MATERI_KULIAH_KEPEMIMPINAN

19
KEPEMIMPINAN A. Definisi Kepemimpinan Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Istilah pemimpin dan kepemimpinan yang berasal dari kata pimpin diartikan sangat bervariasi, banyak definisi tentang kepemimpinan ditulis dan diadopsi. Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kata kepemimpinan secara singkat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang pimpinan kelompok atau organisasi. Dalam buku Kepemimpinan Dalam Manajemen Keperawatan, Stogdill mendefinisikan kepemimpinan sebagai “ Suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan”.

description

jh zlkahnvlk ksvak

Transcript of MATERI_KULIAH_KEPEMIMPINAN

Selasa, 17 Januari 2006

KEPEMIMPINAN

A. Definisi Kepemimpinan

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Istilah pemimpin dan kepemimpinan yang berasal dari kata pimpin diartikan sangat bervariasi, banyak definisi tentang kepemimpinan ditulis dan diadopsi.

Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.Kata kepemimpinan secara singkat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang pimpinan kelompok atau organisasi.Dalam buku Kepemimpinan Dalam Manajemen Keperawatan, Stogdill mendefinisikan kepemimpinan sebagai Suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan. Gardner mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses persuasi dan memberi contoh, sehingga individu atau pimpinan kelompok membujuk kelompoknya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan pimpinan atau usulan bersama.

Selanjutnya Merton menguraikan kepemimpinan sebagai suatu transaksi masyarakat dimana seorang anggota mempengaruhi yang lainnya.Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Mengapa ketiga kata tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan?. Untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya atau kewenangan yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. B. Teori KepemimpinanDasar mengapa seseorang diangkat menjadi pemimpin antara lain; pertama karena sifatnya yang identik dengan karakteristik khas seperti fisik, mental dan kepribadian yang dikaitkan dengan atribut pribadi dari para pemimpin tersebut yang dianugerahi beberapa ciri yang tidak dimiliki orang lain. Di antaranya, pertama intelegensia, kepribadian dan karakteristik fisik, kedua; karena kepribadian perilaku serta ketiga karena situasi.

Berikut adalah teori teori kepemimpinan yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan :1. Teori Sifat Bawaan

Dalam teori sifat bawaan, dijelaskan bahwa intelektual, emosional, fisik dan sifat bawaan pribadi mempengaruhi efektifitas kepemimpinan. Akan tetapi beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menganut teori tersebut sebagai acuan kepemimpinan yang efektif adalah karakteristik anggota, dan hubungan antara pemimpin.2. Teori Perilaku

a. Teori X dan teori Y Mc GregorMc Gregor menyatakan bahwa setiap manusia mempunyai kehidupan individu, dan akan selalu berinteraksi dengan individu lainnya. Sehingga apa yang dilakukan dan terjadi pada individu tersebut merupakan akibat atau dipengaruhi oleh perilaku dari individu lain.

Selain interaksi individu, Mc Gregor menyampaikan bahwa pengetahuan merupakan syarat lain dari kepemimpinan yang efektif. Pengetahuan yang diharapkan dikuasai oleh seorang pemimpin, meliputi :1) Pengetahuan tentang kebijakan perusahaan atau instansi dan falsafah manajemennya..

2) Pengetahuan tentang prosedur, kebiasaan dan peraturan peraturan.

3) Pengetahuan tentang persyaratan persyaratan tugas bawahan, tanggungjawab dan posisi dalam organisasi.

4) Pengetahuan tentang keanehan pribadi dari bawahan.

5) Pengetahuan tentang pandangan bawahan terhadap pimpinan / atasan.

6) Pengetahuan terhadap perubahan perubahan yang terjadi pada bawahan (kelompok).b. Studi Likert MichiganLikert mengidentifikasi empat gaya dasar dan sistem kepemimpinan; yaitu : kewenangan yang lebih baik, demokrasi konsultasi, dan demokrasi partisipasi.

Bagan B.2.b Sistem Kepemimpinan dari Likert

AutoritatifPartisipatif

System I

Kewenangan mengeksploitasiSistem II :

Kewenangan lebih baikSistem III :

Demokratis-KonsultatifSistem IV :

Demokratis-Partisipatif

Manajemen puncak membuat semua keputusanManajemen puncak membuat hampir semua keputusanBeberapa keputusan yang didelegasikan dibuat pada tingkat bawahPembuatan keputusan diedarkan ke seluruh organisasi

Pemberian motivasi dengan paksaanMotivasi dengan motif ekonomi dan egoMotivasi dengan motif ekonomik, ego dan lainnya seperti hasrat untuk pengalaman baruMotivasi dengan penghargaan ekonomik oleh partisipan kelompok

Komunikasi ke tingkat bawahKomunikasi kebanyakan ke tingkat bawahKomunikasi ke bawah dan ke atasKomunikasi ke bawah, ke atas dan dengan sejawat

Tinjauan dan fungsi control terpusat pada manajemen puncakTinjauan dan fungsi kontrorer terutama pada puncakTinjauan dan fungsi control terutama pada puncak, tetapi tetapi ide diprakarsai dari tingkat bawahTinjauan dan fungsi control dibagi oleh atasan dan bawahan

C. Gaya KepemimpinanDalam teori kepemimpinan disampaikan tentang model kepemimpinan pada situasi kemungkinan yang dititikberatkan pada beberapa factor, yaitu ; orang, tugas, situasi, organisasi dan beberapa factor lingkungan yang lain.

dapat diterapkan, antara lain: 1. Otokratis. Kebebasan sangat sedikit, kontrol tinggi, keputusan oleh pemimpin, aktivitas pimpinan tinggi, tanggung jawab pertama oleh pimpinanm, kuantitas, kualitas baik, (out put sangat efisien. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan. 2. Demokrasi. Kebebasan sedang, kontrol sedang, keputusan pimpinan dengan kelompok, aktivitas pimpinan tinggi, tanggung jawab tinggi, out put, kreatif, High Quality.Efficiency, kurang efisien dibanding autoriter. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. 3. Gaya kepemimpinan kendali bebas atau Laissez Faire. Tidak ada kontrol, dalam pengambilan keputusan bisa dari kelompok dan atau tanpa melibatkan kelompok, aktifitas pimpinan minimal, tanggung jawab bebas, out put bervariasi, kualitas kerja menurun, effisiensi kerja minimal. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Aplikasi dalam keperawatan; Pimpinan belajar tentang kapan, bagaimana, kepada siapa menggunakan gaya kepemimpinan tersebut di atas.D. Kepemimpinan yang EfektifKedisiplinan yang konsisten, merupakan persyaratan lain untuk kepemimpinan yang efektif. Kedisiplinan yang konsisten tidak hanya diperuntukkan bagi bawahan atau dilaksanakan oleh atasan saja, akan tetapi dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua. Kedisplinan tidak hanya sebatas berkaitan dengan waktu, akan tetapi lebih pada tugas tugas yang diselesaikan sesuai standar dan tanggungjawab.

Rasa aman perlu diciptakan dan ditumbuhkan dalam suatu organisasi. Rasa aman yang dirasakan bawahan akan dapat mendorong bawahan menjadi kreatif, proaktif, partisipatif, mandiri, mengerti dan mampu menyelesaikan tugas tugasnya dengan baik. Dengan demikian maka tujuan organisasi akan tercapai dengan baik dan memuaskan.Ada beberapa kriteria yang bisa menjadikan pemimpin itu sukses dalam kepemimpinannya : 1. Pemimpin itu dicintai oleh bawahannya. Organisasi yang dipimpin akan berjalan baik jika kepemimpinannya dinahkodai oleh seorang pemimpin yang dicintai bawahan. Hal ini menggambarkan dengan jelas bahwa seorang pemimpin disamping harus memiliki kemampuan untuk melakukan tugas-tugas kepemimpinannya juga harus memiliki kemampuan untuk mengelola hati. Karena disadari benar bahwa pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang disertai dengan hati yang bersih. 2. Pemimpin mampu menampung aspirasi bawahannya. Pemimpin yang baik juga dapat menerima kritik dari bawahannya, dalam arti jika pemimpin itu melakukan sesuatu yang baik maka bawahannya akan mendukungnya. 3. Pemimpin yang selalu bermusyawarah. Seorang pemimpin selain harus siap menerima dan mendapat kritikan, pemimpin yang sukses juga selalu bermusyawarah. Hal itu dilakukan dengan orang-orang tertentu untuk membahas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan publik atau yang menyangkut kepentingan umum dari perusahaan tersebut. 4. Pemimpin harus tegas. Tegas dalam hal ini bukan berarti bersifat otoriter melainkan lebih pada menegakkan aturan dan komitmen bersama, demi tercapainya tujuan organisasi.Dari apa yang telah disampaikan secara sederhana tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa betapa pentingnya peran seorang pemimpin dalam membangun suatu organisasi. Baik dalam sebuah perusahaan, pemerintahan maupun pelayanan keperawatan dalam mencapai suatu tujuan organisasi. PENERAPAN KEPEMIMPINAN DALAM LINGKUP PELAYANAN KEPERAWATAN

Merujuk pada pernyataan Stogdill tentang definisi kepemimpinan ( Suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan, maka pimpinan keperawatan harus memahami aktivitas kelompok di ruang pelayanan keperawatan.Pimpinan keperawatan memahami dan mampu menerapkan konsep dan hubungan dengan orang lain serta tujuan organisasi.A. PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN

Dalam manajemen banyak aktifitas penting, diantaranya :1. Mengelola asuhan keperawatan secara efektif dan efisien untuk sejumlah pasien di RS dengan jumlah tenaga keperawatan dan fasilitas yang ada.2. Kepala Bidang Keperawatan menetapkan kerangka kerja

3. Mengelompokkan dan membagi kegiatan / penugasan.4. Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga di RS.5. Menciptakan hubungan antara kepala staf.( memudahkan tugas dan memudahkan pengawasanPrinsip untuk memberikan pelayanan optimal adalah ; Pembagian kerja, Pendelegasian tugas, Koordinasi, Manajemen waktu.

1. Pembagian kerjaDasar pertimbangan yang dapat digunakan untuk pembagian kerja di ruang pelayanan, adalah sebagai berikut :

a. Pendidikan dan pengalaman kerja karyawan.b. Peran dan fungsi perawat di RSc. Ruang lingkup tugas kabid keperawatan dan kedudukan dalam organisasid. Batas wewenang dan tanggung jawab.Hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga non keperawatan mengacu pada Job dikripsi, Pengembangan prosedur, dan Deskripsi hasil kerja.Pendelegasian dan pembagian tugas berkenaan dengan :

a. Jumlah tugasb. Perincian aktivitas/ruangan.c. Perincian tugas yang jelas.d. Variasi tugas.e. Penggolongan tugas berdasarkan kesulitan/waktu.2. Pendelegasian tugasPelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf dapat dilakukan dalam batas-batas tertentu. Pendelegasian tergantung pada : sifat kegiatan, kemampuan staf, hasil yang diharapkan.Tahapan yang dapat diikuti pada pendelegasian tugas :a. Tetapkan tugas.b. Pilih orangnya.c. Uraikan hasil spesifik.d. Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab staf.e. Kesimpulan staf tentang tanggung jawabnya.f. Waktu untuk mengontrol.g. Berikan dukungan.h. Evaluasi hasil.3. KoordinasiKeselarasan tindakan, usaha dan sikap serta penyesuaian antara tenaga diruangan keperawatan sangat penting artinya dalam upaya pencapaian tujuan.Manfaat koordinasi :

a. Menghindari perasaan lebih penting dari yang lain.b. Menumbuhkan rasa saling membantuc. Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf.4. Manajemen waktuPengelolaan waktu dalam memberikan pelayanan keperawatan yang optimal memperhatikan hal hal berikut : Analisa waktu yang digunakan, Memeriksa kembali porsi aktivitas, Menentukan prioritas pekerjaan, Mendelegasikan.5. Hambatan pada manajemen waktua. Terperangkap dalam pekerjaan.b. Menunda karena takut salah.c. Tamu yang tidak terencana.d. Telepone. Rapat yang tidak produktif.f. Tidak dapat mengatakan tidak.6. KetenagaanPengaturan proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan untuk tercapainya tujuan individu, organisasi dimana di berkarya.Rekrut tenaga dan seleksi merupakan tugas yang sulit dan mencemaskan.Yang perlu diperhatikan dalam rekrutmen tenaga :a. Profil karyawan keperawatan saat itu.b. Program recruiting.c. Metode recruiting.d. Program pengembangan tenaga baru.e. Prosedur penerimaan.f. Data biografi.g. Surat rekomendasi.h. Wawancara.i. Psychotest.7. Orientasi dan Pengembangana. Orientasi Institusi ; Visi dan Misi Rumah Sakit, Struktur dan kepemimpinan, Kebijakan Rumah Sakit, Evaluasi kerja, Pengembangan staf, Hubungan antara karyawan.b. Orientasi Pekerjaan ; Job deskripsi, Prosedur pekerjaan, Kebijakan, Orientasi tempat/fasilitas yang ada.c. Pengembangan; Pengembangan tenaga baru berlaku setelah masa orientasi.d. Penghargaan ; Promosi, Kenaikan pangkat, Penempatan.2.MutasiPemindahan dari pekerjaan/jabatan yang baru ke pekerjaan/jabatan lain.TUJUAN- Mengurangi kejenuhan.- Pengembangan.HAMBATAN DALAM KETENAGAAN1.Kemangkiran.- Tempat tinggal jauh.- Kelompok karyawan yang banyak.- Sakit.2.Turn-over.Rata-rata turn-over pertahun dibagi jumlah tenaga perunit di kali 100.Mengurangi Turn Over- Penerimaan karyawan.- Peningkatan tugas.- Perubahan job deskripsi.- Pengembangan.3.KejenuhanKeadaan dimana individu merasa dirinya kurang kemampuannya, kerja keras tapi kurang produktif.- Peran dan fungsi yang kurang jelas.- Merasa terisolasi.- Beban kerja berlebihan.- Terlalu lama pada suatu bagian.PENGEMBANGAN

Tujuan membantu individu dalam meningkatkan diri dalam :- Pengetahuan.- Ketrampilan.- Pelayanan dibidangnya.JENIS PENGEMBANGAN

- Introduksi training untuk staf baru.- Orientasi.- In house education on the job.- Pendidikan berkelanjutan.PENJADUALANPenentuan pola dines dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal atau unit tertentu.Pertimbangan pimpinan dalam penjadualan :- Berapa lama jadual disiapkan ?- Hari apa kalender penjadualan mulai ?- Hari libur mingguan dapat dipecah/beruntun.- Waktu kerja maksimum dan minimum ?- Berapa lama waktu untuk mengajukan libur mingguan/cuti.- Berapa lama sebelumnya jadual dapat dilihat oleh staf.- Berapa lama penggantian/rotasi shift ?- Apakah ada tenaga ekstra (part time) ?- Bagaimana penjadualan yang disusun secara sentralisasi oleh Karu, supervisor, kepala instalasi rawat nginap ?- Bagaimana menciptakan komunikasi terbuka antara staf ?PRINSIP PENJADUALAN

1.Keseimbangan kebutuhan tenaga dan pekerjaan serta rekreasi.2.Siklus penjadualan serta jam kerja adil antar staf.3.Semua karyawan ditugaskan sesuai siklus.4.Bila jadual sudah dibuat penyimpangan dilakukan dengan surat permohonan.5.Jumlah tenaga serta komposisi cukup untuk tiap unit dan shift.6.Jadual harus dapat meningkatkan perawatan yang berkesinambungan dan pengembangan kerja tim.PENYEBAB OVER STAF

- Frekuensi dan variasi tidak dapat diramalkan.- Kecenderungan pimpinan membuat kompensasi dengan menghitung tenaga berdasarkan ensus maksimal.- Keluhan pasien tentang pelayanan.- Delegasi untuk diagnostik.PENANGGULANGAN TENAGA

Mengontrol variasi ketenagaan dengan jalan kombinasi jam dinas tenaga lepas dan pemerataan.Pertukaran dinas rotasi - Merupakan hal yang umum.Menyebabkan-Manusia perlu- Adaptasi perubahan lingkungan.- Adaptasi terhadap ritme tubuh.Manfaat pertukaran dinas yang sesuai pola kehidupan perawat.- Perawat dapat menyusun pola hidupnya dalam keluarga.- Memudahkan kepala ruangan mengevaluasi.MACAM-MACAM CARA DINAS :- 7 jam/shift : 6 hari kerja : 40 jam/minggu.- 8 jam/shift : 5 hari kerja : 40 jam/minggu.- 10 jam/shift : 4 jam kerja : 4 jam/minggu.PERHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN.

1.Peraturan Menkes RI No. 262/Menkes/Per/VII/1979, tentang perbandingan tempat tidur dengan jumlah perawat :RS tipe A B, perbandingan minimal.3 4 perawat : 2 tempat tidur.2.Hasil workshop perawatan di ciloto, 1971.Jumlah perawat : Pasien = 5 : 9/shift, dengan 3 shift/24 jam dengan perhitungan sbb :- Hari kerja efektif/tahun : 225 260 hari.- Libur mingguan : 52 hari.- Cuti tahunan : 12 hari.- Hari besar : 10 hari.- Sakit/Izin : 12 hari. Cuti hamil rata-rata : 29 hari.3.Menurut Depkes Filipina tahun 1984.-Jam rata-rata pasien dalam 24 jam.* Interna 3,4 jam.* Bedah 3,5 jam.* Bedah dan interna 3,4 jam.* Post partum 3,0 jam.* Bayi 2,5 jam.* Anak-anak 4,0 jam.Menurut Althaus et al 1982 dan Kirk 1981 :- Level I (Minimal) : 3,2 jam.- Level II (Intermediate) : 4,4 jam.- Level III (Maksimal) : 5,6 jam.- Level IV (intensif care) : 7,2 jam.Catatan :BOR = * PT* TTKLASIFIKASI PASIEN1.Self Care.Membutuhkan waktu 1 2 jam dengan waktu efektif 1,5 jam/24 jam.2.Minimal Care.Membutuhkan waktu 3 4 jam dengan waktu efektif 3,5 jam/24 jam.3.Intermediate.Membutuhkan waktu 5 6 jam dengan rata-rata waktu efektif 5,5 jam/24 jam.4.Modified Intensif Care.Membutuhkan waktu 7 8 jam dengan waktu rata-rata 7,5 jam/24 jam.5.Intensif Care.Membutuhkan waktu 10 14 jam dengan rata-rata efektif 12 jam/24 jam.CARA MENGHITUNG JUMLAH PERAWAT/TAHUN :1.Disesuaikan dengan kebijakan RS yaitu dengan :Menentukan jumlah perawatan efektif pasien dalam 24 jam.Jumlah hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun.Penggunaan tempat tidur rata-rata.Analisa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasien.1.Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan/tahun :Jumlah rata-rata pasien/hari x rata-rata jam perawatan dalam 24 jam x jumlah hari dalam 1 tahun.2.Jam kerja perawat dalam 1 tahun :Hari kerja efektif x jam kerja sehari.3.Tenaga yang dibutuhkan :Jumlah jam perawatan dalam I tahunJumlah jam perawat dalam 1 tahunPERHITUNGAN TENAGA YANG CUTI HAMIL

1.Cara menghitung jumlah perawat yang bertugas dalam 24 jam.Cari jumlah seluruh petugas perawatan yang dibutuhkan/24 jam.Rata-rata jumlah pasien x rata-rata jam perawatan pasien dalam 24 jamJumlah jam kerja/hari2.Cara menghitung jumlah perawat yang bebas tugas :Total jumlah hari yang tidak dibutuhkan x karyawan yang bekerjaTotal jumlah hari kerja/tahun/orangCARA LAIN PERHITUNGAN TENAGA

1.Cara Ratio.- SK Menkes No. 262 tahun 1979.

TIPE RS TM/TT TPP/TT TNPP/TT T NON P/TTA & B 1/( 4-7 ) ( 3-4 )/2 1/3 1/1C 1/9 1/1 1/5 D 1/15 1/8 2/3E DisesuaikanKETERANGAN :

TM : Tenaga medis.TPP : Tenaga paramedis perawatan/tenaga perawat.TNPP : Tenaga non paramedis perawatan.T non P : Tenaga non perawatan.TT : Tempat tidur.Contoh :Sebuah RS tipe C dengan jumlah TT 100 buah, kebutuhan tenaga sebagai berikut :10-11 tenaga medis.100 tenaga paramedis.20 tenaga pembantu perawat.75 tenaga adm. Umum, keuangan dan urusan non medis lainnya.2.Cara Need.Menghitung kebutuhan berdasarkan beban kerja yang kita perhitungkan sendiri, sehingga memenuhi standar profesi.Diskripsi tentang pelayanan yang diberikan kepada pasien.Standar waktu yang diperlukan agar berjalan baik (Hudgins 82).3.Cara Demand.Menurut kegiatan yang nyata dilakukan oleh perawat.Menurut Tatuko (1992) :- Kasus gawat darurat : 86,31 menit.- Kasus mendesak : 71,28 menit.- Kasus tidak mendesak : 33,69 menit.Kebutuhan pasien menurut Depkes Filipina, 1984 4.Formula Lokakarya keperawatan.A x 52 x 7 x TT x BOR + 25 %.41 mg x 40 jam.Keterangan :A : Rata-rata jam perawatan/hari.TT : Tempat tidur.S2 : Jumlah minggu dalam 1 tahun.25 % : Penyesuaian terhadap produktivitas.BOR : Kapasitas pemakaian tempat tidur.5.Formula Gillies (1994).A x B x 365(365 hari libur x jam kerja/hari).Keterangan : A : Rata-rata jam perawatan/hari.B : Sensus harian rata-rata.Rumus sensus harian : TT x BOR6.Formula NINA (1990).- Tahap 1Hitung A : Jumlah jam perawatan dalam 24 jam perpasien.- Tahap 2Hitung B : A x TT.- Tahap 3Hitung C : Jumlah jam perawatan seluruh pasien selama 1 tahun.C = B x 365- Tahap 4Hitung D : Jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang perawatan yang dibutuhkan selama 1 tahun.D = C x BOR/80- Tahap 5Diperoleh E : Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.E = D/1878Hari efektif 52 dan jam kerja.Efektif perhari (8-2 jam).