MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN...

6
Jejak Karya Murtiyarini | MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN TAN Copyright Murtiyarini . [email protected] http://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2011/11/04/menanti-4g-untuk-memperkuat-citizen-jurnalism-dan-ta nggap-darurat-bencana/ MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN TANGGAP DARURAT BENCANA oleh: Murtiyarini Seluler, Paradigma Baru Jurnalistik Jurnalisme di Indonesia sebagai kegiatan penyebaran berita dan opini kepada masyarakat luas telah melalui beberapa kali kebangkitan dilihat dari penggunaan teknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962, TVRI memulai siaran perdananya. Waktu itu teknologi termutakhir adalah televisi hitam putih, TVRI dalam jam-jam tertentu menghadirkan berita nasional dan internasional yang selalu ditunggu masyarakat. Durasinya sangat terbatas, sekitar 30 menit untuk masing-masing acara Berita Sore dan Dunia Dalam Berita. Jam “nyala” televisi juga hanya dari sore hingga tengah malam. Sebagai stasiun televisi satu-satunya di Indonesia saat itu, TVRI menjadi kiblat berita masyarakat. Begitupun dengan media cetak. Surat kabar dan majalah beredar dalam jumlah yang terbatas. Di kota Trenggalek, kelahiran saya, koran terbitan Jawa Timur bisa hadir sebelum sarapan pagi. Lain halnya dengan koran terbitan ibu kota yang baru saya dapatkan sore hari atau malah keesokan harinya, itupun kalau masih kebagian. Tahun 1989, televisi swasta pertama hadir di Indonesia dan terus berkembang pesat hingga saat ini. Media cetak juga semakin beragam. Majalah dan koran pun melahirkan anak-anaknya dari penerbit induk. Masyarakat mulai mempunyai pilihan. Acara berita bisa ditonton beberapa kali sehari. Kalaupun ketinggalan berita pagi, masih bisa melihat sore harinya, atau bisa mencoba ganti channel untuk menemukan berita sejenis di stasiun tv lain. Bosan dengan berita serius? Kita bisa berganti ke film atau sinetron atau berita yang masih berbau hiburan yaitu infotainmen. Wartawan berlomba mencari berita tercepat dan seakurat mungkin. Siapa yang berhasil menemui narasumber (termasuk mewawancarai buronan) menjadi kebanggaan karena telah berhasil menghadirkan berita ekslusif. Sekitar tahun 1992 internet mulai memasuki Indonesia. Jurnalistik mendapatkan hawa baru dalam cara penyampaian berita. Disusul dengan kehadiran telepon seluler pada tahun 1993 dan berpengaruh luas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di antaranya bidang jurnalistik. Layanan SMS (short message service page 1 / 6

Transcript of MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN...

Page 1: MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Jejak Karya... · teknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962,

Jejak Karya Murtiyarini | MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN TANGGAP DARURAT BENCANACopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2011/11/04/menanti-4g-untuk-memperkuat-citizen-jurnalism-dan-tanggap-darurat-bencana/

MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZENJURNALISM DAN TANGGAP DARURAT BENCANA

oleh: Murtiyarini

Seluler, Paradigma Baru Jurnalistik

Jurnalisme di Indonesia sebagai kegiatan penyebaran berita dan opini kepadamasyarakat luas telah melalui beberapa kali kebangkitan dilihat dari penggunaanteknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962, TVRI memulai siaranperdananya. Waktu itu teknologi termutakhir adalah televisi hitam putih, TVRIdalam jam-jam tertentu menghadirkan berita nasional dan internasional yang selaluditunggu masyarakat. Durasinya sangat terbatas, sekitar 30 menit untukmasing-masing acara Berita Sore dan Dunia Dalam Berita. Jam “nyala” televisi jugahanya dari sore hingga tengah malam. Sebagai stasiun televisi satu-satunya diIndonesia saat itu, TVRI menjadi kiblat berita masyarakat. Begitupun dengan mediacetak. Surat kabar dan majalah beredar dalam jumlah yang terbatas. Di kotaTrenggalek, kelahiran saya, koran terbitan Jawa Timur bisa hadir sebelum sarapanpagi. Lain halnya dengan koran terbitan ibu kota yang baru saya dapatkan sore hariatau malah keesokan harinya, itupun kalau masih kebagian.

Tahun 1989, televisi swasta pertama hadir di Indonesia dan terus berkembangpesat hingga saat ini. Media cetak juga semakin beragam. Majalah dan koran punmelahirkan anak-anaknya dari penerbit induk. Masyarakat mulai mempunyaipilihan. Acara berita bisa ditonton beberapa kali sehari. Kalaupun ketinggalan beritapagi, masih bisa melihat sore harinya, atau bisa mencoba ganti channel untukmenemukan berita sejenis di stasiun tv lain. Bosan dengan berita serius? Kita bisaberganti ke film atau sinetron atau berita yang masih berbau hiburan yaituinfotainmen. Wartawan berlomba mencari berita tercepat dan seakurat mungkin.Siapa yang berhasil menemui narasumber (termasuk mewawancarai buronan)menjadi kebanggaan karena telah berhasil menghadirkan berita ekslusif.

Sekitar tahun 1992 internet mulai memasuki Indonesia. Jurnalistik mendapatkanhawa baru dalam cara penyampaian berita. Disusul dengan kehadiran teleponseluler pada tahun 1993 dan berpengaruh luas dalam berbagai aspek kehidupan,termasuk di antaranya bidang jurnalistik. Layanan SMS (short message service

page 1 / 6

Page 2: MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Jejak Karya... · teknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962,

Jejak Karya Murtiyarini | MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN TANGGAP DARURAT BENCANACopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2011/11/04/menanti-4g-untuk-memperkuat-citizen-jurnalism-dan-tanggap-darurat-bencana/

/layanan pesan singkat) menjadi sarana yang murah dalam membantu sang jurnalismendapat informasi dari jaringannya. Begitu lekatnya ponsel bagi masyarakathingga akhirnya muncul pepatah baru kreasi pengguna seluler “lebih baikketinggalan dompet daripada ketinggalan hp”. Singkat cerita, ponsel mengalamimetamorfosa fungsi. Dari tingkatan sederhana, berupa handphone yang hanya bisasms dan telepon, berkembang tren handphone berkamera, dan kini handphoneterintegrasi dengan internet. Istilah ponsel dan internet kini melebur. Operator puntak hanya menjual layanan sms dan percakapan, namun juga layanan data baikuntuk ponsel maupun PC. Wartawan bisa langsung mengabarkan berita dari tempatkejadian dengan mengirim foto atau video streaming. Pekerjaan wartawan tak lagimelulu di meja komputer, naskah berita bisa dibuat dimanapun, kapanpun dandikirim dari lokasi manapun. Sistem percetakkan juga bisa dilakukan lintas daerah.Redaksi pusat hanya perlu mengirim file surat kabar untuk selanjutnya dicetak didaerah sehingga bisa terbit pagi hari, tanpa harus melalui proses pengiriman darat,laut dan udara. Selama sinyal internet di notebook atau handphone nya bagus,maka tak ada lagi kata terlambat dalam pengiriman berita.

Citizen Jurnalism, Kecepatan berita dari genggaman

Fungsi handphone sebagai alat komunikasi antar personal bergeser menjadi alatkomunikasi yang lebih luas dalam jejaring sosial, blog dan media-media online. Komunikasi seluler kini tak sekadar hubungan personal, melainkan sudahmembentuk komunitas. Jurnalisme masyarakat tumbuh subur dengan saranajaringan sosial. Semua ingin berbagi, tidak hanya tulisan, tetapi juga melalui fotodan video. Bahkan julukan narsis sekalipun tak mengurungkan seseorang untukberbagi berita dan foto tentang dirinya sendiri. Informasi apapun bisa dibagi, darisiapa saja dan untuk siapa saja. Dari masalah pribadi hingga masalah negara. Dariberita politik negara sampai berita info kemacetan di sebuah ruas jalan. Dari inforumah makan favorit, hingga info TKI yang teraniaya di negeri orang. Eraketerbukaan telah tiba, dimana setiap orang dapat mengunggah berita ke berbagaisitus jejaring dan media online. Kemajuan teknologi media membuat akses publikuntuk memasuki ranah jurnalistik semakin terbuka. Kebebasan pers kini bukanhanya monopoli media konvensional, tapi juga siapapun yang menggunakantelepon seluler, kamera video dan peranti lunak blogging serta teknologi lain untukmengabarkan berita dan opininya pada dunia. Jurnalisme bukan lagi sebuah wilayahyang semata-mata milik para jurnalis, melainkan sudah melibatkan publik. Citizenjurnalism telah membangkitkan demokrasi di bidang informasi.

Dari sebuah ponsel dalam genggaman seseorang, sebuah kabar berita dapattersampaikan dengan cepat. Sebagai contoh, dalam kejuaraan sepakbola Piala AFF

page 2 / 6

Page 3: MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Jejak Karya... · teknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962,

Jejak Karya Murtiyarini | MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN TANGGAP DARURAT BENCANACopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2011/11/04/menanti-4g-untuk-memperkuat-citizen-jurnalism-dan-tanggap-darurat-bencana/

Bulan Desember 2010 ini. Walaupun tidak menonton pertandingan dari TV, sayadengan cepat mengetahui bahwa Gonzales baru saja semenit lalu mencetak goldalam pertandingan semifinal Indonesia-Philipina. Informasi gol indah tersebutjustru saya dapatkan ketika menikmati sebuah burger di sebuah restoran franchisesambil membaca facebook. Bagaimana tidak, sebagian besar teman FB sayalangsung update status hanya sekian detik dari gol itu terjadi. Di kesempatansebelumnya, saya mendapatkan informasi tentang status kesiagaan Gunung Merapidari tweet yang bersahut-sahutan di timeline twitter, bahkan lebih cepat daripadaberita televisi atau surat kabar. Secepat itu juga saya bisa mendapatkan gambarankeadaan keponakan saya yang kos di daerah Kaliurang, radius 26 km dari Merapi.

Berita apapun bisa dikabarkan dan dibaca dalam genggaman tangan kita, tanpaharus menyalakan TV atau membaca surat kabar. Berita yang disampaikan juga realtime, tanpa sensor, detil dan variatif karena berasal dari banyak pewarta.Masalah keakuratan dan kejujuran berita tentu saja tidak ada yang bisamenghakimi, siapa saja berhak memberikan informasi. Pembaca sendirilah yangharus bijak mencerna masing-masing berita.

Mengikuti perkembangan tersebut, televisi dan surat kabar mengembangkansayapnya dalam bentuk media online. Dan masih dengan kekhasan jurnalis, semuaberlomba-lomba menghadirkan berita yang akurat, cepat dan menarik. Kehadiranmedia online ini menambah banyaknya berita yang dapat dipilih sendiri olehmasyarakat. Strategi media online dalam menghadirkan berita yang variatif, cepatdan luas selain dengan menempatkan koresponden di berbagai wilayah Indonesia,juga dengan membuka kolom untuk pembaca. Semacam surat pembaca, opinipembaca, warta pembaca dan nama-nama lain yang sebenarnya merupakanbentuk dari citizen jurnalism.

Citizen Jurnalism untuk Kecepatan Tanggap Bencana

Demokrasi informasi ini membawa kekuatan yang dahsyat. Berbagai kasus booming dan akhirnya mendapatkan kepedulian publik. Masih hangat dalamingatan “Gerakan 1.000.000 Facebooker dukung Chandra Hamzah dan Bibit S.Riyanto” berhasil menarik cause sebanyak 1,5 juta orang. Begitu juga dengan kasuspencemaran nama baik RS Omni yang menimpa Prita Mulyasari akibat suratkeluhan yang dikirimnya ke milis. Publik mencium tanda-tanda ketidak adilansehingga memicu kemarahan publik. Gerakan Koin Peduli Prita membuktikan bahwaadanya kekuatan publik yang besar yang akhirnya menyelesaikan kasus ini.

page 3 / 6

Page 4: MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Jejak Karya... · teknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962,

Jejak Karya Murtiyarini | MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN TANGGAP DARURAT BENCANACopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2011/11/04/menanti-4g-untuk-memperkuat-citizen-jurnalism-dan-tanggap-darurat-bencana/

Citizen jurnalism juga menghadirkan kecepatan informasi publik. Hal ini sangatpenting dan bermanfaat dalam situasi darurat dan tanggap bencana. Dalamperistiwa meletusnya gunung Merapi, selain tim tanggap bencana dari BadanNasional Penganggulangan Bencana (BPNB), bermunculan aksi-aksi sosial sebagaiwujud kesetiakawanan sosial. Relawan-relawan dalam komunitasnyamasing-masing mengkoordinasi bantuan mereka dengan menggunakan jejaringsosial twitter atau facebook. Dari akun twitter @jalinmerapi #merapi atau http://merapi.combine.or.id/ relawan dan masyarakat luas bisa mendapatkaninformasi penting terkait merapi, realtime melalui streaming siaran radio pospemantauan Balerante. Komunitas Jalin Merapi juga mengumpulkan dan meretweetinfo dari warga sekitar.

“URGENT NASI BUNGKUS: 5000 pengungsi di SMKN1 Magelang Kelaparan. Responplease C:Bembi 081513044164#merapi” demikian twitt dari @jalinmerapi padatanggal 4 November 2010. Info ini di retweet oleh puluhan orang pada jejaringnya.Di halaman facebook Fan Page Yogyakarta juga terjadi gerakan mendatangkanribuan nasi bungkus. Mereka membangun dapur umum di Jalan Taman SiswaNomor 150-F, Yogyakarta. “Kami membutuhkan relawan dan logistik untukmenyiapkan 5.000 nasi bungkus untuk dibagikan ke pengungsi di StadionMaguwoharjo. Ada yang bisa bantu?” demikian tulisan seorang facebookerYogyakarta. Dan dalam waktu singkat, pengungsi pun mendapat pertolongan nasibungkus, bahkan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Saling membantu, @jogjalinerjustru menawarkan kelebihan nasi bungkus “Wilayah Jogja dan sekitar Magelangmana yang butuh nasi? Kami @jogjaliner punya banyak” (tempointeraktif).

Foto dan video amatir tentang kondisi pengungsian juga banyak diunggah di duniamaya oleh relawan. Dengan melihat kondisi yang sebenarnya, masyarakat dariseluruh Indonesia dapat dengan mudah mendeskripsikan kebutuhan pengungsiseperti makanan bayi, obat tetes mata, masker, pakaian layak pakai, selimut danlain-lain. Untuk keperluan komunikasi ini, relawan membutuhkan bantuan pulsayang tidak mudah diisi ulang di lokasi bencana. Adalah ide dari Pungkas Riandikauntuk mengumpulkan sumbangan pulsa bagi para relawan yang dikoordinasikanmelalui twitter #PulsaUntukRelawan @pungkas. Dengan bantuan pulsa darimasyarakat, komunikasi relawan lebih lancar dan informasi berita selalu baru.

Informasi situasi pengungsian yang ditulis hanya 140 karakter, bisa sebegitucepatnya menyebar luas melalui twitter dan mendapatkan respon sangat cepat,salah satunya dari tweet @mitigasibencana #MBN untuk berbagi kabar tentangmitigasi bencana nasional. Data dan informasi makin lengkap dengan adanya petasebaran posko pengungsian dan zona aman. Informasi detil tentang kondisi lokasi

page 4 / 6

Page 5: MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Jejak Karya... · teknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962,

Jejak Karya Murtiyarini | MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN TANGGAP DARURAT BENCANACopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2011/11/04/menanti-4g-untuk-memperkuat-citizen-jurnalism-dan-tanggap-darurat-bencana/

bencana dan kondisi pengungsian tidak akan mudah diketahui tanpa adanyakontribusi dari pewarta-pewarta amatir yaitu masyarakat sekitar yang berada tidakjauh dari lokasi. Solidaritas bangsa ini terbukti masih sangat bagus. Melalui citizenjurnalism atau bentuk lain demokrasi informasi kekuatan publik berbicara.Masyarakat pewarta menjadi titik-titik informasi yang penting.

Kehadiran 4G, harapan baru untuk Citizen Jurnalism

Tren industri telekomunikasi makin bergeser ke arah layanan data. Para operatorkini sudah tidak lagi hanya berkutat pada bagimana menghadirkan layanan yangcepat dan terjangkau melainkan juga menghadirkan konten yang bermanfaat bagipengguna. Kebangkitan citizen jurnalism di Indonesia memerlukan data broadbandmultimedia yang kian besar dengan kecepatan dan kualitas layanan yang tinggi.Harapan baru para citizen jurnalist terletak pada hadirnya teknologi akses wireless4G. Dengan teknologi ini akses internet bisa mencapai 54 Mbps, diklaim akanmemiliki kecepatan 10 kali lebih tinggi daripada 3G. Untuk bisa cepat mengunggahberita berupa data, suara dan multimedia, jurnalist tak harus menunggu tengahmalam. Dengan kehadiran 4G, tak ada lagi istilah berita basi atau loading lambat.

Ada beberapa teknologi yang dapat disebut mendekati teknologi 4G yakni longterm evolution (LTE), ultra mobile broadband (UMB) dan worldwide interoperabilityfor microwave access II (Wimax). Wimax adalah teknologi berbasis data yangbekerja pada spektrum pita lebar layaknya WiFi namun jangkauannya lebih luas,biaya instalasi lebih murah dan kemampuan transmisi lebih cepat dari layanan 3Gyang ada sekarang. Sementara dengan LTE, penyelenggaraan siaran langsungtelevisi dipermudah. Dengan LTE memungkinkan para user maupun subscribersmenikmati beragam media (multimedia) seperti musik, internet, film sampai gamedalam satu peralatan yang masih saling terhubung.

Masyarakat jurnalis sudah sangat antusias menyambut kehadiran teknologi 4G.Akankah teknologi ini berhasil menjalankan fungsi sebagaimana diharapkan?Mengingat kegagalan implementasi 3G di Indonesia, sudah 4 tahun beroperasi diIndonesia, orang masih jarang yang melakukan video call atau nonton TV digital dilayar ponsel. Agar kondisi ini tidak terulang lagi pada implementasi 4G mendatang,perlu adanya kesiapan dari regulator, operator, vendor dan user. Keberhasilanimplementasi 4G sangat tergantung pada seberapa operator berhasil membuatkonten yang user friendly, harga gadget dan data yang murah dan sosialisasioperator agar masyarakat mengetahui apa saja yang ditawarkan oleh teknologi 4G.

page 5 / 6

Page 6: MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Jejak Karya... · teknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962,

Jejak Karya Murtiyarini | MENANTI 4G UNTUK MEMPERKUAT CITIZEN JURNALISM DAN TANGGAP DARURAT BENCANACopyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2011/11/04/menanti-4g-untuk-memperkuat-citizen-jurnalism-dan-tanggap-darurat-bencana/

Citizen Jurnalism telah menunjukkan kekuatannya di negeri ini. Untukperkembangannya dibutuhkan sarana yang memadai, dan teknologi 4G adalahteknologi yang membawa harapan baru jurnalisme di Indonesia.

Referensi :

http://tekno.kompas.com/read/2010/12/23/09494144/Ekspektasi.Baru.dengan.Hadirnya.LTEhttp://www.tempointeraktif.com/hg/it/2010/11/06/brk,20101106-289855,id.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesiahttp://bataviase.co.id/node/244035

Tulisan diikutkan dalam XL Award 2010

 

page 6 / 6