Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi...

56
Triwulan 3 Buletin Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu Bappeda Provinsi Bengkulu Tahun 2017 Bappeda Provinsi Bengkulu Mengembangkan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis IT (E-Planning) Plt Gubernur Bengkulu menjadi keynote speaker di BAPPENAS Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Ke-22 Tahun 2017 Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan Infrastruktur Strategis Dan Industrialisasi Di Provinsi Bengkulu

Transcript of Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi...

Page 1: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

Triwulan

3BuletinMedia Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Bappeda Provinsi Bengkulu Tahun 2017

Bappeda Provinsi Bengkulu Mengembangkan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis IT (E-Planning)

Plt Gubernur Bengkulu menjadi keynote speaker di BAPPENAS

Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Ke-22 Tahun 2017

Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017

Pengembangan Infrastruktur Strategis Dan Industrialisasi Di Provinsi Bengkulu

Page 2: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

Salam Pembuka

Pelindung : Gubernur Bengkulu

Penanggung Jawab : Plt. Kepala Bappeda

Redaktur : Wilysa Mardani, MMMuhammad Iqbal, ST

M.Nashrullah SE, MT, MScIndra Gunawan, SE

Penyunting

Yenni Astuti, SE, MM.Melda Agrippina,

Danella, SP Oki Sumbogo, ST Ikhsan KusnadiElvarianti, SE

Rahmi Wati, S.E., M.Si

Desain grafis Oki Sumbogo, ST Dedi Irawan, SE

Fachrurozi Repado, STRirin Amir, S.Kom

SekretariatImawati, S. SosSumarni, S.Kom

Sri PanitawatiGita Permatasari, SE

Indra Dewi Bintang, SEErwan Saadiah

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Buletin Bappeda Provinsi Bengkulu Triwulan III Tahun 2017 ini. Buletin ini dibuat agar dapat memberikan manfaat bagi pembaca sebagai sarana informasi perencanaan daerah di Provinsi Bengkulu.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan dan penerbitan buletin ini

Selamat Membaca

Plt. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu

Dra. Noni Yuliesti, MMPembina Tk. I

Nip. 19680722 198810 2 001

Buletin Triwulan 3 Tahun 2017

Page 3: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

Daftar Isi......................................................................... Hal 1

Bappeda Provinsi Bengkulu Mengembangakan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis It (E-Planning)

Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Ke-22 Tahun 2017

Penyusunan Matrik RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu

Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017

Kunjungan Kerja Fungsional Perencana Bappeda Kabupaten Lahat Provinsi Sumater Selatan

Pengembangan Infrastruktur Strategis Dan Industrialisasi Di Provinsi Bengkulu

Audiensi Dalam Rangka Pengembangan Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera (KKNS) Provinsi Bengkulu

Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD-PPDT) Provinsi Bengkulu

Rapat Kerja Dak Bidang Infrastruktur Tahun 2017

Pembangunan Daerah Butuh Peran Himpunan Alumni Perguruan Tinggi

Plt Gubernur Bengkulu Menjadi Keynote Speaker Di Bappenas

Sampaikan Raperda R-APBD 2018 Pemerintah Provinsi Bengkulu Fokus Pembangunan Infrastruktur

Media Informasi Pembangunan Daerah

Buletin Triwulan 3 Tahun 2017

............................... Hal 8

.................................. Hal 14

......................................................................... Hal 19

........................... Hal 24

.................................... Hal 29

......................................................................... Hal 33

......................................................................... Hal 37

....................................................... Hal 45

........................................ Hal 48

.............................................. Hal 50

Page 4: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

1

BAPPEDA PROVINSI BENGKULU MENGEMBANGKAN SISTEM

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS IT

(E-PLANNING)

Halaman Menu Eplanning (erenja.bengkuluprov.go.id)

Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan

penyampaian informasi, jangkauan yang global dan tranparansi. Oleh karena itu untuk

mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang populer disebut e-

Government

E-Government merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas

pemerintahan, dengan cara meningkatkan efisiensi, transparansi, peningkatan

partisipasi warga dan adanya suatu peningkatan terhadap global information

infrastructure. Dengan demikian e-government akan meningkatkan kualitas pelayanan

informasi publik sebagai jalan untuk mewujudkan good governance. Melalui e-

Page 5: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

2

government, pelayanan pemerintah akan berlangsung secara transparan, dapat dilacak

prosesnya, sehingga dapat dianggap akuntabel. Unsur penyimpangan dapat dihindarkan

dan pelayanan dapat diberikan secara lebih efektif dan efisien.

Pemerintah Provinsi Bengkulu memandang perlu untuk segera memiliki strategi

dalam pemanfaatan teknologl informasi dan komunikasi untuk mendukung aktivitas-

aktivitas pemerintahan di Provinsi Bengkulu yang meliputi aktivitas internal

pemerintahan dalam satu instansi maupun antar instansi, serta aktivitas pemberian

pelayanan dari pemerintah Provinsi Bengkulu untuk masyarakat sehingga terciptanya

pemerintahan yang bersih, transparan dan berwibawa.

Kondisi yang ada saat ini pada beberapa OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi

Bengkulu ditemukan adanya kesenjangan dalam pemanfaatan teknologi informasi

dalam menyampaikan informasi ataupun layanan publik. Ada juga yang telah

menggunakan teknologi informasi dalam membantu kinerja bisnis proses namun belum

melakukan proses integrasi data kepada OPD terkait yang membutuhkan sharing data

dan informasi.

Halaman Login erenja

Page 6: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

3

Menindaklanjuti Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor P.363.VII Tahun 2016

tentang rencana aksi program pemberantasan korupsi terintegrasi pemerintah provinsi

bengkulu dimana salah satu point dalam rencana Aksi tersebut adalah melakukan

pembenahan proses perencanaan kegiatan secara transparan, akuntabel, dan

terintegrasi melalui implementasi aplikasi perencanaan kegiatan berbasis elektronik (e-

planning), Bappeda Provinsi Bengkulu telah membangun aplikasi untuk kepentingan

penyusunan RKPD secara online. Aplikasi ini digunakan dalam rangka penyusunan

perencanaan pembangunan secara terpadu yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun

menggantikan mekanisme pengusulan program dan kegiatan pembangunan daerah

(musrenbang) secara konvensional dan manual sehingga masyarakat dapat mengawasi

proses perencanaan pembangunan secara maksimal apakah usulan mereka sudah

disetujui/diakomodir dan akan dikerjakan apa tidak.

Flow Chart eplanning Provinsi Bengkulu

Page 7: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

4

Halaman Dashboard

Pengembangan Aplikasi e-planning ini dilakukan dengan merujuk pada daerah

lain yang telah menerapkan sistem perencanaan berbasis IT diantaranya Pemerintah

Kota Surabaya, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Teknis Pembangunannya

dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya ASN Pemerintah Provinsi Bengkulu

sebagai programmer. Maka saat ini telah dikembangkan sebuah aplikasi yang lebih

interaktif, informative, multiuser dan memiliki banyak fitur untuk melaksanakan proses

penyusunan dokumen perencanaan menggunakan teknologi system informasi.

Adapun fitur-fitur utama yang dikembangkan meliputi: modul e-ssh, modul e-

pokir, modul Usulan Kab/Kota dan Modul Usulan OPD dan laporan-laporan, summary

executive untuk ringkasan-ringkasan yang diletakan di dashboard. Pengembangan

sistem perencanaan pembangunan daerah berbasis IT di Bappeda Provinsi Bengkulu

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik, terutama dalam melaksanakan

penyusunan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi kebijakan daerah.

2. Meningkatkan transparansi pemerintahan dengan memperbanyak akses data dan

informasi publik.

3. Mengurangi waktu, uang, dan sumber daya lain, baik di sisi pemerintah maupun

pihak-pihak yang terlibat dengan memperpendek proses perencanaan

pembangunan

Page 8: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

5

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sasaran yang ingin dicapai dari

pengembangan Aplikasi eplanning adalah untuk meningkatnya efisiensi, efektifitas,

transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Bengkulu

Berdasarkan tindak lanjut hasil perbaikan sistem eplanning dapat ditarik

kesimpulan bahwa sebagian besar fungsi dalam Aplikasi sudah berjalan dengan baik,

dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, namun

jika masih ada kendala dalam sistem akan terus diperbaiki sejalan dengan

pengembangan aplikasi.

Output Aplikasi berupa Tabel 5 RKPD dan Pra RKA

Dalam Pengembangannya banyak terdapat kendala yang dihadapi diantaranya adalah:

1. Kompetensi dan kemampuan programmer Tenaga IT Pemerintah Provinsi Bengkulu

dalam membangun Aplikasi berbasis web belum berimbang dengan perkembangan

IT saat ini.

2. Disamping itu belum adnya MOU ataupun kerjasama dengan universitas yang ada di

Provinsi Bengkulu yang mempunyai lulusan programmer.

3. Infrastruktur server dan jaringan yang belum maksimal dalam menangani laulintas

data.

4. Belum ada standar penyusunan aplikasi e-planning secara nasional sehingga daerah

menterjemahkan peremendagri 86 tahun 2016 ke dalam aplikasi secara berbeda-

beda di sesuaikan dengan kebutuhan.

Page 9: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

6

5. integrasi sistem perencanaan dengan penganggaran belum dapat dilakukan, karena

sistem penganggaran yang digunakan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu tetap

menggunakan SIMDA BPKP sedangkan BPKP belum membuka ruang untuk dapat

mengintegrasikan SIMDA keuangan dengan sistem yang dibangun oleh pemerintah

daerah.

Contoh Output Aplikasi berupa Pra RKA

Menindaklanjuti permasalahan point 5 maka Bappeda melakukan koordinasi ke

BPKP Pusat dengan Koordinator Satgas Pengembangan Aplikasi SIMDA Ibu Aisyah, SE

Terkait Integrasi e-planning dengan simda keuangan. BPKP secara tertulis tidak

mengizinkan Integrasi Simda Keuangan dengan e-planning yang dibangun oleh

Pemerintah Daerah, karena integrasi tidak hanya mengirim data tapi ada otorisasi, dan

pengendalian di Aplikasi SIMDA keuangan. Daerah bisa saja melakukan integrasi

database secara mandiri tapi BPKP tidak bertanggung jawab apabila terjadi troubel di

Aplikasi SIMDA. BPKP menyarankan untuk menggunakan Aplikasi SIMDA Perencanaan

Page 10: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

7

BPKP untuk penganggaran APBD tahun 2019. SIMDA Perencanaan BPKP terdiri dari

perencanaan 5 tahunan (berupa aplikasi desktop) dan perencanaan tahunan (berupa

aplikasi webbase), sudah menerapkan analisi standar biaya dan standar satuan harga,

dan terintegrasi dengan simda keuangan.

Menyikapi hal tersebut berdasarkan hasil pembahasan dengan Tim IT

pembangunan aplikasi e-planning, tim secara mandiri dapat membangun aplikasi

perantara untuk mengirim dan menarik database ke aplikasi SIMDA keuangan

(intergrasi secara mandiri). Dan dalam pengembangan aplikasi e-planning ini, tim akan

terus mempelajari aplikasi perencanaan Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan arahan

Tim Korsupgah KPK.

>Oki Sumbogo, ST (JFP Pertama)<

Page 11: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

8

PUNCAK PERINGATAN HARI KEBANGKITAN

TEKNOLOGI NASIONAL

(HAKTEKNAS) KE-22 TAHUN 2017

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) merupakan salah satu hari

bersejarah nasional yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus. Hakteknas merupakan

tonggak sejarah kebangkitan teknologi di Indonesia, yang diawali dengan penerbangan

perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca pada tanggal 10 Agustus 1995 di Bandung.

Tahun 2017 ini peringatan hakteknas ke-22, dengan tuan rumah adalah Provinsi

Sulawesi Selatan. Acara puncak Hakteknas ke-22 ini dihadiri oleh Wakil Presiden (Jusuf

Kalla), Presiden ketiga RI (B.J Habibie), Menristekdikti (Muhammad Nasir), Menteri

Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Puan Maharani),

Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, Gubernur Sulawesi Selatan (Syahrul Yasin Limpo),

Gubernur undangan, Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian, Duta Besar Negara

Sahabat, Pimpinan Perguruan Tinggi, petani, nelayan dan lebih kurang 2500 tamu

undangan lainnya.

Wakil Presiden RI bersama Presiden RI ke-3, Meristekdikti, Menko Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan serta didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Membuka Acara Puncak

Hakteknas ke-22 Tahun 2017 di Kota Makassar.

Page 12: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

9

Puncak peringatan Hakteknas ke-22 tahun 2017 di Kota Makassar menjadi

istimewa karena sejak mulai diperingati tahun 1995, ini pertama kalinya

diselenggarakan di luar Pulau Jawa. Wakil Presiden secara resmi membuka Puncak

Peringatan Hakteknas 2017 di Center Point of Indonesia, Makassar. Tema Hakteknas ke-

22 adalah “Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan,” dengan sub tema: “Peran

Sumberdaya Manusia dan Inovasi dalam Pembangunan Maritim Indonesia.” Pemilihan

tema ini adalah upaya mendorong terwujudnya visi Pembangunan Poros Maritim Dunia

yang dicanangkan Presiden RI dan merupakan cita-cita besar terhadap penegakan

kedaulatan ekonomi, pertahanan dan keamanan wilayah NKRI.

Launching Hakteknas hari kebangkitan teknologi nasional

Sebelum puncak acara dilaksanakan, diawali dengan sejumlah acara pembuka

seperti Seminar Internasional Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Seminar Dewan

Riset Nasional, Seminar Science Tekno Park, penyebaran benih udang vaname. Puncak

Peringatan Hakteknas 2017 ditandai dengan penekanan sirine secara bersama dan

peluncuran roket air dari kapal phinisi oleh Wakil Presiden.

Wakil presiden dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk menjadi negara

maju dibutuhkan tiga hal yakni semangat, ilmu pengetahuan dan teknologi serta

kedamaian. Sedangkan teknologi sangat penting untuk memberi nilai tambah. Negara-

negara maju biasanya menguasai teknologi. Teknologi memberi nilai tambah. Nilai

Page 13: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

10

tambah membawa kemakmuran. Teknologi ada karena adanya riset. Teknologi

merupakan satu-satunya cara yang dilakukan suatu bangsa untuk bertahan dari segala

masalah. Wakil Presiden mengatakan fungsi lembaga universitas dan penelitian sangat

dibutuhkan untuk memajukan teknologi yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Sementara itu, Menristekdikti menyampaikan bahwa pemilihan Kota Makassar

sebagai tuan rumah puncak Hakteknas karena Sulawesi Selatan merupakan pintu

gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pelabuhan Makassar adalah pintu gerbang

pelayaran terpadat di Indonesia Timur. Makassar, sebagai titik pusat (center point) dari

wilayah Indonesia dipilih sebagai tempat penyelenggaraan segala rangkaian acara Hakteknas

2017. Kota ini merupakan salah satu kota yang menjadi poros maritim Indonesia yang sudah

dikenal sejak dulu kala. Kita tentu ingat dengan kejayaan Kapal Phinisi, kapal layar asli Suku

Bugis dan Makassar yang merupakan salah satu bukti dari ketangguhan dan kemampuan

masyarakat Indonesia dalam menciptakan sesuatu yang istimewa. Kapal Phinisi adalah kapal

yang terbuat dari kayu, dikerjakan dengan tangan–tangan manusia yang keahliannya

diturunkan oleh nenek moyang, kapal ini tidaklah menggunakan paku besi untuk menyatukan

bongkahan–bongkahan papan menjadi badan kapal. Kita tidak bisa menampik bahwa sebagai

bangsa yang berjaya dalam dunia kemaritiman, nenek moyang kita telah mewariskan sebuah

teknologi yang tidak ada bandingnya.

Semangat inilah yang dibawa dalam peringatan Hakteknas tahun 2017. Sesuai

dengan visi yang digelorakan untuk membangun posisi Indonesia sebagai poros

maritim dunia, Hakteknas ikut menjadi gaung dalam perwujudan mimpi tersebut.

Pembangunan maritim di Indonesia itu difokuskan kepada empat hal, yaitu penguatan

kedaulatan maritim, pengelolaan SDA secara mandiri dan berkelanjutan,

pengembangan infrastruktur secara mandiri dan terpadu, serta pengembangan SDM,

iptek, dan budaya maritim.

Rangkaian kegiatan dalam acara Hakteknas ini, antara lain :

1) Bakti Teknologi (tanam dan panen serentak varietas unggul padi “Sidenuk” BATAN

dengan teknologi IPAT-BO di 24 Kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan; penyerahan

dan pemasangan kaki palsu 30 unit; penyerahan konverter kit bagi para nelayan);

2) Ritech Expo eksebisi produk teknologi dan inovasi unggulan dari perguruan

tinggi/lembaga litbang, dunia usaha/industri dan penggiat iptek dan inovasi

lainnya;

Page 14: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

11

3) Talkshow;

4) Kegiatan Jalan Sehat di area Car Free Day (disetiap persimpangan jalan dipamerkan

produk teknologi dan inovasi hasil PT/Lemlit/Industri dan diikuti oleh lebih dari 40

komunitas);

5) Side Event demo sains dan alat peraga Iptek, science corner dalam kegiatan festival

dolanan bocah, science for all, workshop untuk siswa dan guru SMP/SMA, Binokuler;

6) Kegiatan Ilmiah (33 berskala nasional dan 28 internasional, 19 diantaranya di

laksanakan di Makassar).

Ritech Expo eksebisi produk teknologi dan inovasi unggulan dari perguruan tinggi/lembaga litbang, dunia usaha/industri dan penggiat iptek dan inovasi lainnya

Di sekitar arena puncak acara dipamerkan (eye catching) hasil riset dan inovasi

perguruan tinggi, lembaga litbang dan industri, antara lain: Kapal Plat Datar, Panser

Anoa Amphibous, Automatic Dependent Surveillance–Broadcast (ADS–B), Mini ATC,

Radar Cuaca, Padi varietas unggul dengan teknologi IPAT-BO, budidaya dan pengolahan

rumput laut, BTS-4G, Smart Card, Stem Cell, NPC Strip (pendeteksi dini kanker

nasofaring), EKG (Elektrokardiogram-perekam aktivitas kelistrikan jantung), PUNA

(Pesawat Udara Nir Awak - BPPT), Coastal Radar Surveillance System, Simulator

Pesawat N-219, dan lainnya.

Page 15: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

12

Wapres RI Meninjau Stand Pameran Hakteknas ke-22 Tahun 2017 di Center Point of Indonesia, Kota Makassar

Kemenristekdikti dalam fokusnya pada bidang penelitian, teknologi dan inovasi

pendidikan tinggi ikut menyuarakan lewat berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam

rangkaian peringatan Hakteknas tahun 2017. Dimulai sejak 8 Agustus 2017, dilakukan

berbagai seminar dan workshop bertaraf internasional yang memacu para akademisi

dari perguruan tinggi yang ada untuk meningkatkan daya saing dalam bidang riset dan

teknologi untuk peningkatan kualitas dan memajukan saya saing perguruan–perguruan

tinggi yang ada di Indonesia untuk naik ke level yang lebih tinggi, yakni level

internasional. Selain seminar dan workshop, kunjungan ke perguruan tinggi dan

pelaksanaan kuliah umum pun turut menjadi bagian dalam menyongsong acara puncak

Hakteknas yang akan ditandai dengan peluncuran Kapal Pelat Datar yang merupakan

hasil karya anak bangsa dari Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin.

Kapal Plat Datar digadang-gadang menjadi kapal laut terbaik dan bernilai

ekonomis dibandingkan kapal laut lain yang setara dikelasnya. Kapal bermesin

konverter ini dinilai tepat, karena dapat mengurangi ketergantungan nelayan terhadap

Bahan Bakar Minyak (BBM), sekaligus mengurangi biaya bahan bakar karena

penggunaan gas yang dinilai lebih murah dan irit. Peluncuran Kapal Pelat Datar tersebut

membawa harapan besar tentunya, bahwa kedepan akan muncul anak–anak bangsa

Page 16: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

13

yang sukses menghasilkan inovasi – inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi yang mampu mengangkat citra bangsa ini lebih kokoh dan lebih maju lagi,

lebih menegaskan posisinya sebagai bangsa maritim yang punya andil besar bagi dunia

luar.

Sementara itu, untuk Peringatan Hakteknas ke-23 tahun 2018 akan

diselenggarakan di Provinsi Riau. Hal ini ditandai dengan penyerahan Pataka Hakteknas

oleh Menristekdikti kepada Gubernur Riau.

* (Rahmi Wati, S.E., M.Si /Peneliti Muda/Bidang Litbang)

Page 17: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

14

PENYUSUNAN MATRIK RAD PENGEMBANGAN EKONOMI

KEMARITIMAN PROVINSI BENGKULU

Oleh : Elvarianti, SE

Provinsi Bengkulu dinilai sangat cocok dijadikan basis pembangunan bidang

maritim, posisi geografis Bengkulu yang berada di psisir barat pulau Sumatera dengan

panjang pantai 525 kilometer dan luas ZEE sekitar 43 persen dari keseluruhan luas

Propinsi Bengkulu, yang didalamnya banyak mengandung potensi sumber daya alam

dan ikan serta biota laut yang sangat besar menjadi modal penting untuk membangun

industri di wilayah ini. Perairan bengkulu mulai dari Kaur yang berbatasan dengan

Provinsi Lampung hingga Mukomuko yang berbatasan dengan Provinsi sumatera Barat,

masing-masing memiliki keunggulan lokal dibidang kelautan. Pulau Enggano yang

lokasinya sangat strategis mempunyai potensi menjadi pusat ekonomi baru di

Sumatera. Potensi ini harus dikembangkan sehingga bisa memberikan kemakmuran

bagi masyarakat Bengkulu.

Bapak Zamdial Ta’ladin sedang memberikan materi Pembahasan Matriks Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu

Page 18: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

15

Dalam membangun konsep kemaritiman, ada empat langkah yang akan

dilakukan yaitu langkah pertama membuka akses dengan mengembangkan

infrastruktur dasar, dengan dibukanya jalur logistik tersebut maka dengan sendirinya

perekonomian masyarakat akan tumbuh, langkah kedua membangun pelabuhan

Bengkulu yaitu membangun Pelabuhan Pulau Baai yang ada saat ini, Pelabuhan Linau di

kaur dan Pelabuhan di Mukomuko, dengan dibangunnya tiga pelabuhan ini, maka akses

akan semakin mudah dan jalan bisa bertahan lama. Langkah selanjutnya yang akan

dilakukan adalah mengembangkan ekonomi kemaritiman diantaranya mengembangkan

perikanan tangkap dengan tujuan mampu mensejahterahkan Nelayan Bengkulu,

menjaga kelestarian terumbu karang yang ada. Selanjutnya konsep kemaritiman yang

terakhir yang akan dikembangkan adalah membangun kargo internasional di bandara

Fatmawati Soekarno Bengkulu

Berkenaan dengan hal tersebut bidang Perekonomian dan SDA mengadakan

Rapat FGD menindaklanjuti penyusunan Matrik RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman Provinsi Bengkulu yang diselenggarakan pada hari Senin tanggal 04

September 2017 bertempat di Ruang Rapat Bappeda Provinsi Bengkulu. Rapat ini

bertujuan untuk :

a. Menindaklanjuti Rapat FGD Awal Penyusunan Matriks RAD Pengembangan

Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu yang telah diselenggarakan pada tanggal

14 Agustus 2017

b. Pembahasan Matriks RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu

Per OPD

c. Dalam penyusunan matriks ini OPD mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah, Rencana Strategis dan matriks prioritas yang telah disusun oleh OPD

yang mengarah ke pengembangan ekonomi kemaritiman

d. Agar Matriks ini nantinya dapat menjadi acuan dalam penyusunan

program/kegiatan RAD di Provinsi Bengkulu yang akan datang

Rapat dibuka oleh ibu Plt. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Dra. Noni Yuliesti,

MM dimulai pukul 09.00 WIB s/d selesai. Kegiatan ini berkerjasama dengan organisasi

Perangkat Daerah (OPD) terkait. Program ini mendukung program prioritas daerah

yang pertama yaitu pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan dan

Page 19: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

16

program priritas yang kedua yaitu penguatan komoditas unggulan agro-maritim dan

hilirisasi.

Diskusi dan tanya jawab rapat Pembahasan Matriks Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu

Materi disampaikan oleh Bapak Zamdial Ta’ladin Dosen Universitas Bengkulu

dengan Materi Pembahasan Matriks Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu Per OPD.

Dari hasil diskusi Rapat FGD menindaklanjuti penyusunan Matrik RAD Pengembangan

Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu membahas antara lain:

- Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bengkulu akan melaksanakan

Pembinaan dan Pengembangan Sentra KUKM disiapkan 20 sentra. Dinas Koperasi

Uasaha Kecil dan menengah hanya memfasilitasi tidak memberikan uang, dan

memiliki petugas penyuluh, pusat pelayanan terpadu, Meningkatkan kapasitas

KUKM dan IKM serta mengembangkan Sarana Perekonomian Rakyat dengan

memberikan bantuan 2 (dua) koperasi di setiap kabupaten/kota yaitu 2 koperasi

dengan total keseluruhan 20 koperasi di Provinsi Bengkulu KUKM juga akan

Page 20: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

17

melibatkan Perguruan Tinggi/Akademik yaitu UNIB, IAIN, UNIHAZ, UMB untuk

membantu pembinaan berkelanjutan.

- Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bengkulu :.

Adanya Forum Komunikasi Pengusaha dan Pelaku usaha

Bagaimana kewajiban dan tanggung jawab Perusahaan terhadap Corporate

Social Responsibility

Mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang melakukan MOU ke 7

Kabupaten/Kota

DPMPTSP mengarahkan perusahaan untuk Memberikan bantuan sesuai dengan

karakteristik desa.

Menyusun Masterplan

Identifikasi perusahan-perusahan untuk melakukan investasi dengan

melakukan MOU di 7 kabupaten/kota.

- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu

Pemberian bantuan Alat pada Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah

Kampung Nelayan di Kabupaten/Kota, Outputnya IKM yang mendapat bantuan

alat berdasarkan Permendagri 14 tahun 2016 penerima harus sudah berbadan

hukum.

Pemberian Pelatihan dan BIMTEK

- Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu

Koperasi yang mempunyai gudang beras di Pulau Enggano sudah ada tetapi

belum efektif.

- Ibu Yenni Astuti, SE, MM (Bappeda Provinsi Bengkulu) :

Peningkatan dan perluasan Akses Permodalan bagi koperasi dan UKM. Awalnya

bantuan dengan memberikan fresh Money tetapi karena dilarang maka dirubah

menjadi memfasilitasi dan diadakan roadshow ke kabupaten/kota yang

mendapat bantuan

- Ibu Leni Gustiana (Bappeda Provinsi Bengkulu) :

Pemberian bantuan ke Koperasi harus ada aturan yang jelas. Bantuan

alat/uang harus diberikan kepada lembaga yang sudah berbadan hukum

resmi.

Page 21: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

18

- Bapak Zamdial (Dosen Universitas Bengkulu) menyarankan agar pelaksanaan

program tersebut berjalan dengan baik dan tepat sasaran, maka perlu

dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

Sebagaimana jauhnya efektifitas permodalan bagi koperasi

Membedakan jenis Kopersi pesisir/bukan

Jika ada hubungan dengan KKNS bisa dimasukan

Harus ada Outcome yang jelas jangan hanya Output

Outcome kemaritiman : Penyerapan Tenaga kerja dan Peningkatan

kesejahteraan.

Sumber dana harus dicantumkan dananya dari APBN atau APBD

RAD kemaritiman bukan hanya tanggung jawab Provinsi tetapi juga

Kabupaten dengan adanya MOU/kesepakatan/komitmen yang dibuat

Mendorong investasi dibidang kemaritiman dan memberikan kemudahan

dalam perizinan

CSR yang berkaitan dengan kemaritiman

Menyusun Masterplan pengembangan ekonomi kemaritiman

Peserta Rapat FGD menindaklanjuti penyusunan matrik RAD pengembangan ekonomi kemaritiman Provinsi Bengkulu

Page 22: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

19

KONSULTASI REGIONAL PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO INDIKATOR SOSIAL EKONOMI SE-SUMATERA

TAHUN 2017

Oleh : Elvarianti, SE (Perencana Pertama)

Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau TS. Arif Fadillah Membuka

Rapat Konreg PDRB-ISE Tahun 2017

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar Rapat Konsultasi Regional (konreg)

produk Domestik Bruto Indikator Sosial Ekonomi (PDRB-ISE0 se-wilayah Sumatera tahun

2017 di Tanjung Pinang, kamis (24/8/2017). Konreg tersebut dibuka Sekretaris daerah

Provinsi Kepulauan Riau TS. Arif Fadillah, serta dihadiri Kepala BPS RI, Deputi Bidang

Neraca Analisis dan Statistik BPS, Deputi Bidang EkonomiBappenas , Deputi Regional I BI,

Bappeda Wilayah Sumatera, Kepala Perwakilan BI Wilayah Sumatera dan Kepala BPS

Wilayah Sumatera.

Kepala badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Provinsi kepulauan Riau,

Naharuddin selaku Penitia Pelaksana mengatakan, kegiatan ini merupakan event besar yang

dilaksanakan setiap tahun, dan tahun 2017 ini, sebagaimana telah diamanahkan pada konreg

Page 23: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

20

PDRB-ISE se-Sumatera tahun 2016 bahwa Provinsi kepulauan Riau terpilih menjadi tuan

rumah tahun ini. Naharudin menjelaskan bahwa kegiatan rapat ini mengangkat tema Peran

Pemerintah dalam mendukung investasi dan potensi kemaritiman. Nahar menambahkan,

tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam rangka menyediakan data akurat yang dapat

digunakan untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan. “tujuan pelaksanaan kegiatan

untuk menyediakan data indikator pembangunan yang mencakup semua sektor secara

lengkap, akurat sdan terpercaya dan tepat waktu yang mana data tersebut sangat diperlukan

dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan, “ujarnya.

Data-data tersebut juga sangat dibutuhkan oleh semua pihak yang melakukan analisis

diberbagai bidang untuk untuk pembangunan yang lebih sinergi dalam rangka meningkatkan

daya saing Indonesia ke depan.

Sementara itu Sekda Kepulauan Riau TS. Arif Fadhila menyampaikan bahwa

pencapaian pembangunan ekonomi nasional dan Daerah dapat dilihat dari perkembangan

berbagai indikator ekonomi. Salah satunya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB

merupakan data statitsikyang memberikan informasi mengenai kemampuan sumber daya

ekonomi suatu daerah, sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peranan besar dalam

menunjukkan basis perekonomian suatu daerah dan laju pertumbuhan ekonomi.

Keberhasilan pembangunan diwilayah Sumatera kedepannya sangat dipengaruhi oleh :

1. Kemampuan dalam mengelola dan memanfaatkan keunggulan komparatif kekayaan

alam dan kondisi makro ekonomi tiap daerah yang berbeda-beda.

2. Kemampuan dalam membangun daya saing dengan mengoptimalkan posisi geostrategi

di Sumatera

3. Kemampuan memanfaatkan perubahan lingkungan strategis global maupun regional

yang saat ini sedang berlangsung.

Page 24: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

21

Malam ramah tamah dan pembukaan KONREG PDRB-ISE 2017 Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau

Kesamaan permasalahan yang dihadapi diwilayah Saumatera antara lain :

1. Rendahnya konektivitas antar wilayah di Sumatera

2. Minimnya infrastruktur transportasi jalan dan jembantan di Sumatera

3. Rendahnya akses-akses terhadap sumber energi (ketersediaan energi listrik)

4. Kemampuan modal dan investasi serta promosi pariwisata yang belum maksimal serta

fasilitas pendukung lainnya.

Konreg PDRB ISE se-Sumatera menghasilkan kesepakatan dan disepakati oleh

masing-masing Peserta Provinsi se-Sumatera anatara lain :

1. Provinsi penyelenggara konreg berikutnys berperan sebagai Sekretariat konreg dengan

tugas :

- Mempersiapkan rancangan kesepakatan

- Fasilitator tindak lanjut kesepakatan

Page 25: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

22

- Menyusu tema konreg PDRB-ISE dengan menyerap masukan dari provinsi lain dan

berkonsultasi dengan BPS RI. Tema ersebut sangat sinergis mengacu kepada

Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2019.

2. Forum Komunikasi kebijakan ekonomi dan sosial dimasing-masing provinsi antara

pemerintah daerah, BPS, Bappeda, BI, Akademisi, dan pemangku kepentingan

pembangunan daerah lainnya perlu ditingkatkan intensitas dan pemanfaatannya, baik

melalui pertemuan secara langsung maupun melalui media komunikasi dan informasi

yang dilaksanakan sacara reguler per triwulan.

3. Melanjutkan tindak lanjut Rekomendasi Konreg tahun sebelumnya yang sebelumnya

yang belum ditindaklanjuti secara keseluruhan, yaitu :

Peningkatan pariwisata Indonesia dapat dilakukan melalui deregulasi terhadap

peraturan yang menghambat, peningkatan Investasi, sinergi penthalix (bisnis

sebagai lokomotif transformasipariwisata,:academic, business, government,

community dan media), dan go digital (strategi promosi branding, advertising dan

selling)

Perbaikan Daya saing pariwisata Indonesia diprioritaskan pada pemantapan

infrastruktur (aksebilitas destinasi pariwisata, jalan, dan listrik), aspek yang terkait

dengan isu kesehatan dan kebersihan (toilet, rest area, sarana pelayanan kesehatan,

dan lain-lain), sumber daya manusia, dan environment sustainability.

BPS mendukung pemerintah daerah dalam penyediaan data statistic pariwisata

daerah berupa indikator-indikator pariwisata dan neraca satelit pariwisata terkait

dengan aspek sosial dan lingkungan hidup,

4. Aplikasi android “indikator kini Sumatera” yang telah dibuat oleh BPS Provinsi

Sumatera Utara dapat dijadikan media untuk memonitor kesepakatan-kesepakatan yang

Page 26: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

23

sudah dibuat, Aplikasi tersebut juga dapat digunakan sebagai sarana dokumentasi

kesepakatan –kesepakatan dari tahun ke tahun,

5. Masing-masing Provinsi melakukan evaluasi kesepakatan-kesepakatan antara BPS,

Bappeda, BI secara triwulan dan kuartalan, dan mengirim hasil evaluasi kesepakatan

kepada secretariat pelaksana Konreg berikutnya (BPS Provinsi)

6. Kesepakatan-kesepakatan yang belum terpenuhi dapat dibawa pada tahun berikutnya,

kesepakatan dari konreg ini dapat dilaporkan secara tertulis kepada masing-masing

Gubernur.

7. Berdasarkan kesepakatan Konreg PDRB-ISE se-Sumatera tahun 2017 di Provinsi

kepulauan Riau, Konreg PDRB-ISE se-Sumatera tahun 2018 akan dilaksanakan di

Provinsi Sumatera Selatan, dan tahun 2020 di Provinsi Sumatera Utara.

Foto bersama kepala BAPPEDA, Bank Indonesia dan BPS Sesumatera

Page 27: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

24

KUNJUNGAN KERJA FUNGSIONAL PERENCANA BAPPEDA KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATER SELATAN

oleh : Yenni Astuti, SE, MM. (Fungsional Perencana Madya Bappeda Prov.Bengkulu)

Foto Bersama dalam Acara Kunjungan kerja fungsional perencana Bappeda Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan

Menurut UU RI Nomor : 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pada

pasal. 1 point (11) menyatakan “Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan

yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang

berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu dan pada point (12)

menyatakan “Pejabat Fungsional adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang

menduduki Jabatan Fungsional pada instansi pemerintah. Pada pasal. 13

menyatakan “Jabatan ASN terdiri atas : (a) Jabatan Administrasi; (b) Jabatan

Fungsional; dan (c) Jabatan Pimpinan Tinggi.

Page 28: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

25

Di pemerintahan provinsi Bengkulu sudah terdapat cukup banyak Fungsional

Perencana yang tersebar di beberapa Organisasi Perangkat Daerah, yaitu :

1. BAPPEDA Provinsi 36 (tiga puluh enam) orang, terdiri dari : 3 (tiga) orang

Perencana Madya, 8 (delapan) orang Perencana Muda dan 25 (dua puluh lima)

orang Perencana Pertama.

2. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura terdapat 1 (satu) orang Perencana

Madya dan 3 orang Perencana Muda.

3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdapat 1 (satu) orang Perencana Madya.

Dan untuk mewadahi para Fungsional Perencana tersebut, sudah terbentuk

Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia Cabang Bengkulu, yang ditetapkan

dengan Surat Keputusan Ketua umum pengurus nasional Asosiasi Perencana

Pemerintah Indonesia (AP2I) nomor: 20/SK/Ketum/AP2I/08/2016 Tentang Susunan

Pengurus Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia Komisariat provinsi Bengkulu

periode 2016 – 2019 yang pengurusannya terdiri dari:

a. Ketua : Ir.Yuhendri

b. Wakil Ketua : Lely Aswarni, SE, M.Pd

c. Sekretaris : Drs.Baihaqi, M.Pd

d. Wakil Sekretaris : Sherly Andiana, SP

e. Bendahara : Yenni Astuti, SE.MM

Selain sudah terbentuknya Asosiasi Bagi para Perencana, di Provinsi Bengkulu

untuk Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi Fungsional Perencana sudah dilakukan

oleh Tim Penilai Angka Kredit provinsi Bengkulu yang di tetapkan dengan Surat

Keputusan Gubernur provinsi Bengkulu.

Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, para Fungsional Perencana dari

Provinsi tetangga, provinsi Sumatera Selatan khususnya Kabupaten LAHAT, melalui

surat Nomor: 050/515/BAPPEDA/2017 Tanggal 04 Oktober 2017 mengajukan

Permohonan Kunjungan Kerja JFP Bappeda Kabupaten Lahat ke BAPPEDA

Provinsi Bengkulu.

Menindaklanjuti surat tersebut, maka pada Hari Rabu tanggal 11 Oktober 2017

di Ruang Rapat BAPPEDA Provinsi Bengkulu berlangsung pertemuan antara

Fungsional Perencana BAPPEDA Provinsi Bengkulu dengan Fungsional Perencana

dari Kabupaten Lahat, provinsi Sumatera Selatan.

Page 29: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

26

Acara dibuka oleh Plt.Kepala BAPPEDA, ibu Dra.Noni Yuliesti, MM, yang

dalam pengarahannya mengucapkan selamat datang dan berterima kasih kepada

rekan-rekan para Fungsional Perencana dari Kabupaten Lahat. Selanjutnya dalam

arahannya, beliau berpesan agar para Fungsional Perencana harus dapat bersinergi

dengan seluruh komponen yang ada, sehingga dapat meningkatkan kinerja

organisasi dan para fungsional perencana khususnya.

Berikutnya kata sambutan dari wakil dari Fungsional Perencana dari Kabupaten

Lahat, yang dalam sambutannya menceritakan latar belakang dipilihnya Bappeda

Provinsi Bengkulu, yaitu bahwa di Kabupaten Lahat baru ada Fungsional

Perencana, sebanyak 7 (tujuh) orang Fungsional Perencana Pertama dan juga

belum adanya Tim Penilai Angka Kredit (PAK) di Kabupaten Lahat. Untuk itu beliau

berharap dengan melakukan kunjungan ini akan dapat bertukar pikiran dan

menambah pengetahuan tentang apa dan bagaimana eksistensi dari Jabatan

Fungsional Perencana itu sendiri.

Selanjutnya acara pertemuan dan diskusi/tanya jawab dipandu oleh Fungsional

Perencana Madya Bappeda Provinsi Bengkulu, Bapak Ir.Yuhendri yang sekaligus

sebagai Ketua AP2I provinsi Bengkulu.

Dalam acara diskusi/tanya jawab, dapat disimpulkan beberapa permasalahan

yang dialami oleh para Fungsional Perncana BAPPEDA Kabupaten Lahat, yaitu :

1. Masalah proses pengangkatan pertama, sebagai Fungsional Perencana dari

Fungsional Umum.

2. Belum adanya Tim Penilai Angka Kredit bagi Fungsional Perencana Kabupaten

Lahat.

3. Belum terbentuknya Asosiasi yang mewadahi bagi para fungsional perencana.

4. Bagaimana cara pengumpulan angka kredit dan pekerjaan apa saja yang bisa

dinilai.

Menanggapi pertanyaan dan permasalahan-permasalahan dari para

Fungsional Perencana dari Kabupaten Lahat, maka para Fungsional Perencana dari

BAPPEDA provinsi Bengkulu secara bergantian memberikan jawaban dan solusi

atas pertanyaan dan permasalahan yang ada, maka para Fungsional Perencana

Page 30: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

27

dari BAPPEDA Provinsi Bengkulu secara bergantian memberikan jawaban dan

solusi atas pertanyaan dan permasalahan yang ada. Selanjutnya dari pihak

Fungsional Perencana BAPPEDA Provinsi Bengkulu menyarankan kepada rekan-

rekan dari Kabupaten Lahat untuk sering berkoordinasi dan berkonsultasi ke

Pusbindiklatren BAPPENAS yang membawahi para Fungsional Perencana di

Indonesia.

Acara pertemuan diakhiri dengan penyerahan cindera mata dari Fungsional

Perencana Kabupaten Lahat kepada BAPPEDA Provinsi Bengkulu, yang diserahkan

kepada Plt.Kepala BAPPEDA Provinsi Bengkulu Ibu Dra.Noni Yuliesti, MM dan

ditutup dengan photo bersama.

Penyerahan cindera mata dari Fungsional Perencana Bappeda Kabupaten Lahat

kepada Plt.ka.Bappeda Bengkulu, ibu Dra.Noni Yuliesti, MM

Page 31: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

28

Foto rangkaian kegiatan diskusi dan tanya jawab antara fungsional perencana Bappeda Provinsi Bengkulu dengan fungsional perencana Kabupaten Lahat

Provinsi Sumatera Selatan

Page 32: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

29

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS

DAN INDUSTRIALISASI

DI PROVINSI BENGKULU

Oleh : Ikhsan Kusnadi

Fungsional Perencana Muda Bappeda Provinsi Bengkulu

A. Latar Belakang

Pengembangan infrastruktur yang bersifat strategis ditujukan untuk peningkatan

pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan pembangunan daerah. Infrastruktur strategis tersebut dikembangkan untuk

menunjang program pembangunan, terutama dikaitkan dengan ketimpangan distribusi orang

dan barang; dan ketimpangan akses logistik. Pengembangan infrastruktur ini secara langsung

maupun tidak langsung akan mampu memicu pertumbuhan ekonomi.

Provinsi Bengkulu akan selamanya tertinggal apabila tidak berani membuka

keterisolasian infrastruktur transportasi, baik darat, laut maupun udara. Bengkulu bukanlah

pasar yang menjanjikan. Oleh karenanya, Bengkulu harus menjadi produsen dan distributor

logistik di Indonesia Bagian Barat. Dengan demikian, pengembangan infrastruktur strategis

menjadi alternatif terbaik untuk menjadikan Bengkulu sebagai pusat distribusi logistik di

Sumatera dan bahkan nasional.

Page 33: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

30

Pengembangan infrastruktur strategis pada dasarnya akan mampu meningkatkan

investasi di Bengkulu. Peningkatan investasi ini sekaligus akan mampu mendongkrak

pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus pembukaan lapangan kerja baru.

B. Program Prioritas

Beberapa program prioritas dalam pengembangan infrastruktur strategis dan

industrialisasi di Provinsi Bengkulu antara lain:

1. Pembukaan Akses dan Koneksitas Baru Pesisir Barat Sumatera

Sampai saat ini akses darat ke provinsi lain baru ada lima akses, yakni Painan, Lubuk

Linggau, empat Lawang, Pagar Alam, dan Krui. Akibatnya ekonomi Bengkulu lambat untuk

berkembang. Oleh karena itu, dibutuhkan pembukaan akses dan koneksitas baru pesisir barat

Sumatera sebagai akses logistik baru agar Bengkulu benar-benar tidak terisolir; yakni:

1). Pembangunan jalan dari Ipuh tembus ke Kerinci

2). Pembangunan jalan baru dari Lebong ke Merangin

3). Pembangunan jalan baru dari Tapus ke Selangit Musirawas

4). Pembangunan jalan baru dari Seluma ke kabupaten Empat Lawang

5). Pembangunan dan peningkatan jalan baru dari Kabupaten Kaur ke Muara Dua

Tugas yang harus diemban oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup adalah

menyelesaikan perijinan dan menyusun feasibility study (FS) karena jalur pembukaan jalan

darat tersebut melewati beberapa kawasan hutan lindung. Dinas ESDM dapat saja

menjadikan jalan baru itu sebagai jalur listrik tegangan tinggi. Sementara Dinas Perhubungan

mengembangkan rute baru berupa mobil perintis antar provinsi.

2. Pengembangan Pelabuhan Laut, Bandara, dan Pembangkit Listrik

Pengembangan pelabuhan laut yang harus dicanangkan lima tahun mendatang antara

lain:

1). Pembangunan dan pengembangan kapasitas pelabuhan Pulau Baai sebagai pelabuhan

utama di Bengkulu.

2). Pembangunan dan pengembangan fungsi pelabuhan Bantal, mulai dari penyusunan

feasibility study, AMDAL, dan sebagainya.

3). Pengembangan pelabuhan dan dermaga Enggano

4). Pengembangan pelabuhan dan dermaga Linau untuk menampung arus barang dan

orang dari Martapura.

5). Pembangunan pelabuhan batubara untuk mengurangi penggunaan jalan umum.

Page 34: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

31

6). Pengembangan pelabuhan-pelabuhan ikan yang dibutuhkan nelayan Bengkulu.

7). Perancangan jalur transportasi laut dari Pulau Baai menuju Bangka Belitung.

Sementara itu, pembangunan kelistrikan diarahkan untuk menunjang industrialisasi.

Beberapa program yang dapat dicanangkan dalam kaitannya dengan pembangunan

kelistrikan antara lain:

a. Pembangunan jaringan interkoneksi yang menghubungkan ke pusat-pusat industri

tambang dan pabrik.

b. Pembangunan jaringan ke desa-desa tertinggal sehingga tidak ada satupun desa tertinggal

di Bengkulu yang tidak menikmati aliran listrik.

Dalam kaitannya penyediaan air bersih, perlu dikembangkan program penyediaan air

bersih bagi rumah tangga dikaitkan dengan pertumbuhan penduduk. Selain itu, pertumbuhan

pelabuhan yang akan semakin cepat, perlu disediakan fasilitas air bersih di masing-masing

pelabuhan untuk menunjang kebutuhan kapal.

3. Pengembangan dan peningkatan kapasitas Bandara

Pengembangan bandara di Bengkulu tetap mmpertimbangkan kebutuhan akan

peningkatan jalur logistik dan orang emlalui jalur udara. Bukan hanya provinsi yang terisolir

namun juga beberapa kabupaten masih membutuhkan alternatif angkutan barang dan orang.

Beberapa program yang harus dilaksanakan antara lain:

1). Peningkatan kapasitas terminal Bandara Fatmawati yang layak sebagai pintu gerbang

wisata Bengkulu, terutama terkait dengan Visit 2020 Wonderful Bengkulu

2). Penyediaan fasilitas cargo di Bandara Fatmawati sebagai upaya untuk meningkatkan

ekspor komoditas unggulan

3). Penyiapan pelabuhan perintis di Kabupaten Bengkulu Selatan atau Kabupaten Kaur

untuk meningkatkan mobilitas barang dan orang.

4. Penguatan Jaringan Informasi dan Telekomunikasi

Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat harus ditunjang oleh ketersediaan

infrastruktur telekomunikasi. Oleh karena itu, perlu dibangun inftrastruktur tersebut terutama

di kawasan-kawasan yang padat aktivitas ekonominya, misalnya, di Enggano perlu

dipersiapkan fasilitas 4G sehingga akan mempercepat arus lalu lintas informasi. Demikian,

juga perlu dikembangkan jaringan telekomunikasi untuk wilayah-wilayah blank spot yang

memang masih banyak tersebar di provinsi Bengkulu.

Page 35: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

32

5. Pengembangan Kawasan Industri dan Kawasan Khusus

Untuk meningkatkan aktivitas pelabuhan, maka perlu dibentuk kawasan industri di

kawasan pelabuhan. Untuk itu perlu dipersiapkan rancang bangun di masing-masing

pelabuhan yang akan dikembangkan dengan cara memasukkan kawasan khusus untuk

industri. Kawasan Pulau Baai, misalnya, sudah mulai dibangun industri kelistrikan yang

secara langsung akan menunjang aktivitas industri. Demikian juga, untuk menunjang

aktivitas perikanan tangkap, di setiap pelabuhan (Enggano, Bantal, Pulau Baai, dan Linau)

dapat dibangun industri galangan kapal minimal untuk memenuhi kebutuhan perkapalan di

Bengkulu.

6. Pembangunan Jaringan Kereta Api Kota Padang-Pulau Baai

Pembangunan jaringan kereta api dari Sumatera Selatan ke Bengkulu menjadi sangat

strategis untuk merebut arus barang dan orang yang selama ini melalui jalur Pelabuhan

Panjang, Lampung. Jalur kereta api dari Kota Padang ke Pulau Baai harus mengakomodasi

kebutuhan mobilitas barang dan orang.

7. Pengembangan Pelabuhan Pulau Baai Sebagai Poros Maritim

Di sektor perhubungan laut, Bengkulu harus menjadi poros maritim nasional. Jalur

poros maritim yang dirintis dan sudah jalan adalah jalur Nias Mentawai Enggano

Tanjung Priok. Kemudian direncanakan dan diusahakan membuat jalur Pulau Baai Linau

Tanjung Priok. Dengan jalur tersebut, diharapkan ke depan Pelabuhan Pulau Baai menjadi

pusat poros maritim di Indonesia bagian barat.

Page 36: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

33

AUDIENSI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUNG NELAYAN

SEJAHTERA (KKNS) PROVINSI BENGKULU

Oleh : Danella, SP (Fungsional Perencana Muda)

Penyerahan Plakat Pemerintah Provinsi Bengkulu (Bapak Dr. Anzori Tawakal, ST.,MT) Kepada Kementerian Kelautan Perikanan RI ( Ibu Dr. Ishartini/Karo Perencanaan KKP RI)

Program pengembangan Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera (KKNS) yang sudah

ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Bengkulu 2016-2021, dalam pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap. Sebagai

sebuah program unggulan dan prioritas, baik dari perspektif pembangunan kemaritiman,

maupun dari perspektif pembangunan secara umum di Provinsi Bengkulu untuk Tahun

2017-2021, maka pelaksanaan Program Pengembangan KKNS ini harus dilakukan dengan

dasar-dasar perencanaan yang baik, akurat dan komprehensif.

Ada 4 (empat) tahapan pelaksanaan program KKNS ini, yaitu (1) Kajian Awal Untuk

Penetapan Lokasi Pengembangan Program KKNS pada 6 kabupaten dan 1 kota di Provinsi

Bengkulu, (2) Penyusunan Master Plan atau Rencana Daerah Program KKNS, (3)

Implementasi berbagai kegiatan pengembangan Program KKNS, dan (4) Replikasi lokasi

pengembangan Program KKNS.

Tahapan awal berupa kajian penetapan lokasi pengembangan Program KKNS sudah

dilakukan pada Tahun Anggaran 2016, sebagai bagian dari program yang didanai dengan

Page 37: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

34

APBD Perubahan Tahun Anggaran 2016. Pada tahap awal dilakukan kajian penetapan lokasi

Pengembangan KKNS pada 7 (tujuh) wilayah atau kawasan kampung nelayan yang berada di

7 (tujuh) kabupaten/kota yang memiliki wilayah pesisir-pantai di Provinsi Bengkulu. Adapun

7 (tujuh) kawasan kampung nelayan yang akan dibangun dan dikembangkan tersebut,

merupakan suatu program Pilot Project, yang selanjutnya nanti akan diteruskan secara

simultan oleh pemerintah di 7 (tujuh) kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu dan juga oleh

Pemerintah Provinsi Bengkulu sendiri.

Hasil dari kajian awal tersebut, salah satunya adalah sudah ditetapkannya 7 (tujuh)

lokasi (kawasan pedesaan) di 7 (tujuh) kabupaten kota, melalui Surat Keputusan Gubernur

Bengkulu No. V.463.XXVII Tahun 2016 Tentang Lokasi Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera

Di Provinsi Bengkulu, yaitu Kawasan Desa Pasar Lama (Kabupaten Kaur), Kawasan Desa

Pasar Pino (Kabupaten Bengkulu Selatan), Kawasan Desa Penago I (Kabupaten Seluma),

Kawasan Kelurahan Sumber Jaya (Kota Bengkulu), Kawasan Desa Pondok Kelapa (Kabupaten

Bengkulu Tengah), Kawasan Desa Serangai (Kabupaten Bengkulu Utara) dan Kawasan Desa

Pasar Bantal (Kabupaten Mukomuko).

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut adalah penyusunan Rencana Aksi Daerah

(RAD) Pengembangan KKNS untuk setiap lokasi pengembangan yang sudah ditetapkan

dengan Surat Keputusan Gubernur Bengkulu.

Penyerahan Dokumen RAD KKNS Provinsi Bengkulu

Page 38: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

35

Sebagai tindak lanjut Rencana Aksi Daerah (RAD) Kawasan Kampung Nelayan

Sejahtera (KKNS) diperlukan audiensi dalam rangka sinergisitas dan sinkronisasi program

antara Pemerintah Provinsi Bengkulu (Bappeda Provinsi Bengkulu, Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Bengkulu, Biro Ekonomi dan SDA Setda Provinsi Bengkulu dan Team

Leader Tenaga Ahli LPPM UNIB) dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia (KKP RI) terkait Pengembangan Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera (KKNS)

Provinsi Bengkulu. Audiensi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia dengan Tim Pemerintah Provinsi Bengkulu dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

30 Agustus 2017 jam 09.00 WIB di Ruang Rapat Biro Perencanaan Setjen Kementerian

Kelautan dan Perikanan RI.

Pada saat audiensi Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan telah

memfasilitasi pertemuan dengan Direktorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan

RI terkait (Direkorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya (DPJB), Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing).

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI mengapresiasi atas upaya Pemerintah

Provinsi Bengkulu yang memberi perhatian lebih terhadap pengembangan kawasan pesisir

Bengkulu menjadi suatu Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera (KKNS) Provinsi Bengkulu

sebagai program prioritas Provinsi dan masuk dalam RPJMD 2016-2021 serta dalam

pelaksanaannya telah dilakukan Kajian Penetapan Lokasi Pengembangan KKNS, menyusun

Rencana Aksi Daerah Pengembangan KKNS dan menyusun Peta Arahan Pengembangan

Lokasi KKNS. Hal ini mejadi poin penting bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk

mengambil kebijakan dalam mendukung program KKNS Provinsi Bengkulu.

Hasil dari audiensi adalah sebagai berikut :

1. Direktorat Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP RI:

- Secara umum Ditjen. Perikanan Tangkap siap membantu program Kawasan Kampung

Nelayan Sejahtera (KKNS) Provinsi Bengkulu. Saat ini tersedia program yang spesifik

cocok untuk diaplikasikan pada program KKNS, yaitu program bedah rumah nelayan.

Namun demikian Tahun 2017 sudah tidak bisa dialokasikan untuk Provinsi Bengkulu,

karena usulan alokasi sudah harus disampaikan T-1 atau pada tahun sebelumnya,

disarankan untuk segera membuat usulan di 7 (tujuh) lokasi KKNS agar dapat

dipertimbangkan untuk alokasi di Tahun 2018. Bila usulan itu bisa segera

Page 39: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

36

disampaikan, Tim Pusat akan menindaklanjutinya dengan melakukan verifikasi untuk

kelayakan dan persetujuannya sesuai kriteria yang ditetapkan. Untuk mendukung

program KKNS, Ditjen Perikanan Tangkap membuka peluang diberikannya bantuan-

bantuan lain seperti Kapal 3 GT, SPDN, atau hal-hal lain yang dibutuhkan sepanjang

Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah dapat menyampaikan masterplan atau rencana

pengembangan KKNS secara keseluruhan dan memetakan hal-hal yang bisa didukung

oleh Ditjen. Perikanan Tangkap.

2. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP RI:

- Ditjen. Budidaya menyarankan agar Pemerintah Provinsi Bengkulu menyampaikan

kegiatan-kegiatan terkait pengembangan budidaya air tawar atau air payau/laut

secara spesifik sesuai komoditas dan potensinya masing-masing. Pembagian harus

jelas antara KKP RI, Pemprov dan Kab./Kota untuk menghindari tumpang tindih

kegiatan. Secara umum Ditjen. Perikanan Budidaya siap memberikan dukungan

sepanjang tersedia dalam menu programnya, serta sesuai kriteria dan aturan yang

ditetapkan.

3. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing KKP RI:

- Sebagai unit hilir, Ditjen. Penguatan Daya Saing akan menyesuaikan dukungannya

berdasarkan alokasi kegiatan yang dilakukan oleh Ditjen. Perikanan Tangkap dan

Ditjen. Perikanan Budidaya, dalam hal ini terkait dengan dukungan kegiatan dalam

rangka penambahan nilai dari produk kelautan dan perikanan yang dikembangkan

pada kawasan-kawasan KKNS tersebut. Dukungan kegiatan dapat berupa alokasi

bantuan alat-alat pengolahan, pabrik es mini, dan hal-hal lain sesuai kebutuhan.

Tindak lanjut hasil Audiensi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu :

- Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu akan melakukan penyesuaian

terhadap Rencana Aksi Daerah Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera (RAD-KKNS)

agar lebih fokus dalam melaksanakan Program KKNS.

- Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu akan melakukan verifikasi atas 7

(tujuh) lokasi yang telah ditetapkan oleh SK Gubernur Bengkulu, untuk kemudian

menentukan lokasi yang dapat secara optimal pelaksanaannya untuk Tahun 2018.

- Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu akan menyusun masterplan

pengembangan di setiap kawasan dan menyusun skenario dan tahapan

pelaksanaannya serta memetakan dukungan yang bisa diberikan baik pusat maupun

lintas OPD.

Page 40: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

37

Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD-PPDT) Provinsi Bengkulu

Oleh : Danella, SP (Fungsional Perencana Muda)

Pembukaan dan Pengarahan oleh Plt. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu (Dra. Noni Yuliesti, MM) pada saat Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan

Daerah Tertinggal (RAD-PPDT) Provinsi Bengkulu

Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menetapkan Peraturan Presiden

Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019

pada tanggal 4 November 2015 (Perpres 131/2015). Dalam Perpres tersebut,

ditetapkan 122 Kabupaten sebagai Daerah Tertinggal. Perpres tersebut merupakan

amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 (PP 78/2014) tentang

Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Sesuai pengertian dalam PP

78/2014, yang dimaksud dengan daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang

wilayahnya serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah

lain dalam skala nasional. Hal tersebut dapat diukur dari 6 (enam) kriteria utama

yaitu ekonomi, sumber daya manusia, infrastruktur, kapasitas keuangan daerah,

aksesibilitas dan karakteristik daerah. Daftar 122 kabupaten yang ditetapkan

sebagai daerah tertinggal tahun 2015-2019 merupakan lanjutan dari 183 kabupaten

tertinggal dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Tahun 2010-2014, dikurangi 70 kabupaten yang telah terentaskan, dan ditambah 9

(sembilan) Daerah Otonomi Baru.

Page 41: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

38

Perpres 131/2015 merupakan pintu gerbang dalam melakukan percepatan

pembangunan daerah tertinggal. Terlebih percepatan pembangunan daerah

tertinggal merupakan implementasi dari agenda Nawa Cita ketiga yaitu membangun

Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan. Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang hendak

dicapai dalam pembangunan daerah tertinggal pada tahun 2019 ialah peningkatan

rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal sebesar 7,24 persen,

penurunan rata-rata presentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi 14,00

persen, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal

sebesar 69,59 persen, dan minimal terdapat 80 kabupaten yang dapat dientaskan

menjadi kabupaten maju.

Untuk mencapai target sasaran pembangunan daerah tertinggal tersebut,

dalam RPJMN 2015-2019 disebutkan 11 strategi pembangunan, yaitu:

1. Mengembangkan perekonomian masyarakat di daerah tertinggal;

2. Meningkatan aksesibilitas yang menghubungkan daerah tertinggal dengan

pusat pertumbuhan melalui sarana dan prasarana transportasi;

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi,

dan kapasitas tata kelola kelembagaan pemerintahan daerah tertinggal;

4. Mempercepat pemenuhan Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan dasar

publik di daerah tertinggal;

5. Memberikan tunjangan khusus kepada tenaga kesehatan, pendidikan, dan

penyuluh pertanian serta pendamping desa di daerah tertinggal;

6. Melakukan penguatan regulasi terhadap daerah tertinggal dan pemberian

insentif kepada pihak swasta dalam mengemban iklim usaha di daerah

tertinggal;

7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur di daerah pinggiran, seperti kawasan

perbatasan;

8. Melakukan pembinaan terhadap daerah tertinggal yang sudah terentaskan

melalui penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan

peningkatan kapasitas sumber daya manusia;

Page 42: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

39

9. Mendukung pengembangan kawasan perdesaan dan transmigrasi sebagai

upaya pengurangan kesenjangan antar wilayah.

10. meningkatkan koordinasi dan peran serta lintas sektor dalam upaya

mendukung pembangunan daerah tertinggal; dan

11. Mempercepat pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat.

Rapat Finalisasi Penyusunan RAD-PPDT dipimpin oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan

Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Bengkulu (Drs. Hengki Suprianto, MT)

Berdasarkan Perpres 131/2015 tersebut, Kabupaten Seluma merupakan satu-

satunya kabupaten di Provinsi Bengkulu yang masih dikategorikan tertinggal.

Kabupaten Seluma merupakan kabupaten pemekaran di Provinsi Bengkulu yang

dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Muko-muko, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur Dalam Provinsi

Bengkulu. Selama 14 tahun sejak terbentuk sebagai kabupaten, Kabupaten Seluma

terus giat melakukan pembangunan di berbagai sektor. Namun, upaya

pembangunan tersebut terhambat dalam berbagai sektor sehingga menempatkan

Kabupaten Seluma sebagai salah satu kabupaten tertinggal di Provinsi Bengkulu.

Beberapa faktor yang menyebabkan ketertinggalan di Kabupaten Seluma adalah

sebagai berikut:

Page 43: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

40

1. Tingginya angka kemiskinan;

2. Rendahnya pendapatan/pengeluaran per kapita penduduk;

3. Rendahnya Angka harapan Hidup;

4. Rendahnya Kemampuan Keuangan Daerah;

5. Minimnya sarana dan prasarana infrastruktur dasar, fasilitas pendidikan dan

fasilitas kesehatan;

6. Karakteristik daerah yang termasuk pada daerah rawan bencana;

Sebagai contoh, dapat kita lihat dari Angka kemiskinan di Kabupaten Seluma.

Berdasarkan data BPS, Juni 2017, tingkat kemiskinan di Kabupaten Seluma

menempati posisi yang cukup tinggi. Secara lengkap dapat dilihat pada Grafik 1.1

berikut ini :

Perkembangan dan Perbandingan Tingkat Kemiskinan Provinsi Bengkulu dan

Kabupaten Seluma Tahun 2009 - 2016

Sumber: BPS Provinsi Bengkulu, Juni 2017

23.07

20.8 20.90 21.19

21.84

21.17

22.98

21.68

18.5918.30

17.36 17.5117.75

17.09

17.88

17.32

2009 2010 Sep 2011 Sept 2012 Sept 2013 Sept 2014 Mar 2015 Mar 2016

Kab. Seluma Provinsi Bengkulu

Page 44: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

41

Sumber : Data BPS diolah

Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa selama kurun waktu 2009 – 2016,

tingkat kemiskinan di Kabupaten Seluma selalu berada diatas tingkat kemiskinan

Provinsi Bengkulu. Terendah tingkat kemiskinan di Kabupaten Seluma adalah pada

tahun 2010 yang sebesar 20,8% dan tertinggi mencapai 22,98% pada tahun 2015.

Selain itu, berdasarkan Gambar dibawah ini pada tahun 2016, Kabupaten Seluma

merupakan kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi kedua setelah Kabupaten

Kaur.

Perbandingan IDM di Provinsi Bengkulu Tahun 2015

Sumber : Data BPS diolah

0.59500.5861 0.5820 0.5784

0.56810.5582

0.5449 0.54210.5370

0.53000.54000.55000.56000.57000.58000.59000.6000

Page 45: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

42

Selain tingkat kemiskinan, data lain yang dapat menunjukkan ketertinggalan

Kabupaten Seluma adalah data Indeks Desa Membangun (IDM). IDM yang

dikembangkan oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah suatu indeks

dan nilai untuk mengukur ketertinggalan suatu desa dengan 3 (tiga) domain sosial

yaitu sosial, ekonomi dan ekologi.

Berdasarkan data IDM Tahun 2015 tersebut, Kabupaten Kepahiang adalah

kabupaten dengan nilai IDM tertinggi di Provinsi Bengkulu dan nilai IDM yang

terendah adalah Kabupaten Seluma yang mencapi 0,5370. Peta sebaran desa

tertinggal di Kabupaten Seluma dapat dilihat pada Gambar 4.

Selain IDM, indikator lain yang dapat kita perhatikan untuk melihat posisi

ketertinggalan Kabupaten Seluma adalah IPM. IPM merupakan indikator penting

untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia

(masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses

hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan

sebagainya. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup

sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak

(decent standard of living).

Sumber: Buku IDM, 2015.

Page 46: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

43

Dalam tabel dibawah ini, terlihat jika dalam kurun waktu 2014-2016, IPM

Kabupaten Seluma selalu berada pada posisi terendah dari kabupaten lain di

Provinsi Bengkulu. Hal ini menggambarkan bahwa ketertinggalan menyebabkan

perlambatan dalam pemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Seluma.

IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2014 - 2016

Sumber: BPS Provinsi Bengkulu, Juni 2017

Melalui data-data yang disajikan tersebut, dapat diketahui secara jelas posisi

indikator – indikator yang mengakibatkan ketertinggalan Kabupaten Seluma di

Provinsi Bengkulu. Jika kita cermati, ketertinggalan di Kabupaten Seluma

merupakan suatu permasalahan yang menyangkut tanggung jawab lintas sektor baik

pemerintah pusat, daerah, swasta dan masyarakat. Penanganan problem

ketertinggalan Kabupaten Seluma tentunya perlu melibatkan seluruh tingkatan

pemerintah yang memiliki basis program sesuai yang dibutuhkan juga peran aktif

dari sektor swasta dan masyarakat. Beragamnya aspek pembangunan wilayah di

daerah tertinggal tentunya merupakan suatu peluang untuk mempercepat

pengentasan ketertinggalan. Upaya pembangunan daerah tertinggal haruslah

terkoneksi sebagai suatu sistem pembangunan yang sinergis. Oleh karena itu,

pembangunan yang terkoneksi dan sinergi dapat mewujudkan target pengentasan

dan menjawab kebutuhan masyarakat di daerah tertinggal. Program dan sumber

daya anggaran di kementerian/lembaga dapat dioptimalkan menuju pembangunan

2014 2015 2016

1 Bengkulu Selatan 68.28 68.57 68.71

2 Rejang Lebong 66.55 67.51 68.34

3 Bengkulu Utara 67.27 67.46 67.63

4 Kaur 63.75 64.47 64.95

5 Seluma 62.94 63.41 64.04

6 Mukomuko 65.31 65.77 66.52

7 Lebong 63.90 64.72 65.58

8 Kepahiang 65.22 65.45 66.35

9 Bengkulu Tengah 64.10 64.68 65.44

10 Kota Bengkulu 76.49 77.16 77.94

IPMKabupatenNo.

Page 47: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

44

yang efektif dalam menjawab permasalahan, bukan program yang hanya berujung

pada serapan anggaran.

Mewujudkan sinergitas tersebut, sesuai dengan amanat pasal 14 Peraturan

Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah

Tertinggal, pemerintah provinsi, sebagai salah satu bentuk di bidang perencanaan

pembangunan daerah tertinggal, menyusun Rencana Aksi Daerah Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal (RAD PPDT) yang ditetapkan setiap tahun oleh

Gubernur. RAD PPDT merupakan dokumen perencanaan tahunan PDT yang

disusun dengan memperhatikan STRANAS-PPDT dan menjadi acuan dalam

penyusunan RKPD setiap tahunnya. Pada tahun 2017, melalui dana dekonsentrasi

Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Pemerintah Provinsi Bengkulu

melakukan penyusunan RAD PPDT Provinsi Bengkulu Tahun 2017 sebagai bentuk

tahapan perencanaan, koordinasi penatalaksanaan dan supervisi dalam percepatan

pembangunan daerah tertinggal di Provinsi Bengkulu.

Page 48: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

45

Rapat Kerja DAK Bidang Infrastruktur

Tahun 2017

(Melda Agrippina, Perencana Muda)

Rapat Kerja DAK Bidang Infrastruktur Tahun 2017 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Pada tanggal 25 – 26 Juli 2017 dilaksanakan Rapat Kerja DAK Bidang

Infrastruktur Tahun 2017 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(PUPR). Kegiatan ini dilaksanakan untuk mereview capaian dana alokasi khusus tahun

2015-2017 serta pembuatan perencanaan program dana alokasi khusus tahun 2018.

Peserta yang hadir dalam Rapat Kerja kali ini sekitar 250 orang, dan dihadiri oleh

perwakilan 33 provinsi penerima dana alokasi khusus yang mewakili wilayah kerjanya

di provinsi dan kabupaten. Dalam rapat kerja DAK kali ini diawali dengan

pengumpulan data dan dilanjutkan dengan paparan DAK dari tiap provinsi dan arahan

dari narasumber perwakilan provinsi.

Acara yang bertema “Bersatu Padu Memacu Pembangunan Infrastruktur yang

Berkualitas untuk Negeri” ini dibuka oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Dalam

Page 49: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

46

arahannya, Menteri PU mengatakan bahwa kegiatan yang pertama kali diadakan oleh

PUPR ini dilaksanakan untuk mengevaluasi pelaksanaan DAK di tahun 2017.

Menteri PU mengungkapkan Pemerintah terus berupaya untuk terus

meningkatkan alokasi DAK setiap tahunnya sesuai tujuan desentralisasi dan

mewujudkan visi pembangunan Indonesia Sentris untuk pemerataan antar daerah. Ia

menyatakan dalam tiga tahun terakhir alokasi DAK telah mengalami kenaikan tiga kali

lipat dari tahun-tahun sebelumnya dan direncanakan nantinya transfer dana ke daerah

akan lebih besar dari belanja Kementerian.

Tujuan DAK sendiri sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 55

Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, adalah membantu daerah tertentu untuk

mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, dan untuk

mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas

nasional. DAK diharapkan menjadi salah satu instrumen utama untuk mendorong

pembangunan infrastruktur dalam rangka penyediaan pelayanan publik di daerah yang

sejalan dengan prioritas nasional.

DAK Bidang Infrastruktur Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2017 senilai Rp

27,183 triliun. DAK tersebut dialokasikan untuk 33 Provinsi dan 505 Kabupaten/Kota

di seluruh Republik Indonesia. Mengingat jumlah alokasi DAK 2017 yang cukup besar,

Menteri Basuki meminta kepada Pemerintah Daerah penerima DAK bersama Aparat

Pengawas Intern Pemerintah (APIP) untuk dapat membuat mekanisme pengawasan

pelaksanaan dan pelaporan yang akuntabel dan transparan.

Dari alokasi DAK Bidang Infrastruktur PUPR 2017 sebesar Rp 27,183 triliun

terbagi menjadi tiga jenis, yakni DAK Reguler, DAK Penugasan dan DAK Afirmasi. DAK

reguler dialokasikan dalam rangka mendukung Pemda untuk mewujudkan standar

pelayanan minimalnya. Untuk DAK Reguler, Kementerian PUPR mengalokasikan dana

sebesar Rp 0,655 triliun untuk pembangunan perumahan.

Sedangkan untuk DAK Penugasan, Kementerian PUPR mengalokasikan DAK

sebesar Rp 4,005 triliun untuk pembangunan irigasi, Rp 19,690 triliun untuk

pembangunan jalan, Rp 1,2 triliun untuk penyediaan fasilitas air minum dan Rp 1,25

triliun untuk sanitasi. DAK Penugasan bertujuan untuk mendukung pelaksanaan

program prioritas nasional dan prioritas daerah.

Page 50: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

47

Sementara untuk DAK Afirmasi dialokasikan sebagai dukungan daerah perbatasan,

tertinggal, terpencil, kepulauan dan daerah transmigrasi. Kementerian PUPR telah

menyediakan DAK Afirmasi sebesar Rp 0,383 triliun untuk pembangunan pada daerah-

daerah tersebut.

Akhirnya, untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur daerah

yang ditujukan mendukung pencapaian target-target RPJMN 2015-2019, Menteri Basuki

meminta Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang

didanai DAK Bidang Infrastruktur 2017 harus terpadu dalam perencanaan dan sinkron

dalam pemrograman dan pelaksanaannya, serta menghasilkan infrastruktur yang

berkualitas.

Page 51: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

48

PEMBANGUNAN DAERAH BUTUH PERAN HIMPUNAN

ALUMNI PERGURUAN TINGGI

Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

dalam seminar nasional Keluarga Alumni Gadjah Mada

Keluarga Alumni Gadjah Mada menggelar seminar nasional dengan mengangkat

tema komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan tata laksana pemerintahan

yang baik. Seminar ini menghadirkan Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan

mengundang Guru besar Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada

yogyakarta sebagai pembicara.

Dalam kesempatan ini Plt Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan ada tiga

fungsi pemerintah. Fungsi regulasi, mengeluarkan dan mengawal sebuah regulasi,

pemberdayaan dan pelayanan yang harus berjalan secara besinergi.

Pembangunan infrastruktur strategis daerah menjadi point utama dalam rangka

mendorong perekonomian dan daya saing daerah. Dikatakannya Bengkulu Harus

mengembangkan pelabuhan dan bandara sebagai infrasturtur strategis daerah. Selain

itu Bengkulu juga menggagas pembangunan moda transportasi kereta api sebagai

penghubung dan membuka akses dengan provinsi tetangga.

Peran perguruan tinggi dan ikatan alumni salah satunya Kagama, melalui kajian

implementatif, kajian ekploratif pengembangan wawasan dan edukasi masyarakat

sangat diperlukan untuk membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan

pembangunan.

Page 52: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

49

“Saya kira program-program seperti itu yang dibutuhkan daerah dan bisa diperankan

alumni perguruan tinggi yang terhimpun dalam ikatan alumni, jika berkolaborasi secara

keseluruhan akan sangat membantu,” ujar lulusan kedokteran hewan UGM ini.

Sementara itu, Wahyudi Kumorotomo dalam pemaparannya menjelaskan komitmen

aparatur pemerintah yang belum baik terlihat dari kondisi umum pelayanan publik di

indonesia masih banyak dikeluhkan.

Pemberian pelayanan yang diskriminatif, transparansi pelayanan yang rendah,

birokrat yang belum responsif, masih adanya sikap arogansi penyedia layanan, serta

tidak adanya jaminan kepastian, dalam aspek biaya, waktu, persyaratan dan informasi.

Mengatasi hal tersebut, dibutuhkan perencanaan daerah dengan membenahi visi dan

misi yang disesuaikan dengan potensi lokal. Perlunya penegakan sanksi atas rendahnya

kinerja, serta reformasi birokrasi harus terwujud dalam integritas pegawai dan budaya

kerja yang kuat.

Dikatakan ketua panitia seminar, Yuharudin, diharapkan melalui kegiatan ini,

keluarga besar alumni Gadjah Mada yang mempunyai beragam latar belakang dan

profesi dapat ikut berperan dan memberikan sumbang saran guna mewujudkan

pemerintahan yang baik di indonesia.

(sumber : www.bengkuluprov.go.id )

Page 53: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

50

PLT GUBERNUR BENGKULU MENJADI KEYNOTE SPEAKER DI BAPPENAS

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjadi keynote speaker dalam

acara Seminar Nasional dan Temu Alumni Beasiswa Overseas Training Office (OTO)

Seminar yang diinisiasi oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan

Perencana (Pusbindiklatren) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini, diikuti sekitar 500 orang

peserta, yang berasal dari berbagai angkatan, dilaksanakan selama dua hari. Selain Plt

Gubernur Bengkulu, pada kesempatan itu hadir juga narasumber dari Provinsi Nusa

Tenggara Barat serta dari Universitas Hasanuddin Makassar.

Dalam pemaparannya, Plt Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan tentang

pembangunan kapasitas aparatur pemerintah, dimana, menurutnya, guna mewujudkan

kapasitas yang mumpuni perlu adanya dua aspek yang kuat dimiliki oleh institusi

pemerintah maupun para abdi negara.

“Keterpaduan dua aspek yaitu, caracter building dan skill improvement,

diharapkan dapat menghasilkan capacity building dari institusi pemerintah yang

semakin baik serta peningkatan skil kemampuan, keterampilan dari individu ASN,”

Plt Gubernur Rohidin Mersyah merupakan Alumni Beasiswa Professional Human

Resources Development Project (PHRDP) Pusbindiklatren Bappenas.

Page 54: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

51

Dalam mengatasi masalah seperti menghadapi situasi bencana, diperlukan

kemampuan seorang pemimpin untuk secara cepat dan tepat mengatasi permasalahan

yang muncul, terang Rohidin.

“Seorang pemimpin harus selalu bijak, cepat dan tanggap dalam mengambil

suatu keputusan, serta mampu mencari jalan keluar atas semua permasalahan,”

sebutnya, yang pernah study ke negara Jepang, tentang mitigasi bencana saat menjadi

peserta Diklat PHRDP.

Pengambilan kebijakan, sebutnya, apalagi dalam situasi manajemen bencana,

seorang pemimpin harus selalu tetap tenang, bijak dan memiliki rasa simpati dan

empati. Selain itu, lanjutnya, dalam mitigasi bencana, harus adanya rencana aksi yang

tersusun secara baik dan lengkap serta hal itu harus terkoneksi dengan anggaran

keuangan yang ada.

Sebelum memulai pemaparannya pada panel diskusi tentang peran dan

kontribusi Alumni dalam pembangunan, terlebih dahulu Plt Gubernur Rohidin

menjelaskan keunggulan seni budaya dan destinasi wisata yang ada di Provinsi

Bengkulu.

Sebagai informasi, Pusbindiklatren adalah unit kerja eselon II di Kementerian

PPN/Bappenas yang memiliki dan fungsi untuk melakukan pembinaan dan

pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pemerintah, khususnya

perencana di instansi pusat dan daerah.

OTO ini sendiri dibentuk sejak tahun 1984, selain pengelolaan dana hibah dan

pinjaman luar negeri, Pusbindiklatren juga mengelola dana beasiswa dibawah skema

PHRDP yang bersumber dari Bank Dunia, serta mengelola Strengthening the Reforming

Insitution (SPIRIT). Hingga kini, jumlah penerima beasiswa OTO/Pusbindiklatren

Bappenas mencapai 40 ribu orang, yang terdiri atas Alumni Diklat gelar dan non gelar

didalam dan luar negeri.

(sumber : www.bengkuluprov.go.id)

Page 55: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

52

SAMPAIKAN RAPERDA R-APBD 2018 PEMPROV FOKUS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan nota penjelasan

atas Raperda R-APBD Tahun Anggaran 2018

Mempersiapkan anggaran pembangunan di tahun mendatang, Pemerintah

Provinsi Bengkulu menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) R-APBD

(Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Tahun Anggaran 2018.

Melanjutkan program sebelumnya (TA 2017), Pemda Provinsi tetap fokus pada

pembangunan infrastruktur jalan, besaran anggaran hingga 600 Milyar lebih.

Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengungkapkan, walaupun di tahun

2018 terjadi defisit anggaran sebesar 415 milyar rupiah, namun hal tersebut tidak akan

menghambat jalannya pembangunan. Lantaran Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran)

2016, DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU (Dana Alokasi Umum) bisa dialokasikan

dalam tahun tersebut.

“Saya sudah hitung dengan kondisi progres hingga Oktober akhir, kemudian

sudah kita hitung juga untuk realisasi pembayaran kegiatan proyek yang sudah kontrak

sudah selesai, kemudian belanja-belanja rutin. Maka silpa itu sudah mendekati, maka itu

bisa menutupi defisit, ditambah DAK dan DAU yang belum kita masukkan seluruhnya”

jelas Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, setelah Rapat Paripurna Agenda Nota

Page 56: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulubappeda.bengkuluprov.go.id/wp-content/uploads/2018/Buletin Triwulan... · Indikator Sosial Ekonomi Se-Sumatera Tahun 2017 Pengembangan

53

Penjelasan Gubernur atas Raperda tentang RAPBD Provinsi Bengkulu TA 2018, di

Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (30/10).

Selain terhadap pembangunan jalan Provinsi di kabupaten-kota, pembangunan

bidang lain juga akan dilanjutkan di tahun 2018. Untuk itu, Rohidin Mersyah meminta

kepada Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) teknis terkait, menyiapkan

rancangan anggaran dan perencanaan secara matang.

Sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Bengkulu, menindak lanjuti isu

strategis pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yaitu mulai

dari tingkat kemiskinan masih tinggi, keterbatasan konektifitas Bengkulu terhadap

pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera hingga produksi tangkap laut masih

rendah.

“Agar kegiatan yang telah disiapkan dapat berjalan sesuai target, kepala OPD

harus memahami pergerakan anggaran dan kondisi ekonomi kita,” terang Plt Gubernur

Rohidin Mersyah. Terkait fokus Pemda Provinsi Bengkulu atas pembangunan di 2018

terkhusus infstruktur jalan, Legislatif Provinsi Bengkulu memberikan apresiasi tinggi

dan mendukung penuh program yang akan dijalankan. Hanya saja, OPD teknis diminta

memetakan program dengan jelas, sehingga pembangunan bisa merata di setiap daerah.

“Kita meyakini ini bisa dijalankan, karena kita melihat silpa di tahun sebelumya

cukup besar dan juga dana pendukung dari pusat nantinya. Makanya peran dari OPD

teknis harus aktif menyiapkan program secara jelas,” ungkap Anggota DPRD Provinsi

Bengkulu Eddy Sunandar.

Dari Nota Penjelasan Gubernur atas Raperda tentang RAPBD Provinsi Bengkulu

TA 2018, diketahui besaran keuangan derah sebesar 3,1 terliun rupiah lebih, dengan

rincian secara garis besar yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 992 milyar

rupiah lebih, dana perimbangan sebesar 2,1 terliun rupiah lebih, serta belanja daerah

sebesar 3,5 terliun rupiah lebih.

(sumber : www.bengkuluprov.go.id )