Mekanisme Pasar Dalam Islam

27
“MEKANISME PASAR DALAM ISLAM” Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Ekonomi Islam Dosen Pengampu : Adib Faishol, M.Pd. DISUSUN OLEH : RIRIN SUSILOWATI (1362205) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

description

ekonomi islam

Transcript of Mekanisme Pasar Dalam Islam

Page 1: Mekanisme Pasar Dalam Islam

“MEKANISME PASAR DALAM ISLAM”Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah

Ekonomi Islam

Dosen Pengampu :

Adib Faishol, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

RIRIN SUSILOWATI (1362205)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

REGULER B 2013

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG

2015

Page 2: Mekanisme Pasar Dalam Islam

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan Pembahasan......................................................................................1

C. Rumusan Masalah.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Pasar........................................................................................2

B. Mekanisme Pasar Dalam Islam.................................................................2

C. Dasar Pemikiran........................................................................................3

D. Pasar Menurut Para Ulama Klasik............................................................3

1. Menurut Abu Yusuf (731-798)..............................................................3

2. Menurut Abdul Hamid Al-Ghazali (1058-1111)...................................4

3. Menurut Ibnu Taimiyah (1263-1328)....................................................4

4. Mekanisme Pasar Menurut Ibn Khaldun (1332-1383 M).....................5

E. Pasar Pada Zaman Khulafaurrasyidin.......................................................5

F. Prinsip-Prinsip Mekanisme Pasar Islam....................................................6

G. Intervensi Harga Islami.............................................................................8

H. Hisbah Dan Pengawasan Pasar.................................................................9

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................................10

B. Saran................................................................................................10

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN.....................................................12

ii

Page 3: Mekanisme Pasar Dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang sempurna dan dinamis, hal ini dikarenakan

islam mengatur seluruh aspek kehidupan baik itu yang bersifat aqidah

maupun muamalah (jual beli).

Pasar merupakan jantung perekonomian bangsa, maju mundurnya

perekonomian sangat bergantung kepada kondisi pasar. Pentingnya pasar

sebagai wadah aktifitas tempat jual beli tidak hanya dilihat dari fungsinya

secara fisik, namun aturan, norma dan yang terkait dengan masalah pasar.

Dengan fungsi di atas, pasar jadi rentan dengan sejumlah kecurangan dan

juga perbuatan ketidakadilan yang menzalimi pihak lain. Karena peran pasar

penting dan juga rentan dengan hal-hal yang dzalim, maka pasar tidak

terlepas dengan sejumlah aturan syariat, yang antara lain terkait dengan

pembentukan harga dan terjadinya transaksi di pasar. Dalam istilah lain dapat

disebut sebagai mekanisme pasar menurut Islam dan intervensi pemerintah

dalam pengendalian harga.

B. Tujuan Pembahasan

Melihat pentingnya pasar dalam Islam bahkan menjadi kegiatan yang

terakreditasi serta berbagai problem yang terjadi seputar berjalannya

mekanisme pasar dan pengendalian harga, maka pembahasan tentang tema

ini menjadi sangat menarik dan urgen untuk kami bahas.

Adapun mekanisme pasar islam ini juga merupakan suatu solusi bagi

mekanisme pasar konvensional yang membenarkan praktek monopolistic rent

yakni mengambil keuntungan di atas keuntungan normal, sedangkan pada

sistem mekanisme pasar islam sendiri hal ini sangat dilarang.

C. Rumusan Masalah.

1. Apa pengertian Pasar ?

2. Bagaimana mekanisme pasar dalam Islam ?

3. Apa prinsip-prinsip dalam pasar menurut Islam ?

1

Page 4: Mekanisme Pasar Dalam Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,

hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan

tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang

dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini

merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang

memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan

sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua

orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga

orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu

dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala

geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang

dan jasa yang diperdagangkan.

B. Mekanisme Pasar Dalam Islam

Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada

dalam keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinat, sehingga salah

satunya menjadi dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam

Islam. Pasar bebas menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada

gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar. Namun dalam

kenyataannya sulit ditemukan pasar yang berjalan sendiri secara adil (fair).

Distorasi pasar tetap sering terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak.

Konsep makanisme pasar dalam Islam dapat dirujuk kepada hadits

Rasululllah Saw sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan

dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dengan hadits

ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu (lebih 1160 tahun)

mengajarkan konsep mekanisme pasar dari pada Adam Smith.

“Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika

itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “ya Rasulullah

hendaklah engkau menetukan harga”. Rasulullah SAW.

berkata:”Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang menahan dan

2

Page 5: Mekanisme Pasar Dalam Islam

3

melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku

menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku

tentang kezaliman dalam darah maupun harta.”

Menurut pakar ekonomi Islam kontemporer, teori inilah yang

diadopsi oleh Bapak Ekonomi Barat, Adam Smith dengan nama teori

invisible hands. Menurut teori ini, pasar akan diatur oleh tangan-tangan tidak

kelihatan (invisible hands). Bukankah teori invisible hands itu lebih tepat

dikatakan God Hands (tangan-tangan Allah).

Oleh karena harga sesuai dengan kekuatan penawaran dan permintaan

di pasar, maka harga barang tidak boleh ditetapkan pemerintah, karena

ketentuan harga tergantung pada hukum supply and demand.

Namun demikian, ekonomi Islam masih memberikan peluang pada kondisi

tertentu untuk melalukan intervensi harga (price intervention) bila para

pedagang melakukan monopoli dan kecurangan yang menekan dan

merugikan konsumen.

C. Dasar Pemikiran

Diceritakan dari ibn umar, dari Rasulullah SAW sesunnguhnya

Rasulullah SAW bersabda: “jika ada dua orang yang saling berakad, masing-

masing mereka mempunyai khiyar selagi belum berpisah. Atau jika salah

satunya memilih maka jual beli itu jadi dengan pilihan tersebut. Dan jika

berpisah keduanya maka jual beli itu sudah jadi ”

D. Pasar Menurut Para Ulama Klasik

1. Menurut Abu Yusuf (731-798)

Abu Yusuf menyatakan, “Tidak ada batasan tertentu tentang murah

dan mahal yang dapat dipastikan. Murah bukan karena melimpahnya

makanan, demikian juga mahal tidak disebabkan kelangkaan makanan.

Murah dan mahal adalah ketentuan Allah. Kadang-kadang makanan

berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang-kadang makanan sangat sedikit

tetapi murah.” (Abu Yusuf, Kitab Al-Kharaj Beirut: Dar al-

Ma’rifah,1979,hlm.48)

Abu Yusuf menegaskan bahwa ada variabel lain yang

mempengaruhi, tetapi dia tidak menjelaskan lebih rinci. Bisa jadi

Page 6: Mekanisme Pasar Dalam Islam

4

variabel itu adalah pergeseran dalam permintaan atau jumlah uang yang

beredar disuatu negara, atau penimbunan dan penahanan barang, atau

semua hal tersebut.

2. Menurut Abdul Hamid Al-Ghazali (1058-1111)

Al-Ghazali mengatakan “Dapat saja petani hidup dimana alat-alat

pertanian tidak tersedia. Sebaliknya, pandai besi dan tukang kayu hidup

dimana lahan pertanian tidak ada. Namun secara alami, mereka akan

saling memenuhi kebutuhan masing-masing. Dapat pula terjadi tukang

kayu membutuhkan makanan,tetapi petani tidak memerlukan alat-alat

tersebut atau sebaliknya. Keadaan ini menimbulkan masalah. Oleh,

karena itu, secara alami pula orang-orang akan terdorong untuk

menyediakan tempat peyimpanan alat-alat di satu pihak dan tempat

penyimpanan hasil pertanian di pihak lain.Tempat inilah yang kemudian

didatangi pembeli sesuai dengan kebutuhannya masing-masing sehingga

terbentuklah pasar. Petani,tukang kayu, dan pandai besi yang tidak dapat

langsung melakukan barter, juga terdorong pergi kepasar ini. Bila

dipasar juga tidak ditemukan orang yang mau melakukan barter, ia akan

menjual pada pedagang dengan harga yang relatif murah untuk

kemudian disimpan sebagai persediaan. Pedagang kemudian menjualnya

dengan suatu tingkat keuntungan. Hal ini berlaku untuk setiap jenis

barang.” (Ihya Ulumuddin, III:227)

3. Menurut Ibnu Taimiyah (1263-1328).

Ketika masyarakat pada masanya beranggapan bahwa peningkatan

harga merupakan akibat dari ketidakadilan dan tindakan melanggar

hukum dari pihak penjual atau mungkin sebagai akibat manipulasi pasar,

Taimiyah langsung membantahnya. Dengan tegas, ia mengatakan bahwa

harga ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.

Ia menyatakan bahwa naik dan turunnya harga tidak selalu disebabkan

oleh tindakan tidak adil dari sebagian orang yang terlibat transaksi. Bisa

jadi penyebabnya adalah penawaran yang menurun akibat inefisiensi

produksi, penurunan jumlah impor barang-barang yang diminta atau juga

tekanan pasar. Karena itu, jika permintaan terhadap barang meningkat,

Page 7: Mekanisme Pasar Dalam Islam

5

sedangkan penawaran menurun, harga barang tersebut akan naik. Begitu

pula sebaliknya. Kelangkaan dan melimpahnya barang mungkin

disebabkan dengan tindakan yang adil atau mungkin juga karena

tindakan yang tidak adil (Ibnu Taimiyah, Majmu Fatawa Shaykh al-

Islam, VIII:583).

Menurut Taimiyah, penawaran bisa datang dari produksi domistik

dan impor. Perubahan dalam penawaran digambarkan sebagai

peningkatan atau penurunan dalam jumlah barang yang ditawarkan,

sedangkan permintaan sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan.

Besar-kecilnya kenaikan harga bergantung pada besarnya perubahan

penawaran dan atau permintaan. Bila seluruh transaksi sudah sesuai

aturan, kenaikan harga yang terjadi merupakan kehendak Allah (Ibnu

Taimiyah, al-hisbah fi al-Islam, 24)

4. Mekanisme Pasar Menurut Ibn Khaldun (1332-1383 M)

Ibn Khaldun sangat menghargai harga yang terjadi dalam pasar

bebas, namun ia tidak mengajukan saran-saran kebijakan pemerintah

untuk mengelola harga. Ia lebih banyak memfokuskan kepada faktor-

faktor yang mempengaruhi harga.Hal ini tentu saja berdeda dengan Ibn

Taimiyah yang dengan tegas menentang intervensi pemerintah sepanjang

pasar berjalan dengan bebas dan normal.

Ibnu Khaldun juga menjelaskan mekanisme penawaran dan permintaan

dalam menentukan harga keseimbangan. Menurut dia, keuntungan

yang wajar akan mendorong tumbuhnya perdagangan, sedangkan

keuntungan yang sangat rendah akan membuat lesu perdagangan karena

pedagang kehilangan motivasi. Sebaliknya, bila pedagang mengambil

keuntungan sangat tinggi, juga akan membuat lesu perdagangan karena

lemahnya permintaan konsumen (ibid, 340-341)

E. Pasar Pada Zaman Khulafaurrasyidin

Kebijakan ekonomi di masa Khulafaurrasyidin secara prinsip

sesungguhnya meneruskan kebijakan yang dilaksanakan Rasulullah.

Penyempurnaan dilakukan di sana sini sebagai bagian dari proses kemajuan

dan mengantisipasi keadaan.

Page 8: Mekanisme Pasar Dalam Islam

6

Pada masa Abu Bakar mislanya, tidak ada hal yang terlalu menonjol

kecuali sikap Abu Bakar yang sangat tegas terhadap satu kaum yang tidak

bersedia membayar zakat. Kebijakan Abu Bakar ini tidak ada hubungannya

dengan mekanisme pasar.

Di masa Umar bin Khattab pernah terjadi kenaikan harga gandum di

pasar Madinah. Ini terjadi karena pasokan melemah, bisa jadi karena gagal

panen di sejumlah wilayah pemasok gandum. Untuk mengembalikan harga

pada keseimbangan normal, Umar mengimpor gandum dari Mesir, dan

memasoknya ke pasar. Intervensi pasokan ini dikuti dengan aktifnya lembaga

hisbah yang sudah dibentuk ketika itu untuk mengawasi pihak-pihak yang

bermain di pasar agar tidak berlaku curang. Intervensi permintaan pun

dilakukan dengan menanamkan sikap sederhana dan menjauhkan sikap boros

dalam berbelanja (Karim, 2001). Umar bisa melakukan langkah antisipasi

yang cepat dan tepat karena ia selalu berusaha mendapatkan informasi harga,

termasuk harga barang-barang yang sulit dijangkau

Utsman bin Affan dikenal sebagai seorang yang jujur dan saleh dan

lemah lembut, meskipun saat menjabat ia telah berusia tua. Pada awalnya ia

mengikuti kebijakan Umar, namun lambat laun ketika menghadapi sejumlah

hadangan, ia mulai menyimpang dari garis kebijakan Umar. Penyimpangan

itu membawa pengaruh yang kurang baik pada dirinya sendiri dan islam pada

umumnya.

Berbeda dengan Umar yang gigih memperoleh harga pasar, Ustman

memantau situasi pasar melalui diskusi dengan sejumlah sahabat di masjid.

Pada masa Ali bin Abi Thalib tidak ada kisah khusus yang terkait dengan

mekanisme pasar. Tampaknya ia melanjutkan kebijakan yang telah ditempuh

pendahulunya.

F. Prinsip-Prinsip Mekanisme Pasar Islam

Dalam konsep mekanisme pasar islam penentuan harga dilakukan

oleh kekuatan-kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan

penawaran.Adapun prinsip-prinsip mekanisme pasar islam adalah:

1. Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar

kerelaan antara masing-masing pihak.

Page 9: Mekanisme Pasar Dalam Islam

7

2. Berdasarkan persaingan sehat. Mekanisme pasar akan terhambat bekerja

jika terjadi penimbunan (ihtikar) atau monopoli. Monopoli dapat diartikan,

setiap barang yang penahanannya akan membahayakan konsumen atau

orang banyak.

3. Kejujuran, islam melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan

dalam bentuk apapun. Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak

langsung kepada para pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan

dan masyarakat secara luas.

4. Keterbukaan serta keadilan, pelaksanaan prinsip ini adalah transaksi yang

dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam pengungkapan kehendak

dan keadaan yang sesungguhnya.

Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil,

setiap bentuk yang dapat menimbulkan ketidakadilan itu dilarang yakni

seperti:

a. Talaqqi rukban, dilarang karena pedagang yang menyongsong di

pinggir kota mendapat keuntungan dari ketidaktahuan penjual dari

kampung akan harga yang berlaku di kota.

b. Mengurangi timbangan dilarang, karena barang dijual dengan harga

yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit.

c. Menyembunyikan barang yang cacat dilarang, karena penjual

mendapat harga yang baik untuk kualitas yang buruk.

d. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang, karena takaran

kurma basah ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma kering

yang ditukar.

e. Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma

kualitas sedang dilarang, karena kualitas kurma mempunyai harga

pasarnya.

f. Transaksi najasy dilarang, karena sipenjual menyuruh orang lain

memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain

tertarik.

Page 10: Mekanisme Pasar Dalam Islam

8

g. Ikhtikar dilarang, yaitu mengambil keuntungan diatas keuntungan

normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih

tinggi.

h. Ghaban faa-hisy (besar) dilarang, yaitu menjual diatas harga pasar.

G. Intervensi Harga Islami

Dalam rangka melindungi hak pembeli dan penjual, islam

membolehkan bahkan mewajibkan pemerintah melakukan intervensi harga

bila kenaikan harga disebabkan adanya distorsi terhadap penawaran dan

permintaan murni. Khulafaur Rasyidin pun pernah melakukan intervensi

harga. Umar Bin Khattab RA ketika mendatangi suatu pasar dan menemukan

bahwa Habib bin Abi Balta menjual anggur kering pada harga di bawah

harga pasar. Umar RA langsung menegurnya: “naikkan hargamu atau

tinggalkan pasar kami”. Ada beberapa factor yang membolehkan intervensi

harga antara lain :

1. intervensi pasar menyangkut kepentingan masyarakat yaitu melindungi

penjual dalam profit margin sekaligus melindungi pembeli dalam hal

purchasing power.

2. Intervensi harga mecegah terjadinya ikhtikar atau ghaban faa-hisy.

3. Intervensi harga melindungi kepentingan masyarakat lebih luas karena

pembeli biasanya mewakili masyarakat yang lebih luas, sedangkan penjual

mewakili kelompok masyarakat yang lebih kecil.

Menurut Ibn Taimiyah ada beberapa kondisi yang mengharuskan

pemerintah melakukan intervensi harga, yaitu :

1. Produsen tidak mau menjual barangnya kecuali pada harga yang lebih

tinggi daripada harga umum pasar, padahal konsumen membutuhkan

barang tersebut. Dalam keadaan ini pemerintah dapat memaksa produsen

untuk menjual barangnya dan menentukan harga (intervensi harga) yang

adil.

2. Produsen menawarkan barang pada harga yang terlalu tinggi menurut

konsumen, sedangkan konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah

menurut produsen. Dalam keadaan ini pemerintah harus melakukan

intervensi harga dengan mendorong konsumen dan produsen melakukan

Page 11: Mekanisme Pasar Dalam Islam

9

musyawarah untuk menentukan harga yang didahului dengan tindakan

investigasi atas demand, supply, biaya produksi lainnya. Selanjutnya

pemerintah menetapkan harga tersebut sebagai harga yang berlaku.

3. Pemilik jasa, misalnya tenaga kerja, menolak bekerja kecuali pada harga

yang lebih tinggi daripada harga pasar yang berlaku (the prevailing market

price), padahal masyarakat membutuhkan jasa tersebut. Maka pemerintah

dapat menetapkan harga yang wajar (reasonable price) dan memaksa

pemilik jasa untuk memberikan jasanya.

H. Hisbah Dan Pengawasan Pasar

Ajaran Islam tidak hanya mengatur tentang mekanisme pasar, transaksi

dan perdagangan, namun Islam juga menyediakan mekanisme pengawasan

(pengawasan pasar) agar tercipta law enforcement terhadap aturan-aturan

tersebut. Lembaga yang bertugas dalam mengawasi pasar adalah Hisbah.

Hisbah menurut Imam Mawardi dan Abu Ya’la merupakan sistem untuk

memerintahkan yang baik dan adil jika kebaikan dan keadilan secara nyata

dilanggar atau tidak dihormati, selain itu lembaga ini juga melarang

kemungkaran dan ketidakadilan ketika hal tersebut secara nyata sedang

dilakukan. Hisbah mulai dilembagakan secara resmi pada masa pemerintahan

Ummar bin Khattab dengan cara “menunjuk seorang perempuan untuk

mengawasi pasar dari tindakan-tindakan penipuan”

Para intelektual muslim membagi pengawasan pasar ini dalam dua

jenjang, yaitu internal yang berpusat dari pemahaman personal terhadap

syari’at terkait dengan transaksi, perdagangan dan segala hal berkenaan

dengan mekanisme pasar yang bersumber dari Al-Qur’an, Al-Hadis dan

pendapat para ulama. Sementara pengawasan secara eksternal dilakukan oleh

pemerintah maupun lembaga lainnya di luar diri para pelaku pasar.

Page 12: Mekanisme Pasar Dalam Islam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas yang menjadi titik pentingnya adalah bahwa

regulasi pasar dalam islam adalah dimaksudkan agar terjaganya hak dari

semua pihak, baik pembeli maupun penjual. Untuk itu perlu ditekankan

disini bahwa aspek utama dalam ekonomi islam termasuk dalam system

pasar adalah aspek moralitas. Beberapa aspek itu menyangkut persoalan

integritas, akuntabilitas, dan profesionalitas bila diterapkan dalam

pelaksanaan system moder saat ini.

Yang tak kalah penting dari persoalan regulasi adalah komitmen

islam dalam menegakkan aturan-aturan itu dengan memberlakukan institusi

hisbah, yang memiliki tanggungjawab dan wewenang dalam pengawasan

pasar, bahkan lembaga hisbah atau wilayatul hisbah dapat berlaku pada

persoalan-persoalan lain yang lebih universal, seperti kesejahteraan,

terpenuhinya fasilitas umum dan terjaganya hukum.

Demikian pemaparan makalah ini semoga dapat menjadi tambahan

khazanah pengetahuan kita dan modal pengembangan ekonomi islam

terutama dan masalah pasar baik yang bersifat tradisional, modern maupun

dalam implementasinya di dalam wilayah pasar modal.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, tentunya makalah

ini masih banyak kekurangan serta kesalahan-kesalahan baik itu tata cara

penulis ataupun pembahasan di dalamnya.Untuk itu segenap kritik dan saran

sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian demi tersempurnanya

makalah kami berikutnya. Terima kasih.

10

Page 13: Mekanisme Pasar Dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Ed. 3, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007.

Islabi A. A, Dr. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. Surabaya: PT Bina Ilmu

Offset. 1997.

Jusmaliani dkk, 2005, Kebijakan Ekonomu Dalam Islam, Kreasi Wacana,

Jogyakarta.

Kahf, Monzer, Ph.D. Ekonomi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 1978.

Karim, Adi Warman. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: IIT Indonesia, 2003

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta.

Ekonomi Islam.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.

Supriyatno. Ekonomi Mikro Perspektif  Islam. Malang: UIN Malang Press, 2008.

http://pemikiran-ibnu-taimiyyah-tentang-mekanisme-pasar-dalam-ekonomi-islam/

http://hafidzalbadar.blog.uns.ac.id/mekanisme -pasar-dan-regulasi-harga-menurut-

ibnu- taimiyah

http://id.wordpress.com/tag/mekanisme -pasar-islam

http://suud83.wordpress.com/2009/03/27/mekanisme-pasar-islami-dan-

pengendalian-harga/

http://pemikiran-ibnu-taimiyyah-tentang-mekanisme-pasar-dalamekonomi-islam/

11

Page 14: Mekanisme Pasar Dalam Islam

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apa yang dimaksud dengan ghaban faa-hisy ?

Jawaban : dilarang menjual diatas harga pasar. Misal si pembeli kedua

berkata pada si penjual yang masih berada dalam tenggang khiyar (bisa

memutuskan melanjutkan transaksi atau membatalkannya) dengan pembeli

pertama, “Mending kamu batalkan saja transaksimu dengan pembeli pertama

tadi. Saya bisa beli dengan harga lebih tinggi dari yang ia beli.” Si pembeli

dalam kondisi ini berani membayar dengan harga lebih tinggi sehingga

penjual berani membatalkan transaksi dengan pembeli pertama.

2. Apa yang dimaksud dengan Talaqqi rukban ?

Jawaban : menyongsong khalifah di luar kota. Dengan demikian pedagang

mendapat keuntungan dari ketidaktahuan khalifah yang baru datang dari luar

kota terhadap situasi pasar. Maksudnya ialah kegiatan pedagang dengan cara

menyongsong pedagang desa yang membawa barang dagangan di jalan

(menuju pasar). Praktek ini juga termasuk makan harta dengan cara yang

bathil, karena si pedagang desa tidak tahu harga pasar yang sesungguhnya.

3. Apa yang dilakukan oleh pemerintah apabila terjadi suatu kenaikan

harga akibat kelangkaan barang yang berada dipasaran? Dan

bagaimana bentuk pencegahannya ?

Jawaban : Kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan

distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang

meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini

atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal

dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-

penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang

baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru.

Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya

masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam,

cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi

spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang

12

Page 15: Mekanisme Pasar Dalam Islam

13

terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada

distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang

sangat penting.

Cara mencegahnya : diperlukan Peranan penting sektor produksi barang

kebutuhan masyarakat, kepentingan sektor produksi adalah meningkatkan

jumlah produksi barang-barang kebutuhan masyarakat pada saat terjadinya

peningkatan konsumsi masyarakat.

4. Ketika disebuah wilayah sedang terjadi suatu krisis atau bencana yang

mengakibatkan para pengusaha ingin menaikkan harga barang-barang

sedangkan para masyarakat merasa kesulitan untuk membeli barang

tersebut. Lalu bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi

permasalahan ini ?

Jawaban : Untuk pemerintah, masalah-masalah yang diakibatkan oleh

adanya kenaikan harga ini adalah masalah yang menjadi tanggung jawab dari

pemerintah, itu seharusnya. Rakyat miskin yang terkena musibah bertambah

penderitaannya akibat kenaikan harga adalah tanggung jawab pemerintah

untuk mengatasinya. Berikutnya, pabrik atau bisnis-bisnis yang bangkrut atau

terjadinya pengurangan pekerja yang berarti terciptanya pengangguran maka

hal ini adalah masalah ekonomi makro yang menjadi masalah pada

pemerintah.Dalam mensiasati kenaikan harga maka konsumen dapat

menggunakan barang subtitusi. Barang subtitusi adalah barang yang dapat

mengganti fungsi dari barang lain. Konsumen dapat membeli barang subtitusi

dan menurunkan pembelian terhadap barang yang mengalami kenaikan harga.

Contoh : terjadi kenaikan harga tahu. Maka para konsumen tahu dapat

menurunkan pembelian terhadap tahu dan untuk menutupi kerugian karena

berkurangnya tahu yang dibeli maka dapat dibeli barang subtitusinya.

Misalnya menurunkan pembelian tahu dan membeli telur. Atau jika terjadi

kenaikan harga minyak goreng maka mengalihkan membuat masakan yang

jenis gulai. Konsumen dituntut kreatif dalam mensiaati kenaikan harga. Atau

bila terjadi kenaikan terhadap beras maka konsumen dapat menurunkan

membeli beras dan meningkatkan pembelian barang subtitusi seperti ubi ,

menambah sayur-sayuran, atau beras dijadikan lontong. Orang miskin dengan

Page 16: Mekanisme Pasar Dalam Islam

14

penderitaannya akibat kenaikan harga beras malah dapat berpikir kreatif

otaknya untik membuat nasi aking.

5. Apa perbedaan mekanisme pasar modern dengan mekanisme pasar yang

dikemukakan oleh Ibnu Taimiyah ?

Jawaban :Ibnu Taimiyah memiliki sebuah pemahaman yang jelas tentang

bagaimana, dalam suatu pasar bebas, harga ditentukan oleh kekuatan

permintaan dan penawaran. Ia menyatakan, “N aik dan turunnya harga tidak

selalu diakibatkan oleh kezaliman orang-orang tertentu. Terkadang, hal

tersebut disebabkan oleh kekurangan produksi atau penurunan impor barang-

barang yang diminta. Oleh karena itu, apabila permintaan naik dan penawaran

turun, harga-harga naik. Di sisi lain, apabila persediaan barang meningkat

dsan  permintaan terhadapnya menurun, harga pun turun, kelangkaan atau

kelimpahan ini bukan disebabkan oleh tindakan orang-orang tertentu.

6. Langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi apabila terjadi

ketidak-adilan dalam pasar (monopoli pasar). Apa peran pemerintah

dalam hal ini ?

Jawaban : Ketidak adilan bisa terjadi, jika ada praktik monopoli atau ada

pihak-pihak yang mempermainkan harga atau ada cengkraman dari

pengusaha yang kecil dan lemah. Jika pasar tidak berlaku sempurna atau

dipermainkan oleh pedagang-pedagang bermodal kuatyang hanya

mengutamakan laba semata tanpa peduli terhadap kesejahteraan dan

kepentingan orang lain.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan kesejahteraan dalam masyarakat

diperlukan suatu strategi., yaitu:

1. Suatu mekanisme filter yang disepakati masyarakat, yaitu Moral, dengan

mengubah skala preferensi individu sesuai dengan tuntutan khilafah dan

adalah,

2. Suatu sistim motivasi yang kuat untuk mendorong individu agar berbuat

sebaik-baiknya bagi kepentingannya sendiri dan masyarakat, dengan dasar

pertanggung jawaban kepada Tuhan dan Hari Akhir.

3. Suatu peran pemerintah yang berorientasi tujuan yang positif dan kuat.