Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

32
memahami untuk petani GLOBALISASI Yayasan Duta Awam

description

Globalization For Indonesian Farmers

Transcript of Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Page 1: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

memahami

untuk petani

GLOBALISASI

Komik ini ingin berdiskusi

Apakah globalisasi itu?

Bagaimana globalisasi terjadi?

Bagaimana dampaknya?

Baik dampaknya bagi ekonomikita secara Nasional

maupun dampak secarakhusus bagi petanidan keluarga petani

Indonesia.

Selain itu, komik ini mengajakKita semua mengumpulkan

segenap tenagauntuk tetap mandiri

dan lepas dari Ketergantungan,apalagi keterjajahandi era globalisasi.

Yayasan Duta AwamDiterbitkan oleh : Yayasan Duta Awam

Jl. Adi Sucipto no.184i SOLO(0271) 710816 - Fax. (0271) 729176

[email protected]

Page 2: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Prolog

Kata berasal dari kata global yang artinya “bersifat mendunia”.

Maka secara arti kata dia bermakna gejala yang (bersifat) mendunia.

Dalam perkembangan sekarang, dan kuatnya ideologi ekonomi liberal

(berhubungan dengan kebebasan berusaha dan bersaing) maka globalisasi

lebih banyak dikaitkan dengan permasalahan ekonomi. Jadi globalisasi

terkait erat dengan era liberalisasi (pembebasan) perdagangan yang

menekankan pada (persaingan) bebas sebagai dasar utama pertumbuhan

ekonomi

Puncak globalisasi ekonomi sekarang ditandai dengan lahirnya peraturan

global mengenai tatacara perdagangan yang mewujud pada sebuah lembaga

“di atas Negara-negara” bernama Word Trade Organization ( )

atau organisasi perdagangan dunia. Lembaga ini bertindak jadi wasit

atau polisi dalam menciptakan pasar bebas bagi negara-negara.

Sayangnya pembuatan keputusan di lembaga ini sangat dipengaruhi

beberapa Negara kaya dan kuat saja.

Beberapa bidang yang diatur oleh WTO, antara lain mengenai tarif

(bea impor) yang ditekan seminimal mungkin. Kemudian, bidang pertanian

(dalam Agreement on Agriculture - ) yang mengatur tatacara

perdagangan hasil pertanian antar negara. AoA tidak membolehkan negara

menutup pasar nasionalnya, AoA juga melarang negara memberikan subsidi

pertanian dan subsidi ekspor produk pertanian, walau dengan alasan

membantu petani miskin.

Dengan segala aturan pasar bebas inilah, maka beberapa perusahaan

(dari negara maju) telah lahir menjadi “perusahaan raksasa” tingkat dunia.

Perusahaan-perusahaan yang disebut (multi national corporation)

atau perusaaan lintas negara ini, jumlah kekayaannya dapat melebihi

jumlah kekayaan seluruh negara kita. Apalagi negara kita memang se-

dang jatuh miskin karena salah urus, korupsi dan terjerat utang

sejak jaman Orde Baru.

Globalisasi

WTO

AoA

MNC

.

Globalisasi itu jelas merugikan saya. Di bidang pertanian

pasar bebas ini berakibat buruk,

yaitu tersainginya produk hasil panen kami.

Saya baca koran, sebenarnya Indonesia bisa

memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi mengapa banyak

produk dari luar negeri masuk.

(

)

Pasar bebas silakan saja.

Tapi mengapa pemerintah mau membantu

pengusaha gede yang kreditnya macet,

tetapi tidak cukup serius dalam membantu petani

yang hidupnya macet.

(

)

Ketika

Sugiatno, petani asal Blumbang

Tawangmangu, Karanganyar Jateng

Nur Wardoyo, petani asal

Polokarto, Sukoharjo Jateng

saya panen, kok tahu-tahu

ada beras impor yang harganya sangat murah

dan itu mematikan harga beras petani

( )

Pemerintah belum serius berpihak pada petani.

Contohnya soal benih, yang kurang ada pengawasan.

Banyak sekali benih asing masuk, entah legal atau ilegal.

Juga Penyelundupan beras yang tidak ditindak

tegas menunjukkan kita belum siap ber-globalisasi

( )

Paino, petani asal Tawangmangu, Karanganyar Jateng

Rashid, petani asal Soroteleng, Selo, Boyolali Jateng

Kesaksian Petani

Epilog

Page 3: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

memahami

untuk PetaniGLOBALISASI

YAYASAN DUTA AWAMJl. Adi Sucipto no. 184i - SOLO

telp. (0271) 710816 - fax. (0271) [email protected]

Cerita :

Gambar :

Gideon SumiyarsaMediansyah

bengkel QOMIK

AYO !!!

KITA TUMBUHKAN

KEMANDIRIAN,

BAIK SEBAGAI INDIVIDU,

KELUARGA MAUPUN

BERBANGSA !2003

Page 4: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Kesaksian Petani

Saya tidak tahu arti persisnya globalisasi

dan pasar bebas,

yang pasti saya tahu sekarang banyak

produk pertanian impor masuk ke Indonesia

sehingga petani lokal rugi.

(

)

Bagi saya sebagai petani, pasar bebas itu tidak cocok.

Contohnya harga bawang putih yang jatuh

akibat masuknya bawang putih murah ke Indonesia.

Belum lagi dengan terus naiknya harga pupuk,

sehingga harga jual kita tidak sesuai...

(

)

Globalisasi itu ya pasar bebas, yaitu produk atau barang

dan treknologi bisa masuk ke Indonesia dari negara manapun.

Di daerah kami, misalnya dengan masuknya

bibit wortel dari luar negeri.

( )

Banyak produk yang kita mampu memenuhi sendiri, tetapi

mengapa harus mendatangkan dari luar negeri.

Itukan mematikan pasaran petani.

( )

Darmo Wiyono, petani asal Cendono,

Kec Bendosari, Kab Sukoharjo, Jateng

Narto, petani asal Desa Blumbang,

Tawangmangu, Kab Karanganyar Jateng

Sarjono, petani asal Tawangmangu, Kab Karanganyar Jateng

Sugiyanti, petani asal Bendosari, Sukoharjo Jateng

Pemain di panggung globalisasi yang lain adalah Word Bank ( )

atau . Lembaga yang sahamnya dikuasai oleh beberapa

negara kaya ini, sering memberi pinjaman utang kepada Negara-negara

berkembang. Namun utang ini selalu diberikan dengan syarat

agar negara pengutang (seperti negara kita) mendukung pasar bebas.

Selain kepada WB, negara kita juga berutang kepada (Bank

Pembangunan Asia) atau langsung ke beberapa negara kaya. Padahal

semua tempat kita berutang itu (lembaga keuangan internasional),

menyaratkan pasar bebas atau globalisasi.

Ada juga pemain glogalisasi yang bernama (International Monetery

Fund) atau dana moneter Internasional. Lembaga ini (dengan berbagai

bentuk aturannya) mempengaruhi pemerintah dalam membuat keputusan

seperti deregulasi. Deregulasi ialah menghapus aturan dagang yang

dianggap mereka sebagai penghambat pasar bebas. Intinya tidak boleh

ada aturan negara yang menghalangi bisnis mereka yang menginginkan

kebebasan.

IMF dan Bank Dunia juga menggiring Negara untuk melakukan

(menjual perusahaan-perusahaan milik Negara/rakyat. Misalnya Negara

kita didorong untuk menjual kepemilikan perusahaan-perusahaan milik negara

(BUMN) termasuk perusahaan yang berpengaruh pada peri-kehidupan rakyat

banyak, seperti Telkom, Listrik, perusahaan Kereta Api, Air minum dsb.

Karena penguasa negara ini, pernah tergoda untuk membangun dengan cara

tidak mandiri, maka kita semua sekarang hidup berat secara ekonomi.

Hal-hal inilah yang sedang membelit Republik Indonesia dengan seluruh

rakyatnya. Negeri ini juga terbelit utang yang ditinggalkan penguasa-penguasa

korup. Bayangkan, dengan utang negara kita sekitar Rp 150 Trilyun ini,

menjadikan setiap bayi yang lahir di republik ini harus ikut menanggung

utang Rp 7,3 juta. Dam karena harus bayar utang, kesejahteraan rakyat sulit

sekali diperjuangkan. Bahkan dengan tekanan IMF, WB dan WTO rakyat kita

makin menderita karena jatah dana kesehatan di APBN cuma sekitar 2%,

jatah dana pendidikan cuma 8,5%. Sedangkan untuk membayar utang

jatahnya 40%.

Komik ini, memang tidak mengubah banyak hal. Namun kami ingin mengajak

semua pihak untuk BANGKIT!

WB

Bank Dunia

ADB

IMF

privatisasi

Page 5: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Sedang istirahat

Pak Karyo ?

Pak Totok dan

Pak Udin pun

bergabung, mereka

akhirnya mengobrol...

Suatu hari di sebuah desa yang permai, tampak

para petani bekerja dengan giat di sawah.

Mereka tekun mengolah lahannya yang kebetulan

baru saja mereka panen minggu lalu.

Iya nih !

Mampir lho,

Pak !

Bagaimana panen

kemarin, Pak ?

Jadi ceritanya

kemarin itu...

Pas saya jual beras

ke pasar...

Tampak Pak Karyo

dan istrinya sedang

beristirahat di dangau.

Itu dia ! Hasil panen

banyak, tapi hasil

jualnya ternyata

tidak memuaskan.

124

AYO !!!

KITA TUMBUHKAN

KEMANDIRIAN,

BAIK SEBAGAI INDIVIDU,

KELUARGA MAUPUN

BERBANGSA !

Page 6: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Jual beras, Pak ?

Sekarang harga beras sedang

murah, maklum pasokannya

banyak. Sekarang kan

banyak beras dari luar

negeri juga.

Lho, kok sudah

banyak beras impor ?

Terus saya jual beras

ke mana ?

Walah...kok harga

beras jeblok

begini ya ?

Kalo harga beras

murah begitu, bagaimana

bisa buat modal tanam

selanjutnya ?Bener, Pak !

Belum lagi kebutuhan

kita yang lainnya.

Kok bisa jadi tidak

karuan begini, ya ?

BERAS

THAILAND BERAS

VIETNAM

BERAS

RRC

BERAS

JEPAN

BERAS

INDIA

BERAS

MBOJA

POKOK’EIMPOR

Selain itu perhatian pada lingkungan

harus kita tingkatkan. Sebab, dengan

menjaga kelestarian lingkungan ber-

arti menjaga kelangsungan hidup kita

Caranya dengan menghindari & menjaga

perusakan alam serta eksploitasi alam

secara sembarangan dan berlebihan.

Globalisasi juga menyebabkan hilangnya

pengetahuan dan kearifan lokal seperti

obat-obatan tradisional. Banyak resep

tradisional sudah dikuasai industri besar.

GLO

BA

ISASI

GLOBA

ISASI

L

TANAMAN

OBAT

TANAMAN

OBAT

Makanya, kita harus tetap menguasai dan

mengembangkan obat tradisional. Karena

hal ini juga berarti bagi kemandirian kita.

232

Page 7: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Tak heran, banyak beras impor masuk Indonesia. Privatisasi yang didiktekan

IMF di bidang perberasan, menggiring BULOG berubah menjadi PERUM dan

bukan lagi satu-satunya yang dapat mengimpor beras. Pihak swasta pun mudah

mengimpor beras, sehingga pasokan beras dari luar negeri akhirnya melimpah.

Dulu setiap produk yang menyang-

kut hajat hidup orang banyak,

dapat dikenakan bea masuk ma-

hal, juga dapat dibatasi. Sehing-

ga (bila ttg produk pertanian)

kepentingan petani terlindungi.

BERAS IMPOR

BERAS IMPOR

BERAS IMPOR

Sekarang dengan adanya pasar bebas,

barang-barang luar negeri bebas masuk

ke Indonesia dengan bea masuk ringan.

Akibatnya barang-barang di pasar dalam

negeri melimpah dan harga “amburadul”.

INDONESIA

Bahkan pestisidapun juga bisa

kita peroleh dari alam.

Melakukan pertanian ramah lingkungan dan

dengan menggunakan sumber daya di sekitar

kita, berarti kita melestarikan lingkungan

dan secara tidak langsung mengurangi

ketergantungan kita terhadap produk impor.

bahankimia

bahan

kimia

bahankimia

bahankimia

322

Page 8: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Lembaga-lembaga multinasional (IMF, WTO, WB)mengharuskan setiap negara anggotanya (termasukIndonesia) mengubah aturan perdagangan yangmenyebabkan produk-produk luar (barang, jasa danbahkan tenaga kerja ahli) membanjiri Indonesia.

Kini negara harus bayar utang

dan bunganya. Maka subsidi sa-

rana pertanian spt pupuk dica-

but. Harga pupuk jadi tak

terjangkau.

Padahal untuk

bercocok tanam, sarana

produksi pertanian

harus dipenuhi kan...

Padahal, negara maju seperti Amerikadan negara-negara Eropa terbuktimasih memberikan subsidi bagi sektorpertanian mereka...

Sedangkan negara berkembang sepertiIndonesia diharuskan mencabut subsidipertaniannya. Produk pertanian darinegara maju pun jadi lebih bersaing.

Lha...

Kita dapat

apa ???

Lalu apa yang

bisa dilakukan untuk

menghadapi globalisasi ?

Untuk menghadapi globalisasi,kemandirian amat diperlukan. Petaniperlu mengembangkan sistem pertanianyang mandiri dan berkelanjutan.

Sistem pertanian ini menghilangkanketergantungan kepada input ataupasokan dari luar.

Kemandirian ini dapat diwujudkandengan melestarikan bibit kita sendiri.

BIBITMPORIBIBITMPORI BIBIT

LOKALBIBIT

LOKAL

Demikian juga dengan Indonesia.Sejak Orde Baru yang lalu Indo-nesia menjadi salah satu negara“pengutang yg baik” dari IMF & WB.

SUBSIDI

BANTUANSUBSIDI

PEMERINTAH

214

Page 9: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Petani sekarang memang susah.

Bibit misalnya, banyak bibit luar negeri

beredar di pasaran. Memang sepertinya

menguntungkan, banyak pilihan tetapi...

Memang...tapi dengan di-kuasainya bibitoleh 1-2 perusa-haan, kita mulaitidak mandiri.

Apalagi“bibit pabrik”

itu sudah direkayasa,sehingga tidak bisa

dibenihkan lagi...Kita pun harus selalubeli dan beli lagi...

Kalau kita pakai

bibit lokal yang dulu

kita pakai sebelum

ada bibit dari luar negeri

bagaimana ?

Ya itu, sayangnya...

Banyak bibit lokal yang

sekarang hilang karena

setelah ada

bibit asli jadijarang

dipakai.

“bibit pabrik”

Selain itu untuk

menyuburkan tanah kita

perlu pupuk. Padahal pupuk

juga harus beli.

Seperti dibilang

tadi, subsidi pupuk

juga dicabut ...

Maka harganya makin

tak terjangkau

Pengurangan dan penghapusan biaya ke-

sejahteraan rakyat, menyebabkan

biaya hidup naik, seperti sektor pendi-

dikan, kesehatan juga transportasi.

Banyak rakyat yang kemudian menjadi

semakin tidak mampu menjangkaunya.

PENDI

DIKANPENDI

DIKAN

BBM

KESE

HATANKESE

HATAN

TRANS

PORTASITRANS

PORTASI

Kini, sektor pertanian dan petani Indonesia yang makin lemah (beberapa subsidi

pertanian seperti pupuk dicabut), seolah dipaksa bertarung dengan produk pertanian

dari luar negeri yang terus-menerus menyerbu negeri kita.

beras

imporberas

lokal

TOKOBENIH IMPORT

BENIHIMPORT

520

Page 10: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Yang saya heran itu,

pemakaian pupuk harus

terus ditingkatkan dari

waktu ke waktu.

Harus diakui,

semua bahan kimia itu

menurunkan

kualitas lahan

Iya, Pak !

Dulu waktu pakai

pupuk kandang,

tanah lebih subur dan

mengolahnya pun

lebih mudah.

Itu karena bibit

unggul lebih rakus.

Dari hari ke hari makin

meningkat pula dosis

pemupukan. Belum lagi

pestisidanya...

Iya, seolah semua

seperti dipaketkan saja.

Benih, pupuk, dan

pestisidanya..

Tinggal

beli toh ?

Di toko-toko

kan banyak

dijual pestisida.

Kok repot...

Gimana ndak repot ?

Beli kan pakai duit !

Kalau harga panen turun

terus, mau beli

pakai apa ?

Dengar-dengar,

pestisida bukan cuma

membunuh hama. Tapi

juga binatang dan

tanaman lainnya.

Lha terus,

bagaimana dampaknya

bagi Indonesia ?

Dampak globalisasi bagi kita:

Perekonomian nasional kita kacau balau, pro-

duk kita harganya jatuh! Alam kita dirusak

(eksploitasi) habis-habisan. Jumlah orang

miskin di negara kita terus meningkat!

Sebab, impor dari luar negeri ba-

nyak yang disubsidi. Pasar bebas

juga menumbuhkan penyelundupan

Sudah banyak perusahaan lokal men-

jadi bangkrut dan tutup usaha atau

diambil alih oleh perusahaan asing.

ODUK PR

LUAR

NEGE IR

ODUK PR

LUAR

NEGE IR

PRODUKA AM D L

N G RIE E

PRODUKA AM D L

N G RIE E

PRODUK

UARL

NEGERI

PRODUK

UARL

NEGERI

PR

DU

KO

DA

LA

M

NE

GE

RI

PR

DU

KO

DA

LA

M

NE

GE

RI

PERUSAHAANLOKAL

PERUSAHAANLOKAL

196

Page 11: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

18

Apa itu yang

dimaksud pestisida

merusak lingkungan

yaaa ...

Iya !! Dulu kan

banyak hewan dan

tanaman yang bisa

dipakai untuk

menghalau hama.

Lha sekarang ??

Dulu kita bertani dengan cara bersahabat

dengan alam, dan dimaksudkan untuk meme-

nuhi kebutuhan pangan keluarga. Kini, kita

didorong untuk menanam aneka ragam

produk perdagangan dunia

Sudah belasan tahun ini kita berorientasi

ekspor... Baru belakangan ini pemerintah sa-

dar dan membuat program ketahanan pangan,

ini pun belum berisi semangat kemandirian.PT. IMPORT

Di bidang pertanian, misalnya.Saat ini benih tanaman pangan diseluruh dunia mulai dikuasai hanyaoleh beberapa perusahaan yangberpusat di Eropa dan Amerika.

Penguasaan atas benih tanaman pangan ini,semata bertujuan untuk terus menumpukkeuntungan. Uang dan sumber daya alam kitaterus-menerus “tersedot” ke luar negeri.

Keuntungannya mengalir ke kantorpusat perusahaan-perusahaan tersebut. Dan hasilnya ...

KEUNTUNGAN

$$

$

$$

$

$$

$

124 718

Kini petani cenderung (berorientasi) mena-

nam produk ekspor, dengan pola mono-

kultur (satu jenis tanaman di lahan luas)

untuk mengejar jumlah produksi. Padahal

harga produk perdagangan dunia sangat

labil dan dikuasai pedagang besar.

Page 12: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Akibat orientasi produksi ini, maka pemakaian

benih, pemakaian pupuk kimia dan pestisida

makin meningkat. Selain kualitas lingkungan

kita menurun (rusak), juga

.

berbahaya bagi

kesehatan.

Ya, saya ingat !

Dulu pemerintah menggalakkan

bimas dan inmas dengan giat.

Program menanam dengan bibit unggul,

pemakaian pupuk, pengendali hama

dengan pestisida, irigasi teknis

dan sebagainya itu...

Itulah program

pemerintah yang

telah berhasil me-

musnahkan ribuan

varietas tanaman

lokal kita..

Dan, waktu ngutang

sama IMF, peme-

rintah kita ju-

ga sepakat untuk

membuka pasar

bagi produk luar.

Keuntungan

tidak didapat, malah

merugikan petani

seperti kita ini

yaa ...

Yaa...

Mau tidak

mau harus

begitu toh ?

Mereka melobi dan mendesak dibuka-

nya pasar, karena mereka yang akan

mengambil keuntungan dari situ.

MNC

MNC

AKSES

PASAR

AKSES

PASAR

MNC

tidak peduli pada hal-hal

selain dari mengeruk

keuntungan. Maka terjadi

kerusakan alam dan pelang-

garan hak asasi manusia.

Mereka mempertahan-

kan upah buruh murah

di negara berkembang

agar mereka terus

mendapat keuntungan

sebesar-besarnya...

178

Page 13: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Sebagai lembaga internasional yang

memberikan pinjaman jangka pendek

terutama bagi negara-negara yang

mengalami krisis keuangan, IMF

menetapkan syarat-syarat yang harus

dipenuhi. Syarat itu ialah “

atau

.

Structural

Adjustment Programs” Program

Penyesuaian Struktural

SAPs

syarat

IMF

Yaitu, Indonesia harus menghapuskan

bea masuk dan mengurangi berbagai

aturan main perdagangan antar negara.

Tentu ini merugikan perdagangan kita.

KHUSUS IMPORTIR

BERAS ke INDONESIA

-BEBAS BEA-

USA RRCJEPANGTHAI

LAND

UK

ATURAN-ATURANINVESTASI

1.

2.--

3.-----

4.--------

5.---------

6.-------

7.-----

8.----

9.-

Negara kita telah dipaksa mengurangi

berbagai aturan tentang investasi asing,

katanya supaya Indonesia jadi wilayah

“bebas berdagang”. SUBSIDI

Pengurangan dan penghapusan berbagai

subsidi seperti subsidi pertanian, subsidi

pendidikan dan subsidi kesehatan, dll.

Kok bisa begitu

yaaa ?

Ini semua tak

lepas dari campur

tangan MNC.

Wah, yang untung

cuma negara-negara

kaya ya ?

Oh...itu kan

perusahaan-perusahaan

besar dari negara kaya

seperti Amerika dan

Eropa itu khan?

Yak, benar !!!

Tapi tepatnya

adalah...

MNC (Multi National Coorporation)

adalah perusahaan lintas batas negara.

Punya modal besar dan mampu men-

dirikan cabang di berbagai negara.

Umumnya perusahaan-perusahaan ini

berpusat di Eropa, Amerika Serikat

dan Jepang. Mereka ini lah yang paling

diuntungkan oleh globalisasi.

916

Page 14: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Wah, susah juga...

Kita sepertinya

terjebak dan susah

keluar.

Lho, bukannya

IMF yang saya

tahu di koran dan

TV sudah keluar

dari Indonesia ?

Negara tidak

punya utang baru,

tapi kita masih

punya sisa utang

& bunganya.

Belum lagi utang

kita sama

Bank Dunia.

Heh ?

Buat apa kita

hutang sama

Bank Dunia ?

Bank Dunia ?

Ya...Buat mendanai

proyek-proyek pembangunan.

Waduk, jalan, jembatan, dll.

Dari mana dananya kalau

tidak dari utang ? Sudah terjerat utang,

korupsinya juga

terdepan di dunia...

Lho, katanya negara

kita itu kaya-raya.

Ko’ membangun dengan

utang

Di bawah tekanan WTO, negara-negara

sepakat dengan AoA. Yaitu harus mengu-

bah berbagai kebijakan impor, menjadi

yang diinginkan WTO. Negara-negara

berkembang harus mengurangi bea masuk

dan berbagai pajak lainnya atas barang

impor. Pembatasan atas jumlah impor

produk pertanian pun harus dihapuskan.

WTO

WTO

NEGARA

KUASANEGARA

KUASA

NEGARA BERKEMBANGNEGARA BERKEMBANG

Persaingan ekspor ! Inilah alasan penghapusan subsidi ekspor

pertanian. Ini akan memudahkan negara-negara Eropa dan

Amerika Serikat untuk menjual kelebihan produksi pertanian

mereka ke pasar dunia. Ditambah lagi, negara-negara kaya

masih memberikan subsidi pada eksportirnya dan

juga dana proteksi (perlindungan) bagi produk negeri mereka.

AYO !

Serbu !!!

NEGARA

NEGARA

MAJU

NEGARA

NEGARA

MAJU

Kelebihan Produksi

Negara Maju

Kelebihan Produksi

Negara Maju

NEGARA

BERKEMBANG

NEGARA

BERKEMBANG

1510

Page 15: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Ternyata kita

ini kaya ya ?Iya...tapi

kaya utang.

Ha...ha... HA...

HI...

Sama seperti IMF, Bank Dunia juga

menempatkan SAPs dalam syarat mem-

berikan pinjaman. Dengan demikian,

struktur ekonomi kita dapat diubah shg

mereka dapat berbisnis seluas-luasnya.

Jelas sekali, IMF dan Bank Dunia lebih

mengabdi pada kepentingan negara maju

dan segelintir pemodal besar.

HE...

BUKAN LAUTAN

HANYA

KOLAM SUSU...

HA...

SAPs

? ??

Negara

Berkua

sa

Dalam bidang pertanian, WTO(dengan AoA-nya) terus menuntutkepada pemerintah kita untukmengurangi (atau menghentikan)subsidi kepada produsen (petani).

Misalnya saja, subsidi pupuk

yang selama ini diberikan pada petani

harus dihapuskan. Akibatnya pupuk

jadi mahal. Sehingga biaya

produksi petani jadi meningkat.

Namun, negara-negara kuat terbukti

curang! Mereka tetap berikan subsidi

besar kepada warganya sendiri.

Di Eropa misalnya, pemilik sapi diban-

tu pemerintahnya 2 dolar per-sapi.

Di Jepang bahkan 5-6 dolar Amerika.

1114

Kamu orang harus kerja

lebih keras.

Supaya kamu orang bisa

bayar utang ya..

Yes,

Sir..

Page 16: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Lha, terus apanya

yang menguntungkan

buat kita ?

Lha ... Kalau ndak

ada untungnya

kenapa ikut aturan

WTO.

Kalau kita

keluar dari...

Apa itu tadi ?

WTO ?WTO dikuasai

negara-negara kaya

dan berkuasa lho...

Sejak tahun 1990, Indonesia dengan pola pem-

bangunan yang diterapkan saat itu (hingga kini),

menjadi salah satu anggota WTO. Konsekuensinya,

Indonesia harus mematuhi aturan-aturan WTO.

KOMODITI

NEGARA

CKOMODIT

I

NEGARA

C

KO

MO

DIT

I

NE

GA

RA

AK

OM

OD

ITI

NE

GA

RA

A

WTO telah menjadi “POLISI”nya per-

dagangan. Setiap pelanggaran ketentuan

dalam aturan WTO akan dikenakan sanksi,

misalnya embargo ekonomi (pengucilan).

WTO mengatur banyak hal dalam bidang

perdagangan. Bukan hanya persoalan tarif

dan bea masuk barang secara umum, tapi

juga perdagangan hasil pertanian, tekstil,

jasa, investasi bahkan tentang hak paten.

Kalau perdagangan

hasil pertanian itu...

Sebenarnya bagaimana ?

Aturan yang mengatur ini disebutAgreement on Agriculture ( Perjanjiandalam bidang pertanian). Ini mengaturtata cara perdagangan hasil pertanianantar negara. AoA melarang kita darimenutup diri thd masuknya produk luar.Juga melarang subsidi sektor pertanianbahkan subsidi ekspor hasil pertanian.

Terus bagaimana

dampak dari

penerapan aturan

tersebut ?

Iya !

Siapa yang

untung dan siapa

yang rugi ?WTOAOA

1312

Page 17: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Lha, terus apanya

yang menguntungkan

buat kita ?

Lha ... Kalau ndak

ada untungnya

kenapa ikut aturan

WTO.

Kalau kita

keluar dari...

Apa itu tadi ?

WTO ?WTO dikuasai

negara-negara kaya

dan berkuasa lho...

Sejak tahun 1990, Indonesia dengan pola pem-

bangunan yang diterapkan saat itu (hingga kini),

menjadi salah satu anggota WTO. Konsekuensinya,

Indonesia harus mematuhi aturan-aturan WTO.

KOMODITI

NEGARA

CKOMODIT

I

NEGARA

C

KO

MO

DIT

I

NE

GA

RA

AK

OM

OD

ITI

NE

GA

RA

A

WTO telah menjadi “POLISI”nya per-

dagangan. Setiap pelanggaran ketentuan

dalam aturan WTO akan dikenakan sanksi,

misalnya embargo ekonomi (pengucilan).

WTO mengatur banyak hal dalam bidang

perdagangan. Bukan hanya persoalan tarif

dan bea masuk barang secara umum, tapi

juga perdagangan hasil pertanian, tekstil,

jasa, investasi bahkan tentang hak paten.

Kalau perdagangan

hasil pertanian itu...

Sebenarnya bagaimana ?

Aturan yang mengatur ini disebutAgreement on Agriculture ( Perjanjiandalam bidang pertanian). Ini mengaturtata cara perdagangan hasil pertanianantar negara. AoA melarang kita darimenutup diri thd masuknya produk luar.Juga melarang subsidi sektor pertanianbahkan subsidi ekspor hasil pertanian.

Terus bagaimana

dampak dari

penerapan aturan

tersebut ?

Iya !

Siapa yang

untung dan siapa

yang rugi ?WTOAOA

1312

Page 18: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Ternyata kita

ini kaya ya ?Iya...tapi

kaya utang.

Ha...ha... HA...

HI...

Sama seperti IMF, Bank Dunia juga

menempatkan SAPs dalam syarat mem-

berikan pinjaman. Dengan demikian,

struktur ekonomi kita dapat diubah shg

mereka dapat berbisnis seluas-luasnya.

Jelas sekali, IMF dan Bank Dunia lebih

mengabdi pada kepentingan negara maju

dan segelintir pemodal besar.

HE...

BUKAN LAUTAN

HANYA

KOLAM SUSU...

HA...

SAPs

? ??

Negara

Berkua

sa

Dalam bidang pertanian, WTO(dengan AoA-nya) terus menuntutkepada pemerintah kita untukmengurangi (atau menghentikan)subsidi kepada produsen (petani).

Misalnya saja, subsidi pupuk

yang selama ini diberikan pada petani

harus dihapuskan. Akibatnya pupuk

jadi mahal. Sehingga biaya

produksi petani jadi meningkat.

Namun, negara-negara kuat terbukti

curang! Mereka tetap berikan subsidi

besar kepada warganya sendiri.

Di Eropa misalnya, pemilik sapi diban-

tu pemerintahnya 2 dolar per-sapi.

Di Jepang bahkan 5-6 dolar Amerika.

1114

Kamu orang harus kerja

lebih keras.

Supaya kamu orang bisa

bayar utang ya..

Yes,

Sir..

Page 19: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Wah, susah juga...

Kita sepertinya

terjebak dan susah

keluar.

Lho, bukannya

IMF yang saya

tahu di koran dan

TV sudah keluar

dari Indonesia ?

Negara tidak

punya utang baru,

tapi kita masih

punya sisa utang

& bunganya.

Belum lagi utang

kita sama

Bank Dunia.

Heh ?

Buat apa kita

hutang sama

Bank Dunia ?

Bank Dunia ?

Ya...Buat mendanai

proyek-proyek pembangunan.

Waduk, jalan, jembatan, dll.

Dari mana dananya kalau

tidak dari utang ? Sudah terjerat utang,

korupsinya juga

terdepan di dunia...

Lho, katanya negara

kita itu kaya-raya.

Ko’ membangun dengan

utang

Di bawah tekanan WTO, negara-negara

sepakat dengan AoA. Yaitu harus mengu-

bah berbagai kebijakan impor, menjadi

yang diinginkan WTO. Negara-negara

berkembang harus mengurangi bea masuk

dan berbagai pajak lainnya atas barang

impor. Pembatasan atas jumlah impor

produk pertanian pun harus dihapuskan.

WTO

WTO

NEGARA

KUASANEGARA

KUASA

NEGARA BERKEMBANGNEGARA BERKEMBANG

Persaingan ekspor ! Inilah alasan penghapusan subsidi ekspor

pertanian. Ini akan memudahkan negara-negara Eropa dan

Amerika Serikat untuk menjual kelebihan produksi pertanian

mereka ke pasar dunia. Ditambah lagi, negara-negara kaya

masih memberikan subsidi pada eksportirnya dan

juga dana proteksi (perlindungan) bagi produk negeri mereka.

AYO !

Serbu !!!

NEGARA

NEGARA

MAJU

NEGARA

NEGARA

MAJU

Kelebihan Produksi

Negara Maju

Kelebihan Produksi

Negara Maju

NEGARA

BERKEMBANG

NEGARA

BERKEMBANG

1510

Page 20: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Sebagai lembaga internasional yang

memberikan pinjaman jangka pendek

terutama bagi negara-negara yang

mengalami krisis keuangan, IMF

menetapkan syarat-syarat yang harus

dipenuhi. Syarat itu ialah “

atau

.

Structural

Adjustment Programs” Program

Penyesuaian Struktural

SAPs

syarat

IMF

Yaitu, Indonesia harus menghapuskan

bea masuk dan mengurangi berbagai

aturan main perdagangan antar negara.

Tentu ini merugikan perdagangan kita.

KHUSUS IMPORTIR

BERAS ke INDONESIA

-BEBAS BEA-

USA RRCJEPANGTHAI

LAND

UK

ATURAN-ATURANINVESTASI

1.

2.--

3.-----

4.--------

5.---------

6.-------

7.-----

8.----

9.-

Negara kita telah dipaksa mengurangi

berbagai aturan tentang investasi asing,

katanya supaya Indonesia jadi wilayah

“bebas berdagang”. SUBSIDI

Pengurangan dan penghapusan berbagai

subsidi seperti subsidi pertanian, subsidi

pendidikan dan subsidi kesehatan, dll.

Kok bisa begitu

yaaa ?

Ini semua tak

lepas dari campur

tangan MNC.

Wah, yang untung

cuma negara-negara

kaya ya ?

Oh...itu kan

perusahaan-perusahaan

besar dari negara kaya

seperti Amerika dan

Eropa itu khan?

Yak, benar !!!

Tapi tepatnya

adalah...

MNC (Multi National Coorporation)

adalah perusahaan lintas batas negara.

Punya modal besar dan mampu men-

dirikan cabang di berbagai negara.

Umumnya perusahaan-perusahaan ini

berpusat di Eropa, Amerika Serikat

dan Jepang. Mereka ini lah yang paling

diuntungkan oleh globalisasi.

916

Page 21: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Akibat orientasi produksi ini, maka pemakaian

benih, pemakaian pupuk kimia dan pestisida

makin meningkat. Selain kualitas lingkungan

kita menurun (rusak), juga

.

berbahaya bagi

kesehatan.

Ya, saya ingat !

Dulu pemerintah menggalakkan

bimas dan inmas dengan giat.

Program menanam dengan bibit unggul,

pemakaian pupuk, pengendali hama

dengan pestisida, irigasi teknis

dan sebagainya itu...

Itulah program

pemerintah yang

telah berhasil me-

musnahkan ribuan

varietas tanaman

lokal kita..

Dan, waktu ngutang

sama IMF, peme-

rintah kita ju-

ga sepakat untuk

membuka pasar

bagi produk luar.

Keuntungan

tidak didapat, malah

merugikan petani

seperti kita ini

yaa ...

Yaa...

Mau tidak

mau harus

begitu toh ?

Mereka melobi dan mendesak dibuka-

nya pasar, karena mereka yang akan

mengambil keuntungan dari situ.

MNC

MNC

AKSES

PASAR

AKSES

PASAR

MNC

tidak peduli pada hal-hal

selain dari mengeruk

keuntungan. Maka terjadi

kerusakan alam dan pelang-

garan hak asasi manusia.

Mereka mempertahan-

kan upah buruh murah

di negara berkembang

agar mereka terus

mendapat keuntungan

sebesar-besarnya...

178

Page 22: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

18

Apa itu yang

dimaksud pestisida

merusak lingkungan

yaaa ...

Iya !! Dulu kan

banyak hewan dan

tanaman yang bisa

dipakai untuk

menghalau hama.

Lha sekarang ??

Dulu kita bertani dengan cara bersahabat

dengan alam, dan dimaksudkan untuk meme-

nuhi kebutuhan pangan keluarga. Kini, kita

didorong untuk menanam aneka ragam

produk perdagangan dunia

Sudah belasan tahun ini kita berorientasi

ekspor... Baru belakangan ini pemerintah sa-

dar dan membuat program ketahanan pangan,

ini pun belum berisi semangat kemandirian.PT. IMPORT

Di bidang pertanian, misalnya.Saat ini benih tanaman pangan diseluruh dunia mulai dikuasai hanyaoleh beberapa perusahaan yangberpusat di Eropa dan Amerika.

Penguasaan atas benih tanaman pangan ini,semata bertujuan untuk terus menumpukkeuntungan. Uang dan sumber daya alam kitaterus-menerus “tersedot” ke luar negeri.

Keuntungannya mengalir ke kantorpusat perusahaan-perusahaan tersebut. Dan hasilnya ...

KEUNTUNGAN

$$

$

$$

$

$$

$

124 718

Kini petani cenderung (berorientasi) mena-

nam produk ekspor, dengan pola mono-

kultur (satu jenis tanaman di lahan luas)

untuk mengejar jumlah produksi. Padahal

harga produk perdagangan dunia sangat

labil dan dikuasai pedagang besar.

Page 23: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Yang saya heran itu,

pemakaian pupuk harus

terus ditingkatkan dari

waktu ke waktu.

Harus diakui,

semua bahan kimia itu

menurunkan

kualitas lahan

Iya, Pak !

Dulu waktu pakai

pupuk kandang,

tanah lebih subur dan

mengolahnya pun

lebih mudah.

Itu karena bibit

unggul lebih rakus.

Dari hari ke hari makin

meningkat pula dosis

pemupukan. Belum lagi

pestisidanya...

Iya, seolah semua

seperti dipaketkan saja.

Benih, pupuk, dan

pestisidanya..

Tinggal

beli toh ?

Di toko-toko

kan banyak

dijual pestisida.

Kok repot...

Gimana ndak repot ?

Beli kan pakai duit !

Kalau harga panen turun

terus, mau beli

pakai apa ?

Dengar-dengar,

pestisida bukan cuma

membunuh hama. Tapi

juga binatang dan

tanaman lainnya.

Lha terus,

bagaimana dampaknya

bagi Indonesia ?

Dampak globalisasi bagi kita:

Perekonomian nasional kita kacau balau, pro-

duk kita harganya jatuh! Alam kita dirusak

(eksploitasi) habis-habisan. Jumlah orang

miskin di negara kita terus meningkat!

Sebab, impor dari luar negeri ba-

nyak yang disubsidi. Pasar bebas

juga menumbuhkan penyelundupan

Sudah banyak perusahaan lokal men-

jadi bangkrut dan tutup usaha atau

diambil alih oleh perusahaan asing.

ODUK PR

LUAR

NEGE IR

ODUK PR

LUAR

NEGE IR

PRODUKA AM D L

N G RIE E

PRODUKA AM D L

N G RIE E

PRODUK

UARL

NEGERI

PRODUK

UARL

NEGERI

PR

DU

KO

DA

LA

M

NE

GE

RI

PR

DU

KO

DA

LA

M

NE

GE

RI

PERUSAHAANLOKAL

PERUSAHAANLOKAL

196

Page 24: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Petani sekarang memang susah.

Bibit misalnya, banyak bibit luar negeri

beredar di pasaran. Memang sepertinya

menguntungkan, banyak pilihan tetapi...

Memang...tapi dengan di-kuasainya bibitoleh 1-2 perusa-haan, kita mulaitidak mandiri.

Apalagi“bibit pabrik”

itu sudah direkayasa,sehingga tidak bisa

dibenihkan lagi...Kita pun harus selalubeli dan beli lagi...

Kalau kita pakai

bibit lokal yang dulu

kita pakai sebelum

ada bibit dari luar negeri

bagaimana ?

Ya itu, sayangnya...

Banyak bibit lokal yang

sekarang hilang karena

setelah ada

bibit asli jadijarang

dipakai.

“bibit pabrik”

Selain itu untuk

menyuburkan tanah kita

perlu pupuk. Padahal pupuk

juga harus beli.

Seperti dibilang

tadi, subsidi pupuk

juga dicabut ...

Maka harganya makin

tak terjangkau

Pengurangan dan penghapusan biaya ke-

sejahteraan rakyat, menyebabkan

biaya hidup naik, seperti sektor pendi-

dikan, kesehatan juga transportasi.

Banyak rakyat yang kemudian menjadi

semakin tidak mampu menjangkaunya.

PENDI

DIKANPENDI

DIKAN

BBM

KESE

HATANKESE

HATAN

TRANS

PORTASITRANS

PORTASI

Kini, sektor pertanian dan petani Indonesia yang makin lemah (beberapa subsidi

pertanian seperti pupuk dicabut), seolah dipaksa bertarung dengan produk pertanian

dari luar negeri yang terus-menerus menyerbu negeri kita.

beras

imporberas

lokal

TOKOBENIH IMPORT

BENIHIMPORT

520

Page 25: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Lembaga-lembaga multinasional (IMF, WTO, WB)mengharuskan setiap negara anggotanya (termasukIndonesia) mengubah aturan perdagangan yangmenyebabkan produk-produk luar (barang, jasa danbahkan tenaga kerja ahli) membanjiri Indonesia.

Kini negara harus bayar utang

dan bunganya. Maka subsidi sa-

rana pertanian spt pupuk dica-

but. Harga pupuk jadi tak

terjangkau.

Padahal untuk

bercocok tanam, sarana

produksi pertanian

harus dipenuhi kan...

Padahal, negara maju seperti Amerikadan negara-negara Eropa terbuktimasih memberikan subsidi bagi sektorpertanian mereka...

Sedangkan negara berkembang sepertiIndonesia diharuskan mencabut subsidipertaniannya. Produk pertanian darinegara maju pun jadi lebih bersaing.

Lha...

Kita dapat

apa ???

Lalu apa yang

bisa dilakukan untuk

menghadapi globalisasi ?

Untuk menghadapi globalisasi,kemandirian amat diperlukan. Petaniperlu mengembangkan sistem pertanianyang mandiri dan berkelanjutan.

Sistem pertanian ini menghilangkanketergantungan kepada input ataupasokan dari luar.

Kemandirian ini dapat diwujudkandengan melestarikan bibit kita sendiri.

BIBITMPORIBIBITMPORI BIBIT

LOKALBIBIT

LOKAL

Demikian juga dengan Indonesia.Sejak Orde Baru yang lalu Indo-nesia menjadi salah satu negara“pengutang yg baik” dari IMF & WB.

SUBSIDI

BANTUANSUBSIDI

PEMERINTAH

214

Page 26: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Tak heran, banyak beras impor masuk Indonesia. Privatisasi yang didiktekan

IMF di bidang perberasan, menggiring BULOG berubah menjadi PERUM dan

bukan lagi satu-satunya yang dapat mengimpor beras. Pihak swasta pun mudah

mengimpor beras, sehingga pasokan beras dari luar negeri akhirnya melimpah.

Dulu setiap produk yang menyang-

kut hajat hidup orang banyak,

dapat dikenakan bea masuk ma-

hal, juga dapat dibatasi. Sehing-

ga (bila ttg produk pertanian)

kepentingan petani terlindungi.

BERAS IMPOR

BERAS IMPOR

BERAS IMPOR

Sekarang dengan adanya pasar bebas,

barang-barang luar negeri bebas masuk

ke Indonesia dengan bea masuk ringan.

Akibatnya barang-barang di pasar dalam

negeri melimpah dan harga “amburadul”.

INDONESIA

Bahkan pestisidapun juga bisa

kita peroleh dari alam.

Melakukan pertanian ramah lingkungan dan

dengan menggunakan sumber daya di sekitar

kita, berarti kita melestarikan lingkungan

dan secara tidak langsung mengurangi

ketergantungan kita terhadap produk impor.

bahankimia

bahan

kimia

bahankimia

bahankimia

322

Page 27: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Jual beras, Pak ?

Sekarang harga beras sedang

murah, maklum pasokannya

banyak. Sekarang kan

banyak beras dari luar

negeri juga.

Lho, kok sudah

banyak beras impor ?

Terus saya jual beras

ke mana ?

Walah...kok harga

beras jeblok

begini ya ?

Kalo harga beras

murah begitu, bagaimana

bisa buat modal tanam

selanjutnya ?Bener, Pak !

Belum lagi kebutuhan

kita yang lainnya.

Kok bisa jadi tidak

karuan begini, ya ?

BERAS

THAILAND BERAS

VIETNAM

BERAS

RRC

BERAS

JEPAN

BERAS

INDIA

BERAS

MBOJA

POKOK’EIMPOR

Selain itu perhatian pada lingkungan

harus kita tingkatkan. Sebab, dengan

menjaga kelestarian lingkungan ber-

arti menjaga kelangsungan hidup kita

Caranya dengan menghindari & menjaga

perusakan alam serta eksploitasi alam

secara sembarangan dan berlebihan.

Globalisasi juga menyebabkan hilangnya

pengetahuan dan kearifan lokal seperti

obat-obatan tradisional. Banyak resep

tradisional sudah dikuasai industri besar.

GLO

BA

ISASI

GLOBA

ISASI

L

TANAMAN

OBAT

TANAMAN

OBAT

Makanya, kita harus tetap menguasai dan

mengembangkan obat tradisional. Karena

hal ini juga berarti bagi kemandirian kita.

232

Page 28: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Sedang istirahat

Pak Karyo ?

Pak Totok dan

Pak Udin pun

bergabung, mereka

akhirnya mengobrol...

Suatu hari di sebuah desa yang permai, tampak

para petani bekerja dengan giat di sawah.

Mereka tekun mengolah lahannya yang kebetulan

baru saja mereka panen minggu lalu.

Iya nih !

Mampir lho,

Pak !

Bagaimana panen

kemarin, Pak ?

Jadi ceritanya

kemarin itu...

Pas saya jual beras

ke pasar...

Tampak Pak Karyo

dan istrinya sedang

beristirahat di dangau.

Itu dia ! Hasil panen

banyak, tapi hasil

jualnya ternyata

tidak memuaskan.

124

AYO !!!

KITA TUMBUHKAN

KEMANDIRIAN,

BAIK SEBAGAI INDIVIDU,

KELUARGA MAUPUN

BERBANGSA !

Page 29: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Kesaksian Petani

Saya tidak tahu arti persisnya globalisasi

dan pasar bebas,

yang pasti saya tahu sekarang banyak

produk pertanian impor masuk ke Indonesia

sehingga petani lokal rugi.

(

)

Bagi saya sebagai petani, pasar bebas itu tidak cocok.

Contohnya harga bawang putih yang jatuh

akibat masuknya bawang putih murah ke Indonesia.

Belum lagi dengan terus naiknya harga pupuk,

sehingga harga jual kita tidak sesuai...

(

)

Globalisasi itu ya pasar bebas, yaitu produk atau barang

dan treknologi bisa masuk ke Indonesia dari negara manapun.

Di daerah kami, misalnya dengan masuknya

bibit wortel dari luar negeri.

( )

Banyak produk yang kita mampu memenuhi sendiri, tetapi

mengapa harus mendatangkan dari luar negeri.

Itukan mematikan pasaran petani.

( )

Darmo Wiyono, petani asal Cendono,

Kec Bendosari, Kab Sukoharjo, Jateng

Narto, petani asal Desa Blumbang,

Tawangmangu, Kab Karanganyar Jateng

Sarjono, petani asal Tawangmangu, Kab Karanganyar Jateng

Sugiyanti, petani asal Bendosari, Sukoharjo Jateng

Pemain di panggung globalisasi yang lain adalah Word Bank ( )

atau . Lembaga yang sahamnya dikuasai oleh beberapa

negara kaya ini, sering memberi pinjaman utang kepada Negara-negara

berkembang. Namun utang ini selalu diberikan dengan syarat

agar negara pengutang (seperti negara kita) mendukung pasar bebas.

Selain kepada WB, negara kita juga berutang kepada (Bank

Pembangunan Asia) atau langsung ke beberapa negara kaya. Padahal

semua tempat kita berutang itu (lembaga keuangan internasional),

menyaratkan pasar bebas atau globalisasi.

Ada juga pemain glogalisasi yang bernama (International Monetery

Fund) atau dana moneter Internasional. Lembaga ini (dengan berbagai

bentuk aturannya) mempengaruhi pemerintah dalam membuat keputusan

seperti deregulasi. Deregulasi ialah menghapus aturan dagang yang

dianggap mereka sebagai penghambat pasar bebas. Intinya tidak boleh

ada aturan negara yang menghalangi bisnis mereka yang menginginkan

kebebasan.

IMF dan Bank Dunia juga menggiring Negara untuk melakukan

(menjual perusahaan-perusahaan milik Negara/rakyat. Misalnya Negara

kita didorong untuk menjual kepemilikan perusahaan-perusahaan milik negara

(BUMN) termasuk perusahaan yang berpengaruh pada peri-kehidupan rakyat

banyak, seperti Telkom, Listrik, perusahaan Kereta Api, Air minum dsb.

Karena penguasa negara ini, pernah tergoda untuk membangun dengan cara

tidak mandiri, maka kita semua sekarang hidup berat secara ekonomi.

Hal-hal inilah yang sedang membelit Republik Indonesia dengan seluruh

rakyatnya. Negeri ini juga terbelit utang yang ditinggalkan penguasa-penguasa

korup. Bayangkan, dengan utang negara kita sekitar Rp 150 Trilyun ini,

menjadikan setiap bayi yang lahir di republik ini harus ikut menanggung

utang Rp 7,3 juta. Dam karena harus bayar utang, kesejahteraan rakyat sulit

sekali diperjuangkan. Bahkan dengan tekanan IMF, WB dan WTO rakyat kita

makin menderita karena jatah dana kesehatan di APBN cuma sekitar 2%,

jatah dana pendidikan cuma 8,5%. Sedangkan untuk membayar utang

jatahnya 40%.

Komik ini, memang tidak mengubah banyak hal. Namun kami ingin mengajak

semua pihak untuk BANGKIT!

WB

Bank Dunia

ADB

IMF

privatisasi

Page 30: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

memahami

untuk PetaniGLOBALISASI

YAYASAN DUTA AWAMJl. Adi Sucipto no. 184i - SOLO

telp. (0271) 710816 - fax. (0271) [email protected]

Cerita :

Gambar :

Gideon SumiyarsaMediansyah

bengkel QOMIK

AYO !!!

KITA TUMBUHKAN

KEMANDIRIAN,

BAIK SEBAGAI INDIVIDU,

KELUARGA MAUPUN

BERBANGSA !2003

Page 31: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

Prolog

Kata berasal dari kata global yang artinya “bersifat mendunia”.

Maka secara arti kata dia bermakna gejala yang (bersifat) mendunia.

Dalam perkembangan sekarang, dan kuatnya ideologi ekonomi liberal

(berhubungan dengan kebebasan berusaha dan bersaing) maka globalisasi

lebih banyak dikaitkan dengan permasalahan ekonomi. Jadi globalisasi

terkait erat dengan era liberalisasi (pembebasan) perdagangan yang

menekankan pada (persaingan) bebas sebagai dasar utama pertumbuhan

ekonomi

Puncak globalisasi ekonomi sekarang ditandai dengan lahirnya peraturan

global mengenai tatacara perdagangan yang mewujud pada sebuah lembaga

“di atas Negara-negara” bernama Word Trade Organization ( )

atau organisasi perdagangan dunia. Lembaga ini bertindak jadi wasit

atau polisi dalam menciptakan pasar bebas bagi negara-negara.

Sayangnya pembuatan keputusan di lembaga ini sangat dipengaruhi

beberapa Negara kaya dan kuat saja.

Beberapa bidang yang diatur oleh WTO, antara lain mengenai tarif

(bea impor) yang ditekan seminimal mungkin. Kemudian, bidang pertanian

(dalam Agreement on Agriculture - ) yang mengatur tatacara

perdagangan hasil pertanian antar negara. AoA tidak membolehkan negara

menutup pasar nasionalnya, AoA juga melarang negara memberikan subsidi

pertanian dan subsidi ekspor produk pertanian, walau dengan alasan

membantu petani miskin.

Dengan segala aturan pasar bebas inilah, maka beberapa perusahaan

(dari negara maju) telah lahir menjadi “perusahaan raksasa” tingkat dunia.

Perusahaan-perusahaan yang disebut (multi national corporation)

atau perusaaan lintas negara ini, jumlah kekayaannya dapat melebihi

jumlah kekayaan seluruh negara kita. Apalagi negara kita memang se-

dang jatuh miskin karena salah urus, korupsi dan terjerat utang

sejak jaman Orde Baru.

Globalisasi

WTO

AoA

MNC

.

Globalisasi itu jelas merugikan saya. Di bidang pertanian

pasar bebas ini berakibat buruk,

yaitu tersainginya produk hasil panen kami.

Saya baca koran, sebenarnya Indonesia bisa

memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi mengapa banyak

produk dari luar negeri masuk.

(

)

Pasar bebas silakan saja.

Tapi mengapa pemerintah mau membantu

pengusaha gede yang kreditnya macet,

tetapi tidak cukup serius dalam membantu petani

yang hidupnya macet.

(

)

Ketika

Sugiatno, petani asal Blumbang

Tawangmangu, Karanganyar Jateng

Nur Wardoyo, petani asal

Polokarto, Sukoharjo Jateng

saya panen, kok tahu-tahu

ada beras impor yang harganya sangat murah

dan itu mematikan harga beras petani

( )

Pemerintah belum serius berpihak pada petani.

Contohnya soal benih, yang kurang ada pengawasan.

Banyak sekali benih asing masuk, entah legal atau ilegal.

Juga Penyelundupan beras yang tidak ditindak

tegas menunjukkan kita belum siap ber-globalisasi

( )

Paino, petani asal Tawangmangu, Karanganyar Jateng

Rashid, petani asal Soroteleng, Selo, Boyolali Jateng

Kesaksian Petani

Epilog

Page 32: Memahami Globalisasi: Untuk Petani (sebuah komik)

memahami

untuk petani

GLOBALISASI

Komik ini ingin berdiskusi

Apakah globalisasi itu?

Bagaimana globalisasi terjadi?

Bagaimana dampaknya?

Baik dampaknya bagi ekonomikita secara Nasional

maupun dampak secarakhusus bagi petanidan keluarga petani

Indonesia.

Selain itu, komik ini mengajakKita semua mengumpulkan

segenap tenagauntuk tetap mandiri

dan lepas dari Ketergantungan,apalagi keterjajahandi era globalisasi.

Yayasan Duta AwamDiterbitkan oleh : Yayasan Duta Awam

Jl. Adi Sucipto no.184i SOLO(0271) 710816 - Fax. (0271) 729176

[email protected]