MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf ·...

28
buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 1 BULETIN MEDIA JALAN AKARTA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL JAKARTA EDISI II TAHUN 2016 Dipercepat Tuntas Pada 2018 Dipercepat Tuntas Pada 2018 05 Presiden Apresiasi Pembangunan Tol Cisumandu

Transcript of MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf ·...

Page 1: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 1

BULETIN MEDIAJALAN AKARTA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL JAKARTAEDISI II TAHUN 2016

DipercepatTuntas Pada 2018DipercepatTuntas Pada 2018

05Presiden ApresiasiPembangunan Tol Cisumandu

Page 2: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 20162

Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi Jalan dan JembatanPedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan

PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA

Pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan dimaksud, meliputi :pekerjaan umum, drainase, tanah, pelebaran perkerasan dan bahujalan, perkerasan berbutir, perkerasan aspal, pekerjaan struktur,pengembalian kondisi, pekerjaan harian, pemeliharaan rutin, danpekerjaan perlengkapan jalan dan utilitas :Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untukmelindungi pekerja melaksanakan tugasnya antara lain :

Safety Hat :melindungi kepala daribenturan benda kerasselama mengoperasikandan memelihara AMP.

Kaca Mata Keselamatan :melindungi mata pada lokasipekerjaan yang banyak serbukmetal atau serbuk materialkeras lainnya.

Masker :melindungi pernafasan

pada medan berdebu,meski ruang operator

tertutup rapat, dianjurkantetap dipakai.

Sarung Tangan :melindungi bagian tanganpada pekerjaan berbahankeras, misalnya membuka/mengencangkan baut dansebagainya.

Sumber : Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Safety Shoes :menghindari terpelesetkarena licin/melindungi

kaki dari kejatuhanbenda keras dan

sebagainya.

SALAM REDAKSI

Pembina• Ir. Bambang Hartadi, MPM

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV

Penanggung Jawab• Novri Haryandi, ST, MA

Kepala Bagian Tata Usaha

Dewan Redaksi • Ir. Beni Farianti HMR, MT Kepala Bidang Perencanaan

• Ir. Yudho Muktiarto, M.Eng, ScKepala Bidang Pelaksanaan I

• Ir. H. Bambang NW, M.ScKepala Bidang Pelaksanaan II

• Ir. Nurmala Simanjuntak, M.Eng, ScKepala Bidang Pengendalian Sistem Pelaksana, Pengujian, dan Peralatan

• Para Kasatker di Wilayah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV

Pelaksana• Ir. Mei Liana, M.Si

Redaktur• I Gusti Agung Made Budhi Arsa, ST, MT

Staf Redaksi• Agung Setiawan• Nina Anggraeni

Reporter• Sumali Sakieb, S.Pd• Aulia Wardany, ST• Budhi Harjo• Tri Susilo

Desain Grafis dan Lay Out• Ismail Syukur

Jurnalis Foto• Miky Primawan, S.Sos• Arianty Fitriani, S.Tr. Gz• Suseno

Harmonisasi Pembangunan Infrastruktur

Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo fokus pada pembangunan infrastruktur. Dalam pelaksanaannya, pembangunan ini harus memiliki wawasan sosial, lingkungan dan tentunya berkelanjutan.

Jangan sampai, pembangunan menjadi tidak efisien dan efektif karena tidak sesuai dengan aspirasi daerah, tidak sesuai dengan potensi daerah dan permasalahan daerah, serta penyimpangan bersifat teknis maupun non-teknis yang tentu saja menimbulkan berbagai dampak sosial.

Yang kita harapkan, infrastruktur menjadi pendukung utama pada fungsi sistem sosial dan ekonomi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu yang perlu diperhatikan, pembangunan infrastruktur harus memperhatikan lingkungan alam sekitar supaya dapat memberikan manfaat ekonomi optimal bagi masyarakat sebagai obyek utama pembangunan.

Sebaliknya, infrastruktur yang terlalu berlebihan untuk kepenti-ngan manusia tanpa memperhitungkan kapasitas daya dukung lingkungan akan merusak alam. Hal ini pada hakikatnya akan merugikan masyarakat sendiri, termasuk makhluk hidup yang lain.

Belajar dari dialektika pembangunan infrastruktur ini, pemerin-tah pusat bersama pemerintah daerah betul-betul memperhati-kan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam membangun Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Diyakini pembangunan ini akan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar. Pemda pun meresponsnya dengan membangun infrastruktur penghubung daerahnya dengan Tol Cisumdawu, supaya potensi sumber daya alam dan wisata di daerah tersebut dapat terdistribusi secara cepat dan luas.

Setumpuk asa itu akan tetap menjadi impian jika pembangunan Tol Cisumdawu tidak memperhatikan lingkungan. Nyatanya, Tol Cisumdawu melakukan pendekatan lingkungan untuk menyuk-seskan pembangunan yang diperkirakan selesai di tahun 2018 ini. Sadar akan kondisi tanah yang lunak, pelaksana proyek memutuskan membangun terowongan menembus bukit di Desa Cilengsar dengan panjang mencapai 472 meter.

Terowongan tol tersebut akan menjadi yang pertama dan terpan-jang di Indonesia dengan titik tembus Bukit Cileungsar di Kabu-paten Sumedang. Terowongan berdiameter 12,5 meter dengan panjang 500 meter akan dikerjakan dengan teknologi New Austrian Tunnel Method (NATM) oleh Metallurgy Corporation of China (MCC).

Selamat Membaca.

BULETIN MEDIAJALAN AKARTA

Page 3: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 3

REDAKSI

SALAM REDAKSI

Pembina• Ir. Bambang Hartadi, MPM

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV

Penanggung Jawab• Novri Haryandi, ST, MA

Kepala Bagian Tata Usaha

Dewan Redaksi • Ir. Beni Farianti HMR, MT Kepala Bidang Perencanaan

• Ir. Yudho Muktiarto, M.Eng, ScKepala Bidang Pelaksanaan I

• Ir. H. Bambang NW, M.ScKepala Bidang Pelaksanaan II

• Ir. Nurmala Simanjuntak, M.Eng, ScKepala Bidang Pengendalian Sistem Pelaksana, Pengujian, dan Peralatan

• Para Kasatker di Wilayah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV

Pelaksana• Ir. Mei Liana, M.Si

Redaktur• I Gusti Agung Made Budhi Arsa, ST, MT

Staf Redaksi• Agung Setiawan• Nina Anggraeni

Reporter• Sumali Sakieb, S.Pd• Aulia Wardany, ST• Budhi Harjo• Tri Susilo

Desain Grafis dan Lay Out• Ismail Syukur

Jurnalis Foto• Miky Primawan, S.Sos• Arianty Fitriani, S.Tr. Gz• Suseno

Harmonisasi Pembangunan Infrastruktur

Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo fokus pada pembangunan infrastruktur. Dalam pelaksanaannya, pembangunan ini harus memiliki wawasan sosial, lingkungan dan tentunya berkelanjutan.

Jangan sampai, pembangunan menjadi tidak efisien dan efektif karena tidak sesuai dengan aspirasi daerah, tidak sesuai dengan potensi daerah dan permasalahan daerah, serta penyimpangan bersifat teknis maupun non-teknis yang tentu saja menimbulkan berbagai dampak sosial.

Yang kita harapkan, infrastruktur menjadi pendukung utama pada fungsi sistem sosial dan ekonomi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu yang perlu diperhatikan, pembangunan infrastruktur harus memperhatikan lingkungan alam sekitar supaya dapat memberikan manfaat ekonomi optimal bagi masyarakat sebagai obyek utama pembangunan.

Sebaliknya, infrastruktur yang terlalu berlebihan untuk kepenti-ngan manusia tanpa memperhitungkan kapasitas daya dukung lingkungan akan merusak alam. Hal ini pada hakikatnya akan merugikan masyarakat sendiri, termasuk makhluk hidup yang lain.

Belajar dari dialektika pembangunan infrastruktur ini, pemerin-tah pusat bersama pemerintah daerah betul-betul memperhati-kan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam membangun Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Diyakini pembangunan ini akan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar. Pemda pun meresponsnya dengan membangun infrastruktur penghubung daerahnya dengan Tol Cisumdawu, supaya potensi sumber daya alam dan wisata di daerah tersebut dapat terdistribusi secara cepat dan luas.

Setumpuk asa itu akan tetap menjadi impian jika pembangunan Tol Cisumdawu tidak memperhatikan lingkungan. Nyatanya, Tol Cisumdawu melakukan pendekatan lingkungan untuk menyuk-seskan pembangunan yang diperkirakan selesai di tahun 2018 ini. Sadar akan kondisi tanah yang lunak, pelaksana proyek memutuskan membangun terowongan menembus bukit di Desa Cilengsar dengan panjang mencapai 472 meter.

Terowongan tol tersebut akan menjadi yang pertama dan terpan-jang di Indonesia dengan titik tembus Bukit Cileungsar di Kabu-paten Sumedang. Terowongan berdiameter 12,5 meter dengan panjang 500 meter akan dikerjakan dengan teknologi New Austrian Tunnel Method (NATM) oleh Metallurgy Corporation of China (MCC).

Selamat Membaca.

BULETIN MEDIAJALAN AKARTA

Page 4: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 20164

DAFTAR ISI

5 info UTAMAPresiden ApresiasiPembangunanTol Cisumdawu

8 info UTAMADipercepatTuntas Pada2018

11info REGULASITanggung jawabDitambah, PPK PSLTetap Serius Bekerja

12

14 info BALAILongsor CikijingSudah Ditanganidengan Baik

16 info BALAIPesta Rakyat danGelar Seni BudayaMensyukuri HasilPerbaikan Jalan

18 info BALAISatker PJNMetropolitan BandungSiap Sukseskan PON danPEPARNAS di Jabar

22 info BALAISemangat Kartinidi BBPJN IV

23info KEGIATANPercepatan SertifikasiJalan Nasional 2016

24 info KEGIATANBimbingan TeknisLeger Jalan

25 info KEGIATANSosialisasi SistemPajak Elektronik 26 info JALAN

Mengenal Saluran Airpada Bagian Jalan

20 info BALAIUPCA Sewo Perlu DukunganTenaga Pemasaran

Page 5: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 5

info UTAMA

“Memang di sini kalau kita lihat medan-nya sangat berat, tanahnya labil, naik turun, dan juga harus membuat te-

rowongan 472 meter,” tutur Presiden saat di- dampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Pe-rumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono dan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaini.

Presiden berharap, tol ini dapat mengura- ngi kemacetan di Jalan Tanjungsari dan Cadas

Pangeran serta menghubungkan tiga pusat per-tumbuhan ekonomi: Jakarta – Bandung-Cirebon. Tol Cisumdawu didesain untuk lalu lintas harian di atas 20 ribu kendaraan dan dapat menghemat waktu tempuh dari 5-6 jam menjadi satu jam. Selain itu juga diperkirakan dapat meningkat-kan akses pasar regional dan internasional, ka-rena tol ini dibangun sebagai pendukung rencana Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Presiden ApresiasiPembangunan Tol Cisumdawu

Presiden Joko Widodo mengapresiasi pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Menurut Presiden, proyek ini terus mencatat perkembangan, sekalipun medannya berat. Hal itu disampaikan-nya saat mengunjungi proyek tersebut di lokasi pembangunan di Km. 10+350, di Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, 17 Maret 2016.

5 info UTAMAPresiden ApresiasiPembangunanTol Cisumdawu

8 info UTAMADipercepatTuntas Pada2018

11info REGULASITanggung jawabDitambah, PPK PSLTetap Serius Bekerja

12

14 info BALAILongsor CikijingSudah Ditanganidengan Baik

16 info BALAIPesta Rakyat danGelar Seni BudayaMensyukuri HasilPerbaikan Jalan

18 info BALAISatker PJNMetropolitan BandungSiap Sukseskan PON danPEPARNAS di Jabar

22 info BALAISemangat Kartinidi BBPJN IV

23info KEGIATANPercepatan SertifikasiJalan Nasional 2016

24 info KEGIATANBimbingan TeknisLeger Jalan

25 info KEGIATANSosialisasi SistemPajak Elektronik 26 info JALAN

Mengenal Saluran Airpada Bagian Jalan

20 info BALAIUPCA Sewo Perlu DukunganTenaga Pemasaran

Foto: Suseno

Page 6: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 20166

info UTAMA

Tidak mengherankan, Jalan Tol Cisumdawu ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Ta-hun 2016, merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan meningkatkan kapasitas jaringan jalan. Se-lama ini yang sudah terhubung dengan jaringan tol adalah Jakarta-Bandung via tol Jakarta-Ci-kampek-Cipularang dan Jakarta-Cirebon via Ja-karta-Cikampek-Palimanan (Cipali). Sedangkan, Bandung-Cirebon via Sumedang belum ada jalan tol, sehingga keberadaan jalan tol ini akan meng-hubungkan kedua daerah strategis tersebut.

Untuk itu, Presiden meminta proyek ini selesai tepat waktu. Ia meminta Kementerian PUPR un-tuk menyelesaikan pembangunannya pada tahun 2018. “Dari Cileunyi menuju Dawuan, di dekat nanti Bandara Kertajati, panjangnya 60 Km, insya Allah akan kita selesaikan nanti pada tahun 2018,” ungkap Presiden.

Terowongan TerpanjangPada kesempatan yang sama, Hediyanto me-ngatakan bahwa total investasi Tol Cisumdawu diperkirakan mencapai Rp 14 triliun dengan rincian untuk konstruksi Rp 12 triliun dan pem-bebasan lahan Rp 2 triliun. Dana tersebut digu-nakan untuk pembangunan enam seksi. Seksi I Cileunyi-Rancakalong (12,025 km), Seksi II Ran-cakalong-Sumedang (17,05 km), Seksi III Sume-dang-Cimalaka (3,7 km), Seksi IV Cimalaka-Legok (8,2 km), Seksi V Legok-Ujung Jaya (16,42 km) dan

Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan (4,23 km). Seksi I dan II akan dikerjakan oleh pemerintah dan sisanya investor. Namun, investor nantinya akan meng-operasikan dari Cileunyi.

Jalan tol yang memiliki total jarak sepanjang 61,675 km ini membutuhkan lahan sebanyak 1.134,64 ha. Sampai saat ini, untuk Seksi II, yang memiliki panjang 17,05 km, progres pembebasan lahan sudah mencapai 90,9%. Sedangkan progres pembangunan fisik, untuk phase I sudah menca-pai 82,093%. Ada yang unik dari proyek ini, tambah Hediyanto, jalan tol akan dilengkapi terowongan menembus bukit di Desa Cilengsar dengan panjang terowo-ngan mencapai 472 meter. Terowongan tol terse-but akan menjadi yang pertama dan terpanjang di Indonesia dengan titik tembus Bukit Cileungsar di Kabupaten Sumedang. Terowongan berdiameter 12,5 meter dengan panjang 500 meter akan di-kerjakan dengan teknologi New Austrian Tunnel Method (NATM) oleh Metallurgy Corporation of China (MCC).

Lokasi terowongan berbiaya Rp. 800 miliar itu berada di seksi II tol Cisumdawu, membentang dari Rancakalong-Sumedang. Kondisi topografi di ruas tersebut terjal dan berbukit-bukit. Daripada membelah bukit, pemerintah mencari alternatif lain yakni dengan melakukan penggalian dan membuat terowongan.

Foto: Suseno

Page 7: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 7

info UTAMA

Selain terowongan, ruas Tol Cisumdawu ini juga bakal dilengkapi beberapa ruas jembatan. Mayoritas akan dibangun ja-lan yang sejajar dengan jalan yang sudah ada. Secara keseluruhan proyek tol ini dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri dari Metallurgical Corporation of China Ltd (MCC), PT Wijaya Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero).

Saat melakukan peninjauan, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di-dampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimul-jono, Menteri BUMN Rini Sumarno, Sek-retaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gu-bernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Direktur Jenderal Bina Marga Kemen-terian PU dan Perumahan Rakyat Hedi-yanto W. Husaini.

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 7

Foto: Puskom Ditjen Bina Marga

Page 8: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 20168

info UTAMA

Betapa penting keberadaan Jalan Tol CISUMDAWU (Cileunyi–Sumedang–Dawu-an), dipaparkan oleh Direktur Jenderal

Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W. Husaini. Hediyanto menyampaikan, keberadaan Jalan Tol Cisumdawu bernilai sangat strategis dalam skala nasional. Nilai ekspor Jawa Barat mencakup lebih 17% total ekspor nasional, dan lokasi-lokasi penghasil produk ekspor potensi-alnya banyak yang berada pada daerah-daerah yang bakal memanfaatkan pelayanan jalan tol tersebut.

Kemudahan pengangkutan produk-produk ekspor menuju pelabuhan di pantai utara Jawa Barat, niscaya menunjang efisiensi yang bernilai ekonomi tinggi. Jalan Tol Cisumdawu pun me-mudahkan akses ke Jalan Tol Cipali baik melalui Dawuan maupun melalui Cileunyi. Oleh karena itu disampaikan pula oleh Hediyanto dengan menun-juk Peta Rencana, bahwa pada saatnya nanti akan dibangun jalan baru sebagai prasarana transpor-tasi perhubungan intermoda yang menghubung-kan Jalan Tol Cipali dengan dua buah pelabuhan baru yang akan dibangun oleh pemerintah pada lokasi-lokasi antara Jakarta dan Cirebon.

Dipercepat

Tuntas Pada 2018

Pelaksanaan pembangunan fisik Jalan Tol Cisumdawu telahberlangsung pada sebagian Seksi I dan Seksi II Fase I. Di atasbeton ruas jalan bagian Seksi II Fase I, pada 16 Maret 2016 didirikan sebuah tenda guna menyambut Presiden beserta rombongan yang meninjau progres pembangunan Jalan Tol Cisumdawu. Presiden antara lain didampingi oleh Menteri PUPR M. Basuki Hadimoeljono dan Menteri BUMN Rini S. Soewandi. Pada terusan jalan beton di bagian Seksi II Fase I tersebut tampak bukit yang akan ditembus dengan terowongan sebagai kegiatan fisik Seksi II Fase II.

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 20168

Hediyanto didampingi Bambang Hartadi (Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IV) dan Wida Nurfaida (Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Be-bas Hambatan Cisumdawu), menjelaskan, dalam strategi pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu dibagi menjadi 6 Seksi. Pembangu-nan Jalan Tol Cisumdawu membutuhkan biaya yang besar, lokasinya relatif sulit, di daerah per-bukitan. “Biaya untuk Seksi I dan Seksi II sebesar Rp 200 milyar per kilometer, dan Seksi III sampai VI Rp 80 milyar per kilometer,” kata Hediyanto.

Masih Terkendala DanaRencana pembangunan Jalan Tol Cisumdawu telah berlangsung cukup lama. Langkah-langkah pembebasan lahan sudah mulai dilaksanakan pada 2008. Kontrak pertama kali dilakukan oleh Balai pada 2010, sedangkan SNVT Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu berdiri tahun 2011. “Wak-tu itu Satkernya Pak Bagus, dan PPK-nya saya,” kata Giri Yudhono, PPK Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Fase I, awal April 2016 di Jatinangor, Sumedang. Pak Bagus yang dimak-sudkannya adalah Subagus Dwi Nurjaya, yang

Page 9: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 9

info UTAMA

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 9

Foto : Suseno

Foto : Suseno

setelah dari Cisumdawu lalu menja-di Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Banten. Pada 2011 waktu itu dicanangkan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu akan selesai seluruhnya pada 2016. Terakhir ada estimesi akan dapat diselesaikan pada 2019, namun Presiden menekankan supaya dapat tuntas di 2018.

Begitulah pekerjaan besar, dengan tingkat kesulitan besar, perlu biaya besar, keinginan besar untuk da-pat segera menyelesaikannya pun bisa terkendala macam-macam hal. Masalah pembebasan lahan, mi-salnya. Namun untuk yang satu ini sekarang tak seperti dulu lagi yang berproses rumit. Sekarang untuk pembebasan lahan sudah relatif jauh lebih simpel prosesnya. Tetapi timbul persoalan juga, manakala warga masyarakat sudah siap me-ngalihkan haknya atas tanah, namun

uang pembayarannya yang belum siap. Demikian pula pada lahan yang sudah sama sekali bebas, tinggal melaksanakan pekerjaan fisik, pun masih mengalami kendala keter-lambatan turunnya dana.

Kondisi Tanah LunakMeski demikian Wida Nurfaida, Ka Satker Cisumdawu, tetap optimistis pembangunan jalan tol sepanjang 61, 675 Km itu akan selesai di tahun 2018. Masa tenggang turunnya dana semoga tak berlangsung lebih lama, kendala-kendala dapat diatasi, dan semangat para pelaksana di lapa-ngan hendaklah tetap menggelora.

Pada sisi lain, tingkat kesulitan be-sar terkait kondisi tanah pun dapat diatasi dengan pendekatan teknologi terkini. Hal itu diungkapkan Giri Yud-hono serta dikuatkan oleh Ratno Adi Setiawan (PPK Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Fase II) dan Andi Bustami (PPK Perenca-naan dan Pengawasan Cisumdawu). Kondisi geologis lokasi Jalan Tol Cisumdawu berupa perbukitan den-gan tanah lunak. “Ada sedikit bagian terdapat tanah ekspansif, tapi sedikit sekali, pada umumnya berupa tanah lunak,” kata Ratno.

Giri mengisahkan bagaimana pihaknya harus menerapkan ber-macam-macam teknologi untuk membuat bidang tanah lunak yang labil menjadi solid, sehingga layak menjadi landasan penghamparan

fisik infrastruktur jalan. Ratusan mini pile ditanam pada bidang yang relatif tidak luas, itu pun terjadi. “Ada juga saya pakai tiang pancang untuk memperbaiki kondisi lereng,” ung-kap Giri Yudhono.

Mencermati kondisi lapangan de-ngan penyelidikan mendalam ling-kungan alam guna mendapatkan pilihan pendekatan teknologi yang tepat, akan menjadi kunci keberhasi-lan pembangunan Jalan Tol Cisum-dawu. Konsekuensinya tentu ke-mungkinan harus dibuat desain baru terkait pekerjaan-pekerjaan tert-entu. “Dampaknya juga pada aman-demen kontrak,” kata Andi Bustami, PPK Perencanaan dan Pengawasan, yang bila berbicara biasa disertai rona tertawa. Diakuinya, telah terjadi berkali-kali amandemen kontrak.

Sementara Ratno Adi Setiawan sep-erti sudah tak sabar ingin segera membuat terowongan pada Seksi II Fase II. Dua buah terowongan untuk dua arah, masing-masing dengan lebar 14 meter dan tinggi 12 meter. Tentu saja dengan tingkat kesulitan yang besar pula. Oleh karena terdiri tanah lunak, maka dapat dikatakan tanah di atas bangunan terowongan itu pun merupakan beban. Untuk itu dipilih bentuk konstruksi terowon-gan seperti separuh cangkang telur, agar beban terbagi rata. Pendeka-tannya dengan melakukan perkuatan lebih dulu, dan untuk itu digunakan metode NATM (New Austrian Tun-neling Method). “Itu nanti per hari hanya 50–60 Cm,” kata Ratno sambil tersenyum. Artinya, untuk panjang sekitar 400 meter baru bisa disele-saikan dalam waktu dua tahun. Un-tuk pekerjaan terowongan itu sudah terkontrak pada 15 September 2015.

Pada sisi lain ada hal yang kadang-kadang membuat gemas, terkait pembebasan lahan. Persoalan-nya, kalau saja pembebasan itu bisa relatif serentak, niscaya kesulitan membuang tanah galian setidak-tidaknya dapat terkurangi secara cukup berarti. “Saya harus mem-buang 9–10 juta m3 tanah, cukup su-lit juga mencari lokasi pembuangan-nya. Padahal ada lahan di lokasi proyek yang sangat layak dijadikan tempat pembuangan tanah, tetapi belum bebas,” kata Giri Yudhono.

Page 10: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201610

info UTAMA

Foto: Suseno

Dukungan Datadan OptimismePembangunan jalan sepanjang 61,675 Km tersebut membutuhkan lahan seluas 1.133,64 Ha. Progres pembebasan lahan hingga Maret 2016 untuk Seksi I (Cileunyi – Ran-cakalong, 12,025 Km) baru 31,56%; Seksi II (Rancakalong – Sumedang, 17,05 KM) sudah 90,93%; Seksi III (Sumedang – Cimalaka, 3,75 Km) 40,88%; Seksi IV (Cimalaka – Legok, 8,20 Km) masih amat kecil, yaitu 1,36%; sedangkan Seksi V (Legok – Ujung Jaya, 18,42 Km) dan Seksi VI (Ujung Jaya – Dawuan, 4,23 Km) belum sama sekali. Skema pem-biayaan untuk Seksi I dan Seksi II berasal dari dana APBN serta loan, sedangkan untuk Seksi III, IV, V dan VI, dengan skema pembiayan Lelang Investasi.

Terkait dengan semua itu, opti-misme Wida Nurfaida seperti telah disinggung di muka, bukan tanpa alasan, dengan peran proaktif yang pihaknya pun berupaya ikut me-mainkannya. Kegiatan kecil saja perlu koordinasi dan kerjasama yang maksimal, perlu kerja ke-

royokan, apalagi kegiatan besar se- perti pembangunan Jalan Tol Cisum-dawu. Namun sikap langkah proaktif macam apakah yang bisa diperankan pihaknya? “Prinsipnya kita memberi-kan dukungan data,” kata Wida. Data yang baik, data yang bermutu, data yang mudah dibaca dan memberikan gambaran realitas yang memudah-kan pihak-pihak pengambil keputu-san bisa mengambil langkah kebija-kan secara tepat dan prospektif.

Wida memberikan gambaran, kita punya pengalaman di Cipularang tentang adanya potensi aliran air di bawah tanah yang tak terdeteksi, sehingga pernah terjadi penggeru-san pondasi jembatan. “Kita sangat serius dalam soal ini. Saya minta tolong ahli-ahli geologi, geoteknik jalan, dan sebagainya, untuk me-lakukan penyelidikan lapangan se-cara mendalam, sehingga kita bisa memberikan dukungan data sebaik mungkin,” tegas Wida Nurfaida. Juga dalam segi saling memberi informa-si, menghimpun informasi hal-hal terkait sebanyak-banyak dan sebaik-baiknya. “Misalnya, ada sebagian bi-dang tanah yang harus dibebaskan itu merupakan tanah wakaf, maka

untuk melakukan upaya percepa-tan, kita pun proaktif berkonsultasi dengan Menteri Agama,” ungkapnya pula.

Dengan semangat kebersamaan melakukan upaya-upaya percepa-tan. Dengan dukungan data sebaik mungkin yang harus dilakukannya. Semua itu demi dapat memberi-kan dukungan bagi para pengambil keputusan untuk mengembangkan kebijakan, yang diharapkannya pun berdampak kemudahan terkait pen-cairan dana yang lancar, baik untuk pembangunan fisik maupun pembe-basan lahan.

Namun apakah yang dilakukannya itu juga untuk seksi-seksi yang akan ditawarka pada pihak swasta? “Ya, tentu, termasuk dalam kaitan de-ngan Seksi III sampai Seksi VI yang dibiayai dengan lelang investasi itu,” tegas Wida Nurfaida.

Foto: MikyPrimawan

Page 11: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 11

info REGULASI

“Kami terima, dan jalankan dengan se-baik-baiknya,” kata Agung M. Alam-syah, PPK Pelaksanaan Jalan Na-

sional PSL, kepada Media Jalan Jakarta.

Menurut Agung, semula rentang panjang jalan dari Pamanukan hingga Palimanan terbagi dalam dua PPK pelaksanaan, sekarang hanya satu de-ngan nama resmi yang dipakai (nomenklatur) PSL. Dengan demikian wilayah kerjanya bertam-bah, dari 50 km sekarang menjadi 102 km. Ruas jalan yang ditangani PPK PSL tidak lagi hanya sesuai namanya, melainkan ditambah menangani ruas jalan Lohbener–Jatibarang–Palimanan.

Adapun tugas menangani jembatan yang diem-ban oleh PPK PSL, bukan hanya atas jembatan-jembatan yang ada di ruas-ruas Jalan Pantura saja, melainkan mencakup seluruh jembatan pada ruas-ruas jalan yang berada dalam wilayah kewenangan Satuan Kerja Non Vertikel Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jalan Nasional I Provinsi Jawa Barat (PJN I Jabar). “Secara prinsip kebi-jakan pelaksanaan yang kini berlaku, penanga-nan jembatan dan fisik jalan menjadi satu. Dalam lingkup PJN I Jabar, PPK Pelaksanaan Jalan PSL

Tanggung Jawab Ditambah,PPK PSL Tetap Serius Bekerja

Perubahan struktur di tubuh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berdampak pada organisasi yang bernaung di bawahnya. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan JalanNasional Pamanukan–Sewo–Lohbener (PSL) turut mengalami perubahan.Namun, perubahan itu dimaknaisebagai usaha untuk menjadilebih baik.

yang mendapat tugas menangani jembatan-jem-batan dimaksud.”

Jembatan-jembatan yang kini ditangani PPK PSL tersebar hingga daerah Ciamis, Sumedang, dan daerah lainnya. Jembatan-jembatan itu dahulu memang berada pada jalan-jalan yang digolong-kan sebagai Jalan Strategis Nasional. Namun pada 2010/2011 penanganannya dilimpahkan ke-pada Daerah. Lalu mulai 1 Februari 2016, pelak-sanaannya kembali ditangani oleh Pusat. “Untuk wilayah kerja PJN I BBPJN IV, semua jembatan yang ada baik pada jalan arteri (JAP) maupun jalan kolektor-1 (JKP-1), tugas pelaksanaan pe-nanganannya ada pada PPK Pelaksanaan Jalan Nasional Pamanukan–Sewo–Lohbener.”

Melihat tanggung jawab yang tidak ringan itu, Agung menyikapinya dengan serius. Ia mem-bagi tugas jajarannya dalam lima grup, untuk melakukan pegidentifikasian masalah di lapa-ngan, dan juga melakukan perbaikan-perbaikan dalam pemeliharaan rutin. Alhasil, kondisi jem-batan-jembatan yang ada di Jalan Pantura pada umumnya rusak ringan, sedangkan yang lain-lain masih dalam kondisi relatif baik.

Foto: Miky Primawan

Page 12: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201612

info KEBIJAKAN

“Long segment menurut saya bagus, tidak masalah,” kata Ben. Hutabarat, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Karawang-Purwakarta-Pamanukan saat ditemui Media Jalan Jakarta di kantornya.

Menurut Ben, ada 2 jenis pekerjaan di wilayahnya: pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan serta pemeliaraan rutin jalan dan jembatan. Dulu, pekerjaan itu sebagian besar dikerjakan oleh PPK. Dengan berlakunya kontrak berbasis long segment, maka semua pekerjaan itu diserahkan kepada pihak ketiga.

Ben menilai, sistem baru ini tidak menimbulkan kerancuan dalam memberikan pelayanan ke-pada masyarakat. Hanya saja, pihak kontraktor tidak terbiasa dengan pekerjaan rutin. Selama ini mereka terpola dengan pekerjaan konstruksi, se-hingga merasa agak canggung ketika harus me-lakukan pemeliharaan jalan yang dilakukan setiap hari. “Sedangkan posisi kami sekarang lebih se-bagai pengawas.”

Penerapan Long Segment di PPKKarawang-Purwakarta-PamanukanAwal tahun 2016, sistem kontrak konstruksi maupun pemeliharaan rutin jalan menggunakan kontrak berbasis long segment. PPK Karawang-Purwakarta-Pamanukan menganggap sistem baru ini bagus dan sejauh ini telah dilakukan. Hanya, pihak kontraktor yang perlu penyesuaian dengan sistem ini.

Pengawasan ini sangat penting untuk memas-tikan apa yang kontraktor lakukan sudah sesuai atau tidak. Parameternya adalah jalan dalam kondisi mantap, tidak ada lubang, dan masyarakat sebagai end users merasa puas. “Oleh karena itu, sampai saat ini kami masih gaji dan fungsikan para penilik jalan. Mereka setiap hari keliling un-tuk mengecek ke lapangan.”

Salah satu cara untuk membuat para kontrak-tor terbiasa dengan pekerjaan pemeliharaan ru-tin adalah menawarkan kepada mereka untuk merekrut tenaga kerja yang selama ini bekerja kepada PPK untuk pemeliharaan rutin. “Solusinya para pekerja tersebut kami tawarkan pada kon-traktor untuk mereka pakai karena mereka sudah terbiasa dengan pekerjaan rutin,” tutur Ben.

Ada banyak yang bisa dilakukan dalam pekerjaan rutin. Misalnya terkait dengan perkerasan jalan, bisa saja jalan berlobang, bergelombang/ keri-ting, retak buaya, retak garis, atau yang lain. Pada bahu jalan mungkin saja ditemukan lubang atau

Page 13: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 13

info KEBIJAKAN

berbagai macam keretakan. Be-gitu pula dengan kondisi di trotoar. “Pokoknya semua menjadi tanggung jawab kontraktor. Termasuk soal patok kilometer dan hektometer, membabat rumput atau tumbuhan liar yang menghalangi fungsi jalan beserta kelengkapannya, menangani rambu-rambu jalan dan lainnya,” ungkap Ben.

Secara khusus, Ben meminta ke-pada para kontraktor yang bekerja di PPK-nya cepat beradaptasi. Kalau tidak, maka masyarakat yang akan menjadi korbannya. Terlebih saat memasuki arus mudik dan balik Lebaran tahun 2016. “Saya minta semua pekerjaan rekon dan rutin sudah siap di saat masuk musim mudik. Apalagi rambu, itu harus su-dah siap jangan sampai ada rambu yang letaknya berubah, kotor, tertu-

tup/coretan, rusak, dirusak, terben-tur benda keras atau bahkan hilang.” Jika pun ada pekerjaan menjelang arus mudik, tambah Ben, tidak per-lu khawatir. Karena pihaknya telah memiliki traffic management yang bagus. Para pengguna jalan diatur untuk bisa lewat secara bergantian. Diharapkan masyarakat di sekitar perbaikan jalan turut mendukung-nya. “Kami harapkan pekerjaan jalan atau jembatan selesai pada H-14, atau jika belum ada dihentikan hari tersebut untuk memperlancar arus mudik.”

Perhatian juga diberikan kepada jembatan. Ada dua jembatan di Cilamaya dan Cipangaritan yang saat ini memasuki tahap kontrak. Diharapkan jembatan tersebut bisa dipakai saat arus mudik menda-tang, sekalipun belum selesai 100 persen. “Perbaikan jembatan terkait dengan dampak banjir 2014. Rusak karena tanah di sekitar jembatan su-dah terkonsolidasi, mungkin karena pemadatan jalannya kurang. Tar-getnya tahun ini selesai.”

Kembali ke long segment, Ben ber-pendapat apa pun sistem yang di-pakai tujuannya tetap sama yakni menciptakan ruas jalan yang man-tap sesuai yang diharapkan semua pihak, khususnya masyarakat luas. Supaya tujuan ini tercapai, diharap-kan tahun depan dapat dimulai pada awal tahun, sehingga pekerjaan pemeliharaan rutin bisa langsung dikerjakan.

Kalau sistem ini tidak segera dimu-lai maka akan ada banyak jalan yang rusak tanpa bisa segera dibetulkan. Mengingat dengan kontrak long segment, bukan PPK lagi yang me-lakukan pekerjaan rutin. “Kasus di tahun ini, pekerjaan baru mulai kira-kira bulan Februari 2015, akibatnya banyak masyarakat yang complain dengan kami karena banyak jalan yang rusak, apalagi di awal tahun umumnya memasuki musim hujan.”

TantanganRuas jalan di PPK Karawang-Purwa-karta-Pamanukan totalnya 102 km. Sepanjang 5,1 km dilakukan peker-jaan rekonstruksi, sisanya pekerjaan preventif atau pemeliharaan. PPK yang dulu bernama PPK Karawang-Cikampek-Pamanukan wilayahnya dari barat mulai batas Karawang Bekasi sampai Cikampek, lalu ke selatan menuju Kota Purwakarta, sedangkan ke arah barat sampai ke Pamanukan.

Tantangan terbesar di ruas ini, Ben menambahkan, adalah kondisi jalan yang cenderung tidak stabil. Hal ini diakibatkan oleh lokasi PPK yang menjorok ke pesisir pantai utara Jawa (pantura).

Sejak ada Tol Cipali yang diresmikan pada Juni 2015 memang mobil yang melintas di ruas Pantura berkurang secara kuantitatif. Namun secara kualitas, jalan masih menanggung beban yang berat. “Hal ini dikare-nakan truk bermuatan berat lebih memilih melewati pantura daripada masuk tol. Yang lewat tol ada mobil kecil atau mobil pribadi,” kata Ben.

Jalan mendapat tambahan beban di saat beberapa sopir truk memakir-kan kendaraanya di bahu jalan. Hal ini membuat jalan tidak rata, cekung, dan bergelombang. Jika hujan tu-run, air akan tergenang di cekungan tersebut. Tidak bisa mengalir. Se-hingga akan merusak jalan. “Tidak benar kalau di pantura disebut proyek abadi. Ada banyak persoalan di sini, dan kami setiap hari bekerja serius memberi pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Ben serius.

Foto: Budhi Arsa

Foto: Arsip BBPJN IV

Page 14: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201614

info BALAI

“Kami sudah pelajari dan sudah mu-lai kami perbaiki. Memang membu-tuhkan waktu karena jalan di area

tersebut cukup rawan longsor,” kata Permana Adi Santosa, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional Lohbener-Indram-ayu-Cirebon-Losari (LICL) kepada Media Jalan Jakarta.

Longsor yang terjadi di Blok Cipadung, Desa Sin-dangpanji, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Ma-jalengka itu mengakibatkan badan dan bahu jalan nasional mengalami longsor lereng dengan lebar 3,00 M¹, panjang 30,00 M¹ pada ketinggian lereng ± 40,00 M¹.

Sebelum perbaikan permanen, tahap awal pe-nanganan adalah memasang terpal lalu menan-

Longsor CikijingSudah Ditangani dengan Baik

Longsor mengakibatkan ruas jalan nasional batas Kabupaten Kuningan/ Majalengka (Cipasung) – Cikijing ditutup total. Dampak dari bencana yang terjadi 14 Februari 2016 tersebut mengakibatkan perekonomian dan lalu lintas terputus dikarenakan ruas jalan tersebut merupakan jalur vital penghubung antara Kota/Kab. Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Ciamis.

capkan cerucuk bambu, kayu dolken, dan karung berisi tanah/ pasir untuk menjaga agar tidak terjadi longsoran yang lebih luas, akibat air hu-jan dan air dari badan jalan. “Cuaca awal tahun seperti ini menjadi tantangan tersendiri, curah hujannya tinggi sehingga penanganan dilakukan dengan hati-hati,” tutur Permana.

Untuk penanganan permanen, Permana melan-jutkan, konstruksi yang dipilih adalah kombinasi sheet pile baja, soil nailing, dan shotcrete (beton semprot untuk pelindung lereng batuan). Sheet pile baja vertikal akan dipancang pada dasar tebing, dikait dengan soil nailing sebagai paku yang ditancapkan melintang (horizontal) di bawah badan jalan sedalam 12 meter. Setelah lereng diperbaiki masih diperkuat lagi dengan sistem shotcrete berupa lapisan beton setebal 15 cm.

Foto: Suseno

Foto: Arsip BBPJN IV

Page 15: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 15

info BALAI

Terkait pengaturan lalu lintas, pihak proyek, kepolisian dan dinas perhubungan sudah memasang rambu-rambu lalu lintas agar peng-guna kendaraan tidak melintasi jalur tersebut. Rambu-rambu dipasang di dua tempat yakni di perempatan dan di Desa Sindangpanji. Semua kend-araan dari arah Cikijing langsung di-belokan ke arah kanan melalui jalan alternatif menuju ke Kuningan dan begitu pula sebaliknya.

Sedangkan warga dari arah Cirebon yang ingin ke Tasikmalaya atau se-baliknya, bisa menggunakan jalur di depan Kecamatan Darma Kuningan-Cipulus-Cidulang-Cikijing. Peng-guna jalan juga bisa menggunakan jalur melalui Majalengka-Cigasong dan nantinya mengarah ke Raja-galuh, itu pun hanya terbatas pada kendaraan roda 2 dan roda 4.

Jalan Nasional Lokasi longsor masuk dalam ruas jalan nasional batas Kabupaten Kuningan/ Majalengka (Cipasung)-Cikijing. Jalan yang awalnya bersta-tus jalan provinsi ini berubah status menjadi jalan nasional berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No. 248/KPTS/M/2015 tertanggal 23 April 2015. Pengelolaannya diserahkan kepada PPK Pelaksanaan Jalan Na-sional Lohbener-Indramayu-Cire-bon-Losari (Bts. Jateng).

Dua hari pasca bencana yaitu tang-gal 16 Februari 2016, pihak PPK su-dah dilakukan survei lapangan dan kajian teknis. “Pada 18 Februari 2016 P2JN (Perencanaan dan Penga-wasan Jalan Nasional) kami sudah menyelesaikan gambar desainnya,” ungkap Permana.

Menurut Permana, ruas jalan Cire-bon-Kuningan-Ciamis ini memang rawan longsor, karena peristiwa se-rupa pernah terjadi pada tahun 2005,

2008 dan 2011. Situasi ini diperparah dengan banyaknya truk-truk angku-tan berat yang melewati jalan terse-but. “Kami juga telah mengidentifi-kasi, tidak jauh dari tempat longsor di Km 51+600 itu pun terdapat bagian ruas jalan yang dikhawatirkan akan longsor.”

Ke depan, ruas jalan ini harus diper-baiki secara menyeluruh, sesuai dengan standar geometrik jalan na-sional, sehingga tidak cukup hanya dengan pemeliharaan rutin saja. Sangat mendesak untuk dilakukan kajian secara menyeluruh, sehingga bisa dilakukan penanganan lanjutan yang lebih mendasar dan kompre-hensif. Apalagi di ruas jalan ini ban-yak dijumpai retakan dan patahan serta jalan yang bergelombang.

“Dengan status jalan nasional, kondisi ruas jalan saat ini belum memenuhi standar geometrik jalan karena volume kendaraan sudah cukup tinggi, baik kendaraan ringan maupun kendaraan berat.”

Gambar teknik rencanapenanganan longsor Cikijing

Foto: Arsip BBPJN IV

Page 16: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201616

info BALAI

Banten bangkit dengan harapan menjadi le-bih baik. Luapan kegembiraan masyarakat sekitar Simpang Malimping–Bayah, yang

tak perlu lagi harus menempuh jarak kurang dari 40 km tersebut dalam waktu tiga jam, dan yang mengadakan syukuran karenanya pada 2 dan 3 Februari 2016, itu pun dapat dipandang sebagai

Pesta Rakyat dan Gelar Seni Budaya

Mensyukuri Hasil Perbaikan Jalan

Beberapa bulan menjelang akhir tahun 2014, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mengalami perjalanan darat bagaikan sedang mimpi buruk, padahal dalam keadaan terjaga, hanya situasi yang terjadi memang sangat buruk. Jalan yang dilaluinya bukan sekedar dalam kondisi rusak berat, melainkan rasa-rasanya sulit dicari istilah yang tepat, mengingat jarak yang kurang dari 40 km harus ditempuh dalam waktu 3 jam. Demikianlah realitas pada waktu itu. Namun segalanya segera berubah, dan kini sudah membaik. Telah terjadi keadaan yang berpengharapan, sehingga masyarakat setempat di bagian selatan Provinsi Banten itu pun bersyukur dengan mengadakan Pesta Rakyat dan Gelar Seni Budaya selama dua hari. Hal itu sebagai ungkapan rasa syukur telah selesainya perbaikan jalan yang bertahun-tahun mereka dambakan.

bagian dari cerminan kebangkitan. Ditambah lagi dalam tahun 2015 terdapat fakta-fakta kegiatan pengembangan infrastruktur jalan, yang bukan hanya meningkatkan penyerapan tenaga kerja, tetapi juga menebarkan harapan untuk hari-hari ke depan yang lebih baik. Hal itu sesuai dengan fungsi jalan selain memfasilitasi kegiatan yang

Page 17: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 17

info BALAI

sudah ada, juga membangkitkan kegiatan ekonomi, dan yang kes-emuanya dapat berlangsung secara lebih efisien.

Penanganan jalan Simpang Ma-limping–Bayah berada di bawah kewenangan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Banten. Di Provinsi Banten terdapat dua Satker PJN. Fakta kegiatan di lingkungan PJN II Banten tahun 2015 dapat pula dipandang sebagai bagian penting dari momentum ataupun daya gerak bagi kebangkitan Banten tadi. Telah terjadi peningkatan yang sangat be-rarti, dari pagu anggaran tahun se-belumnya kurang dari Rp 200 milyar, menjadi Rp 660 milyar di tahun 2015.

Bagaimana menyiasati berbagai persoalan yang timbul ataupun yang mungkin timbul sebagai hambatan, mengingat Banten dikenal sebagai daerah yang sulit? “Memang selama ini kita semua punya pikiran dan perasaan yang sama, kalau boleh menolak, maka akan menolak bila ditugaskan di wilayah Banten. Tetapi karena perintah, harus dilaksana-kan, ya kita laksanakan,” kata Suba-gus Dwi Nurjaya, Kepala Satker PJN II Banten yang didampingi Kadimin, salah seorang PPK-nya, di bulan Maret 2016. “Mengenai bagaimana menyiasati tadi, yang penting ada-lah menyamakan frekuensi nawaitu positif, dan berkomunikasi secara terbuka dengan berbagai pihak terkait. Sama-sama berupaya untuk menjadi lebih baik, karena kita yakin, seluruh komponen masyarakat di Banten pasti mampu mengembang-kan semangat membaik,” urainya.

Menjadi lebih baik dengan semangat membaik untuk keadaan yang makin baik, yang terlihat oleh masyarakat adalah harapan yang kita bangun bersama-sama, dan di dalam hara-pan itu terkandung daya hidup. Oleh karena itu secara pelaksa- naan pekerjaan, papar Subagus pula, pembangunan harapan tadi pun mengandung konsekuensi pe-ngendalian lapangan. Maka timbul persoalan; bagaimana dengan ke-siapan SDM yang ada?

“Kami mendatangkan ahli-ahli ke Banten, supaya menularkan ilmunya kepada kami semua. Ahli beton, ahli aspal, dan ahli-ahli yang lain. Bah-kan khusus ahli geologi, kami da- tangkan dan tinggal di Banten sela-ma 6 bulan,” ungkap Subagus.

Ia juga menggarisbawahi, secara umum di mana-mana sebenarnya sama saja, dalam upaya bersama membangun harapan untuk hari esok yang lebih baik, selain harus serius dalam pengendalian lapangan dengan monitoring dan evaluasi, faktor penting lainnya dalam me-nunjang keberhasilan tahap pelak-sanaan kegiatan adalah kualitas hasil pada tahap persiapan kegiatan, salah satunya yaitu kualitas desain. Bila terbiasa dengan Simplified de-sign akibatnya banyak bermasalah.

Diakui oleh Subagus, keberhasilan jajarannya menyelesaikan peker-jaan-pekerjaan yang relatif besar di Banten tahun 2015 itu tak terlepas dari dukungan seluruh komponen masyarakat yang ada di Banten, yang juga punya harapan daerahnya akan maju seperti daerah-daerah lain yang telah lebih dulu berkem-bang. Meski untuk tahun 2016 ang-garan yang tersedia jauh lebih ren-dah dibanding tahun sebelumnya, kini hanya kurang dari Rp 100 milyar, namun optimisme masyarakat tahun lalu tentu tak sirna, sebab manfaat infrastruktur jalan yang telah diper-baiki dan ditingkatkan tahun lalu ni-scaya berdampak ekonomi yang baik di tahun ini.

“Para pimpinan pengambil kebija-kan di pusat tentu sudah memper-hitungkan strateginya. Sekarang kami di sini mempersiapkan pelak-sanaan-pelaksanaan di tahun yang akan datang,” kata Subagus di akhir perbincangan yang berlangsung di kantornya, di Serang, Banten.

Foto: Arsip BBPJN IV

Foto: Arsip BBPJN IV

Page 18: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201618

info BALAI

Dengan banyaknya manfaat pembangunan ini maka dipikirkan strategi yang lebih

memprioritaskan pembebasan lahan pada lokasi yang tidak padat pemuki-man. Hal ini dilakukan untuk memi-nimalisir terjadinya konflik dalam pelaksanaan pembangunan.

Apalagi, menurut Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Ja-lan Nasional Metropolitan Bandung Aryatno Sihombing, Gubernur Jawa Barat meminta mempercepat pem-bangunan simpang susun ini. Ka-rena GOR Bandung Lautan Api akan dipakai untuk acara PON XIX pada 9 September 2016 dan PEPARNAS XV pada 1 Oktober 2016. “Maka terdapat kemungkinan keseluruhan peker-jaan harus sudah selesai sebelum 8 September 2016,” kata Aryatno ke-pada Media Jalan Jakarta.

Aryatno mengisahkan, proyek ini merupakan inisiatif Gubernur Jawa Barat yang disampaikan kepada Menteri PUPR. Usulan tersebut, selanjutnya ditindaklanjuti oleh Di-rektorat Jenderal Bina Marga sam-pai sekarang berjalan. Pelaksanaan

Satker PJN Metropolitan Bandung

Siap Sukseskan PON danPEPARNAS di Jabar

Proyek pembangunan simpang susun (interchange) km 149+100 ruas Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi menuju Gedebage memiliki nilai strategis. Nantinya, jalan ini akan menjadi akses menuju GOR Bandung Lautan Api di Gedebage, kemudian terkoneksidengan Ruas Jalan Soekarno-Hatta yang merupakan jalan nasional, dan menjadi bagiandari Bandung Intra Urban Tol Road (BUTR).

dan pendanaan pembebasan lahan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung pada TA.2014/2015 se-dangkan untuk pekerjaan fisik kon-struksi dilaksanakan oleh pemerin-tah pusat.

Pada kesempatan yang sama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Padala-rang-Cimahi-Bandung Indra C. Ku-suma menjelaskan bahwa Pemba- ngunan Jalan Akses Gedebage terdiri dari dua paket pekerjaan yaitu Paket Pembangunan Jalan Akses Gedebage (MYC-TA.2015/2016) dan Paket Pembangunan Jalan Akses Gedebage 2 (SYC-TA.2015). “Kami berharap proyek ini menambah ka-pasitas jalan baru dalam hal me-nunjang mobilitas dan aksesibilitas di wilayah Bandung Timur serta se-bagai embrio dalam pengembangan jaringan jalan BIUTR di masa yang akan datang.”

Tantangan Supaya harapan tersebut dapat dipe-nuhi, Indra melanjutkan, memang

ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan secara bijak. Tan-tangan pertama adalah faktor su-litnya pembebasan lahan di lokasi perkotaan. “Ini merupakan penyebab utama rencana jalan tol dalam Kota Bandung sepanjang ±27 km yang dimulai dari ruas jalan Pasteur-Cile-unyi-Gedebage sulit terealisasi.”

Tantangan kedua, kondisi tanah lu-nak yang tebal, karena terbentuk dari endapan erupsi gunung berapi dengan kedalaman tanah keras be-rada di antara 30 – 60 meter. So-lusinya, konstruksi yang diterapkan adalah pile slab dan flyover dengan menggunakan pondasi dalam den-gan tiang pancang.

Tantangan berikutnya terkait dengan faktor sosial, karena pelaksanaan konstruksi ada yang dilakukan di tengah pemukiman padat penduduk. Permasalahan pertama terkait de-ngan elevasi rencana jalan tol yang melintasi area pemukiman Peru-mahan Bumi Adipura, di mana ber-dasarkan desain rencana pada lokasi tersebut terdapat jembatan dengan ketinggian 5,1 meter. Desain ini di-

Page 19: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 19

info BALAI

Satker PJN Metropolitan Bandung

Siap Sukseskan PON danPEPARNAS di Jabar

tolak oleh sebagian kecil warga dengan berbagai pertimbangan. Masalah ini akhirnya mencapai ti-tik temu dengan menurunkan tinggi bebas jem-batan menjadi 2,5 meter dan pemerintah daerah akan membangun jalan akses baru untuk ken- daraan truk, kendaraan pemadam kebakaran atau ken-daraan-kendaraan besar yang akan masuk ke perumahan Bumi Adipura 3-7.

Selain itu, di wilayah relokasi terdapat makam wakaf yang baru selesai direlokasi oleh Peme-rintah Provinsi Jawa Barat pada akhir Maret 2016. “Permasalahan ini menyebabkan pekerjaan di area tersebut yang awalnya merupakan ling-kup pekerjaan Paket Pembangunan Jalan Akses Gedebage 2 (SYC) tidak dapat dilaksanakan pada TA.2015, sehingga pekerjaan di area tersebut di tambahkan menjadi lingkup pekerjaan Paket Pembangunan Jalan Akses Gedebage (MYC). Se-dangkan lingkup penanganan paket Pembangu-nan Jalan Akses Gedebage (SYC) diarahkan ke arah utara yang lahan kerjanya telah tersedia,” terang Indra.

Tantangan sosial ketiga, adalah keberatan seba-gian masyarakat Perumahan Bumi Adipura jika kontraktor bekerja 24 jam. Padahal di sisi lain, Gubernur Jawa Barat meminta pekerjaan ini da-pat selesai lebih cepat. “Terhadap hal ini, kami berharap pemerintah daerah dapat membantu sosialisasi kepada masyarakat, sehingga kon-

traktor dapat bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan,” harap Indra.

Lebih lanjut, kalau melihat rencana jangka pan-jang maka proyek pembangunan simpang susun ini tidak sekadar memenuhi kebutuhan infra-struktur menyambut PON XIX dan PEPARNAS XV, tetapi sudah masuk rancangan untuk mendukung pembangunan ekonomi di wilayah timur Kota Bandung. Wali Kota Bandung Ridwal Kamil ingin membangun Bandung Teknopolis di atas lahan 17 hektar di Gedebage. Konsep pembangunan yang terinspirasi dari Silicon Valley Amerika Serikat itu, adalah membangun kota berbasis teknologi informasi dengan pembagian lahan sesuai de-ngan peran masing-masing stakeholder.

Untuk keperluan tersebut, investor yang diun-dang tidak hanya dari kalangan properti, tetapi investor yang mampu mengawinkan pemodal dan perusahaan IT. Berdasarkan riset, kawasan teknopolis diklaim bisa menyerap ratusan ribu tenaga kerja. Jika sudah berdiri kokoh, diprediksi akan ada 400.000 lapangan pekerjaan hadir di ka-wasan tersebut. “Bisa dibayangkan bagaimana pertumbuhan ekonomi di sana dan masyarakat sekitar juga bisa bekerja di Teknopolis. Kepen-tingan stakeholder terjaga, pertumbuhan ekono-mi masyarakat juga terjaga,” tutur Kang Emil, sa-paan akrab Wali Kota Bandung itu.

Foto: Arsip BBPJN IV

Foto: Suseno Foto: Suseno

Foto: Suseno

Page 20: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201620

info BALAI

“Kami siap dan yakin bisa bersaing dengan UPCA lain dalam hal PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak),”

Pejabat Pembuat Komitmen UPCA Sewo,Margono kepada Media Jalan Jakarta.

Menurut Margono, SDM yang mereka miliki diakui kualitasnya. Tidak sedikit di antaranya dipercaya menjadi instruktur di UPCA-UPCA lain. Hal terse-but tidak mengherankan karena mereka memi-liki pendidikan yang mumpuni dan ditempa oleh banyak pengalaman. “Kami juga memiliki fasili-tas laboratorium untuk meningkatkan SDM kami, sekaligus produk campuran aspal kami.”

UPCA SewoPerlu Dukungan Tenaga Pemasaran

Unit pengolahan campuran aspal (UPCA) Sewo mem-perkuat keunggulan sumber daya manusia dan peralatan yang mereka miliki. Tujuannya supaya UPCA yang be-rada di Kabupaten Subang berbatasan dengan kabupaten Indramayu di pantai Utara Jawa Barat ini, bisa mendatang-kan penerimaan negara bukan pajak.

Selain laboratorium, UPCA yang kali pertama ber-operasi pada 2008 ini memiliki kapasitas produksi mencapai 50 ton/ jam dan peralatan penghampar campuran beraspal (paving pavement) yang cukup lengkap dan tergolong baru. Sebagian besar alat keluaran 2007 dengan kondisi 75% laik fungsi. Alat tersebut menjadi satu kesatuan perangkat perala-tan untuk memproduksi campuran beraspal panas yang terdiri dari agregat, aspal panas, dan bahan pengisi atau filler.

Lebih lanjut Margono menjelaskan secara singkat bagaimana proses pencampuran aspal yang dipa-kai untuk perbaikan atau membangun jalan. Batu

Foto : Arsip BBPJN IV

Page 21: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 21

info BALAI

adalah agregat utama dalam proses pencampuran aspal. UPCA Sewo memiliki unit pemecah batu yang terdiri dari 2 tipe pemecah yaitu jaw crusher sebagai pemecah utama dari raw material dan cone crusher yang menghasilkan pecahan yang lebih kubikal sesuai pergerakan alatnya yang bersifat menekan seka-ligus memutar pecahan batu-batu yang digilingnya.

Pecahan batu yang kubikal lebih baik untuk campuran aspal atau beton. Kemudian, agregat ini bersama de-ngan bahan pengisi, bahan aditif, dan aspal dicampur diinstalsi pencampur aspal sesuai dengan Rencana Cam-puran Kerja (JMF) dengan kapasitas 800 kg/batch.

Dukungan MarketingSejak berlakunya penerapan sis-tem kontrak berbasis long segment, UPCA Sewo tidak lagi memasok as-pal ke PPK-PPK, khususnya di pantai utara Jawa. Karena kegiatan pemeli-haraan jalan dan rekonstruksi yang biasanya dilakukan oleh PPK secara swakelola, kini diserahkan kepada pihak ketiga atau kontraktor.

“Pada 2016 (hingga awal April) prak-tis tidak melakukan kegiatan mema-sak campuran aspal. Hal itu terkait dengan terlepasnya peran UPCA Sewo dalam fungsi memberi dukun-gan bagi pelaksanaan pemeliharaan rutin jalan pantura Jawa Barat,” pa-par Margono.

Sekalipun demikian, ia menambah-kan, produk UPCA Sewo tidak kalah dengan UPCA lainnya. Termasuk jika dibandingkan dengan UPCA milik swasta. Hambatannya hanya pada dukungan pemasaran, karena be-lum punya pengalaman. “Saya kira, untuk mendukung UPCA kami bisa berperan dalam PNBP maka sisi marketing harus diperkuat. Kalau soal SDM dan peralatan, kami sa- ngat siap,” yakin Margono.

Foto : Arsip BBPJN IV

Foto: Arsip BBPJN IV

Page 22: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201622

info BALAI

1. IR. BENI FARIATI HANDAYANI MIRIH RAHAYU, MTNIP : 196410051995022001TTL : YOGYAKARTA, 5 OKTOBER 1964AGAMA : ISLAMUSIA : 51 TAHUNSTATUS PEGAWAI : PNS PUSATJABATAN : KEPALA BIDANG PERENCANAANPENDIDIKAN :•S1TEKNIKSIPIL •S2TEKNIKSIPIL

2. IR. NURMALA SIMANJUNTAK M. Eng. ScNIP : 1961030719890320002TTL : YOGYAKARTA, 7 MARET 1961AGAMA : KRISTENUSIA : 55 TAHUNSTATUS PEGAWAI : PNS PUSATJABATAN : KEPALA BIDANG PENGEN DALIAN SISTEM PELAKSA- NAAN, PENGUJIAN, DAN PERALATANPENDIDIKAN :•S1TEKNIKSIPIL •S2CIVILENGINEERING

3. IR. MEI LIANA M.SiNIP : 196605021996032001TTL : JAKARTA, 2 MEI 1966AGAMA : ISLAMUSIA : 49 TAHUNSTATUS PEGAWAI : PNS PUSATJABATAN : KEPALA SUB BAGIAN BMNPENDIDIKAN :•S1TEKNIKSIPIL •S2ILMUADMINISTRASI NEGARA

4. TRI BUDAYANTI, STNIP : 196211071988032002TTL : BANDUNG, 7 NOVEMBER 1962AGAMA : ISLAMUSIA : 53 TAHUNSTATUS PEGAWAI : PNS PUSATJABATAN : KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN UMUMPENDIDIKAN : TEKNIK SIPIL

Ratusan tahun berlalu, langkah perjuangan emansipasi perempuan yang dilakukan Raden Ajeng Kartini telah menginspirasi kaum hawa sampai saat ini. Telah banyak para perempuan Indonesia masuk ke berbagai sektor strategis dengan berbagai prestasi. Sekalipun demikian, mereka tetap pada kodratnya sebagai perempuan.

Berikut adalah kaum perempuan yang berkarya di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV. Berkat inspirasi dan perjuangan Kartini, mereka mampu mengambil peran dengan baik dalam mengemban tanggung jawab pekerjaan sekalipun di dalam lingkungan lembaga teknis.

Semangat Kartinidi BBPJN IV

5. IR. GIA OKTAVIANI AZWANTINA DEWI M.SiNIP : 196210141994042001TTL : JAKARTA, 14 OKTOBER 1962AGAMA : ISLAMUSIA : 53 TAHUNSTATUS PEGAWAI : PNS PUSATJABATAN : KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIANPENDIDIKAN :•S1TEKNIKSIPIL •S2ILMUADMINISTRASI PUBLIK

6. RULIA KUSWIDATI, ST, MTNIP : 196912231997032003TTL : SOLO, 23 DESEMBER 1969AGAMA : ISLAMUSIA : 46 TAHUNSTATUS PEGAWAI : PNS PUSATJABATAN : KEPALA SEKSI PRESERVASI I

BIDANG PELAKSANAAN IPENDIDIKAN :•S1TEKNIKSIPIL •S2TEKNIKSIPILBANGUNAN TRANSPORTASI

7. EDOVITA SAMAD ST, M.Eng, M.ScNIP : 198112082005022002TTL : JAKARTA, 8 DESEMBER 1981AGAMA : ISLAMUSIA : 34 TAHUNSTATUS PEGAWAI : PNS PUSATJABATAN : KEPALA SEKSI PROGRAM DAN DATA BIDANG PERENCANAANPENDIDIKAN :•S1TEKNIKSIPIL •MASTEROFENGINEERING •MASTEROFTRANSPORTATION ENGINEERING AND MANAGEMENT •TRANSPORTASI-MASTER OF SCIENCE

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201622

Page 23: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 23

info KEGIATAN

Berangkat dari situ, pemerintah meningkat-kan perhatian pada Barang Milik Negara (BMN), khususnya berupa tanah dan bangu-

nan karena memiliki peran strategis dalam penye-lenggaraan tugas dan fungsi pemerintahan. Pe-ngelolaan yang tepat, efektif dan optimal membuat penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan efektif dan efisien.

Pengelolaan BMN didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2006 yang telah diubah dengan PP Nomor 27 Tahun 2014 ten-tang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D). Menurut ketentuan tersebut, pengelo-laan BMN dilakukan dengan mengadopsi siklus pengelolaan aset tetap, yakni perencanaan kebutu-han dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pe-natausahaan, serta pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

Menurut Kabid Pengelolaan Kekayaan Negara Kanwil Banten Ditjen Kekayaan Negara, Burhanu-din, program sertifikasi BMN di lingkup kerjanya telah dimulai sejak 2013. “Di Provinsi Banten dari tahun 2013 hingga 2015 selalu tercapai target 100%. Sekarang tahun keempat, target tetap sama dari tahun ke tahun, yaitu 150 bidang, kita harap-kan di tahun 2016 ini bukan hanya tercapai target 100 persen, tetapi juga lebih cepat. Kalau bisa Sep-tember sudah selesai semua, karena bulan Sep-tember adalah ulang tahun Pertanahan,” katanya dalam kesempatan Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Program Pensertifikatan BMN Tahun 2016 di Serang (22/3/ 2016).

Percepatan Sertifikasi

Jalan Nasional 2016Tantangan membangun infrastruktur umumnya terkendala lahan. Sekalipun lahan secara de facto dimiliki oleh negara, tetapi kalau tidak punya landasan hukum kepemilikan akan rawan digugat. Tidak sedikit kasus di mana pemeritah kalah di pengadilan pada kasus sengketa lahan.

Dalam pelaksanaan sertifikasi BMN Program Pen-sertifikatan BMN di wilayah Banten terdapat 150 obyek, terdiri atas dua kondisi, yaitu tanah kemen-terian/ lembaga (37 obyek) dan jalan nasional (113 obyek). Untuk keperluan sertifikasi, maka setiap Satker mesti menyiapkan data yuridis bukti perole-han tanah berupa Surat Pelepasan Hak Atas Tanah. Surat tersebut bisa dikeluarkan oleh Camat, No-taris, bisa juga oleh Kepala Kantor Pertanahan.

Pada kesempatan yang sama, Edi Parsetyo, Kabid Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah dari Kemente-rian Agraria/ Badan Pertanahan Nasional menya-takan surat pelepasan hak menyangkut luas dan di mana bidang tanah yang dilepaskan. SPH sangat penting untuk melokalisir apabila ada klaim, dan meminimalisasi terjadinya konflik. “Di Indonesia orang bisa mengajukan gugatan dan tidak tertutup kemungkinan bila dapat membuktikan, gugatan di-kabulkan oleh pengadilan, dan sertifikat pun bisa dibatalkan. Oleh karena itu SPH harus dimiliki.”

Dua data mengenai bidang tanah, Edi menambah-kan, bagaikan dua sisi mata uang: ada data yuridis, ada data fisik. Data fisik umumya berupa patok atau tanda bidang tanah. Pembuatan patok akan terban-tu bila ada SPH. Kalau tidak ada SPH, prosesnya lebih rumit, diperlukan koordinasi dengan sesepuh lingkungan setempat. “Patok batas ini hukumnya wajib. Data fisik memudahkan proses sertifikasi. Tentu saja pemasangan tanda batas harus disetujui oleh para pemilik bidang ta-nah yang berbatasan.”

Untuk proses sertifikasi jalan nasional, sertifikat tanahnya bersifat potong-potong karena patokan-nya desa atau alam seperti sungai atau gunung.

Foto: Arsip BBPJN IV

Page 24: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201624

info KEGIATAN

Namun yang perlu dicermati oleh semua pemangku kepentingan ser-tifikasi jalan nasional, perlu dipasti-kan apakah jalan nasional tersebut merupakan bagian dari suatu bi-dang tanah. Ada kemungkinan, dulu pemerintah membeli tanah untuk ja-lan tidak sabatas lebar jalan, tetapi mencakup suatu bidang yang luas. “Terkait hal ini, dimohon agar Satker melakukan kroscek lapangan.”

Sertifikasi Jalan NasionalPemerintah pusat serius untuk me-lakukan sertifikasi jalan nasional di Indonesia. Hingga kini, ada 10 persen panjang jalan dari total 47.000 kilo-meter (km) yang sudah punya serti-fikat. Hal tersebut diungkap Sekre-

taris Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ober Gultom pada satu kesempatan.

Dalam proses sertifikasi ini, Ke-menterian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Na-sional dan Kementerian Keuangan. Masing-masing instansi memiliki tugas khusus terkait sertifikasi jalan ini.”Per tahun alokasi dari BPN itu 5.000 bidang,” jelasnya.

Menurut Ober, program sertifikasi jalan ini dilakukan supaya proses ad-ministrasi saat pembangunan hing-ga pemeliharaan jalan lebih mudah dan berlandaskan hukum. Selain itu,

juga untuk melindungi aset peme-rintah.

Kemampuan sertifikasi 5.000 sertifi-kat bidang per tahun memang belum ideal, oleh karena itu Kementerian PUPR siap mendukung kementerian terkait termasuk membantu pen-danaan demi peningkatkan jumlah sertifikat yang bisa diterbitkan.

“Kami juga akan mendorong satuan kerja yang sudah dibentuk di lingkup Bina Marga untuk aktif melakukan koordinasi dengan kantor BPN. Ini juga untuk mendukung akuntabilitas pencatatan aset jalan dan jembatan di lingkungan Ditjen Bina Marga. Do-kumen resmi ini juga sebagai indika-tor kalau kita bisa mengelola aset dengan baik,” tandasnya.

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201624

Leger jalan memiliki banyak manfaat. Supaya dapat ber-fungsi maksimal dan mene-

kan praktik leger jalan yang tidak sesuai aturan, maka perlu diadakan pembekalan kepada awak Ditjen Bina Marga Kementerian Peker-jaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara berkelanjutan.

“Pembekalan bertujuan kegiatan ini adalah agar setiap Satuan Kerja dapat melakukan pemutahiran data leger jalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 78/PRT/M/2005 Tentang Leger Ja-lan dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga,” kata Mei Liana Kepala Sub Bagian Pengelo-laan Barang Milik Negara, Balai Be-sar Pelaksanaan Jalan Nasional IV di tengah acara Bimbingan Teknis Leger Jalan di Bogor.

Bimbingan Teknis Leger Jalan

Kegiatan yang diadakan pada 2-4 Mei 2016 itu, tidak hanya diisi dengan berbagai pemaparan terkait leger jalan, tetapi juga ada pembekalan di lapangan. Salah satu praktik lapa-ngan yang dilakukan adalah meng-operasikan alat GPS Geodesi. Dari alat ini akan dihasilkan, di antaranya real time (data posisi), post process-ing (koordinat geocenter, koordinat geografi, koordinat system proyeksi (UTM,TM30).

Manfaat leger secara hukum dapat membantu kegiatan sertifikasi tan-ah, mencegah penyerobotan (oku-pasi) tanah oleh masyarakat. Seda-ngkan secara teknis terkait dengan perencanaan, pemeliharaan jalan, dan laik jalan.

Sasaran kegiatan leger jalan salah satunya adalah tertib penyeleng-garaan jalan dengan mewujudkan

dokumen yang lengkap, akurat, mu-takhir dan mudah diperoleh. Leng-kap artinya semua jalan di Indonesia harus memiliki leger jalan. Akurat artinya peta dan gambar yang ada di leger jalan, bentuk dan dimensinya benar. Mutakhir artinya setiap pe-rubahan yang terjadi pada ruas ruas jalan dicatatkan pada leger jalan se-cara kontinyu sejak suatu ruas jalan dibangun, dan selama jalan tersebut digunakan. Mudah artinya leger jalan bisa diakses oleh semua unit kerja yang membutuhkan data jalan.

Landasan hukum leger jalan ini adalah Undang-undang No. 38 Ta-hun 2004 tentang jalan, Peratu-ran Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan, Peraturan Men-teri Pekerjaan Umum Nomor 78/PRT/M/2005 Tentang Leger Jalan, dan Surat Keputusan Direktur Jen-deral Bina Marga No. 011/BM/2008 tentang Pedoman Leger Jalan.

Setelah pelaksanaan Bimbingan Teknis Leger Jalan, dilanjutkan de-ngan penyerahan sertifikasi Jalan Nasional dari setiap Satker yang be-rada di lingkungan BBPJN IV.

Foto: Arsip BBPJN IV

Foto: Arsip BBPJN IV

Page 25: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 25

SSaat ini wajib pajak dapat lebih mudah dalam peme-nuhan kewajiban perpajakan dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas elektronik yang telah disediakan

Direktorat Jenderal Pajak. Salah satu fasilitas tersebut adalah e-Billing. Sistem pembayaran elektronik (billing system) ini berbasis MPN-G2 yang memfasilitasi wajib pajak untuk membayarkan pajaknya dengan lebih mudah, lebih cepat dan lebih akurat.

Sadar akan pentingnya pajak, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV melakukan sosialisasi petunjuk aplikasi e-billing dan aplikasi keuangan lainnya di Hotel Prome-nade, Bandung, 7-8 April 2016. Berikut gambaran kegia-tannya dalam foto:

Sosialisasi Sistem

Pajak Elektronik

info KEGIATAN

Foto: Budhi Arsha

Page 26: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201626

DrainaseDrainase tidak bisa dianggap sepele. Tanpanya jalan akan lebih mudah rusak, bahkan bisa menyebabkan banjir. Tidak heran jika pemerintah provinsi DKI Jakarta memberi perhatian khusus pada drainase menjelang musim penghujan tiba.

Drainase yang tidak lain merujuk pada saluran tepi jalan adalah bagian dari ja-lan, oleh karena itu keberadaannya diatur

dalam Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Di pasal 36 dijelaskan sis-tem drainase berfungsi mengalirkan air hujan/ air secepat mungkin keluar dari permukaan jalan dan selanjutnya dialirkan lewat saluran samping, menuju saluran pembuangan akhir. Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran di sekitar jalan masuk ke daerah perkerasan jalan. Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran jalan masuk.

Terkait desainnya, harus efektif dan efisien dalam upaya menampung, membagi dan membuang air sepenuhnya dari jalan. Kemudian, mempertim-bangkan faktor ekonomis dan keamanan, karena desain yang tidak sesuai bisa membahayakan pengguna kendaraan atau pejalan kaki. Terakhir yang juga sangat penting drainase dibangun de-ngan konstruksi yang mudah dipelihara secara rutin.

Ukuran drainase ditetapkan sesuai dengan lebar permukaan jalan dan keadaan lingkungan. Untuk mengetahuinya kita bisa liat ketetapan lebar

jalan berdasarkan jenisnya: Jalan bebas hamba-tan 30 meter; Jalan raya 25 meter; Jalan sedang 15 meter; Dan jalan kecil 11 meter.

Jalan bebas hambatan dibagi 3 meter untuk me-dian jalan; 3,5 meter lebar lajur; 2 meter bahu ja-lan; 2 meter saluran tepi jalan; 2,5 meterambang pengaman; dan 0,5 meter marginal strip.

Jalan raya dibagi 2 meter untuk median jalan; 3,5 meter lebar lajur; 2 meter bahu jalan; 1,5 meter saluran tepi jalan; 1 meter ambang pengaman; dan 0,25 meter marginal strip.

Jalan sedang dibagi 7 meter untuk lebar jalur; 2 meter bahu jalan; 1,5 meter saluran tepi jalan; dan 0,5 meter ambang pengaman.

Jalan kecil dibagi 5,5 meter untuk lebar jalur; 2 meter bahu jalan; 0,75 meter saluran tepi jalan.

Kalau diperhatikan, di semua jenis jalan ada salu-ran tepi jalan. Hal ini menunjukkan betapa pen-tingnya keberadaan saluran tepi jalan untuk men-jaga konstruksi jalan supaya awet dan menjaga lingkungan dari potensi bencana banjir.

info JALAN

Foto: Suseno

Page 27: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTAedisi II 2016 27

LAYANANPENGADUANMASYARAKAT

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional JakartaSapta Taruna Raya No. 21 Kompleks PU Pasar JumatJakarta Selatan 12310

bbpjn4.net | @BalaiJalanJKTBalai Jalan JKT |

[email protected] Publik BBPJN Jakarta |

(021) 7506 548-64 | (021) 7506 558

Page 28: MEDIA - bbpjn6.netbbpjn6.net/bbpjndev/back/assets/upload/buletin/MEDIA_JALAN_JAKARTA_EDISI_2.pdf · 2 buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 2016 Pedoman K3 Pada Pekerjaan Konstruksi

buletin MEDIA JALAN JAKARTA edisi II 201628

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional JakartaSapta Taruna Raya No. 21 Kompleks PU Pasar JumatJakarta Selatan 12310