Matrix Askeppsikososial Final

download Matrix Askeppsikososial Final

of 8

description

Matrix Askeppsikososial Final

Transcript of Matrix Askeppsikososial Final

  • PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSIS PSIKOSOSIALNO DIAGNOSA TINDAKAN PERTEMUAN1 2

    1 ANSIETAS

    PASIEN

    KELUARGA

    2 Gangguan citra tubuh

    PASIEN

    1. Kaji ansietas pasien 2. Bantu pasien mengenal ansietas:a) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Mengenal penyebab ansietasc) Menyadari perilaku akibat ansietas3.Latih teknik relaksasi:a) Tarik napas dalam ( lima kali setiap latihan)b) Distraksi (baca, bercakap-cakap, nonton tv)4. Anjurkan latihan nafas dalam tiap dua jam, distraksi setiap saat (kecuali saat tidur)

    1. Evaluasi ansietas dan kemampuan pasien melakukan tasik nafas dalam dan distraksi dan berikan pujian. 2. Latihan hipnotis diri sendiri (teknik lima jari) dan kegiatan spiritual 3. Anjurkan pasien melakukan tarik nafas dalam (setiap dua jam), distraksi (setiap saat), teknik lima jari (lima kali sehari) dan kegiatan spiritual (disesuaikan)

    1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien 2. Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya 3. Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalah pasien, selalu bersikap positif dan memberi semangat 4. Menyertakan keluarga saat melatih pasien melakukan tarik nafas dalam, dan distraksi 5. Anjurkan keluarga memotivasi pasien melakukan tarik nafas dalam dan distraksi serta menjelaskan kepada yang besuk untuk melakukan sikap yang positif

    1. Evaluasi masalah yang dirasakan keluarga dan kemampuan keluarga merawat pasien. Berikan pujian. 2. Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual 3. Anjurkan membantu pasien mengatasi ansietasnya4. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien yang perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi, gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien

    1. Kaji stresor/penyebab gangguan citra tubuh dan tanda dan gejala 2. Bantu pasien mengenal gangguan citra tubuhnya:a) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Menyadari gangguan citra tubuhnya3. Diskusikan persepsi pasien tentang: citra tubuhnya yang terganggu dan bagian tubuh yang masih potensial dan harapan4. Latih meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu: melihat, menyentuh, melatih.5. Latih menggunakan bagian tubuh yang masih sehat dan potensial.

    1. Evaluasi gangguan citra tubuh dan kemampuan pasien melatih bagian tubuh yang terganggu dan yang sehat. 2. Motivasi pasien untuk melatih pembentuhan tubuh yang ideal: bagian tubuh yang terganggu dan bagian tubuh yang sehat3. Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :a) Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin, gunakan pakaian yang baru (jika diperlukan)b) Motivasi pasien untuk melihat, menyentuh, merawat bagian tubuh yang hilang dan diganti secara bertahap.4. Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :a. Susun jadual kegiatan sehari-harib. Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat dalam aktifitas dalam keluarga dan sosialc. Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti/mempunyai peran penting baginya.d. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi

  • 2 Gangguan citra tubuh

    KELUARGA

    NO DIAGNOSA TINDAKAN PERTEMUAN1 2

    3

    PASIEN

    1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien 2. Menjelaskan gangguan citra tubuh, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya 3. Menjelaskan cara merawat gangguan citra tubuh pasien: tidak menambah masalah pasien, selalu bersikap positif dan memberi semangat 4. Mendiskusikan dengan keluarga bagian tubuh yang terganggu:fungsi, struktur dan atau bentuk dan bagian tubuh yang masih sehat 5. Menyertakan keluarga saat pasien melakukan latihan bagian tubuh yang terganggu dan yang masih sehat 5. Anjurkan keluarga memotivasi pasien melakukan latihan bagian tubuh yang terganggu dan bagian tubuh yang sehat

    1. Evaluasi peran keluarga merawat pasien, mengatasi gangguan citra tubuh melalui aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal dan follow up. Berikan pujian2. Menyertakan keluarga saat melatih pasien mengatasi gangguan citra tubuh melalui aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal 3. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien yang perlu dirujuk (penolakan terhadap perubahan diri bersifat menetap dan tidak mau terlibat dalam perawatan diri) dan cara merujuk pasien

    HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

    1. Kaji stresor harga diri rendah situasional dan tanda dan gejala 2. Bantu pasien mengenal harga diri rendah:a) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.b) Mengenal penyebab harga diri rendahc) Menyadari perilaku akibat harga diri rendahd) Mengevaluasi positif diri yang lalu 3. Bantu pasien mengidentifikasi potensi dan keterbatasan yang dimiliki saat ini4. Diskusikan aspek positif/potensi/kemampuan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan5. Latih satu kemampuan positif yang dimiliki6. Latih kemampuan positif yang lain7. Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna untuk menumbuhkan harga diri positif

    Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan 3. Latih cara mengontrol halusinasi dg menghardik 4. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan menghardik

    1. Evaluasi harga diri pasien serta kemampuan melakukan kegiatan positif dan manfaatnya. Beri pujian 2. Latih kemampuan kedua 3. Anjurkan melatih kemampuan pertama, kedua dstnya 4. Anjurkan menilai manfaat melakukan kegiatan dalam meningkatkan harga diri.

  • 3KELUARGA

    4 KETIDAK BERDAYAAN

    PASIEN

    KELUARGA

    NO DIAGNOSA TINDAKAN PERTEMUAN1 2

    HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

    1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien 2. Bantu keluarga mengenal harga diri rendah pada pasien:a) Menjelaskan harga diri rendah, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya b) Menjelaskan cara merawat pasien dengan harag diri rendah: menumbuhkan harga diri positif melalui melakukan kegiatan positif3. Sertakan keluarga saat melatih latihan kemampuan positif positif 4. Anjurkan membantu/memotivasi pasien melakukan kemampuan positif dan memberi pujian

    1. Evaluasi masalah yang dirasakan keluarga dan kemampuan keluarga merawat pasien. Berikan pujian. 2. Menyertakan keluarga saat melatih kemampuan pasien yang kedua 3. Anjurkan membantu pasien mengatasi harga diri rendahnya4. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien yang perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi, gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien

    1. Kaji stresor dan tanda & gejala ketidakberdayaan 2. Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan:a) Mengidentifikasi perasaannya.b) Mengenal penyebab ketidakberdayaanc) Menyadari perilaku akibat ketidakberdayaan: situasi kehidupan yang tidak mampu dikontrol; pemikiran negatif yang menurunkan kondisi pasien3. Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran logis dan rasional4. Latih mengembangkan pikiran dan harapan positif (latihan afirmasi positif)

    1. Evaluasi ketidak berdayaan pasien dan kemampuan afirmasi pikiran dan harapan positif. Beri pujian 2. Latihan cara mengontrol perasaan ketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan mengendalikan situasi yang masih bisa dilakukan pasien: a. Bantu pasien mengidentifikasi area/kegiatan kehidupan yang dapat dilakukan walaupun sedang sakit b. Latih berbagai kegiatan yg masih dapat dilakukan walaupun sedang sakit: misalnya makan sendiri, menggerakkan tangan dan kaki dan ditingkatkan sesuai kondisi kesehatan pasien

    1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien 2. Bantu keluarga mengenal ketidakberdayaan pasien:a) Menjelaskan ketidakberdayaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya b) Menjelaskan cara merawat pasien dengan ketidakberdayaan: berpikir positif, logis, rasional dan mengembangkan pikiran 7 harapan positif (afirmasi positif)3. Sertakan keluarga saat melatih latihan pengembangan pikiran dan harapan positif serta afirmasi positif

    1. Evaluasi masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat dan membantu latihan berpikir positif pasien (afirmasi positif). Beri pujian 2. Menyertakan keluarga saat melatih pasien mengontrol perasaan ketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan mengendalikan situasi yang masih bisa dilakukan pasien. 3. Anjurkan keluarga membantu pasien mengendalikan perasaan dan latihan afirmasi4. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien yang perlu dirujuk (ketidakberdayaan dan keengganan pasien melakukan kegiatan) dan cara merujuk pasien

  • 5 KEPUTUSASAAN

    PASIEN

    KELUARGA

    1. Kaji stresor dan tanda keputusasaan 2. Bantu pasien mengenal keputusasaan:mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/ kesendirian/ keputusasaannya.3. Bantu pasien mengenal penyebab putus asa4. Bantu pasien menyadari akibat putus asa6. Bantu pasien mengungkapkan pengalaman pikiran, perasaan dan perilaku yang positif: diri sendiri, keluarga dan lingkungan7. Latihan berpikir positif: diri sendiri, keluarga dan lingkungan 8. Anjurkan melakukan berpikir positif: diri sendiri, keluarga dan lingkungan

    1. Evaluasi keputusasaan pasien dan kemampuan berpikir positif: diri sendiri, keluarga dan lingkungan 2. Diskusi kemampuan positif3. Latih satu kemampuan positif4. Diskusikan manfaat melakukan kegiatan positif dalam menumbuhkan harapan dan makna hidup 5. Anjurkan melakukan kegiatan positif dan mengevaluasi manfaat dan maknanya

    1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien 2. Bantu keluarga mengenal putus asa pada pasien:Menjelaskan keputusasaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya 3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan putus asa: membimbing berpikir positif diri sendiri, keluarga dan lingkungan 4. Sertakan keluarga saat melatih berpikir positif 5. Anjurkan keluarga membimbing pasien memikirkan positif dirinya dengan memberi pujian akan hal positif pasien, memberi contoh positif dalam keluarga dan lingkungan

    1. Evaluasi masalah yang dirasakan oleh keluarga dan kegiatan keluarga dalam membimbing pasien berpikir positif 2. Melatih keluarga membimbing pasien melakukan kegiatan positif dan memberikan pujian. 3. Menyertakan keluarga saat melatih pasien melatih kemampuan positif 4. Melatih keluarga membimbing pasien membangun harapan dan makna hidup 5. Anjurkan keluarga membantu pasien mengatasi keputusasaannya6. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi pasien yang perlu dirujuk (keputusasan dan keinginan bunuh diri) dan cara merujuk pasien

  • PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSIS PSIKOSOSIALPERTEMUAN

    3 DST1. Evaluasi ansietas dan kemampua tarik nafas dalam, distraksi, teknik lima jari, spiritual. Beri pujian 2. Latih sampai membudaya 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri 4. Nilai dampaknya pada ansietas

    1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien tarik nafas dalam, distraksi, teknik lima jari dan kegiatan spiritual 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol/rujukan

    1. Evaluasi gangguan citra tubuh dan kemampuan meningkatkan dan membentuk citra tubuh yang ideal. Beri pujian 2. Latih sampai membudaya 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri 4. Nilai dampaknya pada gangguan citra tubuh

  • PERTEMUAN3 dst

    1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien dalam pembentukan tubuh yang ideal 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol/rujukan

    1. Evaluasi harga diri pasien dan kemampuan melakukan kegiatan yang positif serta manfaatnya dalam meningkatkan harga diri. Beri pujian 2. Nilai kemampuan pasien melakukan kemampuan positif 3. Nilai harga diri pasien

  • PERTEMUAN3 dst

    1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien melakukan kegiatan positif serta manfaatnya meningkatkan harga diri pasien 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol/rujukan

    1. Evaluasi ketidakberdayaan dan kemampuan pemberdayaan pasien. Berikan pujian 2. Nilai keberdayaan pasien 3. Nilai apakah ketidakberdayaan berkurang/hilang

    1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien afirmasi dan mengendalikan perasaan 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol/rujukan

  • 1. Evaluasi keputusasaan dan kemampuan berpikir positif, melakukan kegiatan positif, membangun harapan dan makna hidup 2. Nilai kemampuan pasien melakukan cara mengatasi keputusasaan 3. Nilai tanda keputusasaan pasien

    1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berpikir positif, melakukan kegiatan positif, membangun harapan dan makna hidup 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol/rujukan

    Sheet1