Media Komunikasi Paroki Cilandak - Jakarta Selatan 171 Th · Salah satu program Paroki adalah...

27
#171 Th.XVIII Maret 2020 Media Komunikasi Paroki Cilandak - Jakarta Selatan Gowes bareng Tahun Keadilan Sosial 2020 Nonton Bareng film Silence di perpustakaan St. Ignatius Berita Palsu dan Jurnalisme Perdamaian 18 26 36

Transcript of Media Komunikasi Paroki Cilandak - Jakarta Selatan 171 Th · Salah satu program Paroki adalah...

#171 Th.XVIIIMaret 2020

Media Komunikasi Paroki Cilandak - Jakarta Selatan

Gowes barengTahun KeadilanSosial 2020

Nonton Bareng film Silence di perpustakaan St. Ignatius

Berita Palsu dan Jurnalisme Perdamaian

18 26 36

KERLING

Pemimpin:Stella Maris Mandala Putri

Sekertaris Redaksi:Prima Pasaribu

Creative Design:Donald Saluling

Lucia Asri HeryantoRedaksi: Kornelius Jemada

Felicia N, Dian Wiardi, Stevanus Putro, Stela Maris M. P, Yossi Yosua,

Paskalis Agung, Okend,MG Anny Sumayanti, Ratna Widodo

Artikel Peliputan:[email protected] atau

(+62813-28130513)

Donasi Kasir Paroki(+62 21-7512669) No Rekening:

PGDP PAROKI/GRJ ST. STEFANUS: BCA 071.3021.994

Marketing/Iklan:Donald Saluling (+62 81294053016)

Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan Dewan Paroki Cilandak melalui Seksi Komunikasi

Sosial (KOMSOS)

Ketua Dewan Paroki:Thomas Suratno SCJ

Pendamping KOMSOS:Susan Joezar

Ketua Seksi KOMSOS:Donald Saluling,

Bendahara:Dian Wiardi

Infrastruktur:Stefanus Wangsit, Paulus Kriswanto

Warta Paroki:Yohanes Ledo

Mading/Acrylic:Kornelius Jemada, Stevanus Putro

Email: [email protected]

MEDIA SOSIAL:WWW.ST-STEFANUS.OR.IDIG: @KOMSOSCILANDAK

Mengupas FenomenaEtika Lisan dan Tulisan

di Media Sosial

Saat ini kita hidup di zaman yang serba canggih. Teknologi bergerak dinamis dan orang bebas untuk mengaksesnya. Sayangnya dari kemajuan teknologi itu, tak sedikit yang berbuat semaunya, tanpa memikirkan orang lain. Hukum kasih dihiraukan.

Faktanya, masih banyak orang yang tak bisa mengendalikan diri dengan lisannya. Lisan itu kemudian disampaikan lewat tulisan, hingga akhirnya menyinggung atau menyakiti orang lain. Lisan atau tulisan itu bahkan bisa memicu orang lain untuk bertindak atau berbuat jahat.

Kira-kira itulah penjelasan Tema Lisan dan Tulisan yang diangkat di MediaPASS di Edisi ke-171 ini. Mengenai pemicu perilaku orang lain, faktanya tergambar di Orbitan Utama yang ditulis oleh seorang Digital Communications Consultant, Rendy Doroii.

Lalu ketika dihadapkan pada informasi yang belum tentu benar, apa yang harus dilakukan umat? Fenomena itu dibahas pada rubrik Pesona Sabda. Kita juga bisa mengetahui tanggapan dari kaum muda mengenai topik yang secara tidak langsung menyakiti orang lain. Pendapat OMK secara gamblang dijelaskan di rubrik Menurut Mereka.

Masih banyak artikel menarik lainnya di edisi kali ini. Salah satunya profil salah satu umat Lingkungan Sta. Felisitas, Wilayah XI yang menjadi imam. Adalah Pastor Samuel Nasada Himawan, OFM. Termasuk sejumlah kegiatan gereja yang tersusun rapi di rubrik Seputar Paroki. Selamat membaca! ELS

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 54

3 Kerling

4 Daftar isi

6 Surat Gembala Paus Fransiskus

10 Surat Gembala Uskup Ignatius

Suharyo

14 Kalenderium

SEPUTAR PAROKI

16 Pembukaan Tahun Keadilan Sosial

17 Jadwal Paskah 2020

18 Gowes bareng

20 Rekoleksi Spiritualitas Kristiani dalam Kemasyarakatan

22 Pelatihan Media Sosial

24 Pembelajaran Kitab Kebijaksanaan

25 Peringatan Hari Orang Sakit Sedunia

26 Nonton Bareng Film Silence

28 Program MRT bagi Calon Pasutri Katolik

29 Donor Darah Rutin

30 ORBITAN UTAMA: Pisau tajam bermata Dua itu Bernama MEDSOS

36 PESONA SABDA: Berita Palsu dan Jurnalisme Perdamaian

42 PROFIL: Menjadi Imam, Cara Pastor Sam Mencintai Allah dengan Tulus

46 MENURUT MEREKA: Topik apa yang dapat menyakiti orang lain?

48 ORBITAN LEPAS: Peran Lansia tak Tergantikan

50 DONASI PAROKI: Januari-Februari 2020

SURAT GEMBALA Pesan Paus pada masa pra paskah ini

adalah bagaimana kita menyiapkan diri untuk didamaikan oleh Yesus

HOSSGereja mengadakan misa khusus bagi para umat atau yang keluarganya ingin mendapatkan pengurapan minyak suci.

PROFILReporter MediaPASS, Anny Sumayanti menyempatkan diri berbincang-bincang sedikit bersama Pastor Sam pada acara misa perdana beliau di Gereja St. Stefanus.

GOWES BARENG Salah satu program Paroki adalah

mensosialisasikan gerakan Kita Adil, Bangsa Sejahtera. Ini diwujudkan

dengan kerja sama seksi HAAK bersama lingkungan sekitar gereja.

TAHUN KEADILAN SOSIAL Pada misa pembukaan TKS 2020 ini, Keuskupan Agung Jakarta meluncurkan gerakan celengan Yesus Tuna Wisma

ORBITAN UTAMATahukah Anda bahwa dalam menggunakan media sosial, terkadang kita tidak sadar jika kita sudah melakukan tindakan yang kurang menyenangkan dan malah melanggar hukum?

6

25

42

18

30

16

DAFTAR ISI

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 76

SURAT GEMBALA

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 98

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 1110

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2020

Para Ibu dan Bapak,

Suster, Bruder, Frater,

Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus,

1. Pada hari Raya Penampakan Tuhan awal bulan Januari yang lalu, kita memulai TAHUN KEADILAN SOSIAL dengan semboyan “Amalkan Pancasila: Kita Adil, Bangsa Sejahtera”. Kita berharap agar dengan menghayati Tahun Keadilan Sosial ini, kita umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta menanggapi amanat Gereja agar terus-menerus membarui diri. Adapun dinamika pembaruan itu kita rangkum dalam semboyan “Semakin Beriman, Semakin Bersaudara, Semakin Berbela Rasa”. Kata “semakin” mengungkapkan harapan kita agar pembaruan itu tidak akan pernah berhenti. Pembaruan akan terjadi kalau kita bersama-sama setiap kali mengajukan pertanyaan ini: ”Apa yang harus kita lakukan, supaya lingkungan hidup kita menjadi semakin manusiawi?” Lingkungan mempunyai arti yang sangat luas, seluas wilayah-wilayah hidup manusia baik pribadi maupun bersama-sama, seperti wilayah sosial, ekonomi, politik, budaya, pendidikan, kesehatan lingkungan hidup, dan lain-lainnya. Ketika lingkungan hidup kita menjadi semakin manusiawi, kita yakin bahwa Kerajaan Allah menjadi semakin nyata pula. Atau dalam bahasa sehari-hari, keadaban publik semakin terwujud, keadilan sosial dan cita-cita kemerdekaan Indonesia semakin menjadi kenyataan pula.

2. Ketika kita menjalani Tahun Keadilan ini, Tuhan menyediakan masa khusus bagi kita, yaitu masa Prapaskah. Masa Prapaskah, yang akan dimahkotai  dengan  Hari Paskah, adalah masa yang penuh rahmat untuk menjalankan pertobatan dan pembaruan hidup pribadi maupun hidup bersama, untuk menemukan jalan-jalan kreatif   mewujudkan keadilan. Sabda Tuhan yang kita dengarkan pada hari ini (Mat 5:38-48) mengajak kita untuk membangun hidup kita bersama sebagai murid-murid Yesus menjadi komunitas alternatif atau juga disebut komunitas kontras, yakni komunitas atau hidup bersama yang dijiwai dan dibentuk oleh nilai-nilai Injil yang berbeda dibandingkan dengan nilai-nilai yang biasanya dianut oleh (dalam tanda petik) “dunia”. Kontras-kontras itulah yang terungkap dalam pengajaran Yesus itu. Yesus mengatakan: “Kamu telah mendengarkan firman ‘Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu’.  Aku berkata kepadamu ‘Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu … Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian?” (Mat 5:46-47). Ucapan yang pertama mencerminkan hidup yang biasa, pada umumnya. Sedangkan ucapan kedua mengungkapkan hidup yang dijiwai  nilai-nilai yang lain, yang lebih daripada yang biasanya,  karena dijiwai oleh nilai-nilai kristiani, yaitu nilai-nilai kasih. Perenungan lebih jauh akan semakin meyakinkan kita bahwa kita dipanggil untuk mengembangkan komunitas alternatif atau komunitas kontras itu.

Saudari dan Saudara sekalian,

3. Kutipan Injil ini (Mat 5:38-48) adalah bagian dari Injil Matius 5-7 yang biasa disebut Khotbah Di Bukit. Bagi pembaca atau pendengar yang akrab dengan bahasa Kitab Suci, bukit atau gunung tempat Yesus menyampaikan  pengajaran-Nya ini pasti mengingatkan mereka akan gunung Sinai. Gunung Sinai adalah tempat Allah memberikan kesepuluh perintah-Nya kepada Musa. Pesan utama kutipan Injil tersebut, seperti halnya Musa memimpin umat Allah Perjanjian Lama keluar dari tanah perbudakan menuju tanah terjanji, Yesus adalah Musa Baru yang membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan memberikan kepada mereka kemerdekaan sejati anak-anak Allah. Dan seperti halnya Allah memberikan hukum dan tuntutan moral berupa Sepuluh Perintah di Gunung Sinai, Yesus memberikan perintah KASIH : mengasihi Allah dalam diri sesame (Mat 25:31-46), bahkan mengasihi musuh (Mat 5:44).

MENJADI KOMUNITAS ALTERNATIF DENGAN MEWUJUDKAN

KEADILAN SOSIAL

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 1312

Semuanya ini terjadi agar umat Allah menjadi “kudus” (Im 19:1) dan “sempurna sebagaimana Bapa di surga sempurna adanya” (Mat 5:48).

3.1. Sebelum peristiwa Sinai, Umat Allah Perjanjian Lama adalah bangsa yang hidup sebagai budak di negeri asing. Tetapi Allah tidak membiarkan umat-Nya hidup dalam perbudakan. Dengan mengutus Musa sebagai pemimpin, Allah membebaskan umat-Nya keluar dari tanah perbudakan untuk dibawa ke tanah terjanji. Dalam perjalanan menuju tanah terjanji itulah Allah memberikan hukum-hukum-Nya, berupa sepuluh perintah Allah. Harapannya, dengan berpegang pada hukum-hukum, yang tidak dipunyai bangsa lain, umat Allah akan bertumbuh menjadi bangsa yang besar, yang menghidupi nilai-nilai moral yang berbeda dibandingkan dengan yang dihidupi bangsa-bangsa lain. Di tengah-tengah bangsa itu “kasih dan keesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman” (Mzm 85:11). Dengan hidup seperti itu mereka akan tampil sebagai bangsa yang “kudus” (Im 19:1) dengan menjalankan perintah Tuhan untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri” (Im 19:18). Dengan cara itu mereka juga akan menjadi “terang” bagi bangsa-bangsa lain seperti dikatakan nabi Yesaya: ”Aku telah memanggil … dan membentuk engkau menjadi terang untuk bangsa-bangsa” (Yes 42:6).

3.2. Namun ternyata ketika bangsa itu menjadi semakin sejahtera, mereka lupa akan panggilan untuk hidup secara berbeda. Mereka dipanggil untuk hidup secara berbeda, tetapi mereka ingin hidup seperti yang lain. Kepada pemimpin mereka, mereka mengatakan, “Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau, maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain” (1 Sam 8:5). Dalam bahasa Kitab Suci permintaan itu sama artinya dengan tidak menghendaki Allah lagi (1 Sam 8:7-10). Memang mereka akhirnya diberi raja. Namun setelah mencapai puncak kejayaan di jaman Raja Daud, sejarah umat Allah Perjanjian Lama menjadi sejarah kemerosotan dan kehancuran karena tidak menjalankan keadilan dan kebenaran.

3.3. Pada jaman itulah Tuhan mengutus nabi-nabi-Nya. Seorang nabi adalah pribadi yang setia pada hukum Allah dan peka terhadap situasi jaman. Mereka menyuarakan keadilan dan kebenaran  yang merupakan pesan Tuhan kepada umat-Nya. Salah seorang nabi yang amat keras melawan ketidakadilan dan ibadah palsu adalah Amos: “Aku membenci, aku menghinakan perayaanmu … tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.” (Amos 5:21-17)

Saudari dan Saudara sekalian,

4. Sabda Yesus yang kita dengarkan pada hari ini, yang merupakan bagian dari Khotbah Yesus Di Bukit, dapat pula dipahami dalam garis yang sama: kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa dan dipanggil untuk “menjadi sempurna sebagaimana Bapa yang di surga sempurna” (Mat 5:48). Seperti halnya umat Allah Perjanjian Lama diberi Sepuluh Perintah agar menjadi bangsa yang kudus, demikian pula kita diberi hukum KASIH. Dengan hukum kasih itu – dan karena Roh Allah diam di dalam diri kita (1 Kor 3:16)- kita bersama-sama dipimpin menuju kesempurnaan hidup, dengan membangun hidup bersama kita sebagai murid-murid Kristus menjadi komunitas-komunitas alternatif atau komunitas kontras. 

5. Saya ingin mengakhiri renungan Prapaskah ini dengan mengutip bagian lagu yang sangat terkenal yang berjudul “The Prayer”: “Tuhan, tunjukkanlah kepada kami jalan yang membawa kami kepada-Mu …. Kami memimpikan suatu dunia tanpa kekerasan; dunia yang berkeadilan dan berpengharapan. Biarlah setiap orang mengulurkan tangan kepada sesamanya, tanda damai dan persaudaraan”. Marilah kita bangun hidup bersama kita dalam keluarga,  lingkungan,  komunitas kategorial, paroki, dan keuskupan menjadi komunitas alternatif atau komunitas kontras dengan saling menghargai, saling menerima dan saling mengakui serta terus berusaha mencari jalan-jalan baru untuk mewujudkan keadilan dalam segala kekayaan maknanya, termasuk keadilan untuk seluruh alam ciptaan. Semoga dengan demikian, hidup bersama kita dalam keluarga, lingkungan,  komunitas kategorial, paroki, dan keuskupan dapat menjadi suara hati bagi lingkungan hidup kita. Selamat memasuki masa Prapaskah. Terima kasih untuk berbagai keterlibatan para Ibu/Bapak/Suster/Bruder/Frater, kaum muda, remaja dan anak-anak sekalian dalam usaha menjadikan Keuskupan Agung Jakarta semakin beriman, semakin bersaudara, dan semakin berbela rasa. Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda semua, keluarga-keluarga dan komunitas Anda.

Kardinal Ignatius Suharyo

Uskup Keuskupan Agung Jakarta

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 1514

KALENDERIUM

KEGIATAN SEKSI- SEKSI PAROKI CILANDAK PERIODE MARET- APRIL 2020

[email protected] atau hubungi Whatsapp 0811 172832 (Bimantoro)

[email protected] atau hubungi Whatsapp 0816 923018 (Wilma)

[email protected] atau hubungi Whatsapp 0811 1898 777 (Heru Krishna)

[email protected] atau hubungi Whatsapp 0812 94049763 (Tika)

[email protected] atau hubungi Whatsapp 0811 145499 (Jaston Sinaga)

[email protected] atau hubungi Whatsapp 0812 7001 1128 (Meilani)

BULAN TGL. HARI PUKUL TEMPAT PROGRAM  KARYA

18 SABTU Sesuai  undangan Menghadiri  undangan  FKUB  Jakarta  Selatan  &  Kesbangpol  DKI  untuk  acara  peningkatan  kerukunan  kehidupan  beragama  (02)

22 SABTU Sesuai  undangan Mengikuti  pertemuan/pembekalan  Komisi  HAAK  KAJ  (03)

25 SABTU Area  sekitar  Gereja  Stefanus

Pemasangan  Spanduk  Selamat  Hari  Suci  Nyepi  Tahun  Baru  Saka  1942

18 SABTU Leo  Dehon Rapat  Pengurus  HAAK  dengan  Pegiat  Kemasyarakatan    (04)

19 MINGGU Grj.  St  Andreas  Kim  Taigon

Mengikuti  pertemuan/pembekalan  Komisi  HAAK  KAJ  (04)

22 SENIN Area  sekitar  Gereja  Stefanus

Pemasangan  Spanduk  Selamat  Menunaikan  Ibadah  Puasa  Ramadhan

MARET

APRIL

SEKSI  HAAK

BULAN TGL. HARI PUKUL TEMPAT PROGRAM  KARYA

29 MINGGU 07:30-­‐09:00  WIB Gd.  Leo  Dehon Tema-­‐4  Pengajaran  Komuni  Pertama

29 MINGGU Gd.  Leo  Dehon Bina  Lanjut  Pelatihan  Pendamping  Katekumen  Dewasa

12 MINGGU 12:30-­‐14:30  WIB GD.  Leo  Dehon Bina  Lanjut  Pelatihan  Pendamping  Katekumen  Dewasa

18 SABTU  08:30-­‐10:30  WIB Rekoleksi  calon  baptis  dewasa

19 MINGGU Gd.  Leo  Dehon  Lt.3/Lt.4 Parenting  day  untuk  orangtua  peserta  komuni  pertama  (3x  pertemuan)  (01)

19 MINGGU 07:30-­‐09:00  WIB Gd.  Leo  Dehon Tema-­‐5  Pengajaran  Komuni  Pertama

20 MINGGU  08:30-­‐10:30 Penerimaan  Baptisan  baru  dewasa

26 MINGGU 07:30-­‐09:00  WIB Tema-­‐6  Pengajaran  Komuni  Pertama

26 MINGGU 12:30-­‐14:30  WIB Bina  Lanjut  Pelatihan  Pendamping  Katekumen  Dewasa

27 SENIN Gd.  Gereja Tugas  koor  Fabiola  di  gereja  (3x  dalam  setahun)

30 KAMIS    Gd.  Leo  Dehon  205,  213

Pendampingan  pelajaran  katekumen  calon  baptis  dewasa  dan  remaja  (03)  Rutin:  setiap  Minggu    08:00  -­‐  09:30  WIB  &  9.30  -­‐  11:00  WIB      Rutin  Senin  dan  Kamis    pkl  19:00-­‐21:00

30 KAMIS Gd.  Leo  Dehon  211,  212,  213

Pengajaran  agama  Katolik  tiap  Minggu  &  Jumat  (03)  Kamis  pkl  16:00-­‐18:00  WIB,  Minggu  pkl  11:00-­‐1  1:00  WIB

SEKSI  KATAKESE

Maret

April

BULAN TGL. HARI PUKUL TEMPAT PROGRAM  KARYA

5 KAMIS JALA  (Belajar  di  Kelas)    (03)

7 SABTU Latihan  Basket  Rutin  OMK  (02)

7 SABTU LAP.  FUTSAL  PD  CABE Latihan  Futsal  Rutin  OMK  (02)

7 SABTU GBK Latihan  Lari  Rutin  OMK    (03)

7 SABTU Mengikuti  Perlombaan  John  Paul  Cup  II  PPA

7 SABTU PUBG  (Panjang  Umur  Bumi  Gue)    (01)

7 SABTU Hunting  Fotografi  dan  Videografi  Rutin  OMK    (02)

8 MINGGU Rapat  Rutin  Pengurus  PPA  (03)

8 MINGGU 103 Rapat  koordinasi  Seksi  Kepemudaan  (03)

MARET

SEKSI  KEPEMUDAAN

BULAN TGL. HARI PUKUL TEMPAT PROGRAM  KARYA

MARET 28 SABTU Leo  Dehon  lt.4 Pelatihan  Public  Speaking  Class  Prodiakon,  Ketling,  Kefas  &  fasilitator  MRT

18 SABTU Rumah  Retret  Pratista  Bandung

Retret  -­‐  Rekoleksi  Motivasi  Pelayanan  "Heart  to  Heart"  Para  Ketling  -­‐  Korwil  di  Rumah  Retret  Pratista  Bdg

19 MINGGU Rumah  Retret  Pratista  Bandung

Retret  -­‐  Rekoleksi  Motivasi  Pelayanan  "Heart  to  Heart"  Para  Pengurus  Komunitas2  Kategorial  di  Rumah  Retret  Pratista  Bdg

25 SABTU Leo  Dehon  lt.4 Pembentukan  &  Pelatihan  Tim  Animasi  Pengurus  OMK,  BIA  &  BIR

28 SABTU Panti  Samadi Train  For  Trainers  (TFT  -­‐  Pelatihan  bagi  Pelatih)  

SEKSI  PELATIHAN  &  PENGKADERAN

APRIL

BULAN TGL. HARI PUKUL TEMPAT PROGRAM  KARYA

7 SABTU KAJ  Pembekalan  SKK  di  KAJ

8 MINGGU Rapat  Koordinasi  SKK  (05)

14 SABTU Leo  Dehon Menyelenggarakan  Perayaan  HUP  01

21 SABTU Leo  Dehon  Mengadakan  Pembekalan  Volunteer  UBK

22 MINGGU Rapat  Koordinasi  SKK  (06)

28 SABTU KAJ Mengikuti  Pelatihan  Fasilitator  REKAB  (Remaja  Katolik  Bahagia)

29 MINGGU Leo  Dehon Rekoleksi  PARENTING  bagi  Orang  Tua  Penerima  Komuni  Pertama  (01)

19 MINGGU Rapat  Koordinasi  SKK  (07)

25 SABTU KAJ Mengikuti  Pelatihan  Fasilitator  MATAHATI  (untuk  lansia)

26 MINGGU  Sosialisasi  dan  Promosi  PASTORAL  KELUARGA  02

26 MINGGU Leo  Dehon Rekoleksi  PARENTING  bagi  Orang  Tua  Penerima  Komuni  Pertama  (02)

MARET

APRIL

SEKSI  KERASULAN  KELUARGA

BULAN TGL. HARI PUKUL TEMPAT PROGRAM  KARYA

22 MINGGU Lingkungan Menyiapkan  renungan  KS  HARI  AIR  *)

24 SELASA Lingkungan Menyiapkan  renungan  KS  EARTH  HOUR  *)  

31 SELASA Mendukung  Panitia  Paskah  2020  untuk  Green  Easter

31 SELASA Paroki Menambah  jumlah  Tim  Advokasi  Hukum  menjadi  12  orang  

31 SELASA Lingkungan Mengajarkan  Pertobatan  Ekologis/MIND  MAP  

31 SELASA Lingkungan Mensosialisasikan  Tim  Advokasi  Hukum  kepada  lingkungan

22 RABU Lingkungan Menyiapkan  renungan  KS  HARI  BUMI  *)

24 JUMAT KAJ Mengirim  volunteer  ke  Animasi  4  fokus  pastoral  KAJ  

24 JUMAT KAJ Mengirim  volunteer  ke  Animasi  4  fokus  pastoral  KAJ  

24 JUMAT KAJ Mengirim  volunteer  ke  Animasi  4  fokus  pastoral  KAJ  

30 KAMIS Paroki PERTEMUAN  TIM  ADVOKASI  HUKUM  **)                                                          

MARET

APRIL

SEKSI  KEADILAN  DAN  PERDAMAIAN

BULAN TGL. HARI PUKUL TEMPAT PROGRAM  KARYA

6 Bantuan  ke  PA  Bhakti  Luhur  (03)

25 RABU Aksi  Paskah

6 Bantuan  ke  PA  Bhakti  Luhur  (04)

29 RABU Menyediakan  takjil    (02)

MARET

APRIL

SEKSI  PSE

[email protected] atau hubungi Whatsapp 0813 1606 2899 (Herdi)

| MP Maret 202016

SEPUTAR PAROKI

MISA PEMBUKAAN TAHUN KEADILAN SOSIAL 2020Misa konselebrasi dipimpin oleh Pastor Thomas Suratno SCJ

5 JANUARI 2020 • 10.00 WIB

Pada kesempatan ini juga diperkenalkan Gerakan Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) yang adalah program bantuan pendidikan bagi anak-anak di lingkungan Paroki Cilandak yang membutuhkan.

GERAKAN A.S.A.K (Ayo Sekolah Ayo Kuliah)

Pada misa ini, Gerakan Celengan Yesus Tuna Wisma, salah satu program utama Tahun Keadilan Sosial, turut disosialisasikan kepada umat Paroki Cilandak.

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 1918

Men sana in corpore sano artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kira-kira begitulah bunyi semboyan dari Bahasa Latin yang sering disematkan dalam kegiatan olahraga. Ya, untuk pertama kalinya, Gereja St. Stefanus bekerja sama dengan Kecamatan Cilandak mengelar acara Gowes Bersama Bisa dengan tema Kita Adil Bangsa Sejahtera.

Tujuan kerja sama itu, untuk meningkatkan tali silaturahmi antar masyarakat di wilayah Jakarta Selatan tanpa memandang ‘isme’ dari suku dan strata sosial. Hal yang dikedepankan adalah kebersamaan merajut indahnya hidup berdampingan dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam kerja sama ini, Camat Cilandak Syamsul Idris mengatakan bahwa olahraga sepeda menjadi pilihan cerdas, untuk menjalin tali silaturahmi antar rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, bahkan kecamatan di wilayah Jakarta Selatan. Bicara tentang acara yang digelar pada Minggu, 12 Januari 2020, pesertanya cukup banyak. Ada sekitar 300 peserta. Tak hanya perorangan, acara ini dimeriahkan oleh 13 komunitas sepeda. Menariknya lagi, ada peserta yang berusia hingga 75 tahun, tetap semangat mengikuti gowes. Wow!

SEPUTAR PAROKI

SEHATKAN JIWA RAGA, GOWES, YUK!Sebuah kolaborasi acara bersama warga sekitar paroki Cilandak dalam rangka mewujudkan dan pembukaan Tahun Keadilan Sosial 2020.

12 JANUARI 2020 • 7.00 - 13.00 WIB

Antusias para peserta pun terlihat jelas. Ya, sejak jam enam pagi, mereka sudah memadati Lapangan Ex Nissan dekat kecamatan untuk registrasi. Dan pukul 07.00 WIB gowes dimulai. Kurang lebih mereka harus menempuh jarak sembilan kilometer.

HIBURAN DARI OMK PAROKI CILANDAKSeolah raga tak lelah, seluruh peserta gowes pun tiba di garis akhir.

Tanpa menunggu lama, Orang Muda Katolik (OMK) pun sudah siap dengan beragam acara menarik, untuk menghibur para peserta. Paling ditunggu adalah door prize! Deg-degan pasti, apalagi saat nomor undi diumumkan. Tentu para peserta menanti hadiah yang menarik, mulai dari seterika, kipas angin, panci menanak nasi, dan masih banyak lagi. Di kesempatan yang sama, Pastor FX Joko Susilo, SCJ ternyata mengumumkan peserta beruntung yang mendapat hadiah utama, yaitu dua unit sepeda.

Saat berbincang dengan Tim MediaPASS, pihak Paroki Cilandak, Eddy Handoko selaku Wakil Ketua I DPH Paroki Cilandak mengatakan bahwa gowes akan menjadi kalender tahunan mengingat antusiasme peserta yang begitu besar. Kerja bareng, katanya, bukan hanya menyehatkan, tapi juga sangat memungkinkan kerja sama yang lebih terprogram dari pihak Gereja St. Stefanus dan Kecamatan Cilandak. MGAS

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 2120

Sejak pukul 08.30 acara dibuka dengan registrasi. Total yang mengikuti acara tersebut ada 42 orang, bukan hanya umat di Paroki Cilandak, tapi lintas anggota kemasyarakatan, mulai dari RT, RW, dan LMK. Dalam acara sharing tersebut, disampaikan agar peserta ikut melibatkan diri dalam acara kebangsaan. Hal itu bertujuan untuk mengasah rasa agar kita sebagai masyarakat bangga pada Indonesia.

Tak hanya itu saja, peserta yang hadir juga diingatkan agar turut serta hadir, jika ada undangan dari umat agama lain. Misalnya dalam perayaan keagamaan, dan lain sebagainya. Termasuk juga mengikuti sejumlah kegiatan masyarakat, untuk kesejahteraan bersama. Mulai dari bakti sosial, penghijauan lingkungan, perbaikan gizi, gotong royong di lingkungan, hingga andil dalam kegiatan saling membantu ketika ada yang terkena bencana alam.

Acara tersebut selesai sekitar pukul 15.30, diisi oleh beberapa narasumber dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang berkompeten dibidangnya. Mereka adalah Pastor E. Baskoro Poedjinoegroho, SJ selaku Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan. Pastor Antonius Suyadi, Pr sebagai Ketua Komisi HAAK & Ketua Tahun Keadilan Sosial KAJ dan Pastor Felix Supranto, SS. CC sebagai Penggiat Jalinan Komunikasi Lintas Agama. PANK

SEPUTAR PAROKI

AGAR TAK TERASINGDI LINGKUNGAN MASYARAKATSeksi Hubungan Antar Agama & Kemasyarakatan (HAAK) Paroki Cilandak menggelar acara rekoleksi bertema Spiritualitas Kristiani dalam Sosial Kemasyarakatan.

1 FEBRUARI 2020 • AULA GD. LEO DEHON

Dokumentasi oleh seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK)

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 2322

SEPUTAR PAROKI

MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA MELALUI MEDIA SOSIAL Seksi Komunikasi Sosial (KOMSOS) Paroki Cilandak mengadakan workshop pengenalan dan penggunaan media sosial sebagai alat pewartaan.

1 FEBRUARI 2020 • Rg. 104 GD. LEO DEHON

Dalam pembukaannya, Donald Saluling selaku panitia workshop, mengajak para peserta untuk lebih kritis dan positif dalam menggunakan workshop serta benar-benar memaksimalkan pengetahuan yang didapatkan untuk mewartakan kabar gembira gereja. Hal ini sangat penting mengingat umat senantiasa diingatkan oleh gereja pada saat berkat penutup melalui kalimat “Marilah pulang, kita diutus,” sehingga pewartaan sebenarnya adalah bagian dari pelayanan dan kewajiban seluruh umat Katolik.

pembuatan flyer digital atau pengumuman dengan template cepat seperti Canva. Tidak lupa juga ada sharing tentang UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan dampak hukumnya dalam kegiatan media sosial sehari-hari. Pelatihan yang diikuti sekitar 40 peserta ini berjalan cukup seru dan dinamis karena sepanjang pelatihan, peserta dapat terus menerus menggunakan gawai mereka untuk mengakses, memuktahirkan media sosial masing-masing. DS

Pembawa acara workshop kali ini adalah Rendy Doroii dari Medialogy Indonesia. Dalam pelatihan yang dibagi menjadi 2 sesi ini (Pemula-Intermediate dan Intermediate), Rendy berbagi tentang cara membuat dan meng-organize komunitas di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Juga ada pelatihan penggunaan aplikasi untuk

| MP Maret 202024 MP Maret 2020 | 25

SEPUTAR PAROKISEPUTAR PAROKI

PERINGATAN HARIORANG SAKITSEDUNIA KE-28Misa konselebrasi dipimpin oleh Pastor Jozef Kurkowski, SCJdan Pastor Thomas Suratno SCJ

PEMBELAJARANKITAB KEBIJAKSANAAN

Bersama Jarot Hardianto

Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) mengadakan sesi pembelajaran Kitab Kebijaksanaan selama 8X pertemuan setiap Sabtu pagi di Gd. Leo Dehon. Sekitar 40 Peserta mengikuti acara ini sejak awal Januari lalu sampai awal Maret. Menurut ketua seksi KKS, Sonny Baso, antusiasme umat tinggi sehingga ada wacana untuk menjadikan program ini sebagai program tetap seksi KKS.

Misa yang diprakarsai Kelompok Kategorial KTM, PAK, Legio Maria dan Seksi Kesehatan ini dihadiri 120 peserta penerima pengurapan minyak suci.

11 FEBRUARI 2020 • 10.00 WIB

GD. LEO DEHON LT. 3 • 11 JANUARI- 7 MARET 2020

Dokumentasi & data oleh Seksi Kerasulan Kitab Suci Paroki Cilandak (ig: skkcilandak)

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 2726

SEPUTAR PAROKI

EDISI REGULAR 171SP

PAGE 25NOBAR SILENCE

PIC: DS/SIE PENDIDIKANSTATUS:FOTO:TEXT:

Seksi Pendidikan Paroki Cilandak bekerja sama dengan KOMSOS dan Perpustakaan St. Ignatius menyelenggarakan acara nonton bareng (NOBAR) di area dalam perpustakaan St. Ignatius yang terletak di lantai dasar gedung Leo Dehon. Untuk pertama kalinya ruang dalam perpustakaan disulap menjadi ruang nonton bersama yang dapat memuat sekitar 15-20 orang. Silence (2016) adalah sebuah film drama periode sejarah yang

disutradarai oleh Martin Scorsese dan ditulis oleh Jay Cocks dan Scorsese, berdasarkan pada novel tahun 1966 berjudul sama karya Shūsaku Endō. Alurnya berkisah tentang dua imam Yesuit abad ke-17 yang berkunjung dari Portugal ke Jepang zaman Edo untuk menemukan mentor mereka yang hilang dalam misi penyebaran agama Katolik.

Kegiatan Nonton Bareng ini diharapkan mampu meningkatkan awareness umat tentang keberadaan Perpustakaan St. Ignatius sekaligus untuk menciptakan komunitas yang menghargai literasi dalam bentuk film. Diakhir pemutaran film yang berdurasi 2 jam 41 menit tersebut, penonton dan fasilitator tamu dari seksi Katakese, Jaston Sinaga dan Anton Supit sebagai narasumber, terlibat diskusi yang seru tentang keimananan, sejarah dan refleksi pribadi. Sebanyak 17 penonton hadir pada acara NOBAR perdana ini. Acara NOBAR rencananya diadakan selama 5-7 kali dalam setahun dengan tema dan target penonton yang beragam. Bagi umat yang berminat ikutan acara seru ini, dapat menghubungi pihak Perpustakaan St. Ignatius (jangan lupa mendaftar sebagai member perpustakaan). DS

PERPUSTAKAAN ST. IGNATIUS • 2 FEBRUARI 2020

NONTON BARENG? KUY LAH!Belajar Tentang Iman dari Film Silence (2016)

Donald Saluling dari KOMSOS dan Yohanes Yudhanantha dari Seksi Pendidikan memberi kata sambutan sebelum acara Nobar dimulai.

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 2928

SEPUTAR PAROKI SEPUTAR PAROKI

PROGRAM MEMBANGUNRUMAH TANGGAKegiatan rutin oleh seksi Kerasulan Keluarga (SKK) bagi pasangan-pasangan yang akan menikah secara Katolik. Pada kesempatan ini, hadir 28 pasang (56 orang) calon pasutri Katolik. MP

PROGRAM DONOR DARAH RUTIN

25-26 JANUARI 2020 • GD. LEO DEHON RG. 306-308

9 FEBRUARI 2020 • AULA GD. LEO DEHON

Dokumentasi & data oleh Seksi Kerasulan Keluarga Paroki Cilandak

Data oleh Seksi Kesehatan Paroki Cilandak

Program Donor Darah rutin di lantai 4 aula Gd. Leo Dehon kali ini mampu mengumpulkan 100 donor yang mayoritas adalah warga Katolik St Stefanus. Walaupun demikian, menurut Lili Fransiska dari seksi Kesehatan Paroki CIlandak, kegiatan ini boleh diikuti oleh siapa saja selama pendonor berusia antara 17 tahun sampai 60 tahun, tidak dalam keadaan sakit, memiliki berat lebih dari 45 kilogram, bukan pertama kali mendonorkan darah (jika berusia diatas 60 tahun), tidak sedang diet khusus, mempunyai Hb bagus (Hemoglobin atau yang kerap disingkat Hb atau Hgb merupakan protein dalam sel darah merah yang membawa zat besi) dan dalam kondisi fit. Petugas kesehatan yang bergabung dengan relawan dari PMI (Palang Merah Indonesia) selalu hadir untuk memastikan hal-hal diatas. Selain itu kawan-kawan dari Paguyuban Alumni KEP (PAK) turut bekerja sama menyukseskan kegiatan ini.

Kegiatan yang sudah berlangsung sejak periode-periode sebelumnya ini sekarang ditangani langsung oleh seksi Kesehatan Paroki Cilandak. Perlu diketahui bahwa program ini dilangsungkan 4 kali setahun di paroki kita. SO, jangan lupa catat di kalender Anda ya!MP

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 3130

ORBITAN UTAMA

Berawal dari proyek militer Departmen Pertahanan Amerika Serikat, siapa sangka pintu komunikasi jarak jauh semakin canggih dengan benda bernama Internet ini. Kini komplek perumahan atau rukun tetangga mana yang tidak memiliki WhatsApp Group-nya sendiri? Yang setiap pagi umumnya diisi stiker atau becandaan yang dikirim copas (copy-paste) dari grup WA lainnya.

Ya, kemajuan teknologi tidak bisa dibendung. Ibarat ombak dengan arus yang kencang, kita tinggal memilih apakah akan turut berselancar memanfaatkannya atau malah terseret dan terombang-ambing tanpa kejelasan.

Mudahnya penyebaran informasi memudahkan penduduk yang akses transportasinya masih terbatas. Seperti petir, kilatnya cepat terlihat, sebelum suara gemuruh, guntur menggema, mengejar kemudian. Komunikasi di era digital juga seperti itu.

Entah siapa penulisnya, entah datanya benar atau tidak, yang penting sebar dulu. Perkara kemudian ditemukan bahwa isunya ternyata palsu, kurang tepat atau malah hoaks, sering kali dijawab dengan: saya hanya meneruskan dari grup sebelah.

Lalu bagaimana caranya memutuskan mata rantai hoaks? SEDERHANA. Berhenti menyebarkan informasi apapun yang Anda ragukan! Tanya pada pengirimnya, dari mana dia mendapatkannya, siapa penulisnya, dan lakukan juga kroscek pada gawai pintar Anda.

Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut, dari total populasi penduduk Indonesia yang mencapai 264,14 juta orang, ternyata sudah 171,17 juta yang terhubung jaringan internet sepanjang 2018. Ini berarti sekitar 65 persen penduduk Indonesia terkoneksi dengan internet. Jadi manfaatkan ponsel pintar Anda untuk hal yang juga pintar. Yuk!

Kebutuhan akan informasi semakin meningkat, jika dahulu pengguna internet berkarakter “searching” (mencari), kini sudah berevolusi menjadi “discovering” (menemukan). Jika sebelumnya kita aktif mencari informasi ke portal-portal berita, kini ragam informasi tersaji begitu saja di lini masa. Bahkan sering kali tidak berhubungan langsung dengan topik kesukaan kita.

Bahkan aplikasi messenger buatan Korea, LINE, menangkap fenomena ini dengan baik dan menciptkan fitur LINE TODAY. Di mana penggunanya akan mendapatkan update berita terkini tentang beberapa isu yang sedang ramai dibahas. Tidak perlu lagi mencari.

SARANG PENIPULain lalang, lain ilalang. Lain teknologi, lain punya masalahnya. Jika

dahulu sering ada surat kaleng dikirimkan ke rumah melalui kotak surat, lalu ada telepon iseng yang sempat dijadikan modus operasi para perampok untuk memastikan kondisi rumah, kini media sosial menjadi sarang para penipu yang berlindung di balik akun palsu.

Mengaku-aku sebagai selebriti, atau bahkan teman dan keluarga kita, lalu berakhir pada kasus serupa Mama Minta Pulsa. Penipuan berkedok menang undian juga banyak memanfaatkan media sosial dan penggunanya yang masih lugu.

Mengenai akun anonim (tidak berindentitas jelas), muncul juga fenomena lain. Karena mudahnya membuat akun media sosial, banyak orang yang memilih tampil dengan identitas berbeda. Sesederhana karena tidak ingin tampil menggunakan data aslinya, hal ini juga menimbulkan kesempatan baru untuk melakukan cyber-bullying. Toh, saya tidak akan ketahuan. Mungkin itu yang ada di benak para penyebar hate comment (komentar penuh kebencian).

Tapi berdasarkan pengalaman saya bekerja sama dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Subdit Cyber Crime POLDA METRO JAYA, membongkar data di balik akun anonim itu bukan hal yang sulit. Cukup beberapa klik pada layar monitornya dan mengetikkan kata kunci yang

PISAU TAJAM BERMATA DUA

ITU BERNAMA

Oleh: Rendy Doroii

Media Sosial

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 3332

dibutuhkan, lalu menunggu mesin foreksik digital bekerja. TADAA! Data lengkap siapa pun yang menggunakan media sosial

bisa dilacak. Ini tentu saja bukan sebuah fitur yang mudah diakses bagi publik, tapi sekadar mengingatkan saja bahwa tidak ada yang benar-benar bersembunyi di media sosial.

Para pemilik akun anonim ini juga mungkin lupa bahwa Indonesia sudah memiliki UU ITE, di mana di dalamnya mengatur terkait pembuatan dan penyebaran informasi digital yang dipalsukan. Ada juga yang mengatur pembuatan dan penyebaran ujaran kebencian, di mana ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara.

Terlepas dari ancaman penjara, kita sebagai manusia harusnya menyadari bahwa kita memiliki tanggung jawab moral pada dampak postingan yang kita buat atau sebar. Sebagai contoh, akhir 2018 tersebar hoaks mengenai potensi tsunami susulan, setelah terjadinya gempa di wilayah Anyer.

Ada yang merasa bahwa, walaupun tidak jadi tsunami, setidaknya itu adalah peringatan untuk menjauhi wilayah wisata itu. “Hitung-hitung jaga diri, sebaiknya ga usah ke Anyer dulu sementara,” ujar seorang anggota grup WA yang saya tegur.

Tapi tahukah Anda, bahwa informasi itu menyebar tidak hanya di kelompok Anda. Informasi hoaks itu sampai juga ke ponsel para

penduduk yang memang menetap di sekitar Anyer, tapi berada di wilayah yang aman. Apa dampaknya? Mereka kocar-kacir panik meninggalkan rumah, padahal BMKG sendiri sudah menegaskan tidak ada tsunami susulan.

NYAWA MELAYANG AKIBAT HOAKSDi India, lima orang meninggal dibunuh massa yang termakan hoaks.

Seminggu sebelumnya, tersebar berita hoaks di aplikasi WA bahwa sedang ada kelompok penculik anak berkeliaran. Naasnya, kelima korban tersebut adalah pendatang di Rainpada, lokasi terjadinya peristiwa ini.

Seorang pria terlihat memberikan biskuit bekalnya pada seorang anak kecil, dan ini menimbulkan kecurigaan warga sekitar. Interogasi terjadi dengan beberapa tangan dan kaki melayang dengan penuh emosi. Walau sempat diselamatkan ke kantor pengurus desa setempat, massa yang berkumpul bertambah banyak akhirnya memaksa masuk dan memilih penghakiman versi mereka sendiri; bahwa kelima pria yang tidak mereka kenal itu adalah benar komplotan penculik dan mereka yang tersulut emosinya langsung menganiaya lima pria tidak bersalah tersebut.

Beban moral kita juga dipertanyakan ketika korban cyber-bullying

memilih jalan pintas; bunuh diri. Siapa yang mau bertanggung jawab ketika ini terjadi? “Masa sih bisa bikin bunuh diri?” Coba Anda intip kolom komentar di akun Instagram milik artis-artis seperti Ayu Tingting, Mulan Jameela atau Sandy Aulia. Lalu posisikan diri Anda sebagai mereka dengan berbagai hinaan, pelecehan bahkan sumpah dari ratusan mungkin ribuan akun anonim yang tidak Anda kenal.

Bayangkan, sebuah teks bisa

menimbulkan hilangnya nyawa

orang-orang yang bahkan sedang

berbuat baik.

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 3534

Rendy Doroii adalah seorang Digital

Communications Consultant yang

menangani ratusan merk, lembaga, komunitas juga

perorangan yang ingin mengerti lebih jauh

mengenai media sosial dan memanfaatkannya

untuk kepentingan yang lebih baik.

REKAM JEJAK DUNIA DIGITALAda pepatah baru di dunia per-medsos-an: “Jejak digital itu kejam.”

Ini adalah peringatan bagi siapapun yang menggunakan media sosial, bahwa apa yang kita tampilkan di internet, selamanya akan berada di internet. Tidak ada yang benar-benar dihapus sempurna walau kita merasa sudah merapikan akun media sosial kita bahkan hingga menutupnya.

Profesor Marsudi Wahyu Kisworo, seorang ahli IT, pernah menyampaikan bahwa media sosial adalah CV masa depan. Sekitar 5-10 tahun lagi, ketika adik-adik kita yang saat ini masih duduk di bangku sekolah akan melamar kerja, perusahaan tinggal mencari namanya dalam kolom pencarian. Yang ditemukan, tentu saja akan menjadi sebagian dari penilaian diterima tidaknya calon karyawan ini. Seorang calon guru, misalnya, tentu akan kesulitan diterima ketika isi akun media sosialnya adalah kegiatannya aktif mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

untuk kepentingan yang lebih baik yang menulis artikel di Orbitan Utama ini.

Lalu bagimana cara memanfaatkan sosial media? Rendy kembali menuliskan. Saya misalnya, memanfaatkan media sosial untuk hobi saya pada musik, dunia kreatif dan juga membantu para content creator untuk tampil lebih baik di media sosial mereka. Menggunakan teknik penulisan yang baik, cara memotret yang bagus, pengambilan video yang menarik, hingga menciptakan kesempatan bagi mereka yang ingin berselancar di media sosial dengan seru dan tanpa beban moral.

Untuk tetap bebas walau dalam koridornya. Untuk tampil menarik tanpa merugikan orang lain. Untuk menikmati teknologi yang makin canggih untuk keuntungan dan kebahagian diri sendiri dan orang lain.Terakhir, saya ingin mengutip salah satu kalimat kesukaan saya terkait teknologi: “technology is a useful servant but a dangerous master”.Jadikan teknologi ini fasilitas, bukan bikin kita lupa realitas. MP

Lalu, untuk apa ada media sosial? Bubarkan saja semuanya! Nah seperti yang saya sampaikan di awal, pilihan untuk berselancar tinggi bersama ombak atau terseret arus, ada di tangan Anda. Ibarat pisau tajam bermata dua, yang bisa tajam melukai di tangan pembunuh, juga bisa menghasilkan karya di tangan seniman. Kenali media sosial lebih baik, manfaatkan untuk hal yang positif. Ketahui potensi buruknya, lalu hindarkan diri dari masalahnya.

JADIKAN SOSIAL MEDIA DUNIA KREATIFMUSebenarnya banyak manfaat dari sosial media, seperti yang dilakukan

Rendy Doroii, seorang Digital Communications Consultant yang menangani ratusan merk, lembaga, komunitas juga perorangan yang ingin mengerti lebih jauh mengenai media sosial dan memanfaatkannya

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 3736

PESONA SABDA

Pada Hari Komunikasi Sedunia tahun 1972, Paus Paulus VI mengangkat tema Komunikasi Sosial Demi Pelayanan Kebenaran. Tampaknya pada masa itu timbul gejala pemelintiran berita atas fakta yang sesungguhnya terjadi. Itulah mengapa sudah ditemukan pemikiran dan pandangan dari gereja yang hendak menjawab keprihatinan tersebut. Hampir setengah abad kemudian, pada Hari Komunikasi Sedunia pada 2018, Paus Fransiskus kembali membawa pesan terkait kebenaran, sebagaimana disebut sebagai judul di atas.

Paus Fransiskus memilih pesan di atas antara lain karena ia merasa sangat prihatin atas semakin maraknya penyebaran berita palsu (fake news atau hoax) di berbagai belahan dunia melalui berbagai cara dan untuk beragam tujuan. Indonesia tidak terkecuali, khususnya menjelang dan selama tahun politik, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Tentu kita masih ingat betapa Pilkada DKI dan Pilpres yang lalu dipenuhi dengan berita bohong sehingga membuat masyarakat bingung dan terbelah. Padahal, Paus mengingatkan komunikasi adalah bagian dari rencana Allah bagi kita dan jalan utama untuk menjalin persahabatan. Penyebaran berita palsu jelas bertentangan dengan hakikat komunikasi, apalagi dengan nilai-nilai keagamaan. Ironisnya tidak ditabrak begitu saja oleh orang-orang atau sekelompok masyarakat yang selama ini mengagumi sebagai masyarakat religius dan agamis.

Sebetulnya dalam konteks masyarakat Indonesia, fenomena pemelintiran fakta bukanlah sesuatu yang baru dan bukan hanya dalam dunia politik seperti disinggung di atas. Itulah mengapa sudah ada sejak lama dalam khazanah bahasa Indonesia, beberapa ungkapan seperti ini yang pertama ‘maling teriak maling’. Ungkapan itu menunjukkan perilaku manusia Indonesia untuk terlepas dari tuduhan, dengan mendahului orang menyorakkan suatu kesalahan (kejahatan), supaya tidak dituduh orang. Inilah salah satu cara pembelokkan fakta ala Indonesia.

Ungkapan kedua, ‘zaman edan, kalau tidak ikut edan, enggak akan dapat bagian’. Ini ungkapan yang dicomot dalam bahasa Jawa yang hendak membahasakan bahwa dunia ini sudah jauh dari kebenaran, tetapi bila kita tidak terikut arus, justru kita tidak akan mendapatkan apapun atau malah akan hancur.

Dalam padanan ungkapan yang lain, barangkali bisa dikawinkan dengan ungkapan ‘jujur kojur’. Jujur (kejujuran) menjadi barang langka. Ironisnya, kalau kita tidak jujur, kita justru akan ‘kojur’ (hancur). Dengan ungkapan-ungkapan ini, jelas menunjukkan bahwa dalam masyarakat Indonesia tempo dulu, sudah ditemukan kecenderungan orang untuk pengalihan isu dan memanipulasi kebenaran dalam berkomunikasi.

Paus: Berita Bohong adalah ‘Taktik Ular’Komunikasi itu sendiri merupakan sesuatu yang esensial bagi

manusia, bukan hanya dalam relasi horizontal (antar sesama manusia), tetapi juga dalam relasi vertikal (antara manusia dengan Tuhan). Bukankah doa dan aneka macam peribadatan agama adalah salah satu bentuk komunikasi manusia dengan Tuhan? Oleh karenanya tidak diragukan lagi, komunikasi adalah sesuatu yang maha penting bagi peradaban manusia. Persoalan utamanya kemudian adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan tepat dan benar? Apakah kebenaran menjadi darling-nya dan sekaligus mahkotanya setiap penggiat komunikasi?

Membaca tanda-tanda zaman, di mana kebenaran semakin seperti api yang jauh dari panggang, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa

“Kebenaran itu akan Memerdekakan Kamu”(Yoh 8:32)

BeritaPalsu

&JurnalismePerdamaian

| MP Maret 202038 MP Maret 2020 | 39

kemampuan untuk memelintir kebenaran merupakan fenomena yang melekat pada kemanusiaan kita, baik pribadi maupun masyarakat. Dengan kata lain, setiap dari kita mempunyai potensi untuk menggunakan komunikasi tidak sesuai dengan kehendak Allah. Sedangkan sebagai manusia kita diciptakan seturut gambar dan rupa Sang Pencipta, dan karenanya kita bisa mengungkapkan dan membagi hal-hal yang benar, baik dan indah.

Oleh karena itu, Paus mengajak kita untuk turut serta membendung penyebaran berita bohong. “Kita semua tanpa kecuali bertanggungjawab menangkal berita palsu....aktif berperan membuka kedok kepalsuan, dan bukannya secara tidak sengaja malah giat menyebarkan informasi sesat.”

Sudah terbukti di banyak kawasan bahwa berita palsu berhasil memicu kemarahan, dendam kesumat, perpecahan, pertikaian dan

pembunuhan yang dilakukan kakak-beradik yang pertama (bdk. Kej 4). Tidak berhenti di sini, selanjutnya terus muncul kejahatan lain yang tak terhingga banyaknya, yang melawan baik Tuhan, sesama, masyarakat maupun ciptaanNya.

Orang Muda, Jangan Picu PerpecahanYa, segala bentuk dosa dan kejahatan, termasuk pembuatan dan

penyebaran berita bohong adalah strategi dari “bapa segala dusta” yang licik dan jahat (Yoh 8:44). Kita perlu senantiasa melindungi diri dari pelbagai bentuk rayuan licik dan jahat yang merasuk ke dalam hati dengan argumen-argumen palsu dan memikat, khususnya yang mengeksploitasi emosi-emosi sesaat seperti kecemasan, rasa terhina, kemarahan dan frustrasi.

Nasihat Rasul Paulus kepada Timotius masih sangat relevan untuk manusia zaman ini, khususnya orang muda. Ia mengingatkan kita untuk

bahkan pembunuhan. Sebagai contoh, kekacauan dan peperangan yang terjadi di dalam negeri Suriah selama bertahun-tahun hingga hari ini, antara lain diawali dengan penyebaran berita palsu yang diprakarsai oleh pihak-pihak yang menginginkan negara Suriah hancur. Kiranya benar mengenai apa yang dinyatakan Paus Fransiskus bahwa tidak ada informasi sesat yang tidak berbahaya; sebaliknya, mempercayai kepalsuan dapat mendatangkan akibat-akibat yang sangat buruk.

Saking “geramnya” Paus, ia menyebut penyebaran berita palsu sebagai taktik ular, sebab cara itu dipakai oleh mereka yang menyamarkan diri, agar dapat menyerang pada setiap waktu dan tempat. Paus mengajak kita untuk tidak berdiam diri tetapi turut membongkar kedok licik tersebut. Strategi ‘ular licik’ dengan menciptakan berita bohong pertama ini sudah ada sejak awal umat manusia (bdk. Kej 3:1-15). Itulah awal sejarah tragis dosa manusia yang kemudian menimbulkan dosa

Kita semua tanpa kecuali bertanggungjawab menangkal berita palsu....aktif berperan membuka kedok kepalsuan, dan bukannya secara tidak sengaja malah giat menyebarkan informasi sesat.”

“ “ Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan

bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam

kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia

berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

(Yoh 8:44)

selalu mengupayakan kasih dan damai serta menjaga kemurnian hati. Di samping itu ia juga menekankan agar kita hidup tidak mencari-cari persoalan, apalagi persoalan yang bodoh dan tidak layak serta yang dapat memicu perselisihan. Maka membuat dan menyebarkan berita palsu merupakan salah satu wujud tindakan yang harus dihindari.

Kemajuan teknologi masa kini menyebabkan segala wujud informasi dan komunikasi dapat bergerak dengan cepat, sehingga orang dapat dengan mudah membuat serta menyebarkan berita bohong tanpa memikirkan akibatnya. Maka pengendalian diri, yang adalah salah satu buah Roh (Gal 5:23), atas apa yang kita ungkapkan baik secara lisan maupun tulisan menjadi semakin mutlak penting.

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 4140

Selaraskan yang TimpangApa bahasa lain dari pengendalian diri? Tentu saja kata yang

paling pas adalah bijaksana. Dalam masalah apa pun, termasuk dalam keprihatian yang menjadi buah bibir dalam tulisan ini, tentu kata kuncinya adalah bijaksana. Kebijaksanaan akan menyelaraskan segala sesuatu yang berjalan timpang. Kemajuan teknologi tanpa dibarengi kedewasaan manusia untuk menggunakan teknologi itu sendiri, pada akhirnya kemajuannya justru menjadi kontra produktif bagi perkembangan manusia dan dunia.

Oleh karenanya, ada semacam ungkapan yang memotret alat pelancar untuk berkomunikasi yang disebut internet. Berkat internet, kita akan menemukan dua wajah dalam media sosial: wajah Allah dan wajah roh jahat. Di media sosial, kita akan menemukan apa saja, termasuk pendukung dua jenis wajah tersebut. Maka semuanya tergantung pemakai. Ujung-ujungnya, kebijaksanaanlah yang menjadi tuntutannya.

Penyalahgunaan komunikasi dalam perspektif Sabda Tuhan, jelas mengancam semua entitas manusia, khususnya anak-anak dan kehidupan keluarga. Masa depan anak-anak terancam. Keutuhan rumah tangga (keluarga) mengalami goncangan. Raganya bertumbuh, namun barangkali tidak dibarengi dengan perkembangan spiritualitas.

Secara fisik berdekatan, tetapi hati terasa nun jauh disana. Sementara orang yang ada di ujung bumi, bisa masuk begitu dekat, lebih merekat dari pada perangko model apa pun. Inilah keprihatinan yang paling menyesakkan dan harus menjadi gerakan bersama bagi kita untuk menyelamatkannya. Sabda Tuhan yang mempesona dan menyentuh kita dalam persoalan ini, semoga menggerakkan hati kita.

Kebenaran di Dunia NyataPada bagian akhir pesan tertulisnya, Paus Fransiskus

mengingatkan bahwa hendaknya kita sebagai anak-anak terang terus berupaya mencari, menemukan dan menebarkan kebenaran. Sebab “Kebenaran itu akan Memerdekakan Kamu” (Yoh 8:32). Dengan Sabda ini dan dengan menyoroti seluruh keprihatinan di atas, berarti saat ini kita belum merdeka, kita masih terkungkung oleh kuasa jahat yang mewujudnyata dalam kepalsuan komunikasi.

Di satu sisi, kita bersyukur atas kemudahan dan kelancaran kemajuan berkomunikasi. Ini sungguh anugerah Tuhan. Namun di sisi lain, kita terlalu mendewa-dewakan media komunikasi. Posisi Tuhan tergeser! Benar bahwa kita tidak bisa hidup tanpa komunikasi.

Tetapi lebih sering orang mengambil posisi bahwa seakan-akan kita tidak bisa hidup tanpa HP, tanpa internet, tanpa facebook dan lain sebagainya, padahal belum tentu hal-hal tersebut mampu memberikan jaminan akan kebenaran itu sendiri.

Menutup tulisan ini, baiklah kita meminjam istilah dari Pastor Harnasa Purba, SCJ sebagai berikut, “Kesetiaan adalah bukti dari cinta, tetapi pengampunan adalah mahkotanya.” Diterapkan dalam konteks berkomunikasi, kita diundang untuk menghayati, “Komunikasi adalah bukti dari cinta, tetapi kejujuran (kebenaran) adalah mahkotanya.” Oleh karenanya, kebenaran harus menjadi sesuatu yang paling harus diperjuangkan. Penangkal paling jitu terhadap virus kepalsuan, tidak lain dan tidak bukan adalah pemurnian oleh kebenaran. Semoga Roh Kudus, yang adalah Roh Kebenaran, senantiasa menerangi kita dan menganugerahi kita dengan kebijaksanaanNya. MP

Komunikasi adalah bukti dari cinta, tetapi kejujuran (kebenaran)

adalah mahkotanya.

Pastor Harnasa Purba, SCJ

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 4342

PROFIL

Beberapa waktu yang lalu, Whatsapp Group mulai ramai. Ya ramai karena kabar gembira karena salah satu umat Paroki Cilandak ditahbiskan. Undangan Misa Perdana yang disebarkan lewat Whatsapp Group pun bermunculan. Tak sedikit pula anggota di grup yang memuji dan bersyukur atas pentahbisan itu.

Kira-kira begitulah kondisi di dunia virtual yang menyambut bahagia, beberapa hari sebelum Misa Kudus dilangsungkan di Gereja St. Stefanus, Cilandak pada Sabtu, 11 Januari 2020. Lalu siapa pria yang ditahbiskan itu? Adalah Samuel Nasada Himawan, salah satu warga Lingkungan Sta. Felisitas, Wilayah XI yang memilih Ordo OFM.

Anak pertama dari dua bersaudara itu ditahbiskan oleh Mgr Thomas

J. Olmsed, Uskup Keuskupan Phoenix, Arizona, USA pada 3 Desember 2019. Usai ditahbiskan, Pastor Samuel Nasada Himawan, OFM yang akrab disapa Romo Sam menggelar Misa Perdana.

Tentu saja, umat di paroki menyambut hangat dan bahagia misa yang dipimpin pastor kelahiran Jakarta, 29 Maret 1978. Dalam khotbahnya, Pastor Sam menyampaikan agar umat mencintai Allah dengan kesadaran penuh. “Bahwa kita mencintai Allah tanpa batas, maka apa yang kita inginkan dalam konteks baik dan benar akan terjadi sekehendak Allah, untuk jalan dan hidup kita.”

Pastor Sam dengan lugas menegaskan agar umat Katolik harus dipenuhi harapan. Dengan begitu, kita dapat hidup dalam iman Katolik yang bertumbuh dan mengedepankan cinta kasih terhadap sesama, berbelarasa terhadap saudara yang terpinggirkan dan miskin adalah wujud dari melayani Allah dengan tulus ikhlas. Dalam situasi yang tidak menguntungkan sekalipun kita harus menjaga sikap rendah hati agar setiap persoalan dalam kehidupan ini mampu menjadi teladan akan iman kepada Kristus.

ALASAN PILIH SELIBATTak ada yang berbeda dengan masa kecil Pastor Sam. Anak pasangan

Anton Himawan dan Melany Untoro ini tumbuh besar di Jakarta. Sam adalah alumni SD Charitas, SMP Kanisius, dan SMA Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat. Saat berbincang dengan Tim MediaPASS, Pastor Sam menceritakan sekilas tentang masa kecilnya.

Ya, Sam kecil mengaku bahwa tak ada yang berkesan ketika dia pergi ke gereja di hari Minggu. Dipikirannya saat itu, berdoa adalah hal baik dan kewajibannya adalah berbuat baik. Itu saja.

Namun perlahan pengalaman tentang kehidupan menggereja berubah, ketika Sam melanjutkan pendidikannya ke Amerika, tepatnya di Oklahoma State University pada 1997-2002 dan mengambil jurusan engineering.

Studinya dilanjutkan dibidang atau jurusan yang sama hingga akhirnya Sam mendapat gelar Master of Science di Georgia Institute of Technology pada 2000-2001. Selama tinggal di Amerika, layaknya pemuda Indonesia lain, Sam mencari kerja. Saat itu, Sam sempat bekerja di dua tempat, yaitu KC Pharmaceuticals, Amerika (2002-2005) dan Nitrilite (2005-2008).

Nah menyoal ke gereja, Sam rajin! Dia bahkan mengikuti misa di beberapa keuskupan. Dan ternyata ada yang membekas selama mengikuti misa. Liturgi dan iringan musik yang membawanya lebih bersukacita, setiap kali merayakan Perayaan Ekaristi. Alhasil, Sam terjun ke sejumlah aktivitas di gereja, di komunitas Mudika Indonesia.

Jadi ImamCara Pastor Sam

Mencintai Allah dengan Tulus

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 4544

Dalam konteks itu, Pastor Sam melihat bahwa idola kehidupan duniawi untuk menjadi orang sukses dan terkenal adalah pilihan setiap pribadi. Begitu juga, pilihan menjadi imam. Itu adalah panggilan.

Menjawab panggilan itulah yang menurut Romo Sam memerlukan kepasrahan atas kehendak Allah yang akan mengarahkan jalan hidupnya. ‘Mencintai Allah dengan tulus, niscaya Allah akan sangat mencintai kita’ pun menjagai moto hidup Pastor Sam.

Selain itu, Pastor Sam juga bercerita tentang kehidupan dalam Ordo Fransiskan, sangat lekat dengan pelayanan kaum terpinggirkan. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki martabat dan harkat di mata manusia, miskin dan papa. Pastor Sam pun mengulurkan tangan dan menempatkan mereka dalam cinta kasih Allah. Sungguh memerlukan keikhlasan jiwa melayani sesama tanpa batas, seperti yang dilakukan oleh Rasul Fransiskus Asisi yang tanpa melihat situasi melayani para orang sakit kusta untuk kesembuhan atau ditahirkan.

Nah soal melayani, kira-kira bagaimana ya cara Pastor Sam menumbuhkan ketertarikan kaum muda mendengar panggilan menjadi imam? “Saya merasa diberkati orang tua dan keluarga yang baik dan saya merasa dicintai bahkan tidak kekurangan cinta dari mereka, dan ini sangat mudah untuk hidup membiara menjawab panggilan,” katanya.

Lalu, bagaimana menampilkan kehidupan membiara agar kaum muda tertarik? Diakuinya, stigma yang terbangun di masyarakat bahwa proses hidup menjadi imam menyambut ‘panggilan’ sangat tidak mudah untuk mendapat dukungan dari sahabat, kerabat bahkan orang tua. Namun jika berangkat dari stigma bahwa hidup menjadi awam akan lebih baik daripada membiara atau hidup membiara, maka sukacita pun mengikuti, bahkan jika pun kita pengusaha, notaris, pengacara dan berbagai profesi yang mudah menghitung pundi-pundi yang bisa dinikmati

Untuk itu, kembali pada ‘panggilan’ memerlukan kepekaan atas panggilan itu dengan iman Katolik bahwa ini adalah kehendak Allah. Selain itu, upaya menumbuhkan ketertarikan kaum muda menjawab panggilan hidup membiara, perlunya sebuah gerakan dari para Imamat, memberikan contoh hidup membiara itu penuh sukacita dan membawa kehidupan perutusan dengan baik tanpa harus bermurung rupa.

Pastor Sam juga secara tegas mengatakan bahwa hidup adalah pilihan bagi setiap pribadi. Pastor Sam mengajak umat untuk tidak membandingkan profesi dan juga keberuntungan, antara seorang pengusaha yang diasumsikan hidupnya akan jauh lebih baik daripada membiara atau sebaliknya, tetapi yang paling penting adalah bagaimana menyikapi dan mengambil kesempatan untuk hidup jauh lebih berguna bagi Allah. MGAS

PILIH ORDO OFMBerawal dari kebiasaan berdoa dan kekagumannya pada liturgi,

ternyata memantik keinginannya menjadi seorang imam. Tangan Tuhan mulai bekerja. Sam pun dipertemukan dengan Bruder Fransiskan yang ingin belajar tentang musik liturgi Indonesia.

Sejak perkenalan itu, mereka menjadi sahabat. Mereka juga kerap berdiskusi tentang liturgi multi budaya yang sangat kaya di California, Amerika Serikat. Hingga suatu ketika, Sam diajak berkunjung ke Biara Fransiskan OFM yang berada di Oakland. Di sanalah Sam merasa ikatan persaudaraan yang kuat.

Tertarik dengan hidup persaudaraan yang tulus dan penuh kasih dalam Yesus Kristus, membuatnya semakin mantap dan membulatkan niatnya, untuk bersatu dengan Ordo OFM dan menjadi biarawan.

Diakuinya, butuh waktu sekitar setahun untuk menjadi Fransiskan, sambil mengikuti retret khusus sekaligus mendapat bimbingan rohani. Hingga akhirnya, Sam masuk OFM pada 2011. Lalu Kaul Kekal pada 2016 dan Ditahbiskan menjadi Diakon pada 2018. Sampai akhirnya, dengan berbahagia, Sam ditahbiskan menjadi imam.

PANGGILAN IMAMAT ROMO SAMHidup menjadi seorang biarawan tidak mudah. Banyak tantangan

yang harus dihadapi terutama konteks sosial, seperti model dan idola kehidupan yang berhasil menjadi pengusaha, ditambah jejeran selebriti sukses dan bergelimang harta.

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 4746

MENURUT MEREKA

Menurutmu, topik apa sih yang secara tidak langsung ternyata menyakiti orang lain?

Apakah tentang pendidikan, body shaming, agama, atau lainnya?

Tolong jelaskan alasannya. (PANK)

Menurut saya untuk saat ini body shaming yang paling relevan, karena bisa mempengaruhi

psikis seseorang.

Topik yang akan membuat saya sakit hati adalah dengan body shaming. Karena menurut saya, body

shaming bukanlah sesuatu yang pantas untuk dijadikan bahan bercandaan. Hal itu pastinya

akan membuat seseorang berkecil hati dan tidak mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepadanya.

body shaming, karena jika kita berkata sembarangan membuat beberapa orang sakit dengan perkataan kita dan sama saja kita menghina ciptaan Tuhan

apalagi sekarang sudah cukup banyak orang yang berkata tanpa memikirkan apa yang dia ucapkan

Menurut saya ya semua topik bisa saja nyakitin perasaan, apalagi kalau kita enggak tahu

permasalahan orangnya. Menurut saya lebih baik bertutur kata yang baik saja.

Kenapa saya pilih body shaming? Itu karena secara enggak langsung menyakiti banget hati orang yang di-judge tanpa disadari sama orang yang judge. Meskipun

mereka yang di-judge saat itu terlihat baik-baik saja, padahal di balik itu mereka kesal, sedih, bahkan bisa

sampai sakit hati. Hal itu akan jadi beban mereka. Buat mereka yang enggak percaya diri, kemudian jadi minder enggak mau ketemu sama orang lain. Itu karena ketika dia ketemu orang nanti, sudah keburu takut dianggap rendah, hanya karena fisik yang gemuk dan dinilai jelek. Akhirnya nanti mereka memaksakan diri buat berubah jadi kurus cantik dan merawat diri mereka. Mereka di luar enggak tahu prosesnya, ada perasaan

sedih dan perubahan itu enggak semudah yang dipikirkan. Mungkin merasa dirinya itu buruk, sampia

dia bisa menyalahkan Tuhan.

Kalo yang menyakiti orang secara enggak langsung contohnya body shaming, walaupun temen akrab “eh lu gendutan dah udah lama

enggak ketemu,” sebagai temen ya biasa cuma kita pikir pikir itu kurang berkenan juga menurut

mereka, secara enggak langsung dia baik baik aja tapi hatinya terluka.

?Satrio Sitanggang/MahasiswaSt. Michael, Pangururan Samosir, Sumut.

Johanna Aprillia/MahasiswaSanta Perawan Maria, Katedral Bogor

Maria Pricilia Botta Maran/Karyawan Swasta, BIASt. Stefanus, Paroki Cilandak, Jakarta

Maria Pricilia Botta Maran/Karyawan Swasta, BIASt. Stefanus, Paroki Cilandak, Jakarta

Oktavianus Luis Figo Gabe/ MahasiswaSt. Matias , Cinere

Juan Leonardo/ Mahasiswa, OMKSt. Stefanus, Paroki Cilandak, Jakarta

Hidup adalah anugerah dari Tuhan. Apabila seseorang hingga saat ini diberi umur panjang, itu adalah karuniaNya. Ya, hak istimewa untuk setiap manusia yang hidup agar menjadi berkat buat orang lain.

Mereka yang berumur panjang biasanya disebut orang lanjut usia atau lansia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, batasan usia lanjut tak lagi berumur 60 tahun, melainkan 65 tahun.

Bahkan setiap paroki memiliki komunitas lansia. Ya meski usia terus bertambah dan di tengah keterbatasan fisik, mereka tetap berusaha melayani. Mereka tetap ikut latihan koor atau ikut sejumlah kegiatan sosial lain di komunitas lansia dan kategorial lain.

MASALAH LANSIA DI SELURUH DUNIAMengenai lansia, Paus Fransiskus punya pandangan dan penilaian.

Paus mengatakan bahwa dunia saat ini menghadapi perubahan demografis yang signifikan. Orang muda menjadi lebih sedikit dan jumlah lansia meningkat.

Oleh karena itu, Paus meminta agar gereja mengubah sikap pastoralnya guna menanggapi kehadiran begitu banyak lansia, dalam

keluarga dan komunitas. Demikian kata Paus, seperti dikutip di laman Penakatolik.com.

Masih di laman yang sama, Paus mengatakan bahwa lansia kini menghadapi beragam masalah, antara lain disorientasi sosial, sikap acuh tak acuh, dan penolakan dari masyarakat. Untuk itu, kata Paus, gereja dan masyarakat di seluruh dunia dipanggil guna merenung secara serius agar belajar memahami dan menghargai nilai usia lanjut.

“Kekayaan hidup bertahun-tahun... adalah kekayaan orang, setiap orang yang memiliki pengalaman hidup dan sejarah bertahun-tahun

MP Maret 2020 | | MP Maret 2020 4948

ORBITAN LEPAS

Sadar bahwa Peran LansiaTAK TERGANTIKAN

Paus Fransiskus:

sebelumnya,” jelas Paus dalam Konferensi Internasional tentang perhatian pastoral para lansia dengan tema Kekayaan Banyak Tahun Kehidupan di Roma, pada 29-31 Januari 2020.

LANSIA MATA RANTAI IMAN GEREJAPaus mengingatkan, dalam Alkitab umur panjang adalah berkat.

Dan lansia juga mendapat tempat dalam rencana keselamatan Allah. “Sadar akan peran yang tak tergantikan dari para lansia, gereja menjadi tempat di mana generasi dipanggil untuk ikut menjalankan rencana kasih Allah, dalam kaitan dengan pertukaran karunia Roh Kudus,” kata Paus. Paus menegaskan, baik orang tua maupun orang muda adalah masa depan gereja. Secara khusus, Paus mengatakan bahwa kakek dan nenek adalah mata rantai yang sangat diperlukan, dalam mendidik anak-anak dan orang muda dalam iman.

Ya, Lansia hendaknya tak hanya menjadi objek perawatan gereja, tetapi juga aktor dalam pelayanan penginjilan pastoral, saksi istimewa tentang cinta kasih Allah yang sangat setia.

“Jangan takut. Berinisiatiflah. Bantulah para uskup dan keuskupan-keuskupan Anda guna meningkatkan pelayanan pastoral kepada dan bersama lansia. Jangan berkecil hati. Majulah!,” kata Paus Fransiskus dengan kalimat penghiburannya. ELS

Jangan takut. Berinisiatiflah. Bantulah para uskup dan

keuskupan-keuskupan Anda guna meningkatkan pelayanan pastoral kepada dan bersama lansia. Jangan berkecil hati.

Majulah!

| MP Maret 202050

DONASI PAROKI

Selamat Datang,

Pastor Petrus Cipto Nugroho, SCJ

&Sampai Berjumpa Lagi,

Pastor FX Joko Susilo, SCJ

DONASI PENGGANTIAN BIAYA CETAK MAJALAH MEDIAPASS JANUARI - FEBRUARI 2020

1 Lingk. St. Antonius (edisi Natal, Febr. & Maret 2020) 300,000

2 Lingk. St. Paulus (edisi Natal) 200,000

Total 500,000

- Donasi dapat ditransfer ke rekening PGDP PAROKI/GRJ ST. STEFANUS. : BCA 071.3021.994

- Untuk memudahkan kami mencocokkan data, mohon menuliskan nama lingkungan pada

copy bukti transfer dan disampaikan kepada: Kasir Paroki up Mbak Icha.