Mekanisme Dan Peran Pasar Kel 1
-
Upload
andi-tatat -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of Mekanisme Dan Peran Pasar Kel 1
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH
EKONOMI KESEHATAN
JUDUL : MEKANISME PASAR DAN PERAN PEMERINTAH
Dosen: Dr. Budi Hartono, SE, MARS, CCP.
Kelompok I:
1.dr. Suyanto Kurniawan
2.dr. Esther Melanni
3.dr. Andi Tatat
4.drg. Adia Laksita
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I KONSEP PASAR...........................................................................................................1
1. Pasar menurut bentuk.....................................................................................................12. Pasar Menurut Luas Jangkauan......................................................................................23. Pasar Menurut Wujud.....................................................................................................34. Pasar Menurut Barang yang Diperjual belikan..............................................................35. Pasar Menurut Waktu Penyelenggaraan.........................................................................46. Pasar Menurut Organisasinya.........................................................................................4
BAB II MEKANISME PASAR.................................................................................................7
1. Permintaan......................................................................................................................6a. Pengertian ..........................................................................................................6b. Faktor yang mempegaruhi Permintaan...............................................................7c. Model dan Teori Permintaan .............................................................................8d. Skedul dan Kurva Permintaan .......................................................................................8
e. Perubahan dan Pergeseran Permintaan .........................................................................9
f. Permintaan Individual dan Permintaan Pasar ..............................................................10
2. Penawaran ....................................................................................................................10a. Pengertian ........................................................................................................10b. Faktor yang mempegaruhi Penawaran..............................................................11c. Model dan Teori Penawaran ............................................................................11d. Perubahan dan Pergeseran Penawaran ........................................................................12
e. Permintaan Individual dan Penawaran Pasar ..............................................................13
3. Harga Keseimbangan ...................................................................................................144. Perubahan Keseimbangan Pasar...................................................................................145. Surplus Ekonomi .........................................................................................................176. Kegagalan Pasar ..........................................................................................................20
BAB III PERAN PEMERINTAH DALAM PASAR..............................................................12
1. Intervensi Pemerintah Secara langsung ......................................................................23a. Penetapan Harga Minimum ..............................................................................................23
i
b. Penetapan Harga Maksimum ............................................................................................23
2. Intervensi Pemerintah Secara Tidak langsung.............................................................24a. Penetapan Pajak ....................................................................................................24
b. Pemberian Subsidi ................................................................................................24
c. Tarif dan Kuota (Pembatasan subsidi) .................................................................25
BAB IV KESIMPULAN .........................................................................................................29
BAB V DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................30
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat Nya makalah
Tugas Kelompok tentang Mekanisme pasar dan peran pemerintah dalam pasar ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ekonomi Kesehatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan diperlukan
penyempurnaan, oleh karena itu masukan dan saran perbaikan sangat kami harapkan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.
Jakarta, 21 April 2015
KELOMPOK I
iii
BAB I
KONSEP PASAR
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam
pasar dan memisahkan pasar dari perdagangan. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan,
skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang
diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota
atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan
pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi dan pasar ilegal seperti
pasar untuk obat-obatan terlarang.
Konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah
transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi
harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori
dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar,
pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan
alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan
untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja
dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan
barang.
Klasifikasi Pasar
1. Pasar menurut bentuk
Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai
dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses
tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran
1
terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual
kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran,
telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula
yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak
ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar
memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang
"legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo,
pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan
menghadapi serangan dari pasar modern.
Pasar Modern
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual
dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga
yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya
dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang
yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian
besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari
pasar modern adalah hypermart, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.
Pasar dapat dikategorikan dalam beberapa hal. Yaitu menurut jenisnya, jenis barang
yang dijual, lokasi pasar, hari, luas jangkauan dan wujud.
2. Pasar Menurut Luas Jangkauan
Pasar Daerah
Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan.
Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu
daerah.
Pasar Lokal
Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat
produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan
penawaran dalam satu kota.
Pasar Nasional
2
Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara
tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan
dan penjualan dari dalam negeri.
Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa
negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.
Contoh pasar tersebut adalah pasar kopi di santos breazil
3. Pasar Menurut Wujud
Pasar Konkret
Pasar Konkret adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan
secara langsung. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain. Di pasar konkret,
produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan
produsen juga dapat dengan mudah dibedakan. contohnya adalah: bursa komoditi,
bursa saham dan sebagainya.
Pasar Abstrak
Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasat
mata.konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui
internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang diperjual belikan tidak dapat
dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya melalui brosur, rekomendasi dan lain-
lain. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa
dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus.
4. Pasar Menurut Barang yang Diperjual belikan
Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang dapat langsung
dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, pasar yang memperjualbelikan beras,
ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan lain sebagainya.
Pasar Barang Produksi
3
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi.
Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar mesin-mesin,
pasar tenaga kerja, dan pasar uang.
5. Pasar Menurut Waktu Penyelenggaraan
Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan tiap hari. Pasar harian
ini umumnya terdapat di desa dan kota.
Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan jual belinya hanya satu kali dalam
seminggu. Pasar mingguan ini terdapat di daerah-daerah pedesaan.
Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap sebulan sekali.
Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap setahun sekali.
Pasar Temporer
Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi pada acara
tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap)
6. Pasar Menurut Organisasinya
Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual atau pembeli yang sama-
sama telah mengetahui keadaan pasar. Barang yang diperjualbelikan dalam pasar
persaingan sempurna homogen (sejenis). Selain itu, baik penjual ataupun pembeli tidak
bebas menentukan harga, karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Pasar
persaingan sempurna adalah keadaan di mana penjual dan pembeli tidak dapat
mempengaruhi harga. Harga yang telah terbentuk merupakan hasil dari mekanisme
pasar berdasarkan jumlah permintaan dan penawaran.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai
kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.
4
Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat memengaruhi harga. Jenis dan kualitas
barang yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat heterogen. Pasar persaingan tidak
sempurna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu jenis barang
tertentu. Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli untuk suatu
jenis barang dan jasa,dan juga bersifat mendunia. Output yang dihasilkan tidak
mempunyai substitusi.
Pasar Persaingan Duopoli
Pasar duopoli, yaitu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai oleh dua
perusahaan. Contoh: penawaran minyak pelumas yang dikuasai oleh Caltex dan
Pertamina.
Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:
1) terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
2) harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik dengan kesepakatan atau
tidak.
Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam pasar monopolistik terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual bisa
melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing. Pembeli bebas
menentukan pilihannya dalam berbelanja. Jadi, pasar ini ada unsur persaingan dan
monopoli.
Pasar oligopoli dan oligopsoni
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya ada beberapa penjual. Istilah beberapa penjual
iniumlah penjual tidak terlalu banyak sehingga pengaruh penjual sangat kecil, dan tidak
ada penjual yang berkuasa segala-galanya. Adapun oligopsoni merupakan jenis pasar
yang hanya ada beberapa pembeli.
5
BAB II
MEKANISME PASAR
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan
harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang
diminta). Teori ekonomi standar mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain
free market bisa saja menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika
pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara efisien dan optimal. Dalam
beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja secara optimal pada beberapa sumber daya
alam. Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling
tidak melalui 2 jenis mekanisme, yaitu melalui mekanisme pasar dan mekanisme birokrasi.
Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai
mekanisme yang dapat mendorong pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan
pasar juga bisa terjadidalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan
karena adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah (beserta
mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme birokrasi.
1. Permintaan
a. Pengertian
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama periode waktu tertentu, yang disertai dengan kesediaan dan kemampuan membeli
barang tersebut.
Hukum permintaan berbunyi : “Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit
jumlah barang yang diminta atau dijual dan sebaliknya”.
Agar hukum permintaan berlaku, maka asumsinya adalah sebagai berikut :
Pendapatan tetap
Tidak ada barang pengganti dan pelengkap
6
Selera tetap
Kebutuhan tetap
Benda tersebut bukan benda prestise
Tidak ada perubahan harga
Yang disebutkan diatas dikenal dengan Ceteris Paribus, yang artinya adalah faktor lain yang
dianggap tetap atau tidak berubah. Kemudian terdapat kasus pengecualian, adakalanya hukum
permintaan tidak berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik justru permintaan terhadap
barang itu meningkat. Paling tidak ada 3 hukum permintaan tidak berlaku :
Barang yang memiliki unsur spekulasi
Barang prastise
Barang giffen
b. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Harga Barang Itu Sendiri (Px)
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
Harga Barang Lain (Py)
Harga barang lain yang mempengaruhi permintaan suatu barang saling memiliki keterkaitan.
Keterkaitan suatu barang bisa bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen
(penggenap).
Tingkat Pendapatan Perkapita (Y/cap)
Semakin tinggi tingkat pendapatan, daya beli semakin kuat, sehingga permintaan suatu barang
meningkat.
Selera atau Kebiasaan (sel)
Jumlah Penduduk (pen)
Semakin banyak jumlah penduduk, permintaan barang (misal beras) semakin banyak.
Perkiraan Harga di Masa Mendatang (Pp)
Distribusi Pendapatan (Ydist)
Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan
terhadap suatu barang menurun.
Usaha-usaha Produsen Meningkatkan Penjualan (prom)
7
Fungsi permintaan :
– -/+ + + + + + +
Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)
Tanda (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap
permintaan barang X. Tanda positif menunjukkan hubungan searah, sedangkan tanda negatif
menunjukkan hubungan terbalik. Misalnya, pertambahan jumlah penduduk (pen) akan
meningkatkan permintaan barang X. Sementara jika harga X (Px) naik, permintaan barang X
turun.
c. Model dan Teori Permintaan
Model permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar.
Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para
penjual dan pembeli. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif,
harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan
kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara
harga dan kuantitas.
Teori permintaan, dalam prakteknya permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu
barang atau jasa dipengaruhi beberapa faktor karena dibutuhkan. Barang dan jasa mempunyai
harga atau nilai, karena barang tersebut berguna dan langka. Kegunaan (utility) suatu barang
akan menimbulkan keinginan, dan pada gilirannya akan membutuhkan permintaan.
Sebaliknya kelangkaan suatu barang mendorong beberapa orang untuk memanfaatkan
kelangkaan itu dengan cara menjualnya, sehingga kelangkaan menimbulkan penawaran.
Jika ditarik kesimpulan, bahwa kegunaan menimbulkan permintaan dan kelangkaan
menimbulkan penawaran atau, karena bergunalah suatu barang diminta dan karena langkalah
suatu barang ditawarkan.
d. Skedul dan Kurva Permintaan
Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan tingkat
permintaan barang tersebut.
Skedul Permintaan Beras
8
Harga beras per kilogram (Rp)Permintaan beras per bulan
(ribu ton)
0
2000
4000
6000
8000
10000
100
80
60
40
20
0
Dari skedul diatas dapat disimpulkan bahwa jika harga beras nol (gratis), permintaan beras
tidaklah tak hingga, melainkan hanya 100.000 ton. Permintaan beras akan menjadi nol kalau
harga beras Rp. 10.000,00 atau lebih per kilogram.
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang ditunjukkan oleh hubungan erat antara jumlah
barang yang diminta dengan harga.
OP = tingkat harga (price)
OQ = jimlah barang (quantity)
D = kurva permintaan (demand)
Ciri-ciri kurva permintaan :
Kurvanya turun dari kiri atas ke kanan bawah atau miring ke kanan
Kurvanya merupakan garis lurus
Jumlah barang dan harga ada hubungan timbal balik
Kurva permintaan condong/miring ke kanan artinya suatu pernyataan yang mengatakan ada
hubungan timbal balik atau berlawanan antara jumlah dan harga yang diminta.
e. Perubahan dan Pergeseran Permintaan
Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga dan perubahan
faktor ceteris paribus, misalnya pendapatan, selera, dan sebagainya (faktor nonharga).
Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta, tetapi perubahan itu
hanya terjadi dalam satu kurva yang sama. Ini yang disebut pergerakan permintaan sepanjang
kurva permintaan (movement along demand curve).
Permintaan dikatakan naik, jika :
9
Orang/masyarakat bersedia membeli jumlah yang lebih banyak, sekalipun harga barang
itu tetap
Orang/masyarakat bersedia membeli jumlah barang yang tetap, sekalipun harga barang
itu sudah naik
Permintaan dikatakan turun, jika :
Orang/masyarakat bersedia membeli jumlah yang lebih sedikit, sekalipun harga barang
itu tidak berubah atau tetap
Orang/masyarakat bersedia membeli jumlah barang yang tetap, sekalipun harga barang
itu turun
Contoh kurva :
f. Permintaan Individual dan Permintaan Pasar
Ada beberapa macam permintaan, diantaranya adalah :
Permintaan berdasarkan jumlah konsumen
o Ø Permintaan individual : permintaan yang dilakukan oleh seorang konsumen
saja
o Ø Permintaan pasar : permintaan terhadap suatu barang di pasar pada waktu
dan harga tertentu yang dilakukan oleh sekelompok konsumen
o Permintaan berdasarkan daya beli konsumen
Ø Permintaan efektif : permintaan yang didukung oleh daya beli atau
kemampuan membayar dan sudah dilaksanakan
Ø Permintaan potensial : permintaan yang didukung oleh kemampuan
daya beli namun belum melakukan pembelian
Ø Permintaan absolut : permintaan yang tidak didukung oleh
kemampuan daya beli konsumen
10
2. Penawaran
a. Pengertian
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat
harga selama satu periode tertentu.
Hukum penawaran berbunyi :“jika harga naik, maka jumlah yang ditawarkan juga naik dan
sebaliknya”.
1. b. Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Harga Barang Itu Sendiri (Px)
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang
dihasilkan.
Harga Barang Yang Terkait (Py)
Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan
sebaliknya.
Harga Faktor Produksi (Pi)
Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang
meningkat atau kenaikan tingkat bunga modal, akan menyebabkan perusahaan memproduksi
output-nya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap.
Biaya Produksi (C)
Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.
Teknologi Produksi (tek)
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan menciptakan barang-barang
baru.
Jumlah Pedagang atau Penjual (ped)
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang
terserbut akan bertambah.
Tujuan Perusahaan (tuj)
Adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan hasil produksinya.
Kebijakan Pemerintah (kebij)
11
Fungsi penawaran :
+ +/- – – + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap penawaran barang x.
c. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Keterangan :
OP : Harga per unit
OQ : Jumlah yang ditawarkan
S : Kurva penawaran
Ciri-ciri kurva penawaran :
Bentuk kurvanya dari kiri bawah ke kanan atas
Kurva penawaran merupakan garis lurus
Jumlah barang dan harga bergerak sama (secara proposional)
d. Perubahan dan Pergeseran Penawaran
Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai
dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan,
maka jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Jika kurva penawarannya bergeser ke kiri,
artinya terjadi penurunan terhadap penawaran barang.
Contoh:
Diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga
jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa
depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini
12
yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah
kenaikan harga.
Perhatikan kurva diatas, kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. hal ini menunjukan
bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk
tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya
perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah
jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.
1. e. Penawaran Individual dan Penawaran Pasar
Dalam pengertian Ekonomi Mikro penawaran dapat dibedakan menjadi :
Penawaranperorangan (individual) :Penawaran perorangan terhadap suatu barang
atau jasa ialah kesediaan dari seorang penjual untuk menawarkan berbagai jumlah
barang pada berbagai tingkat harga.
13
Penawaran pasar :Penawaran pasar adalah keseluruhan penjumlahan dari penawaran
perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.
3. Harga keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama
tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Jika harga di
bawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meingkat,
dan penawaran menjadi berkurang, sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi
kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
Kasus Pasar Mobil Sedan
Permintaan : Qd = 200 – 10P
Penawaran : Qs = -40 + 5P
Dimana : Qd,Qs = ribu unit pertahun
P = puluh juta rupiah per unit
Keseimbangan pasar :
Qd = Qs
200 – 10P = -40 + 5P
240 = 15P
P = 16
Qd = 200 – 10(16) = 40
Qs = -40 + 5(16) = 40
Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp. 160 juta per unit. Saat itu jumlah permintaan
sama dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit mobil per tahun. Jika harga mobil
ditetapkan di bawah harga keseimbangan, maka terjadi kelebihan permintaan, jika harga mobil
diatas harga keseimbangan maka terjadi kelebihan penawaran.
4. Perubahan Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan ketika permintaan dan penawaran berada pada
suatu titik yang sama. Kurva yang melukisannya biasa dikenal dengan kurva keseimbangan
14
pasar (Market Equilibrium). Dalam kurva ini, titik equilibrium tersebut akan mampu bertahan
dalam jangka panjang apabila pada titik tersebut konsumen dan produsen sama-sama
diuntungkan atau hanya memperoleh kerugian yang sangat kecil.
Suatu kondisi dimana penawaran lebih besar daripada permintaan atau dinotasikan dengan Qs
> Qd, maka disebut dengan surplus (kelebihan penawaran).
Suatu kondisi di mana permintaan lebih besar daripada penawaran atau dinotasikan dengan Qd
> Qs, maka disebut dengan shortage(kelebihan permintaan).
Contoh kurva :
Penjelasan:
Saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, maka akan ada barang dalam
jumlah lebih banyak yang ditawarkan oleh produsen sebesar 150 unit. Sedangkan saat
harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, konsumen hanya akan mengajukan
permintaan sebesar 50 unit. Maka telah terjadi surplus (kelebihan penawaran) sebesar
100 unit, yang dapat saja diekspor oleh produsen untuk mendapat laba bersih
sedangkan kebutuhan konsumen juga sudah terpenuhi.
Saat harga barang ada dalam kondisi $10, maka akan ada 100 unit yan ditawarkan oleh
produsen. Dan pada saat itu, konsumen merasakan penurunan harga, akan mengajukan
permintaan lebih lagi menjadi 100 unit. Dalam kondisi ini, terjadi titik temu
(keseimbangan) antara Qs = Qd.
Saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, maka hanya akan ada sedikit
barang yang ditawarkan oleh produsen yaitu sebesar 50 unit. Sedangkan saat harga
15
barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, konsumen malah akan mengajukan
permintaan sebesar 150 unit. Maka telah terjadi shortage (kekurangan penawaran /
kelebihan permintaan) sebesar 100 unit. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan
barang karena kebutuhan konsumen juga tidak terpenuhi dengan baik.
Berikut ini merupakan cara menentukan keadaan keseimbangan:
Menentukan keadaan keseimbangan dengan matematik.
dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau
simultan.
Berikut ini adalah contoh penerapan rumusnya:
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = 100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau
Qd = Qs
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 (harga keseimbangan / harga pasar).
Penentuan harga keseimbangan (equilibrium price).
Harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri
adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan
tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli
dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan permintaan atau penawaran. Jika
faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, maka keseimbangan akan kembali ke titik
awal. Tetapi apabila yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk
sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik
awal.
1. Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun
kembali ke Po. Titik keseimbangan tetap Eo.
16
2. Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan
bergeser dari Eo ke E1.
3. Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik
keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
Terdapat empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran, yaitu:
Permintan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan).
Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri).
Penawaran bertambah (kurva penawaran bergesar ke kanan)
Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri
Pergeseran permintaan dan penawaran
Pergeseran dapat pula terjadi secara stimulanantara permintaan dan penawaran.
Contoh:
Pada saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia dimana harga susu meningkat drastis.
Penyebab terjadinya kenaikan harga ini karena dua hal:
pelemahan kurs rupiah pada saat itu menyebabkan kenaikan biaya produksi
dikarenakan komposisi bahan baku impor yang tinggi, kenaikan biaya produksi ini
menyebabkan pergeseran kurva penawaran ke arah kiri atau menurun.
Situasi dan kondisi yang tidak kondusif pada saat itu, menyebabkan sebagian
masyarakat melakukan penimbunan barang sebagai upaya antisipatif kelangkaan
barang, keputusan untuk menimbun barang ini menyebabkan kenaikan kurva
permintaan secara drastis atau kurva bergeser ke kanan atas.
5. Surplus Ekonomi
Surplus adalah jumlah yang melebihi hasilnya, berlebihan, sisa. Istilah surplus dalam ilmu
ekonomi adalah sebagai berikut:
Surplus Produsen
Adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seseorang produsen dari penerimaan harga
suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan
untuk ditawarkan.
Surplus Konsumen
17
Adalah kepuasan atau kegunaan ( utility ) tambahan yang diperoleh konsumen dari pembayaran
harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang konsumen bersedia membayarnya.
(novitascorpiogirls.blogspot.com/definisi-ekonomi-surplus.html).
Dasar pendekatan yang digunakan untuk analisis pasar adalah menganalisis (marginalism
approach), yang mengatakan bahwa keputusan dalam memproduksi atau mengkonsumsi
ditentukan oleh beberapa besar tambahan pendapatan atau manfaat dari unit terakhir barang
yang diproduksi atau dikonsumsi. (teori ekonomi mikro suatu pengantar prathama rahardja &
mandala manurung)
Surplus Konsumen dan Surplus Produsen
Apabila harga keseimbangan pasar ( equilibrium ) itu kita bandingkan dengan semua
kemungkinan harga pada kurva permintaan dan semua kemungkinan harga pada kurva
penawaran terdapat suatu hubungan yang menarik. (novitascorpiogirls.blogspot.com/definisi-
ekonomi-surplus.html).
Teori surplus ekonomi sangat bermanfaat dalam menganalisis dampak campur tangan
pemerintah. Campur tangan pemerintah dianggap makin buruk bila total kehilangan surplus
ekonomi ( kehilangan surplus konsumen + surplus produsen ) makin besar. Dalam buku teks
berbahasa Inggris, ini disebut deadweight loss.
Beberapa keunggulan mekanisme pasar :
1. Pasar dapat memberi informasi yang tepat
Salah satu pertimbangan yang harus difikirkan dalm menjalankan usaha adalah
menentukan jenis barang-barang yang dapat dihasilkan secara menguntungkan. Pasar
dapat memberikan informasi yang sangat berguna dalam hal ini, yaitu dengan
memberikan keterangan tentang harga barang dan sampai dimana besarnya permintaan
kepada berbagai barang.
2. Pasar memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha
Keadaan dalam pasar terus menerus mengalami perubahan. Ini akan memberikan
dorongan kepada pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan kegiatan
ekonomi.
3. Pasar memberikan perangsan untuk memperoleh keahlian modern
18
Untuk mempercepat pertanbahan produksi, teknologi yang lebih modern harus digunakan
dan kemarihan teknik dan manajemen yang modern diperlukan. Kebutuhan ini akan
menjadi perangsang untuk memperoleh keahlian dan cara memproduksi secara modern.
4. Pasar menggalakan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
Harga suatu barang ditentukan oleh permintaan dan kelangkaannya. Makin besar
permintaan makin tinggi harganya, dan makin langka penawarannya akan semakin tinggi
harganya.
5. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan
ekonomi
Para pengusaha mempunyai kebebasan yang penuh untuk memilih jenis barang-barang
yang akan diproduksinya dan jenis-jenis faktor produksi yang akan digunakan untuk
menghasilkan barang.
Beberapa Kelemahan Mekanisme Pasar
1. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu
Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi yang tidak ada batasnya dapat merugikan
golongan yang lemah dan kaum minoritas.
2. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
Mekanisme pasar yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami kegiatan
naik nurun yang tidak teratur.
3. Sistem pasar dapat dapat menimbulkan monopoli
Tidak selalu mekanisme pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan sempurna
dimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan
pembeli dan penawaran penjual yang banyak jumlahnya.
4. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien
Masyarakat, secara bersama-sama, memerlukan beberapa jasa-jasa tertentu seperti jalan
raya untuk mempertinggi efisiensi lalu lintas, angkatan bersenjata dan polisi untuk
keamanan dan ketertiban. Jasa-jasa seperti itu tidak dapat disediakan oleh mekanisme
pasar secara efisien. Untuk dapat menyediakan jasa-jasa itu dengan baik diperlukan
campur tangan pemerintah.
19
5. Kegiatan konsumen dan produsen mingkin menimbulkan ”Eksternalitas” yang
merugikan
Yang dimaksudkan dengan eksternalitas adalah akibat sampingan (buruk atau baik) yang
ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi.
6. Kegagalan Pasar
Pasar merupakan alokasi sumber daya yang efisien, namun jika semua asumsinya dapat
terpenuhi, antara lain pelaku harus bersifat rasional, memiliki informasi yang sempurna
mengenai keadaan pasar, pasar harus berbentuk persaingan sempurna dan barang yang
ditawarkan harus bersifat privat. Namun pada kenyataannya apa yang diasumsikan tidak sesuai
dengan yang ada di lapangan. Akibatnya kegagalan pasar pun terjadi. Ada beberapa hal yang
menyebabkan kegagalan pasar terjadi, yakni:
1. Informasi tidak sempurna.
Sering kali kita tidak mengetahui tentang kualitas barang yang digunakan, Sebagai
contoh saat kita membeli sebuah mobil, untuk memperoleh informasi mengenai mobil itu
seringkali kita menyewa seorang ahli mesin yang terpercaya.
2. Daya Monopoli
Sering kali kita jumpai dalam sebuah pasar dimana hanya produsen yang menguasai
pasar, hal itu terjadi karena produsen lainnya tidak mampu bersaing dengan produsen tersebut.
Kemampuan itu menyebabkan barang yang diproduksi lebih sedikit, sehingga menyebabkan
harga yang lebih tinggi dibandingkan harga di pasar persaingan sempurna.
3. Eksternalitas
Eksternalitas merupakan keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau di derita pelaku
ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain. Sebagai contoh: Limbah yang
dihasilkan sebuah pabrik dapat mencemari lingkungan sekitar, dan mengakibatkan kerugian
bagi masyarakat sekitar, biaya kerugian tersebut biaya eksternalit
20
BAB III
PERAN PEMERINTAH DALAM PASAR
Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat tidak
hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan mekanisme
pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer
(bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki
fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi.
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Fungsi Stabilisasi,
Fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum,
pertahanan, dan keamanan.
2. Fungsi Alokasi,
Fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti pembangunan jalan
raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
3. Fungsi Distribusi,
Fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.
Intervensi pemerintah dapat dilakukan jika keadaan menuntut pemerintah untuk
melaksanakan hal tersebut. Ada kalanya pasar tidak dapat menyelesaikan masalah yang tengah
melanda, dan bantuan dari pemerintah akan sangat membantu pasar untuk bertumbuh dan
berkembang. Permasalahan di pasar juga terkadang diciptakan dari inefektifitas pemerintah
dalam upaya distribusi barang dan jasa, seperti infrastruktur yang tidak memadai.
Pemberlakuan pajak dan seperangkat regulasi dapat dijadikan patokan utama bagi pemerintah
untuk membantu kehidupan ekonomi dalam pasar.
Perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut:
1. Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah
baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah diperlukan dalam
perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market failure) seperti
21
kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta contohnya
pencemaran lingkungan.
2. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat
pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk
pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah
menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua
persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi,
peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai
pengendali mekanisme pasar.
Selain itu, peran penting pemerintah baik secara langsung dan tidak langsung di dalam
kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari timbulnya eksternalitas, khususnya dampak
sampingan bagi lingkungan alam dan sosial. Pada umumnya sektor pasar (sektor swasta) tidak
mampu mengatasi dampak eksternalitas yang merugikan seperti pencemaran lingkungan yang
timbul karena persaingan antar lembaga ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik tekstil yang berada
dalam pasar persaingan sempurna. Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut
seharusnya membangun fasilitas pembuangan limbah. Akan tetapi, mereka membuangnya
kesungai. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, dengan memaksa pabrik tersebut
membangun fasilitas pembuangan limbah pabrik akan semakin banyak penduduk yang merasa
dirugikan atas limbah atau polusi yang diakibatkan adanya kegiatan dalam pabrik tersebut.
Selain memberi peringatan kepada tersebut, pemerintah juga mengenakan pajak polusi untuk
mendanai kerugian-kerugian yang lain.
Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat
pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak bisa
menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas
ekonomi, peran dan fungsi negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali
mekanisme pasar. Walaupun dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi utama diserahkan
kepada mekanisme pasar, namun pada beberapa kasus tertentu pemerintah tetap harus campur
tangan untuk menghindari kekacauan dalam bidang ekonomi.
22
Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi secara langsung maupun tidak
langsung. Berikut adalah intervensi pemerintah secara langsung dan tidak langsung dalam
penentuan harga pasar untuk melindungi konsumen atau produsen melalui kebijakan penetapan
harga minimum (floor price) dan kebijakan penetapan harga maksimum (ceiling price).
1. Intervensi Pemerintah secara Langsung
a. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah
bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya
harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya
tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali
dengan harga yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah
ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli, pemerintah
akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian didistribusikan
ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering mendorong munculnya
praktik pasar gela, yaitu pasar yang pembentukan harganya di luar harga minimum.
Untuk mengetahui proses terbentuknya harga minimum, dapat dilihat pada Kurva 5.1
sebagai berikut :
2. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang
dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET
dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya
beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas
harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain
harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti
tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan
harga minimum, penetapan harga maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.
Adapun proses Penetapan Harga Maksimum (ceiling price) dapat di lihat dalam
kurva sebagai berikut :
23
2. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
a. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan
pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi
produsen dalam negeri, pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk
barang impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam
negeri yang harganya relatif lebih murah.
b. Pemberian Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan
harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah
kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga
diberikan kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi
supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh
pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun
konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.
24
c. Tarif dan kuota (pembatasan produksi)
Pada perekonomian yang terbuka (global), harga yang berlaku adalah harga
internasional. Bila harga domestik lebih tinggi dari harga internasional biasanya akan
melakukan impor. Dalam rangka proteksi terhadap produsen domestik Pemerintah
dapat menerapkan kebijakan tarif (pajak impor) dan kuota.
Untuk mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi, pemerintah
menggunakan kebijakan-kebijakan tertentu. Secara garis besar, terdapat tiga kebijakan
pemerintah dalam bidang ekonomi makro. Kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :
o Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai pelaku
sektor publik. Kebijakan fiskal dalam penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu
cara untuk mengatur mobilisasi dana domestik, dengan instrumen utamanya
perpajakan. Dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, kebijakan moneter dan
kebijakan luar negeri belum berjalan seperti yang diharapkan. Dengan demikian,
peranan kebijakan fiskal dalam bidang perekonomian menjadi semakin penting.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada saat kondisi yang lebih baik.
Caranya yaitu mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pajak (T) dan pengeluaran pemerintah
(G). Kebijakan fiskal pemerintah dapat bersifat ekspansif maupun kontraktif. Kebijakan
yang bersifat ekspansif dilakukan pada saat perekonomian sedang menghadapi masalah
pengangguran yang tinggi. Tindakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan
memperbesar pengeluaran pemerintah (misalnya menambah subsidi kepada rakyat
kecil) atau mengurangi tingkat pajak. Adapun kebijakan fiskal kontraktif adalah bentuk
kebijakan fiskal yang dilakukan pada saat perekonomian mencapai kesempatan kerja
penuh atau menghadapi inflasi. Tindakan yang dilakukan adalah mengurangi
pengeluaran pemerintah atau memperbesar tingkat pajak.
o Kebijakan Moneter
25
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia
sebagai otoritas moneter, untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada
kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar
(JUB) dan tingkat suku bunga. Kebijakan moneter tujuan utamanya adalah
mengendalikan jumlah uang yang beredar (JUB).
Kebijakan moneter mempunyai tujuan yang sama dengan kebijakan ekonomi
pemerintah lainnya. Perbedaannya terletak pada instrumen kebijakannya. Jika dalam
kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaran pemerintah
maka dalam kebijakan moneter Bank Sentral (Bank Indonesia) mengendalikan jumlah
uang yang bersedar (JUB).
Melalui kebijakan moneter, Bank Sentral dapat mempertahankan, menambah,
atau mengurangi JUB untuk memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus
mempertahankan kestabilan harga-harga. Berbeda dengan kebijakan fiskal, kebijakan
moneter memiliki selisih waktu (time lag) yang relatif lebih singkat dalam hal
pelaksanaannya. Hal ini terjadi karena Bank Sentral tidak memerlukan izin dari DPR
dan kabinet untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah yang
sedang dihadapi dalam perekonomian.
Kebijakan moneter memiliki tiga instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open
market operation), kebijakan tingkat suku bunga (discount rate policy) dan rasio
cadangan wajib (reserve requirement ratio). Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Operasi pasar terbuka ( open market operation )
Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan
cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah. Di Indonesia
operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
2. Fasilitas Diskonto ( Discount Rate )
Salah satu fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya
adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang
meminjam ke bank sentral.
26
Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah
melakukan suatu cara yaitu menurunkan tingkat bunga penjaman (tingkat diskonto).
Dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk
meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang yang
beredar bertambah dan sebaliknya.
3. Rasio Cadangan Wajib ( Reserve Requirement Ratio )
Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang
beredar. Jka rasio cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan
kredit akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.
Selain ketiga instrumen yang bersifat kuantitatif tersebut, pemerintah dapat
melakukan himbauan moral (moral suasion). Misalnya untuk mengendalikan jumlah
uang beredar (JUB) di masyarakat, Bank Indonesia melalui Gubernur Bank Indonesia
memberi saran supaya perbankan mengurangi pemberian kredit ke masyarakat atau ke
sektor-sektor tersebut.
Kebijakan moneter dapat bersifat ekspansif maupun kontraktif. Kebijakan
moneter ekspansif dilakukan pemerintah jika ingin menambah jumlah uang beredar di
masyarakat atau yang lebih dikenal kebijakan uang longgar (easy money policy).
Sebaliknya, jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat,
kebijakan moneter yang ditempuh adalah kebijakan moneter kontraktif atau yang lebih
dikenal kebijakan uang ketat (tight money policy). Selain itu dalam melaksanakan
kebijakan moneter, Bank Sentral dapat menggunakan tiga instrumen, yaitu operasi
pasar terbuka (open market operation), kebijakan tingkat suku bunga (discount rate
policy) dan rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio).
o Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Kebijakan Perdagangan Luar Negeri merupakan salah satu bagian kebijakan
ekonomi makro. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri adalah peraturan yang dibuat oleh
pemerintah yang mempengaruhi struktur atau komposisi dan arah transaksi
perdagangan serta pembayaran internasional. Karena merupakan salah satu bagian dari
27
kebijakan ekonomi makro maka kebijakan perdagangan internasional bekerja sama
dengan baik dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Tujuan dari kebijakan perdagangan luar negeri yaitu sebagai berikut :
Melindungi kepentingan nasional dari pengaruh negatif yang berasal dari luar
negeri seperti dampak inflasi di luar negeri terhadap inflasi di dalam negeri
melalui impor atau efek resesi ekonomi dunia (krisis global) pertumbuhan
ekspor Indonesia.
Melindungi industri nasional dari persaingan barang-barang impor.
Menjaga keseimbangan neraca pembayaran sekaligus menjamin persediaan
valuta asing (valas) yang cukup, terutama untuk kebutuhan impor dan
pembayaran cicilan serta bunga utang luar negeri.
Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Meningkatkan kesempatan kerja.
Kebijakan perdagangan luar negeri terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor
Tujuan Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor adalah untuk
mendukung dan meningkatkan pertumbuhan ekspor. Tujuan kebijakan ini dapat
dicapai dengan berbagai kebijakan, antara lain kebijakan perpajakan dalam berbagai
bentuk, misalnya pembebasan atau keringanan pajak ekspor dan penyediaan fasilitas
khusus kredit perbankan bagi eksportir.
2. Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor
Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor bertujuan untuk melindungi industry
di dalam negeri dari persaingan barang-barang impor. Kebijakan proteksi dapat
diterapkan dengan berbagai instrumen, baik yang berbentuk tarif maupun non tarif.
Proteksi-proteksi yang dilakukan dengan tidak menggunakan tarif disebut non-tariff
barriers. Hambatan yang termasuk ke dalam hambatan non-tarif, antara lain kuota,
subsidi, diskriminasi harga, larangan impor, premi, dan dumping.
28
BAB III
KESIMPULAN
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian.
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan
harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang
diminta). Pasar dapat memberikan informasi yang tepat , pasar dapat merangsang pelaku usaha
untuk melakukan kegiatan ekonomi ,pasar mendorong penggunaan faktor-faktor produksi serta
pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan
ekonomi.
Sistem pasar apa saja memiliki harga, yang merupakan nilai suatu barang dalam satuan
mata uang . Harga mencerminkan kondisi dimana seseorang atau parusahaan bersedia
mengadakan tukar menukar secara sukarela.
Mekanisme Pasar pada kenyataannya apa yang diasumsikan tidak sesuai dengan yang
ada di lapangan. Akibatnya kegagalan pasar pun terjadi. Yang disebabkan oleh : Informasi
tidak sempurna, Daya Monopoli, Eksternalitas
Peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar)
merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi
penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi.
29
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Aziz,Abdul, 2008Ekonomi Islam Analisis Mikro Dan Makro,Yogyakarta: Graha Ilmu
Masyhuri, 2007, Ekonomi Mikro, Malang : Sukses Offset
N. Gregory Mankiw, 2003, Pengantar Ekonomi Edisi Kedua, Jilid 1, Jakarta: Erlangga
N. Gregory Mankiw, 2007, “Chapter 6: Supply, Demand, and Government Policies”
dalam Principles of Macroeconomics, Ohio: Thomson South-Western
Nophirin, 2007, Pengantar Ekonomi Makro , Yogyakarta: BPEE
Peter H. Lindert, 1994, Ekonomi Internasional, Jakarta: Bumi Aksara
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business, 4th Ed. John, Wiley & Sons Inc, New York.
Suherman Rosyidi, 2006, Pengantar Ilmu Ekonomi, Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro
& Makro, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sukirno, sadono, 2010, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, Jakarta: PT Rajawali
Pers
Yogi, MS, 2004, Ekonomi manajerial, Pendekatan Analisis Praktis Jilid kedua, Jakarta:
Kencana
Yoo B., Donthu N., & Lee, S. 2000. An Examination of Selected Marketing Mix Elements and
Brand Equity. Journal of the Academy of Marketing Science Vol. 28, No. 2, pp. 195-211.
30
31