Materi-Trainning
-
Upload
herupatria -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Materi-Trainning
Mengenal Cultivasi
Tanaman
Pertambahan penduduk dan pembangunan di banyak sektor mendorong perubahanalih fungsi lahan, area pertanian banyak yang berubah menjadi pemukiman dan pusatbisnis serta perkantoran. Pengurangan populasi tanaman dan penambahan sarana danprasana untuk menunjang kehidupan sering menimbulkan polutan yang sebenarnyamerugikan kita sendiri. Untuk mengurangi dampak polusi serta meningkatkankemandirian pangan salah satu caranya adalah memanfaatkan lahan untuk budidayatanaman yang sederhana, melalui pertanian vertikultur & hidroponik
• Varietas1. Tanaman Sayur Buah
2. Tanaman sayur Daun
3. Tanaman Sayur Rambat
Cabe (cabe besar, cabe keriting, cabe rawit)TomatTerong, dll
SawiPakcoySelada, dll
PareTimunOyong, dll
1. Media semai
2. Umur semai
3. Teknik semai
Cabe (25-30 hari)Tomat, Terong (16-21 hari)Sawi, Kol, Caisim, Selada (18-21 hari)Timun, Pare, Oyong, Labu, Semangka (9-12 hari)
Tanah : Pupuk kandang : Arang Sekam ( 2:1:1 )
1. Waktu tanam
2. Jarak tanam
3. Sistem tanam
Cabe , Tomat (50cm)Terong , Timun, Pare (40cm)Sawi, Kol, Caisim, Selada (20-30cm)Oyong, Labu, Semangka (40 cm)Bawang merah (10-15cm)
Konvensional (media tanah)Hydroponik (media air)Aeroponik (media udara / kabut)
Pagi siang diikuti penguapanSore malam diikuti kelembapan
1. Teknik penyiraman
2. Interval penyiraman
Penyiraman Manual (Ember, Selang, Embrat, dll)
Penyiraman otomatik (Springkler, Irigasi tetes, dll)
Lakukan penyiraman pada media tanam dan hindari penyiraman pada bagian tanaman secara berlebihan.Lakukan penyiraman untuk menjada kelembapan media.
1. Pupuk Kimia
2. Pupuk Organik
3. Pupuk hayati
Urea, Za (Nitrogen) Fase Vegetatif, pembentukan rumpun, percabangan, hijau daun.TSP, Sp36 (Posphor) Fase Generatif, pembungaan dan pembentukan buahKcl (Kaliun) Memperkuat akar, batang, buah, kecerahan warna buah, NPK (Nitrogen, Posphor, Kalium) Pupuk majemuk
Pupuk kandang, Kompos, Bokasi.Pupuk Organik cairPupuk Organik Granula (butiran)
Pupuk yang mengandung mikroorganisme yang memiliki fungsi untuk memperbaiki metabolisme media tanam, membantu proses pengomposan, sebagai dekomposer.
1. Secara Manual
2. Secara Kimia
Pengendalian secara manual dilakukan dengan membuang atau membersihkan tanaman dari hama dan penyakit dengan pemotongan atau diambil secara manual dengan tangan, melakukan sanitasi area tanaman secara kontinu .
Menggunakan Pestisida untuk pengendalian Hama dan penyakit1. Insektisida : Hama (lalat buah, kutu daun, kupu-kupu, dll)2. Fungisida : Penyakit ( jamur, cendawan)3. Herbisida : Gulma /rumput liar4. Rodentisida : Tikus5. Moluskisida : Siput, Lintah
3. Secara Biologi1. Memutus mata rantai : Lem lalat, lampu, pheromon, dll2. Mengusir : Kamper, bawang putih, buah mahoni, dll3. Menyediakan musuh alami : Burung hantu, ular, dll
Waktu dan cara panenCabe (70-75 hari)Tomat (65-75 hari)Terong (55-60 hari)Semangka, Melon (60-65 hari)Timun , Pare (35-45 hari)
Bawang Merah (70-85 hari)Kacang Panjang, Buncis (45-55 hari)Sawi, Caisim, Selada,Pakcoy (25-30 hari)Kangkung, bayam (21-25 hari)Bunga (50-60 hari)
Sistem pertanian vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat.
a. Budidaya secara Konvensional ; budidaya tanaman menggunakan tanah dan sejenisnya sebagai media tanam.
c. Budidaya secara Aeroponik ; budidaya tanaman dengan memanfaatkan udara atau kabut yang disemprotkan kebagian akar sebagai media tanamnya.
b. Budidaya secara Hidroponik ; budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Pipa paralon Keranjang plastik Botol air mineral
Kaleng cat
Keranjang terpal
Bambu Buleng air Talang air
Ember Kayu
Net/Goni
Pertanian Hidroponik adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan air sebagai media tanam tanpa menggunakan tanah (soilless)
Sistem Rakit Apung (Deep Water Culture) ; Sistem ini biasanya
menggunakan rakit apung yang terbuat dari styrofoam dan pot kecil yang diberi penyangga kapas atau rockwool sebagai peyangga tanaman.
NFT (Nutrient Film Technique) ; Sistem ini menerapkan aliran nutrisi yang
konstan, sehingga tidak memerlukan timer dalam penerapannya. Larutan nutrisi yang sudah melewati perakaran akan kembali ke reservoir, siklus itu terus berulang.
Sistem Sumbu (wick) ; Merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana.
Cara kerjanya pasif tidak memerlukan pompa air dan aliran air dalam sistem ini. Larutan nutrisi dihisap dari reservoir ke media tanam dengan sumbu (wick).
Sistem Irigasi Tetes atau Fertigasi ; Sistem ini menggunakan timer untuk
mengatur pompa celup yang ditaruh di dalam reservoir berisi larutan nutrisi, kemudian larutan nutrisi dialirkan selama beberapa saat dan diulangi lagi beberapa jam kemudian.
Aeroponic ; Metode ini tidak memerlukan media tanam, akar yang menggantung
di udara disemprot larutan nutrisi yang dikabutkan. Frekuensi pengkabutan biasanya setiap beberapa menit dan harus teratur, karena jika pengkabutan tidak teratur akar akan mengering dengan cepat.
Sistem Rakit Apung (Deep Water Culture)
NFT (Nutrient Film Technique) Sistem Sumbu (wick)
Sistem Irigasi Tetes atau Fertigasi
Aeroponic
Media tanam untuk sistem hidroponik merupakan media tanam yang tidak menyediakan unsur hara dan pada umumnya media tanam ini hanya berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.
Arang Sekam Spons / BusaCocopit Hydroton
Rock Wool Serbuk Kayu Pasir Kerikil
Net Pot
Talang Air
Pipa Paralon
Polybag
StyrofoamBotol Air Mineral
Kain Flanel Kontainer Plastik
Gelas air mineral
Baki
Persemaian ; Persemaian untuk hidroponik bisa menggunakan Rockwool, Busa, Cocopit
atau Arang sekam disesuaikan dengan sistem hidroponik yang akan diterapkan.
Sistem Hidroponik ; Bertujuan untuk menentukan penggunaan Media tanam, Alat dan
Bahan. Untuk tanaman daun semua sistem bisa diterapkan tetapi untuk tanaman berbuah dan tinggi lebih dianjurkan dengan sistem Irigasi tetes.
Media Tanam ; Media tanam menentukan jenis tanaman atau varietas yang akan ditanam
serta berpengaruh pada sistem hidroponik. Untuk tanaman daun dan pendek ( Busa, Rockwool, Serbuk kayu ). Untuk tanaman berbuah dan tinggi ( Arang sekam, Cocopiet, Hydroton, Pasir )
Varietas ; Pemilihan jenis tanaman untuk skala usaha komersial harus diperhatikan nilai
ekonomisnya. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk sistem hidroponik yaitu Paprika, Tomat, Timun jepang, Melon, Selada.Untuk skala hobby selain jenis tersebut bisa menggunakan Caisim, Pakcoy, Kangkung dll.
Nutrisi ; Nutrisi hidroponik merupakan unsur hara makro dan mikro yang wajib ada untuk
pertumbuhan tanaman. Nutrisi ini merupakan campuran unsur hara yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman ( contoh produk AB Mix )
Penanaman ; Penanaman dilakukan setelah bibit di persemaian sudah cukup umur untuk
dipindahkan, rata-rata umur persemaian 10-30 hari tergantung varietas.
Pemeliharaan ; Yang paling penting dalam pemeliharaan tanaman hidroponik adalah
mengontrol kebutuhan Nutrisi secara berkala yaitu dengan menambahkan atau mengganti Nutrisi sesuai kebutuhan pada fase pertumbuhan atau sesuai anjuran pemakaian.
Terimakasih......