Material+Penyusun+Jalan
-
Upload
listiyono-di-ka -
Category
Documents
-
view
360 -
download
3
Transcript of Material+Penyusun+Jalan
![Page 1: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/1.jpg)
MATERIAL PENYUSUN JALAN
KELOMPOK 1
KETUA : I GDE WIKARGA (0904105001)
ANGGOTA : I GEDE GEGIRANANG WIRYADI (0904105001) PUTU LISSA AMBARAWANGI (0904105001) PUTU GEDE ANGGA VIANDANA (0904105001) NI PUTU LISTYA DEWI (0904105001) FITRI LATIFAH NURDIANA(0904105001) ETTY DWARAWATI (0904105001)
TEKNIK SIPIL / FAKULTAS TEKNIKUVIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN2009
![Page 2: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/2.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Material Penyusun Jalan”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat petunjuk,
bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak terkait
yang telah mendukung baik moral, ide, dan material dalam menyusun makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu
penulis sangat menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam mendukung pelaksanaanya.
Bukit Jimbaran, Desember 2009
Penulis
ii
![Page 3: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/3.jpg)
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................iiDaftar Isi.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1Perkerasan lentur(flexible pavement)..............................................................2Perkerasan kaku (rigid pavement)....................................................................2
BAB II. ISI...............................................................................................................3LAPISAN PEKERJAAN JALAN.......................................................................3
Perkerasan Lentur ( Flexible Pavement ).........................................................3Lapisan Permukaan ( surface coarse)...........................................................4Pondasi Atas ( base coarse ).........................................................................5Lapis pondasi bawah (sub-base coarse).......................................................6Tanah Dasar (Sub grade)..............................................................................6a. Konstruksi Macadam dipakai sebagai lapis pondasi................................8b. Konstruksi Telford...................................................................................8c. Japat..........................................................................................................8d. Soil Cement..............................................................................................9e. Burtu (taburan aspal satu lapis)................................................................9f. Burda (taburan aspal dua lapis)................................................................9g. Latasir (lapis tipis aspal pasir).................................................................9h. Buras (taburan aspal)..............................................................................9i. Lapen (lapis penetrasi Macadam)...........................................................10j. Lasbutag..................................................................................................10k. Latasbun.................................................................................................10l. Lataston (lapis tipis aspal beton “Hot Rolled Sheets” HRS)..................10m. Laston (lapis aspal beton)....................................................................11n. Concrete block (con blok)......................................................................11
Perkerasan kaku (rigid pavement)..................................................................11a. Perkerasan beton semen........................................................................12b. Perkerasan komposit..............................................................................12
BAB III. PENUTUP..............................................................................................13KESIMPULAN..................................................................................................13SARAN..............................................................................................................13DFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
![Page 4: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB I. PENDAHULUAN
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel.
Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan
kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut:
1. Digunakan untuk kendaraan bermotor
2. Digunakan oleh masyarakat umum
3. Dibiayai oleh perusahaan negara
4. Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan
Pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang
mengatasi berbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka
bumi, pembangunan jembatan dan terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh-
tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan). Pelbagai jenis mesin
pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini. Dalam proses pembuatan jalan
itu sendiri disebut dengan perkerasan jalan.
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang biasanya dipakai dalam
perkerasan jalan adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil samping
peleburan baja. Sedangkan bahan ikat yang dipakai antara lain semen, aspal dan
tanah liat.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung
beban kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan
tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya
di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan
permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan aspal ataupun semen.
1
![Page 5: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/5.jpg)
Pengaliran/ drainase air merupakan salah satu faktor yang harus
diperhitungkan dalam pembangunan jalan. Air yang berkumpul di permukaan
jalan setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan, malahan akan
mengikis dan merusakkan struktur jalan. Karena itu permukaan jalan sebenarnya
tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di
pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti
belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata
kucing", yakni sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di
permukaan jalan. Fungsinya adalah untuk menandakan batas lintasan.
Perkerasan lentur(flexible pavement)
Gambar. Lapisan perkerasan lentur
Adalah perkerasan yang menggunakan bahan ikat aspal, yang sifatnya
lentur terutama pada saat panas. Aspal dan agregat ditebar dijalan pada suhu
tinggi (sekitar 100 0C). Perkerasan lentur menyebarkan beban lalu lintas ketanah
dasar yang dipadatkan melalui beberapa lapisan sebagai berikut
Lapisan permukaan
Lapisan Pondasi atas
Lapisan pondasi bawah
Lapisan tanah dasar
Perkerasan kaku (rigid pavement)
2
![Page 6: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/6.jpg)
Gambar. Perkerasan kaku/rigid
Adalah perkerasan yang menggunakan bahan ikat aspal, yang sifatnya kaku.
Perkerasan kaku berupa plat beton dengan atau tanpa tulangan diatas tanah dasar
dengan atau tanpa pondasi bawah. Beban lalu lintas diteruskan keatas plat beton.
Perkerasan kaku bisa dikelompokkan atas:
1. Perkerasan kaku semen yang terbuat dari beton semen baik yang bertulang
ataupun tanpa tulangan
2. Perkerasan kaku komposit yang terbuat dari komposit sehingga lebih kuat
dari perkerasan semen, sehingga baik untuk digunakan pada
landasan pesawat udara di Bandara.
BAB II. ISI
LAPISAN PEKERJAAN JALAN
Berdasarkan bahan ikat, lapisan perkerasan jalan ada dua kategori:
1. Lapisan Perkerasan Lentur
2. Lapisan Perkerasan Kaku
Perkerasan Lentur ( Flexible Pavement )Perkerasan lentur adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai
bahan pengikat.
3
![Page 7: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/7.jpg)
Lapisan – lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebabkan
beban lalulintas ke tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan – lapisan tersebut
adalah :
Lapisan permukaan (surface coarse)
Lapisan pondasi atas (base coarse)
Lapisan pondasi bawah (sub-base coarse)
Lapisan tanah dasar (sub grade)
Gambar 5.1. Susunan perkerjaan perkerasan jalan
Lapisan Permukaan ( surface coarse)
Lapisan permukaan adalah bagian perkerasan jalan yang paling atas.
Lapisan tersebut berfungsi sebagai berikut :
Lapisan perkerasan penahan beban roda, yang mempunyai stabilitas tinggi
untuk menahan beban roda selama masa pelayanan.
Lapisan kedap air.
Air hujang yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan di bawahnya
dan melemahkan lapisan – lapisan tersebut.
Lapis aus.
Lapisan ulang langsung menderita gesekan akibat roda kendaraan.
4
![Page 8: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/8.jpg)
Lapis – lapis yang menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya sehingga
dapat dipukul oleh lapisan lain dengan daya dukung yang lebih jelek.
Lapisan permukaan berdasarkan fungsinya :
Lapis non structural, sebagai lapis aus dan kedap air.
Lapis structural, sebagai lapis yang menahan dan menyebarkan beban
roda.
Bahan – bahannya terdiri dari batu pecah, kerikil, dan stabilisasi tanah
dengan semen atau kapur.
Pennggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air
dan memberikan bantuan tenaga tarik yang berarti mempertinggi daya dukung
lapisan terhadap beban roda lalulintas.
Pemilihan bahan lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaannya,
umur rencana, serta pentahapan konstruksi agar dicapai manfaat yang sebesar –
besarnya dari biaya yang dikeluarkan.
Pondasi Atas ( base coarse )
Lapis pondasi atas adalah bagian perkerasan jalan yang terletak antara
lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah ( atau dengan tanah dasar bila tidak
menggunakan lapis pondasi bawah )
Fungsi lapis pondasi adalah :
Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan
menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya.
Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah
Bantalan terhadap lapisan permukaan
Bahan untuk lapis pondasi atas harus cukup kuat dan awet sehingga dapat
menahan beban – beban roda.
Sebelum menentukan bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi
hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik – baiknya
sehubungan dengan persyaratan teknis. Bermacam – macam bahan alam atau
bahan setempat (CBR>/50%, PI<4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis
5
![Page 9: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/9.jpg)
pondasi atas, antara lain abut pecah, krikil, dan stabilisasi tanah dengan semen
atau kapur.
Lapis pondasi bawah (sub-base coarse)
Lapis perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah ;
Menyebarkan beban roda ketanah dasar.
Efesiensi penggunaan material. Material pondasi bawah lebih murah dari
pada lapisan diatasnya.
Lapis peresepan agar air tanah tidak berkumpul dipondasi.
Lapisan partikel-partikel halus dari tanah dasar naik kelapisan pondasi
atas.
Bahannya dari bermacam-macam tanah setempat (CBR >/20%. PI < 10%)
yang relative lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi
bawah.
Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen Portland
dalam beberapa hal sangat dilanjutkan agar dapat bantuan yang efektif terhadap
kestabilan konstruksi pekerasan.
Tanah Dasar (Sub grade)
Tanah dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan tanah
galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan
permukaan dasar untuk perletakkan bagian-bagian perkerasan lainnya.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan tergantung
dari sifat-sifat daya dukung tanah dasar.
6
![Page 10: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/10.jpg)
Gambar. Tanah Dasar Berupa Galian
Gambar. Tanah Dasar Berupa Timbunan
Gambar. Tanah Dasar Berupa Asli
Memberikan lapisan kedap air diatas lapisan yang menggunakan aspal
sebagai bahan pengikat dan tidak boleh mempergunakan pasir kasar.
a. Konstruksi Macadam dipakai sebagai lapis pondasi.
7
![Page 11: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/11.jpg)
Gambar. Pondasi Macadam
b. Konstruksi Telford
Konstruksi ini terdiri dari batu pecah berukuran 15/20 sampai 25/30 yang
disusun tegak. Batu-batu kecil diletakkan diatasnya untuk menutup pori-pori yang
ada dan memberikan permukaan yang rata. Konstruksi Telford dipakai sebagai
lapisan pondasi.
Gambar . Pondasi Telford
c. Japat
Jalan agregat padat tahan cuaca. Semua jenis jalan tanah (dapat
menggunakan kerikil) yang dipadatkan.
8
![Page 12: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/12.jpg)
d. Soil Cement
Campuran antara tanah setempat dengan semen dengan perbandingan
berat 6% yang dipadatkan ditempat dengan tebal padat 15-20 cm.
e. Burtu (taburan aspal satu lapis)
Lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi dengan satu lapis
agregat bergradasi seragam dengan tebal maksimum 2cm. Lapisan ini biasanya
dipakai sebagai lapisan non structural.
f. Burda (taburan aspal dua lapis)
Lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi dengan agregat yang
dikerjakan dua lapis secara berurutan dengan tebal padat maksimum 3,5 cm
lapisan ini dipakai sebagai non structural.
g. Latasir (lapis tipis aspal pasir)
Lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal dan pasir alam bergradasi
menerus dicampur , dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu dengan tebal
padat 1-2 cm. Lapisan ini dipakai sebagai non structural.
h. Buras (taburan aspal)
Lapisan penutup yang terdiri dari lapisan aspal dan taburan pasir dengan
ukuran butir maksimum 3/8. Lapisan ini dipakai lapisan non structural.
9
![Page 13: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/13.jpg)
i. Lapen (lapis penetrasi Macadam)
Lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dan agregat pengunci
bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan cara disemprotkan
lapis diatasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Diatas lapen ini diberi taburan
aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan satu 4-10 cm. lapisan ini dipakai
sebagai lapisan permukaan structural.
j. Lasbutag
Lapisan yang terdiri dari campuran antara agregat asbuton dan bahan
pelunak yang diaduk, dihampar dan dipadatkan secara dingin. Tebal padat tiap
lapisan 3-5 cm. Lapisan ini dipakai sebagai lapisan permukaan yang bersifat
structural.
k. Latasbun
Lapis tipis asbuton dan bahan pelunak dengan perbandinagan tertentu
yang dicampur secara dingin. Tebal padat maksimum 1cm. lapisan ini dipakai
sebagai lapisan non structural (lapis permukaan).
l. Lataston (lapis tipis aspal beton “Hot Rolled Sheets” HRS)
Lapis penutup yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi
menerus. Material pengisi (filter) dan aspal panas dengan perbandingan tertentu
yang dicampurkan dan dipadatkan dalam keadaan panas. Tebal padat 2,5-3 cm.
Lapis ini digunakan sebagai lapis permukaan structural.
m. Laston (lapis aspal beton)
10
![Page 14: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/14.jpg)
Lapis yang terdiri dari campuran aspal keras (AC) dan agregat yang
mempunyai gradasi menerus dicampur, dihampar, dan dipadatkan pada suhu
tertentu. Lapis ini digunakan sebagai lapis permukaan yang structural dan lapis
pondasi , (asphalt concrete base/ asphalt trade base).
n. Concrete block (con blok)
Blok-blok beton misalnya berbentuk segi enam disusun dioatas lapisan
pasir yabg diratakan dengan maksud supaya air tidak tergenang diatas blok
bbeton.
Perkerasan kaku (rigid pavement)Perkerasan yang mmenggunakan bahan ikat semen Portland, pelat beton
dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasar dengan atau tanpa
pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton.
Gambar . Struktural perkerasan kaku
Lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah memberikan sumbangan yang
besar terhadap daya dukung perkerasan terutama didapat dari pelat beton . Hal
tersebut disebabkan oleh sifat pelat beton yang cukup kaku sehingga dapat
menyebarkan beban pada bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang
rendah pada lapisan-lapisan dibawahnya.
11
![Page 15: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/15.jpg)
Jenis-jenis perkerasan kaku :
a. Perkerasan beton semen
Yaitu perkersan kaku dengan beton semen sebagai lapis aus. Terdapat
empat jenis perkerasan beton semen :
i) Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan
ii) Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan
iii) Perkerasan beton semen bersambung menerus dengan tulangan
iv) Perkerasan beton semen pratekan
b. Perkerasan komposit
Yaitu perkerasan kaku dengan pelat beton semen sebagai lapis pondasi dan
aspal beton sebagai lapis permukaan. Perkerasan kaku ini sering digunakan
sebagai run away lapangan terbang
BAB III. PENUTUP
12
![Page 16: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/16.jpg)
KESIMPULANDari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan.
2. Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas.
3. Material Penyusun jalan antara lain adalah Agregat dan dahan ikat.
4. Agregat merupakan bahan dasar penyusun jalan yaitu batu pecah, batu
belah, batu kali dan hasil samping peleburan baja.
5. Bahan ikat adalah bahan yang digunakan untuk melekatkan agregat
yaitu semen, aspal dan tanah liat.
SARANDalam pembangunan sebuah jalan yang paling diperhatikan adalah kondisi
gegografis lokasi. Kondisi tanah atau muka bumi harus diuji untuk melihat
kemampuannya untuk menampung beban kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah
yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan
menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan
lapisan agregat dan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya
lapisan permukaan dibuat dengan aspal ataupun semen.
Disamping itu, pengaliran/ drainase air merupakan salah satu faktor yang
harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan. Air yang berkumpul di
permukaan jalan setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan,
malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan. Karena itu permukaan
jalan sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang
berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir
kembali ke selokan. Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang
berbahaya seperti belokan yang tajam.
DFTAR PUSTAKA
13
![Page 17: Material+Penyusun+Jalan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f9ea497959916990c392/html5/thumbnails/17.jpg)
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan[20 Nopember 2009]
http://id.wikipedia.org/wiki/perkerasanjalan[20 Nopember 2009]
http://id.wikipedia.org/wiki/daftar-jalan-di-indonesia[20 Nopember 2009]
http://id.wikipedia.org/wiki/perkembangan-jalan-di-indonesia[20 N0pember
2009]
http://bung-hatta.info/berita_210.ubh[20 Nopember 2009]
http://slidshared.com/jalan/Makalah-teknik-sipil[20 Nopember 2009]
14