MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI...

32
EDISI I TAHUN I JUNI 2016 MEDIA INFORMATIKA

Transcript of MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI...

Page 1: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

EDISI I TAHUN I JUNI 2016MEDIA INFORMATIKA

Page 2: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL2

MON VIEW

Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa

1437 Hijriyah

Page 3: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 3

BUKANNYA tak setuju pada William Shakespeare yang

pernah mengatakan, “What’s in a name?” Bukan juga tak

sependapat dengan penjelasannya bahwa, “Andaikata

kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia

tetap akan berbau wangi.” Sekali lagi bukannya tak

sepaham dengan pendapat sastrawan besar asal Inggris

itu. Tetapi nyatanya, banyak orang termasuk kami,

ternyata tak cukup mudah untuk membuat sebuah nama.

Bagi kami nama bukan sebatas sebutan atau julukan.

Di baliknya mesti ada makna, di belakangnya harus ada

arti. Nama juga bisa menjadi harapan, keinginan juga cita-

cita. Lebih dari itu, juga bisa berarti doa-doa. Karenanya

sebuah nama mestilah mencerminkan esensinya, harus menggambarkan hakikatnya.

Minimal menjadi dentitas, menjadi pembeda. Sampai di sini, bagi kami, membuat

sebuah nama ternyata tak bisa dibilang mudah.

Proses itu benar-benar kami alami sewaktu memilih nama untuk buletin Museum

Olahraga Nasional ini. Banyak usulan yang mengemuka dalam serangkaian pertemuan

yang kami lakukan. Tetapi, setelah melewati proses diskusi yang konstruktif, kami

akhirnya memutuskan untuk memilih MORA sebagai identitasnya. Pertimbangannya,

selain cukup singkat dan mudah diingat, MORA juga bisa menjadi Media Informasi

Museum Olahraga Nasional.

MORA memang merupakan kepanjangan tangan, penyambung lidah dan jembatan

penghubung antara Museum Olahraga Nasional dengan Anda, para pembaca

yang budiman. MORA menyajikan informasi komprehensif seputar museum yang

menyimpan beragam informasi terpenting ihwal peristiwa-peristiwa bersejarah di

bidang olahraga. Kami ingin menjadi bagian dari semangat yang diwarisakan pendiri

bangsa, “Jangan sekali-sekali melupakan sejarah.”

Tentu MORA tak sedang mengajak para pembaca sekalian untuk sekadar

bernostalgia. Sejatinya kami hanya ingin membantu Anda mendapatkan informasi

yang dibutuhkan, mengapresiasi kerja keras dan prestasi olahragawan di tanah air,

kemudian secara berjamaah membudayakan perilaku-perilaku positif dan sportif.

Seperti kata pepatah, bukankah dengan cara itu, antara lain, kita bisa menjadi bangsa

yang besar. Begitulah niat besar di balik terbitnya MORA.

Selamat membaca dan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.....

TERAS

SALAM MORA

PENASEHATIMAM NAHRAWI, S.AG

PEMBINADR. H. ALFITRA SALAMM, APUDR. RADEN ISNANTA, M.Pd.

M. YUSUF KHUSEIN SULAIMAN

PIMPINAN UMUM/PENANGGUNGJAWAB

DR. HERMAN CHANIAGO, M.M

DEWAN REDAKSIEKO SUPRIATNO, ATMAN AHDIAT, SUMARNO, SE, H. RACHMATULLOH

PIMPINAN REDAKSIWINDRIA SETIATAMA, SS., M. HUM

WAKIL PIMPINAN REDAKSIBASUKI LASMONO

KOORDINATOR LIPUTANYAYAN AHDIAT

REPORTERBUDI SANTOSO, KEMAL FIRDAUS, SUZANA

TARIGAN, YASIR SUMARDI

FOTOGRAFERBUDI SANTOSO, BASUKI LASMONO

SEKRETARIATABDUL RAZAK, SE,

NICO ARDIANSYAH, SE, RIYANTO, SETJATUR WIDJENAK HP, SE, MUDZAKIR

BENDAHARAMOCH. SANTOSO

SIRKULASISUMINTA, LILI RUSLI, WARSIKUN,

RAHMAWATI, RIJAL FAJARNUR

DESAIN GRAFISKRISNA LANANG SATRIANI

ALAMAT REDAKSIMUSEUM OLAHRAGA NASIONAL

JL. RAYA TAMAN MINI, JAKARTA TIMUR 13560

TELP. (021) 8401685WEBSITE:

http://www.museumor.kemenpora.go.id

EMAIL MUSEUM :[email protected]

EMAIL MORA : [email protected]

FB : MUSEUM OLAHRAGATWITTER :@MUSEUM_OLAHRAGA

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 4: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL4

[12] MOMEN

[16] SOROT [18] KOLEKSI

[14] PROFIL IMAM NAHRAWI

PERTANDINGAN YANG MENGESANKAN DAN TIDAK TERLUPAKAN

SYUTING 3 SRI KANDI BCL MAU PINGSAN

RAIHAN PRESTASIELFIRA ROSA NASUTION

MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA YANG SUKA MENGAJI

[8] FOKUS

MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL

KONTEN MORA l MEI l 2016

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 5: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 5

[20] TRADISI

[22] VIEW

[30] AGENDA

[24] SPORTIVA

MENJAGA TRADISIKARAPAN SAPI

FIFA WORLD FOOTBALL MUSEUM

[26] KOMUNITAS

SAHABAT MUSEUM

[28] GALERI

MUSEUM OLAHRAGA NASIONALGELAR LOMBA EDUKASI

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 6: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL6

TEGUR SAPA

KETIKA hendak mulai menulis halaman ini, tiba-tiba saya jadi

teringat sebuah peribahasa yang berbunyi, tak kenal maka

tak sayang. Kurang lebih arti bebasnya adalah: jika kita tidak

mengerti atau memahami sesuatu hal, baik benda maupun

orang, maka kita tidak akan tahu dan menghargai hal tersebut

apalagi menyayanginya. Yang turun ke dalam hati memang

selalu dimulai dari tatapan mata: sederhananya karena kenal

lebih dahulu.

Isi pesan peribahasa tersebut selalu menjadi penyemangat

saya dan seluruh staf di Museum Olahraga Nasional. Karena

itulah kami tak henti-hentinya memikirkan berbagai macam cara

baru yang lebih kreatif dan juga inovatif, supaya kami makin

menarik perhatian Anda sekalian. Kami tak sudah-sudahnya

melakukan banyak kegiatan, supaya kami tambah dikenal dan

lebih disayang oleh khalayak yang budiman.

Kami hendak menjadikan Museum Olahraga Nasional

sebagai tempat yang tepat untuk bisa sekali mengayuh dayung

tapi dapat melampaui dua-tiga pulau sekaligus. Kami hendak

menjadikannya sebagai destinasi untuk bermain sekaligus

belajar, tujuan rekreasi sekaligus edukasi. Museum Olahraga

Nasional ingin menerjemahkan makna mouseion dalam arti

yang sesungguhnya, baik dalam konteks wujud fisiknya maupun

esensinya.

Demi maksud itu, masalah sumber daya manusia

merupakan agenda utama yang terus dibenahi. Misalnysa,

secara bekesinambungan seluruh jajaran di Museum Olahraga

Nasional mendapat kesempatan untuk mengikuti kelas-kelas

kursus, pelatihan, seminar, workshop dan sejenisnya baik

formal maupun informal. Materinya mulai dari pengetahuan

dan keterampilan praktis tentang permuseuman, keolahragaan,

TIADA KENAL TIADA SAYANGmanajerial, kepribadian, komunikasi dan lainnya.

Secara komprehensif kami juga selalu mengevaluasi dan

memperbaiki sistem pengelolaan Museum Olahraga Nasional

serta sarana pendukung lainnya. Belum lama ini misalnya, kami

baru saja mengubah penampilan ruang-ruang pamer, menata

ulang barang-barang koleksi, serta menambah dan melengkapi

daftar koleksi museum. Bersamaan dengan itu, yang tak kalah

penting adalah terus berupaya mempraktekkan sistem pelayanan

publik yang prima.

Dalam kaitan dengan pelayanan publik itu, kami juga sedang

dan akan terus memperbaiki serta melengkapi sejumlah fasilitas

yang ada. Antara lain mengkomputerisasi sistem perpustakaan

yang mengoleksi ribuan buku dan majalah, memperbaiki tempat

ibadah, sarana olahraga, arena permainan anak, taman bermain,

lapangan parkir, kantin dan sebagainya. Hakikatnya Museum

Olahraga Nasional memang milik Anda, kita semua.

Untuk Anda pula sesungguhnya, buletin MORA ini kami

terbitkan. Media ini menyajikan informasi seputar Museum

Olahraga Nasional dan informasi lain yang berkaitan. MORA

dimaksudkan sebagai salah satu alat bantu kami supaya

makin dekat dan lebih kenal dengan Anda di manapun berada.

Dalam waktu dekat kami juga akan menerbitkan sebuah buku

berisi kompilasi catatan prestasi para olahragawan terbaik di

Indonesia.

Karena tak ada gading yang tak retak, maka segala hal yang

kami lakukan tentu saja belum bisa disebut paripurna. Oleh

sebab itu, bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan

1437 Hijriyah, mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya.

Selebihnya, kami tunggu Anda di Museum Olahraga Nasional.

Tak kenal maka tak sayang, kata peribahasa.

Dr Herman Chaniago, MMKepala Museum Olahraga Nasional

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 7: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 7

SUARA PEMBACA

SAYA mengucapkan selamat atas terbitnya buletin MORA.

Media sejenis ini sangat berguna, bukan hanya bagi mereka yang

membutuhkan informasi tentang permuseuman, tetapi juga bagi

mereka yang haus informasi olahraga.

Sungguh ini sebuah keputusan yang cerdas yang telah dibuat

oleh Museum Olahraga Nasional dan tim redaksi. Media ini bukan

sekadar alternatif bacaan, tapi bisa jadi media satu-satunya yang

menginformasikan peristiwa-peristiwa historis olahraga.

Itulah mengapa, saya kira, peluang MORA untuk ditunggu-

ditunggu oleh para pembacanya menjadi sangat besar. Sekali

lagi selamat.

YA. Idrus

Dosen Komunikasi

Jakarta

Kirimkan surat Anda pada Alamat Redaksi MORA [Museum Olahraga Nasional]

Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur 13560

@museum_olahraga[021] 8401685 http://www.museumor.kemenpora.go.id [email protected] Museum Olahraga

BEBERAPA kali saya mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah.

Beberapa kali juga saya mengajak anak-anak saya ke Museum

Olahraga. Terbitnya buletin MORA tentu sangat membantu saya

dan orangtua lain untuk menjelaskan tentang apa saja yang bisa

dilihat dan dipelajari di Museum Olahraga.

Lebih dari itu, buletin ini juga dapat menjadi salah satu

rujukan untuk mempelajari masalah keolahragaan di tanah air.

Valencia Farisya

Ibu Rumah Tangga

Serang Banten

JADI RUJUKAN

INFORMASINYA MAKIN BERAGAM

SAYA salah seorang yang suka sekali mengunjungi museum.

Selain untuk jalan-jalan, saya juga bisa banyak dapat

pengetahuan. Saya gembira mendengar Museum Olahraga

Nasional menerbitkan media MORA. Berarti sumber informasi

museum yang tersedia makin bertambah.

Pasti bulletin ini akan saya rekomendasikan kepada teman-

teman saya di komunitas pencita museum atau pencita sejarah.

Saya yakin mereka akan merasa senang seperti saya.

Amira Aisha

Pelajar

Karawaci Tangerang

SAYA pernah mengalami kesulitan sewaktu mencari atau riset

perihal data-data sejarah olahraga, mulai dari prestasi-prestasi

penting, momen-momen spesial, rekor-rekor altet, atau olahraga

secara umum. Saya sempat heran mengapa hal ini bisa terjadi?

Apakah kita tidak punya sejarah olahraga?

Kesulitan-kesulitan yang pernah saya alami ketika

menyusun tugas akhir di kampus itu, mungkin akan bisa diatasi

sekiranya sudah ada media seperti MORA ini. Karena itu saya

mengacungkan dua jempol atas diterbitkannya buletin ini.

Supaya isisnya lebih beragam, jangan lupa sajikan juga

informasi museum-museum olahraga di luar. Misalnya klub

sepakbola seperti Manchester United, Chelsea atau museum

olahraga yang lainnya. Terima kasih.

Baskara Limanjaya

Mahasiswa

Ulujami Ciputat

DATA OLAHRAGA

JARANG atau mungkin belum ada media yang mengulas fakta-

fakta sejarah olahraga Indonesia. Padahal cukup banyak prestasi

olahragawan kita di berbagai gelanggang. Karenanya saya

menyambut baik terbitnya buletin MORA.

Informasinya sangat berguna. Bisa menjadi pelajaran

berharga bagi siapa saja yang haus akan informasi olahraga,

termasuk juga museum.

Farhan Komarudin

Pemerhati Olahraga

Bekasi

INFORMASINYA BERGUNA

SELAMAT ATAS TERBITNYA MORA

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

mornas [email protected] Museum Olahraga(021) 8401685 http://www.museumor.kemenporabulletin [email protected]

@museum_olahraga

Page 8: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL8

MORA FOKUS

erletak di kawasan Taman Mini

Indonesia Indah (TMII), Museum

Olahraga Nasional adalah salah

satu tempat menarik yang penuh dengan

beragam koleksi dari dunia olahraga

nasional. Museum olahraga merupakan

museum yang berisi tentang berbagai

macam informasi yang berkenaan

dengan dunia olahraga.

Mengunjungi Museum Olahraga

Nasional , selain sebagai untuk liburan

keluarga pastinya akan menambah

wawasan dan pengetahuan tantang

dunia Olahraga yang ada di Indonesia.

Mengunjugi museum memang bukan

hal populer bagi masyarakat Indonesia,

tapi tidak ada salahnya untuk mengajak

anggota keluarga Anda mengetahui,

MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL

SEJARAH BERDIRINYAOLEH: KML

mengenal, dan menghargai sejarah

khususnya dalam hal ini mengenai

sejarah Olahraga.

Ide awal pendirian Museum

ini berawal saat Sri Sultan

Hamengkubuwono IX yang menjabat

sebagai Ketua Umum Komite Olahraga

Nasional (KONI), menginginkan sebuah

wadah untuk memberikan apresiasi

pada perjuangan atlet-atlet Indonesia.

Melalui Yayasan Panji Olahraga beliau

menyalurkan idenya dengan memberikan

dorongan moril dan menganjurkan

agar dana pembangunan digali dari

masyarakat.

Dr. Abdul Gafur yang saat itu

menjabat Menteri Pemuda dan

Olahraga, kemudian mengembangkan

ide ini hingga akhirnya pada tanggal 4

Oktober 1987, peletakan batu pertama

pembangunan Museum Olahraga

dimulai. Proses peletakan batu pertama

dilakukakan oleh Menko Kesra saat itu

yang dijabat oleh Alamsyah Ratu Perwira

Negara. Setelah hampir 18 bulan masa

pengerjaan, bertepatan dengan HUT TMII

ke-14 yang jatuh pada tanggal 20 April

1989, Presiden Soeharto meresmikan

beroperasinya Museum Olahraga

Nasional.

Museum Olahraga Nasional sebagai

unit Pelaksana Teknis Kementerian

Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas

dan kewajiban memberikan informasi

keolahragaan kepada masyarakat,

sekaligus merawat dan memelihara

T

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 9: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 9

benda-benda bersejarah hasil prestasi

dan dokumentasi para anak bangsa di

bidang Olahraga.

Pelestarian dan perawatan koleksi

dilakukan setiap tahun, hal ini dilakukan

dengan tujuan agar koleksi yang telah

dimiliki tidak cepat mengalami proses

pelapukan. Konservasi sebagai salah

satu metode perawatan secara periodic

dilaksanakan.

Sejak berdiri dan diresmikannya

Museum Olahraga Nasional belum

pernah sekalipun pembenahan dan tata

ulang renovasi museum yang berarti,

namun sejak tahun 2008 mulai tahap

demi tahap dilakukan renovasi secara

sporadis, dimulai dari renovasi fasilitas

pendukung, pengadaan koleksi sampai

tata ulang ruang pameran, sekaligus

mempublikasikan kepada masyarakat

dengan melakukan pameran keliling

diberbagai propinsi di Indonesia.

Museum yang didirikan pada tahun

1989 ini, memiliki desain bangunan yang

sangat menarik sehingga memudahkan

Anda untuk menemukan museum ini

yaitu berupa bentuk bola yang cukup

besar dengan dihiasi warna bangunan

dengan warna-warna yang sangat cerah.

Luas bangunannya sendiri sekitar 3.000

meter persegi dengan luas tanahnya

mencapai 1,5 hektar. Museum ini terdiri

dari 3 lantai yang masing-masing

lantainya menampilkan informasi yang

berbeda-beda.

Selain bangunan utama dari museum

ini, terdapat juga fasilitas pendukung

seperti auditorium, lapangan tenis,

ruang serbaguna, ruang fitnes, hingga

kantin yang dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat umum. Ada sejumlah koleksi

berupa informasi yang berkaitan dengan

sekitaran dunia olahraga, seperti sejarah

perkembangan olahraga yang ada di

Indonesia, informasi tentang prestasi

olahraga, jenis olahraga tradisional,

informasi tokoh-tokoh olahraga hingga

atlet-atlet olahraga yang berprestasi .

Di lantai dasar museum ini,terdapat

informasi mengenai sejarah olahraga

di Indonesia seperti sejarah olahraga

nasional, lalu sejarah berdirinya stadion

pertama di Indonesia, dan Pelaksanaan

Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama

kali yang diselenggarakan pada tahun

1948 di Kota Solo.

Selain itu, ditampilkan pula informasi

sejarah Olahraga antarbangsa yaitu

perjuangan atlet-atlet olahraga khususnya

atlet Indonesia yang berjuang dalam

mengikuti kegiatan olahraga internasional

demi mengharumkan nama bangsa

Indonesia di dunia khususnya di bidang

keolahragaan. Seperti pagelaran olahraga

Asian Games, hingga Olimpiade Helsinki.

Di lantai dua Museum Olahraga

Nasional terdapat informasi yang lebih

dalam tentang beragam peralatan yang

digunakan oleh para atlet Indonesia

saat mengharumkan nama bangsa di

ajang pertandingan internasional. Di

tempat ini juga terdapa beragam koleksi

medali dari beragam kejuaraan yang

diikuti atlet-atlet Indonesia dari masa

ke masa. Bagi yang ingin mengetahui

siapa saja atlet-atlet olahraga yang telah

mengharumkan bangsa ini disertai

macam-macam medali dan piala yang

telah diraih, tempat ini adalah tujuan

yang tepat.

Lantai tertinggi di Museum Olahraga

Nasional berisi informasi mengenai

beragam permainan tradisional yang

berasal dari seluruh penjuru nusantara.

Anda bisa mendapatkan berbagai

macam informasi tentang permainan

tradisional dari berbagai provinsi yang

ada di Indonesia dalam bentuk diorama,

lukisan atau patung. Makin penasaran

kan ? yuk kunjungi Museum Olahraga

Nasional bersama keluarga. n

MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MEMPUNYAI TUGAS DAN KEWAJIBAN MEMBERIKAN INFORMASI KEOLAHRAGAAN KEPADA MASYARAKAT, SEKALIGUS MERAWAT DAN MEMELIHARA BENDA-BENDA BERSEJARAH HASIL PRESTASI DAN DOKUMENTASI PARA ANAK BANGSA DI BIDANG OLAHRAGA.

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 10: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL10

MORA FOKUS

useum olahraga berdiri diatas lahan dengan luas 1,5 hektar dengan luas

bangunan ± 3000 m3 dan tinggi 17 meter. Rancangan bentuk dan gaya

diserahkan kepada Ir. Zaini Rachiman sebagai pimpinan PT Exotica. Sedangkan

pola serta isi museum di susun oleh tim yang diketuai I Nyoman Nuarte.

Pembangunan museum olahraga mempunyai bentuk seperti bola dan dikelilingi

taman yang indah, museum olahraga menampilkan sejarah-sejarah olahraga yang

megharumkan nama Indonesia. Bentuk bangunan museum olahraga adalah bola. Hal

ini dilakukan karena bola merupakan salah satu perangkat yang universal di dunia

olahraga.

Museum olahraga terbagi menjadi tiga lantai dan setiap lantainya memiliki bagian-

bagian tertentu yang membahas dan menampilkan koleksi serta display dari dunia

olahraga. Segera setelah kita memasuki pintu utama gedung ada sebuah lobby yang

memajang patung peloncat indah yang diabadikan dalam beberapa gerakan. Di ruangan

ini pula terdapat motto-motto olahraga yang mencerminkan nilai-nilai hakiki olahraga

seperti sportivitas dan perjuangan.

Sejarah olahraga, hingga beragam jenis pernak pernik olahraga ditampilkan dilantai

ini. Mulai dari olahraga tradisional seperti bola takraw, hingga replica perahu layar

MEMBEDAH ISI MUSEUM OLAHRAGA NASIONALOLEH: KML

MBENTUK BANGUNAN MUSEUM OLAHRAGA ADALAH BOLA. HAL INI DILAKUKAN KARENA BOLA MERUPAKAN SALAH SATU PERANGKAT YANG UNIVERSAL DI DUNIA OLAHRAGA.

dewa ruci yang legendaris. Beragam

atribut seragam berbagai jenis olahraga

juga dipamerkan di lantai ini, bahkan

di satu sudut terdapat sebuah replika

motor balap lengkap dengan manikin

pembalapa dengan seragamnya.

Beranjak ke arah belakang, terdapat

sebuah sudut yang didedikasikan

khusus untuk mengenang beragam

Page 11: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 11

penyelenggaraan Pekan Olahraga

Nasional (PON). Sebuah patung yang

memegang obor menjadi pusat perhatian

ruangan ini. Beragam obor PON dari masa

ke masa juga dapat disaksikan ditempat

ini.

Tak jauh, display yang mengenang

penyelenggaraan Asian Games Jakarta

BENTUK BANGUNAN MUSEUM OLAHRAGA ADALAH BOLA. HAL INI DILAKUKAN KARENA BOLA MERUPAKAN SALAH SATU PERANGKAT YANG UNIVERSAL DI DUNIA OLAHRAGA.

1962 dan GANEFO 1963 juga terlihat

disana. Berdampingan dengan beragam

seragam atlet Indonesia yang digunakan

diberagam ajang olahraga multi event

tersebut.

Display terakhir dilantai ini adalah

deratan piala yang pernah digunakan

dalam beragam kejuaraan bergengsi yang

di gelar di Indonesia. Mulai dari sepasang

piala dari cabang olahraga tennis

untuk ajang Indonesia Terbuka hingga

trofi piala Presiden yang merupakan

pencapaian tertinggi dunia tinju amatir

Indonesia saat itu.

Beralih ke lantai dua, kita akan

disambut dengan jejeran piala, trofi dan

medali dari beragam cabang olahraga.

Seluruh memorabilia ini merupakan

pengakuan bagi prestasi cemerlang

atlet-atlet Indonesia yang berkiprah di

beragam cabang olahraga.

Dilantai ini kita bisa menyaksikan

beragam display milik atlet-atlet

Indonesia. Semua display menampilkan

barang-barang pribadi milik para atlet

tersebut. Dilengkapi dengan beragam

BENTUK BANGUNAN MUSEUM OLAHRAGA ADALAH BOLA. HAL INI DILAKUKAN KARENA BOLA MERUPAKAN SALAH SATU PERANGKAT YANG UNIVERSAL DI DUNIA OLAHRAGA.

medali dan piala, serta kisah dibalik

perjuangan mereka, membuat siapa

saja yang mengunjungi tempat ini akan

disesaki dengan rasa bangga di dada.

Terdapat puluhan bahkan ratusan

koleksi yang bisa disaksikan ditempat ini.

Waktu terasa berjalan ditempat saat Anda

terlena oleh kebesaran sejarah olahraga

Indonesia. Koleksi apparel dan perlatan

olahraga dari atlet-atlet besar seperti

Mardi Lestari, Yayuk Basuki, Ramang,

hingga Utut Adianto tertata rapi lengkap

dengan baragam kisah karir mereka.

Menaiki lantai 3, terdapat sebuah

auditorium besar yang ditengahnya

terdapat sebuah piala dengan ukuran

yang amat luar biasa. Piala tersebut

adalah piala kejuaraan Atletik Nasional

yang merupakan piala terbesar yang

menjadi koleksi Museum Olahraga

Nasional.

Di lantai ini juga terdapat

memorabilia dari legenda-legenda

Indonesia yang memiliki segudang

BENTUK BANGUNAN MUSEUM OLAHRAGA ADALAH BOLA. HAL INI DILAKUKAN KARENA BOLA MERUPAKAN SALAH SATU PERANGKAT YANG UNIVERSAL DI DUNIA OLAHRAGA.

prestasi. Koleksi para peraih medali emas

Olimpiade seperti Susi Susanti, Alan Budi

Kusuma, Ricky Subagja dan Rexy Mainaki

dapat disaksikan disini. Raket yang

mereka gunakan, sepatu hingga seragam

yang dipakai saat bertempur membela

merah putih. Raket dan sepatu miliki

legenda All England, Rudi Hartono pun

terpajang rapih berseberangan dengan

para juniornya tadi.

Tanpa terasa waktu cepat berlalu

saat menjelejahi setiap sudut Museum

Olahraga Nasional. Beragam koleksi yang

dipamerkan ditempat ini menjadi saksi

bisu kejayaan perjuangan para atlet

Indonesia. Sebuah warisan berharga bagi

para generasi penerus untuk dapat terus

menghargai jerih payah para pejuang

olahraga Indonesia. n

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 12: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL12

MORA MOMEN

asa keemasannya yang berlangsung cukup panjang,

berpuncak pada juara tunggal putri bulutangkis

Olimpiade Barcelona, Spanyol (1992). Dia peraih emas

pertama Indonesia di Olimpiade. Ketika itu Alan, pacarnya,

juga juara di tunggal putra sehingga media asing menjuluki

mereka sebagai “Pengantin Olimpiade”. Predikat pengantin ini

rupanya terus melekat, terbukti saat mereka dipercaya menjadi

pembawa obor Olimpiade Athena 2004. Kita Semua Ingat

Peristiwa Olimpiade 1992 Barcelona, Salahsatu momen yang

paling menggetarkan jiwa kita bangsa Indonesia. Bulutangkis,

adalah olahraga paling digemari di Indonesia, semua orang

memainkannya. Dan ini adalah final kejuaraan antar bangsa

yang terbesar. Disini Susi harus berhadapan dengan rival

terkuatnya dari Korea, Bang Soo-Hyun. Dari semua kejuaran

dunia, ini akan menjadi yang paling prestisius. Kedua pemain

dan kedua bangsa, sama-sama memimpikan kemenangan ini.

Dan setelah berjuang secara dramatis, Susi-lah yang akhirnya

merebut medali tertinggi olahraga dunia itu bagi Indonesia.

Indonesia menang!

Benar-benar saat yang mengharukan, ketika Susi Susanti

akhirnya naik diatas panggung kehormatan Olimpiade itu,

sang Merah Putih dikerek ke atas dengan gagah, dan lagu

kebangsaan kita “Indonesia Raya” mulai diperdengarkan.Jiwa

ke-Indonesiaan kita tersentuh. Kita benar-benar bangga sebagai

orang Indonesia. Saat itu kita seperti diingatkan kembali, bahwa

kita adalah bangsa para juara, bangsa pemenang, bangsa yang

besar.Dan itu menjadi sempurna karena Alan Budikusuma

juga mempersembahkan medali emas bulutangkis putera bagi

Indonesia. Lengkaplah kejayaan Indonesia.

Tidak hanya emas Olimpiade, Susi Susanti juga nyaris

mendominasi bulutangkis dunia dalam jangka waktu yang

cukup panjang. Menjuarai puluhan kejuaraan dunia, termasuk

All England, dan merebut Piala Uber sepanjang awal 1990-an.

Saat itu, Susi Susanti adalah yang terbesar. Gayanya sangat

PERTANDINGAN YANG MENGESANKAN DAN TIDAK TERLUPAKAN

Nama : LUCIA FRANCISCA SUSI SUSANTI

Nama Beken: SUSI SUSANTI

Tempat / Tanggal Lahir: TASIKMALAYA 11 FEBRUARI 1971

Tinggi: 161 CM

Pegangan Raket: TANGAN KANAN

Klub: PB TUNAS DAN PB JAYA RAYA SEJAK TAHUN 1985

Suami: ALAN BUDI KUSUMA (PERAIH MEDALI EMAS TUNGGAL PUTRA 1992)

Anak: LOURENCIA AVERINA, ALBERTUS EDWARD, SEBASTIANUS FREDERICK

M

BIODATA:

OLEH: KML

tenang. Nyaris tanpa emosi, tapi serangan smash-nya cepat

dan mematikan seperti ular kobra, kelenturannya seperti

batang bambu yang tidak terpatahkan, penempatan bolanya

sulit ditebak, dan keteguhannya sekokoh benteng batu yang

nyaris tidak tertembus. Smash, lob, rally, dropshot, netting

yang sangat tipis dan menegangkan, semuanya dilayani sampai

lawannya tidak berkutik.

Benar-benar saat yang mengharukan, ketika Susi Susanti

akhirnya naik diatas panggung kehormatan Olimpiade itu,

sang Merah Putih dikerek ke atas dengan gagah, dan lagu

kebangsaan kita “Indonesia Raya” mulai diperdengarkan.Jiwa

ke-Indonesiaan kita tersentuh. Kita benar-benar bangga sebagai

orang Indonesia. Saat itu kita seperti diingatkan kembali, bahwa

kita adalah bangsa para juara, bangsa pemenang, bangsa yang

besar.Dan itu menjadi sempurna karena Alan Budikusuma

juga mempersembahkan medali emas bulutangkis putera bagi

Indonesia. n

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 13: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

EDISI I TAHUN I JUNI 2016 MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 13

SEJARAH MEDALI PERTAMA INDONESIA DI OLIMPIADE

OLEH: KML

ketiga srikadi Indonesia berhasil

mengalahkan tim panahan Amerika Serikat

dan melahirkan legenda sembilan anak

panah. Dengan keberhasilan tersebut

Indonesia berhasil keluar sebagai juara

ke 2 dan berhak atas medali perak. Kabar

keberhasilan 3 srikandi panahan Indonesia

yang mengharumkan nama bangsa sampai

ke tanah air dan mereka disambut bak

seorang pahlawan.

Keberhasilan 3 srikandi Indonesia

selain mengharumkan nama Indonesia di

kancah internasional ternyata juga menjadi

penyemangat dan berhasil mengilhami

atlit-atlit lain untuk lebih keras berjuang

mendapatkan medali. Buktinya, pada

olimpiade berikutnya tahun 1992 di

Athena Indonesia berhasil meraih medali

emas lewat tangan Susi Susanti dan Alan

Budikusuma, dan tradisi menyabet medali

terus berlanjut pada setiap olimpiade

berikutnya.

Momen bersejarah bagi Indonesia terjadi saat olimpiade Seoul tahun 1988, karena pada olimpiade di negeri ginseng ini Indonesia berhasil membawa pulang medali pertama walaupun hanya medali perak dari cabang panahan. Sebelum Susi Susanti, Alan Budikusuma dan pasangan ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaki merasakan kemegahan podium utama dan dikalung-kan medali di olimpiade, adalah 3 srikandi Indonesia yaitu Nurfitriyana S. Lantang, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani yang pertama kali berhasil memboyong medali pertama untuk Indonesia di ajang olahraga dunia tersebut. .

Pada olimpiade ke 24 yang digelar diSeoul pada 17 September - 2 Oktober 1988 itu, .

Sejarah Medali Pertama Indonesia diOlimpiade 1988 seperti menambah keyakinan bahwa KITA BISA, mewujud-kan mimpi meraih medali di ajang olahraga dunia. .

Page 14: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL14

MORA PROFIL

MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA YANG SUKA MENGAJI

IMAM NAHRAWI

OLEH: SZN

Imam Nahrawi (41), Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Kerja pilihan Presiden Jokowi saat ini, adalah sosok baru di dunia olahraga nasional. Sama sekali tak memiliki sejarah yang bersentuhan dengan dunia olahraga, keterpilihan Imam Nahrawi

awalnya mendapat banyak sorotan, terutama dari kalangan pemerhati dan pelaku olahraga nasional.

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL14

MORA PROFIL

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 15: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 15

eraguan sekaligus harapan

besar ditumpukan kepada

Imam. Mampukah sosok muda

dari kalangan Nahdiyin ini memimpin

Kementerian Pemuda dan Olahraga,

sekaligus memajukan dunia olahraga

nasional?

BESAR BERSAMA PKB

Bertahun -tahun menjadi anggota

Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Imam

terakhir tercatat sebagai anggota Komisi

V, membawahi bidang perhubungan, PU,

perumahan rakyat, dan pembangunan

desa; disamping jabatannya sebagai

Sekretaris Jendral PKB.

Karir politik pria yang lahir 8 Juli 1973,

di Bangkalan , Jawa Timur ini, dirintis sejak

dirinya aktif dalam Pergerakan Mahasiswa

Islam Indonesia (PMII) Surabaya. Tahun

1995 Imam menjadi Ketua Umum PMII

Surabaya, dan berlanjut sebagai Ketua

Umum PMII Jawa Timur pada 1997.

Tahun 1999, alumnus Universitas

K

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

ini menjabat Ketua Divisi Pemuda pada

Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa

Timur. Karirnya terus menanjak hingga

menjabat Ketua Umum Dewan Koordinasi

Nasional (DKN) Garda Bangsa pada 2004,

setelah sebelumnya menjabat Ketua

Dewan Koordinasi Wilayah Garda Bangsa

Jawa Timur.

Imam berhasil masuk Senayan sejak

tahun 1999, sebagai anggota DPR dari

fraksi PKB, dan awet menjabat hingga 3

periode berikutnya. Di PKB sendiri, ayah

dari 7 orang anak ini memuncaki karirnya

dengan menjabat Sekretaris Jendral

Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB sejak

tahun 2008.

Sebagai pemimpin muda di kalangan

Nahdiyin, Imam yang dikenal dekat dengan

masyarakat Jawa Timur ini memiliki hobi

istimewa yakni “mengaji”. Imam meyakini

“mengaji” adalah bentuk pengabdian yang

menjadi sumber kekuatan.

Tak heran Imam lantas mencanangkan

“Gerakan Nusantara Mengaji”, dimana

ia ingin menjadikan kegiatan mengaji

sebagai benteng kaum muda dari berbagai

pengaruh negatif. “Al-Quran jangan hanya

dijadikan hiasan dan pajangan,” ujar

Imam.

PEKERJAAN BERAT

Yang menarik, sebagai sosok menteri

yang tak datang dari latar belakang

bidang yang kini dipimpinnya, Imam

justru mendapat tantangan yang cukup

berat, melebihi para pendahulunya. Tahun

2018 mendatang, Indonesia akan menjadi

tuan rumah Asian Games XVIII. Ini jelas

membutuhkan persiapan dan kerja yang

tidak main-main.

Sebelumnya, ada pula Olimpiade

2016 di Rio de Janeiro, dan SEA Games di

Singapura, yang membutuhkan perhatian

dan upaya yang tak kalah besar. Belum

lagi masalah pelik seputar persepakbolaan

nasional yang harus dihadapi Imam sejak

awal menjabat.

Imam sendiri menyadari betul beratnya

tugas yang menantinya. Karenanya suami

dari Shobibah Rohmah ini tak jumawa saat

namanya diumumkan sebagai Menteri

Pemuda dan Olahraga Kabinet Kerja oleh

Presiden Joko Widodo.

“Ini pekerjaan yang berat. Izinkan saya

menelpon ibu saya dulu untuk minta restu.

Saya juga mau bermuhasabah dan berpikir

dalam,” ujar Imam kepada wartawan usai

pengumuman menteri kabinet kerja yang

terpilih, di Istana Merdeka.

OPTIMALISASI SPORT SCIENCE

Ya, menjabat sebagai Menpora, banyak

hal yang harus dibuktikan oleh Imam. Tak

hanya membangkitkan kembali dunia

olahraga Indonesia yang belakangan

lesu prestasi, Imam juga dituntut untuk

mengatasi berbagai pertikaian yang

banyak terjadi pada institusi-institusi di

bawah kementeriannya.

Selain itu, satu pe-er yang juga

menunggu Imam adalah peningkatan

kesejahteraan atlet Indonesia. Sudah

menjadi rahasia umum, kehidupan atlet di

negara kita tercinta ini masih jauh di bawah

para atlet di negara lain. Sampai-sampai

beberapa atlet nasional berprestasi milik

Indonesia, memilih hijrah dan pindah

kewarganegaraan, karena mengharapkan

peningkatan taraf hidup.

Beberapa langkah nyata sudah

ditempuh Imam selama menjabat Menpora.

Imam terutama memberi perhatian pada

peningkatan prestasi olahraga nasional,

melalui peningkatan pelatihan terpadu,

sekaligus pemanfaatan teknologi yang

menunjang latihan dan kesiapan para

atlet menghadapi kompetisi.

Salah satunya dengan mendorong

pemanfaatan secara maksimal

peralatan sport science yang ada di

Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON).

“Sejumlah peralatan sport science yang

canggih di RSON harus dioptimalkan

pemanfaatannya, agar prestasi olahraga

kita meningkat, dan dapat mengejar

ketertinggalan daari negara lain yang

sudah lebih dulu menggunakannya,” ujar

Nahrawi.

Sejumlah peralatan canggih yang

harganya mahal ini memang sudah lazim

digunakan oleh negara-negara lain dalam

meningkatkan prestasi para atletnya.

Alat-alat digital ini berfungsi dalam

pengukuran kapasitas Paru, pengukuran

kapasitas Jantung, pengukuran Vo2

max, pengukuran tingkat metabolisme

tubuh, pengukuran persentase lemak,

pengukuran densitas tulang, pengukuran

kekuatan otot tubuh, dan pengukuran

postur tubuh.

Ke depan, semoga semakin banyak

langkah maju yang diambil Imam guna

mendukung kebangkitan dunia olahraga

nasional, yang sudah ditunggu-tunggu

oleh seluruh rakyat Indonesia. n

SUDAH MENJADI RAHASIA UMUM, KEHIDUPAN ATLET DI NEGARA KITA TERCINTA INI MASIH JAUH DI BAWAH PARA ATLET DI NEGARA LAIN. SAMPAI-SAMPAI BEBERAPA ATLET NASIONAL BERPRESTASI MILIK INDONESIA, MEMILIH HIJRAH DAN PINDAH KEWARGANEGARAAN, KARENA MENGHARAPKAN PENINGKATAN TARAF HIDUP.

Page 16: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL16

MORA SOROT

OLEH: SZN

etua Umum Penyeleggara

PON 2016, Ahmad Heryawan,

mengatakan semua venue untuk

Pekan Olahraga Nasional yang akan

digelar pada 17-29 September 2016

selesai pada akhir Juni.“Panitia Besar

PON bisa melihat langsung ke lapangan

nanti Juni selesai, sekarang 80 persen

sudah selesai, 18 persen percepatan dan

sisanya perpindahan,” ujar pria yang

kerap disapa Aher ini.

Ia menuturkan terdapat masalah di

venue yang rencananya akan digunakan

untuk pembukaan dan penutupan, yakni

bangunan non inti Stadion Bandung

Lautan Api. “Terhambat kasus hukum,

ada temuan di lapangan soal teknis, ada

amblasan kawasan non inti,” tuturnya.

Lingkar dan struktur utama gedung tidak

ada masalah, katanya, hanya struktur

pendukung dan taman yang bermasalah

dengan adanya penurunan tanah itu.

Ia menuturkan, bangunan itu sedang

VENUE PON 2016 SEGERA RAMPUNG

Kdiperbaiki lagi setelah

mendapat izin dari Bareskrim

Polri dan diharapkan dapat

tetap digunakan untuk

pembukaan dan penutupan.

Sementara itu, untuk akses

menuju venue, ia menjanjikan

akan selesai pada Agustus.

“Jadi Juni ke sana tidak ada

masalah venue, lalu awal

Agustus tol sudah selesai. Kami terus

memantau letak persoalan,” ujar dia.

Ia memastikan pemda berkomitmen

dalam melaksanakan PON dan terus

berkoordinasi dengan bimtek dalam

pergelaran olahraga dua tahunan itu.

Semua persiapan dan pembangunan

venue untuk PON, ujar Aher, memerlukan

anggaran sebesar Rp2,8 triliun dari APBD

dan Rp135 miliar dari APBN, tetapi belum

cair. “Saya tekankan biaya besar bukan

penghamburan, misalnya Rp800 miliar

untuk penyelenggaraan. Infrastruktur

venue ini memang jalan penunjang venue.

Venue juga pasti digunakan,” kata Aher

Sementara itu lima venue PON 2016

untuk cabang olahraga bulu tangkis,

balap motor, menembak, drumband dan

tarung derajat dipindahkan ke tempat

lain dengan beragam alasan. “Ada lima

perpindahan venue dengan alasan yang

berbeda-beda,” kata Aher.

Bulu tangkis yang semula akan

digelar di Bandung, dipindah ke Cirebon

karena proses lelang terlambat sehingga

jika diteruskan, dikhawatirkan tidak

selesai sesuai target. Balap motor akan

digelar di Kota Tasikmalaya, sedangkan

sebelumnya direncanakan digelar di

Subang. Venue tarung derajat yang

awalnya GOR Bandung, diganti menjadi

GOR Jatinangor Padjadjaran.

Selanjutnya, cabang olahraga

drumband akan dilangsungkan di

Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten

Bogor dan terakhir menembak dipindah

ke Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung.

Venue PON sendiri tersebar di 16 kota/

kabupaten se-Jawa Barat, di antaranya

Kota Bandung, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon dan

Kota Tasikmalaya. PON 2016 akan diikuti

9.766 atlet dari seluruh Indonesia untuk

756 nomor pertandingan di 44 cabang

olahraga. n

Page 17: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 17

DIREKTUR MANOR SAYANGKAN INSIDEN RIO HARYANTO OLEH: SZN

JELANG PERSIAPAN ASIAN GAMES 2018

Indonesia Siap Gelar Ta�sa ke -6 2016

Direktur Balap Manor Racing, Dave Ryan menyayangkan kecelakaan menimpa Rio Haryanto saat sesi latihan bebas di Sirkuit Monaco, Kamis (26/5/2016) kemarin WIB sebagai peringatan.“Awal yang menarik jelang balapan Formula 1 (F1) di Monako akhir pekan ini, dengan berbagai insiden, memperingatkan semua orang betapa bahayanya sirkuit ini. Sayangnya, Rio adalah salah satu yang terkena insiden,” kata Dave seperti dilansir akun facebook resmi Manor.Sebel-umnya diberitakan, Rio Haryanto mengalami kecelakaan saat memasu-ki tikungan St Devote. Terlalu fokus menjajal ban ultrasoft, Rio kehil-angan kendali atas mobilnya tersebut.Dave menambahkan, meski menyayangkan insiden itu, ia bersyukur kecelakaan yang dialami Rio Haryanto tidak parah. Sembari bercanda, Dave menyindir Rio agar mentraktir minum kru mekanik Manor.“Kecelakaannya kecil dan tidak akan membuat para mekanik bekerja hingga larut malam. Tapi, Rio mungkin bisa mentraktir mereka satu atau dua minuman sepanjang akhir pekan ini,” kata Dave.Rio akan menjalani balapan F1 seri Monaco akhir pekan ini. Jelang balapan tersebut, pembalap asal Solo ini masih dihantui pelunasan dana ke Manor yang masih tersendat.Seperti diketahui, Rio Haryanto harus membayar 15 juta euro untuk bisa tampil di F1 bersama Manor. Akan tetapi, Rio Haryanto baru melunasi 7 juta euro. .

MORA SOROT

Jakarta - Indonesia akhirnya dipastikan menjadi tuan rumah penyelengga-raan Asian Games 2014. Kepastian itu diketahui dari pertemuan Badan Eksekutif OCA (Olympic Council of Asia) dalam pertemuan di Incheon. Kini segudang pekerjaan sedang menanti untuk mempersiapkan segala persiapan menjadi tuan rumah. .

Saat ini ada empat pekerjaan yang menjadi tugas untuk menyukseskan tuan rumah. Pertama, penyusunan Peraturan Presiden tentang Penyelenggaraan Asian Gamea 2018. Perpres ini dinilai penting karena selain tidak hanya menjadi dasar hukum dan panduan persiapan, tetapi menjadi dasar koordinasi. Kedua, mempersiapkan alokasi anggaran. . Ketiga, mempersiapkan infrastruktur arena pertandingan. Sebelumnya, catatan Wakil Presiden OCA meminta Indonesia harus merenovasi sejum-lah fasilitas olahraga dan membangun velodrom yang baru. Keempat hal yang perlu dilakukan adalah mengintensifkan koordinasi baik dengan OCA maupun internalnya, khususnya untuk memastikan cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan baik yang berbasis olimpiade maupun non olimpiade. .

Tempat penyelenggaraan Asian Games 2018 akan berlangsung di DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat, pemerintah tetap berkomitmen untuk lebih mengedepankan Indonesia. .

Sebagaimana pernah disampaikan oleh Menko Kesra saat memimpin rapat koordinasi persiapan Asian Games 2018, tidak tertutup kemungkinan pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dan penutupannya di Palembang atau sebaliknya. .

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, usai memimpin rapat koordinasi persiapan Penyelenggaraan 6th Tafisa World Sport For All 2016 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (27/5). “Kita sudah siap untuk melaksanakannya! Semua lembaga saya harapkan juga akan kerja sama untuk sukseskan acara ini,” tegas Puan Maharani. .

Tafisa (The Association for International Sport For All) merupakan organi-sasi olahraga dunia yang membidangi olahraga rekreasi (sport game). Di Jakarta, Tafisa akan menggelar sejumlah kegiatan seperti festival dan pertunjukkan olahraga, serta pertunjukkan tradisional. Selain itu juga olahraga disabilitas, olahraga masal, festival kebugaran jasmani, kongres dan forum internasional. .

JAKARTA – Indonesia sudah siap menjadi penyelenggara The 6th Tafisa World Sport For All 2016, 6-12 Oktober 2016 mendatang. Pemerintah yakin semua peserta kegiatan olahraga tersebut akan menikmati Indonesia dengan merujuk pada sejumlah persiapan yang sudah dilakukan saat ini. .

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 18: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL18

MORA KOLEKSI

idak banyak atlet Renang

yang bisa menyaingi torehan

prestasi yang dibuat oleh

Elfira Rosa Nasution. Atlet kelahiran

Jakarta 1 Maret 1970, berhasil meraih

beragam medali dan penghargaan

selama kiprahnya dalam beragam

kejuaraan nasional maupun

internasional.

Elfira mulai berlatih renang sejak

usia 4 tahun dibawah asuhan sang

ayah, Radja M. Nasution, yang juga merupakan

salah satu pelatih renang legendaris bangsa ini.

Latihan rutin setiap pagi diawali mulai pukul

04.00 sampai 06.30. Dengan latihan yang begitu

keras, tak heran jika Elfira kemudian berhasil

meraih lima medali emas, pada kejuaraan

renan Antarklub nasional di Bandung. Saat itu

usia Elfira baru menginjak 8 tahun, sebuah

pencapaian yang amat fenomenal.

Torehan prestasi ini kemudian membuat

Elfira semakin sering mengikuti beragam

kejuaraan di dalam maupun luar negeri. Hingga

akhirnya pada tahun 1982, dia berkesempatan

untuk berlatih di Amerika Serikat bersama klub renang Cypres Aquatic.

Selepas dari pelatihannya, kiprah Elfira seolah tidak tertahankan.

Pada Kejurnas Antarklub di Jakarta, Desember 1983, Elfira menyabet

sembilan medali emas dan menorehkan empat rekor nasional. .Dia juga

berhasil meraih satu medali perak di ajang Asian Games 1983 yang digelar

di Seoul, Korea Selatan. Tak heran jika kemudian Elfira terpilih sebagai Atlet

terbaik versi SIWO/PWI Jaya selama tiga tahun berturut-turut dari 1980

RAIHAN PRESTASI ELFIRA ROSA NASUTIONOLEH: SZN

T

TERCATAT HINGGA SAAT INI ADA 28 MEMORABILIA MILIK ELFIRA ROSA NASUTION YANG MENJADI SALAH SATU KOLEKSI MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL.

sampai 1983.

Sepak terjang Elfira tidak sampai disitu, dalam gelaran

PON XI, Jakarta, 1985, dia berhasil meraih delapan medali

emas dan dua medali perak, serta membukukan delapan

rekor PON dan lima rekor nasional.

Elfira telah terjun dalam lima kali ajang Sea Games,

dan prestasi terbaiknya diukir saat bertanding di Sea

Games Manila pada tahun 1991 dengan berhasil meraih

lima medali emas. Pasca kegagalan di Sea Games

Singapura 1993, Elfira memutuskan mengundurkan diri

dari olahraga renang, setelah hanya berhasil meraih satu

medali perak.

Museum Olahraga Nasional menyimpan beberapa

medali dan penghargaan yang diterima oleh Elfira.

Tercatat hingga saat ini ada 28 memorabilia milik Elfira

Rosa Nasution yang menjadi salah satu koleksi Museum

Olahraga Nasional. Terhitung mulai medali yang diraih dari

kejuaraan antar klub hingga Asian Games di pamerkan di

lantai dua Museum Olahraga Nasional. Salah satu koleksi

memorabilia yang paling menyita perhatian adalah plakat

penghargaan perenang Putri Terbaik 1989 yang terletak

ditengah medali yang berhasil diraih oleh Elfira. n

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 19: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 19

ada dekade 80an, dunai atletik Indonesia

memiliki seorang sprinter atau pelari jarak

pendek yang prestasi kala itu mampu menembus

kancah internasional. Mardi Lestari adalah namanya.

Dia pernah dijuluki sebagai manusia tercepat Asia’

setelah menjadi satu-satunya atlet Asia yang berhasil

menembus semifinal lari 100 m Olimpiade Seoul (1988).

Pada Olimpiade Seoul 1988 di lintasan atletik

Stadion Olimpiade Seoul, Korea Selatan Mardi Lestari

adalah satu-satunya wakil benua Asia yang masih

bertahan dari 16 pelari yang masuk semifinal lomba

100 meter atletik olimpiade. Dengan waktu 10,32 detik

yang dicatat saat babak kedua seri keenam dia masuk

babak semifinal bersama dengan Carl Lewis (AS), Ben

Johnson (Canada), Linford Christie (Inggris).

MEDALI MANUSIA TERCEPATOLEH: KML

P

Sebelumnya pada babak pertama, Mardi berhasil

masuk tiga besar seri ke tiga dengan catatan waktu 10,40

detik. Di depan Mardi ada pelari pemegang rekor dunia

waktu itu, Calvin Smith (AS) dengan waktu 10,28 detik

dan berselisih 0,01 detik dengan sprinter Attila Kovacs

dari Italia yang menyentuh

finish dalam 10,39 detik.

Sesudah prestasi 1988

Mardi ini, tidak seorang

pelari Indonesia pun

mampu lolos ke semifinal

kejuaraan tingkat dunia,

termasuk pada kejuaraan

dunia atletik.

Di Asia Tenggara

prestasi Mardi tidak

ada saiangnnya , dia

berhasil merebut medali

emas dari ajang lari 100

meter dan 200 meter SEA Games 1989 Kuala Lumpur.

Hebatnya, Mardi berhasil meraih emas juga pada dua

penyelenggaraan Sea Games berikutnya saat berlaga di

nomor lari 100 meter. Sebuah prestasi yang luar biasa.

Museum Olahraga Nasional cukup beruntung

untuk memiliki beberapa benda memorabilia peraih

penghargaan olahragawan terbaik tahun 1988 dan 1989

versi SIWO/PWI. Selain sebuah seragam merah putih

dah jaket yang digunakan saat bertanding di Ajang

Sea Games, Medali emas pun menjadi pusat perhatian

bagi koleksi yang terletak di lantai dua gedung Museum

Olahraga Nasional. Sepasang sepatu yang telah menjadi

saksi kehebatan Mardi, seolah mengajak kita untuk

mengenang beragam prestasi yang berhasil ditorehkan

oleh pria yang dikenal murah senyum ini. n

PADA OLIMPIADE SEOUL 1988 DI LINTASAN ATLETIK STADION OLIMPIADE SEOUL, KOREA SELATAN MARDI LESTARI ADALAH SATU-SATUNYA WAKIL BENUA ASIA YANG MASIH BERTAHAN DARI 16 PELARI YANG MASUK SEMIFINAL LOMBA 100 METER ATLETIK OLIMPIADE.

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 20: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL20

MORA TRADISI

inggal di negeri yang memiliki keanekaragaman budaya membuat

Indonesia menjadi sebuah negara dengan segudang tradisi.

Warisan budaya dan tradisi dari nenek moyang, harus kita jaga dan

lestarikan. Salah satu budaya dan tradisi yang namanya sudah mendunia

adalah karapan sapi.

Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan

sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini,

sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri

dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu

cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.

Seorang joki dan 2 ekor sapi yang di paksa untuk berlari sekencang

mungkin sampai garis finis. Joki tersebut berdiri menarik semacam kereta

kayu dan mengendalikan gerak lari sapi. Panjang lintasan pacu kurang

lebih 100 meter dan berlangsung dalam kurun waktu 10 detik sampai 1

menit.

Bagi masyarakat Madura, perhelatan ini biasanya dilaksanakan setelah

sukses menuai hasil panen padi atau tembakau Beberapa kota di Madura

menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap

tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di

eks Kota Karesidenan, Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir

MENJAGA TRADISI KARAPAN SAPIOLEH: KML

T

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 21: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 21

Presiden.

Ajang ini merupakan ajang pesta rakyat dan

tradisi yang prestis dan bisa mengangkat status

sosial seseorang. Bagi mereka yang ingin mengikuti

perlombaan karapan sapi, harus mengeluarkan

dana yang tidak sedikit untuk melatih dan merawat

sapi-sapi yang akan bertanding sebelumnya. Untuk

membentuk tubuh sepasang sapi yang akan ikut

karapan agar sehat dan kuat, dibutuhkan biaya hingga

Rp4 juta per pasang sapi untuk makanan maupun

pemeliharaan lainnya. Sapi karapan diberikan aneka

jamu dan puluhan telur ayam per hari, terlebih-lebih

menjelang diadu di arena karapan.

Karapan sapi juga merupakan ajang adu gengsi

baga para pemilik sapi. Mereka akan yang mempunya

sapi pemenang lomba menjadi orang yang terhormat

di mata masyarakat. Belum lagi harga pasangan sapi

pemenang karapan langsung melambung. Sebagai

contoh sepasang sapi yang sapi yang memenangkan

lomba Karapan Sapi pada perlombaan piala presiden

2003 melambung menjadi Rp200 juta dari 2 tahun

sebelumnya hanya Rp40 juta.

Namun untuk memperoleh pasangan sapi karangan

yang siap tampil membutuhkan banyak usaha. Untuk

membentuk tubuh pasangan sapi karapan yang sehat

saja bisa menelan biaya sampai Rp4 juta per pasang

sapi. Biaya teresebut mencakup makanan maupun

pemeliharaan lainnya. Sapi karapan juga diberikan aneka jamu dan

puluhan telur ayam per hari, terlebih-lebih menjelang diadu di arena

karapan.

Menurut cerita rakyat Madura, karapan sapi dimulai dari seorang

ulama penyebar agama Islam bernama Syech Ahmad Baidawi yang dikenal

dengan sebutan Pangeran Katandur, yaitu putra Pangeran Pakaos, cucu

Sunan Kudus. Selain menyebarkan Islam, Pangeran Katandur juga ahli

bercocok tanam dengan mengajarkan penduduk setempat cara membajak

tanah yang disebut naggala atau salaga yaitu menggunakan 2 bambu yang

ditarik 2 ekor sapi.

Kemudian banyak petani yang menggunakan tenaga sapi untuk

menggarap sawahnya sehingga timbul saling

lomba dalam menyelesaikannya. Akhirnya

perlombaan untuk menggarap sawah itu menjadi

semacam olahraga adu cepat yang disebut karapan

sapi.

Layakanya sebuah pagelarn budaya setiap kali

penyelenggaraan Karapan Sapi mampu menyedot

animo hingga 1500 orang. Tak heran jika ajang

ini kemudian dianggap sebagai salah satu

bentuk pesta rakyat, dimana berbagai kalangan

masyarakat Madura berbaur menjadi satu dalam

atmosfir sportifitas dan kegembiraan. n

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 22: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MORA VIEW

PROGRAM EDUKASI OLAHRAGA DI MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL

Artikel ini membahas tentang fungsi edukasi di Museum Olahraga Nasional. Melalui observasi yang dilakukan dapat diidentifikasi bahwa sangat sedikit program edukasi untuk pengunjung yang ada di Museum Olahraga Nasional, padahal salah satu tanggungjawab museum adalah merancang program edukasi kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sementara itu teori yang digunakan adalah teori pendidikan. Teori belajar konstruktif digunakan untuk mengaplikasikan program edukasi di Museum Olahraga Nasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa Museum Olahraga Nasional harus membuat suatu program edukasi yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang ada. Program edukasi yang ada harus berdasarkan kepada klasifikasi Olahraga yakni, Olahraga Pendidikan, Olahraga Prestasi, Olahraga Rekreasi, Olahraga kesehatan, Olahraga Rehabilitatif, Olahraga Adaptif. .

Di bidang pendidikan, menurut Van Mensch (1992), museum memiliki tanggung jawab etis untuk mengap-likasikan koleksi dan sumber daya yang dimilikinya untuk pengembangan pengetahuan publiknya. Kaidah yang harus diupayakan adalah membuat museum dan koleksinya dapat diakses secara fisik, emosional dan intelektual oleh publik sebanyak mungkin. Terjadi perubahan paradigma dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena bertambah majunya tehnologi. Pola hidup semakin modern dan konsumtif. Banyak kalan-gan lebih memilih mengunjungi mall atau pusat perbe-lanjaan sebagai tempat rekreasi. Museum sebagai tempat yang edukatif jarang menjadi tujuan wisata yang menarik. .

Dunia olahraga tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Olahraga selain sebagai kebutuhan untuk menjaga kebugaran tubuh, juga telah merasuk dalam semua sektor kehidupan. Lebih jauh lagi, prestasi olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat manusia baik secara individu, kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara. Prestasi olahraga suatu negara menjadi tolok ukur kemajuan bangsa dan Negara. Persaingan menca-pai prestasi olahraga antar negara terus berjalan dengan berbagai pengembangan teknik dan teknologi bidang olahraga, “sport science – sport technology” merupakan tantangan bagi pengurus dan pengelola olahraga di tanah air kita ini. .

Globalisasi menuntut setiap orang di Indonesia bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Workaholic menjadi mode dari negara-negara maju dan berkembang, termasuk juga Indonesia. Aktivitas olahraga menjadi nomor sekian, hingga terlupakan. Merasa olahraga bukan hal yang penting sehingga tidak dapat menjadikan olah raga sebagai budaya di masyarakat. .

Olahraga sangat penting, merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta stress. Banyak cabang olahraga yang bisa dipilih, yang dapat melatih kondisi fisik dan otot, menstim-ulasi kesegaran psikis, atau merangsang kerja otak.

Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik dengan sikap terbuka dengan cara mengkoleksi, mengkonservasi,meriset,mengkomuni-kasi, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan dan kesenangan (ICOM). Museum mempunyai tanggungjawab pelayanan edukasi terhadap masyarakatnya. Museum mempunyai tiga peranan dalam masyarakat yaitu memastikan perawatan dan konservasi warisan budaya; memberikan dukungan kepada institusi pendi-dikan, fasilitas kegiatan belajar, kegiatan budaya; dan membangun identitas di lokasi tempat mereka berada (Amrose dan Paine. 1993). .

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 22

OLEH: Windria Setiatama,SS,M.Hum

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 23: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MORA VIEW

Olahraga cukup populer di Indonesia. Namun sayang, peran masyarakat lebih banyak sebagai penonton diband-ing sebagai pelaku. Padahal olahraga memiliki setidaknya 30 manfaat dalam kehidupan, seperti dikutip dari buku ‘Olahraga Sumber Kesehatan’ karya Dr. Jonathan Kuntaraf dan dr. Kathleen L. Kuntaraf. Museum Olahraga Nasional (selanjutnya disingkat Musornas) didirikan dengan harapan dapat menjadi tujuan wisata yang menar-ik, menambah pengetahuan, dan menginspirasi dalam bidang olahraga. Diresmikan pada 20 April 1989, merupakan satu-satunya museum yang menampilkan perjalanan olahraga di Indonesia. Bernaung dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga, dibawah Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, lebih khusus berada dibawah pembinaan Asisten Deputi Olahraga Rekreasi.

Musornas memiliki koleksi khusus tentang keolahragaan di Indonesia, yang merupakan hasil perjuangan anak-anak terbaik bangsa Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa dan mengumandangkan lagu serta bendera merah putih di kancah Internasional. Koleksi ini diharapkan dapat memberi inspirasi dan semangat kepada generasi muda untuk dapat menghayati serta memaknai tentang prestasi olahraga Indonesia.

Selain koleksi, Musornas juga menyediakan fasilitas antara lain ruang fitness, ruang aerobic, ruang bilyard, lapangan tenis, lapangan futsal dan panjat dinding. Hal ini sesuai dengan visi Musornas untuk mewujudkan masyarakat gemar belajar dan berkehidupan yang sehat fisik, mental dan spiritual. Dalam ilmu museology, ditegaskan oleh Peter Van Mensch, bahwa museum memiliki tiga fungsi utama, yaitu melakukan preservasi, penelitian dan komunikasi (Van Mensch.2003). Sebagaimana tergambar pada bagan berikut ini

Untuk menggalakkan olahraga, pemerintah membuat beber-apa kebijakan antara lain : UU No 4 tahun 1950, bab IV pasal 9 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah, di mana pendidikan jasmani perlu diadakan di sekolah; Keputusan Presiden No 17 tahun 1984, mengenai pelaksanaan jam krida Olahraga pada setiap hari Jum’at di instansi pemerintah; Keputusan Presiden No 67 tahun 1985, mengenai penetapan hari Olahraga Nasional setiap tanggal 9 September; UU No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. .

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 23EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 24: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL24

MORA SPORTIVA

ebagai salah satu cabang olahraga

paling populer di muka bumi,

sepakbola seolah menyihir kita

dengan segala aksinya di atas lapangan

hijau. Tak heran jika kemudian klub-

klub besar dunia seperti Barcelona,

Bayern Munchen, AC Milan dan

lainnya, memiliki sebuah museum yang

didedikasikan untuk mengenang segala

perjuangan mereka saat merengkuh

beragam gelar juara.

Tempat ini seolah menjadi

tambang emas tersembunyi bagi

klub. Para penggemar yang datang

FIFA WORLD FOOTBALL MUSEUMOLEH: KML

Sdari seluruh penjuru dunia, rela

merogoh kocek dalam-dalam untuk

menyambangi tempat yang berisi

beragam pernak-pernik serta memori

dari klub kesayangan mereka. Belum

lagi penjualan merchandise yang biasa

terdongkrak setelah pengunjung selesai

melakukan turnya.

FIFA sebagai asosiasi sepakbola

dunia, tampaknya ingin mengekor

kesuksesan klub-klub dengan ikut

membuka sebuah museum yang

bernama FIFA World Football Museum

(FWFM), pada akhir februari 2016 lalu.

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 25: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 25

Museum yang terletak di kota Zurich,

Swiss ini memiliki luas sebesar 3500

meter persegi dan terletak di dekat

markas besar FIFA. Dengan menelan

biaya sebesar 30 juta dollar, masa

pengerjaan FWFM mulai dilakukan sejak

tahun 2013 silam, hingga akhirnya

rampung pada Desember 2015.

Presiden FIFA saat ini, Giani Infantino,

mendapatkan kehormatan untuk

meresmikan museum tiga lantai ini.

FIFA membangun museum ini untuk

merayakan warisan kebesaran sepakbola

dan untuk menunjukan dunia betapa

sepakbola mampu mempersatukan

beragam lapisan masyarakat. Museum

ini juga merupakan sebuah monumen

bagi keberhasilan FIFA sebagai sebuah

asosiasi yang berhasil mempopulerkan

sepakbola menjadi olahraga terfavorit di

dunia.

FWFM memiliki beragam koleksi

penting dari seluruh dunia. Mulai dari

document, foto, hinngga memorabilia

dari beragam asosiasi sepakbola

internasional yang tergabung dalam

FIFA. Museum ini juga menunjukan

perkembangan sepakbola dari era awal

hingga modern dan tumbuh berkembang

menjadi sebuah industri global.

Museum ini dilengkapi dengan

dukungan multimedia canggih hingga

para pengunjungnya akan merasakan

sensasi modern. FWFM menampilkan

lebih dari 1000 memorabilia, 1480 foto

dan 500 video yang mencakup cabang

olahraga sepakbola pria dan wanita.

Salah satu koleksi paling berharganya

di tempat ini adalah trofi piala dunia. Baik

trofi piala dunia pria dan wanita saat ini

menjadi koleksi paling berharga ditempat

ini. Sebelumnya trofi-trofi ini disimpan

dalam sebuah lemari besi di sebuah

bank yang identitasnya dirahasiakan

untuk menghindari terulangnya kasus

pencurian trofi piala dunia.

FMWM buka setiap hari mulai

pukul 10.00 sampai dengan pukul

19.00, namun untuk pemeliharaan

koleksi, meseum ini tutup setiap hari

senin. Harga tiket yang ditawarkan pun

beragam , mulai dari yang termurah

sekitar 190 ribu rupiah hingga yang

termahal hingga 350 ribu rupiah. Bagi

mereka yang memiliki anak dibawah 6

tahun, jangan khawatir karena museum

ini membebaskan mereka dari tiket

masuk. n

MUSEUM INI JUGA MENUNJUKAN PERKEMBANGAN SEPAKBOLA DARI ERA AWAL HINGGA MODERN DAN TUMBUH BERKEMBANG MENJADI SEBUAH INDUSTRI GLOBAL.

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 26: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL26

MORA KOMUNITAS

erwisata mengunjungi tempat-

tempat baru nan eksotis memang

digemari oleh semua orang. Kita

bisa berjalan-jalan mengunjungi sebuah

tempat untuk menenal lebih dalam

tentan sejarah atau kisah yang terjadi.

Museum memang bukan merupakan

tujuan populer namun bagi mengunjungi

museum bisa menjadi hobi yang

mengasyikan.

Ada sebuah komunitas penggila

museum yang bernama Sahabat

Museum. Komunitas yang telah ada

sejak tahun 2002 ini menghimpun siapa

saja yang ingin belajar sejarah dengan

cara lebih santai sambil pelesiran.

Penggagas sekaligus ketua komunitas

ini, Ade purnama mengatakan bahwa

awal dari komunitas ini dipicu dengan

ketertarikannya pada sejarah kota Jakart.

Ade kemudian bertemu dengan beberapa

teman sejawat yang memiliki kesamaan

ide dan kemudian memberanikan diri

membentuk komunitas yang mereka

sebut dengan nama Sahabat museum.

SAHABAT MUSEUMOLEH: SZN

“Kami ingin, melalui komunitas ini,

orang semakin mencintai sejarah dan

kebudayaan kita,” kata Ade yang lulusan

Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI).

Kegiatan Sahabat Museum dapat

dikatakan hampir sama dengan

komunitas pencinta sejarah lainnya.

Kadang, plesiran sejarah dilakukan

sebulan sekali, tetapi dapat pula sepekan

sekali bahkan hingga beberapa bulan

sekali. Semua itu diakui Ade tergantung

kondisi dari alam yang kadang tak

menentu. Keanggotaan komunitas ini

termasuk yang cair dan sangat terbuka.

Tidak ada pendaftaran keanggotaan atau

persyaratan apapun untuk bergabung

dengan ini.

Konsisten dalam menjadikan wisata

bermuatan sejarah menjadi kunci awal

Ade dalam menawarkan kegiatannya

kepada para anggota lain. Wisata yang

ditawarkan tidak hanya sebatas jalan-

jalan, tetapi juga mengenal. Sejarah

tempat dan semua yang berkaitan

menjadi bobot tersendiri dalam

perjalanannya.

Menjalani komunitas ini dengan

komitmen penuh ditunjukkan Ade

dengan benar-benar mengonsep plesiran

sejarah yang membuat semua anggota

merasa nyaman dan senang dalam

menelusuri rekam jejak sejarah bangsa.

“Kami berusaha memberikan

pengetahuan sejarah melalui media-

media baik secara visual melalui

poster-poster atau gambar bukti sejarah,

ditambah secara oral melalui penuturan,”

kata Ade. “Memang membutuhkan usaha

lebih, tetapi yang penting orang jelas

dapat memahaminya,”

Ketika mengikuti program wisata

komunitas ini, para anggota memang

akan disajikan media berupa gambar

mengenai bukti sejarah tempat tersebut

pada masa lampau ataupun yang terkait

dengannya. Ditambah dengan penuturan

yang runut, cukup menjadi sumber

masukan informasi yang menyenangkan.

Ade dan kawan-kawan pun berusaha

menjelaskan sejarah dengan cara

semudah mungkin agar dapat dimengerti

orang lain, tanpa harus mengurangi

ataupun mengarang bebas mengenai

sejarah yang ada dalam berbagai versi

tersebut.

B

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 27: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 27

Hingga saat ini Sahabat Museum

terhitung telah melakukan acara

wisata bersama yang mereka sebut

dengan nama Plesiran Tempoe Doeloe

sebanyak 120 kali. Agenda Plesiran

Tempo Doeloe itu digelar rata-rata

setiap bulan dua hingga tiga kali.

Setiap menggelar agenda tersebut, Ade

mengundang pakar-pakar sejarah untuk

membimbing. Di antaranya, yang sudah

pernah ikut bergabung adalah Andy

Alexander, pemerhati sejarah Vereniging

Oost Indische Compagnie (VOC); Lilie

Suratminto, dosen UI; dan Alwi Shahab.

Selain itu, Mona Lohanda dan Dawid Kwa.

Perjalanan pertama Plesiran

Tempo Doeloe dilakukan pada 25 Mei

2003 dengan mengujungi kawasan

Weltevreden. Kawasan tersebut adalah

daerah tempat tinggal utama orang-orang

Eropa di pinggiran Batavia, Hindia-

Belanda. Jaraknya kurang lebih sepuluh

kilometer dari Batavia lama ke selatan.

Letaknya kini di sekitar Gambir, Jakarta

Pusat

Ade mengakui bahwa masalah dana

tetap menjadi masalah klasik yang

dihadapi oleh komunitas apa pun.

“Tantangan pasti ada, terutama terkait

dengan dana. Namun sebenarnya uang

yang dipatok pun untuk kepentingan

plesir ini, jadi kami putar. Tapi dana

bukan menjadi masalah, pola pikirnya

adalah potensi dalam menyajikan wisata

sejarah,” kata Ade.

Ade mengatakan, rata-rata iuran

sekali agenda Plesiran Tempo Doeloe

untuk di dalam Kota Jakarta adalah

Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu. Harga

itu bisa naik lagi jika member ingin

mendapatkan fasilitas lainnya. Iuran

dikenakan sebagai keperluan akomodasi

keberlangsungan Sahabat Museum. Ade

menjelaskan, iuran yang ditentukan

itu relatif murah. “Apa lagi jika

dibandingkan dengan ilmu sejarah yang

didapat,” katanya.

Kendati memberikan layanan

Profesional pada setiap pesertanya Ade

selalu mengganggap bahwa Komunitas

Sahabat Museum adalah sebuah

komunitas swadaya yang tidak memiliki

sponsor dan donator tetap. Ade terobsesi

untuk menyajikan wisata sejarah yang

menyenangkan, terutama kaum muda

yang dilihatnya sudah minim minat

terhadap sejarah tempatnya sendiri.

Keinginan untuk membuat orang lain

mengenal sejarah tempatnya sendiri

cukup menjadi semangat menjalani

Sahabat Museum. n

KAMI BERUSAHA MEMBERIKAN PENGETAHUAN SEJARAH MELALUI MEDIA-MEDIA BAIK SECARA VISUAL MELALUI POSTER-POSTER ATAU GAMBAR BUKTI SEJARAH, DITAMBAH SECARA ORAL MELALUI PENUTURAN

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 28: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL28

MORA GALERI

MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL“ Museum harus lebih maju, harus dikembangkan lebih lanjut agar kedepannya bisa menjadi coronginformasi bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga.

KEGIATAN

DALAM BINGKAI FOTO

Lomba Edukasi Tingkat TK SEJABOTABEK, 30 APRIL 2016.

Kunjungan Perguruan Sholin dari Hongkong Tiongkok,20 April 2016.

Bapak Imam Nahrawi saat berkunjung ke Stand Museum Olahraga Nasional, 12 Februari 2016.

Pameran "museum goes to ponpes" pada kamis, 12 Mei 2016 di Pondok pesantren Darrunajah, Ulujami, Jakarta Selatan.

Pameran Museum Olahraga Nasional dalam rangka Hari Ulang Tahun Taman Mini Indonesia Indah yang ke-41, 17 - 20 April 2016.

Kunjungan Deputi Pembudayaan Olahraga Prof Faisal Abdullah, 11 Februari 2016.

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga,dalam salah satu lawatannya ke Museum Olahraga beserta Eselon 1 dan 2 pada tanggal 15 Maret 2016 mengatakan bahwa : museum harus lebih maju, harus dikembangkan lebih lanjut agar kedepannya bisa menjadi coronginformasi bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga. .

Page 29: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 29

useum Olahraga Nasional di

kawasan Taman Mini Indonesia

Indah (TMII) akan diberi tambahan

bank musik untuk menarik lebih banyak

pengunjung. Gagasan Bank Musik muncul

ditengah banyaknya persoalan dalam

industri musik Tanah Air. Seperti maraknya

pembajakan, kurangnya penghargaan

kepada musisi, hingga banyaknya pengaruh

budaya musik barat yang mengancam

orisinilitas musik Indonesia.

Bank musik merupakan upaya dan

kepedulian pemerintah dalam hal ini

Kemenpora untuk memfasilitasi dan

mengapresiasi kreativitas pemuda di

bidang musik serta memberikan edukasi

BANK MUSIK SIAP RAMAIKAN MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL

masyarakat. “Bank musik adalah cita-

cita, harapan dan sejarah menjadi

wadah apresiasi musisi muda dengan

menyediakan panggung apresiasi

yang boleh diakses siapapun sehingga

karakter pemuda melestarikan musik

nasional terfasilitasi dengan baik,”

kata Menpora, Imam Nahrawi saat

menghadiri peringatan Hari Musik

Nasional pada Maret lalu.

“Ini merupakan upaya pemerintah

dalam mendukung, mengembangkan dan

menyelamatkan musik Indonesia serta

memberikan inspirasi bagi generasi muda

agar tidak lelah berkarya, nantinya di

Bank Musik akan ada selain karya mereka,

jenis alatnya, pakaian dan lain sebagainya

untuk di museumkan, tahun ini sebagai

pencanangan akan kita tempatkan di

sekitar Museum Olahraga di TMII” tambah

Menpora.

Musik Indonesia memiliki banyak

corak dan ragamnya. Dari sisi jenis terdiri

dari musik daerah, keroncong, dangdut,

langgam, pop dan lainnya. Saat ini musisi

Indonesia menciptakan sajian lain berupa

perpaduan musik barat dan asli nusantara.

“Saat ini banyak anak muda lebih

mengenal lagu dan musik dari negara lain

dibandingkan mengenal lagu daerah dan

alat musik tradisional, padahal pemuda

adalah pewaris dan penerus warisan

budaya bangsa,” tandas Menpora.

Menurut dia, banyak alat musik, ragam

bunyi, musisi dan karya-karya yang perlu

diinventarisir dalam satu tempat sehingga

lebih mudah mengenal dan mempelajarinya.

“Upaya inventarisir warisan budaya harus

dikemas menarik, cantik sehingga mudah

dikenal dan dipelajari sekaligus menjadi

benteng pemuda tidak mudah terpengaruh

budaya asing dan melupakan budaya

sendiri,” tutur Menpora.

Sementara itu Deputi III Bidang

Pembudayaan Olahraga Kemenpora,

Raden Isnanta, mengatakan bahwa Bank

musik itu diharapkan akan menarik

generasi muda yang berkunjung untuk

mengetahui lagu-lagu daerah dan lagu

populer yang membanggakan Tanah

Air. Bank musik di Museum Olahraga

itu rencananya juga akan menjadi lokasi

digelarnya festival musik. “Aktivitas tidak

hanya melihat, juga melakukan musik.

Musik apa pun, musik masa lalu, sekarang,

daerah, keroncong, perpaduan,” kata

Isnanta.

Pihak TMII rencananya juga akan

menambah koleksi gambar serta video

variasi sejarah olahraga, sejarah aktivitas

masa lalu serta prestasi yang pernah

diraih agar menambah daya tarik. “Akan

dikembangkan museum bergambar, video,

teater dan banyak isinya. Jaman sekarang

kalau tidak dipamerkan dalam media

elektronik seperti bukan dunia anak-anak

muda,” jelas Raden. n

OLEH: KML

M

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 30: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL30

AGENDA

1-30 JUNI 2016PENGADAAN KOLEKSI OLAHRAGA PRESTASI

21 - 24 JULI 2016PAMERAN HARKOPNAS EXPO DI JAMBI(AKAN DIHADIRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA)

17 AUSTUS 2016LOMBA-LOMBA EDUKASI MUSEUM OLAHRAGA NASIONALTINGKAT SEKOLAH DASAR

20 SEPTEMBER 2016PESTA SENI ANAK (ISTANA ANAK ANAK INDONESIA)

14 - 21 AUGUST 2016FESTIVAL OLAHRAGA TRADIISIONAL TINGGKATSEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL

GALERI NASIONAL

3 - 20 JUNI 2016 PAMERAN TUNGGAL KARYA RB. ALI “TEMBANG SUNYI”

24 JUNI - 31 JULI 2016 PAMERAN KEDUTAAN BESAR REPUBLIK POLANDIA DI JAKARTA “SOCIAL DESIGN FOR SOCIAL LIVING”

26 JULI - 8 AGUSTUS 2016PAMERAN DUTCH DIASPORA II:

17 - 29 SEPTEMBER 2016PEKAN OLAHRAGA NASIONAL XIX JAWA BARAT

6 - 12 OKTOBER 2016TAFISA VI JAKARTA

7 - 18 SEPTEMBER 2016PARALIMPICS GAMES

THE ORPHANS OF THE DUTCH EAST INDIES COMPANY

OLAHRAGA NASIONAL - INTERNASIONAL

EDISI I TAHUN I JUNI 2016

Page 31: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman
Page 32: MEDIA INFORMATIKA EDISI I TAHUN I JUNI · PDF fileGELAR LOMBA EDUKASI EDISI I TAHUN I JUNI 2016. 6 BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL TEGUR SAPA KETIKA hendak mulai menulis halaman

BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL2

MON VIEWThe 6th TAFISA

World Sport for All Games

Jakarta 2016