Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

download Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

of 13

Transcript of Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    1/13

    Mekanisme Kerja Ginjal dan Gangguan Sistem Kerja

    Ginjal

    Ivander Benedict H

    10-2011-287

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

    Telephone : (021) 5694-2061

    Fax : (021) 563-1731

    Email : [email protected]

    Pendahuluan

    Ginjal merupakan suatu organ yang berfungsi untuk mengatur kadar cairan dalam

    tubuh. Ginjal melakukan 3 proses untuk berjalannya sistem kemih tersebut. Menurut cara

    kerjanya dan mekanisme kerja ginjal, ada yang dilakukan secara pasif dan aktif

    (memerlukan energi) dan pengaturannya ada yang diatur oleh hormon yang disekresi

    karena mendeteksi suatu kebutuhan oleh tubuh.

    Di dalam makalah yang saya buat ini, dipaparkan struktur makroskopik dan

    struktur mikroskopik ginjal, metabolisme air, hormon yang disekresikan, mekanisme kerja

    ginjal, dan pengaturan asam basa yang dilakukan oleh ginjal untuk mengatur pH urin dan

    darah. Semoga bermanfaat.

    Struktur Makro dan Mikroskopis Ginjal

    Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen, retroperi toneal

    antara vertebra lumbal I dan IV; seluruh traktus urinarius (ginjal, ureter, vesica urinaria)

    terletak retroperitoneal; pada neonatus kadang dapat diraba; pada janin permukaannya

    berlobulasi yang kemudian menjadi rata pada masa bayi.1

    Ginjal terdiri dari korteks dan medula; tiap ginjal terdiri atas 8-12 lobus yang

    berbentukpiramid; dasar piramid terletak di korteks dan puncaknya yang disebut papila

    bermuara di kaliks minor. Pada daerah korteks terdapat glomeru lus, tubulus kontortus

    proksimal dan distal. Pada daerah medula penuh dengan percabangan pembuluh darah

    arteri dan vena renalis, ansa Henle dan duktus koligens.

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    2/13

    Satuan kerja terkecil dari ginjal disebut nefron; tiap ginjal mempunyai 1 juta nefron.

    Nefron terdiri atas glomerulus, kapsula Bowman, tubulus kontortus prok simal, ansa Henle,

    tubulus kontortus distal.

    Ujung dari nefron yaitu tubulus kontortus distal bermuara di duktus koligens.

    Nefron yang terletak di daerah korteks disebut nefron kortikal; nefron yang ter-letak di

    perbatasan dengan medula disebut nefron juksta medular. Nefron juksta medular

    mempunyai ansa Henle yang lebih panjang yang berguna terutama pada ekskresi air dan

    garam.2

    Sebagian tubulus distal akan bersinggungan dengan arteriol aferen dan eferen pada

    tempat masuknya kapsula Bowman; pada tempat ini sel tubulus distal menjadi lebih rapat

    dan intinya lebih tegas disebut makula densa; dinding arteriol afaren yang bersinggungan

    mengalami perubahan dan mengandunggranula yang disebut renin; daerah ini merupakan

    segitiga deng-an batas-batas pembuluh aferen, eferen dan makula densa, disebut aparat

    juksta glomerular.

    Terdapat sepasang ginjal, kanan-kiri columna vertebralis setinggi VTh 12-VL 3. Tiap

    ginjal terletak di dalam massa lemak perirenal, retroperitoneal di dinding posterior

    abdomen, pada musculus psoas.

    Tiap ginjal mempunyai permukaan (facies) anterior dan posterior; tepi (margo) medial

    dan lateral, tepi lateral konveks, tepi medial konkaf, di tengah-tengah tepi medial terdapat

    hilum renale tempat keluar masuknya arteri/vena renalis dan ureter; kutup (polus) superior

    dan inferior.

    Ginjal dewasa segar berwarna coklat kemerahan, panjang 10 cm, lebar 5 cm, tebal 2,5

    cm.

    Penampang melintang ginjal secara makroskopis terdiri :

    - Medulla : terdiri atas 6-10 piramid jaringan, masing-masing dengan basis menghadap

    kapsula dan puncak (apeks) yang disebut papilla, mengarah ke dalam hilum renale. Di

    dalam medulla terdapat anksa Henle dan tubu-lus kolektivus.

    - Korteks : terletak di antara dua pyramid, memisahkan basis pyramid deng-an kapsula

    luar. Dalam korteks terdapat 1 juta glomerulus, tubulus proksimal dan tubulus

    distal.

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    3/13

    Secara mikroskopis, nefron merupakan unit fungsional ginjal, yang dibagi menjadi

    dua bagian : korpuskulum renale (terdiri dari glomerulus dan Kapsula Bowman) dan

    tubulus renalis (terdiri dari tubulus proksimal, anksa Henle, tubulus distal, tubulus

    kolektivus).

    Apparatus jukstaglomerularis adalah bangunan kecil pada kutub korpuskulum renale; di

    daerah ini tubulus distal berjalan di sudut antara arteriola aferen dan eferen, menempel

    pada kedua arteriola tersebut; ini merupakan struktur tempat terjadinya pengendalian

    umpan balik tingkat penyempitan (konstriksi) kedua arteriola.2

    Vaskulatur ginjal, dari arteri renalis cabang aorta abdominalis setinggi VL1-VL2

    Secara tipikal tiap arteri renalis bercabang-cabang di dekat hilum renale menja-di 5 arteri

    segmentalis. Arteri segmentalis bercabang-cabang menjadi arteri lobaris, yang selanjutnya

    bercabang-cabang menjadi arteri interlobaris.

    Arteri interlobaris berjalan diantara lobus-lobus ginjal kearah permukaan ginjal yang

    kemudian melengkung membentuk busur-busur yang disebut a. arkuata.

    Arteri arkuata bercabang secara radier kearah luar permukaan yang memasok darah untuk

    nefron. System venosa ginjal menunjukkan pola yang sama.

    Ginjal dilindungi oleh beberapa mekanisme terhadap kerusakan akibat anoksia: reflek

    vaskuler, vaskuler shunting, pelepasan hormon-hormon oleh ginjal.

    System koleksi urin; setelah urin dibentuk oleh nefron, urin dikumpulkan dalam

    pelvis renalis. Pelvis renalis bercabang-cabang menjadi 4-8 ruang besar berbentuk corong

    disebut kaliks mayor yang masing-masing bercabang menjadi dua / lebih kaliks minor. Ke

    dalam kaliks minor ini menonjol papilla renalis yaitu bagian fungsional ginjal. Melalui

    papilla ini nefron menuangkan urin ke dalam kaliks dengan perantaraan tubulus kolektivus.

    Dari kaliks minor urin masuk ke dalam pelvis, ureter dan berakhir di vesika urinaria.3

    Inervasi ginjal tampaknya berkaitan erat dengan dinding pembuluh darah, yakni

    berefek vasokontriksi / vasodilatasi. Serabut saraf simpatis dan parasimpatis

    pascaganglioner masuk hilum renale dari pleksus seliakus dan mengikuti pembuluh darah

    masuk ke ginjal.4

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    4/13

    Mekanisme Kerja Ginjal

    Darah yang masuk ke dalam ginjal melalui arteri renalis akan masuk ke ginjal dan

    akhirnya ke arteriol afferent. Tekanan darah yang masuk ke dalam arteriol ini hanya 40%

    dari tekanan darah, karena efek dari autoregulasi (45mmHg). Darah akan mengalami 3proses penyaringan dan filtratnya akan menjadi urin. 3 proses tersebut adalah :

    Filtrasi

    Darah yang masuk ke dalam glomerulus akan difiltrasi, semua zat akan difiltrasi

    kecuali protein plasma, karena membrane glomerulus memiliki glikoprotein yang memiliki

    muatan negative yang akan menolak protein untuk difiltrasi. Filtrat glomerulus memiliki

    komposisi yang hampir sama dengan komposisi cairan plasma. Singkatnya, filtrate

    glomerulus sama seperti plasma darah kecuali tidak mengandung protein dalam jumlah

    yang berarti. Selain protein, zat-zat tersebut lolos dalam membrane filtrasi.5

    Glomerulus filtrasi rate (GFR) adalah kecepatan filtrasi glomerulus per satuan

    waktu. Besarnya tekanan GFR dipengaruhi oleh 3 macam tekanan yaitu:

    a. Tekanan kapiler pada glomerulus 45 mmHg

    b. Tekanan pada kapsula bowman 10 mmHg

    c. Tekanan onkotik koloid plasma 20 mmHg

    Sehingga resultan tekanan darah yaitu 15 mmHg mengarah ke tubulus proksimal.

    Jadi tekanan yang mendorong filtrasi glomerulus dapat dikatakan sebagai, tekanan filtrasi

    = tekanan hidrostatik kapiler (tekanan hidrostatik kapsula + tekanan onkotik protein

    plasma). Apabila tekanan darah menjadi besar, efek autoregulasi akan membuat arteriol

    afferent berkonstriksi, sehingga darah yang masuk ke dalam kapiler dapat dibendung.

    Sebaliknya, apabila tekanan darah rendah, arteriol efferent akan berkonstriksi, sehingga

    darah yang keluar kapiler dapat ditahan sehingga lebih banyak darah yang difiltrasi.5

    Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus sebagai berikut :5

    a.

    Tekanan glomerulus: semakin tinggi tekanan glomerulus semakin tinggi laju filtrasi,

    semakin tinggi tekanan osmotik koloid plasmasemakin menurun laju filtrasi, dan

    semakin tinggi tekanan capsula bowman semakin menurun laju filtrasi.

    b. Aliran dara ginjal: semakin cepat aliran daran ke glomerulussemakin meningkat laju

    filtrasi.

    c. Perubahan arteriol aferen: apabial terjadi vasokontriksi arteriol aferen akan

    menyebabakan aliran darah ke glomerulus menurun. Keadaan ini akan menyebabakan

    laju filtrasi glomerulus menurun begitupun sebaliknya.

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    5/13

    d. Perubahan arteriol efferent: pada kedaan vasokontriksi arteriol eferen akan terjadi

    peningkatan laju filtrasi glomerulus begitupun sebaliknya.

    e. Pengaruh perangsangan simpatis, rangsangan simpatis ringan dan sedang akan

    menyebabkan vasokontriksi arteriol aferen sehingga menyebabkan penurunan laju

    filtrasi glomerulus.

    f. Perubahan tekanan arteri, peningkatan tekanan arteri melalui autoregulasi akan

    menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah arteriol aferen sehinnga menyebabkan

    penurunan laju filtrasi glomerulus.

    g. penyumbatan saluran kemih yang menyebabkan tekanan intratubulus meningkat.

    Rearbsorbsi

    Rearbsorbsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, ansa henle dan tubulus

    kontortus distal. Semua asam amino, glukosa, dan elektrolit umumnya diserap 99%-100%.

    Namun urea, asam urat dan kreatinin umumnya disekresi. Mekanisme terjadinya reabsorpsi

    pada tubulus melalui dua cara yaitu :5

    a. Transport aktif

    Zat-zat yang mengalami transfort aktif pada tubulus proksimal yaitu ion Na+, K+,

    PO4-, NO3-, glukosa dan asam amino. Terjadinya difusi ion-ion khususnya ion Na+,

    melalui sel tubulus ke dalam pembuluh kapiler peritubuler disebabkan perbedaan potensial

    listrik di dalam epitel tubulus (-70mvolt) dan di luar sel (-3m volt). Perbedaan

    electrochemical gradient ini membantu terjadinya proses difusi. Selain itu perbedaan

    konsentrasi ion Na+ di dalam dan di luar sel tubulus membantu meningkatkan proses difusi

    tersebut. Meningkatnya difusi natrium disebabkan permeabilitas sel tubuler terhadap ion

    natrium relative tinggi. Keadaan ini dimungkinkan karena terdapat banyak mikrovilli yang

    memperluas permukaan tubulus. Proses ini memerlukan energi dan dapat berlangsung

    terus-menerus.

    b. Transport pasif

    Terjadinya transport pasif ditentukan oleh jumlah konsentrasi air yang ada pada

    lumen tubulus, permeabilitas membran tubulus terhadap zat yang terlarut dalam cairan

    filtrate dan perbedaan muatan listrik pada dinding sel tubulus. Zat yang mengalami

    transport pasif, misalnya ureum, sedangkan air keluar dari lumen tubulus melalui proses

    osmosis.

    Terdapat 2 jenis penyerapan, yaitu :5

    Rearbsorbsi obligat

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    6/13

    Penyerapan yang tidak dipengaruhi oleh hormon dan kebutuhan tubuh. Penyerapan

    ini terjadi di TKP, 65% air diserap, 100% asam amino dan glukosa diserap di sini juga.

    Namun penyerapan ini bergantung pada GFR. Na+ merupakan transportasi bagi

    penyerapan air, Cl- dan glukosa, sehingga Na+ ini bertindak sebagai truk pengangkut ion

    lain.

    Rearbsorbsi fakultatif

    Penyerapan ini bergantung pada kebutuhan tubuh dan diatur oleh hormon ADH dan

    reseptor macula densa yang mendeteksi Na+ dalam filtrate. Hormon ADH bekerja apabila

    osmolaritas cairan tubuh tinggi, sehingga kadar ADH akan naik dan akan menyebabkan

    naiknya tekanan darah, rasa haus dan meningkatnya rearbsorbsi Na+ di tubuli distal.

    Apabila kadar Na dalam tubulus kontortus distal rendah, maka macula densa akan

    mendeteksi hal tersebut dan sel juskstaglomerularis akan mengeluarkan enzim renin yang

    akan dibawa ke hati. Hati akan memproduksi angiotensinogen yang akan berubah menjadi

    angiotensin I. angiotensin I akan diubah menjadi angiotensin II oleh ACE yang diproduksi

    oleh paru-paru sehingga tekanan darah akan meningkat dan sekresi hormone aldosteron

    yang menyebabkan penyerapan Na+ dalam tubuli distal akan meningkat sehingga cairan

    tubuh dapat dipertahankan.

    Di dalam ansa henle, terjadi mekanisme yang dikenal dalam proses reabsorbsi di

    kenal dengan sistem counter current. System counter current merupakan suatu system yang

    terdiri dari 2 pembuluh yang sejajar dan berdekatan dengan arah aliran yang berlawanan.

    Atau dikenal sebagai mekanisme Pemekatan dan Pengentalan Urin (sistem

    Countercurrent). Countercurrent multiplier system terdapat di lengkung Henle, suatu

    bagian nefron yang panjang dan melengkung dan terletak di antara tubulus proximal dan

    distalis. Sistem multiplikasi tersebut memiliki lima langkah dasar dan bergantung pada

    transport aktif natrium (dan Klorida) keluar pars ascenden lengkung. Sistem tersebut juga

    bergantung pada impermeabilitas relatif bagian lengkung ini terhadap air yang menjaga

    agar air tidak mengikuti natrium keluar. Akhirnya sistem ini mengandalkan permeabilitas

    duktus-duktus pengumpul terhadap air sehingga menjadi isotonik.

    Langkah-langkah pada Countercurrent Multiplier System :5

    1. Sewaktu natrium ditransportasikan keluar pars ascendens, cairan interstisium yang

    melingkupi lengkung henle menjadi pekat.

    2. Air tidak dapat mengikuti natrium keluar pars ascendens. Filtrat yang tersisa secara

    progresif menjadi encer.

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    7/13

    3. Pars ascendens lengkung bersifat permeable terhadap air. Air meninggalkan bagian ini

    dan mengalir mengikuti gradien konsentrasi ke dalam ruang intersisium. Hal ini

    menyebabkan pemekatan cairan pars descendens. Sewaktu mengalir ke pars ascendens,

    cairan mengalami pengenceran progresif karena natrium dipompa keluar.

    4. Hasil akhir ialah pemekatan cairan interstisium di sekitar lengkung henle. Konsentrasi

    tertinggi terdapat di daerah yang mengelilingi bagian bawah lengkung dan menjadi

    semakin encer mengikuti pars ascendens.

    5. Di bagian puncak pars ascendens lengkung, cairan tubulus bersifat isotonik atau

    bahkan bersifat hipotonik.

    Di bagi menjadi dua jenis :5

    1. counter current multiplier : terjadi di ansa henle, air akan keluar dari ansa

    henle,sehingga terjadi pemekatan urin

    2. counter current exchanger : terjadi di vasa recta, dimana sangat membrannya

    permeabel terhadap bahan tertentu dan air.

    Sekresi

    Merupakan proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah menuju cairan

    tubular untuk kemudian di keluarkan dalam urin. Sekresi tubulus melalui proses : sekresi

    aktif dan sekresi pasif. Sekresi aktif merupakan kebalikan dari transpor aktif. Dalam proses

    ini terjadi sekresi dari kapiler peritubuler ke lumen tubulus. Sedangkan sekresi pasif

    melalui proses difusi. Ion NH3- yang disintesa dalam sel tubulus selanjutnya masuk ke

    dalam lumen tubulus melalui proses difusi. Dengan masuknya ion NH3 - ke dalam lumen

    tubulus akan membantu mengatur tingkat keasaman cairan tubulus. Kemampuan

    reabsorpsi dan sekresi zat-zat dalam berbagai segmen tubulus berbeda-beda.

    Adapun zat yang disekresi :

    1. Zat seperti ion hidrogen, kalium dan ammonium, produk hasil metabolik, kreatinin,

    serta obat-obat tertentu secara aktif di sekresi dalam tubulus.

    2. Sekresi ion hidrogen dan ammonium membantu dalam pengaturan pH plasma dan

    keseimbangan asam basa plasma.

    Pengeluaran Urin

    Urin yang di hasilkan dari proses- proses di atas akan di keluarkan melalui ureter

    yang merupakan perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari ginjal serta memiliki

    aktivitas peristaltic, dimana gelombang peristaltisnya dapat mengalirkan urin,selanjutnya

    urin di alirkan ke kandung kemih sebagai container penyimpan urin yang letaknya berbedaantara laki laki dan perempuan serta mempunyai otot detrusor yang berkotraksi ketika

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    8/13

    ingin berkemih. Beralih dari kandung kemih urin akan masuk ke dalam uretra dimana urin

    akan di eskresikan lewat orifisium uretra eksterna.

    Fungsi-fungsi spesifik ginjal yang spesifik berikut sebagian besar membantu

    mempertahankan stabilitas lingkungan cairan internal. Yaitu:

    1. Mempertahankan keseimbangan H2O di tubuh.

    2. Mempertahankan osmolarits cairan tubuh.

    3. Mengatur konsetrasi sebagian ion seperti

    Natrium,kalium,klorida,bikarbonat,hidrogen,kalsium,fosfat,sulfat,dam magnesium.

    4. Mempertahankan volume plasma yang tepat.

    5. Mempertahankan keseimbangan asam basa.

    6.

    Mengeluarkan produk-produk akhir metabolisme tubuh.

    7. Mengeluarkan senyawa asing misalnya obat.

    8. Menghasilkan eritropoietin untuk memproduksi sel darah merah

    9. Menghasilkan renin,hormon yang memicu peristiwa yang penting dalam

    penghematan ion.

    10.Mengubah vitamin d ke bentuk aktifnya.

    Metabolisme air dan Keseimbangan Asam dan Basa.Air merupakan pembentuk sekitar 60% dari tubuh. Jumlah terdistribusi sekitar 40%

    air sel, 15% air intersisium dan 5%air plasma. Air perlu dipertahankan karena dalam

    kehidupan sehari-hari, air keluar melalui tubuh melalui tinja,urin, nafas, bahkan kulit.5

    Manusia mendapatkan air dengan cara sebagian besar dari minum dan sebagian

    kecil dari makanan. Seluruh makanan yang dimakan mengandung air walaupun jumlahnya

    tidak banyak. Jika terjadi tidak keseimbangan cairan, pengaturan metabolisme air terutama

    dipengaruhi oleh Hormon ADH dari kelenjar hipofise posterior yang berfungsimeningkatkan permeabilitas air dan urea dari tubulus distal dan tubulus koligens.Urea

    sendiri bersifat menarik air sehingga terjadi penarikan air yang ganda. Oleh sebab ADH

    berfungsi bagaimana kebutuhan air. jika osmolar tubuh tinggi maka ADH akan digiatkan

    sedangkan jika osmolar tubuh rendah maka ADH akan di hambat. Osmolar tubuh sendiri

    merangsang rasa haus. Defisit air sampai 1-2% maka menimbulkan rasa haus yang hebat.

    Pada keadaan klinis, defisit air bisa mencapai 5% yang menyebabkan turgor kulit

    berkurang. 6

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    9/13

    Cairan yang ada di dalam tubuh kita itu sendiri berperan didalam pengaturan

    metabolisme air. Apabila cairan tubuh tidak seimbang maka dapat memberikan dampak

    yang buruk bagi tubuh. Untuk itu penting bagi kita menjaga cairan tubuh tetap seimbang.

    Metabolisme air dan Keseimbangan Asam dan Basa.

    Air merupakan pembentuk sekitar 60% dari tubuh. Jumlah terdistribusi sekitar 40%

    air sel, 15% air intersisium dan 5%air plasma. Air perlu dipertahankan karena dalam

    kehidupan sehari-hari, air keluar melalui tubuh melalui tinja,urin, nafas, bahkan kulit.5

    Manusia mendapatkan air dengan cara sebagian besar dari minum dan sebagian

    kecil dari makanan. Seluruh makanan yang dimakan mengandung air walaupun jumlahnya

    tidak banyak. Jika terjadi tidak keseimbangan cairan, pengaturan metabolisme air terutama

    dipengaruhi oleh Hormon ADH dari kelenjar hipofise posterior yang berfungsi

    meningkatkan permeabilitas air dan urea dari tubulus distal dan tubulus koligens.Urea

    sendiri bersifat menarik air sehingga terjadi penarikan air yang ganda. Oleh sebab ADH

    berfungsi bagaimana kebutuhan air. jika osmolar tubuh tinggi maka ADH akan digiatkan

    sedangkan jika osmolar tubuh rendah maka ADH akan di hambat. Osmolar tubuh sendiri

    merangsang rasa haus. Defisit air sampai 1-2% maka menimbulkan rasa haus yang hebat.

    Pada keadaan klinis, defisit air bisa mencapai 5% yang menyebabkan turgor kulitberkurang. 6

    Cairan yang ada di dalam tubuh kita itu sendiri berperan didalam pengaturan

    metabolisme air. Apabila cairan tubuh tidak seimbang maka dapat memberikan dampak

    yang buruk bagi tubuh. Untuk itu penting bagi kita menjaga cairan tubuh tetap seimbang.

    Water intake dan water loss

    Asupan rata-rata air adalah sekitar 3 liter perhari dari semua sumber, dan jumlah ini

    juga setara dengan jumlah yang keluar.6 Dalam tubuh yang sehat, penyesuaian terhadap

    keseimbangan air terjadi melalui peningkatan asupan air dalam mekanisme haus atau

    melalui penurunan keluaran air oleh ginjal.

    Sumber asupan air (Water intake):7

    (1)Makanan yang ditelan mengandung sekitar 700ml air. Daging mengandung 50

    sampai 75 air dan beberapa jenis buah dan sayuran mengandung 95% air.

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    10/13

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    11/13

    Kehilangan air yang berlebihan dibandingkan elektrolit, mengakibatkan

    perpindahan cairan dari kompartemen intrasel ke ekstrasel, yang dapat

    menyebabkan gangguan neurologis seperti kejang.

    Kadar natrium (Na+) serum meningkat; kadar klorida (Cl-) meningkat; dan kadar

    kalium (K+) bervariasi.

    Cairan yang hilang hipotonik, biasanya karena kehilangan cairan insensibel yang

    tinggi (demam tinggi atau lingkungan yang panas dan kering; poliuria pada

    diabetes insipidius atau diare rendah natrium yang kadang-kadang diperberat

    dengan pemberian diet terlalu encer atau kandungan protein yang tinggi)

    Dehidrasi hipotonik

    dicirikan dengan kehilangan sejumlah elektrolit melebihi kehilangan cairan. Pada

    bayi, sebanyak 10% kasus dehidrasi yang terjadi akibat diare berat.

    Pada dehidrasi hipotonik, cairan berpindah dari kompartemen ekstrasel ke

    kompartemen intrasel sebagai usaha mempertahankan keseimbangan osmotik, yang

    selanjutnya dapat meningkatkan kebocoran CES dan secara umum mengakibatkan

    syok hipovolemik.

    Kadar natrium (Na+) serum menurun; kadar klorida (Cl-) menurun; dan kadar

    kalium (K+) bervariasi.

    Peningkatan volume intraseluler akan menyebabkan peningkatan volume dalam

    otak dan kadang-kadang menimbulkan kejang.

    Tanda-tanda dehidrasi bergantung pada derajat dehidrasi antara lain haus,

    keletihan, penurunan berat badan, membran mukosa kering, penurunan atau hilangnya

    produksi air mata. Turgor kulit tidak elastis dan waktu pengisian kembali (capillary refill)

    kapiler meningkat, mata cekung, depresi fontanel, penurunan haluaran urine, takikardia,takipnea, penurunan tekanan darah, rasa haus berlebihan.9

    Kemungkinan penyebab dehidrasi antara lain: muntah dan diare yang berlebihan,

    asupan cairan yang tidak cukup, ketoasidosis diabetik, luka bakar berat, demam tinggi

    berkepanjangan, dan hiperventilasi.9

    Ginjal berperanan dalam regulasi asam basa cairan tubuh dengan mengontrol

    [HCO3-] pH normal urine dalam keadaan kompensisi terhadap asidosis dan alkalosis.

    Dalam keadaan normal ion-ion H+ di sekresi ke dalam fitrat dari sel-sel epitel dari duktus

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    12/13

  • 7/22/2019 Mekanisme Kerja Ginjal Dan Gangguan Sistem Kerja

    13/13

    9. Muscari ME. Panduan belajar: keperawatan pediatrik. Edisi ke-3. Jakarta: EGC;

    2005.h.110-1.

    10.Kalbe Medical. Sekilas tentang ginjal. Diunduh dari

    http://www.sahabatginjal.com/,23 september 2012.

    11.Guyton, AC, Hall JE.Buku ajar fisiologi kedokteran Edisi 11. Jakarta; EGC. 2007.

    http://www.sahabatginjal.com/http://www.sahabatginjal.com/http://www.sahabatginjal.com/