mekanismedancirikematiansel-121212010319-phpapp02.docx

6
MEKANISME DAN CIRI-CIRI KEMATIAN SEL Kematian sel ada 2 macam, yairu apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah mekanisme kematian sel yang terprogram yang penting dalam berbagai proses biologi. Sedangkan nekrosis merupakan bentuk kematian sel sebagai akibat sel yang terluka akut. Apoptosis

description

tugas

Transcript of mekanismedancirikematiansel-121212010319-phpapp02.docx

Page 1: mekanismedancirikematiansel-121212010319-phpapp02.docx

MEKANISME DAN CIRI-CIRI KEMATIAN SEL

Kematian sel ada 2 macam, yairu apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah

mekanisme kematian sel yang terprogram yang penting dalam berbagai proses biologi.

Sedangkan nekrosis merupakan bentuk kematian sel sebagai akibat sel yang terluka akut.

Apoptosis

Mekanisme apoptosis:

1. Adanya signal kematian (penginduksi apoptosis).

2. Tahap integrasi atau pengaturan (transduksi signal, induksi gen apoptosis yang

berhubungan, dll)

3. Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA, pembongkaran sel, dll)

4. Fagositosis.

Page 2: mekanismedancirikematiansel-121212010319-phpapp02.docx

Ciri-ciri apoptosis:

1. Sel menjadi bulat (sirkuler). Ini terjadi karena struktur protein yang menyusun

sitoskeleton dicerna oleh enzim peptidase spesifik yang disebut caspase yang telah

diaktifkan di dalam sel.

2. Kromatin (DNA dan protein-protein yang terbungkus di dalam inti sel) mulai

mengalami degradasi dan kondensasi.

3. Kromatin mengalami kondensasi lebih lanjut, menjadi semakin memadat. Pada tahap

ini, membran yang mengelilingi inti sel masih tampak utuh, walaupun caspase

tertentu telah melakukan degradasi protein pori inti sel dan mulai mendegradasi lamin

yang terletak dalam lingkungan inti sel.

4. Lingkungan dalam inti sel tampak terputus dan DNA di dalamnya terfragmentasi

(proses ini dikenal dengan karyorrhexis). Inti sel pecah melepaskan berbagai bentuk

kromatin atau unit nukleosom karena disebabkan degradasi DNA.

5. Plasma membran mengalami blebbing.

6. Sel tersebut kemudian di’makan’ atau pecah menjadi gelembung-gelembung yang

disebut apoptotic bodies dan kemudian di’makan’.

Sel yang mengalami apoptosis juga dapat dikenali dengan :

1. Penandaan inti yang mengalami kondensasi dengan pewarna fluorescence Hoechst

atau DAPI.

2. Sel yang mengalami apoptosis mengeluarkan PS (Phosphatidil Serin) pada

permukaan ekstraselulernya, sehingga dapat ditandai dengan annexin V yang dilabeli

fluorescence. PS secara normal terdapat pada cytosolic surface dari membran plasma

(di bagian dalam membran plasma), tetapi diredistribusikan ke permukaan

Page 3: mekanismedancirikematiansel-121212010319-phpapp02.docx

ekstraseluler selama apoptosis oleh protein hipotetik yang dikenal sebagai

scramblase.

3. DNA yang terfagmentasi dapat dideteksi dengan TUNEL (Terminal

deoxynuclotidyltransferase-mediated UTP end labelling) atau elektroforesis DNA

yang diisolasi dalam gel agarosa. TUNEL juga dapat digunakan untuk mendeteksi

enzim yang terlibat dalam pengrusakan inti sel.

Nekrosis

Mekanisme nekrosis:

1. Pembengkakan sel

2. Digesti kromatin

3. Rusaknya membran (plasma dan organel)

4. Hidrolisis DNA

5. Vakuolasi oleh Retikulum Endoplasma

6. Penghancuran organel

7. Lisis sel

Ciri-ciri nekrosis:

1. Nekrosis Coagulative biasanya terlihat pada hipoksia (oksigen rendah) lingkungan,

seperti infark sebuah. Menguraikan sel tetap setelah kematian sel dan dapat diamati

dengan mikroskop cahaya.

2. Liquefactive nekrosis (atau nekrosis colliquative) biasanya berhubungan dengan

seluler penghancuran dan pembentukan nanah (radang paru-paru misalnya). Ini adalah

khas dari bakteri atau, kadang-kadang, infeksi jamur karena kemampuan mereka

untuk merangsang reaksi inflamasi. Anehnya, iskemia (pembatasan suplai darah) di

Page 4: mekanismedancirikematiansel-121212010319-phpapp02.docx

otak menghasilkan liquefactive, daripada coagulative, nekrosis, karena tidak adanya

stroma mendukung substansial.

3. Nekrosis Gummatous dibatasi untuk nekrosis yang melibatkan infeksi spirochaetal

(misalnya sifilis).

4. Nekrosis Berdarah disebabkan penyumbatan drainase vena dari suatu organ atau

jaringan (misalnya pada torsi testis).

5. Nekrosis Caseous adalah bentuk khusus dari koagulasi nekrosis biasanya disebabkan

oleh mikobakteri (TBC misalnya), jamur, dan beberapa zat asing. Hal ini dapat

dianggap sebagai kombinasi nekrosis coagulative dan liquefactive.

6. Nekrosis lemak hasil dari aksi lipase pada jaringan lemak (misalnya pankreas akut,

nekrosis jaringan payudara).

7. Nekrosis Fibrinoid disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah imun. Hal ini ditandai

oleh pengendapan fibrin-bahan protein seperti di dinding arteri, yang tampak kotor

dan eosinofilik pada mikroskop cahaya.

Video Apoptosis dan Nekrosis:

http://www.youtube.com/watch?v=7WRkY8q_F3k