MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS...

20
i MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS INTRANET PADA SEKSI OTOMOTIF BLPT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA JUDUL Naskah Publikasi diajukan oleh Cahyo Prihantoro 07.11.1830 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Transcript of MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS...

Page 1: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

i

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS

INTRANET PADA SEKSI OTOMOTIF BLPT DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

JUDUL

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Cahyo Prihantoro

07.11.1830

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2012

Page 2: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

ii

NASKAH PUBLIKASI

Membangun Sistem Informasi Inventori Gudang Berbasis

Intranet Pada Seksi Otomotif BLPT Daerah

Istimewa Yogyakarta

disusun oleh

Cahyo Prihantoro

07.11.1830

Dosen Pembimbing

Melwin Syafrizal, S.Kom., M.Eng

NIK. 190302105

Tanggal 20 Februari 2012

Ketua Jurusan

Teknik Informatika

Sudarmawan, M.T NIK. 190302035

Page 3: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

iii

BUILDING OF INVENTORY WAREHOUSE INFORMATION SYSTEM

INTRANET BASED IN BLPT AUTOMOTIVE SECTION

YOGYAKARTA SPECIAL REGION

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS

INTRANET PADA SEKSI OTOMOTIF BLPT DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

Melwin Syafrizal

Cahyo Prihantoro

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

ABSTRACT

It has become common knowledge that the information system has an important

role in an educational institution in providing information and services useful for the purpose of teaching and learning process management. Therefore, many educational institutions that wish to apply information technology in educational institutions by

promoting quality and competence-based information systems. Likewise BLPT (Balai Latihan Pendidikan Teknik ) of Yogyakarta, a country's educational institutions run by the government with international competitiveness which is engaged in printing their students

to have a reliable capability.

BLPT YOGYAKARTA will implement intranet-based warehouse inventory

information on all sections, and no exception automotive section. It is expected that the future can be used to handle, accelerate, and smoothing the activities associated with inventory warehouse in this case would be more specific in the automotive section. Even

so, each section of both Elins, Machinery, Automotive, Civil and Forniture, Progrev, and Administration, certainly have different characteristics and needs. Therefore each section, each building, and each part in BLPT be well connected in a network . Given that for

internal link ing, it is proposed to implement information system -based intranet connections. Where data can only be accessed by internal BLPT region. Thus, data confidentiality and security factors were more able to be controlled and monitored closely.

In this research, researchers try to analize and direcly implement these subjects and the results are intended to provide a useful contribution to the BLPT (Balai Latihan

Pendidikan Teknik) in Yogyakarta in using int ranet-based information system technology.

Keywords: Information systems, Inventory, Information Technology, Network , Intranet

Page 4: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

iv

1. Pendahuluan

Sistem Informasi Gudang (Inventory) adalah suatu sistem software yang akan

membantu proses inventarisasi dengan menerapkan tertib administrasi inventori.

Inventory dibangun dengan cara membentuk database center, yaitu mengumpulkan data

dalam suatu tempat yang nantinya dapat diakses oleh beberapa bagian maupun pihak -

pihak yang berkepentingan.

Seksi Otomotif BLPT Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan

dan latihan resmi milik pemerintah, saat ini telah melakukan pendokumentasian alat dan

bahan praktikum dengan menggunakan Microsoft Office Excel bahkan secara manual

book dalam bentuk hard copy. Proses dan manajemen pengelolaan alat ini dilakukan

oleh toolman (petugas pengelola alat dan bahan) yang ada pada masing-masing ruang

praktikum maupun seksi yang ada di BLPT DIY.

Kelemahan dari cara pengelolaan tersebut diatas adalah membutuhkan waktu

yang lama jika harus mangecek secara manual (datang langsung menjumpai toolman

antar ruang bahkan antar seksi) hanya untuk mendapatkan informasi ketersediaan alat

dan bahan praktikum. Oleh karena itu, penulis mencoba memberikan solusi dengan

menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan dari cara ini yaitu

jelas memberikan respon time yang cepat, serta database yang terintegrasi menjadi satu

direktori.

2. Landasan Teori

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian Kokok Budy Anntono (Alumni UMM, nim: 03540101) yang berjudul

“Perancangan Sistem Informasi Inventory Gudang (SIGA) Berbasis Intranet”, membahas

dan merancang sebuah sistem informasi pergudangan yang dapat diakses oleh banyak

pengguna (multi user) dengan memanfaatkan teknologi intranet. Sistem informasi yang

dirancang menggunakan basic open source ini menggabungkan beberapa konsep,

diantaranya yaitu kebutuhan pengguna, multi processing, bahkan hingga level keamanan

yang digunakan.

Adi Suryo Nugroho (Alumni AMIKOM YOGYAKARTA, nim: 05.11.0895) dalam

penelitiannya yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Inventori

Meubel” menekankan pembahasan pentingnya migrasi sistem, dari sistem manual

menuju sistem yang terkomputerisasi. Kebutuhan sistem pada masing-masing instansi

tentunya berbeda, namun demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa kebutuhan

pokoknya adalah sama.

Page 5: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

v

Binti Musta’adah (Alumni AMIKOM YOGYAKARTA, nim: 07.12.2617) dalam

penelitiannya “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Plastik

WS Yogyakarta” menjelaskan proses perencanaan tahap demi tahap secara terstruktur

dalam membangun sebuah sistem informasi. Mengkonversi sistem yang sudah ada,

dengan sistem baru yang akan diterapkan dan memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.

Berdasarkan pembahasan para peneliti diatas, semua membahas mengenai

teknologi sistem informasi yang diterapkan pada sebuah lembaga maupun instansi baik

digunakan oleh satu pengguna maupun banyak pengguna, maka penulis akan

membuktikan dengan mengimplementasikan teknologi tersebut. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian diatas yaitu penulis langsung mengimplementasikan dengan

menggunakan aplikasi program sistem informasi inventori gudang yang akan berjalan

pada sebuah jaringan komputer di dalam jaringan objek penelitian yaitu di Balai Latihan

Pendidikan Teknik Yogyakarta dan langsung menganalisis hasil dari implementasi yang

disesuaikan dengan kebutuhan instansi tersebut.

2.2. Teknologi Jaringan

Jaringan komputer adalah satu komputer yang terhubung dengan satu atau lebih

komputer lain, yang dihubungkan dengan kabel maupun wireless.

“Dengan jaringan komputer kita bisa melakukan interaksi dengan orang lain atau komputer lain tanpa ada batas jarak dan waktu selagi komputer dan orang yang

dituju terhubung dalam jaringan1.”

Dengan jaringan komputer kita bisa melakukan akses seperti:

1. Memiliki memori dan proses yang lebih besar, karena sumber daya yang ada di

jaringan tidak terbatas.

2. Bisa berkomunikasi dengan orang lain (groupware, email, instant messeger dan

sebagainya).

3. Berbagi resource dengan orang lain (web dan sebagainya).

Sasaran dari jaringan komputer yang penting untuk kita ketahui adalah apa

sasaran yang ingin dicapai dengan membangun jaringan komputer, seperti:

1. Resource sharing: Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-

sama. Misalnya, seorang user yang berada di Amerika dapat melakukan

komunikasi dengan user yang ada di Indonesia.

2. Reliabilitas tinggi: Jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang

1Sudarmawan dan Ariyus, D.2007, Interaksi Manusia dan Komputer: Andi Offset, Yogyakarta,

hal: 105

Page 6: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

vi

tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif. Semua file atau informasi dapat

disimpan dan dikopi ke komputer yang terhubung dengan jaringan. Jika salah

satu dari komputer rusak maka salinan yang ada di komputer lain masih dapat

digunakan.

3. Menghemat biaya: Komputer desktop memiliki harga yang lebih murah dibanding

mainframe.

4. Keamanan data: Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap

data. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses

pada user.

5. Integritas data: Dengan adanya jaringan komputer akan mencegah adanya

ketergantungan dengan komputer pusat, karena akses data dapat dilakukan

dengan komputer klien.

6. Komunikasi: Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

user, baik dalam bentuk visual maupun dalam bentuk teks.

7. Skalabilitas: Jaringan komputer memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja

sistem secara bertahap sesuai beban pekerjaan.

2.2.1. Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan koneksi sistem komunikasi dua atau lebih

komputer yang bekerjasama untuk saling bertukar dan saling memakai bersama

sumberdaya. Perangkat yang digunakan dalam jaringan, antara lain:

a. Node, merupakan setiap piranti yang dihubungkan pada jaringan, dapat

berupa sebuah komputer, printer, atau piranti penyimpanan.

b. Client, merupakan sebuah node yang meminta dan menggunakan sumber

daya yang tersedia dari node lain, misalnya client tersebut sebuah komputer

mikro pemakai.

c. Server, merupakan sebuah node yang memberikan sumber daya yang

dipakai bersama dengan node lainnya. Bergantung sumber daya yang

dipakai secara bersama, maka ada file server, printer server, communication

server, web server, atau database server.

d. Network Operating System (NOS), berfungsi mengendalikan dan

mengkoordinasikan aktivitas seluruh komputer dan pi ranti lain pada sebuah

jaringan.

e. Distributed Processing, merupakan sebuah sistem yang mempunyai

kemampuan komputasi yang diletakkan dan dipakai bersama pada lokasi

yang berbeda.

Page 7: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

vii

2.2.2. Strategi Jaringan

Strategi jaringan merupakan cara mengkoordinasi penggunaan bersama

informasi dan sumber daya. Strategi jaringan yang akan digunakan pada BLPT D.I

Yogyakarta yaitu jaringan client/server.

Jaringan client/server merupakan jaringan yang menggunakan satu komputer

besar sebagai server yang berfungsi untuk mengkoordinasikan dan memasok pelayanan

kepada node yang lain yang berfungsi sebagai client. Server menyediakan akses sumber

daya, misalkan halaman web, database, perangkat lunak aplikasi dan perangkat keras.

Gambar 2.2.1 Jaringan Client/Server

2.3. Intranet

Intranet merupakan sebuah jaringan yang dibangun berdasarkan teknologi

internet yang di dalamnya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknologi

komunikasi data. Jadi bisa dikatakan bahwa intranet adalah sebuah jaringan komputer

berbasis TCP / IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan /

kantor.

Dilihat dari segi penggunaan, geografis maupun implementasinya, int ranet

bekerja secara luas dan maksimal seperti halnya internet. Namun demikian, intranet

sangat terbatas dalam hal previlege dan hak akses para pemakainya.

Fakta menunjukkan bahwa perkembangan yang ada di dunia internet dapat

diimplementasikan secara langsung di dalam intranet, menyebabkan intranet sangat

populer dan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan internet.

Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen

pembentuk internet, seperti:

1. Aplikasi browser,

2. Komputer server,

Page 8: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

viii

3. Perangkat jaringan,

4. Protokol TCP/IP,

5. Bahasa pemrograman,

6. Kompuer client, dan

7. Perangkat bantu pengembang (development tool ) untuk manajeman jaringan

lokal

Yang perlu ditambahkan pada intranet apabila sebagian informasi organisasi

tersebut ingin diekspose agar dapat diakses jaringan luar intranet adalah firewall dan

router (int ranet ini akan menjadi ekstranet).

2.4. Teknologi dan Sistem Informasi

“Teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan

untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya (McKeown, 2001).”

2

Menurut definisi teknologi informasi (Williams, Sawyer, 2005, h. 10), Teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan,

mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.3

Teknologi informasi merupakan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras

dan perangkat lunak) untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan transmisi informasi (Martin, dkk, 2005).

4

Informasi didapatkan dari sistem informasi (information system) yaitu sebuah

sistem di dalam organisasi yang mengolah data untuk menjadi informasi.

2.5. Inventori Gudang

Sistem Informasi Gudang (Inventory) adalah suatu sistem software yang akan

membantu proses inventarisasi dengan menerapkan tertib administrasi inventory yang

ketat pencatatan dari barang masuk, penyimpanan, sampai dengan barang keluar.

Sistem informasi gudang ini dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis

dan akurat. Sistem Informasi Gudang ini juga dibuat dengan sistem multi user yang

memungkinkan pengaksesan sistem oleh beberapa user yang berbeda dalam suatu

waktu. Sistem ini dirancang dengan sistem keamanan yang handal, yang mana setiap

level user diset dalam ruang lingkup pekerjaan yang berbeda berdasar urutan otorisasi.

2M. Suyanto, 2005, Pengantar Teknologi Informasi Untuk Bisnis : Andi Offset, Yogyakarta, hal: 10

3Ibid

4Ibid

Page 9: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

ix

2.6. Cake PHP

Cake PHP atau orang lebih mengenalnya dengan nama CakePHP, adalah

sebuah framework atau kerangka kerja untuk membuat aplikasi CRUD (Create, Read,

Update, Delete) berbasis bahasa pemrograman PHP. CakePHP juga menjadi salah satu

framework pilihan yang memungkinkan seorang developer web untuk membuat sebuah

aplikasi dengan karakter pengembangan RAD (Rapid Application Development), yang

memungkinkan untuk digunakan dan dikembangkan menjadi aplikasi lain yang lebih

kompleks.

CakePHP menjadi pilihan, karena beberapa kelebihannya, antara lain :

1. Open Source, ini adalah salah satu syarat untuk berkembangnya sebuah

framework yang baik.

2. Riset yang terus-menerus dan terorganisir dengan baik. Sebuah framework

bukanlah pekerjaan yang selesai dalam waktu 1–2 hari. Semakin

terorganisirnya sebuah framework berbanding lurus dengan kualitas framework yang

dihasilkan.

3. Dokumentasi yang lengkap. Framework yang baik harus mempunyai dokumentasi

yang lengkap, karena sekumpulan class tanpa dokumentasi tak lebih dari

sebongkah file yang asing dan menambah masalah developer.

4. OOP dan yang lebih penting lagi adalah MVC. MVC singkatan dari Model, View,

Controller.

5. CakePHP memungkinkan pengaturan user dan hak aksesnya dalam aplikasi yang

kita kembangkan, dengan sarana yang lebih mudah dipahami. Fitur ini dikenal

dengan nama Access Control List (ACL).

6. Scaffolding. Ya, barangkali inilah fitur yang jarang didapat pada framework lain.

Hanya dengan menambahkan pada file controller Anda code :

var $scaffold ;

maka Cake akan secara otomatis mengenerate semua yang dibutuhkan untuk

membuat aplikasi CRUD (Create, Read,Update, Delete) secara lengkap.

2.7. SDLC

System Development Life Cycle memiliki enam fase yang didefinisikan dengan

nama yang berbeda. Fase-fase yang ada dalam SDLC adalah sebagai berikut:

2.7.1. Identifikasi dan seleksi proyek

Langkah pertama dalam fase SDLC ini adalah identifikasi proyek, yaitu

keseluruhan informasi yang dibutuhkan oleh sistem diidentifikasi, dianalis is,

diprioritaskan, dan disusun ulang.

Page 10: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

x

2.7.2. Inisiasi dan perencanaan proyek

Memasuki fase ini, sistem informasi yang potensial akan dijelaskan dan

diargumentasikan untuk melanjutkan proyek yang dikemukakan. Rencana kerja yang

matang juga disusun untuk menjalankan tahapan-tahapan lainnya.

2.7.3. Analisis

Fase ketiga dalam tahapan SDLC ini mempelajari sistem yang sudah ada dan

sistem pengganti diusulkan. Dalam tahapan ini, sistem yang sudah ada tersebut

dipelajari, masalah-masalah yang ada direkomendasikan, dan rekomendasi umum

tentang perbaikan sistem diusulkan.

2.7.4. Desain, yang meliputi desain logical dan physical

Memasuki tahapan ini deskripsi dari requirement yang telah direkomendasikan

diubah ke dalam spesifikasi sistem logical dan physical.

Logical design yang merupakan bagian dari fase desain ini dimana semua fitur-

fitur fungsional dari sistem dipillih dari tahapan analisis dideskripsikan terpisah dengan

platform komputer yang nanti digunakan.

Physical design, pada bagian ini spesifikasi logical diubah ke dalam detail

teknologi di mana pemrograman dan pengembanan sistem bisa diselesaikan.

2.7.5. Implementasi

Tahapan implementasi dilakukan tiga hal, yaitu, coding, testing, instalasi. Output

untuk tahapan ini berupa source code, prosedur dan pelatihan.

2.7.6. Maintenance

Langkah terakhir dalam SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis

diperbaiki dan ditingkatkan.

Page 11: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xi

3. Analisis

3.1. Analisis Kelemahan Sistem

Metode yang digunakan dalam menganalisis kelemahan sistem lama yang telah

dilaksanakan oleh Balai Latihan Pendidikan Teknik D.I Yogyakarta dapat menggunakan

metode PIECES yang dijelaskan sebagai berikut:

3.1.1. Analisis Kinerja (Performance)

Tabel 3.1 Analisis Performance

No Parameter Hasil Analisis

1 Produktivitas

(Throughput)

Adanya 5 seksi memungkinkan untuk bertukar pakai

alat dan bahan praktikum, sistem lama belum

menerapkan peluang ini.

Adanya gudang pusat, gudang seksi dan gudang

kelas, maka distribusi alat yang jumlahnya rata-rata

2500 item setiap tahunnya itu harus merata dan

terdokumentasikan dengan baik, sistem lama belum

dapat mendokumentasikan dengan baik.

2 Waktu Tanggap

(Response Time)

Pencarian data pada sistem lama di seksi otomotif

yang jumlahnya mencapai 600 item alat pada tahun

2011, memerlukan waktu lebih dari 600 detik karena

file-file yang berbeda dan keterbatasan fungsi excel.

Menghubungi Toolman setiap seksi bahkan setiap

ruang untuk mengkonfirmasi ketersediaan alat secara

manual membutuhkan waktu yang lama. Jarak antar

gedung 4-5 meter dengan jumlah gedung sebanyak 17

unit dan 27 ruang bengkel.

3.1.2. Analisis Informasi (Information)

Tabel 3.2 Analisis Information

No Parameter Hasil Analisis

1 Akurasi

Pendataan yang telah dilakukan pada sistem lama masih

membutuhkan pengkajian lain yaitu informasi yang

tersedia hanya alat dan bahan di masing-masing seksi

Page 12: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xii

dari 5 seksi yang ada, sehingga informasi tidak akurat

karena ada keterangan lain yaitu bahan habis pakai.

Informasi yang didapatkan tidak akurat dan terkadang

memiliki informasi yang berbeda antara hari yang satu

dengan hari berikutnya, dikarenakan sistem yang

terpisah-pisah

2 Relevansi

Pendataan yang dilakukan dalam sistem lama hanya

memiliki informasi dan data sesuai dengan seksi masing -

masing, padahal kebutuhan informasi ketersediaan alat

dan bahan dapat mencakup 5 seksi yang ada di BLPT

Yogyakarta.

3 Tepat Waktu

(Time Line)

Selama ini pembuatan laporan dilakukan dengan metode

pengolahan data melalui Microsoft Office Excel, walaupun

sudah menggunakan metode dan rumus -rumus praktis,

namun kurang efisien dan efektif dalam mengelola data

yang banyak dan menghasilkan laporan dalam waktu

singkat serta kurang baik untuk membentuk sistem yang

terintegrasi. Dimana 4 kabeng harus melapor kepada kasi

di seksi otomotif.

3.1.3. Analisis Ekonomi (Economic)

Tabel 3.3 Analisis Economic

No Parameter Hasil Analisis

1 Biaya

Sistem lama dalam pendataan setiap seksi dilakukan

pendataan sendiri-sendiri, sehingga biaya yang

dibutuhkan cukup besar untuk masing-masing seksi.

Kabeng 20 orang, Toolman 5 orang.

Sistem lama membutuhkan biaya lebih untuk

mencetak dokumen yang jumlahnya mencapai 120

lembar setiap bulannya pada masing-masing seksi.

2 Manfaat

Sistem lama membutuhkan biaya lebih untuk

mencetak dokumen pada masing-masing seksi,

padahal untuk audit ketersediaan alat dan bahan

tersebut bisa dilihat dari sistem jika di share.

Page 13: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xiii

3.1.4. Analisis Keamanan (Control)

Tabel 3.4 Analisis Control

No Parameter Hasil Analisis

1 Media

Penyimpanan

Mengontrol data dan lembaran-lembaran printout

terlalu banyak dan berada dalam ruang berbeda yang

ada di masing-masing seksi jelas sangat

menyusahkan, 120 lembar perseksi.

2 Keamanan Data

Data yang disediakan dalam format excel dan printout

memang ada baiknya juga, akan tetapi tidak adanya

pembatasan akses untuk mencegah adanya

penyalahgunaan data yang jika seksi lain meminjam

file tersebut maka semua data yang berada di file

tersebut akan diketahuinya.

3.1.5. Analisis Efisiensi (Eficiency)

Tabel 3.5 Analisis Eficiency

No Parameter Hasil Analisis

1 Sumber Daya

Manusia

Toolman setiap ruang dan bahkan setiap seksi harus

selalu berkoordinasi bertemu langsung untuk melihat

ketersediaan alat dan bahan, hal itu sangatlah

membutuhkan SDM yang banyak dan harus kerja

ekstra. 20 toolman.

2 Waktu

Penyimpanan data ketersediaan alat dan bahan

praktikum yang telah diprintout dan dalam bentuk

excel disimpan di seksi masing-masing sehingga

apabila seksi lain membutuhkan informasi tentang

data tersebut harus datang langsung yang berbeda

gedung setiap seksinya. Terdapat 17 Gedung.

3.1.6. Analisis Pelayanan (Services)

Tabel 3.6 Analisis Services

No Parameter Hasil Analisis

1 Layanan

Pendataan hanya dilakukan berdasarkan ketersediaan

alat dan bahan, belum termasuk keterangan kondisi

Page 14: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xiv

alat dan bahan tersebut.

Tidak adanya fasilitas view ruang atau seksi lain. 1

seksi terdapat 4 rombel setiap harinya, diaman 1

rombel terdiri dari 15-18 siswa dan 2 guru pendamping

disetiap rombel.

3.2. Perancangan Data Flow Diagram

Merancang sebuah sistem dari sudut pandang user merupakan tugas dari data

flow diagram.

Gambar 3.1 DFD level nol

DFD Level 0

USER

ADMINISTRATOR

Sistem

Informasi

Gudang BLPT

0

Info Hasil Search Katalog

Data Search Katalog Data Master Anggota

Data Master Katalog Data Transaksi

Laporan Alat Hilang

Laporan Bebas Pinjaman

Laporan Anggota

Laporan Peminjaman Alat

Laporan Pengambilan Bahan

Laporan Denda

Laporan Perawatan Alat

Laporan Kerusakan Alat

Laporan Bon Praktikan

Laporan Kartu

Laporan Kategori

Laporan Koleksi Alat

Laporan Koleksi Bahan

OPERATOR

Laporan Peminjaman Alat

Laporan Pengambilan Bahan

Laporan Koleksi Alat

Laporan Koleksi bahan

Laporan Anggota

Laporan Bebas Pinjaman

Laporan Denda

Data Transaksi

Page 15: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xv

3.3. Perancangan Database

Gambar 3.2 Struktur tabel dan relasi antar tabel

Page 16: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xvi

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1. Halaman Utama

Dibawah ini adalah hasil screenshot tampilan awal setelah membuka web. Posisi

user adalah sebagai user biasa.

Gambar 4.1 Tampilan halaman utama

4.2. Halaman Login

Dibawah ini adalah screenshot ketika mengklik login.

Gambar 4.2 Tampilan halaman login

Page 17: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xvii

4.3. Halaman Home Admin

Gambar 4.3 Tampilan home admin

Page 18: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xviii

4.4. Home Operator (jika user name operator)

Gambar 4.4 Tampilan home operator berdasarkan nama

4.5. Pembahasan

4.5.1. White Box Testing

Pengujian white-box yang dilakukan adalah pengujian pada prosedural pengisian

pendaftaran yang jika salah satu atau lebih bagian tidak diisikan maka akan muncul

pesan error. Contoh pengujian white-box adalah dengan mengkosongkan field input

username dan password di form login. Ketika field pada form Username dan Password

dikosongkan maka akan muncul pesan seperti dibawah ini :

Gambar 4.5 Pesan peringatan

4.5.2. Black Box Testing

Proses pengujian sistem dengan menggunakan black-box adalah pengujian

spesifikasi yang menguji suatu fungsi atau modul apakah dapat berjalan sesuai dengan

Page 19: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xix

yang diharapkan atau tidak. Dalam melakukan pengujian tersebut, diambil contoh modul

yang diuji adalah modul detil alat. Salah satu contoh pengujian modul detil alat adalah

pada proses input data katalog alat.

Tabel 4.1 Tabel black box testing

No Nama Pengujian Tujuan Pengujian Skenario Hasil yang diharapkan

1 Pengujian Link Memastikan bahwa

semua link berfungsi

Mengklik link

yang ada di

halaman katalog

alat

Semua link berfungsi

dengan baik

2 Pengujian Tombol Memastikan bahwa

tombol berfungsi

Memasukan

data alat

Tombol berfungsi

dengan baik

3 Pengujian Database Memastikan

database berjalan

dengan baik

Memasukan

data alat

Input dan delete data di

database berjalan

dengan baik

4 Pengujian Form

Search

Memastikan form

search berjalan

dengan baik

Memasukan

nama suatu alat

Form search dapat

menampilkan detail alat

yang dicari

5. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan penguraian dari bab-bab sebelumnya tentang

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Inventori Gudang Seksi Otomotif BLPT D.I

Yogyakarta ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:

1. Mengacu pada rumusan masalah pada bab I, maka proses membangun sistem

informasi inventori ini melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Sistem request (fitur yang dibutuhkan)

b. Analisis kebutuhan sistem

c. Perancangan aplikasi

d. Perancangan alur database

e. Pemilihan versi framework CakePHP

f. Modifikasi program pada modul MVC (models, views, controllers ),

menggunakan Adobe Dreamwiever CS3, dan editor Notepad++ v5.0.2 untuk

membuka file berekstensi *.ctp pada modul views.

g. Mengatasi berbagai problem yang ada yaitu dengan melengkapi coding yang

ada, namun bila tidak juga tersolusikan maka menggunakan metode lain yang

mungkin berbeda dari rancangan program awal namun tetap satu tujuan dan

fungsi.

Page 20: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORI GUDANG BERBASIS ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1830.pdf · menerapkan teknologi intranet untuk dijadikan judul skripsi. Kelebihan

xx

2. Menariknya, skrip PHP, query MySql, Javascrip dan CSS bisa saling terpisah-

pisah, tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan

resource besar pula untuk mengaksesnya. Dengan demikian, aplikasi yang anda

buat mudah untuk dimaintenance dan dikembangkan lebi h lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Sarana & Prasarana. http://www.blptjogja.or.id/html/profil.php?id=

profil&kode=17&profil=Sarana%20&%20Prasarana, diakses tanggal 21 januari 2011

Jogiyanto, HM. 2005. Analasis & Desain. Yogyakarta: Andi Offset.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Nielsen, Jakob. 2012. 10 Best Intranets of 2012. http://www.useit.com/alertbox/intranet_

design.html, diakses tanggal 25 April 2011

Sudarmawan, dan Ariyus, Dony. 2007. Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta:

Penerbit Andi

Suyanto, Muhammad. 2005. Pengantar Teknologi Informasi Untuk Bisnis . Yogyakarta:

Penerbit Andi Suyanto, M. 2010. Teknologi Informasi Mengubah Strategi Bersaing. http://p3m.

amikom.ac.id/p3m/dasi/2010/MANAJERIALSeptember2008/3%20-%20%20STMIK%

20AMIKOM%20YOGYAKARTA%20-%20TEKNOLOGI%20INFORMASI%20

MENGUBAH.pdf, diakses tanggal 25 November 2011

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi

Wibirama, Sunu. 2008. CakePHP Framework! Strategi Cepat Pengembangan Aplikasi

Framework . www.idcake.web.id, diakses tanggal 21 Januari 2012