Mekanika Batuan 1

3
KULIAH 1 TUGAS 1B TUGAS PENGEMBANGAN (4 Februari 2014) MEKANIKA BATUAN Prof. Dr. Ir. H. Munirwansyah, M. Sc OLEH REZA SAPUTRA 1204108010039 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

description

sifat mekanis batuan

Transcript of Mekanika Batuan 1

Reza Saputra//1204108010039Mekanika Batuan

KULIAH 1TUGAS 1BTUGAS PENGEMBANGAN(4 Februari 2014)

MEKANIKA BATUAN

Prof. Dr. Ir. H. Munirwansyah, M. Sc

OLEHREZA SAPUTRA1204108010039

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH2014

TUGAS 1BTUGAS PENGEMBANGANSecara umum, batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda dan tidak mempunyai komposisi kimia tetap. Umumnya, mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku batuan bila terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan.Dalam mekanika batuan sifat sifat batuan dapat dikelmpokkan menjadi 2 bagian :a. Sifat Fisik Bobot isi Berat Jenis Porositas Absorpsi Void ratiob. Sifat Mekanik Kuat tekan Kuat tarik Modulus elastisitas Poisson ratio Sudut geser dalam Kohesi Kuat geserBeberapa prinsip-prinsipdasar mekanika batuan:a. Gaya (Force)Gaya merupakan suatu vektor yang dapat merubah gerak dan arah pergerakan suatu benda. Gaya dapat bekerja secara seimbang atau hanya pada bagian tertentu dari suatu benda. Gaya gravitasi merupakan gaya utama yang bekerja terhadap semua obyek/materiyang ada di sekeliling kita.

b. Tekanan LitostatikTekanan sangat besar yang diterima batuan yang berada di dalam bumi disebut tekanan litostatik. Tekanan litostatik ini menekan ke segala arah dan akan meningkat ke arah dalam bumi.

c. Tegasan (Stress forces)Tegasan didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang bekerja pada luasan permuakan batuan yang berasal dari luar. Tegangan diformulakan dengan P = F/A, dimana F, daya dan A, luas permukaan.

d. Gaya Tarikan (Tensional Forces)Gaya Tegangan merupakan gaya yang dihasilkan oleh tegasan, dan melibatkan perubahan panjang, bentuk (distortion) atau dilatasi (dilatation) atau ketiga-tiganya.Bila terdapat perubahan tekanan litostatik, suatu benda (homogen) akan berubah volumenya (dilatasi) tetapi bukan bentuknya. Misalnya, batuan gabro akan mengembang bila gaya hidrostatiknya diturunkan.Perubahan bentuk biasanya terjadi pada saat gaya terpusat pada suatu benda. Bila suatu benda dikenai gaya, maka biasanya akan dilampaui ketiga fasa, yaitu fasa elastisitas, fasa plastisitas, dan fasa pecah. Bahan yang rapuh biasanya pecah sebelum fase plastisitas dilampaui, sementara bahan yang plastis akan mempunyai selang yang besar antara sifat elastis dan sifat untuk pecah. Hubungan ini dalam mekanika batuan ditunjukkan oleh tegasan dan tarikan.Kekuatan batuan, biasanya mengacu pada gaya yang diperlukan untuk pecah pada suhu dan tekanan permukaan tertentu. Setiap batuan mempunyai kekuatan yang berbeda-beda, walaupun terdiri dari jenis yang sama. Hal ini dikarenakan kondisi pembentukannya juga berbeda-beda.Batuan sedimen seperti batupasir, batugamping, batulempung kurang kuat dibandingkan dengan batuan metamorf (kuarsit, marmer, batusabak) dan batuan beku (basalt, andesit, gabro).Batuan yang terdapat di Bumi merupakan subyek yang secara terus menerus mendapat gaya yang berakibat tubuh batuan dapat mengalami pelengkungan atau keretakan. Ketika tubuh batuan melengkung atau retak, maka kita menyebutnya batuan tersebut terdeformasi (berubah bentuk dan ukurannya). Penyebab deformasi pada batuan adalah gaya tegasan (gaya/satuan luas). Oleh karena itu untuk memahami deformasi yang terjadi pada batuan, maka kita harus memahami konsep tentang gaya yang bekerja pada batuan.

*) Amplifikasi, yaitu penguatan goncangan/amplitude. Jadi, pada aderah dengan amplifikasi besar harus mendirikan bangunan dengan pondasi yang sangat kuat. Kedalaman pondasinya disesuaikan dengan sifat batuan pada daerah tersebut.