Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk...

18
MENGEMBANGKAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN 1 Oleh Bambang Ismawan 2 I. CATATAN AWAL : Reformasi menghadirkan demokratisasi dan desentralisasi, suatu arah yang kita syukuri. Tetapi karena persiapan ke arah itu tidak cukup memadai sehingga perangkatnya belum cukup tersedia maka praktek demokrasi itu terasa lepas kendali. Banyak tekanan pada aspek prosedural dan mengabaikan substansi. Demokrasi cenderung ditafsirkan sebagai kebebasan yang seluas-luasnya, kurang diimbangi aspek tanggung jawab, mengabaikan etika, hukum, serta keadaban yang menjunjung hak-hak asasi manusia. Karena pemahaman demokrasi yang bisa menyebabkan konflik vertikal dan horizontal yang memperburuk keberdayaan masyarakat. Pada sisi lain desentralisasi dan otonomi daerah lebih banyak menghadirkan semangat yang cenderung sempit, seperti meningkatkan penghasilan asli daerah (PAD), kepemimpinan yang memaksakan putra/i asli daerah, serta menafikan nilai-nilai kemajemukan. Sementara misi utama kemerdekaan kita yaitu meningkatkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan, terabaikan. 1 Disampaikan dalam Seminar Indonesia Tanpa Kemiskinan: Pemberantasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan, 31 Mei 2011 2 Bambang Ismawan adalah Ketua Pembina Yayasan Bina Swadaya, Sekjen. Gema PKM Indonesia dan Pemimpin Umum Majalah Trubus 1

Transcript of Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk...

Page 1: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

MMEENNGGEEMMBBAANNGGKKAANN KKEEBBEERRDDAAYYAAAANN MMAASSYYAARRAAKKAATT BBEERRKKEELLAANNJJUUTTAANN11

OOlleehh

BBaammbbaanngg IIssmmaawwaann22

I. CATATAN AWAL :

Reformasi menghadirkan demokratisasi dan desentralisasi, suatu arah yang kita syukuri.

Tetapi karena persiapan ke arah itu tidak cukup memadai sehingga perangkatnya belum

cukup tersedia maka praktek demokrasi itu terasa lepas kendali. Banyak tekanan pada

aspek prosedural dan mengabaikan substansi. Demokrasi cenderung ditafsirkan sebagai

kebebasan yang seluas-luasnya, kurang diimbangi aspek tanggung jawab, mengabaikan

etika, hukum, serta keadaban yang menjunjung hak-hak asasi manusia. Karena pemahaman

demokrasi yang bisa menyebabkan konflik vertikal dan horizontal yang memperburuk

keberdayaan masyarakat.

Pada sisi lain desentralisasi dan otonomi daerah lebih banyak menghadirkan semangat

yang cenderung sempit, seperti meningkatkan penghasilan asli daerah (PAD),

kepemimpinan yang memaksakan putra/i asli daerah, serta menafikan nilai-nilai

kemajemukan. Sementara misi utama kemerdekaan kita yaitu meningkatkan kesejahteraan

umum dan mencerdaskan kehidupan, terabaikan.

1 Disampaikan dalam Seminar Indonesia Tanpa Kemiskinan: Pemberantasan Kemiskinan dan

Peningkatan Kesejahteraan, 31 Mei 2011 2 Bambang Ismawan adalah Ketua Pembina Yayasan Bina Swadaya, Sekjen. Gema PKM Indonesia

dan Pemimpin Umum Majalah Trubus

1

Page 2: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Wajah buram dari praksis demokrasi tersebut berdampak pada ketidakberdayaan

masyarakat yang semakin kronis. Beberapa contoh tragedi memilukan antara lain :

Penindasan TKI yang tak pernah henti, gagapnya penanganan bencana, hebatnya

kerusakan lingkungan, dan praktek KKN yang terus beranak-pinak. Wajarlah kalau

masyarakat warga menuntut Pemerintah lebih mengefektifkan fungsinya menghentikan

kemerosotan keberdayaan masyarakat dan membaliknya menjadi peningkatan dan

pengembangan kenderdayaan itu. Namun mengingat banyak dan kompleknya masalah

yang kita hadapi, masyarakat warga (civil society) tidak boleh berhenti disitu, harus secara

proaktif mengambil inisiatif, menggalang kerjasama dengan sektor Bisnis, Pemerintah dan

Universitas mengembangkan gerakan keberdayaan masyarakat berkelanjutan.

II. KETIDAK BERDAYAAN

Ketidakberdayaan dalam tulisan ini dimaknai sebagai kemiskinan dan keterbelakangan.

Ketidakberdayaan itu ditengarai dengan jumlah anggota masyarakat yang sangat banyak

yang tidak terjangkau pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan dan usaha, sehingga

kualitas sumber daya manusia rendah, teknologi rendah, organisasi lemah, permodalan

lemah, pendapatan mereka rendah dan rentan terhadap berbagai penyakit. Kalau digali

lebih dalam, sebab-sebab ketidakberdayaan masyarakat dapat digambarkan sebagai

berikut:

2

Page 3: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Warisan Penjajahan

Mulanya VOC (pedagang bersenjata) melakukan pendekatan monopolistik, menguras

sumber daya alam untuk keuntungan sebesar-besarnya bagi dirinya. Tak dapat dihindari

pertempuran terjadi di mana-mana: di Aceh, Sumatera Barat, Jawa, Bali, Maluku dll.

Kemudian politik Neraca Saldo Positif (Batigslot Politiek) yang dipelopori oleh Van den

Bosch (1830) melalui sistem tanam paksa (Cultur Stelsel) menyebabkan penderitaan yang

luar biasa bagi rakyat. Eksploitasi sumberdaya alam oleh negara (Belanda) ini kemudian

diikuti dengan masuknya modal asing (kapitalisme) melalui “Agrarische wet” (1870),

memunculkan ondernaming-ondernaming yang berdampingan dengan pertanian dan

perkebunan rakyat. Kenyataan ini menghadirkan praktek dualisme ekonomi (Boeke) yaitu

adanya strata ekonomi modern dengan kapital besar didukung Pemerintah Hindia Belanda

dan strata ekonomi rakyat yang tradisional, tidak terorganisir, lemah tanpa dukungan.

Kedua bentuk ekonomi itu hidup berdampingan, kadang-kadang saling mengisi dan

bekerjasama tetapi sering berbenturan. Kalau yang terakhir ini terjadi maka strata ekonomi

rakyat yang akan tergusur. Masyarakat semakin miskin dan tidak berdaya, akhirnya

“Amanat Penderitaan Rakyat” memicu tuntutan kemerdekaan. Namun, setelah

3

Page 4: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

kemerdekaan politik tercapai polarisasi dari dualisme ekonomi itu masih terjadi dan rakyat

kecil masih menderita.

Ketidakstabilan Pemerintahan

Penjajahan Belanda tidak meninggalkan sistem pemerintahan seperti penjajahan Inggris,

yang tertinggal adalah ketidakpastian sistem pemerintahan pasca kemerdekaan. Kita

mengenal demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi Pancasila, kemudian kita

saksikan sistem sentralisasi dan desentralisasi. Pernah juga ada sistem kabinet parlementer

dan kemudian sekarang presidensial. Perubahan-perubahan tersebut membuat energi kita

terkuras dan tidak fokus untuk upaya kesejahteraan rakyat, sesuatu yang tidak terjadi di

Malaysia, India dan negara-negara bekas jajahan Inggris.

Jebakan Ketergantungan

Pada jaman Orde Lama berlangsungnya sistem partai dan onderbouw membuat masyarakat

terkotak-kotak secara ideologi dan kelembagaannya. Seolah orang hanya bernilai kalau

masuk dalam sistem yang berlaku dan menjadi anggota organisasi onderbouw sebuah

Partai Politik, yaitu organisasi Tani, Buruh, Nelayan, Pemuda, Perempuan, Budaya, dan

lain-lain. Kemudian pemerintahan Orde Baru menghentikan sistem organisasi onderbouw,

menyederhanakan sistem kepartaian, memperkenalkan masa mengambang. Orde Baru

menerapkan sistem sentralisasi, semua pendapatan negara dipusatkan di Jakarta, kemudian

dibagikan melalui daftar isian proyek (trickle down). Masyarakat masuk dalam

ketergantungan baru yaitu pada proyek-proyek yang disetujui pusat, di luar sistem proyek

itu orang tidak berarti. Celakanya jebakan ketergantungan berlanjut dan mungkin lebih

4

Page 5: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

parah ketika era desentralisasi menguak, kedua sistem di atas saling berinteraksi dan terjadi

di daerah.

Devaluasi Mata Uang Yang Sangat Besar

Kalau kita teliti menghitung, tanpa disadari kita telah mengalami devaluasi sebesar

50.000.000.000 % selama 65 tahun!

• Th. 50-an : Sanering (Gunting Sjafruddin) 50%,

• Th. 1966 : Rp. 1000,- disusut menjadi Rp. 1,- (100.000 %) ,

• Th. 1967, US $ 1 = Rp.84 – Rp.100, rata-rata Rp.90;

• Th 2010, US $ 1 = Rp. 9000 (10.000 %)

Bandingkan dengan negara Thailand, 65 tahun lalu, US $ 1 = 20 Bath. Sekarang US $ 1 =

sekitar 40 Bath (100%).

Keadaan ini jelas merupakan proses pemiskinan yang sistematik.

K K N

Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme telah menggerogoti kekayaan negara, yang adalah

kekayaan rakyat. Praktek KKN juga telah menjadikan sejumlah elit ekonomi dan politik

kaya raya dalam waktu pendek tanpa perlu bekerja keras, sekaligus mengakibatkan

kesenjangan sosial ekonomi yang parah. Hal ini juga menimbulkan ketidak percayaan

rakyat kepada lembaga publik

Bencana Alam

Wilayah Negara Kepulauan Republik Indonesia berada pada lempengan bumi yang rentan

bencana, baik karena gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir dan tsunami. Tetapi

5

Page 6: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

menghadapi situasi seperti itu, upaya-upaya startegis dalam pengorganisasian mitigasi

bencana, baik di tingkat lokal maupun nasional masih sangat kurang dilakukan. Misalnya,

tidak adanya ketentuan tentang bangunan yang tahan gempa di daerah rentan gempa,

tiadanya ketentuan membangun areal pemukiman di wilayah yang rawan banjir/tsunami,

tiadanya teknologi dan sistem peringatan dini di daerah rentan bencana, serta tiadanya

pendidikan dan partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana. Sistem mitigasi

bencana perlu dibangun, karena hidup di benua maritim yang rentan bencana menuntut

sikap hidup yang berani menghadapi bencana secara cerdas, dengan menggunakan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Bila hal ini tidak serius dilakukan, maka hasil pembangunan

nasional terancam oleh bayang-bayang kehancuran. Hal ini akan mengakibatkan

ketidakberdayaan rakyat yang semakin meluas.

Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan disebabkan oleh kecerobohan manusia yang tidak peduli terhadap

kelestarian lingkungan. Penebangan hutan secara liar (illegal logging), diperkirakan 52

juta hektar hutan yang telah rusak, mengalihkan fungsi daerah aliran sungai menjadi

daerah pemukiman, membuang limbah pabrik di aliran sungai yang merusak kualitas air

bersih, mengekspoitasi alam secara liar, asap pabrik dan kendaraan bermotor,

mengakibatkan kualitas hidup manusia (terutama kesehatan) merosot.

III. PANGGILAN BAGI MASYARAKAT WARGA

Ketidakberdayaan masyarakat yang semakin memburuk jelas tidak sesuai dengan cita-cita

kemerdekaan, yaitu meningkatnya kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan.

6

Page 7: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Ketidakberdayaan masyarakat bukan fenomena temporer, tetapi telah berakar lama. Ia

merupakan unsur yang berproses menjadi Indonesia dan menjadi sekaligus pendorong para

pendiri bangsa membebaskan rakyat yang menderita. Generasi pasca kemerdekaan gagal

merespon Amanat Penderitaan Rakyat, karena berperilaku mementingkan diri, kelompok,

golongan dan partainya dari pada kepentingan masyarakat bangsa dan Negara.

Kemiskinan itu kalau diamati secara menyeluruh ditandai oleh faktor-faktor: rendahnya

produktivitas, lemahnya organisasi, rendahnya kualitas sumber daya manusia, tiadanya

akses terhadap sumberdaya, rendahnya teknologi, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai

tukar hasil produksi masyarakat, adanya kesenjangan antara kaya dan miskin, minimnya

kemampuan berpartisipasi dalam pembangunan nasional dan lemahnya posisi tawar

menawar. Kalau kondisi-kondisi tersebut dikaitkan satu dengan yang lain dalam suatu pola

hubungan sebab-akibat, maka muncullah diagram sebagai berikut .

Walaupun konstitusi mengatakan bahwa, negara bertugas meningkatkan kesejahteraan

umum dan mencerdaskan kehidupan, namun usaha ke arah itu semakin kabur

efektifitasnya. Ketidakberdayaan masyarakat yang telah berlangsung lama, saat ini tetap

tidak jelas prospeknya. Apatisme yang merajalela membahayakan masa depan bangsa.

7

Page 8: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Masyarakat warga (civil society) terpanggil untuk memberdayakan masyarakat secara

bekelanjutan dan mengembangkan usaha itu dengan cara bermitra dengan dunia usaha,

serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya

masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin besar dan banyak

contohnya, antara lain : Gerakan Pengembangan Keuangan Mikro yang dipelopori oleh

Prof. Dr. Muhammad Yunus dari Banglades, Sang Penerima Penghargaan Nobel untuk

Perdamaian.

Untuk melepaskan diri dari jebakan kemiskinan dan keterbelakangan, diperlukan kearifan,

komitmen, organisasi, dan sarana yang mendukung. Lebih dari semua itu, diperlukan suatu

sikap yang bersumber dari keyakinan bahwa setiap usaha untuk mengatasi kemiskinan

tidak boleh memperlakukan orang miskin sebagai obyek, melainkan harus menjadi subjek.

Bila potensi yang serba sedikit itu digalang dan dihimpun dengan semangat kebersamaan

efektif, maka mereka akan mampu berkembang untuk mengatasi pelbagai masalah yang

mereka hadapi dengan kekuatan sendiri secara bersama-sama.

Mengutip Prof. Prahalad dalam bukunya The Fortune at the Bottom of the Pyramid (2006)

berujar: "Jika kita berhenti menganggap masyarakat miskin sebagai kurban, atau beban,

serta mulai memandang mereka sebagai para wirausahawan yang tangguh dan kreatif, serta

sebagai konsumen yang peduli nilai, maka seluruh peluang dunia baru akan terbuka".

8

Page 9: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

IV. GERAKAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUT-

AN

Berdasarkan pengalaman di Bina Swadaya (44 tahun) dan berbagai kegiatan kerjasama

dengan LSM, Pemerintah dan sektor Bisnis dapat direkomendasikan Gerakan Keberdayaan

Masyarakat Berkelanjutan. Dalam gerakan ini terdapat sejumlah fungsi yang terkait, yaitu

Komunitas Basis yang berfungsi sebagai receiving mechanism, Lembaga Pengembangan

Masyarakat berfungsi sebagai delivery mechanism, dan Lembaga Pelayanan Sumberdaya

atau service provider. Yang diperlukan adalah suatu fungsi yang mensinergikan berbagai

lembaga yang ada, disebut Bina Mitra Sumberdaya. Gerakan ini bekerja dengan dukungan

kebijakan Pemerintah, Pusat dan Daerah.

Interaksi antar fungsi keberdayaan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut:

Komunitas Basis: suatu bentuk kelembagaan lokal yang mengkonstruksi solidaritas

anggotanya untuk mengembangkan usaha yang feasible secara lokal, berperan sebagai

lembaga penerima dan pengelola program yang dijalankan dengan partisipasi penuh di

masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut adalah Community Based Organization,

9

Page 10: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Kelompok Swadaya Masyarakat, Kelompok Adat, Koperasi Primer, Credit Union, dan

lain-lain.

Lembaga Pengembangan Masyarakat, merupakan pendamping dan pengembang

keberdayaan masyarakat. Mereka adalah Pengurus dan Penggerak Ormas & LSM, yaitu

Ormas dan LSM Pertanian, Ormas dan LSM Nelayan dan Kelautan, Ormas dan LSM

Perburuhan, Ormas dan LSM Wanita, Ormas dan LSM Kepemudaan dan lain-lain.

Lembaga Pelayanan Sumberdaya adalah lembaga yang berfungsi sebagai pendukung

dengan menyediakan berbagai pelayanan misalnya Lembaga Pendidikan dan Pelatihan,

Lembaga Penelitian dan Pengembangan, Lembaga Perbankan, Lembaga Pelayanan

Pemerintah, Lembaga Pemberitaan (Pers) dan lain-lain.

Bina Mitra Sumberdaya adalah sebuah badan independen di berbagai tingkatan yang

berfungsi mewujudkan sinergisitas, mengembangkan jejaring dan kemitraan antar

Komunitas Basis, Lembaga Pengembangan Masyarakat, Lembaga Pelayanan

Sumberdaya dan Lembaga-lembaga Pemerintah. Badan ini menyelenggarakan

capacity building, mendorong peraturan yang menciptakan iklim kondusif untuk sektor

usaha, menggalang kerjasama dengan lembaga-lembaga Pemerintah, Bisnis, serta

Filantropi, di dalam dan luar negeri. Saya usulkan Badan ini dibentuk ad hoc antar

Universitas diberbagai wilayah bekerja sama dengan potensi setempat yang kompeten.

10

Page 11: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Dukungan Pemerintah berupa berbagai peraturan serta bantuan teknis dan keuangan

yang memungkinkan Gerakan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan berfungsi secara

efektif dan optimal.

V. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT MANDIRI

Paparan berikut ini merupakan refleksi Bina Swadaya, suatu lembaga Pengembangan

Keberdayaan Masyarakat, yang antara lain bergiat mengembangkan kelembagaan

masyarakat mandiri, pelayanan keuangan mikro, serta pengembangan produksi dan usaha

rakyat. Didalam masyarakat terdapat lebih banyak lagi pengalaman upaya pengembangan

keberdayaan masyarakat melalui pengembangan sumberdaya manusia, teknologi,

pelestarian lingkungan, kesadaran hukum dan lainnya yang bias kita jadikan referensi.

Warga masyarakat yang tergolong miskin bukan orang-orang yang sama sekali tidak

memiliki potensi (the have not), betapa kecilnya potensi itu mereka pasti mempunyai

sesuatu (the have little). Kita menyakini bahwa dalam proses pengembangan, kalangan

miskin sendirilah yang pertama-tama harus menentukan bagaimana mereka akan

berkembang. Merekalah yang paling mengetahui potensi, situasi, dan kebutuhannya

sendiri. Pengakuan adanya potensi ini merupakan titik awal yang penting untuk

mengembangkan potensi diri melalui proses yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Bertitik tolak dari keyakinan tersebut diatas, maka untuk lebih menggali potensi

masyarakat, perlu dilakukan pengembangan kelembagaan yang dinamis dan mandiri. Salah

11

Page 12: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

satunya adalah pendekatan komunitas basis manusiawi (basic human community

approach), yaitu prinsip pendekatan yang menghargai martabat orang miskin, serta

mendorong keterlibatannya dalam proses pengembangan bersama. Pendekatan ini

sekaligus bertransformasi makin memandirikan masyarakat agar mampu menyelesaikan

persoalannya. Masyarakat mandiri yang tergabung dalam kesatuan adat, wilayah atau

fungsional disebut Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), berfungsi sebagai:

1. Wahana saling belajar-mengajar (saling asah, asih dan asuh): yaitu terjadinya interaksi

dan komunikasi sehingga terjadi pembelajaran bersama diantara anggota,

2. Wahana identifikasi masalah dan pengambilan putusan bersama untuk pemecahan

masalah serta pengembangan usaha (bersama), sebagai sarana pencapaian kebaikan

bersama (common goods),

3. Wahana mobilisasi sumber daya, baik sumber daya manusia, alam, organisasi, maupun

finansial,

4. Wahana penghubung untuk aksesibilitas informasi dan sumber daya eksternal.

Penyelenggaraan Kelompok Swadaya Masyarakat mengikuti acuan kerja yang dapat

digambarkan dengan diagram berikut ini:

12

Page 13: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Pendampingan

Pendampingan dimaksudkan untuk memberikan bantuan teknis kepada KSM agar dapat

mencapai dan meningkatkan kemandirian. Seorang pendamping berperan sebagai

pendorong (motivator) anggota untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok,

sebagai pelancar (fasilitator) usaha kelompok dan penghubung (komunikator) dengan

lembaga pemerintah, swasta, dan lainnya. Pendamping sebagai fasilitator membantu dalam

pemecahan masalah, juga melakukan bimbingan khusus dalam hal organisasi, administrasi

pembukuan, permodalan, usaha dan sebagainya. Pendamping harus mempunyai

kompetensi dan komitmen dalam pengembangan swadaya masyarakat, serta bersedia

tinggal di lokasi KSM. Agar dapat melaksanakan tugas pendampingan dengan baik,

seorang pendamping harus dilatih secara khusus.

Selanjutnya, untuk mengatasi masalah-masalah pembiayaan pendamping, telah

dikembangkan konsep pendampingan mandiri, yaitu dengan mengkaitkan upaya

pemberdayaan yang melibatkan para pendamping sebagai pekerja profesional.

Sasaran pendampingan dapat meliputi bidang kegiatan berikut :

13

Page 14: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

VI. PELAYANAN KEUANGAN MIKRO

Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 55 juta unit usaha dengan stratifikasi sebagai berikut,

yang paling besar adalah usaha mikro sekitar 50,697 juta unit (92, 04%), sementara usaha

kecil 4.340.000 unit (7,88%), usaha menengah 39.657 unit (0,072%), dan usaha besar

(korporasi) 4.370 unit (0,008%)3.

Keuangan mikro secara populer dimaknai oleh Tony Fernandez sebagai makhluk baru

yang lahir dari “Ibu” yang berorientasi pada social advancement dengan “Ayah” yang

berorientasi pada business finance. Sementara itu Gert van Maanen melihat bahwa

keuangan mikro sebagai development instrument yang efektif untuk menanggulangi

kemiskinan dan sound business. Keuangan mikro merupakan mekanisme pelayanan

keuangan bagi masyarakat miskin yang mengembangkan usaha produktif, dengan

menggunakan mekanisme dan prosedur kontekstual, yaitu non konvensional dan

sederhana.

Menurut Microcredit Summit (Washington 1997), kegiatan keuangan mikro memuat

prinsip-prinsip: menjangkau yang miskin, menjangkau dan memberdayakan perempuan,

mengembangkan kelembagaan berkelanjutan secara finansial, dan dampaknya dapat

terukur. Di Indonesia pelayanan keuangan mikro dilakukan dengan 4 cara, yaitu:

Saving Led Microfinance: Lembaga Keuangan Mikro yang membership based, dimana

mobilisasi dana diperoleh dari Usaha Mikro sendiri (anggota). Contoh: Kelompok

Swadaya Masyarakat (KSM), Credit Union (CU), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dll.

3 Data dari Kementerian Negera Koperasi dan UKM tahun 2010

14

Page 15: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Credit Led Microfinance: Lembaga Keuangan Mikro yang sumber dananya terutama

diperoleh bukan dari mobilisasi tabungan anggota (usaha mikro), namun sumber lain yaitu

investor, Pemerintah, swasta, dan lain-lain. Contoh : Badan Kredit Desa (BKD), Lembaga

Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP), Grameen Bank model, ASA model (Bangladesh)

Micro Banking: Sektor perbankan yang didesain atau punya jendela untuk pelayanan

keuangan mikro. Bank tersebut adalah BRI, BPR, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Danamon

Simpan Pinjam, dan lain-lain.

Pola kemitraan: Memanfaatkan kelembagaan yang ada, yaitu KSM & Bank, dalam suatu

kebijakan khusus dimana mereka dihubungkan untuk bekerja sama di dalam pelayanan

keuangan saling menguntungkan dengan difasilitasi lembaga pendamping (pola hubungan

bank dengan kelompok atau PHBK). Pola PHBK ini dapat digambarkan sebagai berikut:

PHBK pernah dilakukan melalui task force kerjasama Bank Indonesia, Bank Rakyat

Indonesia, dan Bina Swadaya dengan didukung bantuan teknis dari GTZ pada tahun 1987

sampai dengan 2001 telah melibatkan 1000 kantor bank dan sekitar 257 LSM yang

tersebar di 23 propinsi. Kelompok Swadaya Masyarakat yang menjadi target program

mencapai 34.227 KSM dengan anggota 1.026.810 kepala keluarga (KK). Program ini telah

berhasil menghimpun tabungan sekitar Rp. 29,5 miliar, dan kredit yang tersalur Rp. 331

miliar dengan tingkat pengembalian 97,3%. Namun program ini telah terhenti karena

15

Page 16: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

adanya undang-undang tentang Bank Indonesia yang melarang BI untuk mengelola kredit

program.

VII. CATATAN PENUTUP :

Secara mikro, upaya pengembangan keberdayaan masyarakat bila dilaksanakan secara

konsisten maka akan membawa dampak pada perbaikan kehidupan masyarakat, baik

dibidang sosial, ekonomi dan kemasyarakat (politik). Bila kondisi itu terjaga, kepercayaan

masyarakat untuk membangun wilayahnya sendiri akan terpulihkan. Secara singkat

dampak sosial, ekonomi dan kemasyarakatan (politik) mengarah pada hal berikut.

Sosial

Adanya upaya pengembangan keberdayaan masyarakat yang intens membawa peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan. Sementara kegiatan berorganisasi akan meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah yang

mereka hadapi, baik secara individu maupun bersama-sama. Kebersamaan warga

masyarakat untuk membangun dirinya akan berdampak pada menguatnya integrasi sosial,

16

Page 17: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

serta terjadinya transformasi sosial, yaitu perubahan kearah kehidupan bersama yang lebih

baik berbasis solidaritas.

Ekonomi

Adanya kagiatan pemupukan modal secara swadaya oleh masyarakat serta dukungan

lembaga keuangan untuk mengembangkan kegiatan usaha produktif akan mendorong

perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Selain itu, bila diversifikasi dan

pengembangan usaha produktif dilakukan secara terpola, maka akan muncul wilayah atau

daerah-daerah pusat pertumbuhan ekonomi baru. Perkembangan kegiatan ekonomi

masyarakat tersebut akan berdampak pada peningkatan pendapatan, pembukaan lapangan

kerja, serta peningkatan kesejahteraan.

Kemasyarakatan (Politik)

Upaya pengembangan keberdayaan masyarakat berkelanjutan tidak hanya membawa

dampak sosial dan ekonomi, melainkan juga berdampak politik, yaitu pendewasaan

sebagai warga negara. Masyarakat semakin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai

warga negara. Pada sisi lain, pendidikan demokrasi yang ditanamkan dalam kehidupan

berkelompok akan menumbuhkan sikap saling menghormati antar warga masyarakat.

Serta, meningkatkan kemandirian dan partisipasi dalam pembangunan masyarakat.

Sementara, upaya melakukan kegiatan ekonomi secara konkrit akan meningkatan

kesejahteraan masyarakat, serta menurunkan kerentanan konflik sosial. Situasi tersebut

menjadi landasan untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

yang lebih bermartabat.

17

Page 18: Mei 31 - Mengembangkan Keberdayaan-rev · serta mendorong pemerintah mengarahkan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya masyarakat warga. Peluang tampilnya peran masyarakat warga semakin

Lebih dari itu, kalau GPKM dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dan kaum muda

akan memberikan mafaat positif bagi perluasan wawasan, pembentukan karakter dan

pembangunan komitmen kepada masyarakat kecil.

Jakarta, 31 Mei 2011

18