mekonium1
description
Transcript of mekonium1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Bayi baru lahir harus memenuhi sejumlah tugas dan perkembangan untuk
memperoleh dan mempertahankan ekstensi fisik secara terpisah dari ibunya.
Perubahan biologis besar yang terjadi pada saat bayi baru lahir memungkinkan
transisi dari lingkungan intrauterin ke ekstrauterin. Perubahan ini menjadi dasar
pertumbuhan dan perkembangan dikemudian hari. (Bobak, 2005). Menurut Wong,
2003, Neonatus (Bayi Baru Lahir) adalah bayi sampai usia sampai 4 minggu, lahir
biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
Asuhan segera pada Bayi Baru Lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
menunjukan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan
(Prawirohardjo, 2002)
Pada kelahiran cukup bulan, berbagai system fisiologi dan anatomi mencapai tingkat
perkembangan dan fungsi yang memungkinkan janin memiliki eksistensi terpisah dari
ibunya. Saat dilahirkan, Bayi Baru Lahir memiliki kompetansi perilaku dan kesepian
interaksi sosial. Periode neonatal yang berlangsung sejak bayi lahir sampai usianya 28
hari, merupakan waktu berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis pada Bayi Baru
Lahir (Bobak, 2005).
B. Adaptasi Fisiologis
1. Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler mengalami perubahan yang mencolok setelah bayi lahir.
Foramen ovale, duktus arteriosus dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis,
vena umbilikalis dan arteri hepatica menjadi ligamen.
Nafas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-paru berkembang
dan menurunkan resistensi vaskuler pulmonary sehingga darah paru mengalir.
Tekanan arteri pulmoner menurun. Rangkaian peristiwa ini merupakan
mekanisme besar yang menyebabkan tekanan atrium kanan menurun. Aliran darah
pulmoner kembali meningkat ke jantung dan masuk ke jantung bagian kiri,
sehingga tekanan dalam atrium kiri meningkat. Perubahan tekanan ini
menyebabkan foramen ovale menutup. Selama beberapa hari pertama kehidupan,
tangisan dapat mengembalikan aliran darah melalui Foramen Ovale.
Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 140 kali/menit saat lahir, dengan variasi
berkisar antara 120 sampai 160 kali/menit. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir
ialah 78 dan tekanan diastolik rata-rata ialah 42. Tekanan darah sistolik bayi
sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir.
Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik
(Bobak, 2005).
2. Sistem Pernapasan
Tarikan napas pertama terjadi, hal ini disebabkan oleh refleks yang dipicu oleh
perubahan tekanan, pendinginan, bunyi, cahaya dan sensasi lain yang berkaitan
dengan proses kelahiran. Apabila perubahan yang terjadi sangat ekstrem, depresi
pernafasan dapat tejadi. Pada kebanyakan kasus, timbul reaksi pernafasan yang
berlebihan dalam satu menit setelah bayi lahir, sehingga bayi mulai menarik nafas
yang pertama dan menangis. Setelah pernafasan mulai berfungsi, nafas bayi
menjadi dangkal dan tidak teratur, bervariasi dari 30 sampai 60 kali/menit, disertai
apnea singkat (kurang dari 15 detik).
Bayi Baru Lahir biasanya bernafas melaui hidung. Respon bayi terhadap obstruksi
hidung ialah membuka mulut untuk mempertahankan jalan nafas. Kebanyakan
bayi tidak memiliki respon ini sampai berusia tiga minggu. Oleh karena itu,
asfiksia dan sianosis dapat terjadi akibat obstruksi hidung.
3. Sistem Ginjal
Pada bulan keempat kehidupan janin, ginjal terbentuk. Di dalam rahim, urine
sudah terbentuk dan diekskresi kedalam cairan amniotic. Pada kehamilan cukup
bulan ginjal menempati sebagian besar dinding abdomen posterior. Letak kandung
kemih dekat dinding abdomen anterior dan kandung kemih merupakan organ
abdomen dan organ pelvis.
Biasanya sejumlah kecil urine terdapat dalam kandung kemih bayi saat lahir,
tetapi bayi baru lahir mungkin tidak mengeluarkan urine selama 12 jam sampai 24
jam. Berkemih sering terjadi setelah periode ini. Berkemih enam sampai 10 kali
dengan warna urine pucat menunjukkan masukan cairan yang cukup.
4. Sistem cerna
Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan
mengabsorbsi protein dan karbihidrat sederhana, serta mengemulsi lemak. Kecuali
amylase pancreas, karakteristik enzim dan cairan pencernaan bahkan sudah
ditemukan pada bayi yang berat badan lahirnya rendah. Bising usus bayi dapat
didengar satu jam setelah lahir kapasitas lambung bervariasi dari 30 sampai 90 ml,
tergantung pada ukuran bayi, waktu pengosongan lambung sangat bervariasi,
beberapa faktor lain seperti waktu pemberian makanan dan volume makanan,
jenis dan suhu makanan serta stress psikis dapat mempengaruhi pengosongan
lambung.
5. Sistem Hepatika
Hati dan kandung empedu dibentuk pada minggu keempat kehamilan. Pada bayi
baru lahir, hati dapat dipalpasi sekitar 1 cm dibawah batas kanan costae karena
hati besar dan menempati sekitar 40% rongga abdomen.
a. Penyimpanan Besi
Hati janin (berfungsi untuk produksi hemoglobin setelah lahir) mulai
menyimpan besi sejak dalam kandungan. Apabila ibu mendapat cukup asupan
besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi yang dapat bertahan
sampai bulan kelima kehidupannya di luar rahim.
b. Konyugasi Bilirubin
Hati mengatur jumlah bilirubin tidak terikat dalam peredaran darah. Bilirubin
ialah pigmen yang berasal dari hemoglobin yang terlepas saat pemecahan sel
darah merah dan mioglobin di dalam sel otot.
6. Sistem Integumen
Struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir tetapi masih belum matang.
Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Verniks kaseosa
juga berfusi dengan epidermis dan berfungsi sebagai lapisan pelindung. Bayi
cukup bulan memiliki kulit kemerahan (merah daging) beberapa jam setelah
lahir, setelah itu warna kulit memucat dan menjadi normal.
Lanugo halus terlihat di wajah, bahu dan punggung. Tangan dan kaki terlihat
sedikit sianosis warna kebiruan ini, akrumosis disebabkan oleh ketidakstabilan
vasomotor, status kapilor dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini
normal, bersifat sementara dan bertahan selama tujuh sampai 10 hari, terutama
bila terpajan udara dingin.
7. Sistem Reproduksi
a. Wanita
Saat lahir ovarium bayi berisi beribu-ribu sel germinal primitif. Jumlah ovum
berkurang sekitar 90% sejak bayi lahir sampai dewasa. Peningkatan kadar
estrogen selama masa hamil, yang diikuti dengan penurunan setelah bayi lahir,
mengakibatkan pengeluran suatu cairan mukoid atau, kadang kadang,
pengeluaran bercak darah melalui vagina (pseudomenstruasi). Genitalia
eksterna biasanya edematosa disertai pigmentasi yang lebih banyak. Pada bayi
lahir cukup bulan, labia mayora dan minora menutupi vestibulum. Pada bayi
prematur, klitoris menonjol dan labia mayora kecil dan terbuka.
b. Pria
Testis turun ke dalam skrotum pada 90% bayi baru lahir laki-laki. Walupun
menurun pada kelahiran bayi prematur. Prepusium yang ketat seringkali
dijumpai pada bayi baru lahir, muara uretra dapat tertutup prepusium dan tidak
dapat ditarik ke belakang selama tiga sampai empat tahun. Ada rugae yang
melapisi kantong skrotum, dan hidrokel (penimbunan cairan di sekitar testis).
8. Sistem Neuromuskuler
Pengkajian prilaku saraf (neurobehavioral) neonatus terutama merupakan
evaluasi refleks primitif dan tonus otot. Saat ini, bayi baru lahir cukup bulan
dikenal sebagai mahluk yang reaktif, responsif dan hidup. Perkembangan sensori
bayi baru lahir dan kapasitas untuk melakukan interaksi sosial dan organisasi diri
sangat jelas terlihat.
Aktivitas motorik spontan dapat muncul dalam bentuk tremor sementara di mulut
dan di dagu, terutama sewaktu menangis dan pada ekstremitas, terutama pada
lengan dan tangan (tremor normal). Akan tetap, tremor persisten atau tremor
yang mengenai seluruh tubuh dapat mengenai indikasi kondisi patologis.
Gerakan tonik dan klonik yang mencolok serta kedutan otot wajah merupakan
tanda kovulasi (kejang).
9. Sistem Termogenik
Termogenesis berarti produksi panas (termo = panas, genesis = asal-usu). Suhu
tubuh dipertahankan supaya berada pada batas sempit suhu tubuh normal dengan
memproduksi panas sebagai respon terhadap pengeluaran panas. Beberapa hal
yang menyangkut system termogenik bayi baru lahir meliputi ;
a. Produksi Panas
Mekanisme produksi panas bayi baru lahir dengan cara menggigil sangat
jarang terjadi. Termogenesis tanpa menggigil dapat dicapai akibat adanya
lemak coklat bayi baru lahir, yang kemudian dibentuk akibat peningkatan
aktivitas metabolisme di otak, jantung dan hati. Lemak coklat terdapat dalam
cadangan permukaan (interskapula, aksila, sekitar kolumna vertebralis dan
sekitar ginjal)
b. Pengaturan Suhu
pembulu darah pada bayi lebih dekat ke pembulu kulit. Perubahan temperatur
lingkungan akan mengubah temperatur darah sehingga mempengaruhi pusat
pengaturan suhu dihipotalamus.
Posisi fleksi bayi baru lahir diduga sebagai system mencegah perlepasan panas
karena sikap ini mengurangi pemajanan tubuh pada suhu lingkungan. kontrol
vasomotor bayi baru lahir belum berkembang dengan baik.
Bayi Baru Lahir memproduksi panas melalui termogenesis tanpa menggigil.
Kelenjar keringat Bayi Baru Lahir hampir tidak berfungsi sampai minggu ke
empat.
10. Stres Dingin
Stres dingin menimbulkan masalah fisiologis dan metabolisme. upaya yang
dilakukan bayi adalah dengan mengkonsumsi oksigen dan energi pada bayi baru
lahir yang mengalami stress dingin dialihkan dari fungsi untuk mempertahankan
pertumbuhan, fungsi sel otak dan fungsi jantung normal menjadi fungsi
termogenesis agar bayi tetap hidup.
Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir antara lain ;
a. Konveksi ; aliran panas dari permukaan tubuh ke udara yang lebih
dingin.
b. Radiasi ; kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan padat
lain yang lebih dingin tanpa kontak langsung.
c. Evaporasi ; kehilangan panas yang terjadi ketika cairan berubah menjadi
gas (menguap)
d. Konduksi ; kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan yang
lebih dingin melalui kontak langsung satu sama lain.
11. Perilaku sensori
Sejak lahir, bayi meiliki respon sensorik yang mengindikasikan suatu tahap
kesiapan untuk melakukan interaksi sosial antara lain mencakup ;
a. Penglihatan
Sejak lahir, bayi telah mampu memusatkan pandangan dan memperhatikan
secara intensif suatu objek. Mereka memandang wajah orang tuanya dan
berespon terhadap perubahan yang dilakukan. Kemampuan ini membuat orang
tua dan anak dapat saling kontak mata dan akibatnya terbentuk komunikasi
yang tidak kentara. Kontak mata sangat penting dalam interaksi orang tua
bayi.
b. Pendengaran
Bayi akan berespon terhadap suara ibunya, hal ini merupakan respon akibat
mendengar dan merasakan gelombang bunyi suara ibunya selagi ia berada di
dalam rahim. Hal ini menunjukkan suatu pendengaran selektif terhadap bunyi
dan irama suara ibu selama bayi hidup di dalam rahim, dimana bayi baru lahir
mempersiapkan diri untuk mengenali dan berinteraksi dengan pemberi
perawatan primer ibu mereka.
c. Sentuhan dan gerakan
merupakan hal penting dalam pertumbuhan dan perkembangan normal, dan
setiap bayi menunjukkan keanekaragaman respon terhadap sentuhan. Ibu yang
baru memiliki bayi menggunakan sentuhan sebagai perilaku pertama dalam
berinteraksi seperti sentuhan ujung jari, mengusap-usap wajah dengan lembut
dan memijat bagian punggung.
d. Pengecapan
Bayi baru lahir memiliki system kecap yang sangat berkembang baik dan
memperlihatkan ekspresi wajah yang berbeda.
e. Indra penciuman
Indra penciuman bayi baru lahir sudah berkembang baik saat bayi lahir. Bayi
baru lahir tampaknya memberi reaksi yang sama dengan reaksi orang dewasa,
bila diberi bau yang menyenangkan. Bayi yang disusui mampu membaui ASI
dan dapat membedakan ibunya dari ibu lain yang menyusui.
12. Respon terhadap stimulus lingkungan
a. Temperamen.
Terdapat perbedaan individual model prilaku bayi selama beberapa minggu
pertama kehidupannya. Perbedaan ini tak berkaitan dengan kepribadian orang
tua mereka atau cara bayi dirawat. (Bobak, 2005)
b. Habituasi
Habituasi adalah suatu fenomena psikologis dan fsiologis stimulus yang tetap
atau berulang kemampuan berhabituasi dimana respon terhadap
memungkinkan Bayi Baru Lahir menyeleksi stimulus yang meningkat.
(Bobak, 2005)
c. Konsolasi
Kemampuan Bayi Baru Lahir dalam menghibur diri mereka atau kemampuan
untuk dihibur, menangis merupakan salah satu inisiatif bayi dalam mengurangi
stress yang dialaminya. Gerakan tangan ke mulut dilakukan bayi, dengan atau
tanpa menghisap. Bayi juga terjaga jika diberi stimulus suara, bunyi atau
stimulus visual. (Bobak, 2005)
d. Menggendong bayi
Sangatlah penting bagi orangtua baru untuk menggendong bayi mereka untuk
mengukur kemampuan merawat bayi baru lahir dengan melihat respon bayi
terhadap tindakan tersebut. (Bobak, 2005)
e. Iritabilitas
Beberapa bayi baru lahir menangis lebih lama dan keras daripada bayi lainnya.
Beberapa bayi memiliki ambang sensori yang rendah, mereka mudah marah
akibat suara asing, rasa lapar, mengompol, atau pengalaman baru dan mereka
berespon dengan intens. Bayi yang memiliki ambang sensoris yang tinggi
membutuhkan lebih banyak stimulus dan banyak variasi stimulus untuk
mencapai tingkat kesadaran aktif (Bobak, 2005)
f. Menangis
Menangis pada bayi berarti berkomunikasi dan biasa menunjukkan rasa lapar,
nyeri, keinginan untuk diperhatikan atau rasa tidak puas. Beberapa ibu
mengatakan bahwa mereka dapat membedakan alasan bayinya menangis.
Tangisan lapar biasanya keras dan lama, tidak berhenti sampai diberi
makanan. Menangis karena nyeri, memilki nada yang lebih melengkinng dan
tinggi. Menangis karena merasa tidak puas bernada lebih rendah dan memilki
intensitas yang bervariasi. (Bobak, 2005)
C. Penatalaksanaan Medis
1. Tes diagnostik
a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18.000/mm3, neurotrofil meningkat sampai
23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
b. Hemoglobin (HB) : 15-20 g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan
anemis atau hemolisis.
c. Hematokrit (Ht) : 43-6% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukan anemia hemoragi prenatal/perinatal.
d. Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan lebih besar 8 mg/dl 1-2
mg/dl pada 3-5 hari.
e. Golongan darah
2. Terapi
a. Non farmakologi
1) Pengukuran nilai APGAR skor menit pertama dan menit kelima setelah
dilahirkan
2) kontrol suhu tubuh (rektal dan aksila)
3) Penimbangan berat badan setiap hari
4) Hiegene dan perawatan tali pusat
b. Farmakologi
1) Suction dan oksigen
2) Vitamin k
3) Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5 % atau tetrasimin 1 %
peraknital atau Neosporin).
4) Vaksinasi hepatitis B vaksinasi direkomendasikan untuk semua bayi.
Tempat yang biasa untuk menyuntik obat ini pada Bayi Baru Lahir adalah
muskulus vastus latelaris (Bobak, 2005).
D. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian di bawah ini diambil dari Doenges, 2001 hal 567 dan Bobak 2005 hal
389.
a. Aktifiitas / istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma
pada saat tidur : menangis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan
mata cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.
b. Pernafasan dan peredaran darah
Bayi normal mulai bernafas 30 detik sesudah lahir, untuk itu menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernafasan dan peredaran dapat
digunakan APGAR score. Namun secara praktis dapat dilihat dari frekuensi
denyut jantung dan pernafasan serta wajah, ektremitas 120-160 x/menit (12
jam pertama setelah kelahiran). Penafasan bayi normal berkisar antara 30-60
x/menit warna ekstremitas wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan.
c. Eliminasi
Abdomen lunak tanpa distensi; bising usus aktif ada beberapa jam setelah
kelahiran. Urin tidak berwarna atau kuning pucat, dengan enam sampai 10
popok besar per 24 jam.
d. Berat badan
Berat badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram. Kurang dari 2500
gram menunjukan kecil untuk usia gestasi, lebih besar dari 4000 gram
menunjukan besar untuk usia gestasi. Penurunan berat badan diawal 5% -
10%.
e. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan
panjang badan badan dengan menggunakan pita pengukur.
Lingkar kepala normal 32-37 cm, lingkar dada normal 32-34 cm, lingkar
lengan atas normal 10-11 cm, panjang badan normal 48-50 cm.
f. Suhu tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5oC – 37, 5oC. pengukuran
suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
g. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan
sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan.
Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama
didaerah lipatan dan bahu yang di sebut vernik skaseosa
h. Tali pusat
Tali pusat diklem dengan aman tanpa rembesan darah. pada tali pusat terdapat
arteri vena umbilikalis, keadaan tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan,
tidak ada kemerahan di sekitarnya.
i. Keadaan dan kelengkapan ekstremitas
Di lihat apakah ada cacat bawaan berupa kalainan bentuk, kelainan jumlah
atau tidak ada sama sekali pada semua anggota tubuh dari rambut ujung
samapai kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
j. Reflek
Beberapa reflek yang tedapat pada bayi :
1) Refleks moro (reflek terkejut), bila diberi rangsangan yang mengagetkan
akan terjadi reflek lengan dan tangan terbuka
2) Palmer graps (reflek menggenggam), bila telapak tangan dirangsang akan
member reaksi seperti menggenggam. Bila telapak kaki dirangsang akan
memberi reaksi.
3) Stepping (reflek berjalan), bila kakinya ditekankan pada bidang datar atau
diangkat seperti berjalan.
4) Sucking (reflek menghisap), bila memasukan sesuatu kedalam mulut bayi
akan membuat gerakan mennghisap.
5) Rooting (reflek mencari), bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya
ke sisi yang disentuh itu mencari putting susu.(Bobak, 2005)
k. Mekonnium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam.
Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi neonatus adalah penilaian secara
APGAR (apgar score ).
A : appearance / rupa (warna kulit)
P : pulse / nadi
G : grimace/ menyeringai (akibat refleks kateter dalam hidung)
A : activity/ keaktifan
R : respiration/ pernapasan
Penilaian Secara Apgar
No TandaAngka penilaian
0 1 2
1. Bunyi jantung Tidak adaLambat
<100 x/menit>100 x/menit
2. Usaha bernafas Tidak ada Tidak teratur Menagis kuat
3. Tonus otot LemasFleksi
ekstremiitas
Gerakan aktif
4. ReflekTidak ada
reaksi
Menangis lemah
MenyerengaiMenangis kuat
5. Warna Biru/ pucat
Badan
kemerahan,
ekstremitas biru
Seluruh badan
kemerahan
Apgar ditentukan setelah 1 menit sampai 5 menit ;
a. Angka 0 menandakan anak dalam keadaan bahaya
b. Angka kurang dari 5 memerlukan pertolongan berupa tindakan-tindakan
tertentu
c. Angka antara 7-10 berarti keadaan bayi baik
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan di ambil dari Doenges, 2001
a. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan proses adaptasi
lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak, epidermis tipis dengan
pembulu darah dekat pada kulit.
b. Resiko tinggi pertukaran gas berhubungan dengan stressor
prenatal/intrapartum, produksi mucus berlebihan.
c. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan reflek hisap tidak adekuat
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali
pusat), ketidak adekuatan imunitas yang di dapat.
e. Resiko tinggi cidera berhubungan dengan trauma lahir, aspirasi, anomeli
kongenital, efek obat.
f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pemberian
makan lambat, keterbatasan masukan oral.
g. Resiko tinggi kostipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan masukan
cairan, obstruksi intestinal.
h. Kurangnya pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurang informasi.
3. Perencanaan keperawatan
a. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan proses adaptasi
lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak, epidermis tipis dengan
pembulu darah dekat pada kulit.
Rencana tindakan :
1) Pertahankan suhu lingkungan
2) Panatu aksila bayi, kulit (abdomen)
3) Kaji frekuensi pernafasan (perhatikan takipnea)
4) Memandikan bayi dengan air hangat secara tepat dan cepat untuk menjaga
bayi agar tidak kedinginan, hanya membuka bagian tubuh tertentu dan
mengeringkannya dengan segera.
5) Perhatikan tanda – tanda stress dingin dan disters pernafasan (tremor,
pucat, kulit dingin).
6) Kaji tanda-tanda prilaku berkenan dengan hipertermia (mis. Kegelisahan
meningkat)
7) Perhatikan tanda-tanda dehidrasi.
b. Resiko tinggi pertukaran gas berhubungan dengan stressor
prenatal/intrapartum, produksi mucus berlebihan.
Rencana tindakan :
1) Kaji frekuensi dan upaya pernafasan.
2) Hisap nasofaring sesuai kebutuhan. Perhatiakan warna, jumlah, dan
karakter mucus yang dimuntahkan.
3) Posisikan bayi miring dengan gulungan hangat untuk menyongkong
punggung
4) Observasi dan catat tanda-tanda distress pernafasan (mis. Ngorok, retraksi
otot pernafasan, perafasan cuping hidung, dan takipnea)
c. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan reflek hisap tidak adekuat
Rencana Tindakan :
1) Timbang berat badan bayi saat menerima
2) Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen
3) Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara secara bergantian 5 – 10
menit
4) Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalam pemberian ASI
(tersedak, menolak)
d. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
(pemotongan tali pusat), ketidak adekuatan imunitas yang di dapat.
Rencana tindakan :
1) Pertahankan teknik septik dan anti septik
2) Lakukan perawatan tali pusat setiap hari gunakan sabun lembut, dan lap
kulit dengan perlahan untuk mengeringkan setelah mandi (hindari
menggosok secara berlebihan)
3) Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda-tanda infeksi
e. Resiko tinggi cidera berhubungan dengan trauma lahir, aspirasi, anomeli
kongenital, efek obat.
Rencana tindakan :
1) Lakukan temuan abnormal melalui pengkajian pada bayi baru lahir
2) Kaji bayi terhadap anomali kongenital
3) Posisikan bayi baru lahir pada abdomen miring dengan gulungan selimut
di punggung
4) Jangan pernah meninggalkan bayi tidak diperhatikan di dalam ruangan
atau pada tempat datar yang tidak ada penghalang
5) Kolaborasi pemberian Vit K secara intramuscular
f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pemberian
makan lambat, keterbatasan masukan oral.
Rencana tindakan :
1) Catat berkemih pertama dan selanjutnya
2) Lakukan pemberian makan oral, perhatikan jumlah yang ditelan dimakan
dan yang dimuntahkan
3) Panatu masukan dan haluaran cairan
4) Kaji tingkat hidrasi bayi mis. Ditujukan dengan turgor kulit
5) Kurangi stresor dingin (optimalkan upaya pernafasan dan termoregulasi
g. Resiko tinggi konstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan masukan
cairan, obstruksi intestinal.
Rencana tindakan :
1) Auskultasi bising usus
2) Pantau frekuensi dan jumlah/lamanya pemberian makan
3) Perhatikan pasase mekonium awal
4) Catat frekuensi, warna, kosistensi, dan bau feses
h. Kurangnya pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurang informasi.
Rencana tindakan :
1) Ajak orang tua untuk diskusi dengan menjelaskan tentang kebutuhan
fisiologi bayi, perawatan dan pengobatan
2) Diskusikan prilaku bayi baru lahir setelah periode pertama
3) Lakukan pemeriksaan bayi baru lahir saat ada orang tua
4) Berikan informasi tentang kemampuan interaksi bayi baru lahir
5) Libatkan dan ajarkan orang tua dalam perawatan bayi
4. Pelaksanaan keperawatan
Pelaksanaan keperawatan adalah tindakan keperawatan yang disesuaikan dengan
keadaan klien untuk membantu mencapai tujuan pada rencana tindakan
keperawatan yang telah disusun. Dalam memberikan asuhan keperawatan harus
menggunakan teknik komunikasi terapeutik serta penjelasan setiap kali melakukan
tindakan kepada klien.
Pelaksanaan keperawatan dilakukan oleh perawat dan dilaksanakan secara
kerjasama dengan anggota tim kesehatan yang lainnya dengan maksud untuk
membantu bayi agar mencapai hasil yang optimal.
Dalam melakukan tindakan keperawatan pada bayi baru lahir spontan yang harus
diperhatikan adalah mempertahankan bersihan jalan nafas, membebaskan
obstruksi jalan nafas, menghangatkan bayi yang mengalami hipotermia, merawat
tali pusat dan memberi bayi makan.
(Bobak, 2005:hal. 416)
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang bertujuan untuk menilai
hasil akhir dari seluruh tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Evaluasi pada bayi baru lahir yaitu ;
a. Perubahan suhu tubuh tidak terjadi
b. Mempertahankan jalan nafas paten dengan frekuensi pernafasan dalam batas
normal (30 sampai 60x/menit)
c. Kebutuhan nutrisi terpenuhi
d. Infeksi tidak terjadi
e. Cidera tidak terjadi
f. Berkemih 2 sampai 6 kali dengan haluaran 15-60 ml/kg/hari dari hari kedua
kehidupan
g. Mengeluarkan feses mekonium dalam 48 jam setelah kelahiran
h. Orang tua mengetahui tentang perawatan pertumbuhan dan perkembangan
bayi
i. Bayi tenang dan merasa nyaman juga dapat beristirahat dengan baik