional terbaik macam apa yang menjamin „desa‟ sebagai locus dan garda-depan koordinasi „kehidupan bersama‟ yang persis (setidaknya secara teoretis) merupakan maksud konstitusional tata-negara modern.

TITIK TOLAK PERSOALAN

B. Herry Priyono, Kedaulatan Negara dan Tata‐kelola Desa, bahan tayang pada

Workshop Program Pelatihan Desa : “Menggagas Desa Ideal & Kelembangan

Pembangunan Desa”, PNPM Support Facility. Jakarta, 28 Februari 2013

Page 18: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

18

Desa sebagai realitas sosio‐politico‐kultural di dalam/luar tata‐negara

modern

Tata‐negara sebagaikonstruksi politik baru

UUD

Kedaulatan(satuan tata‐negara)

DESA

Desa sbg realitas sosio‐politico‐kultural secarahistoris ada sebelum tata‐negara modern

Page 19: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

ARAH PENGEMBANGAN DESA???

Pasal 18 B Ayat 2

Pasal 18 Ayat 7

Page 20: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

LANDASAN KONSTITUSIUNDANG-UNDANG DASAR 1945

Awalnya…

• Pasal 18 Ayat (7)

Susunan dan tata cara

penyelenggaraan pemerintahandaerah diatur dalam undang-undang.

• Pasal 18 B Ayat (2)

Negara mengakui dan

menghormati kesatuan-kesatuanmasyarakat hukum adat besertahak-hak tradisionalnya sepanjangmasih hidup dan sesuai denganperkembangan masyarakat danprinsip Negara Kesatuan RepublikIndonesia, yang diatur dalamundang-undang.

Akhirnya…

• Pasal 18 B Ayat (2)

Negara mengakui dan

menghormati kesatuan-kesatuanmasyarakat hukum adat besertahak-hak tradisionalnya sepanjangmasih hidup dan sesuai denganperkembangan masyarakat danprinsip Negara Kesatuan RepublikIndonesia, yang diatur dalamundang-undang.

• Pasal 18 Ayat (7)

Susunan dan tata cara

penyelenggaraan pemerintahandaerah diatur dalam undang-undang.

20

Page 21: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Konstelasi Norma Hukum dalam Konstitusi tentang Pengakuan Hak-hakMasyarakat Hukum Adat atau ‘Desa atau disebut dengan nama lain’

Pasal 18B: 2Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang

masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalamundang-undang.

Pasal lain dlm konstitusi yang jugarelevan:

Intinya adalah pengakuan atas hak-haktradisional cq. ‘Hak asal-usul’ Pasal lain dlm konstitusi yang juga

relevan:

Pasal 28i: 3Identitas budaya dan hak masyarakattradisional dihormati selaras denganperkembanganzaman dan peradaban.

Hak Asal-usul:Organisasi/susunan asli

Nilai, norma, dan aturan cq. Hukum AdatUlayat (sebagai basis material organisasi

serta nilai, norma, dan aturan ybs.):Hak Atas tanah ulayat

Hak untuk menjalankan tradisi,Dll…, dan

Hak untuk Mengurus RumahtanggaSendiri

Pasal 18: 7 (?) Yang disebut sebagaiDaerah dalam berbagai ayat pada Pasal18 ini adalah Propinsi, Kabupaten danKota

Pasal 32: 2Negara menghormati dan memeliharabahasa daerah sebagai kekayaan budayanasional.

Pasal 18A (?) hanya mencakuphubungan kewenangan dan keuanganantara Pusat dan Daerah

RUUPPHMHA: (DPR) cq. RUU PPHMA (AMAN)

Pengaturan ‘hak-hak asal DI LUAR ‘hakpegaturan untuk mengurus diri sendiri’

Harmonisasi dan SingkronisasiRUU Desa:

Pengaturan tentang penyelenggaraan‘Pemerintahan’ di tingkat Desa ataudisebut dengan nama lain.

Page 22: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

KEDUDUKAN DESA

Page 23: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

23

DESA SEBAGAI HYBRID SGC - LSG

NEGARA

SUBSIDIARITAS SGCLSG

WARGA NEGARA = WARGA DESA

REKOGNISIPENUGASAN

MODERNITAS TRADISI

HUKUM

PARTISIPASI

Page 24: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

TUJUAN, JENIS, AZAS, DANKEWENANGAN DESA

24

Page 25: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

1. MEMBERIKAN PENGAKUAN DAN PENGHORMATAN ATAS

DESAYANG ADA DENGAN KEBERAGAMANYA

2. MEMBERIKAN KEJELASAN STATUS DAN KEPASTIAN HUKUM

ATAS DESA

3. MELESTARIKAN DAN MEMAJUKAN ADAT, TRADISI DAN BUDAYA

MASYARAKAT

4. MENDORONG PRAKARSA, GERAKAN DAN PARTISIPASI MASY

5. MEMBENTUK PEMERINTAHAN DESA YANG PROFESIONAL,

EFISIEN DAN EFEKTIF, TERBUKA, BERTANGGUNGJAWAB

6. MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK GUNA PERWUJUDAN

KESEJAHTERAAN UMUM

7. MENINGKATKAN KETAHANAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

8. MEMAJUKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA

9. MEMPERKUAT MASY. DESA SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNAN

25

TUJUAN PENGATURAN

Page 26: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Lima Perubahan Mendasar

PengakuanKeberagaman

Kewenanganberdasarkan

prinsip rokognisdan subsidiaritas

KonsolidasiKeuangan Desa

Perencanaan yang terintegrasi:

Desa membangun; membangun desa

DemokratisasiDesa

26

Page 27: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Azas Pengaturan dan Definisi Desa

Azas Pengaturan (Pasal 3)

a. rekognisi;b. subsidiaritas;c. keberagaman;d. kebersamaan; e. kegotongroyongan;f. kekeluargaan;g. musyawarah;h. demokrasi;i. kemandirian;j. partisipasi; k. kesetaraan; l. pemberdayaan; danm. keberlanjutan.

Defenisi (Pasal 1 (1) & Jenis Desa(Pasal 6)• Desa adalah desa dan desa adat atau

yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalahkesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyarakatsetempat berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormatidalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Penyebutan desa dan desa adat dapatdisesuaikan dengan penyebutan yang berlaku di daerah setempat

Page 28: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Asas RekognisiAsas pengakuan dan penghormatan yang diamanatkan oleh konstitusi dalam ilmu sosial disebut sebagai rekognisi. Rekognisi mencakup pengakuan keragaman budaya untuk membangun keadilan budaya (cultural justice) serta pengakuan terhadap kemandirian desa.

Yang strategis adalah rekognisi terhadap: Hak Asal-Usul, Inisiatif (prakarsa) dan produk hukum desa, tradisi dan institusi lokal.

Page 29: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Asas Subsidiaritas”masyarakat atau lembaga yang lebih tinggi kedudukannya harus memberi bantuan kepada anggota-anggotanya atau lembaga yang lebih terbatas sejauh mereka sendiri tidak dapat menyelesaikan tugas mereka secara memuaskan. Sedangkan apa yang dapat dikerjakan secara memuaskan oleh satuan-satuan masyarakat yang lebih terbatas jangan diambil alih oleh satuan masyarakat yang lebih tinggi”.

Franz Magnis-Suseno, 1987, Etika Politik : Prinsip-Prinsip Moral Dasar

Kenegaraan Modern, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, hal. 307

Page 30: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

• Asas subsidiaritas ini menjamin kewenangan lokal berskala Desa

• Pihak-pihak yang berkepentingan atas Desa berkewajiban memfasilitasi dan membantu desa untuk berdaya mengelola secara mandiri urusan-urusan lokal berskala Desa

• Konsekuensinya, segala urusan lokal yang Desa dan yang mampu dikelola sendiri oleh Desa, pelaksananya harus diserahkan kepada desa. Segala urusan lokal berskala Desa yang mampu dikelola sendiri oleh Desa tidak boleh diambil alih dari Desa.

30

ASAS SUBSIDIARITAS DALAM PENGATURAN DESA

Page 31: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

• Pemberdayaan masyarakat dipahami sebagai pemberdayaan desa

• Desa berdaya di bidang politik : kepemimpinan desa yang demokratis, produk hukum desa yang disusun secara demokratis (penyusunannya melibatkan masyarakat desa) dan keberlakuannya ditaati oleh warga desa maupun supra desa.

• Desa berdaya di bidang ekonomi : desa mandiri di bidang ekonomi (pangan, energi) berbasiskan sumberdaya lokal

• Desa berdaya di bidang sosial budaya : desa mandiri di bidang sosial budaya dalam wujudnya berupa penghadiran tradisi dan adat-istiadat lokal maupun nilai-nilai kebangsaan sebagai dasar kebiasaan hidup masyarakat desa.

31

ASAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGATURAN DESA

Page 32: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

32

KEWENANGAN DESA

tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota; dan

•.

PP 72/2005 Pasal 7

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup :

UU Desa/2014 Pasal 18

d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kewenangan Desa meliputi:

urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;

a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa;

b. kewenangan lokal berskala Desa;

c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.

Page 33: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

33

KEWENANGAN DESA

•.d. kewenangan lain yang ditugaskan

oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;

b. kewenangan lokal berskala Desa;

c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

Self Governing Community

Local Self Government

Page 34: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

34

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa

berdasarkan Pancasila, Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, NegaraKesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka TunggalIka.

DESA MERUPAKAN SUBYEK HUKUM (PEMEGANG HAK DAN KEWAJIBAN) DALAM URUSAN :

Page 35: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PENATAAN DESA

35

Page 36: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

TUJUAN PENATAAN DESA:

a. MEWUJUDKAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PEMDES

b. MEMPERCEPAT PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASY DESA

c. MEMPECEPAT PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

d. MENINGKATKAN KUALITAS TATA KELOLA PEMDES

e. MENINGKATKAN DAYA SAING DESA

PEMBENTUKAN DESA DAPAT DILAKUKAN MELALUI TOP-DOWN

PADA KAWASAN YANG BERSIFAT KHUSUS DAN STRATEGIS

NASIONAL DAN BOTTOM-UP MELALUI USULAN MASYARAKAT

SESUAI PERSYARATAN

PENGGABUNGAN DESA DILAKUKAN DENGAN MENGGABUNGKAN 2

DESA ATAU LEBIH SESUAI PERSYARATAN YANG DITENTUKAN

UNDANG-UNDANG

PENATAAN DESA

(Pasal 7 s.d. Pasal 17 UU No.6/2014):

Page 37: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

LANJUTAN………

PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

DIDASARKAN ATAS PRAKARSA PEMERINTAH DESA BERSAMA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN MEMPERHATIKAN

SARAN DAN PENDAPAT MASYARAKAT SERTA MEMENUHI

PERSYARATAN UNTUK MENJADI KELURAHAN

PERUBAHAN STATUS KELURAHAN MENJADI DESA

BERDASARKAN PRAKARSA MASYARAKAT YANG MEMENUHI

KARAKTERISTIK PERSYARATAN SEBAGAI DESA.

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN, DAN

PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN SERTA

KELURAHAN MENJADI DESA DIATUR DALAM PERATURAN

DAERAH KAB/KOTA

Page 38: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PEMERINTAHAN DESA

Page 39: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PEMERINTAHAN DESA

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 40: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

40

LATAR BELAKANG MASALAH1. Adanya kondisi eksisting bahwa arah perkembangan desa cenderung

menuju pada situasi kerumunan orang (crowd) dan semakin memudarnya watak desa sebagai komunitas (community).

2. Berhadapan dengan kondisi desa yang rapuh secara sosial politik muncul dua pola penyikapan. Pertama, mengidentikan desa sebagai pemerintah desa yang berujung pada kondisi desa sebagai pemerintah semu. Desa sebagai pemerintahan semu berpotensi melahirkan poltik oligarki yaitu bentuk pemerintah desa yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elit masyarakat.

3. Kedua, memutlakkan partisipasi individu-individu warga desa dengan mengabaikan adanya organisasi desa. Pendekatan ini mempertajam situasi kerapuhan desa sebagai komunitas dikarenakan warga desa belum sepenuhnya selesai dengan urusan feodalisme, premanisme dan situasi apolitis. Ujungnya, situasi keberdayaan masyarakat desa yang bersifat semu (terbatas pada skala proyek).

Page 41: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

41

UPAYA PEMECAHAN MASALAH1. Perlu adanya perubahan cara pandang terhadap desa yaitu

pemberdayaan desa dipahami sebagai pemulihan kesatuan masyarakat hukum yang berdaulat secara politik, mandiri di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

2. Pemberdayaan desa diarahkan kepada upaya peningkatan daya/kuasa desa untuk hadir sebagai subyek hukum dalam urusan penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

3. Desa sebagai Subyek Hukum merupakan sebuah Tata Kelola (Governance) yang Demokratis sebagai kesetimbangan pemenuhan Hak dan Kewajiban berlandaskan Produk Hukum Desa yang dibentuk dan ditetapkan secara demokratis.

Page 42: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Tata Kelola Desa YANG DEMOKRATIS

42

Musyawarah Desa(psl. 54)

Kepala Desa(psl. 25 – 53)

Badan PermusyawaratanDesa (BPD) (psl. 55 -65)

Warga/Masyarakat

Perangkat Desa(Pelayanan)

Panitia (ad-hok)

BUMDes

Klp. Special Interest

Perwakilan BagianWilayah Desa

• RPJM-Desa dan RKP-Desa

• APB-Desa• Peraturan Desa• Kinerja Pemerintah• Kerja Sama

• RPJM-Desa• Asset Desa• Hal-hal

Strategis

Prinsip Tata Kelola Desa

• Check and balances antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan desa.

• Demokrasi perwakilan + permusyawaran.

• Proses demokrasi partisipatoris melalui Musdes

Dipilih langsung

Dipilih secara Demokratis

LembagaKemasyarakatan

/Adat

Page 43: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

MUSYAWARAH DESA

penataan Desa;

perencanaan Desa;

kerja sama Desa;

rencana investasi yang masuk ke Desa;

pembentukan BUM Desa;

penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan

kejadian luar biasa.

Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa, pemerintah Desa, dan unsur masyarakat Desa untuk memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Musyawarah Desa dilaksanakan paling kurang sekali dalam 1 (satu) tahun.

Hal yang bersifat strategis meliputi:

Page 44: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PEMERINTAHAN DESA DISELENGGARAKAN OLEH

PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH DESA TERDIRI DARI KEPALA DESA DAN

PERANGKAT DESA ATAU SEBUTAN LAIN

PERANGKAT DESA TERDIRI DARI SEKRETARIAT DESA,

PELAKSANA KEWILAYAHAN DAN PERANGKAT TEKNIS .

MASA JABATAN KEPALA DESA 6 (ENAM) TAHUN DAN

DAPAT MENJABAT PALING BANYAK 3 (TIGA) KALI MASA

JABATAN.

KEPALA DESA YANG TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN

DAN MELANGGAR LARANGAN, DIBERI SANKSI ; TEGURAN

LISAN, TERTULIS, PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN

PEMBERHENTIAN

PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DESA

Page 45: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA MEMPEROLEH

PENGHASILAN TETAP SETIAP BULAN DARI DANA

PERIMBANGAN DALAM APBN YANG DITERIMA KAB/KOTA.

KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA MENERIMA

TUNJANGAN YANG BERSUMBER DARI APB-DESA

KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA MEMPEROLEH

JAMINAN KESEHATAN DAN MEMPEROLEH PENERIMAAN

LAIN YANG SAH

KETENTUAN LEBIH LANJUT DIATUR DALAM PERATURAN

PEMERINTAH

PENGHASILAN PEMERINTAH DESA

Page 46: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan

wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

Page 47: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

membahas dan menyepakati rancangan peraturan Desa bersama kepala Desa;

menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan

melakukan pengawasan kinerja kepala Desa.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memiliki fungsi

Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis.

Masa keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa adalah 6(enam) tahun dan dapat kembali menjadi anggota untuk 2 (dua) kali masa keanggotaan.

Jumlah anggota BPD paling sedikit 5 orang dan paling

banyak 9 orang

Page 48: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria
Page 49: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

49

HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA

UU Desa : Pasal 67

Desa Berhak:

a. mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa;

b. menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa; danc. mendapatkan sumber pendapatan.

Desa Berkewajiban:

a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan masyarakat Desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;c. mengembangkan kehidupan demokrasi;d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dane. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.

Page 50: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

50

HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA

UU Desa : Pasal 67

Masyarakat Desa Berhak:

a. meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta mengawasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;

b. memperoleh pelayanan yang sama dan adil;c. menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara bertanggung

jawab tentang kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;

d. memilih, dipilih, dan/atau ditetapkan menjadi:1) Kepala Desa;2) perangkat Desa;3) anggota Badan Permusyawaratan Desa; atau4) anggota lembaga kemasyarakatan Desa.

e. mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan ketenteraman dan ketertiban di Desa.

Page 51: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

51

HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA

UU Desa : Pasal 67

Masyarakat Desa Berkewajiban

a. membangun diri dan memelihara lingkungan Desa;b. mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa yang baik;

c. mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan tenteram di Desa;

d. memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan, permufakatan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan di Desa; dan

e. berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Desa.

Page 52: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria
Page 53: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

53

DEFINISI PERATURAN DESA

Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.

Page 54: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PERATURAN DESA

Jenis peraturan di Desa terdiri atas Peraturan Desa, peraturan bersama kepala Desa, dan peraturan kepala Desa.

Peraturan Desa dilarang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Peraturan Desa ditetapkan oleh kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD.

Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, pungutan, tata ruang,dan organisasi Pemerintah Desa harus mendapatkan evaluasi dari Bupati/Walikota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa.

UU Desa : Pasal 69

Page 55: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PERATURAN DESA

Rancangan Peraturan Desa wajib dikonsultasikan kepada masyarakat Desa.

Masyarakat Desa berhak memberikan masukan terhadap rancangan Peraturan Desa.

Peraturan Desa dan peraturan kepala Desa diundangkan dalam berita Desa dan lembaran Desaoleh sekretaris Desa.

Peraturan bersama kepala Desa merupakan peraturan yang ditetapkan oleh kepala Desa dari dua Desa atau lebih yang melakukan kerja sama antar-Desa.

Peraturan bersama kepala Desa merupakan perpaduan kepentingan Desa masing-masing dalam kerja sama antar-Desa.

Page 56: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Prosedur penyusunan PRODUK HUKUM DESA

BASISLEGALITAS

BASIS LEGITIMASI

PERUMUSAN PRODUK HUKUM

DESA BERBASISKAN ATURAN-ATURAN HUKUM POSITIF

YANG LEBIH TINGGI

PERUMUSAN PRODUK HUKUM

DESA BERBASISKAN ASPIRASI

MASYARAKAT

Page 57: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

57

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT

Page 58: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Sumber Norma Pengaturan tentang Desa Adat

1. No. 010/PUU-I/2003 perihal Pengujian Undang-Undang Nomor11 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam;

2. No. 31/PUU-V/2007 perihal Pengujian Undang-Undang Nomor31 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual Di provinsi Maluku;

3. No. 6/PUU-Vl/2008 perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, KabupatenMorowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

4. No. 35/PUU-X/2012 perihal Pengujian Undang-Undang Nomor41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Page 59: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pasal 7 Ayat 4

PenataanDesa

Pembentukan

Penghapusan

penggabungan

perubahan status

penetapanDesa.

• Penjelasan Huruf e: Yang dimaksud dengan “penetapan Desa Adat” adalah penetapan kesatuan masyarakat hukum adat dan Desa Adat yang telah ada untuk yang pertama kali oleh Kabupaten/Kota menjadi Desa Adat dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

• Penjelasan Pasal 96: Penetapan kesatuan masyarakat hukum adat dan Desa Adat yang sudah ada saat ini menjadi Desa Adat hanya dilakukan untuk 1 (satu) kali.

Page 60: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Penataan Desa Adat: Pasal 97 (1)

Penetapan Desa Adat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 memenuhi syarat:

a. kesatuan masyarakat hukum adat beserta haktradisionalnya secara nyata masih hidup, baik yang bersifat teritorial, genealogis, maupun yang bersifat fungsional;

b. kesatuan masyarakat hukum adat beserta haktradisionalnya dipandang sesuai dengan perkembangan masyarakat; dan

c. kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 61: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pasal 97 Ayat 2

Kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya yang masih hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus memilikiwilayah dan paling kurang memenuhi salahsatu atau gabungan unsur adanya:

a. masyarakat yang warganya memiliki perasaan bersama dalam kelompok;

b.pranata pemerintahanadat;

c. harta kekayaan dan/atau benda adat;dan/atau

d.perangkat norma hukum adat.

Page 62: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pasal 97 ayat 3

Kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dipandang sesuai dengan perkembangan masyarakat apabila:

a. keberadaannya telah diakui berdasarkan undang-undang yang berlaku sebagai pencerminan perkembangan nilai yang dianggap ideal dalam masyarakat dewasa ini, baik undang-undang yang bersifat umum maupun bersifat sektoral; dan

b. substansi hak tradisionaltersebut diakui dandihormati oleh wargakesatuan masyarakat yang bersangkutan danmasyarakat yang lebih luasserta tidak bertentangandengan hak asasi manusia.

Page 63: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pasal 97 Ayat 4

• Suatu kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia apabila kesatuan masyarakat hukum adat tersebut tidak mengganggu keberadaan Negara Kesatuan Republik lndonesia sebagai sebuah kesatuan politik dan kesatuan hukum yang :

a. tidak mengancamkedaulatan danintegritas Negara Kesatuan Republiklndonesia; dan

b. substansi normahukum adatnyasesuai dan tidakbertentangan denganketentuan peraturanperundang-undangan.

Page 64: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Penataan Desa: Perubahan Status

• Desa dapat menjadi DesaAdat (Pasal 100)

• Kelurahan dapat menjadiDesa (Pasal 12)

• Kelurahan dapat menjadiDesa Adat (Pasal 100)

• Desa dapat menjadiKelurahan (Pasal 11)

• Desa Adat dapat menjadiKelurahan (Pasal 100)

• Desa/Desa Adat dapat:– Berubah status– Digabung (Pasal 10 & 99)– Dimekarkan (Pasal 8 ayat 1)– Dihapus;

• Berdasarkan prakarsamasyarakat;

• Ditetapkan dalamPeraturan Daerah (Propinsi atauKabupaten/Kota); disertaipeta wilayah (Pasal 101)

Page 65: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Kewenangan Desa Adat (1)

• Pasal 103)Kewenangan Desa Adat berdasarkan hak asal usul sebagaimana dimaksud dalamPasal 19 huruf a meliputi:

a. pengaturan dan pelaksanaan pemerintahan berdasarkan susunan asli;b. pengaturan dan pengurusan ulayat atau wilayah adat;c. pelestarian nilai sosial budaya Desa Adat; d. penyelesaian sengketa adat berdasarkan hukum adat yang berlaku di Desa

Adat dalam wilayah yang selaras dengan prinsip hak asasi manusia dengan mengutamakan penyelesaian secara musyawarah;

e. penyelenggaraan sidang perdamaian peradilan Desa Adat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa Adat berdasarkan hukum adat yang berlaku di Desa Adat; dan

g. pengembangan kehidupan hukum adat sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa Adat.

Page 66: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Kewenangan Desa Adat (2)

• Pasal 104

Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan berskala lokal Desa Adat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a dan huruf b serta Pasal 103 diatur dan diurus oleh Desa Adat dengan memperhatikan prinsip keberagaman.

• Pasal 105Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan huruf d diurus oleh Desa Adat.

Page 67: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PEMBANGUNAN DESA, ASET DESA, DAN KEUANGAN DESA

67

Page 68: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

RELASI PEMBANGUNAN DESA DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

•.

PEMBANGUNAN DESA

Pembangunan Desa yang dikelola melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat memprioritaskan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan sekaligus mengembangkan kontrol publik atas implementasi dari keputusan-keputusan publik. Dengan demikian, dalam pemberdayaan masyarakat ditekankan adanya keutamaan politik.

RAKYAT DESA MAMPU SECARA MANDIRI

MENGELOLA SUMBERDAYA PEMBANGUNAN

DI KOMUNITASNYA

(STRUKTUR KEKUASAAAN EKONOMI)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

RAKYAT DESA MAMPU MENGORGANISASIKAN DIRI DALAM DESA UNTUK MAMPU MENGELOLA PEMBANGUNAN

KOMUNITASNYA SECARA MANDIRI

(STRUKTUR KEKUASAAN POLITIK)

Page 69: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PENDAPATAN DESA BERSUMBER DARI :

1. PENDAPATAN ASLI DESA TERDIRI DARI HASIL USAHA, HASIL ASET

DESA, SWADAYA, PARTISIPASI, GOTONG ROYONG DAN LAIN-LAIN

2. ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

3. BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

KABUPATEN/KOTA

4. ALOKASI DANA DESA YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI DANA

PERIMBANGAN YANG DITERIMA KABUPATEN/KOTA

5. BANTUAN KEUANGAN DARI APBN, APBD PROVINSI DAN APBD

KAB/KOTA.

6. HIBAH DAN SUMBANGAN YANG TIDAK MENGIKAT DARI PIHAK KETIGA

7. LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH

KEKAYAAN MILIK DESA BERUPA TANAH DISERTIFIKATKAN ATAS NAMA

PEMERINTAH DESA, DAN BANGUNAN MILIK DESA DILENGKAPI BUKTI

KEPEMILIKAN DAN DITATAUSAHAKAN SECARA TERTIB

KEUANGAN DAN ASET DESA

Page 70: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

ALOKASI ANGGARAN APBN BERSUMBER DARI BELANJA

PUSAT DENGAN MENGEFEKTIFKAN PROGRAM YANG

BERBASIS DESA SECARA MERATA DAN BERKEADILAN.

BESARAN ALOKASI ANGGARAN YANG DIPERUNTUKAN KE

DESA DITENTUKAN 10% DARI DAN DILUAR DANA TRANSFER

DAERAH (ON TOP) SECARA BERTAHAP

ANGGARAN YANG BERSUMBER DARI APBN DIHITUNG

BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK, ANGKA KEMISKINAN,

LUAS WILAYAH DAN TINGKAT KESULITAN GEOGRAFIS

>>> APBN YANG DIPERUNTUKKAN BAGI DESA DAN DESA ADAT

DITRANSFER MELALUI APBD KAB/KOTA UTK MEMBIAYAI

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN SERTA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ALOKASI

ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA NEGARA

Page 71: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI

DAERAH KABUPATEN/KOTA

PALING SEDIKIT 10%

DARI PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

BAGIAN DARI HASIL PAJAK

DAN RETRIBUSI DAERAH

KABUPATEN/KOTA

Page 72: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

ALOKASI DANA DESA (ADD) PALING SEDIKIT 10%

DARI DANA PERIMBANGAN (DAU+DBH) YANG

DITERIMA KAB/KOTA DALAM APBD SETELAH

DIKURANGI DANA ALOKASI KHUSUS

> KAB/KOTA YANG TIDAK MEMBERIKAN ALOKASI DANA DESA

(ADD), PEMERINTAH DAPAT MELAKUKAN PENUNDAAN

DAN/ATAU PEMOTONGAN SEBESAR ALOKASI YANG

SEHARUSNYA DISALURKAN KE DESA

ALOKASI DANA DESA

BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN

Page 73: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Sumber-sumber Pendapatan Desa dari Pemerintah yang Dimandatkan UU Desa & Terus Menerus

Pendapatan Desayang bersumber

dari APBN

ADD (10% DAU + DBH)

Alokasi dari APBN (10% dari dana

transfer ke Daerah)

73

Baik dana yang bersumber dari DAU + DBH maupun alokasi dari APBN yang diperuntukanuntuk desa dialokasikan ke desa melaluikabupaten.

Page 74: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Provinsi

Dana

Perimbangan

Program/Hibah

RPJMDes & APBDes

Kabupaten/

Kota

IndeksIndikatorAlokasi & Pemanfa-

atan

SKEMA SUMBER-

SUMBER

PENDAPATAN DESA

DARI PUSAT

1. DAD: 10% dari DAU + DBH

2. 10% dari bagian dari Pajak &

Retribusi

3. HIbah

Program K/L

APBN

Dana Transfe ke Daerah KL

KEUANGAN DESA

PA

DesSumber Lain

74

Page 75: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pengelolaan Aset Desa (Pasal 76 dan 77)

• Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa.

• Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat dihibahkan kepemilikannya kepada Desa.

• Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa.

• Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota dikembalikan kepada Desa, kecuali yang sudah digunakan untuk fasilitas umum.

• Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.

• Pengelolaan kekayaan milik Desa dilaksanakan berdasarkan asas kepentingan umum, fungsional, kepastian hukum, keterbukaan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan kepastian nilai ekonomi.

• Pengelolaan kekayaan milik Desa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Desa serta meningkatkan pendapatan Desa.

• Pengelolaan kekayaan milik Desa dibahas oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa berdasarkan tata cara pengelolaan kekayaan milik Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.

75

Page 76: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pembangunan Desa dalam UU Desa

Bab IXPembangunan Desa

Bab IX bagian ke-1

Pembangunan SkalaLokal Desa (Desa

Membangun)

Bab IX bagian ke-2

Pembangunan Kawasan Perdesaan(Membangun Desa)

76

Page 77: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Kegiatan Pemberdayaan

MasyarakatKegiatan Pelayanan

Publik

Kegiatan Pembangunan

Tata Kelola “Desa Membangun”

Tata Kelola (Tata Pemerintahan)

Desa

Tata Kelola Supra Desa

Desa Sebagai SUBYEKPembangunan:

• Konsolidasi program/kegiatan di desa.

• Konsolidasi dan penguatan kelembagaan desa.

• Kesatuan perencanaan dan keuangan desa (one village, one plan,one budget).

• Penguatan mekanisme representasi dan akuntabilitas di tingkat lokal.

Pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan

77

Page 78: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

UU Desa Pasal 78PEMBANGUNAN DESA

Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Pembangunan Desa meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Pembangunan Desa mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.

Page 79: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

UU Desa Pasal 79PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Perencanaan Pembangunan Desa mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota.

Perencanaan Pembangunan Desa meliputi:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa(RPJMDes) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun;

Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKPDes) jangka waktu 1 (satu) tahun.

RPJMDes dan RKPDes ditetapkan dengan Peraturan Desa, dan menjadi satu-satunya dokumen perencanaan di Desa.

Program Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah yang berskala lokal Desa dikoordinasikan dan/atau didelegasikan pelaksanaannya kepada Desa.

Perencanaan Pembangunan Desa merupakan salah satu sumber masukan dalam perencanaan pembangunan kabupaten/kota.

Page 80: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan dengan mengikutsertakan masyarakat Desa.

Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan Pembangunan Desa.

Musyawarah perencanaan Pembangunan Desa menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota.

Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa.

UU Desa Pasal 80PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Page 81: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

UU Desa Pasal 81PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desadengan semangat gotong royong.

Pelaksanaan Pembangunan Desa dilakukan dengan memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam Desa.

Pembangunan lokal berskala Desa dilaksanakan sendiri oleh Desa.

Pelaksanaan program sektoral yang masuk ke Desa diinformasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikan dengan pembangunan Desa.

Page 82: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

BUM Desa (Pasal 87-90)• Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa.

• BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayananumum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa dan ditetapkan denganPeraturan Desa.

• Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk:

– pengembangan usaha; dan

– Pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

• Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa mendorong perkembangan BUM Desa dengan:

– memberikan hibah dan/atau akses permodalan;

– melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar; dan

– memprioritaskan BUM Desa dalam pengelolaan sumber daya alam di Desa.

82

Page 83: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

UU Desa Pasal 82Pemantauan dan Pengawasan Pembangunan Desa

Masyarakat Desa berhak mendapatkan informasi mengenai rencana dan pelaksanaan Pembangunan Desa.

Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa.

Masyarakat Desa melaporkan hasil pemantauan dan berbagai keluhan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa kepada Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.

Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pemerintah Desa, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada masyarakat Desa melalui layanan informasi kepada umum dan melaporkannya dalamMusyawarah Desa paling sedikit 1 (satu) tahun sekali.

Masyarakat Desa berpartisipasi dalam Musyawarah Desa untuk menanggapi laporan pelaksanaan Pembangunan Desa.

Page 84: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DANLEMBAGA ADAT

84

Page 85: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Lembaga Kemasyarakatan Desa (Pasal 94)

• Desa mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

• Lembaga kemasyarakatan Desa merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa.

• Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.

• Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan lembaga non-Pemerintah wajib memberdayakan dan mendayagunakan lembaga kemasyarakatan yang sudah ada di Desa.

85

Page 86: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Lembaga Adat Desa (pasal 95)

• Pemerintah dan masyarakat Desa dapat membentuk lembaga adat Desa.

• Lembaga adat Desa merupakan lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat istiadat dan menjadibagian dari susunan asli Desa yang tumbuh danberkembang atas prakarsa masyarakat Desa.

• Lembaga adat Desa bertugas membantu Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam memberdayakan, melestarikan, dan mengembangkan adat istiadatsebagai wujud pengakuan terhadap adat istiadatmasyarakat Desa.

86

Page 87: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

87

KERJASAMA DESA DAN

PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 88: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Kerja Sama Antar Desa (pasal 92)

• Kerja sama antar-Desa meliputi:

– Pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh Desa untuk mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing;

– Kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat antar-Desa; dan/atau

– Bidang keamanan dan ketertiban.

• Kerja sama antar-Desa dituangkan dalam Peraturan Bersama Kepala Desa melalui kesepakatan musyawarah antar-Desa.

• Kerja sama antar-Desa dilaksanakan oleh badan kerja sama antar-Desa yang dibentuk melalui Peraturan Bersama Kepala Desa.

88

Page 89: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Kerja Sama Antar Desa (pasal 92)

• Musyawarah Antar Desa (MAD) membahas hal yang berkaitan dengan:

– pembentukan lembaga antar-Desa;

– pelaksanaan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dapat dilaksanakan melalui skema kerja sama antar-Desa;

– perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program pembangunan antar-Desa;

– pengalokasian anggaran untuk Pembangunan Desa, antar-Desa, dan Kawasan Perdesaan;

– masukan terhadap program Pemerintah Daerah tempat Desa tersebut berada; dan

– kegiatan lainnya yang dapat diselenggarakan melalui kerja sama antar-Desa.

• Dalam melaksanakan pembangunan antar-Desa, badan kerja sama antar-Desa dapat membentuk kelompok/lembaga sesuai dengan kebutuhan

• Dalam pelayanan usaha antar-Desa dapat dibentuk BUM Desa yang merupakan milik 2 (dua) Desa atau lebih.

89

Page 90: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pembangunan Kawasan Perdesaan(Pasal 83 sd 85)

• Pembangunan Kawasan Perdesaan dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat Desa di Kawasan Perdesaan melalui pendekatan pembangunan partisipatif.

• Pembangunan Kawasan Perdesaan meliputi:

– penggunaan dan pemanfaatan wilayah Desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan sesuai dengan tata ruang kabupaten/kota;

– pelayanan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan;

– pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi perdesaan, dan pengembangan teknologi tepat guna; dan

– pemberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan dan kegiatanekonomi.

• Rancangan pembangunan Kawasan Perdesaan dibahas bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa.

• Rencana pembangunan Kawasan Perdesaan ditetapkan oleh Bupati/Walikota sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

90

Page 91: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Pembangunan Kawasan Perdesaan(Pasal 83 sd 85)

• Pembangunan Kawasan yang terkait dengan pemanfaatanAset Desa dan tata ruang Desa wajib melibatkan Pemerintah Desa.

• Perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, dan pendayagunaan Aset Desa untuk pembangunan Kawasan Perdesaan merujuk pada hasil Musyawarah Desa.

• Pembangunan Kawasan Perdesaan dilaksanakan melalui satuan kerja perangkat daerah, Pemerintah Desa, dan/atau BUM Desa dengan mengikutsertakan masyarakat Desa.

• Pembangunan Kawasan Perdesaan yang berskala lokal Desa wajib diserahkan pelaksanaannya kepada Desa dan/atau kerja sama antar-Desa.

91

Page 92: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Program/Kegiatan

Program/Kegiatan

Program/ Kegiaran

PemerintahanDesa

Pemerintahan Kabupaten• Tata ruang kawasan perdesaan• Unit-unit pelayanan (puskesmas, sekolah)• Unit-unit pembangunan ekonomi (pasar, irigasi,

rumah potong hewan, jalan dll)• Unit administrasi (kantor kecamatan)• Sistem informasi terpadu

Program/Kegiatan

Program/Kegiatan

Program/ Kegiaran

PemerintahanDesa

MusrenbangKecamatan & PIK

PEMBANGUNAN KAWASAN

PERDESAAN

Kerja Sama• Musyawarah Antar Desa• Kelembagaan (BKAD)• Kegiatan

92

Page 93: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Implikasi Terhadap Hubungan Perencanaan dan AnggaranKabupaten - Desa

• Perencanaan di desa menghasilkan:

– Perencanaan desa (menengah + tahunan) yang akan didanai oleh APBDes. (Village self Planning).

– Proposal pembangunan kawasan perdesaan yang akan didanai olehpemerintah supra desa ( ASAS SUBSIDIARITAS)

• Wahana untuk diskusi pembangunan kawasan perdesaan adalah:

– Musyawarah antar desa ruang inisiatif desa.

– Musyawarah kecamatan -> ruang yang dibuka oleh pemerintah.

• Pembangunan sektoral berskala lokal desa didelegasikan kepada desa.

• Memfungsikan unit-unit pelaksana (satuan kerja) pembangunanperdesaan melalui mekanisme perencanaan partisipatif.

93

Page 94: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

TATA KELOLA “MEMBANGUN DESA”

BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS

DPRD:KEPUTUSAN POLITIK

DESA : KOMUNITAS MANDIRI

KEPUTUSAN PARTISIPATIF

JARING ASMARA RENJA SKPD

MUSRENBANGHEARING

PERDA

RUANG PUBLIK

BKAD

Page 95: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria
Page 96: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

96

Kerja Sama dengan Pihak Ketiga UU Desa Pasal 93

Kerja sama Desa dengan pihak ketiga dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Kerja sama dengan pihak ketiga dimusyawarahkan dalam Musyawarah Desa.

Page 97: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

97

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Page 98: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

98

IMPLIKASI UU DESA:TRANSFORMASI PARADIGMA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DARI

COMMUNITY DRIVEN DEVELOPMENT

MENJADI

VILLAGE DRIVEN DEVELOPMENT

CDD VDD

BERSIFAT APOLITIS BERSIFAT POLITIS

Page 99: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

99

UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESADEFINISI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

Page 100: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

MANDAT MEMBERDAYAKAN MASYARAKATUU DESA PASAL 112 AYAT 3

Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kotamemberdayakan masyarakat Desa dengan:

menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa;

meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dan

mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat.

Dalam rangka melakukan pemberdayaan masyarakat Desa dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan pembangunan Desa dan kawasan perdesaan.

Page 101: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Pemberdayaan masyarakat desa diartikan sebagai tindakan pemberkuasaan rakyat desa agar mereka mampu secara mandiri “menguasai sumberdaya yang menjadi milik/haknya untuk digunakan mensejahterakan hidupnya”.

Desa adalah subyek kolektif dalam pembangunan desa.

Setiap warga desa berhak untuk berpartisipasi dalam tata kelola kehidupan di desanya

Setiap warga desa berhak ikut serta mengambil keputusan secara demokratis terhadap pemanfaatan sumberdaya pembangunan desa.

Musyawarah desa/musyawarah antar desa merupakan ruang publik politik untuk pengambilan keputusan kebijakan publik yang partisipatif.

Pemberdayaan masyarakat merupakan proses belajar sosial melalui pengembangan pengetahuan dan praktek-praktek langsung.

Pembangunan Desa sebagai Media Pengembangan Kapasitas bagi Masyarakat Desa.

Pengembangan kapasitas desa melalui penyediaan tenaga pendamping dan pelatihan-pelatihan secara berkelanjutan.

Page 102: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

KERANGKA AKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

MEMULIHKAN IKATAN KOLEKTIF DESA SEBAGAI KESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT MAUPUN TATA KELOLA DESA SEBAGAI WUJUD MASYARAKAT PASKA TRADISIONAL

MENGORGANISASIKAN KEMBALI DESA SEBAGAI KESATUAN KEPENTINGAN KOLEKTIF

MENGORGANISASIKAN RUANG PUBLIK POLITIK UNTUK RUANG PARTISIPASI WARGA DESA

MENATA POLA HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT, PEMDA DAN DPRD YANG SALING MENGIKAT UNTUK MENUMBUHKAN KERJASAMA PERMANEN

MENGORGANISASIKAN BADAN KERJASAMA ANTAR DESA UNTUK MEMPERKUAT TINDAKAN KOLEKTIF DALAM KEPENTINGAN YANG BERSIFAT STRUKTURAL

MENGEMBANGKAN DEMOKRASI KERAKYATAN DI DESA MELALUI PENGAKTUALISASIAN MUSYAWARAH MUFAKAT DALAM RANGKA PERUMUSAN DAN PENETAPAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA SECARA DEMOKRATIS DAN BERKEADILAN SOSIAL

MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT MELALUI PEMENUHAN HAK-HAK EKONOMI SOSIAL BUDAYA OLEH NEGARA

Page 103: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

103

IMPLIKASI UU DESA :KETERBUKAAN INFORMASI

SEBAGAI MEDIA DEMOKRATISASI DESA

Page 104: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Sistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan (Pasal 86)

• Sistem Informasi di Tingkat Kabupaten

– Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sistem informasi Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

– Pemerintah Daerah kabupaten/kota menyediakan informasi perencanaan pembangunan kabupaten/kota untuk Desa.

– Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.

• Sistem Informasi di Tingkat Desa.

– Sistem informasi Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

104

Page 105: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

UU DESA DAN UPAYAPENGEMBALAIAN SUMBER-SUMBER KEHIDUPAN DESA CQ. MASYARAKAT HUKUM ADAT

105

Page 106: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Keterkaitan MK 35/20012 dgn UU No. 6/2014:UU Desa sebagai uu organik untuk pelaksanaan MK 35/2012?

MK 35/2012:

Hutan adat BUKAN hutannegara;

Hutan adat berada dlmwilayah adat MHA;

MHA ditetapkan dalamPeraturan Daerah;

(dgn) kriteria yang sdhditetap dan digunakan

dlm berbagai putusan MK

UU 6/2014:

Desa Adat adalah MHA (psl. 96);

(dgn) kriteria dlmputusan2 MK (Psl 97);

Kewenangan untukmengatur dan mengurus

ulayat/wilayah adat;

Ditetapkan dgn Perda (Psl98);

Dilampiri peta (Psl. 17: 2)

Page 107: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

LANGKAH BERSAMA KE DEPAN:HARI KEDUA

Page 108: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 116

(1) Desa yang sudah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap diakuisebagai Desa.

(2) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menetapkan Peraturan Daerahtentang penetapan Desa dan Desa Adat di wilayahnya.

(3) Penetapan Desa dan Desa Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)paling lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan

(4) Paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku, PemerintahDaerah Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Desa melakukaninventarisasi Aset Desa.

Page 109: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Draf PP tentang Desa Adat (14 April 2014)

• Pasal 116Penetapan desa adat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:– Melakukan identifikasi desa-desa yang ada– Melakukan kajian terhadap desa-desa yang ada yang dapat ditetapkan

menjadi desa adat.

• Pasal 117Desa adat yang telah dikaji sebagaimana dimaksud dalam pasal 116ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, dan berlaku setelah mendapat Nomor Register dari Gubernur dan Kode Desa dari Menteri.

• Pasal 118Pembentukan desa adat sesudah penetapan yang pertama kali mengikuti aturan dan kriteria-kriteria yang berlaku bagi desa.

Page 110: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

Target strategis ke depan

• Peraturan Daerah Propinsi tentang Pengaturan Desa Adat• Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Pengaturan

Desa Adat• Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Penetapan

Desa dan Desa Adat’• Analisis gap:

– Bagaimana sikap masing-masing lembaga atas peluang dantantangan terkait implementasi UU Desa ke depan?

– Modal apa yang sudah tersedia melalui aktivitas lembagaselama ini?

– Modal apa yang perlu ditingkatkan agar proses legislasikebijakan daerah terkait dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan?

– Apa yang dapat dilakukan bersama?

Page 111: Menata desa, menyembuhkan indonesia   r. yando zakaria

SEKIAN & TERIMA KASIH