Materi Seni Budaya

7

Click here to load reader

description

Seni adalah hasil karya, karsa dan rasa manusiaSeni Budaya Sunda. Seni yang berasal dari provinsi Jawa Barat.

Transcript of Materi Seni Budaya

Page 1: Materi Seni Budaya

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Letak Geografis dan Peta

Aceh merupakan propinsi yang paling ujung letaknya di

sebelah utara pulau Sumatra. Daerah ini dapat dikatakan seluas

55.390 km2. Batas yang paling Utara dari NegaraIndonesia

adalah salah satu pulau, Pulau We yang termasuk daerah Aceh,

yang terletak di lintang Utara 6o. Daerah yang luas ini dibagi

dalam delapan daerah tingkat II (Kabupaten) ialah: Aceh Besar,

Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tenggara,

Aceh Barat, dan Aceh Selatan.

Dalam sejarah Melayu, nama Aceh adalah Lam Muri;

Marco Polo, seorang saudagar Venesia yang singgah di

Peureulak pada tahun 1292 menyebutnya Lambri; kemudia

orang Portugis mempergunakan nama Akhem; orang Belanda mempergunakan nama

Akhin, sedangkan orang Aceh sendiri menyebut daerah mereka Aceh.

2.2 Keadaan Masyarakat

1. Agama

Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal

menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal

dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintu gerbang"

yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana

agama tersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli

Aceh tidak hilang begitu saja, sebaliknya beberapa unsur

kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur

dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasi tersebut

melahirkan corak kebudayaan Islam-Aceh yang khas. Di dalam kebudayaan tersebut masih

terdapat sisa-sisa kepercayaan animisme dan dinamisme.

2. Sosial

Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut

gampong (kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang

geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah

meunasah (madrasah) yang dipimpin seorang imeum

meunasah. Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim

yang dipimpin oleh seorang uleebalang, yaitu para panglima

yang berjasa kepada sultan. Kehidupan sosial dan keagamaan

di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka adat dan agama, seperti imeum

meunasah, teungku khatib, tengku bile, dan tuha peut (penasehat adat).

Pada masa lalu Tanah Alas terbagi atas dua daerah kekuasaan yang dipimpin oleh

dua orang kejerun, yaitu daerah Kejerun Batu Mbulan dan daerah Kejerun Bambel. Kejerun

dibantu oleh seorang wakil yang disebut Raje Mude, dan empat unsur pimpinan yang

Page 2: Materi Seni Budaya

3

disebut Raje Berempat. Setiap unsur pimpinan Raje Berempat membawahi beberapa

kampung atau desa (Kute), sedangkan masing-masing kute dipimpin oleh seorang

Pengulu.Suatu kute biasanya dihuni oleh satu atau beberapa klen (merge). Masing-masing

keluarga luas menghuni sebuah rumah panjanga.

Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong. Setiap

kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa kampung disebut kemukiman,

yang dipimpin oleh mukim. Sistem pemerintahan tradisional berupa unsur kepemimpinan

yang disebut sarak opat, terdiri dari : reje, petue, imeum, dan sawudere. Pada masa

sekarang beberapa buah kemukiman merupakan bagian dari kecamatan, dengan unsur-

unsur kepemimpinan terdiri atas: gecik, wakil gecik, imeum, dan cerdik pandai yang

mewakili rakyat.

3. Ekonomi

Mata pencaharian pokok orang Aceh adalah

bertani di sawah dan lading dengan tanaman pokok

berupa padi, cengkeh, lada, kelapa, dll. Masyarakat

yang bermukin di sepanjang pantai umumnya menjadi

nelayan.

Sebagian besar orang Alas hidup dari pertanian

di sawah atau lading, terutama yang bermukin di

kampong (kute). Tanam Alas merupakan lumbung padi

di Daerah Istimewa Aceh. Di samping itu penduduk berternak kuda, kerbau, sapi, dan

kambing untuk dijual atau dipekerjakan di sawah.

Sedangkan orang Aneuk Jameehidup dari bersawah, berkebun, dan berladang, serta

mencari ikan bagi penduduk yang tinggal di daerah pantai. Disamping itu ada yang

melakukan kegiatan berdagang secara tetap (berniago), salah satunya dengan cara

menjajakan barang dagangannya dari kampong ke kampong (penggaleh). Sedangkan pda

masyarakat Gayo adalah dominannya berkebun, terutama tanaman kopi.

Mata pencaharian orang Tamiang adalah bercocok tanam padi di sawah atau di

ladang. Penduduk yang ebrdiam di daerah pantai menangkap ikan dan membuat aran dari

pohon bakau. Adapula yang menjadi buruh perkebunan atau pedagang.

2.3 Kebudayaan Masyarakat

1. Bahasa

Bahasa Aceh termasuk rumpun Bahasa Austronesia. Di daerah Aceh sendiri ada

beberapa bahasa yang masing-masing pembicaraannya saling tidak dapat dimengerti. Ini

disebabkan karena bahasa-bahasa itu berkembang melalui proses pemecahan dan isolasi

yang lama antara kelompok-kelompok yang mengucapkan bahasa-bahasa tersebut. Di

propinsi Aceh terdapat empat bahasa:

1) Bahasa Gayo-Alas, yang diucapkan oleh orang-orang Gayo dan Alas, penduduk

Aceh Tengah

2) Bahasa Aneuk Jamee, yang khusus merupakan bahasa dari orang-orang Aceh

Selatan dan Aceh Barat dan diucapkan kira-kira oleh 20% dari orang Aceh.

Page 3: Materi Seni Budaya

4

3) Bahasa Tamiang, yang tersebar di dekat perbatasan Aceh dengan Sumatra Timur,

yang mendapat pengaruh dari bahasa Sumatra Timur dan yang diucapkan kira-kira

oleh 10% dari orang Aceh.

4) Bahasa Aceh, yaitu bahasa yang diucapkan oleh penduduk Aceh Timur, Aceh Utara,

Pidie, dan sebagian penduduk Aceh Barat, atau 70% dari orang Aceh.

Di samping itu masing-masing daerah Kabupaten mempunyai logat-logat bahasa

yang berbeda-beda, dan di daerah lingkungan kabupaten sendiripun logat mereka kadang-

kadang berbeda.

2. Adat Istiadat

a. Upacara Adat

Upacara Perkawinan Adat Aceh

1) Tahapan Melamar (Ba Ranub)

Untuk mencarikan jodoh bagi anak lelaki yang sudah dianggap dewasa maka pihak

keluarga akan mengirim seorang yang bijak dalam berbicara (disebut theulangke) untuk

mengurusi perjodohan ini.

2) Tahapan Pertunangan (Jakba Tanda)

Bila lamaran diterima, keluarga pihak pria akan datang kembali untuk melakukan

peukeong haba yaitu membicarakan kapan hari perkawinan akan dilangsungkan, termasuk

menetapkan berapa besar uang mahar (disebut jeunamee) yang diminta dan beberapa

banyak tamu yang akan diundang. Biasanya pada acara ini sekaligus diadakan upacara

pertunangan (disebut jakba tanda)

3) Persiapan Menjelang Perkawinan

Seminggu menjelang akad nikah, masyarakat aceh secara bergotong royong akan

mempersiapkan acara pesta perkawinan. Mereka memulainya dengan membuat tenda serta

membawa berbagai perlengkapan atau peralatan yang nantinya dipakai pada saat upacara

perkawinan. Adapun calon pengantin wanita sebelumnya akan menjalani ritual perawatan

tubuh dan wajah serta melakukan tradisi pingitan. Selam masa persiapan ini pula, sang

gadis akan dibimbing mengenai cara hidup berumah tangga serta diingatkan agar tekun

mengaji.

4) Upacara Akad Nikah dan Antar Linto

Pada hari H yang telah ditentukan, akan

dilakukan secara antar linto (mengantar pengantin pria).

Namun sebelum berangkat kerumah keluarga CBD

(calon dara baro), calon pengantin pria yang disebut

calon linto baro (CLB) menyempatkan diri untuk terlebih

dahulu meminta ijin dan memohon doa restu pada

orang tuanya. Setelah itu CLB disertai rombongan pergi

untuk melaksanakan akad nikah sambil membawa mas

kawin yang diminta dan seperangkat alat solat serta bingkisan yang diperuntukan bagi CDB.

5) Upacara Peusijeuk

Upacara Peusijeuk yaitu dengan melakukan upacara tepung tawar, memberi dan

menerima restu dengan cara memerciki pengantin dengan air yang keluar dari daun

Page 4: Materi Seni Budaya

5

seunikeuk, akar naleung sambo, maneekmano, onseukee pulut, ongaca dan lain

sebagainya minimal harus ada tiga yang pakai. Acara ini dilakukan oleh beberapa orang

yang dituakan (sesepuh) sekurangnya lima orang.

b. Pakaian Adat

Pakaian tradisional aceh biasa disebut Ulee Balang. Pakaian tersebut biasanya

digunakan oleh para raja dan keluarganya.

c. Rumah Adat

Rumah tradisonal suku Aceh dinamakan Rumoh Aceh.

Rumah adat ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian

utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah

Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë

teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi

belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh

dapu (rumah dapur).

2.4 Kesenian

1. Seni rupa

Seni rupa juga berkembang di Aceh, akan tetapi

perkembangannya sekarang tidak menonjol sebagaimana

keadaan pada masa lampau, seni rupa yang berkembang

di Aceh adalah seni arsitektur, seni ukir, dan seni dalam

membuat sulaman, anyaman, keramik, kopiah meukutop

dan rencong, seni pahat dan seni lukis tidak berkembang

pada masa lampau, dari keduanya hanya seni lukis yang

mulai berkembang sekarang, sebab tidak berkembangnya

seni pahat dan seni lukis pada masa lampau di Aceh juga karena ajaran Islam.

Setelah datangnya agama Islam maka pengaruh hindu yang ada di Aceh

dihilangkan, maka dilarang membuat patung atau gambar mahluk yang bernyawa, baik

manusia maupun hewan, larangan tersebut berdasarkan hadist ya itu: “ siapa yang melukis

atau menggambar sebuah gambar, maka dia akan disiksa tuhan sampai dia bisa

memberinya bernyawa, tapi selamanya tidak mungkin memberikan lukisan atau patung itu

bernyawa” (Saleh Kasim, 1986). Berikut adalah beberapa contoh seni rupa Aceh :

Page 5: Materi Seni Budaya

6

2. Seni Musik

Alat musik tradisional merupakan sejumlah alat yang digunakan untuk mengiringi

suatu kegiatan adat di suatu wilayah tertentu. Alat musik tradisional Aceh berarti alat musik

yang digunakan untuk acara-cara tertentu dalam tradisi masyarakat Aceh. Alat musik ini

kemudian menjadi sebuah identitas dan kebanggaan ureueng Aceh. Adapun alat musik

tradisional Aceh tersebut diantaranya:

1) Serune Kalee

2) Gendang (Geundrang)

3) Canang

4) Rapai

3. Seni Teater

1) Seni Tutur Seumpa

Seni berbalas pantun yang biasanya dilakukan pada saat pernikahan dalam

menerima mempelai pria atau mempelai wanita saat mengantar kedua mempelai.

2) Seni Teater Tutur

Kesenian teater tutur berasal dari peugah yang berarti

berbicara dengan bercerita semacam bakaba di Minangkabau.

Sering juga disebut masyarakat Aceh poh tem yang berarti

orang yang pekerjaannya berbicara. Ada juga yang

menyebutnya dangderia seperti drama monolog atau

berbicara sendiri. Teater tutur ini menjadi menarik setelah

dikembangkan Teungku Adnan dengan mempergunakan alat

musik rapa pedang, suling (flute), bansi (block flute), dan

mempergunakan properti mainan anak-anak, serta kostum.

Properti dan alat serta kostum memperkaya teknik pemeranan

seperti metode Brechtian yang memakai teknik multiple set

dan aliansi. Teknik ini sekaligus memberi kekuatan dan dapat mengubah kejadian peran

menjadi seolah-olah, serta adanya iterupsi dari penonton.

4. Seni Tari

Seni tari tradisional aceh dapat disajikan sebagai sebuah paket wisata dengan

tersedianya tenaga kreatif yang benar-benar memahami dan menggemari kesenian Aceh

yang ada didamping itu juga didukung oleh pemain-pemain seni tari yang penuh didikasi

mau belajar dengan sungguh-sungguh untuk keperluan penyajian paket wisata budaya.

Page 6: Materi Seni Budaya

7

Seni budaya yang dimiliki menjadi paket-paket yang sangat menarik karena

memperlihatkan ke khasannya tersendiri,proses pengolahannya menuntut kemampuan

estetika dan pandangan kedepan yang sesuai dengan landasan ideal masyarakat dan tidak

meyimpang dari ciri-ciri kepribadian masyarakat aceh.yang islami dan tidak menyimpan dari

spirit keislaman dan ini terlihat jelas dalam berbagai tarian, baik sedati saman,debus,ranup

lampuan dan taraian tradisional lainnya.

Berikut ini seni tari yang ada di aceh antara lain :

1) Tari Laweut

2) Tari Tarek Pukat

3) Tari Cangklak

4) Tari Meusago

5) Tari Seudati

6) Tari Rapai Geleng

7) Tari Meuseukat

8) Tari Ranub Lampuan

9) Tari Tikok Pilo

10) Tari Saman

a. Sejarah

Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan

dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh

Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda

Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan

Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.

b. Fungsi

Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian

ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan

kebersamaan.

Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang

tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau

nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri

dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian

tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup

sepangkalan (dua grup). Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup

dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.

c. Iringan

Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi

menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya

dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan

menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang

lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu

keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki

konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian

ini khususnya ditarikan oleh para pria.

Page 7: Materi Seni Budaya

8

d. Kostum

Kostum atau busana khusus tari saman terbagi dari tiga bagian yaitu:

1) Pada kepala: bulung teleng

atau tengkuluk dasar kain

hitam empat persegi. Dua

segi disulam dengan

benang seperti baju,

sunting kepies.

2) Pada badan: baju pokok/

baju kerawang (baju dasar

warna hitam, disulam

benang putih, hijau dan

merah, bahagian pinggang

disulam dengan kedawek

dan kekait, baju bertangan

pendek) celana dan kain sarung.

3) Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan

warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna

menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan

kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

e. Penyajian

Pada umumnya,Tarian saman

dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-

laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat

Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang

lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari

dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil

bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di

era modern yang menghendaki bahwa suatu

tarian itu akan semakin semarak apabila

ditarikan oleh penari dengan jumlah yang

lebih banyak. Untuk mengatur berbagai

gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan

para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman

f. Keunikan

Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat

menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang

harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan

kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis.