MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5...

15
HALAMAN JUDUL MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 SEBAGAI SECURITY JARINGAN INTERNET (Studi Kasus: Server FOSS AMIKOM (http://foss.amikom.ac.id)) Naskah Publikasi diajukan oleh Bambang Andrie Gunawan 07.11.1834 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Transcript of MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5...

Page 1: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

HALAMAN JUDUL

MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 SEBAGAI SECURITY JARINGAN INTERNET

(Studi Kasus: Server FOSS AMIKOM (http://foss.amikom.ac.id))

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Bambang Andrie Gunawan

07.11.1834

kepadaSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOMYOGYAKARTA

2011

Page 2: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

HALAMAN ABSTRACT

BUILDING FIREWALL ON SERVER LINUX CENTOS 5.5FOR INTERNET NETWORK SECURITY

(Case Study: Server FOSS AMIKOM (http://foss.amikom.ac.id))

MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5SEBAGAI SECURITY JARINGAN INTERNET

(Studi Kasus: Server FOSS AMIKOM (http://foss.amikom.ac.id))

Bambang Andrie GunawanJurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Linux Operating System for many applications on the network as the computer servers for reliability, one of which is Linux CentOS, which stands for Community Enterprise Operating System, operating systems made by companies or communities to be free of this society which is made from the source code for Red Hat Enterprise Linux (RHEL) and use the RPM package.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA as informatics colleges have a server that is used as a warehouse applications from using the Linux operating system, or commonly called the Linux repository. The purpose built repository of Linux in AMIKOM is to support the development of free and open source software in Indonesia and facilitate students AMIKOM in using the Linux operating system so it does not need to access external networks that are beyond the campus and is expected to be the motivation for students to use software AMIKOM legal-software for the progress of a nation that most still use pirated software. Related to this, there are a few questions: How is security on the server computer to be safe from attack? Any software that is used to build the server's security by making use of legal software? How to ease the network administrator to configure the computer server and analyze the security on the server computer?

The results obtained from security built on computer servers this repository is to provide convenience to the network administrator in configuring the server computer and provides suggestions for developing the existing system so that if an attack against a server computer, the system can instantly block access from a computer attackers.

Keywords: Firewall, Linux, CentOS, Network, Server, Repository Open Source.

Page 4: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

1. Pendahuluan

Masalah keamanan jaringan komputer saat ini telah mendapat perhatian yang

cukup luas sehubungan dengan meningkatnya tindakan yang dapat digolongkan

merugikan atau bahkan sampai tindak kejahatan elektronis pada sistem komputer.

Kurangnya penanganan terhadap sistem komputer sendiri sering dianggap remeh oleh

sebagian orang.

Keamanan informasi pada jaringan komputer umumnya dianggap sebagai suatu

proses dan bukan suatu produk. Proses yang dimaksud adalah bagaimana cara

membangun suatu sistem sehingga aman dari serangan orang-orang yang tidak

bertanggung jawab, pemata-mata, ataupun pencuri data.

FOSS AMIKOM sebagai wadah dari mahasiswa/i AMIKOM di bidang Open

Source mempunyai komputer server yang selalu di akses dari dalam maupun dari luar

kampus sehingga membutuhkan penanganan seperti rajin melakukan patch dan update

terhadap sistem yang berjalan pada komputer tersebut. Server FOSS AMIKOM sekarang

menggunakan Sistem Operasi Linux CentOS 5.5.

Linux banyak sekali diterapkan pada jaringan dan terbukti kehandalannya,

walaupun demikian tidak menutup kemungkinan keamanan di Linux tidak dapat

ditembus. Penting sekali untuk dapat membatasi apa dan siapa saja yang boleh masuk

atau mengakses perangkat komputer. Masalah ini dapat diselesaikan dengan cara

membangun sebuah sistem pengaman khusus yang biasanya disebut firewall atau

tembok api.

Firewall saat ini digunakan sebagai salah satu alternatif yang banyak dipakai

untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak

dikehendaki dan di server FOSS AMIKOM perlu sekali dibangun sebuah firewall sehingga

aman dari serangan-serangan yang biasa terjadi pada komputer server.

2. Landasan Teori

2.1 Firewall

Firewall adalah suatu aturan yang diterapkan baik terhadap hardware, software

ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan melakukan

filterisasi, membatasi, ataupun menolak suatu koneksi pada jaringan yang dilindunginya

dengan jaringan luar lainnya seperti internet.

Firewall yang sederhana biasanya tidak memiliki kemampuan melakukan filtering

terhadap paket berdasarkan isi dari paket tersebut. Sebagai contoh, firewall tidak

memiliki kemampuan melakukan filtering terhadap e-mail bervirus yang di download atau

terhadap halaman web yang tidak pantas untuk dibuka, yang dapat dilakukan firewall

adalah melakukan blokir terhadap alamat IP dari mail server yang mengirimkan virus atau

1

Page 5: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

alamat halaman web yang dilarang untuk dibuka atau dapat juga dikatakan firewall

merupakan sistem pertahanan yang paling depan di dalam suatu jaringan komputer.

Selain untuk filtering IP address, firewall juga banyak memiliki kelebihan lain.

Kemampuannya membaca dan menganalisis paket-paket data yang masuk pada level IP,

maka firewall pada umumnya memiliki kemampuan melakukan translasi IP address.

Translasi tersebut maksudnya adalah proses mengubah sebuah alamat IP dari sebuah

alamat yang dikenal oleh jaringan diluar jaringan pribadi, menjadi alamat yang hanya

dapat dikenal dan dicapai dari jaringan lokal saja. Kemampuan ini kemudian menjadi

sebuah fasilitas standar dari setiap firewall yang ada di dunia ini. Fasilitas ini sering

dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT).

2.2 Fungsi Firewall

Secara garis besar, firewall dapat melakukan hal-hal seperti berikut:

1. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan.

2. Melakukan autentifikasi terhadap akses.

3. Melindungi sumber daya dalam jaringan private.

4. Mencatat semua kejadian dan melaporkan kepada administrator.

2.3 Software yang digunakan

Software-software yang digunakan dalam membangun firewall di server FOSS

AMIKOM adalah:

2.3.1 Linux CentOS

CentOS singkatan dari Community ENTerprise Operating System (Sistem

Operasi Perusahaan buatan Komunitas/Masyarakat) adalah sistem operasi gratis yang

dibuat dari source code Red Hat Enterprise Linux (RHEL). Proyek ini berupaya untuk

100% binari kompatibel dengan produk hulunya (RHEL) dan tentu saja menggunakan

paket RPM.

Kelebihan dari Distribusi Linux CentOS adalah:

1. CentOS sangat kompatibel dengan Red Heat.

2. Merupakan OS freeware yang sangat handal untuk skala Enterpise .

3. Merupakan satu-satunya OS freeware yang didukung resmi oleh Cpanel.

4. Drivers Red Hat Enterprise Linux (RHEL) dapat dipakai oleh CentOS karena

isi CentOS adalah RHEL.

2

Page 6: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

2.3.2 IPTables

IPTables merupakan fasilitas tambahan yang memiliki tugas untuk menjaga

keamanan perangkat komputer dalam jaringan, dengan kata lain IPTables adalah sebuah

firewall atau program IP filter build-in yang disediakan oleh kernel Linux untuk tetap

menjaga agar perangkat komputer aman dalam berkomunikasi.

Fitur yang dimiliki IPTables adalah:

1. Connection Tracking Capability yaitu kemampuan untuk inspeksi paket serta

bekerja dengan icmp dan udp sebagaimana koneksi TCP.

2. Menyederhanakan perilaku paket-paket dalam melakukan negosiasi built in

chain (input,output, dan forward).

3. Rate-Limited connection dan logging capability sehingga dapat membatasi

usaha-usaha koneksi sebagai tindakan preventif terhadap serangan Syn

flooding denial of services (DOS).

4. Kemampuan untuk memfilter flag-flag dan opsi tcp serta MAC address.

2.3.3 Snort

Snort merupakan Intrusion Detection System (IDS) open source, snort dapat

didownload di situs http://www.snort.org. Snort dapat diimplementasikan dalam jaringan

yang multiplatform, salah satu kelebihannya adalah mampu mengirimkan alert dari mesin

Unix atupun Linux ke platform Microsoft Windows dengan melalui SMB. Snort dapat

berkerja dalam 3 mode yaitu sniffer mode (penyadap), packet logger dan network

intrusion detection mode. Komponen-komponen Snort IDS meliputi:

2.3.3.1 Rule Snort

Rule Snort merupakan database yang berisi pola-pola serangan berupa

signature jenis-jenis serangan. Rule Snort IDS harus diupdate secara rutin agar ketika

ada suatu teknik serangan yang baru, serangan tersebut dapat terdeteksi. Rule Snort

juga dapat didownload di http://www.snort.org.

2.3.3.2 Snort Engine

Snort Engine merupakan program yang berjalan sebagai daemon proses yang

selalu bekerja untuk membaca paket data dan kemudian membandingkannya dengan

rule snort.

2.3.3.3 Alert

Alert merupakan catatan serangan ketika terdeteksi adanya penyusupan, jika

snort engine menghukumi paket data yang lewat sebagai serangan, maka snort engine

akan mengirimkan alert berupa log file. Alert juga dapat disimpan di dalam database

3

Page 7: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

untuk kebutuhan analisa, sebagai contohnya adalah ACID (Analysis Console for Intrusion

Databases) yang merupakan modul tambahan pada snort.

2.3.4 Webmin

Webmin adalah sebuah tool untuk mengkonfigurasi suatu sistem melalui web.

Sistem yang dimaksud yaitu OpenSolaris, Linux, Unix, Windows, dan lain sebagainya.

Webmin memudahkan seorang user dalam mengkonfigurasi internal sistem seperti

services, configuration file, dan lain-lain. Webmin ditulis oleh Jamie Cameron dengan

bahasa perl.

Konfigurasi atau settingan yang biasanya dilakukan oleh seorang administrator

melalui program command line seperti putty untuk remote SSH, dapat dengan mudah di

akses melalui web browser. Webmin sangat cocok digunakan baik untuk admin yang

professional maupun yang amatiran karena kemudahannya dan kelengkapan fitur-fitur

untuk melakukan administrasi terhadap server.

3. Analisis

3.1 Analisis Masalah

Keamanan dalam suatu jaringan adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh

seorang administrator jaringan, dalam penelitian ini adalah komputer server FOSS

AMIKOM. Kurangnya pengamanan pada komputer server dapat berakibat fatal apabila

suatu saat server tersebut dikuasai oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Server

FOSS saat ini diserahkan kepada komunitas open source di kampus AMIKOM yaitu

FOSSil (Free Open Source Software interest league) dan penanggung jawab terhadap

server FOSS adalah M. Agung Nugroho S.Kom selaku dosen di STMIK AMIKOM

YOGYAKARTA.

FOSSil terdiri dari mahasiswa aktif AMIKOM dan tentu saja mereka harus

membagi waktunya untuk kegiatan perkuliahan sehingga kurang mengupdate keamanan

di server FOSS itu sendiri. Selain itu, keamanan di server FOSS sampai saat ini masih

menggunakan konfigurasi default atau bawaan dari sistem operasi Linux CentOS 5.5

yang mungkin saja sebagian orang sudah mengetahui bagaimana cara kerja sistem

tersebut.

3.2 Solusi Terhadap Masalah

Solusi dalam menghadapi masalah keamanan di server tersebut adalah dengan

cara membuat filtering sehingga paket-paket yang datang dari luar dan di dalam jaringan

dapat terkontrol. Filtering yang dimaksud adalah sebuah sistem pengaman yang

membatasi seseorang untuk mengakses server FOSS AMIKOM atau dapat dikatakan

membangun sebuah firewall di server FOSS AMIKOM.

4

Page 8: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

Masalah yang dihadapi dalam mengamankan sebuah jaringan komputer adalah

bagaimana langkah-langkah membangun firewall sehingga dapat diimplementasikan ke

dalam sistem yang sedang berjalan (server FOSS) mulai dari menganalisa topologi

jaringan yang sudah ada, menentukan kebijakan (policy), menentukan service yang boleh

atau tidak boleh dijalankan atau dilewatkan dan menentukan user yang menggunakan

policy, dengan memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat di dalam IPTables serta tools lain

seperti port-knocking sehingga membuat server lebih aman dari serangan-serangan yang

biasa terjadi di dalam sebuah jaringan komputer.

3.3 Analisis Kebutuhan

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan

dalam membangun sebuah firewall di komputer server FOSS AMIKOM meliputi

kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

3.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dalam sebuah sistem sangat berpengaruh

terhadap kinerja sistem tersebut, tetapi ini tidak menjadi masalah karena pada umumnya

sebuah komputer server tidak memerlukan spesifikasi yang tinggi.

3.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat Lunak yang digunakan untuk membangun firewall adalah perangkat

lunak yang bersifat Open Source dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

mendapatkannnya. berikut adalah software-software yang digunakan:

3.3.2.1 Linux CentOS 5.5

Linux CentOS versi 5.5 digunakan sebagai Operating System pada komputer

server dan penggunaannya berupa full text based (console) sehingga diharuskan

mengetahui serta memahami syntax-syntax yang ada di Linux.

3.3.2.2 IPTables

IPTables sebagai firewall yang mengizinkan administrator jaringan untuk

mengontrol sepenuhnya jaringan melalui paket IP dengan sistem Linux yang

diimplementasikan pada kernel Linux.

3.3.2.3 Port-knocking

Port-Knocking berfungsi sebagai sebuah metode untuk membatasi user yang

ingin mengakses port-port pada server FOSS AMIKOM seperti port 22/SSH.

5

Page 9: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

3.3.2.4 Webmin

Webmin digunakan untuk memudahkan administrator jaringan dalam

mengkonfigurasi sistem yang ada pada server FOSS AMIKOM.

3.4 Sistem yang direncanakan

Algoritma sistem yang akan dirancang pada server FOSS AMIKOM adalah

sebagai berikut:

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Topologi Jaringan

Membangun firewall pada sebuah jaringan sebaiknya merancang dahulu topologi

jaringan yang akan diterapkan karena dengan adanya topologi jaringan seorang admin

jaringan akan mudah menerapkan pengamanan pada komputer server, dalam hal ini

6

Gambar 3.1 Algoritma Sistem

Page 10: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

server FOSS AMIKOM. Berikut topologi jaringan saat implementasi sistem pada server

FOSS AMIKOM:

Komputer dengan alamat IP 202.91.9.5 adalah sebagai server yang berfungsi

sebagai penyedia layanan ketika ada request yang dilakukan oleh user terhadap server,

sedangkan komputer client berfungsi untuk mengakses komputer server berdasarkan

port-knocking yang telah diterapkan di server FOSS AMIKOM.

4.2 Melakukan Installasi Software

Agar konsep firewall dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka

diperlukan dukungan dari beberapa perangkat lunak pada perangkat keras yang

digunakan.

4.2.1 Install Linux CentOS

Proses selanjutnya yang harus dilakukan adalah menginstall sistem operasinya

terlebih dahulu, dalam hal ini berfungsi sebagai sistem utama pada komputer server serta

sudah terinstall IPTABLES secara default di dalamnya sehingga fungsi-fungsi dari

IPTABLES dapat langsung dijalankan.

4.2.2 Konfigurasi Port-knocking

Port-knocking digunakan untuk autentifikasi pada saat ada user yang ingin

mengakses port-port tertentu seperti port 22/SSH yang terdapat di dalam jaringan server

berdasarkan kombinasi yang telah dicatat atau direcord oleh port-knocking sehingga user

yang sah yang dapat mengakses komputer server.

4.2.3 Network Analyzer

Berfungsi sebagai monitoring jaringan untuk mengontrol seluruh aktifitas yang

terdapat di dalam server. Tools yang digunakan adalah webmin dan modul snort sebagai

Intrusion Detection System (IDS).

7

Gambar 4.1 Topologi Jaringan pengujian sistem

Page 11: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

4.3 Mengkonfigurasi Jaringan

Melakukan konfigurasi jaringan seperti pengalamatan berdasarkan IP yang telah

diberikan yaitu 202.91.9.5, subnet mask 255.255.255.0 dan gateway 202.91.9.254

dengan network interface “eth0”.

4.3.1 Mengkonfigurasi Sistem dan Implementasi Sistem

Mengimplementasikan firewall ke dalam komputer server sesuai dengan rule

atau aturan yang telah dibuat sehingga pada saat pengujian sistem, firewall sudah

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Implementasi sistem pada tahap ini

menggunakan IPTables sebagai firewall yang dimasukkan ke dalam bahasa

pemrograman yang ada di Linux yaitu bash script.

Bash script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi, untuk

mengeksekusi bash script dengan menggunakan tanda .(dot) sebelum file bash script

yang berarti eksekusi shell dan tanda ./ berarti file bash script berada pada direktori

aktual atau dapat juga mengetikkan perintah “bash <namafile>” . Bash script dalam hal

ini memudahkan administrator jaringan dalam menerapkan rule yang telah dirancang

pada IPTables karena administrator jaringan tidak perlu bersusah payah mengetikkan

satu per satu syntax dari IPTables yang akan diimplementasikan ke komputer server

FOSS AMIKOM, cukup dengan mengeksekusi satu file saja firewall sudah terpasang

pada komputer server.

4.4 Report Setelah Implementasi Sistem

Memberikan laporan apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan yang

diharapkan atau belum, apabila sudah sesuai dengan rule atau aturan yang dibuat maka

akan diteruskan ke pengujian sistem dan apabila belum sesuai, kembali ke konfigurasi

sistem kemudian di analisis mengapa dapat terjadi kesalahan. Sebagai contoh, berikut

adalah hasil scanning port yang terdapat pada server FOSS AMIKOM sebelum dan

sesudah firewall dibangun:

8

Gambar 4.2 Scanning Port sebelum firewall di bangun

Page 12: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

Hasil scanning port di atas menunjukkan bahwa sebelum implementasi sistem

terlihat ada beberapa port yang masih dapat diakses dan tentu saja dapat dimanfaatkan

oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencoba mengakses masuk ke dalam

server melalui port-port yang terbuka tersebut, sedangkan setelah implementasi sistem

hanya port 80 saja yang dibiarkan terbuka karena port 80 merupakan port dari web

server yang sering diakses untuk kebutuhan blog dan update repository.

4.5 Pengujian Akhir Sistem

Memastikan kembali konfigurasi yang dijalankan apakah sudah berjalan

berdasarkan rule yang telah dibuat dan apakah fungsi dari sistem yang dibangun sudah

teruji kemampuannya atau belum. Pengujian sistem dilakukan dengan cara melakukan

serangan ke server FOSS seperti DDoS dan lain sebagainya.

Berikut contoh pengujian sebelum dan sesudah implementasi sistem yang

dilakukan melalui client untuk mengakses port 22 atau SSH:

4.5.1 Sebelum Implementasi Sistem

Gambar di atas menunjukkan bahwa siapa saja dapat mengakses port 22 atau

SSH sehingga ada kemungkinan hacker menggunakan brute-force attack dengan

memanfaatkan port 22 yang terbuka.

9

Gambar 4.3 Scanning Port setelah firewall di bangun

Gambar 4.4 Login SSH sebelum Implementasi Sistem

Page 13: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

4.5.2 Setelah Implementasi Sistem

Gambar di atas digunakan untuk melakukan percobaan login SSH ke IP server

202.91.9.5, dalam hal ini komputer server FOSS AMIKOM, terlihat bahwa muncul pesan

ssh: connect to host 202.91.9.5 port 22: Connection timed out yang menandakan

bahwa user tersebut tidak dapat melakukan login SSH ke komputer server, ini

menandakan metode port-knocking yang telah diimplementasikan sebelumnya sudah

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Supaya user tersebut dapat melakukan login ke komputer server FOSS, user

tersebut harus mengetahui kombinasi port yang telah diterapkan pada iptables karena

cara kerja dari metode port-knocking server FOSS AMIKOM menggunakan percobaan ke

port tertentu (port 2011) sebanyak 5 kali percobaan menggunakan tool netcat dan setelah

itu user baru dapat melakukan login melalui SSH karena port tersebut telah terbuka untuk

user yang diizinkan, berikut perintahnya dengan menggunakan program netcat:

Baris perintah di atas maksudnya adalah tool netcat dengan option -w yang

berarti menunjukkan waktu atau timeout dalam melakukan percobaan ke port 2011 di

dalam interval waktu 15 detik berdasarkan rule dari iptables yang telah

diimplementasikan ke dalam server FOSS AMIKOM, sedangkan angka 1 menandakan

timeout dari -w bernilai positif. Berikut baris perintah pada iptables yang diterapkan

sebelumnya:

Jika telah berhasil membuka port 22, maka ip yang melakukan percobaan login tersebut

akan terdaftar ke dalam file /proc/net/ipt_recent/sshlist.

10

Gambar 4.5 Login SSH setelah Implementasi Sistem

Gambar 4.6 User yang dibolehkan login SSH

root@foss:~# iptables -A INPUT -m state --state NEW -m tcp -p tcp --dport 22 -m recent --rcheck --name sshlist --hitcount 5 --seconds 15 -j ACCEPT

Page 14: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

5. Kesimpulan

Pembahasan dari keseluruhan kegiatan yang telah dijelaskan serta diuraikan

pada bab-bab sebelumnya mengenai sistem keamanan pada jaringan komputer dengan

membangun sebuah firewall, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Firewall sebagai sistem pertahanan terdepan dalam suatu jaringan komputer

dapat dibangun dengan menggunakan software yang bersifat free atau gratis

yaitu IPTables dan tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal dalam

implementasinya terhadap sistem.

2. Tool IPTables memberikan solusi terhadap keamanan jaringan karena

memiliki banyak kemampuan, diantaranya seperti connection tracking

capability yaitu kemampuan untuk inspeksi paket serta bekerja dengan icmp

dan udp sebagaimana koneksi TCP, Rate-Limited connection dan logging

capability yang dapat membatasi usaha-usaha koneksi ke jaringan komputer

serta pencatatan paket data di dalam jaringan komputer.

3. Mampu menganalisa paket data yang terdapat di dalam jaringan komputer

sehingga memudahkan administrator jaringan dalam mengontrol lalu lintas

data yang terjadi dan mencegah kemungkinan adanya penyusup ke jaringan

tersebut.

4. Seorang administrator jaringan tidak perlu bersusah payah lagi

menggunakan command line untuk mengkonfigurasi semua administrasi

sistem yang ada pada komputer server karena dapat diakses melalui web

browser.

5. Setelah pengujian sistem yang dilakukan, keamanan di komputer server

FOSS AMIKOM meningkat dari sebelumnya, terlihat dari hasil scanning port

sebelum dan sesudah firewall dibangun dan sulitnya seseorang menebak

kombinasi port yang diterapkan dalam metode port-knocking untuk membuka

port SSH, sehingga hanya user yang sah saja yang dapat mengakses server

FOSS.

11

Page 15: MEMBANGUN FIREWALL PADA SERVER LINUX CENTOS 5.5 …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1834.pdf · dikenal dengan istilah Network Address Translation (NAT). 2.2 Fungsi Firewall

HALAMAN DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

Angenendt, Ralph. 2009. IPTables Configuration. http://wiki.centos.org/HowTos/Network/IPTables, diakses tanggal 07 Maret 2011.

Anonim. 2009. Install Webmin di CentOS 5. http://wiwin.web.id/?tag=webmin, diakses tanggal 6 Maret 2011.

Bambang, Wilfridus. 2010. Kostumasi Konfigurasi IDS (Snort). http://jogja.linux.or.id/berita/arsip/2010/01/14/kustomisasi-konfigurasi-ids-snort/, diakses tanggal 19 April 2011.

Gite, Vivek. 2009. CentOS/Redhat IPTables Firewall Configuration Tutorial. http://www.cyberciti.biz/faq/rhel-fedorta-linux-iptables-firewall- configuration-

tutorial/, diakses tanggal 20 April 2011.

Purbo, Onno W. 2011. Compile Snort dan Base. http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/SNORT:_Compile_SNORT_dan_BASE, diakses tanggal 19 April 2011.

Purbo, Onno W. dan Wiharjito, Tony. 2000. Keamanan Jaringan Internet. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Purbo, Onno W. 2010. Mini How to IPTables untuk Firewall. http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Mini_Howto_iptables_untuk_Firewall, diakses

tanggal 20 April 2011.

Purbo, Onno W. 2009. Snort untuk mendeteksi penyusup. http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/library/library-onno-ind/onno-ind-2/network/network-security/snort-untuk-mendeteksi-penyusup-4-2002.rtf, diakses tanggal 7 Maret 2011.

Sembiring, Jhony H. 2001. Jaringan Komputer Berbasis Linux. Jakarta: Elex Media Komputindo.

12