Material Masjid Indrapuri

download Material Masjid Indrapuri

of 5

description

Penjelasan tentang material yang digunakan Masjid Indrapuri

Transcript of Material Masjid Indrapuri

Material Masjid Indrapuri

Mesjid ini dibangun di atas pondasi yang diduga merupakan bekas candi. Candi itu terbuat dari batu hitam (berbentuk lempengan berukuran panjang sekitar 40 cm dan tebal 20 cm dengan ketebalan 5 cm), berspesi kapur dan tanah liat. Sampai sekarang, tembok (berbentuk seperti punden berundak tiga tingkat dengan ketinggian 1,46 meter masih berdiri dengan kokoh. Di masa Sultan Iskandar Muda, bangunan ini dirombak menjadi masjid agar tidak mubazir. Begitu juga dengan ornamen asli penghias bangunan dalam, ditutup plester mengingat ajaran Islam melarang adanya penggambaran makhluk bernyawa pada saat menjadi candi. Mesjid Indrapuri dibangun dengan konstruksi kayu. Bangunan berukuran 18.8 x 18.8 meter, dan tinggi 11.65 meter ini didirikan dengan 36 buah tiang yang berdiri di atas batu kali sebagai landasan.

Foto Tua Masjid IndrapuriKayu-kayu besar kekar menompang atap mesjid, Atap masjid ini terdiri dari Atap limas bersusun tiga., menggunakan seng sebagai penutup. Secara keseluruhan Masjid Jami Indrapuri di topang oleh 36 tiang kayu, masing masing 6 tiang dalam 6 jejeran. Jarak antar tiang kira kira dua shaf shalat. Tidak ada dinding, yang ada adalah tembok setinggi 1 m yang mengelilingi masjid. Tembok yang tidak langsung menempel di kayu sebelah luar mesjid. Mesjid benar-benar sebagai sebuah bangun tersendiri di atas lantai yang tidak memiliki dinding.

Masjid Jami' Indrapuri tidak memiliki dinding tapi hanya dilengkapi dengan tembok benteng yang terbuka Kayu-kayu yang menopang masjid Indrapuri Dibawah atap limas, keseluruhan interior masjid ini tak ditutup dengan plapon sehingga benar benar memberikan kesan alami

Ukiran floral di salah satu struktur kayu Masjid IndrapuriMimbar masjid ini berupa tangga setiggi tiga anak tangga, dilengkapi dengan mimbar dari papan berbentuk setengah lingkaran.

Mihrab dan Mimbar Masjid Indrapuri

Visual Masjid IndrapuriMasjid Indrapuri juga menyimpan banyak keunikan, salah satunya adalah arsitektur yang penuh seni dan kesederhanaan. Atap masjid ini yang berbentuk persegi dan mengerucut seperti piramida atau tumpang tersusun tiga, yang tiap susunannya menyisakan celah udara, menyiratkan nilai kosmopolitan Aceh.Gaya atap mengerucut tersusun tiga ini diyakini sebagai perpaduan unsur Aceh dan budaya Hindu kuno sebagai corak bangunan masa lalu adalah kekayaan sejarah yang kini mulai dilupakan. Rata-rata masjid yang dibangun ketika Islam berkembang di Aceh waktu itu mengikuti pola seperti ini; beratap piramid.Masjid dengan gaya atap piramida seperti ini menyimpan banyak keunggulan. Kontruksi bangunan kayu tanpa dinding, menunjukkan nuansa sederhana yang menyatu dengan alam tropis. Kemudian dari sisi dalamnya, berdasarkan kajian ilmiah, masjid beratap triagle (segitiga) seperti ini lebih memberi aspek kenyaman bagi pengunjungnya karena memiliki tingkat akustik lebih baik, artinya suara dalam masjid ini terdengar lebih jelas, dibanding dengan masjid berbentuk datar atau kubah. Atap piramida ini juga mampu melenyapkan gangguan suara-suara lain, termasuk tingkat dengungnya.

Atap pada masjid indrapuriPerubahan tampak masjid Indrapuri dari masa ke masa Masjid Indrapuri dari pinggir Sungai, Masjid Indrapuri di Aceh, akhir abad ke-19. foto tahun 1900 M. bergaya arsitektur Nusantara

Masjid Indrapuri setelah dikuasai Belanda. Masjid Indrapuri di tahun 1980-an. Masjid ini pernah dijadikan sebagai kandang kuda oleh Belanda.

Masjid Indrapuri pada tahun 1896 Masjid Indrapuri sebelum direnovasi Perspektif masjid indrapuri Tampak depan pintu masuk ke dalam masjid Tampak dari bawah ke masjid indrapuri Tampak dari udara masjid Indrapuri

Tampak Samping Kanan dari masjid IndrapuriUpaya KonservasiSalah satu cara melestarikan bangunan bersejarah dalah dengan cara memanfaatkan kembali bangunan bersejarah tersebut. Walaupun demikian, hal ini tidak akan mudah dilakukan. Karena apaila kita salah menempatkan fungsi baru pada bangunan bersejarah maka bisa saja kita semakin merusak dan menghilangkan kesan bersejarah dari bangunan tersebut.

Kesimpulan Bangunan bersejarah