Memaknai Kebersamaan dalam Satu...

12
edisi 08 / Oktober 2009 B B elum terlalu ter- lambat untuk mengu- capkan ‘mohon maaf lahir dan batin’ kepada seluruh pembaca Jendela. Kami menya- dari selama tujuh edisi newsletter ini, mungkin ada kesalahan yang telah kami perbuat. Membuat Anda tersinggung, sakit hati, marah atau jengkel. Bukan sebuah kesengajaan, kalau hal ini sampai terjadi. Kami hanya berusaha menjadi jembatan antara pihak Dekanat FISIP Unair dengan seluruh civitas akademi- ka kampus oranye ini. Jika masih ada pihak tertentu yang masih menganggap kami belum adil, belum menampilkan keseluruhan jurusan atau hima, sekali lagi kami mohon maaf. Makna penting hari yang fitri ini, selain saling memaafkan antar pimpinan FISIP - dosen – mahasiswa, dan karyawan, juga untuk saling instrospeksi diri. Sudahkah kita menempatkan diri kita sebagai bagian dari penghuni rumah besar – fakultas – kita ini? Apakah kita cukup saling kenal dan bertegur sapa dengan kolega atau kawan dari jurusan lain? Apakah kita sudah memberikan apresiasi dan kontribusi jika ada perhelatan dari jurusan tertentu misalnya? Atau apakah kita sudah ikut memberikan sumbangan pikiran dan tenaga untuk pengembangan FISIP ke depan? Beberapa kali ketika Jendela memberitakan event tertentu, animo dosen atau mahasiswa masih minim. Diskusi Reboan sebagai misal, makin sepi saja dari peminat. Jika salah satu dosen jurusan tertentu menjadi narasumber, dipastikan peserta- nya akan didominasi dari jurusan yang sama dengan pembicara. Dosen atau mahasiswa dari jurusan lain, akan bisa dihitung dengan jari. Padahal event ini digelar pada jam yang diliburkan dari aktivitas perkuliahan. Atau Kuliah Tjokroaminoto yang diadakan sebulan sekali. Peserta kegiatan ini lebih banyak berasal dari luar FISIP Unair. Jika diperlukan, memang mahasiswa akan dimobilisir untuk wajib mengikutinya. Padahal acara ini harus diakui telah menjadi ‘trade- mark’ FISIP dan Unair. Jadi melalui Jendela inilah, Kami mengingatkan kembali makna kebersamaan kita sebagai keluarga besar FISIP Unair. Kita memang telah disibukkan dengan kewajiban dan tugas di jurusan masing-masing. Kita juga makin sulit bertemu dalam satu aktivitas. Celakanya, mungkin masih ada diantara kita yang tidak mengenal kawan/kolega dari jurusan lain. Bisa jadi kita bertemu secara fisik setiap hari, tetapi (mungkin) malas untuk bertegur sapa. Jadi sekali lagi, di saat kita berjabat tangan dalam forum halal bihalal, bukan lagi jabat tangan yang kosong makna. Akan tetapi, jabat tangan untuk makin mengokohkan dan menya- tukan kebersamaan kita. Makin banyak agenda pengembangan institusi ini, yang membutuhkan sinergi semua komponen warga FISIP Unair. (YSS) Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naungan

Transcript of Memaknai Kebersamaan dalam Satu...

Page 1: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

edisi 08 / Oktober 2009

BBelum terlalu ter -lambat untuk mengu -capkan ‘mohon maaf

lahir dan batin’ kepada seluruhpembaca Jendela. Kami menya -dari selama tujuh edisi newsletterini, mungkin ada kesalahan yangtelah kami perbuat. MembuatAnda tersinggung, sakit hati,marah atau jengkel. Bukansebuah kesengajaan, kalau hal inisampai terjadi. Kami hanyaberusaha menjadi jembatanantara pihak Dekanat FISIP Unairdengan seluruh civitas akade mi -ka kampus oranye ini. Jika masihada pihak tertentu yang masihmenganggap kami belum adil,belum menampilkan keseluruhanjurusan atau hima, sekali lagikami mohon maaf.

Makna penting hari yang fitriini, selain saling memaafkan antarpimpinan FISIP - dosen –mahasiswa, dan karyawan, jugauntuk saling instrospeksi diri.Sudahkah kita menempatkan dirikita sebagai bagian dari penghunirumah besar – fakultas – kita ini?Apakah kita cukup saling kenaldan bertegur sapa dengan kolegaatau kawan dari jurusan lain?Apakah kita sudah memberikanapresiasi dan kontribusi jika adaperhelatan dari jurusan tertentumisalnya? Atau apakah kita sudahikut memberikan sumbanganpikiran dan tenaga untukpengembangan FISIP ke depan?

Beberapa kali ketika Jendelamemberitakan event tertentu,animo dosen atau mahasiswa

masih minim. Diskusi Reboansebagai misal, makin sepi saja daripeminat. Jika salah satu dosenjurusan tertentu menjadinarasumber, dipastikan peserta -nya akan didominasi dari jurusanyang sama dengan pembicara.Dosen atau mahasiswa darijurusan lain, akan bisa dihitungdengan jari. Padahal event inidigelar pada jam yang diliburkandari aktivitas perkuliahan. AtauKuliah Tjokroaminoto yangdiadakan sebulan sekali. Pesertakegiatan ini lebih banyak berasaldari luar FISIP Unair. Jikadiperlukan, memang mahasiswaakan dimobilisir untuk wajibmengikutinya. Padahal acara iniharus diakui telah menjadi ‘trade-mark’ FISIP dan Unair.

Jadi melalui Jendela inilah,Kami mengingatkan kembalimakna kebersamaan kita sebagaikeluarga besar FISIP Unair. Kitamemang telah disibukkan dengankewajiban dan tugas di jurusanmasing-masing. Kita juga makinsulit bertemu dalam satuaktivitas. Celakanya, mungkinmasih ada diantara kita yangtidak mengenal kawan/kolegadari jurusan lain. Bisa jadi kitabertemu secara fisik setiap hari,tetapi (mungkin) malas untukbertegur sapa. Jadi sekali lagi, disaat kita berjabat tangan dalamforum halal bihalal, bukan lagijabat tangan yang kosong makna.Akan tetapi, jabat tangan untukmakin mengokohkan dan menya -tukan kebersamaan kita. Makinbanyak agenda pengem banganinstitusi ini, yang membutuhkansinergi semua komponen wargaFISIP Unair.

(YSS)

Memaknai Kebersamaandalam Satu Naungan

Page 2: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

02 Jendela edisi 08/Oktober 2009

editorial

l Saya selalu menunggu kehadiran Jendela setiapedisinya. Tapi mengapa beberapa edisi terakhir ini,Jendela tidak terbit tepat waktu pas tanggal 1 tiapbulannya?

(Supri, karyawan bagian AE)

l Selamat lebaran ya ke seluruh warga FISIP Unair,khususnya ke redaksi Jendela. Semoga makin kreatifmenyajikan berita seputar FISIP tiap bulan.

(Chusnul, Komunikasi)

l Bisa nggak Jendela ditambah halamannya, biar semuakegiatan di masing-masing jurusan bisa diberitakan.Kalau bisa sich jadi majalah gitu biar tambah keren

(NN, mahasiswa AN)

l SURAT PEMBACAl REKAMAN ACARA FISIP

WAKTU ACARA TEMPAT

2 September Diskusi Jurnalistik “DibalikBerita TVOne”

Aula GedungC FISIP

3 September Penyambutan keluarga baruFISIP

FISIP

3-14September

Buka Puasa bersama dibeberapa jurusan FISIP

HalamanParkir FISIP

7 dan 12September

Penyambutan Maba Kristendan Katolik

Lantai 2 Gd.A

9 September Rapat Yudisium SemesterGanjil 2009-2010

R AdiSukadana

9 September Lokakarya Pelestarian Bangunandan Situs-Situs Bersejarah sertaPengembangan Pariwisata diKota Surabaya

R. AdiSukadana

11 September Pertemuan pembahasanMalam Keakraban

R AdiSukadana

14 September Seminar Kesehatan dan BukaPuasa Bersama Ponds MobileCenter

Aula GedungC FISIP

15 September Training Orientation SKI FISIP2009

Aula GedungC FISIP

30 September Diskusi Ilmiah Reboantentang E-learning

R AdiSukadana

l Drs. Suko Widodo, M.Si narasumber Seminar “RevisiPP tentang Lembaga Penyiaran Publik” olehDepkominfo RI, 17 September 2009 di Garden PalaceHotel Surabaya

l Dra. Liestianingsih, M.Si, Yayan Sakti Suryandaru, M.Si(Komunikasi) dan Sri Endah Kinasih (Antropologi)sebagai narasumber dalam Bimtek Dinas Kehakimandan HAM Jatim, 1 Oktober 2009 di Hotel UtamiJuanda

l Drs.Bagong Suyanto, Msi (Sosiologi) sebagai guestteacher di SMA Katolik Santo Hendrikus Surabayadengan tema “Perdagangan Manusia dan PemberdayaanSDM Indonesia”, 8 Oktober 2009

l Drs. Roestoto Hatojoputro, SU sebagai fasilitatordalam Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa(LKMM) Tingkat Menengah Unair, 23-25 Oktober2009 di Blessing Hills Grand Trawas BoulevardMojokerto

l PENGABDIAN MASYARAKAT

l PENANGGUNG JAWAB: I. Basis Susilo (Dekan FISIP)l PIMPINAN UMUM: V. Dugis (Wakil Dekan III) l PIMPINAN REDAKSI: Yayan Sakti Suryandaru

l JURNALIS: Debrina Tedjawidjaja ; Intan Fitranisa ; Putri Rizky Pramadhani ; Muhammad Zaki Ath.T ; Puspita Adiyani C.l FOTOGRAFER: Yanuar Satria Putra, Prima Kirtti Utomo l LAY-OUT/PRODUKSi: Irfan Wahyudi, S.Sosl Alamat Redaksi: Gedung FISIP Kampus B Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam SurabayaTelp. (031) 5034015, 5047754, 5011744, 5017429. Fax. (031) 5012442. l e-mail: [email protected]

Page 3: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

03edisi 08/Oktober 2009 Jendela

kuliah

KKeluarga BesarFISIP Unair keda -tangan anggota

baru sejak penerimaan maha-siswa baru beberapa waktulalu. Untuk menyambut ke-hadiran mereka, masing-mas-ing jurusan di FISIP Unairpunya cara masing-masing.

Departemen Komunikasimenyambut keluarga barunyamelalui serangkaian kegiatanyang diberi nama Masa Orien-tasi Komunikasi Airlangga(MOKA) 2009. Pada kegiatanyang diselenggarakan pada 7Agustus 2009 lalu ini, ada tigaacara inti yang digelar, yaitupengenalan jurusan melaluijelajah media, welcomeparty, buka bersama, dan di-tutup dengan pelepasan balonharapan mahasiswa baru.“Kami ingin memperkenalkandunia komunikasi danmenyambut mahasiswa barudengan kegiatan yang fun,bebas tekanan, namun tetapedukatif.” kata Delag, maha-siswa Departemen Komunikasi

angkatan 2008 sekaligus wakilketua MOKA 2009.

Pada pengenalan jurusanmelalui jelajah media, adasepuluh pos materi yang harusdilalui maba, yaitu pos PublicRelations, Jurnalistik, Fo-tografi, Radio, Apresiasi Film,Iklan, Event Organizer, Komu-nikasi Politik, Public Speaking,dan Audio Visual.

Pada setiap pos yang diisioleh pemateri dari para sen-ior, maba wajib melakukanpraktek sesuai dengan bidangmasing-masing pos dan mem-

peroleh materi. “Intinyalearning by doing melaluibimbingan senior supayamaba bisa memahami bagai -mana melakukan tugas dibidang-bidang komunikasidengan benar,” ujar Tyas, ko-ordinator acara MOKA 2009.

Setelah diperkenalkanpada dunia komunikasi, mabadisambut seluruh keluargabesar Departemen Komunikasimelalui acara welcome party.Acara ini dimeriahkan olehpenampilan antar angkatan,mulai dari angkatan 2006-2009. Penampilan terbaik dis-abet oleh angkatan 2006,melalui tarian dan medleylagu-lagu daerah mulai dariSinanggar Tulo, Suwe OraJamu, sampai Yamko RambeYamko yang telah di-remakesedemikian rupa.

Tidak ingin lepas dariberkah Ramadhan, Departe-men Komunikasi melalui DivisiPublic Relations juga menge-mas kegiatan sosial setelahacara buka bersama. Acarapemberian bingkisan lebaranini diperuntukkan bagi Dar-man, penjual rokok dan

makanan kecil keliling yangsosoknya pasti sudah tak asinglagi bagi warga FISIP Unair.Diputarkan pula film singkatmengenai sosok Darman danpotret keseharian Darman dilingkungan FISIP Unair.

Jurusan Ilmu Politikmenggelar sambutan keluargabarunya pada 3 September2009. Acara ini sekaligus men-jadi ajang bagi warga Politikuntuk membangun jejaringdengan alumni. Pada kegiatanyang merupakan rangkaiandari buka puasa internal ini,hadir alumni-alumni Politikmulai dari angkatan 1997sampai dengan 2005. Selainsharing bersama, alumni jugamenjadi jembatan antarabangku kuliah dengan duniakerja nantinya. Jurusan Sosio -logi, sementara itu, menye-lenggarakan welcome partyuntuk menyambut maba pada11 September 2009. Acarayang bertempat di Gedung CFISIP Unair ini diisi denganpemilihan komting angkatan2009, pengenalan maba, dansharing bersama alumni.

(put)

Penyambutan maba di gedung Rektorat

Selamat DatangKeluarga Baru FISIP

KKampus yangbersih, indah,dan nyaman

adalah idaman seluruh civi-tas academica. Tidak hanyakelengkapan fasilitas sajauntuk terciptanya kegiatanbelajar mengajar yang lan-car. Namun juga kelayakan

dan keindahan dari fasilitastersebut penting adanya.

Berangkat dari pemiki-ran tersebut kini Fakultastelah berbenah diri. Pem-bangunan galeri baru di sisibarat, penataan lahanparkir sepeda motor, hinggamunculnya pasukan clean-

ing service akhir-akhir iniseakan menjadi bukti nyataFisip benahi diri. di hala-man 10 dan 11 edisi kali inihasil wawancara tim Jen-dela dengan Djoko Adi,Wakil Dekan II.

(zaq/int)

Awal Semester, Fisip Benahi Fasilitas

Page 4: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

04 Jendela edisi 08/Oktober 2009

kuliah

RR abu (9/9), bertempat diruang Adi SukadanaFakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik (FISIP), dekan be-serta para wakil dekan, paraketua departemen, dan paradosen pembimbing mengadakanrapat yudisium untuk periode se-mester ganjil tahun ajaran 2009-2010. Rapat ini beragendakanpenetapan kelulusan mahasiswaoleh dekan dan para mahasiswaterbaik untuk program S1,S2, danD3.

Menurut Jadimin selaku Ka-subbag Akademik, pada yudisiumini, para dosen pembimbing daritiap departemen mengajukannama para mahasiswa yang telahmemenuhi syarat kelulusan.“Untuk program S1, jumlah ma-hasiswa yang diajukan sebanyak180 orang, program D3 sebanyak32 orang, dan program S2 se-

banyak 43 orang,” ujar Jadimin. Syarat kelulusan sendiri

meliputi jumlah sks mahasiswa(sistem kredit semester-red) min-imal 144, IPK (Indeks Prestasi Ku-mulatif-red) minimal 2,0, telahmengikuti semua mata kuliahwajib yang telah ditetapkan olehFakultas dan masing-masing de-partemen, nilai D kurang dari duapuluh persen, serta menyertakansertifikat nilai TOEFL atau LPTyang didapat selama masih bersta-tus sebagai mahasiswa aktif diFISIP.

Untuk nilai TOEFL, lanjutJadimin, nilai yang harus diraih ma-hasiswa program S1 minimal 425dan program D3 minimal 375.“Ketentuan itu hanya berlakuhingga tahun 2010. Sedangkanmulai tahun 2011, peraturannyasudah berubah. Nilai TOEFLuntuk mahasiswa program S1

minimal 450 dan minimal 400untuk program D3,” ucap Jadimin.Nilai TOEFL menjadi pentingsebab selain sebagai syarat kelulu-san, nilai tersebut juga akan diser-takan dalam Surat KeteranganLulus (SKL) mahasiswa.

Data-data yang diajukandosen pembimbing mengenaipencapaian studi mahasiswakepada dekan merupakan datayang diperoleh dari Sub BagianAkademik. Padahal, menurutJadimin, seharusnya dosen pem-bimbing memiliki data-data terse-but tanpa harus meminta padabagian Akademik. “Faktanya,dosen pembimbing nggak punyadata-data itu. Jadi, semuanya harusdisediakan oleh pihak Akademik,”keluh Jadimin.

Walaupun demikian, yudisiumtetap menjadi tanggung jawabketua departemen. Karena itu,

setelah dosen pembimbing meny-erahkan semua data mahasiswaberkaitan dengan syarat kelulusankepada ketua departemen. Lalu,ketua departemen menyerahkandata tersebut kepada dekan untukdibuatkan Surat Keputusan (SK)perihal kelulusan mahasiswa.

Selain penetapan kelulusanmahasiswa, rapat yudisium jugamenetapakan tiga mahasiswa ter-baik dari tiap program studi yangada di FISIP. “Dari program studiS1, mahasiswa terbaiknya yaituNurlaeli Khusnul Imama dari de-partemen Administrasi Negaradengan IPK 3,76. Untuk programstudi D3 yaitu Ma’isatin Aliyahdari Teknisi Perpustakaan denganIPK 3,54. Sedangkan, dari programS2 yaitu Supi,STT.AK, mahasiswajurusan PSDM (PengembanganSumber Daya Manusia) denganIPK 3,94,” kata Jadimin.(int)

Yudisium FISIP Tetapkan Kelulusan Mahasiswa

KK eresahan mahasiswaFisip terha dap pelak-sanaan Malam Kea -

kra ban (MK) tahun ini terjawabsudah. Ada tidaknya MK yang se-belumnya masih tidak jelas, padaJum’at 11 September lalu segeradirundingkan bersama dandimusyawarahkan keputusannya.

Hadir pada pertemuan diruang Adi Sukadana tersebut Dr.drs. Musta’in, M.Si, Wakil Dekan IFisip Unair; Kepala Prodi(Kaprodi) tiap prodi; Aswin BaharMuhammad, Presiden BEM FisipUnair, dan tidak lupa perwakilanHimpunan Mahasiswa (HIMA)masing-masing prodi. “Harus adaruang yang disediakan fakultas

untuk menjembatani pelaksanaankegiatan seperti MK ini. Diharap-kan pertemuan ini dapatmemenuhi hal tersebut.” ujarMusta’in mengawali pertemuan.

Berbagai pemikiran dan per-timbangan terhadap pelaksanaanMK diutarakan siang itu. Baik daripihak tiap prodi dengan proposalMK mereka maupun pihakdekanat dengan redesain MK-nya.Redesain MK tersebut diharapkanbisa menjadi “pedoman” tiapprodi dalam merevisi konsep MKsebelum disahkan oleh fakultas.

MK yang sebelumnya dirasatidak memiliki tujuan dan per-tanggungjawaban yang jelas, mulaitahun ini akan ditata kembali sertadilembagakan secara sah. Haltersebut tentunya dilakukan agartidak terjadi hal-hal yang tidak di-inginkan terkait pelaksanaan MKyang under control. Bertahun-tahuntelah terjadi berbagai kasus se-hubungan pelaksanaan MK diFisip. Mulai dari esensi dan tujuanMK itu sendiri, pendanaan, hinggamasalah perpeloncoan yang men-jadi masalah klasik MK.

Kontrol yang dilakukan fakul-tas dengan mengeluarkan redesainbukan berarti menata MK sesuaidengan keinginan fakultas. “MK ituadalah ranah dari tiap-tiap prodi.Fakultas hanya memberikan pand-uan, tetapi interpretasi, desain,serta konsep itu adalah hak-haktiap Hima prodi yang dibimbingoleh kepala prodinya.” jelas Mus-tai’in.

Pria berkacamata ini menam-bahkan bahwa setiap prodi pastimemiliki kekhasan sendiri dalampelaksanaan MKnya, hal itulahyang perlu didalami oleh fakultas.“Tolong untuk tahun ini kita cobauntuk memakai konsep baru se-bagai transisi redesain MK diFisip.” ungkap Musta’in mene-gaskan kepada seluruh pesertarapat.

Dengan terlembaganyakegiatan MK sebagai kegiatankemahasiswaan yang sah, makanantinya setiap mahasiswa yangmengikuti MK akan mendapatkansertifikat Satuan Kredit Prestasi(SKP), baik yang menjadi panitiamaupun peserta. Selain itu nanti

juga akan ada poin tersendiri bagiprodi dalam pembinaan maha-siswanya, yang akan bergunadalam pengakreditasian prodi.

SUMBER PEMDANAAN MKMasalah dana, Musta’in ber-

janji bahwa fakultas akan menyi-apkan dana, baik melaluiRancangan Kegiatan AnggaranTahunan (RKAT) maupun IKOMA.Oleh karena itu, tahun ini dan se-lanjutnya tidak diperkenankanadanya tarikan dana kepada ma-hasiswa, baik mahasiswa barumaupun lama.

Jika ingin mengambil dari jatahdana program Hima pun sebe-narnya sah-sah saja.

Dana tersebut berasal dariIKOMA. Hingga saat ini dana yangtersisa untuk tiap-tiap hima prodijuga masih cukup memadai. Misal-nya untuk prodi Hubungan Inter-nasional (HI) tersisa kurang lebihRp 6.000.000,-; Komunikasi ku-rang lebih Rp 8.000.000,-; Sosi-ologi sekitar Rp 9.000.000,- danlain sebagainya.(zaq)

Wakil Dekan 1 FISIP

Menengok Keberadaan MK FISIP Tahun IniWadek 1: MK adalah Ranah Keprodian

Page 5: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

05edisi 08/Oktober 2009 Jendela

diskusi & seminar

PP erut lapar, tenggorokan kering, badanlemas, wajah sayu tak bertenaga – ada-lah hal yang biasa dilihat di bulan Ra-

madhan. Di bulan ini, umat muslim melakukanibadah puasa. Tapi kalau perut lapar, tenggorokankering, namun tetap bersemangat dengan wajahberseri-seri, baru pemandangan yang luar biasa.Puasa seharusnya tidak dijadikan alasan untukbermuram durja.

Senin,14 September lalu pemandangan luarbiasa ini tampak di aula gedung C Fisip Unair.

Seminar kesehatan dan Buka Puasa Bersamayang digagas oleh Pond’s Mobile Corner (PMC)ini dihadiri peserta seminar dengan senyummengembang. Maklum, seminar ini bisa suksesmembuat rasa lapar dan haus terlupakan. Aca-ranya menarik, atraktif, menghibur dan tentunyabermanfaat.

Tak tanggung-tanggung, pembicara kawakandihadirkan untuk memberi solusi-solusi sertatips kecantikan yang sering dibingungkan selamaini. Dia adalah pakar kulit lulusan Jerman, dr. KrisAdimoelja. Mulai dari pengetahuan seputar jeniskulit dan perwatan apa yang cocok, hingga ma-salah-masalah klasik tentang jerawat dan ko-medo – semuanya dibedah satu persatu.

“Wajah itu modal penting kita. Jadi janganmain-main dengan sembarang perawatan. Harusbijak dan selektif,” ungkapnya. Menurutnya, bia-sanya kebanyakan orang tergiur iklan-iklan yangmenawarkan kecantikan instan. Jika sayang den-gan wajah, kita harus telaten memeriksa produk-produk yang ramah dengan kulit wajah kita. Takhanya itu, dr. Kris juga memberi tips melindungikecantikan, salah satunya dengan menghindariasap rokok.

Sehat saja tidak cukup, agar cantik itu makin

sempurna, dianjurkan untuk make-up. Jippy, pro-fesional make up and hairdo, menegaskan be-tapa pentingnya memoles wajah buat para kaumhawa. ”Katanya tadi muka kan modal penting,nah dengan dipoles, modal ini bakal semakinberharga. Tapi harus tahu tekniknya, sehinggamenghasilkan riasan yang sesuai dengan kepen-tingannya, bukan seperti ondel-ondel,” ungkap-nya disambut gelak tawa peserta seminar.

Jippy kemudian memberi contoh langsungmake over pada dua peserta beruntung yang di-pilih. Satu yang berkulit gelap, dan satu yang ber-kulit terang. ”Karakter kulit itu menentukanmake up seperti apa yang cocok,” jelas Jippy.Kulit terang sebaiknya tidak menggunakanwarna-warna yang membuatnya terlihat pucat,sedangkan yang berkulit gelap, harus pandai me-madukan warna sehingga terlihat eksotik tapitidak nyentrik.

Selain bahasan murni kesehatan dan kecan-tikan, ada juga diskusi ilmiah singkat mengenaikecantikan di media. Bagaimana arti kata cantikitu dimaknai di televisi, surat kabar, majalah, dsb.Acara diakhiri dengan games penutup berha-diah utama handphone. Gamesnya adalah men-jadi presenter berita infotaiment. (puz)

UU sai libur panjang, diskusiilmiah reboan kembalidiadakan. Sebuah pro-

gram fakultas yang rutin diadakan2 bulan sekali ini, mengundangYunus Abdul Halim sebagai pe-makalah. Ia mengusung tema sep-utar e-learning dalam diskusitersebut.

Di ruang adi sukadana, ia men-ga wali diskusi dengan menjelaskantentang definisi dari e-learning.Menurut Yunus, e-learning meru-pakan pembelajran yang menggu-nakan jasa elektronik sebagai alatbantu. Salah satu alat elektronikyang paling populer digunakandalam e-learning adalah komputer.Dengan adanya perangkat ini,perkembangan e-learning makinmeningkat.

Selain computer, adapula in-ternet yang juga ikut andil dalam

perkembangan e-learning. “E-lear-ning tidak terlepas dari internetkarena pembelajaran dalam inter-net begitu lengkap,”ujar Yunus.Bahkan di masa mendatang, pro-ses belajar mengajar tak lagi hanyadipengaruhi oleh jasa guru danbuku, tapi juga didominasi olehteknologi.

Prediksi tersebut menurutYunus bukan sekedar kabar bu-rung belaka. Sebab di beberapanegara tetangga bahkan di Indo-nesia, makin banyak sekolah yangmenggunakan terknologi infor-masi. ”Para orang tua cenderungmerngirimkan anaknya untuk ber-sekolah di sekolah yang menggu-nakan TI,” jelasnya.

Hal tersebut tentunya tidakterlepas dari kelebihan dan keung-gulan penggunaan internet dalame-learning. Berdasarkan literatur

yang diungkap Yusuf dalam maka-lahnya. Ada tujuh poin pentingkeunggulan dari e-learning. Salahsatunya yaitu terjadi perubahansikap dari siswa. Jika dalam me-tode pembelajaran konvesional,siswa cenderung pasif. Tidak be-gitu pada e-learning yang dapatmembuat siswa menjadi lebihaktif. Terutama pada pendidikanterbuka dan jarak jauh, adanya e-learning membuat proses belajar-mengajar relatif efisien. Walaupunmemiliki banyak keunggulan, pe-manfaatan internet dalam e-lear-ning pun memiliki kelemahan.”Penggunaan e-learning ini bisa

mendorong tumbuhnya komer-sialism dan mengabaikan aspekakademik serta sosial,” kata Yunus.

Dalam perkembangannya,peng gunaan internet untuk e-lear-ning di Indonesia masih memasukitahap”baru mulai”. Yunus menya-takan bahwa hal tersebut dikare-nakan ketersedian listrik dantelepon yang terbatas di Indone-sia. ”Adanya cyberlaws juga meng-hambat investor di bidang ITinternet,”kata Yunus. Akan tetapi,pemerintah terus berupaya den-gan mengatur penggunaan tekno-logi e-learning dalam pendidikanterbuka dan jarak jauh. (deb)

Ngabuburit, Bagi-bagi Tips Cantik dan Sehat

dr. Kris Adimoelja.

E-Learning

Proses Pembelajaranyang Melek Teknologi

Yunus (memegang mikrofon) saat presentasi.

Page 6: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

06 Jendela edisi 08/Oktober 2009

diskusi & seminar

BB eberapa waktu yanglalu, masyarakat dibuatterpana dengan ditam-

pilkannya liputan langsung penyer -gapan pelaku terorisme di daerahTemanggung, Jawa Tengah, olehsalah satu stasiun televisi swasta diIndonesia, TVOne. Karena keber-hasilan itulah, kini TVOne diakui se-bagai stasiun televisi berita nomorsatu di tanah air.

Kemampuan TVOne dalammenyuguhkan liputan yang aktualakhirnya mengundang rasa pe-nasaran masyarakat terhadap kin-erja para pelaku di balik layarTVOne. Karena itu, Rabu (2/9),bertempat di ruang AuditoriumGedung C FISIP, TVOne menga -

dakan diskusi jurnalistik dengantema “Dibalik Berita TVOne”.Diskusi yang terbuka untuk umumini terbagi atas tiga sesi, diskusi sep-utar berita-berita TVOne, diskusitentang jurnalisme di daerah kon-flik, serta workshop singkat menjadiPresenter Berita Televisi.

Sesi pertama dibuka denganpemutaran video company profileTVOne. Pembicara yang hadir padasesi ini yaitu Totok Apriyanto se-laku Director of News and SportsTVOne beserta dua presenterberita TVOne, Tina Thalisa dan In-diarto Priyadi. Para pembicaramemaparkan hal-hal terkait kesuk-sesan TVOne dalam mengemasberita yang akan ditayangkan. Salah

satunya dengan mengusung temaPOLITAINMENT (Politic and Enter-tainment) pada setiap programberita yang mereka miliki.

“Sebagaimana slogan TVOne(TVOne, Memang Beda-Red), kamiberusaha untuk menunjukkanbahwa kami memang berbedadibandingkan stasiun TV yang lain.Karena itu, kami mengusung temaPOLITAINMENT, dengan maksudmenampilkan berita secara ringandan men gh i bur, tapi tetap cerdasdan informatif,” terang alumnusFarmasi Unair ini.

Tina Thalisa pun menambahkanbahwa apa yang dilakukan TVOneini adalah salah satu upaya untukmendekatkan dunia politik dengankehidupan masyarakat umum. ”Se-lama ini berita-berita tentang duniapolitik dianggap “berat” olehmasyarakat. Dengan POLITAIN-MENT diharapkan masyarakattidak ragu lagi mengkonsumsiberita-berita seputar politik,” ujaralumnus FKG Universitas Padjad-jaran.

Diskusi pun berlanjut pada sesikedua, “Jurnalisme di Daerah Kon-flik”, yang menghadirkan Ecep S.Yasa (reporter TVOne), TotokApriyanto, Yayan Sakti Suryandaru(dosen Departemen Komunikasi),dan Liestianingsih (dosen Depar -temen Komunikasi) selaku moder-ator. Pada sesi ini lebih banyakmembahas seputar kesuksesanTVOne dalam meliput langsungpenyergapan teroris di Temang-gung, Jawa Tengah.

Diskusi ini ditutup denganworkshop singkat menjadi presen-ter berita televisi yang dipandulangsung oleh dua presenter beritaTVOne, Tina Thalisa dan IndiartoPriyadi. Para peserta diskusi berke-sempatan menjajal kemampuanmereka berbicara di depan kamerasebagai presenter berita televisidibantu kedua presenter handaltersebut. Siapa tahu dari peserta-peserta ini muncul bibit-bibit pre-senter berita baru di duniapertelevisian Indonesia.

(int)

Kru TVOne dalam acara

Usung POLITAINMENT, TVOne Tampil Beda

SS urabaya sebagai kota pahlawan tentumemiliki banyak bangunan bersejarahyang patut dipertahankan. Sayangnya, di

era modern ini, bangunan-bangunan bersejarahtersebut banyak yang dialihfungsikan menjadibangunan-bangunan pertokoan, bahkan adayang dirobohkan tanpa izin. Karena itu, perluadanya sosialisasi agar masyarakat lebih menge-tahui pentingnya pelestarian bangunan berse-jarah bagi kemajuan kota kita tercinta, Surabaya.

Rabu (9/9), bertempat di ruang AdiSukadana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik(FISIP), Departemen Antropologi bekerja samadengan Dewan Kota Surabaya dan PaguyubanCak dan Ning Surabaya mengadakan LokakaryaPelestarian Bangunan dan Situs-Situs Bersejarahserta Pengembangan Pariwisata di KotaSurabaya. Hadir sebagai pembicara dalamlokakarya ini, Yusak Anshori selaku Executive Di-rector of Surabaya Tourism Promotion Board,Muhammad Rohim, serta Maulisa Nusiara dariDinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Menurut Yusak, ada konsep yang dibutuhkanuntuk membangun suatu usaha pariwisata yaituCSC (Coordination, Synergy, Consistency).Koordi-nasi yang dilakukan berupa kerjasama antar in-

stansi baik di pemerintahan pusat maupunwilayah. Selain itu, diperlukan usaha-usaha yangsinergis baik antara pihak pemerintah denganpemerintah, pemerintah dengan swasta, sertapihak swasta dengan swasta dalam membangunusaha pariwisata. “Namun, tidak cukup koordi-nasi dan sinergis saja. Adanya konsistensi dalammenyelenggarakan event-event di suatu wilayahjuga sangat diperlukan,” ucap Yusak.

Yusak pun menambahkan bahwa perubahanimage tujuan wisata juga menjadi hal yang perludiperhatikan, dalam hal ini image cagar budayayang ada di Surabaya.Selama ini, bangunan cagarbudaya di Surabaya terkesan kumuh dan tidakterawat.“Padahal, bangunan-bangunan tersebutsebenarnya memiliki prospek yang bagus seba-gai tujuan wisata. Tinggal kitanya saja, mau men-jaga dan merawat atau tidak,” ujar Yusak.

Selanjutnya,M. Rohim menjelaskan wilayah-wilayah mana saja di Surabaya yang berpotensidijadikan tujuan wisata. Menurut Rohim,Surabaya perlu memiliki rute perjalanan wisata(city tour). Dengan melewati rute ini, baikmasyarakat umum maupun wisatawan bisamenikmati bangunan-bangunan bersejarah diSurabaya.

Berbeda dari kedua pembicara sebelumnya,Maulisa Nusiara atau yang kerap disapa Bu Icaini, lebih banyak mengungkapkan kendala-kendala yang sering dihadapi Dinas Pariwisatadan Kebudayaan terkait dengan perlindu nganbangunan bersejarah di Surabaya. “Kasus yangsering terjadi, misalnya, pembongkaran bangu-nan cagar budaya tanpa ijin dengan berbagaidalih. Biasanya karena tidak tahu soal prosedurpembongkaran dan sebagainya,” ungkap Maulisa.Karena itu, tambah Maulisa, perlu adanya sosial-isasi yang intensif pada masya rakat tentang IRB(Ijin Roboh Bangunan) dan IMB (Ijin MendirikanBangunan) sehingga bangunan cagar budaya punbisa tetap dilestarikan. (int)

Terapkan CSC untuk Bangun Pariwisata Surabaya

Suasana Lokakarya di ruang Adi Sukadana

Page 7: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

“Harapan itu masih ada”, ucap Riski Hasan,Kepala Departemen Kaderisasi SKI Fisip Unairsaat mengakhiri presentasinya pada acara orien-tasi mereka.Acara yang bertajuk Training Orienta-tion SKI 2009 (TOSKI 2009) tersebut ditujukansebagai momen bagi SKI Fisip untuk meperke-nalkan diri kepada Mahasiswa Baru (Maba) 2009.Dengan TOSKI 2009, mereka berharap dapatterus melanjutkan syi’ar agama Islam di kampusOranye ini.

“ Walaupun SKI Fisip kurang happening dikalangan kampus, setidaknya kita masih punyaharapan untuk tetap bersyi’ar. Kita tidak menun-tut banyak, yang penting SKI Fisip bisa mewarnaidan berguna bagi kehidupan kampus.” ungkapRiski, yang merupakan mahasiswa Ilmu Informasidan Perpustakaan (IIP) angkatan 2007.

Dihelat pada 15 September lalu di aula lantaitiga gedung C Fisip Unair, TOSKI 2009 sebe-narnya juga merupakan agenda untuk perekrutananggota SKI baru. “TOSKI ini termasuk dalamprogram acara departemen kaderisasi, denganbegitu selain memperkenalkan SKI pada Maba,

kami juga berharap menemukan bibit-bibit barucalon penerus syi’ar SKI di Fisip ini.” tukas Riskidalam presentasinya menerangkan DepartemenKaderisasi SKI.

Dihadiri oleh sekitar tiga puluh peserta,TOSKI 2009 intinya berisi pengenalan SKI Fisipsecara menyeluruh. Masing-masing departemendalam SKI Fisip Unair satu per satu mempresen-tasikan tentang bagaimana dan apa programkerja departemen mereka. Departemen terse-but antara lain adalah Kaderisasi, Infokom, Riskal,Keputrian, dan Syi’ar.

Program kerja mereka pun beragam. Salahsatu yang unik adalah kepunyaan DepartemenInfokom. Mereka memiliki cara sendiri dalamberdakwah di Fisip ini. Mereka memiliki program“Paket SMS Ukhuwah”, yang mana sms ini berisisms-sms motivasi bagi para anggota-anggota SKIFisip dan dikirimkan hampir setiap hari. Selainsms, mereka juga berdakwah melalui dunia mayadengan menggunakan Facebook hingga Websitemereka sendiri. Namun untuuk saat ini yangmasih aktif adalah Facebook-nya. Websitenya

masih under construction.”, ungkap Ubaidillah,Ketua SKI Fisip saat ditemui ketika acara berlang-sung.

“Sebenarnya ada sekitar empat puluh limapeserta yang mendaftar training ini. Namunmungkin karena bertabrakan dengan jadwal ku-liah, banyak yang tidak dapat hadir.” jelas Ubaidil-lah, mahasiswa IIP 2007. Keempatpuluh-limapeserta tersebut sebelumnya mendaftar terlebihdulu di stand pendaftaran yang mereka buka se-lama hampir dua minggu di salah satu sudut kam-pus. (zaq)

Training Orientation SKI 2009

TOSKI 2009 Bawa Harapan SKI FISIP

MM omen Ramadhan se-la lu menyedot antu-siasme banyak pihak.

Ada banyak cara yang dilakukanuntuk menyemarakkan bulanberkah yang hanya lewat satutahun sekali ini. Kegiatan yangjamak digelar di antaranya adalahbuka bersama. Acara ini bukanhanya diisi dengan makan bersama,melainkan sekarang ini banyak puladimeriahkan dengan variasi-variasikegiatan bermanfaat lainnya

Warga FISIP Unair tak mauketinggalan. Tidak mau melewatkanmomen Ramadhan tahun ini begitusaja, mereka menggelar acara bukabersama, baik untuk kalangan in-ternal (antar angkatan ataupun

dalam satu angkatan sendiri)maupun eksternal.

Jurusan Ilmu Politik, salah sat-unya. Tidak tanggung-tanggung,pada Ramadhan tahun ini merekamenggelar dua macam kegiatanbuka bersama, yaitu buka bersamauntuk kalangan internal yang dise-lenggarakan pada tanggal 3 Sep-tember 2009 dan buka bersamayang sifatnya terbuka bagi kalanganeksternal. Buka bersama untukwarga FISIP lainnya ini diseleng-garakan pada tanggal 14 Septem-ber 2009.

Menariknya, kegiatan Ramad-han bersifat eksternal tersebuttidak dilaksanakan secara mandirioleh warga Politik. Mereka bersin-

ergi dengan warga Jurusan Ilmu In-formasi dan Perpustakaan (IIP)FISIP Unair.

Bagi yang pada waktu itu kebe-tulan datang ke kampus, pasti ngehdengan acara ini. Bertempat di La-pangan Parkir FIB, Politik dan IIPmenggandeng sponsor media radiodan salah satu induk perusahaanmakanan yang cukup ternama diIndonesia.

“Ngabuburit Guyub Rukun ba -reng Garuda Food dan HardrockFM” ini dimulai sejak siang hinggaselepas maghrib dengan dimeri-ahkan oleh acara musik dari band-band FISIP Unair, kuis-kuis yangatraktif, serta parade bedug darikelompok nasyid. “Kami ingin bulanRamadhan yang tinggal sedikit inijadi meriah namun tetap terasa nu-ansa Islaminya.” kata Cliff, wargaPolitik, ketika itu saat ditanya tu-juannya menggelar acara tersebut.

Selain Ilmu Politik dan IIP, wargaFISIP lainnya juga menggelar acaraserupa neskipun dengan kemasanyang berbeda. Departemen Komu-nikasi melaksanakan buka bersamapada 7 September 2009 sebagai

rangkaian dari kegiatan penerimaanmahasiswa baru yang bernamaMasa Orientasi Komunikasi Air-langga (MOKA) 2009. Pada hari itu,keluarga besar Departemen Ko-munikasi melaksanakan tiga acarasekaligus, yaitu pengenalan jurusanmelalui jelajah media, welcomeparty, dan ditutup dengan bukabersama. Jurusan Sosiologi, semen-tara itu, menggelar kegiatan bukabersama pada tanggal 16 Septem-ber 2009 bertempat di gedung CFISIP Unair, serta dimeriahkan pulaoleh penampilan anak-anak daripanti asuhan undangan.

Unit Kegiatan Mahasiswa FISIPUnair pun tidak mau kalah. SeksiKerohanian Islam putri menggelarlomba membuat ta’jil antarde-partemen (Kaderisasi, Syiar, In-fokom, serta Riset dan Keilmuan)untuk memeriahkan acara bukabersama eksternal pada 10 Sep-tember 2009. Acara ini mengun-dang 27 anak Sansa, yaituanak-anak jalanan, yatim piatu, dananak-anak yang tidak mampu bi-naan UKM Kerohanian Islam FISIPUnair. (put)

07edisi 08/Oktober 2009 Jendela

mahasiswa

Buka BersamaBuka Kebersamaan

Buka Puasa bersama

Page 8: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

08 Jendela edisi 08/Oktober 2009

mahasiswa

RR amah dan sederhana. Itulah dua halyang terlintas pertama kali di benaktim Jendela saat menginterview Nur

Laeli Chusnul, mahasiswi lulusan terbaik S1Fisip Unair semester gasal tahun ajaran2009/2010. “Maaf, bisanya ketemuan pagi-pagibegini. Diatas jam delapan nanti saya sudahharus bekerja.” ujar Chusnul, panggilan akrabmahasiswi prodi Administrasi Negara (AN)angkatan 2005 ini.

Nasib baik sungguh berpihak pada Chus-nul. Baru saja dinyatakan lulus September lalu,tapi tepat tanggal satu Oktober ini ia sudahmendapat pekerjaan yang sesuai dengan

bidangnya. “Alhamdulillah sekali. Baru sajakamis kemarin (1 Oktober, red) saya sudahmulai bekerja di salah satu perusahaan perc-etakan di Surabaya. Dan beruntungnya lagisaya diteri --ma di bagian admin.” ungkap Chusnul penuhsukur.

Dengan bermodal angka Indeks PrestasiKumulatif (IPK) 3,74, ia mengaku sangatberuntung dalam memperoleh pekerjaannyakini. “Padahal jaman sekarang cukup susah carikerja kalau hanya bermodal IPK tinggi. Berun-tung ketika itu saya mendapat info dari temansaya. Katanya di perusahaan tempat ia mela-mar sedang mencari pegawai dengan softskillsesuai keahlian saya.” aku alumnus SMAN 18Surabaya ini.

Ketika ditanya bagaimana resep hingga bisamendapat IPK tinggi dan menjadi lulusan ter-baik, Chusnul sontak tersenyum sambil men-jawab, “Tidak Ada. Saya ini sama saja sepertikebanyakan mahasiswa yang suka belajar sis-tem SKS (Sistem Kebut Semalam, red).” Menu-rutnya mungkin akibat fokus kuliah dan tidakbekerja sambil kuliah membuatnya meraih

prestasi tersebut. “Dulu sempat ingin bekerja.Tapi tidak jadi, takut kalau bentrok sama jad-wal kuliah.” ujar Chusnul yang gemar sekalinonton acara olahraga.

Namun dibalik semua kesuksesan tersebutternyata ada kisah duka dari keluarga bungsutiga bersaudara ini. Baru sekitar seratus hariyang lalu Chusnul ditinggal oleh ayahanda ter-cinta. “Bapak wafat karena diare. Penyakitnyasebenarnya cuma dua hari, namun akibatkekurangan cairan nyawanya tidak tertolonglagi.” ungkap Chusnul yang ayahnya hanya se-orang security di suatu perusahaan swasta.

Sungguh disayangkan, Ayahanda Chusnultidak dapat melihat putri satu-satunya menge-nakan pakaian Toga ketika wisuda Novembernanti. Hanya didampingi ibu dan dua orangmasnya, Chusnul akan berwisuda bulan depan.Namun setidaknya ada pelajaran yang dapatdiambil dari salah satu mahasiswi terbaik FisipUnair ini. Yaitu kegigihan untuk mencapai suk-ses walau bagaimanapun keadaanya, baik sukamaupun duka. Jadi janganlah terlalu larutdalam kesedihan karena sesungguhnya LifeMust Go On! (zaq)

Nur Laeli Chusnul (Lulusan Terbaik S1 FISIP)

Raih Sukses Meski Keluarga Berduka

Nur Laeli Chusnul

HHari ini kurasa bahagia,berkumpul bersamasaudara seiman. Tuhan

Yesus tlah satukan kita, tanpamemandang diantara kita. Kausahabatku, kau saudaraku, tiada yangdapat memisahkan kita, hoo ho ho..

Bait pujian ini terdengarkencang dan bersemangat dariruang 304, lantai 2 gedung A FisipUnair. Tanggal 7 September lalumemang diadakan persekutuandoa untuk menyambut mahasiswabaru yang beragama kristen pro -tes tan. Acara sambutan ini dia da -kan untuk mempererat rasakekelurgaan saudara seiman da lammenjalani perkuliahan di Fisip.

”Tujuan utamanya perkenalan.Kalau nggak kenal kan nggak say-ang. Kalau nggak sayang kita nggakbisa tumbuh bersama rohaninya,”ujar Richard T.W, mahasiswa ko-munikasi yang menjadi panitia

acara ini. Dengan disambut sepertiini, Maba menjadi kenal dengankakak kelas rohaninya, akrab den-gan Unit Kegiatan KerohanianKristen (UK3) dan aktif dalam ke-giatan-kegiatan kerohanian yangdiadakannya.

Selain menaikkan puji-pujiandan doa bersama, maba dibagidalam kelompok-kelompok kecil.Maksimal tiga orang, dibimbing satukakak rohani. Di sini firman Tuhandisampaikan, dan biasanya lebihmengena karena dilanjutkan den-gan sharing kesaksian. Kedekatan-nya pun tak perlu diragukan.

”Sae (bagus. red) banget. Ter-nyata anak-anak kristen ini guyub.Merasa nyaman aja ada dida lam nya.Kenalan dengan kakak kelas danpuji-pujian bareng, bikin akumerasa diterima dengan hangat difisip ini,” ujar Krisna PurwadiWibawa, maba HI 09

mengungkapkan kesannya.Untuk yang katolik, sambutan

diadakan tanggal 12 September.Sengaja mengambil hari Sabtu, ka-rena sambutan ini digabung untukmaba katolik seluruh universitas.Acaranya dimulai dari jam delapanpagi hingga jam delapan malam.”Lama memang, karena kami adaacara out bondnya. Seru-seruan ba-reng disiang hari, khidmatnya men-jelang sore,” ujar Clara Inez yangwaktu itu menjadi MC.

Tujuan acaranya sama, yaituperkenalan dan berusaha merang-kul maba untuk mau bertumbuh

bersama dalam Tuhan. Karena sia pasaja tentu setuju, bahwa meskipunkepandaian kita menjulang setinggilangit, namun kalau lepas dariTuhan, apalah artinya.

Sambutan ini sekalian jugauntuk memperkenalkan kegiatanUKM-kr maupun katolik, baik itupersekutuan doa rutin, kepanitiaanpaskah dan natal, kepengurusantabloid, sampai acara retreat. ”Ke-sempatan ini juga jadi ajang sharing,gimana sih bisa survive menjadianak Tuhan yang saleh, menjadi te-rang diantara sekitar,” pungkas Ri-chard. (puz)

Mengenal Saudara SeimanLewat Sambutan Maba Kristen dan Katolik

Sambutan Maba Katolik tanggal 12 September 2009

Page 9: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

09edisi 08/Oktober 2009 Jendela

diskusi & seminar

AA da pemandanganberbeda saat masukke gedung FISIP Unair

pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu.Bagi pengamat yang tidak cermatsekalipun, pemandangan berbedatersebut terasa sangat kentara.Bertepatan dengan dikukuhkannyabatik oleh Unes co ke dalam DaftarRepresentatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Repre-sentative List of the IntangibleCultural Heritage of Humanity)dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Bu-daya Tak-benda di Abu Dhabi, UniEmirat Arab, hampir seluruh wargaFISIP Unair mengenakan pakaianbercorak batik.

Biasanya, hari Jumat dimaknaioleh mahasiswa FISIP sebagai hariberbaju kasual karena jadwal ku-liah yang tidak terlalu padat. PadaJumat (2/9) kali itu, alih-alihmemakai kaos oblong dan sandal,baik laki-laki dan perempuan yangada di hampir semua titik di FISIPUnair mengenakan pakaian berco-rak batik aneka rupa. Kalau bukanbaju batik, minimal ada atributbatik yang melekat di tubuhseperti tas atau aksesori rambut.

Padahal, entah siapa yang memulai,ada semacam peraturan tidak ter-tulis yang menyatakan bahwa batikidentik dengan orang tua danacara-acara sekelas kondangan.

Bentuk penghormatankah atausekedar perayaan tanpa makna?

Mirza Affandy, mahasiswa Ko-munikasi angkatan 2006 yang padahari itu mengenakan batik Peka-longan, angkat bicara. Baginya,berkostum batik merupakan salahsatu upayanya untuk menunjukkanrasa ke-Indonesia-annya. “Bagai -ma na batik bisa diakui oleh inter-nasional kalau kita sendiri nggakmau pakai batik?” ungkapnya.Mirza juga menambahkan,meskipun hari itu banyak yangsekedar ikut-ikutan mengenakanbatik dan belum memaknai batiksecara utuh, baginya bukanmasalah. Sebab, dari pemahamanbatik yang hanya sebagai atributitu, nantinya lama-lama bisa munculpemaknaan.

“Harapannya sih, batik bisa jadisesuatu yang dapat mempertebalrasa satu nusa dan satu bangsa.Kalau sudah ada perasaan

semacam itu, bisa merambat kesendi-sendi kehidupan yang lain.Kita jadi lebih rela menolong.Apalagi saat ini Indonesia sedangditerpa banyak musibah gempa.”kata Mirza.

Noviana, mahasiswa Adminis-trasi Negara angkatan 2007, satusuara dengan Mirza. Hari itu, diadan teman-teman satu angkatan-nya berinisiatif untuk kompakanmengenakan pakaian batik. Menu-rutnya, masyarakat Indonesiaharus mulai membiasakan dirimengenakan pakaian batik untukkegiatan sehari-hari. “Jadi, batik jan-gan cuma buat buwuh (acarasemacam kondangan, dan seba-gainya, red.) aja. Lagipula, sekarangmodel-model baju batik sudahsangat variatif. Ngapain mesti maluatau gengsi pakai batik?”terangnya.

Nono, panggilan akrab No-viana, juga berharap apresiasi ter-hadap budaya Indonesia ini tidakberhenti sampai batik saja. “Jangansampai sudah diklaim negara lain,baru kita ngomel.”kata Nono. (*)

BATIK, Warisan budaya Indonesia yang dikukuhkan 2 Oktober2009

Dari Peresmian Batik sebagai Budaya Indonesia oleh UNESCO

Jangan Cuma Buat ‘Buwuh’

PP ada setiap akhir semes-ter, seluruh mahasiswamenerima transkrip in-

deks prestasi (IP) sebagai bahanevaluasi pembelajaran. Hasil nilaiini berfungsi untuk mengukursampai sejauh mana pemahamanmahasiswa atas materi perkulia-han. Nah, kalau untuk mahasiswaada transkrip IP, untuk setiap juru-san/departemen dikenal istilahself-evaluation.

Apa itu self-evaluation? Self-evaluation atau yang biasa dising -kat SE adalah evaluasi tahunanyang diperuntukkan bagi seluruhjurusan/departemen di Universi-tas Airlangga, mulai dari evaluasikelemahan, kelebihan, sampai tan-tangan-tantangan yang dihadapi

oleh masing-masing jurusan se-lama satu tahun proses belajar-mengajar. Aspek-aspek yangdievaluasi pun macam-macam,meliputi sumber daya pengajar,materi perkuliahan, sarana danprasarana, mahasiswa, alumni,maupun manajemen internal juru-san. “Jadi, SE ini seperti potret diriuntuk mengetahui apa yang harusdilakukan untuk pengembanganjurusan.” jelas Liestianingsih DwiDayanti, sekretaris DepartemenKomunikasi FISIP Unair.

Melalui SE, setiap jurusan jadimemiliki ‘peta’ mengenai hal-halyang terkait dengan perkuliahan,seperti data mahasiswa, dosen,kelengkapan sarana dan prasarana,dan sebagainya. Salah satu metode

SE yang dilakukan oleh jurusanadalah melalui treasure studiesatau penelusuran lulusan. UntukSE yang dikerjakan tahun ini (se-bagai evaluasi dari tahun 2008),mereka yang telah lulus darilubang jarum pendidikan FISIPUnair pada tahun 2004-2008diberikan sejumlah pertanyaanguna mendapatkan berbagaiketerangan.

Cara yang ditempuh dalammelaksanakan tracing study inibermacam-macam. DepartemenKomunikasi biasanya menggu-nakan kuesioner ataupun suratelektronik (email). “Keteranganyang diperlukan jurusan darialumni antara lain mengenai gajipertama, masa tunggu mendap-

atkan pekerjaan, kesesuaianbidang kerja, serta saran dan ma-sukan bagi pengembangan juru-san.” kata Liestianingsih.

Melalui data-data tersebut, ju-rusan dapat menentukan langkahapa yang harus diambil selanjut-nya. Saat ada lulusan yang memi-liki IPK tinggi namun tidakterserap di dunia kerja, misalnya,jurusan dapat menelusuri penye-babnya. Apabila hal tersebutterkait dengan masalah-masalahtertentu, jurusan dapat melakukanperbaikan untuk semesterberikutnya. Sehingga, SE dapatberfungsi optimal sebagai pand-uan perancangan program kedepan dan pengambilan kebijakaninternal. Setiap tahunnya, SE dilak-sanakan kurang lebih selama tigabulan, mulai dari sekitar bulan Julisampai dengan bulan September.

(put)

Self-Evaluation dan Tracing Study

SE sebagai Potret untuk Benahi Diri

Page 10: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

10 Jendela edisi 08/Oktober 2009

seputar fisip

AAwal semester ga -sal ini, Fisip ke-datangan warga

baru. Mereka adalah orang-orang berseragam biru mudadengan membawa seperang -kat alat kebersihan. Ya,orang-orang tersebut adalahpasukan cleaning service yangsudah mulai bekerja di Fisipsejak Agustus lalu. Dibagi atastiga shift kerja, cleaning serv-ice ini berjumlah sepuluhorang. Ruang kuliah, ruangdosen, ruang karyawan, hing -ga setiap selasar kampus kininampak lebih terawat semen-jak kehadiran mereka.

“Pengadaan cleaning serv-

ice (CS) ini adalah salah satubentuk pengoptimalan karya -wan kampus. Dulu setiap kar -ya wan bertanggung jawabatas ruangan yang dipegang -nya masing-masing. Kinimereka bisa optimal di bidanglain yang setara dengan tang-gung jawabnya dulu.” ujarDjoko Adi menjelaskan keber-adaan CS. Ia menambahkan,“CS ini merupakan aplikasioutsourcing yang diizinkanoleh Universitas. Sehinggaorang-orang yang bekerja se-bagai CS adalah orang-orangdari lembaga luar yang sudahkami percaya.”

CV. Guna Adi Dharma,

adalah lembaga layanan ke-bersihan yang membawahi CSdi Fisip. Sebelumnya, CS dariCV. Guna Adi Dharma sudahdipercaya di Fakultas Hukum.Hal tersebut menjadi refer-ensi Fisip menggunakanlayanan dari perusahaan yangberdomisili di Surabaya.

CS tersebut rencananyaakan dikontrak selama limabulan. Masalah nanti akan

diperpanjang kontrak atautidak, Djoko belum dapatmenjawabnya. “Kita lihat ter-lebih dulu hasil lima bulan kedepan. Toh nanti pada akhirkontrak akan terdapat evalu-asi. Dari situ nanti kita dapatmengerti kualitas layanan CSyang kita gunakan,” ungkap-nya.

(zaq/int)

Cleaning Services di FISIP

Kehadiran PasukanBerseragam Biru Muda

Daftar CPNS FISIPYang akan Menempuh Pra-Jabatan

Daftar Karyawan FISIPYang Menunggu SK CPNS (Pemberkasan Baru)

No. Nama Bagian(Golongan)

1. Siswantoro SDM (IIa)

2. Suwarno Sarana &Prasarana (1b)

3. Agus Handoko Sarana &Prasarana (1b)

4. I Gede Wahyu Wicaksana, S.IP.,M.Si Dosen HI (III-b)

No. Nama Bagian(Golongan)

1. Suparmin Akademik (IIa)

2. Laily Fardillah, A.Md Akademik (IIa)

3. Hildah Mauliya, SH Akademik (IIa)

4. Isti Windyastuti, SE Akademik (IIIa)

5. Sri Endah Wiludjeng, A.Md Akademik (IIa)

6. Martino Arianto, A.Md Akademik (IIc)

7. Warno Sarana &Prasarana (IIa)

8. Moch. Ismawan Sarana &Prasarana (Ib)

9. Yulianto Sarana &Prasarana (Ib)

10. Sirot Judin Sarana &Prasarana (Ia)

11. Ira Yuliana SDM (IIa)

Page 11: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

11edisi 08/Oktober 2009 Jendela

seputar fisip

SSebagai tempatmelepas lapar dandahaga, kantin-kan-

tin di FISIP diharapkan jugamampu menimbulkan suasananyaman bagi siapapun yangsinggah disana, baik dosen,pegawai maupun mahasiswa.Sayangnya, kantin FISIP tidaklagi senyaman dulu. Kini, se-tiap kali jam pergantian matakuliah, kantin-kantin penuhsesak hingga meluber ke luarkantin. Hal ini dikarenakankapasitas kantin-kantin FISIPyang tidak seimbang denganjumlah mahasiswa yang terusbertambah.“Empat tahunyang lalu sih, kantin-kantindisini masih nyaman. Mungkinkarena mahasiswanya tidaksebanyak sekarang,” ungkapDjoko.

Fakultas pun berusaha

mengatasi ketidaknyamananini dengan mendirikan galeri-galeri di sisi kanan dan kirigedung A FISIP. Namun, terny-ata solusi ini pun belum mem-berikan dampak yangsignifikan terhadap kenya-manan para mahasiswa saatberada di kantin.“Pihak fakul-tas masih memikirkan solusiyang efektif untuk masalahini,” ucap Djoko.

Selain ketidaknyamananakibat luas kantin yang kurangmemadai, beberapa waktuyang lalu, saat musim penghu-jan sekitar bulan April-Mei,beberapa atap kantin bocorsehingga menimbulkan genan-gan air di lantai. Beruntung,atap-atap kantin yang bocorkini telah diperbaiki. Terkaitdengan masalah dana per-baikan kantin, Djoko men-

gungkapkan bahwa fakultastidak turut andil dalam halitu. “Fakultas tidak ikut men-danai sebab perbaikan terse-but sepenuhnya tanggungjawab pemilik kantin. Sebab,

mereka disini menyewa sesuaidengan perjanjian yang diper-barui setiap satu tahunsekali,” tambah Djoko.

(zaq/int)

SSelain kehadiran pa-sukan biru, peruba-han lain yang

kentara awal semester gasalini adalah parkir sepedamotor. Beberapa tempelan“Parkir Gratis” yang terpam-pang di parkiran sepedamotor serta pengecekan

Surat Tanda Naik Kendaraan(STNK) tiap akan keluar kam-pus seakan jadi budaya”hangat” di Fisip kini.

“Kalu masalah parkirgratis memang sudah diber-lakukan dari dulu. Tidak adayang namanya pungutanuntuk parkir mahasiswa.

Namun tidak ada salahnyajika kita tetap memberikanuang sukarela pada petugas.Mengingat jumlah petugasdengan jumlah kedaraanyang dijaga sangat tidak se-imbang.” jelas Djoko.

Ketidakseimbangan jum-lah kendaraan nampaknyajuga terlihat dari lahan yangtersedia. Budaya toleransiantar fakultas juga harus dit-ingkatkan mengingatmasalah lahan parkir di kam-pus B adalah maslah bersamaUniversitas.

“Kampus B kesulitanuntuk parkir karena lahannyamemang sempit. Dan itu

sudah menjadi permasalahanbersama sejak dulu. Tidakusah heran jika kini Fisipseakan-akan mengambillahan dengan parkir mobilFIB. Budaya toleransi ten-tunya sangat penting dalamurusan ini ” ungkap Djoko. Iaberbagi cerita bahwa sebe-narnya dulu ada rencana daripusat untuk rencana Pem-bangunan Parkir Terpadu.Parkir Terpadu tersebut nan-tinya akan ditempatkan didepan masjid Nuruzzaman.Namun rencana tersebuthingga kini belum terealisasihanya sebatas konsep yangdiajukan. (zaq/int)

Kantin di lingkungan FISIP

Kantin Tak Senyaman Dulu

Budaya ‘Hangat’ Parkir MotorBudaya ‘H

Page 12: Memaknai Kebersamaan dalam Satu Naunganalumni.fisip.unair.ac.id/assets/jendela/JENDELA_Oktober_2009.pdf · Malam Keakraban R Adi Sukadana 14 September Seminar Kesehatan dan Buka Puasa

12 Jendela edisi 08/Oktober 2009

profil

DDon’t ask what yourcountry can do foryou, but what you

can do for your country. Kata-kata bijak dari John F. Kennedy,mantan presiden AS ini diucap-kan puluhan tahun yang laluini, namun hingga saat inimasih mampu menginspirasibanyak orang. Adrian Perkasasalah satunya. Mahasiswa prodiHubungan Internasional (HI)angkatan 2006 ini melalangbuana di dunia pariwisatauntuk mencoba memberikankontribusinya pada bangsa.

Sejak duduk di bangku SMA,Adrian sudah berkecimpung didunia budaya dan pariwisata.Maklum, alumni SMAN 2Surabaya ini sudah dinobatkansebagai Wakil I Cak Surabaya2005 saat masih kelas 2 SMA.“Di paguyuban, aku jadi kenaldan makin tertarik dengandunia pariwisata. Jangkauan-nya sangat luas, seni kena, bu-daya kena, ekonomi kena”ungkapnya.

Sektor pariwisata di Indone-sia bahkan menjadi penyum-bang peringkat tiga untukpendapatan negara di luarpajak dan migas. Tren globalyang saat ini berkembang pun,mengarah ke sektor ini.

”Lihat saja negara-negarapenghasil migas. Mereka jor-joran membangun wisata di ne-garanya. Dubai itu disulapbagus sekali dengan arsitekturyang luar biasa. Karena merekasadar, minyaknya bakal habis.Setelah itu mau jualan apa? Yajual wisata,” terang Raka 2007ini.

Bagaimana dengan Indone-sia? Secara keseluruhan Indo-nesia punya alam dan budayayang bagus untuk dijual,namun kesadaran untuk ituyang belum ada. Bahkan untukmelestarikannya saja, harus di-tampar dulu dengan isu klaimoleh negara lain. Di sinilah Ad-rian mencoba berperan, me-ningkatkan kesadaran akanbudaya dan pariwisata di Indo-

nesia.Selain menjadi ketua pa-

guyuban Cak dan Ning Sura-baya, Adrian juga aktifmembantu dewan kota di bi-dang pariwisata dan menjadipublic relations Surabaya Tou-rism Board. Di jalur akademik,Adrian juga menorehkan pre-stasi sebagai Pemuda Bahari2008 se-Indonesia. Dia berlayarhingga ke Ternate untuk me-nyelami betapa Indonesiapunya potensi besar, termasukdi laut. Baru-baru ini, kita me-lihatnya berperan sebagaiNasir, sahabat Azzam di filmlayar lebar Ketika Cinta Bertas-bih (KCB).

Semua pengalaman danpengetahuannya ini, seringkaliia bagi lewat seminar-seminarsebagai narasumber. ”Ini lang-kah kecil memang, berupa pe-nyadaran. Tapi tidak adalangkah besar tanpa didahuluilangkah kecil kan?” ujarnyasambil tersenyum. Lewat lang-kah ini, ia mengharapkan bu-daya menjadi sesuatu yangdinamis agar bisa bertahanhidup. Bisa bergerak meng-hadapi perubahan dengan kon-sep think globally act locally.

Cowok kelahiran Tulunga-gung, 27 Juni 1988 ini mencin-tai pariwisata karena terlebihdulu jatuh cinta pada budayaIndonesia. “Aku sempat ikutnyantrik. Itu lho yang ikutdalang ke mana-mana biar bisapaham wayang dan jadidalang. Aku kan wong ndesoasline,” katanya berkelakar. DiSMP, Adrian aktif di bidangteater. Karena itu, bergelut didunia wisata dan budaya ini se-olah menjadi panggilan ji-wanya.

Bahkan saking cintanya,Adrian rela jadi mahasiswamulti KTM, alias kuliah dobel.

Selain tercatat sebagai maha-siswa prodi HI Fisip, diangkatan yang sama, Adrianjuga menjadi mahasiswa yangaktif di prodi Sejarah FIB. “Se-jalan kan pengetahuannya.Tapi ya konsekuensinya, kuliah-nya jadi banyak banget. Bagiwaktu FIB-FISIP, kalau kuliahbisa dari jam tujuh pagi sampaijam tujuh malam, hehehe. Un-tung banyak yang support, jadiaku jalani dulu, dikuat-kuatinlah,” ungkapnya.

Menjadi salah satu aktor diKCB pun sebenarnya tak lepasdari keinginannya untukberkontribusi pada Indonesia.Cowok yang berperan sebagaiNasir melihat film ini punyapembelajaran yang bagus, filmyang punya nilai.

“Dulu, wali songo pakaiwayang untuk dakwah,sekarang ini media populernyafilm. Ya, aku ingin ikut sertauntuk tidak mengkhianati cita-cita UUD 45 yang bunyinyamencerdaskan bangsa itu loh,”kelakarnya menyindir film-filmyang asal lempar ke pasaranhanya untuk cari untung. Pada-hal menurutnya, kalau mauthink out of the box, sineas In-donesia bisa menciptakan filmyang sangat bergizi sekelaslaskar pelangi.

Dari Mesir ini juga, Adrianberusaha membangun link den-gan mahasiswa Indonesia disana untuk ajang transfer keil-muan. Soal cita-cita, Adrianmengaku belum punya ambisiyang jelas. “Pokoknya di duniayang aku geluti sekarang lah. Disisi low politics yang punyaimpact luas, yaitu pariwisata.Tapi nggak nolak kalau disuruhjadi menbudpar, ha ha ha,”pungkasnya sambil tertawa.(puz)

Adrian Perkasa (Mantan Raka Ja�m 2007)

Adrian Perkasa (Mahasiswa HI 2006)Panggilan Jiwa untuk Pariwisata Indonesia