materi sk
description
Transcript of materi sk
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aspek pemasaran adalah pemahaman terhadap konsep utama dalam aspek pasar dari studi
kelayakan. Aspek pemasaran merupakan faktor strategis atau kunci dari keberhasilan
perusahaan, jika permintaan teerhadap produk atau jasa yang dibuat kurang memadai seluruh
kegiatan aspek-aspek yang lain tidak akan terwujud. Kegiatan pemasaran harus dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari
konsumen. Perusahaan harus bertanggung jawab sepenuhnya tentang kepuasan produk yang
ditawarkan, sehingga segala aktifitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat
memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Di masa lalu jumlah perusahaan belum begitu banyak dan karenanya persaingan untuk
memperebutkan konsumen dari perusahaan yang menghasilkan produk sejenis. Pada demikian, aspek
pasar belum dapat perhatian utama investor pada umumnya. Dewasa ini, banyak perusahaan
bermunculan dan dengan persaingan yang sangat ketat, aspek pasar mendapat kedudukan utama
dalam pertimbangan investor dalam memperebutkan konsumen. Dengan begitu banyak produsen
atau pengusaha, sebelum barangnya diproduksi dan menjualnya kemasyarakat ada beberapa
yang harus dilihat dan diamati maka dari itu terlebih dahulu melakukan observasi terhadap
produk apa saja yang diinginkan oleh calon konsumen serta apa saja yang menjadi incaran
calon konsumen dan riset pasar dengan berbagai cara, misalnya dengan test pasar dengan
pemsangan iklan. Tujuannya ialah untuk mengetahui tanggapan dari calon konsumen,
tanggapannya pun bisa jadi berbeda-beda selain itu juga bisa membandingkan dan
mengetahui berapa persen calon konsumen yang tertarik dengan produk tersebut.
Begitu pentingnya peranan pemasaran dalam menentukan kelanjutan usaha suatu
perusahaan, sehingga banyak di antara perusahaan dalam manajemennya menempatkan posisi
pemasaran paling depan. Dengan demikian suatu konsep pemasaran sangat berpengaruh dan
menjadi sangat penting dalam kelangsungan perjalanan bisnis tersebut. Aspek ini bertanggung
jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang
utama dalam hal;
• Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
• Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta
kepuasaan mereka atas produk.
• Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa aspek pemasaran itu?
2. Apa saja strategi pemasaran?
3. Bagaimana ciri – ciri yang ditentukan dalam aspek pasar?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari aspek pemasaran.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan.
3. Unutk mengeahui ciri yang harus ditentukan dalam aspek pasar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengantar Konsep Pokok Dalam Aspek Pasar
Perkembangan abad ini memang sangat cepat, kita tahu bahwa globalisasi sudah
menghilangkan sekat atau batas ruang dan waktu. Semua informasi sangat cepat didapatkan walau
dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Perkembangan yang sangat cepat menimbulkan persaingan
yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan. Mereka belomba-lomba dalam meraih pasar yang
besar. Karena itu aspek pasar menempati kedudukan utama untuk di analisa oleh para pebisnis
sehingga mereka bisa memasarkan barang yang sesuai dengan permintaan pasar. Jika tidak
memperhatikan aspek ini, resiko yang ditimbulkan sangat besar, bahkan sampai kegagalan dalam
oprasional perusahaan.
Dalam menentukan pasar yang dibidik, kadang karakteristiknya berbeda diantara Negara satu
dengan yang lainnya. Misalkan di Indonesia atau Negara yang sedang berkembang berbeda dengan
pasar potensial di Negara yang sudah maju. Karakteristik ini bisa dalam segmen produk. Apakah
produk tersebut untuk kelas menengah ke atas, atau menengah kebawah. Karena kita tahu. Dinegara
berkembang penghasilan mereka harus menjadi bahan acuan kita untuk menentukan harga produk
yang sesuai bagi mereka. Karaktersitik lain adalah penilaian penggunaan produk dan jasa tertentu
dalam suatu Negara adalah tinggi atau rendah. Ini menyangkut Demand atau permintaan produk dan
jasa. Hal lainnya bisa berupa kebijakan atau policy yang dibuat pemerintah setempat, sehingga bagi
investor hal ini bisa dipertimbangkan dan dianalisa apakah bisa berhasil atau tidak bagi proyek yang
dibangun.
Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi pasar dari bidang
usaha yang di jalankan, dan merupakan urutan pertama bila akan menyusun suatu laporan Studi
Kelayakan Bisnis. Oleh karena itu terdapat beberapa pertanyaan yang mendasar mengenai aspek pasar
pada bisnis atau usaha yang akan di jalankan.
a. Berapa market potensial yang tersedia.
Untuk mengetahui berapa market potensial yang tersedia maka dapat menggunakan informasi
yang telah lalu, dengan kata lain sang pemilik usaha sebelum membuka usahanya harus terlebih
dahulu melakukan perbandingan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan usaha yang akan akan di lakoninya. Sebagai contoh : Apabila akan membuka usaha
rumah makan bakmi jawa, tentunya pasar potensial yang tersedia sangat banyak sekali dari orang
yang berusia lanjut sampai dengan orang yang berusia muda.
3
b. Berapa market share yang tersedia dari seluruh pasar potensial.
Untuk mengetahui ini maka dapat melakukan pengamatan siapa saja yang bisa atau mungkin
dapat membeli produk yang dihasilkan, dengan mengetahui perbandingan yang ada di dalam market
potensial. Sebagai contoh : Apabila akan membuka usaha berupa warung Bakmi Jawa, usahakan
mempunyai tempat usaha yang terletak di tengah perkampungan dan di pinggir jalan serta memiliki
cita rasa tersendiri, dengan alasan tidak semua orang yang lewat atau lingkungan sekitar akan selalu
membeli bakmi jawa yang sudah di hasilkan dan merasa cocok dengan cita rasa tersebut.
c. Strategi pemasaran yang akan di gunakan.
Untuk melakukan strategi pemasaran dapat menggunakan strategi Marketing Mix yang di titik
beratkan kepada Product Life Cycle atau keberlangsungan hidup produk yang di hasilkan, ini
ditujukan karena bila sebuah usaha sudah menjadi dominan maka tidak berarti tidak ada pesaing,
justru sebaliknya, pasti akan ada pesaing, dan kalau pesaing ini di biarkan maka jika terdapat
kesalahan dalam pemasokan dari perusahaan yang dominan sempat mengalami keterlambatan atau
hambatan, pangsa pasar yang kecil itu akan di manfaatkan oleh pesaing sebagai senjata untuk merebut
market potensial dari usaha yang sudah dominan tersebut. Sebagai contoh : Apabila warung Bakmi
jawa tadi sudah cukup terkenal dan memiliki pelanggan potensial yang sudah memenuhi target
penjualan perhari, akan tetapi tempat yang di jadikan makan tidak di renovasi, sehingga saat para
pelanggan tersebut menikmati makannanya sering berdesakan dan kepanasan, apabila ada pesaing
yang membuka jenis usaha yang sama dan cita rasa yang mendekati dengan warung bakmi tersebut
serta memiliki tempat yang lebih luas dan nyaman untuk menikmati makanan yang dihidangkan,
maka tidak menutup kemungkinan apabila lama kelamaan usaha bakmi jawa yang dominan tadi akan
ditinggalkan oleh para pelanggan potensialnya.
Mengumpulkan Sumber Data
Ada beberapa data yang diperlukan dalam analisa aspek pasar dari usulan proyek yaitu :
1. Perbandingan konsumsi/permintaan masa lalu dan sekarang dan variable-variable lain yang
berpengaruh dan dapat dijadikan sebagai dasar perumusan model peramalan pasar potensial
dimasa datang.
2. Penawaran produk sejenis dimasa lalu dan sekarang serta kecenderungan dimasa yang akan
datang. Termasuk didalamnya kemungkinan perluasan produksi dari perusahaan pesaing dan
batasan-batasan yang mempengaruhinya.
3. Impor dan ekspor yang dilakukan Negara bersangkutan.
4. Struktur persaingan .
4
5. Tingkah laku, motivasi, kebiasaan dan preferensi konsumen.
6. Pemiliahan marketing effort yang akan dilakukan dan pemilihan skala prioritas dari marketing
mix yang tersedia.
Tidak hanya melalu penelitian dan survey data-data tersebut bisa dikumpulakan (data primer).
Akan tetapi banyak juga dengan menggunakan data sekunder walau kadang memang memerlukan
penyesuaian.
Beberapa data sekunder yang mungkin dapat digunakan adalah :
1. Laporan Sensus Penduduk Indonesia.
2. Laporan Perencanaan di Indonesia, baik perencanaan lima tahunan atau perencanaan
tahunannya.
3.Buku Statistik Indonesia ataupun statistic masing-masing daerah yang diterbikan oleh
biro/bagian statistic yang ada.
4. Bulletin yang ada pada masing-masing departemen.
5. Bulletin yang diterbitkan oleh kalangan perbankan.
6. Bulletin yang diterbitkan oleh asosiasi profesi.
Diharapkan dengan data sekunder dan data perimer bisa menjawab pertanyaan utama, terutama
dalam kaitannya dengan pengukuran dan peramalan pasar potensial dan penentuan “market share”
yang diharapkan.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam
mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pemebelian hasil produksinya. Hedaknya
dibedakan usaha-usaha pemasaran ketika pertama kali memasuki pasar dan usaha lanjutan sesuai
dengan kedudukan produk dalam persaingan dan kedudukan produk pada siklus usia produk.
2.2 Metode Pengukuran Dan Peramalan Permintaan
Ada beberapa metode yang dapat dipilih untuk melakukan pengukuran dan peramalan dalam
studi kelayakan proyek. Akan tetapi perlu disimak terlebih dahulu sebenarnya untuk apa pengukuran
dan peramalan permintaan ini. Sesuai dengan judulnya, ada suatu cara/alat yang bisa kita gunakan
untuk mengukur dan meramalkan sesuatu yang akan terjadi. Walau peramalan ini tidak bersifat
mutlak akan terjadi. Tapi dengan adanya metode ini sedikit banyak membantu dalam pengambilan
keputusan dalam proyek yang akan dilaksanakan. Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama
dalam peramalan dengan metode kuantitatif. Pertama dengan pendekatan Time series, yakni model
yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalannya hanya
memperhatikan kecenderungan dari data masa lalu yang tersedia. Pendekatan yang kedua adalah
pendekatan yang memperhatikan sebab akibat (cause- effect method) atau pendekatan yang
5
menjelaskan terjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Tentu saja
tidak semua variable penyebab/penjelas mampu dirangkum secara keseluruhan melainkan hanya
beberapa diantaranya yang secara teoritik dinyatakan merupakan variable penjelas utama tercakup
dalam model persamaan. Dengan kata lain hubungan sebab akibat yang terjadi bukan hubungan
deterministik, melainkan hubungan stokastik.
a. Metode Time Series
Metode dalam pengukuran dan peramalan permintaan yang di dasarkan pada data dan
keadaan dimasa lalu. Oleh karena itu metode ini dapat cukup akurat bila keadaan dimasa datang tidak
berbeda jauh dengan keadaan masa lalu. Beberapa dari metode ini masih dapat memberikan hasil
peramalan yang memadai, diantaranya adalah moving average dan smoothing (penghalusan), namun
beberapa metoda lain tidak dapat memberikan hasil yang akurat. Teknik peramalan dalam metode ini
hanya dibahas khusus untuk metode trend, karena pada umumnya metode trend dapat digunakan
unutk jangka waktu menengah dan panjang. Metode trend yang dibahas mencakup metode trend
dengan persamaan linear, kuadrat dan logaritma linear (simple exponential) dan hanya menggunakan
pendekatan kuadrat terkecil (least squared).
b. Metode Regresi Korelasi
Metode ini mendasarkan diri pada hubungan sebab akibat atas terjadinya variasi dari suatu
variable dan hubungan sebab akibat tersebut Nampak dalam fungsi persamaan regresi. Sedangkan
korelasi merupakan alat pembantu yang berguna untuk mengetahui sejauh mana intensitas hubungan
yang terjadi antara variable-variable yang bersangkutan.
Tentu tidak semua teknik tepat untuk segala situasi, karena itu perlu diketahui batasan
(kendala) yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan teknik tersebut. Adapun kendala-kendala
yang peru diketahui sebagai berikut:
1. Waktu yang hendak diinput, rentangan waktu masa datang dari jangkauan peramalan.
Umumnya rentangan waktu kualitatif memiliki rentang waktu yang lebih panjang
dibanding dengan peramalan kuantitatif.
2. Tingkah laku data, meliputi jumlah, ketepatan dan tingksh laku data masa lalu yang
tersedia. Apa menunjukkan hubungan persamaan linear, kuadrat atau logaritma.
3. Tipe model, model yang digunakan apakah denga model time series, kausalitas atau
metode lain yang lebih kompleks dan canggih.
4. Biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek.
5. Tingkat ketepatan yang diinginkan, berkaitan dengan kebutuhan manajemen dalam
tingkat kecermatan, ketelitian peramalan yang diinginkan.
6. Kemudahan penerapan, berkaitan dengan kemampuan manajemen, data dan biaya yang
tersedia.
6
Secara ringkas prosedur peramalan permintaan yang dilakukan dalam studi kelayakan melalui
tahapan sebgai berikut:
1. Analisa ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek makro terutama aspek
kependudukan dan pendapatan.
2. Analisa industri, analisa terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis dari produk yang diusulkan dalam studi kelayakan proyek.
3. Analisa penjualan masa lalu, dilakukan unutk melihat “market positioning” produk dalam
struktur persaingan dan dapat diketahui “market share” produk.
4. Analisa peramalan permintaan, melakukan identifikasi terhadap kemungkinan variabel
ekstern unutk industri dan perubahan variabel intern perusahaan.
5. Pengawasan hasil peramalan, yakni usaha melakukan minimisasi kesalahan hasil
peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan.
2.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam
mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian hasil produksinya. Dalam hal ini
perlu hendaknya dapat dibedakan antara usaha-usaha pemasaran yang dilakukan ketika pertama kali
memasuki pasar dan usaha pemasaran lanjutan sesuai dengan kedudukan produk dalam persaingan
dan kedudukan produk pada siklus usia produk.
1. Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan,
atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah
dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
a. Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
b. Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
c. Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
d. Pemilihan Strategi Pemasaran.
2. Strategi Optimasi Marketing Mix
7
Marketing Mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P: Product, Price, Promotion dan
Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 2 P lagi, yaitu: People dan Process. Bagaimana penerapan
bauran pemasaran pada pada produk dan jasa? Serta apakah yang disebut dengan Triangle Marketing?
a. Implementasi dalam Bauran Pemasaran pada Produk dan Jasa
Pembahasan terhadap implementasi dalam bauran pemasaran (Marketing Mix ) pada produk
dan dapat dilihat sebagai berikut:
• Product : Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa adalah atribut yang
menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa juga memperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
• Price : Pengertian harga dalam produk dan jasa, berupa kontrak prestasi dalam bentuk
barang/ jasanya.
• Promotion : Kegiatan promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan
di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales
promotion, public relation, sales 8nsure8g, marketing research & development.
• Place : Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa, berupa
Kantor Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan
semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti
telepon dan jaringan internet.
• People : Ciri bisnis bank adalah dominan nya 8nsure personal approach, baik dari jajaran
front office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani
nasabah secara optimal.
• Process : Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang
diberlakukan oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan
penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses
yang cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi
yang tepat guna serta kreativitas yang prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun aman.
2.4 Diskusi Tugas Aspek Pasar
KASUS ASPEK PASAR PADA PERLUASAN USAHA PT SBE
a. Profil PT. SBEPT. SBE berlokasi di Yogyakarta, berdiri pada bulan Januari 1976 (belum ada izin
operasi dan produksi percobaan) sampai bulan Mei 1977. Setelah itu telah produksi dilakukan
8
secara komersial dan mendapatkan izin dan berstatus hukum sampai sekarang. Produk yang
dihasilkan;
1. Bohlam MG Frosted/Cleor
2. Bohlam tipe PX Cleor
3. Bohlam tipe PX Frosted
4. Bohlam tipe G
b. Kasus yang diajukan perusahaanPT. SBE merencanakan perluasan usaha dengan menambah jenis produk yang
dihasilkan berupa lampu tabung untuk penerangan, apakah masih tersedia pasar potensial
yang cukup?
c. Analisis kelayakan bisnisMenurut kelompok kami, perusahaan layak melakukan perluasan usaha dengan
produk yang dihasilkan yaitu lampu tabung. Hal ini dapat dianalisis dengan melihat:
1. Penilaian eksternal yang perlu dipertimbangkan PT. SBE
Persaingan antar perusahaan
Kualitas produk yang dihasilkan merupakan salah satu dari dua perusahaan di
Indonesia yang menghasilkan produk sejenis yang telah memenuhi standarisasi industri
lampu-lampu pijar sesuai SII.
Potensi masuknya pesaing baru
Adanya produk-produk sejenis akan terus bertambah dan berbanding lurus dengan
permintaan (konsumsi) tenaga listrik untuk lampu pijar sesuai peningkatan pertumbuhan
penduduk Indonesia. Potensi masuknya pesaing baru di skala Nasional dapat dikatakan
cukup, menginat produk lampu tabung merupakan produk yang mempuyai siklus hidup yang
cukup panjang (tidak mudah rusak).
2. Penilaian internal yang perlu dipertimbangkan PT. SBE
Kinerja pemasaran yang dilakukan PT. SBE sudah terbilang cukup bagus, hal
tersebut dibuktikan dengan daerah pemasaran dan jumlah produksi.
Kinerja keuangan
Neraca PT. SBE menunjukkan kenaikan dan penurunan yag tidak stabil. Salah
satunya dilihat dari rasio lancar tahun 1980 = 1,39; tahun 1981 = 2,17; tahun 1982 = 1,81;
yang pada tahun terakhir mengalami keadaan yang kurang bagus. Namun keadaan ini masih
bisa dikatakan normal karena selisihnyayang tidak terlalu jauh (drastis).9
3. Potensi yang dimiliki PT. SBE cukup baik di masa yang akan datang. Hal ini dapat
diperkirangan dengan melihat:
Daerah pemasaran yang telah dijangkau PT. SBE yaitu Yogyakarta, Denpasar,
Manado, Banjarmasin, Samarinda, Samarinda, Surabaya, Bandung, Medan, Padang, Bangka,
Pekan Baru, Lampung, Palembang, dan Pontianak.
Perkiraan konsumsi tenaga listrik untuk penerangan yang dikeluarkan oleh PLN,
yaitu industri sebesar 60%, sektor rumah tangga 25%, sektor komersia; dan umum 14%, dan
penerangan jalan sebesar 13%.
Perkiraan konsumsi tenaga listrik untuk lampu tabung menurut hasil perhitungan
Gabungan Pengusaha Indusri Elektronika dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia.
Untuk rumah tangga = 1 : 0,41, industri = 1 : 4,29, komersial/umum = 1 : 4,93.
Serta data histori (riwayat) tabel produksi perusahaan di dalam negeri dan impor
yang cukup bagus (stabil) dari tahun 1977-1982.
4. Perbandingan produksi lampu tabung yang dilalukan perusahaan dalam negeri, luar
negeri, dan PT SBE. (GRAFIK TIDAK DISERTAKAN)
Dengan analisis di atas dapat disimpulkan jika potensi PT. SBE merencanakan
perluasan usaha dengan menambah jenis produk berupa lampu tabung untuk penerangan
memiliki pasar yang cukup potensial (layak). Justru pengembangan produk memang harus
dilakukah oleh PT. SBE karena pada dasarnya nama dan merk PT. SBE cukup dikenal.
Pengembangan produk yang lebih signifikan dapat menambah nilai penjualan dan pendapatan
bagi perusahaan sekaligus.
PT. SBE dapat melakukan beberapa hal yang dapat mendukung rencana tersebut,
diantaranya dengan bekerjasama dengan perusahaan lampu lain untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas produk tersebut.
Perusahaan juga dapat melakukan mark-up pricing yang mempermudah perusahaan
untuk meningkatkan pendapatan dan melunasi utang tanpa tahus mengeluarkan biaya
produksi lambu jenis baru tersebut, sehingga dimasa mendatang ketika utang lancar dan
utang jangka panjang telah stabil dan lunas perusahaan tersebut dapat menciptakan lampu
jenis baru tanpa harus bergabung dengan perusahaan lain.
10
11
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Aspek pemasaran merupakan faktor strategis atau kunci dari keberhasilan perusahaan,
jika permintaan terhadap produk/jasa yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatan aspek-
aspek yang lain tidak akan terwujud. Jika prospek permintaan terhadap permintaan produk
lebih kecil dari peawarannya maka sitem produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan.
Jika market space masih tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu
menampung produk baru yang direncanakan. Untuk mengetahui potensi permintaan dan
penawaran terhadap suatu barang atau jasa, perlu dilakukan penelitian yang mendalam
tentang perkembangan permintaan dan jumlah pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat
diduga melalui perubahan pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli
barang dan jasa tersebut.
Strategi pemasaran ada 2, yaitu:
a. Perencanaan Pemasaran
b. Marketing mix
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi
penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan
strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat. Adapun penentuan strategi
bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-
masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan
stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula
sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan
strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih
baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat
dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://tiefah2391.blogspot.com/2014/05/studi-kelayakan-bisnis-aspek-pemasaran.html.
https://plus.google.com/104077929394424220615/posts/V7EQwUjmSex.html.http://aling-
education.blogspot.com/2014/03/analisis-pt-sbe-studi-kelayakan-proyek.html http://asriman.com/
pentingnya-aspek-pasar-dalam-penyusunan-studi-kelayakan-proyek-property/
https://erwinnote.wordpress.com/2011/11/20/aspek-pasar-dalam-studi-kelayakan-bisnis/
13