repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43767...PENGARUH MEDIA...
Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43767...PENGARUH MEDIA...
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH KONSEP FLUIDA
DINAMIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh
Disusun Oleh
Nama : Donny Mugia Prayoga
NIM : 1112016300023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ii
iii
DONNY MUGIA PRAYOGA NIM.1112016300023. Pengaruh Media
Pembelajaran Mobile Learning Pendekatan Pemecahan Masalah Konsep
Fluida Dinamis Terhadap Hasil Belajar Siswa Skripsi Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2018
Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran mobile learning berbasis pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa.
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini siswa rendahnya kemampuan pemecahan belajar siswa mata pelajaran fisika, dan penggunaan smartphone
android yang tidak digunakan untuk kebutuhan belajar yang berdampak menurunnya hasil belajar. Penelitian dilaksanakan di SMA Dharma Karya UT.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu, dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian
ini adalah kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIA 2 sebagai kelas
kontrol. Sampel tersebut ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes berupa pilihan ganda,
instrumen nontes berupa angket respon siswa dan wawancara. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Data hasil instrumen tes dianalisis secara
kuantitatif menggunakan uji analisis statistik nonparametrik dengan Mann-Whitney U, sedangkan data hasil instrumen nontes dianalisis secara kuantitatif,
menghasilkan data berupa persentase yang disajikan dalam tabel, kemudian dikonversi menjadi data kualitatif berupa pembahasan. Berdasarkan analisis
data tes, diperoleh bahwa >sig.(2-tailed). Artinya, terdapat pengaruh aplikasi
latihan aplikasi mobile learning terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida
dinamis. Selain itu, pembelajaran menggunakan aplikasi mobile learning lebih tinggi dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya ranah kognitif C2
(memahami), C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis). Hasil analisis data nontes
menunjukkan respons siswa terhadap aplikasi mobile learning secara keseluruhan memperoleh hasil dengan kategori baik.
Kata kunci: Mobile Learnig, Pemecahan Masalah, Fluida Dinamis, Hasil
Belajar.
iv
DONNY MUGIA PRAYOGA NIM.1112016300023. The Effect of Mobile
Learning Learning Media Approach to Solving Dynamic Fluid Concept Problems
on Student Learning Outcomes Physics Education Study Program, Department of
Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2018
This study aims to determine the effect of learning media based mobile learning
problem solving on student learning outcomes. The problems examined in this
study were students' low ability to solve student learning in physics subjects, and
the use of android smartphones that were not used for learning needs that had an
impact on the decline in learning outcomes. The research was conducted at UT's
Dharma Karya High School. The research method used is a quasi-experimental
method, with nonequivalent control group design research design. The sample in
this study was the XI MIA 1 class as the experimental class and XI MIA 2 as the
control class. The sample was determined based on the purposive sampling
technique. The research instruments used were multiple choice test instruments,
non-test instruments in the form of student response questionnaires and
interviews. This research has never been done before. The results of the test
instrument data were analyzed quantitatively using the nonparametric statistical
analysis test with Mann-Whitney U, while the data from the non-parametric
instruments were analyzed quantitatively, resulting in data in the form of
percentages presented in the table, then converted into qualitative data in the
form of discussion. Based on the analysis of test data, it was obtained that > sig.
(2-tailed). That is, there is the influence of the mobile learning application
training application on student learning outcomes in dynamic fluid concepts. In
addition, learning uses mobile learning applications higher in improving student
learning outcomes, especially the cognitive domain (understanding), C3
(applying) and C4 (analyzing). The results of the non-data analysis showed that
students' responses to mobile learning applications as a whole obtained good
results.
Keywords: Learnig Mobile, Problem Solving, Dynamic Fluid, Learning Outcomes.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang
senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Atas ridho-Nya, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran
Mobile Learning Berbasis Pemecahan Masalah Konsep Fluida Dinamis Terhadap
Hasil Belajar”.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima
kasih tersebut disampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Tubagus Wahyudi, ST, M.Si, C.H.C, C.H.I , C.H.T selaku Rektor
Kampus KAHFI yang telah menginspirasi, memotivasi dalam proses
memahami dan mencari arti sebenarnya dari sebuah tugas akhir.
4. Ibu Ai Nurlaela, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak Hasian Pohan, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis selama
penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Fatiah Alatas, M.SI. selaku dosen pembimbing akademik
7. Seluruh dosen, staff, dam karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya program studi pendidikan fisika yang telah mensuport dalam
pengerjaan skripsi..
8. Bapak Nurbeti, S.Pd, selaku kepala SMA Dharma Karya UT.
vi
9. Bapak Ridhwan Dery Iradat, S.Pd. selaku guru bidang studi fisika SMA
Dharma Karya UT yang telah memberikan izin penelitian dan membimbing
selama penelitian berlangsung.
10. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswa SMA Dharma Karya UT
khususnya XI MIA I dan XI MIA II yang telah memberikan bantuan selama
penelitian berlangsung
11. Keluarga tercinta Bapak Dodo Suhardi dan Ibu Mutia Reni, serta semua
keluarga yang selalu mendorong dan mendoakan demi kelancaran dalam
mengerjakan skiripsi.
12. Teman senasib Pendidikan Fisika angkatan 2012 beserta kakak-kakak tingkat
pendidikan Fisika yang telah membantu dan mengarahkan dalam proses
pengerjaan skripsi.
Sebagai Seorang calon sarjana peneliti menyadari masih banyak hal-hal
yang harus di tingkatkan lagi dalam proses pengerjaan skripsi dan aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari, maka dari itu peneliti memohon kepada para pembaca
untuk memberikan sumbangsih pemikiran, masukan-masukan agar peneliti
mampu meningkatkan kuliatas skripsi ini.
Jakarta, November 2018
Penulis
Donny Mugia Prayoga
vii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................................... 8
KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 8
A. Media Pembelajaran ..................................................................................... 8
B. Mobile Learning ......................................................................................... 10
C. Pemecahan masalah ................................................................................... 11
1. Memahami masalah ................................................................................ 13
2. Membuat Rencana .................................................................................. 13
3. Melaksanakan Rencana .......................................................................... 14
4. Memeriksa kembali ................................................................................ 14
D. E-learning ................................................................................................... 14
1. Esensi Informasi Elektronik ................................................................... 15
E. Adobe Flash ............................................................................................... 16
F. Fluida Dinamis ........................................................................................... 17
1. Fluida Ideal ............................................................................................. 17
2. Persamaan kontinuitas ............................................................................ 18
3. Persamaan bernouli ................................................................................ 19
4. Gaya Angkat Pesawat ............................................................................. 20
5. Persamaan Toricelli ................................................................................ 20
G. Hasil belajar ............................................................................................... 22
H. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 24
I. Penelitian Relevan ...................................................................................... 26
J. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 28
BAB III ................................................................................................................. 29
viii
METODELOGI PENELITIAN ............................................................................ 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 29
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 29
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 30
D. Teknik Pengumpulan data .......................................................................... 31
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 36
1. Intrumen Tes ........................................................................................... 36
2. Instrumen Non Tes ................................................................................. 36
F. kalibrasi Instrumen ..................................................................................... 37
1. Validitas .................................................................................................. 37
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 39
3. Taraf Kesukaran .................................................................................... 40
4. Daya Pembeda ........................................................................................ 42
5. Instrumen Non Tes ................................................................................. 44
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 45
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 45
2. Uji Homogenitas Varians ....................................................................... 46
3. Uji N – Gain ........................................................................................... 46
4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 47
5. Teknik Analisis Data Non Tes ............................................................... 48
BAB IV ................................................................................................................. 50
HASIL DAN PEMBAHASAAN .......................................................................... 50
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 50
2. Rekapitulasi Hasil Belajar ...................................................................... 53
3. Data Aspek Kognitif ............................................................................... 55
4. Penilaian Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran Mobile Learning
57
B. Analisis Hipotesis ...................................................................................... 57
1. Uji Normalitas Data Pretest dan Data Postest ....................................... 57
2. Uji Homogenitas Data Pretest dan Data Postest .................................... 58
3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 59
BAB V ................................................................................................................... 65
ix
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 65
A. Kesimpulan ................................................................................................ 65
B. Saran-saran ................................................................................................. 65
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pipa Bernoulli ................................................................................................ 19
Gambar 2.2 Sketsa Sayap Pesawat Terbang ..................................................................... 20
Gambar 2.3 Sketsa Ember Bocor ...................................................................................... 21
Gambar 2.4. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 25
Gambar 4.1 Diagram nilai rata-rata kelas eksperimen dan kontrol ................................. 54
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Aliran Laminar dan Turbulen .......................................................... 17
Tabel 2.2 Struktur Proses Kognitif Taksonomy Bloom Revisi ........................................... 23
Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design .................................. 29
Tabel 3.2 teknik pengumpulan data ................................................................................. 31
Tabel 3.1 Alur Penelitian Media Pembelajaran Mobile Learning ..................................... 34
Tabel 3.6 Kriteria Koefisien Korelasi ................................................................................. 38
Tabel 3.7 hasil uji validitas ................................................................................................ 39
Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Korelasi ................................................................................. 40
Tabel 3.9 Hasil uji reliabilitas ............................................................................................ 40
Tabel 3.10 Klasifikasi Tingkat Kesukaran .......................................................................... 41
Tabel 3.11 Hasil uji tingkat kesukaran .............................................................................. 42
Tabel 3.12 kriteria daya pembeda .................................................................................... 43
Tabel 3.13 hasil uji daya pembeda ................................................................................... 43
Tabel 3.14 Uji Validitas Instrumen Non Tes ...................................................................... 44
Tabel 3.15 Klasifikasi Uji N-Gain ....................................................................................... 47
Tabel 3.16 Penskoran alternatif jawaban pertanyaan angket .......................................... 48
Tabel 3.17 Kategori angket siswa ..................................................................................... 49
Tabel 4.1 Data Skor pretest Hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen ...... 50
Tabel 4.2 Data skor pretest hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen ....... 52
Tabel 4.3 Data Skor postest Hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen ...... 53
Tabel 4.4 Data rekapitulasi pretest dan postest hasil belajar siswa kelas kontrol dan
kelas eksperimen. ............................................................................................................. 55
Tabel 4.5 data hasil pretest dan posttest ranah kognitif ................................................. 56
Tabel 4.6 Penilaian Respon Siswa Terhadap Penggunaan Mobile Learning..................... 57
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pretest .............................................................................. 58
Tabel 4.8 Uji Homogenitas data pretest dan postest ....................................................... 59
Tabel 4.9 Uji Homogenitas data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen ........... Error!
Bookmark not defined.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman modern saat ini segala kepentingan dan kebutuhan manusia
menjadi lebih mudah berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tak luput dari perkembangan ilmu
fisika. Manusia menyadari betapa pentingya ilmu fisika, hal ini dapat dilihat
ketika ilmu fisika diajarkan di setiap sekolah.
Ilmu fisika yang diajarkan di sekolah bertujuan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan pemecahan masalah berkaitan dengan fisika yang mereka
hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan peraturan menteri
pendidikan nomor 23 tahun 2006 (Depdiknas, 2006:351), bahwa satu diantara
tujuan siswa belajar fisika untuk melatih kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah kompleks,1 terutama kemampuan untuk menganalisis
fenomena alam sekitar. Fisika sangat penting diajarkan di sekolah untuk melatih
pemahaman konsep fisika dan pemecahan masalah fisika dalam kehidupan sehari-
hari.
Pemahaman konsep fisika secara benar dalam proses belajar mengajar
sangat mempengaruhi sikap, perilaku dan kemampuan memecahkan masalah-
masalah. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu untuk
menemukan solusi permasalahan melalui suatu proses yang melibatkan
penggalian dan pengorganisasian informasi.2 Pemecahan masalah merupakan
serangkaian kegiatan belajar yang menekankan siswa bukan hanya sekedar
mendengarkan, mencatat, atau mengingat, namun siswa terlibat aktif dalam proses
1 Zahriah, M.Hasan,Zulkarnain Jalil, “Penerapan Pemecahan Masalah Model Polya untuk
Meningkatkan Kemampuan Analisis dan Hasil Belajar pada Materi Vektor”,Jurnal Pendidikan
Sains Indonesia, Vol.04, No.02,h.1
2 E. Sujarwanto, dkk, “Kemampuan Pemecaan Masalah Pemecahan Masalah Fisika pada
Modeling Instruction pada Siswa SMA Kelas XI”, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Universitas
Negeri Semarang, 2014,h.1
2
pemecahan berpikir, berkomunikasi, mengolah data dan menyimpulkan.3
Langkah-langkah dalam proses pemecahan masalah di sekolah yaitu
mengidentifikasikan masalah, membuat rencana penyelesain masalah,
menjalankan rencana dan memeriksa kembali.4 Tetapi kemampuan peserta didik
dalam melakukan pemecahan masalah harus terus ditingkatkan lagi.
Peserta didik mengalami kesulitan ketika memecahkan permasalahan
terkait fisika. Kesulitan ini disebabkan karena pemikiran yang sudah melekat pada
peserta didik bahwa jawaban akhir sebagai satu-satunya tujuan dari soal fisika.5
Ketika siswa sudah berhasil mendapatkan jawaban, siswa meragukan jawaban
yang telah mereka dapatkan karena siswa tidak memahami proses memperoleh
jawaban tersebut. Hal itu berakibat dengan rendahnya peringkat hasil belajar
fisika pada skala nasional maupun skala internasional. Hal tersebut sudah
djelaskan pada penelitian Trends in International Mathematic and Science Study
(TIMSS) yang diadakan oleh IEA ( International Association for The Evaluation
of Education Evaluation) pada bidang fisika memperoleh hasil 397, nilai tersebut
jauh dibawah nila rata-rata international sebesar 500 dengan presentasi nilai
penalaran (C4) paling rendah. Hal ini senada hasil wawancara dengan guru
Dharma karya UT Siswa hanya diberikan soal dengan tingkatan C2 (memahami)
dan C3 (mengaplikasikan). Guru hanya menekankan pembelajaran dalam kelas
cenderung menekankan pada penguasaan konsep dan mengesampingkan
kemampuan analisis pemecahan masalah (C4) yang sudah termasuk kategori
berpikir tingkat tinggi.
Padahal kemampuan siswa yang harus dicapai menurut Permendikbud
No.21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
menyebutkan bahwa kebutuhan kompetensi masa depan siswa ialah siswa yang
dapat memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking
3 Kokom Komariah, “Penerpan Metode Pembelajaran Problem Solving Model Polya
untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Bagi Siswa Kelas IX J Di SMPN 3
Cimahi” , Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas
MIPA, Universitas Yogyakarta, 14 Mei 2011, h.4
4Geogre Polya, How To Solve It : A New Aspect Of Mathematical Method, (New Jersey:
Princeton University Press , 1957), 2015 , p. 5
5Tatang, Straegi Pemecahan Masalah (Problem solving) Dalam Pembelajaran
Matematika, (UPI Press),2015,p.
3
Skills (HOTS). kita perlu menyadari bahwa proses dari memecahkan masalah jauh
lebih penting dan mendasar, Satu diantara konsep fisika yang membutuhkan
kemampuan pemecahan masalah adalah konsep fluida dinamis
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada guru fisika di SMA
Dharma Karya UT, kendala siswa dalam mempelajari konsep fluida dinamis yaitu
persamaan matematis yang abstrak dan tidak mudah dipahami, kemampuan
penyelesaian masalah rendah, siswa masih terkendala dalam menentukan rumus
matematis yang tepat ketika menghadapi persoalan fluida dinamis. Menurut guru
fisika di SMA Dharma Karya UT, Siswa mengalami kebingungan dalam
menentukan hubungan berbagai persamaan fluida dinamis yang berimbas
ketidakmampuannya dalam memecahkan soal-soal fisika konsep fluida dinamis.
Kendala-kendala tersebut berefek pada rendahnya hasil belajar siswa pada mata
pelajaran fisika di sekolah. Pemecahan masalah siswa diharapkan mampu
membangun kemampuan kognitif dan kemampuan praktek yang dapat di
aplikasikan untuk menjelaskan dan memecahkan masalah pada fenomena
kehidupan sehari-hari.6 Pendekatan pemecahan masalah membantu
menghubungkan solusi masalah yang telah lama dengan permasalahan yang
sedang dialami saat ini.7
Faktor lain yang dialami siswa ketika mempelajari materi fluida dinamis
karena kurangnya waktu belajar di sekolah. Durasi belajar di SMA Dharma
Kharya UT hanya 4 jam dalam durasi waktu tersebut siswa masih belum
memahami sepenuhnya konsep fisika yang diajarkan dan waktu belajar fisika di
kelas sudah tidak dimungkinkan lagi untuk ditambah, Menurut Guru Fisika SMA
Dharma Karya tidak sepenuhnya siswa bisa fokus ketika belajar di kelas
dikarenakan kurangnya ketenangan di dalam kelas, sumber buku yang tak dimiliki
semua siswa dan penggunaan smartphone yang tidak berhubungan dengan
pelajaran ketika proses pembelajaran berlangsung. Menurut data KOMINFO
6Olaniyan, “Effect of polya problem-solving model on senior secondary school students’
performance in current electricity, European Journal of Science and Mathematics Education Vol.
3, No. 1, p. 97‐10
7Geogre Polya, How To Solve It : A New Aspect Of Mathematical Method, (New Jersey:
Princeton University Press , 1957), 2015 , p. 6
4
siswa kurang memanfaatkan smartphone yang dimiliki untuk kepentingan belajar
. Didukung dengan penggunaan smartphone yang besar di kalangan siswa
Indonesia. Data yang di peroleh dari kominfo sebesar 100 juta orang Indonesia
Telah memiliki smartphone8. Namun sangat disayangkan kepemilikan
smartphone belum dimaksimalkan untuk menunjang belajar.
Berdasarkan hasil angket di sekolah SMA Dharma Karya UT, 70% peserta
didik menggunakan smartphone untuk bermedia sosial dan bermain game hanya
30% siswa yang menggunakan smartphone untuk keperluan belajar. Kendala lain
kurang tersedianya Aplikasi smartphone terkait pembelajaran fisika. Hasil PEW
research center pada 2014, hanya sekitar 8% dari total satu juta aplikasi yang
tersedia di play store aplikasi seperti pocket physics.9 Solusinya adalah
menggunakan media pembelajaran mobile learning yang dapat dipasangkan pada
smartphone. Mobile learning merupakan sebuah teknologi mobile yang
didalamnya berisi informasi pembelajaran dan teknologi komunikasi yang
memungkin digunakan kapanpun dan dimanapun.10
Pembelajaran menggunakan
Mobile learning dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja menggunakan
perangkat nirkabel atau WIFI yang dapat terkoneksi sepanjang waktu.11
Siswa
tidak kekurangan waktu belajar di sekolah setelah ada mobile learning, hal ini
sesuai dengan penelitian di China tentang mobile learning 30 % peserta didik
menyatakan setuju bahwa setuju sumber belajar mudah didapatkan menggunakan
mobile learning.12
Selain itu media ini dapat menjadi alternatif dalam penyedia
bahan ajar yang murah dan tidak membuat handphone menjadi lambat, karena
kelemahan smartphone android mudah menjadi lambat jika ruang memory pada
8Indah Rahmayani, “Indonesia Raksasa Teknologi Digital Asia”, 2015
(www.kominfo.go.id//content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media) di akses 21 juni 2018
9Kenneth Olmstead, Michelle Atkinson, Chapter 2 :An Analysis of Apps in the Google
Play Store,2014, (www.pewinternet.org/2015/11/10/an-analysis-of-apps-in-the-google-play-store/) akses 21 oktober 2018
10
Rebecca Kraut , Policy Guidelines for Mobile Learning, (France : UNESCCO, 2013),
p.6
11
Christianne Lynnette G. Cabanban, Development of Mobile Learning Using Android
Platform, International Journal of Information Technology & Computer Science ( IJITCS ). 2013,
Vol 9
12
Degang Lai, Chun Mao , “A Study on Factors Affecting the Mobile Learning of
Undergraduate Students in China”, journal Creative Education, 2014, 5, p. 372-375
5
smartphone android penuh 13
oleh karena itu aplikasi yang dibuat peneliti hanya
membutuhkan ruang memory sebesar 2 MB, jika membandingkan dengan aplikasi
sejenis di google play rata-rata aplikasi pembelajaran fisika membutuhkan ruang
memory lebih dari 5 MB.14
Siswa dapat memaksimalkan penggunaan smartphone
untuk belajar, Keunggulan media pembelajaran mobile learning dibanding dengan
penggunaan file PDF (Portable Document Format) dan file PPT (Power Point)
membutuhkan aplikasi pihak ketiga seperti aplikasi WPS yang memiiliki ukuran
50 MB sedangkan aplikasi mobile learning hanya membutuhkan ruang
penyimpanan di smartphine hanya 2 MB.15
Berdasarkan permasalahan dan pertimbangan yang telah dipaparkan di
atas, peneliti tergugah untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis pemecahan masalah Konsep
Fluida Dinamis SMA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil latar belakang yang sudah dipapakan, maka dapat di
identifkasikan masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kemampuan pemecahan masalah siswa
2. Siswa belum memaksismalkan penggunaan smartphone untuk belajar fisika
3. Aplikasi pembelajaran fisika pada smartphone masih terbatas.
4. Rendahnya hasil belajar siswa.
13 Nurul Hilaliyah, Tips Agar Smartphone Android Tidak Lemot,2017, (www.ilmuti.org)
akses 15 juni 2018 14
Jatenapps, Rumus Fisika SMA Offline, google play,(www.googleplay.com) akses 21
juni 2018
15 Kingsoft Office Sotware, WPS Office - Word, Docs, PDF, Note, Slide & Sheet,2018
(https://play.google.com/store/apps/details?id=cn.wps.moffice_eng) akses 10 september 2018
6
C. Pembatasan Masalah
Luasnya cakupan masalah yang muncul, maka diperlukan pembatasan
masalah. Penelitian ini dibatasi oleh:
1. Aspek kognitif yang diteliti menggunakan tingkatan soal C2, C3 dan C4.
2. Penelitian menggunakan media pembelajaran mobile learning di smartphone
anrdoid.
3. Penelitian menggunakan pendekatan pemecahan masalah Geogre Polya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah diatas,
maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah pengaruh
media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan masalah konsep
fluida dinamis terhadap hasil belajar siswa ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan
penelitian adalah mengetahui pengaruh media pembelajaran mobile learning
berbasis pemecahan masalah pada terhadap hasil belajar siswa konsep fluida
dinamis
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat memberikan
manfaat diantara lain, yaitu :
1. Bagi siswa, produk dari penelitian ini dapat digunakan sebagai media
pembelajaran konsep fluida dinamis, dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah, menyediakan media pembelajaran alternatif bagi
siswa agar dapat belajar kapan pun dan dimanapun, memudahkan siswa
dalam mencari referensi belajar, menjadikan siswa mandiri dalam
pembelajaran, dapat mengakomodir siswa dengan kemampuan pemecahan
masalah yang berbeda.
7
2. Bagi guru, penelitian ini menjadi solusi dalam meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa, dapat menjadi media pembelajaran alternatif
dalam mengajar, sebagai pengganti guru jika berhalangan hadir di kelas,
membantu guru dalam mengakomodir siswa dengan kemampuan pemecahan
masalah yang berbeda, sebagai wadah ketika guru memberikan tugas kepada
peserta didik
3. Bagi peneliti lain, penelitian ini sebagai referensi penelitian lain, dan dapat
menjadi referensi dalam melakukan tentang media pembelajaran mobile
learning agar tercipta media pembelajaran mobile learning yang lebih up to
date
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Media Pembelajaran
Media berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau instrumen
yang berfungsi sebagai wadah untuk menyampaikan informasi. Media adalah
sesuatu yang kita gunakan saat kita ingin berkomunikasi dengan orang secara
tidak langsung bukan secara langsung atau tatap muka. Kata "media" merupakan
bentuk jamak dari "medium”.16
Kata "media" yang digunakan mencakup keseluruhan berbagai rangkaian
media komunikasi modern seperti televisi, bioskop, video, radio, fotografi,
periklanan, surat kabar dan majalah, rekaman musik, permainan komputer dan
internet. Teks media adalah program, film, gambar, situs web (dan sebagainya)
yang dibawa oleh berbagai bentuk komunikasi.17
Media pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir dan partisipasi aktif. Hal ini dapat membuat siswa memiliki kemampuan
untuk menafsirkan dan membuat penilaian berdasarkan informasi yang diperoleh.
tetapi juga memungkinkan mereka untuk menjadi pembuat media pembelajaran
dengan hak mereka sendiri18
Media pembelajaran dapat membantu proses belajar dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik dan meningkatkan hasil belajar, Bahan belajar dibuat
mudah dan tidak dijelaskan menggunakan lisan, memberikan motivasi dalam
belajar, dan mampu mendatangkan pengalaman belajar yang berarti,. Media
pembelajaran sangat penting bagi guru dan peserta didik karena materi ajar yang
16
Divina Frau-Meigs, Media Education, (Paris : UNESCO, 2006), p.20 17
Ibid., p. 19. 18
Ibid.,
9
akan diajarkan guru terdapat pada media pemebelajaran.dan tidak harus selalu
menggunakan bahasa verbal dalam pembalajaran.19
Berbagai cara dalam mengklasifikasi media dapat di lihat dari fisiknya
yaitu media cetak, media non cetak, media elektronik . Media cetak contohnya
seperti buku, majalah, Koran, Lembar Kerja dan buku tulis sedangkan media non
cetak seperti media yang terproyeksikan dan tidak terproyeksikan. Media
elektronik seperti media audio, media visual. Media proyeksi dibutuhkan
pencahayaan untuk proyeksi seperti slide proyektor, role film dan lain sebagainya
sedangkan untuk media non proyeksi tidak membutuhkan sumber cahaya untuk
menampilkan isi media tersebut seperti objek tiga dimensi, dua dimensi, objek
model dan lain sebagainya.
Ahli lain mengatakan bahwa media pembelajaran yang dipilih guru yaitu
berbantu media non proyeksi, seperti papan tulis magnetik, Papan tulis
Touchscreen. foto, bagan, alat peraga dan objek nyata. Media Audio seperti CD,
DVD, Radio, yang mana memberikan makna lebih dari sekedar kata dan suara,
yang memberikan dimensi berbeda dari media cetak. Media audio pun. Media
Proyeksi seperti overhead dan LCD proyektor mampu memberikan
penggambaran mendalam pada pembelajaran, seperti warna, demonstrasi,
memunculkan gambar, pembesaran detail dan animasi contoh media proyeksi
seperti video kaset, video pada kamera, slide proyektor, gambaran seperti konten
didalam komputer. 20
Media audio, media visual dan media audio visual, media audio hanya
menyampaikan informasi dalam bentuk suara contohnya tape, radio. Media visual
merupakan media yang menyampaikan informasi berupa gambar seperti papan
tulis,poster sedangkan media audio visual menyampaikan informasi berupa suara
dan gambar dalam sekali penyampaian informasi contohnya televisi, video tape
dan CCTV.
19 Lola WitaHarahapa, Edy Suryab, Development of Learning Media in Mathematics for
Students with Special Needs, International Journal of Sciences: Basic and Applied Research
(IJSBAR) ,2017,p.6
20
Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell Mamvuto, “Using Educational Media and
Technology in Teaching and Learning Processes: a Case of Trainee Teachers at Africa
University”, Academic Research International, Vol. 4 No. 1 January 2013,p.294
10
Pembelajaran Modern dengan informasi elektronik yang dimanfaatkan
sebagai sumber pembelajaran tidak hanya dimanfaatkan oleh siswa dan dapat juga
sebagai peningkatan kemampuan ajar seorang guru, beberapa manfaat
menggunakan pembelajaran elektronik sebagai berikut
1. Memperluas wawasan guru
2. Pembelajaran yang dinamis dan fleksibel
3. Mengatasi Keterbatasan Bahan Ajar
4. Kontribusi dan pengayaan bahan ajar21
B. Mobile Learning
Penyebutan M-Learning atau “mobile learning”, memiliki arti yang
berbeda untuk tujuan yang berbeda. Berasal dari kata E-learning, teknologi
pendidikan dan pendidikan jarak jauh. Fokus pembelajarannya berbagai konteks
dan pembelajaran yang menggunakan perangkat nirkabel. Mobile learning
memiliki definisi yang berbeda dan memiliki nama yang berbeda pula seperti M-
Learnng, U-Learning, pembelajaran personal, pembelajaran dimanapun,
pembelajaran kapanpun dan pembelajaran yang sesuai keinginan. Satu diantara
definisi dari mobile learning adalah ketika pelajar dalam kondisi yang tidak pasti
dalam penentuan tempat belajar atau pelajar mengambil kesempatan belajar
menggunakan teknologi mobile22
Mobile Learning melibatkan teknologi nirkabel atau dikombinasikan
dengan perangkat teknologi informasi atau komunikasi lainnya , agar dapat
belajar kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran dapat melalui berbagai cara,
peserta didik dapat mengakses bahan belajar menggunakan perangkat nirkabel,
terhubung dengan guru, membuat konten pelajaran, belajar didalam atau diluar
kelas. Mobile learning juga sebagai usaha untuk mendukung pengurus sekolah
21 Deni Darmawan,“Mobile Learning : Sebuah Aplikasi Teknologi
Pembelajaran”,(Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,2016),cet.1,h.3.
22
Yousef Mehdipour , Hamideh Zerehkafi, Mobile Learning for Education: Benefits
and Challenges, International Journal of Computational Engineering Research||Vol, 03||Issue, 6||,
2013, pp. 93
11
dalam mengefektifkan sistem administrasi sekolah dan meningkatkan komunikasi
antara sekolah dengan keluarga.23
Mobile Learning merupakan fasilitas yang menyediakan konten
pendidikan pada perangakat personal seperti Personal Assistence Device (PDA),
smartphones , perangkat nirkabel. Dengan teknologi mobile memungkin editor
berinteraksi dengan cara yang lebih fleksibel.24
. Dapat disimpulkan mobile
learning adalah pembelajaran menggunakan perangkat nirkabel yang tidak terikat
oleh waktu dan tempat, mengakses konten pembelajaran dan berinteraksi dengan
sesama.
Teknologi nirkabel sangat mempengaruhi perkembangan mobile learning
perangkat yang termasuk dalam teknologi nirkabel seperti telepon seluler,
komputer tablet, e-readers , pemutar musik portable dan game portable.
C. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah proses pemecahan masalah diawali dengan
menghadapi masalah dan diakhiri dengan menjawab permasalahan tersebut
dengan menyampaikan informasi.25
Masalah dibagi dua jenis yaitu masalah yang
rutin da masalah non-rutin. Masalah rutin adalah permasalahan yang biasa
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan masalah yang tidak bisa
diperidiksi dan belum pernah ditemukan oleh siswa disebut masalah non rutin.
Pada bidang fisika masalah rutin adalah persamaan fisika yang biasanya disebut
masalah teknikal. Usaha yang dilakukan untuk memecahkan masalah rutin lebih
mudah karena siswa memiliki dasar yang kuat. Karena berdasarkan empat dasar
perhitungan matematika seperti pengurangan, pertambahan, pembagian dan
23 Rebecca Kraut , Policy Guidelines for Mobile Learning, (France : UNESCCO, 2013),
p.6
24
Daesang Kim, Student Persepceptions and Experience of Mobile Learning, Lnguage
Learning & Technology,Vol 17, No 3,2013,pp 52.
25
Olaniyan, Ademola Olatide1*, Omosewo, Esther O.1, Nwankwo, Levi I.2, Effect of
polya problem-solving model on senior secondary school students’ performance in current
electricity, European Journal of Science and Mathematics Education Vol. 3, No. 1, 2015, 97‐104
12
perkalian. Serta menggunakan formula,teorema, hukum dan persamaan secara
langsung26
Pemecahan masalah merupakan proses yang menjadikan siswa untuk lebih
fleksibel, intuitif, dan kreatif. Siswa harus mampu berlanjut ke tahap selanjutnya
dalam proses pemecahan masalah dengan berbagai alternatif strategi. Guru harus
menjadi fleksbel dalam memberikan penilaian kepada peserta didik dan
memberikan kesempatan untuk melakukan explorasi dan penemuan.27
Dengan menggunakan kerangka pendekatan pemecahan masalah, siswa
dapat belajar konsep dan mengaplikasikan matematika dengan penuh makna dan
saling keterkaitan dan guru dapat membangun prosedur penilaian untuk
meningkatkan kemampuan dalam mendidik.28
Siswa harus memiliki kemampuan
pemecahan masalah non rutin.
Masalah Non rutin adalah satu diantara variasi permasalahan yang
membutuhkan skill, konsep atau prinsip untuk memecahkan masalah tersebut.
Solusi dari permasalahan non rutin tidk membutuhkan ingatan dalam menjawab
permasalahan tersebut. Proses pemecahan masalahanya membutuhkan aktivitas
yang sistematik dengan rencana yang logis, termasuk strategi dan metode yang
tepat untuk diterapkan.29
Setelah menguji dan mengidentifikasikan masalah, beberapa hal yang
penting dan informasi dibutuhkan untuk menentukan langkah saat melakukan
pemecahan masalah. Pada tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh fakta terkait
masalah yang akan dipecahkan. Tahap selanjutnya menggolaborasikan
pengetahuan dan pengalaman, kemudian mempertimbangkan stategi dan metode
yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah selanjutnya membuat
hipotesis terhadap strategi dan motode yang kita gunakan dalam memecahkan
26 Akhsanul, The Implementation of the Polya Method in Solving Euclidean Geometry
Problems, International Education Studies; Vol. 7, No. 7; 2014,P 150.
27
Enrique Ortiz, The Problem-Solving Process in a Mathematics Classroom, Volume 1,
Issue 1, 2016,p.10.
28
Ibid.,p.11.
29
Akhsanul, op. cit., p.151.
13
masalah. Pada tahapan akhir yaitu melakukan evaluasi dan menarik kesimpulan
tentang hasil dari pemecahan masalah. 30
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan pemecahan George Polya.
Model pemecahan George Polya merupakan model problem solving yang paling
awal. Terdapat empat langkah yaitu memahami masalah membuat rencana,
menajalankan rencana dan memeriksa kembali.31
1. Memahami masalah
Pada tahap pertama model pemecahan George Polya yaitu memahami
masalah. Sebelum memecahkan sebuah masalah siswa harus memahami
permasalahan dan memiliki keinginan untuk mencari solusinya. Permasalahan
yang dipilih siswa yaitu tidak terlalu susah dan tidak terlalu sulit namun
permasalahan yang sering dihadapi dan memiliki ketertarikan. Pada tahap ini
kalimat yang masalah harus dipahami oleh siswa dan dapat mengulangi kalimat
pernyataan tersebut secara verbal. Siswa juga mencatat berbagai point-point pada
permasalahan tersebut seperti prinsip, hal yang belum diketahui, data petunjuk
dan kondisi.
2. Membuat Rencana
Pada tahap kedua model pemecahan masalah George Polya yaitu membuat
rencana. Tahap ini di awali dengan mengkonstruksi data-data yang mendukung
untuk memecahkan masalah, menghubungkan masalah yang sebelumnya pernah
dipecahkan dan menghubungkan dengan masalah yang sedang dihadapi sekarang
dan melihat keseluruhan point-point yang berhubungan dan mengeksplor berbagai
aspek yang terkait dengan masalah yang sedang dihadapi.
30 Akhsanul, The Implementation of the Polya Method in Solving Euclidean Geometry
Problems, International Education Studies; Vol. 7, No. 7; 2014,P 150.
31
G. Polya, How to Solve it : New Aspect of Mathematical Method, (New Jersey : Princeton
University Press,1971),p. 4
14
3. Melaksanakan Rencana
Setelah tahap kedua perencanaan pemecahan masalah telah dibuat. Tahap
ketiga pada model pemecahan polya adalah melaksanakan rencana. Siswa yang
akan melaksanakan rencana pemecahan masalah harus memiliki pengetahuan,
mental yang baik, konsentrasi terhadap tujuan pemecahan masalah. Siswa
sebelum melaksanakan rencana pemecahan masalah harus memeriksa setiap tahap
pemecahan masalah, segera melaksanakan tahap-tahap yang telah dbuat dan
menemukan solusi.
4. Memeriksa kembali
Tahap paling akhir pada proses pemecahan masalah polya yaitu
memeriksa dan mempertimbangkan kembali urutan dari tiga tahap sebelum yang
telah dilaksanakan. Pada tahap ini siswa dapat membangun pengetahuan dan
kemampuan dalam pemecahan masalah yang sedang mereka alami.
D. E-learning
E-learning mulai muncul pada tahun 1999, ketika kata e-learning pertama
kali digunakan pada seminar sistem Computer Based Test (CBT).32
E-learning
bisa dikatakan sebagai penyampai informasi melalui computer menggunakan CD-
ROM, intranet dan internet.33
E-learning harus memiliki kriteria sebagai berikut:
Pengertian lain e-learning adalah alat atau sistem pembelajaran dikomputer
untuk belajar kapanpun dimana pun.34
Sekarang hampir semua pembelajaran
melalui internet walaupun pada masa sebelumnya menggunakan komputer dengan
CD-ROM. Dapat disimpulkan E-learning merupakan system penyampaian
informasi belajar menggunakna komputer CD-ROM dan internet.
32
Epignosis LLC, E-learning,(San Francisco: San Francisco:Pfeiffer,2007), p.10 33
Ruth and Richard, E-learning and the Science of Instruction, (San
Francisco:Pfeiffer,2002), p.5
34
Epignosis LLC, op. cit., p 8.
15
1. Esensi Informasi Elektronik
Penggunaan media pembelajaran menggunakan elektronik haruslah
membawa kebermanfaatan yang signifikan bagi penggunanya dan terdapat
perbedaan ketika peserta didik menggunakan media pembeajaran konvensional
dan media pembelajaran menggunakan elektronik haruslah sebagai berikut :.
a. Akurat
Informasi yang ada pada media pembelajaran harus mendekati dengan
fakta dan data yang sebenarnya karena pihak pembuat media pembelajaran
elektronik bertanggung jawab pada konten media pembelajaran tersebut
b. Mutakhir
Media pembelajaran elektronik dibuat dengan teknologi yang canggih dan
kekinian maka konten bahan ajar yang terkandung didalam media pembelajaran
harus bersifat kekinian atau up to date karena setiap informasi yang ada sesuai
dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan ilmu pengetahuan yang terbaru.
c. Cepat
Media pembelajaran elektronik haruslah bersifat cepat karena kecepatan
dalam memperoleh data mempengaruhi keefektifan dalam penggunaan media
pembelajaran yang digunakan.
d. Komprehensif
Ketika siswa belajar media pembelajaran elektronik siswa mendapatkan
pengetahuan yang luas dan mendalam terkait bahan ajar yang akan dipelajari
karena kemudahan akses dan kapasitas yang besar memungkinkan terdapat media
pembelajaran.
e. Selektif
Siswa belajar menggunakan media pembeajaran eektronik haruslah
mendapatkan informasi yang selektif dan dapat dipastikan informasi positif.
f. Daya Jangkau
Informasi yang terdapat pada media elektronik haruslah memiliki daya
jangkau yang luas sampai penjuru dunia karena media pembelajaran elektronik di
16
era modern ini menjadi bagian dari internet dan konten yang terdapat pada media
pembelajaran berasal dari internet.35
E. Adobe Flash
Adobe flash diciptatakan pada 1996 untuk membuat tampilan pada
halaman web. Pada pertengahan tahun 90an hampir semua websites merupakan
kumpulan halaman yang kaku hanya terdiri dari gambar dan teks. Ketika flash
diperkenalkan, dimulainya dunia animasi dan interaktifitas pada web. Orang dapat
membuat animasi yang bergerak dan gambar interaktif yang dapat di klik dan
menjadi standard HTML dan CSS. Flash merupakan program yang sangat
serbaguna dan berpotensi. Flash dapat digunakan untuk membuat game, membuat
presentasi, animasi, menggambar, web dan masih banyak lagi. Tampilan muka
adobe flash sangatlah mudah dikenali karena mirip dengan aplikasi adobe lain
yang sudah lebih dahulu ada.36
Animasi adalah bagian dari sebuah desain objek yang digunakan untuk
membuat karya yang interaktif. Animasi merupakan objek yang berpindah seperti
bentuk, posisi secara cepat yang menimbulkan pergerakan yan dinamis dari objek
tersebut. Animasi dapat digunakan untuk menambah daya tarik dari film, web,
pembelajaran dan game. Flash adalah program untuk membuat animasi dan
pengalaman interaktif. Sebagai program pembuat produk bagian multimedia dan
menyediakan interaksi antar pengguna.37
Interaksi antar pengguna harus
memperhatikan karakteristik media pembelajaran mobile learning pengembangan
mobile learning harus memperhatikan berbagai hal seperti penelitian
pendahuluan, pedagogik dan peraturan yang berlaku:38
Hal itu juga dipadankan
dengan karakteristik flash yang terdapar pada mobile learning.
35 Deni Darmawan, Mobile Learning : Sebuah Aplikasi Teknologi
Pembelajaran,(Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,2016),cet.1,h.5 36
TeachByte,IntroductiontoFlash,2008,p.1 (https://www.sfu.ca/~tutor/techbytes/Flash/index.html)
37
HKU SPACE,Introduction to Multimedia Adobe Flash CS6 Lab Manual,(HKU Space
Community Collage),p.1
38
Martina, Natas, “A Design-Based Approach to Developing a Mobile Learning
System”, International Journal of Educational and Pedagogical Sciences Vol : 1, No:10,2017
17
Karakterisitik format file pada flash merupakan gambar vektor yang
menggunakan skala, dapat menurunkan ukuran dari file gambar. Flash
menyediakan konten streaming internet, file dapat jalankan ketika sudah di terima,
dan dapat dijalankan berulang kali tanpa pause ataupun rusak. Flash dapat
dijalankan untuk video. 39
.
F. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak yang dibagi menjadi dua yaitu
laminar dan turbulen. Jika setiap partikel fluida melewati lintasan-lintasan yang
mulus , sehingga setiap partikel tidak pernah bertumbukan satu sama lain dan
kecepatan aliran fluida pada setiap titik konstan terhadap waktu. Dan aliran
turbulen adalah aliran yang tidak menentu dicirikan oleh adanya daerah yang
menyerupai pusaran
Tabel 2.1 Perbedaan Aliran Laminar dan Turbulen
Laminar Turbulen
Aliran bergerak lurus atau melengkung Aliran Tidak Teratur dan berputar
Ujung dan pangkal jelas Ujung dan pangkal tidak jelas
Aliran tidak ada yang bersilangan Aliran ada yang bersilangan
1. Fluida Ideal
Fluida ideal memiliki ciri khas yang membedakan dengan zat gas ataupun
zat padat perbedaan ini dibagi menjadi empat bagian yaitu:
a. Fluida tidak kental. Dalam fluida yang tidak kental (nonviskos), gesekan
bagian dalam diabaikan . Sebuah benda yang bergerak melewati fluida tidak
mengalami gaya viskos.
b. Aliran tunak. Dalam aliran yang laminar (tunak), maka kecepatan fluida pada
setiap titik tetap konstan.
c. Fluida tidak dapat ditekan. Massa jenis dari fluida yang tidak dapat ditekan
(compresibel) adalah konstan.
39 HKU SPACE,loc cit, p.1
18
d. Aliran tidak berputar. Dalam aliran yang tidak dapat diputar(irotasional).
Fluida tidak memiliki momentum sudut pada titik manapun. Jika sebuah roda
berdayung yang diletakkan pada titik mana pun di dalam fluida tidak
mengalami rotasi terhadap pusat massa roda, maka aliran tersebut irotasional.40
1. Sifat-sifat fluida sejati:
Fluida sejati sangat berbeda dengan fluida ideal karena sifat-sifatnya
bertolak belakang. Fluida sejati merupakan fluida yang ada didalam kehidupan
sehari yang berada dalam kondisi ideal. Sifat-sifat fluida sejati yaitu:
a. Kompresibel (dimampatkan) yaitu mengalami perubahan volume atau massa
jenis pada saat ditekan saat mengalir.
b. Tak tunak ( nonsteady ) yaitu kecepatan aliran fluida pada suatu titik
mempunyai kelajuan yang tidak tetap
c. Kental ( viscous ) yaitu mengalami gaya gesekan ketika mengalir.
d. Aliran turbulen ( laminar flow ) Artinya fluida dapat mengalir secara berputar
dengan arah gerak yang berbeda-beda.
2. Persamaan kontinuitas
Kelajuan aliran fluida (fluks volume) adalah konstan, sesuai dengan
pernyataan bahwa hasil kali dari luas penampang silang A dan kelajuan v pada
semua titik adalah konstan untuk fluida yang tidak ditekan. Hasil ini dinyatakan
dalam persamaan kontinuitas fluida.41
A1 v1 = A2 v2
Persamaan di atas menjelaskan bahwa kelajuan fluida akan naik ketika
salurannya luas penampangnya di perkecil dan kelajuannya menurun apabila
salurannya diperbesar. Hasil perkalian luas (A) dengan kelajuan (v) disebut fluks
volume. Av = tetap setara dengan pernyataan volume fluida yang masuk melalui
salah satu ujung dalam selang waktu tertentu sama dengan volume fluida yang
40 Serway Jewet, Fisika untuk Sains dan Teknik,(Jakarta: Penerbit salemba empat,2009),
h.653
41 Ibid., h. 654
19
keluar pada ujung yang lain pada waktu yang bersamaan jika tidak terjadi
kebocoran pada pipa.42
3. Persamaan bernouli
Ketika fluida bergerak melalui sebuah titik pada saat kelajuan dan
ketinggian berubah di atas permukaan bumi, menyebabkan tekanan fluida berubah
seiring perubahan kelajuan dan ketinggiannya. Fenomena ini pertama kali
diselidiki oleh oleh ilmuwan fisika berkebangsaan Swiss bernama Daniel
Bernoulli pada tahun 1738.43
Gambar 2.1 Pipa Bernoulli
(Sumber : Buku Fisika unuk sains dan Teknik)
Usaha yang di lakukan pada fluida di bagian luar fluida sama dengan
perubahan energy mekanik system W = . Dengan mensubtitusikan
untuk setiap bagian dalam persamaan ini :44
(P1-P2)V =
m
-
m
+ mgy1-mgy2
Jika persamaan diatas dibagi setiap bagiannya degan V dan mengingat
kembali bahwa p = m/V, persamaan menjadi
(P1-P2) =
-
+ gy1- gy2
Kemudia kita susun persamaan menjadi
P1+
+ gy1 = P2+
+ gy2
Jadi persamaan Bernouli yang diterapkan pada fluida ideal adalah
P1+
+ gy1 = konstan45
42 Ibid.,
43
Ibid.,
44
Ibid.,
45
Ibid.,h.658
20
4. Gaya Angkat Pesawat
Pada sayap pesawat terdapat aliran fluida sebesar v1, ketika pesawat
bergerak miring aliran udara dibelokan kebawah dengan kecepatan v2 . Pada saat
sayap dibelokan oleh aliran fluida maka sayap akan memberikan gaya pada aliran
fluida, fenomena ini berkaitan erat dengan hukum III Newton, aliran fluida
memberikan gaya pada sayap pesawat yang sama besar namun berlawanan
dengan sayap yang memberikan gaya pada aliran fluida. Gaya tersebut memilki
arah kompoen vertikal yang dapat dikatakan sebagai gaya angkat.46
Gambar 2.2 Sketsa Sayap Pesawat Terbang
(Sumber : Buku Fisika unuk Sains dan Teknik)
Gaya angkat bergantung pada berbagai faktor seperti kelajuan pesawat,
luas sayap, kelengkungannya menyebabkan tekanan di atas sayap menjadi lebih
kecil dari pada bagian bawahnya disebabkan pengaruh prinsip Bernoulli. Hal ini
menyebabkan sayapnya terangkat pada saat sudut antara sayap dan bidang
horizontal membesar.47
5. Persamaan Toricelli
Persamaan Toricelli Penerapan sederhana persamaan Bernoulli pada
tangki berlubang untuk menentukan kecepatan semburan air Tekanan pada
permukaan atas tangki dan tekanan pada lubang pada sisi tangki adalah sama yaitu
tekanan udara atau atmosfer yaitu, Karena luas penampang permukaan tangki
sangat besar dibandingkan luas permukaan lubang pada sisi tangki sehingga
kelajuan turunnya permukaan air di tangki sangat kecil dibanding kelajuan
46 Ibid.,h.661
47
Ibid.,h.661
21
keluarnya air pada sisi tangki sehingga kelajuan turunnya permukaan air pada
tangki bisa diabaikan atau v = 0.
Gambar 2.3 Sketsa Ember Bocor
(Sumber : Buku Fisika unuk Sains dan Teknik)
Seperti turunan rumus dibawah ini
Kecepatan air keluar dari tandon adalah kecepatan dalam arah horisontal
dan merupakan GLB karena percepatan dalam arah horizontal nol, Sedang
kecepatan awal dalam arah vertikal nol voy = 0 dan mendapatkan percepatan
gravitasi bumi dan merupakan GLBB. Waktu yang diperlukan oleh air Jarak
horisontal antara lubang mulai keluar dari lubang sampai dengan titik jatuh air ke
tanah seperti dibawah ini
22
G. Hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan pada diri individu yang belajar. Bentuk
perubahan hasil dari belajar berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap
dan tingkah laku, keterampilan dan kecakapan.48
Proses adalah kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian,
maka dalam proses pembelajaran selalu menghasilkan hasil belajar.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang
optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri, sebagai berikut:
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.
3. Hasil belajar diperoleh dari kemampuan dan kemauannya sendiri, sehingga
dapat bermakna bagi dirinya.
4. Hasil belajar diperoleh secara komprehensif.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol dan mengendalikan diri dalam menilai
hasil yang dicapainya. Siswa sadar bahwa tinggi atau rendahnya hasil belajar
yang dicapainya begantung pada usaha dan motivasi belajar dirinya sendiri.
Benyamin S.Bloom mengklarifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah,
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.49
Dari ketiga ranah
tersebut, ranah kognitiflah yang sering dijadikan bahan penilaian bagi guru di
sekolah karena berhubungan langsung dengan tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan oleh guru selama di dalam kelas. Ranah kognitif meliputi
kemampuan pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) yang terdiri dari
enam aspek, sebagai berikut:50
48
Indah Lestari,”Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika”, Jurnal Formatif Vol 3 h. 115-125, 49
Douglas L, “Examining The Cognitive, Affective, and Psychomotor Dimensions in
Management Skill Dvelopment, Thorough Experimental Learning, Development A Framework”,
2011, Developments in Business Simulation and Experiential Learning, volume 38,p.1. 50
David R. Krathwohl, “Theory Into Practice”, College of Education, The Ohio State
University,2002, Volume 41, Number 4 p.4.
23
Tabel 2.2 Struktur Proses Kognitif Taksonomy Bloom Revisi
Ingat (C1) Memahami (C2) Terapkan(C3) Menganalisis
Memecah(C4)
Mengenali Menafsirkan Pelaksana Membedakan
Mengingat Memberi Penerapan Pengorganisasian
Klasifikasi Atribut
Meringkas
Menyimpulkan
Membandingkan
Menjelaskan
Evaluasi (C5) Cipta (C6)
Memeriksa Menghasilkan
Mengkritik Perencanaan
Memproduksi
Tabel Taksonomi untuk mengetahui sejauh mana jenis yang lebih
kompleks dari pengetahuan dan proses kognitif yang terlibat. Karena tujuan dari
Memahami sampai mencipta biasanya dianggap sebagai hasil pendidikan yang
paling pentingi.51
Ranah psikomotorik meliputi Keterampilan psikomotor yang
sangat penting dalam implementasi, dan mampu mengantisipasi perilaku dalam
pembelajaran dan meningkatkan siswaa pada keterampilan khusus..52
51David R. Krathwohl, “Theory Into Practice”, College of Education, The Ohio State University,2002, Volume 41, Number 4 p.1.
52 Ibid, p.4
24
H. Kerangka Berpikir
Ketika siswa belajar fisika konsep fluida dinamis banyak tantangan yang
guru alami ketika mengajarkan mereka diantaranya siswa mengalami kesulitan
dalam penyelesai masalah fisika konsep fluida dinamis dikarenakan banyak siswa
yang waktu seganggangnya hanya digunakan bermain game, bermedia sosial dan
menonton video di smartphone android dan diperparah masih kurangnya aplikasi
belajar fisika yang terdapat di toko aplikasi play store yang hal itu berakibat
rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika oleh karena itu kita
membutuhkan sebuah solusi yang mampu mengatasi permasalah yang sudah
dipaparkan di atas satu diantaranya adalah menyediakan media pemebalajaran
yang cocok dengan kondisi siswa.
Media pembelajaran dibutuhkan dalam proses penyampaian materi ajar
kepada siswa. Ketika siswa lebih menyenangi penggunaan smartphone android
dalam kehidupan sehari-hari mereka, maka dibutuhkan media pembelajaran yang
tersedia pada aplikasi media pembelajaran di smartphne mereka agar mereka lebih
mudah dalam menggunakan media pembelajaran tersebut, mengakomodir
peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan meningkatkan hasil belajar.
Secara garis besar penelitian ini dibuat pada gambar dibawah ini dalam bentuk
lama gambar yang berurutan dan dibuat sistematis dibuat seperti gambar dibawah
ini :
25
Gambar 2.4. Kerangka Berpikir
Kurangnya Kemampuan pemecahan masalah siswa dan
siswa tidak memaksimalkan smartphone android untuk
belajar
Media pembelajaran Mobile learning pendekatan
pemecahan
Hasil Belajar Siswa Meningkat
Hasil Belajar Siswa Rendah
26
I. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan peneliti relevan dengan beberapa penelitian yang
sudah dilakukan terlebih dahulu oleh beberapa peneliti, sebagai berikut:
1. Destia Kusyaeri dalam skripsinya ysng berjudul “Pengaruh Mobile Learning
Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Dnamka
Partikel” melakukan penelitian quasi eksperimen terhadap dua kelas, yaitu
kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah, dan kelas
eksperimen dengan pembelajaran yang menggunakan mobile learning.
Perbandingan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dibuktikan dengan rata – rata nilai
kelas eksperimen sebesar 80,2, sedangkan kelas kontrol sebesar 75,32.
Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa mobile learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.53
2. Denny Rismanto dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Media Mobile
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada konsep optik” melakukan
peneitian quasi eksperimen terhadap dua kelas, yaitu kelas kontrol dengan
pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, dan kelas eksperimen
dengan pembelajaran menggunakan mobile learning. Kedua kelas sama –
sama mengalami peningkatan nilai rata – rata, yaitu pada kelas kontrol
sebesar 6,5 sedangkan kelas eksperimen sebesar 7,05. Kelas eksperimen
memiliki kenaikan nilai rata – rata yang lebih baik dibandingkan kelas
kontrol. Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa mobile learning
memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa ranah
kognitif.54
3. Hartanto dalam skripsinya yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran mobile learning Android pada pada konsep Dinamika Newton
untuk kelas X SMA/MA ” melakukan penelitian tindakan kelas terhadap 50
siswa terhadap tiga sekolah berbeda tujuan penelitian ini untuk
53 Destia Kusyaeri, “Pengaruh Mobile Learning Berbasis Android Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Dnamka Partikel”, skripsi UIN Jakarta 2017, h.89
54
Deni Rismanto,” Pengaruh Media Mobile Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada konsep optik”, skripsi UIN Syarifhidayatulla Jakarta , 2017,45
27
mengembangkan media pembelajaran android yang berfungsi untk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai pre test sebesar 5,7 dan setelah
diberi perlakukan menggunakna media pembelajaran mobile learning nilainya
menjadi 7,8 media tersebut efektif digunakan. 55
4. I Made Astra dalam jurnal nasional berjudul “Aplikasi Mobile Learning
Fisika dengan menggunakan Adobe Flash Sebagai Media Pembelajaran
Pendukung” Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran
pendukung berbentuk mobile learning pada materi esensial untuk siswa SMA.
Mobile learning yang dibuat dijalankan pada handphone yang mendukung
flash player terutama berbasis symbian S60
5. Nopita Setiawati dalam jurnal nasional berjudul “Pengebangan Mobile
Learning (M-Learning) Berbasis Moodle sebagai Daya Dukung Pebelajaran
Fisika di SMA” Pesatnya kemajuan teknologi sudah merambah di semua
bidang termasuk bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan mobile learning pada materi pokok fluida statis untuk siswa
SMA, mengetahui kualitas mobile learning berbasis moodle menurut ahli
media, ahli materi dan guru Fisika SMA serta respon siswa terhadap mobile
learning yang telah dikembangkan.
6. Rismatul Azizah dalam jurnal nasional berjudul “Kesulitan Pemecahan
Masalah Fisika pada Siswa SMA” penelitian untuk mengidentifikasi kesulitan
pemecahan masalah fisika pada siswa SMA. Penelitian ini menggunakan
metode survey dengan menyebarkan angket. Responden terdiri dari 120 siswa
yang berasal dari 3 sekolah yaitu, SMA Negeri 1 Bangil, SMA Negeri 8
Malang, dan SMA YADIKA Bangil. Dilakukan pula wawancara pada
beberapa guru dan siswa. Berdasarkan hasil penyebaran angket, diperoleh
26% siswa mengalami kesulitan pada materi Suhu dan Kalor, 25% Optik,
21% Fluida Statik, 17% elastisitas dan Hukum Hooke, dan 11% kinematika.
Kesulitan tersebut salah satunya disebabkan pembelajaran bagi siswa yang
kurang maksimal dalam bentuk hands on activit.
55 Hartanto,” Pengembangan Media Pembelajaran mobile learning Android pada pada
konsep Dinamika Newton untuk kelas X SMA/MA”, skripsi UIN Syarifhidayatullah Jakarta , 2016
28
7. Lloyd M dalam jurnal internasional berjudul “The Effect of Using an Explicit
General Problem Solving Teaching Approach on Elementary Pre-Service
Teachers’ Ability to Solve Heat Transfer Problems” pada penelitian ini
Penelitian ini menyelidiki keefektifan penambahan strategi pengajaran
pemecahan masalah umum eksplisit untuk inkuiri terbimbing (GI) tentang
kemampuan guru sekolah dasar pra-layanan untuk menyelesaikan
perpindahan panas masalah. Penelitian ini terdaftar dua bagian dari mata
pelajaran fisika untuk guru SMA. Data kuantitatif menggunakan post-test
sedangkan data kualitatif diperoleh kuesioner. Skor untuk dua pendekatan
pengajaran menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan. Lebih lanjut,
data kualitatif menunjukkan sedikit perbedaan dalam cara peserta
memecahkan masalah mereka terlepas dari pendekatan instruksional. Oleh
karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa baik EGPS dan inkuiri
terbimbing memiliki efektivitas pengajaran yang sebanding penyelesaian
masalah.
J. Hipotesis Penelitian
Kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan diatas, maka
rumusan hipotesis pada penelitian ini terdapat pengaruh media pembelajaran
mobile learing berbasis pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa.
29
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini berlangsung di sekolah SMA Dharma Karya UT
Jl.Talas III/30 Pondok Cabe Ilir, Pamulang Tangerang Selatan. Proses pengerjaan
skripsi ini dilakukan selama 6 bulan sedangkan untuk memperoleh data di
lapangan berlangsung pada tanggal 12 Januari sampai tanggal 2 Februari 2018
pada semester genap tahun ajaran 2017/2018.
B. Metode dan Desain Penelitian
Pada Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi
experiment). Metode kuasi eksperimen melibatkan dua kelompok yang dipilih
tidak secara acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control. 56
Hal yang
dilakukan untuk mengontrol variabel-variabel luar yaitu memilih sampel yang
memiliki kriteria yang hampir sama. Nonequivalent control group design dipilih
sebagai desain penelitian untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran mobile
learning pendekatan pemecahan masalah pada hasil belajar
Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Pretest Treatment Posttest
RE O X1 O
RK O X2 O
Keterangan :
RE = Pemilihan subyek kelas eksperimen
Rk = Pemilihan subyek kelas kontrol
X1 =Perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran mobile learning
pendekatan pemecahan masalah
56 Howard White and Shagun Sabarwal, Quasi-Experimental Design and Methods,
(Florence : UNICEF Office of Research – Innocenti, 2014), p.2
30
X2 = Perlakuan dengan pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Kedua kelompok sebelum diberikan perlakukan terlebih dahulu
melakukan tes awal ( pretest) untuk mengetahui pemahaman peserta didik terkait
konsep fluida dinamis tahap selanjutnya yaitu memberikan perlakuan yang
berbeda pada kedua kelompok tersebut. Kelompok eksperimen pebelajaran
mengguanakan media pembelajaran mobile learning berbasis pemecahan masalah
sedangkan pada kelas kontrol pembeljaran yang dilakukan berbasis pemecahan
masalah. Selanjutnya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol melakukan
posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa konsep fluida dinamis.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Penelitian dilakukan di sekolah SMA Dharma Karya UT Pondok Cabe,
Seluruh siswa kelas X yang berjumlah 40 siswa sebagai populasi penelitian.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau objek
penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang dipilih peneliti
untuk diteliti dan di peroleh kesimpulanya.57
2. Sampel
Dua kelas di kelas X sekolah SMA Dharma Karya UT dipilih sebagai
sampel pada penelitian ini terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel
merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu.58
Pemilihan
sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan tujuan yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan59
Sampel penelitian ini yiatu kelas XI-A dan XI-B total dari jumlah kedua
kelas tersebut adalah 30 siswa. Pemilihan kelas kontrol dan kelas eksperimen
berdasarkan hasil tes awal (pretest) yang dilakukan pada kedua kelas tersebut.
Kelas yang mendapatkan nilai terendah akan dijadikan sebagai kelas eksperimen
57 Sugiyono,Metode penelitian dan Pengembangan : Research and
Development,(Bandung :Alfabeta,2015) h,135.
58
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,
Alfabeta,2011) h, 81.
59
Ibid., h.85
31
yaitu kelas X-A dan kelas yang mendapatkan nilai lebih tinggi sebagai kelas
kontrol yaitu keas X-B
D. Teknik Pengumpulan data
Penggunaan tes dan non tes digunakan sebagai teknik pengumpulan data
pada penelitian ini. Tes pada penelitian ini di bagi menjadi dua tahapan yaitu
pretest diberikan sebelum perlakuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa
tentang konsep fluida dinamis dan posttest diberikan setelah perlakuan pemberian
media pembelajaran mobile learning berbasis pemecahan masalah pada kelas
eksperimen dan pembelajaran berbasis pemecahan masalah pada kelas kontrol
untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakuan yang telah diberikan.
Instrumen pengumpulan data non tes digunakan untuk mengetahui respon siswa
terkait pembelajaran menggunakan mobile learning berbasis pemecahan masalah,
instrument non test diberikan setelah siswa memperoleh treatment. Tabel berikut
merupakan teknik pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini.
Tabel 3.2 teknik pengumpulan data
Sumber Data
Jenis Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen
Kelas
eksperimen
Dan Kelas
kontrol
Hasil belajar
siswa sebelum
diberi treatment
Melaksanakan
pretekst
Soal pilihan
ganda
32
Sumber Data
Jenis Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen
Kelas kontrol
dan eksperimen
Hasil belajar siswa
setelah diterapkan
perlakuan pada
kelas kontrol dan
eksperimen
Melaksanakan
posttest
Soal pilihan
ganda
Kelas
eksperimen
tanggapan siswa
terhadap
penggunaan media
pembelajaran
mobile learning
berbasis pemecahan
masalah
Memberikan
angket setelah
pelaksanaan
perlakuan dan
tes akhir
(posttest)
Angket
Penelitian ini secara garis besar memiliki tiga tahap prosedur penelitian
yang meliputi:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap pendahuluan dari proses penelitian.
Tahap persiapan merupakan perumusan masalah yang akan dijadikan penelitian,
melakukan studi awal, menentukan sampel, perancangan RPP, perancangan
intrumen test dan intrumen nontest. Intrumen yang dirancang kemudian dianalisis
untuk dipergunakan pada pretest dan posttest sebagai tes penentuan pengaruh
pengukuran variabel.
33
2. Tahap Pengambilan Data
Tahap pengambilan data dimulai dengan memberikan pretest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk megetahui kemampuan awal
peserta didik terhadap konsep yang akan dipelajari. Kemudian, dilanjutkan
dengan memberi perlakuan kepada kelas eksperimen menggunakan media
pembelajaran mobile learning, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan
pembelajaran pendekatan pemecahan masalah.
3. Tahap Analisis dan Pelaporan
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir dari penelitian. Pada tahap ini, peneliti
akan melakuan pengelolaan dan analisis terhadap data yang dihasilkan.
Kemudian akan diuji hipotesis penelitian sampai pada penarikan kesimpulan.
34
Tabel 3.1 Alur Penelitian Media Pembelajaran Mobile Learning
Tahap
penelitian Alur penelitian Subyek Instrumen
Tahap persiapan
Uji coba media pembelajaran
mobile learning
Menyelesaikan perizinan uji instrumen,
validasi media pembelajaran
mobile learning
Menyusun RPP, instrumen (tes dan nontes),
dan pembuatan
mobile learning
Merumuskan hipotesis
Studi pendahuluan
Guru dan siswa Angket dan
panduan wawancara
Guru, siswa, ahli media, dan
ahli materi Angket
35
Posttest dan
membagikan
angket respon
siswa
Tahap
penelitian Alur penelitian Subyek Instrumen
Tahap
pengambilan
data
Tahap analisis
dan pelaporan
Pretest
Kelas
eksperimen:
Pembelajaran
dengan
menggunakan
media
pembelajaran
mobile learning
Kelas kontrol:
Pembelajaran
pendekatan
pemecahan
masalah
Menganalisis data
hasil penelitian
Menguji hipotesis
Penarikan
kesimpulan
penelitian
Siswa
Siswa
Siswa
Tes
Tes dan nontes
36
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan secara teratur digunakan untuk
memperoleh data 60
. Sedangkan intrumen penelitian merupakan alat ukur berupa
alat ukur seperti tes, kuesioner, pedoman wawancara dan pedoman observasi yang
digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data.61
Pada penelitian ini
instrument yang digunakan tes dan non tes.
1. Intrumen Tes
Instrumen tes diberikan kepada peserta didik kelas XI Dharma Karya UT
Pondok Cabe yang dijadikan sebagai sampel penelitian baik kelas kontrol maupun
kelas eksperimen. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian telah
mengalami proses uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran.
Kisi-kisi instrumen sebagai berikut :
2. Instrumen Non Tes
instrumen non tes yang di gunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah
teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada
responden.62
Penyebutan lain dari kuesioner adalah angket. Teknik pengumpulan
data menggunakan angket sangat efesien, cocok digunakan untuk responden
dalam jumlah banyak dan tersebar luas.63
Instrumen angket dipilih untuk digunakan mengetahui respon siswa
terhadap media pembelajaran mobile learning . Skala likert digunakan sebagai
format angket. Skala likert merupakan skala untuk mengembangkan instrumen
yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap dan pendapat responden terhadap
potensi dan permasalahan suatu obyek, produk atau proses pembuatan dan
pengembangan produk.64
Angket tersebut digunakan untuk mengetahui tanggapan
siswa siswa terhadap media pembelajaran mobile learning. Bentuk Check list
60 Sugiyono, op. cit., h.156
61
Sugiyono,Metode penelitian dan Pengembangan : Research and
Development,(Bandung :Alfabeta,2015) h,156.
62
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,
Alfabeta,2011) h, 142.
63
Ibid.,
64
Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan : Researh and Development,
(Badung : Alfabeta,2015), h.165
37
adalah format yang digunakan angket Skala likert pada penelitian ini. Pilihan
respon pertanyaan pada angket skala likert ini adalah SS (Sangat Setuju), S
(Setuju), Netral (N), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Kisi-kisi
instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
F. kalibrasi Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan harus menghasilkan data yang valid
dan dapat dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu instumen harus melalui proses
kalibrasi. Kalibrasi adalah proses membandingkan hasil pemeriksaan, pengukuran
dan tes terhadap instrumen untuk mengetahui seberapa akurat dan presisi istrumen
tersebut.65
Berikut adalah beberapa pengujian yang harus diuji pada instrumen
sebelum melakukan penelitian. Beberapa pengujian yang harus di lalui adalah
pengujian uji validitas, realibilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Peritungan
data hasil pengujian mengunakan aplikasi komputer anatest.
1. Validitas
Instrumen yang baik harus memiliki tingkat validitas yang tinggi. Validitas
adalah derajat ketepatan antara data yang ada pada objek penelitian dengan data
yang dilaporkan peneliti.66
Uji validitas instrumen penelitian dilakukan untuk
mengetahui tingkat hasil pengukuran.67
Hasil validitas dapat diolah dengan rumus
korelasi menggunakan formula product moment yaitu : 68
r xy = ( )( )
√* ( ) + * ( ) + (3.1)
Keterangan :
r xy = koefisien korelasi
ΣX = Jumlah skor butir soal
ΣY = Jumlah skor total
ΣXY = Jumlah hasil kali dari skor item X dan Y
N = banyaknya peserta didik
65 Zurich Insurance Group. Ltd., Risk Topics : Instrument Calibration, (Zurich: Zurich
Insurance Group. Ltd., Zurich Insurance Group, 2013)., p.1
66
Sugiyono, op. cit., h.267
67
Kimberlin, Validity and realibility of measurement intruments used in research ,Am J
Health Syst Pharm,2008, vol 65
68
Suharsimi Arikunto, op.cit., 213
38
ΣX2 = Jumlah kuadrat dari skor item X
ΣY = Jumlah kuadrat dari skor item Y
Membandingkan pengolahan nilai dengan pada taraf signifikansi
5% merupakanhal yang dilakukan pada Uji validitas dengan menentukan derajat
kebebasan yaitu dk = n-2. kategori validitaas yaitu :
Tabel 3.5 Kategori Validitas
Ketentuan Nilai r tabel Kategori
Valid
Tidak Valid
Dengan kriteria nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Koefisien Korelasi
Rentang Klasifikasi
0,80 < r xy ≤ 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)
0,60 < r xy ≤ 0,8 Tinggi (baik)
0,40 < r xy ≤ 0,6 Sedang (cukup)
0,20 < r xy ≤ 0,4 Rendah (kurang)
0,00 < r xy ≤ 0,2 Sangat rendah
r xy ≤ 0,00 Tidak valid
39
Hasil uji validitas instrument test di sekolah SMA Dharma Karya UT dapat
dilihat pada tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.7 hasil uji validitas
Statistik Butir Soal
Jumlah soal 30
Jumlah siswa 30
Nomor soal yang valid 1,2,3,5,6,8,9,10,15,16,18,21,22,23,27
Jumlah soal valid 15
Persentase soal valid 50%
2. Uji Reliabilitas
Intrumen penelitian yang baik haruslah memiliki beberapa kriteria seperti
bermakna, trusted , keterandalan, ajeg, dan konsisten, untuk menguji beberapa
kriteria tersebut dibutuhkan uji realibilitas. Uji reliabilitas adalah pengujian
instrumen untuk mengukur tingkat konsistensi data yang diperoleh pada
penelitian.69
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai collect data karena
instrumen tersebut sudah memenuhi kriteria.70
Reliabilitas tes uji coba instrument
pada penelitian ini menggunakan formula, yaitu :71
r11 = (
) (
) (3.2)
Keterangan :
r 11 = Realibilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
= varian total
69 Kimberlin,, Op.,cit., h. 148
70
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian(Jakarta, Rineka Cipta,2013), h. 221
71
Ibid., h. 231
40
P =
q =
Dengan indeks korelasi sebagai berikut :
Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Korelasi
Rentang Klasifikasi
0,800 ≤ r <1,000 Tinggi
0,600 ≤ r <0,800 Cukup
0,400 ≤ r <0,600 Agak Rendah
0,200 ≤ r <4,000 Rendah
0,000 ≤ r <0,200 Sangat Rendah (tak berkorelasi)
Hasil uji reliabilitas tes dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9 Hasil uji reliabilitas
Statistik Reliabilitas Soal
r11 0.81
Kesimpulan Tinggi
3. Taraf Kesukaran
Ciri-ciri soal yang baik yaitu tidaklah terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.
Soal yang berkategori sangat mudah tidak menstimulus siswa untuk
meningkatkan usaha menyelesaikannya, sedangkan soal yang berkategori sulit
membuat siswa kurang bersemangat karena diluar kemampuan:72
Taraf kesukaran
72 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta:Bumi Aksara,2015),h.
222
41
menunjukan sukar dan mudahnya soal.73
Yang dapat diukur degan formula
sebagai berikut:
P =
(3.3)
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
∑x = Banyak siswa yang menjawab soal benar
Sm = Skor Maksimum
N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut :74
Tabel 3.10 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Rentang Klasifikasi
0,70 < P 1,00 Mudah
0,30 < P 0,70 Sedang
0,00 P 0,30 Sukar
Hasil perhitungan derajat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.11
berikut ini.
73 Ata Nayla Amalia, Ani Widayati, Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA
Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kota Yogyakarta Tahun 2012, Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia, Vol. X, No. 1, 2012,h..8
74
Suharsimi, op. cit., h. 25
42
Tabel 3.11 Hasil uji tingkat kesukaran
Kategori Soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase (%)
Mudah 3 20%
Sedang 5 33,3%
Sukar 7 46.7%
Jumlah 15 100%
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk mengetahui
perbedaan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah.75
Formula yang digunakan untuk daya pembeda yaitu :76
D =
-
= PA - PB (3.4)
Keterangan
D = Daya pembeda
∑A = Jumlah kelompok atas yang menjawab soal benar
∑B = Jumlah kelompok bawah yang menjawab soal benar
nA = Jumlah peserta kelompok atas
nB = Jumlah peserta kelompok bawah
Indeks nilai daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut :77
75 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta:Bumi Aksara,2015),h.
226
76
Ibid.,h. 228
77
Suhasimi Arikunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara,
2010), h.232
43
Tabel 3.12 kriteria daya pembeda
Daya Pembeda Kriteria Soal
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1 Sangat baik
Hasil uji daya pembeda instrumen terus dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini
Tabel 3.13 hasil uji daya pembeda
Kriteria soal Butir soal
Jumlah soal Persentase (%)
Sangat buruk 5 16.7%
Buruk 5 16.7%
Cukup 8 26.7%
Baik 6 20%
Sangat Baik 6 20%
Jumlah 30 100%
44
5. Instrumen Non Tes
Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan
ahli. Pertimbangan-pertimbangan tesebut sebagai berikut:
Tabel 3.14 Uji Validitas Instrumen Non Tes
No
Aspek
Kriteria
Baik Cukup Kurang
1 Mencakup indikator dari setiap
tahap pembelajaran
2 Semua tahap pembelajaran
terwakilkan oleh indikator
yang dikembangkan
3 Penskoran terhadap tiap – tiap
indicator
4 Pemilihan kata dan kalimat
dalam pengembangan
indicator
5 Keefektifan bahasa yang
digunakan
Saran :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
45
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah mengkategorikan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.78
Analisis
data dilakukan setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul.
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes dan non tes.
Pada analisis data tes peneliti melakukan uji N-Gain, Uji normalitas, Uji
homogenitas, dan uji hipotesis dan skala likert digunakan untuk analisis data non
test.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian untuk mengetahui sebaran data apakah
beristrubusi normal atau tidak.79
Uji kai kuadrat dipilih sebagai Teknik untuk
menguji normalitas, dengan formula yaitu :80
χ2 =
( )
(3.5)
keterangan :
χ2 = nilai tes kai kuadrat
Kategori pengujian nilai kai kuadrat adalah sebagai berikut :
Jika χ2 hitung ≥ χ
2 tabel, distribusi data tidak normal
Jika χ2 hitung
≤ χ2 tabel, distribusi data normal
78 Sugiyono, op.,cit., h.147
79
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta,2011) h,
296.
80
Sugiyono, op.,cit., h. 172
46
2. Uji Homogenitas Varians
Penelitian yang baik membutuhkan uji homogenitas. Uji homogenitas
adalah analisis varians atau pengumpulan data dari berbagai sumber untuk
menghasilkan perkiraan varians yang lebih baik.81
Uji fisher dipilih untuk Uji
homogenitas, yaitu dengan formula :82
F =
(3.6)
Keterangan :
S2besar = varian terbesar
S2
kecil = varian terkecil
Nilai varians dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut:
S2 =
( )
( )
Kriteria pengujian uji fisher adalah sebagai berikut:83
Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka data berdistribusi homogen.
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka data berdistribusi tidak homogen.
3. Uji N – Gain
Peningkatan hasil belajar siswa ketika menggunakan media mobile
learning uji N- gain. Perhitungan N-Gain menurut Hake adalah sebagai berikut :
N–Gain =
(3.7)
Perolehan N – Gain dikelompokan kedalam tiga kategori, yaitu :
81 W.J. Conover, A Comparative Study of Test for Homogenity Of Variances, With
Applications to The Outer Continental Shelf Bidding Data, Technometrics Vol 23 No 4, 1981.
P351
82
Sugiyono, op.,cit., h. 320
83
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,
Alfabeta,2011) h, 296.
47
Tabel 3.15 Klasifikasi Uji N-Gain
Rentang Nilai Klasifikasi
g > 70 Tinggi
30 ≤ g ≤ 70 Sedang
g < 30 Rendah
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah proses untuk menjawab besar atau kecilnya pengaruh
dari variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis penelitian.84
Pada penelitian,
yang diuji dalam uji hipotesis adalah hipotesis nol (Ho). Perhitungan hipotesis
pada penelitian menggunakan aplikasi komputer SPSS., berbagai tahap- tahap
sebagai berikut:
Tetapkan terlebih dahulu hipotesis statistik, yaitu
Ho = Hipotesis nol, media pembelajaran mobile learning berbasis pemecahan
Masalah tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida
dinamis
Ha = Hipotesis alternatif, media pembelajaran mobile learning pemecahan
masalah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
Memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukkan oleh sig.(2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah
pengolahan data. Nilai ini dalam karya ilmiah bisa disimbolkan dengan
“p”.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika signifikansi (p) ≤ (α = 0,05), maka Ho ditolak, Ha diterima.
Jika signifikansi (p) ≥ (α = 0,05), maka Ho diterima, Ha ditolak.
84 Riduwan,Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung : Alfabeta,
2010), hal. 165.
48
5. Teknik Analisis Data Non Tes
Skala Likert digunakan untul analisis data instrumen nontes pada
penelitian ini yang berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi
.Dalam menganalasis data dari angket yang bergradasi tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan makna dari setiap tingkatannya sesuai dengan tabel berikut:85
Tabel 3.16 Penskoran alternatif jawaban pertanyaan angket
Jawaban Nilai
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral (N) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju
(STS)
1 5
Data kemudian diolah dengan rumus sebagai berikut: 86
(3.7)
Keterangan :
P = angka persentase
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = jumlah individu
Hasil yang didapat dikonversikan kedalam bentuk persen dan
dikelompokan kedalam tabel berikut :
85 Riduwan, Ibid., 16
86
Sugiyono, op.,cit., h.166.
49
Tabel 3.17 Kategori angket siswa
Rentang Nilai (%) Kategori
0 – 20 Sangat Lemah
21 – 40 Lemah
41 – 60 Cukup
61 – 80 Kuat
81 – 100 Sangat Kuat
50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Dharma Karya UT Cirendeu
Tangerang Selatan. Sampel yang diambil sebanyak 60 siswa dari dua kelas yaiu
XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas kontrol.
Soal pretest sebanyak 15 nomor diberikan kepada kelas kontrol dan kelas
eksperimen menggunakan instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar.
1. Data hasil pretest-postest
Data hasil pretest-postest kelas kontrol dan kelas eskperimen di sekolah
SMA Dharma Karya UT pada kelas XI MIA 1 dan kelas XI MIA 2 disajikan pada
tabel dibawah ini
Tabel 4.1 Data Skor pretest Hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen
Siswa Skor Pretest
Eksperimen
Skor Postest
Eksperimen
Skor Pretest
Kontrol
Skor Postest
Kontrol
1 4 9 4 7
2 4 9 4 7
3 4 9 4 7
4 4 9 4 7
5 4 9 4 7
6 5 10 4 7
7 5 10 4 7
8 5 10 5 7
9 5 10 5 7
10 5 10 5 7
11 5 10 5 7
51
51
Data di bawah ini menunjukan ringkasan hasil skor SMA Dharma Karya UT pada
kelas XI MIA 1 dan kelas XI MIA 2 disajikan pada tabel dibawah ini menunjukan
data
Siswa Skor Pretest
Eksperimen
Skor Postest
Eksperimen
Skor Pretest
Kontrol
Skor Postest
Kontrol
12 6 10 5 7
13 6 10 5 7
14 6 10 5 7
15 6 10 6 7
16 6 10 6 7
17 6 10 6 7
18 6 10 6 8
19 6 10 6 8
20 6 10 7 8
21 7 10 7 8
22 7 10 7 9
23 7 10 7 9
24 7 11 7 9
25 7 11 8 9
26 7 11 8 9
27 7 11 8 10
28 8 11 8 10
29 8 11 9 10
30 8 11 9 11
52
52
Tabel 4.2 Data skor pretest hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Pretest
Skor Terendah 4 4
Skor Tertinggi 8 9
Rata-rata 5.8 6
Modus 5 5
Median 6 6
Standar
Deviasi
1.3 1.6
Tabel 4.2 menyajikan informasi skor terendah kelas kontrol dan kelas
ekperimen memiliki angka yang sama yaitu 4 dari skor maksimal 15, begitupun
skor tertinggi kelas eskperimen dan kelas kontrol juga bernilai sama yaitu 8. Rata-
rata hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing 6 dan 5,8.
Skor yang paling banyak didapatkan oleh siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen bernilai sama yaitu 5. Nilai tengah dari masing-masing kelas kontrol
dan kelas eskperimen bernilai 6. Data di bawah ini menunjukan ringkasan hasil
skor postest SMA Dharma Karya UT pada kelas XI MIA 1 dan kelas XI MIA 2
disajikan pada tabel dibawah ini
53
53
Tabel 4.3 Data Skor postest Hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen
Data
Kelas
Kontrol Eksperimen
Skor Terendah 7 7
Skor Tertinggi 12 13
Rata-rata 9.2 10.1
Modus 9 10
Median 10 10
Standar Deviasi 1.7 1.5
Tabel 4.2 yang disajikan diatas memperlihatkan skor terendah dari kelas
kontrol dan kelas eksperimen bernilai sama yaitu 7 dari skor maksimal 15. Nilai
tertinggi hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing 12 dan
13. Nilai rata-rata kelas kontrol 9.2 sedangkan rata-rata kelas eksperimen bernilai
10.1. Nilai terbanyak kelas kontrol 9 dan kelas eksperimen 10. Nilai tengah kelas
kontrol dan kelas eksperimen bernilai sama yaitu 10 dan standar deviasi kelas
kontrol dan kelas eksperimen masing-masing bernilai 1.7 dan 1.5.
2. Rekapitulasi Hasil Belajar
Nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
hasil pretest dan posttest disajikan pada diagram dibawah ini
54
54
Gambar 4.1 Diagram nilai rata-rata kelas eksperimen dan kontrol
Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa nilai pretest kelas kontrol dan
eksperimen masing-masing 6 dan 5.8. Kelas eksperimen diberi treatment dengan
pembelajaran menggunakan mobile learning berbasis pemecahan dan kelas
kontrol diberi treatment dengan pembelajaran pendekatan pemecahan masalah
tanpa media pembelajaran mobile learning.
Data hasil penelitian kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing
disajikan secara bersamaan dalam satu tabel untuk memudahkan dalam
membandingkan dan mengamati perbedaan data dari kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Berikut data hasil rekapitulasi pretest dan posttest dari kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
0
2
4
6
8
10
12
Pretest Posttest
Eksperimen
Kontrol
55
55
Tabel 4.4 Data rekapitulasi pretest dan postest hasil belajar siswa kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
Data
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor Terendah 4 7 4 7
Skor Tertinggi 8 12 8 13
Rata-rata 5,4 9,2 5,8 10,1
Modus 5 9 5 10
Median 6 10 6 10
Standar Deviasi 1,3 1,7 1,6 1,5
Berdasarkan tabel 4,3 diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa
pada kelas kontrol setelah mendapatkan treatment pembelajaran dengan
pendekatan pemecahan masalah mengalami peningkatan dari rata-rata skor pretest
5,4 menjadi skor rata-rata posttest 9,2. Sedangkan pada kelas eksperimen dengan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran mobile learning pendekatan
pemecahan masalah mengalami peningkatan skor dari 5,8 menjadi 10,1.
3. Data Aspek Kognitif
Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas eskperimen
ranah kognitif disekolah SMA Dharma Karya UT pada kelas XI MIA 1 dan kelas
XI MIA 2 disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini.
56
56
Tabel 4.5 data hasil pretest dan posttest ranah kognitif
Ranah Kognitif
Butir
Soal
Presentase
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
C2(Memahami) 3 33.3% 66.6% 33.3% 66.6.%
C3(Mengaplikasikan) 5 40% 60% 40% 80%
C4(Menganalisis) 7 38% 61% 38%% 67%
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran
mobile learing berbasis pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa, adapun
hasil belajar siswa yang diamati meliputi memahami (C2), mengaplikasikan (C3)
dan menganalisis masalah (C4). Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen hasil
pretest yang diperoleh pada aspek (C2) sama yaitu 33.3 kemudian setelah
diberikan treatment hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen meningkat
dengan peningkatan yang sama yaitu 66.6%. Aspek C3 presentase hasil pretest
bernilai sama yaitu 40% setelah diberikan tretment presentase skor C3 kelas
eksperimen dan kelas kontrol masing-masing 80% dan 60% maka aspek C3
terdapat peningkatan kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. Hasil
perolehan Aspek C4 memiliki presentase yang sama yaitu 38%, setelah kedua
kelas tersebut diberikan treatment presentase kelas eksperimen lebih besar dari
kelas kontrol masing-maisng 67% dan 61%. Berdasarkan informasi pada tabel
Peningkatan rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.
57
57
4. Penilaian Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran Mobile Learning
Pada penelitian siswa kelas eksperimen menggunakan media
pembelajaran mobile learning dalam pembelajaran di kelas. Siswa memberikan
tanggapa terhadap pengguna media pembelajaran mobile learning sebagai berikut:
Tabel 4.6 Penilaian Respon Siswa Terhadap Penggunaan Mobile Learning
No Aspek Presentase Kriteria
1 Konten Fisika 75% Baik
2 Desain Mobile
Leraning
65% Cukup
3 Penerapan 66% Cukup
4 Efesiensi 64% Cukup
B. Analisis Hipotesis
Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan
analisis menggunakan uji prasyarat dan uji hipotesis. Adapun tahap-tahap analisis
analisis uji prasyarat yang dilakukan sebagai berikut.
1. Uji Normalitas Data Pretest dan Data Postest
Hasil data pretest dan data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
diujikan apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal.
Uji yang dilakukan menggunakan software SPSS untuk mengefesienkan waktu
dan menghasilkan data yang lebih akurat, formulasi yang digunakan pada
software SPSS adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Data normalitas disajikan pada
tabel 4.5 sebagai berikut
58
58
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pretest
Kelas Kolmogorov-Smirnov
Pretest Postest
Statistik Df Sig. Statistik Df Sig.
Eksperimen 0.151 30 0.077 0.151 30 0.079
Kontrol 0.154 30 0.067 0.159 30 0.052
Normalitas Diterima Diterima
Syarat data kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal yaitu
nilai signifikan (α) harus lebih besar dari 0.05. Informasi yang disajikan pada tabel
4.5 pada tabel pretest menunjukan bahwa nilai signifikan pada kelas eksperimen
sebesar 0.077 dan kelas kontrol 0.067 dapat dikatakan bahwa data pretest kelas
kontrol dan kelas eksperimen masing-masing berdistribusi normal. Data kelas
kontrol dari tabel di atas dapat diketahui bahwa data postest akan berdistribusi
normal jika nilai signifikannya (α) lebih dari 0.05, hasil dari pengolahan data
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing bernilai 0.079 dan
0.052. Hasil dari pengolahan data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Data Pretest dan Data Postest
Data pretest dan postet kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan
pengujian homogenitas. Uji ini menggunakan aplikasi SPSS dengan formula
levene statistic. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui keseragaman data
yang diperoleh ketika penelitian. Tabel dibawah merupakan hasil uji homogenitas
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
59
59
Tabel 4.8 Uji Homogenitas data pretest dan postest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Pretest Postest
2.703 1 58 0.106 0.015 1 58 0.904
Uji
Leverne Sig 0.05, maka Ho diterima Sig 0.05, maka Ho diterima
Keputusan Data Homogen Data Homogen
Signifikan kelas pretest diperoleh dari uji lervene pada taraf signifikansi
5% atau 0.05. Keputusan didasari pengujian hipotesis homogenitas, yaitu jika
=5%=0.05 <sig, Tabel 4.7 menunjukkan bahwa data hasil homogenitas data
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki signifikasi 0.106. Data
pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen dinyatakan homogen sedangkan
signifikan diperoleh dari uji levene menggunakan software pada taraf signifikansi
5% atau 0.05. Data homogen berdasarkan pengujian hipotesis homogenitas, yaitu
jika =5%= 0.05 <sig, Tabel 4.7 menunjukkan bahwa data hasil homogenitas data
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki signifikasi 0.904. Data
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dinyatakan homogen
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas, diperoleh bahwa data pretest
dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen bahwa telah memenuhi uji
prasyarat analisis statistik karena dapat dinyatakan berdistribusi normal dan
homogen.Uji hipotesis menggunakan Uji T yang tersedia dalam aplikasi SPSS
60
60
. Tabel 4.8 menyajikan tabel hipotesis.
Pretest Posttest
Uji T
Sig.(2-tailed) 0.536 0.046
Keputusan Ditolak Diterima
Nilai Ttabel diambil dari Ttabel diambil dari t statstik pada signifikansi
5%. Data dari tabel 4.10 menunjukkan bah nilai thitung hasil pretest lebih kecil dari
nilai ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak karena media
pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan masalah tidak
dipergunakan. Sedangkan nilai thitung hasil posttest lebih besar dibandingkan nilai
ttabel sehingga H1 diterima berarti media pembelajaran mobile learning
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
61
61
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian menggunakan media pembelajaran mobile learning
berbasis pendekatan pemecahan masalah terdapat beberapa perubahan pada hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Diawali dengan hasil skor pretest kelas kontrol lebih tinggi dari pada
hasil skor kelas eksperimen masing-masing 6 dan 5.8 dari skor total berjumlah 15.
Walaupun rata-rata skor kelas kontrol lebih tinggi dari skor kelas eksperimen
namun perbedaan skor tidak terlalu jauh, karena rata-rata kemampuan siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol hampir sama, hal ini sesuai dengan hasil wawancara
guru fisika yang megajar pada kedua kelas tersebut bahwa siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang setara.
Setelah mengetahui kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen melalui pretest, siswa diberikan treatment berupa pembelajaran tanpa
menggunakan media pembelajaran mobile learning berbasis pendekatan
pemecahan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran pendekatan
pemecahan masalah pada kelas kontrol. Hasil dari pembelajaran tersebut
didapatkan skor rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari hasil rata-rata
kelas kontrol. Skor rata-rata yang didapatkan kelas eksperimen yaitu 10,
sedangkan skor yang diperoleh kelas kontrol sebesar 7.9. Berdasarkan skor hasil
posttest didapatkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran mobile
learning berbasis pendekatan pemecahan masalah lebih meningkat secara
signifikan daripada pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan masalah
tanpa media pembelajaran mobile learning terhadap hasil belajar.
Pada pembelajaran menggunakan media pembelajaran mobile learning
berbasis pendekatan pemecahan masalah, siswa merasakan pengalaman langsung
memecahkan permasalahan fisika dengan membentuk kelompok yang
beranggotakan 5 orang. Anggota dari setiap kelompok berdiskusi untuk
mengidentifikasikan masalah, membuat rencana dan menjalankan rencana
penyelesaian masalah setelah itu memeriksa kembali setiap langkah-langkah
penyelesaian masalah. Setiap anggota kelompok belajar berpikir menjawab soal
62
62
pemecahan masalah agar mereka terlatih dalam mencari solusi masalah pada
kondisi yang akan datang dan memahami pola permasalahan yang akan mereka
hadapi, Hal ini sesuai dengan penelitian Akhsanul yang mengakatan bahwa
siswa terlatih mengahadapi kondisi saat ini dan masa depan, memahami pola
permasalah yang akan datang dan memuncukan ide kreatif.87
Peningkatan ranah kognitif dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Adapun
aspek yang diamati meliputi memahami (C2), mengaplikasikan (C3) dan
menganalisis masalah (C4). Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen hasil pretest
yang diperoleh pada aspek (C2) sama yaitu 33.3 % yang artinya 1 soal benar dari
total soal berjumlah 3 kemudian setelah diberikan treatment hasil posttest kelas
kontrol dan kelas eksperimen meningkat dengan peningkatan yang sama yaitu
66.6% yang artinya 2 soal benar dari total soal berjumlah 3. Aspek C3 presentase
hasil pretest bernilai sama yaitu 40% yang artinya 2 soal benar dari total 5.Soal
setelah diberikan tretment presentase skor C3 kelas eksperimen dan kelas kontrol
masing-masing 80% dan 60% yang berarti masing-masing soal benar 3 dan 4 dari
total 5 soal maka aspek C3 terdapat peningkatan kelas eksperimen lebih besar
dari pada kelas kontrol. Hasil perolehan Aspek C4 memiliki presentase yang
sama yaitu 38% yang artinya 3 soal benar dari total 5 C4 , setelah kedua kelas
tersebut diberikan treatment presentase kelas eksperimen lebih besar dari kelas
kontrol masing-maisng 67% dan 61% maka pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol masing-masing 5 dan 4 soal dari total 7 soal C4 yang benar. Berdasarkan
informasi pada tabel Peningkatan rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari
kelas kontrol.
Peningkatan yang terjadi berbanding lurus dengan hasil uji hipotesis.
Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut terdapat peningkatan dalam penggunaan
media pembelajaran mobile learning berbasis pendekatan pemecahan masalah
pada konsep fluida dinamis. Hal ini sesuai dengan hasil skor posttest dan hasil uji
statistik menunjukan nilai Sig.(2-tailed) postest lebih kecil dari Sig.(2-tailed)
signifikansi, yaitu 0.046 > 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa H1 diterima dan
87 Akhsanul, The Implementation of the Polya Method in Solving Euclidean Geometry
Problems, International Education Studies; Vol. 7, No. 7; 2014,P 149.
63
63
Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran mobile
learning berbasis pendekatan pemecahan masalah terhadap hasil belajar. Hal
sesuai dengan jurnal internasional yang disusun oleh Serap Caliskan bahwa nilai
uji lebih kelas eksperimen lebih besar dari nilai t tabel karena pembelajaran
menggunkan pendekata pemecahan masalah mampu meningkatkan aktivitas
belajar siswa .88
Peningkatan hasil belajar dapat dipengaruhi oleh penggunaan media
pembelajaran mobile learning karena menurut siswa media pembelajaran mobile
learning memudahkan mereka dalam belajar, hal ini sejalan dengan penelitian
yang di paparkan oleh Denny Rismanto yang meneliti tentang pengaruh apliksi
aatihan alat optik berbasis mobile learning berbantuan android terhadap hasil
belajar, dari hasil penelitian itu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar siswa karena mobile learning memudahkan siswa belajar.89
Hasil belajar siswa yang meningkat dipengaruhi oleh media
pembelajaran mobile learning yang menggunakan pendekatan pemecahan
masalah. Pendekatan ini dapat memaksimalkan potensi siswa yang berpengaruh
pada pencapaian hasil belajar meningkat, pernyataan ini didukung oleh penelitian
yang di lakukan oleh Oliyan tentang pendekatan pemecahan masalah.90
Penggunaan media pembelajaraan mobile learning berbasis pendekatan
pemecahan belajar membuat siswa lebih mudah dalam memperoleh bahan belajar
dan siswa menjadi lebih praktis ketika ingin belajar dimanapun dan kapanpun. Hal
ini menyebabkan hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan media
pembelajarn mobile learning pendekatan pemecahan masalah. Respon Siswa
tenttang media pembelajaran mobile learning pada kelas eksperimen cukup baik
dengan penilaian sebesar 75%. Pada desain media pembelajaran mobile learning
ada beberapa hal yang harus diperbaiki seperti navigasi, dan tampilan menu harus
88 Serap Caliskan,Gamze Sezgin Selcuk, Mustafa, “Effects of the problem solvin
strategie instruction on the students physics problem solving performance and strategy usage,2010, Procedia Social and Behavioral Sciences 2 (2010) 2242–2243
89
Denny Rismanto, “Pengaruh Apikasi Lathan Alat Optik Berbasis Mobile Learning
Berbantuan Android Terhadap Hasil Belajar”, skripsi UIN Jakarta, 2017, h.70
90
Olaniyan, “Effect of polya problem-solving model on senior secondary school
students’ performance in current electricity”,
European Journal of Science and Mathematics Education Vol. 3, No. 1, p. 97‐10
64
64
lebih diperbaiki lagi maka dari itu rata-rata siswa memberikan penilaian sebesar
65% dengan kategori penilaian “cukup”. Untuk penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari media pembelajaran cukup membantu siswa dalam belajar fisika
konsep fluida dinamis namun beberapa hal yang harus diperbaiki lagi maka rata-
rata siswa memberikan penilaian sekitar 66% untuk implementasi media
pembelajaran mobile learning.
Pada kategori terakhir yang di nilai siswa adalah efesiensi penggunaan,
setelah siswa menggunakan media pembelajaran mobile learning siswa merasa
cukup mudah dalam penggunaan media pembelajarn mobile learning siswa
memberikan pelajaran 64%, karena siswa menganggap media pembelajaran
mobile learning masih kurang dalam keefektifan penggunaannya, media
pembelajaran masih belum efektif ketika digunakan, hal ini sesuai dengan jurnal
internasional yang ditulis oleh Degang lai yang mengatakan bahwa penggunakan
mobile learning sangat mudah ketika mendapakan sumber informasi91
.
91 Degang Lai, Chun Mao , A Study on Factors Affecting the Mobile Learning of
Undergraduate Students in China, Creative Education, 2014, 5, p. 374
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran mobile learning berpengaruh dalam peningkatan hasil belajar
siswa SMA Dharma Karya UT kelas XI A dan kelas XI B . Pengaruh tersebut
dapat terlihat dari hasil uji hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan antara
nilai posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Terjadi peningkatan hasil
belajar siswa ketika dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran
mobile learning dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan pembelajaran
pemecahan masalah tanpa media pembelajaran mobile learning. Respons siswa
terhadap media pembelajarn mobile learning berkategori baik (72%). Siswa
memberikan respons yang positif terhadap dalam pembelajaran.
B. Saran-saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penulis mengajukan
beberapa saran, sebagai berikut:
1. Media pembelajaran mobile learning hanya dapat digunakan untuk
smartphone bersistem operasi android, sehingga peneliti lain dapat membuat
media pembelajaran mobile learning multiplatform.
2. Media pembelajaran mobile learning hanya konsep fluida dinamis yang
tersedia , sehingga dapat dilakukan penelitian serupa dengan materi yang
lebih beragam.
3. Peneliti selanjutnya harus melakukan penambahan feuture pada media
pembelajaran mobile learning agar sesuai kebutuhan siswa.
66
DAFTAR PUSTAKA
Aan. (2016, September 19). Mengenal Android. Retrieved Agustus 25, 2016, from
http://www.aan.my.id
Alfian, M. A., & Kustijono, R. (2015). Pengembangan Softwere Fisika Berbasis
Android Sebagai Media Belajar Listrik Dinamis. Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika (JIPF) Vol.04 No. 2, 183.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Anggraheni, S. (2012). Analisis dalam menyelesaikan soal materi pokok cahaya
pada siswa kelas VII SMPN 1 Wonosegoro tahun ajaran 2011/2012.
Skripsi pada Universitas Sebelas Maret, 2.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Darmawan, D. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
G, C. L., & Cabanban. (2013). Development of Mobile Learning Using Android
Platform. Journal of Information Technology & Computer Science
(IJITCS) Volume 9 Number 1, 105.
H., N. S. (2015). Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet
PC berbasis Android Revisi Kedua. Bandung: Informatika Bandung.
67
Hanafi, H. F., & Samsudin, K. (2012). Mobile Learning Environment System
(MLES): The Case of Android Based Learning Application on
Undergraduates' Learning. International Journal of Advanced Computer
Science and Applications Vol.3 No.3, 1.
Hariyanto, B. (2009). Sistem Operasi. Bandung: Informatika Bandung.
Hartanto. (2016). Pengemebangan Media Pembelajaran Mobile Learning Android
Pada Konsep Dinamika Newton Untuk Siswa Kelas X SMA/MA. Skripsi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , 55.
Hussein, K. Q. (2015). Authoring System Of Drill & Practice E-Learning
Modules For Hearing Impaired Student. Journal of Computer Science &
Information Technology (IJCSIT) Vol. 7 No.1, 132.
Hwang, G.-J. (2011). A Formative Assesment-Based Mobile Learning Approach
To Improving The Learning Attitudes and Achivement of Sutudents.
Computer & Education 56, 1023-1031.
Kanginan, M. (2013). Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:
Erlangga.
Kusnadi, Anindito, K., & Purnomo, Y. (2008). Sistem Operasi. Yogyakarta: CV
Andi OFFSET.
Manupil, B., Ismanto, Y., & Onibala, F. (2015). Hubungan penggunaan gadget
dengan tingkat prestasi siswa di SMA Negeri 9 Manado. eJoural
Keperawatan Vol.3 No.2, 1.
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada.
O'Maley, C. (2005). Guidelines for Learning /Teaching/Tutoring in a Mobile
Enviroment. MOBllearn, 6.
Pramesti, G. (2015). Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
68
Riduwan, & Akdon. (2013). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Russefendi. (1998). Statistika Dasar untuk Pendidikan . Jakarta: CV Andira.
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Saputro, A. (2016). Membuat Game Adventure Adobe Flash CS 6 ActionScript
3.0. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sufren, & Natanael, Y. (2013). Mahir Menggunakan SPSS secara otodidak.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Surnarsih, A. (2002). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika
pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi solo. Skripsi pada
Universitas Jember, 33.
Suwarna, I. P. (2016). Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa
Melalui Computer Based Test pada Program Studi Pendidikan Fisika.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN) LP2M UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
TIM EMS. (2015). Pemrograman Android Dalam Sehari. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
69
Tim Litbang Wahana Komputer. (2014). Mudah Membuat Game Android
Berbasis Adobe AIR. Yogyakarta: CV Andi OFFSET.
Zulfiani, Feronika, T., & Suartini, K. (2009). Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
70
LAMPIRAN
71
Lampiran A1 Kisi-Kisi Angket
Pengaruh Media Pembelajaran Mobile Learning Terhadap Hasil Belajar
No Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah
1 Mengetahui
kurikulum yang
digunakan dalam
pembelajaran fisika
disekolah
1 1
2 Konsep fisika yang
dianggap sulit
2 1
3 Mengetahui kendala
siswa pada
pembelajaran fisika
3 1
4 Mengetahui media
pembelajaran yang
digunakan di sekolah
4,5 2
5 Mengetahui media
pembelajaran yang
digunakan siswa di
luar sekolah
6 1
6 Penggunaan ponsel
siswa di sekolah
7,8 2
7 Tempat belajar fisika 9 1
8 Ketercukupan Waktu
belajar fisika di
sekolah
10 1
9 Pemecahan masalah
fisika
11 1
72
Lembar A2
ANGKET SISWA STUDI PENDAHULUAN SKRIPSI
TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Penjelasan dan petunjuk pengisia angket
a. Isilah jawaban sesuai dengan pertanyaan dan berilah check list () pada kolom
yang disediakan
Pertanyaan
1. Apa Jenis kurikulum yang digunakan saat ini disekolah kamu?
Kurikulum tingkat satuan pedidikan(KTSP)
Kurikulum 2013 (Kurtilas)
Revisi Kurikulum 2013 (K-13)
Keterangan
2. Apa konsep fisika yang kamu anggap sulit di sekolah?
Kesetimbangan dan dinamika rotasi
Elastisitas dan hukum hooke
Fluida statis
Fluida dinamis
Suhu dan kalor
Teori kinetika gas
Termodinamika
Gelombang mekanik
73
Gelombang bunyi
Alat-alat optik
*Jawaban boleh lebih dari Satu
Keterangan
3. Kendala yang kamu alami ketika belajar fisika, antara lain:
Cakupan materi yang luas
Waktu belajar di sekolah terbatas
Tempat belajar kurang fleksibel
Terbatasnya media untuk belajar mandiri
Media belajar yang tidak praktis
Mood belajar yang tidak pasti
Keterangan
4. Apa Jenis media pembelajaran yang biasa kamu gunakan di sekolah saat ini?
Media pembelajaran audio (suara)
Media pembelajaran visual (gambar)
Media pembelajaran audio visual (suara gambar)
Media pembelajaran real
Media pembelajaran digital
*Jawaban boleh lebih dari satu
Keterangan
74
5. Contoh media pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah kamu, antara
lain?
Buku cetak
Windows Power Point (PPT)
Video pembelajaran
Alat peraga
E-learning
Mobile Learning
Pembelajaran menggunakan Flash
*Jawaban boleh lebih dari Satu
Keterangan
6. Media pembelajaran yang biasa kamu digunakan di luar sekolah, antara lain:
Buku cetak
Windows Power Point (PPT)
Video pembelajaran
Alat peraga
E-learning
Mobile Learning
Pembelajaran menggunakan Flash
*Jawaban boleh lebih dari Satu
Keterangan
75
7. Apa sistem operasi telepon seluler (ponsel) yang kamu gunakan?
Android
IOS
Windows Phones
Blackberry OS
Symbian
Keterangan
8. Kegiatan apa yang kamu biasa lakukan ketika menggunakan ponsel?
Chatting dan medi sosial
Bermain game
Blogging
Belajar
Browsing
Bisnis
Nonton video
Mendengarkan musik
*Jawaban boleh lebih dari Satu
Keterangan
9. Tempat yang kamu rasa lebih kondusif untuk belajar?
Sekolah
Perpustakaan
76
Rumah
*Jawaban boleh lebih dari Satu
Keterangan
10. Berapa lama waktu belajar fisika di sekolah kamu selama seminggu?
2 jam pelajaran
3 jam pelajaran
4 jam pelajaran
5 jam pelajaran
6 jam pelajaran
Keterangan
11. Apa langkah-langkah yang kamu gunakan untuk memecahkan masalah fisika?
Memahami masalah,menyusun rencana,menjalankan rencana,melihat kembali
Memahami masalah,menyusun rencana,menjalankan rencana
Memahami masalah, mencari solusi, melihat kembali
Menyusun rencana,menjalankan rencana,melihat kembali
Keterangan
77
WAWANCARA PENDAHULUAN SKRIPSI
TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
Identitas Responden
Nama Guru :
Sekolah :
1. Berapa lama Bapak mengajar di sekolah?
Jawaban
2. Apa Jenis kurikulum yang digunakan Bapak di sekolah ?
Jawaban
3. Menurut Bapak, konsep fisika yang siswa anggap sulit di sekolah ?
Jawaban
4. Menurut Bapak apa Kendala yang siswa alami ketika belajar fisika ?
Jawaban
5. Bagaimana hasil belajar siswa mata pelajaran fiswa pada konsep tersebut?
78
Jawaban
6. Apa jenis media pembelajaran yang biasa Bapak gunakan di sekolah saat ini?
Jawaban
7. Apa media pembelajaran yang biasa Bapak gunakan di sekolah ?
Jawaban
8. Media pembelajaran yang biasa Bapak digunakan di luar sekolah, antara lain :
Jawaban
9. Menurut Bapak sistem operasi telepon seluler (ponsel) yang biasa siswa gunakan,
Jawaban
10. Menurut Bapak apakah siswa sudah memaksimalkan penggunaan ponsel untuk
belajar?
Jawaban
79
11. Menurut Bapak kegiatan, apa yang biasa siswa lakukan ketika menggunakan ponsel?
Jawaban
12. Menurut Bapak tempat yang siswa rasa lebih kondusif untuk belajar, antara lain?
Jawaban
13. Berapa lama waktu Bapak mengajar fisika di sekolah selama seminggu? Jawaban
14. Menurut Bapak, Bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan pemecahan
fisika konsep fluida dinamis?
Jawaban
80
Lampiran A3
Kisi-kisi Intrumen non Test
Angket respon Siswa
No Indikator
Nomor Soal
Jumlah
1 Penggunaan media video dalam proses
pembelajaran
1 1
2 Penyajian materi dalam media video 2 2
3 Penyajian gambar dan adegan dalam media video 3 3
4 Penyajian bahasa / narasi dan suara dalam media
video
4 4
Total 4 4
81
Lampiran A4
LEMBAR PENILAIAN
EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
MOBILE LEARNING KONSEP FLUIDA DINAMIS
Nama : .........................................................................
Kelas : ..........................................................................
Sekolah : .........................................................................
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berikut sesuai dengan penilaian anda
berdasarkan keterangan pada setiap jawaban.
Keterangan:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup Baik
1 = Kurang Baik
0 = Sangat Tidak Baik
No Aspek Indikator Jawaban
0 1 2 3 4
1 Materi (content) Kemudahan memahami materi
Kejelasan pembahasan materi
Kemenarikan penyajian materi
Keterkinian (keterbaruan materi)
Kontekstual (materi berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari)
Kemudahan memahami soal
2 Desain
Pembelajaran
Keterbacaan teks pada media
Kejelasan tujuan pembelajaran
Sistematika materi
Memahami penerapan model
pembelajaran problem solving pada
mobile learning
3 Implementasi
(implementation)
Kemudahan penggunaan
Intensitas penggunaan
4 Kualitas Teknis Kejelasan cara menggunakan media
Kualitas media pembelajaran
82
No Aspek Indikator Jawaban
Estetika background
Kualitas gambar
Kualitas video penjelasan
Kualitas audio pada video penjelasan
Kualitas video pendahuluan
Jumlah
Komentar dan Saran
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
83
Lampiran A5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan : SMA N/S
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Fluida Dinamis
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 6 JP ( 3 Pertemuan)
Pertemuan ke : 1 (pertama)
A. Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam
teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek sederhana yang
menerapkan
1. Menjelaskan pengertian dan
karakteristik fluida dinamis.
2. Mengimplementasikan persamaan
kontinuitas, debit fluida, dan daya
generator.
3. Menganalisis persamaan
kontinuitas, debit fluida, dan daya
generator dalam kehidupan sehari-
84
hari.
C. Tujuan Pelajaran
1. Melalui media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan masalah,
siswa dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik fluida dinamis.
2. Melalui media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan masalah,
siswa dapat menerapkan persamaan kontinuitas, debit fluida, dan daya
generator.
3. Melalui media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan masalah,
siswa dapat menganalisis persamaan kontinuitas, debit fluida, dan daya
generator dalam kehidupan sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran
Fluida dinamis
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Pemecahan Masalah
3. Metode : Diskusi dan Penugasan
F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat:
a. LCD Projector
b. Note book
c. Smartphone Android
2. Bahan:
a. Spidol
b. Papan tulis
3. Sumber Belajar:
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Teks Mata
Pelajaran FISIKA Kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
b. Media pembelajaran mobile learning
85
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Apersepsi
Menjelaskan
pengetahuan awal
kepada siswa
tentang fluida
dinamis materi
Siswa menyimak
penjelasan guru
tentang fluida dinamis
3
menit
Guru memberikan
pertanyaan kepada
siswa yang
berkaitan dengan
pelajaran fluida
dinamis
Siswa menjawab
pertanyaan yang
dikemukakan oleh guru
Guru
memerintahkan
siswa untuk
membentuk
kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Menerangkan
tujuan
pembelajaran
Memperhatikan
penjelasan guru
2
menit
Inti
Mempersilahkan
siswa membuka
media pembelajaran
mobile learning, dan
membahasa konsep
fuida dinamis materi
Memperhatikan
aplikasi mobile
learning dan
menyimak penjelasan
guru terkait konsep
fluida dinamis
10
menit
86
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Mengiden
tifikasikan
masalah
debit air dan
generator dinamis
bersama siswa
Memberikan
permasalahan
dalam bentuk soal
terkait debit air dan
generator yang
terdapat pada mobile
learningMenyanyaka
n ke siswa “apa saja
petunjuk yang
diketahui?
Mengidentifikasikan
permasalah yang telah
diberikan guru dalam
mobile learning dan
mencari petunjukan
pada permasalahan
tersebut
15
menit
Membuat
rencana
Mempersilahkan
siswa membuat
rencana penyelesaian
masalah konsep fuida
dinamis materi debit
air dan generator
dnamis bersama
siswa
Mencari rumus fisika
yang sesuai dengan
permasalahn dan
membuat rencana
penyelesaian
5
menit
Menjalankan
Rencana
Guru memeriksa
rencana yang telah
dibuat siswa untuk
menyelesaikan
masalah jika rencana
sudah tepat guru
mempersilahkan siswa
untuk
menggunakan
rencana tersebut
dalam menyelesaikan
permasalahan konsep
fuida dinamis materi
debit air dan
generator dnamis
bersama siswa
Siswa memecahkan
permasalahan dengan
rencana yang sudah
diperiksa guru
5
menit
Guru menyuruh
siswa memeriksa
kembali semua
tahapan dalam
penyelesaian
siswa memeriksa
kembali seluruh
tahapan penyelesain
masalah
87
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Memeriksa
kembali
masalah konsep fuida
dinamis materi debit
air dan generator
dnamis bersama
siswa
Guru
mempersilahkan
siswa
mempresentasikan
hasil yang telah
didapat dalam proses
penyelesaian
masalah
Siswa
mempresentasikan
hasil pemecahan
masalah didepan kelas
10
menit
Penutup
Evaluasi
Memberikan soal
pada aplikasi media
pembelajatan mobile
learning
Mengerjakan soal
pada aplikasi media
pembelajatan mobile
learning
10
menit
Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Siswa bertanya
Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa
Siswa berdoa
F . Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
Tes Tertulis Pilihan Ganda
2. Intrumen penilaian
88
a. Intrumen Penilaian Sikap (terlampir)
b. Instrumen tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai
berikut.
c. Membuat karya yang menerapkan konsep konsep fuida dinamis materi debit air
dan daya generator bersama siswa
4. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
a. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
b. Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas
Ciputat, 20 Maret 2018
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Fisika Penelitian
89
……………………………………
……………………
……………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
90
G. Soal Koginitif
No Soal Jawaban Skor
1 Pada gambar dibawah ini,
G adalah generator 1.000 W
digerakan
dengan kincir angina, generator
hanya
menerima energy sebesar 80% dari
air.
Bila generator bekerja normal,
maka
debit air yang sampai kekincir air
adalah
A. 28 m/s
B. 29 m/s
C. 30 m/s
D. 31 m/s
E, 32 m/s
E. 32 m/s
20
2 Sebuah selang karet
menyemprotkan air
vertical ke atas sejauh 4.05 meter.
Bila
luas ujung selang adalah 0.8 cm2,
maka
volume air yang keluar dari selang
selama 1 menit adalah…… liter
A. 4.30
B. 4.31
C. 4.32
D. 4.33
E. 4.34
D. 4.33
20
3 Generator dengan ketinggian 10 m
menerima energi sebesar 80% dari
91
energi air. Jika generator dapat
bekerja normal, debit air yang
sampai ke kincir adalah …. L/s.
a. 12,5
b. 25
c. 27,5
d. 250
e. 125
A. 12,5 L/s
20
4 Sebuah pipa mampu mengalirakan
air sebanyak 216 liter air dalam
waktu 10 menit. Berapa cm3/ detik
debit aliran pipa air tersebut?
A.330 cm3/s
B. 340 cm3/s
C. 350 cm3/s
D. 360 cm3/s
E. 370 cm3/s
D. 360 cm3/s
20
5 Kolam yang memiliki volume 36
m3
diisi dengan air, menggunakan
selang. Waktu yang dibutuhkan
untuk mengisinya hingga penuh
adalah 5 jam. Berapa liter/detik
debit air yang keluar dari selang
tersebut?
A. 1 liter/s
B. 2 liter/s
C. 3 liter/s
D. 4 liter/s
E. 5 liter/s
B. 2 liter/s
20
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan : SMA N/S
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Fluida Dinamis
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 6 JP ( 3 pertemuan)
Pertemuan ke : 2 (dua)
A. Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek sederhana yang menerapkan
1. Menerapkan persamaan Bernoulli dan teorema
Torricelli dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memformulasikan persamaan Bernoulli dan
teorema Torricelli dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menganalisis persamaan Bernoulli dan
teorema Torricelli dalam kehidupan sehari-hari
93
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan masalah,
siswa dapat menerapkan persamaan Bernoulli dan teorema Torricelli dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Melalui media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan masalah,
siswa dapat memformulasikan persamaan Bernoulli dan teorema Torricelli
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Melalui media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan masalah,
siswa dapat menganalisis persamaan Bernoulli dan teorema Torricelli dalam
kehidupan sehari-hari
D. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
Tes Tertulis Pilihan Ganda
2. Intrumen penilaian
a. Intrumen Penilaian Sikap (terlampir)
b. Instrumen tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial
terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal),
misalnya sebagai berikut.
c. Membuat karya yang menerapkan konsep konsep fuida dinamis materi
debit air dan daya generator bersama siswa.
4. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
94
a. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
b. Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas
95
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahulu
an
Apersepsi
Menjelaskan pengetahuan
awal kepada siswa tentang
fluida dinamis
Siswa menyimak
penjelasan guru tentang
fluida dinamis
3 menit
Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
yang berkaitan dengan
pelajaran fluida dinamis
Siswa menjawab
pertanyaan yang
dikemukakan oleh guru
Guru memerintahkan siswa
untuk membentuk kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Menerangkan tujuan
pembelajaran
Memperhatikan penjelasan
guru
2 menit
Inti
Mengidentifikan
Masalah
Mempersilahkan siswa
membuka Lembar kerja
Siswa, dan membahas
konsep fluida dinamis materi
debit air dan generator
dinamis bersama siswa
Memperhatikan
aplikasi mobile
learning dan
menyimak penjelasan
guru terkait konsep
fluida dinamis
10
menit
Memberikan permasalahan
dalam bentuk soal terkait
debit air menanyakan ke
siswa “apa saja
petunjuk yang
diketahui?
Mengidentifikasikan
permasalah yang telah
diberikan guru dan
mencari petunjukan
pada permasalahan
tersebut
15
menit
96
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Membuat
Rencana
Mempersilahkan siswa
membuat rencana
penyelesaian masalah
konsep fuida dinamis materi
debit air dan generator
dinamis bersama siswa
Mencari rumus fisika yang
sesuai dengan permasalahn
dan membuat rencana
Penyelesaian
5 menit
Menjalankan
Rencana
Guru memeriksa rencana
yang telah dibuat siswa
untuk menyelesaikan
masalah jika rencana sudah
tepat guru mempersilahkan
siswa untuk menggunakan
rencana tersebut dalam
menyelesaikan permasalahan
konsep fuida dinamis materi
debit air dan generator
dinamis bersama siswa
Siswa memecahkan
permasalahan dengan
rencana yang sudah
diperiksa guru
5 menit
Memeriksa
kembali
Guru menyuruh siswa
memeriksa kembali semua
tahapan dalam penyelesaian
masalah konsep fuida
dinamis materi debit
air dan generator dinamis
bersama siswa
siswa memeriksa kembali
seluruh tahapan
penyelesain masalah
Guru mempersilahkan
siswa mempresentasikan
hasil yang telah didapat
dalam proses penyelesaian
masalah
Siswa mempresentasikan
hasil pemecahan masalah
didepan kelas
10
menit
97
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Penutup
Evaluasi
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal evaluasi
10
menit
Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Siswa bertanya
Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa
Siswa berdoa
F . Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis Pilihan Ganda
2. Intrumen penilaian
a. Intrumen Penilaian Sikap (terlampir)
b. Instrumen tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial
terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai
berikut.
c. Membuat karya yang menerapkan konsep konsep fuida dinamis materi
debit air dan daya generator bersama siswa.
4. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai KKM atau mencapai kompetensi dasar.Pengayaan dapat ditagihkan
atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik. Direncanakan
berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas
98
……………, 20
Maret 2018
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Fisika Penelitian
……………………………………
……………………
……………….
NIP/NRK. NIP/NRK
99
G. Soal Koginitif
No Soal Jawaban Skor
1
Pada gambar diatas diketahui kecepatan
fluida pada penampang besar 5 m/s.
Berapa kecepatan aliran fluida pada
penampang kecil jika diameter
penampang besar dua kali dari diameter
penampang kecil?
A. 6 m/s
B. 7 m/s
C. 8 m/s
D. 9 m/s
E. 10 m/s
E. 10 m/s
20
2 Sebuah selang karet menyemprotkan air
vertical ke atas sejauh 4.05 meter. Bila
luas ujung selang adalah 0.8 cm2, maka
volume air yang keluar dari selang
selama 1 menit adalah…… liter
A. 4.30
B. 4.31
C. 4.32
D. 4.33
E. 4.34
D. 4.33
20
3 Perhatikan gambar dibawah
Aliran air yang mengalir dengan tabung
berdiameter apada penampang d2 5 cm
C. 5.4 m/s
20
100
dan diameter pada penampang d2 3 cm,
aliran air v1 sebesar 15 m/s berapa
kelajuan aliran air pada v2?
A. 5.2 m/s
B. 5.3 m/s
C. 5.4 m/s
D. 5.5 m/s
E. 5.6 m/s
4 Perhatikan gambar dibawah ini
Sebuah pipa bernouli memiliki
kecepatan sebesar 72 km/jam pada pipa
penampang besar dan ketinggian pipa
penampang besar dan kecil masing-
masing 5 m dan 1 m. Tekanan
pada penampang besar 25,5 x 105 Pa.
Berapa kecepatan pada penampang kecil
jika diketahui perandingan penampang
besar dan kecil 3:1 ?
A. 30 m/s
B. 40 m/s
C. 50 m/s
D. 60 m/s
E. 70 m/s
D. 60 m/s
20
5
Air mengalir pada gambar diatas sebesar
15 L/s, pada pipa 2 memiliki kecepatan 5
m/s, berapakah beda tekanan jika
B. 285 Kpa
20
101
diketahui ketinggian 5 m dan luas
penampang 10 cm2 ?
A. 185 Kpa
B. 285 Kpa
C. 385 Kpa
D. 485 Kpa
E. 585 Kpa
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas Eksprimen
Satuan Pendidikan : SMA N/S
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Fluida Dinamis
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 6 JP ( 3 Pertemuan)
Pertemuan ke : 3 (tiga)
A. Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4 Menerapkan prinsip fluida
dinamik dalam teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek
sederhana yang menerapkan
1. Menerapkan aplikasi persamaan
Bernoulli pada alat penyemprot,
karburator, dan gaya angkat pesawat
serta alat ukur kelajuan fluida dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menganalisis aplikasi persamaan
Bernoulli pada alat penyemprot,
karburator, dan gaya angkat pesawat
103
serta alat ukur kelajuan fluida dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pelajaran
1. Melalui media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan
masalah, siswa dapat menerapkan aplikasi persamaan Bernoulli pada alat
penyemprot, karburator, dan gaya angkat pesawat serta alat ukur kelajuan
fluida dalam kehidupan sehari-hari.
2. Melalui media pembelajaran mobile learning pendekatan pemecahan
masalah, siswa dapat menganalisis aplikasi persamaan Bernoulli pada alat
penyemprot, karburator, dan gaya angkat pesawat serta alat ukur kelajuan
fluida dalam kehidupan sehari-hari
D. Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Memahami dan menjelaskan
2. Memahami dan menganalisis
E. Materi Pembelajaran
1. Pembelajaran regular
Soal Fisika
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Pemecahan Masalah
3. Metode : Diskusi dan Penugasan
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat:
a. LCD Projector
b. Note book
c. Smartphone Android
2. Bahan:
a. Spidol
b. Papan tulis
104
3. Sumber Belajar:
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Teks Mata
Pelajaran FISIKA Kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Apersepsi
Menjelaskan
pengetahuan awal
kepada siswa tentang
fluida dinamis
Siswa menyimak
penjelasan guru
tentang fluida dinamis
3 menit
Guru memberikan
pertanyaan kepada
siswa yang
berkaitan dengan
pelajaran fluida
dinamis
Siswa menjawab
pertanyaan yang
dikemukakan oleh
guru
Guru memerintahkan
siswa untuk membentuk
kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Menerangkan tujuan
pembelajaran
Memperhatikan
penjelasan guru
2 menit
105
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Inti
Mengident
ifikan
masalah
Mempersilahkan
siswa membuka
media pembelajaran
mobile learning, dan
membahasa konsep
fuida dinamis materi
debit air dan
generator dinamis
bersama siswa
Memperhatikan
aplikasi mobile
learning dan
menyimak penjelasan
guru terkait konsep
fluida dinamis
10
menit
Memberikan
permasalahan
dalam bentuk soal
terkait debit air dan
generator yang
terdapat pada mobile
learningMenyanyaka
n ke siswa “apa saja
petunjuk yang
diketahui?
Mengidentifikasikan
permasalah yang telah
diberikan guru dalam
mobile learning dan
mencari petunjukan
pada permasalahan
tersebut
15
menit
Membuat
rencana
Mempersilahkan
siswa membuat
rencana penyelesaian
masalah konsep fuida
dinamis materi debit
air dan generator
dnamis bersama
siswa
Mencari rumus fisika
yang sesuai dengan
permasalahn dan
membuat rencana
penyelesaian
5 menit
Menjalank
an
Rencana
Guru memeriksa
rencana yang telah
dibuat siswa untuk
menyelesaikan
masalah jika rencana
sudah tepat guru
mempersilahkan siswa
untuk menggunakan
rencana tersebut dalam
menyelesaikan
permasalahan konsep
fuida dinamis materi
debit air dan generator
dnamis bersama siswa
Siswa memecahkan
permasalahan dengan
rencana yang sudah
diperiksa guru
5 menit
Guru menyuruh siswa
memeriksa kembali
semua tahapan dalam
penyelesaian masalah
siswa memeriksa
kembali seluruh
tahapan penyelesain
masalah
106
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Memeriksa
kembali
konsep fuida dinamis
materi debit air dan
generator dinamis
bersama siswa
Guru mempersilahkan
siswa mempresentasikan
hasil yang telah didapat
dalam proses
penyelesaian masalah
Siswa
mempresentasikan
hasil pemecahan
masalah didepan kelas
10
menit
Penutup
Evaluasi
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal
evaluasi
10
menit
Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Siswa bertanya
Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa
Siswa berdoa
F . Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis Pilihan Ganda
2. Intrumen penilaian
a. Intrumen Penilaian Sikap (terlampir)
107
b. Instrumen tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
sebagai berikut.
c. Membuat karya yang menerapkan konsep konsep fuida dinamis materi debit
air dan daya generator bersama siswa
d. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar. Pengayaan dapat ditagihkan
atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik. Direncanakan
berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas.
……………, 20
Maret 2018
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Fisika Penelitian
……………………………………
……………………
……………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
108
G. Soal Koginitif
No Soal Jawaban Skor
1 Perhatikan gambar dibawah ini
Sebuah pesawat sedang terbang
dengan kecepatan angina pada
bagian atas dan bagian bawah
masing-masing 320 m/s dan 290
m/s, pesawat tersebut memiliki luas
penampang sebesar 60 m2.
Berapakah besar gaya angkat
pesawat?
A.513700 N
B. 613700 N
C. 713700 N
D. 813700 N
E. 913700 N
C. 713700 N
20
2 Untuk mengukur kecepatan aliran
air pada sebuah pipa horizontal
digunakan alat seperti diperlihatkan
gambar berikut ini.
Jika luas penampang pipa besar
adalah 5 cm2 dan luas penampang
pipa kecil adalah 3 cm2 serta
perbedaan ketinggian air pada dua
pipa vertikal adalah 20 cm, berapa
kecepatan air saat mengalir pada
pipa besar
A. 1 m/s
B. 2 m/s
20
109
B. 2 m/s
C. 3 m/s
D. 4 m/s
E. 5 m/s
3 Perhatikan gambar dibawah ini
Sebuah pipa venturimeter dengan
debit air sebesar 6 L/s tentukan
kecepatan aliran pada pipa besar
dan pipa yang sempit
A. 1,5 m/s dan 6 m/s
B. 1,5 m/s dan 8 m/s
C. 3,5 m/s dan 8 m/s
D. 3,5 m/s dan 6 m/s
E. 2,5 m/s dan 6 m/s
A. 1,5 m/s dan 6 m/s
20
4 Perhatikan gambar dibawah ini
Jika luas penampang A1 dan
A2 masing-masing 5 cm2 dan 4
cm2 maka kecepatan air memasuki
pipa venturimeter adalah....
A.3m/s
B.4m/s
C.5m/s
D.9m/s
E. 25 m/s
B.4m/s
20
110
5
Pada gambar diatas Jika v adalah
kecepatan aliran udara dan P
adalah tekanan udara, maka sesuai
azas Bernoulli rancangan tersebut
dibuat agar....
A.vA >vB sehinggaPA >PB
B.vA >vB sehinggaPA <PB
C.vA <vB sehinggaPA <PB
D.vA <vB sehinggaPA >PB
E. vA > vB sehingga PA = PB
B.vA >vB sehinggaPA <PB
20
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SMA N/S
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Fluida Dinamis
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 6 JP ( 3 Pertemuan)
Pertemuan ke : 1 (pertama)
G. Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
H. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam
teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek sederhana
yang menerapkan
1. Menjelaskan pengertian dan
karakteristik fluida dinamis.
2. Mengimplementasikan persamaan
kontinuitas, debit fluida, dan daya
generator.
3. Menganalisis persamaan
kontinuitas, debit fluida, dan daya
generator dalam kehidupan sehari-
hari.
112
I. Tujuan Pelajaran
1. Melalui pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, siswa dapat
menjelaskan pengertian dan karakteristik fluida dinamis.
2. Melalui pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, siswa dapat
menerapkan persamaan kontinuitas, debit fluida, dan daya generator.
3. Melalui pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, siswa dapat
menganalisis persamaan kontinuitas, debit fluida, dan daya generator dalam
kehidupan sehari-hari.
J. Materi Pembelajaran
Fluida dinamis
K. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Pemecahan Masalah
3. Metode : Diskusi dan Penugasan
L. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat:
a. LCD Projector
b. Note book
c. Smartphone Android
2. Bahan:
a. Spidol
b. Papan tulis
3. Sumber Belajar:
c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Teks Mata Pelajaran
FISIKA Kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Media pembelajaran mobile learning
113
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Wakt
u Guru Siswa
Pendahuluan
Apersepsi
Menjelaskan
pengetahuan awal
kepada siswa
tentang fluida
dinamis materi
Siswa menyimak
penjelasan guru
tentang fluida dinamis
3
menit
Guru memberikan
pertanyaan kepada
siswa yang
berkaitan dengan
pelajaran fluida
dinamis
Siswa menjawab
pertanyaan yang
dikemukakan oleh guru
Guru
memerintahkan
siswa untuk
membentuk
kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Menerangkan
tujuan
pembelajaran
Memperhatikan
penjelasan guru
2
menit
Inti
Mempersilahkan
siswa membuka
media pembelajaran
mobile learning, dan
membahasa konsep
fuida dinamis materi
Memperhatikan
aplikasi mobile
learning dan
menyimak penjelasan
guru terkait konsep
fluida dinamis
10
menit
114
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Wakt
u Guru Siswa
Mengiden
tifikasikan
masalah
debit air dan
generator dinamis
bersama siswa
Memberikan
permasalahan
dalam bentuk soal
terkait debit air dan
generator yang
terdapat pada mobile
learningMenyanyaka
n ke siswa “apa saja
petunjuk yang
diketahui?
Mengidentifikasikan
permasalah yang telah
diberikan guru dalam
mobile learning dan
mencari petunjukan
pada permasalahan
tersebut
15
menit
Membuat
rencana
Mempersilahkan
siswa membuat
rencana penyelesaian
masalah konsep fuida
dinamis materi debit
air dan generator
dnamis bersama
siswa
Mencari rumus fisika
yang sesuai dengan
permasalahn dan
membuat rencana
penyelesaian
5
menit
Menjalankan
Rencana
Guru memeriksa
rencana yang telah
dibuat siswa untuk
menyelesaikan
masalah jika rencana
sudah tepat guru
mempersilahkan siswa
untuk
menggunakan
rencana tersebut
dalam menyelesaikan
permasalahan konsep
fuida dinamis materi
debit air dan
generator dnamis
bersama siswa
Siswa memecahkan
permasalahan dengan
rencana yang sudah
diperiksa guru
5
menit
Guru menyuruh
siswa memeriksa
kembali semua
tahapan dalam
penyelesaian
siswa memeriksa
kembali seluruh
tahapan penyelesain
masalah
115
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Wakt
u Guru Siswa
Memeriksa
kembali
masalah konsep fuida
dinamis materi debit
air dan generator
dnamis bersama
siswa
Guru
mempersilahkan
siswa
mempresentasikan
hasil yang telah
didapat dalam proses
penyelesaian
masalah
Siswa
mempresentasikan
hasil pemecahan
masalah didepan kelas
10
menit
Penutup
Evaluasi
Memberikan soal
pada aplikasi media
pembelajatan mobile
learning
Mengerjakan soal
pada aplikasi media
pembelajatan mobile
learning
10
menit
Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Siswa bertanya
Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa
Siswa berdoa
F . Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
Tes Tertulis Pilihan Ganda
2. Intrumen penilaian
116
a. Intrumen Penilaian Sikap (terlampir)
b. Instrumen tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
d. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar.
e. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
sebagai berikut.
f. Membuat karya yang menerapkan konsep konsep fuida dinamis materi debit
air dan daya generator bersama siswa
5. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
a. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
b. Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas
Ciputat, 20 Maret
2018
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Fisika Penelitian
117
……………………………………
……………………
……………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
118
G. Soal Koginitif
No Soal Jawaban Skor
1 Pada gambar dibawah ini,
G adalah generator 1.000 W
digerakan
dengan kincir angina, generator
hanya
menerima energy sebesar 80% dari
air.
Bila generator bekerja normal,
maka
debit air yang sampai kekincir air
adalah
A. 28 m/s
B. 29 m/s
C. 30 m/s
D. 31 m/s
E, 32 m/s
E. 32 m/s
20
2 Sebuah selang karet
menyemprotkan air
vertical ke atas sejauh 4.05 meter.
Bila
luas ujung selang adalah 0.8 cm2,
maka
volume air yang keluar dari selang
selama 1 menit adalah…… liter
A. 4.30
B. 4.31
C. 4.32
D. 4.33
E. 4.34
D. 4.33
20
3 Generator dengan ketinggian 10 m
menerima energi sebesar 80% dari
119
energi air. Jika generator dapat
bekerja normal, debit air yang
sampai ke kincir adalah …. L/s.
a. 12,5
b. 25
c. 27,5
d. 250
e. 125
A. 12,5 L/s
20
4 Sebuah pipa mampu mengalirakan
air sebanyak 216 liter air dalam
waktu 10 menit. Berapa cm3/ detik
debit aliran pipa air tersebut?
A.330 cm3/s
B. 340 cm3/s
C. 350 cm3/s
D. 360 cm3/s
E. 370 cm3/s
D. 360 cm3/s
20
5 Kolam yang memiliki volume 36
m3
diisi dengan air, menggunakan
selang. Waktu yang dibutuhkan
untuk mengisinya hingga penuh
adalah 5 jam. Berapa liter/detik
debit air yang keluar dari selang
tersebut?
A. 1 liter/s
B. 2 liter/s
C. 3 liter/s
D. 4 liter/s
E. 5 liter/s
B. 2 liter/s
20
120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SMA N/S
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Fluida Dinamis
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 6 JP ( 3 pertemuan)
Pertemuan ke : 2 (dua)
B. Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
121
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik
dalam teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek
sederhana yang menerapkan
1. Menerapkan persamaan Bernoulli dan
teorema Torricelli dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Memformulasikan persamaan Bernoulli
dan teorema Torricelli dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Menganalisis persamaan Bernoulli dan
teorema Torricelli dalam kehidupan sehari-
hari
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, siswa dapat
menerapkan persamaan Bernoulli dan teorema Torricelli dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Melalui pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, siswa dapat
memformulasikan persamaan Bernoulli dan teorema Torricelli dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Melalui pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, siswa dapat
menganalisis persamaan Bernoulli dan teorema Torricelli dalam kehidupan
sehari-hari
E. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
Tes Tertulis Pilihan Ganda
2. Intrumen penilaian
a. Intrumen Penilaian Sikap (terlampir)
b. Instrumen tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM.
Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai
KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar.
122
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan
Minimal), misalnya sebagai berikut.
c. Membuat karya yang menerapkan konsep konsep fuida dinamis materi
debit air dan daya generator bersama siswa.
4. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
c. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai
kesepakatan dengan peserta didik.
d. Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas
123
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahulu
an
Apersepsi
Menjelaskan pengetahuan
awal kepada siswa tentang
fluida dinamis
Siswa menyimak
penjelasan guru tentang
fluida dinamis
3 menit
Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
yang berkaitan dengan
pelajaran fluida dinamis
Siswa menjawab
pertanyaan yang
dikemukakan oleh guru
Guru memerintahkan siswa
untuk membentuk kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Menerangkan tujuan
pembelajaran
Memperhatikan penjelasan
guru
2 menit
Inti
Mengidentifikan
Masalah
Mempersilahkan siswa
membuka Lembar kerja
Siswa, dan membahas
konsep fluida dinamis materi
debit air dan generator
dinamis bersama siswa
Memperhatikan
aplikasi mobile
learning dan
menyimak penjelasan
guru terkait konsep
fluida dinamis
10
menit
Memberikan permasalahan
dalam bentuk soal terkait
debit air menanyakan ke
siswa “apa saja
petunjuk yang
diketahui?
Mengidentifikasikan
permasalah yang telah
diberikan guru dan
mencari petunjukan
pada permasalahan
tersebut
15
menit
124
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Membuat
Rencana
Mempersilahkan siswa
membuat rencana
penyelesaian masalah
konsep fuida dinamis materi
debit air dan generator
dinamis bersama siswa
Mencari rumus fisika yang
sesuai dengan permasalahn
dan membuat rencana
Penyelesaian
5 menit
Menjalankan
Rencana
Guru memeriksa rencana
yang telah dibuat siswa
untuk menyelesaikan
masalah jika rencana sudah
tepat guru mempersilahkan
siswa untuk menggunakan
rencana tersebut dalam
menyelesaikan permasalahan
konsep fuida dinamis materi
debit air dan generator
dinamis bersama siswa
Siswa memecahkan
permasalahan dengan
rencana yang sudah
diperiksa guru
5 menit
Memeriksa
kembali
Guru menyuruh siswa
memeriksa kembali semua
tahapan dalam penyelesaian
masalah konsep fuida
dinamis materi debit
air dan generator dinamis
bersama siswa
siswa memeriksa kembali
seluruh tahapan
penyelesain masalah
Guru mempersilahkan
siswa mempresentasikan
hasil yang telah didapat
dalam proses penyelesaian
masalah
Siswa mempresentasikan
hasil pemecahan masalah
didepan kelas
10
menit
125
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Penutup
Evaluasi
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal evaluasi
10
menit
Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Siswa bertanya
Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa
Siswa berdoa
F . Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
b. Tes Tertulis Pilihan Ganda
2. Intrumen penilaian
c. Intrumen Penilaian Sikap (terlampir)
d. Instrumen tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
d. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM.
Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai
KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar.
e. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan
Minimal), misalnya sebagai berikut.
f. Membuat karya yang menerapkan konsep konsep fuida dinamis materi
debit air dan daya generator bersama siswa.
5. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai kompetensi dasar.Pengayaan dapat
ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
126
Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas
Ciputat , 20 Maret 2018
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Fisika Penelitian
……………………
……………….
NIP/NRK. NIP/NRK
127
G. Soal Koginitif
No Soal Jawaban Skor
1
Pada gambar diatas diketahui kecepatan
fluida pada penampang besar 5 m/s.
Berapa kecepatan aliran fluida pada
penampang kecil jika diameter
penampang besar dua kali dari diameter
penampang kecil?
A. 6 m/s
B. 7 m/s
C. 8 m/s
D. 9 m/s
E. 10 m/s
E. 10 m/s
20
2 Sebuah selang karet menyemprotkan air
vertical ke atas sejauh 4.05 meter. Bila
luas ujung selang adalah 0.8 cm2, maka
volume air yang keluar dari selang
selama 1 menit adalah…… liter
A. 4.30
B. 4.31
C. 4.32
D. 4.33
E. 4.34
D. 4.33
20
3 Perhatikan gambar dibawah
Aliran air yang mengalir dengan tabung
berdiameter apada penampang d2 5 cm
C. 5.4 m/s
20
128
dan diameter pada penampang d2 3 cm,
aliran air v1 sebesar 15 m/s berapa
kelajuan aliran air pada v2?
A. 5.2 m/s
B. 5.3 m/s
C. 5.4 m/s
D. 5.5 m/s
E. 5.6 m/s
4 Perhatikan gambar dibawah ini
Sebuah pipa bernouli memiliki
kecepatan sebesar 72 km/jam pada pipa
penampang besar dan ketinggian pipa
penampang besar dan kecil masing-
masing 5 m dan 1 m. Tekanan
pada penampang besar 25,5 x 105 Pa.
Berapa kecepatan pada penampang kecil
jika diketahui perandingan penampang
besar dan kecil 3:1 ?
A. 30 m/s
B. 40 m/s
C. 50 m/s
D. 60 m/s
E. 70 m/s
D. 60 m/s
20
5
Air mengalir pada gambar diatas sebesar
15 L/s, pada pipa 2 memiliki kecepatan 5
m/s, berapakah beda tekanan jika
B. 285 Kpa
20
129
diketahui ketinggian 5 m dan luas
penampang 10 cm2 ?
A. 185 Kpa
B. 285 Kpa
C. 385 Kpa
D. 485 Kpa
E. 585 Kpa
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SMA N/S
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Fluida Dinamis
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 6 JP ( 3 Pertemuan)
Pertemuan ke : 3 (tiga)
A. Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4 Menerapkan prinsip fluida
dinamik dalam teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek
sederhana yang menerapkan
1. Menerapkan aplikasi persamaan
Bernoulli pada alat penyemprot,
karburator, dan gaya angkat pesawat
serta alat ukur kelajuan fluida dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menganalisis aplikasi persamaan
Bernoulli pada alat penyemprot,
131
karburator, dan gaya angkat pesawat
serta alat ukur kelajuan fluida dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pelajaran
1. Melalui pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, siswa dapat
menerapkan aplikasi persamaan Bernoulli pada alat penyemprot,
karburator, dan gaya angkat pesawat serta alat ukur kelajuan fluida dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Melalui pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, siswa dapat
menganalisis aplikasi persamaan Bernoulli pada alat penyemprot,
karburator, dan gaya angkat pesawat serta alat ukur kelajuan fluida dalam
kehidupan sehari-hari
D. Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
3. Memahami dan menjelaskan
4. Memahami dan menganalisis
E. Materi Pembelajaran
2. Pembelajaran regular
Soal Fisika
F. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Scientific Learning
5. Model Pembelajaran : Pemecahan Masalah
6. Metode : Diskusi dan Penugasan
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
4. Media/alat:
a. LCD Projector
b. Note book
c. Smartphone Android
5. Bahan:
a. Spidol
b. Papan tulis
132
6. Sumber Belajar:
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Teks Mata
Pelajaran FISIKA Kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
b. Lembar Kerja Siswa
133
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Apersepsi
Menjelaskan
pengetahuan awal
kepada siswa tentang
fluida dinamis
Siswa menyimak
penjelasan guru
tentang fluida dinamis
3 menit
Guru memberikan
pertanyaan kepada
siswa yang
berkaitan dengan
pelajaran fluida
dinamis
Siswa menjawab
pertanyaan yang
dikemukakan oleh
guru
Guru memerintahkan
siswa untuk membentuk
kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Menerangkan tujuan
pembelajaran
Memperhatikan
penjelasan guru
2 menit
Inti
Mengident
ifikan
Mempersilahkan
siswa membuka
media pembelajaran
mobile learning, dan
membahasa konsep
fuida dinamis materi
debit air dan
generator dinamis
bersama siswa
Memperhatikan
aplikasi mobile
learning dan
menyimak penjelasan
guru terkait konsep
fluida dinamis
10
menit
134
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
masalah Memberikan
permasalahan
dalam bentuk soal
terkait debit air dan
generator yang
terdapat pada Lembar
Kerja Siswa menanyaka
n ke siswa “apa saja
petunjuk yang
diketahui?
Mengidentifikasikan
permasalah yang telah
diberikan guru dalam
mobile learning dan
mencari petunjukan
pada permasalahan
tersebut
15
menit
Membuat
rencana
Mempersilahkan
siswa membuat
rencana penyelesaian
masalah konsep fuida
dinamis materi debit
air dan generator
dnamis bersama
siswa
Mencari rumus fisika
yang sesuai dengan
permasalahn dan
membuat rencana
penyelesaian
5 menit
Menjalank
an
Rencana
Guru memeriksa
rencana yang telah
dibuat siswa untuk
menyelesaikan
masalah jika rencana
sudah tepat guru
mempersilahkan siswa
untuk menggunakan
rencana tersebut dalam
menyelesaikan
permasalahan konsep
fuida dinamis materi
debit air dan generator
dnamis bersama siswa
Siswa memecahkan
permasalahan dengan
rencana yang sudah
diperiksa guru
5 menit
Memeriksa
kembali
Guru menyuruh siswa
memeriksa kembali
semua tahapan dalam
penyelesaian masalah
konsep fuida dinamis
materi debit air dan
generator dinamis
bersama siswa
siswa memeriksa
kembali seluruh
tahapan penyelesain
masalah
135
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Guru mempersilahkan
siswa mempresentasikan
hasil yang telah didapat
dalam proses
penyelesaian masalah
Siswa
mempresentasikan
hasil pemecahan
masalah didepan kelas
10
menit
Penutup
Evaluasi
Memberikan soal
evaluasi
Mengerjakan soal
evaluasi
10
menit
Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Siswa bertanya
Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa
Siswa berdoa
F . Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis Pilihan Ganda
2. Intrumen penilaian
a. Intrumen Penilaian Sikap (terlampir)
b. Instrumen tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
3. Pembelajaran Remedial
136
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya
sebagai berikut.
c. Membuat karya yang menerapkan konsep konsep fuida dinamis materi debit
air dan daya generator bersama siswa
d. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang
telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar. Pengayaan
dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas.
……………, 20 Maret 2018
Guru Mata Pelajaran Fisika Penelitian
……………………………………
……………………
……………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
137
G. Soal Koginitif
No Soal Jawaban Skor
1 Perhatikan gambar dibawah ini
Sebuah pesawat sedang terbang
dengan kecepatan angina pada
bagian atas dan bagian bawah
masing-masing 320 m/s dan 290
m/s, pesawat tersebut memiliki luas
penampang sebesar 60 m2.
Berapakah besar gaya angkat
pesawat?
A.513700 N
B. 613700 N
C. 713700 N
D. 813700 N
E. 913700 N
C. 713700 N
20
2 Untuk mengukur kecepatan aliran
air pada sebuah pipa horizontal
digunakan alat seperti diperlihatkan
gambar berikut ini.
Jika luas penampang pipa besar
adalah 5 cm2 dan luas penampang
pipa kecil adalah 3 cm2 serta
perbedaan ketinggian air pada dua
pipa vertikal adalah 20 cm, berapa
kecepatan air saat mengalir pada
pipa besar
A. 1 m/s
B. 2 m/s
B. 2 m/s
20
138
C. 3 m/s
D. 4 m/s
E. 5 m/s
3 Perhatikan gambar dibawah ini
Sebuah pipa venturimeter dengan
debit air sebesar 6 L/s tentukan
kecepatan aliran pada pipa besar
dan pipa yang sempit
A. 1,5 m/s dan 6 m/s
B. 1,5 m/s dan 8 m/s
C. 3,5 m/s dan 8 m/s
D. 3,5 m/s dan 6 m/s
E. 2,5 m/s dan 6 m/s
A. 1,5 m/s dan 6 m/s
20
4 Perhatikan gambar dibawah ini
Jika luas penampang A1 dan
A2 masing-masing 5 cm2 dan 4
cm2 maka kecepatan air memasuki
pipa venturimeter adalah....
A.3m/s
B.4m/s
C.5m/s
D.9m/s
E. 25 m/s
B.4m/s
20
139
5
Pada gambar diatas Jika v adalah
kecepatan aliran udara dan P
adalah tekanan udara, maka sesuai
azas Bernoulli rancangan tersebut
dibuat agar....
A.vA >vB sehinggaPA >PB
B.vA >vB sehinggaPA <PB
C.vA <vB sehinggaPA <PB
D.vA <vB sehinggaPA >PB
E. vA > vB sehingga PA = PB
B.vA >vB sehinggaPA <PB
20
140
Lampiran A6
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :
Pertemuan : 1 (Satu)
PETUNJUK PENGERJAAN LKS
1. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
2. Perhatikan secara seksama seluruh soal pemecahan masalah yang diberikan
guru
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Kerjakan soal dengan menggunakan empat langkah pemecahan masalah
141
Q1
Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m3/s
dimanfaatkan untuk memutar generator listrik mikro.
Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik
dan gaya gravitasi sebesar 10 m/s2, maka daya
keluaran generator listrik adalah ....
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q2
Air terjun setinggi 10 m dengan debit 50 m3/s
dimanfaatkan untuk memutar turbin yang
menggerakkan generator listrik. Jika 25% energi air
dapat berubah menjadi energi listrik dan g = 10 m/s2,
maka daya keluaran generator adalah ....
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
142
Gambar Q3
(Buku Fisika SMA)
Perhatikan gambar di samping! Diketahui G
adalah generator 1.000 W yang digerakkan dengan
kincir air. Generator hanya menerima energi
sebesar 80% dari energi air. Jika generator dapat
bekerja normal, maka tentukan debit air yang
sampai ke kincir
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
143
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelas Kontrol
Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :
Pertemuan ke : 2 (dua)
PETUNJUK PENGERJAAN LKS
1. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
2. Perhatikan secara seksama seluruh soal pemecahan masalah yang diberikan
guru
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Kerjakan soal dengan menggunakan empat langkah pemecahan masalah
144
Q1
Sebuah penampungan berisi penuh air. Pada
penampungan tersebut dibuat lubang pada jarak 3 m
dari permukaan air dalam penampungan. Hitunglah
banyaknya air yang keluar dari lubang selama 30 detik
( luar lubang 1 mm)
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q2
Sebuah bejana yang tingginya 150 cm
berisi penuh air. Pada jarak 25 cm dari
dasar bak diberi lubang pengeluaran
yang dapat dibuka dan ditutup. Jika
percepatan gravitasi bumi sebesar 9,8
m/s2, maka hitunglah tekanan air pada
dasar bejana selama pipa ditutup,
kelajuan air yang keluar dari lubang
pengeluaran ketika lubang dibuka, dan
luas penampang lubang kebocoran jika
debit air per menit 30 L
145
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q3
Pada bagian bawah sebuah tangki air terdapat
lubang sehingga air memancar keluar
membentuk sudut 60° seperti terlihat pada
gambar. Jika jarak pancar air x = 80 3 cm,
untuk g = 10 m/s2, tinggi air (h) dalam tangki
adalah ....
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
146
Gambar Q4
Ujung bawah pipa dari sebuah pompa air
berjari-jari 5 cm berada pada kedalaman 4
meter di bawah permukaan tanah. Pipa
tersebut disambung dengan pipa lain erjari-
jari 1 cm untuk mengisi bak mandi yang
tingginya 2 m di atas tanah. Jika tekanan air di
ujung bawah pips 20 kPa dan air mengalir di
bagian itu dengan kecepatan 0,4 m/s,
tentukan: a. kecepatan keluarnya air di ujung
pipa; b. debit air yang mengalir ; c. tekanan
air di ujung pipa; d. bila volume bak mandi
314 liter, berapa waktu yang dibutuhkan
pompa untuk mengisi bak dari keadaan
kosong hingga penuh ?
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
147
Gambar Q5
Perhatikan gambar disamping, air dipompa
dengan kompresor bertekanan 120 kPa
memasuki pipa bagian bawah (1) dan
mengalir ke atas dengan kecepatan 1 m.s-
1 (g = 10 m.s
-2 dan massa jenis air 1000
kg.m-3
). Tekanan air pada pipa bagian atas
(II) adalah….
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q6
Perhatikan gambar berikut!
Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa kecil 1 m
di atas tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36
km.jam-1
dengan tekanan 9,1 x 105 Pa, sedangkan tekanan
di pipa yang kecil 2.105 Pa, maka kecepatan air
pada pipa kecil adalah…. (massa jenis air = 103 kg.m
-3)
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
148
Gambar Q7
Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah
dinding rumah seperti terlihat pada gambar berikut!
Perbandingan luas penampang pipa besar dan pipa
kecil adalah 4 : 1. Posisi pipa besar adalah 5 m diatas
tanah dan pipa kecil 1 m diatas tanah. Kecepatan
aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan
tekanan 9,1 x 105 Pa. Tentukan Kecepatan air pada
pipa kecil
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
149
Gambar Q8
Tangki air dengan lubang kebocoran diperlihatkan
gambar disamping. Jarak lubang ke tanah adalah 10 m
dan jarak lubang ke permukaan air adalah 3,2 m,
tentukan Jarak mendatar terjauh yang dicapai air
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q9
Pada gambar disamping diketahui sebuah tangki air yang
memiliki ketinggian seperti pada gambar tentukan
pancuran air x
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
150
Gambar Q10
Bejana berisi air seperti gambar disamping
memiliki ketinggian 1 m, jika bejana tersebut di
lubangi dari ketinggian 0.5 m dari permukaan
tanah, berapa besar kecepatan air yang keluar dari
pancuran tersebut
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q4
151
Air terjun setinggi 20 m digunakan untuk pembangkit
tenaga air (PLTA). Setiap detik air mengalir 10 m3.
Jika efisiensi generator 55 % dan percepatan gravitasi
sebesar 10 m/s2, maka tentukan daya rata-rata yang
dihasilkan generator tersebut
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
152
Gambar Q5
Sebuah pipa lurus memiliki dua macam
penampang, masing-masing dengan luas
penampang 40 cm2 dan 5 cm
2. Pipa tersebut
diletakkan secara horisontal, sedangkan air di
dalamnya mengalir dari penampang besar ke
penampang kecil. Jika kecepatan arus di
penampang besar adalah 2 m/s, tentukanlah
kecepatan arus air di penampang kecil….
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q6
153
Sebuah pipa lurus memiliki dua macam
penampang, masing-masing dengan luas
penampang 200 mm2 dan 100 mm
2. Pipa
tersebut diletakkan secara horisontal,
sedangkan air di dalamnya mengalir dari
penampang besar ke penampang kecil. Jika
kecepatan arus di penampang besar adalah 2
m/s, tentukanlah volume air yang mengalir
setiap menit.
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q7
Air terjun setinggi 10 m digunakan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya
listrik 1.000 W. Jika efisiensi generator 80% dan g
= 10 m/s2, debit air yang sampai ke kincir adalah
....
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
154
Gambar Q8
Sejumlah fluida ideal dengan kecepatan 3 m/s di
dalam pipa bergaris tengah 4 cm masuk ke dalam
pipa bergaris tengah 8 cm. Tentukanlah kecepatan
fluida dalam pipa bergaris tengah 8 cm
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
155
Gambar Q9
Sebuah pipa lurus memiliki dua macam penampang,
masing-masing dengan diameter penampang 6 cm
dan 3 cm. Pipa tersebut diletakkan secara horisontal,
sedangkan air di dalamnya mengalir dari penampang
besar ke penampang kecil. Jika kecepatan arus di
penampang besar adalah 2 m/s, tentukanlah
kecepatan arus air di penampang kecil
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q10
(Sumber Buku Fisika SMA)
Sebuah pipa lurus memiliki dua macam
penampang, masing-masing dengan luas
penampang 200 mm2 dan 100 mm2. Pipa
tersebut diletakkan secara horisontal, sedangkan
air di dalamnya mengalir dari penampang besar
ke penampang kecil. Jika kecepatan arus di
penampang besar adalah 2 m/s, tentukanlah
volume air yang mengalir setiap menit.
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
156
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelas Kontrol
Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :
Pertemuan : 3 (Tiga)
PETUNJUK PENGERJAAN LKS
1. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
2. Perhatikan secara seksama seluruh soal pemecahan masalah yang diberikan
guru
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Kerjakan soal dengan menggunakan empat langkah pemecahan masalah
Q1
157
Sebuah pipa pitot digunakan untuk mengukur
kelajuan udara yang melalui sebuah terowongan.
Pipa pitot tersebut dilengkapi dengan manometer
alkohol ( a = 800 kg/m3). Apabila beda tinggi
antara kedua kaki manometer 18 cm dan massa
jenis udara = 1,2 kg/ m3, maka hitunglah kelajuan
aliran udara tersebut! (g = 10 m/s2).
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q2
Air mengalir melalui pipa venturi seperti gambar
di samping. Perbandingan luas penampang pipa
besar dengan penampang pipa keciladalah 1 2 A
A = 2. Apabila beda tinggiair pada tabung kecil
sebesar 10 cm dan g = 10 m/s, maka berapakah
kelajuan air yang mengalir melalui penampang
A2?
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
158
Gambar Q3
Pesawat terbang modern dirancang untuk gaya
angkat sebesar 1.300 N/m2 per luas penampang
sayap. Anggap udara mengalir melalui sayap
sebuah pesawat terbang dengan garis arus aliran
udara. Jika kecepatan aliran udara yang melalui
bagian yang lebih rendah adalah 100 m/s dan
massa jenis udara 1,3 kg/m3, berapakah kecepatan
udara pada sisi atas sayap untuk menghasilkan
gaya angkat 1.300 N/m2 pada setiap sayap?
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
159
Gambar Q4
Sebuah pesawat terbang bergerak dengan
kecepatan tertentu sehingga udara yang
melalui bagian atas dan bagian bawah sayap
pesawat yang luas permukaannya 50 m2
bergerak dengan kelajuan masing-masing
320 m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya
gaya angkat pada sayap pesawat terbang
tersebut? ( ρ udara = 1,3 kg/m3)
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q5
160
Gaya angkat pada pesawat terbang timbul karena:
1. Tekanan udara di depan sayap lebih besar
daripada di belakang sayap.
2. Kecepatan udara di atas sayap lebih besar
daripada di bawah sayap.
3. Kecepatan udara di belakang sayap lebih besar
daripada di depan sayap.
4. Tekanan udara di atas sayap lebih kecil
daripada di bawah sayap.
Pernyataan yang benar adalah ....
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q6
Pada pipa horizontal di samping diketahui mengalir
air sebesar 60 L/s, tentukan tekanan pada pipa
venturimeter tersebut
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
161
Gambar Q7
Sebuah venturimeter tanpa manometer
diperlihatkan pada gambar untuk mengetahui
kecepatan air. Diketahui perbandingan luas
penampang A1 dan A2 , masng-maisng 5 : 3,
jika diketahui ketinggian h1 = 9 cm dan diketahui
ketinggian h2 = 4 cm. Berapa perbedaan
tekanannya?
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
162
Gambar Q8
Pipa venturi meter yang memiliki luas
penampang masing-masing 8 × 10–2 m2 dan 5
× 10–3 m2digunakan untuk mengukur kelajuan
air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam
kedua manometer adalah 0,2 m dan g = 10
m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( ρ raksa
= 13.600 kg/m3).
Mengidentifikasikan Masalah Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q9
163
Jika masing-masing luas penampang A1 dan A2
bernilai 5 m2 dan 4 m
2 dan nilai percepatan garvitasi
10 m/s2, tentukan kecepatan pada venturimeter
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
Gambar Q10
Perhatikan gambar di samping! Sebuah pipa
memancarkan air dengan kecepatan 80 cm/s dengan
debit 30 cm3/s hingga menerpa dinding. Setelah
mengenai dinding, air bergerak sejajar dinding. Bila
massa 1 cm3 air memiliki massa 1 g, maka tentukan
besar gaya yang dialami dinding
Mengidentifikasikan
Masalah
Membuat
rencana
Melaksankan
Rencana
Memeriksa
kembali
164
165
Lampiran A7
Tampilan Mobile Learning
l
166
167
Lembar B1 Kisi-kisi Instrumen soal Validasi
Kisi-kisi Instrumen Tes Validasi
Pengaruh Media Pembelajaran Mobile Learning Terhadap Hasil
Belajar
Sub Konsep
Indikator
Aspek Kognitif
No Soal
Jumlah Kemampuan
menganalisis
(C4)
Persamaan
kontinuitas dan
debit fluida
Menganalisis persamaan kontinuitas
dan debit pada kehidupan sehari-hari
C2
1,2,3,4,5,6
6
Daya Generator Menganalisis daya listrik generator
pada pompa air.
C3
7,8,10,11.12
,13
6
Persamaan
Bernouli
Menganalisis persamaan Bernoulli
dalam kehidupan sehari-hari
C4
14,15,16,17,
18,19
6
Teorema
Torricelli
Menganalisis Teorema Torricelli
dalam kehidupan sehari-hari
C4
20,21,22,23,
24,25
6
Penerapan
Persamaan
Bernoulli
Menganalisis penerapan persamaan
Bernoulli dalam kehidupan sehari-
hari
C4
26,27,28,29,
30
6
168
Lembar B2 Kisi-kisi Instrumen test penelitian
No
Sub Konsep
Indikator
Aspek Kognitif
Jumlah
C2 C3 C4
1 Debit Fluida Menganalisis persamaan debit
fluida dalam ke hidupan
sehari-hari
1
2
2
2 Persamaan kontinuitas Menganalisis formula Debit
fluida
4
5
2
3 Daya generator Menganalisis persamaan daya
generator dalam kehidupan
sehari hari
6
7
4 Persamaan Bernouli Menganalisis formula
bernouli dalam kehidupan
sehari-hari
8
1
5 Teorema Torriceli Menganalisis formula dalam
kehidupa sehari-hari
9,10
10,11
4
6 Penerapan Persamaan
bernouli
Menganalisis penerapan
persamaan bernouli dalam
kehidupan sehari-hari
12
13
14,15
4
169
170
Lampiran B3 Instrumen Tes
Materi Pokok : Fluida dinamis
Kelas/Semester : XI/Genap
No Indikator Soal Jenjang Kognitif Soal
1 Mengamati ketika tiga bejana diisi sampai penuh.
Ketika lubang bejana dibuka kemudian air dalam
becana meluncur perlahan
X A XB XC
Siswa mengurutkan kecapatan pancuran terkecil
hingga terbesar
C4
Amatilah tiga bejana berisi air dengan kedalaman dan
volum yang sama seperti gambar dibawah ini. Jika bejana
dilubangi pada masing-masing bejana seacara bersamaan
Permukaan Tanah
X P XQ XR
Urutkan kecepatan pancuran air dari yang terkecil hingga
terbesar
a. P,Q,R
b. R,P,Q
c. P,Q,R
171
d. Q.P,R
e. R,Q,P
2 Membandingkan ketinggian air menggunakan
persamaan Toricelli. Mengamati Ketika Keran pada
bejana dibuka kemudian air dalam becana meluncur
perlahan membentuk pancuran sejauh XA dan XB
terhadap tanah
XA XB
Siswa menentukan perbantuan jarak pancuran pada bejana
C4
Perhatikan gambar dibawah ini
XA XB
Terdapat duah bejana identik. Berapa perbandingan jarak
pancuran bejana XA dan XB ?
a. 1 :1
b. 1 : 2
c. 2 : 1
d. 1 : 3
e. 1 : 4
172
3 Mengisi Tangki air selama 1 menit.
Ember di gantung pada Katrol dan pada ujung yang lain di
gantungkan massa 4 kg .
Siswa Menentukan Tegangan tali Tegangan Tali
C4 Ember diisi air sampai penuh selama 1 menit yang
digantungkan pada sebuah katrol (massa diabaikan) dan
pada ujung satunya diberi beban seperti gambar dibawah
ini.
Berapa tegangan tali pada katrol tersebut?
a. 45 N
b. 46 N
c. 47 N
d. 48 N
173
e. 49 N
4 Menganalisis persamaan bernouli dalam pipa aliran
fluida.
Siswa menentukan perbandingan kecepatan bagian
atas dan bawah dengan tekanan diketahui 500 Kpa.
C3 Perhatikan gambar dibawah ini.
P2
P1
Diketahui tekanan bagian dasar sebesar 500 kPa (P1) .
Berapa perbandingan kecepatan bagian atas dan kecepatan
bagian bawah?
a 1 : 1
b. 1 : 2
c. 2 : 1
d. 1 : 3
174
e. 2 : 3
5 -Mengananalisis persamaan kontinuitas dalam pipa
bercabang.
-Siswa mengamati dua cabang aliran seperti gambar
dibawah ini.
C3 Amatilah pipa memiliki dua cabang aliran seperti gambar
dibawah ini.
Berapa debit air yang mengalir pada pipa tersebut jika
175
--Siswa Menentukan Aliran debit air pada pipa ber
diameter 20 mm2 ?
diameter pipa ketika masuk 20 mm?
A . 9.61 x 105 m
3s
-1
B. 10.61 x 105 m
3s
-1
C. 11.61 x 105 m
3s
-1
D. 12.61 x 105 m
3s
-1
E. 13.61 x 105 m
3s
-1
176
6
Persamaan daya generator
Keterangan P Q R
C4
Keterangan
PLTA
P Q R
Debit air musim
hujan(Qh)
20 m3s
-1
25 m3s
-1
30 m3s
-
1
Debit air musim
kemarau(Qk)
5 m3s
-1
15 m3s
-1
10m3s
-1
Ketinggian (h) 10 m
3 m 5 m
Efesiensi
generator (n)
50 % 55 % 53 %
Perhatikan tabel diatas ini. Urutkan Daerah yang memiliki
daya terbesar hingga terkecil ?
177
PLTA
Debit air musim
hujan(Qh)
20 m3s
-1
25 m3s
-1
30 m3s
-
1
Debit air musim
kemarau(Qk)
5 m3s
-1
15 m3s
-1
10m3s
-1
Ketinggian (h) 10 m
3 m 5 m
Efesiensi
generator (n)
50 % 55 % 53 %
-Siswa mengamati tabel generator (P,Q,R)
a. P,Q,R
b. A,C,B
c. B,C,A
d. B,A,C
e. C,A,B
178
- Mengelompokan nilai daya pada persamaan daya
generato
Ditanyakan
-Menentukan Daya terbesar hingga terkecil pada
generator
7 -Mengamati nilai-nilai variabel yang diketahui soal
-Ketinggian Generator 10 m
-kecepatan debit air 4 m3s
-1.
-Efesiensi 80%
-Menganalisis nilai daya pada persamaan daya
generator
PLTA dibuat pada air terjun dengan ketinggian 10 m ,
debit air yang dihasilkan air terjun tersebut sebesar 4 m3s
-1.
Berapa daya yang dihasilkan air terjun tersebut jika
memiliki efesiensi 80% ? ( = 1000 kgm-3
)
A. 300 Kwatt
B. 310 Kwatt
C. 320 Kwatt
D. 330 Kwatt
E. 340 Kwatt
8 Aplikasi Hukum bernouli Sebuah pipa venturimeter memiliki tiga luas penampang
179
-Mengamati pipa venturemeter tiga tabung dengan
tiga ketinggian berbeda.
-Menganalisis perbedaan tinggi pada pipa
venturmeter.
-Mentukan perbandingan pada ketinggian x
Ditanya
Jika perbedaan tinggi air pada luas A1 dan A2 80 cm.
Berapa perbedaan perbedaan tinggi x ?
yaitu A1 , A2 dan A3 seperti pada gambar tersebut
Jika perbedaan tinggi air pada luas A1 dan A2 80 cm.
Berapa perbedaan perbedaan tinggi x ?
A. 8 m
B. 10 m
C. 12 m
D. 14 m
E. 16 m
9 -Mengamati lima venturimeter dengan ketinggian C2 Amatilah lima pipa venturemeter P,Q,R,S,T memiliki luas
180
berbeda
-Menganalisis kecepatan aliran pada pipa venturmeter
dengan ketinggian berbeda.
Pipa P Pipa Q
Pipa R Pipa S
Pipa T
Ditanya
penampang yang sama seperti gambar dibawah ini.
Pipa P Pipa Q
Pipa R Pipa S
Pipa T
Berapa perbandingan pipa venturemeter yang memiliki
kecepatan terbesar?
a. 6 : 9 : 11 : 17 : 13
181
Perbandingan kecepatan tiap venturemeter
-
b. 6 : 9 : 13 : 17 : 11
c. 6 : 9 : 13 : 11 : 17
d. 9 : 6 : 11 : 13 : 17
e. 9 : 6 : 13 : 11 : 17
10 -Mengamati teko air bervelome 6 L yang dididihkan
dari suhu 25 oC sampai 100
oC
-Mengamati debit uap yang keluar pada corong
-Menentukan debit air yang keluar melalui corong
C4 Sebuah teko air bervolume 6 L diisi air
kali volume totalnya,
ketel tersebut memiliki suhu awal 25o C, kemudian di panaskan
suhunya menjadi 100oC. Seperti gambar dibawah
Pada ujung corong ketel mengluarkan bunyi menandakan bahwa
air sudah mendidih jika corong ketel memiliki panjang 5 cm dan
diameter 3 cm, Debit uap yang keluar dari corong adalah
182
a. 33 kgm-3
b. 34 kgm-3
c. 35 kgm-3
d. 36 kgm-3
e. 37 kgm-3
11 - Mengamati tabel lima venturimeter yang memiliki lima
zat cair yang berbeda(alkohol,Raksa,Air,air laut,minyak )
C4 Venturimeter dengan manometer
Fluida 1 Fluida 2 Tinggi
Venturimeter I Minyak Alkohol 4 cm
Venturi II Minyak Raksa 6 cm
Venturi III Minyak Air 5 cm
Venturimeter IV Minyak Air laut 3 cm
Venturimeter V Minyak Gliserin 7 cm
Dari tabel diatas, Manakah pipa venturimeter yang
memiliki kecepatan yang paling besar, jika luas penampang
183
Venturimeter dengan manometer
Fluida 1 Fluida 2 Tinggi
Venturimeter I Minyak Alkohol 4 cm
Venturi II Minyak Raksa 6 cm
Venturi III Minyak Air 5 cm
Venturimeter IV Minyak Air laut 3 cm
Venturimeter V Minyak Gliserin 7 cm
Keterangan massa jenis
p minyak = 800 kgm- 3
P Alkohol = 800 kg m - 3
P raksa = 13.600 kgm-3
P air = 1000 kgm-3
P air laut = 1.030 kgm-3
ditanyakan
menentukan kecepatan venturimeter dengan lima zat
besar dan penampang kecil masing-masing1,5 m dan 1 m ?
Keterangan massa jenis
p minyak = 800 kgm- 3
P Alkohol = 800 kg m - 3
P raksa = 13.600 kgm-3
P air = 1000 kgm-3
P air laut = 1.030 kgm-3
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
184
cair yang berbeda.
12 Persamaan kontinuitas
-Menganalisis debit air menggunakan persamaan
kontinuitas.
-Mengamati variabel yang terdapat pada soal
Ditanya
Menentukan debit udara yang terdapat kipas angin.
C4
kipas angin yang sedang berputar meghembuskan debit udara,
jika diameter kipas angin 14 cm dan memiliki putaran 70 kali
tiap detik, Berapa Debit udara yang keluar dari kipas angin
tersebut?
a. 0.07 kgm-3
b. 0.08 kgm-3
c. 0.09 kgm-3
d. 0.10 kgm-3
185
e. 0.11 kgm-3
13 -mengetahui variabel yang terdapat pada soal
-Menganalisis aplikasi hukum bernouli pada gaya
angkat pesawat
-menentukan formula yang pas
Ditanyakan
Berapa gaya angkat pesawat?
C3
Luas penampang sebuah pesawat adalah 240 m2 bergerak
dengan kecepatan aliran di atas dan di bawah adalah 120
ms-1
dan 90 ms-1
. jika massa jenis udara 1,3 kgm-3
, maka
besar gaya angkat pesawat adalah
a. 982.800 N
b. 882.800 N
c. 782.800 N
d 682.00 N
e 582.800 N
14 -menentukan variabel pada pipa bercabang
-mengamati variabel yang diketahui
C3
Sebuah pipa bercabang seperti pada gambar dibawah ini.
Diketahui, pada bagian B memiliki kecepatan 1.1 ms-1
,
pada bagian C kecepatan aliran 0.5 ms-1
dan pada aliran
186
-menentukan rumus yang digunakan
ditanyakan
Menentukan kecepatan menggunakan persamaan
kontinuitas
luas penampang A memiliki kecepatan 1.1 ms-1
. Berapa
kecepatan yang mengalir pada bagian D?
a. 0.5 ms-1
b. 0.4 ms-1
c. 0.3 ms-1
d. 0.2 ms-1
e. 0.1 ms-1
15 Air terjun dengan ketinggian tertentu digunakan untuk Sebuah air terjun setinggi 30 m di gunakan untuk pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) yang memiliki volume air 20 m3. Jika
187
membangkitkan listrik
Ditanyakan
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menghidupi 200
rumah?
C4
efesiensi pada generator 50 %. Seperti gambar dibawah ini.
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menghidupi listrik 200
rumah jika tiap rumah membutuhkan 6 KW ?
a. 10 s
b. 15 s
c. 20 s
d. 25 s
e. 30 s
188
Pembahasan Instrumen Tes
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Fluida Dinamis
Kelas/Semester : XI/Genap
Jumlah Soal : 15 Soal
No Indikator Soal Jenjang
Kognitif
Soal Pembahasan
1 Menganalisis
persamaan toricelli
pada beberapa bejana
bocor
C4 Tiga buah bejana P,Q,R berisi penuh air dengan ketinggian dan
volum yang sama, ketiga bejana tersebut diberi lubang berturut-
turut 80 cm, 45 cm dan 125 cm.
Tahap 1
Mengidentifikasikan masalah
Data apa yang dimiliki?
H = 80 cm = 0.8 m
h2 = 35 cm = 0.35 m
189
Permukaan Tanah
Urutkan dari yang terkecil ke besar bejana manakah yang paling
cepat habis isi airnya?
A. A,B,C
B.. C,A,B
C. A,C,B
D. B,A,C
E. C,B,A
h1 = H- h2 = 0.45 m
Bagaimana Kondisinya?
Ketiga bejana dilubangi pada ketinggian
yang berbeda
Permaalahan apa yang harus
dipechakan?
Urutkan dari yang terkecil ke besar bejana
manakah yang paling cepat habis isi airnya
Tahap 2
Membuat rencana
=
+ 2 g h1 = 0
= 2 g h1
= √
Tahap 3
Menjalankan rencana
190
Bejana A
= √
= √
= 4 m/s
Bejana B
= √
= √
= 3 m/s
Bejana C
= √
= √
= 5 m/s
Sesuai rumus debit air Q = V A
191
Semakin cepat kelajuan fluida semakin
besar debit air yang keluar
Tahap 4
Memeriksa kembali setiap urutan tahap-
tahap pemecahan masalah dan memastikan
apakah jawaban yang dihasilkan sudah
tepat?
2 Menganalisis
persamaan toricelli
C4 Terdapat duah buah bejana A dan B dengan ukuran volume yang
sama. Jika bejana pertama di lubangi seperti pada gambar :
Perbandingan jarak pancuran bejana A dan B
A. 1 :1
B. 1 : 2
Tahap 1
Identifikasikan masalah
Data apa yang dimiliki?
h1A = 6 m
h2A = 4 m
h1B = 4 m
h2B = 6 m
Bagaimana kondisinya?
Bejanan dengan volume isi yang sama
192
C. 2 : 1
D. 1 : 3
E. 1 : 4
dilubangi dengan ketingigia yag
berbeda
Permasalahan apa yang akan
dipecahkan?
Perbandingan jarak pancuran bejana A dan
B
Tahap 2 Membuat Rencana
h = Vot +
gt
2 Vo=0
h =
gt
2
2h = gt2
t =√
……………..(1)
v2 = vo
2 + 2 g h vo = 0
v2 = 2 g h
v2 = √ …………..(2)
193
X = 2 √ .
2 √ . = 2 √ .
Tahap 3
(Melaksanakan Rencana)
2 √ . = 2 √
1 = 1
Tahap 4
(Meninjau Kembali)
Melakukan refleksi dan peninjauan
kembali apakah jawaban sudah benar dan
masuk akal?
3 Menganalis persamaan
toricelli
Perhatikan Gambar di samping Tahap 1
Identfiikasikan masalah
194
Sebuah katrol dengan massa diabaikan digantungkan dengan balok
bermasa 4 kg dan sebuah ember kosong. Ember tersebut penuh
dalam waktu 1 menit tersebut diisi secara perlahan dengan air. Jika
ketinggian tangki air dari permukaan ke lubang 1,5 m dan luas
lubang 4 cm2 berapa tegangan tali pada katrol tersebut?
A. 45 N
B. 46 N
C. 47 N
D. 48 N
Data yang dimiliki?
m = 4 kg
Waktu, t = 1 menit = 60 s
Ketinggian, h = 1.5 m
Luas lubang, A = 4 cm2
Bagaimana Kondisinya?
Air pada pancuran menggerakan katrol
Masalah apa yang akan dipecahkan?
Tegangan tali
Tahap 2
Membuat rencana
Mencari kecepatan
v2 = vo
2 + 2gh vo = 0 m/s
v2 = 2gh
v =√
195
E. 49 N debit air
Q = v A
Mencari volume ember
V =
Mencari massa air dalam ember
m = p V
mencari berat air dalam ember
W = m g
Mencari tegangan tali
= m air a
Wair – T = mair a
–
= a……..(1)
= m benda a
–
= …….(2)
196
Persamaan satu dan kedua digabung
menjadi tiga
a = a
–
=
–
Tahap 3
Menjalankan rencana
–
=
–
120-2T = 120-3T
T =
= 48 N
Tahap 4
Meninjau Kembali
Melakukan refleksi dan peninjauan
kembali apakah jawaban sudah benar dan
197
masuk akal?
4 Menganalisis
persamaan bernouli
C4 Pada sebuah seketsa gambar dibawah
diketahui tekanan bagian dasar sebesar 500 kPa dan ketinggian pada
bagian atas sebesar 2 m memiliki tekanan 480 kPa berapa
perbandingan kecepatan bagian atas dan kecepatan bagian bawah?
A, 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 1 : 3
Tahap 1
Mengidentifikasikan masalah
Data apa yang kita miliki?
P1 = 500 kPa
P2 = 300 kPa
h2 = 2 m
h1 = 0 m
Bagaimana kodisinya?
Kedua luas penampang selang memiliki
tekanan yang berbeda
Permsalahan yang harus dipecahkan
berapa perbandingan kecepatan bagian
dasar (v1) dan kecepatan bagian atas (v2)
198
E. 2 : 3
Tahap 2
Membuat rancana
Hukum bernouli
P1 + ½ p g +p g h1 = P2 + ½ p g
+p g
h2
Tahap 3
Menjalankan Rencana
5x105 + ½ 1000.10.
= 3x105 + ½
1000.10. + 1000 10 2
5x105 + ½ 1000.10.
= 5x105 + ½
1000.10.
½ 1000.10. = ½ 1000.10.
199
=
=
Tahap 4
Memeriksa kembali setiap urutan tahap-
tahap pemecahan masalah dan memastikan
apakah jawaban yang dihasilkan sudah
tepat?
5 Menganalisis
persamaan kontinuitas
C4
Sebuah pipa yang memiliki bentuk seperti huruf
Pipa Y terbagi menjadi dua aliran, pada bagian pertama memiliki
diameter 15 mm dengan kecepatan aliran 0.6 m/s dan pada aliran
kedua memiliki diameter 10 mm dengan kecepatan fluida 0.3 m/s.
Tahap 1
Mengidentifikasikan masalah
Data apa yang kita miliki?
D1 = 20 mm, R1 = 10 mm = 0.01 m
D2 = 15 mm, R2 = 7.5 mm = 0.075 m
D3 = 10 mm, R3 = 5 mm = 0.005 m
V3 = 0.3 m/s
200
Berapa debit air yang mengalir pada pipa tersebut jika diameter
fluida ketika masuk 20 mm?
A . 9.61 x 105 m
3/s
B. 10.61 x 105 m
3/s
C. 11.61 x 105 m
3/s
D. 12.61 x 105 m
3/s
E. 13.61 x 105 m
3/s
V2 = 0.2 m/s
Bagaimana kondisinya?
Aliran air yang bercabang dua
memiliki luas penampang yang
berbeda
Masalah yang harus dipecahkan?
Debit air yang melewati pipa tersebu?
Tahap 2
Membuat rencana
Debit air Q = v A
Q = Q2 + Q3
Q = A2 v2 + A3 v3
Q = v2 +
v3
Tahap 3
Menjalankan rencana
201
Q = v1 +
v2
= 3,14 ( ) + 3,14 ( )
= 0.0000176 + 0.0000785
= 0.0000961 m3/s
= 9.61 x 105 m
3/s
Tahap 4
(Meninjau Kembali)
Melakukan refleksi dan peninjauan
kembali apakah jawaban sudah benar dan
masuk akal
6 Perhatikan tabel dibawah ini
Ket A B C
Debit air musim 20 m3/s 25 m
3//s 30 m
3/s
Tahap 1
Identifikasikan masalah
Data apa yang kita miliki?
Ketinggian air daerah A,
hA = 10 m
202
hujan(Qh)
Debit air musim
kemarau(Qk)
5 m3/s
15 m3//s
10 m3/s
Ketinggian (h) 10 m
3 meter 5 meter
Efesiensigenerator
(n)
50 % 55 % 53 %
Ketinggian air pada daerah B,
hB = 3 meter
Ketinggian air pada daerah C, hC = 5 meter
Debit air pada daerah A pada musim
hujan,
QhA = 20 m3/
/s
Debit air pada daerah B pada musim
hujan,
QhB = 25 m3//s
Debit air pada daerah C pada musim
hujan,
QhC = 30 m3//s
Debit air pada daerah A pada musim
hujan,
QhA = 20 m3/
/s
Debit air pada daerah B pada musim
hujan,
QhB = 25 m3//s
Debit air pada daerah C pada musim
hujan,
QhC = 30 m3//s
203
Efesiensi generator daerah A = 50%
Efesiensi generator daerah B = 55%
Efesiensi generator daerah C = 53%
Bagaimana Kondisinya?
Sebuah bendungan dengan berbagai
berbagai kondisi cuaca
Permasalah yang harus dipecahkan?
Daerah mana yang menghasilkan paling
banyak daya listrik
Tahap 2 ( membuat rencana)
Jawab :
P =
………………….(1)
W = mg(h2-h1)…...........(2)
Persamaan satu dan dua digaungkan
menajdi persamaan tiga
P =
= ( )
…………(3)
m = p V……………….(4)
persamaan empat dimasukan ke persamaan
tiga menjadi persamaan lima
204
P =
Q =
= p Q g h……………(5)
Daya output
(Pout) = n . P
= p n Q g
Tahap 3
Melaksanakan rencana.
Daya output (Pout) di daerah A musim
hujan
P = p n Q g h
= 1000 x
x 20 x 10 x 10 = 1.000 kj
Daya output (Pout) di daerah B musim
hujan
P = p n Q g h
= 1000 x
x 25 x 3 x 10
= 1.060.000 j
= 412,5 kj
Daya output (Pout) di daerah C musim
hujan
205
P = p n Q g h = 1000 x
x 30 x 5 x 10 =
1.060.000 j = 795 kj
Daerah yang tepat untuk menghasilkan
daya listri terbesar adalah daerah A
Tahap 4 (memeriksa kembali)
Melakukan refleksi dan peninjauan
kembali apakah jawaban sudah benar atau
masuk akal?
7 Menganalisis
persamaan daya
generator
C4 Air terjun dipasangi sebuah generator dengan ketinggian 10 meter
dari permukaan sungai, debit air yang dihasilkan air terjun tersebut
sebesar 4 m3/s. Berapa daya yang dihasilkan air terjun tersebut jika
memiliki efesiensi 80% ? (p = 1000 kg/m3)
A. 300 Kwatt
B. 310 Kwatt
C. 320 Kwatt
D. 330 Kwatt
E. 340 Kwatt
Tahap 1
Mengidentifikaskan masalah
Data apa yang dimiliki?
h = 10 m
p = 1000 kg/m3
Bagaimana kondisinya
Air terjun yang dipasangan generator
setinggi 10 m
Permasalahan yang akan dipecahkan
206
Tentukan daya yang harus dipecahkan
Tahap 2
Membuat rencana
Energi Potensial
Ep = m g h m = p V
Ep = p V g h Ep = P . t
= p Vg h
P . t = p Vg h
P . = p
g h Q =
P . = p Q g h
Dikalikan efesiensi
P . = p Q g h
Tahap 3
Melaksanakan rencana
207
P = 1000 . 4 . 10 . 10
P = 320.000 watt
P = 320 Kwatt
Tahap 4
Memeriksa kembali
Memeriksa kembali setiap urutan tahap-
tahap pemecahan masalah dan memastikan
apakah jawaban yang dihasilkan sudah
tepat?
8 Menganalisis
persamaan pipa
venturimeter tanpa
manometer
C4 Tentukan Nilai X
A. 8 m
B. 10 m
Tahap 1
Mengidentifikasikan masalah
Data apa yang kita miliki?
h1 = 80 cm = 0.8 m
A1 = 5 cm2
A2 = 3 cm2
208
C. 12 m
D. 14 m
E. 16 m
A3 = 1 cm2
Bagiamana kondisinya?
pipa venturmeter memiliki dua perbedaan
tinggi
Masalah apa yang harus dipecahkan?
Tinggi nilai X
Nilai x?
Tahap 2
Membuat rencana
Persamaan bernouli
P1 + ½ p + pgh2 = P2 + ½ p
+
pgh2..1
V1 A1 = V2 A2
V2 =
…..2
P1 + ½ p + pgh2 = P2 + ½ p
+
209
pgh2..1
h1 = h 2 = 0
P1 + ½ p (
) = P2 + ½ p
-½ p + ½ p (
) = P2- P1 ½ p
(1-
) = pgh2 – pgh1
½ (1- (
) ) = gh2 –gh1
½ (1- (
) ) = g h
(1- (
) ) = 2g h
=
( (
) )
V2 = √
( (
) )
Mencari V3
V2 A2 = V3 A3
210
mencari X
V3 = √
( (
) )
Tahap 3
Melaksanakan rencana
V2 = √
( (
) )
= 5 m/s
Mencari V3
V2 A2 = V3 A3
5.3 = V3 1
15 m/s = V3
Mencari X
V3 = √
( (
) )
211
15 = √
( (
) )
225 =
( (
) )
225 =
( (
) )
225 =
10 m = x
Tahap 4
(Meninjau Kembali)
Melakukan refleksi dan peninjauan
kembali apakah jawaban sudah benar dan
masuk akal
9 Menganalisis
persamaan pada
beberapa venurimeter
tanpa manometer
C4 Amatilah lima pipa venturemeter P,Q,R,S,T memiliki luas
penampang yang sama seperti gambar dibawah ini.
Tahap 1
Mengidentifikasikan masalah
Data apa yang kita punya?
212
dengan ketinggian
yang berbeda
Pipa P Pipa Q
Pipa R Pipa S
Pipa T
Berapa perbandingan pipa venturemeter yang memiliki
kecepatan terbesar?
a. 6 : 9 : 11 : 17 : 13
b. 6 : 9 : 13 : 17 : 11
hP = 4 cm
hQ = 2 cm
hR = 8 cm
hS = 12 cm
hT = 14 cm
Bagaimana kondisinya?
Terdapat liam venturemeter dengan
tinggi yang berbeda
Masalah apa yang harus dipecahkan?
Perbandingan venturemeter yang memiliki
kecepatan fluida?
Tahap 2
Membuat rencana
Persamaan Bernoulli
P1 + ½ p + pgh2 = P2 + ½ p
+
pgh2..1
213
c. 6 : 9 : 13 : 11 : 17
d. 9 : 6 : 11 : 13 : 17
e. 9 : 6 : 13 : 11 : 17
V1 A1 = V2 A2
V2 =
…..2
P1 + ½ p + pgh2 = P2 + ½ p
+
pgh2..1
h1 = h 2 = 0
P1 + ½ p = P2 + ½ p (
)
½ p + ½ p (
) = P2- P1 ½ p
(1-
) = pgh2 – pgh1
½ (1-
) = gh2 –gh1
½ (1-
) = g h
(1-
) = 2g h
=
(
)
214
V1 = √
(
)
Vp : VQ : VR : Vs : Vt
√
(
) :
√
(
) √
(
) √
(
) √
(
)
√ :
√ √ √ √
Tahap 3
Melaksanakan rencana
√ : √
√ √ √
0.9 : 0.6 : 1.1 : 1.3 : 1.7
215
Tahap 4 (memeriksa kembali)
Melakukan refleksi dan peninjauan
kembali apakah jawaban sudah benar atau
masuk akal?
10 Menganalisis formula
debit air dalam benda
di kehidupan sehari-
hari
C4 Sebuah ketel bervolume 6l diisi air 1/6 kali kemudian di panaskan
dari suhu 25o C menjadi suhu 100
oC air dan ujung corong ketel
mengluarkan bunyi tanda bahwa air sudah mendidih jika corong
ketel memiliki panjang 5 cm dan diameter 3 cm, berapa debit uap
yang keluar dari corong tersebut?
A. 33 kg/m3
B. 34 kg/m3
C. 35 kg/m3
Tahap 1
Mengidentifikasikan masalah
Data apa yang kita punya?
V = 6 L . /16 = 1 L = 1 x 10-3
T1 = 25o C
T2 = 100oC
L ketel = 5 cm
d ketel = 3 cm
r = 1,5 cm = 0,015 m
Bagaimana Kondisinya?
Ketel air diisi hanya ¼ bagian saja
Konsep apa yang digunakan?
216
D. 36 kg/m3
E. 37 kg/m3
Debit Fluida
Apa permasalahan yang harus
dipecahkan?
berapa debit uap yang keluar dari
corong
Tahap 2
Merencanakan penyelesaian masalah
Q = A V
Ek = ½ mv2
Q = m c + m L
M = p V
Tahap 3
Melaksanakan penyelesaian masalah
Massa air mendidih
m = p v = 1000 . 1 x 10 -3
= 1 kg
217
Q = m c + m L
= 1000 1 (100-75) + 1 540
= 75540 J
EK = ½ mv2
75540 = ½ 1 v2
√ = v
V = 389 m/s
Q = A V
= r2 V
= 3,14 x 0,015 x 0,015 x 389
= 34 kg/m3
218
11 Perhatikan tabel diatas
Venturimeter dengan manometer
Fluida 1 Fluida 2 Tinggi
Venturimeter I Minyak Alkohol 4 cm
Venturi II Minyak Raksa 6 cm
Venturi III Minyak Air 5 cm
Venturimeter IV Minyak Air laut 3 cm
Venturimeter V Minyak Gliserin 7 cm
diatas, Manakah pipa venturimeter yang memiliki kecepatan yang
paling besar, jika luas penampang besar dan penampang kecil
masing-masing1,5 m dan 1 m ?
Keterangan massa jenis
Tahap 1
Mengidentifikasi masalah
Data apa yang kita miliki?
p minyak = 800 kg/m3
P Alkohol = 800 kg/m3
P raksa = 13.600 kg/m3
P air = 1000 kg/m3
P air laut = 1030 kg/m3
P gliserin =1260 kg/m3
A1 = 1,5 m
A2 = 1 m
h1 = 4 cm = 0.04 m
219
p minyak = 800 kgm- 3
P Alkohol = 800 kg m - 3
P raksa = 13.600 kgm-3
P air = 1000 kgm-3
P air laut = 1.030 kgm-3
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
h2 = 6 cm = 0.06 m
h3 = 5 cm = 0.05 m
h4 = 3 cm = 0.03 m
h5 = 7 cm = 0.07 m
Bagaimana Kondisinya?
Venturimeter dengan berbagai jenis
fluida d
Apa permasalahan yang harus di
pecahkan?
Kecepatan yang paling besar dari
venturimer dengan fluida yang berbeda
Tahap 2
Membuat rencana
P1 + ½ p + pgh2 = P2 + ½ p
+
pgh2..1
V1 A1 = V2 A2
220
V2 =
…..2
P1 + ½ p + pgh2 = P2 + ½ p
+
pgh2..1
h1 = h 2 = 0
P1 + ½ p = P2 + ½ p (
)
½ p + ½ p (
) = P2- P1
½ p (
) = pgh2 – pr gh1
½ (
) =
–
½ (
) =
( )
½ (
) =
( )
= 2 ( )
( )
= √ ( )
( )
221
Tahap 3
Melaksankana rencana
Kecepatan venture I
= √ ( ) ( )
( )
= 0 m/s
Kecepatan venture II
= √ ( ) ( )
( )
= 1.4 m/s
Kecepatan venture III
= √ ( ) ( )
( )
= 0.4 m/s
Kecepatan venture IV
= √ ( ) ( )
( )
222
= 0.42 m/s
Kecepatan venture V
= √ ( ) ( )
( )
= 0.9 m/s
12 Menganalisis
persamaan debit air
dalam benda di
kehidupan sehari-hari
C4 Kipas angin dicolokan ke sebuah stopkontak dengan tegangan 220v
menghasilkan aliran arus sebesar 4 A kemudian kipas angin
berputar, kipas angin memiliki diameter 14 cm jika massa baling”
kipas angin 50 g berapa debit udara yang di hembuskan oleh kipas
angin tersebut dalam 60 detik?
A. 0.07 kg/m3
Tahap 1
Mengidentifikasikan masalah
Data apa yang kita punya?
V= 220 v
I = 4 A
d = 14 cm
m = 50 g
p udara = 1,2 kg/m3
Bagaimana Kondisinya?
Kipas berhembus selama 60 detik
Apa permasalahannya
Berapa debit udara yang mengalir?
223
B. 0.08 kg/m3
C. 0.09 kg/m3
D. 0.10 kg/m3
E. 0.11 kg/m3
Q = v A
V = r w
EK = ½ m w2
E = V I t
Tahap 3
melaksanakan masalah
mencari energi listrik yang dihasilkan
E = V I t
= 60 x 4 x 60
= 1440 J
Mencari kecepatan putaran kipas
E = EK = ½ m w2
1440 = ½ 0,05 w2
w = 240 rad/s
menari kecepatan linier kipas angin
V = rw
= 0,05 240
= 12 m/s
Mencari debit udara
224
Q = A v
= r2 v
= 3,14 0,05 0,05 12
= 0,09 kg/m3
Tahap 4
Memeriksa kembali setiap urutan tahap-
tahap pemecahan masalah dan memastikan
apakah jawaban yang dihasilkan sudah
tepat?
13 Menganalisis rumusan
gaya pada persamaan
bernouli
Luas penampang sebuah pesawat adalah 240 m2 bergerak dengan
kecepatan aliran di atas dan di bawah adalah 120 m/s dan 90 m/s.
jika massa jenis udara 1,3 kg/m3, maka besar gaya angkat pesawat
adalah
A. 982. 800 N
B. 882.800 N
C. 782.800 N
D 682.00 N
E 582.800 N
Tahap 1
Mengidentifikasikan masalah
Data Apa yang kita punya?
A = 240 m2
V1 = 120 m/s
V2 = 90 m/s
Pudara = 1,3 kg/m3
Bagaimana Kondisinya?
Kecepatan aliran dibawah dan diatas
225
sayap pesawat berbeda
Apa permasalahan yang harus
dipecahkan?
maka besar gaya angkat pesawat adalah ?
Tahap 2
Membuat rencana
Persamaan bernouli
P1 + ½ p +p g h1 = P2 + ½ p
+p g h2
h1 = h 2 = 0
P1 + ½ p = P2 + ½ p
P2- P1 = ½ p (
)
= ½ p (
) …1
P =
…..2
Digabungkan persamaan 1 dan 2
226
= ½ p (
)
F = ½ p (
) A
Tahap 3
Melaksanakan rencana
F = ½ 1,3 ( 1202 – 90
2) 240
= 0.65 (14400-8100) 240
= 0.65 . 6300 . 240
= 4095 N
Tahap 4
Memeriksa kembali setiap urutan tahap-
tahap pemecahan masalah dan memastikan
apakah jawaban yang dihasilkan sudah
tepat?
14 Sebuah pipa bercabang tiga seperti pada gambar diketahui luas A 5
cm2 luas B 6 cm
2 dan luas C 8 cm
2 dan cabang utama memiliki luas
10 cm2 , pada bagian B memiliki kecepatan 1 m/s, pada bagian C
Tahap 1
Mengidentfikasikan masalah
227
kecepatan aliran 0.5 m/s dan aliran utama memiliki kecepatan 1.1
m/s.
Berapa kecepatan yang mengalir pada bagian A?
A. 0.5 m/s
B. 0.4 m/s
C. 0.3 m/s
D. 0.2 m/s
E. 0.1 m/s
Data apa yang kita punya?
AA = 5 cm2
AB = 6 cm2
AC = 8 cm2
Autama = 10 cm2
Bagaimana Kondisinya
Menhitung sebuah pipa yang terbia
menjadi tiga cabang
Apa masalah yang dihadapi
Kecepatan bagian A?
Tahap 2
Membuat renacana
Qutama = QA + QB +Qc
V utama Autama = VA AA + VB AB + VC AC
228
V utama Autama – (VB AB + VC AC) = VA AA
– ( )
= Va
Tahap 3
Melaksanakan Rencana
Va = – ( )
= 0.2 m/s
Tahap 4
(Meninjau Kembali)
Melakukan refleksi dan peninjauan
kembali apakah jawaban sudah benar dan
masuk
akal
15 Sebuah air terjun setinggi 10 m di gunakan untuk pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) yang memiliki volume air 20 m3. Jika
efesiensi pada generator 50 %. Seperti gambar dibawah ini.
Tahap 1
Mengidentfikasikan masalah
Data apa yang kita punya?
229
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menghidupi listrik 20 rumah
jika tiap rumah membutuhkan 5 kW ?
A. 10 s
B. 15 s
C. 20 s
D. 25 s
E. 30 s
H = 10 m
V = 20 20 m3
n = 50%
Bagaimana kondisinya?
Air terjun mengenai kincir air
Bagaimana masalahnya?
waktu yang dibutuhkan untuk menghidupi listrik 200 rumah jika tiap rumah membutuhkan 6 kW
Konsep apa yang kita bisa gunkan?
Daya generator
Tahap 2
Membuat Rencana
Formula yang digunakan
E = p g V h n
T = E/P
Tahap 3
Melaksanakan Rencana
Formula yang digunakan
E = p g V h n
= 1000 10 20 10 0.5
= 1 x106 J
T = E/P
= 1 x106 / 1 x10
5
230
= 10 s
Tahap 4
(Meninjau Kembali)
Melakukan refleksi dan peninjauan
kembali apakah jawaban sudah benar dan
masuk
akal
231
Lampiran B4 Soal Tes ang digunakan
Soal Instrumen Penelitian
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok Bahasan : Fluida Dinamis
Waktu : 120 Menit
PETUNJUK UMUM
Tulis terlebih dahulu nama peserta ujian, kelas, dan absen pada lembar
jawaban.
Kerjakan soal di lembar jawaban yang telah tersedia.
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (X)
pada huruf A,B,C,D, dan E.
Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu.
Perhatikan agar lembar jawaban tidak kotor, tidak basah, tidak terlipat
dan tidak sobek.
__________________________________________________________________
__
SELAMAT MENGERJAKAN
232
E. R,Q,P
2. Perhatikan gambar dibawah ini
XA XB
Terdapat duah bejana identik. Berapa perbandingan jarak pancuran bejana XA
dan XB ?
A. 1 :1
B. 1 : 2
D. 2 : 1
C. 1 : 3
E. 1 : 4
1. Amatilah tiga bejana berisi air dengan kedalaman dan volum yang sama seperti
gambar dibawah ini. Jika bejana dilubangi pada masing-masing bejana seacara
bersamaan
Permukaan Tanah
P Q R
Urutkan kecepatan pancuran air dari yang terkecil hingga terbesar
A. A. P,Q,R
B. B. R,P,Q
C. C. P,Q,R
D. D. Q.P,R
233
3. Ember diisi air sampai penuh selama 1 menit yang digantungkan pada sebuah
katrol (massa diabaikan) dan pada ujung satunya diberi beban seperti gambar
dibawah ini.
Berapa tegangan tali pada katrol tersebut?
a. 45 N
b. 46 N
c. 47 N
d. 48 N
e. 49 N
4. Perhatikan gambar dibawah ini.
P2
P1
Diketahui tekanan bagian dasar sebesar 500 kPa (P1) . Berapa perbandingan
kecepatan bagian atas dan kecepatan bagian bawah?
A. 1 : 1
234
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 1 : 3
E. 2 : 3
5. Amatilah pipa memiliki dua cabang aliran seperti gambar dibawah ini.
Berapa debit air yang mengalir pada pipa tersebut jika diameter pipa ketika
masuk 20 mm?
A . 9.61 x 105 m
3s
-1
B. 10.61 x 105 m
3s
-1
C. 11.61 x 105 m
3s
-1
D. 12.61 x 105 m
3s
-1
E. 13.61 x 105 m
3s
-1
6. Perhatikan Tabel dibawah ini
Keterangan Bendungan
A
Bendungan
B
Bendungan
C
Debit air musim
hujan(Qh)
20 m3/s
25 m3/
/s
30 m3/s
Debit air musim
kemarau(Qk)
5 m3/s
15 m3/
/s
10 m3/s
235
Ketinggian (h) 10 m
3 meter 5 meter
Efesiensi
generator (n)
50 % 55 % 53 %
Tabel diatas menunjukkan daerah A,B,C yang akan dipasang generator PLTA
dengan kondisi sesuai dengan tabel, Urutkan Daerah yang memiliki daya
terbesar hingga terkecil
A. A,B,C
B. A,C,B
C. B,C,A
D. B,A,C
E. C,A,B
8. Sebuah pipa venturimeter memiliki tiga luas penampang yaitu A1 , A2 dan A3
seperti pada gambar tersebut
Jika perbedaan tinggi air pada luas A1 dan A2 80 cm. Berapa perbedaan
perbedaan tinggi x ?
7. PLTA dibuat pada air terjun dengan ketinggian 10 m , debit air yang dihasilkan
air terjun tersebut sebesar 4 m3s
-1. Berapa daya yang dihasilkan air terjun tersebut
jika memiliki efesiensi 80% ? ( = 1000 kgm-3
)
A. 300 Kwatt
B. 310 Kwatt
C. 320 Kwatt
D. 330 Kwatt
E. 340 Kwat
236
A. 8 m
B. 10 m
C. 12 m
D. 14 m
E. 16 m
9. Amatilah liima pipa venturemeter P,Q,R,S,T memiliki luas penampang yang
sama seperti gambar dibawah ini.
Pipa P Pipa Q
Pipa R Pipa S
Pipa T
Berapa perbandingan pipa venturemeter yang memiliki kecepatan terbesar?
a. 6 : 9 : 11 : 17 : 13
b. 6 : 9 : 13 : 17 : 11
c. 6 : 9 : 13 : 11 : 17
d. 9 : 6 : 11 : 13 : 17
e. 9 : 6 : 13 : 11 : 17
237
e. 37 kgm-3
Perhatikan Tabel dibawah ini
Venturimeter dengan manometer
Fluida 1 Fluida 2 Tinggi
Venturimeter I Minyak Alkohol 4 cm
Venturi II Minyak Raksa 6 cm
Venturi III Minyak Air 5 cm
Venturimeter
IV
Minyak Air laut 3 cm
Venturimeter
V
Minyak Gliserin 7 cm
Keterangan massa jenis(p)
p minyak = 800 kg/m3
P Alkohol = 800 kg/m3
P raksa = 13.600 kg/m3
P air = 1000 kg/m3
10. Sebuah teko air bervolume 6 L diisi air
kali volume totalnya, ketel tersebut
memiliki suhu awal 25o C, kemudian di panaskan suhunya menjadi 100
oC. Seperti
gambar dibawah
Pada ujung corong ketel mengluarkan bunyi menandakan bahwa air sudah mendidih
jika corong ketel memiliki panjang 5 cm dan diameter 3 cm, Debit uap yang keluar
dari corong adalah
a. 33 kgm-3
b. 34 kgm-3
c. 35 kgm-3
d. 36 kgm-3
238
P air laut = 1030 kg/m3
Dari tabel diatas, Manakah pipa venturimeter yang memiliki kecepatan yang
paling besar, jika luas penampang besar dan kecil masing-masing 1,5 m dan 1
m ?
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
12. Petugas pemadam kebakaran menggunakan selang berdiameter 6 cm untuk
dapat mengalirkan 1000 liter air per menitnya. Sebuah mulut pipa (nozzle)
disambungkan di ujung selang agar air bisa menyemprot jendela yang berada
30 cm di atas nozzle Tekanan air di dalam selang yang dibutuhkan adalah…..
a. 282 KPa
b. 292 KPa
c. 302 KPa
d. 312 KPa
e. 322 Kpa
e 582.800 N
14. Sebuah pipa bercabang seperti pada gambar dibawah ini. Diketahui, pada
bagian B memiliki kecepatan 1.1 ms-1
, pada bagian C kecepatan aliran 0.5 ms-
13. Luas penampang sebuah pesawat adalah 240 m2 bergerak dengan kecepatan
aliran di atas dan di bawah adalah 120 ms-1
dan 90 ms-1
. jika massa jenis
udara 1,3 kgm-3
, maka besar gaya angkat pesawat adalah
a. 982.800 N
b. 882.800 N
c. 782.800 N
d 682.00 N
239
1 dan pada aliran luas penampang A memiliki kecepatan 1.1 ms
-1 . Berapa
kecepatan yang mengalir pada bagian D?
A. 0.5 ms-1
B. 0.4 ms-1
C. 0.3 ms-1
D. 0.2 ms-1
E. 0.1ms-1
15. Sebuah air terjun setinggi 30 m di gunakan untuk pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) yang memiliki volume air 20 m3. Jika efesiensi pada generator 50 %.
Seperti gambar dibawah ini.
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menghidupi listrik 200 rumah jika tiap rumah
membutuhkan 6 kW ?
A. 10 s
B. 15 s
C. 20 s
D. 25 s
E. 30 s
240
Lembar B5
Lembar Validasi Soal
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok Bahasan : Fluida Dinamis
Waktu : 120 Menit
PETUNJUK UMUM
Tulis terlebih dahulu nama peserta ujian, kelas, dan absen pada lembar
jawaban.
Kerjakan soal di lembar jawaban yang telah tersedia.
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (X)
pada huruf A, B, C, D, dan E.
Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu.
Perhatikan agar lembar jawaban tidak kotor, tidak basah, tidak terlipat
dan tidak sobek.
__________________________________________________________________
__
SELAMAT MENGERJAKAN
241
E. C,B,A
2. Perhatikan gambar dibawah ini
Terdapat dua buah bejana A dan B dengan ukuran volume yang sama. Berapa
perbandingan perbandingan jarak pancuran bejana A dan B ?
A. 1 :1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
1. Tiga buah bejana A,B,C berisi air dengan ketinggian dan volume yang sama,
bejana A,B,C tersebut diberi lubang berturut-turut 80 cm, 45 cm dan 125 cm
dari permukaan lubang
Urutkan dari yang terkecil hingga terbesar bejana manakah yang paling cepat
pancurannya
A. A,B,C
B.. C,A,B
C. A,C,B
D. B,A,C
242
D. 1 : 3
E. 1 : 4
E. 49 N
4. Sebuah bejana setinggi 2 m berisi penuh air. Pada titik 50 cm dari permukaan
bejana dilubangi dengan luas lubang 10 cm2, kemudian air keluar dari lubang
tersebut dengan debit 1 m3/s. Pada bagian pancuran air terdapat kincir air
berbentuk silinder pejal bermassa 200 gram dan jari-jari 1 m. Kincir air
berputar ketika dikenai air yang jatuh dari pancuran tersebut .Berapa
kecepatan putar kincir tersebut?
3. Perhatikan Gambar di bawah ini
Sebuah katrol (massa diabaikan) digantungkan dengan beban 4 kg kemudian
sebuah ember kosong di gantungkan pada sisi lain. Waktu yang dibutuhkan
ember terisi penuh air 1 menit. Jika ketinggian tangki air dari permukaan
sampai lubang 1,5 m dan luas lubang 4 cm2 ,berapa tegangan tali pada katrol
tersebut?
A. 45 N
B. 46 N
C. 47 N
D. 48 N
243
A. 35.4 rad/s
B. 42.5 rad/s
C. 52.6 rad/s
D. 65.2 rad/s
E. 72.5 rad/s
5. Perhatikan Tabel dibawah ini
Keterangan Bendungan
A
Bendungan
B
Bendungan
C
Debit air musim
hujan(Qh)
20 m3/s
25 m3/
/s
30 m3/s
Debit air musim
kemarau(Qk)
5 m3/s
15 m3/
/s
10 m3/s
Ketinggian (h) 10 m
3 meter 5 meter
Efesiensi
generator (n)
50 % 55 % 53 %
Tabel diatas menunjukkan daerah A,B,C yang akan dipasang generator PLTA
dengan kondisi sesuai dengan tabel, Urutkan Daerah yang memiliki daya
terbesar hingga terkecil ?
A. A,B,C
B. A,C,B
C. B,C,A
D. B,A,C
E. C,A,B
244
E. 340 Kwatt
7. Pipa venturimeter memiliki tiga luas penampang yaitu A1 , A2 dan A3
memiliki luas berturut-turut 5 cm2, 3 cm
2, 1 cm
2 . Jika perbedaan tinggi air
pada luas A1 dan A2 80 cm.
Berapa perbedaan tinggi pada luas A2 dan A3 ?
A. 8 m
B. 10 m
C. 12 m
D. 14 m
E. 16 m
6. Air terjun dipasangi sebuah generator dengan ketinggian 10 meter dari
permukaan sungai, debit air yang dihasilkan air terjun tersebut sebesar 4 m3/s.
Berapa daya yang dihasilkan air terjun tersebut jika memiliki efesiensi 80% ?
(p = 1000 kg/m3)
A. 300 Kwatt
B. 310 Kwatt
C. 320 Kwatt
D. 330 Kwatt
245
E. 9 : 6 : 13 : 11 : 17
E. 1 : 4
9. Perhatikan Tabel dibawah ini
Venturimeter dengan manometer
Fluida 1 Fluida 2 Tinggi
Venturime
ter I
Minyak Alkohol 4 cm
Venturi II Minyak Raksa 6 cm
7. Lima buah pipa venturemeter P,Q,R,S,T memiliki luas penampang yang
sama. Berapa perbandingan pipa venturemeter yang memiliki kecepatan
paling besar, jika perbedaan ketingian masing-masing venturimeter P,Q,R,S
4 cm, 2 cm, 12 cm, 8 cm, 14 cm ?
A. 6 : 9 : 11 : 17 : 13
B. 6 : 9 : 13 : 17 : 11
C. 6 : 9 : 13 : 11 : 17
D. 9 : 6 : 11 : 13 : 17
8. Sebuah venturimeter memiliki luas penampang besar 18 cm2 dan luas
penampang kecil 6 cm2 digunakan untuk mengukur kecepatan aliran air. Jika
perbedaan ketinggian permukaan air 40 cm, hitunglah perbandingan
kecepatan aliran air di penampang besar dan penampang kecil.
A. 1 : 3
B. 2 : 3
C, 1 : 2
D. 2 : 2
246
Venturi III Minyak Air 5 cm
Venturime
ter IV
Minyak Air laut 3 cm
Venturime
ter V
Minyak Gliserin 7 cm
Keterangan massa jenis(p)
p minyak = 800 kg/m3
P Alkohol = 800 kg/m3
P raksa = 13.600 kg/m3
P air = 1000 kg/m3
P air laut = 1030 kg/m3
Dari tabel diatas, Manakah pipa venturimeter yang memiliki kecepatan yang
paling besar, jika luas penampang besar dan kecil masing-masing1,5 m dan 1
m ?
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
247
E. 50 s
9. Ahmad mengisi ember yang memiliki kapasitas 10 liter dengan air dari
sebuah kran sepertigambar berikut!
Jika luas penampang kran dengan diameter D2 adalah 1 cm2 dan kecepatan
aliran air di kran adalah 5 m/s. Berapa waktu yang diperlukan untuk mengisi
ember yang keluar dari keran tersebut?
A. 10 s
B. 20 s
C. 30 s
D. 40 s
248
E. 13.61 x 105 m
3/s
10. Sebuah pipa yang memiliki bentuk seperti huruf Pipa Y, pipa tersebut terbagi
menjadi dua aliran, pipa bagian keluaran pertama memiliki diameter 15 mm
dengan kecepatan aliran 0.6 m/s dan pipa keluaran aliran kedua memiliki
diameter 10 mm dengan kecepatan fluida 0.3 m/s.
Berapa debit air yang mengalir pada pipa tersebut jika diameter pipa ketika
ketika masuk 20 mm?
A . 9.61 x 105 m
3/s
B. 10.61 x 105 m
3/s
C. 11.61 x 105 m
3/s
D. 12.61 x 105 m
3/s
249
E 582.800 N
11. Luas penampang sebuah pesawat adalah 240 m2 bergerak dengan kecepatan
aliran di atas dan di bawah adalah 120 m/s dan 90 m/s. jika massa jenis udara
1,3 kg/m3, maka besar gaya angkat pesawat adalah
A. 982. 800 N
B. 882.800 N
C. 782.800 N
D 682.00 N
12. Perhatikan gambar dibawah
Sebuah tangki diisi air setinggi 1 m yang memiliki suhu awal 30 oC. Tangki
tersebut memiliki luas penampang 0,5 m2, kemudian tangki di panasi
sehingga suhu air menjadi 80 oC .Kemudian Bejana dilubangi seperti pada
gambar. Berapa waktu yang dibutuhkan agar air jatuh ke bawah? (koefisien
muai volume air 0,00044)
A. 0.45 s
B. 0.50 s
C. 0.55 s
D. 0.60 s
250
E. 0.65 s
13. Sebuah air terjun setinggi 30 m di gunakan untuk pembangkit listrik tenaga
air (PLTA) yang memiliki volume air 20 m3. Jika efesiensi pada generator 50
%. Seperti gambar dibawah ini.
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menghidupi listrik 200 rumah jika
tiap rumah membutuhkan 6 kW ?
A. 10 s
B. 15 s
C. 20 s
D. 25 s
E. 30 s
251
E. 37 kg/m3
14. Sebuah ketel bervolume 6 L diisi air 1/6 kali volume totalnya, ketel tersebut
memiliki suhu awal 25o C, kemudian di panaskan suhunya menjadi 100
oC.
Seperti pada gambar
Pada ujung corong ketel mengluarkan bunyi menandakan bahwa air sudah
mendidih jika corong ketel memiliki panjang 5 cm dan diameter 3 cm, berapa
debit uap yang keluar dari corong tersebut?
A. 33 kg/m3
B. 34 kg/m3
C. 35 kg/m3
D. 36 kg/m3
252
E. 0.11 kg/m3
16. Sebuah ember kosong diletakan diatas junkat jungkit dan sebuah balok
bermasa 1 kg ditaruh pada ujung lainnya. Seperti gambar dibawah
15. Kipas angin dihubungkan ke sebuah sumber tegangan 220 V dan arus 4 A,
kipas angin tersebut memiliki diameter 14 cm dan momen inersianya 40 kgm2
.
Jika massa baling-baling kipas angin 50 g berapa debit udara yang di
hembuskan oleh kipas angin tersebut dalam 60 detik?
A. 0.07 kg/m3
B. 0.08 kg/m3
C. 0.09 kg/m3
D. 0.10 kg/m3
253
Sebuah tangki yang ujungnya di beri lubang dengan luas 1 mm2 di
dekatkan pada ember kosong agar dapat mengisi ember tersebut Berapa lama
jungkat jungkit tersebut akan seimbang?
A. 158.7 s
B. 162.7 s
C. 174.7 s
D. 185.7 s
E. 184.7 s
254
E. karena semakin Besar luas semakin banyak debit yang dapat melewati
keran
17. Perhatikan kedua gambar dibawah ini
Pada persamaan kontinuitas disebutkan jika kecepatan (v) =
, berarti
kecepatan berbanding terbalik dengan luas penampang, semakin kecil luas
penampang (A) Semakin cepat kecepatan air, namun jika kita perhatikan
keran yang sedang mengaliri air mengapa ketika di tutup sebagian besar luas
penampang keran, air mengalir menjadi tetesan dan mengalir lambat dan
ketika ketika keran air dibuka mengapa air mengalir deras dan cepat?
A. karena semakin besar luas semakin banyak debit yang dapat melewati
keran
B. karena semakin kecil luas semakin banyak debit yang dapat melewati
keran
C. karena semakin besar luas semakin kecil debit yang dapat melewati keran
D. karena semakin kecil luas penampang semakin sedkit debit yang dapat
melewati keran
255
E. 322 Kpa
E. 2 : 3
18. Seorang pemadam kebakaran menggunakan selang berdiameter 6 cm untuk
mengalirkan 10 liter air per menitnya. Sebuah mulut pipa (nozzle)
disambungkan di ujung selang agar air bisa menyemprot jendela yang berada
30 cm di atas nozzle Tekanan air di dalam selang yang dibutuhkan adalah
A. 282 Kpa
B. 292 kpa
C. 302 Kpa
D. 312 Kpa
19. Pada sebuah seketsa pipa dibawah
Jika diketahui tekanan bagian dasar sebesar 500 kPa dan ketinggian pada
bagian atas pipa sebesar 2 m dan tekanannya 480 kPa, Berapa perbandingan
kecepatan bagian atas dan kecepatan bagian bawah fluida yang melalui pipa?
A, 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 1 : 3
256
E. 16 : 9
21. Gambar dibawah adalah sebuah pipa pitot. Pada pipa pitot tersebut dialirkan
suatu fluida sehingga menyebabkan perbedaan tinggi raksa pada monometer 2
cm.
Jika massa jenis raksa adalah 13,6 gr/cm3. Hitunglah kecepatan fluida yang
mengalir gas karbondioksida ? (ρ = 1,98 gr/cm3)
A. 0.65 m/s
B. 1.75 m/s
20. Pada sebuah pipa yang ujung-ujungnya memiliki luas penampang yang
berbeda luasnya. Diameter ujung pipa pertama ¼ kali luas penampang ujung
kedua berapa perbandingan kecepatan antara dua ujungnya?
A. 16 : 1
B. 16 : 3
C. 16 : 5
D. 16 : 7
257
C. 2.75 m/s
D. 3.75 m/s
E. 4.75 m/s
22. Suatu bagian bejana dari pipa alat ukur venturimeter yang ditunjukan pada
gambar dibawah ini, memiliki luas penampang 40 cm pada bagian yang lebih
lebar dan 10 cm pada bagian yang menyempit.seperti gambar diabawah
Debit air yang melalui pipa 3000 cm/s. Berapa perbandingan laju air pada
bagian yang lebih besar dan lebih sempit?(pI=0,6 gr/cm , h = 5 cm)
A. 1 :1
B. 1 : 2
C. 2 :1
D. 2 : 2
E. 2 : 3
23. Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran udara. Pipa U
dihubungkan pada lengan tabung dan diisi dengan cairan yang memiliki
massa jenis 800 kg/m3.
258
Jika massa jenis udara yang diukur adalah 1 kg/m3 dan perbedaan level cairan
pada tabung U adalah h = 25 cm, tentukan kelajuan aliran udara yang terukur!
A. 8 m/s
B. 16 m/s
C. 32 m/s
D. 48 m/s
E. 64 m/s
24. Sebuah pipa bercabang tiga seperti pada gambar dibawah ini. Diketahui luas
Adalah 5 cm2 luas B adalah 6 cm
2 dan luas C 8 cm
2 dan cabang utama
memiliki luas 10 cm2 , pada bagian B memiliki kecepatan 1 m/s, pada bagian
C kecepatan aliran 0.5 m/s dan aliran utama memiliki kecepatan 1.1 m/s.
Berapa kecepatan yang mengalir pada bagian A?
A. 0.5 m/s
B. 0.4 m/s
259
C. 0.3 m/s
D. 0.2 m/s
E. 0.1 m/s
25. Sebuah tangki diisi air dari kran dengan luas penampang 4 cm2
dan
kecepatannya 0.2 m/s. Pada ketinggian X cm dari dasar tangki terdapat
lubang kebocoran seluas 0.2 cm2. Tinggi lubang dari permukaan air adalah
A. 0.4 m
B. 0.5 m
C. 0.6 m
D. 0.7 m
E. 0.8 m
27. Sebuah selang karet menyemprotkan air vertical ke atas sejauh 4.05 meter.
Bila luas ujung selang adalah 0.8 cm2, maka volume air yang keluar dari
selang selama 1 menit adalah…… liter
A. 4.30
B. 4.31
C. 4.32
D. 4.33
E. 4.34
28. Pada gambar dibawah ini,
260
G adalah generator 1.000 W digerakan dengan kincir angina, generator hanya
menerima energy sebesar 80% dari air. Bila generator bekerja normal, maka
debit air yang sampai kekincir air adalah
A. 28 m/s
B. 29 m/s
C. 30 m/s
D. 31 m/s
E, 32 m/s
29. Air mengalir pada sebuah pipa horizontal dengan luas penampang besar
dengan nilai 20 cm2 dan luas penampang kecil 5 cm
2 dengan kecepatan alir 4
m/s. Tekanan pada bagian luas penampang yang sempit sebesar 4,80 x 104 Pa.
Tekanan yang dialami pada selang dengan penampang besar adalah….Kpa
A. 4,8 x 104 Pa
B. 5.0 x 104 Pa
C. 5.2 x 104 Pa
D. 5.4 x 104 Pa
E. 5.6 x 104 Pa
30. Perhatikan Gambar Dibawah ini
Pada gambar diatas Jika v adalah kecepatan aliran udara dan P adalah tekanan
udara,
maka sesuai azas Bernoulli pada rancangan yang pada gambar tersebut
adalah....
A.vA >vB sehinggaPA >PB
261
B.vA >vB sehinggaPA <PB
C.vA <vB sehinggaPA <PB
D.vA <vB sehinggaPA >PB
E. vA > vB sehingga PA = PB
262
Lampiran B6 Lembar Uji Validasi Test Penelitian
263
264
265
Lembar B7 Uji Validasi Media
266
267
268
269
LAMPIRAN B8 Hasil Wawancara
Nama Guru : Ridhwan Dery Iradat S.Pd
Instansi : SMA Dharma Karya UT
No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa lama Bapak mengajar di sekolah?
3 tahun
2 Apa Jenis kurikulum yang digunakan Bapak
di
sekolah ?
K1 revisi
3 Menurut Bapak, konsep fisika yang siswa
anggap sulit
di sekolah ?
Fluida dinamis
4 Menurut Bapak apa Kendala yang siswa alami
ketika
belajar fisika ?
Tidak memahami cara
menyelesaikan masalahya
5 Bagaimana hasil belajar siswa mata pelajaran
fiswa
pada konsep tersebut?
Masih dibawah setandar
atau sangat bururk
6 Apa jenis media pembelajaran yang biasa
Bapak
gunakan di sekolah saat ini?
visual
7 Apa media pembelajaran yang biasa Bapak
gunakan di sekolah ?
Ppt, slide, LCD, lab
8 Media pembelajaran yang biasa Bapak
digunakan di luar sekolah, antara lain:
270
9 Menurut Bapak sistem operasi telepon seluler
(ponsel) yang biasa siswa gunakan,
Android,Ios dan Windows
phone
10 Menurut Bapak apakah siswa sudah
memaksimalkan
penggunaan ponsel untuk belajar?
Belum, handphone
digunakan untuk bermain
gam dan bermedia sosial
11 Menurut Bapak kegiatan, apa yang biasa siswa
lakukan ketika menggunakan ponsel?
Bermain game,bermedia
sosial, belanja online
12 Menurut Bapak tempat yang siswa rasa lebih
kondusif untuk belajar, antara lain?
Sekolah dan rumah
13 Berapa lama waktu Bapak mengajar fisika di
sekolah
selama seminggu?
5 jam pelajaran
14 Menurut Bapak, Bagaimana kemampuan siswa
dalam
menyelesaikan pemecahan fisika konsep fluida
dinamis?
Masih belum baik, karena
siwa belum memahami
cara dalam menyelesaikan
masalahh yang benar
masalah
271
Lampiran B7
272
LAMPIRAN C1
Hasil Pretest
Pengaruh Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Pemecahan
Masalah Konsep Fluida Dinamis
No Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 4 4
2 4 4
3 4 4
4 4 4
5 4 4
6 5 4
7 5 4
8 5 5
9 5 5
10 5 5
11 5 5
12 6 5
13 6 5
14 6 5
15 6 6
16 6 6
17 6 6
18 6 6
19 6 6
20 6 7
273
21 7 7
22 7 7
23 7 7
24 7 7
25 7 8
26 7 8
27 7 8
28 8 8
29 8 9
30 8 9
Jumlah 177 178
Rata 5.9 5.933333
SD 1.241523 1.595972
Varian 1.541379 2.547126
Maksimum 8 9
Minimum 4 4
Median 6 6
Modus 6 4
274
LAMPIRAN C2
Hasil Posttest
Pengaruh Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Pemecahan
Masalah Konsep Fluida Dinamis
No Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1 9 7
2 9 7
3 9 7
4 9 7
5 9 7
6 10 7
7 10 7
8 10 7
9 10 7
10 10 7
11 10 7
12 10 7
13 10 7
14 10 7
15 10 7
16 10 7
17 10 7
18 10 8
19 10 8
20 10 8
21 10 8
275
22 10 9
23 10 9
24 11 9
25 11 9
26 11 9
27 11 10
28 11 10
29 11 10
30 11 11
Jumlah 302 237
Rata 10.06667 7.9
SD 0.639684 1.213431
Varian 0.409195 1.472414
Maksimum 8 9
Minimum 4 4
Median 10 7
Modus 10 7
276
LAMPIRAN C3
Analisis Kemampuan Kognitif Pretest Kelas Eksperimen
Siswa
Indikator Kemampuan Kognitif
Memahami(C2) Mengaplikasikan(C3) Menganalisis(C4)
1 2 3 4 7 9 10 14 5 6 8 11 12 13 15
B A D A C D B D A B B B A A E
1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
2 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
3 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
5 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0
6 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
9 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
10 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
11 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
12 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
13 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0
14 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
18 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1
19 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0
23 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1
24 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0
25 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
26 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0
27 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
28 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
277
29 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
30 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah 11 10 11 6 9 6 9 8 10 9 9 9 9 13 12
Rata 0.36 0.33 0.37 0.2 0.3 0.2 0.3 0.27 0.33 0.3 0.3 0.8 0.3 0.43 0.4
Present
ase 36% 33% 36%
20
% 30% 20% 30% 26% 33% 30% 30%
31
% 30% 43% 40%
Persen
Per
Indikat
or
35% 25% 24%
278
Analisis Kemampuan Kognitif pretest Kelas Kontrol
Siswa
Indikator Kemampuan Kognitif
Memahami(C2) Mengaplikasikan(C3) Menganalisis(C4)
1 2 3 4 7 9 10 14 5 6 8 11 12 13 15
B A D A C D B D A B B B A A E
1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
2 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
3 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
5 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0
6 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
9 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
10 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
11 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
12 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0
13 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0
14 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
15 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
16 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
18 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
19 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0
23 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1
24 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0
25 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
26 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0
27 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
279
28 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0
29 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
30 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Jumla
h 11 12 11 6 10 7 9 8 10 10 10 11 9 13 12
Rata 0.36 0.4 0.37 0.2 0.33
0.2
3 0.3 0.27 0.33 0.33 0.33 0.3 0.3 0.43 0.4
Prese
ntase 36% 40% 37% 20% 30% 20% 30% 26% 33% 30% 30% 31% 30% 43% 40%
Perse
n Per
Indika
tor
37% 21% 35%
280
Analisis Kemampuan Kognitif posttest kelas eksperimen
Siswa
Indikator Kemampuan Kognitif
Memahami(C2) Mengaplikasikan(C3) Menganalisis(C4)
1 2 3 4 7 9 10 14 5 6 8 11 12 13 15
B A D A C D B D A B B B A A E
1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
2 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
3 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
4 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
5 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0
6 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
7 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1
8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
9 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
10 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1
11 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
12 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0
13 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0
14 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1
15 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
16 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
17 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
18 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
19 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
21 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0
22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0
23 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
24 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1
25 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
26 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0
27 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
281
28 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0
29 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
30 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah 13 17 14 11 12 9 13 12 14 13 14 14 12 16 15
Rata 0.43 0.56 0.47 0.37 0.4 0.3 0.43 0.4 0.47 0.43 0.47 0.47 0.4 0.53 0.5
Present
ase 43% 56% 46% 36% 40% 30% 43% 40% 46% 43% 46% 46% 40% 53% 50%
Persen
Per
Indikat
or
48% 38% 46%
282
Analisis Kemampuan Kognitif posttest kelas Kontrol
Siswa
Indikator Kemampuan Kognitif
Memahami(C2) Mengaplikasikan(C3) Menganalisis(C4)
1 2 3 4 7 9 10 14 5 6 8 11 12 13 15
B A D A C D B D A B B B A A E
1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
3 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
4 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
5 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
6 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
7 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1
8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
9 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
10 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
11 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
12 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0
13 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0
14 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1
15 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
16 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0
17 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
18 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
19 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
20 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0
21 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0
22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0
23 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
24 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1
25 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
26 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0
27 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
28 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0
283
29 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
30 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah 13 16 13 10 11 8 12 11 13 10 14 13 11 14 11
Rata 0.43 0.53 0.43 0.33 0.37 0.7 0.4 0.37 0.43 0.33 0.47 0.43 0.37 0.47 0.37
Present
ase 43% 53% 43% 33% 36% 26% 40% 36% 43% 33% 46% 43% 36% 46% 36%
Persen
Per
Indikat
or
46% 34% 40%
284
Lampiran C 4 Perhitungan N-Gain
N-gain Kelas Eksperimen
a. Memahami(C2)
N-gain = 0.19
Kategori: rendah
b. Mengaplikasi(C3)
Kategori: Sedang
c. Menganalisis(C4)
N-gain = 0.2 Kategori: Rendah
285
N-gain Kelas Kontrol
a. Memahami(C2)
Kategori: Rendah
b. Menerapkan(C3)
Kategori: Sedang
c. Menganalisis(C4)
286
Lampiran C5 Uji Normalitas Hasil Posttest
Uji Normalitas Hasil Posttest
Kelas Eksperimen dan kontrol
A. Kelas Eksperimen
Tahap-tahap uji normalitas:
1. Perumusan hipotesis normalitas
Ho = Sampel berdistribusi normal
H1 = Sampel berdistribusi tidak normal
2. Tingkat Signifikan α = 5 %
3. Untuk memilih hipotesis, ditunjukan oleh significance pada hasil
pengelolahan data
4. Kriteria pengambilan keputusan
Jika α = 5% = 0.05 < sig, maka Ho diterima H1 ditolak
Jika α = 5% = 0.05 > sig, maka H1 diterima Ho ditolak
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Data_Posttest Eksperimen 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Data_Posttest Eksperimen Mean 10.0667 .27515
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 9.5039
Upper Bound 10.6294
5% Trimmed Mean 10.0556
Median 10.0000
Variance 2.271
Std. Deviation 1.50707
Minimum 7.00
Maximum 13.00
287
Range 6.00
Interquartile Range 2.00
Skewness .074 .427
Kurtosis -.357 .833
288
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Data_Posttest Eksperimen .151 30 .046 .957 30 .253
Kontrol .159 30 .052 .905 30 .011
a. Lilliefors Significance Correction
B. Kelas Kontrol
Tahap-tahap uji normalitas:
1. Perumusan hipotesis normalitas
Ho = Sampel berdistribusi normal
H1 = Sampel berdistribusi tidak normal
2. Tingkat Signifikan α = 5 %
3. Untuk memilih hipotesis, ditunjukan oleh significance pada hasil
pengelolahan data
4. Kriteria pengambilan keputusan
Jika α = 5% = 0.05 < sig, maka Ho diterima H1 ditolak
Jika α = 5% = 0.05 > sig, maka H1 diterima Ho ditolak
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N
Perce
nt N Percent
Data_Pretest Kontrol 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Descriptives
Kelas Statistic
Std.
Error
Data_Posttest Kontrol Mean 9.2000 .31220
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 8.5615
Upper
Bound 9.8385
289
5% Trimmed Mean 9.1667
Median 9.0000
Variance 2.924
Std. Deviation 1.71001
Minimum 7.00
Maximum 12.00
Range 5.00
Interquartile Range 3.00
Skewness .287 .427
Kurtosis -1.142 .833
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Data_Pretest Kontrol 0.159 30 0.052 .905 30 0.011
a. Lilliefors Significance Correction
290
Uji Homogenitas Data Postest
Kelas Eksperimen dan kelas kontrol
Tahap-tahap melakukan uji homogenitas :
1. Tetapkan hipotesis statistik dahulu hipotesis yaitu :
Ho = Varian nilai kemampuan kedua kelompok homogen.
H1 = Varian nilai kemampuan kedua kelompok tidak homogen.
2. Signifikansi α = 5 %.
3. Nilai signifikansi pada hasil pengolahan data sebagai tolak ukur untuk
menentukan hipotesis.
4. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
Jika signifikansi (p) (α = 0.05) maka Ho ditolak, yaitu varian kedua
kelompok tidak homogen.
Jika signifikansi (p) (α = 0.05) maka Ho ditolak, yaitu varian kedua
kelompok homogen.
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Data_postest Based on Mean .015 1 58 .904
Nilai sig.= 0.904 > α = 5% = 0.05, sehingga Ho diterima H1 ditolak, Data
yang dimiliki homogen
291
Lampiran C7
Uji Hipotesis Hasil Posttest
Tahap-tahap Uji Hipotesis
1. Perumasan hipotesis untuk uji normalitas :
Ho = Rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih kecil daripada
rata-rata hasil belajar siswa kelompok kelas kontrol.
H1 = Rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih besar daripada
rata-rata hasil belajar siswa kelompok kelas kontrol.
2. Hipotesis yang akan dipilih, ditentukan daari nilai yang di tunjukan oleh Sig.(2-
tailed) pada output hasil olah data.
3. Kriteria pengambilan keputusan :
Jika signifikansi (p) ( = 0.05) maka Ho ditolak H1 diterima.
Jika signifikansi (p) ( = 0.05) maka Ho diterima H1 ditolak.
Kesimpulan :
Dari data terbut nilai sig. = 0.46 = 5% = 0.05, maka hipotesis diterima
Group Statistics
kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Data_postest eksperimen 30 6.9553 1.28317 .23427
kontrol 30 6.3333 1.28355 .23434
Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Data_postest Equal
variances
assumed
.
0
1
5
.904 1.8
77 58 .046 .62200 .33136
-
.04129 1.28529
Equal
variances
not assumed
1.8
77
58.0
00 .046 .62200 .33136
-
.04129 1.28529
292
293
Lampiran C8
Data Hasil Angket Respon Siswa Terhadap
media Pembelajaran Mobile Learning pendekatan pemecahan masalah
No Jenis
Kelamin
Konten Fisika Desain Mobile Learning Implementasi
Mobile Learning
Efisensi
Penggunaa
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 L 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4
2 L 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4
3 L 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4
4 P 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
5 P 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4
6 P 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 4
7 L 3 3 4 5 4 4 2 4 3 4 3 3 4
8 L 4 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4
9 L 4 4 4 5 4 3 3 3 3 2 3 3 4
10 P 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4
11 L 3 4 5 4 4 2 4 3 2 3 3 4 2
12 L 4 4 5 4 4 5 4 3 2 3 4 4 2
13 L 4 3 5 4 5 2 4 3 3 3 4 4 2
14 P 4 3 4 4 5 2 4 4 2 2 4 4 3
15 P 3 3 5 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3
16 P 3 3 5 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3
17 P 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4
18 L 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4
19 L 3 4 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4
20 P 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4
21 L 3 3 3 4 5 4 3 2 4 3 4 4 2
22 L 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4 3
23 P 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 3
24 P 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
25 P 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3
26 P 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
27 P 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2
294
28 P 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2
29 L 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2
30 L 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2
295
Lampiran D1
Surat Permohonan Observasi
296
Lampiran D2 Surat Keterangan Wawancara
Surat Keterangan Wawancara
297
298
Lampiran D3 Surat Permohonan Penelitian
Surat Permohonan Penelitian
299
Lampiran D4 Surat Permohonan Penelitian
Surat Permohonan Penelitian
300
Lampiran D5 Uji Referensi
301
302
303
304
305
306
307
Lampiran D6
Foto-foto Penelitian
308
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Donny Mugia Prayoga. Anak kedua dari tiga bersaudara dari
pasangan Dodo Suhardi dan Mutia Reni. Lahir di Jakarta pada
tanggal 15 Oktober 1994 dan berdomilisi di Komplek Kopti
Blok A5 No.3 RT 01 RW 06 Kelurahan Setu Kecamatan
Cipayung Jakarta Timur.
Riwayat Pendidikan. Pendidikan dasar di SDN SETU O1 Pagi dilanjutkan
disekolah menengah pertama di SMPN 259 Jakarta dan untuk sekolah menengah
atas di SMAN 64 Jakarta. Kemudia melanjutkan belajar di kampus UIN
Syarifhidayatullah Jakarta sekaligus beerkuliah di kampus Kahfi BBC Motivator.