Mektan Analisa saringan

15
ANALISA SARINGAN A. DASAR TEORI Analisis pembagian butir (brain sir analysis) umumnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Analisis saringan (sieve analysis). 2. Analisis hydrometer (hydrometer analysis) atau analisis endapan (sedimentation analysis) atau analisis mekanis basah (wat mechanical analysis). Analisis ini dipakai untuk tanah berbutir halus (finer part), seperti lempung (clay) dan lumpur (silt). Analisis saringan : Tanah yang akan di analisis dikeringkan dengan panas matahari atau dengan oven. Kemudian dihaluskan dan diayak dengan ayakan yang tersusun dari bawah dengan lubang terkecil / terhalus sampai keatas dengan lubang terbesar. Dari sisa-sisa tanah yang tertinggal diatas ayak dan yang lolos, maka dapat digambarkan dengan kurva pembagian butir, dan dari kurva tersebut dapat ditentukan jenis tanahnyadan gradasinya. Sehubungan

description

tanah

Transcript of Mektan Analisa saringan

ANALISA SARINGAN

ANALISA SARINGAN

A. DASAR TEORIAnalisis pembagian butir (brain sir analysis) umumnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1.Analisis saringan (sieve analysis).

2. Analisis hydrometer (hydrometer analysis) atau analisis endapan (sedimentation analysis) atau analisis mekanis basah (wat mechanical analysis). Analisis ini dipakai untuk tanah berbutir halus (finer part), seperti lempung (clay) dan lumpur (silt).

Analisis saringan :

Tanah yang akan di analisis dikeringkan dengan panas matahari atau dengan oven. Kemudian dihaluskan dan diayak dengan ayakan yang tersusun dari bawah dengan lubang terkecil / terhalus sampai keatas dengan lubang terbesar.

Dari sisa-sisa tanah yang tertinggal diatas ayak dan yang lolos, maka dapat digambarkan dengan kurva pembagian butir, dan dari kurva tersebut dapat ditentukan jenis tanahnyadan gradasinya. Sehubungan dengan ini dapat diperoleh parameter-parameter sebagai berikut :

Ukuran efektif (effective size) = D10

Cu =

Ket :Cu = koefisien keseragaman

D10 = ukuran butir yang sepadan dengan 60% melalui ayakan

Koefisien gradasi atau koefisien kelengkungan :

Cc =

Ket :Cc = koefisien gradasi/ koefisien kelengkungan

D30 = ukuran butir yang sepadan dengan 30% melalui ayakan.

Pada umumnya tanah diklasifikasikan sebagai tanah kohesif dan yang tidak kohesif atau sebagai tanah berbutir kasar dan tanha berbutir halus. Istilah tanah dipakai untuk mencakup semua bahan seperti : lempung, pasir, kerikil, dan batu-batu yang besar.

Dari hasil penyelidikan di laboratorium atau di lapangan, maka dapat diketahui sifat-sifat alami teknis tanah-tanah tersebut serta dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai masalah tersebut dalam bidang teknis, yaitu:

1. Menentukan rembesan, daya rembesan dan kecepatan rembesan air yang melalui penampang tanah serta koefisien rembesannya.

2. Menentukan pemampatan tanha yang berdasarkan teori konsolidasi Terzaghi pada penurunan, maka dapat digunakan untuk mengevaluasi penurunan konstruksi.

3. Menentukan geser atau kuat geser tanah, untuk menevaluasi kemantapan lereng, bendungan, tanggul, dll.

Klasifikasi tanah sangat membantu perencana dalam memberikan pengarahan

melalui cara empiris yang tersedia dari hasil pengalaman yang lalu. Namun tidak mutlak, karena perilaku tanha sukar diduga klasifikasi sistem ini didasarkan atas criteria-kriteria berikut:

Ukuran butir

Kerikil

Butiran melalui ayakan dengan lubang 75 mm dan tertinggal di atas ayakan No.10 dan melalui lubang 2 mm.

Pasir

Butiran melalui ayakan No.100(2mm) dan tertinggal di atas ayakan No.200 dengan lubang 0,074 mm.

Lempung

Butirsan melalu ayakan No.200.

Plastisitas

Disebut Lumpur

Jika butiran tanah melalui indeks plastisitas 10 atau kurang.

Disebut lempung

Jika butiran tanha mempunyai indeks plastisitas 11 atau lebih.

Batu

Ukurannya lebih besar dari 75 mm dan tidak digolongkan dalam klasifikasi ini.

Karakteristik Dasar Tanah.

Analisis Pembagian Butir (Brain Size Analisis)

Analisis pembagian butir biasanya dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Analisis Ayakan (Sieve Analisis).

Tanah yang akan dianalisis dikeringkan dengan sinar matahari atau dengan oven atau alat pemanas. Kemudian dihaluskan dan diayak dengan ayakan yang tersusun dari atas dengan lubang terbesar/kasar sampai ke bawah dengan lubang terkecil/paling halus pada saringan.

Dari sisa-sisa tanha yangtertinggal di ayakan yang lolos, maka dapat digambarkan dalam kurva pembagian butir dan dari kurva tersebut dapat ditentukan jenis tanahnya dan gradasinya.

Sehubungan dengan ini dapat diperoleh parameter-parameter sebagai berikut:

Ukuran efektif (effective size = D10)

Koefisien keseragaman (Uniformity Coefficient)

Cu =

Dimana :Cu = Koefisien keseragaman (Uniformity Coefficient)

D60= Ukuran butir yang sepadan dengan 60% melalui ayakan (yaitu yang lebih kecil dari ukuran tersebut).

Koefisien gradasi (Coefficient of Gradation) atau koefisien lengkung (Coefficient of Curvature)

C6 =

Dimana :C6 = Koefisien gradasi atau koefisien lengkungan

D60 = Ukuran butir yang sepadan dengan 30% melalui ayakan (yaitu ayakan lebih kecil dari ukuran tersebut).

2. Butiranbutiran dalam campuran air (suspensi) akan menurun dengan kecepatan tertentu tergantung ukuran butiran-butirannya. Butiran-butiran yang berukuran sama akan menurun dengan kecepatan yang sama.

Kecepatan ini menurut hokum Stokes adalah sebagai berikut :

V =

Dimana :r= jari-jari butir bulat (cm)

D= diameter (cm)

(5= berat isi butir ( gr/cm3)

(w= berat isi air ( gr/cm3)

h= kekentalan cair

g= gravitasi (cm/dt2)

V =

Jika suspensi tersebut menggunakan air dalam hal ini berat isi air :

(w = 1 gr/cm3

maka ,

(w = 6(

= 6

maka menjadi :

V =

dengan

D =

dimana

M = D

EMBED Equation.3

He= tinggi penurunan

t= waktu penurunan

B. Tujuan

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan pembagian butiran agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan /ayakan.

C. Peralatan1. Neraca dengan ketelitian 0,2% dari benda uji.

2. Satu set saringan : 76,2 mm (3), 63,5 mm (2,5), 50,8 mm (2), 37,5 mm (1,5), 25 mm (1), 19,1 mm (3/4), 12,5 mm (1/2), 9,5 mm (3/8), no. 4 (4,75 mm), no. 10 (2 mm), no. 20 (0,85 mm), no. 40 (0,425 mm), no. 60 (0,25 mm), no. 100 (0,15), no. 200 (0,0075 mm) dan pan standar ASTM.

3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 - 5)0 C.

4. Alat pemisah contoh.

5. Mesin pengguncang saringan.

6. Talam - talam, kuas, sikat kuningan, sendok alat, dll.

D. Benda Uji

Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara per empat. Bila agregat halus dan agregat kasar tersebut dipisahkan menjadi 2 bagi dengan menggunakan saringan no. 4. Selanjutnya, agregat halus dan agregat kasar disediakan Sebanyak jumlah seperti tercantum. Benda uji disiapkan sesuai dengan pemeriksaan bahan lewat saringan no. 200 kecuali apabila butiran yang melalui saringan no. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.

E. Prosedur Percobaan1. Benda uji dikeringkan dalam oven (110 - 5)0C sampai berat konstan.

2. Saringan benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang oleh mesin pengguncang.

3. Timbang berat tanah yang tertahan pada masing-masing ayakan.

F. Perhitungan

Lakukan perhitungan sesuai dengan kolom-kolom yang tersedia

1. Hitung jumlah berat yang tertahan pada suatu ayakan dan ayakan di atasnya (Wn (kolom 3)

2. Hitung persentase jumlah berat benda uji tertahan di atas suatu ayakan dan ayakan di atasnya terhadap berat total benda uji, Rn = (Wn/Wt x 100% (kolom 4)

3. Hitung persentase lolos, Pn = 100 - Rn% (kolom 5)

4. Buat grafik antara persentase lolos (kolom 5) dengan diameter masing-masing ayakan (kolom 6)

5. Hitung koefisien keseragaman (Cu) dan koefisien kelengkungan (Cc)

1 ( Cu ( 15 Cu mendekati 15, tanah baik

1 ( Cc ( 6Cc mendekati 1, tanah baik

Pemeriksaan Analisa Saringan

Proyek

: Prakt Mektan

Kedalaman

:

Lokasi

: Unsri Indralaya Dikerjakan oleh: Kelompok 4Deskripsi tanah:

Tanggal dikerjakan:

SaringanBerat

tertinggalJumlah

(Wn)% Tertinggal

(Rn)% Lolos

(Pn)Diameter

No. 40001004,75

No. 1026,5726,575,3694,642

No. 20144,04170,6134,3065,700,85

No. 4056,15226,7645,7554,250,425

No. 6069,52296,2859,7840,220,25

No. 10073,42369,7074,5925,410,15

No. 20074,67444,3789,6610,340,075

PAN51,23495,6

Penyelesaian :Dik :

Saringan No. 4

Berat tertinggal = 0 gram Rn =

= 0 % Persentase lolos saringan

Pn = 100% - Rn

= 100%

Saringan No. 10 Berat tertinggal = 27,8 1,23 = 26,57 gram

Rn =

=

Persentase lolos saringan

Pn = 100% - 5,36 %

= 94,64 %

Saringan No. 20 Berat tertinggal = 145,35 1,31 = 144,04 gram

Rn =

=

Persentase lolos saringan

Pn = 100% - 34,30 %

= 65,70 %

Saringan No. 40 Berat tertinggal = 57,46 1,31 = 56,15 gram

Rn =

=

Persentase lolos saringan

Pn = 100% - 45,75 %

= 54,25 %

Saringan No. 60 Berat tertinggal = 70,74 1,22 = 69,52 gram

Rn =

=

Persentase lolos saringan

Pn = 100% - 59,78 %

= 40,22 %

Saringan No. 100 Berat tertinggal = 74,62 1,20 = 73,42 gram

Rn =

=

Persentase lolos saringan

Pn = 100% - 74,59 %

= 25,41 %

Saringan No. 200 Berat tertinggal = 75,97 1,3 = 74,67 gram

Rn =

=

Persentase lolos saringan

Pn = 100% - 89,66 %

= 10,34 %

menghitung koefisien keseragaman (Cu) dan koefisien kelengkungan (Cc)

Cu =

Cc =

=

=

Cu = 12,19

Cc = 0,48 Kesimpulan :

Cu = 12,19Cc = 0,48Sumber kesalahan :

1. Kesalahan dalam menimbang tanah

2. Kesalahan dalam penggunaan alat (ada tanah yang keluar dari mesin pengguncang)

3. Kesalahan perhitungan dan pembulatan angka

Dimana:

D60 = 60% tanah mempunyai ukuran partikel < D60

D10 = 10% tanah mempunyai ukuran partikel < D10

D10 = Ukuran butiran efektif

D30 = 30% tanah mempunyai ukuran partikel < D30

Cu= EMBED Equation.3

Cc= EMBED Equation.3

_1208246123.unknown

_1270157905.unknown

_1270158070.unknown

_1270158202.unknown

_1270158379.unknown

_1270158403.unknown

_1270158281.unknown

_1270158140.unknown

_1270157994.unknown

_1208246205.unknown

_1270157774.unknown

_1208246179.unknown

_1208245226.unknown

_1208245797.unknown

_1208246060.unknown

_1208245724.unknown

_1144303510.unknown

_1144303514.unknown

_1208244920.unknown

_1144303512.unknown

_1144303509.unknown