Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan...

28
Education Membangun Bersama Economic Development Health & Safety Environment Infrastructure Tuban Progress

Transcript of Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan...

Page 1: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Education

Membangun Bersama

Economic Development

Health & Safety EnvironmentInfrastructure Tuban Progress

Page 2: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita: semuanya tentang kita dan untuk kita. Orang-orang kita, kisah kita, informasi kita, kesulitan kita, keberhasilan kita. Berita Kita berkisah tentang siapa kita, apa yang kita lakukan, dan mengapa kita melakukan itu. Berita Kita memperlihatkan mengapa kitalah yang terbaik, dan mengapa bekerja untuk Holcim merupakan keputusan terbaik.

Berita Kita: it’s all about us and it’s for us. Our people, our stories, our news, our challenges, our successes. It tells who we are, what we do, and why we do it. It shows why we’re the best, and why it’s best to be Holcim.

Daftar IsiContents

Pulau NusakambanganNusakambangan Island

22Environment

Kisah EVEAll About EVE

18

Indonesia yang Lebih Aman dan SehatFor a Safer, Healthier Indonesia

20

Education

Menghubungkan WargaConnecting People

08Infrastructure

Percaya Diri MembangunBuilding Confidence

12Tuban Progress Report

Pakar Kredit MikroMasters of Microfinance

04Economic Development

Cerita sampul Nurlela asal Desa Walahir di Narogong, Jawa Barat, menyimak guru menjelaskan pelajaran matematika di sekolah. Ia salah seorang dari 2.000 lebih siswa SMP dan SMA di Indonesia yang dapat mengecap pendidikan berkat bantuan beasiswa Holcim tahun ini.

Cover story Nurlela of Walahir Village in Narogong, West Java, listens to her teacher during a mathematics lesson at her school. Nurlela is one of more than 2,000 junior and senior high school students in Indonesia studying with the help of Holcim educational scholarships this year.

Health & Safety

Page 3: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

A Success Shared

Eamon Ginley highlights the effectiveness of long term thinking.

Welcome to our second CSR-themed edition of Berita Kita, an issue that comes out as forecasts show Indonesia’s economic growth remains robust and polls declare

that consumer confidence continues to rise. While such optimism may be in stark contrast to depressed conditions in Europe and the United States, it’s all too easy to forget that not everyone in Indonesia is enjoying greater buying power and higher living standards.

Unemployment, poverty, inadequate housing and sanitation, lack of affordable education and healthcare is the fate of over 100 million people in this country, the fourth-most populous in the world. The good news is that with proper stimulus and support – not indiscriminate handouts – it is possible to beat the poverty trap. This can be done through helping individuals find the confidence to independently generate sufficient income and maintain a decent living standard for their families. This is the essence of sustainability and the guiding principal behind Holcim’s corporate social responsibility programme.

A self-help approach provides a lasting solution, but it also requires time and patience. There are no shortcuts.

As with our business, having the confidence to embrace change – to keep an open mind – is essential for CSR success. We invest often knowing the rewards lie years in the future.

Kisah Keberhasilan

Eamon Ginley menyoroti efektivitas dari pemikiran jangka panjang.

Selamat membaca Berita Kita edisi khusus kedua bertema CSR. Belum lama ini diberitakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak meleset dari sasaran yang ditetapkan pemerintah diiringi hasil riset yang menunjukkan tingkat kepercayaan

konsumen meningkat. Kondisi dalam negeri memang jauh berbeda dengan kondisi di Eropa maupun di Amerika Serikat, namun kita kerap lupa bahwa tidak semua orang Indonesia punya uang-lebih untuk dibelanjakan dan tidak semuanya menikmati taraf hidup baik.

Pengangguran dan kemiskinan, tidak memadainya perumahan dan kebersihan lingkungan, tidak terjangkaunya pendidikan dan layanan kesehatan masih dirasakan oleh 100 juta lebih penduduk di negara berpopulasi terbanyak keempat di dunia ini. Berita baiknya adalah, dengan bantuan dan dorongan yang tepat – bukan bantuan tunai – jerat kemiskinan dapat diatasi. Usaha yang bisa dilakukan adalah membantu warga agar mereka merasa atau kembali yakin bahwa mereka dapat berdikari dan memperoleh pendapatan yang cukup sehingga keluarga mereka dapat hidup layak. Inilah yang menjadi landasan pembangunan berkelanjutan dan ini pula yang dilakukan Holcim melalui program perwujudan tanggung jawabnya kepada masyarakat.

Dibutuhkan solusi jangka panjang untuk menjadikan warga mandiri, dan diperlukan pula waktu serta kesabaran. Tidak ada jalan pintas.

Dalam bisnis, percaya diri dalam menghadapi perubahan dengan tetap membuka pikiran adalah kunci keberhasilan program kemasyarakatan. Meski hasilnya baru akan terasa bertahun-tahun kemudian, investasi untuk program kemasyarakatan tetap kita lakukan.

The Corporate Social Responsibility Edition 2011

1Berita Kita CSR 2011

Page 4: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 20112

Kontraktor menanami sebagian besar lahan di “Jalur Hijau” Pabrik Holcim Cilacap dengan pohon mahoni dan trembesi pada bulan Agustus. Jalur hijau ini nantinya akan menjadi tempat rekreasi bagi warga Cilacap. (Gambar bawah) Area dermaga Tuban, sebelum (gambar kiri) dan sesudah persiapan lahan.

Contractors replant a large area of Holcim Cilacap Plant’s “Green Belt” with mahogany and trembesi trees in August. The belt is intended as a Cilacap community resource for recreation. (Photo below) The Tuban jetty area, before (left) and after land preparation.

Berita Kita CSR 20112

Page 5: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Inilah saatnya melaksanakan pelatihan, evaluasi dan pengembangan produk atau proses untuk mengetahui kondisi pasar dan beradaptasi. Proses yang serupa berlaku pula untuk program kemasyarakatan.

Edisi kali ini memuat banyak kisah tentang program CSR yang dimulai bertahun-tahun lalu dan baru nampak hasilnya sekarang berkat kesabaran dan keuletan kita. Hasil yang dicatat pabrik Narogong dan Cilacap maupun waralaba Solusi Rumah dan unit RMX, serta solusi penanganan limbah yang dipelopori Geocycle, menunjukkan bahwa kita pemain yang kuat dan disegani di pasar. Program CSR kita jalankan dengan pola pikir yang sama sehingga kita pun mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan para pihak yang berkepentingan.

Itulah sebabnya program kemasyarakatan telah kita lakukan lima tahun sebelum pembangunan pabrik baru di Tuban mulai berjalan.

Karena tidak ada yang lebih baik maupun lebih berkesinambungan selain keberhasilan bersama.

CSR Overview

This is the time needed for training, evaluation and development of a product or a process, to test the market and to adapt as required. It is a similar process for CSR.

So as you read this issue you’ll often see the seeds of our CSR programmes were sown years ago, and the results today reflect our patience and persistence. The momentum we have gained at our Narogong and Cilacap plants, in our Solusi Rumah franchise, RMX operations and not forgetting the investment in pioneering Geocycle’s waste solutions has given us a strong and distinct positioning in the market. Applying the same thinking to our CSR programmes preserves our position among the communities in which we operate, and the stakeholders we live alongside.

Which goes a long way to explain why our community planning was already in place five years before work commenced on building the exciting new Tuban plant.

Because there is nothing better, nor more sustainable, than a success shared.

Suyatno, Community Relations Officer Narogong, bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam petelur di desa Nambo, yang menjadi binaan Holcim dalam Program Pengembangan Ekonomi.

Suyatno, Narogong Community Relations Officer, with a worker at an egg farm in Nambo Village that is part of Holcim’s Economic Development Programme for the area.

Berita Kita CSR 2011 3

Pak Rasmijan di desa Merkawang, Tuban, berdiri dekat fasilitas produksi bahan bakar metana yang dibangun tim Community Relations Tuban. Gas metana yang dihasilkan kotoran sapi ditampung di dalam tabung berwarna biru untuk selanjutnya dialirkan melalui pipa ke dapur di rumahnya untuk keperluan memasak sehingga keluarganya tidak perlu lagi membeli bahan bakar.

Pak Rasmijan at Merkawang Village, Tuban, stands by the fuel methane project, set up by the Tuban Community Relations team. The blue cylinder collects the methane gas from cow dung, which is then piped to his family’s gas cooker and means the family is self-sufficient in cooking fuel.

Page 6: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 20114

“Daerah ini kawasan industri yang ramai dan letaknya dekat perumahan, jadi konsumennya banyak,” – Siti Latifah.

“This is a busy industrial area and it’s next to a residential neighbourhood, so there are a lot of customers,” – Siti Latifah.

Page 7: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

5Berita Kita CSR 2011

Solihin dan isterinya, Siti Latifah, dari Klapanunggal, Jawa Barat, merasa bahwa usaha mereka tidak mungkin berkembang

– sampai mereka mendapat informasi tentang program kredit mikro yang

ditawarkan Holcim.

Solihin and his wife, Siti Latifah, of Klapanunggal, West Java, thought they would be trapped forever their hole-in-the-wall business – until they found out

about Holcim’s microfinance scheme.

Masters of Microfinance

Awalnya Solihin dan Siti berjualan air kelapa di warung pinggir jalan untuk para pekerja di sekitar sana, mereka punya banyak impian namun hanya sedikit uang di tangan. “Kami membeli sepetak lahan karena yakin tempat ini bagus untuk

membuka usaha,” kata Solihin.

“Daerah ini kawasan industri yang ramai dan letaknya dekat perumahan jadi konsumennya banyak,” jelas Siti.

Pada tahun 2009 keduanya pertama kali mengajukan pinjaman sebesar Rp 3 juta kepada BMT Swadaya Pribumi, lembaga kredit mikro yang dibentuk Holcim bersama lembaga swadaya masyarakat setempat.

Uang tadi dipakai Solihin untuk membeli barang dagangan lain dan lemari pendingin untuk warung mereka, dan mulai menjual kopi, minuman dingin dan makanan kecil. Mereka lalu mengambil kredit lagi sebanyak Rp 5 juta dan Rp 7 juta untuk memperbesar warung, menambah meja-kursi serta membuka

Starting out in their tiny roadside stall selling coconut juice to the thirsty labourers next door, Solihin and Siti had little money but big dreams. “We had managed to buy this small plot of land because we had a gut feeling it was a good place to do

business,” Sohilin says.

“This is a busy industrial area and it’s next to a residential neighbourhood, so there are a lot of customers,” Siti adds.

In 2009, the couple applied for their first loan of Rp 3 million from the BMT Swadaya Pribumi microfinance institution that Holcim set up with a local community organisation.

Solihin used the money to add merchandise and a refrigerator to their store, expanding into coffee, cold drinks and snacks. The pair took out subsequent loans of Rp 5 million and Rp 7 million to expand the shop further, adding a table and chairs, and opening a second counter down the narrow lane out back to serve the neighbourhood.

Economic Development

Page 8: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 20116

warung di belakang di salah satu gang untuk melayani warga sekitar.

Warung mereka kini telah berubah menjadi toko kelontong dan warung kopi yang juga menjual air minum galon dan gas, dengan tiga karyawan.

Mereka salah satu contoh bahwa masyarakat mampu meraih sesuatu dengan bantuan kredit mikro, kata Supriono dari Departemen Pemasaran BMT. Sazili, Community Relations Officer Holcim di Narogong, sepakat dengannya: “Mereka berhasil karena mau bekerja keras dan mengelola uang dengan baik,” jelasnya. “Mereka yakin bahwa dengan sedikit bantuan mereka mampu menjadi wirausahawan sukses. Kredit dengan bunga rendah mendukung keberhasilan ini.”

Yang berjiwa wirausaha bukan hanya Sohilin dan Siti: Sejak program dimulai tahun 2006, aset gabungan di Narogong dan Cilacap naik menjadi Rp 6,7 miliar (US$ 746.000) dan dinikmati 4.734 nasabah di lebih dari 20 desa sesuai data per September tahun ini.

Now their shop is a thriving grocery store and café that sells bottled water and gas to the community and employs three people.

The couple is an excellent example of what people can achieve with microfinance, says Supriono, of BMT’s Marketing Department. Sazili, Holcim’s ComRel Officer at Narogong, agrees: “Their success comes from hard work and good money management,” he says. “They’ve always had the attitude that to be successful entrepreneurs, they just needed some help getting off the ground. Access to affordable credit gave them that.”

Sohilin and Siti are not alone in their entrepreneurial spirit: Since the launch of the BMT scheme in 2006, the combined assets in Narogong and Cilacap have grown to Rp 6.7 billion (US$ 746,000) benefiting 4,734 account holders in more than 20 villages, as of September this year.

Sazili , Narogong Community Relations Officer

Mak’ruf, wakil dari Desa Karang Asem di Tuban, mengikuti pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB). Salah satu yang ingin sekali dijalankannya adalah usaha pengolahan ubi yang dihasilkan desanya menjadi penganan tradisional. Produk olahan kemudian akan dikemas dan dijual di kota. “Desa kami banyak sekali potensinya namun hasil panen harus diolah terlebih dahulu agar memiliki nilai tambah,” jelas Mak’ruf. “Pemasaran yang tepat juga diperlukan.”

Mak’ruf, a representative of Karang Asem Village in Tuban, is currently undergoing leadership training to improve his village’s welfare via a business cooperative (KUB). One enterprise he is seriously considering is processing the sweet potatoes grown in his village into traditional crackers. From there, they would be packaged and sold in the city. “Our village has a lot of potential but we need to add value to our crops before we can sell them at higher prices,” says Mak’ruf. “The right marketing will also be important.”

Page 9: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

7Berita Kita CSR 2011

Economic Development

Karwin mampu memperoleh penghasilan besar dengan berdagang bakso bola tenis di pinggir jalan raya desa Kembang Kuning di Narogong. “Pembeli selalu ramai, biasanya 100 mangkuk lebih terjual setiap malam,” katanya. Karwin sudah dua tahun menjadi nasabah BMT. “Saya punya rencana membuka satu warung makan untuk karyawan di kawasan industri dekat sini,” kata Karwin. “Usaha saya maju berkat BMT!”

With meatballs almost the size of tennis balls, Karwin makes a good living selling his popular bakso soup on a main road in Narogong’s Kembang Kuning Village. “Business never slows down here and I can normally sell over 100 bowls in an evening,” he says. Karwin has been a BMT customer for two years. “I’m now planning to start another shop serving lunches at an industrial park down the road,” he says. “BMT has really allowed my business to grow!”

Page 10: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 2011

Connecting People

8

“Jika ingin ke kota, kami harus melalui jalan tanah yang berubah jadi genangan lumpur ketika musim penghujan,” katanya. “Bila hujan lebat, anak-anak tidak bisa ke sekolah.”

“Kini jalan penghubung sudah lebih bagus - rasanya malah seperti tinggal di tepi jalan raya!” candanya.

Jalan beton putih mulus yang dimaksud Ibu Eka memang bukan jalan raya namun punya arti penting bagi desa yang warganya masih tinggal di rumah kayu sederhana di tengah hamparan sawah di daerah Narogong, Jawa Barat. Pembangunan jalan ditangani sekitar 20 warga dan rampung awal Juli, dan masyarakat petani kini terhubung dengan kawasan industri yang ramai tidak jauh dari sana.

Pembangunan ruas jalan tersebut merupakan satu dari tujuh proyek pembangunan dan perbaikan jalan yang dilaksanakan Holcim di daerah Narogong selama 18 bulan terakhir. Di Cilacap, perusahaan membangun satu jalan dan menyumbang material untuk pembangunan dua unit jembatan.

Jalan di Lengkong memperlancar usaha, menurut Eka. “Warung kami kini lebih ramai karena semakin banyak orang yang

datang berekreasi memancing. Harga tanah di pinggir jalan juga naik,” ujarnya.

Di Lengkong yang banyak sawah dan kolam pancing memang tidak sulit mendapatkan air, namun masyarakat sekitar lokasi operasional Holcim lainnya tidak seberuntung warga di sana.

Dalam tiga tahun terakhir tim ComRel melakukan penggalian sumur dan pemasangan pipa air di berbagai desa di Narogong, Tuban dan Maloko; baru-baru ini dibangun sumur air-dalam yang kedua di desa Kembang Kuning, Narogong.

Di setiap daerah ComRel membentuk Unit Pengelola Air yang kemudian melatih warga cara merawat sumur dengan benar dan menjual airnya dengan harga yang terjangkau untuk menutup biaya operasional. Prasarana air tersebut mampu mengalirkan sekitar 4.400 meter kubik air perhari ke 996 rumah di seluruh Jawa.

Program Holcim lainnya adalah pengadaan sarana penerangan jalan serta perbaikan maupun pembangunan kantor desa, sekolah, rumah dan mesjid.

Ibu Eka, ketua RT Desa Lengkong, ingat kondisi di sana sebelum jalan beton dibangun.

Ibu Eka, the local head of Lengkong Village, remembers what it was like before the proper road was built.

Infrastructure

Ibu Eka, Lengkong Village local head.

Page 11: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

“If we wanted to go into town we had to use the dirt track, which became a river of mud in the rainy season,” she says. “When it poured too heavily,

our kids couldn’t even get to school.”

“Now, we’re better connected – it’s almost like we live right on the highway!” she jokes.

The smooth, white concrete that Eka stands on may not be a highway, but it’s a vital addition to her village of simple wooden houses ringed by rice paddies in Narogong, West Java. Built with the labour of around 20 locals and finished in early July, the road links her quiet farming community with the busier industrial area that borders it.

The stretch was one of seven road building and renovation projects that Holcim carried out in Narogong during the past 18 months. At Cilacap, one road was built and building materials were donated for two bridges.

The Lengkong road has been good for business, Eka says. “Our local shops are busier because more people visit here for recreational fishing. Land bordering the road has also gone up in price,” she says.

With its flooded paddies and fishing ponds, access to water is not a problem for Lengkong, but other communities living around Holcim’s operations aren’t so lucky.

Over the past three years, Holcim ComRel teams have drilled wells and piped water to villages in Narogong, Tuban and Maloko; most recently, a second deep-water well drilled in the village of Kembang Kuning, Narogong.

In each area, ComRel sets up community-run Water Management Units, training villagers how to properly maintain wells and sell the water at an affordable price so as to pay for operational costs. This infrastructure currently supplies around 4,400 cubic meters of water daily to 996 families throughout Java.

Other Holcim infrastructure programmes cover street lighting, renovation and building work on village offices, schools, houses and mosques.

(Gambar bawah) Supardi, ketua tim pengelola air untuk sumur air-dalam di desa Narogong, di depan tangki penyimpanan air di desa tersebut.

(Photo below) Supardi, the head of the water management team for Narogong Village’s deep well facility, with the village storage tank.

Berita Kita CSR 2011 9

Page 12: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

• Revolusi Hijau: Gedung AMSBPada bulan Januari Holcim dan Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan Gedung Administrasi dan Program Studi Mekatronika. Gedung yang dilengkapi atap rumput serta sarana penampungan air hujan dan sistem pendingin ruang tersebut dirancang khusus agar dapat menghemat biaya pemakaian energi, dan merupakan hasil rancangan pemenang kompetisi arsitektur tingkat nasional yang diselenggarakan Building Solutions Department Holcim. Ini termasuk tahap pertama dari rencana pendirian gedung tambahan di akademi tersebut yang akan terintegrasi dengan lahan pertanian. Untuk pengadaan bahan bangunan, ATMI mendapat pinjaman dana dari Holcim dan yayasan di Swiss. Sebagai gantinya ATMI akan memberikan pelatihan kepada sejumlah staf Holcim yang akan diselenggarakan bersama dengan Akademi Holcim.

• Pelopor Asuransi Mikro: Solusi RumahPada bulan Maret ditandatangani kerja sama penyediaan produk asuransi mikro antara Solusi Rumah dengan Zurich Insurance dari Swiss. Paket asuransi ini merupakan yang pertama ditawarkan di Indonesia sebagai bentuk perlindungan atas bahaya kebakaran dan petir, ledakan, kerusakan saat konstruksi akibat kelalaian pihak ketiga, gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami. Asuransi bebas premi untuk tahun pertama, dan iuran tahunan selanjutnya termasuk yang paling

rendah di pasaran. Produk baru yang mendukung Solusi Rumah, membantu konsumen di Indonesia membangun rumah yang aman dengan harga terjangkau.

• Penyejuk Bangunan Pada awal April Holcim menjalin kemitraan dengan Sanwell dan Uponor, pelopor sistem Indoor Climate Solutions di Indonesia. Sistem ICS dapat dipasang pada gedung perniagaan, air disirkulasikan melalui pipa plastik yang ditanam di lantai dan/atau dinding bangunan. Pipa kemudian ditutup dengan lapisan tipis FloCrete produksi Holcim. Sistem berteknologi tinggi tersebut dapat menghemat biaya pemakaian AC hingga 60%, dan telah dimanfaatkan di Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok.

• GBC-Indonesia Diresmikan untuk Dunia UsahaGreen Building Council Indonesia resmi beroperasi di Jakarta pada tanggal 20 September. Berada di bawah World Building Council yang memiliki perwakilan di 89 negara, organisasi ini memperkenalkan teknik konstruksi yang lebih baik untuk menekan biaya energi dan menyelaraskan bangunan dengan alam. Holcim Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang ikut mendirikan badan ini, yang dapat menyediakan informasi dan petunjuk kepada pemerintah pusat maupun daerah, organisasi pemerintah, kelompok lingkungan dan sektor swasta.

Designing Green

StructuresUpaya Holcim menjalankan prinsip konstruksi berkelanjutan menunjukkan kemajuan sepanjang tahun 2011. Beberapa di

antaranya ditampilkan di bawah ini.

Holcim’s work in sustainable construction has seen some important developments in 2011. Following are the highlights.

Berita Kita CSR 201110

Page 13: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

• A Green Revolution: The AMSB BuildingIn January, Holcim signed an agreement with Cikarang’s Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) to build the technical university’s Administration and Mechatronics Study Building (AMSB). With its rooftop gardens, rain harvesting and interior cooling systems, the building is designed to reduce energy costs and was the winning entry from a national competition of architects held by Holcim’s Building Solutions Department. It is also the first stage of a planned new ATMI university wing, which will see educational buildings integrated with agricultural land. Owing to the sustainable construction principles employed, the building has received support from the Holcim Foundation and has had a cash advance from Holcim Indonesia. In return, ATMI will train selected Holcim staff in conjunction with the Holcim Academy.

• Groundbreaking Micro-Insurance: Solusi RumahMarch saw the signing of a new micro-insurance package offered by Solusi Rumah in partnership with Switzerland’s Zurich Insurance. A first for Indonesia, the insurance protects houses from fire and lightening strikes, explosions, third-party damage during construction, earthquakes, volcanic eruptions and tsunamis. Offered premium-free for the first year, annual payments are among the cheapest in the market. The new product supports Solusi Rumah in its mission to provide safe and affordable housing to ordinary Indonesians.

• Cooler Buildings Holcim’s partnership with Sanwell and Uponor brought the Indoor Climate Solutions system to Indonesia in early April. ICS cools commercial buildings by circulating water through plastic pipes laid in floors or walls, which are then covered by a thin layer of Holcim’s FloCrete. The state-of-the-art system can save on air conditioning costs by up to 60 percent and is being used in Bangkok’s new Suvarnabhumi International Airport.

• GBC-Indonesia Open for BusinessThe national Green Building Council Indonesia was officially launched in Jakarta on September 20. Part of the World Building Council, which has representation in 89 countries, GBC-Indonesia is dedicated to improving construction techniques so that buildings save on energy use and are more integrated with the natural environment. Holcim Indonesia is one of the founding business members of the council, which will provide information and advice to both central and local government, non-governmental organisations, environmental groups and the private sector.

Alex Buechi, Building Solutions Manager, memberikan keterangan pada konferensi pers dalam rangka peluncuran Indoor Climate Solutions di Jakarta. Di belakangnya adalah gambar bandara Suvarnabhumi yang baru di Thailand (gambar kiri). Denah gedung Administrasi dan Program Studi Mekatronika memperlihatkan ventilasi untuk menghemat biaya pemakaian AC (gambar bawah).

Alex Buechi, Building Solutions Manager, addresses the press conference at the launch of Indoor Climate Solutions in Jakarta. Behind him is a picture of Thailand’s new Suvarnabhumi airport (photo left). Plans for the AMSB building show how it will use ventilation to save money on air conditioning (photo below).

Sustainable Construction

11Berita Kita CSR 2011

Page 14: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 201112

Building Confidence

P erkembangan terlihat jelas baik di dalam maupun di luar lokasi proyek di Tuban.

Pekerjaan konstruksi bidang sipil, termasuk pemasangan tiang pancang dan saluran pembuangan air, sudah berlangsung, dan kini mulai terlihat betapa besar pabrik baru di Tuban ini. Lokasi sudah terhubung dengan tambang batu gamping dan tepi laut; jalan telah selesai diratakan, demikian pula beltway menuju tempat penggilingan, dan lahan untuk pembangunan dermaga dan pengangkut batubara pun sudah siap. Lahan pabrik sendiri tampak seperti landasan pacu di bandara namun jauh lebih lebar. Untuk pertama kalinya kita bisa membayangkan bagaimana jadinya pabrik itu nanti.

Namun tak terbayang bahwa di wilayah tersebut tinggal hampir 34.000 warga. Kadang terlihat petani atau pencari kayu melintas di jalan yang sepi, menandakan bahwa di balik tanah berbukit di luar lokasi pabrik terdapat enam desa. Orang yang jarang ke sana tidak akan menyadari keberadaan desa tersebut, namun di sanalah tinggal “pelanggan” tim Community Relations pimpinan Ummu Azizah. “Ada begitu banyak warga sehingga kami kerap merasa lebih sibuk di luar daripada di dalam lokasi proyek,” tawanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, seiring berjalannya berbagai program utama ComRel, penduduk setempat mulai menaruh perhatian pada Holcim. Prosesnya sendiri sudah berjalan lama - pemetaan warga dan program kemasyarakatan dimulai pada tahun 2007. Selama lima tahun itu dijalankan sejumlah program perbaikan.

Di antaranya pembangunan tangki air untuk kebutuhan Desa Mliwang, balai desa yang baru, gedung sekolah dasar dan balai pertemuan untuk masyarakat nelayan dan petani, maupun proyek yang tidak umum seperti pembangunan fasilitas produksi bahan bakar berkelanjutan di Merkawang yang memanfaatkan gas metana dari limbah ternak. Di kota Tuban sendiri tengah berlangsung pelatihan las dan pengolahan pangan. Di desa sekitar dilaksanakan berbagai macam program yang memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat, penyuluhan seputar pemberdayaan

“Our projects are not handouts of cash or free aid – they’re investments,” – Ummu Azizah.

Batching plant dengan dua silo menyediakan kebutuhan untuk konstruksi pabrik.

A double batching plant serves site construction needs.

Tuban Progress Report

Page 15: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 2011 13

B oth offsite and onsite, there’s a real sense of progress in the air at Tuban.

As civil works, including piling and drainage, surge ahead, the scale of the new plant is becoming clear. Key linkages to the limestone quarry area and the open sea are in place. Earth grading for the road and the beltway to the crusher area is completed and the ground is ready for the jetty and coal conveyer. The plant site itself looks as level and smooth as an airport runway but much, much wider. For the first time, one can begin to imagine the plant in its final form.

By contrast, looking inland across thin scrub, it’s not easy to grasp that almost 34,000 people live in the area. An occasional farmer or wandering wood collector along a quiet road belies the fact that six villages are hidden in the undulating land beyond the plant site. Invisible to the casual visitor, this is the massive “customer” base of the Community Relations team lead by Ummu Azizah. She laughs, “With this many people, it’s not surprising we often feel there is more activity happening offsite than on.”

Local interest in Holcim has built quickly in the last few months, as key ComRel programmes gain traction. The

Mohd Prabanto Nugroho mengamati batu gamping di lokasi tambang Tuban. Tipisnya lapisan atas tanah membuat tanaman pangan tidak dapat tumbuh dengan baik.

Mohd Prabanto Nugroho inspects a limestone rock in Tuban’s quarry area. The thin layer of topsoil makes it difficult to grow good crops.

Page 16: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 201114

process started long ago – with work done on social mapping and engagement programmes as far back as 2007. In the ensuing years, a number of valuable improvements have been put in place.

These range from a central water tank for Mliwang Village, new public halls, elementary school buildings and meeting places for fishing and farming communities, to more unusual projects such as a sustainable fuel production facility in Merkawang using methane gas from farm animals. In Tuban city, training for welding and food processing is getting underway. Around the neighbouring villages, community health programmes, women’s empowerment counselling, community centres, plans for public libraries and “English for fun” classes are just some of the many and varied activities meeting local needs.

“Our projects are not handouts of cash or free aid – they’re investments,” says Ummu. ComRel’s efforts are firmly centred on self-help. Whether creating new livelihoods, providing education for life skills or offering microfinance – this is support that is beginning to make a difference to those who formerly scraped a living on marginal agricultural land. Elfi from Sawir Village is a typical case among people developing food-artisan businesses in sweet potato, cassava and rice crackers, peanut and banana chips. She smiles, “After all the training I have received, I’m confident and want to start my own business immediately.”

wanita dan pembangunan pusat kegiatan warga serta perencanaan pendirian perpustakaan umum dan penyelenggaraan kursus bahasa Inggris “English for fun”.

“Proyek tersebut bukan bantuan tunai atau bantuan cuma-cuma - ini investasi yang kami tanam,” ujar Ummu. ComRel memusatkan perhatian yang ditekankan pada upaya pemberdayaan warga. Menciptakan lapangan kerja, menyelenggarakan pendidikan ketrampilan atau penyediaan kredit mikro merupakan bantuan yang mulai memperbaiki kehidupan warga yang semula bertani di lahan pertanian gersang. Elfi dari desa Sawir adalah salah seorang yang mengembangkan usaha pangan seperti pembuatan penganan kering dari ubi jalar, singkong, beras, kacang dan pisang. “Setelah mengikuti semua pelatihan saya jadi percaya diri dan ingin segera memulai usaha,” senyumnya.

Meski ada daerah di sana hingga ke tepi laut yang tanahnya subur dan layak tanam, lahan pabrik dan kawasan di pedalaman kurang bagus dengan lapisan tanah paling tebal 20 sentimeter. Itulah sebabnya kawasan ini rawan longsor dan erosi tanah jika dilakukan penanaman intensif. Singkapan batu gamping (lihat gambar tambang diatas) membuat lahan di sejumlah besar daerah tidak dapat ditanami. Tetapi Mohamad Prabanto Nugroho, tenaga ahli teknik sipil Holcim yang terlibat dalam proyek pembangunan melihatnya dari sisi lain. “Daerah di sini kaya sekali dengan batu gamping - endapannya sangat homogen sehingga kualitas semen yang dihasilkan akan konsisten,” jelasnya.

Agar lapisan tanah tipis tidak rusak, perlu dilakukan penanaman dan pelestarian pohon tutupan sehingga nantinya tanah tidak mudah tererosi dan dapat menghasilkan air tanah. Tim lingkungan berusaha keras sedapat mungkin menyelamatkan pohon yang ada, dan saat ini tengah dijalankan program penanaman pohon di sekitar lokasi pembangunan dan jalan masuk. Penggalian sumur-dalam telah rampung dan pembangunan tangki air berkapasitas 6.000 meter kubik sedang berlangsung. “Tujuan utamanya

Warga desa setempat dipekerjakan untuk mendirikan prasarana pendukung sumur air-dalam di Tuban. Holcim menyediakan 300 proyek pekerjaan dengan memaksimalkan pekerja dari desa sekitar.

Local villagers are employed to build supporting infrastructure for Tuban’s deep water well. With 300 jobs already created, Holcim aims to maximise local employment wherever possible.

Tuban Progress Report

Pelatihan bisnis makanan merubah kehidupan di desa Sawir.

Food artisan training is changing lives at Sawir Village.

Page 17: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

15Berita Kita CSR 2011

While a narrow fertile belt of arable land extends towards the ocean, the Tuban plant site itself and its hinterland rests on meagre, patchy soil cover of 20 centimetres in depth, at best. This makes the land here vulnerable to erosion and tillage creep from intensive cultivation. Exposed outcrops of limestone (see picture of quarry site above) make farming impossible in many areas. However, Mohamad Prabanto Nugroho, a Holcim civil engineer for the project sees things differently. “This is excellent limestone country – these deposits are very homogeneous, which will contribute to consistent quality in cement production,” he observes.

One way to sustain the thin topsoil is the planting and preservation of tree cover, which over time helps retention of groundwater and prevents soil erosion. The environment team has strived to preserve existing trees in the plant whenever it can, and a major planting programme is now underway around the site perimeter and access roads. Deep well drilling is complete and the construction of a 6,000 cubic metre water tank is in progress. “While primarily providing water for project operations, this also helps nurture plants and shrubs,” says Uko Wijaya, Environment Superintendent. “Alone these are all small details but added together they make a big difference,” he adds.

And the numbers are making a difference. With over 500 people now engaged on site, local contractors have been able to create more than 300 local jobs, ranging from security duties to civil works, such as building walls, drain laying and well infrastructure. New policies mean future contractors will be required to train and employ a percentage of local people ahead of commencing an assignment.

Concludes Ummu: “It’s encouraging to be past the planning stage and to see real building going on.

“Not just the construction process itself,” she adds. “But the building of confidence and real relationships within the wider community.”

adalah menyediakan air untuk keperluan proyek selain untuk menyiram tanaman dan semak,” kata Uko Wijaya, Environment Superintendent. “Semua tadi memang kegiatan yang kecil namun dampaknya luar-biasa,” lanjutnya.

Banyaknya tenaga yang terlibat juga berdampak besar. Kini ada lebih dari 500 orang yang bekerja di lokasi, dan 300 pekerjaan dipercayakan kepada warga setempat mulai dari pengamanan proyek hingga pekerjaan teknik sipil seperti menembok, memasang saluran air dan membangun perlengkapan sumur. Sesuai ketentuan baru, di masa mendatang kontraktor diwajibkan untuk melatih dan mempekerjakan sebagian warga setempat sebelum mereka mulai bekerja.

Ummu menyimpulkan: “Lega rasanya tahap perencanaan telah kami lewati dan tahap pembangunan sudah berjalan.

“Bukan proses pembangunan saja yang penting tetapi juga proses membangun rasa percaya diri dan hubungan yang tulus dengan masyarakat sekitar.”

Kuncinya adalah konservasi: Pohon mangga (bawah kiri) dan sirsak dilestarikan ke lahan pabrik Tuban dalam program pembuatan jalur hijau.

Conservation is key: A mango orchard (below left) and even a single sirsak tree have been preserved at the Tuban plant site as part of the green belt programme.

Kawasan tambang Tuban dilihat dari gerbang pabrik. Terlihat sedikit semak dan tipisnya tanah yang menutupi cadangan batu gamping.

Limestone scenery: Tuban’s quarry site seen through the plant gateway. Thin scrub and patchy soils barely cover limestone deposits.

Page 18: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

D itemukannya lubang besar pada lapisan ozon baru-baru ini di belahan utara bumi mengingatkan kita harus menjaga lapisan sangat tipis pelindung bumi dari efek sinar matahari.

Kewajiban tersebut dijalankan Geocycle di Indonesia. Fasilitas miliknya di Narogong, merupakan yang pertama di negara ini yang mampu memusnahkan dengan aman bahan perusak ozon - terutama senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang banyak dipakai dalam refrigeran dan aerosol. Atas upayanya tersebut, pada bulan September Geocycle menjadi salah satu dari dua perusahaan di Indonesia yang menerima Penghargaan Ozon dari Kementerian Lingkungan

In The Zone With Ozone

Teknisi Holcim memeriksa selang yang mengalirkan zat perusak ozon ke preheater tanur Narogong di fasilitas pemusnah bahan perusak ozon

A Holcim technician checks the hoses feeding ozone depleting substances into the Narogong kiln preheater in Geocycle’s ODS destruction facility.

Geocycle

Berita Kita CSR 201116

Hidup bertepatan dengan Hari Ozon Sedunia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2000 melarang pemakaian sebagian besar bahan perusak ozon di seluruh dunia, lebih dari satu dekade setelah Indonesia menandatangani Perjanjian Montreal 1987 yang menyepakati penghentian penggunaan zat tersebut secara bertahap. Namun demikian, pemakaian CFC baru akan benar-benar berhenti beberapa dekade dari sekarang karena masih ada sistem pendinginan tertutup yang menggunakan zat tersebut. Meski tidak secara langsung merusak ozon, gas jenis ini harus dimusnahkan begitu sistem pendingin yang ada perlu diganti karena usia. Dan produk ilegal yang mengandung CFC masih terus bermunculan sehingga dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup masih tetap signifikan.

Geocycle mulai mengoperasikan fasilitas ODS di Indonesia pada bulan Juni 2007, dengan memanfaatkan suhu ultra tinggi yang dihasilkan tanur semen Holcim Narogong. Selama empat tahun terakhir sudah sekitar 19 metrik ton CFC dimusnahkan - setara dengan kira-kira 190.000 ton CO2.

“Laporan tentang lubang ozon di atas Kutub Utara memperlihatkan bahwa ozon bumi masih dalam bahaya, dan Kementerian Lingkungan Hidup maupun Ditjen Bea Cukai RI tidak henti-hentinya mengingatkan importir dan produsen dalam negeri tentang bahaya yang ditimbulkan bahan perusak ozon,” kata Vincent Aloysius, Country Manager Geocycle. “Geocycle selalu siap membantu sektor swasta dan pemerintah dengan solusi yang efektif.”

Page 19: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

T he recent discovery of a huge hole in the Northern Hemisphere’s ozone layer is a timely

reminder of how important it is to maintain this ultra-thin seal that protects us from the sun’s damaging rays.

In Indonesia, Geocycle is doing its part. Its facility at Narogong was the first in the country to safely destroy ozone depleting substances – primarily forms of chlorofluorocarbons (CFCs) that are contained in refrigerants and aerosols. In recognition of this, in September, Geocycle was one of only two Indonesian businesses to receive the Environment Ministry’s Ozone Award given out on World Ozone Day.

Most ozone depleting substances were banned internationally by a United Nations treaty in 2000, more than a decade after Indonesia signed the 1987 Montreal Agreement agreeing to phase out their use. However, it will be decades before CFC use completely ends because the gasses still exist in closed refrigeration systems. While these gasses don’t pose an immediate danger to the ozone, they must be destroyed when cooling systems grow old and are replaced. And as new cases of manufactured products that illegally contain CFCs continue to surface, the environmental risks remain significant.

Geocycle began operating its ODS Facility in Indonesia in June 2007, using the considerable heat generated by Holcim Narogong’s cement kilns. Over the past four years, around 19 metric tonnes of CFCs have been destroyed – equivalent to around 190,000 tonnes of carbon dioxide. “The recent Arctic hole reports show the threat to the Earth’s ozone has not gone away and Indonesia’s Environment Ministry and Customs are vigilant in reminding local manufacturers and importers about the dangers of ODS,” said Vincent Aloysius, Geocycle Country Manager. “Fortunately, Geocycle can readily assist the private sector and government with an effective remedy.”

High Standards

Tjahya Baskara Billtoni, Environmental Health and Safety Manager for international pharmaceutical company Boehringer Ingelheim, is the ODS facility’s largest customer to date.

In June 2009, Geocycle took 2.6 tonnes of Boehringer’s CFCs gathered from old asthma inhaler products, with the products destroyed in October of that year.

“We’re a company involved in producing medicines that help treat diseases and improve people’s quality of life,” Biltoni says. “Because we’re about health, it’s very important to us that our operations don’t hurt people or damage the environment in any way, and this includes how we deal with our waste.”

All of Boehringer’s hazardous solid waste is now being destroyed by Geocycle .

“Their standards are high, and their prices are competitive,” Billtoni says, “and they’re big enough to be flexible about how much waste they can handle.”

Standar yang Tinggi

Tjahya Baskara Billtoni, Environmental Health & Safety Manager di perusahaan farmasi internasional Boehringer Ingelheim, hingga saat ini merupakan klien terbesar yang memanfaatkan fasilitas ODS Geocycle.

Pada bulan Juni 2009 Geocycle mengangkut 2,6 ton CFC yang ada dalam obat hirup asma produksi Boehringer, dan pemusnahannya dilaksanakan bulan Oktober tahun yang sama.

“Perusahaan kami membuat obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Billtoni. “Kami mengurus kesehatan manusia, dan karena itu kegiatan operasional perusahaan, termasuk penanganan limbah, sama sekali tidak boleh membahayakan manusia atau merusak lingkungan.”

Pemusnahan segala jenis limbah padat Boehringer kini ditangani Geocycle. “Mereka menetapkan standar yang tinggi dan biaya yang ditawarkan kompetitif,” kata Billtoni, “kapasitas fasilitas mereka cukup besar sehingga dapat mengolah limbah dengan fleksibel.”

17Berita Kita CSR 2011

Page 20: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 201118

“Saya tidak pernah menyangka bisa bekerja seperti sekarang.” Lena Yuliana memonitor peralatan emisi di stack Narogong.

“I never thought I’d be working at this level.” Lena Yuliana checks emissions monitoring equipment on the Narogong stack.

All About

EVE

When she applied for a scholarship from Holcim’s Enterprise-based Vocational

Education, or EVE scheme, Lena Yuliana heard a rumour the programme only accepted male

graduates.

Ia yang saat itu duduk di kelas 3 Sekolah Analis Kimia Bogor tidak ciut, dan tetap mengirim lamaran tanpa beban. Dari 125 pelamar, ia bersama ke-14 teman seangkatannya lolos dan menjadi penerima beasiswa EVE dari Holcim.

“Sebetulnya ada beberapa anak perempuan yang juga mengikuti pendidikan, jadi kabar yang beredar tidak benar,” kata Lena. “Sama seperti stereotip bahwa kaum perempuan tidak cakap melakukan pekerjaan yang bersifat teknis!”

Setelah ijazah sekolah menengah atas di tangan, studinya di program EVE selama tiga tahun dimulai, lalu Lena menjadi Analis Lab Fisika di Pabrik Narogong. Ia belajar tentang sifat-

Saat mendaftarkan diri untuk mendapatkan beasiswa Holcim program pendidikan

kejuruan berbasis usaha atau EVE (Enterprise-based Vocational Education), Lena Yuliana

mendengar isu bahwa hanya pelamar laki-laki saja yang diterima Deciding she had nothing to lose, the final-year

student at Bogor’s Academy for Chemical Analysis sent in her application anyway. From 125 applicants she made the final 15, all who received EVE scholarships from Holcim.

“Actually there were a number of women on the course with me, so the rumour proved to be false,” Lena says. “Just like the stereotypes about women not being good at technical jobs!”

After receiving her high-school diploma, Lena began the three-year EVE programme then employed as a Physical Lab Analyst at Narogong Plant. Learning the science behind the properties of cement, her studies also gave her an in-depth understanding of the physical processes occurring in production.

Lena has since been promoted and is currently the Narogong environment team’s Internal Lead Auditor and Management System Coordinator. Her responsibilities now include

Education

Page 21: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

continuously monitoring plant environmental data and ensuring it is in line with local and national environmental regulations.

“It’s a challenging job, because you need to have a good working knowledge of government policy, which can be complex or change suddenly,” she says. “To be honest, I never thought I’d be working at this level.” So far there have been four batches of the programme in Narogong, with a total of 59 graduates.

All About Education

Another potential EVE student is 15-year-old Nurlela from Walahir Village in Narogong.

With an educational scholarship from Holcim, Nurlela is currently ranked at the top in her class. She’s one of over 2,000 deserving students from low-income families that Holcim Indonesia is helping to put through junior and senior high schools this year.

Nurlela says mathematics is her favourite subject but she also enjoys the school’s karate elective, having risen to the rank of green belt. Right now, she’s thinking about starting her own business: “I’d like to be an entrepreneur – because you can work for yourself and be independent,” she says.

“Perhaps I could even start a karate school.”

sifat semen dan juga proses fisika yang berlangsung selama tahap produksi.

Lena kemudian dipromosikan, dan kini bertugas sebagai Internal Lead Auditor dan Management System Coordinator di tim lingkungan Narogong. Tugasnya sekarang memantau data lingkungan di pabrik secara kontinyu dan menjaganya agar tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah maupun pusat.

“Tantangannya berat karena kita harus paham betul kebijakan pemerintah yang begitu banyak dan bisa tiba-tiba diganti,” jelasnya. “Sejujurnya saya tidak pernah menyangka bisa bekerja seperti sekarang.”

Hingga saat ini sudah ada empat angkatan di Narogong, dan lulusannya mencapai 59 orang.

Kisah Pendidikan

Salah seorang siswa yang berpotensi mengikuti EVE adalah Nurlela, 15 tahun, warga Desa Walahir, Narogong.

Ia penerima beasiswa pendidikan dari Holcim, dan menduduki peringkat teratas di kelas. Bersama 2.000 lebih siswa lain dari keluarga berpenghasilan rendah, ia memperoleh bantuan dana pendidikan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dari Holcim Indonesia.

Mata pelajaran kesukaannya matematika namun Nurlela senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate, dan kini memegang sabuk hijau. Ia tertarik untuk membuka usaha sendiri. “Aku ingin jadi wirausahawan – karena aku bisa bekerja sendiri dan tidak tergantung pada orang lain,” katanya.

“Mungkin aku akan buka les karate.”

Nurlela menyelesaikan pekerjaan rumah di warung milik ibunya sepulang sekolah.

Nurlela reads her homework assignment at her mother’s village shop after leaving school for the day.

19Berita Kita CSR 2011

Page 22: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

membumbung hingga ratusan meter ke atas.”

Pada pukul 8 pagi itu Imam sudah berada di lokasi kejadian bersama mobil pemadam kebakaran Cilacap. Selama empat hari ia dan sembilan anggota tim lain dari Holcim membantu memadamkan api bersama regu pemadam dari Pertamina dan petugas dinas kebakaran setempat.

Untunglah tim Holcim mengenal baik lokasi kilang karena mereka pernah beberapa kali mengikuti pelatihan menanggulangi kondisi darurat di sana, jelas Indriarto Soeroyo, OH&S Manager Cilacap. “Regu pemadam kebakaran yang berada di area biasa saling membantu.”

Namun risiko gangguan kesehatan pada warga bukan berasal dari kilang saja.

“Jalan-jalan di Indonesia kian hari kian membahayakan, dan kecelakaan fatal di jalan umumnya terjadi akibat mesin kendaraan rusak dan pengemudi lelah atau tidak cakap membawa kendaraan,”

T idak ada yang lebih dramatis daripada ikut memadamkan api dalam kebakaran

bahan bakar minyak di kilang minyak dan gas bumi. Tetapi itulah yang dilakukan tim Penyelamat dan Pemadam Kebakaran Cilacap - salah satu dari sekian banyak kegiatan seputar K3 oleh Holcim untuk masyarakat sepanjang tahun 2011.

Saat akan keluar rumah pada Sabtu pagi, 2 April, Imam Permadi, anggota tim Penyelamat dan Pemadam Kebakaran Holcim Cilacap, segera sadar tengah terjadi sesuatu.

“Saya ditelepon bahwa ada ledakan di kilang Pertamina Cilacap,” kata Imam. “Begitu keluar, yang terlintas di benak, ‘Astaga, besar sekali apinya!’ Asap hitam

jelas Keith Kimmons, Corporate OH&S Manager.

Mengingat kondisi di atas, Holcim baru-baru ini menyelenggarakan kursus tambahan tentang cara mengemudi aman dan difensif bagi pegawai perusahaan angkutan yang dikontrak untuk bekerja di Pabrik Holcim Cilacap dan Narogong.

Pada program tersebut, kontraktor ditunjukkan cara memeriksa kendaraan secara acak dan cara mengetahui pengemudi yang kelelahan, kata Keith. “Kami juga mengajari mereka bagaimana caranya mengatur waktu mengemudi dengan lebih baik dan kiat mengemudi yang aman.” Pelatihan dilaksanakan meski Holcim sendiri sudah melakukan pengecekan rutin dan ketat terhadap truk dan pengemudi saat memasuki dan meninggalkan pabrik Holcim.

“Kami perlu memberikan pelatihan kepada para pelatih agar apa yang dipelajari mereka terapkan di perusahaan dan dipraktekkan di jalan,” tambah Yosua Na Bongar, Logistics & Export OH&S Manager.

For a Safer, Healthier Indonesia

Health & Safety

Berita Kita CSR 201120

Imam dan MM Mansur menolong memadamkan kebakaran di kilang Pertamina.

Imam and MM Mansur helped put out the Pertamina refinery fire.

Page 23: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Y ou can’t get much more dramatic than helping to put out a massive, raging fire at an

oil and gas refinery. Yet this brave effort by Cilacap’s Fire and Rescue team was just one of many health and safety initiatives that Holcim carried out in the community during 2011.

When Imam Permadi walked out to his driveway on the morning of Saturday, April 2, the member of Holcim Cilacap’s Fire Rescue Team straightaway knew something was up.

“I’d had a call about an explosion at Pertamina’s Cilacap Refinery,” Imam said. “When I went outside, I thought, ‘wooah, that is a big fire!’ You could see the plume of black smoke hundreds of metres high.”

By 8am, Imam was at the scene with Cilacap’s fire engine. Over the next four

days, he and nine other members of Holcim’s team helped to extinguish the blaze along with Pertamina fire fighters and those from the local authority.

Luckily, the Holcim team were familiar with the refinery because they had trained there for emergencies several times in the past, says Indriarto Soeroyo, Cilacap OH&S Manager. “This is part of the regular work fire crews do in the area to support each other.”

But refineries are not the only places that can pose serious risks to community health.

“Indonesian roads are becoming increasingly dangerous places, with a large number of fatal accidents attributed to mechanical failures, driver fatigue or driver competency,” says Keith Kimmons, Corporate OH&S Manager.

For this reason, Holcim recently introduced extra safety and defensive driving courses for third-party transport contractors working at Holcim’s Cilacap and Narogong plants.

In the programmes, contractors are shown how to randomly inspect vehicles

and to measure levels of driver fatigue, Kimmons says. “We also teach them how to better manage driving hours and educate their staff about safe driving.” The training comes on top of Holcim’s strict regular safety checks of trucks and drivers whenever they enter and leave Holcim plants.

“We need to train the trainers so what they learn will pass down through the company and end up practised at road level,” adds Yosua Na Bongar, Logistics & Export OH&S Manager.

For a Safer, Healthier Indonesia

21Berita Kita CSR 2011

(Gambar atas kiri) Petrus Hasan Tamher, pelatih program keselamatan kerja menunjukkan teknik mengemudi yang baik. (Gambar atas kanan) Bidan dari Holcim Narogong menimbang bayi yang akan divaksinasi pada Pekan Imunisasi Nasional di bulan Oktober.

Safety trainer Petrus Hasan Tamher (photo top left) shows a transport contractor techniques for steering. (Photo top right) A Holcim midwife at a Narogong village weighs a baby before its vaccination during National Vaccination Week in October.

Page 24: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 2011

Nusakambangan Island:Balancing Lifecycles and Livelihoods

22

Environment

“N usakambangan itu kombinasi yang lain dari biasa,” kata Oepoyo Prakoso, Corporate Environment and Compliance Manager. Letaknya tidak jauh dari kota Cilacap yang

berpenduduk 1,2 juta jiwa, namun masih terisolasi dan termasuk salah satu dari sedikit hutan tropis alam yang masih tersisa di Pulau Jawa, dengan area sekitar 1.500 hektar di bawah penguasaan Kementerian Kehutanan. Karena lokasinya yang terpencil itulah di atas pulau seluas 12.000 hektar tersebut Kementerian Hukum membangun tujuh unit penjara sehingga Nusakambangan pun kerap dijuluki “Alcatraz-nya Indonesia”.

Masih ada hal lain yang membuatnya tetap jauh dari peradaban. Sejumlah desa kecil dan lahan pertanian menempati kira-kira 20% wilayah Nusakambangan. Tambang batu gamping yang dikuasai Holcim, tidak jauh dari pantai sebelah utara yang menghadap kota, luasnya hanya 0,6%

dari seluruh kawasan, dan selebihnya berupa hutan bakau dan hutan sekunder. Jelas Oepoyo: “Inilah yang menjadi habitat margasatwa, beberapa di antaranya termasuk spesies yang sangat langka. Spesies yang harus benar-benar dilindungi, yang merupakan warisan dari alam untuk Pulau Jawa.”

Karena alasan inilah pada awal tahun Holcim terlibat dalam penyusunan laporan lengkap setebal 1.000 halaman tentang keanekaragaman hayati di Pulau Nusakambangan. Proyek yang digagas Holcim dan pelaksanaannya mengikutsertakan International Union for the Conservation of Nature (IUCN) dan Fauna and Flora International ini menjadi penentu masa depan yang berkelanjutan untuk pulau ini demi kepentingan manusia dan lingkungan alam.

Hubungan manusia dengan alam di Nusakambangan tidak selamanya mulus. Dari studi keanekaragaman hayati dapat dipastikan adanya praktek pembalakan liar, pembabatan hutan untuk pembukaan lahan pertanian dan pemukiman maupun penangkapan dan perdagangan hewan yang hampir punah serta pembuangan limbah di gua-gua kapur.

Segi positifnya, penemuan dan dokumentasi flora dan fauna yang begitu kaya ragamnya di pulau tersebut menghadirkan peluang besar. Pembangunan berkelanjutan yang tetap mengindahkan hak dan mata pencaharian berbagai pihak yang berkepentingan dapat terwujud jika pulau dikelola dengan baik.

“Tantangan yang kita hadapi sangat berat,” kata Sidik Darusulistyo, Plant Manager Cilacap, “tetapi laporan hasil kajian kami kini menjadi topik bahasan pihak terkait dalam rangka menetapkan rencana aksi yang efektif seputar keanekaragaman hayati yang harus dilaksanakan semua pihak berkepentingan, termasuk pemerintah daerah, Kementerian Hukum dan Kementerian Kehutanan.”

Nusakambangan dilihat dari dermaga Cilacap. Tambang Holcim tampak di seberang, di kejauhan.

Nusakambangan viewed from the Cilacap pier. Holcim’s quarry is in the distance, opposite.

Page 25: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Berita Kita CSR 2011 23

“N usakambangan is an unusual combination,” muses Oepoyo Prakoso,

Corporate Environment and Compliance Manager. The island lies close to the city of Cilacap, home to 1.2 million people, yet it is still remote, and is categorised as one of the few remaining natural tropical forests left in Java, with some 1,500 hectares under the control of the Ministry of Forestry. Such geographical remoteness has persuaded the Ministry of Justice to build seven prisons amid the island’s total area of 12,000 hectares, so that Nusakambangan is often referred to as the ”Alcatraz of Indonesia.”

And the island is wild in more ways than one. Small village settlements and agricultural areas amount to about 20 percent of Nusakambangan. Holcim’s limestone quarry, close to the north shore and facing the city, occupies just 0.6 percent of the land with the rest being a combination of extensive

mangroves and secondary forest. Oepoyo points out: “These are habitats for the island’s wildlife, including some very rare species. They are an important part of Java’s natural heritage that very much needs protection.”

With this in mind, earlier this year Holcim oversaw the production of a hefty, 1,000-page report on the biodiversity of Nusakambangan Island. Commissioned by Holcim, in conjunction with the International Union for the Conservation of Nature (IUCN) and Fauna and Flora International, it creates a baseline for a sustainable future for the island that is of importance to man and nature in equal measure.

Health & Safety

Man’s relationship with nature has had its ups and downs at Nusakambangan. The biodiversity study has confirmed evidence of illegal logging, forest clearance for farming and settlement of land, alongside poaching and trading of

Faik Bakhtiar, Quarry Planner Nusakambangan, berjongkok dekat lahan yang telah direhabilitasi di kawasan tambang Holcim. Narapidana penghuni lapas Nusakambangan yang ikut dalam proyek penanaman pohon mendapat upah dari Holcim, dan uang akan diberikan setelah mereka bebas.

Faik Bakhtiar, Nusakambangan Quarry Planner, crouches in a rehabilitated area at Holcim’s quarry. Prisoners in Nusakambangan’s jails are paid by Holcim to help in the replanting – money they are later given on release.

endangered animals, and the spoiling of limestone caves as waste dumps.

On a more positive note, the discovery and careful documentation of a wealth of flora and fauna that still habits the island creates a major opportunity. The potential for sustainable development, which recognises the rights and livelihoods of many stakeholders, is strong if the island is properly managed.

”It’s a major challenge for us all,” says Sidik Darusulistyo, Cilacap Plant Manager, “but by sharing the results of the report, discussions are now underway on how to build complementary and effective biodiversity action plans among all stakeholders, including local government, the Ministry of Justice and the Forestry Ministry.”

Pada peta Pulau Nusakambangan terlihat suaka alam yang dekat letaknya dengan kota Cilacap (gambar kiri) yang padat penduduknya hingga 1,2 juta jiwa. Kolom di sebelah kiri menggambarkan spesies kelelawar asli, elang, monyet dan macan tutul yang ditemukan oleh audit FFI.

A map of Nusakambangan Island shows the nature reserve’s proximity to the densely inhabited city of Cilacap (far left), population 1.2 million. The column on the left depicts the species of native bats, eagles, monkeys and leopards found by FFI’s audit.

2Indian Ocean

Cilacap

3

2

25

Page 26: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Sekitar 32 orang ahli bangunan dari Cianjur dan enam kabupaten di Jawa Barat mengikuti pelatihan selama dua hari pada

tanggal 9-10 November. Pelatihan hari pertama diawali dengan teori tentang kesehatan dan keselamatan kerja serta pengetahuan dasar bahan bangunan, dan dilanjutkan dengan praktek membuat dan mengisi coran, membuat pondasi dan memasang bata. Pada hari berikutnya, para ahli bangunan belajar cara membuat adukan semen, acian dan ring coran besi serta membuat cetakan pondasi dan mengisi coran beton.

“Saya ikut pelatihan karena ingin belajar menjadi tukang yang baik,” kata Hery Azrial, 25 tahun, yang baru mulai bekerja di proyek pembangunan. “Saya jadi tahu cara kerja yang baik, dan akan ikut lagi jika ada pelatihan lain,” katanya.

Pelatihan yang dibawakan oleh pakar bangunan dari Universitas Negeri Jakarta ini mengajarkan kepada peserta cara membuat pondasi bangku taman dan tembok, dan diakhiri dengan ujian. Setiap ahli bangunan mendapat sertifikat dari Pusat Pelatihan Ahli Bangunan Holcim.

“Kepada peserta ditunjukkan teknik membangun yang benar, dan mereka yang berasal dari berbagai daerah dapat membentuk jaringan,” kata Mohd. Taufik, Territorial Sales Officer Holcim untuk wilayah Sukabumi dan Cianjur. “Dengan membantu ahli bangunan meningkatkan keterampilan, Holcim ikut meningkatkan standar konstruksi di Indonesia..

Around 32 masons from Cianjur and six surrounding districts in West Java attended two days of training on November

9-10. Starting in the classroom with modules on health and safety and basic building material application, the lesson moved outdoors with practical modules on concrete mixing and pouring, foundations and bricklaying. The following day, masons learned about mortar, fine plastering, steel reinforcement, concrete forms and casting.

“I’m doing the training to become a better builder, says 25-year old Hery Azrial, who started laboring on building sites recently. “It’s really opened my eyes to the proper way of doing things and I’d like to learn more,” he says.

Run by building experts from the Jakarta State University, the course saw participants make foundations for park benches and walls and ended with a test. On completion, each mason received a certificate from the Holcim Mason Training Centre.

“The training demonstrated proper construction techniques and was a great way for masons from different areas to network,” said Mohd. Taufik, Holcim Territorial Sales Officer for Sukabumi and Cianjur districts. “By helping them be better builders, Holcim is also raising the standards of Indonesian construction.”

Concrete Results at Cianjur Training

“I’ve already worked as mason for years, so I know the basics of construction,” said 55-year old Makmur, a participant in Cianjur. “So I was surprised by how much I learned, especially about making reinforced foundations. The trainers were very knowledgeable and I asked a lot of questions.”

Sampai dengan Oktober 2011, Holcim telah mengadakan pelatihan untuk lebih dari 10.300 ahli bangunan di seluruh Jawa.

As of October 2011, Holcim has trained more than 10,300 masons throughout Java.

“Saya sudah lama bekerja sebagai ahli bangunan jadi tahu dasar-dasar membuat bangunan,” kata Makmur, 55 tahun, peserta dari Cianjur. “Ternyata banyak juga yang saya pelajari, terutama cara membuat pondasi dengan besi bertulang. Pelatih sangat menguasai materi, dan saya banyak bertanya kepada mereka.”

Mason Training

Berita Kita CSR 201124

Page 27: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Mason Training

The road ahead Next Steps

Program perwujudan tanggung jawab kepada masyarakat atau program CSR yang dijalankan Holcim di Indonesia mampu mengubah kehidupan banyak pihak yang berkepentingan menjadi lebih baik. Namun demikian seluruh kegiatan masih dapat ditingkatkan, menurut Dean Boulding, CSR Technical Advisor. Inilah program utama untuk tahun mendatang.

Holcim’s Corporate Social Responsibility programme in Indonesia has made specific and

CSR Begins With Me!

Program CSR merupakan kewajiban setiap orang, bukan hanya tim ComRel. Pada tahun 2012, bertepatan dengan Hari Jadi Holcim Group yang ke-100, staf perusahaan di semua unit akan diberi cuti untuk melaksanakan tugas kemasyarakatan.

CSR is everybody’s job, not just the work of Community Relations teams. In 2012, as we mark the 100th Anniversary of the group, Holcim staff across our operations will be given time off to do community work.

25Berita Kita CSR 2011

Semua kegiatan CSR perusahaan harus mengikuti standar terbaik internasional karena itu akan diterapkan prosedur kerja standar agar program kemasyarakan yang dijalankan perusahaan berjalan konsisten.

To ensure that all CSR activities follow international best practices, standard operating procedures are being introduced for consistent community engagement.

Standardising Our Approach

Para pihak yang berkepentingan bukanlah “persoalan” yang perlu ditanggulangi; jika ditangani sebagaimana mestinya, mereka dapat menjadi sumber daya yang strategis. Di masa mendatang, kegiatan ComRel Holcim bukan hanya akan melibatkan warga tetapi akan menjadikan mereka mitra kerja sama. Untuk itu kita harus lebih transparan terhadap para pihak berkepentingan, dan mereka juga perlu tahu apa pandangan kita dan alasannya.

Stakeholders are not just “issues” to be managed; dealt with properly they will become strategic resources. In the future, Holcim’s ComRel activities will move from community involvement to real collaboration. This means increasing our level of transparency with stakeholders and telling them what we are thinking and why.

Forming Real Partnerships

Dean Boulding, CSR Technical Advisor

Bagaimana kita tahu kemajuan yang sudah kita capai? Tahun depan tim ComRel Holcim akan lebih fokus menghimpun data agar dapat mengukur secara lebih empiris kemajuan yang sudah dicapai.

How do we know how well we are doing? In the next year, Holcim ComRel teams will renew their focus on gathering hard data for a more empirical gauge of our progress.

Measuring What Counts

Holcim akan belajar serta berbagi pengalaman dengan perusahaan lain, organisasi, lembaga pendidikan, pemerintah dan LSM.

Networking means learning from, and sharing with other companies, organisations, educational institutions, the government and NGOs.

Networking

meaningful changes in the lives of many of our stakeholders. However, there is always room for improvement, writes Dean Boulding, CSR Technical Advisor. Below are some key themes for the year ahead.

Page 28: Membangun Bersama - holcim.co.id · bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam ... pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

PT Holcim Indonesia TbkMenara JamsostekNorth Tower, 15th floorJl. Jend. Gatot Subroto No. 38Jakarta 12930, IndonesiaPO BOX 1197/JKT

Phone +62 21 529 62 011Fax +62 21 529 62 022www.holcim.co.id