Materi-Trainning

28
Mengenal Cultivasi Tanaman

description

training

Transcript of Materi-Trainning

Page 1: Materi-Trainning

Mengenal Cultivasi

Tanaman

Page 2: Materi-Trainning

Pertambahan penduduk dan pembangunan di banyak sektor mendorong perubahanalih fungsi lahan, area pertanian banyak yang berubah menjadi pemukiman dan pusatbisnis serta perkantoran. Pengurangan populasi tanaman dan penambahan sarana danprasana untuk menunjang kehidupan sering menimbulkan polutan yang sebenarnyamerugikan kita sendiri. Untuk mengurangi dampak polusi serta meningkatkankemandirian pangan salah satu caranya adalah memanfaatkan lahan untuk budidayatanaman yang sederhana, melalui pertanian vertikultur & hidroponik

Page 3: Materi-Trainning

• Varietas1. Tanaman Sayur Buah

2. Tanaman sayur Daun

3. Tanaman Sayur Rambat

Cabe (cabe besar, cabe keriting, cabe rawit)TomatTerong, dll

SawiPakcoySelada, dll

PareTimunOyong, dll

Page 4: Materi-Trainning

1. Media semai

2. Umur semai

3. Teknik semai

Cabe (25-30 hari)Tomat, Terong (16-21 hari)Sawi, Kol, Caisim, Selada (18-21 hari)Timun, Pare, Oyong, Labu, Semangka (9-12 hari)

Tanah : Pupuk kandang : Arang Sekam ( 2:1:1 )

Page 5: Materi-Trainning

1. Waktu tanam

2. Jarak tanam

3. Sistem tanam

Cabe , Tomat (50cm)Terong , Timun, Pare (40cm)Sawi, Kol, Caisim, Selada (20-30cm)Oyong, Labu, Semangka (40 cm)Bawang merah (10-15cm)

Konvensional (media tanah)Hydroponik (media air)Aeroponik (media udara / kabut)

Pagi siang diikuti penguapanSore malam diikuti kelembapan

Page 6: Materi-Trainning

1. Teknik penyiraman

2. Interval penyiraman

Penyiraman Manual (Ember, Selang, Embrat, dll)

Penyiraman otomatik (Springkler, Irigasi tetes, dll)

Lakukan penyiraman pada media tanam dan hindari penyiraman pada bagian tanaman secara berlebihan.Lakukan penyiraman untuk menjada kelembapan media.

Page 7: Materi-Trainning

1. Pupuk Kimia

2. Pupuk Organik

3. Pupuk hayati

Urea, Za (Nitrogen) Fase Vegetatif, pembentukan rumpun, percabangan, hijau daun.TSP, Sp36 (Posphor) Fase Generatif, pembungaan dan pembentukan buahKcl (Kaliun) Memperkuat akar, batang, buah, kecerahan warna buah, NPK (Nitrogen, Posphor, Kalium) Pupuk majemuk

Pupuk kandang, Kompos, Bokasi.Pupuk Organik cairPupuk Organik Granula (butiran)

Pupuk yang mengandung mikroorganisme yang memiliki fungsi untuk memperbaiki metabolisme media tanam, membantu proses pengomposan, sebagai dekomposer.

Page 8: Materi-Trainning

1. Secara Manual

2. Secara Kimia

Pengendalian secara manual dilakukan dengan membuang atau membersihkan tanaman dari hama dan penyakit dengan pemotongan atau diambil secara manual dengan tangan, melakukan sanitasi area tanaman secara kontinu .

Menggunakan Pestisida untuk pengendalian Hama dan penyakit1. Insektisida : Hama (lalat buah, kutu daun, kupu-kupu, dll)2. Fungisida : Penyakit ( jamur, cendawan)3. Herbisida : Gulma /rumput liar4. Rodentisida : Tikus5. Moluskisida : Siput, Lintah

3. Secara Biologi1. Memutus mata rantai : Lem lalat, lampu, pheromon, dll2. Mengusir : Kamper, bawang putih, buah mahoni, dll3. Menyediakan musuh alami : Burung hantu, ular, dll

Page 9: Materi-Trainning

Waktu dan cara panenCabe (70-75 hari)Tomat (65-75 hari)Terong (55-60 hari)Semangka, Melon (60-65 hari)Timun , Pare (35-45 hari)

Bawang Merah (70-85 hari)Kacang Panjang, Buncis (45-55 hari)Sawi, Caisim, Selada,Pakcoy (25-30 hari)Kangkung, bayam (21-25 hari)Bunga (50-60 hari)

Page 10: Materi-Trainning

Sistem pertanian vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat.

Page 11: Materi-Trainning

a. Budidaya secara Konvensional ; budidaya tanaman menggunakan tanah dan sejenisnya sebagai media tanam.

c. Budidaya secara Aeroponik ; budidaya tanaman dengan memanfaatkan udara atau kabut yang disemprotkan kebagian akar sebagai media tanamnya.

b. Budidaya secara Hidroponik ; budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.

Page 12: Materi-Trainning

Pipa paralon Keranjang plastik Botol air mineral

Kaleng cat

Keranjang terpal

Bambu Buleng air Talang air

Ember Kayu

Net/Goni

Page 13: Materi-Trainning
Page 14: Materi-Trainning
Page 15: Materi-Trainning
Page 16: Materi-Trainning
Page 17: Materi-Trainning

Pertanian Hidroponik adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan air sebagai media tanam tanpa menggunakan tanah (soilless)

Page 18: Materi-Trainning

Sistem Rakit Apung (Deep Water Culture) ; Sistem ini biasanya

menggunakan rakit apung yang terbuat dari styrofoam dan pot kecil yang diberi penyangga kapas atau rockwool sebagai peyangga tanaman.

NFT (Nutrient Film Technique) ; Sistem ini menerapkan aliran nutrisi yang

konstan, sehingga tidak memerlukan timer dalam penerapannya. Larutan nutrisi yang sudah melewati perakaran akan kembali ke reservoir, siklus itu terus berulang.

Sistem Sumbu (wick) ; Merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana.

Cara kerjanya pasif tidak memerlukan pompa air dan aliran air dalam sistem ini. Larutan nutrisi dihisap dari reservoir ke media tanam dengan sumbu (wick).

Sistem Irigasi Tetes atau Fertigasi ; Sistem ini menggunakan timer untuk

mengatur pompa celup yang ditaruh di dalam reservoir berisi larutan nutrisi, kemudian larutan nutrisi dialirkan selama beberapa saat dan diulangi lagi beberapa jam kemudian.

Aeroponic ; Metode ini tidak memerlukan media tanam, akar yang menggantung

di udara disemprot larutan nutrisi yang dikabutkan. Frekuensi pengkabutan biasanya setiap beberapa menit dan harus teratur, karena jika pengkabutan tidak teratur akar akan mengering dengan cepat.

Page 19: Materi-Trainning

Sistem Rakit Apung (Deep Water Culture)

NFT (Nutrient Film Technique) Sistem Sumbu (wick)

Sistem Irigasi Tetes atau Fertigasi

Aeroponic

Page 20: Materi-Trainning

Media tanam untuk sistem hidroponik merupakan media tanam yang tidak menyediakan unsur hara dan pada umumnya media tanam ini hanya berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.

Arang Sekam Spons / BusaCocopit Hydroton

Rock Wool Serbuk Kayu Pasir Kerikil

Page 21: Materi-Trainning

Net Pot

Talang Air

Pipa Paralon

Polybag

StyrofoamBotol Air Mineral

Kain Flanel Kontainer Plastik

Gelas air mineral

Baki

Page 22: Materi-Trainning

Persemaian ; Persemaian untuk hidroponik bisa menggunakan Rockwool, Busa, Cocopit

atau Arang sekam disesuaikan dengan sistem hidroponik yang akan diterapkan.

Sistem Hidroponik ; Bertujuan untuk menentukan penggunaan Media tanam, Alat dan

Bahan. Untuk tanaman daun semua sistem bisa diterapkan tetapi untuk tanaman berbuah dan tinggi lebih dianjurkan dengan sistem Irigasi tetes.

Media Tanam ; Media tanam menentukan jenis tanaman atau varietas yang akan ditanam

serta berpengaruh pada sistem hidroponik. Untuk tanaman daun dan pendek ( Busa, Rockwool, Serbuk kayu ). Untuk tanaman berbuah dan tinggi ( Arang sekam, Cocopiet, Hydroton, Pasir )

Varietas ; Pemilihan jenis tanaman untuk skala usaha komersial harus diperhatikan nilai

ekonomisnya. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk sistem hidroponik yaitu Paprika, Tomat, Timun jepang, Melon, Selada.Untuk skala hobby selain jenis tersebut bisa menggunakan Caisim, Pakcoy, Kangkung dll.

Page 23: Materi-Trainning

Nutrisi ; Nutrisi hidroponik merupakan unsur hara makro dan mikro yang wajib ada untuk

pertumbuhan tanaman. Nutrisi ini merupakan campuran unsur hara yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman ( contoh produk AB Mix )

Penanaman ; Penanaman dilakukan setelah bibit di persemaian sudah cukup umur untuk

dipindahkan, rata-rata umur persemaian 10-30 hari tergantung varietas.

Pemeliharaan ; Yang paling penting dalam pemeliharaan tanaman hidroponik adalah

mengontrol kebutuhan Nutrisi secara berkala yaitu dengan menambahkan atau mengganti Nutrisi sesuai kebutuhan pada fase pertumbuhan atau sesuai anjuran pemakaian.

Page 24: Materi-Trainning
Page 25: Materi-Trainning
Page 26: Materi-Trainning
Page 27: Materi-Trainning
Page 28: Materi-Trainning

Terimakasih......