Memenangkan, membina, dan mempersiapkan...

6
Pengeran ini memberikan penekanan yang sama kali berbeda. Ini berar Amanat Agung ini dimaksudkan sebagai misi Allah untuk dijalankan dalam konteks dimana kita sekarang hidup dan berada – di tengah kampus, kantor, keluarga, gereja, masyarakat, dan negara. Dengan kata lain, misi Allah ini adalah bagi seap orang percaya dalam kesehariannya, walaupun Tuhan bisa saja secara khusus memanggil kita keluar memberitakan Injil di tempat-tempat yang Ia kehendaki. Itu bisa di tengah rimba pendalaman ataupun dalam riuh rendah kesibukan kerja kita. Seper lagu “The Mission” yang Steve Green lantunkan: “Across the street or around the world, the mission is sll the same: proclaim and live the truth in Jesus' name.” Akan tetapi, itu bukan berar kita dak usah melakukan apa-apa. Paulus meyakini bahwa kemana saja ia pergi, ia adalah ”bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir (kami) adalah bau kemaan yang memakan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan” (2 Kor 2:15-16). Tidak ada aroma netral disini: menjadi bau yang harum bagi mereka yang menerima Kristus atau bau yang memakan bagi mereka yang menolak. Oleh karena itu, adalah suatu impotensi rohani keka kita mencoba untuk hidup dak saling mengusik kepercayaan orang lain dengan alasan kerukunan umat beragama ataupun sekedar kepengecutan kita. Tidak ada gunanya garam kalau kehilangan asinnya, dak mungkin terang dak menyinari sekelilingnya. Menjalankan misi Allah yang terkandung dalam Amanat Agung berkaitan erat dengan status kita dalam Kristus. Kita adalah milik Kristus maka gaya hidup kita sudah semesnya sejalan dengan Amanat Agung yang Kristus perintahkan. Senada dengan Paulus, Jim Ellio, seorang misionaris yang ma marr di pedalaman Nikaragua menaikkan doa ”Father, make me a crisis man. Bring those I contact to decision. Let me not be a milepost on a single road. Make me a fork, that men must turn one way or another on facing Christ in me." Usai membaca pembahasan hal ini untuk kesekian kalinya, pada akhirnya, hanya akan ada dua kelompok orang Kristen. Kelompok pertama adalah mereka yang membaca, membuat arkel, atau menerbitkan bulen tentang Misi dan Amanat Agung. Mereka mengadakan seminar tentang Amanat Agung, akf berdiskusi tentang ketepatan interpretasinya, ataupun terkagum-kagum dan dibuat terharu akan kedalaman arnya. Akan tetapi, mereka dari kelompok ini berhen di k ini. Kelompok kedua adalah mereka yang menjalankan dan menghidupinya. Ada di kelompok manakah Saudara? Dimana Saja, Kapan Saja, Siapa Saja Lisman Komaladi/Tjeli edisi 9 Mei-Juni 2016 WARTA ALUMNI PMKT untuk kalangan sendiri Jl. Kaliurang km.5,6, Gang Pandega Siwi no. 12c Yogyakarta. 55281 http://pmktugm.org Memenangkan, membina, dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik untuk menjadi sarjana yang berguna bagi bangsa, negara dan gereja sesuai profesi keteknikan Maus 28:18-20, lebih dikenal sebagai Amanat Agung Kristus, kadang dimenger secara parsial dan dak utuh. Hal ini kerap menimbulkan kedakseimbangan dalam cara memandang perintah ini dan miskonsepsi dalam penerapannya. Satu miskonsepsi yang sering terjadi adalah Amanat Agung ini hanya bagi mereka yang ”pergi” atau para misionaris ke negara-negara asing. Terjemahan Alkitab bahasa Indonesia agak lemah dalam menyatakan maksud asli dari ayat ini. Kata perintah ”pergilah” memberi kesan bahwa untuk bisa menjalankan misi Allah ini, seorang harus meninggalkan rumahnya, pekerjaannya, atau kondisinya sekarang. Padahal, kata asli yang dipakai untuk ”pergilah” (Yunani: poreuomai) lebih tepat diarkan sebagai ”as the way you go” atau ”ke tempat mana saja kamu pergi”.

Transcript of Memenangkan, membina, dan mempersiapkan...

Page 1: Memenangkan, membina, dan mempersiapkan …pmktugm.org/wp-content/uploads/2016/10/wap-mei-juni-2016.pdftelah ditandatangani di depan notaris oleh 8 orang alumni kita, dan mereka adalah

Penger�an ini memberikan penekanan yang sama kali berbeda. Ini berar� Amanat Agung ini dimaksudkan sebagai misi Allah untuk dijalankan dalam konteks dimana kita sekarang hidup dan berada – di tengah kampus, kantor, keluarga, gereja, masyarakat, dan negara. Dengan kata lain, misi Allah ini adalah bagi se�ap orang percaya dalam kesehariannya, walaupun Tuhan bisa saja secara khusus memanggil kita keluar memberitakan Injil di tempat-tempat yang Ia kehendaki. Itu bisa di tengah rimba pendalaman ataupun dalam riuh rendah kesibukan kerja kita. Seper� lagu “The Mission” yang Steve Green lantunkan: “Across the street or around the world, the mission is s�ll the same: proclaim and live the truth in Jesus' name.”

Akan tetapi, itu bukan berar� kita �dak usah melakukan apa-apa. Paulus meyakini bahwa kemana saja ia pergi, ia adalah ”bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir (kami) adalah bau kema�an yang mema�kan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan” (2 Kor 2:15-16). Tidak ada aroma netral disini: menjadi bau yang harum bagi mereka yang menerima Kristus atau bau yang mema�kan bagi mereka yang menolak.

Oleh karena itu, adalah suatu impotensi rohani ke�ka kita mencoba untuk hidup �dak saling mengusik kepercayaan orang lain dengan alasan kerukunan umat beragama ataupun sekedar kepengecutan kita. Tidak ada gunanya garam kalau kehilangan asinnya, �dak mungkin terang �dak menyinari sekelilingnya. Menjalankan misi Allah yang terkandung dalam Amanat Agung berkaitan erat dengan status kita dalam Kristus. Kita adalah milik Kristus maka gaya hidup kita sudah semes�nya sejalan dengan Amanat Agung yang Kristus perintahkan.

Senada dengan Paulus, Jim Ellio�, seorang misionaris yang ma� mar�r di pedalaman Nikaragua menaikkan doa ”Father, make me a crisis man. Bring those I contact to decision. Let me not be a milepost on a single road. Make me a fork, that men must turn one way or another on facing Christ in me."

Usai membaca pembahasan hal ini untuk kesekian kalinya, pada akhirnya, hanya akan ada dua kelompok orang Kristen. Kelompok pertama adalah mereka yang membaca, membuat ar�kel, atau menerbitkan bule�n tentang Misi dan Amanat Agung. Mereka mengadakan seminar tentang Amanat Agung, ak�f berdiskusi tentang ketepatan interpretasinya, ataupun terkagum-kagum dan dibuat terharu akan kedalaman ar�nya. Akan tetapi, mereka dari kelompok ini berhen� di ��k ini. Kelompok kedua adalah mereka yang menjalankan dan menghidupinya.

Ada di kelompok manakah Saudara?

Dimana Saja, Kapan Saja, Siapa SajaLisman Komaladi/Tjeli

edisi 9 Mei-Juni 2016

WARTA ALUMNI PMKT

untuk kalangan sendiri

Jl. Kaliurang km.5,6, Gang Pandega Siwi no. 12c Yogyakarta. 55281http://pmktugm.org

Memenangkan, membina, dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik untuk menjadi sarjana yang berguna bagi bangsa, negara dan gereja sesuai profesi keteknikan

Ma�us 28:18-20, lebih dikenal sebagai Amanat Agung Kristus, kadang

dimenger� secara parsial dan �dak utuh. Hal ini kerap menimbulkan ke�dakseimbangan dalam cara memandang perintah ini dan

miskonsepsi dalam penerapannya.

Satu miskonsepsi yang sering terjadi adalah Amanat Agung ini hanya bagi

mereka yang ”pergi” atau para misionaris ke negara-negara asing.

Terjemahan Alkitab bahasa Indonesia agak lemah dalam menyatakan

maksud asli dari ayat ini. Kata perintah ”pergilah” memberi kesan bahwa

untuk bisa menjalankan misi Allah ini, seorang harus meninggalkan

rumahnya, pekerjaannya, atau kondisinya sekarang. Padahal, kata asli yang dipakai untuk ”pergilah” (Yunani:

poreuomai) lebih tepat diar�kan sebagai ”as the way you go” atau ”ke

tempat mana saja kamu pergi”.

Page 2: Memenangkan, membina, dan mempersiapkan …pmktugm.org/wp-content/uploads/2016/10/wap-mei-juni-2016.pdftelah ditandatangani di depan notaris oleh 8 orang alumni kita, dan mereka adalah

Syalom rekan alumni PMKT terkasih dalam Tuhan YK,

Well I thought it's a good idea…, ketika beberapa waktu yang lalu saya ditugaskan untuk menulis artikel tentang YAPMKT dan

dimasukkan ke warta, karena saya pikir ini bisa menjadi kesempatan buat saya untuk memperkenalkan tentang YAPMKT, buat yang

belum kenal, menambah pengetahuan tentang YAPMKT, buat yang sudah kenal tapi mungkin belum terlalu dalam, dan bisa juga

menjadi cara untuk menyamakan pandangan kita, menyamakan visi dan misi kita untuk menjalankan YAPMKT ini bersama-sama,

dan masih banyak lagi yang bisa rekan-rekan tambahkan sendiri.

Topik ini nantinya akan dibagi ke dalam beberapa bagian, dimuat dalam beberapa kali warta, karena saya pikir kalau semua harus

dimuat dalam satu kali warta, bisa-bisa wartanya penuh dengan tulisan tentang YAPMKT, dan saya sih yakin rekan-rekan yang

membacanya juga akan bosan.

Bagian pertama ini, saya akan bercerita secara singkat dan cepat tentang sebagian besar yang tertulis dalam policy YAPMKT,

bukan hanya PMKT yang punya GBHP, YAPMKT pun punya policy lho, sodara-sodara, let's start…

Tidak banyak yang tahu kalau YAPMKT ini dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1992, dan itu berarti tahun depan kita akan

memperingati 25 tahun YAPMKT, dibentuk berdasarkan hasil pergumulan beberapa alumni kita, dimana akta pendiriannya sendiri

telah ditandatangani di depan notaris oleh 8 orang alumni kita, dan mereka adalah anggota dari Badan Pembina dan Badan

Pengawas YAPMKT.

Ide awal YAPMKT ini didirikan adalah untuk mendukung kegiatan pelayanan di PMKT baik dari segi pendanaan maupun pembinaan

karena para alumni melihat perkembangan pelayanan di PMKT yang semakin berkembang dan selalu dihadapkan dengan

berbagai kendala.

Awal berdiri YAPMKT ini hanya berupa persekutuan alumni yang sederhana, yang akhirnya berkembang menjadi sebuah yayasan

seperti saat ini, dengan berbagai kelengkapan secara organisasi. Struktur organisasi YAPMKT, kurang lebih seperti ini :

Note: untuk bagian pengurus harian sendiri, dapat berubah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan YAPMKT.

Dari bagan diatas, mungkin akan timbul pertanyaan, lalu hubungan YAPMKT dengan PMKT dimana ? menjawab pertanyaan semacam

itu, saya memberitahukan kepada rekan-rekan, bahwa PMKT merupakan salah satu bentuk pelayanan YAPMKT. Hubungan YAPMKT

dengan PMKT sendiri sudah jelas diatur dalam policy YAPMKT dan semakin diperkuat dengan adanya piagam YAPMKT dengan PMKT

yang ditandatangani bersama antara YAPMKT (diwakili KPPM) dengan PMKT (diwakili Koordinator Umum PMKT). Jadi saya pikir tidak

perlu lagi panjang lebar menjelaskan hubungan YAPMKT dengan PMKT ini bagaimana dan seperti apa karena sudah cukup banyak

penjelasan dan dasarnya

YAPMKT mendukung pelayanan di PMKT melalui pendanaan, pembinaan, keberadaan rumah sekretariat (Griya PMKT atau dahulu

lebih dikenal dengan Sekput), dan lebih khususnya lagi tanggung jawab YAPMKT kepada PMKT nyata dengan adanya staff yang

ditugaskan oleh YAPMKT untuk mendampingi pelayanan PMKT.

Keberadaan rumah sekretariat PMKT dan staff menjadikan pelayanan YAPMKT semakin berkembang dan tentunya ini mempengaruhi

kebutuhan YAPMKT baik dari segi pendanaan, pembinaan, dan masih banyak lagi. Ketika pelayanan YAPMKT sudah semakin

berkembang, saya pikir kita harus sepakat untuk terus menjalankan YAPMKT ini.

Untuk selanjutnya, saya akan bercerita lebih jauh lagi tentang kebutuhan YAPMKT kepada rekan-rekan alumni, jadi jangan bosan,

tunggu cerita saya di warta selanjutnya.

Salam, ketua YAPMKT

YAPMKT

Page 3: Memenangkan, membina, dan mempersiapkan …pmktugm.org/wp-content/uploads/2016/10/wap-mei-juni-2016.pdftelah ditandatangani di depan notaris oleh 8 orang alumni kita, dan mereka adalah

Syalom..

Nama saya Mangiring Lontas Christian Teknik Mesin, angkatan 2008. Domisili saya

berada di kota baja, Cilegon-Banten. Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi pengalaman bekerja dan

berharap tulisan ini membuka pemikiran calon alumni PMKT yang akan memasuki dunia kerja.

Memang baru sedikit pengalaman kerja saya, di bandingkan abang dan kakak yg sudah bertahun-

tahun bekerja.

Lulus tahun 2013 dan IPK tidak sebagus teman-teman, tapi saya yakin Tuhan punya

rencana buat saya. Sempat menganggur hampir satu tahun, kemudian bergabung di perusahaan

Maintenance selama 4 bulan dan 1 tahun di perusahaan Construction. Selama bekerja di perusahaan

Construction, banyak peristiwa yang saya alami. Maklum di kota ini fanatik dengan non muslim,

sampai kita susah mencari kerja. Jangankan pekerjaan, gereja saja tidak ada di kota ini.

Klimaksnya di perusahaan Construction ini, banyak pengalaman yang saya dapatkan. Dari beberapa kejadian, salah satunya adalah ketika

saya menjadi Leader team aset perusahaan yang diberi wewenang mengelola scrap (material sisa proyek yang berupa potongan-potongan atau

material yang tidak bisa dipakai, misal besi potongan, pipa potongan dll) yang totalnya ± 12 miliar untuk membayar vendor karena perusahaan

terlilit hutang. Banyak mafia di perusahaan ini, baik di dalam maupun di luar. Yang paling fatal ketika saat saya harus mengeluarkan scrap 350 Ton

di perusahaan induk, dan tidak boleh ada pihak lain (LSM, preman, pemda dll) yang mengetahuinya. Scrap sebanyak itu pasti tercium juga selain

karena adanya mafia di dalam perusahaan. Di lapangan saya di ancam di bunuh oleh para preman dan di dalam perusahaan saya dituduh

bersekongkol dengan truk manipulasi Solar dengan cara memindahkan scrap di luar dan saya bilang “Potong kuping saya kalau saya bermain

mata.” Berhubungan dengan vendor “nakal” yang seringkali memanipulasi timbangan, saya harus mengejar sampai masuk tol untuk putar balik dan

menimbang truk lagi. Manipulasi timbangan seberat 3,5 Ton, kalau saya tidak peka mungkin saya sudah di kantor polisi atau di teralis besi karena

dianggap bersekongkol dengan vendor. Seringkali ada pihak pihak tertentu di kantor yang berusaha mencari kesalahan saya selama saya

bertanggung jawab terhadap scrap ini.

Saya bersyukur di percaya menjadi leader padahal seluruh anggota tim saya muslim dan bahkan sampai saat ini saya tetap berkomunikasi

dengan mereka walaupun pada akhirnya saya dikeluarkan dari tempat bekerja karena bos tidak menyukai cara kerja saya yang bersih. Dan saya juga

bersyukur sudah di bimbing di PMKT, ikut persekutuan, ikut KTB belajar rohani dan duniawi. Saya menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan

selama di persekutuan ketika berada di dunia pekerjaan . Saya berfikir jika saya tidak mengikuti persekutuan, mungkin saja saya ikut bos saya

bermain scrap ini dan saya bisa beli rumah mewah atau mobil Fortuner atau Pajero. Tapi bukan itu yang saya cari teman-teman, Tuhan sudah

memberikan rezeki yang melimpah asal kita berusaha dan ulet.

Saat ini kita selalu dihadapkan dalam 2 pilihan yaitu mau mengikuti arus atau melawan arus. Saya lebih memilih melawan arus dalam hal

ini karena tidak sesuai dengan apa yang saya pelajari di persekutuan. Mungkin saya di bilang munafik atau sok suci dan sebagainya ketika saya

memilih untuk hidup sesuai dengan iman saya. Sama halnya dengan saya, integritas teman – teman pun pastinya di uji juga, pilihan selalu ada dan

semoga teman-teman sukses menjalankan profesinya masing-masing.

Setelah keluar dari perusahaan tersebut, kemudian orang tua mengajak saya untuk mendirikan perusahaan dan mengajak orang yang

dahulu kelam untuk memperbaiki kehidupannya. Saya pun memulai dari awal lagi untuk mengkoordinir teman – teman yang mencari pekerjaan,

dan yang anehnya semua teman-teman muslim meminta pekerjaan ke saya. Tuhan punya rencana yang luar biasa buat saya di kota ini, semoga apa

yang saya rintis menjadi berkat buat saudara-saudara kita yang mencari pekerjaan.

Minta ijin juga sekalian promosi ke teman-teman tentang perusahaan yang saya rintis P.T. PUTRA ALBANTANI TEKNIK bergerak di bidang

Jasa Konstruksi-Mechanical, Electrical, dan sipil (melayani area cilegon dan sekitarnya), persewaan alat berat, crane, schafolding dan genset serta

supply material yang melayani ke seluruh wilayah Indonesia. Mohon doanya supaya perusahaan yang saya pimpin ini membuka lapangan kerja dan

menjadi berkat untuk semuanya. Apabila ada proyek untuk jasa konstruksi , saya tunggu kerjasamanya (085710922013/083869796638)...hehehe.

Tuhan memberkati dan melindungi teman-teman di manapun berada.

Hola, saya Lestari B. M. Siagian atau biasa dipanggil Lestari, alumni Teknik Industri UGM Angkatan 2011. Saat ini,

saya baru saja menyelesaikan diklat prajabatan di PT. PLN (Persero). Saya bersyukur diberi keceriaan, kekuatan dan

kesehatan selama menjalani diklat prajab tersebut. Pada tanggal 19 Mei kemarin, saya dan calon pegawai baru PT.

PLN (Persero) Angkatan 50 resmi dikukuhkan sebagai pegawai baru di perusahaan tersebut. Saya diberi

kepercayaan untuk memulai pengabdian di bagian Distribusi Banten. Saya adalah orang yang berbahagia karena

lulus kuliah tepat waktu dan diterima kerja di waktu yang tepat pula.

Dulu, saya mengalami ketakutan untuk lulus kuliah karena membayangkan sulitnya mencari dan mendapatkan

pekerjaan. Saya dihibur dan dikuatkan oleh Kak Ian Kevin, Teknik Mesin 2009. Dalam ketakutan saya meminta,

“Tuhan tolong bantu saya dalam mencari pekerjaan kelak, berilah pekerjaan yang dari awal proses administrasinya

hingga tahap terakhirnya diselenggarakan di Yogyakarta biar pencarian kerja �dak begitu menyulitkan bagi saya.”

Dia menjawab sesuai dengan apa yang saya doakan.Apa yang saya alami selama ini membuat orang berpikir bahwa

saya adalah orang beruntung. Namun, saya adalah yang terberka� bukan sekedar beruntung. Sejak naik sidi, saya

selalu memikirkan dan berkontemplasi tentang ayat sidi yang diambil dari Gala�a 2: 20,” namun aku hidup, tetapi

bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi

sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan

diriNya untuk aku.” (bersambung ke halaman 4)

3SIAPA DIA-DIA SIAPASIAPA DIA-DIA SIAPA

Page 4: Memenangkan, membina, dan mempersiapkan …pmktugm.org/wp-content/uploads/2016/10/wap-mei-juni-2016.pdftelah ditandatangani di depan notaris oleh 8 orang alumni kita, dan mereka adalah

SIAPA DIA-DIA SIAPA

Pertama sekali memperoleh ayat sidi demikian yang saya sampaikan padaNya adalah,”Tuhan, saya �dak menger� ar�nya, tolong antarkan

saya untuk menger� dan melihat buk�nya.”. Enam tahun berlalu setelah naik sidi, saya merasa benar-benar diajari untuk menger� ayat

tersebut dan melihat satu persatu buk� bahwa Dia hidup dalam saya, dan Dia mengasihi saya. Dia membuat saya melihat bahwa apa yang

sedang dikerjakan Tuhan dalam hidup saya sangatlah menarik. Tidak selamanya sesuai dengan apa yang saya harapkan. Namun, pada

akhirnya itulah yang terbaik yang diberi Nya untuk saya kecap.

Hal itu mengantar saya untuk berprinsip sebisa mungkin jangan pernah mengandalkan kemampuan sendiri dalam menjalani kehidupan.

Walaupun terkadang sangat mudah untuk melupakan keberadaan dan keberkuasaan Tuhan yang sulit dilihat oleh mata, tetap yakini dan

imani bahwa keberadaanmu saat ini semua adalah berkat Tuhan. Walaupun godaan untuk mengandalkan diri sendiri itu besar dan

kelihatan lebih prak�s ke�ka menjalani kehidupan, tetap percayai bahwa ada penyertaan dan pemeliharaan Tuhan dalam se�ap langkah

hidup kita. Dan ke�ka menyadari bahwa saya khilaf dan terlanjur mengandalkan diri sendiri, segera berbalik memohon pengampunan dan

berserah pada Dia. Kiranya Tuhan memberka� kita semua.

Sambungan dari halaman 3

4

LAPORAN PEMASUKAN PMKT

Persembahan Iman2016 (dalam Rupiah)

Initial Apr-16 Mei-16 Initial Apr-16 Mei-16

APR 900.000 JP 1.000.000 1.000.000

AW 100.000 100.000 JS / CD 900.000 900.000

AS 900.000 JW/ EN 600.000

AU 100.000 100.000 JFH 400.000 400.000

BS 3.000.000 KN 500.000

BB 5.000.000 LY 100.000 100.000

CL 2.000.000 1.000.000 L 300.000 600.000

CVO 2.700.000 MN 300.000

D 150.000 150.000 NM 600.000 300.000

DEH 350.000 700.000 NE 400.000 400.000

DDY 200.000 NS 250.000

DMH 10.000.000 NR 350.000 350.000

FxS 250.000 NPS 300.000

FN 220.000 220.000 RN 500.000

FMA 100.000 RZM 300.000 150.000

GV 400.000 SLH 100.000 100.000

GS 1.000.000 6.000.000 STSu 933.879 1.947.500

HEN 100.000 100.000 SH 1.200.000

IDN 200.000 150.000 WW 110.000 110.000

IS 100.000 200.000 WSM 200.000

JES 100.000 100.000 YH 100.000 100.000

JFS 300.000 NN 400.000

JFP 100.000 100.000 TOTAL 18.270.000 18.920.000

Page 5: Memenangkan, membina, dan mempersiapkan …pmktugm.org/wp-content/uploads/2016/10/wap-mei-juni-2016.pdftelah ditandatangani di depan notaris oleh 8 orang alumni kita, dan mereka adalah

Berikut liputan untuk PD Alumni 21 Mei 2016.Persekutuan alumni bulan Mei diadakan dirumah Bpk. Gunawan Santoso. Persekutuan ini mengangkat tema : Visionary Leader & Generation dibawakan oleh salah satu penulis lagu rohani Bpk. Johan Chrisdianto.Beliau menjelaskan pentingnya tanggung jawab kita dalam membentuk generasi selanjutnya menjadi lebih baik.Menceritakan tentang keberhasilan kepemimpinan Musa yang membentuk Yosua sebagai generasi berikutnya. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mempunyai visi & motivasi yang benar, menang terhadap mamon, memberi hati kepada Tuhan, memimpin dengan kebijaksanaan.Tak lupa beliau juga sharing mengenai kisah dibalik pembuatan lagu rohani seperti sungai sukacitaMu.

PD ALUMNI JAKARTA

PMKT

SIAPA DIA-DIA SIAPASyalom,Salam kangen buat teman-teman yang mengenal saya dan salam kenal buat yang belum mengenal saya Nama saya Chris�en Lukito, biasa dipanggil Ti�en. Terlahir dan besar di kota kecil Dumai, Riau dan harus merantau untuk kuliah merupakan perjuangan yang cukup menantang buat saya. Saat kuliah di Teknik Kimia, saya bergabung di pelayanan PMKT dari tahun 1996-2000. Banyak hal yang saya dapatkan dari pelayanan di PMKT, selain saya dibantu untuk bertumbuh mengenal Yesus, saya juga belajar banyak mengenai organisasi. Saya sangat bersyukur bisa mengenal se�ap pribadi yang hadir dalam kehidupan saya, secara khusus di PMKT, karena saya percaya saya bisa menjadi seper� sekarang karena hadirnya mereka. Salam kangen buat Deta, San�, Ambar, Andry,

There are so many changes, which have led students to enter into a new trend. PMKT as student community service becomes minor priority. Many students prefer to choose other organizations, which are more prestigious and provide more about self development. Matthew 28: 19-20 illustrates that KTB plays an important role to complete the Great Commission, however to be a KTB's leader, a student needs to have a higher commitment, especially about time, it is not an easy choice. Decreasing a number of KTB's leader appears as an impact. Now, there are several third and fourth year students who lead KTB more than 2, for instance like me, I am a fourth years student, specifically from batch 2012, I lead two KTB. In one of my KTB, I lead students from batch 2015, where they should be led by students from batch 2013. Those facts are representation of our condition right now.PMKT is going to complete its vision and mission, which are reaching out and developing the engineering students. For example, it has being done through RUT. RUT is an event for new students to be reached out and introduced to God. The committee is developed through some activities such as meetings, fellowships and fundraisings. Thank to God who gives blessings and guidings for the committee activities, especially for the fundraising which is successfully done. We really hope for growth that is felt by the committee through some activities which have been planned and provided.On the first week of June 2016, some of new students came to Universitas Gadjah Mada. PMKT really concerns to welcome the students, PMKT provides welcoming stand, which is held on KPFT (Kantor Pusat Fakultas Teknik). Thank to God who has sent some PMKT's members to welcome new students. Hopefully the new student can be reached out and can be built to be a person who has God's image and likeness. For everyone who reads this article, we really open to invite you for praying together, related to the new generation who will be God's tool to share the good news from God to the world. God Bless You.(Caesar Alpha I, Eng. Physics'12)

5

Page 6: Memenangkan, membina, dan mempersiapkan …pmktugm.org/wp-content/uploads/2016/10/wap-mei-juni-2016.pdftelah ditandatangani di depan notaris oleh 8 orang alumni kita, dan mereka adalah

Masalahku besar tapi aku punya Allah yang

lebih besar sehingga tidak ada masalah yang tidak bisa

kulewati dan kuselesaikan. Dan di depan sana pasti ada

pelangi yang dapat kulihat. Itulah yang membuat saya bisa

bertahan.

Karena keyakinan saya akan Tuhan yang besar sehingga

saya tidak ragu untuk mendonorkan satu ginjal saya kepada

orang yang saya cintai. Semua akan baik-baik saja dan jika

Dia menghendaki maka tidak ada yang mustahil.

Ini bukan hal “bodoh” pertama yang saya lakukan. Karena

sebelum keputusan ini, saya sudah mengambil keputusan

besar dan berisiko dengan menikahi seorang pria yang

seumur hidupnya harus melakukan tindakan hemodialisa

(cuci darah). Saya mengenalnya dari seorang teman.

Sebelum saya mengenalnya, dia memang sudah divonis

penyakit gagal ginjal kronik pada September 2009, dan

melakukan beberapa kali tindakan cuci darah.

Februari 2010 kami berkenalan, dan saya masih belum

mengerti apa itu penyakitnya, sampai akhirnya sekitar

Agustus atau September 2010 dia divonis kembali harus

menjalani cuci darah seumur hidup. Saya tetap

mendampinginya sejak saat itu. Keraguan dan masukan dari

teman-teman sempat membuat saya ingin berpisah tetapi

seperti ada suara yang mengatakan bahwa saya sangat

jahat karena hanya ada di saat suka tapi tidak mau

mendampingi di saat duka. Aneh, tapi itulah yang saya

alami, saya tidak tahu hal apa yang membuat saya

mengambil keputusan ini dan tetap bertahan. Bahkan

sampai saya menikah, mama saya dan sebagian keluarga

besar saya tidak tahu kondisi sakit penyakit calon suami

saya.

Sekitar setahun lebih kami menikah, barulah mama saya

mengetahui kondisi suami saya, dan kami tidak mungkin

menyembunyikan hal ini terlalu lama. Kehidupan rumah

tangga kami sangat spesial dibanding keluarga lainnya,

karena hari hari kami dihabiskan hanya untuk bekerja, ke

tempat cuci darah dan waktu senggang kami juga habiskan

di dalam rumah dengan beristirahat. Minim bersosialisasi

dengan tetangga dan sekitarnya karena sakit penyakit yang

membuat suami harus istirahat.

Namun kehidupan kami berubah di awal tahun 2013 dimana

saya dinyatakan hamil. Di saat saya sudah siap berkeluarga

tanpa memiliki anak, ternyata Tuhan berkehendak lain dan

memberikan mukjizat. Semua berjalan sangat baik dimana

tidak ada keluhan kehamilan bahkan mungkin kondisi saya

sama seperti sebelum hamil tanpa ada kendala yang

menghalanginya. Meskipun hamil, saya masih memberikan

waktu luang untuk menemani suami melakukan tindakan cuci

darah bahkan menemani saat suami di rawat di Rumah

Sakit.Saat masa kehamilan saya, kondisi suami saya pun

berubah, seperti ada kekuatan baru dimana di saat kondisi

lemah dia tetap bisa menjalani aktivitas bahkan masih bisa

membantu saya di rumah, menemani ke dokter untuk

memeriksa kondisi kehamilan dan mengantar jemput saya.

Dia selalu siaga mendampingi saya bahkan sampai proses

kelahiran. Tubuh yang lemas dan lelah karena cuci darah

seakan terobati dengan suara tangisan pertama bayi kami.

Dia menangis karena Tuhan masih memberi dia kesempatan

menjadi seorang bapak dan melihat seluruh proses

kelahiran putri kecil kami.

Kabhi Khushi Kabhie Gham

Dia melewati 1 tahun masa pengobatan dengan jatuh bangun karena efek samping obat

itu berpengaruh ke psikologisnya. Sekitar Oktober 2015 kami pun menyelesaikan

proses yang tertunda hingga dijadwalkan operasi tanggal 26 Januari. Banyak hambatan

yang dihadapai tentang ketidakjelasan tindakan operasi karena kami menggunakan

BPJS kelas 3, hingga Tony harus ke DPR RI bahkan diundang media massa dan

elektronik untuk memperjuangkan operasi ini. Tidak hanya itu, gereja GKI Pamulang

dimana kami menjadi jemaatnya membantu penggalangan dana untuk biaya tindakan

tranplantasi kami. Feodora, putri semata wayang kami adalah alasan saya untuk

melakukan ini. "Mama hanya ingin Feo memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari

mama dan memiliki orang tua yang lengkap yang bisa selalu mendampingimu sampai

dewasa nanti", doa ku dalam hati. Dukungan terbesar dari putri kecil kami adalah dia

mengerti kondisi fisik kedua orang tuanya saat ini.Tepat tanggal 15 Maret 2016 adalah

buah dari kekecewaan, air mata, lelah dan pengorbanan. Saya siap mengikhlaskan ginjal

kiri saya untuk memberi kehidupan baru untuk Tony.