Media indonesia 09 07 2011 15

1
yang ternyata seorang tokoh ktif di A Midsummer Night’s Dream Robbin Goodfellow, sudah memperingatkan apa yang akan dihadapinya. Ketakutan akan kehilangan adiknya itu mengalahkan pe- rasaan takut saat menghadapi perjalanan yang tak pernah dibayangkannya. Dari situlah cerita fantasi sang pengarang terus mengalir. Hampir semua tokoh fantasi yang ada di cerita-cerita ksi berkumpul dan hidup da- lam imajinasi manusia ditemu- kan sepanjang perjalanan pen- carian tersebut. Ramuan eksis Julie Kagawa, si penulis, Ethan di dekat ibunya, duduk memojok dengan mimik aneh. Megan yang khawatir segera membangunkan ibunya sem- bari berusaha mengendalikan situasi. Saat siuman, ibunya menolak untuk diperiksakan ke rumah sakit hingga suaminya memaksanya. Di dalam rumah tinggal dia dan adik tirinya itu. Namun, tingkah Ethan dirasakan se- makin aneh dan membuat Megan bingung. Sampai akhirnya, Ethan berusaha melukai Megan dengan menggigit pergelangan kakinya. Di saat yang kritis itulah Robbie masuk menyelamat- kannya. Ia meminta Megan meminum cairan yang disebut ramuan kabut dan menjelaskan situasi yang terjadi. Ternyata Ethan yang berada di dekat Megan saat itu bukan- lah Ethan yang sebenarnya, melainkan changeling, mon- ster yang mengubah bentuk menyerupai Ethan dan meng- gantikan posisinya. Di lain pihak, keberadaan Ethan tidak diketahui. Yang pasti, Ethan dibawa ke Nevernever, dunia tempat para fairy (peri) berada. Karena rasa cintanya terha- dap Ethan, Megan kemudian memutuskan untuk menyela- matkan adiknya meski Robbie, DINNY MUTIAH K ETIKA memasuki usia 16 tahun, se- bagian besar orang lazimnya meraya- kannya. Sebab, di usia itu, ma- nusia memasuki fase yang tidak sepenuhnya dewasa, tetapi juga bukan anak kecil lagi. Bagi Megan Chase, yang hidup bersama ibu dan ayah tirinya, Luke, serta adik tirinya, Ethan Chase, ketika memasuki usia tersebut, yang terjadi ma- lah keanehan-keanehan pada diri dan lingkungannya. Kisah ini diawali dengan ce- rita bahwa tiba-tiba saja Megan kehilangan ayah kandungnya sehingga sang ibu memutus- kan pergi ke kota kecil dan hidup dengan peternak babi yang sederhana, yakni Luke. Saking sederhananya, Luke tak mengizinkan Megan memiliki telepon genggam dan hanya bergantung pada telepon ru- mah. Ia juga tak bersedia membe- likan Megan laptop dan hanya menyediakan komputer lama yang lelet. Ethan, adik laki-laki tiri Me- gan yang berusia empat ta- hun, sangat memperhatikan kakaknya. Ia bahkan satu-sa- tunya orang di rumah yang mengingat hari ulang tahun ke-16 Megan. Selain itu, ada pula Robbie, sahabat Megan, yang latar be- lakangnya tak pernah benar- benar disadari, tetapi ia selalu berada di dekat Megan. Segala keluh kesah dan cu- rahan hati tak ragu disampai- kan pada Robbie. Semua berja- lan seperti biasa hingga ia menyadari keanehan. Tepat pada hari ulang tahun- nya, Megan menemukan ibunya tersungkur bersimbah darah di dapur. Ia juga menemukan Cinta dan Pertarungan Imajinatif Makhluk Fantasi FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI CERITA FIKSI: Peserta Obrolan Pembaca Media Indonesia (OPMI) sedang asyik mendiskusikan buku fiksi berjudul The Iron King. Buku terjemahan yang diterbitkan Penerbit Kubika itu berkisah tentang perjalanan gadis berusia 16 tahun, Megan Chase. Seperti kelaziman cerita fantasi, selalu ada pesan moral yang terkandung di dalamnya. Begitu pula buku seri pertama The Iron King ini. JADI, kelemahan buku ini bukan dari Julie, melainkan dari pembaca. Terlalu banyak monster membuat pembaca bingung. Namun, secara keseluruhan, cerita itu tidak mengalami gangguan berarti untuk dicerna. MEGAN mau mengorbankan apa saja demi keluarga. Karena saya sudah berkeluarga, saya ingin jadi sosok seperti itu. KUTIPAN favorit saya yaitu ‘ketidaktahuan adalah anugerah terbesar’. Itu benar banget! AKU penulis cerita di majalah remaja. Apa yang aku tulis dan yang aku baca di novel itu ternyata berbeda banget. SAAT saya baca itu, saya bertanya- tanya Julie itu bacaannya apa, ya? Setelah saya masuk, ternyata buku ini kaya akan nilai-nilai filosofis yang luhur. Obrolan Pembaca Media Indonesia (OPMI) Juli 2011 memilih buku berjudul The Iron King karangan Julie Kagawa sebagai topik bahasan. Buku terjemahan yang diterbitkan Penerbit Kubika ini bercerita tentang perjalanan sekaligus pertarungan Megan Chase. Ia adalah anak perem- puan berusia 16 tahun yang merasa dirinya tidak menarik, hingga akhirnya menyadari bahwa ia berbeda dari manusia lainnya. menggunakan sudut pandang orang pertama dalam penceri- taan kisahnya. Untuk memper- kaya tulisan, ia tak perlu pusing untuk menciptakan tokoh ksi baru. Ia pun meminjam tokoh ksi yang sudah ada. “Istana terang sendiri sudah ada sebelumnya. Itu dilandas- kan sebagai cerita dasar. Baru dikembangkan ke cerita gelap,” kata salah seorang partisipan OPMI, Andry Chang, dalam pertemuan OPMI di Delifrance Cafe, Plaza Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bagian lain yang menunjuk- kan karya Julie tak sepenuhnya original ditunjukkan melalui tokoh Grimalkin, yang ada di cerita Alice in Wonderland. Bahkan, ada plot cerita yang memang mengikuti cerita tersebut, yakni saat Megan menginap di ru- mah Twiggs yang ber- tubuh kurang dari semeter. Tubuh Megan ikut menciut saat masuk ke rumah itu. Untungnya, hal itu tidak menjadi masalah bagi pemba- ca, terutama yang bergabung da lam OPMI. Ramuan Julie da lam menciptakan konflik menjadikan novelnya berkesan penuh suspense, membuat pem- baca tak ingin menutup buku sebelum usai. Hal itu juga diungkapkan partisipan OPMI, Marcel. “Saya lebih suka cerita itu ada twist- nya. Kalau tidak seperti itu, bu- ku itu jadi tidak menarik.” Pembaca cerita ksi pemula yang bergabung sebagai par- tisipan kali ini, Mahmudah, mengaku cukup repot dengan tokoh-tokoh imajinatif yang dihadirkan di Iron King. Meski demikian, ia mengaku cukup nyaman mengikutinya karena cerita seru yang tergambar di dalamnya. “Ini pertama kalinya aku ba- ca novel ksi. Awalnya sempat bingung, balik lagi, balik lagi saat menemukan tokoh yang aneh itu. Tapi, secara keselu- ruhan mudah dicerna. Mirip seperti Lord of the Rings, ya.” Tradisionalitas vs modernitas Seperti kelaziman cerita fan- tasi, selalu ada pesan moral yang terkandung di dalamnya. Begitu pula buku seri pertama The Iron King ini. Salah seorang peserta OPMI, Aan Widiatman, mengatakan cerita dalam Iron King meng- ajarkan filosofi penghargaan terhadap alam. Raja besi yang tinggal dalam dunia imajinatif diibaratkan sebagai mesin yang ada di dunia nyata. Keberadaannya menggan- tikan peran alam, tetapi lebih banyak dalam konotasi yang negatif. “Dia (Julie) mempertahankan cerita bahwa pohon yang natu- ral itu bisa mengalahkan besi. Itu losoyang bagus sekali bahwa kita harus mencintai alam,” ujar Aan. Lelaki yang bekerja di sebuah ormas itu juga menemukan nilai, dalam cerita tersebut, se- tiap manusia punya nilai luhur, apa pun kondisinya. Itu ada dalam cerita tikus pemulung yang dituliskan Julie. Aan merasa Julie berusaha menyindir manusia lain de- ngan cara yang halus. Pendapat tersebut didukung partisipan OPMI yang lain, Silvero. Menu- rut penerjemah lepas itu, cerita tersebut seakan wujud ksi dari buku American God. “Kekuatan novel ini pada pesan-pesan moralnya. Kete- gangan yang dibangun juga men dukung dengan variasi monster yang banyak. Kelpie yang jarang ada saja, ada di sini,” sahutnya. Adapun partisipan OPMI lainnya, Jenny M Indarto, me- ngatakan pesan kuat yang berusaha ditampilkan penulis adalah mengutamakan keluar- ga. Pengorbanan Megan saat mencari adik semata wayang- nya dinilai luar biasa. Acara OPMI sore waktu, yang didukung oleh Good Reads Indonesia serta TM Bookstore, terasa cair. Sebagian besar peserta me- nilai buku ksi Iron King cukup memikat untuk dibaca. Segera kirimkan biodata Anda ke miweekend@mediain- donesia.com untuk ikut ber- partisipasi dalam OPMI edisi selanjutnya. (M-1) miweekend @mediaindonesia.com Andry Chang Jenny M Indarto Silvero Mahmudah Aan Widiatman BUKU BARU Budak Afrika Jadi Serdadu Buah dari Profesionalisme Panduan Jelajah Skandinavia PERANG selalu membawa penderitaan. Sebuah pe- ristiwa sejarah yang per- lu dikenang saat bangsa- bangsa di dunia dilanda perang yakni orang-orang Afrika yang dijadikan bu- dak yang dikirim ke Hindia Belanda. Di Hindia Belanda, para budak itu dijadikan ten- tara. Inilah sebuah kisah da- lam buku yang merupakan hasil penelitian Ineke van Kessel tentang budak-budak dari Afrika. Pemerintah Belanda kemudian membeli budak- budak itu dari daerah koloninya yang berada di kawasan Afrika Barat. Pada kurun waktu 1831-1872, Belanda membeli lebih dari 3.000 orang Afrika untuk dijadikan tentara. Kebi- jakan itu dilakukan Belanda karena mereka kekuran- gan tentara akibat pertempuran dalam Perang Jawa. Para budak Afrika itu, setelah mendapat pendidikan ketentaraan, ternyata menjadi tentara yang tangguh. Sebabnya, mereka tidak mengalami kesulitan de- ngan iklim panas di lingkungan tropis dan mereka juga tahan terhadap penyakit. (Dvd/M-1) (Serdadu Afrika di Hindia Belanda/ Ineke van Kes- sel/ Komunitas Bambu/ 320 halaman/ ISBN: 979-3731-98-2) SUDAH banyak memoar pejabat tinggi atau tokoh masyarakat ditulis. Na- mun, di buku biograEd- die M Nalapraya yang disajikan dalam format ba- hasa sederhana ini terda- pat sense istimewa dan me- narik untuk dibaca. Selain mengisahkan kepribadian sang tokoh, kisah-kisah menarik yang dialaminya dan pendapat orang-orang terdekat buku ini juga me- ngemukakan kesan dan pesan bagaimana seharusnya seorang pejabat negara berpikir dan bertindak. Berkarier di militer mulai dari bawah hingga menjadi jenderal dilalui Eddie dengan sikap yang mengedepankan profesionalisme. Besar di lingkungan militer ternyata tidak membuat Eddie menjadi militeristis. Justru ia dekat dengan para mahasiswa aktivis yang waktu itu menentang rezim Orde Baru. Ia dikenal sebagai tokoh yang mudah mencairkan suasana dengan sikap humornya yang khas. Buku ini bisa dijadikan teladan bagi siapa saja, terutama pejabat negara. (*/M-1) (Jenderal tanpa Angkatan; Memoar Eddie M Nalapraya/ Ramadhan KH, Iskandar Chotob, Feris Yuarsa/Zig Zag Creative/268 halaman/ISBN 978-602-98142-1-7) DESTINASI wisata Eropa yang lazim terpikir ialah Paris, Milan, dan London. Jarang sekali orang berpikir untuk me- nyambangi daerah tempat kaum Viking pernah berkuasa di Eropa Utara. Dengan modal rasa penasaran dan peren- canaan yang matang, Asanti Astari memu- tuskan untuk menjelajahi tiga negara dengan bekal pas-pasan standar negara Eropa. Perjalanannya itu kemudian dituangkan dalam buku berjudul Scandinavian Explorer, yang mengisahkan perjalanan dirinya serta membuat panduan bagi Anda yang ingin menikmati suasana berbeda 180 derajat dengan Indonesia. Bab pertama dimulai dengan kisah usaha menyiasati bujet pas-pasan untuk sampai ke tujuan. Salah satu trik ialah menumpang maskapai udara menuju negara yang menjadi major hub di Eropa, Frankfurt, disambung de- ngan menaiki moda transportasi lokal Eropa. Bahasa yang digunakan ialah bahasa gaul sehingga cocok untuk kaum muda yang identik dengan gaya traveling backpacker. (Din/M-1) (Scandinavian Explorer/Asanti Astari/PT Gramedia Pustaka Utama/ 202 halaman) cerita se- u at t- an but kan ada an- ya, on- uk ng kata s OPMI pertem Cafe, bebera Bag kan ka origin tokoh cerit B ya c M m tubuh Tubuh masuk Unt Aan Widiatman Jenny M Indarto P p r l b p A d B b t l h S p m m d d h p n m s m d t n D E t M J b n t p E p c A SABTU, 9 JULI 2011 15 J ENDELA BUKU BUKU BULAN AGUSTUS Kisah 207 Hari Syafruddin Prawiranegara Memimpin Indonesia OBROLAN Pembaca Media Indonesia (OPMI) pada Agus- tus mendatang memilih buku berjudul Presiden Prawiranegara: Kisah 207 Hari Syafruddin Prawiranegara Memimpin Indonesia, karya Akmal Nasery Basral. Agresi militer yang diikuti penahanan para pemimpin negeri mengubah kongurasi politik ke arah krisis. Untuk menjaga keberlangsungan napas Republik yang diprokla- masikan pada 17 Agustus 1945, Bung Karno memerintah Syafruddin Prawiranegara mendirikan pemerintahan darurat di Sumatra. Namun, perintah itu tidak pernah sampai kepada Sya- fruddin Prawiranegara, Sudarsono, dan Alex Maramis. Sebab, Belanda terlebih dahulu memutus jalur komunikasi. Syafruddin dan para tokoh Republik lainnya yang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat, mengambil kesepakatan un- tuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan memutuskan Syafruddin memimpin PDRI. Pegiat buku-buku sejarah yang ingin ikut membahas buku ini silakan mengirimkan data diri ke miweekend@ mediaindonesia.com, paling lambat Jumat (22/7) dengan subyek OPMI Sejarah. Kami akan mengirimkan buku untuk Anda baca sebelum mendiskusikannya di Jakarta pada Sabtu (6/8), pukul 15.30 WIB. Terima kasih atas partisipasinya. (Dvd/M-1) S a: Kisah

description

IRON KING OPMI

Transcript of Media indonesia 09 07 2011 15

yang ternyata seorang tokoh fi k tif di A Midsummer Night’s Dream Robbin Goodfellow, sudah memperingatkan apa yang akan dihadapinya.

Ketakutan akan kehilang an adiknya itu mengalahkan pe-rasaan takut saat menghadapi perjalanan yang tak pernah dibayangkannya.

Dari situlah c e r i t a

fantasi sang pengarang terus mengalir. Hampir semua tokoh fantasi yang ada di cerita-cerita fi ksi ber kumpul dan hidup da-lam imajinasi manusia ditemu-kan sepanjang perjalanan pen-carian tersebut.

Ramuan eksisJulie Kagawa, si penulis,

Ethan di dekat ibunya, du duk memojok dengan mimik aneh.

Megan yang khawatir segera membangunkan ibunya sem-bari berusaha mengendalikan situasi. Saat siuman, ibunya menolak untuk diperiksakan ke rumah sakit hingga suaminya memaksanya.

Di dalam rumah tinggal dia dan adik tirinya itu. Namun, tingkah Ethan dirasakan se-makin aneh dan membuat Megan bingung. Sam pai akhirnya, Ethan berusaha melukai Megan dengan menggigit perge lang an kakinya.

Di saat yang kritis itulah Robbie masuk menyelamat-kannya. Ia meminta Megan meminum cairan yang disebut ramuan ka but dan menjelaskan situasi yang terjadi.

Ternyata Ethan yang berada di dekat Megan saat itu bukan-lah Ethan yang sebenarnya, melainkan changeling, mon-ster yang mengubah bentuk menyerupai Ethan dan meng-gantikan posisinya. Di lain pihak, keberadaan Ethan tidak diketahui.

Yang pasti, Ethan dibawa ke Nevernever, dunia tempat para fairy (peri) berada.

Karena rasa cintanya terha-dap Ethan, Megan kemudian me mutuskan untuk menyela-matkan adiknya meski Robbie,

DINNY MUTIAH

KETIKA memasuki usia 16 tahun, se-bagian besar orang lazimnya meraya-

kannya. Sebab, di usia itu, ma-nusia memasuki fase yang tidak sepenuhnya dewasa, te tapi juga bukan anak kecil lagi.

Bagi Megan Chase, yang hi dup bersama ibu dan ayah ti rinya, Luke, serta adik tiri nya, Ethan Chase, ketika memasuki usia tersebut, yang ter jadi ma-lah keanehan-keanehan pada diri dan lingkungannya.

Kisah ini diawali dengan ce-rita bahwa tiba-tiba saja Me gan kehilangan ayah kandung nya sehingga sang ibu memutus-kan pergi ke kota kecil dan hidup dengan peternak babi yang sederhana, yakni Luke. Sa king sederhananya, Luke tak mengizinkan Megan memiliki telepon genggam dan hanya bergantung pada te lepon ru-mah.

Ia juga tak bersedia membe-likan Megan laptop dan hanya menyediakan komputer lama yang lelet.

Ethan, adik laki-laki tiri Me-gan yang berusia empat ta-hun, sangat memperhatikan kakaknya. Ia bahkan satu-sa-tunya orang di rumah yang meng ingat hari ulang tahun ke-16 Megan.

Selain itu, ada pula Robbie, sa habat Megan, yang latar be-lakangnya tak pernah benar-benar disadari, tetapi ia selalu ber ada di dekat Megan.

Segala keluh kesah dan cu-rah an hati tak ragu disampai-kan pada Robbie. Semua berja-lan seperti biasa hingga ia me nyadari keanehan.

Tepat pada hari ulang tahun-nya, Megan menemukan ibunya tersungkur bersimbah da rah di dapur. Ia juga mene mukan

Cinta dan Pertarungan Imajinatif Makhluk Fantasi

FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI

CERITA FIKSI: Peserta Obrolan Pembaca Media Indonesia (OPMI) sedang asyik mendiskusikan buku fiksi berjudul The Iron King. Buku terjemahan yang diterbitkan Penerbit Kubika itu berkisah tentang perjalanan gadis berusia 16 tahun, Megan Chase.

Seperti kelaziman cerita fantasi, selalu ada pesan moral yang terkandung di dalamnya. Begitu pula buku seri pertama The Iron King ini.

JADI, kelemahan buku ini bukan dari Julie, melainkan dari pembaca. Terlalu banyak monster membuat pembaca bingung. Namun, secara keseluruhan, cerita itu tidak mengalami gangguan berarti untuk dicerna.

MEGAN mau mengorbankan apa saja demi keluarga. Karena saya sudah berkeluarga, saya ingin jadi sosok seperti itu.

KUTIPAN favorit saya yaitu ‘ketidaktahuan adalah anugerah terbesar’. Itu benar banget!

AKU penulis cerita di majalah remaja. Apa yang aku tulis dan yang aku baca di novel itu ternyata berbeda banget.

SAAT saya baca itu, saya bertanya-tanya Julie itu bacaannya apa, ya? Setelah saya masuk, ternyata buku ini kaya akan nilai-nilai filosofis yang luhur.

Obrolan Pembaca Media Indonesia (OPMI) Juli 2011 memilih buku berjudul The Iron King karangan Julie Kagawa sebagai topik bahasan. Buku terjemahan yang diterbitkan Penerbit Kubika ini bercerita tentang perjalanan sekaligus pertarungan Megan Chase. Ia adalah anak perem-puan berusia 16 tahun yang merasa dirinya tidak menarik, hingga akhirnya menyadari bahwa ia berbeda dari manusia lainnya.

meng gunakan sudut pandang orang pertama dalam penceri-taan kisahnya. Untuk memper-kaya tulisan, ia tak perlu pu sing untuk menciptakan to koh fi ksi baru. Ia pun memin jam tokoh fi ksi yang sudah ada.

“Istana terang sendiri sudah ada sebelumnya. Itu dilandas-kan sebagai cerita dasar. Baru di kembangkan ke cerita gelap,” kata salah seorang partisipan OPMI, Andry Chang, dalam per temuan OPMI di Delifrance Cafe, Plaza Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bagian lain yang menunjuk-kan karya Julie tak sepe nuhnya original ditunjukkan melalui tokoh Grimalkin, yang ada di

cerita Alice in Wonderland. Bahkan, ada plot cerita

yang memang mengikuti cerita tersebut, yakni saat Megan menginap di ru-mah Twiggs yang ber-

tubuh kurang dari semeter. Tubuh Megan ikut menciut saat masuk ke ru mah itu.

Untungnya, hal itu tidak men jadi masalah bagi pemba-ca, terutama yang bergabung da lam OPMI. Ramuan Julie da lam menciptakan konflik men jadikan novelnya berkesan pe nuh suspense, membuat pem-baca tak ingin menutup buku sebelum usai.

Hal itu juga diungkapkan par tisipan OPMI, Marcel. “Saya

lebih suka cerita itu ada twist-nya. Kalau tidak seperti itu, bu-ku itu jadi tidak menarik.”

Pembaca cerita fi ksi pemula yang bergabung sebagai par-tisipan kali ini, Mahmudah, mengaku cukup repot dengan to koh-tokoh imajinatif yang di hadirkan di Iron King. Meski demikian, ia mengaku cukup nyaman mengikutinya karena cerita seru yang tergambar di dalamnya.

“Ini pertama kalinya aku ba-ca novel fi ksi. Awalnya sempat bingung, balik lagi, balik lagi saat menemukan tokoh yang aneh itu. Tapi, secara keselu-ruhan mudah dicerna. Mirip seperti Lord of the Rings, ya.”

Tradisionalitas vs modernitasSeperti kelaziman cerita fan-

tasi, selalu ada pesan moral yang terkandung di dalamnya. Begitu pula buku seri pertama The Iron King ini.

Salah seorang peserta OPMI, Aan Widiatman, mengatakan cerita dalam Iron King meng-ajarkan filosofi penghargaan ter hadap alam. Raja besi yang tinggal dalam dunia imajina tif diibaratkan sebagai mesin yang ada di dunia nyata.

Keber ada annya menggan-tikan peran alam, tetapi lebih banyak dalam konotasi yang negatif.

“Dia (Julie) mempertahankan

cerita bahwa pohon yang natu-ral itu bisa mengalahkan besi. Itu fi losofi yang bagus sekali bahwa kita harus mencintai alam,” ujar Aan.

Lelaki yang bekerja di sebuah ormas itu juga menemukan nilai, dalam cerita tersebut, se-tiap manusia punya nilai luhur, apa pun kondisinya. Itu ada da lam cerita tikus pemulung yang dituliskan Julie.

Aan merasa Julie berusaha menyindir manusia lain de-ngan cara yang halus. Pendapat tersebut didukung partisipan OPMI yang lain, Silvero. Menu-rut penerjemah lepas itu, cerita tersebut seakan wujud fi ksi dari buku American God.

“Kekuatan novel ini pada pe san-pesan moralnya. Kete-gangan yang dibangun juga men dukung dengan variasi monster yang banyak. Kelpie

yang jarang ada saja, ada di si ni,” sahutnya.

Adapun partisipan OPMI lain nya, Jenny M Indarto, me-ngatakan pesan kuat yang ber usaha ditampilkan penulis ada lah mengutamakan keluar-ga. Pengorbanan Megan saat men cari adik semata wayang-nya dinilai luar biasa.

Acara OPMI sore waktu, yang didukung oleh Good Reads Indonesia serta TM Bookstore, terasa cair.

Sebagian besar peserta me-nilai buku fi ksi Iron King cukup memikat untuk dibaca.

Segera kirimkan biodata Anda ke [email protected] untuk ikut ber-partisipasi dalam OPMI edisi selanjutnya. (M-1)

[email protected]

Andry Chang

Jenny M Indarto

Silvero

Mahmudah

Aan Widiatman

BUKU BARU

Budak Afrika Jadi Serdadu Buah dari ProfesionalismePanduan Jelajah Skandinavia

PERANG selalu membawa penderitaan. Sebuah pe-ristiwa sejarah yang per-lu dikenang saat bang sa-bangsa di dunia dilanda perang yakni orang-orang Afrika yang dijadikan bu-dak yang dikirim ke Hin dia Belanda.

Di Hindia Belanda, para budak itu dijadikan ten-tara.

Inilah sebuah kisah da-lam buku yang merupa kan hasil penelitian Ineke van

Kessel tentang budak-budak dari Afrika. Peme rintah Belanda kemudian membeli budak-

budak itu dari daerah koloninya yang berada di kawasan Afrika Barat.

Pada kurun waktu 1831-1872, Belanda membeli lebih dari 3.000 orang Afrika untuk dijadikan tentara. Kebi-jakan itu dilakukan Belanda karena mereka kekuran-gan tentara akibat pertempuran dalam Perang Jawa.

Para budak Afrika itu, setelah mendapat pendidikan ketentaraan, ternyata menjadi tentara yang tangguh.

Sebabnya, mereka tidak mengalami kesulitan de-ngan iklim panas di lingkungan tropis dan mereka juga tahan terhadap penyakit. (Dvd/M-1)

(Serdadu Afrika di Hindia Belanda/ Ineke van Kes-sel/ Komunitas Bambu/ 320 halaman/ ISBN: 979-3731-98-2)

SUDAH banyak memoar pejabat tinggi atau tokoh masyarakat ditulis. Na-mun, di buku biografi Ed-die M Nalapraya yang disajikan dalam format ba-hasa sederhana ini terda-pat sense istimewa dan me-narik untuk dibaca. Selain mengisahkan kepribadian sang tokoh, kisah-kisah menarik yang dialaminya dan pendapat orang-orang terdekat buku ini juga me-ngemukakan kesan dan

pe san bagaimana seharusnya seorang pejabat negara berpikir dan bertindak.

Berkarier di militer mulai dari bawah hingga menjadi jenderal dilalui Eddie dengan sikap yang mengedepankan profesionalisme.

Besar di lingkungan militer ternyata tidak membuat Eddie menjadi militeristis. Justru ia dekat dengan para mahasiswa aktivis yang waktu itu menentang rezim Orde Baru.

Ia dikenal sebagai tokoh yang mudah mencairkan suasana dengan sikap humornya yang khas. Buku ini bisa dijadikan teladan bagi siapa saja, terutama pejabat negara. (*/M-1)

(Jenderal tanpa Angkatan; Memoar Eddie M Nalapraya/Ramadhan KH, Iskandar Chotob, Feris Yuarsa/Zig Zag Creative/268 halaman/ISBN 978-602-98142-1-7)

DESTINASI wisata Eropa yang lazim terpikir ialah Paris, Milan, dan London. Jarang sekali orang berpikir untuk me-nyam bangi daerah tempat kaum Viking pernah berkuasa di Eropa Utara.

Dengan modal rasa pe nasaran dan peren-canaan yang matang, Asan ti Astari memu-

tuskan un tuk menjelajahi tiga negara dengan bekal pas-pasan standar negara Eropa.

Per jalanannya itu kemudian dituangkan dalam buku berjudul Scandinavian Explorer, yang mengisahkan perjalanan dirinya serta membuat panduan bagi Anda yang ingin me nikmati suasana berbeda 180 derajat dengan Indonesia.

Bab pertama dimulai dengan kisah usaha menyiasati bujet pas-pasan untuk sampai ke tujuan. Salah satu trik ialah menumpang maskapai udara menuju negara yang menjadi major hub di Eropa, Frankfurt, disambung de-ngan menaiki moda transportasi lokal Eropa.

Bahasa yang digunakan ialah bahasa gaul sehingga cocok untuk kaum muda yang identik dengan gaya traveling backpacker. (Din/M-1)

(Scandinavian Explorer/Asanti Astari/PT Gramedia Pustaka Utama/ 202 halaman)

c e r i t a ,

se-uat

t-an but kan

ada an-ya, on-uk

ng

kata sOPMIper temCafe, bebera

Bagkan kaorigintokoh

ceritB

yacMm

tubuhTubuhmasuk

Unt

Aan Widiatman

Jenny M Indarto

PprlbpAdB

bt

lh

Spmmddhpnmsmdtn

DEtMJbntpE

pcA

SABTU, 9 JULI 2011 15JENDELA BUKU

BUKU BULAN AGUSTUS

Kisah 207 Hari Syafruddin Prawiranegara Memimpin Indonesia

OBROLAN Pembaca Media Indonesia (OPMI) pada Agus-tus mendatang memilih buku berjudul Presiden Prawiranegara: Kisah 207 Hari Syafruddin Prawiranegara Memimpin Indonesia, karya Akmal Nasery Basral.

Agresi militer yang diikuti penahanan para pemimpin negeri mengubah konfi gurasi politik ke arah krisis. Untuk menjaga keberlangsungan napas Republik yang diprokla-masikan pada 17 Agustus 1945, Bung Karno memerintah Syafruddin Prawiranegara mendirikan pemerintahan darurat di Sumatra.

Namun, perintah itu tidak pernah sampai kepada Sya-fruddin Prawiranegara, Sudarsono, dan Alex Maramis. Sebab, Belanda terlebih dahulu memutus jalur komunikasi.Syafruddin dan para tokoh Republik lainnya yang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat, mengambil kesepakatan un-tuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan memutuskan Syafruddin memimpin PDRI.

Pegiat buku-buku sejarah yang ingin ikut membahas buku ini silakan mengirimkan data diri ke [email protected], paling lambat Jumat (22/7) dengan subyek OPMI Sejarah. Kami akan mengirimkan buku untuk Anda baca sebelum mendiskusikannya di Jakarta pada Sabtu (6/8), pukul 15.30 WIB. Terima kasih atas partisipasinya. (Dvd/M-1)

S

a: Kisah