Memahami Perubahan Perilaku peserta PTRM
description
Transcript of Memahami Perubahan Perilaku peserta PTRM
Memahami Perubahan Perilaku
Berhadapan dengan pengguna Napza disertai berbagai masalah yang
diusungnya membuat terapis mengajak mereka berpikiran logis bersamaan pula
memperhitungkan risiko dan konsekuensi. Meskipun demikian seringkali keputus-
asaan dari terapis muncul ketika perubahan perilaku kearah perilaku lebih sehat tidak
terjadi. Terapis menganggap upaya yang dilakukan sia-sia. Memahami perubahan
perilaku dan tahapannya akan dapat menerangkan upaya yang dilakukan dan sikap
perilaku yang ditampilkan pengguna.
Prochaska dan Diclementi (1998) mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor
yang membuat seseorang berada dalam tahapan perilaku prakontemplasi,
kontemplasi, preparasi, aksi dan rumatan. Banyak pengguna yang tak menyadari akan
bahaya yang menyertai penggunaan zat mereka, tidak menganggap penggunaan
mereka menimbulkan masalah atau mereka tidak menghubungkan masalah yang
dihadapinya terkait dengan penggunaan zat.
Tahap Pra-Kontemplasi
Dalam tahap ini, individu pengguna datang ke layanan terapi untuk
menyenangkan keluarga atau orang terdekatnya, bukan untuk mengubah perilaku
penggunaannya. Karekteristik individu dalam masa prakontemplasi :
Tidak dapat menerima bahwa masalah yang ditimbukannya terkait
dengan penggunaan zatnya.
Tidak komit atau pasif dalam menjalani terapi.
Secara sadar maupun tidak menghindari langkah-langkah perubahan
perilaku.
Tidak atau kurang menyadari bahwa perilakunya membawa masalah.
Melakukan terapi hanya bila didorong kuat oleh orang di
lingkungannya.
Mereka datang ke layanan tapi tanpa menyadari atau tanpa mengenal masalah
penggunaan zat mereka. Kalaupun mereka menyadari adanya masalah, mereka tidak
berpikir untuk merubah perilaku mereka. Kelompok ini adalah mereka yang sudah
memulai mengenal masalah dalam penggunaan Napzanya tetapi enggan berpikir lebih
jauh untuk mengubah perilakunya, mereka adalah kelompok ambivalen.
Tahap Kontemplasi
Dalam fase ini individu telah mulai memikirkan perubahan perilaku namun
belum bergerak kearah perubahan perilaku. Mereka berpikir serius untuk berhenti
menggunakan zat atau mengurangi penggunaan, baik karena desakan kebutuhan dari
dalam diri ataupun peristiwa dari luar dirinya, dan seringkali berpikir untuk
berperilaku sehat. Menurut Prochaska dan DiCleente (1982) mereka telah mengenali
masalah terkait penggunaan zatnya, memahami hal tersebut, merasa tidak senang dan
stres akan hal tersebut dan tidak nyaman dengan masalah yang ditimbulkan dari
penggunaan zatnya. Mereka seringkali meminta bantuan orang lain untuk turut
mengendalikan dirinya dari penggunaan zat.
Tanda karakteristiknya adalah :
Mencari pemahaman dan mengevaluasi perilaku mereka sendiri
Merasa tertekan atau stres
Menginginkan pengendalian diri atau mencari pengendalian diri atau mencari
pengendali diri.
Berpikir untuk berubah
Belum mengambil langkah perubahan dan belum melakukan persiapan untuk
itu
Berulangkali berupaya untuk berubah dimasa lalu
Mengevaluasi untung dan rugi perilaku mereka dan jika perilaku diubah.
Studi Disclemente dkk menggambarkan sejak 6 bulan lalu pra-kontemplator
berpikir menimbang berhenti merokok, mereka berhenti merokok tidak lebih dari
sehari dan dalam 30 hari ini masih belum berubah. Para pra-kontemplator belum
berupaya berhenti, sedangkan kebalikannya para kontemplator telah berupaya
mengurangi jumlah rokok yang dihisapnya, atau telah menjauhi godaan merokok,
telah menimbang untung dan rugi berhenti merokok. Pada bulan pertama dan keenam
para kontemplator dibanding para pra-kontemplator lebih yakin diri untuk berubah
dan berhenti merokok.
Para kontemplator secara serius berpikir untuk berubah tetapi belum mengambil
tindakan perubahan, belum juga bersiap-siap. Mereka sering memerlukan waktu
untuk menimbang dalam pikirannya.
Tahap Persiapan
Individu dalam masa ini berencana memulai perubahan dalam waktu dekat
dan dalam banyak kasus telah mempelajari betapa berharganya berubah dan belajar
dari kesalahan orang lain. Mereka dalam tahap ini menyelesaikan pengambilan
keputusan. Mereka membutuhkan informasi yang benar tentang berbagai hal untuk
sampai pada ketepatan pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan dan
situasi dirinya.
Karakteristik dalam tahap ini adalah :
Berketetapan untuk merubah perilaku
Siap untuk mengubah sikap dan perilaku
Bersiap mengambil langkah perubahan
Masuk kedalam proses perubahan
Bersiap tegar dalam tekad untuk berubah sesuai opsi yang diambilnya
Membuat rencana dan memutuskan berubah
Dalam tahap ini segera disusun perencanaan yang dapat dikerjakan oleh klien
dan evaluasi setiap pro-kons yang terungkap.
Tahap Bertindak
Dalam tahap ini klien berupaya dan menunjukkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang mempengaruhinya dalam rangka mengatasi masalah yang
dihadapinya. Ada dua karakteristik individu dalam tahap ini. Karakteristik pertama
adalah orang yang tegas, dan jelas pilihannya serta keteguhan untuk berubah, yang
kedua adalah orang yang tampilannya menunjukkan bahwa ia aktif mengubah
perilaku dalam keteguhan mengubah perilaku.
Klien memutuskan untuk mengubah perilaku
Klien mengatakan untuk menunjukkan ketegasan untuk melakukan perubahan
Melakukan upaya perubahan perilaku dan atau lingkungan geraknya
Klien memperlihatkan motivasi dan usaha untuk mencapai perubahan perilaku
Klien teguh melakukan perubahan perubahan perilaku dan ikut serta dalam
proses perubahan perilaku
Klien bertekad mengikuti strategi dan aktivitas sesuai anjuran
Klien dalam kategori ini dengan semangat mengikuti proses perubahan
perilaku, melawan perilaku terdahulu, mengendalikan stimulus, mendorong dirinya
kearah kemajuan dan memelihara pergaulan.
Tahap Rumatan (maintenance)
Dua tanda karakteristik dalam tahap ini adalah mempertahankan perilaku yang
telah berubah dalam tahap tindakan dan yang kedua menghindarkan diri dari
kambuhan. Tanda perubahan dalam tahap ini bertumpang tindih dengan tahap
sebelumnya mengingat masa ini usaha mempertahankan perilaku berupa mengulang
perilaku dalam tahap tindakan.
Klien terus-menerus beraktivitas mempertahankan perilaku yang telah
dicapainya.
Senantiasa mempertahankan dan menghindarkan diri dari slip atau kambuh.
Klien mungkin menunjukkan kecemasan atau ketakutan kambuh dan
kekuatiran menghadapi situasi beresiko tinggi.
Lebih jarang tergoda penggunaan zat atau kembali menggunakan jika
menghadapi penggunaan.
Orang-orang ini seringkali tindakannya sukar dibedakan dari tahap
sebelumnya. Untuk keperluan riset, maka dikatakan jika dalam masa enam bulan
perilaku perubahan dapat bertahan maka disebut fase rumatan, karena kebanyakan
klien kambuh dalam jangka waktu enam bulan.
Waktu adiksi sangat kompleks, masalahnya bermacam-macam, karena itu
klien dan terapis hendaklah senantiasa bekerja sama dalam memecahkan masalah
yang dialami, tahap demi tahap. Pada pengguna polydrugs maka satu per satu
masalah ketergantungan diselesaikan, klien memilih masalah mana yang
didahulukan.
ISU KLINIS DALAM TAHAP PRAKONTEMPLASI, KONTEMPLASI DAN
PERSIAPAN
Pada masa prakontemplasi dan kontemplasi, klien belum melakukan persiapan
guna berubah. Pada tahap persiapan klien telah mengambil keputusan dan berencana
mengubah perilaku meski masih terdapat resistensi. Kekurangmampuan mengambil
keputusan seringkali diterjemahkan sebagai denial atau resistensi, dan seringkali
diskusi menyatakan bahwa tugas para terapis adalah melakukan konfrontasi atas
denial dan resistensi.
Denial atau Penyangkalan
Denial merupakan mekanisme defensif yang digunakan para alkoholik
(Chavez 1970). Mekanisme defensif ini yang seringkali menghambat pemulihan.
Menurut Valliant, denial berada dalam alam bawah sadar agar individu membebaskan
diri dari konflik emosional dan anxietas, dan merupakan mekanisme defensif yang
imatur. Bentuk-bentuk denial adalah sebagai berikut :
Simple denial – klien menyatakan penggunaan zat tidak menimbulkan
masalah, sementara bukti menunjukkan sebaliknya.
Minimizing – menyatakan ada masalah sampai tahap tertentu tetapi
mengatakan tidak serius.
Blaming – memproyeksikan pertanggungjawaban perilakunya pada obyek
diluar dirinya, baik itu orang lain maupun situasi. Mereka mengelak tanggung
jawab ada pada dirinya.
Rasionalisasi – menggunakan alibi, alasan memaafkan diri dan alasan lainnya
sebagai penyebab.
Diversi – menolak membicarakan isu penggunaan zat dengan mengalihkan ke
topik bicara lainnya.
Hostilitas – respon pembicaraan terkait penggunaan zat dengan kemarahan,
tersinggung dan atau omelan dengan harapan topik dialihkan.
Resistensi
Menurut istilah psikoanalisis Fenichel (1945), resistensi adalah setiap keadaan
yang mencegah pasien memuunculkan masalah dalam nir sadar. Konsep resistensi
adalah proses dalam tindakan, emosi atau pikiran yang mencegah keluarnya materi
dari nir sadar pasien. Menurut terapis, resistensi adalah dimana pasien melakukan
antiterapetik. Tujuan dari resistensi adalah menghindarkan diri dari perasaan tak
nyaman seperti kecemasan dan perasaan bersalah, resistensi juga merujuk pada
keadaan klien yang tidak termotivasi.
Resistensi dan denial menghambat keberhasilan terapi, terlihat sebagai pasien
tak termotivasi, karena itu dilakukanlah motivational interviewing. Strategi
memotivasi untuk mengubah perilaku adalah sebagai berikut :
Memberikan advis
Menghilangkan hambatan
Menyiapkan berbagai pilihan
Menurunkan nafsu
Tunjukkan empati
Lakukan umpan balik
Pertegas goal
Aktif membantu
Dalam membantu klien pada tahap bertindak dilakukan :
Pertahankan klien terus dalam terapi
Dukung pandangan realistik untuk berubah sekecil apapun perubahan
Kenali kesulitan dan cara mengatasinya pada tahap awal perubahan
Bantu klien mengenali situasi resiko tinggi melalui analisis fungsional dan
mengembangkan strategi penyesuaian diri menghadapinya
Bantu klien untuk menemukan pendorong baru penguatan untuk perubahan
positif
Bantu klien menilai apakah ia mempunyai dukungan kuat keluarga atau
lingkungan
Strategi dalam tahap rumatan
Bantu klien mengidentifikasi dan sumber-sumber lingkungan [ergaulan bebas
zat
Dukung gaya hidup sehat
Keuatkan kemampuan klien mengatasi masalah dan efektivitas dirinya
Bantu klien mempraktekkan dan menerapkan strategi baru menghadapi
penggunaan zat
Lakukan dukungan secara teratur