MEDIAKOM-58-eMagz

72

description

majalah meiakom edisi 58

Transcript of MEDIAKOM-58-eMagz

Page 1: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 1/72

Page 2: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 2/72

Page 3: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 3/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  1

Etalase

Penanggung Jawab:drg. Murti Utami, MPH

Pemimpin Redaksi:

drg.Rarit Gempari, MARS

Sekretaris Redaksi:

Sri Wahyuni, S.Sos,MM

Redaktur/Penulis:

Zahrotiah, S.Sos, M. Kes,

Busroni S.IP, Prawito, SKM, MM

Resty Kiantini, SKM, M.Kes,

Giri Inayah,S.Sos,MKM,

Anjari Umarjianto,S.Kom,

Awallokita Mayangsari,SKM,Waspodo Purwanto, Hambali,

Eko Budiharjo,

Juni Widiyastuti, SKM,

Desain Gras & FotoGrafer:

drg. Anitasari, S,M,

Wayang Mas Jendra,S,Sn,

Sekretariat:

Endang Retnowaty, Iriyadi,

Zahrudin

Alamat Redaksi:

Pusat Komunikasi Publik,

Gedung KementerianKesehatan RI, Ruang 109, Jl.

Hr Rasuna Said Blok X5 Kav.

4-9 Jakarta, 12950

Telp: 021-5201590, 52907416-9

Fax: 021-5223002,52960661

Call Center: 021-500567

Email: [email protected]

SUSUNAN

REDAKSIMEDIAKOM

Gejala penyakitnya sangat umum seperti demam, lelah, tidak enak

badan, penurunan berat badan, ruam kulit, ruam kupu-kupu, ruam

kulit yang diperburuk paparan sinar matahari, photofobia /sensitif

terhadap sinar matahari, pembengkakan kelenjar, nyeri otot, mual,

muntah, nyeri dada pleuritik, kejang dan psikosa .

Terdapat pula gejala lain seperti hematuria (air kemih mengandung darah),

batuk darah, epistaksis, gangguan menelan, dan hampir semua penderita lupus

mengalami nyeri persendian dan menderita artritis. Penderita lupus mengalaminyeri hebat dan sifatnya kronis.

Selain gejalanya, secara klinis penyakit ini juga mengakibatkan dampak

bervariasi. Contohnya hipertensi, ederma, sindrom nefrotik atau bahkan kelainan

ginjal. Sebagian besar pasien menunjukkan adanya penimbunan protein dalam

sel-sel ginjal, tetapi hanya 50 persen yang menderita peradangan ginjal yang

menetap.

Pada penderita lupus juga ditemukan disfungsi mental yang sifatnya ringan,

tetapi bisa terjadi pada bagian otak manapun, korda spinalis  maupun sistem

syaraf. Karenanya tidak heran bila penderita lupus seringkali ditemukan kejang,

memiliki perubahan mood  yang tiba-tiba, dan efek seperti sakit kepala sebagai

bentuk kelainan sistem syarafnya.

Sampai saat ini, penyebab lupus belum diketahui. Ada dugaan kuat berasaldari faktor genetik, infeksi dan lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang

diduga kuat memicu timbulnya lupus adalah infeksi, antibiotik

(terutama golongan sulfa dan penisilin), sinar ultraviolet, dan

stress berlebihan.

Prof. Zubairi Djoerban, seorang ahli penyakit dalam

dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM),

meragukan faktor keturunan dan

lingkungan sebagai penyebab

lupus. Menurut Dia, pengaruh

genetik hanya 7 persen,

sedangkan faktor lingkungan

sekitar 10 persen.

Penderita odapus jugamenyatakan bahwa mereka

sangat membutuhkan dukungan

keluarga. Mereka menginginkan

dukungan spiritual dari keluarga

untuk membesarkan hati mereka.

Spiritual healing  merupakan salah

satu cara ampuh membesarkan hati

odapus. Penerimaan dan pasrah bahwa

penyakit datang dari Tuhan sangat

berarti bagi pengendalian stress.l

KENALI LUPUS

PENYAKIT “SERIBU WAJAH”drg. Murti Utami, MPH

   A   N   T   A   R   T   /   S   H   U   T   T   E   R   S   T   O   C   K .   C   O   M ,   F   R   E   E   P   I   K .   C   O   M ,   D   I   O   L   A   H

Page 4: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 4/72

2 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Daftar IsiETALASE 1

INFO SEHAT 4-11l  Duduk Lama Bahaya Untuk Tubuh!

l  9 Cara Alami Cegah Asam Urat

l  Tetap Sehat dan Bugar Selama

Ramadhan

l  Tip Puasa Sehat Untuk Manulal  Tubuh Segar, Pekerjaan Lancar

PERISTIWA 24-35l  Kementrian Kesehatan Bantu

Pengungsi Rohingya dan

Bangladesh

l  Rokok Illegal Rugikan Bangsa

l  Awas...! Lensa Kontak ilegal

LUPUS PENYAKITSERIBU WAJAHLupus Erithematosus Sistemik atau lupus hingga saat inimasih dianggap penyakit misterius, meskipun penyakitini sudah terdeteksi selama 150 tahun lebih. Mayoritaspenderitanya tidak menyadari keberadaan penyakit inikarena berbagai gejalanya terlalu umum dan luas dandianggap sebagai gejala dari penyakit lain yang tidakberbahaya.

4

MEDIA UTAMA 12-239

24

26

29 30

Page 5: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 5/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  3

l  Anjuran Kemkes Hadapi MERS CoV

l  Dukacita untuk dr. Elya Tangke

l  Kirim Perawat Ke Jepang Untuk Alih

Teknologi

l  Pentingnya darah bagi ibu

melahirkan

l

  Semua jenis rokok rugikankesehatan

l  Waspada,Produsen Rokok Sasar

Anak Muda

REFORMASIBIROKRASI 36-39l  Makna Ihsan & Pengawasan

32

l  Kokop Perinstis ODF dari Bangkalan

l  Sepasang Pendekar Jamban

Keluarga

LENTERA 64-65

RESENSI 66-68

KOLOM 40-43l  Masyarakat Butuh Kepastian

Layanan Publik

l  Resensi Sebagai Apresiasi

UNTUK RAKYAT44-47l  Sinkronisasi Pelayanan JKN

DARI DAERAH48-63l  Batik Bangkalan dan Pamekasan

Nan Menawan

l  Mitos Seputar ASI

l  Guyub Untuk Penakib

l  Bangkalan, Jamban dan angka

kematian

l  Bunadi: Penyandang cacat penuh

semangat

33

36

40

44

48

Page 6: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 6/72

Duduk merupakan

kegiatan rutin

yang sering

dilakukan oleh

semua orang

di semua lapisan umur.

Banyak sekali waktu telah

di habiskan pada kegiatanyang satu ini. Berbagai

faktor yang menjadi

penyebabnya. Bagi pekerja

kantoran, banyak sekali

pekerjaan yang harus

mereka selesaikan dengan

hanya duduk di ruang

kerja. Begitupun bagi yang

hobi berinternet, duduk

selama berjam-jam pun

tidak akan pernah mereka

sadari. Padahal, ada fakta

mengejutkan bahwa terlalulama duduk pada aktivitas

harian akan membahayakan

kesehatan tubuh dan

mengundang berbagai

penyakit mematikan.

The Diabetes Group

dari University of Leicester

menemukan fakta bahwa

seseorang yang banyak

menghabiskan waktunya

dengan duduk yang terlalu

lama akan memiliki resiko

besar terserang penyakit

diabetes, jantung dan

memperpendek usia.

Para peneliti tersebut

 juga menyarankan untuk

meningkatkan aktivitas

sik seperti berjalan-jalanuntuk mengurangi atau

menghilangkan berbagai

efek buruk dari terlalu lama

duduk tersebut.

Dan menurut Prof Stuart

Biddle dari Loughborough

University, mereka yang

pergi ke tempat gym  setelah

seharian duduk memiliki

kesehatan tubuh yang lebih

baik daripada mereka yang

langsung menonton televisi

setelah seharian dudukdalam pekerjaannya.

Kehidupan yang serba

mudah di era di gital

memang berdampak positif

dalam hal mempercepat

semua pekerjaan seseorang.

Namun, tidak berdampak

positif pada peningkatan

kualitas kesehatan pada

tubuh. Ini dikarenakan,

rutinitas yang kita lakukan

banyak dilakukan di depan

komputer maupun laptop

yang mengharuskan

seseorang untuk duduk

dalam waktu yang relatif

lama.

Berbagai solusi dapat

dilakukan untuk mengurangiatau bahkan menghilangkan

berbagai dampat buruk

akibat terlalu lama duduk.

Mulailah melakukan cara-

cara berikut:

Rutin berolahragapagi selama 30 menit.

Rutin berolahraga

akan menyehatkan

seluruh anggota tubuh dan

persendian Anda. Anda

dapat memulainya denganberjalan santai, berlari

pelan, bersepeda atau

bahkan berenang.

 

Usahakanmemberikan jedabeberapa menit ditengah kesibukanpekerjaan.

Bagi pekerja kantoran

luangkan waktu untuk

melakukan melakukan

aktivitas jalan di tempat

atau berjalan-jalan sebentar

keluar ruangan kerja

Anda. Setidaknya lakukan

kegiatan ini selama 30

menit.

Istirahatkan matasetiap 30 menit.

Bagi peselancar dunia

maya atau yang hobi

berinternet, maka berikan

istirahat pada organ mata

dan berjalanlah keluar

ruangan selama beberapa

menit setelah duduk selama

30 menit di depan layar

komputer atau laptop.

Tidak terlalu lamamenonton televisi.

Aktivitas menonton

memaksa seseorang untuk

duduk dengan durasi waktu

yang lama. Oleh karena

itu, segeralah mematikan

televisi saat jam tidur malam

telah tiba atau batasi untuk

menonton acara televisi

untuk hidup yang lebih

sehat.l

Duduk

LamaBahaya

UntukTubuh!

INFO SEHAT

4 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 7: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 7/72

9 CaraAlamiCegah

Asam UratA 

sam urat secara alami sudah ada di dalam tubuh. Namun asam urat ini bisa

menimbulkan gangguan pada tubuh jika jumlahnya melonjak atau melebihi batas

maksimum yang bisa ditoleransi oleh tubuh.

Meningkatnya jumlah asam urat di dalam tubuh biasanya disebabkan

oleh faktor luar seperti makanan. Untuk itu ada beberapa langkah alami untuk

mencegah datangnya asam urat.Berdasarkan situs Best Gout Remedies, ada 9 cara alami

untuk mencegah asam urat berlebihan, yaitu:

1Hindari makanankaya purin

Makanan yang

mengandung banyak

purin bisa meningkatkan

kadar asam urat di dalam

tubuh. Untuk itu upayakan

menghindari makanan

yang banyak mengandung

purin seperti diantaranya

ikan hering, sardin, teri,

hati, kaldu, daging jeroan,

ikan tuna, ikan trout,lobster, udang, dan kerang.

3 Minumbanyak air

Usahakan minum banyak air

putih hingga 12 gelas sehari.

Tapi perlu diingat kurangi air

alkalin dan jangan minum

air berbaking soda karena

banyak mengandung garamyang memicu asam urat.

2Kurangiminuman beralkohol

Minuman beralkohol seperti bir

memiliki kadar purin tertinggi, karena

itu kendalikan konsumsi minuman

beralkohol atau jika bisa hindari

untuk tidak mengkonsumsinya.

MEI 2015 • Edisi 56  • MEDIAKOM  5

Page 8: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 8/72

4Minumsusu

Berdasarkan beberapa riset,

susu menurunkan kadar asam

urat. Jika anda potensial

terkena asam urat usahakan

untuk minum segelas susu

setiap harinya. Satu gelas

susu dapat menurunkan kadar

asam urat hingga 0.25mg/dl.

9 Minum Vitamin C

Minum vitamin C sebanyak

500 mg setiap harinya

menurut penelitian terbukti

bisa mencegah asam urat.l

5 Minumkopi

Tidak disangka minum

kopi ternyata juga

bisa menurunkan

kadar asam urat

didalam tubuh.

Dalam beberapa

penelitian didapathasil bahwa kopi dapat

menurunkan resiko

terkena asam urat.

6 Mengkonsumsi Ceri,Seledri dan Stroberi

Ceri, Sledri dan Stroberi mengandung

komponen yang mampu memerangi asam

urat. Ada beberapa pasien yang melaporkan

nyeri asam urat langsung hilang karenamengkonsumsi ceri. Buah beri juga bisa

membantu pencegahan. Sedangkan stroberi

mengandung antioksidan yang bisa mencegah

asam urat berlebihan.

7 Multivitamin

Minimal konsumsi satu

tablet multivitamin setiap

harinya. Pilihlah yang paling

tepat untuk mencegah asam

urat adalah multivitamin yang

mengandung mineral seperti

kalsium, magnesium dan

zinc.

8 Menurunkanberat badan

Kelebihan berat badan

sebaiknya diturunkan,

dengan menurunkan berat

badan bisa mencegah

terjadinya asam urat yang

berlebihan.

INFO SEHAT

6 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 9: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 9/72

Bulan ramadhan telah

tiba, umat muslim

diwajibkan untuk

berpuasa, menahan

lapar dan haus

selama kurang lebih 12 jam,

sebulan penuh.Jika ditelusuri

puasa memiliki banyak

manfaat bagi kesehatan, jika

dijalankan dengan cara yang

sehat pula.Berpuasa di siang hari

tak lantas menjadikan tubuh

menjadi lesu. Pola makan

yang berubah selama bulan

ramadhan harus disiasati

dengan benar agar tubuh

tetap sehat dan bugar dalam

menjalankan aktitas di siang

hari. Dan setelah melewati

ramadhan, selain menjadi

lebih dekat kepada Allah,

Anda juga menjadi individu

yang lebih sehat daripada

sebelumnya. Beberapa tip

berikut bisa Anda lakukanselama bulan ramadhan

agar tetap sehat dan bugar

sepanjang hari selama

ramadhan.

Tetap Sehatdan BugarSelamaRamadhan

MEI 2015 • Edisi 56  • MEDIAKOM  7

Page 10: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 10/72

 Tip Makan Sahur

Atur waktu Anda untuk

menyantap sahur di akhir

waktu. Selain berguna untuk

menunjang puasa di siang

hari, makan sahur di akhir

waktu lebih diutamakan

berdasarkan sunnah Rasul.

Makanlah dengan

porsi normal, jangan

berlebihan. Fokuslah untuk

mengkonsumsi makanan

yang kaya akan karbohidrat

kompleks dan protein,

serta buah dan sayuran.

Menyantap makanan yang

mengandung banyak air

selama sahur juga sangat

baik untuk hidrasi tubuh

sepanjang hari.

Akhiri santap sahur

dengan segelas susu untuk

melengkapi nutrisi tubuh.

Minumlah suplemen ataupun

multivitamin yang biasa Anda

konsumsi ataupun yang

disarankan oleh dokter Anda.

Batasi konsumsi

makanan yang terlalu manis

dan mengandung banyak

gula, karena justru dapat

membuat tubuh lemas disiang hari.

Minum air yang cukup.

Sebelum waktu imsak

tiba, minumlah air yang

cukup, tiga hingga lima

gelas. Sebaiknya hindari

minuman berkafein seperti

kopi dan teh karena

bersifat

diuretik dan

membuat

tubuh

kehilangan

cairan lebihcepat melalui

urinasi.

 Tip Selama

BerpuasaDi waktu terpanas di

siang hari, hindari berlama-

lama di terik matahari dan

kurangi aktitas sik.

Jika ada waktu,

sempatkan untuk

mengistirahatkan tubuh

Anda, dan mengganti waktu

tidur yang kurang karena

bangun lebih awal untuk

sahur. Waktu setelah sholat

zuhur merupakan saat yangtepat untuk beristirahat.

Jika memiliki waktu luang

di sore hari, sempatkan

untuk berolahraga ringan

seperti jalan sore, bersepeda

santai, ataupun yoga. Hal ini

sangat baik untuk menjaga

menjaga kebubagaran

tubuh dan memperlancar

peredaran darah.

 Tip Buka PuasaSaat waktu buka puasa

tiba, jangan makan dengan

berlebihan. Sebaiknya ikuti

sunnah, yaitu dengan buah

kurma dan minuman yang

manis: bisa dengan susu, jus

buah, atauapun sekedar air.

Minumlah cukup air untuk

mengganti cairan tubuh yang

hilang selama berpuasa.

Setelah magrib, lanjutkan

dengan menyantap hidanganutama, dengan menu yang

seimbang. Makanlah sesuai

dengan porsi Anda yang

biasa, tidak perlu berlebihan.

Cukupkan dengan

karbohidrat, protein, serta

sayuran dan buah-buahan.

Hindari makan gorengan

berlebihan, serta batasi

makanan yang pedas,

agar perut tidak menjadi

mules dan mengganggupencernaan tubuh.

Cukupi asupan air tubuh

Anda. Usahakan untuk

meminum setidaknya lima

gelas air putih sebelum tidur.l

   N   Y   A   T   A .   C   O .   I   D

INFO SEHAT

8 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 11: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 11/72

Cukup beri asupancairan pada tubuh

Pada saat melaksanakan

puasa, manula sebaiknya

mengkonsumsi cairan

minimal 8-10 gelas untuk

mencegah dehidrasi. 2

gelas saat berbuka, 3 gelas

setelah shalat Tarawih hingga

sebelum tidur, dan 1 gelas

saat bangun tidur sebelum

sahur, serta 1-2 gelas saat

sahur. Dengan asupancairan yang cukup, manula

bisa menjalankan aktivitas

puasa dengan baik tanpa

kekurangan cairan dalam

tubuh.

Konsumsi makanansehat dan bergizi

Memperhatikan dengan

seksama setiap makanan

yang dikonsumsi juga

merupakan salah satu tippuasa sehat untuk manula. 

Saat berbuka puasa dan

sahur sebaiknya Anda

mengkonsumsi makanan

sehat dan bergizi seperti

sayuran dan buah-buahan

yang sehat. Selain itu,

konsumsi karbohidrat yang

cukup supaya Anda bisa

menjalani aktivitas puasa

tersebut dengan lancar.

Beri asupan vitaminSelain Anda harus

memperhatikan asupan

makanan, tentunya Anda

 juga harus memperhatikan

asupan vitamin sehingga

Anda bisa menjalani aktivitas

puasa yang baik. Kosumsi

vitamin pada saat sahur

dan berbuka puasa sesuai

dengan petunjuk dokter.

Lakukan aktivitas fsik 

Meski sedang menjalani

puasa, Anda tetap harus

melakukan aktivitas sik

supaya tubuh tetap sehat dan

kuat. Untuk manula, Anda

bisa melakukan aktivitas

sik yang sewajarnya saja,

seperti joging pada sore hari,

berjalan kaki, atau meditasi.

Selain itu, jangan lupa untuk

mengistirahatkan tubuh

dengan memperhatikan

 jadwal tidur dengan baik dancukup untuk tubuh anda.

Lakukan check-upkesehatan

Dalam menjalani bulan

puasa, disarankan agra para

manula melakukan chek- 

up  kesehatan selama dan

sesudah Anda menjalankan

puasa di bulan ramadhan.l

TipPuasa Sehat

UntukManula

Di bulan Ramadhan, umat Muslim di seluruh duniaakan melakukan kegiatan puasa yakni menahan

rasa lapar dan haus, serta menahan hawa nafsu

yang ada didalam diri supaya tidak membatalkan

puasa tersebut. Puasa yang dilakukan setelah

Imsyak atau sebelum Adzan subuh, dan berakhir pada

 jam buka puasa atau setelah Adzan tanpa terkecuali juga

dilaksanakan oleh manula. Untuk manula atau lansia, ada

beberapa tips yang harus Anda perhatikan supaya tetap kuat

dan sehat sepanjang bulan Ramadhan.

   M   A   H   D   I  -   N   E   W   S .   C   O   M

MEI 2015 • Edisi 56  • MEDIAKOM  9

Page 12: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 12/72

Tubuh Segar,Pekerjaan Lancar

1.Menggerakkanleher

Meregangkan leher dapat

Anda lakukan dengan menekuk

kepala ke depan, belakang, sisi

kiri, dan sisi kanan. Tapi, Anda

tidak boleh memutar kepala

dengan menggunakan leher

sebagai porosnya, karena bisa

menyebabkan kerusakan sendi

leher.

Setelah itu, Anda dapat

Ketika Anda menghabiskansebagian besar waktu di

kantor, tentu sulit untuk

mengatur jadwal berolahraga

akibatnya tak jarang masalah

kesehatan menghampiri. Namun, Anda

bisa mesiasatinya dengan berolahraga di

ruangan kantor. Dilansir dari laman Daily

Monitor , ada beberapa cara mudah dan

sederhana berolahraga pada tengah jam

sibuk di tempat kerja.

INFO SEHAT

10 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 13: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 13/72

memutar bahu ke depan

sebanyak sepuluh kali,

lalu bergerak memutar ke

belakang sebanyak sepuluh

kali pula.

2.Menggerakkanpergelangan

tangan dan kakiAnda bisa melakukannya

dengan memutar

pergelangan tangan sepuluh

kali searah jarum jam, lalu

sejumlah sama dengan arah

berlawanan.

Gerakan ini akan

membantu meminimalkan

potensi terkena carpal

tunnel syndrome  (kondisi

tangan dan lengan semakin

sakitk yang disebabkan

oleh terjepitnya saraf di

pergelangan tangan), jika

terlalu banyak waktu untuk

mengetik.

Gerakan serupa juga

bisa Anda lakukan untuk

kaki. Putar pergelangan

kaki dalam gerakan searah

 jarum jam sebanyak tiga

kali, kemudian berlawanan.

Hal ini membantu mencegah

kesemutan.

3.Latihanperut

Untuk latihan otot perut,

tahan perut anda selama

beberapa detik saat

bernapas, kemudian

lepaskan seiring napas

keluar.

4. Latihanmata

Anda bisa memejamkan

mata sejenak untuk tidak

terlalu lama menatap layar

monitor. Selain itu Anda bisa

mengalihkan pandangan

ke area lain di kantor, seperti

ke arah taman yang memberi

kesegaran pada mata.

5.BerdiriUsahakan berdiri setiap

kali ada kesempatan saat

bekerja di kantor. Anda

bisa mengambil jalan-jalan

menuju dispenser untuk

mengambil air minum atau

berjalan ke luar kantor untuk

membeli makan siang. Hal

ini juga bisa membuat Anda

mendapatkan udara segar.

Dari aktivitas sederhana

seperti di atas, walaupunterkesan sepele, namun

bisa memperlancar sirkulasi

darah Anda dan tidak

membuat relaks otot-otot

Anda yang tegang.l

   W   W   W .   H   U   F   F   I   N   G   T   O   N   P   O   S   T .   C   A

MEI 2015 • Edisi 56  • MEDIAKOM  11

Page 14: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 14/72

LUPUS

   F   R   E   E   P   I   K .   C   O   M

12 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

[MEDIA UTAMA]

Page 15: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 15/72

Lupus Erithematosus Sistemik atau lupushingga saat ini masih dianggap penyakit

misterius, meskipun penyakit ini sudah

terdeteksi selama 150 tahun lebih.

Mayoritas penderitanya tidak menyadari

keberadaan penyakit ini karena

berbagai gejalanya terlalu umum dan

luas dan dianggap sebagai gejala dari

penyakit lain yang tidak berbahaya.

Gejala setiap pasien berbeda,

ditandai oleh masa bebas gejala dan

masa kekambuhan. Pada tahap awal,

penyakit ini hanya menyerang satuorgan saja. Namun di kemudian hari

penyakit ini juga akan menyerang

banyak organ lainnya.

Gejala penyakit lupus yang sangat

umum itu biasanya adalah demam,

lelah, tidak enak badan, penurunan

berat badan, ruam kulit, ruam kupu-

kupu, ruam kulit yang diperburuk

paparan sinar matahari, photofobia / 

sensitif terhadap sinar matahari,

pembengkakan kelenjar, nyeri otot,

mual, muntah, nyeri dada pleuritik,

kejang dan psikosa .

Terdapat pula gejala lainnya yang

mungkin ditemukan seperti hematuria

(air kemih mengandung darah), batuk

darah, epistaksis, gangguan menelan,

dan hampir semua penderita lupus

mengalami nyeri persendian dan

menderita artritis. Penderita lupusmengalami nyeri hebat dan sifatnya

kronis.

Menurut sebuah penelitian, 85

persen kasus lupus menderita kelainan

pada kulit dan rambut. Limapuluh

persennya mengalami ruam kupu-kupu

pada tulang pipi dan pangkal hidung.

Ruam ini akan bertambah buruk jika

terpapar matahari secara langsung.

Ruam juga akan menyebar ke wilayah

tubuh yang terpapar sinar matahari.

Perubahan sik yang sebagian besarakan mengakibatkan perubahan body

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  13

Page 16: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 16/72

image  pasien.

Selain gejalanya, secara

klinis penyakit ini juga

mengakibatkan dampak

bervariasi. Contohnya

hipertensi, ederma, sindrom

nefrotik atau bahkan

kelainan ginjal. Sebagian

besar pasien menunjukkan

adanya penimbunan protein

dalam sel-sel ginjal, tetapi

hanya 50 persen yang

menderita peradangan ginjal

yang menetap.

Pada penderita lupus

 juga ditemukan disfungsi

mental yang sifatnya ringan,

tetapi bisa terjadi pada

bagian otak manapun, kordaspinalis  maupun sistem

syaraf. Karenanya tidak

heran bila penderita lupus

seringkali ditemukan kejang,

memiliki perubahan mood  

yang tiba-tiba, dan efek

seperti sakit kepala sebagai

bentuk kelainan sistem

syarafnya.

Hasil sebuah studi

tentang penyakit great

imitator  ini menyatakanbahwa seringkali diagnosa

awal yang diberikan

kurang tepat. Banyak

waktu terbuang sebelum

pasien terdiagnosa

lupus. Manifestasinya

semakin meluas bahkan

mengakibatkan komplikasi.

Kondisi yang menghambat

pengobatan penyakit.

Selain itu, beberapa

faktor juga ikut menyebabkan

lambatnya penyembuhandan penanganan pasien

lupus. Pasien masih awam

dengan masalah lupus,

masalah sosial ekonomi

pasien dan munculnya

gangguan psikologis karena

perubahan sik.

Tetapi beberapa tahun

belakangan ini, prognosis

pasien penderita penyakit

lupus semakin baik. Hal ini

disebabkan mudahnya akses

informasi dan pelayanan

kesehatan terkait lupus di

beberapa daerah.

Lupus seringkali

disebut sebagai penyakit

wanita, meskipun bisa

 juga menyerang pria. Data

menunjukkan 10-15 kali

lebih banyak menyerang

perempuan. Namun lupus

bisa menyerang pada usia

berapapun.

Faktor hormonal

mungkin bisa menjelaskan

mengapa lupus lebih sering

menyerang perempuan.

Meningkatnya penderitapenyakit ini ini pada masa

sebelum menstruasi

atau selama kehamilan

mendukung dugaan

bahwa hormon (terutama

estrogen) berperan dalam

penyebaran penyakit ini

pada perempuan.

Tetapi sampai hari

ini penyebab yang pasti

mengapa perempuan lebih

banyak menderita penyakitlupus belum bisa dipastikan

secara empiris.

Lupus diklasikasikan

menjadi tiga. Pertama

diskoid lupus (DL). Kedua

drug induced lupus (DIL).

Ketiga lupus erithematosus

sistemik (LES).

Jenis diskoid lupus

menyerang organ kulit. Pada

wajah, leher, kulit kepala,

dan sekujur tubuh penderita

lupus jenis ini munculruam. Umumnya berwarna

kemerahan, bersisik dan

kadang gatal. Hasil tes Anti

Nuclear Antibody  (ANA) akan

menunjukkan positif penyakit

tetapi pada tingkat yang

rendah.

Jenis lupus drug induced

lupus timbul karena efek

samping dari obat. Secara

umum pasien lupus jenis ini

menggunakan obat tertentu

dalam jangka panjang.

Salah satu faktor yang

memengaruhi timbulnya DIL

adalah obat-obat Hidralazine

dan Prokainamide.

Jenis lupus

erithematosus sistemik

adalah jenis lupus yang

menyerang multi organ

bahkan pada sebagian orang

 juga menyerang jantung,

paru, ginjal, syaraf, atau

otak.

Meskipun penggolongan

ini seakan menunjukkan

tingkat kebahayaan dari

penyakit, namun penderitapenyakit lupus dari jenis

apa saja memiliki gejala

penderitaan yang kurang

lebih sama.l

Banyak waktu

terbuangsebelum pasienterdiagnosalupus.Manifestasinyasemakinmeluas bahkanmengakibatkankomplikasi.

[MEDIA UTAMA]

14 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 17: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 17/72

PENYAKIT

SERIBUWAJAH

Ahli penyakit dalam

dari Rumah Sakit

Cipto Mangunkusumo

Prof. Zubairi Djoerban

menyatakan bahwa

penyakit lupus tidak disebabkan

virus, kuman, atau bakteri. Lupus

seringkali sulit untuk didiagnosa

karena gejalanya yang mirip dengan

penyakit umum lainnya. Penyakit

yang sangat sulit dideteksi ataupun

didiagnosa.Itulah sebabnya penyakit

lupus disebut sebagai “penyakit

seribu wajah” karena gejalanya

sama dengan gejala penyakit

pada umumnya. Bila penyakit ini

menyerang organ jantung maka

gejala penyakitnya akan seperti

penyakit jantung.

   F   R   E   E   P   I   K .   C   O   M

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  15

Page 18: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 18/72

Dalam medis, dikenal

tiga jenis lupus, yaitu lupus

eritematosus sistemik (LES),

lupus diskoid, dan lupus

obat. Penyakit yang paling

banyak diderita di Indonesia

adalah jenis pertama, lupus

eritematosus sistemik.

Jenis ini bisa menimbulkan

komplikasi ke berbagai organ

lain.

Keberadaan penyakit

seribu wajah ini memiliki

gejala yang sangat ‘umum’

sehingga masyarakat yang

memiliki pengetahuan yang

kurang tentang penyakit ini

akan beranggapan bahwa

mereka tidak menderita

penyakit lupus.

Misalnya kelelahan

berlebihan yang diderita

oleh para penderitanya. Jika

mengalami keadaan yang

demikian orang awam tidak

akan menganggap gejala ini

sebagai sesuatu hal yang

patut dikhawatirkan dan

cenderung beranggapan

bahwa hal ini adalah suatu

masalah yang tidak akan

memberi pengaruh banyak

dari segi kesehatan.

Kelelahan ini bisa jadi

merupakan indikator

penyakit lupus.

Sampai saat ini,

penyebab lupus belum

diketahui. Ada dugaan kuat

berasal dari faktor genetik,

infeksi dan lingkungan.

Beberapa faktor lingkungan

yang diduga kuat memicu

timbulnya lupus adalah

infeksi, antibiotik (terutama

golongan sulfa dan penisilin),

sinar ultraviolet, dan stress

berlebihan.

   F   R   E   E   P   I   K .   C   O   M

[MEDIA UTAMA]

16 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 19: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 19/72

Prof. Zubairi Djoerban,

seorang ahli penyakit dalam

dari Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo (RSCM),

meragukan faktor keturunandan lingkungan sebagai

penyebab lupus. Menurut

Dia, pengaruh genetik

hanya 7 persen, sedangkan

faktor lingkungan sekitar 10

persen.

Survai yang

dilakukan YLI (Yayasan

Lupus Indonesia), juga

menyebutkan hanya 10

persen dari odapus (orang

hidup dengan penyakit

lupus) yang memiliki saudaradekat (orang tua atau

saudara) penderita lupus.

Hanya 5 persen bayi odapus

yang berisiko terkena lupus

Tubuh yang terserang

lupus memiliki ciri

peradangan kronis dari

 jaringan-jaringan tubuh

yang disebabkan penyakit

autoimun, atau diserang

sistem imunnya sendiri.

Sistem imun tubuhkehilangan kemampuan

untuk membedakan antigen

dari sel dan jaringan tubuh

sendiri. Penyimpangan

terhadap reaksi imunologi

ini akan menghasilkan

antibodi secara terus

menerus. Antibodi yang

 juga berperan dalam

pembentukan kompleks

imun sehingga mencetuskan

penyakit inamasi imunsistemik dengan kerusakan

multiorgan.

Dalam keadaan normal,

sistem kekebalan berfungsi

mengendalikan pertahanan

tubuh melawan infeksi.

Pada Lupus dan penyakit

autoimun lainnya, sistem

pertahanan tubuh berbalik

melawan tubuh. Antibodi

yang dihasilkan menyerang

sel tubuhnya sendiri. Antibodi

itu menyerang sel darah,organ, dan jaringan tubuh

mengakibatkan penyakit

menahun.

Prof Dr Zubairi Djoerban,

mendenisikan Lupus

sebagai penyakit kronis atau

menahun yang membuat

zat imunitas tubuh bereaksi

secara berlebihan terhadap

rangsangan dan benda asing

dari luar yang masuk ke

dalam tubuh.

Dia menjelaskan, dalam

ilmu imunologi atau ilmu

kekebalan tubuh, penyakit

Lupus adalah kebalikan

dari kanker atau HIV/AIDS.

“Pada pasien lupus, produksi

antibodi yang seharusnya

normal menjadi berlebihan,

sehingga antibodi itu tidak

lagi berfungsi menyerang

virus, kuman, dan bakteri

yang masuk ke dalam tubuh,

tetapi justru menyerang sel

dan jaringan tubuh pasien

sendiri,” katanya.

Di seluruh dunia

diperkirakan terdapat lebihdari lima juta penderita

Lupus. Umur rata-rata

antara 20-45 tahun. Di

Amerika Serikat, diketahui

270.000-1.500.000 orang

mengidap Lupus. Mereka

lebih didominasi orang-orang

Amerika Afrika dan keturunan

China dan Jepang.

Di Indonesia sendiri,

tahun 1998 tercatat hanya

586 penderita Lupus. Namuntujuh tahun kemudian,

2005 jumlah penderita

melonjak 1100 persen lebih.

Pada 2008, tercatat 8.693

penderita dan 43 diantaranya

meninggal dunia. Data

YLI juga menunjukkan

bahwa odapus di Indonesia

meningkat dari 12.700 jiwa

pada 2012 menjadi 13.300

 jiwa pada 2013.

Menurut prediksi seorang

dokter dari Rumah SakitCipto Mangunkusumo,

penyakit lupus di Indonesia

paling tidak sudah

menyerang satu juta orang.

Mengapa data yang muncul

ke permukaan begitu sedikit?

Disinyalir banyak sekali

masyarakat awam yang

belum mengetahui tentang

penyakit ini dan bahayanya.l

Keberadaanpenyakit seribuwajah ini memilikigejala yangsangat ‘umum’sehinggamasyarakatyang memilikipengetahuanyang kurangtentang penyakitini akanberanggapanbahwa merekatidak menderitapenyakit lupus.

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  17

Page 20: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 20/72

Kondisi sik

dan psikis

penderita

lupus

(terkadang)

sangat

buruk.

Penyakit menahun dan

harapan sembuh yang kecil,

bisa membuat penderita

lupus kehilangan gairah

hidup. Dukungan kelompok

sangat dibutuhkan untuk

meraih dan meningkatkan

kembali kualitas hidup

odapus.

Penderita lupus sangat

menderita secara sik

dan psikisnya. Secara

sik yang terlihat adalah

gangguan penglihatan,

pernafasan, pencernaan,

pendengaran dan wicara.

Secara psikis, terlihat dari

perilaku menyangkal, marah,

tawar menawar, depresi dan

penerimaan.

Penyangkalan

terhadap penyakit yang

diderita. Marah terhadap

ketidakmampuan dan

ketidakberdayaan sik.

Tawar menawar psikologis

antara penyakit yang tidak

kunjung sembuh, kematian

yang dekat, dan perasaan

spiritual yang menjadi

eskapismenya.

Depresi muncul sebagai

akibat penyakit yang

KELOMPOKDUKUNGAN BAGIODAPUS

[MEDIA UTAMA]

18 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 21: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 21/72

mengganggu sepanjang

hidup. Munculnya

ketegangan yang menerus

menghasilkan depresi yang

dalam.

Kondisi psikologis

yang berbeda-beda

inilah yang membuat

pentingnya keberadaan

kelompok dukungan.

Menurut penelitian Levine

dan Perkins, kelompok

pendukung dapat

meningkatkan kondisi

psikologis anggotanya.

Mereka akan berusaha

untuk saling memahami

dan menerima bimbingan

yang dilakukan kelompokpendukung.

Individu yang terlibat

dalam kelompok memiliki

potensi untuk berubah.

Kelompok dukungan

mampu untuk memengaruhi

pengetahuan diri,

pengaturan diri, pengambilan

keputusan dan kreatitas

menyelesaikan masalah.

Penelitian yang

dilakukan Elis Hartati, FIKUniversitas Indonesia tahun

2010 menunjukkan bahwa

penderita SLE sangat

termotivasi untuk sembuh

karena menjadi anggota

kelompok dukungan.

Mereka sangat terbantu

dengan adanya informasi

yang benar dan dukungan

semangat dari sesama

anggota. Mereka bersama-

sama membangun sebuah

pertemanan yang baru dansekaligus sebagai ajang

mengaktualisasikan diri dan

pencapaian potensi diri.

Dukungan sosial

seperti persahabatan akan

membangun hubungan

saling mendukung dan

saling memelihara tanpa

unsur eksploitasi. Aspek

pertemanan ini melibatkan

kekuatan jasmani dan

keinginan untuk percaya

kepada orang lain, sehingga

melahirkan kepercayaan

kepada orang lain yang

mampu memberikan

dukungan dan kasih sayang.

Peran KeluargaSelain dukungan sosial,

dukungan terpenting bagi

penderita odapus adalah

keluarga. Peran keluarga

sangat membantu pasien

lupus. Pandangan dan

dukungan yang berubah

atau menurun dari keluarga

akan membuat pasien lupus

mengalami ketidakstabilanemosi.

Pasien lupus yang

kebetulan ibu rumah

tangga, jika keluarganya

tidak memahami, akan

mengurangi perannya

sebagai ibu. Kondisi ini,

lama-kelamaan akan

menghasilkan depresi dan

stress yang berkepanjangan.

Penderita lupus itu

mengalami hambatan dalammenjalankan perannya

sebagai ibu rumah tangga.

Karena dampak penyakit

lupus juga menyerang

secara sik, dibutuhkan

adaptasi yang cukup lama

terhadap penyakit ini.

Setiap penderita lupus

membutuhkan waktu

adaptasi untuk menjalankan

peranannya di keluarga.

Karenanya keluarga harus

sabar melihat perubahan danusaha penderita lupus untuk

menyesuaikan diri.

Sayangnya sebuah

penelitian yang dilakukan

Schnetter pada 2007

menunjukkan korelasi

yang sangat kuat dan

negatif antara kesabaran

keluarga terhadap proses

penyesuaian penderita

odapus. Sementara,

keluarga seharusnya

menjadi tempat pertama

untuk memulai dukungan

dan kasih sayang terhadap

para penderita odapus.

Penelitian Hartati,

terhadap penderita

odapus juga menyatakan

bahwa mereka sangat

membutuhkan dukungan

keluarga. Mereka

menginginkan dukungan

spiritual dari keluarga untuk

membesarkan hati mereka.

Spiritual healing  merupakan

salah satu cara ampuh

membesarkan hati odapus.

Penerimaan dan pasrahbahwa penyakit datang dari

Tuhan sangat berarti bagi

pengendalian stress.

Peran MasyarakatKelompok sosial

lain yang juga sangat

menentukan adalah

masyarakat. Dukungan

dari masyarakat dapat

diwujudkan jika ada

kepedulian terhadapodapus. Sayangnya, banyak

dijumpai masyarakat justru

mengucilkan odapus. Hal

ini bukan tanpa sebab,

mengingat perubahan sik

penderita odapus yang

sangat tidak biasa, bahkan

cenderung mengejutkan

kalau bukan menakutkan.

Kondisi ini sebagai

akibat dari kurangnya

informasi tentang penyakit

lupus. Lupus bukanlahpenyakit menular. Saat ini

banyak masyarakat cukup

familiar dengan istilah lupus,

tetapi mereka kesulitan

untuk menjelaskan apa itu

lupus. Karenanya sebuah

sosialisasi tentang informasi

penyakit ini harus dilakukan

secara menyeluruh dan

massal di masyarakat.

Sosialisasi penyakit

lupus kepada masyarakat

menjadi satu langkah mutlak

diperlukan. Pengetahuan

itu diharapkan akan mampu

meningkatkan toleransi

terhadap odapus yang

seringkali mengalami

penurunan kondisi kesehatan

secara sik dan psikis.

Penderita odapus tidak akan

pernah bisa memprediksikan

kapan kondisinya akan

menurun atau baik.

Informasi yang memadai

tentang penyakit lupus

diharapkan juga akan

meningkatkan kemampuan

masyarakat untukmemotivasi odapus secara

sosial. Masyarakat menjadi

kelompok dukungan terbesar

untuk memberikan hubungan

persaudaraan, bantuan dan

emosional. Selain itu bentuk

dukungan masyarakat juga

dapat diwujudkan dalam

bentuk tersedianya sarana

melakukan kegiatan sik,

seperti lapangan untuk

senam.Sebuah penelitian

menunjukkan hubungan

yang sangat kuat antara

dukungan masyarakat

dengan harga diri remaja

penderita lupus. Semakin

tinggi dukungan masyarakat,

semakin tinggi pula harga diri

remaja tersebut.

Odapus adalah anggota

masyarakat. Wajar jika

mereka membutuhkan

dukungan masyarakatnya.Dukungan dan pengakuan

masyarakat akan

menurunkan tingkat

kecemasan karena

merasa terisolasi. Alih-

alih mengucilkan odapus,

masyarakat seharusnya

menjadikan mereka sebagai

sumber informasi penyakit

lupus.l   Y   A   Y   A   S   A   N   L   U   P   U   S   I   N   D   O   N   E   S   I   A .   O   R   G

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  19

Page 22: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 22/72

DERMATOGLIFIUNTUK LES,MUNGKINKAH?

S

ejak Sarah Holt

menemukan

komponen genetik

yang kuat pada

 jumlah guratan

tangan, banyak

penelitian dilakukan untuk

mengetahui sifat keturunan

dermatogli dan kaitan antara

dermatogli jari dengan penyakit

genetik.

Bangunan dasar

pemikirannya adalah banyak

gen yang berpengaruh

terhadap proses pembentukan

dermatogli. Dermatogli

merupakan studi tentang

gambaran guratan epidermis

paralel pada jari-jari dan telapakkaki atau tangan.

Lupus eritematosus

sistemik (LES) adalah sebuah

penyakit yang diyakini

memiliki keterkaitan dengan

faktor genetik. Penyakit ini

memiliki seribu wajah, karena

kemampuannya menirukan

gejala secara umum. Bila

penyakit ini menyerang organ

 jantung maka gejala penyakitnya

akan seperti penyakit jantung.Kesulitan untuk mendeteksi

penyakit ini mengakibatkan

penangan yang salah. Banyak

waktu terbuang sebelum pasien   B   L   O   G   S .   B   R   O   M   I   U   M .   C   O   M

[MEDIA UTAMA]

20 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 23: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 23/72

terdiagnosa. Manifestasinya

semakin meluas

bahkan mengakibatkan

komplikasi. Kondisi ini akan

menghambat pengobatan

penyakit.

Hal inilah yang kemudian

mendorong banyak sarjana

untuk melakukan penelitian

cara mendeteksi penyakit

lupus eritematosus sistemik

(LES). Salah satunya adalah

penelitian pola dermatogli

 jari tangan dan kaki. Banyak

penelitian sebelumnya

mengungkapkan ada

hubungan yang sangat kuat

pola dermatogli dengan

penyakit tertentu.Tahun 1976 Schaumann

dan Alter’s menerbitkan

sebuah buku berisi

penemuan pola dermatogli

pada kondisi berbagai

macam penyakit. Tesisnya,

meskipun sidik jari setiap

orang berbeda, namun

terdapat pola yang khas dan

dapat dilihat dengan jelas

sebagai pembeda.

Tahun 2001 seorangdokter dari Jerman,

Alexander Rodewald

berhasil mendiagnosa

banyak kelainan kongenital

berdasarkan gambaran

tangan dengan tingkat

akurasi mencapai 90 persen.

Tahun 2003, dr. Stoewens

melakukan hal yang sama

untuk mendiagnosis

skizofrenia dan leukimia.

Saat ini, pola dermatogli

tangan digunakan sebagaialat diagnostik terhadap

penyakit tertentu dan

memiliki akurasi tinggi.

Penelitian pola

dermatogli di awali pada

tahun 1893. Sir Edward

Henry membuat buku The

Classication and Uses

Fingerprints  yang menjadi

awal era modern identikasi

sidik jari. Penelitian ini

dilanjutkan oleh Galton yang

kemudian mengklasikasikan

tipe pola guratan sidik jari

menajadi tiga. Pertama arch  

(garis melengkung), kedua

loop  (garis melingkar), dan

whorl  (pusaran).

Pada perkembangannya,

pemeriksaan dermatogli

 juga bermanfaat sebagai

metode penyaringan

penyakit yang berkaitan

dengan faktor genetika.

Pola dermatogli ditentukan

secara genetik, namun

kelainan atau gangguan

pada pertumbuhan

fetus selama periodepembentukan dermatogli,

dapat memengaruhi

formasi pola dermatogli.

Singkatnya pengenalan sidik

 jari akan sangat membantu

mengidentikasi penyakit

genetis.

Beberapa penelitian

yang dilakukan Qazi (1974),

Schur (1990), Dubois

(1976), dan Vormittag (1981)

mencoba melihat pola yangkhas pada dermatogli

tangan penderita lupus

dibandingkan dengan orang

sehat. Hasilnya memang

berbeda-beda, tetapi mereka

memiliki kesimpulan yang

mirip. Ditemukan perbedaan

signikan pada beberapa

komponen dermatogli

tangan, namun dermatogli

belum bisa dijadikan

investigasi lebih lanjut untuk

diagnosa penapisan.Penelitian yang dilakukan

Schur (1990) menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan

yang sangat jelas antara

dermatogli penderita lupus,

kerabatnya dan orang

normal. Perbedaan tersebut

terlihat jelas di palmar

tangan kanan, triradius

medial tangan kanan, dan

triradius lateral.

Tetapi Schur menyatakan

tidak menemukan perbedaan

secara imunologi dan marker

genetik lainnya. Karenanya

penilaian dermatogli,

meskipun sangat menarik,

belum dapat memberikan

petunjuk untuk investigasi

leboih lanjut tentang lupus.

Penelitian juga dilakukan

So Wardati dari FK UNS

pada 2013. Dia menemukan

bahwa memang terdapat

perbedaan sidik jari pasein

lupus eritematosus sistemik

(LES) dengan tangan orang

normal. Hal itu ditambah

dengan peningkatanfrekuensi whorl  dan frekuensi

pola loop . Sementara pola

arch  mengalami penurunan.

Namun penelitian inipun

masih memerlukan

konrmasi penelitian

selanjutnya untuk bisa

menjadikan pola dermatogli

sebagai alat uji penyakit

lupus.

Dari berbagai

penelitian di atas, kita bisamenyimpulkan sementara,

bahwa sampai saat ini

dermatogli mungkin dapat

digunakan sebagai diagnosis

penguat dan diagnosis

penapisan bagi penyakit

yang gejala awalnya belum

muncul dengan jelas atau

masih dalam stadium awal.

Namun dermatogli belum

dapat digunakan sebagai

alat tunggal untuk melakukan

diagnosis bagi penyakitlupus.

Kita berharap mudah-

mudahan di masa depan,

melalui serangkaian

penelitian yang terarah, kuat,

dan ilmiah dermatogli bisa

kita harapkan menjadi salah

satu alat untuk mendeteksi

penyakit seribu wajah ini.

Semoga!l

Sampai saatini dermatoglif

mungkin dapatdigunakansebagai diagnosispenguat dandiagnosispenapisan bagipenyakit yanggejala awalnyabelum muncul

dengan jelasatau masihdalam stadiumawal. Namundermatoglifbelum dapatdigunakansebagai alattunggal untuk

melakukandiagnosis bagipenyakit lupus.

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  21

Page 24: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 24/72

SAMBILOTOUNTUK LES

[MEDIA UTAMA]

22 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

[MEDIA UTAMA]

Page 25: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 25/72

B

anyaknya

efek samping

pengobatan

Lupus

Erithematosus

Sistemik (LES),

membuat banyak penderita

berpaling ke pengobatan

tradisional herbal. Salah

satunya adalah sambiloto.

Ekstrak metanol daun

sambilota diketahui memiliki

efek sitotoksik lebih kuat

pada sampel positif LES.

Perkembangan terapi

LES saat ini banyak

ditujukan untuk menghambat

pertumbuhan komponen

yang berkaitan dengan selB. Dasar terapi ini, karena

penderita LES mempunyai

 jumlah auto antibodi berlebih.

Menurunkan jumlah

populasi sel B, akan

menurunkan titer antibodi

sehingga akan memperbaiki

kondisi penderita SLE.

Sayangnya pendekatan ini

hanya bersifat sementara

karena sel B merupakan

efektor dan respon imun yangterakhir.

Terapi selanjutnya adalah

pengembangan antibodi

anti CD22. Awalnya antibodi

ini digunakan untuk terapi

imfoma non-Hodgkin, dan

lebih baik dibandikan dengan

antibodi anti CD20 karena

memiliki tingkat keamanan

yang tinggi dan hanya

memodulasi sel-sel B saja.

Namun obat ini masih

dalam taraf uji klinis faseIII dan belum diketahui

efektivitas dan keamannya

dalam penggunaan jangka

panjang.

Pengobatan lini

pertama penyakit Lupus

Erithematosus Sistemik (LES)

yang banyak digunakan

di klinik saat ini adalah

siklofosfamid. Sayangnya,

ada dugaan kuat obat ini

memiliki sejumlah efek

samping seperti depresi

sumsum tulang, infeksi,

alopesia, sistitis hemoragik,

dan infertilitas bila diberikan

lebih dari 6 bulan.

Beberapa tahun

belakangan ini, terapi

komplementer menjadi

populer sebagai terapi

alternatif untuk pengobatan

berbagai macam penyakit.

Ahli pengobatan China

misalnya sudah memakai

berbagai ramuan untuk

mengobatai beberapa jenis

kanker.

Beberapa penelitian jugamenunjukkan bahwa lebih dari

50 persen penderita kanker di

AS dan Eropa menggunakan

terapi herbal seperti ramuan

China, teh hijau, dan minyak

ikan (Molassiotis, 2005; Mao

2011).

SambilotoDaun sambilota banyak

dijumpai di Asia, khusunya

di Indonesia. Beberapapenelitian menyebut

sambilota sebagai “King

of Bitter ” karena dapat

menyembuhkan gangguan

saluran cerna, saluran nafas,

demam, herpes, radang, dan

beberpa penyakit lainnya.

Sesuai nama genusnya,

Andrographis , sambiloto

mempunyai senyawa

khas yang tidak terdapat

pada genus lain, yaitu 

andrographolide .Andrographolide

adalah senyawa yang

dapat menghambat sel

T dan respon antibodi

pada penyakit autoimun

enchephalomyelitis  dan

memberikan efek sitotoksik

pada carcinoma epidermoid

nasopharynx .

Senyawa andrographolide

dalam dosis tertentu,

secara in vitro  dapat

menghambat aktivitas sel T.

Pengahambatan aktivasi sel

T berasal dari kemampuan

andrographolide  untuk

menghambat kemampuan sel

dendritik dan MHC.

Dalam percobaan

pada tikus yang diinduksi

enchepalomyelitis , senyawa

andrographolide  mencegah

OVA dari sel dendritik. Selain

itu andrographolide  juga

meningkatkan esiensi sel

dendritik.

Sebuah penelitian yang

dilakukan Febriandaru, FK

UNS 2012, menunjukkanekstrak metanol daun

sambiloto dapat mengurangi

 jumlah limfosit T pada sampel

pasien LES positif dengan

dosis 0,00074 miligram/mL.

Sementara siklofosfamid

sebagai terapi standar yang

digunakan untuk penderita

LES juga mampu mengurangi

 jumlah limfosit T tetapi

dengan jumlah 16.80225

miligram/mL.

Namun yang paling

menakjubkan, penelitian ini

 juga menemukan bahwa

ekstrak metanol daun

sambiloto lebih bersifat

toksik untuk membunuh

limfosit T dibandingkan

dengan siklofosfamid. Dosis

pemakainnya juga jauh lebih

sedikit.

Menurut Febriandaru,

sampai saat ini sayangnya

belum ada uji farmakologis

yang memadai untuk

mengetahui lebih lanjut

khasiat daun sambiloto

ini. Meskipun saat ini

sudah banyak masyarakatyang menggunakan daun

sambiloto sebagai obat.

Uji farmakologis

mutlak diperlukan agar

penggunaan ekstrak

sambiloto tidak meracuni

tubuh. Selain itu juga sebagai

alternatif pengobatan

bagi penyakit yang masih

sulit disembuhkan, Lupus

Erithematosus Sistemik...l

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  23

Page 26: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 26/72

Ribuan orang sukuRohingya yang

melarikan diri

dari penindasan

dan kekerasan

dan imigran Bangladesh

melarikan diri dari

kemiskinan terdampar

di perairan acaeh pada

10 Mei 2015 lalu. Setela

terombang-ambing di

kapal selama beberapa

hari, para pengungsi

diselamatkan pemerintahIndonesia bersama Dinas

Kesehatan (Dinkes)

kabupaten dan memberi

pelayanan kesehatan dasar

di pos kesehatan di lokasi

pengungsian.

Setidaknya terdapat

1.800 pengungsi asal

warga negara Bangladesh

dan Myanmar (Rohingya)

yang mendarat di perairan

Aceh. Mereka tersebar dilima kabupaten dan kota

mencakup Aceh Timur, Aceh

Utara, Kota Langsa, Aceh

Tamiang, dan Medan.

Kementerian Kesehatan

mengirimkan seorang staf

Pusat Penanggulangan

Krisis Kesehatan RI (PPKK)

dan seorang staf Pusat

Penanggulangan Krisis

(PPK) Regional Sumatera

Utara.

Sementara itu DinkesKabupaten Aceh Utara dan

Dinkes Kabupaten Langsa

mendistribusikan beberapa

 jenis bantuan barang

mencakup 50 buah kelambu,

150 paket Personal Hygiene

Kit , 800 lembar Kantong

Darah, 2 boks paket obat,

700 kantong PAC, 4000

buah Masker, 144 buah

lem lalat dan 2 kilogram

insektisida tikus. Dinkes KotaLangsa memberi bantuan

berupa imunisasi, Dinkes

Provinsi Aceh berupa 300

paket Hygiene Kit , 5 dus

MP-ASI dan 5 dus PMT. Dan

PPK Regional Sumatera

Utara berupa MP ASI 40

koli, masker 1 (satu) koli

dan Polybag  1 karung (1000

lembar).

Kementrian Kesehatan

 juga menyediakan MCK

dan foging, memfasilitasiair bersih, memberi

penyuluhan mengenai

Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS), mengadakan

peningkatan dan

pengawasan hygiene  

sanitasi bahan baku

makanan mentah,

melakukan pemantauan

peningkatan vektor

penyebab penyakit (lalat

dan nyamuk), melakukanpengawasan sanitasi

pengelolaan sampah,

meningkatkan kewaspadaan

dini dalam mencegah

penyakit potensial KLB

(ISPA, Pneomenia, Diare,

DB, Kolera, Campak dan

keracunan makanan),

pelayanan kesehatan

 jiwa komprehensif serta

penguatan surveilans

penyakit dan kesehatan

reproduksi di pengungsian.Pemerintah berupaya

untuk memulangkan para

pengungsi, diusahakan

dalam waktu sebulan telah

kembali ke negara masing-

masing setelah pendataan

dilakukan oleh Pusat

Data dan Informasi Badan

Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB) di Aceh,

(26/05).l   S   I   N   A   R   H   A   R   A   P   A   N .   C   O

KEMENTRIAN KESEHATANBANTU PENGUNGSI

ROHINGYA DAN

BANGLADESH

PERISTIWA

24 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 27: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 27/72

R

okok ilegal

berpotensi

meningkatkan

 jumlah perokok

dan perokokpemula karena harganya

yang murah di pasaran.

Hal ini disampaikan Menteri

Kesehatan RI, Prof. Dr. dr.

Nila Farid Moeloek, Sp. M

(K) dalam sambutannya

pada acara Dialog Interaktif

Hari Tanpa Tembakau

Sedunia (HTTS) 2015

dengan tema “Rokok Illegal

Merugikan Bangsa dan

Negara” di Jakarta (8/6).Turut hadir dalam acara

ini Menteri Keuangan,

Menteri Perdagangan,

Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM)

dan Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI).

‘’Jika peredaran rokok

illegal dapat dicegah,

pendapatan negara

melalui cukai dapat

meningkat sehingga

   W   W   W .   H   A   R   I   A   N   T   E   R   B   I   T .   C   O   M

   B   E   R   I   T   A   D   A   E   R   A   H .   C   O .   I   D

dapat dimanfaatkan untuk

peningkatan program

kesehatan yang bersifat

promotif dan preventif untuk

mengatasi dampak akibatmerokok,’’ tutur Nila. Menurut

WHO, jika peredaran rokok

ilegal dieliminasi maka

pendapatan negara di

seluruh dunia mencapai $

30 milyar dollar Amerika per

tahun dan sebanyak 164.000

kematian prematur dapat

dicegah.

Selain itu, rokok ilegal

tidak memenuhi ketentuan

yang berlaku, termasuk

kewajiban mencantumkan

peringatan kesehatan

bergambar agar masyarakat

paham akan dampak buruk

rokok terhadap kesehatan.WHO (2015) menyebutkan

 jika perdagangan rokok

ilegal dieliminasi, pemerintah

di seluruh dunia akan

mendapatkan sedikitnya 30

milyar USD per tahun dari

cukai rokok dan mencegah

164.000 kematian dini per

tahun (karena harga rokok

rata-rata menjadi lebih

tinggi).

Menkes menjelaskan,

dalam menyukseskanpengendalian tembakau,

Pemerintah telah memiliki

Peraturan pemerintah

Nomor 109 tahun 2012

tentang Pengamanan

bahan yang mengandung

zat adiktif berupa produk

tembakau bagi kesehatan

dan penjabarannya.

Kementerian Kesehatan juga

telah membuat Permenkes

nomor 28 tahun 2013

tentang Pencantuman

Peringatan Kesehatan

Berbentuk Gambar dan

Tulisan pada KemasanProduk Tembakau dan

peringatan tersebut

diberlakukan mulai 1 Juni

2014 dan Permenkes Nomor

40 tahun 2013 tentang

Peta Jalan (Road Map)

Pengendalian Dampak

Konsumsi Rokok Bagi

Kesehatan.

Sementara regulasi

dari Kementerian/Lembaga

lain yang terkait dengan

pengendalian dampaktembakau terhadap

kesehatan juga sudah

diterbitkan yaitu: Peraturan

Kepala Badan BOM nomor

41 tahun 2013 tentang

Produk Tembakau yang

Beredar, Pencantuman

Peringatan Kesehatan

dalam Iklan dalam

Kemasan Produk Tembakau

dan Peraturan Menteri

ROKOK ILLEGALRUGIKAN BANGSA

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  25

Page 28: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 28/72

Keuangan nomor 62 tahun 2014 tentang

Perdagangan Barang Kena Cukai.

Terkait hal ini, Pemerintah Daerah

membuat komitmen terhadap upaya

pengendalian tembakau yang bersama-

sama Kementerian Dalam Negeri

dan Jejaring Pengendalian Tembakau

melakukan advokasi. Hingga saat ini,

tercatat sebanyak 127 Kabupaten/Kota

di 32 provinsi di seluruh Indonesia yang

telah memiliki peraturan terkait Kawasan

Tanpa Rokok (KTR). Menkes terus

mengimbau kepada jajaran Pemerintah

Daerah baik di tingkat Provinsi maupun

Kabupaten/Kota yang belum, untuk

segera melahirkan peraturan tentang

KTR.

Negara melalui Kementerian

Kesehatan mengajak seluruh unsurmasyarakat untuk melindungi generasi

muda dari bahaya merokok dan ikut

memberantas peredaran rokok ilegal

dengan melaporkan kepada yang

berwajib jika menemukan rokok ilegal.

Untuk itu pemerintah akan menyusun

suatu strategi pemberantasan peredaran

rokok ilegal diperlukan hasil riset yang

sahih, yang mudah disosialisasikan

hasilnya di masyarakat.

“Saya berharap kerjasama ini akan

bermanfaat bukan hanya terhadappengembangan ilmu pengetahuan tetapi

 juga berdampak pada peningkatan

kesehatan masyarakat di Indonesia”,

tandas Menkes.

Data Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas), Survei Kesehatan

Rumah Tangga (SKRT) dan Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas)

menunjukkan terjadinya peningkatan

prevalensi perokok usia 15 tahun ke

atas yaitu sebesar 27 % berdasarkan

Susenas 1995 lalu meningkat menjadi

31,5 % berdasarkan SKRT 2001). Dan

peningkatan prevalensi terus berlanjut

menjadi 34,4% berdasarkan Susenas

2004, 34,7% berdasarkan Riskesdas

2007 dan menjadi 36,3% berdasarkan

Riskesdas 2013. Sementara proporsi

perokok wanita walaupun lebih rendah

dibandingkan pria, namun mengalami

peningkatan sebanyak 5 kali lipat dari

1,7% (1995) menjadi 6,7% (2013).

Sedangkan Data Global Youth

Tobbaco Survey  2014 (GYTS 2014)

menyebutkan 20,3 % anak sekolahmerokok (Laki-laki 36%, perempuan

4.3%), 57,3% anak sekolah usia 13-

15 tahun terpapar asap rokok dalam

rumah dan 60% terpapar di tempat

umum atau enam dari setiap 10 anak

sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap

rokok di dalam rumah dan di tempat-

tempat umum. Data GATS 2011 juga

menunjukkan prevalensi perokok di

Indonesia sebesar 34,8%, dan sebanyak

67% laki-laki di Indonesia adalah

perokok (angka terbesar didunia).Hasil penelitian Badan Litbang

Kemenkes tahun 2010 menunjukkan

bahwa kematian akibat penyakit yang

terkait dengan tembakau terjadi 190.260

orang atau sekitar 12,7% dari seluruh

kematian di tahun yang sama.l

AWAS...!

LENSA

KONTAKILEGAL

Tim Inspeksi Direktorat

Jenderal Bina

Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, Kemenkes RI

Rabu malam melakukan

penindakan sumber peredaran

lensa kontak (contact lens)ilegal di salah satu wilayah di

Jakarta Pusat (10/6). Lokasi ini

merupakan sumber peredaran

lensa kontak ilegal ke seluruh

Indonesia. Dari hasil penindakan,

ditemukan 2 merek lensa kontak

ilegal sejumlah 200 ribu pasang

atau setara 2 truk dengan nilai

sebesar 11 milyar rupiah.

Dirjen Bina Kefarmasian

dan Alat Kesehatan Kemenkes

RI Maura Linda Sitanggang

menegaskan bahwa kemasanlensa kontak ilegal ini sangat tidak

steril dan tidak memiliki ijin edar di

Indonesia. Padahal untuk setiap

pendistribusian alat kesehatan

harus memiliki ijin yang terdaftar

di Kementerian Kesehatan

RI sebelum didistribusikan ke

masyarakat. Selain itu, pengimpor

 juga harus mengantongi ijin

sebagai distributor.

“Masyarakat dapat melihat   M   E   T   R   O   T   V   N   E   W   S .   C   O   M

PERISTIWA

26 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 29: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 29/72

produk alat kesehatan apa

saja yang sudah memiliki

ijin edar dengan mengakses

www.infoalkes.depkes.go.id

dan memeriksa nomor ijin

distribusi. Jika tidak tertera

di situs itu, maka produk

tersebut ilegal dan dapat

dilaporkan”, tegas Maura.

Hal ini sesuai dengan UU

No. 36 tentang Kesehatan

Pasal 106 ayait 1 yaitu

Sediaan farmasi dan alat

kesehatan hanya dapat

diedarkan setelah mendapat

izin edar.

Maura mengimbau

kepada masyarakat untuk

lebih hati-hati dalammembeli alat kesehatan.

Jangan tergiur dengan

harga murah. “Suatu produk

kesehatan seperti lensa

kontak harus terjamin

keamanan, mutu, dan

manfaatnya. Belilah di optik

yang berijin dan senantiasa

mengkonsultasikan ke

tenaga kesehatan sebelum

menggunakannya”, tambah

Maura.

Untuk mencegah

lebih banyak beredarnya

alat kesehatan ilegal di

Indonesia, Kementerian

Kesehatan akan melakukan

sosialisasi terus menerus

kepada masyarakat agar

terlindung dari produk

kesehatan tanpa ijin.

Kemenkes konsisten

melakukan pengawasan

produk alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan.

Guna melindungi

masyarakat, Tim Inspeksi

Direktorat Jenderal Bina

Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, Kemenkes RI

bersama dengan Satgas

Penegakan Hukum

Pemberantasan Obat dan

Makanan Ilegal secara rutin

melakukan penindakan

terhadap produk ilegal.Kegiatan ini merupakan

salah satu kegiatan dengan

nama Operasi Pangea VIII

tahun 2015.

Dengan kegiatan ini,

diharapkan masyarakat

akan lebih terlindungi

kesehatannya dari produk-

produk yang belum terjamin

keamanannya sesuai

dengan UU No. 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan

Pasal 104 ayat 1 yaituPengamanan sediaan

farmasi dan alat kesehatan

diselenggarakan untuk

melindungi masyarakat dari

bahaya yang disebabkan

oleh penggunaan sediaan

farmasi dan alat kesehatan

yang tidak memenuhi

persyaratan mutu dan/atau

keamanan dan/atau khasiat/ 

kemanfaatan.[P]

   M   A   J   A

   L   A   H   K   A   R   T   I   N   I .   C   O .   I   D

   A   N   T   A   R   A   N   E   W   S .   C   O   M

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  27

Page 30: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 30/72

Sampai 3 Juni 2015, ditemukan 30kasus Middle East Respiratory

Syndrome Coronavirus (MERS

CoV(+)) di Korea Selatan dan

dua diantaranya menyebabkan

kematian. Di seluruh dunia ada 1.161

kasus MERS CoV (di lebih dari 20

negara, sebagian besar di Arab Saudi

dan Timur Tengah lainnya, di Asia ada di

Korea Selatan, Tiongkok dan Malaysia),

436 diantaranya meninggal dunia. Dan

hingga kini belum dilakukan pembatasan

bepergian ke Korea Selatan dan juga

ke Timur Tengah yang kasusnya lebihbanyak.

Secara umum untuk mengenali

gejala MERS CoV bisa dideteksi dengan

batuk, demam dan sesak napas. Untuk

menghindari terjangkit MERS Cov, ada

lima anjuran Kementerian Kesehatan

kepada masyarakat Indonesia yang akan

bepergian ke Korea Selatan dalam waktu

dekat, yaitu :

Selalu rajin cuci tangan pakai sabun

(CTPS), karena sudah terbukti kegiatan ini

menurunkan penularan MERS CoV.MERS CoV lebih banyak terjadi

pada mereka yang mempunyai sakit

kronik sebelumnya seperti paru, jantung,

hipertensi, Diabetes Melitus, maka

sebelum berangkat ke Korea Selatan

periksakan diri anda terlebih dahulu ke

dokter di tanah air, cek keadaannya dan

bawa obatnya.

Selama di Korea Selatan batasi kontak

dengan mereka yang ada gangguan

pernapasan, seperti Inuenza Like Illness ,

dan batasi kunjungan ke Klinik atau RS

yang menangani MERS CoV disana.Jika selama di Korea Selatan (dan

14 hari sesudah kembali ke Indonesia)

ada keluhan batuk pilek panas dan

keluhan pernapasan lain, maka segera

menghubungi petugas kesehatan dan

sampaikan riwayat kunjungan ke Korea

Selatan kepada petugas kesehatan.

Selalu memantau perkembangan

MERS CoV di Korea Selatan dari waktu

ke waktu dan ikuti rekomendasi yang

dikeluarkan.l

ANJURAN

KEMKESHADAPI

MERS CoV

Anjuran dari WHOTerkait MERS CoV

Semua negara anggota

dihimbau meningkatkan

surveilans terhadap kasus

Inspeksi Saluran Pernapasan

Akut (ISPA) dengan gejala

yang tidak biasa.

Langkah-langkah

pencegahan dan

pengendalian infeksi sangat

penting untuk mencegah

kemungkinan penyebaran

Mers CoV di fasilitas

pelayanan kesehatan.

Karena gejala awal Mers- 

CoV tidak spesik dan sulit

untuk mengidentikasi gejalatersebut diawal , maka petugas

kesehatan harus selalu

menerapkan SOP tindakan

pencegahan untuk semua

pasien, terlepas dari diagnosis

mereka

Bagi penderita diabetes,

gagal ginjal, penyakit paru-

paru kronis, dan orang

dengan sistem kekebalan

tubuh yang dianggap

berisiko tinggi terhadapinfeksi Mers-COV harus

menghindari kontak dekat

dengan hewan, terutama

unta, ketika mengunjungi

peternakan, pasar, atau

daerah yang berpotensi tinggi

menyebarkan virus. Mencuci

tangan secara teratur sebelum

dan setelah menyentuh hewan

dan menghindari kontak

dengan hewan yang sakit,

harus dipatuhi. Orang harus

menghindari kencing unta dan jangan minum susu mentah

unta atau makan daging yang

belum dimasak dengan benar.

WHO tidak menyarankan

skrining khusus pada

pintu masuk negara dan

tidak merekomendasikan

penerapan pembatasan

perjalanan atau perdagangan

apapun.

   H   E   A   L   T   H .   D   E   T   I   K .   C   O   M

PERISTIWA

28 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 31: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 31/72

K ementerianKesehatan

menyampaikan

rasa dukacita

yang mendalam

atas wafatnya dr. Dhanny

Elya Tangke yang bertugas

sebagai dokter Pegawai Tidak

Tetap (PTT) di Kabupaten

Pegunungan Bintang,

Propinsi Papua pada 13 Mei

2015 karena malaria.

Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 13 Tahun2003 tentang ketenagakerjaan

pasal 192 bahwa Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1961

tentang wajib kerja sarjana

dinyatakan tidak berlaku

lagi, maka penempatan

dokter PTT saat ini bersifat

sukarela. Sehubungan

dengan penempatan lokasi

dinas Alm. dr. Dhanny yang

memang terkenal dengan

DUKACITA UNTUK

DR. ELYA TANGKE

kasus malaria tentu tidakmemungkiri jika profesi dokter

kadang berada pada risiko

tinggi, termasuk nyawa.

Sebelum menjalankan

tugasnya, seluruh dokter tentu

harus diberikan pembekalan

agar siap menghadapi risiko

yang mungkin terjadi di

lokasi tugas. Pembekalan

tersebut dibagi menjadi

dua. Pembekalan pertama

diberikan di Provinsi lulusan

oleh Kementerian Kesehatandengan materi proses

administrasi PTT, hak dan

kewajiban, proses penerbitan

rekening gaji dan BPJS

Kesehatan. Dinas Kesehatan

Provinsi juga memberikan

materi mekanisme

pemberangkatan dan

pembayaran biaya perjalanan

dokter/ dokter gigi PTT.

Pembekalan kedua diberikan

di Provinsi Penugasan oleh

Dinas Kesehatan Provinsi

dengan materi yang diberikan

antara lain kondisi geogras,

kasus-kasus penyakit yang

sering terjadi, dan program

kesehatan yang harus

dilaksanakan.

Selama menjalankan

tugasnya, para dokter

PTT diberikan jaminan

keselamatan dan keamanan

oleh Pemerintah Daerah.

Hal tersebut sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 7 Tahun 2013 tentang

pedoman pengangkatan dan

penempatan dokter dan bidan

sebagai PTT pasal 16 butira, bahwa Pemerintah daerah

kabupaten/ kota berkewajiban

menjamin keselamatan dan

keamanan bagi Dokter dan

Bidan sebagai PTT dalam

melaksanakan tugas.

Selain itu, dokter PTT

yang bertugas akan menjadi

peserta BPJS Kesehatan

(sebelumnya Askes) dan

apabila meninggal dunia

akan diberikan uang duka.Hal tersebut sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 7 Tahun 2013 tentang

pedoman pengangkatan dan

penempatan dokter dan bidan

sebagai PTT. Dokter PTT juga

berhak memperoleh jaminan

pemeliharaan kesehatan

(Asuransi Kesehatan)

sesuai pasal 14 ayat 1

butir c. Terkait hal ini juga

diatur dalam pasal 18 ayat

1 bahwa Dokter dan Bidansebagai PTT yang tewas

dalam melaksanakan tugas

kewajibannya akan diberikan

uang duka tewas sebesar 12

(dua belas) kali penghasilan

terakhir kepada ahli warisnya

dan dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang

berlaku.

 Lebih lanjut dalam ayat

2 juga dijelaskan bahwa

Dokter dan Bidan sebagai

PTT yang wafat pada

waktu menjalankan masa

penugasan akan diberikan

uang duka wafat sebesar

6 (enam) kali penghasilan

terakhir kepada ahli

warisnya dan dilaksanankan

sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang

berlaku. Sedangkan untuk

Asuransi Jiwa belum dapat

diberikan kepada dokter PTT

karena mengacu pada hak

yang diberikan kepada PNS

bahwa sampai saat ini untuk

PNS belum mendapatkan

asuransi jiwa.Sebagai penghormatan

terakhir kepada Alm. dr.

Dhanny Elya Tangke, pada

hari kamis tanggal 14 Mei

2015 bertempat di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas

I Makassar dilaksanakan

serah terima jenazah dari

Kementerian Kesehatan

yang diwakili oleh Kepala

Biro Kepegawaian kepada

orang tua kandung Almarhumdengan disaksikan oleh

perwakilan dari IDI,

Universitas Hasanuddin,

Ikatan Keluarga Alumni

Universitas Hasanuddin dan

keluarga Almarhum. Selain

itu juga diserahkan piagam

penghargaan Satya Lancana

Karya Satya Arutala, uang

duka sebesar 6 (enam) kali

penghasilan terakhir dan

biaya evakuasi jenazah dari

Jayapura Papua sampai keTana Toraja Sulawesi Selatan.

Kepergian Almarhum

dr. Dhanny diharapkan tidak

akan menyurutkan semangat

para dokter muda Indonesia

lainnya yang siap berangkat ke

daerah terpencil, tetapi lebih

memotivasi lagi para dokter

muda untuk berkontribusi demi

memajukan kesehatan bangsa

dan negara. [P]

   T   W   I   T   T   E   R .   C   O   M

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  29

Page 32: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 32/72

Pengiriman perawat

ke Jepang, bukan

sekedar mencari

nafkah yang lebih

baik, tapi juga

sebagai upaya alih teknologi

Jepang untuk Indonesia.

Terdapat 66 perawat dan

212 care workers yang telahberhasil dan dinyatakan

memenuhi syarat untuk

bekerja di berbagai fasilitas

kesehatan di Jepang.

Menurut data Badan

Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BNP2TKI),

permintaan tenaga perawat

untuk bekerja di luar negeri

selama tahun 2010-2014

KIRIM PERAWAT KE JEPANG

UNTUK ALIH TEKNOLOGIadalah sebanyak 15.431

orang. Dari jumlah tersebut

baru terpenuhi sebesar

36,5%. Sementara itu, dari

 jumlah produksi perawat

tahun 2014, diperkirakan

sebesar 60% diantaranya

didayagunakan di dalam

negeri, 5% di luar negeridan sisanya bekerja

di luar kompetensi.

Dengan demikian, masih

diperlukan kerja keras

untuk meningkatkan

pendayagunaan tenaga

perawat ke luar negeri

dengan tetap memperhatikan

kebutuhan di dalam negeri.

Perawat mempunyai

posisi penting dalam

penyelenggaraan

pelayanan kesehatan.

Perawat dibutuhkan di

seluruh fasilitas pelayanan

kesehatan, baik di dalam

maupun di luar negeri.

Peluang perawat bekerja di

dalam negeri dapat melalui

penerimaan Calon PegawaiNegeri Sipil (CPNS) di Pusat

dan Daerah, penugasan

khusus, maupun bekerja di

instansi swasta. Bekerja di

luar negeri juga merupakan

salah satu peluang bagi

perawat Indonesia. Hal ini

ditandai dengan tingginya

permintaan tenaga perawat

untuk bekerja ke luar negeri

terkait dengan karakteristik

perawat Indonesia yang

banyak disukai oleh negara

lain.

Berdasarkan Undang-

undang nomor 36 tahun

2014 tentang Tenaga

Kesehatan, dijelaskan

bahwa pendayagunaan

tenaga kesehatan luarnegeri dilakukan dengan

mempertimbangkan

keseimbangan antara

kebutuhan tenaga kesehatan

di Indonesia dan peluang

kerja bagi tenaga kesehatan

warga negara Indonesia

di luar negeri. Sehingga,

pendayagunaan perawat ke

luar negeri ini merupakan

kebijakan alternatif dalam

PERISTIWA

30 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 33: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 33/72

rangka optimalisasi

pemanfaatan perawat yang

menjunjung azas saling

menguntungkan, baik antara

Indonesia dan negara lain

yang menjadi mitra, maupun

antara perawat Indonesia

dengan pihak yang

mendayagunakannya.

Salah satu bentuk

pendayagunaan perawat ke

luar negeri adalah melalui

Indonesian Japan Economic

Partnership Agreement

(IJEPA). IJEPA merupakan

bagian kerja sama Indonesia

dan Jepang dalam kegiatan

penempatan nurse dancare worker yang sudah

dilaksanakan sejak 2008

sampai sekarang. Dalam

kurun waktu tersebut,

sebanyak 547 candidate

nurses dan 966 candidate

care workers telah

ditempatkan.

Kerja sama Indonesia

dengan Jepang dalam

bidang keperawatan tidak

hanya sebatas dalam

kerangka IJEPA, tetapi juga

telah terlaksana melalui kerja

sama teknis dengan Japan

International Cooperation

Agency (JICA). Kerja sama

ini terwujud dalam bentuk

kegiatan pengembangan

 jenjang karir perawat,

termasuk di dalamnya

adalah pengembangan

kurikulum modul pelatihan

keperawatan.

“Saya ucapkan selamat

pula kepada 66 perawat

dan 212 care workers

yang telah berhasil dan

dinyatakan memenuhi

syarat untuk bekerja diberbagai fasilitas kesehatan

di Jepang. Semoga kerja

keras saudara-saudara

dapat terus dipertahankan

dan berbuah manis selama

di Jepang nanti”, ujar

Menkes dalam sambutannya

yang dibacakan Kepala

Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan

(PPSDM), drg. Usman

Sumantri, M.Sc pada acara

Farewell Ceremony untuk

melepas keberangkatan para

candidate nurses dan care

workers guna melaksanakan

tugasnya di Jepang (10/6).

Penempatan perawat

Indonesia ke Jepang, selain

bertujuan untuk membuka

lapangan kerja yang lebih

luas dan kesempatan

kerja yang lebih baik, ke

depannya juga diharapkan

dapat menjadi upaya alih

pengetahuan dan teknologi

demi peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan di

Tanah Air.[P]

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  31

Page 34: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 34/72

K esehatan ibu

merupakan hal

yang sangat

penting dan

menjadi salah

satu prioritas program

kesehatan masyarakat.

Pelayanan darah yangaman dan berkualitas

merupakan bagian yang

tidak terpisahkan untuk

menurunkan angka kematian

ibu (AKI) melahirkan.

Salah satu penyebab dari

kematian ibu melahirkan

adalah perdarahan. Untuk

mencegah kematian ibu,

diperlukan akses terhadap

pelayanan darah yang

cukup. Hal ini dapat dicapai

 jika banyak donor darahsukarela yang secara rutin

mendonorkan darahnya,

sehingga unit transfusi

darah (UTD) dapat

memenuhi permintaan darah

dari fasilitas pelayanan

kesehatan.

Berdasarkan standar

WHO, jumlah kebutuhan

minimal darah di Indonesia

sekitar 5,1 juta kantong

pertahun atau 2% jumlah

penduduk Indonesia,

sedangkan produksi darah

dan komponennya saat ini

sebanyak 4,1 juta kantong

dari 2,7 juta donasi, dimana

84,72% diantaranya berasal

dari donor darah sukarela.“Hal ini berarti bahwa

secara nasional kita masih

membutuhkan tambahan

produksi darah dan

komponen darah sebanyak

sekitar 1 juta kantong/tahun”,

kata Menkes, Prof. Dr. dr.

Nila Farid Moeloek, Sp. M

(K) dalam sambutannya

pada acara Penutupan

Rapat Kerja Nasional Bidang

Kesehatan dan Sosial

Palang Merah Indonesia(PMI), di Jakarta (10/6).

Rakernas PMI yang

dihadiri Wapres Jusuf Kalla

ini merupakan rangkaian dari

Hari Donor Darah Sedunia

yang diperingati setiap

tanggal 14 Juni. Tema Hari

Donor Darah Sedunia Tahun

2015 adalah “Thank you

for saving my life” dengan

sub tema “Setetes darah

menyelamatkan bagi ibu

melahirkan”.

Unit Transfusi Darah

(UTD) yang mensuplay

darah ke fasilitas

pelayanan kesehatan.

Saat ini suplai darah dari

UTD ke Fasyankes yangmembutuhkan belum

merata diseluruh Kab/ 

Kota di Indonesia. Tercatat

baru terdapat 376 UTD

baik milik PMI maupun

Pemerintah yang tersebar

di 367 Kab/Kota, sehingga

masih banyak fasilitas

pelayanan kesehatan di

Kab/Kota tertentu kesulitan

memperoleh darah.

Bertepatan dengan

Rakernas PMI, dicanangkanpula program “Desa

Donor Darah”. Menkes

mengharapkan dengan

adanya program ini dapat

memperkuat kembali peran

dari desa siaga dimana

setiap ibu hamil mempunyai

donor pendamping

yang siaga. Peran dari

masyarakat, tim Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga

(PKK), Puskesmas dan

Unit Transfusi Darah

sangat dibutuhkan untuk

mensukseskan program ini.

“Saya mengharapkan,

melalui program “Desa

Donor Darah” tersebut maka

kekurangan kebutuhan darahdan komponen darah dapat

terpenuhi. Sehingga program

tersebut tidak hanya menjadi

salah satu solusi untuk

memenuhi kebutuhan darah

bagi ibu melahirkan tetapi

 juga dapat dimanfaatkan

untuk penyakit-penyakit lain

yang membutuhkan darah.”

tandas Menkes.

Menkes juga

menyampaikan apresiasi

yang setingi-tingginyaterhadap berbagai kegiatan

yang telah dilakukan oleh PMI

selama 70 tahun berdirinya

baik di tingkat pusat maupun

di daerah di seluruh wilayah

negeri tercinta ini guna

meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat baik

pada kondisi sehari-hari

maupun pada saat terjadi

bencana.[P]

PENTINGNYA DARAH

BAGI IBU MELAHIRKAN

PERISTIWA

32 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 35: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 35/72

Data Survei

Sosial Ekonomi

Nasional

(Susenas),

Survei

Kesehatan Rumah Tangga(SKRT) dan Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas)

menunjukkan terjadinya

peningkatan prevalensi

perokok usia 15 tahun ke

atas yaitu; 27 % (Susenas

1995); 31,5 % (SKRT 2001);

34,4% (Susenas 2004);

34,7% (Riskesdas 2007)

dan 36,3% (Riskesdas

2013). Walaupun proporsi

perokok wanita lebih rendahdibandingkan pria, namun

terjadi juga peningkatan

sebanyak 5 kali lipat dari

1,7% (1995) menjadi 6,7%

(2013).

Data Global Youth

Tobbaco Survey 2014

(GYTS 2014) menyebutkan

20,3 % anak sekolah

merokok (Laki-laki 36%,

perempuan 4.3%), 57,3%

anak sekolah usia 13-15

tahun terpapar asap rokok

SEMUA JENIS ROKOK

RUGIKAN KESEHATANdalam rumah dan 60%

terpapar di tempat umum

atau enam dari setiap 10

anak sekolah usia 13-15

tahun terpapar asap rokok di

dalam rumah dan di tempat-tempat umum. Data GATS

2011 juga menunjukkan

prevalensi perokok di

Indonesia sebesar 34,8%,

dan sebanyak 67% laki-laki

di Indonesia adalah perokok

(angka terbesar didunia).

Hasil penelitian Badan

Litbang Kemenkes tahun

2010 menunjukkan bahwakematian akibat penyakit

yang terkait dengan

tembakau terjadi 190.260

orang atau sekitar 12,7%

dari seluruh kematian di

tahun yang sama.

Rokok illegal berpotensi

untuk meningkatkan jumlah

perokok dan perokok

pemula karena murahnyaharga rokok dipasaran.

Selain itu, rokok illegal

 juga tidak mematuhi

peraturan pemerintah terkait

pemasangan Peringatan

Kesehatan Bergambar

sehingga informasi bahaya

merokok tidak tersampaikan

kepada masyarakat. Jika

peredaran rokok illegal

dapat dicegah, pendapatan

negara melalui cukaidapat meningkat sehingga

dapat dimanfaatkan untuk

peningkatan program

kesehatan yang bersifat

promotif dan preventif untuk

mengatasi dampak akibat

merokok.

Menurut WHO, jika

peredaran rokok illegal

dieliminasi maka pendapatan

negara di seluruh dunia

mencapai USD 30 Milyar/ 

tahun dan sebanyak 164.000kematian prematur dapat

dicegah. Selain itu, rokok

ilegal tidak memenuhi

ketentuan yang berlaku,

termasuk kewajiban

mencantumkan peringatan

kesehatan bergambar yang

maksudnya agar masyarakat

paham akan dampak buruk

rokok terhadap kesehatan.

WHO (2015) menyebutkan   F   I   L   S   A   N   T   E   J   E   U   N   E   S .   C   O   M

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  33MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  33

Page 36: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 36/72

 jika perdagangan rokok

ilegal dieliminasi, pemerintah

di seluruh dunia akan

mendapatkan sedikitnya 30

milyar USD per tahun dari

cukai rokok dan mencegah

164.000 kematian dini per

tahun (karena harga rokok

rata-rata menjadi lebih tinggi).

Demikian disampaikan

Menteri Kesehatan RI,

Prof. Dr. dr. Nila Farid

Moeloek, Sp. M (K) dalam

sambutannya pada acara

Dialog Interaktif Hari

Tanpa Tembakau Sedunia

(HTTS) 2015 bersama

Menteri Keuangan, Menteri

Perdagangan, KepalaBadan Pengawas Obat

dan Makanan (BPOM)

dan Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI)

di Jakarta (8/6). Secara

global, tema HTTS tahun ini

adalah “Stop ilicit trade in

tobacco products” dan tema

nasional yaitu “Rokok Illegal

Merugikan Bangsa dan

Negara”.

Menkes menerangkan,

dalam menyukseskan

pengendalian tembakau,

Pemerintah telah memiliki

Peraturan pemerintah

Nomor 109 tahun 2012

tentang Pengamanan

bahan yang mengandung

zat adiktif berupa produk

tembakau bagi kesehatan

dan penjabarannya.

Kementerian Kesehatan

telah membuat: Permenkes

nomor 28 tahun 2013

tentang Pencantuman

Peringatan Kesehatan

Berbentuk Gambar dan

Tulisan pada Kemasan

Produk Tembakau dan

peringatan tersebutdiberlakukan mulai 1 Juni

2014; Permenkes Nomor

40 tahun 2013 tentang

Peta Jalan (Road Map)

Pengendalian Dampak

Konsumsi Rokok Bagi

Kesehatan.

Regulasi dari

Kementerian/Lembaga

lain yang terkait dengan

pengendalian dampak

tembakau terhadap

kesehatan, yaitu: Peraturan

Kepala Badan BOM nomor

41 tahun 2013 tentang

Produk Tembakau yang

Beredar, Pencantuman

Peringatan Kesehatan

dalam Iklan dalam Kemasan

Produk Tembakau; Peraturan

Menteri Keuangan nomor

62 tahun 2014 tentang

Perdagangan Barang Kena

Cukai.

Terkait komitmen

Pemerintah Daerah terhadap

upaya pengendalian

tembakau, Bersama-sama

Kementerian Dalam Negeri

dan Jejaring Pengendalian

Tembakau melakukanadvokasi kepada Pemerintah

daerah. Hingga saat ini,

tercatat sebanyak 127

Kabupaten/Kota di 32

provinsi di seluruh Indonesia

yang telah memiliki

peraturan terkait Kawasan

Tanpa Rokok (KTR). Menkes

terus mengimbau kepada

 jajaran Pemerintah Daerah

baik di tingkat Provinsi

maupun Kabupaten/Kota

yang belum, untuk segera

melahirkan peraturan

tentang KTR.

Negara melalui

Kementerian Kesehatan

mengajak seluruh unsur

masyarakat untuk melindungi

generasi muda dari bahaya

merokok dan meningkatkan

kesadaran bahwa

pentingnya memberantas

peredaran rokok illegal yang

merugikan bangsa dan

negara dengan mengenali

dan melaporkan rokok illegal

kepada yang berwajib. Untuk

menyusun suatu strategi

pemberantasan peredaran

rokok illegal diperlukanhasil riset yang sahih, yang

mudah disosialisasikan

hasilnya di masyarakat.

“Saya berharap

kerjasama ini akan

bermanfaat bukan hanya

terhadap pengembangan

ilmu pengetahuan tetapi

 juga berdampak pada

peningkatan kesehatan

masyarakat di Indonesia”,

tandas Menkes. [P]

   K   O   M   P   A   S   I   A   N   A .   C   O   M

PERISTIWA

34 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 37: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 37/72

Tembakau terus

menjadi perhatian

di dunia kesehatan

karena efeknya

yang buruk dan

 jumlah perokok usia mudapun terus meningkat

tajam. Berdasarkan hasil

Riskesdas, proporsi perokok

pemula (10-14 tahun)

mengalami kenaikan yang

cukup pesat pada tahun

2010-2013 yaitu sebesar

6,2%. Prevalensi Perokok

remaja (15-19 tahun)

khususnya perempuan

meningkat 10 kali lipat.

‘’Pada tahun 2013,diperkirakan terdapat 6,3

 juta wanita Indonesia usia

lebih dari 15 tahun yang

merokok,’’ kata Menteri

Kesehatan RI, Prof. Nila

F. Moeloek pada acara

Indonesia Conference on

Tobacco or Health  (ICTOH)

di Jakarta akhir Mei 2015

lalu. Dan jika dilihat dari

status ekonomi, perokok

miskin bahkan memiliki

kecenderungan untukmengorbankan kebutuhan

sandang pangan untuk

memenuhi kebutuhan rokok.

Menkes menambahkan

sebagian besar iklan rokok

pada billboard  dan media

elektronik mampu menarik

generasi muda untuk

menjadi perokok. Selain itu,

kegiatan yang disponsori

oleh industri rokok juga

 WASPADA,

PRODUSEN ROKOKSASAR ANAK MUDA

memiliki pengaruh pada

generasi muda untuk mulai

merokok.

“Berbagai upaya

untuk mencegah dan

mengendalikan konsumsitembakau telah dilakukan.

Salah satunya adalah

dengan menetapkan

Kawasan Tanpa Rokok

(KTR). KTR diberlakukan di

Fasyankes, tempat proses

belajar, tempat ibadah,

angkutan umum, dan

tempat lain yang ditetapkan.

Selain itu, dengan adanya

iklan layanan masyarakat

(ILM) melalui media cetakdan elektronik diharapkan

mampu membudayakan

kebiasaan hidup tanpa

rokok” ujar Menkes.

Sementara arah

kebijakan Kementerian

Kesehatan 2015-2019

mencakup penguatan

pelayanan kesehatan primer,

penerapan pendekatan

keberkelanjutan pelayanan

mengikuti siklus hidup

manusia, dan intervensiberbasis risiko kesehatan.

Lebih lanjut, Menkes

 juga mengharapkan

dukungan stakeholder

dan mitra kesehatan untuk

ikut mensukseskan upaya

promotif-preventif dalam

pembangunan kesehatan

termasuk promotif-preventif

terkait pengendalian

tembakau, melakukan

advokasi dalam melindungi

masyarakat dari dampak

buruk kesehatan akibat

konsumsi tembakau, dan

sebagai panutan perilaku

hidup bersih dan sehatdalam keluarga, lingkungan,

dan masyarakat.

Layanan upaya berhenti

merokok juga terdapat

pada Fasilitas Pelayanan

Kesehatan (Fasyankes).

Kegiatan yang terdapat pada

fasyankes tingkat pertama

antara lain membantu

perokok untuk berhenti

merokok (konseling),

membangun motivasi, dan

menciptakan lingkungan

yang mendukung. Pada

fasyankes tingkat lanjut akan

diberikan konseling lanjutan

dan pengobatan spesialistik.

Merokok adalah salah

satu faktor risiko penyakit

tidak menular (PTM).

Proporsi kematian akibat

penyakit tidak menular di

Indonesia meningkat dari

50,7% di 2004 menjadi

71% di 2014. Empat dari

lima penyebab kematiantertinggi 2014 yaitu

stroke, kardiovaskular,

DM, dan Hipertensi. PTM

menyebabkan beban

ekonomi sebesar 4,47 trilyun

dollar AS atau 17.863 dollar

AS per kapita 2012-2030.l

   M   H   D   D   A   U   D .   B   L   O   G   S   P   O   T .   C   O   M

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  35

Page 38: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 38/72

REFORMASI BIROKRASI

36 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Pengertan ihsan

Ihsan berasal dari katahasana yuhsinu, yang

artinya adalah berbuat

baik, sedangkan bentuk

masdarnya adalah ihsanan,

yang artinya kebaikan. Allah

SWT. Berrman dalam Al-

qur’an mengenai hal ini.

” Jika kamu berbuat baik,

(berarti) kamu berbuat baik

bagi dirimu sendiri . . .”

(Al-isra’:7)

“Dan berbuat baiklah

(kpd orang lain) seperti

halnya Allah berbuat baik

terhadapmu . . “

(Qs AL-Qashash: 77).

Ibnu katsir mengomentari

ayat diatas dengan

mengatakan bahwa

kebaikan yang dimaksud

dalam ayat tersebut adalah

kebaikan kepada seluruhmahluk Allah SWT.

Landasansyar’i IhsanPertama Al- qur’anul karim

Dalam Al-qur’an,

terdapat 166 ayat yang

berbicara tentang ihsan

dan implementasinya. Dari

sini kita dapat menarik satu

makna, betapa mulia dan

agungnya perilaku dan sifat

ini, hingga mendapat porsi

yang sangat istimewa dalamAl-qur’an. Berikut ini adalah

beberapa ayat yang menjadi

landasan akan hal ini.

“ Dan berbuat baiklah kalian

karena sesungguhnyaAllah

mencintai orang-orang yang

berbuat baik.”

(Qs. Al- baqarah: 195)

“Sesungguhnya Allah

memerintahkan untukberbuat adil dan kebaikan.”

(Qs.An-nahl:90)

“. . . . .serta ucapkanlah

kata-kata yang baik kepada

manusia. . . .”

(Qs. Al-baqarah:83)

“Dan berbuat baiklah

terhadap kedua orang ibu

bapak, kerabat, anak-anak

yatim, orang-orang miskin,

tetangga yang dekat maupunyang jauh, teman sejawat,

ibnu sabil, dan para hamba

sahayamu. . . . “

(Qs. An-nisa’: 36)

 

Kedua, As-sunnah

Rasulullah Saw. sangat

memberi perhatian terhadap

masalah ihsan ini. Sebab,ini

merupakan puncak harapan,

perjuangan seorang hamba.

Bahkan, diantara hadits-

hadits mengenai ihsan

tersebut, ada beberapayang menjadi landasan

utama dalam memahami

agama ini. Rasulullah Saw.

menerangkan mengenai

ihsan –Ketika ia menjawab

pertanyaan malaikat jibril

tentang ihsan, dimana

 jawaban tersebut dibenarkan

oleh jibril, dengan

mengatakan,

”Engkua menyembahAllah seakan-akan engkau

melihat-Nya, dan apabila

engkau tidak dapat melihat-

Nya, maka sesungguhnya

Dia melihatmu.”

(HR. Muslim).

Aspek pokokdalam ihsan

Ihsan meliputi tiga aspek

yang fundamental ketiga

aspek tersebut ibadah,

muamalah, dan ahklak.

Ibadahkita berkewajiban

ihsan dalam beribadah,

yaitu dengan menjalankan

semua jenis ibadah, seperti

solat, puasa, haji dan

sebagainya dengan cara

yang benar. Yaitu dengan

menyempurnakan syarat,

rukun, sunnah, dan adab-

adabnya. Hal ini tidak akan

mungkin dapat ditunaikan

oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksnaan ibadah-

ibadah tersebut ia penuhi

dengan cita rasa yang

sangat kuat (menikmatinya),

 juga dengan kesadaran

penuh bahwa Allah selalu

memantaunya hingga ia

merasa bahwa ia sedang

dilihat dan diperhatikan

oleh Allah. Minimal seorang

hamba harus merasa bahwa

Allah selalu memantaunya,karena dengan inilah ia

dapat menunaikan ibadah-

ibadah tersebut dengan

baik dan sempurna,

sehingga hasil dari ibadah

tersebut akan seperti yang

diharapkan. inilah maksud

dari perkataan Rasulullah

Saw. yang berbunyi,

“Hendaklah kamu

menyembah Allah seakan-

akan kamu melihat-Nya,dan jika engkau tidak

dapat melihat-Nya,

maka sesungguhnya Dia

melihatmu.”

Kini jelaslah bagi kita

bahwa sesungguhnya

arti dari ibadah itu sendiri

sangatlah luas. Maka

selain dari jenis ibadah

itu tadi, yang tidak kalah

MAKNA IHSAN &

PENGAWASANH. Mochamad Makromin, M.Kes, Auditor Muda, Inspektorat IV 

Page 39: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 39/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  37

   F   R   E   E   P   I   K .   C   O   M

pentingnya adalah juga

seperti ibadah lainnya

seperti jihad, menghormati

sesama mukmin, mendidik

anak, membahagiakan

istri, dan menjalankan yang

mubah semata-mata demi

mencari dan mendapatkan

Ridho Allah SWT. dan masih

banyak lagi. Rasulullah

menghendaki umatnya

dalam keadan seperti itu,

yaitu senantiasa sadar jika

ingin mewujudkan ihsan

dalam setiap ibadahnya.

Tingkat ibadahdan derajatnya

Berdasarkan nash-nashdalam Al-qur’an dan sunnah,

maka ibadah mempunyai tiga

tingkatan, yang pada setiap

tingkatan derajatnya seorang

hamba tidak akan dapat

mengukurnya. Karena itulah

kita berlomba-lomba untuk

meraihnya, pada setip derajat

ada tingkatan tersendiri

dalam surga. Yang tertinggi

adalah derajat muhsinin, Dan

ia akan menempati jannatul

rdaus, derajat tertinggi

dalam surga. Kelak penghuni

surga tingkat bawah akan

memandangi penghuni

surga tingkat atas, laksana

penduduk bumi memandangi

bintang-bintang di langit yang

menandakan betapa jauhnya

 jarak antara mereka.

Adapun tiga tingkatan

tersebut adalah sebagai

berikut:

l Tingkat At-taqwa, yaitu

tingkatan paling bawah

dengan derajad yang

berbeda-beda.l Tingkat Al-bir, yaitu

tingkat menengah

dengan derajat yang

berbeda-beda.

l Tingkat Al-ihsan, yaitu

tingkat paling atas

dengan derajat yang

berbeda-beda.

Tingkat taqwaTingkat taqwa adalah

tingkatan dimana seluruh

derajatnya dihuni oleh

mereka yang masuk kategori

Al-muttaqin, sesuai dengan

derajad ketaqwan masing-

Page 40: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 40/72

REFORMASI BIROKRASI

38 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

masing.

Taqwa akan menjadi

sempurna dengan

menjalankan semua perintah

Allah dan menjauhi serta

meninggalkan segala apa

yang dilarangNya, hal ini

berarti meninggalkan salah

satu perintah Allah saja

dapat mengakibatkan sanksi,

dan melakukan salah satu

laranganNya saja adalah

dosa. Dengan demikian

puncak taqwa adalah

menjalankan semua perintah

Allah serta menjauhi segala

laranganNya.

Namun ada satu hal

yang harus dipahami denganbenar, yaitu bahwa Allah

SWT. Maha mengetahui

mengetahui keadaan hamba-

hambaNya yang memiliki

berbagai kelemahan, yang

dengan kelemahannya itu

seorang hamba melakukan

dosa. Oleh karena itu

Allah SWT membuat

satu cara penghapusan

dosa, yaitu dengan cara

bertobat dan pengampunan.Melalui hal tersebut, Allah

SWT akan mengampuni

hambaNya yang berdosa

karena kelalaiannya dari

menunaikan hak-hak

taqwa. Sementara itu,

ketika seorang hamba naik

peringkat puncak taqwa,

boleh jadi ia akan naik

peringkatnya pada peringkat

bir atau ihsan. Peringkat

ini disebut martabat taqwa,

karena amalan-amalanyang ada pada derajat ini

membebaskannya dari

siksaan atas kesalahan

yang dilakukannya. Adapun

derajat yang paling rendah

dari peringkat ini adalah

derajat dimana seseorang

menjaga dirinya dari

kekalnya dalam neraka, yaitu

dengan iman yang benar dan

diterima oleh Allah SWT.

Tingkat Al-birPeringkat ini akan

dihuni oleh mereka yang

masuk kategoi Al-abror,

hal ini sesuai dengan

amalan-amalan kebaikan

yang mereka lakukan dari

ibadah-ibadah sunnah serta

segala sesuatu yang dicintai

dan diridhai oleh Allah SWT.

hal ini dilakukan setelah

mereka melakukan hal yang

wajib, yakni yang ada pada

peringkat At-taqwa.

Peringkat ini disebut

derajat Al-bir (kebaikan),

karena derajat ini merupakan

perluasan pada hal-hal yangsifatnya sunnah, sesuai

sifatnya semata-mata untuk

mendekatkan diri kepada

Allah dan merupakan

tambahan dari batasan-

batasan yang wajib serta

yang di haramkanNya.

Amalan-amalan ini tidak

diwajibkan oleh Allah SWT

kepada hambaNya, tetapi

perintah itu bersifat anjuran,

sekaligus terdapat janjipahala didalamnya.

Akan tetapi mereka

yang melakukan amalan

tambahan ini tidak akan

masuk kedalam tingkatan

Al-bir, kecuali mereka

telah melaksanakan

peringkat yang pertama,

yaitu peringkat taqwa.

Karena melaksanakan

hal yang pertama menjadi

syarat mutlak untuk

naik keperingkat yangselanjutnya.

Dengan demikian,barang

siapa yang mengklaim

dirinya telah melakukan

kebaikan sedang ia tidak

mengimani unsur-unsur

kaidah iman dalam ihsan,

serta tidak terhindar dari

siksaan neraka , maka ia

tidak dapat masuk kedalam

peringkat ini. (Al-bir). Allah

SWT. telah berrman,

“Bukanlah kebaikan dengan

memasuki rumah-rumah dari

belakangnya, akan tetapi

kebaikan itu adalah taqwa,

dan datangilah rumah-rumah

itu dari pintu-pintunya dan

bertaqwalah kepada Allah

SWT agar kalian beruntung.”

(Qs. Al-baqarah: 189).

“ya tuhan kami,

sesungguhnya kami

mendengar seruan orang

yang menyeru kepada

iman, yaitu berimanlah

kamu kepada tuhanmu,

maka kamipun beriman.

Ya tuhan kami ampunilah

bagi kami dosa-dosa kami

dan hapuskanlah dari kami

kesalahan-kesalahan kami

dan wafatkanlah kami

bersama orang-orang yang

banyak berbuat baik.” (Al-imran: 193) .

Tingkat ihsanTingkatan ini akan

dicapai oleh mereka yang

masuk dalam kategori

Muhsinun, mereka adalah

orang yang telah melewati

tingkat pertama dan kedua

(peringkat At-taqwa dan

Al-bir).

Ketika kita mencermatipengertian ihsan dengan

sempurna, maka kita akan

mendapatkan kesimpulan

bahwa ihsan memiliki dua

sisi yaitu : Pertama, ihsan

adalah kesempurnaan dalam

beramal sambil menjaga

keiklasan dan jujur dalam

   F   R   E   E   P   I   K .   C   O   M

Page 41: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 41/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  39

beramal.

Kedua, ihsaan adalah

senantiasa memaksimalkan

amalan-amalan sunnah

yang dapat mendekat diri

kepada Allah SWT. selama

hal itu adalah sesuatu yang

diridhaiNya dan dianjurkan

untuk melaksanakannya.

Untuk dapat naik

kemartabat ihsan dalam

segala amal , hanya bisa

dicapai melalui amalan-

amalan wajib dan amalan-

amalan sunnah yang dicintai

oleh Allah SWT. serta

dilakukan atas dasar mencari

ridha Allah SWT.

PENGAWASAN

PengertianPengawasan

Pengawasan bisa

didenisikan sebagai

suatu usaha sistematis

oleh manajemen bisnis

untuk membandingkan

kinerja standar, rencana,

atau tujuan yang telahditentukan terlebih dahulu

untuk menentukan apakah

kinerja sejalan dengan

standar tersebut dan

untuk mengambil tindakan

penyembuhan yang

diperlukan untuk melihat

bahwa sumber daya

manusia digunakan dengan

seefektif dan seesien

mungkin didalam mencapai

tujuan.

George R. Tery(2006:395) mengartikan

pengawasan sebagai

mendeterminasi apa

yang telah dilaksanakan,

maksudnya mengevaluasi

prestasi kerja dan apabila

perlu, menerapkan tidankan-

tindakan korektif sehingga

hasil pekerjaan sesuai

dengan rencana yang telah

ditetapkan.

Dalam penyelenggaraan

pemerintah di Indonesia

dikenal terminology

pengawasan melekat,

pengawasan fungsional yang

meliputi pengawasan intern

dan pengawasan ekstern,

pengawasan masyarakat,

serta pengawasan legislative

yang dapat digambarkan

sebagai lapisan unsure

pengawasan nasional.

Menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 60

Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) adalah

seluruh proses kegiatan

audit, reviu, evaluasi,pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lain terhadap

penyelenggaraan tugas dan

fungsi organisasi dalam

rangka member keyakinan

yang memadai bahwa telah

dilaksanakan sesuai tolok

ukur yang telah ditetapkan

secara efektif dan esien

untuk kepentingan pimpinan

dalam mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik.Pengawasan intern

mempunyai hubungan

sang sangat erat dengan

pengendalian intern

karena pengawasan intern

merupakan bagian dari

pengendalian intern instansi

pemerintaah yang bersifat

menyeluruh. Pengawasana

intern dibutuhkan oleh

pimpinan instansi pemerintah

untuk memberikan keyakinan

bahwa system pengendalianintern di isntansi yang

dipimpinnya telah berjalan

secara efektif. Hasil

pengawasan intern dapat

memberikan penilaian yang

bersifat independen dan

obyektif tentang keandalan

system pengendalian

intern, tingkat pencapaian

kinerja (efektivitas,

esien dan kehematan),

hambatan, kelemahan

dan penyimpangan yang

mungkin terjadi dalam

pelaksanaan kegiatan.

Apabila hasil pengawasan

mengidentikasikan adanya

temuan tersebut, pimpinan

organisasi dapat mengambil

tindakan korektif untuk

meyakinkan bahwa temuan

tersebut tidak terulang lagi.

Sebagaimana hadist ,

” Engkua menyembah

Allah seakan-akan engkau

melihat-Nya, dan apabila

engkau tidak dapat melihat-

Nya, maka sesungguhnya

Dia melihatmu.”(HR. Muslim).

Bahwa setiap kita

dalam melaksanakan tugas

baik program maupun

pengawasan selalu

berlandaskan makna hadist

tersebut, dengan faedah

sebagai berikut ;

Melaksanakan tugas

sesuai dengan ketentuan

karena selalu diawasi olehAlloh SWT dengan malaikat-

malaikatnya.

Pelaksana tugas/PNS

( Programer n Auditor) out

putnya akan selalu baik

karena selalu mendapat

pengawasan dari Alloh SWT

Pengawasan oleh BPK,

BPKP dan Inspektorat

Jenderal merupakan

sarana pengawasan yang

sementara dan bersifat

duniawi karena menitikberatkan kepada aturan-

aturan yang dibuat oleh

manusia itu sendiri.

Pengawasan yang hakiki

adalah pengawasan dari

Alloh SWT melalui malaikat-

malaikatnya.

KESIMPULAN

Setiap manusia yang

menjalankan kehidupan

dengan berpegang dan

meyakini makna Ihsan,

maka kehidupan ini akan

berjalan sesuai dengan

aturan dan tidak akan

terdapat kecurangan dan

kebohongan.

Namun apabila

manusia ini tidak meyakini

dan makna Ihsan, hanya

menghandalkan adanya

pengawasan dari sesama

manusia maka akan

cenderung untuk melakukan

hal-hal yang tidak jujur atautidak mentaati aturan seperti

kecurangan dan korupsi.

Daftar Pustakal  Tafsir Ibnu Katsir

l  Kitab Bulughul Maram

karya Ibnu Hajar al

asqolani

l  Pemerintah Pemerintah

Nomor 60 tahun

2008 tentang Sistem

Pengendalian InternPemerintah (SPIP)

l  tkampus.blogspot.

com/.../dasar-dasar- 

pengawasan .htm,

Kamis, 5 Januari 2012.

Page 42: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 42/72

KOLOM

40 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Fitri, salah satu

petugas loket

layanan pajakBekasi Utara, Kota

Bekasi dengan

gamblang menjelaskan

kepada saya yang saat itu

sedang mengurus NPWP

Yayasan bahwa pengurusan

NPWP yayasan harus

membawa syarat, foto copy

KTP, foto copy akte yayasan,

NPWP asli ketua yayasan

dan surat persetujuan

yayasan dari KementerianHukum dan HAM. Mendapat

penjelasan itu saya kaget,

karena mensyaratkan surat

persetujuan Kemenkumham.

Padahal menurut temen yang

mengurus sehari sebelumnya

menjelaskan seluruh syarat

sudah lengkap, hanya perlu

ketua yayasan datang sendiri.

Setelah mendengar

penjelasan Fitri saya pun

bertanya : mbak tolong

berikan kepada saya syarat-syarat yang benar seperti

apa, mungkin ada brosur

atau panduan yang dapat

saya baca. Fitri kemudian

berusaha mencari tapi tak

menemukan. Saya merasa

keberatan dengan surat

persetujuan Kemenkumham,

karena harus pulang lagi

mengambil surat tersebut.

Karena tidak dipersyaratkan

dalam penjelasan

sebelumnya. Ternyata saya

menemukan banner  besar

dalam ruang pelayanan

tertulis syarat mengurus

NPWP tak mempersyaratkan

surat persetujuan

Kemenkumham. Akhirnya

Fitri mengaku bahwa

persyaratan mengurus

NPWP tak tertulis surat

persetujuan Kemenkumham,

tapi itu perintah atasan

sebagai syarat pendukung.

“Mohon maaf, memang

syarat surat persetujuanKemenkumham tak tercantum

dalam Peraturan Menteri,

tapi perintah atasan sebagai

syarat pendukung. Begini

saja Pak, saya tetap akan

proses dan saya serahkan

surat pengambilan NPWP

untuk hari berikutnya, karena

peraturanya satu hari kerja.

Sebelumnya mohon surat

persetujuan Kemenkumham

di kirim melalui email  kepadakami”, pinta Fitri.

Sebagai masyarakat

yang mendapat pelayanan

seperti itu pasti kesal, karena

mendapati penjelasan

yang tidak konsisten dari

petugas. Satu petugas tidak

mensyaratkan, tapi petugas

lain mensyaratkan. Hal

ini membuat masyarakat

pengguna layanan bingung

Masyarakat ButuhKepastian Layanan Publik 

Oleh: Prawito

dan tentu kecewa. Sebab

masyarakat membutuhkan

kepastian pelayanan dari

awal sampai akhir. Belajar

dari kisah tersebut ada

beberapa hal penting yang

harus mendapat perhatian

dalam penyelenggaraan

pelayanan publik.

Pertama , kepastian

Page 43: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 43/72

MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM  41

banner , video dan sarana

media lainnya. Hal ini akan

memudahkan masyarakat

mendapat informasi secara

lengkap dan akurat. Apalagi

mekanisme pendaftaran

dapat melalui online , tentuakan lebih mudah dan

hemat. Masyarakat hanya

bertatap muka dengan

petugas pada saat verikasi

dokumen saja, itu bila perlu.

Bagi layanan publik yang

sudah menggunakan sistem

online  seratus persen, tentu

akan lebih baik lagi. Sebab

masyarakat tidak perlu

datang ke tempat pelayanan

dan akan lebih menghemat

waktu, tenaga dan tentunya

biaya. Apalagi seperti

Jakarta yang hampir semua

ruas jalan macet. Tentu

sangat menguntungkan

layanan publik bisa dilakukan

secara online .

Kedua , kepastian biaya.

Masyarakat sejak awalsudah tahu berapa besar

biaya yang harus dikeluarkan

untuk mengurus perizinan

atau apapun dalam layanan

publik. Besarnya biaya

tersebut harus tercantum

secara rinci, kalau memang

ada beberapa item biaya

yang harus dibayar oleh

masyarakat termasuk

kapan harus membayar dan

menyetor melalui bank apa.

Khusus untuk kepastian biaya

sebaiknya petugas tidak

bersentuhan dengan rupiah,

tapi membayar langsung ke

bank yang telah di tetapkan.

Pada waktu mengambilan

surat izin cukup menunjukan

bukti bayar dari bank kepada

petugas saja, kemudian

selesai.

Untuk layanan publik

yang penyelenggaranya

pemerintah, semua besaranbiaya umumnya sudah

memiliki Peraturan Presiden

tersendiri, yang sering masuk

kas negara dalam bentuk

Anggaran Pendapatan

Belanja Negara Non Pajak

(APBNP). Dengan ketentuan

tersebut, masyarakat cukup

membayar sesuai aturan

APBNP saja, tidak harus

memberi tambahan dana

sebagai biaya administrasi,dan lain sebagainya. Semua

pembiayaan sudah include  

dalam APBNP tersebut.

Ketiga , kepastian

waktu. Lazimnya sebagai

layanan publik yang baik,

mereka harus menetapkan

berapa lama waktu untuk

menyelesaikan satu

pekerjaan, tuntas dari awal

hingga akhir. Misalnya 1

hari, 1 minggu atau 1 bulan.

Lama waktu penyelesaian

pekerjaan dalam ISO sering

disebut dengan janji mutu

atau janji layanan. Petugas

layanan harus memenuhi

 janji mutu sesuai denganketetapan yang telah

disepakati.

Kepastian waktu dapat

memberi kemudahan

masyarakat melakukan

perencanaan bisnis atau

kegiatan dalam periode

tertentu. Sebab masyarakat

akan lebih mudah

menghitung berapa waktu

untuk menyelesaikan proses

secara akurat. Sekiranya ada

waktu jeda yang tidak tepat,

hal ini juga dengan mudah

untuk memprediksinya.

Jadi, melayani publik

perlu tiga kepastian yakni;

persyaratan,biaya dan waktu

menjadi satu kesatuan yang

tidak terpisahkan dan badan

publik wajib untuk memenuhi

ketiganya. Apalagi pada

pemerintahan Jokowi-JK

ini sangat mengedepan

kualitas layanan publik,maka layanan publik menjadi

perhatian utama. Selain

itu masyarakat juga akan

menuntut untuk mendapat

pelayanan yang baik.

Untuk itu, menjadi

pekerjaan rumah bagi

semua badan publik untuk

segera menyesuaikan

dengan tuntutan masyarakat.

Apabila mereka bandel ,

tetap melayani seadanya,tak segera merubah diri

dan meningkatkan kualitas

layanan, maka mereka

hanya tunggu waktu, layanan

publik tersebut akan sepi,

bahkan mati, masyarakat

pergi karena tak berminat

lagi. Kepastian pelayanan

menjadi harga mati dan

utama agar dapat melayani

masyarakat secara prima.l

persyaratan. Masyarakat

harus mendapat informasi

secera lengkap dan utuh

mengenai kepastian

persyaratan yang harus

mereka lengkapi sejak awal.

Mengapa sejak awal? Halini agar masyarakat dapat

melengkapi semua tanpa

ada yang kekurangan saat

melakukan penyerahan

berkas persyaratan. Jangan

sampai masyarakat bolak-

balik melengkapi persyaratan

hanya karena penjelasan

tidak lengkap sejak awal,

penjelasan seperti dicicil.

Tentu lebih bagus lagi

kalau penjelasan persyaratan

tertera pada banyak media

seperti website , leaet ,

   F   R   E   E   P   I   K .   C   O   M

Page 44: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 44/72

KOLOM

42 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

S

etiap pembaca

dapat bertindak

sebagai

peresensi.

Syaratnya,mau membaca dan

mau mengungkapkan

tanggapannya dalam tulisan.

Salah benar bukanlah

soal, karena resensi tidak

berurusan dengan persoalan

“salah-benar”. Terpenting

tanggapan yang ditulis logis

dan beralasan. Sebuah

apresiasi terhadap karya

tulis.

Nilai penghargaan mestimendapat perhatian lebih

besar. Karena tanggapan

yang hanya mengungkap

dan mengangkat kelemahan

sebuah karya tulis bukan

lagi sebagai sebuah resensi

melainkan “caci-

maki”.

Resensi

yang baik

mestilah

memperlihatkan

sikap arifdan adil. Adil

mengungkapkan

kelebihan dan

kelemahan

karya tulis

secara

berimbang. Arif

menempatkan

karya tulis

itu sebagai

sebuah pijakan

bagi pengarangnya untuk

menghasilkan karya yang

lebih baik lagi.

Kearifan bukan berarti

tulisan resensi yang lembutdan hanya memuji. Sebuah

kritik pedas juga bisa

diungkapkan dalam bahasa

yang sangat arif. Hal ini bisa

dilihat dari resensi yang

dilakukan seorang kritikus

lm Jerman Katja Nicodemus

saat mengomentari lm

Holywood. “Film-lm produksi

Holywood membawa ke

layar, pribadi-pribadi yang tak

yakin untuk tampil sebagaiperson yang integral.

Pribadi-pribadi yang

diliputi keraguan dan

kekhawatiran diri. Memang,

tampak suasana bebas tanpa

ketakutan dan keraguan

apa pun.

Sebagaimana

diciptakan

dunia

entertain.

Namun di

lain pihak juga teraba

suasana di

mana orang

merasa

bersalah,

karena

membohongi

diri,” katanya.

Kedalaman

bahasa yang

digunakan

Katja memungkinkan

pembaca resensi untuk

mengalami dan memahami

lebih jauh kedalaman

dan kualitas lm-lmHolywood. Meskipun pedas

penilaian yang dibuat tetap

mempertahankan “harga diri”

dari para produsen lm.

Saat Garin Nugroho,

seorang sineas Indonesia,

menyatakan bahwa buku

Laskar Pelangi adalah

sebuah pilihan bacaan

yang sangat menarik,

hal itu merupakan hasil

penilaiannya.Menurutnya, buku yang

ditulis Andreas Hirata itu

mampu memberikan inspirasi

dan spirit di tengah badai

hiburan media televisi.

Buku itu mampu memotret

semangat kebersamaan

sekelompok anak-anak untuk

survive  dalam humanisme

yang sangat menyentuh.

Apa yang dilakukan Garin

dan Katja sesungguhnya

merupakan inti daripekerjaan resensi. Karena

secara etimologi, resensi

(dari bahasa latin) berarti

“revidere” atau “recensere”

yang memilik arti melihat

kembali, menimbang atau

menilai.

Pengertian ini

ditegaskan Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI)

yang menyatakan bahwa

resensi adalah

pertimbangan

atau pembicaraan tentang

buku; ulasan buku. Ada pula

yang beranggapan bahwaresensi adalah ulasan/ 

penilaian/ pembicaraan

mengenai suatu karya baik

itu buku, lm, atau karya

yang lain.

Mulai MenulisMembuat resensi buku

sebenarnya tidaklah sulit.

Kegiatan ini termasuk jenis

reproduksi, membuat karya

dari karya yang sudah ada.Peresensi akan memberikan

gambaran secara garis

besar kepada pembaca

mengenai suatu karya baik

itu lm maupun buku agar

dipertimbangkan untuk

dibaca maupun ditonton.

Setiap penulis resensi

akan berusaha keras

memberikan gambaran

secara utuh kepada

pembaca mengenai suatu

karya. Caranya denganmemaparkan data-data,

ringkasan, dan kritikan

terhadap karya tersebut.

Langkah pertama yang

harus dilakukan tentunya

membaca dan memahami

isi karya yang bersangkutan.

Pemahaman terhadap

karya yang dibaca akan

sangat menentukan tingkat

apresiasi. Pemahaman

RESENSI SEBAGAIAPRESIASI

Oleh: RAHMADI & RARIT

Page 45: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 45/72

MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM  43

terhadap karya yang dibaca

 juga akan menghindarkan

dari tanggapan yang

“seadanya” dan “ngawur”.

Bahaya besar bagi

tulisan resensi yang

“ngawur” adalah membuat

masyarakat pembaca tidak

mengetahui dimana letak

kelebihan dan kekurangan

dari sebuah buku. Lebih

 jauh, jika buku-buku ini

menyangkut masalah

kesehatan, resensi yang

“ngawur” akan semakin

menjauhkan masyarakat dari

dunia kesehatan itu sendiri.

Kesehatan seolah-olah

menjadi dunia ekslusif yangdinikmati dan dibicarakan

hanya dalam lingkungannya

sendiri.

Sesudah membaca dan

memahami, cobalah untuk

membuat sebuah ihtisar

atau ringkasan dengan

menggunakan bahasa

sendiri. Sebaiknya tidak

membuka buku yang sudah

dibaca. Tujuannya agar

pemikiran yang tertuangdalam tulisan orisinil, bahasa

sendiri. Lain halnya jika ingin

mengutip secara persis apa

yang disampaikan dalam

buku.

Ringkasan yang dibuat

tidak perlu mendetail.

Jangan berusaha untuk

mengungkapkan semuanya

secara terperinci. Mustahil

hal itu dilakukan dalam

resensi yang hanya

memerlukan tiga sampailima halaman kwarto. Cukup

berupa cuplikan secara

umum, lalu berikan penilaian.

Proses penilaian yang

dilakukan terhadap sebuah

karya harus dipisahkan

dari nama besar penulis

karya tersebut. Penilaian

yang objektif dan dapat

dipertanggungjawabkan

adalah dengan memusatkan

JENIS-JENIS RESENSIKita mengenal tiga jenis resensi yaitu :

l Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya

menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan

umum dari keseluruhan isi buku.

l Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas

secara detail pada tiap bagian atau babnya.

l Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan

detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu.

Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam

menilai isi buku.

Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa

saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara

bersamaan.

UNSUR-UNSUR RESENSI

Unsur-unsur pokok yang harus dipenuhi agar resensiyang dibuat menjadi jelas dan berkualitas mencakup:

1. Judul resensi

  Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi

resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan

memberi nilai lebih pada sebuah resensi

2. Menyusun data buku

  Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai

berikut:

l Judul buku;

l Pengarang;

l

Penerbit;l Tahun terbit beserta cetakannya;

l Dimensi buku;

l Harga buku.

3. Isi resensi buku

  Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan

singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan

dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan

penggunaan bahasa.

4. Penutup resensi buku

  Pada bagian penutup biasanya

berisi alasankenapa buku

tersebut ditulis

dan kepada siapa

buku tersebut

ditujukan.

perhatian pada karya tulis itu

sendiri.

Penilian yang berangkat

dan berpusat dari karya

tulis itu sendiri atau

dikenal dengan istilah

ergosentrisme . Sedikitnya

ada enam kriteria penilaian

yang bisa dipakai sebagai

pegangan secara umum,

yaitu kebaruan (inovasi),

kepaduan (koherensi),

kompleksitas (kerumitan),

keaslian (orisinalitas),

kematangan (wawasan

atau intelektulitas), dan

kedalaman (eksploratif).

Penulis rensensi juga

perlu menghubungkan bukuyang diresensi dengan buku

yang lain. Bisa dari penulis

yang sama atau penulis lain

yang memiliki tema yang

sama. Perbandingan ini akan

sangat mewarnai resensi

yang dibuat.

Selain itu, untuk

meningkatkan bobot

resensi, perangkat teoritis

dan wawasan lain dari

disiplin ilmu yang relevan,misalnya seperti sosiologi,

psikologi, lsafat, sejarah,

dll. akan diperlukan untuk

mempertajam kualitas tulisan

resensi.

Akhirnya, resensi

yang dibuat selayaknya

ditulis dalam penyajian

yang sederhana, gagasan

yang jernih dan kalau

memungkinkan menjangkau

masyarakat secara luas.

Cara ini diharapkan akansemakin mengakrabkan

masyarakat dengan dunia

tulis menulis.

Jika resensi yang

dilakukan adalah buku-buku

kesehatan, harapannya

masyarakat akan semakin

akrab dengan persoalan

kesehatan. Persoalan

yang ada di tengah-tengah

keseharian mereka.l   F   R   E   E   P   I   K .   C   O   M

Page 46: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 46/72

Pertemuan di kantor Gubernur Jatim

UNTUK RAKYAT

44 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

K eberadaaan

Jaminan Kesehatan

Masyarakat (JKN)

harus meningkatkan

kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat.

Mulai dari pelayanan

kesehatan tingkat pertama

hingga pelayanan rujukan.

Secara nyata masyarakat

dapat merasakan layanan

kesehatan lebih baik

dibanding sebelum ada JKN.

Perlu diakui, membangun

sistem pelayanan kesehatan

yang terpadu, masih

memerlukan banyak

perbaikan. Mulai dari sisi

regulasi, pelayanan dan

kepesertaan.

Hal ini terekam dari

kunjungan kerja Komisi IX

DPR RI Ke Provinsi Jawa

Timur tanggal 10-13 Mei

2015 yang lalu.

Kunjungan kerja yang

melibatkan 13 anggota

DPR RI dari berbagai fraksi

tersebut mengunjungi Jawa

Timur, tepatnya ke Kota

Surabaya dan Kabupaten

Sidoarjo. Kunjungan Komisi

IX DPR yang diterima Wakil

Gubernur Provinsi Jawa

Timur Drs. H. Saifullah

Yusuf, menyampaikan

beberapa kendala tentang

implementasi JKN antara

lain, kekurangan tenaga

kesehatan (Nakes).

“Jawa Timur masih

kekurangan tenaga kesehatan

dalam jumlah, jenis dan

distribusinya. Kami berharap

SinkronisasiPelayanan JKN

Page 47: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 47/72

MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM  45

bisa kembali menggunakan

inpres serta regulasi lainnya

sehingga kontrol pemerintah

terhadap dokter bisa lebih

baik”, ujar Saifullah.

Menurut Saifullah,

beberapa RSUD Kelas

B tidak memiliki dokter

spesialis, mereka banyak

yang berpraktek di

RS Swasta, beberapa

Pemda Kabupaten

mengantisipasinya dengan

menggunakan anggaran

sendiri untuk membayar

dokter spesialis.

Selain itu juga dikeluhkan

fungsi pelayanan Puskesmas

saat ini cenderungmenitikberatkan pada fungsi

kuratif, sehingga berdampak

negatif terhadap tanggung

 jawab masayarakat menjadi

berkurang, terutama dalam

upaya promotif dan kuratif.

Sementera pelayanan

tingkat primer, saat ini terjadi

penumpukan pelayanan.

Sedangkan pelayanan

sistem rujukan berjenjang

belum berjalan maksimal.Saat ini sudah melakukan

beberapa pertemuan dengan

mitra serta pemerintah

daerah agar dapat mengatur

regulasi rujukan berjalan

dengan baik.

Saifullah juga

mengeluhkan masih banyak

diskriminasi dokter terhadap

peserta PBI dan Non PBI,

serta terjadinya lonjakan

rujukan langsung ke RS

kelas A, terutama RSUDSoetomo.

KepesertaanJumlah penduduk Jawa

Timur sekitar 40 juta jiwa,

yang tercover PBI lebih dari

14 juta jiwa plus 700 ribu

peserta Jamkesda dan 300

ribu dari kabupaten kota,

sehingga total kurang lebih

15 juta jiwa yang mendapat

 jaminan kesehatan dan akan

terintergrasi dalam JKN.

Menurut Saifullah

 jumlah penduduk miskin di

Jatim sebanyak 12 % atau

sekitar 4 juta jiwa, maka

dengan PBI 15 juta terdapat

mismatch data  (tidak tepat

sasaran). Namun demikian,

diharapkan jumlah peserta

JKN/KIS dapat mencapai

50 % yang terdiri dari

peserta PBI dan PPU agar

BPJS dapat lebih sustain  

dalam implementasinya.

Sedangkan peserta

Jamkesda, masih terdapat

data peserta yang belum

terintegrasi dengan BPJS.Kunjungan Komisi IX

DPR yang dipimpin Pius

Lustrilanang ini menemukan

indikasi sosialisasi terhadap

paket manfaat baik terhadap

RS maupun pasien masih

belum maksimal. Hal ini

yang menyebabkan banyak

pasien kecewa karena paket

manfaat yang tidak sesuai

dengan yang diharapkan.

Untuk itu diharapkan BPJSdapat melakukan sosialisasi

kepada masyarakat dan

rumah sakit.

Selain itu, ada beberapa

obat yang ditanggung oleh

BPJS dan masuk dalam

formularium nasional

akan tetapi tidak termasuk

kedalam e-catalog sehingga

RS harus membeli sendiri

sesuai dengan kasus yang

ada dan tidak ditanggung

oleh BPJS.

Saat ini, Provinsi

Jawa Timur memiliki 960

Puskesmas, 19 Puskesmas

tanpa dokter, dan 201

puskesmas tanpa dokter

gigi yakni Bojonegoro,

Bondowoso dan Pacitan.Selain itu, jumlah tenaga

dokter spesialis dan distribusi

tidak merata. Hanya dua

dari 25 RSUD kelas B yang

memenuhi standar klasikasi

SDM RS kelas B. Terdapat

9 RSUD milik pemerintah

kabupaten/Kota yang tidak

mempunyai dokter spesialis

anak secara tetap.

Terhadap kendalan

di atas, PemerintahProvinsi Jawa Timur telah

Jawa Timur

masih

kekurangan

tenaga

kesehatan dalam

 jumlah, jenis dan

distribusinya.

Kami berharap

bisa kembali

menggunakan

inpres sertaregulasi lainnya

sehingga kontrol

pemerintah

terhadap dokter

bisa lebih baik.Drs. H. Saifullah

 Yusuf 

Bertukar Cendera mata

Pimpinan Rombongan

dengan Wakil Gubernur

Page 48: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 48/72

UNTUK RAKYAT

46 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

mengadakan PTT APBD

Provinsi untuk dokter. Setiap

tahun ada 63 dokter dengan

19 dokter di tempatkan di

kepulauan, serta internsip

dari Kementerian Kesehatan

yang tiap tahunnya ada800 dokter. Hanya saja,

Dokter spesialis lebih

banyak terkumpul di daerah

Surabaya, Malang, Sidoarjo

dan Gresik (sekitar 48 %).

Kunjungi RSUDDr.Soetomo

  Menurut drg. Tritarayati,

SH, M.H.Kes, Staf Ahli

Menteri Bidang Mediko

Legal sebagai Ketua Tim

Pendamping kunjungankerja menjelaskan, setelah

bertemu dengan Wakil

Gubernur Jawa Timur,

 juga mengunjungi RSUD

Soetomo di Sidoarjo.

Dalam kunjungan tersebut,

rombongan diterima direktur

RSUD Soetomo dr. Dodo

Anondo, MPH.

Menurut dr. Dodo, RSUD

Soetomo berstatus Klas

A, telah terakreditasi 16

pelayanan yang kedua. Juga

telah mendapat sertikat

ISO 9001 -2008 , yakni

pelayanan pada IGD, Graha

Amerta, IRJ, IRNA, GBPT

dan Manajemen Struktural.Saat ini telah menjadi BLUD

penuh dengan Peraturan

Gubernur tahun 2008.

Selain itu telah

terakreditasi RS Pendidikan

Tipe A Plus Tahun 2010.

Terakreditasi Paripurna

KARS 2012 (Juli 2014),

pusat rujukan tertinggi untuk

wilayah Indonesia Bagian

Timur s/d th 2014. Serta

menjadi rujukan nasional

mulai Oktober 2014. Kinimemiliki jumlah tempat

tidur 1.505, BOR tahun

2014 sebesar 81,27 % dan

sekarang menuju Akreditasi

Internasional ( JCI).

Menurut dr. Dodo

terdapat problem utama

dalam tahun pertama

pelaksanaan JKN dan

Antisipasi Masyarakat

Ekonomi Eropa (MEA),

yakni adanya peningkatan

progresif jumlah pasien JKN,

over load  pelayanan rawat

inap dan antrian operasi s/d

Maret 2015: 1.242 pasien.

Antrian pada pendaftaran

pasien JKN; rawat jalan;Instalasi Gawat Darurat (IGD

rata-rata 300 pasien/ hari);

dan Pavilliun GRIU.

Selain itu terdapat

keterbatasan Sumber Daya

Manusia (Tenaga Medis dan

Keperawatan), tarif Ina-

CBGs (Permenkes 59/2014)

belum dapat mencerminkan

kebutuhan layanan, terutama

pasien rawat inap, serta

sistim rujukan terstruktrur

dan berjenjang belumberjalan dengan baik.

“Persepsi masyarakat

tentang layanan kesehatan

pada era JKN, bahwa RS

harus dapat memberikan

semua layanan yang

diperlukan. Ditambah

SMS, telepon, keluhan dari

masarakat dan LSM, Media,

Legislator, dll meningkat

tajam. Sementara Tarif

Kunjungan

Komisi IX DPR

yang dipimpinPius Lustrilanang

ini menemukan

indikasi

sosialisasi

terhadap paket

manfaat baik

terhadap RS

maupun pasienmasih belum

maksimal.

Pertemuan di

RSUD Dr Soetamo

Page 49: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 49/72

MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM  47

Ina-CBG yang belum tepat

dan Fornas belum lengkap.

Semua ini harus menjadi

perhatian bersama”, ujar

dr.Dodo.

Menurut Dirut RSUD

ini, pelayanan pasien

kecelakaan lalu lintas tidak

ditanggung oleh BPJS

secara langsung kecuali ada

surat dari PT Jasa Raharja

yang mengatakan pasien

ditanggung oleh PT Jasa

Raharja sebagai penjamin 1

dan harus menyertakan surat

dari kepolisian.

Disisi lain, pasien BPJS

apabila datang sore/ malam

hari ke IGD sering ditolakBPJS karena dianggap

pasien tidak Emergency /

Gawat . Sehingga pasien

harus melewati fasilitas

kesehatan pertama yakni

puskesmas atau dokter

keluarga, sementara

puskesmas libur.

Langkah antisipasiMenurut dr. Dodo,

untuk mengawal dan

melaksanakan program

JKN dan antisipasi MEA

(Nine Step Commandment )

segera berbenah diri untuk

memenuhi ketentuan UU

RS, dan Standar prosedur

pelayanan nasional/

internasional sesuai

Akreditasi nasional (KARS)

dan internasional (JCI).

Selain itu juga harus

menyiapkan pelayanan

bermutu berfokus pada

pasien, serta menyusun

Standar Profesi (Clinical

guideline: PPK-CP-Algoritma), Rekam Medik

Terintegrasi dan sistim tarif

berdasar unit cost guna

pengendalian biaya dan

pengendalian mutu sehingga

tercapai pelayanan aman,

efektif dan esien.

“Tidak kalah penting

melakukan sosialisasi

terhadap seluruh SDM agar

terbiasa dengan sistem

Prospective Payment   sesuai

kebijakan JKN sehingga

tercapai kesamaan persepsi

seluruh staf RS”, ujar dr.

Dodo.

Guna menguatkan mutu

pelayanan dirinya telah

menyusun Tim evaluasi dan

monitoring pengendalian

FRAUD Rumah sakit,

menyusun sistim

Remunerasi Berbasis Kinerja

(Modied Personal Score:

MPS atau Soetomo Score )

serta menyusun “tarip INA

CBGs“ yang rasional (ttmpasien Paviliun/ VIP) untuk

songsong COB: coordination

of Benet.

“Selain itu juga

membantu Dinas Kesehatan

dalam menata Sistim

Rujukan terstruktur dan

berjenjang, serta melakukan

sosialisasi tentang aturan

JKN pada masyarakat”,

ujarnya.

Pada akhir kunjunganKomisi IX DPR RI

merekomedasikan perlunya

tambahan tenaga kesehatan

baik untuk puskesmas

maupun RS wilayah Provinsi

Jawa Timur. Harapanya

dapat mengeluarkan kembali

inpres serta regulasi dari

pemerintah, sehingga

kontrol pemerintah terhadap

dokter dapat lebih baik,

serta perlu sinkronisasi

regulasi antara KementerianKesehatan dengan BPJS

terkait peraturan pelayanan

JKN. [Pra]

Persepsi

masyarakat

tentang layanan

kesehatan pada

era JKN, bahwa

RS harus dapat

memberikan

semua layanan

yang diperlukan.

dr. Dodo

 Anondo, MPH

Tukar Cenderamata

dengan dir. RSUD

Soetomo

Page 50: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 50/72

DARI DAERAH

48 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 51: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 51/72

Batik Bangkalan

dan PamekasanNan Menawan

Rarit Gempari

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  49

Kondisi alam yang sulit, membuat masyarakat Madura secara

antropologi memiliki tipologi karakter yang ulet dan keras.Namun di balik kekerasan itu, lahir sebuah karya seni nan

menawan dan mampu mencuri perhatian dunia. Sebuah refeksi

kearifan, kelembutan, dan cita rasa yang indah dalam karya seni

tinggi, batik. Pusat kreasi dan kerajinannya terletak di Bangkalan

dan Pamekasan.

Page 52: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 52/72

DARI DAERAH

50 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

P

ulau Madura

besarnya

kurang lebih

5.250 km2

(lebih kecil

dari pulau

Bali), dengan

penduduk sebanyak 4 juta

 jiwa. Madura dibagi menjadi

4 kabupaten, Bangkalan,

Sampang, Pamekasan, dan

Sumenep.

Kondisi tanah yang

gersang dan cuaca tropis

membuat air terkadang

sulit didapatkan. Air sering

menjadi barang rebutan

yang dapat menimbulkan

konik. Kegersangan danketandusan Madura selain

karena faktor iklim yang

panas, kondisi tanahnya

berbatu kapur, dan juga

sempitnya areal hutan

sekitar 6% dari luas pulau.

Di hampir seluruh

kawasan pedesaan, bisa

ditemukan pemukiman

yang disebut kampong Meji,

yaitu kumpulan-kumpulan

atau kelompok-kelompokpemukiman penduduk desa

yang satu sama lain saling

terisolasi. Setiap pemukiman

ini biasanya terdiri dari

empat sampai delapan

rumah yang dibangun

dalam bentuk memanjang,

membujur dari Barat ke

Timur dan selalu menghadap

ke Selatan.

Konsekuensi sosial

kampong Meji terutama

adalah solidaritas internal

masing-masing anggota

atau penghuninya menjadi

sangat kuat, namun ikatan

solidaritas di antara sesama

penduduk desa (sense of

community ) cenderung

rendah (Kuntowijoyo).

Tegasnya, kohesi sosial

di antara penduduk

desa menjadi sangatrapuh sehingga semakin

memperbesar peluang

disintegrasi sosial atau

konik, maka tidak mustahil

carok  menjadi sangat

potensial.

Berbanding terbalik

dengan seluruh realitas yang

“keras” di kehidupan sehari-

hari, masyarakat Madura

ternyata memiliki struktur

kognitif yang lembut, halusdan indah. Hal ini diwujudkan

dalam bentuk karya seni

adiluhung. Karya seni tinggi

berupa batik. Tingginya

manifestasi adilihung

masyarakat Madura ini bisa

dilihat dari apresiasi yang

datang, bukan hanya dari

dalam tetapi juga luar negeri.

Batik merupakan jenis

kerajinan melukis atau

membuat motif gambar

pada sebuah kain. Karakter

masyarakat Madura

termanifestasikan dalamdesain dan pilihan warna

yang berani (merah, kuning,

hijau muda). Pelatihan dan

supervisi yang dilakukan

Dinas Perindustrian

daerah menjadikan batik

kian menawan. Saat ini,

desain batik Madura sudah

mencapai seribu motif yang

beraneka ragam dan warna.

Kabupaten Bangkalan

merupakan salah satu

daerah penghasil batik

dengan kualitas tinggi.

Kecamatan Tanjung Bumi

adalah lokasi dimana

kerajinan batik terus

dilestarikan dan diproduksi.

Presiden sebelumnya,

Susilo Bambang Yudhoyono,

dalam berbagai kesempatan

menggunakan batik Tanjung

Bumi ini.Batik Tanjung Bumi

memiliki motif pesisir dengan

nuansa daun atau burung.

Pewarnanya menggunakan

bahan-bahan alami. Salah

satu kelebihan batik ini,

semakin sering dicuci,

warnanya tidak akan pudar

tetapi semakin keluar dan

terlihat.

Kerajinan batik

Tanjung Bumi diproduksidalam beberapa kategori.

Harganyapun variatif,

dari harga 50.000 rupiah

hingga jutaan rupiah. Jenis

 Tradisi batik yangtertanam cukup

kuat di kalanganmasyarakatMadura membuatbudaya membatikdan memakai kainbatik terpeliharadengan baik.

Page 53: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 53/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  51

batik Tanjung Bumi yang

paling terkenal sampai ke

manca negara adalah “Batik

Gentongan”. Jenis batik

ini diproduksi dalam waktu

lama. Membuat satu Batik

Gentongan membutuhkan

waktu tiga sampai lima bulan.

Selain Bangkalan,Pamekasan juga menjadi

lokasi pembuatan batik

Madura. Kabupaten

Pamekasan dikenal juga

sebagai sentral atau pusat

indrustri kerajinan Batik

Madura. Dibandingkan

dengan kabupaten-kabupten

lain di Pulau Madura,

Kabupaten Pamekasan inilah

yang paling banyak dihuni

para perajin dan pengusaha

batik.Para pengrajin hampir

seluruhnya terdiri dari

ibu-ibu dan remaja putri.

Mereka sangat terampil

membuat motif-motif unik

dan melegenda. Ketrampilan

yang diwariskan secara turun

menurun sejak ratusan tahun

lalu.

Salah satu nilai lebih dari

rumah-rumah produksi di

Madura adalah kepedulian

mereka terhadap para

penyandang disabilitas

Mereka memberdayakan

kaum wanita dengan cacat

sik sebagai pengrajin.

Ketidaksempurnaan sik

bukanlah penghalang

untuk membuat karya danmelestarikan kerajinan

leluhur ini. Dengan tekad,

niat, semangat, dan

ketekunan mereka mampu

menghasilkan batik tulis yang

bervariasi.

Geliat para pengrajin

batik di Madura mendapat

angin segar saat Presiden

Susilo Bambang Yudoyono

berkunjung ke Madura

sekaligus mencanangkan

Hari Batik Nasional tanggal2 Oktober. Hal ini membuat

para pengrajin batik di

sentra-sentra batik Madura

mengalami kegairahan

membatik. Hal itu terlihat

di sentra batik tulis Tanjung

Bumi Bangkalan, sentra batik

tulis Banyumas Klampar,

Pamekasan, dan sentra batik

tulis Pakandangan Sumenep.

Tradisi batik yang

tertanam cukup kuat di

kalangan masyarakat

Madura membuat budaya

membatik dan memakai kain

batik terpelihara dengan baik.

Bahkan ketika kain batik

belum sepopuler sekarang,

masyarakat Madura

tetap memproduksi danmengenakan pakaian

batik. Bagi mereka,

batik merupakan

bagian dari adat dan

budaya keseharian.

Batik Madura mulai

dikenal pada abad ke

16 dan 17. Bermula

dari peperangan di

Pamekasan, antara

Raden Azhar

(Kiai Penghulu

Bagandan) melawanKe’ Lesap. Raden

Azhar merupakan

ulama penasihat

spriritual Adipati

Pamekasan, Raden

Ismail (Adipati Arya

Adikara IV). Sedangkan

Ke’ Lesap merupakan

putera Madura

keturunan Cakraningrat

I.

Dalam peperangan itu,

pakaian kebesaran Raden

Azhar adalah kain batik

dengan motif parang atau

dalam bahasa Madura

disebut motif leres  yakni

kain batik dengan motif

garis melintang simetris.

Batik membuat Raden Azhar

tampak berkharisma, gagah

dan berwibawa. Sejak itulah,

batik menjadi perbincangan

di kalangan masyarakat

Madura, terutama pembesar-

pembesar di Pamekasan.

Saat ini, jika kita sudah

sampai di Madura kurang

lengkap rasanya jika tidak

melihat dan membelibatik tulis ini. Selamat

mengenakan batik, baik

untuk kain, sarung, kemeja

ataupun untuk baju.l

Page 54: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 54/72

Endang R. & Rarit G.

   I   M   P   H   E   R   B   A   L .   C   O   M

DARI DAERAH

52 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Air Susu Ibu (ASI) adalahmakanan terbaik untuk

bayi. Seluruh dunia

mengakui. Namun

kebenaran ini serangkali

diabaikan. Faktor utamanya adalah

kebiasaan dan pengetahuan ibu.

Mereka masih saja meyakini, ASI

saja tidak cukup. Karenanya mereka

memberi makanan tambahan, seperti

madu, susu formula, atau pisang.

Mereka meyakini bahwa pemberian

madu, susu formula atau makanan

padat menjadikan bayi tertidur lelap dantidak rewel. Rewel atau menangisnya

bayi dianggap sebagai tanda bahwa

bayi lapar karena tidak cukup kenyang

 jika hanya diberi ASI. Padahal

pemberian makanan tambahan memiliki

risiko yang sangat besar. Bayi belum

siap mencerna makanan padat.

ASI tidak hanya sekedar makanan

untuk bayi. ASI adalah “cairan hidup”

yang dapat melindungi bayi dari infeksi.

ASI mengandung sel-sel darah putih

dan sejumlah faktor anti-infeksi yangdapat melindungi bayi terhadap infeksi.

ASI mengandung kualitas gizi

yang baik untuk kecerdasan dan

pertumbuhan, mengandung zat

kekebalan yang dapat melindungi

bayi dari berbagai penyakit infeksi,

mengandung antibodi sehingga dapat

menghindarkan bayi dari alergi dan

diare, mempunyai suhu yang tepat,

bersih, dan tidak pernah basi.

Kementerian Kesehatan

memberlakukan kebijakan tentang

pemberian ASI Ekslusif, yaitu hanyamemberikan ASI saja kepada bayi sejak

lahir sampai usia enam bulan. Hal ini

berdampak signikan dalam penurunan

angka kematian bayi dan sekaligus

meningkatkan status gizi masyarakat

menuju kualitas sumber daya manusia

yang optimal.

Namun masalah pemberian

ASI ekslusif ini masih belum sesuai

dengan yang diharapkan. Latar

belakang budaya dan rendahnya

pengetahuan ibu menjadi kunci utamayang memengaruhi pemberian ASI

Ekslusif. Contohnya seperti pemberian

madu atau makanan padat lainnya

untuk bayi-bayi yang baru lahir. Madu

tersebut dioleskan di bibir bayi, ataupun

pemberian pisang maupun nasi/lontong

yang dihaluskan.

Hal ini tentu saja merupakan

salah satu faktor yang menghambat

pencapaian target ASI Ekslusif di

wilayahnya seperti yang dituturkan

Suhdi Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan

Anak Dinas Kesehatan KabupatenBangkalan.

Masyarakatnya masih meyakini

bahwa dengan pemberian madu

ataupun makanan padat menjadikan

bayi tertidur lelap dan tidak rewel.

Rewel atau menangisnya bayi dianggap

bahwa bayi tersebut lapar karena tidak

cukup kenyang jika hanya diberi ASI

saja. Mereka belum faham bahwa alat

pencernaan bayi-bayi tersebut belum

siap untuk mencerna makanan padat

MitosSeputarASI

Page 55: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 55/72

   T   H   E   G   O   O   D   C   A   L   O   R   I   E .   C   O   M

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  53

yang diberikannya.

Berbagai upaya

yang dilakukan guna

mendongkrak angka

pencapaian target ASI

Ekslusif antara lain dengan

pendekatan lintas program

dan lintas sektor terkait.

Lintas program melalui

peningkatan peran Bidan

Desa sebagai konselor

ASI, serta pendampingan

pemberian ASI Ekslusif

oleh Kader-kader

kesehatan. Sementara

untuk pendekatan lintas

sektor yang dilakukan

seperti penyuluhan danpemberian motivasi kepada

Tokoh Agama, Tokoh

Masyarakat, kelompok

ibu-ibu pengajian dan juga

Organisasi Kemasyarakatan

seperti Aisiyah dan

Fatayat NU. Selanjutnya

dilakukan mini lokakarya

lintas sektor (miniloksek)

yang membahas tentang

pemberian ASI Ekslusif.

Diharapkan melaluipartisipasi masyarakat

ini dapat mengungkit

peningkatan kualitas gizi

dan pertumbuhan balita di

Kabupaten Bangkalan.

Bahaya pemberian susu

formula diantaranya dapat

mengganggu ”bonding”

atau ikatan antara Ibu dan

bayi sehingga tidak dapat

mengembangkan hubungan

yang erat dan penuh kasih

sayang. Bayi yang diberisusu formula lebih besar

kemungkinannya untuk

menderita diare, infeksi

saluran pernapasan, infeksi

telinga dan infeksi lain.

Bayi mendapatkan susu

terlalu sedikit atau terlalu

encer dapat mengakibatkan

kurang gizi dan menderita

kekurangan Vitamin A. Bayi

yang diberi susu formula

lebih besar kemungkinannya

untuk meninggal di bula

pertama kehidupannya

dibandingkan bayi yang

menyusui.

Bayi bisa mengalami

kondisi alergi seperti

eksim dan asma. Bayi

bisa menjadi intoleran

atau alergi terhadap susu

hewan sehingga bisa

menyebabkan diare, ruam

dan gejala lainnya. Risiko

beberapa penyakit kronis

pada anak misalnya diabetes

 juga meningkat. Bayi yang

terlalu banyak minum susu

formula cenderung minumlebih banyak sehingga

kemungkinan lebih besar

menjadi kegemukan

(obesitas). Bayi mungkin

tidak berkembang dengan

baik secara mental dan skor

tes intelegensia lebih rendah.

Oleh karena itu, susu

formula sangat merugikan

bagi anak dan ibu. Menyusui

merupakan hal mendasar

bagi kesehatan dan

kelangsungan hidup anak

serta penting bagi kesehatan

kaum wanita.

Sistem kekebalan tubuh

bayi pada tahun pertama

kehidupannya belum

sepenuhnya berkembang

dan tidak bisa melawan

infeksi, seperti pada anakyang lebih besar atau orang

dewasa.Karena itu, bayi

membutuhkan perlindungan

dari ibunya yang didapat bayi

dari ASI.

Sebaliknya, susu formula

adalah “zat mati”, karena

tidak mengandung sel

darah putih yang hidup atau

antibodi dan beberapa faktor

anti-infeksi lainnya. Dengan

demikian, susu formula

sangat kurang memiliki

fungsi perlindungan terhadap

infeksi. Immunoglobulin

utama dalam ASI adalah IgA

 – sering disebut secretory

immunoglobulin A (SigA)

yang dialirkan ke ASI

sebagai respon terhadap

infeksi pada ibu. IgA berbedadengan imunoglobulin lain

seperti IgG yang dialirkan

dalam darah.l

Bayi yang terlalubanyak minumsusu formulacenderungminum lebihbanyak sehinggakemungkinanlebih besarmenjadikegemukan(obesitas).

Page 56: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 56/72

GUYUBUNTUK

PENAKIBRarit Gempari & Endang Retnowaty

DARI DAERAH

54 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Kabupaten

Bangkalan

memiliki

masalah angka

kematian

ibu dan bayi yang tinggi.

Penyebab utamanyaadalahpendarahan,

 jantung dan pre-eklamsia.

Untuk mengatasinya,

dinas kesehatan bersama

masyarakat, rumah sakit,

dan perguruan tinggi

membuat program Penakib.

Program penyelamatan ibu

dan bayi.Kegiatan yang

mengabungkan unsur rohani

dan medis

“Kasus terbanyak dalam

kematian ibu dan bayi iniadalah preeklamsia atau

keracunan kehamilan

dan pendarahan setelah

melahirkan, karenanya

kami mencoba melakukan

intervensi dari hulu.Kami

mempunyai kegiatan

pengajian bulanan khusus

ibu hamil,“kata Kadinkes

Bangkalan, Nur Aida

Rachmawati, dalam saat

bertemu Mediakom.

Sepanjang 2014 tercatat

10 ibu meninggal dari

18.153 persalinan hidup.

Kematian bayi juga masih

tinggi. Terhitung pada tahun

yang sama, sebanyak 112bayi meninggal karena

BBLR dan Asksia.

Selain itu, rujukan pasien

ke Surabaya (RSUD

Soetomo) juga relatif

tinggi. Berdasarkan data,

rentangtahun 2014 sampai

Januari 2015, sudah lebihdari 100 pasien dirujuk.

Lebih lanjut Nur Aida

menjelaskan, kegiatan untuk

penyelamatan ibu dan bayi

ini dimulai sejak pasangan

suami istri menikah.

“Kami bekerja sama

dengan modin  (penghulu)yang menikahkan setiap

Nur Aida Rachmawati,

Kadinkes Bangkalan.

Page 57: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 57/72

Intervensiyang dilakukanPenakib

INTERVENSI jangka

pendek yaitu intervensi

hulu (di Puskesmas) dan

hilir (RS) oleh seluruh

komponen masyarakat.

Intervensi hulu yaitu

semua bumil diwajibkan

mempunyai nomor

satgas, mempunyai

buku KIA, bumil harus

kontrol 12 kali pada

masa kehamilan, skrining

persalinan risiko tinggi,

P4K yang terisi, terminasikehamilan dengan PE

37 minggu, penanganan

HPP secara khusus, IMD,

ASI Ekslusif.

Intervensi hilir, dengan

adanya poli pre eklamsia-

HPP, Tim manajemen

risiko klinik, skrining

HPP dan PE, PS Ponek,

skrining kehamilan dan

persalinan risiko tinggi,

terminasi kehamilandengan PE 37 minggu,

penanganan HPP secara

khusus, IMD, dan ASI

Ekslusif

Rencana jangka

panjang yaitu dengan

menyiapkan RS

Bangkalan sebagai

RS Rujukan Regional

Madura. Menyiapkan

anak dukun untuk menjadi

bidan, dan menurunkan

kehamilan remaja.Terobosan lainnya

adalah mengintrodusir

cuti melahirkan sampai 6

bulan.

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  55

pasangan untuk membuat

semacam kontrak. Isinya

ketika sang istri hamil

nanti, mereka wajib

memeriksakannya ke

petugas kesehatan.

Secara teknis,

perkembangan pengantin

diikuti sampai hamil muda.

Setelah hamil mereka

menerima nomor registrasi

untuk memudahkan

pemantauan. Selama

masa kehamilan mereka

harus periksa 10 kali.

Wajibnya memang 4 kali,

tetapi program Penakib

membuatnya menjadi 10

kali.”Agar program ini

terlaksana sesuai rencana,

setiap ibu hamil didampingi

seorang mahasiswa

kebidanan. “Kami

bekerjasama dengan Stikes

Ngudia Husada Madura

dan Stikes Insan Seagung

Bangkalan. Mahasiswa

dari kedua tempat itulah

yang akan melakukan

pendampingan. Mereka juga yang akan selalu

mengingatkan pemeriksaan

kehamilan.”

Peran mahasiswa

kebidanan pada

pendampingan bumil

bertujuan untuk memotivasi

bumil agar periksa secara

rutin dan jika perlu diantar.

Selain itu hal penting

lainnya adalah melakukan

deteksi dini dan memantau

perkembangan risiko tinggipada bumil, memotivasi

rujukan jika ada tanda

bahaya dalam kehamilan

dan persalinan, penyuluhan

tanda bahaya, gizi dan

perawatan bumil. Juga untuk

mendapingi bumil dalam

memahami isi buku KIA dan

menyampaikan informasi ke

tenaga kesehatan hasil dari

kunjungan rumah.

Mahasiswa bekerjasama

dengan petugas kesehatan

melakukan pencatatan

data bumil dan bumil

risiko tinggi (risti). Data itu

harus terdokumentasikan

dengan baik di Posyandu

dan juga di Puskesmas.

Dengannya diharapkan

tidak akan terjadi 4

Terlambat. Terlambat

mengenali adanya masalah,

memutuskan untuk mencari

pertolongan, mendapatkan

pelayanan dan mengirim ke

tempat pelayanan/merujuk.

Mahasiswa juga masih

melakukan pemantauan

pada persiapan persalinan juga pada masa nifas.

Pendampingan ini

dicatat pada buku rapor

ibu. Sementara Bidan

mencermati register

Kohortnya.

Dengan pemantauan

yang ketat ini diharapkan

dapat mencapai indikator

standar pelayanan

minimal yaitu penanganan

komplikasi kebidanan,persalinan ditolong oleh

tenaga kesehatan dan

kunjungan nifas.

“Meskipun didampingi

mahasiswa, masih

saja ada peluang lupa.

Karenanya agar mereka

tidak lupa periksa, kamijuga

mengadakan pengajian

ibu hamil. Kegiatannya di

samping pengajian juga

ada kelas untuk ibu hamil.

Pengajian ini melibatkanpara Kyai dan ulama

setempat. Di sana, selain

diberikan pengajian juga

diajarkan pengetahuan

untuk menjaga kesehatan

ibu hamil dan juga senam

kehamilan”, tutur Nur Aida.

Pengajian bulanan

khusus ibu hamil yang

menggabungkan kegiatanan

rohani dan medis ini,

menurut Nur Aida memiliki

beberapa kegiatan seperti

penimbangan berat badan,

pemeriksaan kehamilan,

senam hamil dan skrining

persalinan resiko tinggi.

Skrining dilakukan pada

tri semester II kehamilan.

Skrining juga bisa dilakukan

di puskesmas Burneh.Ada

poli pre-eklamsia di sana.

Sementara itu puskesmas-

puskesmas lain baru

merintis.

“Kecamatan Burneh

adalah lokasi rintisan (pilot

project ) penyelamatan

ibu dan bayi. Di sana

diadakan 12 pangajiansetiap bulannya.Total

pengajian ibu hamil yang

diadakan sebanyak 144

kali setahun. Pelibatan para

pemuka agama dan Kyai

saat pengajian ibu hamil

diharapkan melalui rutinitas

program tersebut, mudah-

mudahan tumbuh rasa

memiliki dari para kyai itu.

Sekaligus tanggung jawab

atas keselamatan pra ibuhamil,” jelas Nur Aida.

Untuk mendukung

kegiatan Penakib ini

dibentuk juga sebuah forum

yang diketuai Kepala Dinas

Kesehatan, Direktur RSUD

dan Profesor dari RS dr

Soetomo Surabaya. Sebagai

pelindung Bupati dan

Penasehatnya Sekda. Dari

forum terbentuk tiga Satgas

dengan tugas berda. Satgas

pelayanan dasar, pelayananrujukan, dan pemberdayaan

masyarakat.

Satgas pelayanan dasar

fokus untuk melatih cara

deteksi dini dan pertolongan

pertama. Satgas Rujukan

bertugas untuk melakukan

advokasi penurunan angka

kematian ibu dan bayi serta

fasilitasi rujukan jejaring

rujukan serta membentuk

Page 58: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 58/72

DARI DAERAH

56 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

tim Ponek di RS. Dan

satgas Pemberdayaan

Masyarakat fokus untuk

melakukan sosialisasi

tentang perdarahan, pre-

eklamsia, pendampingan

bumil, penguatan di

Posyandu, menindaklanjuti

pengaduan masyarakat

serta pendekatan dengan

dukun, poskesdes/polindes/ 

ponkesdes.

Kegiatan Penakib

sejatinya berasal dari

masyarakat Bangkalan

dan untuk masyarakat

Bangkalan. Kegiatan yang

bertujuan memberdayakan

tenaga kesehatan danfasilitas kesehatan yang

ada diBangkalan agar

bisa mengatasi masalah

persalinan dan ibu hamil.

Ibu hamil saat akan

melahirkan tidak perlu lagi di

rujuk ke Surabaya.

Seperti dikatakan Nur

Aida, “Fasilitas yang ada

di puskesmas sebagai

fasilitas kesehatan dasar,

serta RSUD Syamrabusebagai fasilitas kesehatan

lanjutan, Insya Allah  mampu

menangani persalinan itu.

Namun yang paling

utama dari program ini

adalah mengubah mindset  

masyarakat. Tujuannya

perubahan perilaku.

Bagaimana memandang

kehamilan dan persalinan

sebagai peristiwa sosial

penting dan kritis. Sesuatu

yang harus diprioritaskandisamping tentu saja

pendidikan. Namun tentu

saja akan membutuhkan

waktu yang lama.

KendalaAda beberapa kendala

pelaksanaan program

penurukan kematian ibu

dan bayi ini. Pertama

adalah masih rendahnya

kesadaran dan pemahaman

masyarakat akan

pentingnya kesehatan ibu

dan anak. Hal ini diperparah

dengan adanya berbagai

mitos untuk ibu hamil dan

 juga bayi.

Masyarakat lebih senang

ditolong oleh dukun. “Ada

396 dukun di sini. Jumlah

itu melebihi jumlah bidan

di kabupaten. Dan baru

242 dukun yang bermitra.

Program kami ke depan,

setiap anak dukun bisa

disekolahkan di sekolah

kebidanan.

Demikian juga kerjasama

bidan praktek mandiri

dengan Puskesmas juga

perlu ditingkatkan. Dari

kuantitas, jumlah bidan

sebenarnya cukup, namunyang disayangkan tidak

semua Bidan berdomisili

di desa yang menjadi

tanggungjawabnya. Tentu

saja menjadi sulit jika

masyarakat sewaktu-waktu

memerlukan pertolongannya,”

tutur Nur Aida.

Kendala kedua adalah

adalah budaya. Banyak

kasus menunjukkan,

suami/istri bukan aktor

utama dalam pengambilan

keputusan, tetapi orang lain.

Bisa pemuka agama, kepala

desa, atau orang yang

dituakan di Kampong Meji.

Sehingga seringkali ibu

melahirkan sulit dirujuk ke

rumah sakit. Banyak kasus

ibu melahirkan terlambat

ditolong karena banyaknya

pihak yang harus dimintai

keputusan.

“Kontrak yang dilakukan

pertama kali ketika menikah,

kerjasama dengan modin ,

adalah upaya memutus

aliran keputusan ini. Intinya

perjanjian ini mewajibkan

ketika nanti hamil dan

melahirkan harus ditangani

oleh tenaga kesehatan”.

Selain kontrak,program Penakib juga

melibatkan Camat

sebagai ketua wilayah.

Harapannya dengan

wewenangnya camat

bisa mentransformasikan

informasi kepada struktur di

bawahnya sampai tingkat

rt. Dinkes Bangkalan juga

merangkul para pemuka

agama, para kyai untuk

Pelibatan para pemuka agama dan Kyaisaat pengajian ibu hamil diharapkanmelalui rutinitas program tersebut,

mudah-mudahan tumbuh rasa memilikidari para kyai itu. Sekaligus tanggung

 jawab atas keselamatan pra ibu hamil.Nur Aida Rachmawati

mendukung program ini.

“Kami sampaikan kepada

mereka melalui urun rembug  

desa, urgensi program

Penakib terhadap upaya

penekanan tingkat kematian

ibu melahirkan”.

Masalah ketiga

adalah tingginya mobilitas

masyarakat. Banyak ibu

hamil tinggal di luar Madura

seperti di Surabaya,

Jakarta, Kalimantan.

Saat sudah mendekati

hari-H untuk melahirkan

mereka pulang ke Madura.

“Petugas kesehatan yang

di sini kemudian kesulitan

mengetahui riwayatkehamilannya.”

Hal MenarikAdal yang menarik

sebagai upaya

meningkatkan keberhasilan

program Penakib,

yaitu lomba tingkat

wilayah. Lomba ini unik,

karena indikator untuk

menjadi juaranya adalah

kemampuan menanganibumil dan bulinnya.

Indikator ibu hamilnya

harus didukung dengan

kepemilikan nomor Penakib,

kelengkapan buku, KSPR,

KS, dan P4K. Ibu hamil

yang memiliki risiko

tingginya selain syarat

sebelumnya juga harus

dilengkapi dengan hasil

skrining. Sementara untuk

ibu bersalinnya, kriterianya

adalah wilayah yang palingbanyak melahirkan di

fasyankes, ditangani nakes

dan AKDR pasca plasenta.

Lomba ini dilaksanakan

setiap tahun. Penyerahan

hadiah dan penghargaan

dilakukan setiap tanggal

22 Desember (bertepatan

dengan hari ibu) atau hari

Kartini pada tanggal 21

April.l

Page 59: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 59/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  57

B

angkalan, salah

satu kabupaten

di pulau Madura.

Kini, lebih

terbuka sejakpemerintah membangun

 jembatan Surabaya-Madura

(Suramadu). Setiap hari,

ribuan kendaran roda empat

melintas Surabaya-madura.

Hanya saja, Bangkalan

masih memiliki pekerjaan

rumah masalah kesehatan,

antara lain angka kematian

ibu dan bayi masih tinggi,

akibat berat bayi lahir

rendah (BBLR) dan aksia.Untuk itu Dinas Kesehatan

Bangkalan bersama

masyarakat menggalakkan

program penurunan angka

kematian ibu dan bayi

(penakib).

Bangkalan yang terkenal

dengan batik gentongan ini

telah mengawali penakib

dengan melakukan kontrak

dengan calon pengantin.

Setelah mereka hamil

mendapat nomor register.Selama masa kehamilan

diharuskan melakukan

kunjungan control kepada

bidan selama 10 kali ke

Puskesmas, salah satunya

Puskesmas Burney.

Puskesmas ini telah menjalin

kerjasama dengan sekolah

tinggi kesehatan (stikes)

untuk mendampingi ibu

hamil.

Menurut Kepala Dinas

Kesehatan Bangkalan

dr. Nuraida Rachmawati,

Fakultas Kedokteran

Unair, telah melakukanpembinaan keterampilan

kepada 20 puskesmas di

Bangkalan cara menolong

persalinan. Jadi secara

keterampilan petugas

puskesmas telah mampu

menolong persalinan.

Untuk mendorong ibu

hamil bersedia melaporkan

kehamilan ke sarana

kesehatan, dinas kesehatan

bekerjasama denganNahdatul Ulama dan Aisyiah

mensosialisasikan kepada

masyarakat.

Selain itu, terdapat

Kecamatan Kokop yang

telah mendeklarasikan

diri sebagai kecamatanyang masyarakatnya

tidak lagi buang air

besar sembarangan.

Pendeklarasiannya juga

disaksikan kepala dinas

kesehatan, camat, lurah dan

tokoh masyarakat setempat.

Kokop sebagai kecamatan

pelopor bebas buang

air besar sembarangan,

telah mendapat apresiasi

berbagai pihak, termasukdari beberapa Negara asing

belajar membebaskan

Bangkalan,

Jamban dan angkakematianmasyarakat dari buang air

besar sembarangan.

“Nahdatul Ulama dan

Aisyiah sangat mendukung

kegiatan sosialisasi. Ketikaada kehamilan, mereka akan

melapor kepada bidan desa.

Anggota NU dan Aisyiah

menjadi penanggung jawab.

Melalui program ini, angka

kematian ibu Kabupaten

Bangkalan 10 orang dari

18.153 ibu melahirkan.

Hanya saja, Madura

mobilitas penduduknya

tinggi. Mereka hamil waktu

di Kalimantan, Jakarta danmelahirkan di Madura ”, ujar

dr. Nuraida. [P]

Page 60: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 60/72

Bunadi bersamaredaksi mediakom

DARI DAERAH

58 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

B

unadi (37)

pemuda

kampung, dengan

kaki buntung

sebelah, akibatkecelakaan, tapi tetap

semangat mengabdi untuk

negeri. Saat ada program

pemerintah berupa Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat

(STBM) di Kecamatan Kokop,

Kabupaten Bangkalan. Ia

termasuk pejuang sanitasi,

maju paling depan mengajak

masyarakat dan keluarga

untuk memiliki WC sendiri.

Kiprahnya memang cukupheroik dan menjadi inspirasi

masyarakat untuk turut serta

membuat WC.

Kisahnya, ketika program

ini bergulir, masyarakat

banyak yang “mokong”,

tidak mau ikut membuat wc,

bahkan ada kepala keluarga

yang berkata “sekalipun yang

datang jenderal, saya tak

akan ikut membuat wc”,. Tapi

Bunadi yang kemana-mana

mengenakan sarung itu takmenyerah. Ia mendapat tugas

khusus dari bidan Dwining

Rosowati untuk membujuk

anggota masyarakat yang

masih menolak.

Bunadi dengan kaki

buntung membawa cangkul,

membantu setiap anggota

keluarga yang bersedia

membuat wc. Satu demi satu

wc itu tergali selesai, bahkan

terkadang hanya seorang

diri. Wc dengan kedalaman

2 meter itu selesai dalam

rentang 3-4 hari. “ Pernah

ada keluarga yang hanyaterdiri para wanita miskin,

suaminya merantau, saya

mengerjakan sendiri, bawa

bekal makan dan minum

sendiri. Mereka bilang kalau

suaminya sudah pulang

akan memberi upah atas

kerja membuat wc. Saya

 jawab, tak usah pikirkan

upah. Saya sudah cukup

gembira, setelah selesai

wc ini keluarga dapatmenggunakannya, semoga

lebih sehat”, ujar Bunadi

dengan dialek Madura.

Dalam rentang waktu

kurang 3 bulan, Bunadi telah

mengali WC lebih dari 30

lubang bersama anggota

masyarakat atau seorang

diri. Setelah Bunadi turun

membantu masyarakat

membuat lubang WC,

banyak anggota masyarakat

merasa malu dengan

Bunadi. “ Masa Bunadi yang

Cuma kiki satu saja mau

bersusah payah mengali

lubang, sementara yang

punya kaki lengkap tak mau

mengali lubang. Perasaan

malu itu yang membuat

mereka pada akhirnya turut

serta mengali lubang”, ujar

Bunadi.

Menurut Bunadi, sebelum

ada program STBM, bau

kotoran manusia semerbak

dimana-mana. Bau itutercium mulai dari halam

rumah, jalan setapak antar

rumah tangga maupun

pekarangan. Bahkan kalau

orang berjalan, sudah pasti

akan menginjak-ijak kotoran

manusia. “ Masyarakat

sering memilih tempat yang

bersih, tidak berumput untuk

buang hajat. Alasanya agar

mudah terlihat oleh ayam

untuk dimakan”, ujar Bunadi.“Saya malu dengan bu

Bidan dan para motivator

dari Bangkalan. Mereka saja

rela bersusah payah keluar

masuk kampung untuk

kesehatan warga, masa saya

sebagai pemuda kampung

tak turut serta. Akhirnya

Bunadi:Penyandangcacat penuhsemangat

saya termotivasi untuk turut

mendorong masyarakat mau

berperilaku hidup bersih dan

sehat”, kata Bunadi.

Rumah dinding kayu,

banyak lubang, beratap

genting yang sering bocor

dikala hujan, tak menyurutkan

Bunadi untuk tetap bekerja.

Ia masih bercita-cita semua

warga mempunyai wc

dengan leher angsa. Saat

ini masih banyak warga

yang baru mempunyai wc

cemplung, termasuk Bunadi

dan keluarganya. “Kendala

utama wc leher angsa bagi

sebagian besar warga karena

keterbatasan ketersediaanair bersih, apalagi musim

kemarau. Kalau musim hujan

masih lumayan, karena

warga dapat menggunakan

gentong besar untuk

menampungnya”, ujarnya.

Bagi Bunadi dan

masyarakat yang sebagian

besar sebagai petani,

memang cukup berat untuk

dapat menyediakan wc leher

angsa sekaligus. Posisiwilayah pegunungan, jalan

rusak, ekonomi masyarakat

tidak mendukung dan sulit air

bersih. Membuat masyarakat

masih mengutakan

kebutuhan lain, dari pada

keperluan untuk kebersihan

dan kesehatan.[P]

Page 61: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 61/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  59

Kokop, salah

satu kecamatandi Kabupaten

Bangkalan, Jawa

Timur menjadi

satu satunya kecamatan

yang telah mencapai open

defecation free  (ODF).

Seluruh penduduk desanya

sudah tidak buang air

sembarangan, tapi sudah

berpindah ke WC cemplung

atau WC leher angsa.

Sebelumnya mereka buangair besar disembarang

tempat seperti sawah, kebun

dan pekarangan rumah.

Sekalipun banyak kendala

seperti sulit air, kondisi

ekonomi yang rendah,

tapi mereka menyamput

program community led total

sanitation  (CLTS) dengan

gegap gempita.

Hal ini disampaikan

Kepala Dinas Kesehatan

Bangkalan, Jawa Timur,dr. Nuraida Rachmawati,

M.Kes kepada mediakom

saat melakukan liputan ke

Bangkalan, pertengahan Mei

2015 yang lalu.

“Kokop dengan 13 desa,

telah ODF tahun 2010.

Keberhasilan Kokop telah

mendorong desa-desa lain

untuk berpacu menjadi

ODF. Sekarang desa ODF

KokopPerinstis ODFdari Bangkalan

Hafsi, Kasi

PenyehatanLingkungan

Dinkes

Bangkalan

Page 62: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 62/72

DARI DAERAH

60 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

telah mencapai 77 desa dan

tahun 2019, seluruh desa

di Kabupaten Bangkalan

sudah ODF. Optimisme ini

didasari pada semangat

kader dan berbagai

dukungan dari lintas sektor,

Bapeda, tokoh masyarakat

turun langsung bersama

masyarakat mewujudkan

ODF didesanya”, ujar dr.

Nuraida.

Menurut Kadinkes,

untuk memberi dukungan

terwujudnya ODF, Bupati

terbiasa menelpon langsung

para kepala desa untuk

menggerakan masyarakat.

Memang harus diakui,

terkadang masyarakat

merasa belum butuh

 jamban, sekalipun rumah

mereka sudah permanen

dan bagus-bagus. Tapi,

setelah berkali-kali

mendapat arahan dari kader,

bidang, tokoh agama dan

kepala desa, mereka dapat

berubah secara bertahap.

“Memang daerah yang

sudah ODF memiliki Kepala

Puskesmas, fasilitator,

tenaga bidan dan kader

yang sangat hebat. Mereka

memiliki kesungguhan,

kepedulian, tanggung

 jawab dan kemampuan

menyampaikan pesan

secara efektif kepada

masyarakat. Khusus

kecamatan Kokop, disana

ada bidan Dwining Rosowati,

Kader M. Ali dan dukungan

tokoh agama dan tokoh

masyarakat. Mereka bersatu

membebaskan wilayah

Kokop dari buang air besar

sembarangan”, ujar dr. Ida.

Menurut Kasi

Penyehatan Lingkungan

Dinkes Bangkalan, Hafsi,

SKM program ini bermula

dari 10 orang mengikuti

pelatihan CLTS, tahun

2008. Selanjutnya mereka

melakukan uji coba pada

dua desa yakni Desa

Jelambah, Kecamatan

Tanah Merah dan Desa

Gebang Kecamatan

Bangkalan. Hanya saja

Desa Jelabah yang posisi

ditengah justru berhasil

ODF, sedangkan DesaGebang yang mempunyai

pantai tidak berhasil ODF.

“Ternyata, mereka yang

sudah terbiasa membuang

air besar di laut atau sungai,

sulit berubah. Mereka

sudah merasa lebih nyaman

dengan kebiasaan lama

yang sudah bertahun-tahun.

Jadi kalau toh mau berubah

 juga membutuhkan waktu

berproses lebih lama”, ujarHafsi.

CLTS, merupakan

program kesehatan

yang melibatkan semua

komponen masyarakat

dalam kegiatan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi.

CLTS, mengawali kegiatan

dengan proses pemicuan

masyarakat. Semua

komponen masyarakat

ditumbuhkan kesadaranakan penting kesehatan

lingkungan yang akan

menyehatkan diri, keluarga

dan masyarakat secara

keseluruhan. Terutama,

masyarakat tidak lagi buang

air besar sembarangan.

Menurut Hafsi,

Kabupaten Bangkalan

menggunakan pola

pemiciuan ala CLTS, lebih

Dwining Rosowati

Page 63: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 63/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  61

mudah mendapat respon

masyarakat. Sebab,

selama ini setiap program

selalu mengedepankan

bantuan, apakah berupa

sik atau pendanaan. Nah,

pemicuan ala CLTS itu

mengharamkan bantuan.

Semua sumberdaya harus

menggunakan sumber

daya yang berasal dari

masyarakat.

“Kenyataannya,

masyarakat lebih percaya

dengan ala pemiciuan

ini. Sebab, masyarakat

merencanakan,

melaksanakan, monitoring

dan mengevaluasisecara mandiri. Mulai

dari mencari pendanaan,

pengorganisasian dan

pelaksanaan kegiatan.

Sehingga efek bola

salju menggelinding

mempengaruhi anggota

masyarakat lainnya

lebih cepat. Istilahnya

dari masyarakat untuk

masyarakat”, ujar Hafsi.

Sejak CLTS digulirkan,melalu berbagai terobosan

dan peningkatan kualitas

fasilitator, tahun 2015

sudah mencapai 77 desa

ODF, targetnya tahun 2019,

seluruh desa Kabupaten

Bangkalan ODF. “Bahkan

untuk program ini, Bupati

sering kali menelpon sendiri

para kepala desa untuk

mendorong masyarakat

melakukan program

CLTS ini. Memang diakui,masyarakat terkadang belum

merasa butuh WC, sekalipun

rumah mereka bagus”, ujar

Hafsi.

Menurut M. Ali, salah

seorang kader muda

setempat mengatakan,

untuk mengajak masyarakat

membangun jamban tidak

bisa tembak langsung,

tapi harus menggunakan

seni. Kapan mereka mau

menerima gagasan baru dari

luar. Terkadang harus mutar

dulu panjang lebar ceritakemana-mana, baru masuk

pada pokok persoalan.

“Pernah, agar keluarga

mau membuat jamban,

saya bertanya secara rilek

kepada salah satu anggota

keluarga. Bagaimana nanti

kalau ada keluargamu

dari jawa atau kota yang

datang silaturahmi, terus

malam hari mau buang

air besar. Bagaimana

menjawabnya, kira-kira apayang harus kita lakukan.

Saya kira tidak mungkin,

kita mempersilahkan

buang air besar saudara

kita ke sawah, ladang atau

pekarangan. Pasti saudara

kita yang dari kota itu tidak

mau”, ujar. M. Ali.

Menurut Ali, dialog

tersebut kemudian

berkembang kepada

persoalan pembuatan

 jamban keluarga.

Masyarakat mulai mau

membuka diri untuk berbagi

pengalaman, menyampaikan

keluhan dan hambatan yang

mereka rasakan kepada

bu bidan atau kader. Kalau

sudah mulai terbuka, fase

berikutnya akan melakukan

apa yang menjadi anjuran,

sekalipun bertahap.

“Memang ada keluarga

pada fase permulaan

yang menentang, bahkan

mengajak konfrontasi,

tapi setelah sebagian

masyarakat mempunyai

 jamban dan beberapasaat menjelang deklarasi,

mereka ngebut membuat

sendiri. Sehingga pada saat

deklarasi desa bebas buang

air besar sembarangan,

mereka lapor kalau sudah

mempunyai jamban. Lucu

mamang masyarakat itu”,

ujar. Ali sambil tertawa.

Tahapan

PemicuanMenurut Hafsi,

pembangunan sanitasi

dengan menggunakan

metode pemberdayaan

masyarakat dengan teknik

Community Led Total

Sanitation (CLTS) awalnya

dikembangkan oleh Khamal

Khar dan dikembangkan di

Srilanka. Kemudian teknik

ini diadopsi oleh Word Bank  

pada proyek Water Supply

for Low Income Community  (WSLIC-2), dan terbukti

berhasil dengan melahirkan

beberapa Kecamatan

di Indonesia yang telah

mendeklarasikan diri telah

Open Decation Free (ODF). 

“Pelatihan dimulai

dengan penjelasan singkat

tentang Program CLTS,

serta sosialisasi program

CLTS kepada para pihak

pelaksana program dan

lintas sektor tingkat

Kabupaten dan Kecamatan

sehingga pemahaman dan

dukungan terhadap program

ini baik dan optimal”, ujar

Has.

Menurut Kasi Lingkungan

ini, proses dilanjutkan

dengan perkenalan dan

pencairan suasana yang

bertujuan antara lain agar

peserta, fasilitator dan

panitia saling mengenal,

sehingga terbangun

komunikasi yang kondusif

dalam pelatihan. Pencairan

suasana ditujukan untuk

membangun hubungan antarpartisipan yang kondusif,

suasana kesetaraan: tidak

kaku, tidak formal, tidak ada

sekat untuk mencapai tujuan

pelatihan dalam tingkat

optimal.

Kemudian melakukan

rumusan harapan peserta,

agar memperoleh gambaran

harapan yang ingin dicapai

peserta latih. Terkait ranah

harapan pemahaman,ketrampilan, strategi,

metode, langkah-langkah,

dll. Termasuk gambaran

kekhawatiran peserta yang

perlu dieliminir, agar tidak

mengganggu pencapaian

tujuan pelatihan.

Kokop mempunyai

fasilitator tingkat kecamatan,

pak Camat sebagai

penanggung jawab

dan kepala puskesmas

sebagai pelaksana harian.Selain itu, Kokop juga

mempunyai fasilitator dari

tenaga sanitarian, bidan,

kader, tokoh agama dan

masyarakat. Sehingga

dalam waktu 3 bulan satu

dusun sudah bersetatus

ODF, kemudian masyarakat

mendeklarasikan perayaan

ODF bersama kepada dinas

kesehatan.[P]

 Ternyata,

mereka yangsudah terbiasamembuang airbesar di lautatau sungai, sulitberubah. Merekasudah merasalebih nyamandengan kebiasaan

lama yang sudahbertahun-tahun.Hafsi

Page 64: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 64/72

SepasangPendekar

JambanKeluarga

DARI DAERAH

62 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Page 65: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 65/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  63

D

wining dan

Ali, bidan

dan kader.

Sepasang

manusia

yang

berjuang

untuk masyarakat yang

sehat. Tak ada imbalan,

apalagi insentif untuk

menebus jerih payah yang

mereka lakukan. Upayanya

membebaskan masyarakat

dari buang air besar

sembarangan berbuah

manis. Setelah perjalanan

panjang, berliku penuh alang

rintang, mulai dari caci maki,

penolakan dan ancaman.Semua itu bukan penghalang

untuk terus bergerak

mengajak masyarakat hidup

sehat.

“Kamusku tidak ada kata

duka, semua bermakna

suka. Jika ada penolakan

anggota masyarakat, saya

anggap sebagai amonisi

untuk lebih bijak dalam

bertindak dan lemah

lembut dalam berututurkata mengajak masyarakat.

Saya tidak pilih kasih dalam

mendorong masyarakat

untuk buang air besar dalam

 jamban. Para tokoh muda

yang berandalan, tukang

nongkrong, semua saya

ajak turut serta membangun

desanya. Alhamdulillah

mereka terbuka dan siap

bekerjasama”, ujar Ning.

Dwining Rosowati, bidan

PTT sudah lebih 18 tahun,kini sudah berkeluarga

bersuami seorang guru

PNS, telah merasa nyaman

tinggal di Kokop. Tempat

yang berbukit, sulit air dan

termasuk daerah minus

secara ekonomi. Ia bersama

keluarga menggunakan

tempat tinggal fasilitas rumah

dinas guru. Rumah tersebut

multi fungsi. Selain sebagai

rumah tinggal, tempat

praktek kebidanan, juga

tempat pertemuan warga.

Begitu sulitnya air bersih,

Dwi harus membeli ke mobil

tangki 2 derigen / hari,

sehingga selama satu bulan

minimal Rp 800.000 hanya

untuk membeli air bersih.

Padahal sebagai bidan

PTT hanya mendapat gaji

Rp 1.450.000. Bagaimana

membeli beras dan

kebutuhan pokok lainnya ?

“Untuk memenuhi

kebutuhan hidup dan

sekolah kedua anaknya,

Alhamdulillah ada saja

pertolongan. Selain gaji PTTyang sangat saya syukuri,

ada juga masyarakat yang

memberi imbalan atas jasa

pertolongan persalinan

seikhlasnya. Kami disini

mudah bergotong royong

untuk kebersamaan.

Masyarakatnya guyub ,

kalau ada kegiatan semua

tetangga akan dengan

senang hati membantu

datang ke rumah ini”,ujarnya.

Bagi Dwi, masyarakat

Kokop, menganggap “WC itu

sesuatu”. Awalnya mereka

menggunakan wc cemplung,

sekarang sebagian

sudah menggunakan wc

leher angsa. Tapi karena

keterbatasan air bersih

ada sebagian masyarakat

yang menggerjagaji leher

angsanya, sehingga

fungsinya sama seperti wccemplung.

“Apalagi musim kemarau,

masyarakat mereka antri

air bersih sampai 3 hari

hanya untuk mendapatkan

air sebanyak 2 drigen. Jadi

air menjadi sangat sulit dan

berharga. Maka kalau ada

anggota yang memotong

leher angsa, saya sangat

memaklumi”, ujarnya.

“Begitu terbatasnya

sumberdaya, karena tak

punya uang masyarakat

menggunakan bahan

seadanya seperti sarung,

bekas spanduk, karung

plastik mereka gunakan

untuk menutup jamban,

sekalipun ada yang

menggunakan bambu atau

ayaman dedaunan”, ujar

Dwi.

Menurut Dwi, dirinya

dan Ali, selalu berbagi

tugas dalam menggerakan

masyarakat. Setelah

melakukan pemicuan, upaya

membangkitkan kesadaran

masyarakat untuk membuat jamban. Selanjutnya

melakukan monitoring,

apakah pemicuan telah

mendorong masyarakat

membuang air besar di

 jamban ?. Apabila sudah

terbuat jamban mereka

foto dan menginformasikan

kepada anggota masyarakat

yang lain. Tujuanya agar

masyarakat yang sudah

membuat jamban semakinkuat untuk menggunakan

dan yang belum membuat

 jamban tergerak untuk

membuatnya.

Menurut Dwi, Ali,

sosok pemuda kreatif dan

paling cerdas diantara

pemuda kampung. Ali

mempunyai keberanian

untuk berinteraksi dengan

siapapun, termasuk para

pemuda brandalan kampung.

Bahkan, pemimpinnyadapat mereka ajak untuk

menggerakan teman-

temanya membantu warga

membuat jamban tanpa

upah.

Menurut Ali, awalnya

masyarakat hanya membuat

WC cemplung, sekarang

mereka mempunyai WC

leher angsa. Sekarang,

masyarakat beranggapan

punya “WC itu sesuatu”.

Sehingga masyarakat

terpacu membuatnya. Bagi

mereka yang tak punya

biaya, WC bertutup kain

sarung pun tak apa apa.

Itu sudah cukup menjadi

kebanggaan.

“Kini, masyarakat

mengerti, bahwa WC itu

penting dan perlu. Waktu

itu, ketika sedang memulai

menggerakan masyarakat,

betapa sulitnya mereka

mengerti. Bahkan ada yang

menentang sangat keras

akan menclurit saya. Tapi,

akhirnya orang tersebut

malu sendiri setelahsemua warga mempunyai

WC. Satu hari sebelum

deklarasi satu malam

suntuk dia membuatnya.

Pagi hari sebelum deklarasi

mereka melaporkan telah

mempunyai WC. Bahkan

saat acara deklarasi orang

tersebut menyumbang

makanan”, ujar Ali haru.

Lain lagi dengan

Dwi, Dia memilih orang-orang tertentu yang akan

menjadi target seperti

ustad, tokoh pemuda dan

tokoh masyarakat, kalau

berobat Dwi gratiskan.

Setelah mereka merasakan

manfaat dari interaksi dan

tidak ada jarak lagi, maka

Dwi meminta bantuan agar

mendukung pembuatan

 jamban keluarga.

“Setelah mereka tidak

ada jarak komunikasi,dengan mudahnya

mendukung jambanisasi.

Bukan hanya itu, ternyata

tokoh-tokoh itu juga

menggerakan hampir 30

orang berjalan dari rumah

ke rumah melakukan

monitoring jamban keluarga.

Niatku cuma ingin merubah

masyarakat hidup lebih

sehat”, ujar Dwi bangga.[P]

Page 66: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 66/72

LENTERA

64 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

Kuat Finansial ala Si Kaya

Oleh : Prawito

Hambali, Pegawai

Negeri Sipil

(PNS) Kemenkes

yang berstatusstaf, lima tahun

lagi akan pensiun. Selama

bekerja, ia sangat akrab

dengan pinjaman uang ke

bank, khususnya BRI Tangki

Jakarta Barat. Ia bahkan

sudah 5 kali memperpanjang

Surat Keputusan PNS

untuk menambah jumlah

pinjamannya ke bank.

Beberapa kali iapun

mendapat penawaranuntuk menambah pinjaman

kembali sebelum lunas

pinjaman sebelumnya.

Bank begitu percaya untuk

memberi pinjaman kepada

seorang dengan status PNS.

Syaratnya pun terbilang

sangat mudah, hanya

selembar formulir buram

yang sudah berulang kali

foto copy, sebagai bukti

pengajuan pinjaman.

“Habis bagaimana lagi,gaji kecil kalau menabung

rasanya sulit uang terkumpul.

Lebih mudah pinjam bank

untuk beli tanah, rumah

dan kontrakan selanjutnya

gaji yang dipotong setiap

bulan dalam beberapa tahun

sesuai kesepakatan. Dengan

cara begitu, saya dapat

berinvestasi dalam jangka

panjang. Semua investasi

itu sekarang sudah lunas

dengan harga yang terus

meningkat”, ujar Hambali.

Menurut Staf PuskomPublik Kemenkes dengan 4

anak yang saat ini sedang

kuliah dan juga sekolah

memang harus cermat

memutar uang, sebab

kalau salah putar bisa

bubar. Alhamdulillah semua

kebutuhan dapat tercukupi,

Hambali mengatakan

berapapun harus cukup,

sebab kalau salah

mencukupi bisa rugi, apalagihanya memenuhi keinginan,

tidak akan pernah cukup.

Memang setiap bulan

hambali hanya menerima

Rp 1 juta dari sisa gajinya.

Ia telah memilih Rp 2,5

 juta lebih di potong untuk

investasi rumah, tanah

dan kontrakan melalui

BRI. Bagi Hambali

itu lebih baik, karena

dalam jangka panjang

lebih menguntungkan.Lalu bagaimana ia bisa

memenuhi kebutuhan

keluarga ?

“Saya selalu terbuka

kepada keluarga, kalau ada

uang saya bilang ada, tapi

kalau tidak punya memang

tak ada uang. Dengan

keterbukaan itu anggota

keluarga jadi maklum,

nggak  ada yang protes.

Tapi, sekalipun hanya bawa

sebagian gaji tetap cukup.

Mungkin kalau tidak berani

pinjam untuk investasi,bisa jadi uang hanya habis

setiap akhir bulan, tak ada

bekasnya”, ujar Hambali

sambil tersenyum.

Belajar dari kisah

Hambali, setiap orang

senang memiliki harta.

Menjadi kaya memang

telah lama menjadi tujuan

karir atau bisnis banyak

orang di dunia. Sayangnya,

meski telah ada orangkaya yang bisa menjadi

contoh, namun jarang sekali

orang kebanyakan meniru

cara orang kaya tersebut

menambah tabungannya.

Tak hanya menambah

tabungan, orang kaya

ternyata selalu bekerja

keras demi meningkatkan

pendapatannya. Jadi, jika

ingin kaya, pastikan dapat

mengikuti jejak-jejak mereka

yang telah lebih dulu suksessecara nansial. Apa saja

yang bisa kita pelajari dari

mereka? Berikut lima cara

orang kaya mengelola

keuanganya.

Hati-hati denganpengeluaran kecil

Banyak orang dapat

berhati-hati dalam

berinvestasi atau melakukan

pembelian dalam jumlah

besar. Sayangnya,

seringkali ceroboh untuk

pengeluaran kecil. Orangkaya biasanya selalu

mempertimbangkan banyak

hal sebelum memutuskan

untuk mengeluarkan dana,

sekalipun jumlah yang kecil,

apalagi sering.

Tidak beli barang,apalagi hanyauntuk pamer

Meskipun senang

mendapat pujian temandan kerabat dekat, atasan,

tetap saja ada batasan

yang tak boleh dilampaui.

Seringkali, banyak orang

membeli barang hanya untuk

mendapatkan pujian semata.

Meski banyak uang,

orang kaya jarang membeli

barang yang tak

dibutuhkannya

hanya untuk

membuat kagum

orang-orang disekitar. Mereka

tak pernah

membeli barang

yang tak disukai,

apalagi hanya

untuk pamer.

Page 67: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 67/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  65

Kerja kerasTidak seperti persepsi

kebanyakan orang bahwa

orang-orang kaya hanya

bersenang-senang saja.

Faktanya, orang kaya

bekerja lebih keras

dibandingkan orang biasa.

Jadi cobalah tingkatkan

pendapatan

dengan bekerja

lebih keras

lagi. Dengan

begitu, akan

mendatangkan

lebih banyak

peluang karir

dan bisnis yang berguna

untuk meningkatkanpendapatan pribadi.

Sisihkanpendapatan dalam

 jumlah besarLagi-lagi, orang

kaya dianggap sering

menghabiskan uang

secara berlebihan saat

berbelanja. Realitasnya,

mereka sangat berhati-hati

dalam mengeluarkan uangdan menyisihkan sebagian

besar pendapatannya untuk

investasi atau menabung.

Artinya, lebih baik mengikuti

 jejak orang kaya dengan

menabung dalam jumlah

lebih besar. Setidaknya

sepertiga dari pendapatan

setiap bulan, seperti

Hambali.

Hanya beli barang yang dibutuhkan

Orang kaya tak

pernah mau

mengeluarkan

uang untuk

berbagaihal yang bukan

kebutuhannya.

Kalangan miliarder

bahkan selalu hati-hati

dengan berbagai biaya yang

harus dikeluarkan. Jangan

menyimpan apa yang tersisa

dari pengeluaran. Tapi

lakukanlah pengeluaran

berdasarkan sisa dari

pendapatan setelah

menabung.

Jadi kalau mau,

berinvestasi itu mudah. Sulit,

hanya untuk yang tidak

mau. Ada yang mau

sukses

investasi, tapi tak mau

menempuh cara suksespara pendahulu. Hati-hati

dalam pengeluaran, kerja

keras, hanya beli barang

yang benar-benar butuh

dan sisihkan pendapatan

lebih besar untuk investasi.

Semoga bermanfaat.l

Page 68: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 68/72

RESENSI BUKU

66 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

PELAYANAN KB (Keluarga

Berencana) yang berkualitas dan

merata memiliki kedudukan yang

strategis sebagai bagian dari upaya

komprehensif untuk menurunkan AKI

melalui penurunan jumlah ibu hamil.

Upaya tersebut akan terwujud jika

didukung oleh manajemen pelayanan

KB yang baik. Sehubungan dengan

itu, perlu dilakukan pemantapan

manajemen pelayanan KB bagi

pengelola program KB baik diProvinsi, Kabupaten/Kota, maupun

Puskesmas dalam bentuk Orientasi

Manajemen Pelayanan Keluarga

Berencana bagi pengelola program

KB di Dinas Kesehatan Provinsi

dan Kabupaten/Kota serta kepala

Puskesmas.

Dalam rangka penguatan

dan pencapaian tujuan keluarga

berencana, maka dukungan

manajemen pelayanan KB sangat

penting, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan danevaluasi. Dalam program KB

terdapat dua Kementerian/lembaga

yang memegang peranan penting

yaitu Kementerian Kesehatan

dan BKKBN, koordinasi yang baik

dan berkesinambungan antara

Kementerian dan Lembaga beserata

 jajaran ditingkat pusat, provinsi dan

kabupaten/kota dalam manajemen

pelayanan KB menjadi hal yang

sangat penting dengan manajemen

pelayanan yang baik diharapkan

dapat meningkatkan ketersediaan

(availability), keterjangkauan

(accessibility), penerimaan

(accessibility) dan kualitas pelayanan

(quality). 

Materi Ajar Orientasi Manajemen

Pelayanan Keluarga Berencana 

ini berisi langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam manajemen

pelayanan KB mulai dari kebijakan

pelayanan KB, perencanaan,pelaksanaan dan pemantauan, serta

evaluasi KB. Buku ini berisi tentang

system pencatatan dan pelaporan,

kajian mandiri, penyeliaan fasilitatif,

serta audit medik pelayanan KB.

Untuk lebih memudahkan proses

orientasi di daerah, materi ajar ini

 juga dilengkapi dengan cakram

digital yang berisi contoh paparan

dan softcopy materi ajar, sehingga

buku ini juga dapat diperbanyak

sendiri oleh pihak terkait yang

membutuhkan.Diharapkan Materi Ajar

ini diharapkan meningkatkan

kemampuan pengelola program KIA/ 

KB dalam hal manajemen pelayanan

KB sebagai upaya mendukung

percepatan penurunann angka

kematian ibu dan angka kematian

bayi dan dapat membantu pengelola

program KB dalam meningkatkan

akses dan kualitas Pelayanan KB di

Indonesia.l

Jakarta : Kementerian

Kesehatan RI, 2014

  x, 163 hal ; 30 cm

ISBN : 978-602-235-727-8

Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan

Kesehatan Ibu Dan Anak

1. FAMILY HEALTH PLANNING

2. SERVICES

3. BIRT CONTROL

4. REPRODUKTIVE TECHNIQUES

5. CONTRACEPTION

363.94

Materi AjarOrientasi Manajemen

PelayananKeluarga Berencana

Page 69: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 69/72

MEI 2015 • Edisi 58  • MEDIAKOM  67

KEGEMUKAN dan obesitas

terjadi akibat asupan energi lebih

tinggi dari pada energi yang

dikeluarkan. Asupan energi tinggi

disebabkan oleh konsumsi makanan

sumber energi dan lemak tinggi,

sedangkan pengeluaran energi

yang rendah disebabkan aktivitassik dan sendentary life style. 

Masalah kegemukan dan obesitas

di Indonesia terjadi pada semua

kelompok umur dan pada semua

strata sosial ekonomi. Pada anak

sekolah, kejadian kegemukan dan

obesitas merupakan masalah yang

serius karena akan berlanjut hingga

usia dewasa dan merupakan faktor

resiko terjadinya berbagai penyakit

metabolik  dan degeneratif seperti

penyakit penyakit kardiovaskuler,

diabetes mellitus, kanker,osteoarhrosis dan lain-lain. Pada

anak, kegemukan dan obesitas

 juga dapat mengakibatkan berbagai

masalah kesehatan yang sangat

merugikan kualitas hidup anak seperti

gangguan pertumbuhan tungkai

kaki, gangguan tidur, sleep apnea

(henti napas sesaat) dan ganguan

pernafasan lain.

Pola makan merupakan pencetus

terjadinya kegemukan dan obesitas

adalah mengkonsumsi makanan

porsi besar (melebihi dari kebutuhan),

makanan tinggi energi, tinggi lemak,

tinggi karbohidrat sederhana dan

rendah serat. Sedangkan perilaku

makan yang salah adalah tindakan

memilih makanan berupa Junk

food , makanan dalam kemasandan minuman ringan (soft drink).

selain pola makan dan prilaku

makan, kurangnya aktivitas sik

 juga merupakan faktor penyebab

terjadinya kegemukan dan obesitas.

Untuk menanggulangi

masalah gizi lebih diperlukan

tenaga kesehatan Puskesmas

dan tenaga UKS yang terlatih

serta memiliki pengetahuan dan

keterampilan terstandar. Pedoman

Penyelenggaraan Pelatihan

Pencegahan dan Penangulangankegemukan dan Obesitas Pada

Anak Sekolah ini berisi modul-

modul pelatihan pencegahan,

penanggulangan kegemukan dan

obesitas yang terstandar.

Buku modul ini diperuntukkan

bagi tenaga kesehatan Puskesmas

dan tenaga usaha kesehatan sekolah

(UKS) dalam upaya pencegahan

,penanggulangan kegemukan dan

obesitas pada anak sekolah.l

Jakarta : Kementerian

Kesehatan RI, 2013

  III, 254 hal ; 30 cm

ISBN : 978-602-235-332-4

Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan

Kesehatan Ibu Dan Anak

1. OBESITY PREVENTION

2. CHILD OBESITY

612.3

PedomanPenyelenggaraan Pelatihan

Pencegahan danPenangulangan

Kegemukan danObesitas Pada

Anak Sekolah

Page 70: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 70/72

RESENSI BUKU

68 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015

UNDANG-UNDANG No.36

tahun 2009 tentang kesehatan

menyebutkan tujuan perbaikan

gizi adalah untuk meningkatkan

mutu gizi perseorangan dan

masyarakat. Mutu gizi akan tercapai

antara lain melalui penyediaan

pelayanan kesehatan yang bermutu

dan profesional di semua intitusi

pelayanan kesehatan perbaikan gizi

adalah untuk meningkatkan mutugizi perorangan dan masyarakat.

Mutu gizi akan tercapai antara lain

melalui penyediaan pelayanan

kesehatan yang bermutu dan

profesional disemua institusi

pelayanan kesehatan. Salah satu

pelayanan kesehatan yang penting

adalah pelayanan gizi di Puskesmas,

pendekatan pelayanan gizi dilakukan

melalui kegiatan spesik dan sensitif,

sehingga peran program dan sektor

terkait harus berjalan sinergis.

Tugas perbaikan gizi diPuskesmas merupakan tanggung

 jawab tenaga gizi. Pelayanan gizi

di Puskesmas adalah kegiatan

pelayanan gizi mulai dari upaya

promotif, preventif, kuratif  dan

rehabilitatif  yang dilakukan diwilayah

kerja Puskesmas. Pelayanan gizi

di Puskesmas dilakukan di dalam

gedung dan diluar gedung.

Pedoman Pelayanan Gizi di

Puskesmas ini mencakup kebijakan

pelayanan gizi di Puskesmas,

ketenagaan, sarana dan prasarana,manejemen pelayanan gizi di

Puskesmas baik dalam gedung

maupun luar gedung, alur pelayanan,

 jenis-jenis pelayanan gizi didalam

gedung dan diluar gedung, mekanisme

rujukan dan monitoring dan evaluasi

pelayanan gizi di Puskesmas.

Pedoman Pelayanan Gizi di

Puskesmas ini diharapkan dapat

menjadi acuan bagi tenaga pelaksana

gizi dan tenaga kesehatan termasuk

pengelola program kesehatan di

Puskesmas dalam melakukanpelayanan gizi yang berkualitas di

Puskesmas.l

Jakarta : Kementerian

Kesehatan RI, 2014

  x, 102 hal ; 24 cm

ISBN : 978-602-235-717-9

Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan

Kesehatan Ibu Dan Anak

1. HEALTH CARE FACILITIES AND

SERVICES2. NUTRIONAL REQUIREMENTS

612.3

Pedoman

PelayananGizi diPuskesmas

Page 71: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 71/72

Page 72: MEDIAKOM-58-eMagz

7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz

http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 72/72