Membangun Produktivitas Kerja
-
Upload
christian-rosandhy -
Category
Business
-
view
2.056 -
download
0
description
Transcript of Membangun Produktivitas Kerja
TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA
Produktivitas kerja adalah ukuran mengenai apa yang telah diperoleh dari apa
yang telah diberikan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang telah
dipercayakan pada kurun waktu tertentu. Produktivitas kerja melibatkan peran aktif
tenaga kerja untuk menghasilkan hasil maksimal dengan melihat kualitas dan
kuantitas pekerjaan mereka.
Tujuan dari peningkatan produktivitas ini adalah untuk meningkatkan efesiensi
material, meminimalkan biaya per-unit produk dan memaksimalkan output per-jam
kerja. Perlu diingat, produktivitas kerja dapat diukur dari output yang dihasilkan.
Karyawan yang memiliki kandala dalam menghasilkan output yang optimal biasanya
terjadi karena proses pendukung produktivitasnya yang terganggu. Untuk karyawan
yang produktivitasnya terganggu, jangan terlalu cepat putus asa, karena hal ini masih
bisa diusahakan. Berikut adalah tips-tips meningkatkan produktivitas kerja:
1. Fokus pada Visi dan Misi.
Bukan hal yang mengherankan kalau setiap karyawan memiliki banyak tujuan dan
target yang berbeda-beda. Ada yang bekerja dengan tujuan mendapat gaji
sebesar-besarnya, ada yang bekerja dengan tujuan mendapat jabatan setinggi-
tingginya, dan sebagainya.
Akan jauh lebih baik jika seluruh karyawan bekerja dengan satu tujuan / visi yang
sama. Dengan begitu memahami visi dan misi perusahaan merupakan hal yang
wajib dipahami oleh seluruh karyawan yang ada. Jika seluruh karyawan memiliki
visi dan misi yang sama, ritme kerja akan menjadi lebih teratur, dan tentunya
mencapai tujuan perusahaan menjadi lebih mudah.
2. Berkomitmen menyelesaikan tugas yang ada
Salah satu kendala karyawan ketika diberikan tugas adalah, berkomitmen dalam
menyelesaikan sebuah tugas. Maksudnya berkomitmen disini adalah
berkonsentrasi tanpa tergoda untuk meninggalkan tugas yang harus dikerjakan ini
dengan alasan sulit, tidak sempat, atau apapun itu.
Karena itu, penting juga bagi seorang atasan menanyakan kepada karyawannya,
apakah mereka benar-benar sanggup menyelesaikan tugas yang akan diberikan
dengan baik? Dan jika karyawan sudah berkata “ya”, maka bagian karyawan
tersebut adalah berkomitmen menyelesaikan tugasnya.
3. Santai dan serius
Bekerja dengan produktif itu bukan berarti kita harus menjadi sangat serius dan
menganggap pekerjaan sebagai suatu beban yang harus dipikul. Justru sebaliknya,
bekerjalah dengan bawaan yang santai. Pikiran yang santai cenderung membuat
pikiran lebih jernih dan membuat kita mampu berpikir dengan baik.
Tapi jangan sampai juga karena terlalu santainya kita jadi selalu bermain-main
ketika jam kerja. Karena itu, sangat penting menjaga keseimbangan untuk bisa
bekerja dengan santai dan serius.
4. Jangan sungkan belajar dari orang lain
Pada dasarnya setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Jadi ini akan menjadi satu alasan yang sangat jelas mengapa kita
sebaiknya tidak usah malu-malu belajar dari orang lain, dan mengajari orang lain.
Tentunya ada hal baik yang bisa kita petik dari orang lain, dan ada juga hal baik
dari dalam diri kita yang bisa kita bagikan ke rekan yang lain. Karena itu,
bangunlah relasi yang nyaman di dunia kerja anda.
5. Membuat skala prioritas
Jika dalam suatu waktu kita menerima cukup banyak tugas, perlu kita analisis dulu
sebelum melakukan semuanya. Memang bukan hal yang mudah untuk
mengerjakan dan memikirkan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan. Hal ini
tidak masalah jika otak kita secanggih Windows yang multitasking. Akan tetapi,
jika ada karyawan yang tidak mampu bekerja multitasking, sebaiknya mulai
belajar bekerja dengan membuat skala prioritas. Skala Prioritas adalah salah satu
cara meningkatkan efektifitas kerja dengan fokus mengerjakan tugas mulai dari
yang paling penting, sampai akhirnya seluruh tugas dapat diselesaikan.
Skala prioritas dapat diukur dari beberapa faktor, sebagai berikut:
- Faktor Waktu : Pekerjaan dengan deadline / batas waktu yang paling
mepet sebaiknya diberikan prioritas yang paling tinggi, begitu juga sebaliknya.
- Faktor Dampak : Pekerjaan yang memiliki dampak yang paling besar
juga harus diberikan prioritas yang lebih tinggi dari yang lainnya.
- Faktor Efektivitas : Pekerjaan yang sudah kita rancang dengan baik, dan
bisa kita selesaikan dengan efektif juga dapat diberikan prioritas sedikit lebih
tinggi.
Dengan menganalisis skala prioritas ini, setidaknya karyawan akan lebih mudah
mempertanggungjawabkan pekerjaannya, daripada mengerjakan semuanya tapi
tidak ada satupun yang selesai dengan baik.
6. Belajar untuk tidak menunda-nunda pekerjaan
Menunda-nunda pekerjaan adalah penyakit yang tidak hanya menjangkiti
karyawan, tapi berpotensi dimiliki semua orang yang kurang memiliki prinsip.
Konteks menunda-nunda pekerjaan ini berbeda dengan menunda pekerjaan
karena skala prioritas. Konteks menunda-nunda pekerjaan disini berarti kebalikan
dari skala prioritas (tidak mengerjakan tugas prioritas, tapi malahan mengerjakan
tugas yang tidak berprioritas lebih tinggi), juga dapat berarti dengan sengaja tidak
mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan dengan alasan apapun.
Salah satu manifestasi atau perwujudan dari sikap suka menunda-nunda ini adalah
kebiasaan jam karet. Bukan hal yang mengherankan lagi jika hampir semua orang
cenderung ngaret. Dan kebiasaan seperti ini yang dibiarkan terus menerus di
dunia kerja akan menjadi sikap menunda-nunda pekerjaan.
Karena itu, berikut adalah prinsip-prinsip yang sebaiknya kita pegang, supaya kita
tidak selalu menunda-nunda pekerjaan:
a. Semua Pekerjaan itu Penting. Salah satu alasan yang membuat orang
cenderung menunda pekerjaan adalah karena menganggap pekerjaan tersebut
tidak terlalu penting, dan bisa dikerjakan nanti. Mungkin ini tidak terlalu
bermasalah kalau memang ada pekerjaan lain yang lebih penting, tapi jika ini
hampir selalu dikatakan di hampir seluruh macam pekerjaan, artinya kita harus
belajar menganggap semua pekerjaan ini penting, untuk memajukan
perusahaan.
b. Kepercayaan adalah Harta yang Berharga. Membangun kepercayaan di
dunia kerja itu memang bukan hal yang mudah. Butuh usaha keras, dan waktu
yang cukup lama untuk bisa dipercaya rekan dan atasan. Karena itu, jangan
kita sia-siakan kepercayaan mereka dengan menunda-nunda pekerjaan, dan
tidak berkomitmen. Karena sangat mungkin kepercayaan yang dibangun
dengan lama itu akan runtuh dengan begitu cepatnya.
c. Tepat Waktu adalah Kebanggaan dalam Bekerja. Hal ini membutuhkan
kerjasama antara atasan dan karyawan. Karyawan akan lebih semangat jika
diapresiasi ketika mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan waktu
yang ada. Dan juga karyawan juga patut berbangga hati ketika berhasil
menyelesaikan tugas tersebut tanpa menunda-nunda pekerjaan, karena hal itu
mencerminkan karyawan yang produktif.
d. Tidak Menunda-nunda Waktu adalah Cermin Orang Sukses. Carilah
referensi sumber dimanapun itu. Apakah kita dapat menemukan seorang tokoh
yang sukses yang selalu menunda-nunda waktu? Tentunya semua tokoh-tokoh
yang sukses memiliki disiplin diri yang baik soal menyelesaikan tugas. Jika kita
mampu menyelesaikan tugas dengan baik tanpa menunda-nunda waktu,
artinya kita sudah maju selangkah menjadi orang sukses.
e. Menunda Pekerjaan hanya akan Menambah Masalah. Setiap hari pasti
memiliki masalahnya masing-masing. Dengan menunda pekerjaan, itu berarti
kita menumpuk masalah hari ini, dan akan terus ditambahkan dengan masalah
lain pada hari esoknya dan seterusnya. Tidak heran orang yang cenderung
menunda-nunda pekerjaan itu sangat mudah stres, dan bahkan menuding
kesibukan kerja sebagai alasan utamanya.
Membangun produktivitas di dunia bekerja ini tidak bisa hanya dikerjakan
seorang diri. Tentunya harus didukung oleh semua anggota perusahaan. Jika seluruh
karyawan dengan produktivitas kerja yang tinggi bersatu, bukan hal yang tidak
mungkin lagi kalau perusahaan akan maju dengan pesat.