Meja 4

17
Pembagian Tugas Meja 2 1. Pengukuran Tinggi badan 2. Pengukuran Berat badan 3. Pengukuran Tekanan darah Semua kegiatan pada no 1, 2, dan 3 dilakukan minimal oleh 2 kader yang telah dilatih oleh tim atau tenaga kesehatan karena data berat badan, dan tekanan darah pada pasien gangguan jiwa dapat dipengaruhi oleh obat. Menurut Susilowati (2005) penggunaan chlorphromazin dan haloperidol akan menyebabkan hipotensi ortostatik, akan tetapi untuk tingkat resiko terjadinya hipotensi ortostatik lebih tinggi pada pasien dengan penggunaan obat haloperidol. Menurut Transcultural mental health care (2008) obat anti antipsikotik dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Pembagian Tugas Meja 4 Pembagian tugas di meja ini adalah untuk memberikan penyuluhan kesehatann tentang : 1. peran keluarga 2. kepatuhan minum obat 3. cara mengontrol kecemasan 4. pentingnya melibatkan pasien gangguan jiwa dalam aktivitas masyarakat Keterangan tiap pendidikan kesehatan 1. Peran keluarga A. Komponen Kegiatan Topic psikoedukasi Peran keluarga dalam

Transcript of Meja 4

Pembagian Tugas Meja 21. Pengukuran Tinggi badan2. Pengukuran Berat badan3. Pengukuran Tekanan darahSemua kegiatan pada no 1, 2, dan 3 dilakukan minimal oleh 2 kader yang telah dilatih oleh tim atau tenaga kesehatan karena data berat badan, dan tekanan darah pada pasien gangguan jiwa dapat dipengaruhi oleh obat. Menurut Susilowati (2005) penggunaan chlorphromazin dan haloperidol akan menyebabkan hipotensi ortostatik, akan tetapi untuk tingkat resiko terjadinya hipotensi ortostatik lebih tinggi pada pasien dengan penggunaan obat haloperidol. Menurut Transcultural mental health care (2008) obat anti antipsikotik dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Pembagian Tugas Meja 4Pembagian tugas di meja ini adalah untuk memberikan penyuluhan kesehatann tentang :1. peran keluarga2. kepatuhan minum obat3. cara mengontrol kecemasan4. pentingnya melibatkan pasien gangguan jiwa dalam aktivitas masyarakat

Keterangan tiap pendidikan kesehatan1. Peran keluargaA. Komponen Kegiatan

Topic psikoedukasi Peran keluarga dalam menangani pasien gangguan jiwa di rt ...

Hari/tanggal...

Tempat...

PesertaKeluarga klien

MediaCeramah

Tim Psikoeducator...

Lain-Lain

B. Tujuan Psikoedukasi1. Agar keluarga mengetahui pengertian peran keluarga bagi klien gangguan jiwa2. Mengetahui peran keluarga bagi kesehatan dan dianggap paling mengetahui kondisi klien3. Memberikan pengetahuan bahwa pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali ke masyarakat maka butuh peran keluarga untuk penanganan secara bertahap4. Memotivasi keluarga bahwa orang yang menderita gangguan jiwa harus memerlukan waktu terapi yang cukup lama untuk mencapai kesembuhan, maka dari itu peran keluarga sangat penting untuk mengoptimalkan kesembuhan pasien kembali.

C. Materi Psikoedukasi 1. PengertianKeluarga adalah merupakan dua atau lebih dari individu yang tergabung karena darah, hubngan perkawinan atau pengangkatan dan merka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam peranannya masing masing dan menciptakan dan serta mempertahankan suatu kebudayaan (salvion G Baylon, et.al,1989 dalam Darmawan,2005 :4)Keluarga merupakan suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis, hidup bersama atau seorang laki laki atau perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anak sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah.

2. Fungsi keluargaTerdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :1. Fungsi biologis Untuk meneruskan keturunan Memelihara dan membesarkan anak Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya Memberi kesempatan untuk berekreasi2. Fungsi psikologis Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya Perlindungan secara psikologis Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat3. Fungsi sosial budaya atau sosiologi Meneruskan nilai nilai budaya Sosialisasi Pembentukan norma norma, tiap laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga4. Fungsi sosial Mencari sumber sumber untuk memenuhi fungsi lainya Pembagian sumber sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan Pengaturan ekonomi dan keuangan5. Fungsi pendidikan Penanaman ketrampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi fungsi lain Persiapan untuk kehidupan dewasa Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa

3. Peran keluarga dan masyarakat pada penderita gangguan jiwa Agar keluarga mengetahui pengertian peran keluarga bagi klien gangguan jiwa Peran keluarga di anggap sangat penting bagi kesehatan dan dianggap paling mengetahui kondisi klien Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali ke masyarakat maka butuh peran keluarga untuk penanganan secara bertahap Orang yang menderita gangguan jiwa harus memerlukan waktu terapi yang cukup lama untuk mencapai kesembuhan, maka dari itu peran keluarga sangat penting untuk mengoptimalkan kesembuhan pasien kembali.

4. Perawatan penderita gangguan jiwa di rumahBeberapa hal yang perlu di erhatiakan oleh keluarga dan lingkungan dalam merawat pasien dirumah antara lain : Memberikan kegiatan atau kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari hari Selalu menemani dan tidak membeiarkan penderita sendiri dalam melakukan seuatu kegiatan, misalnya : makan besama, bekerja bersama, bepergian dll Meminta keluarga dan teman untuk menyapa klien, jika klien mulai menyendiri atau berbicara sendiri Mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegitan masyarakat, misalnya : pengajian, kerja bakti dll Berikan pujian , umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat dilakukan pasien Mengontrol kepatuhan obat secara benar sesuai dengan resep dokter Jika klien mlas minum obat, anjurjan untuk minum obat secara halus dan empati. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien Kontro suasana lingkungan/ pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah Mengenali tanda tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan Segera kontrol kedokter atau ke rumah sakit jika muncul perubahan perilakuyang menyimpang atau obat habis

2. Kepatuhan minum obatA. Komponen kegiatanTopic psikoedukasi Peran keluarga dalam menangani pasien gangguan jiwa di rt ...

Hari/tanggal...

Tempat...

PesertaKeluarga klien

MediaCeramah

Tim Psikoeducator...

Lain-Lain

B. Tujuan kegiatan1. Agar keluarga dan pasien mengetahui tentang pentingnya untuk patuh dalam mengkonsumsi obat psikofarmaka. C. Materi psikoedukasiPengertianPsikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup pasien. Obat psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya: antipsikosis, anti-depresi, anti-mania, anti-ansietas, anti-insomnia, anti-panik, dan anti obsesif-kompulsif,. Pembagian lainnya dari obat psikotropik antara lain: transquilizer, neuroleptic, antidepressants dan psikomimetika.Point yang disampaikan dalam bagian edukasi psikofarmakologi:1. Jenis obat yang harus dikonsumsi2. Kegunaan obat3. Cara mengkonsumsi obat4. Efek samping5. Efektifitas obat

Dikatakan reaksi obat efektif jika : a. Emosional stabil b. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat c. Halusinasi, Agresi, Delusi, menarik diri menurun d. Prilaku mudah diarahkan e. Proses berpikir kea rah logika f. Efek samping Obat g. Tanda-tanda Vital dalamrentang normal

3. Cara Mengontrol KecemasanA. Rincian kegiatanTopic psikoedukasi Peran keluarga dalam menangani pasien gangguan jiwa di rt ...

Hari/tanggal...

Tempat...

PesertaKeluarga klien

MediaCeramah

Tim Psikoeducator...

Lain-Lain

B. Tujuan psikoedukasi1. Untuk mengurangi tingkat kecemasan pada klien Hipertensi 2. Meningkatkan pengetahuan klien mengenai cara mengatasi cemas akibat penyakit hipertensi yang diderita.

C. Materi Psikoedukasi1. PengertianCemas atau ansietas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus. Keadaan emosi ini biasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif, yang tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas berbneda dengan takut. Takut adalah penilaian intelektual dari stimulus yang mengancam dan obyeknya jelas. Individu tersebut dapat menggambarkan sumber dari rasa takut. Ansietas dapat merupakan suatu sumber kekuatan dan energinya dapat menghasilkan suatu tindakan yang destruktif atau konstruktif Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah dan perasan-perasan lain yang kurang menyenangkan. Biasanya perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampi,merasa rendah diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah.

2. Tanda dan Gejalaa. Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.b. Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf simpatis ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas, diare, parestesia dll. c. KhawatirRasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang belum terjadi seperti mau mendapat musibah.d. Kewaspadaan berlebihan.Kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala tidur terganggu, sulit berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.

3. Klasifikasia. Cemas RinganCemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Respons cemas ringan seperti sesekali bernapas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapang persepsi meluas, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara efektif, tidak dapat duduk dengan tenang, dan tremor halus pada tangan.b. Cemas SedangPada tingkat ini lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu lebih berfokus pada hal-hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. Respons cemas sedang seperti sering napas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, mulut kering, anoreksia, gelisah, lapang pandang menyempit, rangsangan luar tidak mampu diterima, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak enak.

c. Cemas BeratPada cemas berat lahan persepsi sangat sempit. Seseorang cenderung hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang penting. Seseorang tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan lebih banyak pengarahan / tuntunan. Respon kecemasan berat seperti napas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan, lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah, verbalisasi cepat, dan perasaan ancaman meningkat.

4. Faktor yang mempengaruhi ansietasa. Lingkungan yang asingb. Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan memerlukan bantuan orang lainc. Berpisah dengan pasangan dan keluargad. Masalah biayae. Kurang informasif. Ancaman akan penyakit yang lebih parahg. Masalah pengobatan5. Cara mengatasi kecemasana. Teknik relaksasi nafas dalamAmbil napas selama 3 detik dengan lambat, kemudian tahan napas selama 3 detik dan keluarkan perlahan selama 7 detik atau lebih melalui mulut. Ulangi selama 3 kalib. Teknik guided imagery: Diri dalam keadaan rileks. Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara perlahan dan lembut). Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara hatinya. Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih siap menghadapinya.c. Hindari kafein, alkohol dan rokok.Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas seseorang. d. Tertawa dan olahraga.Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan. Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas. e. Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas. Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang ada dalam benak Anda, seperti "Saya takut ketika...", "Saya cemas karena...", atau "Saya nggak yakin kalau harus...".f. BersantaiRasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan bersantai. Atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi, membangun mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu mengurangi rasa cemas. g. Dengar musik. Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup Anda yang menyenangkan.

Meja 5 : PsikofarmakologiMeja 5 bertugas dalam Pembagian/memberikan obat-obatan anti psikotik yang berfungsi untuk merileksasikan SSP (system saraf pusat) pada pasien yang mengalami gangguan jiwa sehingga halusinasi, waham dan yang lainnya tidak muncul, obat ini diberikan oleh petugas kesehatan, pada meja 5 terdiri dari 1 petugas baik dokter jiwa atau perawat jiwa.Peralatan yang diperlukan pada meja 5 adalah plastic untuk obat, etiket, penggerus obat, obat-obatan anti psikotik.1. Anti PsikoticDigunakan untuk pasein skizofrenia yang tujuannya untuk mengurangi delusi dan halusinasiNoGolonganObatSediaanDosis Anjuran

1FenotiazinChlorpromazinTablet 25 dan 100 mg,

Injeksi 25 mg/ml

150-600mg/hari

ThioridazinTablet 50 dan 100 mg150-600mg/hari

Trifluoperazin

Tablet 1 mg dan 5 mg10-15 mg/hari

Perfenazin

Tablet 2, 4, 8 mg12-24 mg/hari

Flufenazin

Tablet 2,5 mg, 5 mg 10-15 mg/hari

2ButirofenonHalloperidol

Tablet 0,5 mg, 1,5 mg, 5Mg

Injeksi 5 mg/ml 5-15 mg/hari

DroperidolAmp 2.5 mg/ ml7,5 15 mg/hari

3Difenilbutilpiperidin

PimozideTablet 1 dan 4 mg1-4 mg/hari

4AtypicalRisperidonTablet 1, 2, 3 mg 2-6 mg/hari

Efek Samping1. Extrapiramidal: distonia akut, parkinsonism, akatisia, dikinesia tardiv2. Endokrin: galactorrhea, amenorrhea3. Antikolinergik: hiperprolaktinemiaKontraindikasiPenyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris yang tinggi, ketergantungan alkohol, penyakit SSP dan gangguan kesadaran.

2. Obat AntidepresanObat psikofarmako yang digunakan untukpenderita gangguan jiwa dengan depresiNo.GolonganObatSediaanDosis Anjuran

1.Trisiklik (TCA)AmitriptilinTablet 25 mg75-150 mg/hari

ImipraminTablet 25 mg75-150 mg/hari

2.

SSRISentralinTablet 50 mg 50-150 mg/hari

Fluvoxamin Tablet 50 mg

50-100 mg/hari

Fluoxetin Kapsul 20 mg,

Kaplet 20 mg

20-40 mg/hari

Paroxetin Tablet 20 mg

20-40 mg/hari

3.MAOIMoclobemideTab 150 mg300-600 mg/hari

4.Atypical

MianserinTablet 10, 30 mg

30-60 mg/hari

TrazodonTab 50 mg, 100 mg75-150 mg/haridosis terbagi

Maprotilin Tab 10, 25, 50, 75 mg75-150 mg/haridosis terbagi