Memanjakan Pemustaka Melalui Crm

download Memanjakan Pemustaka Melalui Crm

of 5

Transcript of Memanjakan Pemustaka Melalui Crm

  • 8/18/2019 Memanjakan Pemustaka Melalui Crm

    1/5

    Diterbitkan pada Buletin Informasi Perpustakaan dan Arsip BPAD Sumut “LITERAL” Edisi No. 15 Tahun X/2015

    MEMANJAKAN PEMUSTAKA

    MELALUI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT  

    Oleh : Abdul Hafiz Harahap*)

     

    Hampir setiap orang dapat dipastikan adalah seorang customer   (pelanggan). Pelanggan

    apa saja yang menjadi bagian kebutuhan hidup terhadap barang maupun jasa. Sebagai pelanggan

    tentulah menginginkan perlakuan yang istimewa dari institusi yang mendistribusikan produk atau

     jasa yang dikonsumsi. Bermacam perlakuan istimewa dilakukan perusahaan agar pelanggan

    tidak berpaling bahkan menjadi setia. Paragraf berikut merupakan ilustrasi perlakuan istimewa

     perusahaan yang acap kali dilakukan.

    Suatu hari, seorang pelanggan asuransi pernah menerima email dari perusahaan asuransi

    yang diikutinya memberikan ucapan selamat ulang tahun beserta ungkapan doa dan harapankebaikan terhadap si pelanggan tersebut. Atau, dirinya menerima sms dari penyedia jasa telepon

    selular yang berisikan ucapan selamat ulang tahun beserta bonus bicara enam puluh menit di hari

    kelahiran si pelanggan.

    Di lain waktu, katakanlah Budi, seorang pelanggan taksi menghubungi call center  

     perusahaan taksi untuk pemesanan penggunaan taksi, lantas sesuai prosedur perusahaannya sang

    operator meminta nomor telepon selular si pelanggan, tidak lama berselang, operator dengan

    santun berkata, “Bapak Budi kita jemput di mana, Pak?”

    Ilustrasi di atas menggambarkan bagaimana perusahaan asuransi dan telepon seluler

    mengetahui dengan jelas tanggal kelahiran pelanggannya dan memberikan ucapan selamat ulang

    tahun bahkan memberikan hadiah tertentu. Begitu juga perusahaan taksi yang mengetahui

    dengan jelas siapa nama pelanggannya dengan menyebutkan nama pelanggan tersebut ketika

     berkomunikasi melalui telepon. Hal-hal semacam inilah yang telah diimplementasikan

     perusahaan-perusahaan penghasil barang ataupun jasa dalam memanjakan pelanggannya agar

    “tak pindah ke lain hati”. Perlakuan perusahaan tersebut dikenal dengan istilah Customer

     Relationship Management  (CRM).

    Aktivitas CRM yang dilakukan perusahaan penghasil barang maupun jasa seperti

    diilustrasikan di atas tentulah memiliki dampak positif terhadap berlangsungnya perusahaan

    tersebut yaitu terbentuknya kesetiaan pelanggan. Lantas, bagaimana dengan perpustakaan?

    Customer Relationship Management (CRM)

    Pandangan tentang Customer Relationship Management (CRM) umumnya didefinisikan

    sebagai cara untuk mengidentifikasi, memperoleh, dan mempertahankan pelanggan. Swift

  • 8/18/2019 Memanjakan Pemustaka Melalui Crm

    2/5

    Diterbitkan pada Buletin Informasi Perpustakaan dan Arsip BPAD Sumut “LITERAL” Edisi No. 15 Tahun X/2015

    (2001:12) mendefinisikan CRM sebagai suatu pendekatan yang dilakukan perusahaan untuk

    memahami dan mempengaruhi perilaku pelanggan melalui komunikasi yang mendalam dengan

    tujuan memperbaiki perolehan pelanggan, mempertahankan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan

    keuntungan pelanggan.

    Menurut Kotler dan Armstrong (2004:16), Customer Relationship Managementmerupakan proses membangun dan mempertahankan hubungan jangka panjang yang

    menguntungkan pelanggan melalui penyediaan pelayanan yang bernilai dan yang memuaskan

    mereka.

    CRM adalah proses atau metodologi atau strategi yang digunakan untuk mempelajari

    lebih banyak tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan untuk mengembangkan hubungan yang

    lebih kuat dengan mereka. CRM adalah strategi untuk mempelajari, menganalisis dan belajar

    tentang kebutuhan dan harapan pelanggan. Dalam industri informasi, CRM adalah sebuah istilah

    untuk metodologi, perangkat lunak, dan biasanya kemampuan internet dalam membantu

     perusahaan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang terorganisir. CRM juga telahdidefinisikan dari perspektif yang berbeda, yaitu sebagai sebagai suatu proses, sebagai strategi,

    sebagai filsafat, sebagai suatu kemampuan, dan/atau sebagai alat teknologi.

    Pandangan tentang CRM yang berorientasi kepada pelanggan dengan tujuan tercipta

    kesetiaan pelanggan tentu sangat sejalan dengan konsep pelayanan perpustakaan. Hal ini sangat

    sesuai dengan bunyi Pasal 14 (1) UU RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang

    menyatakan “Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan

     pemustaka”. Dalam hal ini pemustakalah yang menjadi pelanggan perpustakaan.

    Sebagai upaya menciptakan kesetiaan pelanggan tersebut, Tunggal (2000:10-11)menyatakan manfaat CRM adalah sebagai berikut:

    1.  Mendorong loyalitas pelanggan; strategi CRM memungkinkan perusahaan untuk

    mendayagunakan informasi dari semua titik kontak dengan pelangan, apakah itu via web,call center , ataupun lewat staf pemasaran dan pelayanan di lapangan. Konsistensi danaksesibilitas informasi ini memungkinkan penjualan dan pelayanan lebih baik dengan

     berbagai informasi penting mengenai pelanggan itu.

    2.  Mengurangi biaya; memungkinkan penjualan dan pelayanan dengan biaya lebih murahdalam sebuah skema program pemasaran yang spesifik dan terfokus. Tertuju pada

     pelanggan yang tepat, pada kesempatan yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.

    3.  Meningkatkan efisiensi operasional; otomasi penjualan dan proses layanan dapat

    mengurang resiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cash flow.Penggunaan teknologi web  dan call center   misalnya, akan mengurangi hambatan

     birokrasi dan biaya serta proses administratif yang mungkin akan muncul.

    Lebih lanjut, Tunggal (2000:9) menyatakan bahwa CRM berkonsentrasi pada apa yang

    dinilai pelanggan (what customer values) bukan apa yang ditawarkan perusahaan/organisasi.

  • 8/18/2019 Memanjakan Pemustaka Melalui Crm

    3/5

    Diterbitkan pada Buletin Informasi Perpustakaan dan Arsip BPAD Sumut “LITERAL” Edisi No. 15 Tahun X/2015

    Pelanggan tidak menginginkan diperlakukan secara sama. Akan tetapi mereka ingin

    diperlakukan secara individual.

    Implementasi CRM di Perpustakaan

    Bila kembali merujuk pada ilustrasi di awal tulisan ini, dimana pelanggan menerima

    email atau sms, kemudian ditempatkan dalam konteks perpustakaan umum, maka pelanggan

     perpustakaan (pemustaka) yang berulang tahun akan memperoleh email atau sms dari

     perpustakaan yang berisikan ucapan selamat ulang tahun bahkan hadiah atau cendramata dari

     perpustakaan umum. Atau, ketika pemustaka menghubungi perpustakaan via telepon untuk

    memperpanjang buku yang dipinjamnya ---tentu setelah pustakawan membuka database

     peminjaman dan pemustaka menyebutkan nomor keanggotaannya maka pustakawan akan

    mengetahui nama pemustaka tersebut--- dan pustakawan dengan santun dapat mengatakan, “Pak

    Budi, buku telah diperpanjang hingga tanggal sekian. Terimakasih telah menggunakan layananini, Pak Budi”.

    Mengimplementasikan CRM di perpustakaan diperlukan kesiapan seluruh komponen di

     perpustakaan terutama komitmen SDM mulai level manajemen puncak hingga level terendah.

    Tak kalah penting adalah konsistensi dalam menjalankannya sesuai dengan konsep yang telah

    dicanangkan.

    Kemudian, yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan CRM adalah

    diferensiasi dan individualitas. Diferensiasi dimaksudkan bahwa setiap pelanggan menginginkan

     perlakuan yang berbeda dari pelanggan yang lain atau perlakuan yang berbeda dari institusi lain

    terhadap subjek yang sama. Perpustakaan umum harus merancang konsep yang khas dalam

    mengucapkan selamat ulang tahun kepada pemustaka sehingga si pemustaka menemukan

     perbedaan dalam ungkapan selamat ulang tahun yang diterimanya dari institusi lain yang

    cenderung senada.

    Individualitas dimaksudkan sebagai sesuatu yang bersifat pribadi. Tidak dilakukan secara

    kolektif atau massal. Misalnya, ketika perpustakaan umum ingin menyampaikan informasi

    tentang koleksi terbaru bidang kedokteran hewan kepada pemustaka yang berlatar belakang

     profesi sebagai dokter hewan, maka pesan yang disampaikan melalui email dikirimkan secara

    khusus kepadanya dan tidak secara kolektif bersama pemustaka lainnya yang seprofesi.

    Mengimplementasikan CRM di perpustakaan, pihak perpustakaan dapat melakukan

    upaya pengembangan hubungan dengan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2004:16) melalui

     pendekatan perpustakaan, yaitu:

    1.  Manfaat finansial ( financial benefit )

    Manfaat finansial meliputi penghematan biaya yang dikeluarkan oleh seorang pelanggan

    (pemustaka) pada saat mereka menggunakan koleksi atau layanan dari perpustakaan.

  • 8/18/2019 Memanjakan Pemustaka Melalui Crm

    4/5

    Diterbitkan pada Buletin Informasi Perpustakaan dan Arsip BPAD Sumut “LITERAL” Edisi No. 15 Tahun X/2015

    Implementasi yang paling sering dari penyediaan manfaat finansial adalah dengan

    menjalankan  frequency marketing programs seperti pemberian reward   berupa hadiah

    atau cenderamata khusus apabila pemustaka sering memanfaatkan fasilitas perpustakaanatau memberikan layanan tambahan berupa penambahan jumlah koleksi yang dipinjam

    atau penggunaan fasilitas ruangan khusus.

    2. 

    Manfaat sosial (social benefit )Perpustakaan perlu juga memberikan manfaat sosial bagi pemustaka. Pemberian manfaat

    sosial lebih menyentuh kebutuhan dan keinginan pemustaka secara lebih personal. Di

    tingkat ini, hubungan dengan pemustaka tidak hanya tercipta karena layanan tambahan

    yang diberikan pihak perpustakaan, namun ada ikatan sosial bahkan hubungan baikantara perpustakaan dengan pemustaka, maupun antar pemustaka yang satu dengan

     pemustaka yang lainnya. Implementasi dari penyediaan manfaat sosial (social benefit )

    yang paling mudah adalah berusaha mengingat nama pelanggan secara individu. Hal initelah banyak diterapkan oleh hotel-hotel berbintang terhadap pelanggan loyalnya, dimana

    setiap kali mereka menginap di hotel yang bersangkutan, bahkan pihak hotel melaluidatabase yang ada, mampu mengingat layanan-layanan apa saja yang menjadi referensi

    dari pelanggan loyal tersebut.3. 

    Ikatan struktural (structural ties)

    Membangun hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan pemustaka melalui

     penyediaan ikatan struktural sehingga memudahkan pemustaka untuk bertransaksidengan perpustakaan. Sebagai contoh, perpustakaan dapat menyediakan fasilitas OPAC,

     pemesanan artikel, perpanjangan buku dan sebagainya yang bukan hanya online  tetapi

    dapat diakses melalui gadget   (versi ios dan android), seperti yang dilakukan FedEx,sebagai perusahaan pengiriman barang yang melengkapi pelanggan dengan sistem online

    sehingga setiap pelanggan dapat menelusuri status dokumen atau barang mereka yang

    dikirim lewat perusahaan ini dengan cara mengakses secara resmi situs resmi perusahaan.

    Untuk menjalankan konsep CRM di perpustakaan, pihak perpustakaan harus

    memperhatikan hal-hal penunjang lain, seperti biodata pemustaka (nama, tanggal lahir, pekerjaan/profesi, dll); data pemustaka yang akan dijadikan titik kontak (nomor telepon selular,

    alamat email, alamat rumah/kantor, akun media sosial, dll); kebiasaan pemustaka dalam

    menggunakan fasilitas dan layanan (lokasi membaca, koleksi yang dipinjam, waktu kedatangan,

    dll); saluran komunikasi (web, call center , pustakawan, dll); dan sebagainya.

    Penutup

    Meski belum banyak perpustakaan yang mengimplementasikan Customer Relationship

     Management   (CRM) dalam aktivitasnya, namun CRM dinilai dapat menjadi solusi dalam

    mengefektifkan perpustakaan. Selain mampu menciptakan pemustaka aktual menjadi pemustaka

    yang loyal dan bertahan dengan kesetiaannya, tak kalah penting adalah dapat menjadikan

     pemustaka potensial menjadi pemustaka yang aktual dan aktif sehingga tercipta pelayanan

     perpustakaan yang berorientasi pada pemustaka.

  • 8/18/2019 Memanjakan Pemustaka Melalui Crm

    5/5

    Diterbitkan pada Buletin Informasi Perpustakaan dan Arsip BPAD Sumut “LITERAL” Edisi No. 15 Tahun X/2015

    Daftar Bacaan:

    1.  Keshava, at al. Customer Relationship Management In Academic Libraries. International

    Journal of Digital Library Services. Vol. 5 April-June 2015.2.  Kotler, P., & Armstrong, G. 2004. Principles of Marketing. New Jersey: Prentice Hall.

    3.  Swift, Ronald S. 2001. Accelerating Customer Relationsghips. London: Prentice-Hall.

    4. 

    Tunggal, Amin W. 2000. Konsep Dasar Customer Relationship Management. Jakarta:Harvarindo.

    *) Penulis adalah Staf Perpustakaan USU juga Pengajar pada Prodi Ilmu Perpustakaan USU dan

    USM Indonesia Medan.