Memaksimalkan Persiapan Pelayanan Jamaah...

2
13 MPA 313 / Oktober 2012 Sejak tanggal 20 September lalu, calon jamaah haji Embarkasi Surabaya sudah memasuki Asrama haji Sukolilo. Sebab sehari kemudian mereka harus berangkat menuju tanah suci. Berbagai persiapan pun telah dilakukan jauh hari sebelumnya oleh Embarkasi Surabaya dalam me- nyambut 35.454 calon jamah haji. Sa- lah satunya adalah terkait karantina lingkungan asrama haji untuk memas- tikan tidak adanya pembiakan hewan penyebar penyakit yang bisa memba- hayakan calon jamaah haji. “Karan- tina lingkungan sendiri dilakukan tiga bulan sebelum jamaah masuk asra- ma,” ujar Dr. Oenedo Gumarang, MPHM. Menurut Kepala Kantor Kese- hatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Su- rabaya ini, karantina lingkungan tidak berhenti di situ saja. Seminggu sebe- lum calon jamaah haji memasuk asra- ma, tim KKP juga telah melakukan karantina lagi. Kemudian secara ber- kala karantina lingkungan ini juga di- lakukan seminggu sekali hingga mu- sim haji usai. Ini untuk memastikan tiadanya tempat- perindukan hewan penyebar penyakit seperti nyamuk, kecoak dan tikus. “Kalau masih ada nyamuk yang berkeliaran, kami pas- tikan itu bukan bersumber dari asrama haji tapi dari tetangga,” tukas mantan Kepala Badan Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam ini meya- kinkan. “Kita tidak bisa menilangnya. Kita kan tidak punya tanda lalu lintas bagi nyamuk,” guraunya menambahi. Sedangkan untuk pembasmian lalat ada perlakuan khusus. Setiap harinya lalat dihitung populasinya hingga batas populasi tertentu. Jika sudah melebihi batas toleransi yang membahayakan, maka langsung di- ambil tindakan pemusnahan. “Untuk mengurangi laju populasi lalat, kita tidak membiarkan sisa makanan dan minuman dibuang sembarangan,” ucapnya mengingatkan. Selain itu, ketika jamaah mema- suki asrama haji, proses karantina pun terus dilakukan terutama menyangkut kesehatan jamaah. Sejak awal, doku- men kesehatan jamaah akan diperik- sa. Dan untuk memastikannya, dila- kuakn pemeriksaan kesehatan. “Uta- manya bagi calon jamaah haji go- longan risti atau resiko tinggi baik ka- rena faktor penyakit atau usia,” tan- das suami R. Kurnia Esa, SE ini. Dari sisi usia, golongan resiko tinggi sendiri terbagi menjadi dua; usia lanjut dan usia subur. Bagi ja- maah usia lanjut akan dipastikan ke- sanggupan mereka untuk menjalan- kan ibadah meski dalam keadaan sa- kit. Tentu saja, jika terdeteksi sakit akan dilakukan upaya antisipatif dari KKP ketika penyakit tersebut kam- buh. Sedangkan, pada usia subur, ja- maah harus dipastikan apakah ada yang hamil atau tidak. Batas usia ke- hamilan yang diperbolehkan be- rangkat adalah janis berusia 14 ming- gu hingga 26 minggu. “Jika kurang dari 14 minggu atau lebih dari 26 ming- gu, maka terpaksa keberangkatannya ditunda. Sebab jika dipaksakan bisa menyebabkan keguguran dan kela- hiran di atas pesawat akibat gonja- ngan,” tandas lelaki kelahiran Riau 11 Desember 1956 ini mengingatkan. “Secara agama memang tidak ada teks yang menjelaskannya, tapi ini meru- apkan aturan penerbangan interna- sional,” imbuh pria murah senyum ini. Setelah pemeriksaan kesehatan, data jamaah langsung dikirimkan ke pihak Saudi Arabia agar mereka tahu kondisi kese- hatan jamaah yang telah berangkat. Selain dikirim ke Saudi, data juga dikirimkan ke Kemenkes dan dinkes sebagai pemilik wilayah. “Sebelum jamaah tiba di Saudi, data kesehatan me- reka sudah berada di sana. Alhamdulillah selama ini sistemnya berjalan baik. Inilah kesiapan kami sejak awal,” tutur salah satu Tim Expert H1N1 Kemenkes RI ini percaya diri. Di sisi lain, meski ja- maah telah diperiksa kon- disi kesehatananya. KKP juga menyediakan pelayanan kese- hatan di klinik yang beroperasi 24 jam setiap harinya. Klinik ini sendiri ber- ada di sisi timur Hall Bir Ali. Di dalam klinik ini setiap harinya ada lima or- ang dokter, dua orang bidan dan enam orang perawat yang siap mem- berikan layanan kesehatan, pemerik- saan gizi maupun pemberian tips agar bugar saat haji. Terkait penundaan keberang- katan jamaah karena faktor kesehat- an, menurut pria yang sudah bertu- gas selama tiga tahun di Surabaya ini, jumlahnya tidak terlalu signifikan. Sebab yang berangkat itu tentu sudah teruji. Karena itu KKP hanya ingin membuat jamaah merasa lebih nya- man dan bugar. KKP juga akan me- Memaksimalkan Persiapan Pelayanan Jamaah haji Dr. Oenedo Gumarang Syahroni Efendi, SH, MM.

Transcript of Memaksimalkan Persiapan Pelayanan Jamaah...

13MPA 313 / Oktober 2012

Sejak tanggal 20 Septemberlalu, calon jamaah haji EmbarkasiSurabaya sudah memasuki Asramahaji Sukolilo. Sebab sehari kemudianmereka harus berangkat menujutanah suci. Berbagai persiapan puntelah dilakukan jauh hari sebelumnyaoleh Embarkasi Surabaya dalam me-nyambut 35.454 calon jamah haji. Sa-lah satunya adalah terkait karantinalingkungan asrama haji untuk memas-tikan tidak adanya pembiakan hewanpenyebar penyakit yang bisa memba-hayakan calon jamaah haji. “Karan-tina lingkungan sendiri dilakukan tigabulan sebelum jamaah masuk asra-ma,” ujar Dr. Oenedo Gumarang,

MPHM.Menurut Kepala Kantor Kese-

hatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Su-rabaya ini, karantina lingkungan tidakberhenti di situ saja. Seminggu sebe-lum calon jamaah haji memasuk asra-ma, tim KKP juga telah melakukankarantina lagi. Kemudian secara ber-kala karantina lingkungan ini juga di-lakukan seminggu sekali hingga mu-sim haji usai. Ini untuk memastikantiadanya tempat- perindukan hewanpenyebar penyakit seperti nyamuk,kecoak dan tikus. “Kalau masih ada

nyamuk yang berkeliaran, kami pas-tikan itu bukan bersumber dari asramahaji tapi dari tetangga,” tukas mantanKepala Badan Teknologi KesehatanLingkungan (BTKL) Batam ini meya-kinkan. “Kita tidak bisa menilangnya.Kita kan tidak punya tanda lalu lintasbagi nyamuk,” guraunya menambahi.

Sedangkan untuk pembasmianlalat ada perlakuan khusus. Setiapharinya lalat dihitung populasinyahingga batas populasi tertentu. Jikasudah melebihi batas toleransi yangmembahayakan, maka langsung di-ambil tindakan pemusnahan. “Untukmengurangi laju populasi lalat, kitatidak membiarkan sisa makanan danminuman dibuang sembarangan,”ucapnya mengingatkan.

Selain itu, ketika jamaah mema-suki asrama haji, proses karantina punterus dilakukan terutama menyangkutkesehatan jamaah. Sejak awal, doku-men kesehatan jamaah akan diperik-sa. Dan untuk memastikannya, dila-kuakn pemeriksaan kesehatan. “Uta-manya bagi calon jamaah haji go-longan risti atau resiko tinggi baik ka-rena faktor penyakit atau usia,” tan-das suami R. Kurnia Esa, SE ini.

Dari sisi usia, golongan resikotinggi sendiri terbagi menjadi dua;usia lanjut dan usia subur. Bagi ja-maah usia lanjut akan dipastikan ke-sanggupan mereka untuk menjalan-kan ibadah meski dalam keadaan sa-kit. Tentu saja, jika terdeteksi sakitakan dilakukan upaya antisipatif dari

KKP ketika penyakit tersebut kam-buh.

Sedangkan, pada usia subur, ja-maah harus dipastikan apakah adayang hamil atau tidak. Batas usia ke-hamilan yang diperbolehkan be-rangkat adalah janis berusia 14 ming-gu hingga 26 minggu. “Jika kurangdari 14 minggu atau lebih dari 26 ming-gu, maka terpaksa keberangkatannyaditunda. Sebab jika dipaksakan bisamenyebabkan keguguran dan kela-hiran di atas pesawat akibat gonja-ngan,” tandas lelaki kelahiran Riau11 Desember 1956 ini mengingatkan.“Secara agama memang tidak ada teksyang menjelaskannya, tapi ini meru-apkan aturan penerbangan interna-sional,” imbuh pria murah senyum ini.

Setelah pemeriksaankesehatan, data jamaahlangsung dikirimkan kepihak Saudi Arabia agarmereka tahu kondisi kese-hatan jamaah yang telahberangkat. Selain dikirim keSaudi, data juga dikirimkanke Kemenkes dan dinkessebagai pemilik wilayah.“Sebelum jamaah tiba diSaudi, data kesehatan me-reka sudah berada di sana.Alhamdulillah selama inisistemnya berjalan baik.Inilah kesiapan kami sejakawal,” tutur salah satu TimExpert H1N1 Kemenkes RIini percaya diri.

Di sisi lain, meski ja-maah telah diperiksa kon-disi kesehatananya. KKP

juga menyediakan pelayanan kese-hatan di klinik yang beroperasi 24 jamsetiap harinya. Klinik ini sendiri ber-ada di sisi timur Hall Bir Ali. Di dalamklinik ini setiap harinya ada lima or-ang dokter, dua orang bidan danenam orang perawat yang siap mem-berikan layanan kesehatan, pemerik-saan gizi maupun pemberian tips agarbugar saat haji.

Terkait penundaan keberang-katan jamaah karena faktor kesehat-an, menurut pria yang sudah bertu-gas selama tiga tahun di Surabayaini, jumlahnya tidak terlalu signifikan.Sebab yang berangkat itu tentu sudahteruji. Karena itu KKP hanya inginmembuat jamaah merasa lebih nya-man dan bugar. KKP juga akan me-

MemaksimalkanPersiapan Pelayanan Jamaah haji

Dr. Oenedo Gumarang

Syahroni Efendi, SH, MM.

14 MPA 313 / Oktober 2012

nyokong bagi orang yang menderitapenyakit tertentu. “Jadi janganpernah takut untuk memeriksakan diri.Jika memang ditemukan penyakittertentu, tentu akan kami berikan obatsecara gratis,” ujarnya.

Namun demikian, jamaah punmasih diperkenankan membawa obatsendiri jika memang merasa cocokdengan obat tertentu. Asalkan obattersebut sesuai dengan indikasi pe-nyakitnya. “Malah kadang justru kamitambahi obatnya,” ujar pria berkacamata minus ini. “Dan sebelum be-rangkat, tolong obat-obat yang akandibawa didaftarkan dulu kepada kamiagar nantinya tidak ditahan pihakbandara,” imbuhnya mewanti-wanti.

Meski berbagai persiapan telahdilakukan PPIH Jatim dalam musimhaji tahun ini, ternyata masih saja adamasalah yang timbul. Salah satunyaadalah masalah paspor jamaah haji.Hingga akhir September lalu, masihterdapat sekitar seratus paspor danvisa haji yang belum keluar. “Tapi sa-ya jamin untuk pemberangkatan klo-ter pertama itu tuntas. Mungkin klo-ter terakhir yang masih bermasalah,”ujar Wahyudin Ukun, SH. “Tapi kitaakan berusaha secepatnya tuntas,”janjinya.

Keterlambatan tersebut, me-nurut Kepala Divisi KeimigrasianKanwil Kemenkumham Prov. Jatim,salah satunya disebabkan oleh ada-nya persyaratan yang kurang leng-kap. “Sebab dalam sistem kami, ketikapersyaratan belum lengkap, makasistem akan menolak,” tandasnya.

Adapun persyaratan yang ha-rus dilengkapai untukpengurusan paspor in-ternasional berwarnahijau ini adalah KTP,kartu keluarga, akte lahirdan ijazah atau bisa di-ganti dengan akte nikah.Keempat persyaratanitu harus ada. Jika tidak,maka sistem tidak akanjalan. Lalu tahapan se-lanjutnya setelah per-syaratan administrasitersebut, maka lang-sung ke loket khususuntuk melakukan pem-bayaran. “Ada bebera-pa daerah yang belumbayar. Kita kan tidak

mungkin menalanginya,” gurau lelakiramah ini.

Setelah proses pembayaran, ma-ka tahapan selanjutnya adalah prosespengambilan foto dan sidik jari. Dancalon jamaah haji ini sendiri harusdatang ke kantor keimigrasian karenatidak boleh diwakilkan. Tapi anehnyaada banyak jamaah yang enggan da-tang sendiri. “Ini yang sering terjadisehingga menyebabkan paspor tidakkeluar,” beber Ukun, panggilan karibWahyudin Ukun, SH. “Padahal pe-nerbitan paspor itu tak membutkanwaktu lama. Sebab ketika persyaratandan tahapan terpenuhi, maka dalamtempo empat hari paspor pasti jadi,”rambahnya meyakinkan

Ke depan menurut Ukun, agarproses penerbitan paspor bisa tepatwaktu, maka persyaratan dan tahap-an yang ada harus dipenuhi dan dila-kukan jauh hari sebelum pemberang-katan. Dia pun menawarkan alternatifagar pembuatan paspor dijadikanpersayaratan wajib pendaftaran haji.“Alokasi subsidi biaya pembuatanpaspor bagi calon jamaah haji kan

bisa dialokasikan ke yang lain,” tan-das mantan Kepala Divisi Keimigra-sian Kanwil Kemenkumham PapuaBarat ini.

Karena haji merupakan hajat na-sional, maka pelayanan haji meru-pakan juga menjadi prioritas bandara,termasuk Bandara Internasional Ju-anda (BIJ) Surabaya. Oleh karena ituberbagai persiapan telah dilakukanpengelola bandara. Salah satunyaadalah pengecekan fasilitas dan sa-rana angkutan haji baik saat embar-kasi maupun debarkasi. “Seluruh per-alatan sudah dicek dan sudah si-ap mendukung musim haji tahun ini,”ujar Syahroni Efendi, SH, MM.

Pengecekan peralatan itu dian-taranya adalah pengecekan instalasilanding system, navigasi dan apron(tempat parkir) pesawat khusus haji.Ada empat pesawat khusus haji diapron Juanda setiap hari untuk pe-nerbangan jamaah haji; tiga pesawatdi area dekat gedung VIP dan satupesawat berada di depan GarbarataTerminal Internasional. “Pesawatyang stanby penempatannya di de-pan gedung VIP,” ungkap ManajerOperasi BIJ Surabaya ini.

Selain itu, pihak bandara jugaakan berusaha meminimalisasi delayatau penundaan keberangakat pesa-wat. Sebab masalah delay itu sering-kali terjadi baik dalam penerbangandomestik maupun internasional. De-lay ini penyebabnya ada dua macam;kerusakan pesawat dan faktor cuaca.“Kerusakan sekecil apapun, pastiakan dilaksanakan perbaikan dengandelay waktu yang tidak lebih dari tiga

jam,” tukas Wakil KetuaBidang Operasi Pener-bangan Panitia Penye-lenggara Ibadah Haji(PPHI) Jatim.

Jika delay pesawatkurang dari tiga jam ma-ka sebagai kompensasi-nya, jamaah akan diberi-kan konsumsi atau biayaservis lain. Dan jika pe-nundaan itu lebih daritiga jam, maka jamaahakan diberikan layananhotel. “Meskipun demi-kian, yang harus dipa-hami bahwa delay pesa-wat itu di luar prediksikita,” tandasnya. Pri

Karena haji merupakanhajat nasional, maka

pelayanan haji merupakanjuga menjadi prioritas

bandara, termasuk BandaraInternasional Juanda (BIJ)Surabaya. Oleh karena ituberbagai persiapan telah

dilakukan pengelolabandara.

Wahyudin Ukun, SH