Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

32
1 BAGIAN I 1 MEMULAI BERWIRAUSAHA MENGENAL KEWIRAUSAHAAN Banyak orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah identik dengan usaha mikro atau kecil. Tidaklah demikian, wirausaha menciptakan usaha dengan cara pandang kewirausahaan, artinya mengejar peluang yang ditandai dengan praktek inovasi dan bertumbuh dengan profitabilitas sebagai sasaran utamanya. Sedangkan usaha kecil dilain pihak adalah organisasi yang dimiliki, dioperasikan dan dibiayai secara independent, mempunyai kurang dari 100 karyawan dan tidak harus terlibat dalam praktek bisnis baru atau inovasi. Agar menjadi kewirausahaan, usaha mikro/kecil harus inovatif dan mencari peluang baru. Banyak perusahan kecil dalam perkembangannya selalu kecil dan terus mengecil yang pada akhirnya terlibas oleh perubahan lingkungan bisnis. Memang tidak salah ketika seseorang atau sekelompok orang yang berjuluk wirausaha memulai usahan bisnisnya dalam skala kecil, namun mereka selalu mengejar pertumbuhan. Sehingga walaupun bisnis kecil, tapi bukan kecil kecilan dan asal asalan, melainkan berkonsep, unik dan dikelola secara profesional. Beberapa bukti empiris telah menunjukkan, salah satunya adalah hasil penelitian dari David Mc Clelland bahwa kesejahteraan penduduk di suatu negara dipengaruhi oleh perkembangan ekonominya. Sementara itu perkembangan ekonomi ditentukan oleh sejauhmana penduduk negara tersebut mempunyai spirit kewirausahaan. Realitas memang menunjukkan kerancuan istilah kewirausahaan (entrepreneurship) yang selalu dikonotasikan dengan berwirausaha (entrepreneurial) atau wirausaha (entrepreneur) bahkan intraprenership. Oleh karenanya, perlu dipertegas ketiga istilah tersebut. Entrepreneurship adalah proses penciptaan sesuatu atau yang baru (kreasi baru) atau mengadakan suatu perubahan atas yang lama dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan 1 Hanif mauludin Korespondensi:[email protected] Hanif73.wordpress.com

description

starting business series

Transcript of Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

Page 1: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

1

BAGIAN I 1 MEMULAI BERWIRAUSAHA

MENGENAL KEWIRAUSAHAAN

Banyak orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah identik

dengan usaha mikro atau kecil. Tidaklah demikian, wirausaha

menciptakan usaha dengan cara pandang kewirausahaan, artinya

mengejar peluang yang ditandai dengan praktek inovasi dan

bertumbuh dengan profitabilitas sebagai sasaran utamanya.

Sedangkan usaha kecil dilain pihak adalah organisasi yang dimiliki,

dioperasikan dan dibiayai secara independent, mempunyai kurang

dari 100 karyawan dan tidak harus terlibat dalam praktek bisnis baru

atau inovasi. Agar menjadi kewirausahaan, usaha mikro/kecil harus

inovatif dan mencari peluang baru. Banyak perusahan kecil dalam

perkembangannya selalu kecil dan terus mengecil yang pada

akhirnya terlibas oleh perubahan lingkungan bisnis. Memang tidak

salah ketika seseorang atau sekelompok orang yang berjuluk

wirausaha memulai usahan bisnisnya dalam skala kecil, namun

mereka selalu mengejar pertumbuhan. Sehingga walaupun bisnis

kecil, tapi bukan kecil kecilan dan asal asalan, melainkan berkonsep,

unik dan dikelola secara profesional.

Beberapa bukti empiris telah menunjukkan, salah satunya adalah

hasil penelitian dari David Mc Clelland bahwa kesejahteraan

penduduk di suatu negara dipengaruhi oleh perkembangan

ekonominya. Sementara itu perkembangan ekonomi ditentukan oleh

sejauhmana penduduk negara tersebut mempunyai spirit

kewirausahaan. Realitas memang menunjukkan kerancuan istilah

kewirausahaan (entrepreneurship) yang selalu dikonotasikan dengan

berwirausaha (entrepreneurial) atau wirausaha (entrepreneur)

bahkan intraprenership. Oleh karenanya, perlu dipertegas ketiga

istilah tersebut. Entrepreneurship adalah proses penciptaan sesuatu

atau yang baru (kreasi baru) atau mengadakan suatu perubahan

atas yang lama dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

1 Hanif mauludin

Korespondensi:[email protected]

Hanif73.wordpress.com

Page 2: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

2

individu atau masyarakat. Wirausaha atau disebut entrepreneur

adalah orang yang melakukan tindakan tersebut dengan

menciptakan suatu gagasan dan merealisasikan gagasan tersebut

menjadi kenyataan. Sosok entrepreneur sukses misalnya bill gates

(Microsoft), Cak man (bakso kota) dan masih banyak lagi pengusaha

sukses lainnya. Sedangkan intrapreneur atau juga sering disebut

corporate entrpreneurship adalah membangun dan mempertahankan

spirit kewirausahaan dalam suatu perusahaan. Salah satu contoh

perusahaan yang tergolong intrapreneur adalah Produsen jamu PT

Sido muncul yang selalu kreatif dan inovatif mengembangkan

produk bahkan disaat kondisi perekonomian sedang mengalami

krisis. Dan tercatat sebagai perusahaan yang sukses membukukan

pertumbuhan ketika banyak perusahaan lain gulung tikar. Dengan

demikian sangatlah relavan ketika kewirausahaan dapat dilakukan

individu baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi, untuk

dijadikan sebagai bekal dalam menjalankan praktek bisnis menuju

pertumbuhan, inovatif dan berdaya saing tinggi.

Kewirausahaan merupakan suatu fenomena yang terkenal dewasa

ini dan akan menjadi tatanan baru dalam kehidupan bermasyarakat.

Aktivitas kewirausahaan khususnya sektor riil yang bergerak dalam

usaha mikro/kecil dan menengah (UMKM) telah mendorong

pertumbuhan ekonomi secara signifikan, baik pada masa krisis,

pasca krisis dan sampai masa recovery. Pemerintah pun tertarik

dengan kewirausahaan khususnya sektor riil (UMKM) sehingga

mencanangkan 2005 sebagai Micro Year. Kewirausahaan pada

hakekatnya sudah tertanam dan berkembang dalam kehidupan

masyarakat secara luas. Berkembang dari konsep yang sangat

tradisional menuju konsep yang modern. Dalam kontek modern,

kewirausahaan memerlukan pendidikan dan pembelajaran. Melalui

pendidikan dan pembelajaran inilah diharapkan individu atau

kelompok memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan

usaha/kegiatan bisnis secara mandiri dan profesional.

Pendidikan/pembelajaran dan sosialisasi kewirausahaan bagi setiap

individu atau kelompok masyarakat sangat penting dilakukan oleh

semua pihak. Secara mikro, pendidikan/pembelajaran dan sosialisasi

Page 3: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

3

kewirausahaan akan dapat membentuk seseorang mempunyai jiwa

mandiri, mengurangi ketergantungan terhadap fihak lain, dan

memberikan solusi “terbaik” bagi masalah pengangguran. Secara

makro, pendidikan/pembelajaran dan sosialisasi kewirausahaan

dapat menciptakan wirausaha yang bermutu, tangguh dan beretika

sehingga dapat menunjang pertumbuhan usaha.

Apakah kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan proses yang dialami oleh individu atau

sekelompok orang guna mengambil resiko waktu dan uang dalam

mengejar peluang untuk menciptakan nilai dan pertumbuhan melalui

inovasi “tanpa melihat sumber daya yang sekarang mereka kuasai”.

Bisa juga dikatakan suatu proses untuk membentuk jiwa wirausaha

dan jiwa mandiri bagi seseorang dalam memanfaatkan potensi diri

yang dimiliki guna menghasilkan sesuatu bermanfaat dan bernilai

bagi dirinya.

Entrepreneurship didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu

atau yang baru (kreasi baru) atau mengadakan suatu perubahan

atas yang lama dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

individu atau masyarakat. Dari pengertian itu bisa kita tarik

beberapa kata kunci penting yaitu: (1) menemukan peluang, (2)

adanya inovasi, (3) adanya pertumbuhan, dan (4) meningkatkan

kesejahteraan. Dengan demikian Kewirausahaan adalah suatu

proses di mana individu – baik secara mandiri atau dalam organisasi

– secara aktif memanfaatkan peluang-peluang untuk melakukan hal-

hal baru atau melakukan hal-hal yang sudah pernah dilakukan

dengan cara baru dan lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan.

Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi ciri khas sikap

kewirausahaan. Tiga elemen dasar tersebut adalah: kebebasan

berpikir, motivasi untukberubah dan tindakan.

1. Kebebasan berpikir

Salah satu elemen pokok sikap kewirausahaan adalah kemampuan

untuk berpikir bebas. Hal ini berarti seseorang mampu berpikir

mandiri tanpa terikat pada kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai

Page 4: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

4

yang dianut masyarakat. Berpikir bebas juga suatu kemampuan

melihat lingkungan dengan pandangan terbuka dan menerima

gagasan-gasan baru. Kebebasan berpikir erat kaitannya dengan

berpikir kreatif dan mencari peluang-peluang. Kebebasan berpikir

adalah kemampuan „berpikir ke luar batas‟. Dalam praktek, wujud

kebebasan berpikir adalah seperti yang pernah dikatakan oleh

seorang wirausaha: “Jika semua orang menuju satu arah, saya akan

mencari arah sebaliknya”. Orang dan organisasi yang berpikiran

bebas tidak terkurung oleh batas-batas yang diciptakan orang atau

organisasi lain. Mereka selalu bertanya kepada diri mereka sendiri:

mengapa mereka melakukannya dengan cara itu dan mengapa saya

tidak melakukannya dengan cara lain?

2. Motivasi untuk berubah

Orang dan organisasi dengan sikap kewirausahaan memiliki modal

keyakinan bahwa mereka sendiri mampu mengubah „lingkungan‟.

Mereka percaya bahwa mereka dapat menentukan sendiri arah ke

mana mereka harus pergi. Pada umumnya, mereka merasa bahwa

mereka adalah mesin perubahan (internal locus of control).

Keyakinan bahwa kehidupan (pekerjaan, organisasi) bisa

„diciptakan‟, akan membuat seseorang atau suatu organisasi tidak

menunggu sampai orang atau organisasi lain memberitahu mereka

apa yang harus mereka perbuat. Pilihan diambil secara aktif dan

tidak secara pasif. Mereka akan sengaja menetapkan tujuan-tujuan

mereka sendiri dan mampu menentukan pilihan untuk mencapai

tujuan itu. Karena seseorang yakin bahwa pilihannya benar, dia akan

juga merasa bertanggungjawab untuk mencapai sasaran itu dan

bekerja keras untuk itu. Persyaratan yang paling penting untuk

mengubah perilaku pribadi adalah motivasi. Jika seseorang memiliki

motivasi untuk mengubah sikapnya, maka dia akan mampu

membuat perubahan ini.

3. Tindakan

Elemen ketiga sikap kewirausahaan adalah tindakannya itu sendiri.

Meskipun sebenarnya tidak perlu disebut, pada tahap inilah

Page 5: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

5

seringkali proses kewirausahaan berhenti. Tanpa tindakan yang

kongkrit seseorang tidak bisa berbicara tentang kewirausahaan. Oleh

karena itu kemampuan mengambil tindakan dan

mengimplementasikan perubahan yang dikehendaki sebagai elemen

dasar sikap kewirausahaan.

Tabel 1: Elemen-elemen sikap kewirausahaan

Kebebasan berpikir Motiasi untuk berubah

tindakan

Melihat ke depan, antisipatif

Cepat melihat

peluang kreatif ,Luwes,

fleksibel Mandiri tidak

terikat Terbuka terhadap

gagasan-gagasan

baru

Waspada Optimis Bertekad untuk

menjadi agen perubahan

Positif menghadapi tantangan

Tegas dalam mengambil keputusan

Berani menanggung

risiko Dorongan untuk

mencapai tujuan ulet Inisiatif

Kemampuan meyakinkan orang

lain Antusias

MENGENAL WIRAUSAHA

Siapa Wirausaha

Individu atau kelompok yang menjalankan praktek kewirausahaan

dapat disebut sebagai wirausaha. Wirausaha adalah seseorang atau

kelompok yang memanfaatkan potensi dirinya guna membaca

lingkungan usaha, mengindentifikasi dan memanfaatkan peluang

usaha, memobilisasi sumber daya yang ada serta mampu

melaksanakan tindakan terhadap perubahan lingkungan serta

peluang usaha yang ada. Jadi wirausaha itu bukan hanya seseorang

yang bekerja secara mandiri saja (swasta) akan tetapi setiap orang

yang dapat atau mampu untuk memenuhi kriteria seperti tersebut.

Tidak hanya bekerja keras, wirausaha juga harus bisa bekerja

cerdas, bukan hanya di cita-citakan, bukan hanya sekedar niat tetapi

Page 6: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

6

melakukan dengan semangat dan kecerdikan. Jeli membaca dan

memanfaatkan kesempatan atau peluang usaha-pun belum cukup

tanpa dibarengi keberanian mengambil atau menghadapi resiko.

Wirausaha sukses selalu mempunyai pandangan kedepan dan

berjiwa besar menghadapi kenyataan.

Meskipun istilah wirausaha biasanya dipakai untuk menggambarkan

seseorang yang mempekerjakan diri sendiri, menjadi seorang

wirausaha tidak sekedar pekerjaan atau karir, melainkan merupakan

suatu gaya (pilihan) hidup. Dalam usaha kecil wirausaha sendiri

sangat menentukan keberhasilan usaha itu. Keberhasilan bisnis

sangat bergantung pada pemilik bisnis. Dia harus fleksibel dan

imaginatif, mampu membuat rencana, berani menanggung risiko,

mengambil keputusan dan mengimplementasikan tindakan-tindakan

untuk mencapai tujuan. Dia harus bersedia bekerja dalam kondisi

konflik, perubahan dan ketidak-pastian. Sebelum membuka usaha,

penting artinya menganalisis kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan Anda sendiri sehingga Anda dapat memanfaatkan

kekuatankekuatan Anda dan mengimbangi kelemahan-kelemahan

Anda.

Karakteristik Wirausaha

Seorang wirausaha berbeda dengan orang lain karena dia memiliki

beberapa karakteristik yang disebut bakat pribadi atau kualitas

pribadi. Berikut ini adalah bakat-bakat atau sifat-sifat seorang

wirausaha

1. Berani mengambil risiko

Seorang wirausaha menyukai tantangan tapi tidak berjudi. Dia

menghindari situasi situasi risiko rendah dan risiko tinggi. Oleh

karena itu dia adalah pengambil risiko yang moderat.

2. Percaya diri

Dia mempunyai pemikiran yang jelas dan pengetahuan yang relevan

untuk mencapai tujuan-tujuannya. Optimis Seorang wirausaha

Page 7: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

7

menunjukkan sikap positif terhadap peluang-peluang yang dilihatnya

di lingkungan sekitarnya.

3. Keinginan kuat untuk berprestasi

Seorang wirausaha sangat menginginkan kesuksesan dalam

persaingan. Dia berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang

menantang dan menetapkan standarstandar mutu yang tinggi. Dia

juga menyadari kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahannya.

4. Menginginkan kemandirian dan kebebasan

Keinginan untuk mandiri adalah sifat yang mendorong seseorang

untuk membuka usaha mandiri. Wirausaha bertanggungjawab penuh

atas tindakannya. Wirausaha ingin menjadi majikan untuk dirinya.

Seorang wirausaha suka mempengaruhi orang lain dan memimpin

mereka untuk melaksanakan gagasan-gagasannya.

5. Kreatif

Wirausaha mau melakukan perubahan dan menyesuaikan diri

dengan situasi bisnis yang berubah. Mereka berusaha mencari ide-

ide dan pengetahuan baru untuk memperbaiki produk dan

prosesnya. Mereka juga pemburu informasi.

6. Memandang ke depan

Seorang wirausaha memiliki visi besar dan mampu melihat peluang-

peluang di lingkungannya yang tidak dilihat orang lain. Seorang

wirausaha beorientasi kemasa depan, dia selalu siap menghadapi

pemasalahan-permasalahan yang cenderung dihadapi oleh

bisnisnya.

7. Ulet dan pekerja keras

Seorang wirausaha mengejar tujuan-tujuannya dengan kemampuan

maksimumnya. Keterlibatannya bulat. Dia bekerja sangat keras

untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dia tidak bisa hidup dengan

pekerjaan-pekerjaan yang tidak selesai.

Page 8: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

8

8. Tanggungjawab pribadi atas tindakan-tindakannya

Seorang wirausaha bertanggungjawab secara pribadi atas jalan

hidupnya. Baginya keberhasilan adalah hasil dari daya-upaya

probadi, bukan keberuntungan atau nasib. Dia memimpin dan

mengusahakan sesuatu terjadi sementara orang lain melihat dan

mengikuti. Dia memiliki ide dan tindakan yang asli serta mengambil

inisiatif.

9. Kemampuan membujuk dan memotivasi

Seorang wirausaha bisa berbicara dengan cara yang memotivasi

orang lain. Semua orang yang ditemuinya akan melakukan sebisa

mereka untuk membantunya karena mereka mau berbuat demikian.

Seorang wirausaha dapat mempengaruhi dan menginspirasi orang

lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wirausaha

Manusia tidak lahir dengan sikap atau karakteristik tertentu, mereka

belajar berperilaku dengan cara tertentu. Oleh karena itu sangat

mungkin untuk mengubah perilaku seseorang, meskipun sikap

kewirausahaan berbeda untuk masing-masing individu karena

pengaruh bakat kewirausahaan dan faktor-faktor lingkungan.

Karakteristik atau sikap wirausaha dapat dipengaruhi oleh beberapa

hal berikut:

1. Lingkungan keluarga dan masa kecil

Beberapa penelitian yang berusaha mengungkap mengenai

pengaruh lingkungan keluarga terhadap pembentukan semangat

berwirausaha. Penelitian bertopik urutan kelahiran menemukan

bahwa anak dengan urutan kelahiran pertama lebih memilih untuk

berwirausaha. Namun, penelitian ini perlu dikaji lebih lanjut.

Selanjutnya pengaruh pekerjaan orang tua terhadap pertumbuhan

semangat kewirausahaan ternyata memiliki pengaruh yang

signifikan.

Page 9: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

9

2. Pendidikan

Faktor pendidikan juga tak kalah memainkan penting dalam

penumbuhan semangat kewirausahaan. Pendidikan tidak hanya

mempengaruhi seseorang untuk melanjutkan usahanya namun juga

membantu dalam mengatasi masalah dalam menjalankan usahanya.

3. Nilai-nilai Personal

Faktor selanjutnya adalah nilai-nilai personal yang akan mewarnai

usaha yang dikembangkan seorang wirausaha. Nilai personal akan

membedakan dirinya dengan pengusaha lain terutama dalam

menjalin hubungan dengan pelanggan, suplier, dan pihak-pihak lain,

serta cara dalam mengatur organisasinya.

4. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja tidak sekedar menjadi salah satu hal yang

menyebabkan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur.

Pengalaman ketidakpuasan dalam bekerja juga turut menjadi salah

satu pendorong dalam mengembangkan usaha baru.

Keahlian yang dibutuhkan wirausaha

Wirausaha memerlukan keahlian didalam menjalankan aktivitasnya.

Keahlian itu bisa berbentuk Keahlian teknik, keahlian manajemen

bisnis serta keahlian secara personal. Secara teknis ia mempunyai

kemampuan berkomunikasi dengan lingkungannya (stock/stake

holder), memonitor lingkungan, peka teknologi, kompetensi

dibidangnya namun adaptif terhadap perubahan. Secara

manajemen, wirausaha dapat menetapkan tujuan dan perencanaan,

membuat keputusan, faham pemasaran dan keuangan serta

akuntansi, membuat jaringan/koneksi, dan mengadakan

pengawasan. Secara personal wirausaha harus disiplin, pengendalian

diri, inovatif, kemampuan mengelola perubahan serta waspada

dalam tindakan.

Wirausaha dan Peluang Inovasi

Page 10: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

10

Suatu kenyataan yang tidak terelakkan ketika memulai sebuah

usaha (enterpreneruial) adalah bagaimana melihat peluang dan

memutuskan untuk mengambil peluang tersebut. Pada dasarnya,

peluang itu ada di sekitar kita, tetapi seringkali tidak terlihat,

tertutup. Tertutup oleh mata hati kita. Kecemasan, keraguan,

ketidakpercayaan atau dikatakan sistem belief yang ada pada diri

kita, sehingga sumber daya tidak terlihat secara baik. Mengapa hal

ini terjadi? Karena kita merasa tidak mempunyai „apa-apa‟ sehingga

sumber daya yang ada dalam diri kita atau di sekeliling „kita‟ tidak

terlihat. Peter Drucker mengatakan bahwa ada 7 aspek yang dapat

dijadikan sumber peluang untuk berinovasi.

1. Yang tidak terduga

Di dunia ini, banyak hal yang merupakan sumber peluang yang tidak

terduga. Hal ini mengisyaratkan bahwa walaupun manusia dapat

merencanakan dengan sebaik baiknya, maka kemungkinan „terjadi‟

sesuatu di luar skenario bisa terjadi. Yang tidak terduga merupakan

lokus control di luar diri kita.

2. Ketidakselarasan

Ketidakselarasan antara harapan konsumen dengan produk/ jasa.

Tidakselarasan internal dalam ritme logika proses. Ketidakselarasan

adalah suatu rentang/ gap antara yang seharusnya dengan yang

terjadi. Dalam berwirausaha banyak sekali situasi yang

menunjukkan ketidakselarasan.

3. Inovasi berdasarkan kebutuhan proses

Inovasi di sini menyempurnakan proses yang sudah ada,

menggantikan satu mata rantai proses yang lemah, atau merancang

kembali proses yang lama yang sudah ada.

4. Perubahan struktur industri/ struktur pasar

Oleh karena waktu menjadi sangat berharga, maka konsep one stop

service menjadi strategi bisnis yang banyak dilakukan oleh pelaku

pasar.

Page 11: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

11

5. Perubahan demografi

Perubahan demografi didefinisikan sebagai perubahan penduduk

dalam jumlah, struktur umur, komposisi, jenis pekerjaan, status

penghasilan, status pendidikan – merupakan sumber peluang yang

paling mudah diramalkan.

6. Perubahan persepsi

Perubahan persepsi merupakan sumber peluang inovasi. Dengan

meningkatnya sebagian daya beli masyarakat maka persoalan

makan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan „dasar‟ saja

namun juga harapan-harapan

7. Pengetahuan yang baru

Beberapa perusahaan dengan devisi penelitian dan pengembangan,

secara terus menerus mengembangkan produk/ layanan yang baru.

Pengembangan berdasarkan riset ini membutuhkan waktu lama dan

biasa yang besar.

Page 12: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

12

MEMULAI BERWIRAUSAHA

Mengembangkan ide bisnis

Ide bisnis yang baik sangat diperlukan, atau bahkan merupakan

prasyarat untuk usaha bisnis yang sukses. Namun demikian, ide

bisnis yang baik biasanya tidak begitu saja muncul pada pengusaha.

Ide bisnis lebih merupakan hasil dari kerja keras dan upaya dari

pengusaha untuk membangkitkan, mengidentifikasi dan

mengevaluasi peluang. Ide bisnis adalah respon satu atau sejumlah

orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang

diidentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan di

suatu lingkungan (pasar, masyarakat, dsbnya). Mencari ide bisnis

yang baik adalah langkah pertama untuk mengubah keinginan dan

kreativitas pengusaha menjadi peluang bisnis. Perlu diperhatikan,

walaupun ide bisnis merupakan prasyarat, ide bisnis hanyalah suatu

alat. Betapapun bagusnya ide tidak cukup untuk kesuksesan kalau

tidak dikembangkan dan diubah menjadi peluang bisnis yang layak.

Banyak alasan mengapa wirausaha perlu membangkitkan ide bisnis.

Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Sebagai motor penggerak bisnis

Ide dalam bisnis ibarat ruh dalam kehidupan. Idelah yang

menggerakkan semua potensi sumberdaya untuk dikerahkan dalam

upaya mewujudkan tujuan bisnis yang hendak dicapai.

2. Untuk merespon kebutuhan pasar.

Pada dasarnya pasar terdiri atas pelanggan yang ingin agar

kebutuhan dan keinginannya dipenuhi. Imbalan akan diperoleh

orang atau perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan ini.

Perubahan mode dan kebutuhan membuka peluang bagi wirausaha

untuk merespon permintaan itu dengan ide, produk dan jasa baru.

Page 13: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

13

3. Agar tetap memimpin persaingan.

jika anda tidak muncul dengan ide, produk dan jasa baru, pesaing

anda akan berbuat demikian. Tantangannya adalah untuk berbeda

atau lebih baik dari yang lain.

4. Memanfaatkan teknologi

Teknologi telah menjadi alat kompetitif yang utama di pasar dewasa

ini, dengan laju perubahan yang memaksa banyak perusahaan untuk

berinovasi.

5. Karena siklus hidup produk.

Semua produk mempunyai umur terbatas. Seperti tampak dari

bagan siklus hidup produk, bahkan produk-produk baru pun

akhirnya akan ketinggalan zaman atau kuno. Dengan demikian,

dibutuhkan perencanaan untuk produk baru dan pertumbuhannya.

Kemajuan dan pertumbuhan perusahaan bergantung kepada

kemampuannya memperkenalkan produk baru dan mengelola

pertumbuhannya.

6. Menyebar risiko dan menerima kegagalan.

Terkait dengan konsep siklus hidup produk adalah fakta bahwa

produk mempunyai masa. Dari perkenalan sampai kejenuhan

kemudian konsumen mulai bosan dan akhirnya produk harus keluar

dari pasar. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menyebar

risikonya dengan terus-menerus membangkitkan ide-ide baru.

Sumber-sumber ide bisnis

Salah satu masalah yang sering di temui dalam memulai

berwirausaha adalah belum ditemukannya ide bisnis. Ide bisnis

memang harus di temukan dengan cara cara ekplorasi. Terdapat

beberapa pendekatan didalam menemukan ide bisnis antara lain:

1. Pendidikan dan pelatihan

Banyak lahir pengusaha baru setelah melalui fase pendidikan dan

pelatihan. Seorang mahasiswa jurusan animasi bahkan sebelum

Page 14: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

14

lulus kuliah telah sukses mendirikan bisnis advertising. Juga seorang

mahasiswa jurusan ekonomi juga sukses sebagai pengusaha sapi

perah karena terinspirasi oleh pejelasan dosennya. Demikianlah

pendidikan, ia membawa pengetahuan dan pemahaman sehingga

menjadi agen perubahan.

2. Hobi/minat

Hobi adalah kegiatan favorit di waktu luang atau suatu pekerjaan

yang disukai. Banyak orang, dalam melakukan hobi atau minat,

berhasil mendirikan bisnis. Sebagai contoh, jika Anda suka bermain

komputer, memasak, menyukai musik, perjalanan, olahraga atau

pertunjukan, Anda dapat mengembangkannya menjadi sebuah

bisnis. Misalnya, jika Anda menyukai pariwisata, pertunjukan

dan/atau penyambutan tamu, Anda mungkin berminat terjun ke

bisnis pariwisata – salah satu industri terbesar di dunia.

3. Keterampilan dan pengalaman pribadi

Lebih dari separuh ide bisnis yang sukses berasal dari pengalaman

bekerja di kantor/tempat bekerja, misalnya, seorang montir yang

mempunyai pengalaman kerja di bengkel besar yang akhirnya

membuka bisnis reparasi mobil atau bisnis berjualan mobil bekas.

Jadi, latar belakang pengusaha memainkan peranan penting dalam

keputusan memasuki bisnis serta jenis bisnis yang akan mereka

ciptakan. Keterampilan dan pengalaman Anda merupakan

sumberdaya yang paling penting, tidak hanya untuk membangkitkan

ide tetapi juga untuk memanfaatkannya.

4. Lingkungan keluarga

Tidak sedikit pengusaha yang memulai usahanya karena pengaruh

keluarga. Biasanya bisnis perorangan semacam ini bersifat turunan

dan hal ini bisa menjad media inspirasi yang baik untuk menemukan

ide bisnis.

Page 15: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

15

5. Waralaba

Waralaba (franchising) adalah suatu tatanan di mana produsen atau

distributor tunggal dari suatu merek dagang, produk atau jasa,

memberikan hak ekslusif untuk distribusi lokal kepada pengecer

independent dengan imbalan pembayaran royalti dan kepatuhan

terhadap prosedur operasi yang sudah dibakukan. Waralaba memiliki

beberapa bentuk, tetapi satu bentuk yang menarik adalah jenis yang

menawarkan nama, citra, cara untuk melakukan bisnis dan prosedur

operasi.

6. Survei pelanggan

Inti dari suatu ide bisnis baru seharusnya adalah memuaskan

pelanggan. Kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, yang

merupakan alasan munculnya suatu produk atau jasa, dapat kita

pastikan melalui suatu survei. Survei dapat kita lakukan secara tidak

formal atau secara formal melalui percakapan dengan orang lain

biasanya menggunakan daftar pertanyaan, atau melalui wawancara

atau melalui observasi.

7. Curah pendapat

Curah pendapat (brainstorming) adalah suatu teknik untuk

pemecahan masalah secara kreatif. Disamping untuk

membangkitkan ide, tujuannya adalah untuk mendapatkan sebanyak

mungkin ide. Curah pendapat biasanya dimulai dengan suatu

pertanyaan atau pernyataan masalah. Sebagai contoh, anda dapat

bertanya “Produk dan jasa apa yang sekarang dibutuhkan di rumah

tetapi belum tersedia?.

Setiap ide dapat menghasilkan satu tambahan ide atau lebih,

sehingga jumlah ide akan banyak. Ketika anda menggunakan

metode ini, anda harus mengikuti empat aturan berikut:

• Jangan mengkritik atau menilai ide orang lain

• Biarkan ide terlontar secara bebas – ide yang tampaknya liar dan

tidak masuk akal agar diterima dengan baik

• Jumlah ide harus cukup banyak – semakin banyak ide, semakin

baik

Page 16: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

16

• Gabungkan dan kembangkan ide-ide dari orang lain

Selanjutnya semua ide, walaupun tidak logis atau tidak masuk akal, harus dicatat.

8. Menggunakan Peta peluang bisnis

Dengan alat bantu peluang bisnis kita bisa melakukan pemetaan terhadap berbagai kemungkinan diversifikasi usaha.

Jagung-kedelai- kacang- dll

pembibitan

Produk daging

olahan Industri pakan ternak

Abon-dendeng-dll

Industri kulit

Aneka kerajinan

SAPI

Penggemukan

Sapi Perahan

Tepung tulang

Keju, susu dll

Page 17: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

17

BAGIAN II MENILAI KELAYAKAN USAHA

Studi Kelayakan Bisnis

Setiap perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis ataupun ingin

membuka usaha baru memerlukan Studi kelayakan bisnis untuk

menilai kelayakannya. Studi kelayakan yang juga disebut feasibility

study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu

keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan

usaha/proyek yang direncanakan. Studi kelayakan bisnis atau sering

pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian

tentang layak atau tidaknya suatu proyek itu dilaksanakan. Maksud

layak (atau tidak layak) disini adalah perkiraan bahwa proyek akan

dapat (atau tidak dapat) menghasilkan keuntungan yang layak bila

telah dioperasionalkan. Lebih lanjut, studi kelayakan bisnis adalah

suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu

kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka

menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Mempelajari

secara mendalam artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan

informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung dan dianalisis hasil

penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan proyek

bisnis perlu dilakukan studi kelayakan bisnis untuk menilai apakah

bisnis/proyek tersebut layak atau tidak untuk dijalankan, berapa

keuntungan yang akan diperoleh serta untuk menganalisa

kemungkinan-kemungkinan yang terjadi seiring berjalannya

bisnis/proyek tersebut.

Arti penting dan tujuan studi kelayakan bisnis

Pada dasarnya tujuan dilakukanya studi kelyakan bisnis adalah

menghindari keterlanjuran penanaman modal pada kegiatan yang

ternyata tidak menguntungkan. Lebih jelasnya, ada 5 tujuan

dilakukannya studi kelayakan bisnis.

1). Menghindari resiko kerugian.

Studi kelayakan berfungsi untuk mengindari resiko kerugian

keuangan dimasa datang yang penuh ketidakpastian.Kondisi ini

Page 18: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

18

ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa

diramalkan.Dalam hal ini, fungsi studi kelayakan adalah untuk

meminimalkan resiko yang tidak diinginkan, baik resiko yang

dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

2). Memudahkan perencanaan.

Ramalan yang akan terjadi di masa datang dapat mempermudah

dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi:

a). Berapa jumlah dana yang diperlukan,

b). Kapan usaha akan dijalankan,

c). Dimana lokasi usaha akan dibangun,

d). Siapa yang akan melaksanakan,

e). Bagaimana cara melaksanakannya,

f). Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh,

g). Dan bagaimana cara mengawasinya jika terjadi

penyimpangan.

Dengan adanya perencanaaan yang baik, maka suatu usaha akan

mempunyai jadwal pelaksanaan usaha yang baik pula, yaitu

mulai dari usaha tersebut dijalankan sampai pada waktu tertentu.

3) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Berbagai rencana yang disusun akan memudahkan dalam

pelaksanaan usaha.Rencana yang sudah disusun akan dijadikan

acuan dalam mengerjakan setiap tahap usaha, sehingga suatu

pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat tepat

sasaran serta sesuai rencana.

4) Memudahkan pengawasan

Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan

untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya

usaha.Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi

penyimpangan dari rencana yang telah disusun.Selain itu,

pelaksanaan usaha dapat dilakukan secara sungguh – sungguh,

karena ada yang mengawasi.

5) Memudahkan pengendalian

Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat

terdeteksi terjadinya suatu penyimpangan sehingga dapat

dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.Tujuan dari

Page 19: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

19

pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan

pekerjaan yang melenceng agar tujuan perusahaan dapat

tercapai.

Selain alasan – alasan tersebut, tujuan dilakukannya studi kelayakan

bisnis adalah guna mencari jalan keluar atas berbagai faktor, resiko

dan hambatan yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang

agar dapat diminimalkan, dihindari atau mungkin juga dihilangkan.

Hambatan – hambatan tersebut umumnya disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain:

a). Kesalahan perencanaan.

b). Kesalahan dalam menaksir pasar yang tersedia.

c). Kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat.

d). Kesalahan memperkirakan kebutuhan tenaga kerja.

e). Pelaksanaan proyek tidak dapat dikendalikan.

f). Faktor lingkungan (ekonomi, sosial, politik) yang berubah.

g). Sebab-sebab di luar dugaan.

Dari penjelasan diatas, maka dapat dilihat bahwa peranan dan fungsi

dari studi kelayakan bisnis adalah penting adanya, selain sebagai

sarana dalam pengambilan keputusan berinvestasi, apakah menolak

atau menerima rencana investasi bisnis kita, tetapi juga berguna

dalam menunjang rencana investasi suatu bisnis/proyek agar dapat

terhindar dari berbagai faktor atau hambatan – hambatan yang

dapat mengancam bisnis kita saat ini ataupun di masa yang akan

datang.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Berbagai manfaat dapat diperoleh dari studi kelayakan bisnis yang

mana tidak hanya berfungsi sebagai alat atau sarana dalam

pengambilan keputusan suatu rencana bisnis atau proyek saja,

tetapi juga berperan penting bagi pihak – pihak tertentu yang

memerlukan laporan atas hasil dari penilaian suatu studi rencana

bisnis/proyek itu sendiri guna mendukung aktivitas ataupun usaha

mereka nantinya.

Studi kelayakan bisnis memberikan manfaat terhadap pihak–pihak

yang membutuhkannya seperti:

1). Pihak Perbankan atau Lembaga Keuangan Lainnya

Page 20: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

20

Laporan studi kelayakan bisnis dapat memudahkan pihak

debitur/bank dalam mengkaji ulang dan mempertimbangkan sisi-

sisi lain studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, seperti

bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan.

2). Pihak Investor/Penanam Modal

Dengan adanya laporan studi kelayakan maka investor dapat

mengetahui jaminan keselamatan dari modal yang ditanam.

3). Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai leade, manajemen perusahaan juga memerlukan studi

kelayakan bisnis untuk mengetahui berapa besarnya dana yang

dibutuhkan, berapa besarnya dana yang dialokasikan dari modal

sendiri dan juga rencana pendanaan dari investor maupun

kreditor.

4). Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan –

kebijkan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat

diperioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.

5). Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang

akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap

perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat

demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan

studi yang dikerjakan. Tahapan – tahapan tersebut meliputi:

a. Penemuan Ide Proyek

Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilkan

produk laku untuk dijual dan menguntungkan, diperlukan adanya

penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan

sumber daya yang memadai.Jika ide proyek lebih dari satu,

dipilih dengan memperhatikan: ide proyek sesuai dengan minat,

pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang

sifatnya teknis, Keyakinan akan kemampuan proyek

menghasilkan laba.

Page 21: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

21

b. Tahap Penelitian

Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih

mendalam dengan metode ilmiah meliputi: mengumpulkan data,

mengolah data, menganalisis dan menginterpretasikan hasil

pengolahan data, menyimpulkan hasil dan membuat laporan

hasil.

c. Tahap Evaluasi Proyek Bisnis

Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih

standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada

3 macam evaluasi: mengevaluasi usaha proyek yang akan

didirikan, mengevaluasi proyek yang akan dibangun dan

mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin.

Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh

ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat

atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.

d. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap

layak, perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai

skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria

penilaian yang telah ditentukan.

e. Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis

Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja

pelaksanaan pembangunan proyek mulai dari penentuan jenis

pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan

dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.

f. Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis

Dalam realisasi pembangunan proyek, diperlukan adanya

manajemen proyek.Setelah proyek selesai dikerjakan tahap

selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin.

Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka

meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-

Page 22: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

22

kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan,

pemasaran, produksi dan operasi.

4. Aspek kajian

Dalam penjelasan sebelumnya telah dibahas tentang tahapan–

tahapan dalam melakukan studi kelayakan bisnis.Dan dalam sesi

kali ini akan dibahas secara lebih mendalam tentang aspek –

aspek apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat analisis

studi kelayakan dari suatu rencana proyek/usaha.

Terdapat enam aspek dalam studi kelayakan bisnis yang perlu

diteliti, yaitu:

a. Aspek pasar dan pemasaran.

b. Aspek teknis dan teknologi.

c. Aspek manajemen.

d. Aspek yuridis.

e. Aspek lingkungan (politik, ekonomi, sosial).

f. Aspek finansial.

Meskipun demikian, tidak semua aspek–aspek tersebut diatas wajib

untuk dianalisis. Terdapat beberapa aspek–aspek utama saja yang

dianggap paling penting dalam menilai kelayakan suatu usulan

proyek/bisnis. Aspek – aspek utama tersebut meliputi, aspek pasar

dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen,

serta aspek finansial/keuangan. Alasan mengapa hanya empat aspek

saja yang penting untuk dianalisis adalah karena analisis mengenai

aspek lingkungan sosial dan yuridis lebih cocok diterapkan untuk

unit usaha/perusahaan–perusahaan yang ketika berdiri nantinya

memberikan dampak negatif yang cukup besar bagi masyarakat

sekitarnya, seperti dampak polusi dan hal–hal lain yang kiranya

meresahkan masyarakat sekitarnya. Sebagai akibatnya,

kemungkinan besar usulan proyek tersebut kurang bisa diterima

oleh lingkungan masyarakat sekitarnya. Pada dasarnya, analisis

mengenai aspek lingkungan dilakukan guna melihat sejauh mana

lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman

bagi rencana bisnis. Oleh karena itu analisis mengenai aspek

Page 23: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

23

lingkungan sosial baik itu sosial masyarakat, ekonomi maupun politik

perlu dilakukan.

Kaitan antara analisis aspek sosial dengan aspek yuridis adalah,

tentang perizinan usulan proyek tersebut. Jika dilihat dari aspek

lingkungan sosialnya usulan proyek tersebut dianggap

memungkinkan untuk didirikan maka secara tidak langsung

penanganan mengenai masalah perizinan usahanya pun akan lebih

mudah untuk dilakukan. Selain itu, analisis mengenai aspek yuridis

juga perlu dilakukan untuk melihat apakah usulan proyek yang akan

didirikan telah sesuai dengan peraturan hukum yang ada atau tidak.

Bagi perusahaan atau unit usaha yang kiranya tidak memberikan

dampak negatif yang besar terhadap masyarakat sekitarnya, maka

analisis terhadap kedua aspek tersebut tidaklah terlalu material

untuk dilakukan.Selain membutuhkan waktu yang banyak, analisis

terhadap kedua aspek tersebut juga memerlukan biaya yang besar

pula. Karena, semakin banyak aspek – aspek yang dianalisis dalam

studi kelayakan bisnis, maka semakin besar pula dana dan waktu

yang dibutuhkan untuk melakukannya.

Intensitas Studi Kelayakan

Faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan (mendalam

mencakup berbagai aspek yang terpengaruh, hanya beberapa aspek

saja, atau hanya bersifat informal):

1. Besarnya dana yang ditanamkan (semakin besar jumlah dana

semakin mendalam studi dilakukan, bandingkan: proyek

pembangunan pabrik perakitan mobil dan proyek membuka

dealer mobil)

2. Tingkat ketidakpastian proyek (semakin sulit memperkirakan

penghasilan penjualan, biaya, aliran kas, dll, makin hati-hati studi

dilakukan)

3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek (setiap

proyek dipengaruhi dan mempengaruhi faktor lain. Semakin

kompleks faktor yang mempengaruhi proyek semakin hati-hati

studi dikerjakan).

Page 24: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

24

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Dalam rangka menilai kelayakan usaha, aspek pasar dan pemasaran

merupakan salah satu aspek yang harus dianalisis oleh setiap

pengusaha. Aspek ini sebagai titik tolak penilaian apakah suatu

usaha akan dapat berkembang, tetap seperti saat berdirinya atau

bahkan menjurus bangkrut.

Didalam aspek pasar, telaah mengenai (1) permintaan dan (2)

penawaran merupakan inti permasalahan yang harus dijawab

Beberapa pertimbangan dalam penetapan kebijakan-kebijakan

penting dan pengembangan strategi perusahaan untuk meraih pasar

serta menciptakan keuntungan bertumpu pada keduanya hal

tersebut.

Mempelajari permintaan pasar merupakan pendekatan harus yang

dilakukan karena ditinjau dari sisi pandang usaha, permintaan dapat

diartikan kebutuhan pasar. Sedangkan penawaran dapat dikatakan

sebagai respon atas munculnya permintaan. Dengan adanya

pertemuan antara permintaan dan penawaran inilah akan

melahirkan pasar.

“Pasar” inilah sebuah nama yang meramaikan dunia bisnis,

pengusaha akan selalu sibuk mencari, menemukan bahkan

menciptakan pasar. Pasar yang kita kenal sebagai pertemuan antara

permintaan dan penawaran suatu jenis produk atau jasa, sehingga

tercapai suatu kesepakatan dalam transaksi termasuk unsur

keseimbangan harga. Pasar bukan hanya dibatasi oleh bertatap

muka antara pembeli dan penjual secara langsung namun lebih dari

itu pasar saat ini (era teknologi informasi) merupakan suatu jaringan

komunikasi yang bisa mempertemukan kedua pihak sehingga

memungkinkan terjadinya transaksi, bahkan secara elektronik.

Beberapa pertanyaan dasar dalam Aspek Pasar dan

Pemasaran

Terdapat beberapa pernyataan dasar yang harus dijawab oleh

pengusaha sebelum mengembangkan ide/gagasan atau menjalankan

rencana bisnisnya, yaitu:

Page 25: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

25

1. Berapa ukuran atau cakupan pasar potensial (market space)

yang tersedia?

2. Berapa kemungkinan pasar efektif/pangsa pasar (market share)

yang mampu diserap

3. Bagaimana rencana strategi pemasaran yang tepat memasuki

pasar potensial dan untuk mengambil serta mengembangkan

pangsa pasar.

Banyak sebab munculnya peluang investasi atau bisnis misalnya:

karena permintaan yang tidak mampu dipenuhi penawaran

(kapasitas), karena perubahan selera dan gaya hidup manusia,

karena kemajuan teknologi, bahkan karena krisis ekonomi bisa

melahirkan peluang bisnis.

Tuhan yang Maha Pemurah dan Maha Kaya senantiasa menciptakan

peluang-peluang, manusia hanya berusaha menemukan peluang

tersebut. Manusia selalu mempunyai keinginan dan tentu

mempunyai harapan. Harapan ini sebenarnya adalah bagian dari

sifat manusia “kebanyakan” yang berkecenderungan tidak selalu bisa

merasa puas atas apa yang telah mereka peroleh. Dari kondisi alami

inilah sebenarnya akan lahir cikal bakal permintaan dan penawaran

yang selanjutnya akan menjadi peluang bisnis yang

menguntungkan. Perhatikan Fragmen berikut ini hubungan antara

kebutuhan-harapan-peluang bisnis:

Faktor yang dapat mempengaruhi besarnya permintaan pasar

Adapun secara konseptual berdasarkan hasil pengamatan dan

penelitian, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

besarnya permintaan pasar. Faktor tersebut dapat kita bedakan

secara makro dan secara mikro.

1. Secara makro, berupa:

a. Jumlah penyebaran dan perkembangan penduduk

b. Pendapatan nasional dan perkapita penduduk

c. Pola konsumsi dan selera masyarakat

Page 26: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

26

d. Kebijaksanaan pemerintah dan negara konsumen lain

e. Permintaan konsumen dari negara lain

2. Secara mikro, berupa:

a. Persaingan antara usaha sejenis

b. Persaingan dengan produk substitusi

c. Biaya pemasaran

d. Daur hidup produk

e. Strategi pemasaran

Mengukur Potensi Pasar dan Permintaan

Terdapat tiga pertanyaan dalam bahasan kali ini yaitu: (1) apakah

konsep utama dalam pengukuran dan peramalan, (2) bagaimana

permintaan saat ini dapat diestimasi, (3) bagaimana permintaan

dimasa yang akan datang dapat diestimasi.

Pemasar sering menyebut istilah (1) pasar potensial, adalah

sekumpulan konsumen yang menyatakan minat dalam tingkat yang

memadai untuk suatu penawaran. (2) pasar yang tersedia, adalah

kumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses

pada penawaran pasar tertentu. (3) pasar yang tersedia yang

memenuhi syarat, adalah kumpulan konsumen yang mempunyai

minat, penghasilan dan akses dan kualifikasi pada penawaran pasar

tertentu. (4) pasar yang dilayani juga disebut pasar sasaran, adalah

bagian pasar tersedia yang memenuhi syarat yang diputuskan akan

dilayani oleh perusahaan, dan (5)pasar yang tertembus, adalah

kumpulan konsumen yang telah membeli produk yang

bersangkutan. Definisi definisi tersebut akan berguna bagi

pengusaha untuk lebih mengenal karakteristik permintaan.

Kesimpulannya, pasar adalah kumpulan pembeli aktual dan

pembeli potensial dari suatu produk. Ukuran pasar tergantung pada

jumlah pembeli yang mungkin ada pada suatu penawaran pasar

tertentu. Pembeli potensial harus memiliki tiga ciri: minat,

penghasilan dan akses (daya jangkau).

Page 27: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

27

Permintaan pasar pada dasarnya menunjukkan besarnya kuantitas

permintaan konsumen atas produk atau jasa. Permintaan disebut

juga dengan demand adalah jumlah barang yang tersedia dibeli oleh

para pembeli pada pasar tertentu dan pada waktu tertentu.

Permintaan atas produk berdasarkan definisi tentang pasar

diatas intinya dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:

(1) permintaan potensial, adalah permintaan menurut perkiraan

akan menjadi permintaan efektif pada masa yang akan datang.

Permintaan potensial dimungkinkan menjadi permintaan efektif jika

kekuatan pasar potensialnya bertambah besar. Upaya yang

dilakukan untuk memperbesar biasanya dengan mencari pasar baru

atau secara alamiah berharap dari perubahan positif secara

demografi. maupun secara geografi. Permintaan potensial akan

membentuk pasar potensial (market space). (2) permintaan

efektif, adalah keinginan untuk membeli suatu produk atau jasa

yang di hubungkan dengan kemampuan untuk membayar. Dalam

hal ini juga berarti jumlah produk atau jasa yang diminta dengan

harga yang normal. Permintaan efektif sangat terkait dengan usaha

segmentasi pasar. Permintaan efektif akan membentuk pangsa

pasar (market share) Dengan mengetahui besarnya permintaan

efektif terhadap suatu produk maka dapat di tentukan apakah usaha

yang akan memproduksi produk tersebut masih memiliki peluang

untuk dilanjutkan atau tidak. Selanjutnya apakah usaha tersebut

layak untuk dijalankan dan dibiayai. Lebih lanjut dengan mengetahui

pangsa pasar kegiatan peramalan akan menjadi lebih mudah dan

pada akhirnya membantu keakuratan dalam analisa aspek teknis,

manajemen, dan keuangan.

Meramalkan Potensi Pasar dan Permintaan

Untuk mengetahui besarnya potensi pasar maupun permintaan atas suatu jenis produk bisa digunakan beberapa formulasi berikut ini:

Page 28: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

28

Model 1 Analisis Permintaan Efektif 2PE = P + (I-E) + ∆ S PE = Volume permintaan efektif

P = Volume produksi total dari usaha-usaha sejenis I = Volume impor produk yang sama dari Negara lain E = Volume ekspor untuk produk yang sama

∆S = Selisih dari sediaan awal dan akhir

Contoh Aplikasi

Misalnya dalam tahun 2000, produksi beras secara nasional adalah

10 juta ton, kemudian impor dari Negara lain 7 juta ton, sementara

itu ekspor ke negara lain 1 juta ton. Jika pada awal tahun 2000

persediaan beras nasional 0,5 juta ton dan p[ersediaan akhir tahun

2000 adalah 0,7 ton, maka besarnya volume permintaan efektif

beras pada tahun 2000 yaitu:

PE = 10 juta + ( 7 juta – 1 juta) + (0,5 juta -0,7 juta) = 15,8 juta ton.

Jika permintaan efektif tersebut dikonsumsi oleh 145 juta penduduk

Indonesia, maka setiap orang rata-rata mengkonsumsi 0,3 kg beras

perhari.

Selanjutnya untuk memperoleh gambaran permintaan beras pada

tahun 2001, jika diasumsikan dengan tingkat pertumbuhan

penduduk 2% pertahun, maka permintaan efektif sekitar:

1,02 x 145 juta x 0,3 x 365 hari = 16,2 juta ton. Dengan asumsi bahwa persediaan beras pada akhir tahun 2001

sama dengan tahun yaitu 0,7 ton kemudian ekspor dan impor sama

dengan tahun 2000 maka volume beras yang harus diproduksi oleh

para petani di Indonesia adalah:

2 Formulasi ini sangat cocok untuk produk dengan jumlah atau besarannya

relative mudah diketahui dari sumber resmi pemerintah, misalnya kebutuhan pokok minyak, beras, dll.

Page 29: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

29

P = 16,2 juta – (7 juta – 1 juta) – (0,5 juta – 0,7 juta) = 10,2 juta ton

Namun apabila pemerintah menetapkan kebijakan pencanangan

swasembada beras hingga impor beras ditiadakan maka petani

harus bisa memproduksi 17,2 juta ton dalam tahun 2001.

Kalau petani mampu memproduksi 20 juta ton beras maka

pemerintah harus bisa mengekspor beras sejumlah:

20 juta – 17,2 juta + 1 juta = 3,8 juta ton dengan anggapan cadangan sediaan akhir tahun tetap 0,7 ton.

Dengan ditemukannya jumlah volume permintaan efektif (PE) dan

volume produksi total (P) dalam contoh kasus tersebut maka bisa

diprediksi luas lahan sawah yang diperlukan, jumlah tenaga petani

demikian juga sarana dan prasarana meliputi pupuk dan bibit

termasuk besaran dana atau modal pinjaman yang diperlukan

petani.

Model 2 Proyeksi Volume Penjualan

Manfaat memproyeksikan volume penjualan adalah untuk

menentukan proyeksi volume produksi yang pada akhirnya

digunakan untuk menentukan proyeksi arus kas dan laba rugi

perusahaan.

Metode untuk menyusun proyeksi volume permintaan yang umum

digunakan adalah proyeksi kecenderungan permintaan. Pemggunaan

metode ini didasarkan atas kondisi historical dari permintaan produk

beberapa tahun sebelumnya secara deret waktu, kemudian dengan

cara least square analysis, deretan angka tersebut diekstrapolasikan

secara garis lurus untuk mengetahui perkiraan proyeksi permintaan

pada masa mendatang. Yang perlu di ingat bahwa pada saat

memproyeksikan, jangan sampai proyeksi waktunya melebihi umur

ekonomis aktiva tetap investasi. Jika proyeksi melebihi umur

ekonomis maka perlu diperhitungkan biaya pengeluaran untuk

penggantian aktiva tetap investasi tersebut.

Page 30: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

30

Metode least square yang dimaksud dapat diformulasikan sebagai

berikut:

Y = a + bx Secara sederhana koefisien koefisien tersebut diperoleh dengan

cara: A = Y/n ; b = Jumlah XY/x2

Contoh aplikasi Permintaan kelapa sawit (dalam satuan ton)

Tahun permintaan (Y) x xy x

2

2001 10 -5 -50 25

2002 25 -3 -75 9

2003 31 -1 -31 1

2004 28 1 28 1

2005 33 3 99 9

2006 40 5 200 25

n=6 167 0 171 70

a 27.833

b 2.4429

2007 27.83 + 2.44 (7) 44.93333 ton

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, proyeksi permintaan untuk

tahun 2007 dapat diperkirakan sebanyak 44,9 ton.

Namun demikian perhitungan dengan pendekatan kuantitatif

tersebut bukanlah harga pasti, tingkat keakuratannya sangat

tergantung dari kualitas data dan asumsi yang mendasarinya.

Semakain cateris paribus dapat dipertahankan hasil ramalan

tersebut memang dapat diandalkan. Akan tetapi hal itu sulit ditemui,

oleh karena itu disamping meramalkan dengan pendekatan

kuantitatif, beberapa parameter kualitatif juga harus diperhatikan.

Terdapat beberapa teknik kualitatif yang bisa digunakan didalam

mencarai informasi seputar ramalan permintaan misalnya survey

minat membeli, pendapat tenaga penjual dan agen, pendapat para

ahli.

Page 31: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

31

Model 3 Metode rasio rantai

Yakni metode yang menghitung permintaan efektif dengan cara

membagi komponen –komponen yang lebih kecil dari suatu mata

rantai urutan dari variable yang berpengaruh terhadap permintaan

produk yang bersangkutan.

Contoh aplikasi untuk produk makanan kaleng Z.

Jumlah penduduk keseluruhan yang berpotensi menggunakan produk Z x % penghasilan perkapita yang dikonsumsi x %

rata-rata penghasilan perkapita yang dikonsumsikan untuk makanan dan minuman

x % rata-rata penghasilan yang dikonsumsikan untuk makanan kaleng Z .

Model Alternatif lainnya

Terkadang untuk usaha yang baru berdiri atau jenis investasi

tertentu, karena minimnya data dan informasi maka meramalkan

potensi pasarnya menjadi lebih sulit. Untuk kasus yang seperti itu

prosedur peramalan permintaan dan pengukuran potensi pasarnya

bisa digunakan pendekatan secara kualitatif berdasarkan asumsi

asumsi tertentu. Asumsi yang dimaksud bisa bersumber dari

pendapat orang yang berpengalaman atau advise konsultan bisnis.

Metode ini kadang disebut metode pendapat. Juga bisa digunakan

metode test/eksperimen dan metode survey atau segmentasi.

Masih berlanjut.....................................................

Permintaan Untuk

makanan kaleng Z =

Page 32: Memulai Berwirausaha-hanif Mauludin

32

Daftar Bacaan

Drucker, Peter F. , Innovation and Entrepreneur Hisrich,R.D., Peters, M.P., dan Shepherd, D.A. 2005.

Entrepreneurship. Sixth Edition. New York: McGraw-Hill

Marioti, Steve and Towle, Tony, Entrepreneurship: How to start and operate a Small business, 2006, 10th edition, The National

Foundation for Teaching Enterpreneurship, Inc (NFTN), New York.

Bank Indonesia, “Analisi kredit usaha kecil dan mikro”, Semarang

2003 Philip kotler, Manajemen Pemasran: analisism pernecanaan,

implemetasi dan pengendalian,1994.