MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

26
MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN MELALUI GERAKAN MATA DONNY ADITYA 2002 1

description

Hati-hati menghadapi lawan bicara yang mampu mempertahankan kontak mata, karena anda akan kesulitan membaca jalan pikirannya.

Transcript of MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

Page 1: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN

MELALUI GERAKAN MATA

DONNY ADITYA

2002

1

Page 2: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

PENDAHULUAN

SISTEM-SISTEM REPRESENTASIONAL

Makhluk hidup selalu berpikir, dengan mengerahkan kemampuan nalarnya yang

luar biasa. Di antara seluruh anggota badan anda, otak membangkitkan, mengatur

dan mengendalikan satu-satunya unsur dari manusia yang paling bebas dan tidak

terbelenggu ruang dan waktu. Pikiran anda dapat menjelajah masa lalu, masa kini

dan masa depan. Pikiran anda dapat membayangkan segala hal yang tersembunyi

dari panca indera anda. Pikiran anda dapat membayang apa-apa saja yang

disimpan di dalam sebuah brandkas yang terkunci dan untuk membukanya

diperlukan kode sandi. Pikiran anda dapat meramalkan apa yang terjadi jika

seorang anak kecil menyeberangi jalan yang sedang ramai oleh lalu lintas

kendaraan. Pikiran anda dapat membayangkan apa yang akan terjadi esok hari

seandainya hari ini anda tidak berhasil memperoleh uang. Dengan kemampuan-

kemampuan semacam inilah manusia membangun hukum sebab dan akibat yang

akan menjadikan kehidupannya hari ini lebih baik dari kehidupannya kemarin,

dan kehidupannya besok lebih baik dari kehidupannya hari ini. Inilah tujuan

pokok dari pikiran pada spesies manusia. Di sini pula perbedaan antara berpikir

pada manusia dengan berpikir pada hewan: hewan menggunakan pikirannya

hanya untuk sekedar bertahan hidup atau survival saja.

Penelitian-penelitian mengungkapkan bahwa pada saat otak bekerja, maka

otak akan mengakses minimal salah satu dari panca indera anda. Dengan kata lain,

minimal salah satu panca indera terlibat dalam bekerjanya otak anda. Disadari

atau tidak, setiap orang memiliki unsur panca indera yang menjadi “andalan”nya

masing-masing dalam proses berpikirnya. Membayangkan samudera bagi si A

mungkin saja berbeda dari membayangkan samudera bagi si B. Bagi si A,

misalnya, ketika teringat akan laut, maka yang pertama kali muncul di dalam

otaknya adalah pemandangan visual gulungan ombak, nelayan yang siap melaut

dan seterusnya. Tapi hal pertama yang muncul dalam pikiran si B mungkin saja

rasa mual, atau terdengar jeritan-jeritan orang yang panik karena adanya badai

1

Page 3: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

tsunami. Dalam konteks ini, kita menyebut si B mengandalkan indera penglihatan,

dan si A mengandalkan indera pendengaran dan peraba.

Preferensi akses atas panca indera ini membentuk mindset atau gaya

berpikir seseorang. Dalam komunikasi antar manusia, jika kita berhasil

mengetahui dengan cukup tepat gaya berpikir lawan bicara anda, maka

pengetahuan ini akan sangat membantu terciptanya keakraban dan lancarnya

komunikasi yang terjalin sehingga tujuan utama dari komunikasi tersebut akan

dapat dicapai dengan lebih mudah, lebih cepat, lebih nyaman tanpa menimbulkan

kesalahfahaman atau dampak negatif lainnya di masa yang akan datang: kita

menyebutnya sebagai win-win situation.

Meski pun manusia memiliki lima unsur indera fisik, ternyata manusia

cenderung lebih banyak mengandalkan tiga unsur indera yang membentuk gaya

berpikir masing-masing yang khas: Gaya visual (indera penglihatan), gaya

auditoris (pendengaran), dan gaya peraba (perasaan). Tapi tidak harus berarti

bahwa indera penciuman dan pengecap tidak digunakan. Kemungkinan besar

karena masih belum seragamnya hasil penelitian yang ada, maka dua gaya ini

masih dikelompokkan ke dalam gaya berpikir peraba. Kita menyebut kesemuanya

ini sebagai modalitas atau sistem-sistem representasional – atau bagaimana kita

menayang-ulang dunia berdasarkan persepsi kita. Masing-masing unsur dari

panca indera – penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap dan penciuman –

memiliki sistem ‘cermin’ nya sendiri-sendiri di dalam batin kita. Kita mengingat,

membayangkan dan ‘memikirkan’ melalui modalitas-modalitas yang sudah sangat

kita kenal ini.

Apa pun yang menjangkau otak anda melalui organ-organ indera anda

akan selalu disaring, diolah dan akhirnya dijabarkan menjadi makna-makna

tertentu sehingga membentuk ‘pengalaman-pengalaman subyektif’ anda – yaitu

tayang-ulang atau ‘representasi’ anda atas dunia berdasarkan semua yang anda

amati. Gagasan mengenai kesadaran ini juga didasarkan kepada model mental

inderawi yang sama.

Meski pun kita semua memiliki organ-organ indera fisik yang kurang lebih

sama, kita merepresentasikan segala sesuatunya dengan cara khas diri kita

2

Page 4: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

masing-masing. Sistem-sistem rep kita bertindak sebagai bahasa pengalaman kita

yang khusus (berpikir, mengingat, membayangkan, mempersepsi dan kesadaran).

Bahkan pemahaman dasar mengenai sistem-sistem representasional dan

karakteristik-karakteristiknya ini akan memungkinkan anda untuk lebih dapat

mengendalikan pikiran anda. Begitu anda dapat mengendalikan cara anda

menafsirkan sesuatu, maka anda akan mulai dapat mengendalikan perasaan anda

yang pada gilirannya akan dapat lebih mengendalikan perilaku anda. Jika ini terus

dilatih, maka anda akan mampu ‘membangun’ pengalaman anda sendiri.

Kita menangkap, mengkode dan menyimpan informasi dengan

menggunakan empat sistem representasional utama kita:

1. Penglihatan (L) – melihat atau memandang

2. Pendengaran (D) – mendengarkan

3. Perabaan (R) – merasakan, meraba, menggerakkan

4. Digital Auditoris – dialog batin

Yang terakhir ini baru bagi kita. Digital Auditoris (kadang-kadang disebut juga

sebagai berbicara kepada diri sendiri). Dua sistem lainnya, Pengecap dan

Penciuman jauh kurang berarti dalam artian komunikasi manusia sehari-hasil.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, keduanya biasanya merupakan satu

kesatuan dengan sistem Peraba. Akan tetapi, yang menarik adalah bahwa kadang-

kadang penciuman atau rasa akan mampu memicu ingatan yang sudah begitu

samar dan berdasarkan keunikannya inilah maka kedua sistem tersebut

kemungkinan besar dapat memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan

dengan tiga unsur panca indera lainnya.

Sistem-Sistem Pokok dan Primer

Kita selalu menggunakan sistem-sistem representasional ini detik demi detik.

Tapi sebagian besar kita pasti memiliki preferensi khusus dalam menggunakan

salah satu dari sistem-sistem rep yang ada tersebut. Ini kita sebut sebagai bias

3

Page 5: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

atau preferensi indera. Bias indera dapat terjadi karena adanya dua kondisi

sebagai berikut:

Pertama, kita memiliki ‘sistem pokok’ yaitu sistem representasional yang

biasanya kita gunakan untuk mengakses informasi-informasi yang tersimpan.

Misalnya, jika anda mengingat kembali sesuatu peristiwa yang terjadi minggu

lalu, apakah yang pertama-tama muncul di dalam pikiran anda adalah sesuatu

yang pernah anda lihat, ataukah sesuatu yang pernah anda dengarkan atau

sesuatu yang pernah anda rasakan? Jawabannya akan sangat bergantung kepada

sistem pokok anda, yaitu unsur dari panca indera yang biasanya memandu anda

ke sesuatu ingatan tertentu.

Kedua, kita memiliki preferensi dalam cara kita mengolah informasi, atau

disebut juga sebagai ‘sistem-sistem primer’ kita. Seseorang yang cenderung

berpikir melalui gambar-gambar atau bayangan-bayangan dan dapat dengan

mudah ‘menggambarkan’ segala sesuatu, pastilah memiliki preferensi primer

penglihatan (visual). Tidak berarti bahwa orang ini hanya berpikir melalui

gambar saja, tetapi mereka akan menjadi sangat mudah jika berpikir melalui

gambar. Jadi, julukan-julukan seperti ‘manusia visual’ sebenarnya salah kaprah.

Lebih lanjut, ada orang yang modalitas sistem pokoknya sama dengan modalitas

sistem primer, dan ada pula yang berbeda. Jadi bisa saja seseorang jika

memikirkan sesuatu akan langsung tergambar pemandangan tertentu, tetapi untuk

memahami sesuatu akan lebih mudah jika diberi penjelasan lisan atau melalui

rekaman audio.

Dalam membina keakraban komunikasi, sistem representasi seseorang

merupakan wilayah paling penting dari ‘kecocokan’ dalam tukar pikiran. Cara

orang menciptakan dan menjalankan ‘peta mental’ mereka akan mencerminkan

identitas mereka yang sejati. Jika anda dapat memastikan sistem representasi

primer seseorang, maka anda akan mampu ‘berbicara dengan bahasa mereka’

sehingga akan berkomunikasi dengan lebih baik. Karena samanya sistem yang

anda gunakan, maka rasa saling pengertian akan semakin meningkat. Akan tetapi,

jika orang menggunakan sistem representasi yang berbeda, artinya anda harus

melakukan penjabaran atas apa pun yang anda katakan. Misalnya, orang harus

4

Page 6: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

menjabarkan gambaran-gambaran visual menjadi bentuk-bentuk pendengaran

dan/atau bentuk-bentuk perasaan. Tampaknya ini bukan merupakan pekerjaan

yang mudah, dan dapat menimbulkan berbagai kesalahfahaman dan oleh

karenanya, makan menghambat manfaat gaya berpikir pengimbangan dalam

mengukuhkan komunikasi yang lebih baik.

Jika anda tengah memacu dan memimpin satu kelompok, maka anda

harus menggunakan semua unsur sistem representasi anda agar semua orang yang

terlibat di dalam kelompok tersebut menjadi benar-benar terlibat dan merasa

dilibatkan. Mengapa? Karena orang yang anda hadapi akan memiliki bias indera

yang berbeda-beda. Ada yang lebih cenderung visual, auditoris, peraba dan ada

yang digital auditoris. Akan tetapi, pada percakapan empat mata, anda dapat

menggunakan teknik pengimbangan (menyamakan bias indera) sistem

representasi mitra komunikasi anda untuk menciptakan keakraban. Hampir

semua orang tidak suka menyimpang dari cara berpikir yang lebih mereka sukai.

Akan tetapi, begitu anda berhasil menciptakan keakraban, maka anda dapat

mengendalikan seorang yang benar-benar visual untuk duduk dan hanya

mendengarkan anda untuk sementara waktu, atau orang yang bukan merupakan

pemikir visual untuk ‘melukiskan gambaran mental’nya, atau menyampaikan

perasaan-perasaan anda kepada orang yang preferensinya bukan indera peraba.

Memperluas pengalaman sistem-sistem rep anda akan berarti saling memperkaya

‘peta-peta’ mental.

2. CARA MENDETEKSI PREFERENSI INDERA

Jika anda mampu memastikan preferensi indera seseorang, maka anda mampu

mengimbangi atau menyamakan preferensi ini, menciptakan keakraban dan

melakukan komunikasi dengan lebih baik. Akan tetapi bagaimana caranya agar

anda dapat mengenali preferensi indera seseorang? Ada beberapa ciri pokok

sistem representasi pokok atau primer ini.

5

Page 7: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

Penglihatan (L) – Visual

Orang yang memiliki preferensi penglihatan akan seringkali berdiri atau duduk

dengan badan atau kepala tegak dan matanya mengarah agak ke atas. Mereka

cenderung menarik nafas dalam dari arah atas dadanya. Cara bicara mereka

biasanya cepat, dengan tekanan suara yang lebih tinggi dari tekanan normal, dan

ketika dalam percakapan, mereka akan mengolah pemikiran mereka dengan

cepat. Mereka duduk dengan arah badan condong ke depan, tampak tertib, rapi

dan cermat. Orang ini mengingat sesuatu dengan memandang gambar; suara-

suara tidak mudah mengganggu atau menarik perhatian mereka. Seringkali

mereka kesulitan mengingat perintah-perintah verbal karena pikiran mereka

cenderung mengembara. Mereka cenderung menggunakan kata-kata visual (atau

predikat-predikat visual) seperti ‘Saya sudah memperoleh gambaran’. Mereka

akan lebih memperhatikan penampilan.

Pendengaran (D) – Auditoris

Orang yang lebih memilih pendekatan pendengaran cenderung mengerak-

gerakkan mata mereka ke arah pinggir jika mereka tengah mengakses pemikiran-

pemikiran. Mereka bernafas dari arah tengah dada mereka. Sangat mudah

terganggu oleh bunyi atau suara, mereka sangat suka berbicara kepada diri

mereka sendiri secara diam-diam, kadang-kadang sambil melakukan hal ini,

mereka akan mengerak-gerakkan bibir mereka. Mereka berbicara dengan nada

yang lebih menggema, tidak setinggi orang dengan preferensi visual, dan suara

mereka seringkali terdengar berirama atau bahkan musical. Mereka dapat

mengulang-ulang segala sesuatu dengan mudah kepada anda, mereka belajar

dengan cara mendengarkan dan biasanya menyukai musik atau berbicara melalui

telepon. Para pemikir pendengaran biasanya mengangkat kepala mereka ke satu

arah dalam sebuah percakapan, seolah-olah ‘menyodorkan telinganya’ atau

berbicara melalui telepon. Mereka menghafal sesuatu secara sekuensial, tahap

demi tahap, sekuen demi sekuen. Orang-orang ini suka mendengarkan masukan

dalam sebuah percakapan dan memberikan respons atas nada-nada suara atau

himpunan kata tertentu. Mereka cenderung menggunakan predikat-predikat

6

Page 8: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

pendengaran, ‘Terdengarnya bagus”, dan secara umum lebih tertarik kepada

bagaimana segala sesuatu itu ‘terdengar’. Sebagai pendengar yang baik, mereka

menikmati suara lisan.

Peraba (R)

Orang dengan preferensi peraba cenderung bernafas dari arah perut sehingga

pada saat bernafas anda dapat melihat perut mereka keluar masuk. Jika

mengingat-ingat sesuatu, maka mereka akan cenderung melihat ke bawah dan ke

arah kanan. Suara mereka biasanya dalam dan kecepatan berbicaranya lambat,

dengan frase-frase yang disengaja dan mungkin juga jeda waktu di antara dua

frase. Mereka cenderung lebih lamban dalam mengolah pemikiran dan

pembicaraan dibandingkan dengan manusia visual. Mereka memberikan respons

atas imbalan fisik dan sentuhan. Dibandingkan dengan manusia visual, mereka

biasanya mengambil jarak yang lebih dekat dengan mitra Bicaranya. Mereka

mengingat dengan melalukan atau ‘menyelami’ segala sesuatu. Mereka

cenderung menggunakan predikat-predikat ‘perasaan’. Mereka lebih tertarik

kepada bagaimana segala sesuatu itu terasanya.

Digital Pendengaran (Dd)

Orang ini akan menghabiskan cukup banyak waktunya untuk berbicara sendiri.

Mereka cenderung menggunakan kalimat-kalimat yang rumit dan banyak sekali

rincian. Seringkali mereka menggunakan kata-kata abstrak yang tidak memiliki

kaitan langsung dengan indera dan sangat mementingkan logika dan apa-apa

yang ‘masuk-akal’. Para pemikir ini seringkali akan menunjukkan sifat-sifat

sistem representasi utama lainnya. Selama berbicara kepada dirinya sendiri, mata

mereka akan mengarah ke bawah dan ke kiri mereka.

Tentu saja profil-profil ini hanya menunjukkan stereotipe. Orang dengan

preferensi yang terkuat sekali pun tidak akan ada yang mampu mengalahkan

bakat atau pembawaan kepribadian. Tapi jika keterampilan pengamatan anda

7

Page 9: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

semakin membaik, maka profil-profil ini akan dapat membantu diri anda dalam

mengidentifikasikan gaya-gaya berpikir (khususnya jika anda mampu menangkap

lebih dari satu cirinya). Profil-profil ini juga dapat dijadikan landasan yang sehat

bagi anda untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan pengimbangan

anda.

Sistem Representasional dan Predikat

Ada beberapa kata yang dapat secara langsung diidentifikasikan preferensi

inderanya. Kita semua menggunakan banyak frase atau gambaran-gambaran

percakapan semacam ini – jika anda memperhatikan dengan lebih cermat maka

anda akan dapat menangkap betapa setiap hari anda akan berhadapan dengan

kata-kata ini..

‘Dia selalu memandang sisi terangnya saja’

‘Segala sesuatunya menjadi gelap’

‘Saya tidak bisa berpura-pura tampak fokus ke permasalahan ini’

‘Segala sesuatunya mengalir dengan mulus’

‘Dia telah mengalami kehidupan yang kaya akan warna’

‘Saya perlu secercah cahaya menerangi kehidupan saya’

‘’Semuanya seolah-olah membanjiri diri saya’

‘Saya singkirkan masa lalu di belakang saya’

‘Saya telah terlanjur kenyang, untuk tidak maju terus’

‘Dia benar-benar membuat saya oleng’

‘Saya tidak suka menatap ke belakang’

‘Teruskan, saya mendengarkan’

‘Saya perlu memperlamban…’

‘Saya tidak bisa berpura-pura tampak terus mengalir’

‘Terdengarnya dia sangat terganggu’

‘Saya tidak dapat mendengar bisikan hati saya’

‘Situasinya tampak sangat suram’

‘Dari sudut pandang ini, tentu saja dia bermasalah’

8

Page 10: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

‘Dia terlalu perkasa bagi saya’

Daftar di bawah ini merupakan daftar predikat indera yang lebih panjang dan

dikelompokkan berdasarkan masing-masing sistem repnya dan dapat anda

jadikan sebagai kerangka acuan:

Penglihatan Pendengaran Peraba Digital Pendengaran

memandang mendengar merasa mengendusmelihat mendengarkan menyentuh mengalamitampak terdengar menyelami memahamipemandangan membuat musik menggenggam pikirmenunjukkan selaras terpeleset belajarberbinar klop menangkap prosesfokus berdenting mengasah memutuskanmembayangkan

hening mengontak mendorong

jelas buka telinga melempar mempertimbangkan

gambar gema berputar berubahkepingan tuli keras mencermatigambaran suram

sumbang konkrit teori

empat mata tak terkatakan menyentuh landasan

berbeda

berpelitakan menceriterakan mendidih tak sensitifpandangan umum

sebening lonceng semakin merapat mewawas

mata batin mengimbau nyambung pertanyaanseindah lukisan jelas dikemukakan tenang/dingin sadarundur diri Memperinci landasan kuat konsep cerdasmemuncak masuk telinga menanggung proses daribatas pasti mana telingamu bersentuhan

denganeliminasi

hidup lidah tak bertulang bergandengan tangan

jaga lidahmu sakit lehersuara pendapat tergelincir

mulai dari puing-puingmenggigit bibirdi bawah tekanan

Modalitas Lainnya

9

Page 11: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

Kadang-kadang anda juga mendengar frase atau kata yang menunjukkan indera

penciuman atau pengecap, seperti ‘ Ada bau busuk di sini!” atau ‘citra rasa

dirinya sendiri’. Manakala ini terjadi, anda juga dapat dengan mudah

mengimbanginya. Ini dikelompokkan sebagai bias peraba

3. GERAKAN MATA

Berdasarkan profil-profil manusia yang telah kami uraikan di atas, gerakan-

gerakan mata dapat membantu diri anda memastikan adanya preferensi indera.

Jika anda memperhatikan gerakan-gerakan mata yang dilakukan oleh seseorang

pada saat anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka, maka anda

akan melihat adanya gerakan-gerakan mata yang berbeda-beda. Ini akan terjadi

ketika mereka tengah membayangkan sesuatu, mengingat sesuatu, atau mungkin

berbicara kepada dirinya sendiri. Gerakan-gerakan mata ini kemungkinan besar

mencerminkan pengolahan informasi indera pada berbagai bagian otak yang

berbeda (yang telah dipastikan berdasarkan hasil pemindalan PET dan post-

mortem pada pasien-pasien yang terkena cidera otak). Kadang-kadang kita

menggambarkan mata sebagai “Jendela Jiwa”. Jika kita telah memahami makna

dari gerakan-gerakan mata ini, maka kita akan mengakui bahwa memang mata

menyampaikan lebih banyak ‘kebenaran’ di balik semua perkataan yang

diucapkan seseorang.

Gerakan-gerakan mata, dengan berbagai ciri lainnya yang telah kita bahas

di atas, menunjukkan preferensi sistem representasional seseorang. Dengan

informasi ini anda akan lebih mudah mengimbangi diri seseorang sehingga akan

lebih cepat menciptakan keakraban, misalnya dengan cara menggunakan predikat-

predikat indera berdasarkan preferensi sistem representasional yang telah anda

pastikan dari mitra komunikasi anda. Kadang-kadang gerakan mata ini

menyampaikan pula hal-hal tertentu di luar kesadaran mitra komunikasi anda,

seperti caranya dia mengolah pemikiran.

Makna Gerakan Mata

10

Page 12: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

Jika anda bertanya kepada seseorang mengenai bagaimana rasanya jika kain

beludru menyentuh kulitnya, biasanya mereka akan memandang ke arah kanan

bawah tubuh mereka sendiri. Ini merupakan pola gerakan mata yang menunjukkan

bahwa orang sedang mengakses pengalaman-pengalaman indera peraba. Jika

mereka memiliki preferensi pokok visual, pertama-tama mata mereka akan

mengarah ke kiri atas, yaitu cara-cara orang mengakses ingatan-ingatan visual. Ini

merupakan sinyal dari pola representasi visual (atas) dan pendengaran (pinggir).

Hal ini pada gilirannya akan berbeda-beda, bergantung kepada apakah mereka

mengingat (ke arah kiri mereka) atau menciptakan (ke arah kanan mereka)

bayangan atau gambar atau suara, bukan membayangkan ingatan yang sebenarnya

– misalnya jika anda mengingat-ingat ruang anda dengan dekor dan perabot yang

berbeda-beda.

R dan Dd cukup berbeda dari sistem representasi di atas. Akses Mata

peraba, sebagaimana yang kita lihat pada contoh, melihat ke bawah dan ke kanan

orang yang bersangkutan. Sistem representasi digital pendengaran akan melihat ke

arah bawah kiri orang yang bersangkutan. Jika dilihat dari arah anda, maka anda

harus membalikkan arahnya (Lihat Gambar 6 – 1). Dalam praktiknya, bagi orang

yang bersangkutan, gerakan mata ini tidak dapat terlihat dan tidak disadari, hanya

relevan jika dipandang dari sudut orang lain.

Sinyal-sinyal gerakan mata ini berlaku bagi mayoritas besar orang-orang

yang memiliki orientasi tangan-kanan, dan sebagian dari orang dengan orientasi

kidal. Untuk sisanya, yang berlaku adalah arah kebalikannya: kiri untuk

penciptaan visual dan pendengaran, dan kanan untuk mengingat visual dan

pendengaran.

Untungnya, bukan hanya gerakan mata saja yang dapat menunjukkan

sistem representasional seseorang. Biasanya, kata-kata yang digunakan seseorang

(predikat) akan memberikan informasi yang sama sebagaimana halnya juga

dengan ciri-ciri suara dan fisiologis yang telah kita bahas sebelumnya. Akan

tetapi, dikaitkan dengan indikator-indikator lainnya, gerakan-gerakan mata

memberikan hasil uji yang dapat diandalkan dan konsisten, dan tidak mungkin

‘dipalsukan’. Anda tidak mungkin terus menerus mengendalikan gerakan mata

11

Page 13: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

anda untuk waktu yang lebih lama dari ‘sejenak’. Gerakan mata terjadi secara

tidak anda sadari – sehingga gerakan-gerakan mata memiliki keandalan yang

sangat khusus dalam memastikan preferensi atas sistem representasional.

Gerakan-gerakan mata dapat berbicara sangat banyak mengenai cara

berpikir seseorang sehingga memungkinkan kita melakukan kaitan-kaitan yang

lebih baik dengan apa yang mereka lakukan atau mereka katakan. Gerakan-

gerakan mata secara spontan akan mengatakan kepada kita mengenai cara kita

mengolah pemikiran kita ditinjau dari segi preferensi sistem representasionalnya.

Oleh karenanya, begitu anda sudah dapat memastikan pola seseorang – ‘normal’

(sebagaimana disajikan pada Gambar 6 – 1) atau kebalikannya, maka anda akan

dapat menangkap adanya informasi ‘yang tidak benar’ dan informasi-informasi

yang ‘direkayasa’.

Akan tetapi, proses yang begitu cepat dan naluriah ini – tanpa adanya

penjelasan mengenai proses batinnya – kadang-kadang akan tampak sangat

membingungkan. Misalnya, agar dapat ‘melihat’ sesuatu, seseorang mungkin saja

akan menempatkan obyeknya secara mental, dan merasakannya, atau bahkan

mendengarkannya, sebelum mereka memperoleh gambaran visual yang baik. Oleh

karenanya, yang tampak adalah mata yang terus berputar, sekali pun anda

memintanya untuk melihat sesuatu. Akan tetapi,, jika anda meminta mereka

menjelaskan secara pasti bagaimana mereka melakukan sesuatu di dalam diri

mereka sendiri, gambarannya akan menjadi semakin jelas. Secara khusus, mereka

akan melakukannya lagi dan memikirkannya, mungkin untuk pertama kalinya.

‘Pencuatan’ semacam ini mungkin memerlukan berbagai teknik bertanya yang

berbeda-beda, dan anda perlu menggunakan lebih dari satu indikator sebagai

konfirmasinya.

12

Page 14: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

4. SINYAL-SINYAL AKSES MATA

Gambar di bawah menjelaskan ‘Sinyal-sinyal Akses Mata’ ini. Arah gerakan mata ditinjau dari arah kita memandang orang lain – kanan untuk mereka dan kiri untuk kita, dan sebaliknya.

Di bawah ini kami sajikan penjelasan-penjelasan lebih terperinci mengenai sinyal-

sinyal akses mata tersebut, termasuk contoh-contoh pertanyaan yang akan

membantu anda untuk menyingkap dan mencuatkannya. .

Gambar Sinyal Akses Mata

Visual – membangun gambaran

Visualisasi (Tanpa Fokus)

Visual – mengingat gambaran

Menciptakan suara Mengingat

suara

Merasakan dan sensasi tubuh

Dialog Batin

13

Page 15: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

Visual – Membangun/Menciptakan

Orang ini tengah menciptakan gambaran batin dari sesuatu yang belum pernah

dilihatnya sebelumnya, atau menggabung-gabungkan dengan cara baru gambar-

gambar yang pernah mereka lihat sebelumnya dan tersimpan dalam otak mereka.

Secara harfiah, mereka tengah membuatnya di dalam kepala mereka. Untuk

memunculkan sinyal ini, misalnya ajukanlah pertanyaan:” jika dicat warna biru

muda dengan garis kuning akan tampak seperti apakah kamarmu?”

Visual – Mengingat

Orang ini menggunakan gambar mental untuk mengingat gambaran visual dari

ingatan yang sebenarnya. Catatlah bahwa ada beberapa orang yang biasanya

mengaburkan fokus matanya untuk mengakses ingatan-ingatan visual, dengan

memandang ke depan, bukan ke arah atas, memandang seolah-olah menembus

tubuh orang yang tepat di hadapannya. Agaknya hal ini lebih berkaitan dengan

informasi yang sudah ada dan dapat dengan mudah diakses, bukan ingatan-ingatan

yang kurang dapat diakses. Untuk memunculkan sinyal ini, tanyakanlah

pertanyaan:” Apakah anda masih ingat seperti apa rupanya sahabat dekat anda

sewaktu di SMU?”

Pendengaran – Menciptakan

Di sini, orang menciptakan sebuah suara yang belum pernah mereka dengar

sebelumnya, atau mengabung-gabungkan suara-suara yang pernah mereka dengar

sehingga tercipta suara baru yang asing. Untuk memunculkan sinyal ini, ajukanlah

pertanyaan seperti:” Apa yang baru saja saya katakan tadi?” atau “Apakah anda

masih ingat suara ibu anda?” Atau minta saja orang itu untuk mengingat suara

atau nada-nada kegemaran mereka.

Peraba

Sebagaimana yang telah kita ketahui, pada umumnya orang menggunakan pola ini

jika mereka mengakses perasaan-perasaan mereka. Ajukan pertanyaan misalnya :”

14

Page 16: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

Bagaimana rasanya kalau kita menyentuh kain basah?” atau, “ Bagaimana

rasanya jika kita main perosotan di pegangan tangga kayu?” Untuk kasus-kasus

terakhir ini, representasinya menyangkut gerakan-gerakan tubuh dan sensasi-

sensasi langsung, ciri lain dari modalitas Peraba (R). Juga melibatkan perasaan-

perasaan emosi, seperti ‘serasa melayang-layang’ atau ‘ merasa sejuk’.

Digital Auditoris

Ini akan terjadi jika orang berbicara kepada dirinya sendiri dalam bentuk dialog

batin atau ‘berbicara kepada diri sendiri’. Untuk memastikannya, misalnya,

tanyakan pertanyaan sebagai berikut:” coba Hafalkan dalam hati Lagu

Kebangsaan kita!”

Anda dapat mencari contoh-contoh anda sendiri dan bermain-main dengan kolega

atau anggota keluarga anda sendiri. Jika anda ingin memunculkan gerakan-

gerakan mata yang khusus (misalnya untuk menguji bahwa sinyal-sinyal ini benar

adanya) gunakan saja contoh-contoh yang secara jelas membutuhkan sistem

representasi yang anda inginkan, serta ciri-ciri penciptaan atau mengingat sesuatu.

Gunakanlah predikat-predikat indera khusus (‘melihat’, ‘mendengarkan’,

‘merasakan’) dan bukan predikat-predikat ‘netral’ seperti ‘pertimbangkan’,

‘pikirkan’, ‘ingat’ atau ‘bayangkan’. ‘Bayangkanlah pohon kayu,’ misalnya akan

membuat orang harus mengerahkan semua panca inderanya. Dengan menggiring

seseorang ke arah warna, di lain pihak, maka kita memaksa orang tersebut untuk

menggunakan indera penglihatannya, sementara suara-suara daun yang gemerisik

tertiup angin akan memicu sistem pendengaran.

Jika anda ingin menciptakan preferensi inderawi, pertanyaan-pertanyaan

yang sifatnya lebih netral akan segera mengukuhkan adanya sistem-sistem rep

pokok dan primer. Perhatikan dan dengarkan saja modalitas yang paling sering

digunakan oleh seseorang.

15

Page 17: MEMBACA JALAN PIKIRAN ORANG LAIN LEWAT GERAKAN MATA

RANGKUMAN

Untuk menciptakan Keakraban dalam komunikasi, anda perlu mengenai gaya

berpikir lawan bicara anda (reading the mind). Karena dalam proses berpikir,

orang harus mengakses salah satu panca inderanya, maka untuk mengenali

gaya berpikir ini anda perlu mengenali preferensi atau bias indera seseorang.

Bias indera dapat diketahui melalui kata-kata atau predikat indera yang biasa

digunakan oleh lawan bicara anda, dan bahasa tubuhnya, khususnya gerakan

matanya. Ini merupakan strategi pertama dalam komunikasi: yaitu memacu.

Jika anda telah berhasil menangkap gaya berpikir lawan bicara anda, maka

anda harus menyamakan gaya berpikir ini, ini disebut sebagai mengimbangi

atau matching. Begitu lawan bicara anda masuk ke dalam strategi pacu dan

matching anda, dan anda merasa bahwa pembicaraan mulai anda kendalikan,

maka anda harus segera memimpin (leading) pembicaraan. Strategi ini

berlaku khususnya untuk pembicaraan atau komunikasi empat mata. Untuk

komunikasi one to many atau many-to-many, maka anda harus menggunakan

seluruh preferensi indera yang ada, agar semua yang terlibat dalam

komunikasi dapat anda kuasai.

16