MEDIA PENELITIAN PENDIDIKAN -...
Transcript of MEDIA PENELITIAN PENDIDIKAN -...
Volume 9 Nomor 2 Desember 2015 ISSN: f gZA-gSeX
Jurnal Penelitian dalarn Bidang Pendidikan dan Pengajaran
O PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING DENGAN MoDEL TAPPS PADA MATERIBARISAN DAN DERET KELAS X SEMESTER I DI SMA NASIMA SEMARANGOleh:Achmad Buchori, Noviana DiniRahmawati, dan Sunan Baedowi
O MEDIA SOSIAL EDMODO UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILANARGUMENTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI NON SAINSOleh: lpah BudiMinarti
O STRATEG' JAZZ CHANTS SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN ENGLISHYOUNG LEAR'VERSOleh: Rr. FestiHimatu Karima, lndriKustantinah, dan DwiDestriani
o pRoFrL BERpTKTR pRoBABtLtsrlK stswA SEKoLAH DASAR (sD)BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH DALAM MENYELESAIKAN TUGAS.PROBABILITASOleh: Dwi lvayana Sari
O EFEKTIVITAS FEATUREK USIAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAMMENINGKATKAN KEBANTUL
KELAS X SMA NEGERI 2
Oleh:Octavian Muning
O IMPLEMENTASI ANIMASI MAT
MEDIA PENELITIAN PENDIDIKAN
IMPLEMENTAST ANtMAsf MAfffiA DENGAN pENDE#ATAN REALtsrtc:T:
MATHEMATICS EDUCAT\ON UNTUK MENINGI(ATKAN pEMAI-i il/|ATEMATTSSISWASD ;;
.R{uhami ito, dan Ryky MandarSary
RAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARN'NG
Oleh: SinggihAdhi P, Lynda Puspita Sari
O ANALISIS
(GrL)::DANAKTIVITAS
DITULIS OLEHUNIVERSITASOleh:Ngasbun
PADA HASIL PENELITIAN DASTUDI PENDIDIKAN
AKADEMIK2O13I2O14itriYul
N,.EIAN PENGABUNIVEHSITAS PGRI
SI YANGINGGRIS
MEDIA PENELITIAN PENDIDIKAN
Volume 9 Nomor 2 Desember 2O]r5 ISSN: 1978-996X]X
Nan
MEDIA PENELITIAN PENT}IDIKANJurnal Penelitian daram Biclang pendidikan dan pengajaran
ofl,pa
DAFTAR ISI
DEHGEMBANGAN MOB'LE LEARNINGDENGAN MODEL TAPPS PADA MATER] BARISAN DANDEREI KELAS X SEMESTER I DI SMA NASIMA SEMARANGl,e- Achmad Buchori, Noviana DiniRahmawati, dan Sunan Baedowi.........
TEDIA SOSIAL EDMODO UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN ARGUMENTASITAHASISWA PROGRAM STUDI NON SAINS3,e* llpah BudiMinarti
$TRATEGI JAZZ CHANIS SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN ENGT/SH YOUNGd*EARriERs
I'e- Rr FestiHimatu Karima, lndriKustantinah, dan DwiDeskiani
ROFIL BERPIKIR PROBABILISTIK SISWA SEKOLAH DASAR (SD} BERIGMAMPUANHATEMATIKA RENDAH DALAM MENYELESAIKAN TUGAS PROBABILITASIter, Dwi lvayana Sari ..............
EFEKTIVITAS FEATURE KEMANUSIAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAMEI.{INGKATKAN KEMAMPIJAN MENULIs CERPEN KELAs X SMA NEGERI2 BANTULlre- Octavian Muning Sayekti
TPLEMENTASI ANIMASI MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REAUST'C MATH EMATICSWU CANON UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SDIre' LilikAriyanto, Muhammad prayito, dan RykyMandarSary . _.
'E}TEMPAN MODEL PEMBELAJARAN CO,VTEXTUA L TEACHING AND I-EARNING (CTL)BERBANTU MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELA.rnn, xrruinla cuRU DAN AKTlvtTAsSilSlVA IPS SEMESTER 2 KELAS VI SD NEGERI 1 BUGO JEPARAitr=r SinggihAdhip, Lynda puspita Sari .......,.......
A-TTALISIS DANGLING MODIFIERPADA HASIL PENEL]TIAN DAN DISKUSIYANG DITULIS OLEHUAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRI' UNMERSITAS PGRISEHARANG TAH U N AKADEM ]K 2O'I}I2O1 4
Halaman
10-19
20 -28
29-36
37 -44
45-50
51 -58
59 -72
1-9
lrer Ngasbun Egar, SitiMusarokah, dan Fitriyulianti.
Spinger.
. D. 2009.' Unders-Concepts.e33rd;mationalrlogy of; Yol.4,y 19-24,ce: PME.BerpikirSekolah
nampuanDalamTugas
SeminarDan
a Uny
velopingWhat
eptions?.rff danThinkingpectives.man 283
ences in
'urnal ofVol. 4,E-ISSN
URL:mr.v4n
fYoungbability.
in(u.cation
-didattiiroups/L
EFEKTIVITAS F EATURE KEMANUSIAAN SEBAGAI MEDIAPEMBEI.AJARAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
CERPEN KELAS X SMA NEGER.I2 BANTUL1
Oleh: Octavian Muning Sayekti2email : s ay ekt i. o c t av ian@gm ail. c om
Abstract
This research aims to.find out the e/fectiveness of httmanitarian feah.tre learningmedia in enhancing the abiliry b w,rite a short story class X SMAN 2 Bantul. Researchdesign with a qwasi-experimental wich design of a contt ol group ctf non - equivalence. Thesample in this research was 72 students, divided into experimental class ( X. IPA2 ) anrlthe control class (X. IPA 4). The collection of data through tests that test writing shortstories, questionnaires, and interviews. T-test calutlation results showed that the scores tis greater than t table (th:4,804 ) tt: 1,980 ) at the signific:ance level o.f 5%,,-ith db70. Shce/fe test calculation results between groups using data posltest control grottp andthe experimental group obtained F count ( F'h:21.392 ) is greoter than the F table ( F,f: 3.985 ) with 70 db at significance level of 5 %. This suggests that learning to vtrite shortstories using learning media feahtre of humanity in the experimental grottp wa,s moreelfective than learning to write short stories without ttsing learning tnedia ./bature ofhumanity in the control group. The questionnaire results showed that the iajority ifstudents, 55.5 %.feel learning rnedia feature given humanity, c:apable of inspiring theiboth in terms of appearance and struchre c2f the short stotry ideas that iiclnde titles,conflict, character, setting, and problem resolution . The worlcs o/'stttdents who ttse themedium of learning in the.form of hunan.features appear to be rnore strttctured , hoth interms of the appearance of ideas ranging./rom stoty ideas, titles, and logical thinking aswell as the structure o.f the short storlt ( plot, setting, and characterization).
Keywords: efibctiveness , mediafeature of humanitlt , the abili4t to write short stories.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media pembelajaranfeaturekemanusiaandalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswalelas X SMA Negeri2 Bantul.Desain penelitian menggunakan eksperimen semu yaitu desain kelompok konirolnon-ekivalen.Sampel dalam penelitian ini adalah 72 siswa yang terbagi menjadi kelaseksperimen (X.2) dan kelas kontrol (X.3).Pengumpulan data melalui tes yaitu tes menulisce{pen, angket, dan wawancara.Hasil perhitungan uji-t menunjukkan bahwa skor t hitunglebih besar dari t tabel (q,: 4,804 > t1: 1,980) pada taraf signifikasi 5% dengan db 70.Hasil perhitungan uji Shceffe antarkelompok dengan menggunakan data posttestkelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh F hitung (F'h : 2I,392) lebih besar
I Hasil Penelitian Tahun 20152 Dosen STKIP Taman Slswa
37
MEDIA PENELITIAN PENDIDIKAN Vol. 9 No. 2 Desember 2015
daripada F tabel (F't : 3,985) dengan db 70 pada taraf signifikasi 5%" Hal inimenunjukkan bahwa pembelajaran menulis cerpen menggunakan media pembelajaran
feature kemanusiaan pada kelompok eksperimen lebih efektif daripada pembelajaran
menulis cerpen tanpa menggunakan media pembelajaran featwre kemanusiaan pada
kelompok kontrol. Hasil angket menunjukkan bahwa sebagian besar siswa, yaitlr 55,5yo
merasa media pembelajaran feature kemanusiaan yang diberikan, mampu memberikan
inspirasi mereka baik dalam hal pemunculan ide maupun struktur cerpen yang meliputijudul, konflik, tokoh, latar, dan penyelesaian masalah. Karya-karya siswa yang
menggunakan media pembelajaran berupa feature kemanusiaan nampak lebih terstuktur,
baik-dalam hal pemunculan ide mulai dari ide cerita, judul, dan logika berpikir maupun
struktur cerpen (alur, latar, dan penokohan).
Kata kunci: Efektihtas, media pembelajaranfeature kemanusiaan, kemampuan menulis
cerpen.
PENDAHULUANAktivitas menulis meruPakan
suatu bentuk manifestasi kemampuan dan
keterampilan bahasa yang paling akhirdikuasai pelajar bahasa setelah tigaketerampilan lain. Dibandingkan tigaketerampilan bahasa yang lain,keterampilan menulis menghendakipenguasaan berbagai unsur kebahasaan
seperti grafologi, struktur bahasa,
penguasaan kosakata dan unsur di luarbahasa itu sendiri yang akan menjadi isidari karangan. Baik unsur bahasa atau diluar bahasa harus terjalin sedemikian rupasehingga menghasilkan karungan yang
runtut dan padu (Nurgiyantoro, 2005:2e4).
Kemampuan menulis pada siswaperlu dikembangkan karena menulismempunyai tujuan dan manfaat yang
penting. Tujuan dan manfaat menulisantara lain: 1) menulis menolong kembaliapa yang pernah kita ketahui, 2) menulismenghasilkan ide-ide baru, 3) menulismembantu mengorganisasikan pikirankita dan menempatkan suatu bentuk yang
berdiri sendiri, 4) menulis menjadikanpikiran seseorang siap untuk dilihat dan
dievaluasi, 5) dapat membantu kita
menyerap informasi,dan 6) membantukita dalam memecahkan masalah (Enre,
1988: 8).Kemampuan menulis, daPat
dilakukan dengan berlatih menuliskarangan fiksi ataupun nonfiksi.Khususnya dalam menulis karanganfiksi, kemampuan menulis dapat dilatihdengan jenis tulisan sastra yaitu puisi,ce{pen, maupun novel.Dari ketiga jenis
tulisan sastra tersebut, puisi dan cerpen
memungkinkan untuk diajarkan disekolah karena meiihat strukturnya yang
relatif pendek. Namun, melihat dari porsi
struktur dan tingkat kesulitannYa,cerpenmenduduki posisi yang lebihstrategis dalam pembelajaran menulisseperti dikemukakan oleh Rodriquestlewat Endraswara (2002: 78) bahwacerpen dapat dibaca dalam waktu yang
relatif singkat sehingga akan menarik dariaspek waktu dan ruang, artinyapengajaran dapat berlangsung dalamwaktu yang relatif pendek. Selain itu,dalam kegiatan menuiis cerpen, siswa
akan diajak untuk belajar peka terhadap
kejadian-kejadian sosial yang menimpa
dirinya sendiri maupun orang lain.Di dalam KTSP maupun K13
38
I,rr-a::-^;Aaran.
1:
t
tL̂tr
,,.
.t-
rg
r.ttr
mengharapkan siswa agar mampu
menulis cerpen berdasarkan pengalaman
sendiri maupun orang lain' Namun,
dikarenakan penggunaan model
pengajaran dan media belum maksimal,
seperti misalnya guru hanya menerangkan
materi tentang cerpen, lalu siswa disuruh
menulis cerpen dengan tema Yangditentukan oleh guil, Pembelajaranmenulis cerpen menjadi tidak menarik'
Siswa pun cenderung kurang berminat
dalam menulis cerpen. Hal ini akan
berdampak buruk Pada minat belajar
siswa. Siswa cenderung kurang tertarik
terhadap materi yang diajarkan. Kasus ini
terjadi di SMANegeti 2 Bantul kelas Xpada mata pelajaran bahasa dan sastra
lndonesia untuk materi menulis cerpen.
Masalah Yang dihadaPi siswa di
SMA Negeri 2 Bantul dalam Pem-belajaran menulis cerpen yaitu kesulitan
dalam menemukan ide dan Pengem-bangan cerita.Selain itu, guru kurang
menerapkan inovasi media pembelajaran
yang ada. Guru masih menerangkan di
depan tanpa menggunakan media yang
menarik, lalu siswa diminta untukmembuat cerpen. Tentu saja hal ini akan
berpengaruh buruk terhadap minat siswa
untuk belajar menulis cerpen.Salah satu cara untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan
diterapkannya media yang tepat dalam
pembelajaran menulis cerpen.Selain itu'model pengajaran yang menitikberatkansiswa aktif dalam proses belajar mengajar
tetap digunakan. Hal itu sejalan dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dan Kurikulum 2013 Yang saat inidigunakan yaitu siswa dituntut untuk aktifmenemukan sendiri informasi Yangdibutuhkan, sedangkan guru hanYa
berperan sebagai fasilitator.Pada hakikatnYa media Pem-
Efektivitas Feature Kemanusiaan seoa ga
belajaran mempunyai fungsi unruk
meningkatkan daya kreasi sisu'a. Des'asa
ini, media Pembelajaran banl'ak
digunakan sebagai terobosan unruk
meningkatkan kemampuan berbahasa dan
bersastra. Guru harus daPat memilihmedia pembelajaran apa yang sesuai
dengan materi, metode yang digunakan,
maupun kondisi siswanya. Pernilihan
media ini akan sangat berPengaruh
terhadap proses pembelajaran yaitu
menyampaikan tujuan yang diharapkan.AdaPun media Yang diPiiih untuk
mengatasi permasalahan di atas adalah
media pembelaj ar an fe ature kemanusiaan.
Alasan memilih media pembelajaran
feature kemanusiaan karena secara
psikologis keberadaannya ada r-li sekitar
siswa, dan mudah untuk ditemukan
dandibaca. Selain itu, alasan memilih
feature kemanusiaan sebagai media
pembelajaran menulis cerpen adalah
karena feature kemanusiaan sesuai
dengan kondisi siswa SMA kelas X yang
mengalami kekurangan ide. Feature
kemanusia art dapat memberikan inspirasi
kepada siswa sehingga mernudahkan
siswa untuk menemukan ide cerita dan
mengembangkan imajinasinya dalam
bentuk cerpen. Feature kemanusiaan
menuturkan situasi yang menimpa orang
dengan menyajikan tulisan Yangmenyentuh, menyentil, atau menggelitikperasaan. Contoh feature tersebut
diantaranya adalah cerita tentang
seseorang yang selamat dati kecelakaan
pesawat terbang atau tenggelamnya kapal
Ferry, keluarga Yang tertimPa tanah
longsor, atau tentang seseorang yang
berhasil meraih Kalpataru, dan lain-lain.Media Pembelajaran feature
kemanusiaan ini berbeda dan mempunyai
kelebihan dibanding media yang lain.
Oleh karena media ini berbentuk tulisan,
i]:
rA:
[_r-.\1.
atJL, Lr]]
S:.
11s
end:
rJ-:rsii-a*
riiLLs
est$'a
ng
rlaam
1ru.
$'alaplpa
39
MEDIA PENELITIAN PENDIDIKAN Vol. 9 No, 2 Desember 2015
maka ketika pembaca membacanya,imajinasi pembacaakan lebih terbangundaripada hanya melihat sebuah gambaratau film. Feature secara umum lebihmengandalkan alur peristiwa, situasiperistiwa, atau juga proses peristiwasehingga dalam penyajiannya harus jelasdan logis. Teknik penulisanfeaturememiliki kesamaan dengangaya menuliscerpen. Perbedaannya adalah jika cerpenberisi materi fiksi, sedangkan pada
feature berisi fakta-fakta yang aktual dansesungguhnya.
Berdasarkan hal-hal di atas,selanjutnya diharapkan media pem-belajaran feature kemanusiaan dapatmembantu guru dalam menggunakanalternatif media. Walaupun banyak mediayang dapat digunakan untuk menuliscerpen, misalnya biografi, foto, dangambar, tetapi media ini mempunyaikelebihan dibanding media lain.Kelebihan feature kemanusiaan diban-ding media lain yaitu dalam featurekemanusiaan ini mempunyai unsur-unsuryang dibutuhkan dalam sebuah ce{pen,misalnya: tokoh, alur, dan konflik. Dalampenelitian ini, feature kemanusiaandiambil dari Koran Tempo. Alasanmemilih Koran Tempo adalah featurekemanusiaan yang disajikan meng-gunakan bahasa dan gaya penceritaanyang ringan dan mudah dimengerti. Olehkarena itu, peneliti terdorong untukmeneliti efektivitas feature kemanusiaanharian Tempo sebagai media untukmeningkatkan kemampuan menuliscerpen pada siswa kelas X SMANegeri 2Bantul.
METODE PENELITIANPenelitian Penelitian ini meng-
gunakan desain penelitian eksperimensemu yaitu desain kelompok kontrol
nonekuivalen. Desain ini terdiri atas duakelompok yang masing-masing diberikanpretest dan posttest yang kemudian diberiperlakuan. Pada dasamya, desainkelompok kontrol nonekuivalen ini samadengan desain eksperimen murni pretestdan posttesl kelompok kontrol kecualipenempatan subjek secara acak. Populasipada penelitian ini adalah kelas X SMAN 2 Bantul. Sampel yang diambil yakniberjumlah 72 siswa. Setelah mendapatkansampel, maka teknik yang digunakanuntuk penyampelan adalah SimpleRandom Sampling (pengambilan sampelsecara acak dan sederhana).
Adapun instrumen penelitiannyaberupa pedoman penilaian, pedomanwawancara, dan kuesioner. Pedomanpenilaian yang dipakai untuk instrumenpenelitian ini berupa faktor-faktor yangberkaitan dengan penilaian karanganseperti yang diungkapkan oleh Hartfielddkk. melalui Nurgiyantoro (2004). Teknikpengumpulan data menggunakan tes,kuesioner, dan wawancara. Teknikanalisis data menggunakan uji-t, ujiScheffe, uji normalitas, dan ujihomogenitas.
HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
Tabel- tabel yang akan disajikanberikut dibuat untuk mempermudahdalam membandingkan skor tertinggi.skor terendah, skor rata-rata, naedian.modus, dan simpangan baku darikelompok kontrol dan kelompokeksperimen. Tabel-tabel tersebutdisajikan secara lengkap, baik hasiipretest maupun posttest kemampuanmenulis cerpen kelompok kontrol dankelompok eksperimen.
(
(
(
iS
IS
ptr
pksl
prte
s.LK1--I(tpe
ral
Set
prekT d.L
ek:da1
10.
teniab,
Halhin,'t:ie$
40
'l'?: ; ::-:€ 4.3ra!1EfeKivitas Featurc Keria'rsaa- $salE
duakanberisainamaetest
;ualiulasi;MAraknirtkanLakan
imple
'rnpel
rnnyaoman.oman
umenyang
anganrtfieldeknikr tes,
teknik.t, ujir uji
Tabel 1: Perbandingan Data Stati stik Ptetest dan Posttesl kemampuan menulir
cerpen frelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
ST l.un Median Modus simPangan
SkorData N +^vrinnai fprpndeh lYrs.rr '----- DaKq
t=.rrtiiggi t.r.-n-duh Yn ttt-"-:i' '*"*- nuk'
3lqz_--- do .. rt oo ?5 50 .J I j.16,Pr7rtt--K""rtrl 36
=-- ji a1 r't r,ffi 37 3,155Bksoenmt 38'08 37'!0 3j-----1ll!-=, , ;; ;" zt ll,\O 43 43 3,i85
49 34 42.50imen 36
sajikanmudahrtinggi,nedian,r darilompoktersebutr hasilampuanrol dan
Dari tabel 1 di atas, selanjutnYa
dapat dibandingkan atfiara skor pretest
dan skor posttest kemampuan menulis
;A; yuttg dimiliki oleh kelomPok
kontrot ian kelompok eksperimen' Pada
saat pretesl kemampuan menulis ::tpt"[.io*pof. kontrol, skor tertinggt 44 dan
skor Gren dah 32 sedangkan pada saat
posttest kemampuan menulis cerpen skor
iertinggi 47 dan terendah 30'Pada saat
preteit kemamPuan menulis cerpen
?elompok eksperimen, skot tertinggi 43'
skor Grendatr 31 sedangkan pada saat
ptosttest skor tertinggi 49 dan skor
terendah 34.Skor rata-rata antara skor pretest
dan posttest kelompok kontrol .dant.to-pot eksperimen juga mengalami
peningkatan. Pada saal pretesf, skor rata-
iata -(meanl kelompok kontrol 3'l'89'
sedangkan skot posttesl 38,08' Pada saat
preteJ, skor raia-rata (mean) kelompok
eksperimen 3'7,39 sedangkan skor rata-
rata (mean) Posttest 42,50'Hasil uji-t terhadaP kelas
eksperimen antara pretest - dan posttest
aapx diketahui besarnya t hitung adalah
fO,++g dengan db 35'Kemudian, nilai t
tersebut dikonsultasikan dengan nilai
tabel pada taraf signifikasi 5%-dan db 35'
Hal tersebut menunjukkan bahwa skor t
tritottg lebih besar dari t tabel (t1: 10'448
> t:i,021). Dengan demikian' hasil uji-t
tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan Pada kemamPuan menulis
..tp.o siswa kelompok ekperimen,antara
sebelum dan sesudah Periakuan
menggunakan media Pernbelajaran
f";;;;t kemanusiaan' Sementara itu hasil
,r3i-t Outu posttest kemampuan menulis
.'.tp"" Puau kelomPok kontroi . dan
kelompok eksperimen rnenunjukkan
b".u-yu t hitung 4,804 dengan db 70'Kemuiian, skor t hitung tersebut
ailo"r"ftu*ikan dengan t tabel pada taraf
rignnhri 5% den[an db 7-0] 1k9r^labelpida turaf signifikasi 5% adalah 1'980' t
ili *g lebihlesar dari t tabel (t6: 4'804
> tt: 1,980). Dengan demikian' hasil.uji-t
tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kemampuan menulis.cerpen
ii.*u antara kelompok kontrol yang
tanpa menggunakan media pembelajaran
dan kelompok eksperimen yang Ptng-gunakan media pembelajaran featurekemanusiaan.
RendahnYa kemamPuan menulis
cerpen tersebut dipengaruhi beberapa hal'
di antaranya ada beberapa ce{pen yang
Jitttit siswa baik pada kelompok kontrol
maupun Pada kelomPok .eksperimen
-utih t.p"tti pengalaman pribadi siswa'
Siswa cenderung menceritakan penga-
laman pribadi yang mereka alami' tanpa
memerhatikan unsur-unsur yafig ada
dalam cerpen. Contoh kesalahan dapat
dilihat dalam penggalan cerpen berikut'
"Kami berangkat dari rumah jam 4 sore
41
MEDIA PENELITIAN PENDIDIKAN Vol. 9 No. 2 Desember 2015
dan sampai di sana jam 6 sore. Teruskami mencari vila. Aku berjalan-jalan disekitar vila itu. Setelah malam kamisekeluarga makan bersama-sama".(E2stKE).
Penggalan cerpen di atas terkesanmasih seperti menceritakan pengalamanpribadi belum mencerminkan sebagaisebuah cerpen.Pen garang masih berkisahtentang pengalaman yang dia alami ketikaliburan. Selain hal tersebut di atas,
rendahnya kemampuan menulis cerpensiswa jugu disebabkan tidak diguna-kannya dialog dalam ce{pen, sedangkankedudukan dialog sendiri di dalamsebuah cerpen akan dapat menghidupkancerita. Contoh kesalahan dapat dilihatpada penggalan cerpen di bawah ini."Mereka tidak menyangka Feby yangmereka kenal bisa berbuat seperti itu.Kemudian Ricko dan Feny menghampiriTirta dan Feby yang sedang berpacaran.Ricko tidak terirna jika Febyberhubungan dengan Tirta, juga Fenyyang tidak terima Feby merebut pujaanhatinya". (El4lKE).
Penggalan cerpen di atas terkesankurang menarik karena konflik yangdisajikan hanya berbentuk narasi,sedangkan jika narasi tersebut dibubuhidengan dialog, maka hasilnya akan lebihmenarik dan hidup. Jika dicermati,penggalan cerita di atas merupakanbagian dari konflik cerita. Namun,konflik tersebut masih terkesan datar dansederhana. Pembaca tidak disuguhidengan ketegangan (suspense) dalamcerita.
Kesalahan dalam hal mekanik,khususnya penulisan, juga masih terlihatpada cerpen-cerpen hasil karya siswa.Contoh kesalahan dapat dilihat padapenggalan cerpen di bawah ini.
"Suafu ketika, salah satu drantan merekamempunyai seorang pacar... Saat
kenaikan kelaspun mereka bertigamendapat nilai bagus... Saat kelas tigaDian dan Novi sibuk les di sekolah, dilembaga bimbel dan juga dirumah untukmempersiapkan UAN... Novi dan Diansempat berfikir yang tidak-tidak tentangAsri...".(D9/I(K).
Ada beberapa kesalahan penulisandalam penggalan cerpen di atas.Penulisankata diantara dan dirumah seharusnya
dipisah, menjadi di antara dan di rumahkarena di- merupakan preposisi bukanimbuhan. Begitu pula untuk katakelaspun, partikel pun- harus dipisahsehingga penulisannya menjadi kelas pun.
Rendahnya kemampuan menuliscerpen yang dimiliki siswa disebabkankarena siswa masih kurang pahammengenai materi menulis cerpen. Hal-halapa yang harus mereka perhatikan dalammenulis ce{pen berikut unsur-unsurce{pen belum mereka pahami dan merekaterapkan. Segi mekanik jugu seringdiabaikan siswa. Walaupun cerpenmerupakan karya sastra, tetapi kaidahpenulisannya juga harus memperhatikanpedoman yang ada. Selain itu, merekakesulitan mendapatkan ide untukmengembangkannya menjadi sebuah
cerita yang menarik.Ditinjau dari segi proses kreatif
yang meliputi pemunculan ide danpenggunaan unsur-unsur pembanguncelpen, maka dapat dikatakan bahwasebagian besar cerpen yang ditulis siswaidenya berasal dari pengalaman pribadimereka masing-masing. Alur yang
digunakan para siswa yaitu alur maju danmundur. Penokohan yang digunakan parasiswa disesuaikan dengan imajinasipenulis dan disesuaikan dengan
d
pt.
nf'ir-lLIt_K
psi
L{
42
t
Efektivitas Feature Kemanusiaan sebagai Media Pembelajaran" '
:ka
'Bdtigariga
,dirtuk)ian
karakter.Tema yang dimunculkan pada
cerpen siswa, sebagian besar mengangkat
tema yang berkaitan dengan pengalaman
mereka masing-masing' Tema Yang
dimunculkan itu meliputi persahabatan,
percintaan, rekreasi, liburan.Latat yang
digunakan oleh para siswa, yaitu latar
tempat, waktu, dan suasana. Bahasa yang
dimunculkan Pada cerpen siswa
menggunakan bahasa yang lugas atau
bahaia yang tidak resmi sehingga mudah
dipahami oleh Pembaca.Efektivitas Penggunaan media
pembelajar an feature kemanusia an pada
telompok eksperimen dalam peneiitian
ini diketahui dengan menggunakan UjiScheffe. Hasil perhitungan menunjukkan
F hitung (F'h : 21,392) lebih besar
daripada F tabel (F't : 3,985) dengan db
70 pada taraf signifrkasi 5%' Dengan
demikian, hasil Uji Scheffe tersebut
menunjukkan Perbedaan kemamPuan
menulis antara kelompok kontrol yang
tidak menggunakan media pembelajaran
dan kelomPok eksPerimen Yangmenggunakan media Pembelajaranberupi feature kemanusiaan. Hal ini
menunjukkan bahwa Pembelajaranmenulis cerpen dengan menggunakan
media pembelaj ar an fe atur e kemanusiaan
lebih efektif daripada pembelajaran
menulis celpen tanPa menggunakan
media pembelajaran.Efektivitas media juga daPat
dilihat pada proses pembelajaran' Proses
pembelaj aran pada kelompok eksperimen
iebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran pada kelompok kontrol' Hal
ini ditunjukkan dengan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran. Siswa pada
kelompok eksperimen lebih aktif dalam
pembelajaran sehingga membuat minat
ii.*u untuk menulis lebih tinggi'sebagai
contoh, misalnya ketika siswa diberi
tugas unfuk menulis cerpen' siswa dengan
mudah mendaPatkan ide dan lebih
semangat ketika mengerjakan tugas
tersebut.Kesulitan yang dialami siswa
ketika menulis cerpen, yakni kesulitan
dalam mendapatkan ide dan inspirasi
cerita juga daPat diatasi dengan
penggunaan media pembelajaran featurekemanusiaan.
Selain hal di atas, efektivitas
media juga dapat dilihat pada hasil angket
yang dikerjakan oleh siswa. Hasil angket
i.tr.b,tt menunjukkan sebagian besar
siswa, yattu 55,5o/o merasa tertarik ketika
guru menggunakan media pembelajaran
dalam mengajar. Hasil angket jugu
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
merasa media pembelajaran featurekemanusiaan Yang diberikan mampu
memberikan inspirasi kepada mereka baik
dalam hal Pemunculan ide maupun
struktur cerpen yang meiiputi judul,
konflik, tokoh, latar, dan penyelesaian
masalah.Salah satu contohnya, cerpen Yang
ada pada lampiran halaman 130' Cerpen
tersebut mengangkat ide cerita yang sama
dengan ide cerita Pada featurekemanusiaan yang berjudul "19 Tahun
Mimpi Jadi Pegawai Negeri", Yaituperjuangan guru honorer untuk rnenjadi
t'NS. frra,tl yang dipilih juga tidak jauh
dari judul Yang ada Pada featurekemanusiaan yang diberikan oieh guru'
Cerpen tersebut menceritakan kisah hidup
..oiuttg guru honorer yang bernama Lilis'Dikemukakan pula bagaimana perjuan gan
seorang guru honorer yang sedang was-
was menanti sebuah haraPan untuk
menjadi Pegawai negeri. Dalam hal
struktur cerpen yang rneliputi alur, tokoh,
dan latar cerita, cerpen "N{endambakan
Profesiku" juga terinspirasi oleh alur,
tokoh, dan latar cerita yang ada pada
rang
lisan[isan
snyatmah
ukankata
pisahpun.:nulisrbkanshamal-halilalam-unsuf
nereka
seringcerpen
kaidahikan
erekauntukbuah
kreatifdan
ngunbahwa
SlSWA
ibadiyangu dan
para
Jinasldengan
43
MEDIA PENELIIIAN PENDIDIKAN Vot. 9 No. 2 Desember 2015
media pembelaj ar an feature kemanusiaan.Hal ini dapat dilihat pada penggalancerita berikut ini."Lilis!", seru pembawa mikrofon itu.Kulangkahkan semangatku menujuruangan besar yarlg sejuk itu untukmenerima hujaman pertanyaan yangdisediakan.Kuusahakan menj awab semuahujaman pertanyaan itu demi keinginankumenjadi PNS. Jantungku berdebarkencang dan ucapanku yang sedikittergagap membuatku merasa mulas...(E12iKE).
Dari penggalan cerita di atas,terlihat bahwa tokoh dan Iatar ceritaterinspirasi oleh feature kemanus iaan " 19Tahun Mimpi Jadi Pegawai". Namun,cerpen "Mendambakan Profesiku" lebihdikemas secara menarik darrpada.feature.Penggunaan gaya bahasa dan pilihan katayang tepat, mernbuat cerpen tersebutterkesan lebih menarik dan tidakmembosankan untuk dibaca
PENUTUPPembelajaran menulis cerpen
siswa kelas X SMA Negeri 2 Bantul lebihefektif menggunakan media pembelaj aran
feature kemanusiaan dibandingkandengan pembelajaran menulis cerpensiswa kelas X SMA Negeri 2 Bantultanpa menggunakan media pembelajaran
feature kemanusiaan. Hal ini terlihat darihasil perhitungan uji-t yang menunjukkanbahwa skor t hitung lebih besar dari ttabel (t6: 4,804 > t1: 1,980) pada tarafsignifikasi 5o/o dengan db 70. Uji Shceffe.antarkelompok dengan menggunakandata posttest kelompok kontrol dankelompok eksperimen diperoleh F hitung(F'h : 21,392) lebih besar daripada Ftabel (F't : 3,985) dengan db 70 padataraf signifikasi 5%. Dengan demikian,
hasil Uji Scheffe tersebutperbedaan kemampuan nkelompok kontrolmenggunakan media pemkelompok eksperimengunakan media benkemanusiaan. Namun, selidengan penghitungan nilaimedia pembelajaran fe atur t
juga dibuktikan dengansiswa. Karya-karyamenggunakan mediaberupa feature kemanuslebih terstuktur, baikpemunculan ide mulai dijudul, dan logika be.lstruktur cerpen (alupenokohan). Hal ini menurpembelajaran menulis c(menggunakan media
feature kemanusiaan I
daripada pembelajaran mtanpa menggunakan media I
DAFTAR PUSTAKAEndraswara, Suwardi. 2
Pengajaran Apre:Radhita Buana: Banr
Enre, Facrudin Ambo. 1988
Keterampilan MenDepdikbud.
Nurgiyantoro, Burhan. 20dalam PengajaranSastra. Yogyakarta:
P""gk"jl"" Fil(si:BPFE.
44