Materi Presentasi 26 September 2014 -...
Transcript of Materi Presentasi 26 September 2014 -...
10/13/2014
1
PROSPEK PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN DEREVATIFNYA: TINJAUAN IDEALITAS EKONOMI SYARIAH
Dr. NURUL HUDA,SE,MM,MSI
KETUA PROGRAM STUDI MM UNIVERSITAS YARSI/DOSEN PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA /KETUA DPP IKATAN AHLI EKONOMI ISLAM INDONESIA
GEDUNG IR. SUKARNO LANTAI 5UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014
ـَ�ُم َ�ـَ ْ�ُ�ْم َو َرْ�َ�ـُ� ا�ـ� ـِ� َو َ�َرَ��ُ�� اَ���2
Krisis ekonomi dunia
Perekonomian Indonesia
Peluang dan Tantangan Keuangan Islam
AGENDA
Krisis ekonomi dunia
© Khalil Bendib, January 2009, Source: http://euraktiva786.wordpress.com/2009/06/17
an interlude 5
GOOD NEWS
BAD NEWS
BAD NEWS
5
Ba
ck To B
retto
n W
oo
ds
Syste
m
13/10/20146
10/13/2014
2
Japanese Finance Minister SHICHI NAKAGAWA
"The World Financial System is now near death because of the financial
crisis in USA & Europe" 1]
[1] Japanese Finance Minister Shichi Nakagawa, October 11, 2008 at the headquarters of the International Monetary Fund (IMF) in Washington, USA. (Kompas, Jakarta, Monday, 13-10-2008, p.10)
STATEMENT OF WORLD
BANK PRESIDENT
ROBERT ZOELICK [2]” No one knows
how long this crisis will occur”. [2]
13/10/20
14
7
Aksi protes ribuan aktivis ANTIKAPITALIS didepan Bank of England di London, 1 April
2009. Demo Wall Street
Institusi Mortgage Collapsed
KRISIS INSTITUSI BANKKRISIS INSTITUSI NON-BANK
KRISIS SEKTOR RIIL
KRISIS PASAR MODAL
KRONOLOGI KRISIS KEUANGAN AMERIKA SERIKAT
(2008 – 2009)....1/2/KRONOLOGI KRISIS KEUANGAN AMERIKA SERIKAT
(2008 – 2009)...2/2
Kebijakan tidak berhati-hati KPR dengan
suku bunga rendah dan birokrasi yang
longgar mendorong risiko tinggi di sektor
mortgage: Bear Stearn, New Century
Financial, Freddy Mac & Fanny Mae
bangkrut
Lembaga Non-Bank Amerika kesulitan
likuiditas: : Lehman Brothers mengalami
bangkrut, Merrill Lynch (investment bank)
diakuisisi & berubah status menjadi Comm.
Bank, American International Group (AIG)
mendapat suntikan dana dari Federal Reserve
untuk menghindari kebangkrutan
Bank-bank di Amerika (Commercial Bank)
yang merugi dan kesulitan likuiditas:
Wahington Mutual Bank diakuisisi & puluhan
bank ditutup
∗ Pasar Modal Amerika (DowJones) terpuruk akibat lembaga-lembaga mortgage disusullembaga-lembaga keuanganlainnya yang bertumbangan.Kondisi ini membuat pasar modalseluruh dunia mengalami halserupa; khususnya di Eropa &Jepang.
∗ Sektor riil Amerika kesulitanmodal untuk menjalankan prosesproduksi akibat bank-bankmengetatkan likuiditasnya:General Motors, Ford & Chryslermenuju pada kebangkrutan
11
Greece
ArgentinaBrazil
USA
Canada
PortugalItaly
Ireland
Spain
Japan
NegaraNegara--Negara yang Negara yang MenghadapiMenghadapi RisikoRisiko UtangUtang
85,5%
101,7%
112,0%151,8%
120,3%
70,0%
229,1%
57,1%42,0%
88,7%
Angka dalam box adalah general gov’t denb to GDP (sourde: Moody’s Statistical Handbook, May 2011)
France
84,7%
11
13/10/201412
RASIO UTANG TERHADAP GDP NEGARA EROPA (2011)
10/13/2014
3
IndikatorIndikator BebanBeban UtangUtang EropaEropa, AS, AS & ASEAN & ASEAN
European & US fiscal deficit to GDP climbs over the benchmark Maastricht Treaty: Fiscal deficit/GDP = 3%, Debt/GDP = 60%
Tabel
ASIA2006 2007 2008 2009 2010 2011F 2006 2007 2008 2009 2010 2011F
US 52.1 52.6 56.6 69.4 78.7 88.7Ireland 24.8 25.0 44.3 65.6 96.2 112.0 Indonesia 39.3 35.1 32.8 28.8 26.3 25.0Greece 106.1 105.0 110.7 127.1 142.8 151.8 Philippines 63.9 55.8 57.0 57.3 55.4 53.8UK 43.4 44.5 54.4 69.6 80.0 84.5 Thailand 24.9 24.0 23.5 28.6 29.7 29.9Spain 39.6 36.1 39.8 53.3 60.1 70.0 Vietnam 35.2 37.0 34.5 43.1 42.8 42.2Portugal 63.9 62.7 71.6 83.0 93.0 101.7 Malaysia 42.2 41.7 41.4 53.3 53.0 53.8Italy 106.5 103.5 106.3 116.1 119.0 120.3 Singapore 37.9 36.9 38.3 46.8 42.8 41.9
Sumber: Moody's Statist ical Handbook May 11
Government Gross Debt /GDPEURO & US
Tabel ASIA
2006 2007 2008 2009 2010 2011F 2006 2007 2008 2009 2010 2011FUS -3.2 -3.0 -4.2 -10.8 -9.7 -11.7Ireland 3.0 0.1 -7.3 -14.3 -32.4 -10.5 Indonesia -0.9 -1.2 -0.1 -1.6 -0.5 -1.7Greece -5.7 -6.4 -9.4 -15.4 -10.5 -8.5 Philippines -1.2 -1.6 -1.3 -3.9 -3.7 -3.2UK -2.6 -2.7 -5.0 -11.4 -10.4 -9.0 Thailand 1.1 -1.7 -1.1 -4.4 -2.6 -2.3Spain 2.0 1.9 -4.2 -11.1 -9.2 -6.6 Vietnam -2.7 -6.0 -4.3 -8.5 -5.8 -5.5Portugal -4.0 -2.9 -3.6 -10.1 -9.2 -5.9 Malaysia -3.3 -3.2 -4.8 -7.0 -5.6 -5.4Italy -3.3 -1.4 -2.6 -5.3 -4.5 -3.9 Singapore 0.5 3.1 0.8 -0.3 -0.2 0.0
Sumber: Moody's Statistical Handbook May 11
Government Def icit /Surplus (% of GDP)EURO & US
13
Akar Permasalahan
� Keserakahan (Greedy) CEO lembaga keuangan seperti menuntut insentif/bonus/reward yang jumlahnya luar biasa, relatif menciptakan kondisi bisnis yang tidak sehat (Moral Hazard)
� Transaksi keuangan yang tidak memiliki Underlying Transaction cenderung membuat kesenjangan antara sektor keuangan dengan sektor riil (Financial Detachment)
� Kompleksitas interaksi sektor keuangan yang begitu rumit menyulitkan pelaksanaan pengawasan khususnya pada pengawasan manajemen risiko(Risk Management) oleh otoritas.
Perekonomian Indonesia
EKONOMI INDONESIA SAAT KRISIS AMERIKA DAN EROPA
Pertumbuhan Ekonomi 2011Pertumbuhan Ekonomi 2011
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
Sisi Sisi Jenis PenggunaanJenis Penggunaan
Pertumbuhan Ekonomi (yoy)Pertumbuhan Ekonomi (yoy)
PersenPersen
Struktur PDBStruktur PDB*
PersenPersen
Q1Q1 Q2Q2 Q3Q3 Q1Q1--Q3Q3 Q3Q3
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 4,5 4,6 4,8 4,6 54,2
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2,8 4,5 2,5 3,3 9,1
Pembentukan Modal Tetap bruto
(PMTB)7,3 9,2 7,1 7,9 31,8
Ekspor Barang dan Jasa 12 17,4 18,5 16,2 26,5
Dikurangi Impor Barang dan Jasa 16 16 14,2 14,6 24,9
PDB 6,5 6,5 6,5 6,5 100
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
* Struktur PDB atas dasar harga berlaku, tidak memperhitungkan perubahan inventori dan diskrepansi statistik
PerdaganganPerdagangan
14.6 14.4
16.3 16.5
18.2 18.317.4
18.817.8
12.511.7
14.4 14.8 14.8 15.116.2
15.1 15.1
2.1 2.7 1.9 1.7
3.4 3.2
1.2
3.7 2.7
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Ekspor (US$ miliar)
Impor (US$ miliar)
Net Ekspor (US$ miliar)
Sumber: BPS, 2011
Seiring dengan penurunan harga komoditi pertanian di pasar global, nilai Ekspor
Indonesia bulan September turun 4,45 persen, bila penurunan ini berlanjut
sampai akhir tahun, maka besar kemungkinan akan mengganggu target ekspor
2011 sebesar US$200 miliar.
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
10/13/2014
4
Perkembangan ULN IndonesiaPerkembangan ULN Indonesia 19
5467
76 7569
7481 83 80 76
8187
99
119 119 120
82 84
72 67 64 57 54 58 54 57 61 68 7484
106 109
136151 148 142
133 131 135 141 135 133141
155173
202
225229
0
50
100
150
200
0
20
40
60
80
100
120
140
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* 2012* * *
Bill ion USD Billion USD
Government (lhs) Private (lhs) Total (rhs)
***) As of Feb 2012
KENAIKAN IVESTMENT GRADE INDONESIA
20
�� UpayaUpaya MeningkatkanMeningkatkan RealisasiRealisasi InvestasiInvestasi TidakTidak DiikutiDiikuti DenganDengan
PerbaikanPerbaikan IklimIklim InvestasiInvestasi
� Masalah daya saing Indonesia masih berkutat pada masalah mikro seperti
korupsi dan inefisiensi birokrasi pemerintah.
� Dalam level makro, Indonesia bermasalah dalam penyediaan infrastruktur
sehingga mendorong terciptanya high cost economy.
MasalahMasalah DayaDaya SaingSaing didi Indonesia Indonesia 20112011--20122012
Sumber: World Economic Forum, 2011
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
21
� Robert Kennedy: “GDP measure everything, except that which makes life worthwhile“
� Kalau tujuan berbangsa adalah sejahtera (makmur + bahagia), maka kita sudah separuh jalan....
� ....tetapi perlu bekerja lebih keras supaya kita tidak saja bahagia, tetapi juga kaya.
Source: New Economic Foundation, IMF, Wijayanto’s analysis
Kebahagiaan dan KekayaanKebahagiaan dan Kekayaan: : Kita Sudah Setengah Jalan......Kita Sudah Setengah Jalan......22
Peluang dan Tantangan Keuangan Islam
Issue Strategis
Evolusi Islamic Finance dari Faith Based menjadi Business Driven Industry dansemakin ketatnya persaingan di bidang SDM akibat liberalisasi ekonomi dankeuangan; e.g. rencana implementasi MEA 2015
Pertumbuhan pesat industri Keuangan Syariah relatif lebih cepat dibandingPertumbuhan SDM Keuangan Syariah baik dari aspek jumlah maupun Aspekmutu/kompetensi SDM. Keterbatasan SDM ini juga merupakan fenomenaglobal
Pengembangan SDM Keuangan Syariah memerlukan suatu framework(kerangka kerja) yang komprehensif, sistematis dan goal directed dalam rangkameningkatkan SDM yang mempunyai kompetensi tinggi
Diperlukan kolaborasi dari semua stakeholders dan inisiatif strategis daripemerintah dan regulator dalam rangka pengembangan SDM dan peningkatankualitas SDM Keuangan Syariah dengan mengadopsi berbagai strategipengembangan SDM di lintas sektor/industri
10/13/2014
5
Sumber : Kuwait Finance House, 2007
13/10/20
14
Perkembangan Ketertarikan terhadap Keuangan Syariah di
Dunia
IDB-IFSB:Islamic Finance and Global Financial Stability (2010)
13/10/2014
Perkembangan Pesat Keuangan Syariah Merupakan Tren Global
Source: http://www.ftseglobalmarkets.com/� Booming Islamic banking will need 30,000 jobs in the Gulf in 10 years(A.T. Kearney study-2006)
Germany
•Saxony-Anhalt state issued
government sukuk
•First Islamic bank to operate in 2010
South Korea• Parliament expected to pass the law related to
offering of tax waiver on foreign investors’ interest income from sukuk issued
Singapore• Established first Islamic bank• Introduced tax neutrality for
Islamic finance• Launched Islamic ETF
France
•Passed rules/regulations to support Islamic
finance activities
•In process of licensing Islamic banks
•Made fiscal & legal adjustment for IF transaction
i.e. taxation guidelines on sukuk & murabaha
Japan• Law passed allowing banks to
conduct Islamic financeUnited King dom
•Government sets an objective to entrench London
as a global gateway for Islamic finance
•5 FSA-approved Islamic banks
•Plans to issue sovereign sukuk, amend tax law on Isl
amic finance
Hong Kong
•Aims to become Islamic finance gateway
to China
•Plans to issue sovereign sukuk
•Hang Seng Islamic China Index Fund in
2007
Islamic Finance for Global System
28@ Islamic Finance & Global Financial Stability, IFSB-IRTI, April 2010
Sumber : Kuwait Finance House, 2007
∗ Perkembangan di negara Timur
Tengah dimotori oleh Market
Driven (permintaan masyarakat)
∗ Model yang ada di Malaysia
adalah model yang ideal;
kombinasi antara Government
dan Market Driven
∗ Indonesia sangat berpotensi
untuk mendapatkan dukungan
kuat dari kebijakan Pemerintah
dan Masyarakat untuk
mengembangkan keuangan
Syariah
MarketDriven
GovernmentDriven
Saudi Arabia
Malaysia
United Arab
Emirates
Bahrain
UK
Kuwait
Indonesia
Brunei
US
Iran
Pakistan
Sudan
Qatar
Singapore
Bangladesh
Oman
TurkeyEgypt
Sri Lanka
Japan
China
POSISI KEUANGAN SYARIAH INDONESIA...
10/13/2014
6
31
Based on BMB Islamic index called Islamic Finance Country Index (IFCI) published in the Global Islamic Finance Report (GIFR) in 2011, Indonesia is ranked in number 4 after Iran, Malaysia and Arab Saudi with regard to the development of Islamic finance.
VARIABLES AND % WEIGHTS
VARIABLES % WEIGHTS
Number of Islamic Banks 21,8
Central Sharia Supervisory Regime 19,7
Number of Institutions involeved in Islamic Finance Industry
20,3
Size of Islamic Financial Assets 13,9
Size of Sukuk 6,6
Muslim Population 7,2
Education and Culture 5,7
Regulatory and Legal Infrastructure 4,9
INTERNATIONAL
RECOGNICITON
0.20.30.40.50.70.70.70.70.91.11.11.21.21.31.41.61.61.8222.12.22.72.72.82.834567
91010
1415
1820
2222
4446
73
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Mauritius
CanadaGambia
China
Australia
The Philippines
Germany
Senegal
FranceAzerbaijan
India
Nigeria
Kazakhstan
Thailand
AfghanistanTunisia
Algeria
Singapore
Oman
Palestine
Sri Lanka
KenyaSouth Africa
Syria
Lebanon
Yemen
Brunei Darussalam
JordanUnited States of America
Egypt
Turkey
United Kingdom
Qatar
BangladeshSudan
Pakistan
Kuwait
Bahrain
Indonesia
United Arab Emirates
Saudi ArabiaMalaysia
Iran
ICFI 2013 Parameters
VARIABLES % WEIGHTS
Number of Islamic Banks 21,8
Central Sharia Supervisory Regime 19,7
Number of Institutions involeved in Islamic Finance Industry 20,3
Size of Islamic Financial Assets 13,9
Size of Sukuk 6,6
Muslim Population 7,2
Education and Culture 5,7
Regulatory and Legal Infrastructure 4,9
� >500 institusi keuangan syariah (>75 negara), Size : + USD 1.1Triliun , Growth : +10% per tahun
Perbankan Syariah Indonesia:� Growth Aset 40.23% [rata-rata 5 tahun terakhir, Per Desember 2012 :
34,1% (yoy)]� Kelembagaan: 11 Bank Umum Syariah, 24 Unit Usaha Syariah, 158
BPRS dan 2666 kantor� melayani +11 juta nasabah.
Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia mengikuti Tren Keuangan Syariah Global
ISLAMIC FINANCE COUNTRY INDEX (IFCI) 2011 - 2013
KANTOR PERBANKAN ISLAM
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Bank Umum Syariah
Jumlah Bank 3 5 6 11 11 11 11
Jumlah Kantor 401 581 711 1,215 1,401 1,745 1,998
Unit Usaha Syariah
Jumlah UUS 26 27 25 23 24 24 23
Jumlah Kantor 196 241 287 262 336 517 590
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Jumlah Bank 114 131 138 150 155 158 163
Jumlah Kantor 185 202 225 286 364 401 402
Total Kantor 782 1,024 1,223 1,763 2,101 2,663 2,990
JUMLAH PEKERJA BANK ISLAM
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Bank Umum Syariah 4,311 6,609 10,348 1,524 21,820 2,411 26,717
Unit Usaha Syariah 2,266 2,562 2,296 1,868 2,067 3,108 11,511
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 2,108 2,581 2,799 3,172 3,773 4,359 4,826
Total 10,692 13,760 17,452 8,574 29,671 11,890 45,067
Potensi Keuangan Syariah Indonesia
Total aset keuangan syariah Indonesia juga terus meningkat.Total aset keuangan syariah Indonesia juga terus meningkat.
Studi yang dilakukan oleh MehmetAsutay (Durham University):
� Ranking total aset keuangansyariah Indonesia meningkat dariposisi ke-17 (tahun 2009) menjadiposisi ke-13 (tahun 2010).
� Indonesia dinilai sangat atraktifdalam perkembangan keuangansyariahnya.
Potensi Keuangan Syariah Indonesia
� Operasional industri keuangansyariah Indonesia memang masihkalah efisien dibanding dengannegara lain, namun industrikeuangan syariah di Indonesiasangat menguntungkan sehinggaakselerasi asetnya dapat meningkatdengan pesat.
Walaupun belum ada perusahaan syariah Indonesia yang masuk dalam
ranking 25 besar dunia, namun potensi untuk menyusul sangat besar.
Walaupun belum ada perusahaan syariah Indonesia yang masuk dalam
ranking 25 besar dunia, namun potensi untuk menyusul sangat besar.
� Diferensiasi produk syariahIndonesia juga masih kurang karenafaktor bisnis model perbankansyariah yang lebih ke maqasidsyariah.
� Negara lain lebih didorong olehfinancial market, namun diIndonesia lebih dekat dengan sektorriil sehingga basisnya lebih kuat.
Regulatory regime di Indonesia lebih baik
dibanding dengan negara lain.
Regulatory regime di Indonesia lebih baik
dibanding dengan negara lain.
10/13/2014
7
Perkembangan Perbankan Syariah
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
0
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
Jan
-06
Mar
-06
Me
i-06
Jul-0
6S
ep
t-0
6N
ov-
06
Jan
-07
Mar
-07
May
-07
Jul-0
7S
ep
-07
No
v-0
7
Jan
-08
Mar
-08
M
ei-0
8
Juli-
08
Se
pt
-08
No
v-0
8
Jan
-09
Mar
-09
Me
i-09
Jul-0
9S
ep
t-0
9N
ov-
09
Jan
-10
Mar
-10
May
-10
Jul-1
0S
ep
-10
No
v-10
Jan
-11
Feb
-11
May
-11
Jul-1
1S
ep
-11
No
v-11
ASSET (aksis kiri) GASSET GPYD GDPK
Marketing & Promotion Grand Strategy
Tax Neutrality Act
Office Channeling of Islamic Bank
Islamic Banking Act
Islamic Bond (Sukuk) Act
2008Dec2011
Islamic Bank
Islamic Com Bank 5 11
Islamic Windows 27 24
Islamic Rural Bank 131 155
Offices 822 1.737
2006 – 2007 2008 2009 2010 2011
Average growth of
Global Islamic Finance
(15 – 20%)
Expansion!
Expected
development based
on New
Development Policy
HUMAN CAPITAL (Education Infrastructure)
Ekspansi jaringan perbankan syariah menjadi sebanyak 11 BUS, 24 UUS, dan
155 BPRS berhasil meningkatkan pertumbuhan aset secara signifikan
Ekspansi jaringan perbankan syariah menjadi sebanyak 11 BUS, 24 UUS, dan
155 BPRS berhasil meningkatkan pertumbuhan aset secara signifikan
Perkembangan Perbankan Syariah
� Rata-rata pertumbuhan total aset perbankan syariah
dalam 5 tahun terakhir (2007-2011) mencapai
40,2%, sementara rata-rata pertumbuhan aset
perbankan nasional hanya sebesar 16,7%.
� Porsi aset perbankan syariah terhadap aset
perbankan nasional meningkat menjadi 3,98%.
Jika tren pertumbuhan dapat
dipertahankan, maka tidak
mustahil porsi perbankan
syariah akan mencapai 15%-
20% dalam kurun waktu 10
tahun ke depan.
21.5 27.6
51.2
68.2
100.3
149.0
36.1%
28.4%
36.7% 35.7%33.1%
47.0% 48.6%
15.5% 15.2%17.3%
16.3% 9.7%
18.7%21.4%
1.42% 1.58% 1.84% 2.14%2.72%
3.24% 3.98%
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Total Aset BUS & UUS (Rp T, rhs) Pertumbuhan Perbankan Syariah
Pertumbuhan Perbankan Nasional Share Perbankan Syariah
� Ekspansi jaringan kantor yang meningkatkan minat nasabah untukmembuka rekening di bank syariah.
� Gencarnya program sosialisasi dan edukasi yang meningkatkan kesadaranmasyarakat akan manfaat perbankan syariah.
� Peningkatan kualitas layanan perbankan syariah agar mampu sebandingdengan layanan bank konvensional, khususnya melalui pemanfaatanteknologi informasi.
� Pengesahan beberapa peraturan perundangan yang mendukung perbankansyariah (UU No.19 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, UU No.19 tahun2008 tentang SBSN (Sukuk), dan UU No.42 tahun 2009 tentang PPN).
Beberapa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhanperbankan syariah di Indonesia antara lain:
Secara natural, bank syariah yang transaksinya senantiasa berladaskan atas produk
di sektor riil dapat berperan dalam mendorong dan menjaga kestabilan perekonomian
nasional. Namun perlu share yang signifikan agar peran tersebut benar-benar terasa.
Perkembangan Perbankan SyariahTantangan agar perbankan syariah dapat terus berkembang
secara berkualitas dan berkesinambungan:
Tantangan yang bersifat segera:
� Pemenuhan gap sumber daya manusia (SDM), baik secara kuantitas maupun
kualitas agar mampu melakukan ekspansi dan meningkatkan kualitas layanan.
� Inovasi pengembangan produk dan layanan perbankan syariah yang kompetitif
dan berbasis kekhususan kebutuhan masyarakat.
� Kelangsungan program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Tantangan jangka menengah-panjang:
� Perlunya kerangka hukum yang mampu menyelesaikan permasalahan
keuangan syariah secara komprehensif.
� Perlunya kodifikasi produk dan standar regulasi yang bersifat global untuk
menjembatani perbagai perbedaan dalam ‘fiqh muammalah’.
� Perlunya referensi nilai imbal hasil (real rate of return) yang mencerminkan
hasil yang nyata dari perekonomian sehingga sistem keuangan syariah tidak
perlu mengacu kepada suku bunga konvensional.
Tantangan Perbankan Syariah
Perbankan syariah nasional masih kalah efisien, baik dibandingdengan bank konvensional domestik maupun dengan bank
syariah di negara lain
Siapkah Menghadapi MEA 2015?
IND MAL ME IND MAL ME IND MAL ME IND MAL ME
Bank A 1.91 0.95 3.64 66.64 27.31 23.37 76.54 29.59 27.83 2.14 2.78 5.15
Bank B 1.52 1.14 1.54 20.79 17.23 13.85 85.52 39.50 42.31 5.01 2.93 4.41
Bank C 0.40 0.76 1.12 3.18 9.97 10.94 98.56 64.30 41.04 7.59 4.07 3.60
Rata-rata 1.28 0.95 2.10 30.20 18.17 16.05 86.87 44.46 37.06 4.91 3.26 4.39
Catatan: IND: Indonesia; MAL: Malaysia; dan ME: Middle East Countries
ROA ROE BOPO NIMSampel Bank
Syariah Konv Syariah Konv Syariah Konv Syariah Konv
Bank A 1.91 3.38 66.64 23.81 76.54 67.22 2.14 5.51
Bank B 1.52 3.43 20.79 26.53 85.52 60.87 5.01 6.26
Bank C 0.40 2.40 3.18 18.04 98.56 79.06 7.59 5.85
Rata-rata 1.28 3.07 30.20 22.79 86.87 69.05 4.91 5.87
Sampel BankROA ROE BOPO NOM/NIM
Perbandingan Beberapa Indikator Bank Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia
Perbandingan Beberapa Indikator Bank Syariah Indonesia dengan Bank Syariah Negara Lain
� Salah satu butir kesepakatan dalam MEA 2015 adalah freedom ofmovement for skilled and talented labors sehingga gap kekurangantenaga kerja di industri keuangan syariah dapat diisi oleh tenaga darinegara lain.
� Sektor keuangan dan perbankan syariah Indonesia masih kekuranganinstrumen, khususnya untuk pengelolaan likuiditas. Perlu inovasi agarkebutuhan instrumen tersebut tidak diisi oleh instrumen dari negara lainyang belum tentu selaras dengan kondisi perbankan domestik.
Siapkah Menghadapi MEA 2015?
Perlu dukungan dari berbagai asosiasi, seperti
IAEI, MES, Asbisindo, Kompartemen Syariah Perbanas, PKES, dll.
Perlu keterpaduan langkah agar pengembangan industri keuangan syariah di
tanah air dapat berjalan lebih efektif dan efisien karena suara industri akan
menjadi lebih di dengar.
10/13/2014
8
INDUSTRI ASURANSI SYARIAH
2008 2009 2010 2011 2012
Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Prinsip Syariah 2 2 3 3 3
Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah 1 1 2 2 2
Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah 13 17 17 17 17
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki Unit Syariah 19 19 20 18 20
Perusahaan Reasuransi yang memiliki Unit Unit Syariah 3 3 3 3 3
Total 38 42 45 43 45
JUMLAH PEKERJA ASURANSI ISLAM 2012
Tenaga Kerja
Agents
Badan Hukum Perorangan Broker
Asuransi Jiwa
Perusahaan Nasional 6,793 - 44,163 50,960
Patungan/Joint Venture 6,083 24 231,226 237,382
Asuransi Umum
Perusahaan Nasional 615 551 - 1,166
Patungan/Joint Venture 300 95 - 395
Total 13,791 670 275,389 289,903
Perusahaan Efek
Lembaga Penunjang
Profesi Penunjang
Pemodal• Emiten• Perusahaan
Publik• Reksadana• Penjamin Emisi
• Perantara Pedagang Efek
• Manajer Investasi
• Biro Administrasi Efek
• Bank Kustodian• Wali Amanat• Pemeringkat
Efek
• Akuntan• Notaris• Penilai• Konsultan
Hukum Permintaan Penawaran
Struktur Pasar Modal Indonesia
Efek Syariah
SahamSyariah
313 Saham
ReksadanaSyariah
64 Reksadana
SukukKorporasi
SukukNegara
34 seri 25 seri
Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal.
per 12 Desember, 2013
ETF Syariah
1 ETF
Pangsa Pasar Indeks ISSI
12 Desember 2013 ISSI Total %
Jumlah saham 313 483 64.8%
Kapitalisasi Pasar(Rp T) 2,516 4,154 60.6%
Volume (Juta saham) 3,028 4,167 72.7%
Nilai (Rp Miliar) 3,475 4,473 77.7%
Frekuensi 96,951 111,038 87.3%
10/13/2014
9
Sukuk
(Corp + Govt)
8%
Obligasi
(Corp + Govt)92%
Seri
00%
Sukuk
Korporasi34
58%
Sukuk
Negara25
42%
Sukuk
Korporasi
7%
Sukuk
Negara93%
Sukuk Nilai
Sukuk Negara (Rp Triliun) 88,16
Sukuk Korporasi (Rp Triliun) 7,10
Total 95,26
Sukuk Berdasarkan Jumlah Seri
Sukuk Berdasarkan Nilai
Sukuk vs Obligasi Konvensional
Sukuk
Per 11 Desember 2013
Syariah5%Non Syariah
95%
Saham24%
Pasaruang
1%
Campuran
27%Pendapata
n Tetap
13%
Terproteksi 31%
Indeks2%
ETF2%
ReksadanaSyariah
64 Reksadana
Per Oktober 2013 ,(sumber:OJK)
Tipe Reksadana Syariah
Reksadana Syariah dan Non Syariah Berdasarkan NAB
PertumbuhanReksadana Syariah dan Non Syariah
530 564 564 596696
774
37 46 4850
5164
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Non Sharia Sharia
ـَ�ُم َ�ـَ ْ�ُ�ْم َو َرْ�َ�ـُ� ا�ـ� ـِ� َو َ�َرَ��ُ�� واَ���