Memahami Entitas Yang Diaudit

download Memahami Entitas Yang Diaudit

of 7

description

Audit Kinerja Sektor Publik Bab 7

Transcript of Memahami Entitas Yang Diaudit

Nama:Ellen FatmalissyaNIM:F1314037Kelas:A (S1 Transfer Akuntansi)Mata Kuliah:Pengauditan Manajemen Sektor Publik

TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH KE-5Memahami Entitas yang Diaudit (Contoh : Rumah Sakit)

A. Pemahaman atas Entitas yang DiauditInputAktivitasOutput

1) gambaran umum entitas2) proses bisnis3) info eksternal1) wawancara2) review kebijakan & laporan3) analisis input-proses-outputLaporan pemahaman entitas & lingkungannya

B. Manfaat Memahami Entitas yang DiauditPemahaman yang objektif dan komprehensif sangat penting untuk :1) mempertajam tujuan audit serta mengidentifikasi isu-isu kritis dan penting sehingga audit dapat terlaksana secara lebih ekonomis, efisien, dan efektif;2) membantu mencegah dihasilkannya temuan yang menyesatkan (misleading).

C. Entry Meeting : Langkah Awal yang StrategisDalam melaksanakan pertemuan pertama kali dengan auditee (entry meeting), auditor harus mampu membangun kesamaan persepsi dengan auditee agar terjalin kerjasama yang baik. Dengan demikian diharapkan auditee akan banyak membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan selama proses audit. Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai program dan kegiatan entitas, maka dilakukan diskusi dengan manajemen terkait.

D. Informasi yang Diperlukan Untuk Memahami EntitasBeragam informasi harus dipilih auditor dalam waktu yang relatif singkat untuk memperoleh pemahaman yang memadai, yaitu meliputi :1) Gambaran umum entitasGambaran umum entitas adalah segala informasi terkait dengan entitas yang memberikan gambaran secara utuh mengenai entitas, mencakup hal-hal berikut :a. visi, misi, dan strategi entitas;b. peraturan terkait (legal mandate);c. kebijakan-kebijakan yang ditetapkan entitas;d. lingkungan internal, eksternal, dan pihak terkait (stakeholders);e. tugas pokok dan fungsi entitas;f. struktur organisasi;g. anggaran dan realisasi;h. petunjuk pelaksanaan internal dan pedoman operasional yang ada;i. uraian tentang sistem informasi manajemen;j. key performance indicators (KPI) yang digunakan;k. catatan entitas yang berupa notulen rapat pimpinan/manajemen;l. hasil-hasil diskusi dengan manajemen dan stakeholders;m. hasil evaluasi dan laporan audit internal entitas;n. evaluasi program entitas dan rencana audit internal; sertao. hasil audit terdahulu.

2) Pemahaman atas input, proses, dan output entitasPemahaman proses bisnis ini merupakan sasaran pokok karena langsung berkaitan dengan evaluasi terhadap aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas sebagai interaksi antara input, proses, dan output. Tujuannya agar auditor dapat memahami proses pelayanan yang diberikan oleh entitas, sumber daya yang digunakan sebagai input, bagaimana sumber daya diproses untuk menghasilkan output, serta output barang/jasa apa yan dihasilkan. Selain itu juga memudahkan auditor untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan timbul dan akibatnya.

3) Informasi lainInformasi penting lain untuk melengkapi, antara lain :a. Pendapat publik yang direfleksikan dalam keputusan-keputusan atau risalah-risalah sidang/rapat DPR/DPRD;b. Hasil studi oleh industri, profesional, atau kelompok lain yang berkepentingan;c. Informasi lain yang diperoleh dari koordinasi antar departemen;d. Hasil-hasil penelitian akademis;e. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh negara lain;f. Hasil liputan media massa.Untuk memahami entitas, salah satu caranya dengan memahami sistem pengendalian internal (pengendalian manajemen). Dimana tujuan pengendalian internal meliputi :a) efektivitas dan efisiensi operasi;b) kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan; sertac) keandalan laporan keuangan.Komponen Sistem Pengendalian Internal (SPI) menurut COSO yaitu :No.KomponenPenjelasan

1.Lingkungan PengendalianKondisi lingkungan organisasi yang menetapkan corak suatu organisasi & mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya

2.Penilaian Risiko Evaluasi atas faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi

3.Aktivitas PengendalianKebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan diidentifikasi untuk mengelola risiko dilaksanakan tepat waktu

4.Informasi dan KomunikasiProses untuk meyakinkan bahwa informasi yang relevan diidentifikasi dan dikomunikasikan secara tepat waktu

5.PemantauanProses untuk menentukan apakah pengendalian internal dirancang secara memadai dan dilaksanakan secara efektif dan adaptif

E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Informasi1) Wawancara (interview) dengan manajemen dan staf kunci;2) Review perundang-undangan, peraturan dan kebijakan, pengarahan-pengarahan, serta dokumen-dokumen;3) Review laporan kinerja entitas serta laporan rencana kerja dan prioritasnya;4) Review fisik terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki entitas;5) Menelusuri sistem dan prosedur pengendalian;6) Analisis terhadap hubungan antara pemanfaatan sumber daya dan hasilnya;7) Mengidentifikasi risiko entitas;8) Review atas laporan-laporan audit dan studi yang telah dilakukan sebelumnya;

F. Cara Penyajian InformasiBerbagai cara penyajian informasi yaitu uraian tertulis, fotokopi dokumen, rekaman pita kaset, pemotretan, dan model/grafik, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Penyajian bentuk model memiliki lebih banyak kelebihan dibanding model yang lain, beberapa jenis model antara lain :1) Model akuntansi keuangan (financial accounting model), biasanya disajikan dalam bentuk neraca atau laporan laba rugi perusahaan.2) Model bagan organisasi (organization chart model), berupa susunan organisasi ditinjau dari hubungan kerja, pendelegasian wewenang, tanggung jawab, dan kegiatan formal.3) Model bagan alir (flowchart model), menggambarkan hubungan manusia dan pekerjaannya dalam bentuk matriks.4) Model sistem pengendalian (control system model), lebih spesifik karena menggambarkan unsur-unsur dasar kegiatan dan keterkaitannya dengan sistem pengendalian.5) Model input-proses-output (input-process-output model), menggambarkan urutan proses dimulai dari input, proses, output, dan perbandingannya dengan standar, dapat untuk mengambil tindakan perbaikan.

G. Panduan Dalam Memilih Cara Menguraikan InformasiPemilihan cara ini bergantung pada keadaan dan beberapa pertimbangan berikut :1) Uraian tertulis lebih tepat untuk menyampaikan informasi yang bersifat analitis;2) Fotokopi dokumen lebih tepat jika auditor menganggap bahwa informasi yang ada sudah mewakili dan tidak perlu penjelasan terlalu banyak;3) Rekaman lebih sesuai jika auditor memiliki waktu singkat, sedangkan ia ingin memperoleh seluruh informasi, dan cara ini juga dapat menghindari kealpaan atas hal-hal penting untuk diingat kembali;4) Potret atau pengambilan gambar kondisi fisik lebih sesuai untuk menggambarkan tata urutan dan dapat disajikan langsung dalam laporan audit.

H. Laporan atas Pemahaman Entitas dan LingkungannyaLaporan untuk mendokumentasikan pemahaman atas entitas, mencakup :1) Tujuan entitas : tujuan organisasi secara umum dan komprehensif, digambarkan dalam bentuk finansial (anggaran, laporan keuangan) & nonfinansial (output, outcome, impact).

2) Hubungan akuntabilitas, terdiri dari dua jenis :a. Hubungan akuntabilitas secara internal, bergantung pada kewenangan yang diberikan kepada manajemen.b. Hubungan akuntabilitas secara eksternal, yaitu antara manajemen dengan pihak-pihak yang berkepentingan atas kinerja entitas, seperti legislatif dan masyarakat.

3) Sumber daya, dapat berupa sumber daya material/ fisik, sumber daya keuangan, dan sumber daya manusia. Dalam hal ini auditor harus :a. dapat menilai sumber, sifat, dan nilai dari sumber daya tersebut serta bagaimana penggunaannya di dalam kegiatan entitas;b. dapat memahami hubungan antara sumber daya yang dimiliki entitas dan tujuan kinerja yang ingin dicapai;c. mengetahui prioritas alokasi pada program, operasi, dan aktivitas entitas.

4) Proses manajemen : untuk mengetahui kesesuaian proses tersebut dengan program dan operasi entitas serta untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi entitas.Beberapa faktor yang harus diidentifikasi auditor antara lain :a. unsur-unsur kinerja yang dinilai oleh manajemen,b. sifat dan frekuensi laporan,c. kriteria kinerja,d. metode untuk mengumpulkan dan menganalisis data, dane. pemanfaatan informasi kinerja.Pertimbangan bagi auditor :a. Sistem dan pengandalian untuk mengamankan dan mengawasi sumber daya fisik, keuangan, manusia, serta informasi yang dimiliki entitas;b. Keterlibatan auditor internal dalam audit kinerja, pengetahuan ini akan memudahkan auditor untuk mengidentifikasi sifat, sumber, dan ketersediaan bukti audit.

5) Tujuan kinerja : bagian dari tujuan entitas yang lebih spesifik yang ingin dicapai organisasi terkait pelaksanaan program untuk memenuhi aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

6) Program dan operasi : memungkinan auditor untuk menentukan apakah entitas beroperasi sesuai dengan kewenangannya dan bagaimana entitas mencapai tujuan dan target kinerjanya. Auditor harus memperoleh informasi tentang struktur organisasi dan karakteristiknya; input, output, outcome, serta impact dari program dan operasi tersebut.

7) Lingkungan eksternal : mencakup faktor-faktor yang relatif sulit untuk dikendalikan oleh manajemen (uncontrollable) seperti faktor ekonomi, politik, dan sosial.

I. CONTOH Pemahaman atas Entitas yang Diaudit (PADA INSTANSI RUMAH SAKIT)1) Pelaksanaan audit kinerja pada rumah sakit dilaksanakan berdasarkan:a. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 pasal 127-129, penilaian kinerja meliputi aspek keuangan (rentabilitas, likuiditas, solvabilitas dan cost coverage ratio) dan non keuangan (pelanggan, proses internal pelayanan, pembelajaran dan pertumbuhan).b. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 209/Menkes/SK/I/2011 tanggal 31 Januari 2011 tentang Perubahan atas Kemenkes 550/Menkes/SK/VII/2009 15 Juli 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Badan Layanan Umum Rumah Sakit.c. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.d. Peraturan Menteri Keuangan nomor 76/PMK.05/2008 tanggal 23 Mei 2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.

2) Indikator Kinerja yang Digunakan :a. Indikator Penilaian Kinerja Keuangan, meliputi imbalan investasi, rasio kas, rasio lancar, collection period, perputaran persediaan, perputaran total aset, dan rasio aktiva bersih terhadap total aset.b. Indikator Penilaian Kinerja Non Keuangan, meliputi Indikator Kinerja Pelayanan Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat Indikator Penilaian Pencapaian Standar Pelayanan Minimal, dikembangkan berdasarkan Kemenkes Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Reviu atas Penyusunan dan Pelaksanaan RBA.

3) Proses Pengenalan Entitas Rumah Sakit.Dalam pelaksanaan audit kinerja rumah sakit, auditor perlu melakukan pertemuan pendahuluan dengan pihak manajemen rumah sakit dengan menjelaskan mengenai kegiatan audit yang akan dilaksanakan. Penyamaan persepsi mengenai kegiatan audit agar antara auditor dan auditan mempunyai cara pandang yang sama. Pada tahap awal pelaksanaan audit kinerja rumah sakit, auditor akan melakukan survey pendahuluan salah satunya adalah tahapan pengenalan entitas yang diaudit.Dalam tahapan ini, auditor harus dapat memperoleh pemahaman yang memadai atas entitas rumah sakit yang diaudit. Auditor harus memperoleh informasi mengenai kegiatan rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan hal organisasi, program dan kegiatan serta prosedur-prosedur operasi standar yang berlaku. Auditor harus melakukan penelitian awal atas dokumen yang menjadi sumber informasi kinerja, (baik kinerja keuangan maupun non keuangan) untuk memastikan konsistensi antara pengetahuan auditor dengan lingkungan operasional dan struktur rumah sakit, khususnya yang terkait dengan sistem perencanaan rumah sakit.

4) Pemahaman entitas merupakan penjelasan kegiatan entitas berdasarkan data yang diperoleh selama melaksanakan kegiatan memahami entitas yang diaudit. Penjelasan tersebut dapat berupa gambaran umum rumah sakit yang diaudit, yang merupakan entitas yang sedang diaudit. Gambaran umum tersebut dapat berupa:a. Informasi (profil) yang berkenaan dengan Rumah Sakit : Dasar pendirian rumah sakit, Lokasi, Struktur organisasi (termasuk susunan Direksi), Sejarah pendirian, Jumlah karyawan/SDM yang terlibat didalamnya, Kebijakan-kebijakan organisasi, Kewajiban-kewajiban hukum yang melekat, Tipe rumah sakit, dan Status BLUD (nomor dan tanggal SK Penetapan BLUD);b. Peraturan perundang-undangan terkait dengan pengelolaan Rumah Sakit;c. Rencana Strategis Bisnis (RSB), Rencana Bisnis Anggaran (RBA), uraian Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit;d. Laporan kinerja Rumah Sakit dan dokumen lain yang berkaitan dengan informasi kinerja manajemen;e. Kebijakan rumah sakit, kebijakan pemerintah yang dipublikasikan ke masyarakat;f. Informasi relevan lainnya;g. Diskusi dengan manajemen, pegawai dan stakeholders lainnya.Dari informasi tersebut di atas, auditor hendaknya memahami:a. Rencana Strategis RS : visi dan misi, rencana jangka panjang rumah sakit (RSB); strategi yang digunakan untuk mencapainya, sasaran strategis, indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan kegiatan tersebut, target & inisiatif strategis.b. Prioritas pemerintah yang dibebankan kepada RS : (yang terdapat pada RPJMD). Selain itu juga terdapat prioritas yang ditetapkan sendiri oleh manajemen rumah sakit, yang perlu mendapat perhatian adalah apakah prioritas yang ditetapkan oleh manajemen rumah sakit (RSB) sejalan dan berhubungan dengan prioritas pemerintah atau tidak.

6IG7