Mekanisme kerja jantung

download Mekanisme kerja jantung

of 16

description

cardiovaskuler

Transcript of Mekanisme kerja jantung

MAKALAH PROBLEM BASED LEARNING

Lisa Sari10.2012.129 (A4)Mahasiswi Fakultas Kedokteran Semester 2Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara no 6Jakarta 11510__________________________________________________________PendahuluanJantung merupakan pusat dari sistem kardiovaskular. Rongga jantung terdiri atas dua atrium dan dua ventrikel pada kiri dan kanan. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah bersih dari paru-paru, serambi kanan berfungsi menerima darah kotor dari seluruh tubuh, Ventrikel kanan berfungsi memompa darah ke paru-paru dan ventrikel kiri berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.Mekanisme kerja jantungPada akhir diastole, katup mitral dan trikuspid antara atrium dan ventrikel terbuka sedangkan katup aorta dan pulmonal tertutup. Aliran darah ke jantung selama diastole, mengisi atrium dan ventrikel. Laju pengisian menurun setelah ventrikel teregang dan terutama ketika frekuensi denyut jantung rendah dan katup atrioventrikularis menutup serta tekanan ventrikel tetap rendah. Kontraksi atrium mendorong sejumlah darah tambahan ke ventrikel tetapi kira-kira 70% pengisian ventrikel terjadi secara pasif selama diastole. Kontraksi otot atrium yang mengelilingi vena cava superior dan inferior serta vena pulmonalis mengecilkan lubangnya. Pada permulaan systole ventrikel, katup mitral dan tricuspid menutup. Otot ventrikel mula-mula memendek tetapi tekanan intraventrikuler meningkat ketika miokardium menekan darah dalam ventrikel. Periode kontraksi isovolumetrik ventrikel berlangsung kira-kira 0,05 detik sampai tekanan dalam ventrikel kiri dan kanan melewati tekanan di dalam aorta dan arteri pulmonalis. Katup aorta dan katup pulmonalis membuka. Pada saat katup tersebut terbuka, dimulai fase ejeksi ventrikel. Pada permulaan ejeksi cepat, tekanan intraventrikel naik sampai maksimal dan kemudian menurun sedikit sebelum systole ventrikel berakhir. Pada akhir systole tekanan aorta melewati ventrikel. Katup AV tertarik ke bawah oleh kontraksi otot ventrikel dan tekanan atrium menurun.. jumlah darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per denyut pada keadaan istirahat adalah 70 90 ml. Volume akhir diastole ventrikel kira-kira 130 ml. Jadi kira-kira 50 ml darah tetap di dalam tiap ventrikel pada akhir systole.Pada saat seluruh otot ventrikel kontraksi, tekanan ventrikel semakin menurun. Peristiwa tersebut disebut protodiastole yang berlangsung selama 0,04 detik. Peritiwa tersebut berakhir ketika darah dipompa dan katup aorta serta pulmonal menutup. Tekanan tetap menurun secara cepat pada periode relaksasi isovolumetrik ventrikel. Relaksasi isovolumetrik ventrikel berakhir ketika tekanan ventrikel turun dibawah tekanan atrium dan katup AV membuka. Pada mula pengisisan berlangsung cepat kemudian melambat ketika mendekati kontraksi jantung berikutnya. Tekanan atrium terus meningkat sesudah akhir systole ventrikel sampai katup AV membuka. Kemudian turun dan secara lambat lagi naik sampai systole atrium.1 Jantung mempunyai sifat autorhymicity yang artinya jantung mempunyai kemampuan untuk membangkitkan impulnya sendiri. Impuls yang di bentuk menghasilkan listrik sehingga terjadi potensial aksi dan ventrikel berkontraksi. Diantara dua potensial aksi yang timbul, terjadi penurunan permeabilitas membran terhadap ion K. sehingga channel K inaktif dan pengeluaran ion K dari dalam menurun. Sedangkan permeabilitas ion Na tidak berubah. Ion Na terus masuk sehingga kenegatifan sel berkurang. Peristiwa ini disebut depolarisasi lambat. Setelah mencapai ambang letup ( -40mv ) channel Ca aktif dan Ca masuk sampai batas tertentu. Setelah Ca masuk, channel K terbuka dan ion K dikeluarkan secara cepat sehingga permeabilitas membrane kembali negative. Peristiwa ini disebut repolarisasi.Pada kontraksi otot jantung juga menimbulkan potensial aksi. Sel miokardium mempunyai potensial membrane istirahat sekitar -90mv. Potensial aksi sel otot jantung diawali depolarisasi cepat, datar dan repolarisasi lambat. Depolarisasi awal disebabkan oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion Na+ sehingga terjadi pemasukan ion Na+ yang cepat ke dalam mebran sel. Sehingga potensial intra sel naik. Permeabilitas mebran ion Na segara turun yang peristiwa ini disebut repolarisasi ( fase I ). Potensial membrane dipertahankna selama beberapa ratus milik detik yang disebut plateu. Karena aktif lambat channel Ca ( fase II ) maka kepositifan intrasel dipertahankan. Fase plateu diikuti inaktivasi channel Ca dan pemasukan Ca ke dalam menburun. Peningkatan tiba-tiba permeabilitas ion K menimbulkan difusi cepat ion K keluar sel dan terjadi repolarisasi cepat ( fase III ). Lalu potensial membrane kembali ke keadaan semula ( fase IV ). Setelah fase IV, potensial istirahat.2

ElektrokardiogramElektrokardiogram adalah perekaman fluktuasi potensial aksi selama siklus jantung.EKG direkam menggunakan menggunakan elektroda aktif atau elektroda eksplorasi yang dihubungkan dengan elektroda indiferen pada potensial nol atau dengan menggunakan 2 elektroda aktif. Dalam konduktor volume, jumlah potensial pada titik segitiga sama sisi dengan sumber arus dipusat sama dengan nol pada setiap waktu. Segitiga dengan jantung pada pusat dapat diperkirakan dengaan menempatkan elektroda pada kedua lengan dan tungkai kiri. Bila semua sadapan 0dihubungkan ke ujung bersama, maka diperoleh electron indiferen yang berada dekat potensial nol.1Depolarisasi yang bergerak menuju elektroda aktif dalam konduktor volume menghasilkan defleksi positif, sedangkan depolarisasi yang bergerak kearah yang berlawanan menghasilkan defleksi negatif. Lalu ditambah 9 sadapan unipolar yaitu sadapan yang merekam perbedaan potensial antara elektroda eksplorasi dan elektroda indiferen. Terdapat 6 sadapan unipolare dada ( sadapan prekordial ) yang diber nama V1-V6 dan 3 sadapan unipolar extremitas VR, VL dan VF. Sadapan ektremitas yang diperbesar merekam antara satu ekstremitas dengan 2 ektremitas lain. Ini meningkatkan ukuran potensial 50% tanpa perubahan apapun pada konfigurasi dari rekaman yang tak diperbesar. Depolarisasi atrium, depolarisasi ventrikel dan repolarisasi ventrikel bergerak menjauhi elektroda eksplorasi, sehingga gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T semuanya defleksi negatif. aVL dan aVF melihat ke ventrikel, karena itu defleksi dominan positif. Tidak ada gelombang Q pada V1 dan V2. Bagian awal kompleks QRS adalah defleksi keatas kecil karena depolarisasi ventrikel mula-mula bergerak melintasi bagian tengah septum dari kiri ke kanan menuju elektroda eksplorasi. Gelombang eksitasi kemudian bergerak menurunin septum ke ventrikel kiri menjauhi elektroda menghasilkan gelombang S besar. Akhirnya bergerak kembali sepanjang dinding ventrikel menuju elektroda. Pada sadapan ventrikel kiri ( V4 V6 ) terdapat awal gelombang Q kecil ( depolarisasi septum dari kiri ke kanan ) dan terdapat gelombang R besar ( depolarisasi septum dan ventrikel kiri ) diikuti dengan gelombang S sedang pada V4 dan V5.1 Struktur makro jantungJantung merupakan organ muskularis yang mempunyai rongga di dalamnya dan berbentuk kerucut dengan ukuran sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung memliki 4 rongga yaitu atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Jantung dilapisi oleh suatu lapisan yang disebut perikardium. Perikardium terdiri atas 2 saccus yang berhubungan satu sama lainnya, yaitu saccus externa dan saccus interna. Saccus externa disebut juga perikardium fibrosa yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa. Saccus interna disebut juga perikardium serosa merupakan membran halus yang berbatasan dengan saccus fibrosa.3Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu epikardium, miokardium dan endokardium. Epikardium merupakan lapisan terluar dinding jantung. Lapisan dalam epikardium disebut membrana serosa. Miokardium merupakan lapisan tengah dinding jantungdan tersusun dari beberapa lapis otot jantung.sedangkan endokardium merupakan lapisan terdalam dinding jantung.Otot jantung tersusun atas fibra yang berjalan transversal , longitudinal dan saling menjalin. Otot jantung dibedakan menjadi fibra dari atrium, fibra dari ventrikel dan atrioventrikularis bundle. Fibra dari atrium memiliki 2 lapisan yaitu fibra superficial dan fibra profunda. Fibra superficial meliputi kedua atrium bersama-sama, serabut otot terlihat pada bagian anterior atrium, fibra berjalan melintasi basis cordis untuk kemudian berjalan transversal mebentuk lapisan tipis. Sedangkan fibra profunda terdiri atas fibra yang berjalan spiral dan fibra yang berjalan melingkar. Fibra yang berjalan spiral, serabut ototnya berjalan ke superior melewati masing-masing atrium dan melalui ujung serabut meekat pada annulus atrioventrikularis. Sedangkan fibra yang berjalan melingkar, serabut ototnya mengelilingi auricula dan membentuk berkas otot seperti cincin mengelilingi akhir vena dan mengelilingi fossa ovalis.3Fibra ventrikel memiliki 2 lapisan yaitu lapisan superficial dan lapisan profunda. Pada lapisan superficial terdapat fibra yang berjalan dari tendo infundibulum, serabut berjalan melewati facies diafragmatica berjalan melengkung melingkari margo acutus dan berjalan ke inferior ke arah sinistra melintasi sulcus interventrikularis dan mengelilingi apex. Terdapat juga fibra yang berasal dari annulus atrioventrikularis dextra dan sinistra. Pada lapisan profunda terdapat 3 macam serabut otot. Lapisan pertama melingkari ventrikulus dextra dan melintas septum menuju ventriculus sinister, bersatu dengan fibra supurficial yang berasal dari annulus atrioventricularis dextra untuk membentuk M. Papillaris inferior. Lapisan kedua akan bersatu dengan fibra superficial yang berasal dari pertengahan anterior tendo infundibulumuntuk membentuk M. Papillaris septalis. Dan lapisan ketiga bersatu dengan fibra superficial yang berasal dari posterior tendo infundibulum membentuk M. Papillaris superior.Tepi kanan jantung dibentuk oleh atrium kanan yang sedikit cembung dan letaknya hampir segaris dengan vena cava superior dan vena cava inferior. Pembesaran atrium kanan tampak sebagai suatu penonjolan tepi kanan jantung. Tepi inferior jantung terutama dibentuk oleh ventrikel kanan dan sebagian kecil oleh ventrikel kiri. Pembesaran ventrikel kanan akan mengarah ke arteri pulmonalis dan menyebabkan jantung mengadakan rotasi, sehingga sebagia besar ventrikel kanan membentuk tepi kiri jantung. Tepi kirinya terutama dibentuk oleh ventrikel kiri dan sebagian kecil auricula kiri. Bila ventrikel kiri membesar, puncak jantung berpindah lebih ke arah kiri. Di inferior arkus aorta tampak arteri pulmonalis yang bercabang menjadi arteri pulmonalis kiri dan kanan. Lalu terdapat ligamentum arteriosum yang melintas dari pangkal arteri pulmonalis kiri sampai arkus aorta.Pada bagian posterior terdapat vena-vena pulmonalis kiri dan kanan yang saling berdekatan dan akan bermuara ke atrium kiri. Terdapat juga arteri-arteri pulmonalis kiri dan kanan tepat di superior dan sejajar dengan vena-vena pulmonalis serta serong dari sisi kiri ke inferior kanan, karena itu radiks paru kanan lebih inferior dari yang kiri. Aorta melengkung di atas pembuluh-pembuluh pulmonal kiri. Vena azygos melengkung di atas pembuluh pulmonal kanan. Arkus aorta melengkung ke arah superior dan ke kiri. Pada anterior arkus aorta melintas N.vagus, sedangkan pada inferior arkus aorta melintas N. Reccurent yang berada tepat di lateral ligamentum arteriosum.Pada sulkus atrioventrikularis atau sulcus koronarius yang berada di antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat arteri koronarius kanan, sedangkan pada sulkus interventrikularis anterior terdapat arteri interventrikularis anterior.3Arteri koronarius kanan akan beranastomosis dengan arteri koronaria kiri ramus sirkumpleks dan akan mempercabangkan arteri nodus sinuatrialis yang memperdarahi atrium kanan. Cabang-cabang utamanya adalah ramus marginalis yang memperdarahi sebagian besar dinding anterior ventrikel kanan, arteri nodus atrioventrikularis dan ramus desenden posterior pada sulcus interventrikularis yang akan beranastomosis dengan ramus asenden anterior arteri koronaria kiri. Arteri koronaria kiri bercabang menjadi ramus sirkumpleksa yang akan beranastomosis dengan arteri koronaria kanan dan ramus desenden anterior pada sulcus interventrikularis.3 Jantung mendapat pendarahan dari a. coronaria cordis yang merupakanpercabangan dari aorta ascendes. Arteri coronaria cordis ada 2 yaitu a. coronaria dextra dan a. coronaria sinistra. A.coronaria dextra mencul dari sinus aorticus anterior, berjalan ke anterior dextra dan muncul di truncus pulmonalis dan auricula dextra, kemudian berjalan ke inferior dextra pada sulcus atrioventrikularis dan berjalan sepanjang bagian posterior jantung sampai sulcis interventrikularis posterior dimana akan beranastomosis dengan a. coronaria sinistra. Arteri coronaria dextra memiliki cabang ramus interventrikularis posterior dan ramus marginalis. Ramus interventrikularis posterior berjalan ke inferior di dalam sulcus interventrikularis posterior menuju apeks dan memperdarahi kedua ventrikel. Ramus marginalis muncul pada margo dextra dan berjalan ke margo acutus. Ujungnya berakhir di dekat apex pada facies posterior ventriculus dextra. Memperdarahi facies anterior dan posterior ventrikulus dextra.Sedangkan arteri coronaria sinistra muncul pada sinus aorticus posterior sinistra, berjalan ke anterior diantara truncus pulmonalis dan auricula sinistra kemudian membelok menuju sulcus atrioventrikularis anterior sebagai arteri interventricularis anterior, kemudian berjalan ke posterior mengelilingi margo sinistra dan berjalan bersama sinus coronarius. Arteri coronaria sinistra memiliki cabang ramus interventrikularis anterior dan ramus circumflexa. Ramus interventrikularis anterior akan berjalan menuju incisura apicis cordis dan memperdarahi kedua ventrikel serta akan beranastomesis dengan ramus interventrikularis posterior cabang dari arteri coronaria dextra. Ramus circumflexa akan berjalan sampai dekat sulcus interventrikularis posterior dan memperdarahi atrium dan ventrikulus sinistra.Struktur mikro jantungSusunan jaringan pada jantung terdiri atas :1. Endotel : epitel selapis gepeng yang berkaitan dengan membran basalis. Pada jantung endotel kardium membatasi ruang jantung dan melapisi semua struktur yang menonjol ke dalam ruang-ruang ini. Pada pembuluh darah endotel berada pada lumen dan kontiyu dengan endotel jantung. Kapiler hanya terdiri endotel dan membran basalis.2. Tunika Tunika intima adalah lapisan jaringan terdalam. Pada pembuluh darah, lapisan ini dekat lumen yang mencakup endotel dan membran basalisnya. Pada jantung tunika intima disebut endokardium. Tunika media adalah lapisan tengah jaringan. Pada pembuluh darah, lapisan ini terdiri atas sel otot polos, serat elastis, serat kolagen dan beberapa sel jaringan ikat lainnya. Tunika media pada jantung disebut miokardium. Tunika adventisia adalah lapisan terluar jaringan yang terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan lemak.pada jantung, tunika adventisia disebut epikardium.Otot pada jantung terdiri atas endokardium, miokardium dan epikardium. Endokardium mengandung lapisan endotel kontinyu yang menutupi permukaan dalam jantung. Sel sel bersandar pada mebran basalis dan berikatan erat satu sama lainnya melalui sabuk lekat. Dibawah lapisan endotel terdapat unsur subendotel dari endokardium yang mengandung serat kolagen, serat elastis, sustansia dasar amorf yang mengandung proteoglikan, glikoprotein, fibroblas dan sel otot polos. Sedangkan miokardium terdiri atas sel otot bergaris yang disebut sel otot jantung atau miosit. Setiap miosit berisi satu inti yang memanjang di tengah yang mencakup beberapa heterokromatin perifer dan sejumlah besar eukromatin di tengah. Epikardium terdiri atas jaringan ikat fibroelastis. Epikardium membentuk lapis viseral dari perikardium, sebuah rongga serosa yang mengelilingi jantung.4 Miosit di atrium berbeda denga miosit di ventrikel. Sel-sel di atrium lebih kecil dan mempunyai sedikit tubulus T seperti terdapat di sel-sel ventrikel. Sel-sel di atrium mempunyai kapasitas lebih rendah dan kecepatan konduksi dari kontraksi rangsang permulaan lebih besar karena sel-sel atrium tidak mempunyai membran permukaan tubulus T. Sel-sel atrium juga mempunyai aparatus golgi yang lebih mencolok dan vesikel sitoplasma yang padat.Arteri terdiri atas 3 tipe yaitu arteri besar, arteri muskular dan arteriol. Arteri besar seperti aorta, arteri pulmonalis, arteri karotis communis, arteri illiaka communis memiliki lumen besar dan dinding relatif tipis serta mengandung banyak serat elastis di tunika media. Arteri besar berfungsi untuk menyalurkan darah, meredam tekanan yang disebabkan sistol jantung, dan menjaga agar aliran darah berjalan mulus. Pada aorta, 25% dari dinding arteri merupakan tunika intima. Tunika intima mengandung serat kolagen, serat elastis, sel otot polos dan substansia dasar amorf metakromatik. Pada tunika media, arteri tipe elastis mengandung 50 atau lebih lamina elastika fenestrata yang tersusun konsentris. Jembatan interlaminar jaringan elastis menghubungkan lamina dengan serat kolagen dan sel otot polos. Pada tunika adventisia terdiri atas serat kolagen, serat elastin, jaringan ikat dan fibroblas. Pembuluh darah kecil disebut vasa vasorum.Arteri tipe muskular memiliki diameter 1,0 0,03 cm. Arteri tipe muskular memiliki dinding yang relatif tebal, mengandung banyak otot polos dan sedikit serat elastin di tunika medianya. Arteri ini berfungsi membagi darah ke organ yang membutuhkannya. Arteri tipe muskular mempunyai endotel kontinyu yang terletak di membran basilaris kontinyu tipis. Semua arteri tipe muskular mempunyai elastika interna dan elastika eksterna yang membentuk batas dalam dan batas luar tunika media. Lamina elastika eksterna membatasi tunika media dan tunika adventisia. Pada arteri muskular yang kecil, lamina elastika eksterna sedikit. Tunika adventisia pada arteri tipe muskular relatif lebih tebal bila dibandingkan dengan diameter pembuluh dan mengandung banyak serat kolagen, fibroblas, sel lemak dan sedikit sel otot polos. Contoh arteri tipe muskular adalah arteri brakhialis, arteri ulnalis dan arteri femoralis.Arteriol merupakan percabangan dari arteri tipe muskular dan merupakan arteri terkecil dalam tubuh. Arteriol berfungsi untuk mendistribusikan drah ke jaringan organ-organ dalam dan mengontrol aliran darah ke dalam kapiler. Banyak arteriol yang lebih besar mempunyai lamina elastika interna dan mempunyai satu atau dua lapis sel otot polos di tunika media. Pada arteriol, tunika adventisia bergabung dengan jaringan ikat organ sekelilingnya. Banyak arteriol memounyai sfingter pra kapiler yang terbuka dan tertutup setiap detiknya dekat tempat masuk ke jala-jala kapiler yang disebut metarteriol . Arteriol terkecil tidak mempunyai lamina elastika interna dan tunika medianya lapisan otot polos.Kapiler darah merupakan struktur terkecil dan berbentuk seperti jala-jala yang berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Kapiler darah memiliki dinding selapis endotel, memiliki diameter 8-12um. Lumen pada kapiler hanya dapat dilewati oleh 1 eritrosit saja. Sel endotel menonjol ke dalam lumen sedangkan sel perisit menonjol ke luar lumen. Kapiler darah memiliki3 jenis, yaitu kapiler tipe viseral, kapiler tipe muskular dan sinusoid. Kapiler tipe muskular disebut juga kapiler kontinyu banyak terletak di jaringan ikat, dermis kulit, otak, otot skelet, ginjal, tulang, paru, pankreas, usus dan kelenjar endokrin. Kapiler kontinyu terdiri atas lapisan kontinyu endotel lumen. Kapiler kontinyu mempunyai membran basalis kontinyu yang tipis dan mengandung sejumlah vesikel ponisitik dan vesikel endositik yang mengatur lewatnya bahan-bahan ke dalam dan keluar dari darah. Kapiler tipe viseral disebut juga kapiler fenestrata yang terdapat di jaringan endokrin, glomerulus ginjal, tubulus ginjal, pleksus koroid, mukosa saluran cerna dan korpus siliaris mata. Kapiler fenestrata memiliki dinding yang putus-putus dan mebran basalis tipis yang kontinyu. Kapiler fenestrata mengandung sel-sel endotel ditembus oleh pori transeluler yang disebut fenestra. Diameter fenestra sekitar 70um dan dibatasi oleh membran plasma. Sinusoid disebut juga kapiler tidak kontinyu merupakan bangunan yang berbentuk rongga. Sinusoid digunakan untuk pembuluh darah berdinding tipis dengan lumen relatif lebih besar. Bentuk sinusoid mengikuti bentuk celah yang terdapat diantara lempeng epitel organ. Sinusoid terdapat di lien, hati, korteks adrenal dan adenohipofisis.Dari kapiler darah dikembalikan ke jantung melalui vena. Vena berfungsi untuk membawa darah dengan tekanan rendah kembali ke jantung. Vena juga memiliki tunika intima, media dan adventisia. Dinding vena lebih tipis dari dinding arteri. Beberapa vena juga mempunyai katup untuk mencegah aliran darah balik. Vena mempunyai tipe seperti vena besar, sedang dan kecil. Pada umumnya vena berjalan beriringan dengan arteri. Vena juga memliki katup yang berasal dari lipatan intima dan ditengahnya diperkuat oleh jaringan ikat.Venula merupakan lanjutan dari kapiler yang berfungsi sebagai pertukaran zat antara jaringan. Venula memilii diameter 15-20um. Dinding pada venula terdiri atas 1 lapis sel endotel dan memiliki permeabilitas dinding yang tinggi.5 Diameter venula semakin lama semakin kecil sehingga disebut vena kecil. Pada vena kecil sel otot polos mula-mula selapis kemudian lapisan otot polos bertambah banyak mengelilingi endotel. Pada vena kecil juga tersusun serat elastin yang tersusun tidak teratur sehingga lamina elastika interna dan lamina elastika eksterna tidak mencolok.Vena sedang memiliki diameter 1-2 um. Tunika intima pada vena sedang memiliki selapis sel endotel dan kadang-kadang ada jaringan ikat dibawahnya. Pada tunika media terdapat serat kolagen yang lebih menonjol daripada serat otot polos. Dan tunika adventisia pada vena sedang lebih tebal dari tunika media, jaringan ikat dan otot polos. Vena besar memiliki tunika intima yang sama seperti vena sedang, sedangkan tunika mediamya kurang sempurna. Lalu pada tunika adventisia lebih tebal dari tunika mediannya. Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat dengan serat kolagen yang tersusum longitudinal dan juga terdapat berkas otot polos.6 Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan epikardium. Pada dinding atrium, endokardium terdiri atas suatu lapisan jaringan ikat subendotel tebal dan miokardium tebal pada muskulatur yang tersusun longgar. Epikardiumnya membungkus jantung yang luarnya dilapisi selapis mesotel. Sedangkan pada dinding ventrikel, endokardium lebih tipis dibandingkan pada atrium. Mikardiumnya lebih padat dan tebal. Epikardium dan jaringan ikat subepikardium menyatu dengan epitel dan jaringan ikat yang ada di atrium. Di antara atrium dan ventrikel, terdapat annulus fibrosus yang terdiri atas jaringan ikat pada fibrosa. Dau katup atrioventrikularis dibentuk oleh mebran ganda endokardium dan jaringan ikat padat sebagai pusatnya. Kemudian menyatu dengan annulus fibrosus. Pada permukaan ventral katup terdapat korda tendinae. Permukaan dalam dinding ventrikel menunjukkan cirri kahs mikardium dan endokardium, yaitu apeks muskulus papilaris dan trabekula karnea. Pada jantung juga terdapat serat penghantar impuls yang disebut serat purkinye. Serat purkinye terdapat di dalam jaringan subendotel yang longgar. Serat purkinye memiliki kecepatan hantar rangsang lebih besar daripada serat otot jantung biasa.7 EnzimEnzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur perubahan kimia dalam system biologi. Pada kerja jantung ada beberapa enzim yang ikut berperan yaitu :1. CK/CPK (Creatin Posfo Kinase)Creatin Posfo Kinase merupakan senyawa protein yang terposforisasi dan menjadi katalisator transfer posfat ke ADP (Energi). Enzim ini berkonsentrasi tinggi di Otot Jantung dan Otot Rangka. Enzim ini juga berada dalam Otak,tapi konsentrasinya rendah. Kadarnya meningkat dalam serum 6 jam setelah infrak, mencapai puncaknya 16-24 jam, Kembali ke normal setelah 72 jam.8 2. CKMB (Creatin Kinase label M dan B)Jenis enzim yang terdapat banyak pada jaringan terutama miocardium, dan otak. Ada 3 jenis isoenzim kretin kinase dan duberi label M (Musculus) dan B (Brain), yaitu : Isoenzim BB : banyak terdapat di Otak Isoenzim MM: Banyak terdapat di otot Isoenzim MB : Banyak terdapat di Miocardium bersama MMOtot bergaris berisi 90% MM dan 10% MB dan otot jantung berisi 60%MM dan 40% MB. Nilai Normal: Kurang dari 10 IU/L. Kondisi-kondisi yang meningkatan enzim CKMB terjadi pada angina pertosis, operasi jantung, iskemik jantung, miokarditis, hipokalemia, debrifilasi jantung.

3. LDH (Laktat Dehidrogenase)LDH (Laktat Dehidrogenase) adalah enzim yang melepas hydrogen dari suatu zat dan katalisator proses konversi laktat menjadi piruvat. Enzim ini tersebar luas terutama di jaringan ginjal, rangka, hati, dan miokardium. LDH mmeningkat sampai puncak 24-48 jam setelah infark,dan tetap abnormal 1-3 minggu kemudian. Nilai normal : 80-240 U/L.

Kesimpulan Kerja jantung diatur oleh system saraf khusus yang bekerja secara otonom atau diluar kesadaran. Mekanisme kerja jantung dimulai dari simpul SA yang merupakan pacemaker. Rangsangan menjalar ke atrium dan akan berhubungan dengan simpul AV melalui intermodal pathway. Rangsangan akan menjalar ke ventrikel dan menimbulkan kontraksi ventrikel. Kegiatan listrik jantung direkam menggunakan elektrokariograf. Pada aktivitas ini juga terdapat peranan enzim yang berada di jantung.

Daftar Pustaka1. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC ; 1999.2. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC ; 1995.3. Agur AMR. Buku atlas anatomi grant. Jakarta : binarupa aksara ; 1997.4. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta : EGC ; 2002.5. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta : EGC ; 2002.6. Johnson KE. Histologi dan biologi sel. Jakarta : Binarupa aksara ;1994.7. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Jakarta : EGC; 2003.8. Marks BD, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta : EGC ; 2000.10