MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA DI KALANGAN GENERASI MUDA
-
Upload
stie-mulia-pratama -
Category
Documents
-
view
320 -
download
2
description
Transcript of MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA DI KALANGAN GENERASI MUDA
MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA DI KALANGAN GENERASI MUDA
DISAMPAIKAN :
Ir. IRFAN SURYANAGARA KETUA DPRD PROVINSI JAWA BARAT
PADA UPACARA WISUDA XII SARJANA STRATA I DAN DIES NATALIS XV
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MULIA PRATAMA
SABTU, 28 SEPTEMBER 2013 PUKUL. 13.00 HOTEL HORISON BEKASI
KRAKATAU CONVENTION HALL JL.KH. NOER ALI – KALIMALANG
KOTA BEKASI
2
MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA DI KALANGAN GENERASI MUDA
Sejak beberapa dekade lalu prediksi Indonesia akan menjadi salah satu negara maju
cukup marak digaungkan berbagai pihak. Namun, untuk menjadi negara maju, tentunya tidak
akan berjalan mulus, jika tidak didukung dengan kecukupan proporsi jumlah enterprenuer
(pengusaha).
Padahal agar masalah kemiskinan dan pengangguran teratasi, setidaknya diperlukan 4
juta pengusaha baru di negara kita. Dengan munculnya para pengusaha, ada sebuah irisan
yang bersambung bahwa lapangan kerja semakin terbuka lebar. Jika dari 4 juta pengusaha
masing-masing membutuhkan 10 tenaga kerja saja, berarti akan ada 40 juta orang yang bisa
dikaryakan. Dengan begitu pengangguran akan berkurang. Secara matematis, ketika
pengangguran berkurang, tingkat kemiskinan pun akan mengikuti, berkurang juga.
Indonesia saat ini membutuhkan para wirausaha muda untuk dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi negara. Jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 0,24 persen
dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta, lainnya lebih memilih jadi karyawan
atau pegawai negeri sipil alias PNS. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan wirausaha
di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi, seperti Amerika Serikat
yang mencapai 11%, Singapura 7%, dan Malaysia 5 %.
Dengan melihat perbandingan jumlah wirausaha di negara maju tersebut, wajar jika
pertumbuhan perekonomian di Indonesia masih lambat, meskipun saat ini Indonesia adalah
negara dengan tingkat pertumbuhan stabil. Oleh karena itu, mau tidak mau kebijakan
pemerintah harus mengarah pada mengembangkan sektor kewirausahaan dan meningkatkan
jumlah wirausahawan agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara.
Namun harus diingat, pertumbuhan jumlah wirausahawan harus didukung oleh
lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi. Pendidikan penting untuk memberi modal
3
dasar bagi para wirausahawan. Melalui jalur pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang
untuk menjadikan wirausahawan yang bekerja dengan menggunakan ide dan kreativitas.
Peran perguruan tinggi, dalam hal ini dapat memotivasi para sarjananya menjadi young
entrepreneurs, yang merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan
kewirausahaan. Siklus yang kemudian terjadi adalah dengan meningkatnya wirausahawan
dari kalangan sarjana akan mengurangi pengangguran, serta menambah jumlah lapangan
pekerjaan.
Harus kita akui peran pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menciptakan
wirausahawan muda, masih sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah pemuda saat ini.
Tentunya ini kita sadari, khususnya di Jawa Barat dengan berupaya membuat kebijakan
pembangunan yang berorientasi pada pembangunan ekonomi berbasis penciptaan
wirausahawan-wirausahawan baru dari kalangan pemuda.
Disadari program kegiatan di berbagai sektor dan urusan pemerintah perlu
diorientasikan agar tercipta kesempatan bagi pemuda untuk berwirausaha. Sehingga pemuda
tidak melulu harus mencari kerja, selepas mengenyam pendidikan. Dengan terbukanya
kesempatan berwirausaha bagi pemuda, maka sikap, mental dan cara berpikir akan berubah.
Melihat pada sejarah, Bung Karno, bapak pendiri bangsa telah menanamkan benih-
benih kemandirian bangsa melalui Ekonomi Berdikari sebagai salah satu pilar Trisakti. Hal itu
mensiratkan bahwa Bangsa Indonesia harus memiliki kemandirian di bidang ekonomi. Menjadi
bangsa yang mandiri berarti turunannya adalah masyarakat mandiri, keluarga mandiri, dan
pribadi mandiri. Dan kemandirian itu hanya dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Memang tidak mudah, harus ada political and good will yang diaplikasikan dalam
kebijakan anggaran dalam mendukung penciptaan wirausahawan muda. Namun sebagaimana
Undang-Undang Kepemudaan mengamanatkan Pemuda Indonesia untuk jadi Moral Force,
Social Control dan Agent of Change agar nantinya menjadi Leader, Entrepreneur dan Pioneer
maka segala cara perlu diupayakan.
4
Untuk membangun semangat wirausaha, perlu penciptaan program pendidikan
kewirausahaan bagi pemuda untuk memberikan kesempatan belajar kepada mereka agar
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan.
Namun, perlu disadari pula bahwa pemerintah tidak bisa melakukan melakukan hal itu sendiri,
mengingat segala keterbatasan pendanaan dan infrastruktur pendukung lainnya. Karena itu,
dibutuhkan kontribusi dan peran pihak-pihak lain untuk mewujudkan hal itu.
Selain itu, perlu adanya penumbuhan niat bagi kalangan anak muda untuk mau menjadi
pengusaha atau enterpreneur.
Derasnya arus globalisasi dengan segala tantangannya yang semakin berat menjadi
soal yang harus dipecahkan para pemuda dalam membangun bangsa saat ini maupun ke
depan nanti. Ketatnya kompetisi antarbangsa di dunia menutut para pemuda agar menjiwai
semangat persatuan yang dikumandangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, melalui
pengutamaan persamaan dan mengeliminasi perbedaan untuk mencapai kemakmuran
bangsa.
Bangsa Indonesia saat ini memerlukan tampilnya para pemuda yang kuat semangat
solidaritasnya, teguh integritasnya, serta profesional dalam bidang pengabdiannya. Solidaritas
mengandung nilai empati sosial yakni kemampuan merasakan penderitaan sesama, dan
kesadaran untuk berbagi rasa dengan orang lain. Integritas ditandai dengan adanya
keteguhan akhlak, sikap berani dan bertanggung jawab. Sedangkan profesionalitas adalah
etos kerja, kemampuan inovasi, produktivitas, dan kemampuan berdaya saing. ini perlu
dikembangkan sebagai modal terbesar bagi pemuda Indonesia dalam meningkatkan
semangat nasionalisme dan memperkokoh bangunan karakter bangsa Indonesia menuju
bangsa yang makmur dan sejahtera. Karena itu para pemuda harus mengasah
kepeloporannya untuk memperbaiki kualitas kehidupan kebangsaan Indonesia.
Untuk memberdayakan para pemuda Indonesia agar bisa maju, mandiri dan bisa
sejajar dengan negara maju lainnya. Kita perlu membangun intelektualitas pemuda dengan
5
pengembangan iptek, kedua, membentengi para pemuda dengan dasar keagamaan yang
tinggi dan ketiga, membangun kepekaan jiwa wirausaha di kalangan pemuda.
Pemuda yang mandiri harus mempunyai kepekaan yang tinggi bagaimana menjadi
orang yang maju untuk masa depannya. Kemandirian pemuda bisa dicapai dengan
membangun jiwa kewirausahawan, rasa kebersamaan dan solidaritas.
Perlu dipahami membangun semangat wirausaha tidak hanya mencari keuntungan
semata dengan modal yang sedikit, tetapi lebih diutamakan bagaimana membangun rasa
solidaritas dan kebersamaan di kalangan para pemuda.
Menggalang rasa solidaritas bisa dilakukan lewat kegiatan pada tataran bawah atau
melibatkan pemuda dan organisasi kemahasiswaaan, sekaligus menumbuhkan semangat
nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia yang saat ini dinilai mulai luntur karena kamajuan
zaman dan derasnya budaya asing masuk ke Indonesia.
Pemuda harus punya komitmen yang lebih tinggi untuk mencapai sukses. Ada tiga
kemampuan yang harus dimiliki para pemuda yaitu kemampuan pribadi, kesempatan dan
kemampuan managerial atau mengatur strategi.
Dalam masyarakat ada tiga kelompok yang berhasil yaitu kelompok yang mendasarkan
diri mereka pada moral power, political power dan economical power. Artinya, pemuda
sebagai penerus bangsa harus mampu berperan dalam membangun bangsa menuju iklim
yang lebih kondusif dalam berbagai aspek termasuk dalam menghidupkan sendi-sendi
termasuk perekonomian bangsa dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat.
6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI Nama : Ir. IRFAN SURYANAGARA Golongan Darah : B Tempat / Tanggal Lahir : Pandeglang, 20 Agustus 1967 Agama : Islam Jabatan : Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Lembaga : DPRD Provinsi Jawa Barat Perwakilan dari Kabupaten / Kota : Depok Berasal dari Partai : Partai Demokrat Alamat Rumah : Jl. Citarum No 8 Bandung, Jawa Barat Telepon. 022-727919 Alamat Kantor : Jl. Diponegoro Nomor 22 Bandung
II. DATA KELUARGA
Nama : Ir. Endang Kusumawaty Tempat / Tanggal Lahir Tanggal : Pangkal Pinang, 10 Oktober 1972
Tanggal Pernikahan : 18 Juni 1995 Pekerjaan : Ibu rumah Tangga Golongan Darah : AB
III. DATA ANAK
1. Nama : Khalistha Putri Safikha Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Oktober 1997
Jenis Kelamin : Wanita 2. Nama : Khansa Revanka Arthaya
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 2001 Jenis Kelamin : Pria 3. Nama : Khenzia Rakita Iraqi
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Mei 2003 Jenis Kelamin : Pria
IV .RIWAYAT PENDIDIKAN UMUM 1. Sekolah Dasar : SD Negeri Brawijaya Sukabumi Tahun 1974-1980
2. SMP : SMP Negeri II Sukabumi ( 1980 – 1983 ) 3. SLTA : SMA Negeri I Solok (1986 )
4. Sekolah Tinggi : Universitas Kristen Indonesia Jakarta ( 1986-1994 ) V. KURSUS /DIKLAT a. TOT Pemasaran Politik b. TOT Pemasaran dan Pembentukan Jaringan Petani
c. Workshop Kemendagri Peningkatan Kemampuan Pimpinan DPRD dalam Menjalankan Tugas dan Fungsi DPRD ( 2011 ) d. Learning Program Cohesiveness Building PRIMASI ( 2011 )
7
VI. RIWAYAT ORGANISASI
a. Ketua Senat Teknik Sipil UKI ( 1991-1994) b. Wakil Ketua KADINDA Bangka Belitung ( 2002-2004) c. Wakil Ketua GAPENSI Bangka Belitung ( 2002 – 2004 ) d. Ketua DPW PBR Bangka Belitung (2000-2004) e. Ketua Bidang Perekonomian Rakyat DPP PBR (2005) f. Wakil Ketua DPD Demokrat Sumatera Selatan ( 2006-2007) g. Korwil DPP Demokrat Provinsi Bangka Belitung (2007) h. Wakil Ketua Departemen SDM DPP Partai Demokrat ( 2007) i. Koordinator Fasilitator PKK – Partai Demokrat (2008) j. Wakil Ketua DPD Demokrat Jawa Barat (2008-Sekarang) k. Tim Pemenangan Wapres Budiono ( 2009) l. Koordinator Regional Sumbagsel GATARA (2006) m. Ketua Jaringan / OKK DPP GATARA ( 2008) n. Ketua DPD GARANSI Jawa Barat ( 2010 – Sekarang ) o. Ketua Dewan Pembina PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia) (2012 – Sekarang)
VII. RIWAYAT PEKERJAAN
a. Projek Manager PT Agung Podomoro Gorup b. Direktur Utama PT WKB ( 1999 – 2003 ) c. Staf Khusus Pimpinan DPR-RI Bidang KOKESRA ( 2004 – 2005) d. Direktur Jaringan PT Garuda Tani Nusantara ( 2006 – sekarang ) e. Komisaris PT. MITRA PONDASI TIMAH (2008 – Sekarang) f. Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat ( 2009 – Sekarang )