MATERI5
Click here to load reader
Transcript of MATERI5
MATERI V DAFTAR CEK (CHECK LIST)
A. Pengertian
Check List merupakan suatu daftar yang mengandung atau mencakup faktor-
faktor yang ingin diselidiki (Bimo Walgito, 1985:150)
Check list merupakan daftar yang berisi unsur-unsur yang mungkin terdapat dalam
situasi atau tingkah laku atau kegiatan individu yang diamati (Depdikbud:1975:56).
Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa check list merupakan salah satu
metoda untuk memperoleh data yang berbentuk daftar yang berisi pernyataan dan
pertanyaan yang ingin diselidiki dengan memberi tanda cek oleh individu/kelompok.
B. Tujuan dan maksud Check List
Untuk mengetahui / mengecek ada tidaknya sifat/kebiasaan
keterampilan/pengalaman dan pengetahuan dari seseorang.
C. Manfaat Check List
Untuk mendapatkan faktor-faktor yang relevan dengan masalah yang sedang menjadi
pusat perhatian. Faktor-faktor yang diperoleh ini dapat terperinci menurut keperluan
yaitu sesuai dengan persiapan dan rencana yang telah dibuat sebelum daftar cek ini
disiapkan.
D. Fungsi Check List
1. Sebagai inventory ( alat pencatat hasil observasi yang dipergunakan seseorang dalam
mengamati diri sendiri/pengguna daftar cek selain sebagai observer juga sebagai
observee ).
2. Sebagai alat pencatat hasil observasi ( pengguna daftar cek hanya sebagai observer )
E. Ciri-ciri Check List yang Baik
1. Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu
2. Direncanakan secara sistematis
3. Berupa format yang praktis dan baik.
4. Hasil pengecekan diolah sesuai dengan tujuan.
5. Dapat diperiksa validitas, reabilitas dan ketelitiannya
6. Bersifat kuantitatif.
F. Macam-macam Check List
1. Check list perorangan
2. Check list kelompok
3. Check list dalam skala penilaian
4. Check list dalam angket
5. Check list masalah.
G. Contoh Penggunaan Check List.
Check list dapat dipergunakan dalam beberapa situasi :
1. Dalam perkuliahan yaitu ketika kuliah berlangsung.
2. Dalam belajar perorangan yaitu ketika individu belajar
3. Dalam pergaulan
4. Dalam pelaksanaan kerja kelompok
5. Dalam konsultasi/konseling.
H. Struktur Check List
1. Judul check list
2. Identitas pengisi
3. Petunjuk yang berisi penjelasan dan maksud check list
4. Pedoman/petunjuk pengisian.
5. Butir-butir/item check list.
I. Kelebihan Check List
1. Hasil check list lebih sistematis
2. Memudahkan observer untuk mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan
individu.
3. Menghemat waktu dan tenaga.
J. Keterbatasan Check List.
1. Memerlukan biaya besar
2. Bila observee dalam mengerjakan tidak sesuai dengan petunjuk akan mengakibatkan
observer sulit dalam melakukan evaluasi.
3. Observer mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan bila observee menutupi
kelemahannya.
K. Check List Masalah/Daftar Cek Masalah ( DCM )
1. Pengertian
Suatu daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk merangsang / memancing
pengutaraan masalah yang pernah atau sedang dialami seseorang.
2. Alasan Penggunaan DCM
DCM dipergunakan sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah yang
dihadapi individu dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya :
a. Efisiensi
b. Intensitas
c. Validitas dan reliabilitas
3. Fungsi DCM
a. Memudahkan individu untuk mengemukakan masalah yang pernah dan sedang
dihadapi.
b. Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu, agar memudahkan
analisa dan sintesa dengan data yang diperoleh dari alat lain.
c. Untuk mengarahkan prioritas progam pelayanan bimbingan dan konseling agar
sesuai dengan masalah yang dihadapi individu.
4. Contoh DCM
Salah satu daftar cek masalah yang sering dipergunakan untuk menyelidiki/
mengungkap persoalan yang ada pada individu adalah daftar cek masalah yang dibuat
oleh Ross L Mooney. DCM ini dikeluarkan oleh Bureu of Education Ohio State
Univesity. DCM dari Mooney diklasifikasikan jadi dua yaitu untuk siswa SMTP dan
untuk siswa SMTA/Mahasiswa. DCM ini terdiri dari sebelas topik masalah, dimana
setiap topik terdiri dari 30 item sehingga seluruhnya 330 item untuk
SMTA/Mahasiswa dan setiap topik terdiri dari 20 item sehingga seluruhnya 220 item
untuk SMTP. Kesebelas topik masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Health and Physical Development ( HPD )
2. Finances, Living Conditions and Employment ( FLE )
3. Social and Recreational Activities ( SRA )
4. Social Psychological Relations ( SPR )
5. Personal Psychological Relations ( PPR )
6. Courtship, Sex and Married ( CSM )
7. Home and Family ( HF )
8. Morals and Religion ( MR )
9. Adjusment to College Work ( ACW )
10. The Future Vocational and Education ( FVE )
11. Curriculum and Teaching Prosedures ( CTP ).
5. Pengadministrasian DCM
Agar hasilnya valid dan reliabel perlu diperhatikan petunjuk pelaksanaan dan
cara mengerjakannya.Petunjuk yang harus diperhatikan meliputi untuk instruktur
dan pengisi.
Analisa terhadap DCM dapat dilakukan secara individual dan kelompok.
Analisa secara kelompok dibedakan menjadi analisa per butir/item masalah dan
analisa per topik masalah. Masing-masing dianalisa dengan rumus yang berbeda.
6. Penggunaan hasil analisa data DCM dalam penyusunan progam dan bimbingan
konseling.
Hasil analisa data DCM dilengkapi dengan data yang diperoleh dari teknik lain dapat
dipergunakan untuk merencanakan progam BK, baik individual maupun kelompok.
Penyusunan progam BK ini adalah dalam rangka :
• Memprioritaskan masalah yang harus segera digarap
• Mendalami masalah individu maupun masalah kelompok
• Efisiensi pelayanan yaitu pencegahan, pengembangan dan penyembuhan sebelum
masalah-masalah itu menjadi akut.
a. Program bimbingan dan konseling individual.
• Mendalami masalah dan melengkapi data ( pengumpulan data ) wawancara,
observasi, sosiometri, dan sebagainya.
• Studi kasus yaitu membuat kasus individu yang bersangkutan
• Konseling
• Penempatan, rujukan, pemindahan jurusan, penukaran mata kuliah, dsb.
• Psychodrama
b. Progam bimbingan dan konseling kelompok
• Melengkapi data
• Aktivitas konselor : informasi, orientasi, testing
• Aktivitas siswa : kunjungan studi, diskusi, tugas-tugas kelompok, sosiodrama
• Student Case Confrence
• Group Counseling