Material Dan Metode

2
Material dan metode Penelitian pada 15 pasien celah bibir dan palatum unilateral komplit yang dirawat palatoplasti di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Divisi Plastik, Rekonstruksim dan Bedah Estetik Jakarta dari tahun 2002-2003. Kriteria yang tidak termasuk: pasien dengan celah bibir dan palatum bilateral, palatoplasti non-Bardach, adanya sindrom, sejarah prosedur sebelumnya, perawatan ortodontik, dan riwayat trauma maksilofasial. Kriteria yang termasuk adalah: celah bibir dan palatum unilateral, diperbaiki menggunakan palatoplasti Bardach two-flap, usia antara 6 sampai 14 tahun, dan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengukuran rahang atas(maksilla) diperoleh dari foto anteroposterior wajah, gambar sefaloalometri lateral, dan cetakan gigi. Pengukuran sefalometri mengikuti Georgiade points. Cetakan gigi dievaluasi dari anteroposterior, melintang, dan sisi posterior, dilakukan dua kali oleh dokter gigi ahli ortodonsi yang sama mengikuti kriteria ukuran Great Osmond Street, London, dan Oslo, Norwegia (Goslon) . Hasilnya dikategorikan ke dalam 5 kelompok yang berbeda karena perawatan yang kompleks. Kelompok 1 adalah hasil yang sangat baik di mana ada overjet, rata-rata inklinasi retroinsisif, tanpa crossbite atau openbite. Mungkin perlu perawatan ortodontik untuk mencapai oklusi. Kelompok 2 adalah hasil yang baik, di mana ada overjet, rata-rata kemiringan atau proklinasi dari insisif, dan crossbite unilateral atau kecenderungan crossbite dengan atau tanpa tendensi openbite. Oklusi membutuhkan perawatan ortodontik. Kelompok 3 adalah hasil yang sedang, yaitu ada gigitan edge-to-edge, rata-rata inklinasi atau proklinasi dari insisif, crossbite unilateral dengan atau tanpa kecenderungan openbite. Maloklusi dapat dirawat dengan ortodontik. Kelompok 4 adalah hasil yang jelek dan ada overjet dan atau overjet yang terbalik, rata-rata inklinasi insisif, crossbite unilateral dengan atau tanpa openbite bilateral. Kelainan dapat dirawat dengan perawatan ortodontik, namun jika pertumbuhan wajah tidak menguntungkan, sebuah operasi ortognatik diperlukan. Kelompok 5 adalah hasil yang sangat jelek, ada overjet yang terbalik, proklinasi insisif yang

description

kg

Transcript of Material Dan Metode

Material dan metode

Penelitian pada 15 pasien celah bibir dan palatum unilateral komplit yang dirawat palatoplasti di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Divisi Plastik, Rekonstruksim dan Bedah Estetik Jakarta dari tahun 2002-2003. Kriteria yang tidak termasuk: pasien dengan celah bibir dan palatum bilateral, palatoplasti non-Bardach, adanya sindrom, sejarah prosedur sebelumnya, perawatan ortodontik, dan riwayat trauma maksilofasial. Kriteria yang termasuk adalah: celah bibir dan palatum unilateral, diperbaiki menggunakan palatoplasti Bardach two-flap, usia antara 6 sampai 14 tahun, dan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Pengukuran rahang atas(maksilla) diperoleh dari foto anteroposterior wajah, gambar sefaloalometri lateral, dan cetakan gigi. Pengukuran sefalometri mengikuti Georgiade points. Cetakan gigi dievaluasi dari anteroposterior, melintang, dan sisi posterior, dilakukan dua kali oleh dokter gigi ahli ortodonsi yang sama mengikuti kriteria ukuran Great Osmond Street, London, dan Oslo, Norwegia (Goslon). Hasilnya dikategorikan ke dalam 5 kelompok yang berbeda karena perawatan yang kompleks.Kelompok 1 adalah hasil yang sangat baik di mana ada overjet, rata-rata inklinasi retroinsisif, tanpa crossbite atau openbite. Mungkin perlu perawatan ortodontik untuk mencapai oklusi. Kelompok 2 adalah hasil yang baik, di mana ada overjet, rata-rata kemiringan atau proklinasi dari insisif, dan crossbite unilateral atau kecenderungan crossbite dengan atau tanpa tendensi openbite. Oklusi membutuhkan perawatan ortodontik. Kelompok 3 adalah hasil yang sedang, yaitu ada gigitan edge-to-edge, rata-rata inklinasi atau proklinasi dari insisif, crossbite unilateral dengan atau tanpa kecenderungan openbite. Maloklusi dapat dirawat dengan ortodontik. Kelompok 4 adalah hasil yang jelek dan ada overjet dan atau overjet yang terbalik, rata-rata inklinasi insisif, crossbite unilateral dengan atau tanpa openbite bilateral. Kelainan dapat dirawat dengan perawatan ortodontik, namun jika pertumbuhan wajah tidak menguntungkan, sebuah operasi ortognatik diperlukan. Kelompok 5 adalah hasil yang sangat jelek, ada overjet yang terbalik, proklinasi insisif yang jelas, crossbite bilateral, lengkung rahang dan kubah palatal yang jelek. Kelainan ini membutuhkan perawatan ortognatik untuk memperbaiki hubungan skletal dan oklusi.

Sefalometri digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan rahang atas sebagai pentingnya pemeriksaan radiografi untuk menganalisa deformitas wajah dengan mengukur poin tengkorak yang penting. Evaluasi ini menghitung hubungan antara gigi rahang atas dan rahang bawah, hubungan gigi ke dagu, hubungan antara gigi, dan juga hubungan antara gigi dan dasar tengkorak (Gbr. 1-2).